28
BAB III METODE PERANCANGAN III.1
Studi Fisik Bangunan Dan Lingkungan
III.1.1 Analisan Makro Bangunan Dan Lingkungan Lokasi : Pacific Place Jakarta Alamat : SCBD Jl. Jend. SUdirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190 Indonesia
Gambar 3.1 Peta DKI Jakarta (sumber : google images)
Terletak di provinsi DKI Jakarta yang memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter
29
dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).
Gambar 3.2 Fasad Pacific Place (sumber : google images)
Pacific Place Jakarta adalah sebuah mal perbelanjaan yang terletak di Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, Indonesia. Bangunan ini terbagi menjadi 3 bagian berbeda: mal Pacific Place bertingkat enam, pusat perkantoran One Pacific Place, dan tiga menara hotel The Ritz-Carlton Pacific Place. Semuanya dibangun pada 2005 dalam sebuah proyek senilai US$250 juta, tetapi dengan desain yang diubah. Mal ini mulai dibuka pada bulan November 2007.
30
Gambar 3.3 Peta lokasi Pacific Place (sumber : google images)
Terletak di jantung SCBD, Pacific Place diatur untuk menjadi patokan perkembangan gagasan. Menawarkan arsitektur modern dengan akses yang sangat baik, Pacific Place akan menjadi tujuan utama untuk belanja dan gaya hidup. Pusat perbelanjaan regional terletak di jantung kota Jakarta, menawarkan kendaraan mudah dan akses pejalan kaki dari Jalan Jendral Sudirman dan akses langsung ke bandara internasional. III.1.2 Analisa Mikro Bangunan Pacific Place menawarkan pengembangan baru dan menarik yang terdiri dari pusat perbelanjaan kelas atas, apartemen mewah, perkantoran, hotel bintang 5 butik dan 5bintang apartemen. Selain itu, terdapat ruang multifungsi yang besar yang dapat melayani konser, pertunjukan live dan kegiatan sosial. Dengan kekayaan seperti tak tertahankan atraksi dan pilihan, Pacific Place akan menjadi jawaban bagi mereka yang menginginkan elegan, mewah, romantis dan tempat dengan perbedaan. Podium ritel terdiri dari 7 suprastruktur lantai dengan basement tempat parkir mobil, mengandung jaringan transportasi langsung vertikal ke ritel lantai di atas.
31
Bangunan ini mempunyai luas 72.000 m2, termasuk sebuah Department Store pada jangkar utama. Terdapat juga supermarket, berbagai toko-toko khusus, delapan layar Cineplex dan taman permainan. Fasilitas dukungan termasuk parkir mobil bawah tanah, Loading teluk, M & E dan layanan tambahan. Podium ritel terhubung ke Ballroom atau Concert Hall di tingkat atas.
Lokasi : Pacific Place Jakarta lantai basement 1
Gambar 3.4 layout pacific place (sumber: dok. pacific place, 2011)
Terletak di lantai basement gedung Pacific Place Mall, denah ini memiliki luas sekitar 1121.51 m2. Pada lantai ini terdapat beberapa tempat makan ataupun restoran, hobi, dan klinik. Selain itu juga terdapat ATM center untuk memudahkan transaksi keuangan
32
dalam hal pengambilan uang maupun transfer. Pemilihan denah ini karena pada denah ini terletak di depan akses elevator yang menuju ke lantai lower ground maupun ke lantai basement 2 untuk menuju tempat parkir yang disediakan.. Karena pool dan lounge ini melewati jam operasional dari pihak mall, untuk akses menuju parkiran setelah pulang melewati jam operasional mall sangat mudah diakses karena letaknya yang bersampingan dengan area parkir. Selain itu fasilitas toilet terdapat di depan koridor area pintu masuk pool dan lounge sehingga mudah untuk diakses.
Gambar 3.5 directory pacific place (sumber: dok. pacific place, 2013)
TOILET RETAIL
RETAIL PARKING
ESCALATOR MANAJEMEN BULDING
POOL DAN LOUNGE
Gambar 3.6 akses pada lantai basement pacific place
33
15944.68
13444.68
76721.9
40275.08
28232.95
8151.9
Gambar 3.7 layout Lokasi Proyek (sumber: dok. pacific place, 2011)
III.2
Studi Aktivitas manusia
III.2.1 Data Pelanggan Rata-rata pada sebuah tempat pool dan lounge mempunyai pelanggan dengan jangkauan mulai dari remaja dengan dan dengan jam operasional mulai melakukan operasional mulai jam 11.00 sampai jam 02.00. Jam-jam yang ramai dikunjungi pada hari kerja (senin-jumat) biasanya pada saat jam istirahat kantor karena berada dalam satu lingkup kawasan karyawan serta pada saat sore hari setelah aktivitas. Pada saat akhir pekan, jamjam ramai berada saat jumat malam dan sabtu malam. Untuk mall sendiri biasanya memulai jam operasional mulai dari jam 10.00 sampai dengan jam23.00 III.2.2 Data Karyawan Karyawan yang bekerja terdiri dari 2 shift yaitu shift 1 dari pukul 10.00-17.00 dan shift 2 dari pukul 17.00-23.00. Karyawan yang bekerja terdiri dari resepsionis yang sekaligus menjadi kasir, pelayan billiard dan koki di dapur.
34
Berikut deskripsi pekerjaan yang dilakukan : 1. Resepsionis (kasir): menerima pelanggan dan mengurus meja yang akan dipakai serta mengurus pembayaran. 2. Pelayan Billiard : mengambil bola yang jatuh, menyusun bola, membersihkan bola dan meja, melayani pelanggan, mengantar minuman dan makanan. 3. koki: memasak makanan dan menyediakan minuman. III.2.3 Pola Aktivitas pelanggan dan Karyawan III.2.3.1 Pelanggan Berdasarkan hasil survey wawancara dengan pemilik tempat yang menyediakan pool dan lounge, pelanggan tempat pool dan lounge rata-rata lebih banyak berada di area permainan billiard daripada di area lounge dengan rata-rata aktivitas yang dilakukan berkisar 2 jam sampai 4 jam. Ada juga yang berada di area lounge biasanya hanya untuk sekedar berbicara bersama rekan sambil menikmati makanan dan minuman yang telah dipesan. III.2.3.2 Karyawan Para Karyawan berada di tempatnya masing-masing sesuai dengan deskripsi pekerjaannya. Untuk petugas billiard biasanya berada tidak jauh dari meja billiard. Satu petugas mengawasi setidaknya 2 -3 meja. Biasa mereka berdiri dan kadang juga duduk di tempat yang memang disediakan untuk mereka dan tentu saja tidak jauh dari meja.
35
Untuk resepsionis dan kasir mereka berada di bagian depan dekat pintu masuk. Mereka diletakkan di sana agar lebih mudah mengawasi pelanggan yang datang dan pergi. Untuk aktivitas koki, mereka lebih sering berada di dapur dan jarang untuk keluar dari area kerjanya karena diharuskan selalu bersiap pada tempatnya.
36
III.3
Studi Fasilitas Ruang
III.3.1 Program Fasilitas dan Aktivitas Tabel 3.1 Aktivitas dan fasilitas (sumber: dok. Hendy, 2013)
37
38
39
40
41
42
Keterangan :
: penting
: tidak terlalu penting
: tidak penting
43
III.3.4 Rekspitulasi Kebutuhan Ruang
Table 3.3 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang
AREA
KEBUTUHAN AWAL
kebutuhan awal + % 20% KEBUTUHAN sirkulasi
KEBUTUHAN PADA LAYOUT
RECEPTIONIST
10.2
12.24
1.36%
15.30
LOUNGE 4 SOFA
79.92
95.904
10.69%
119.88
LOUNGE 7 SOFA LOUNGE MEJA MAKAN
33.3
39.96
4.45%
49.95
77.76
93.312
10.40%
116.64
BILLIARD
352.98
423.576
47.21%
529.48
AREA STICK
1.9
2.28
0.25%
2.85
WASTAFEL
4.48
5.376
0.60%
6.72
SHOWCASE
9.75
11.7
1.30%
14.63
VIP ROOM
63.32
75.984
8.47%
94.98
MANAGER LOCKER KARYAWAN
7.75
9.3
1.04%
11.63
7.8
9.36
1.04%
11.70
MENYIMPAN STIK
3
3.6
0.40%
4.50
CHANGING ROOM
2.25
2.7
0.30%
3.38
WAITER STATION
10.5
12.6
1.40%
15.75
PEMYIMPANAN
4.2
5.04
0.56%
6.30
DAPUR
72.79
87.348
9.74%
109.19
TOILET
5.76
6.912
0.77%
8.64
TOTAL
747.66
897.192
100.00%
1121.51
44
III.3.2 Matriks Hubungan Antar Ruang Tabel 3.2 matriks (sumber: dok. Hendy, 2013)
R E C E P T I O N I S T
L O U N G E
L O U N G E
S O F A (4)
S O F A (7)
L O U N G E D I N I N G
B I L L I A R D
A R E A S T I C K
V I P R O O M
W A S T A F E L
M A N A G E R
L O K E R KA RY AW AN
L O K E R S T I K
W A I T E R S T A T I O N
RECEPTIONIST LOUNGE SOFA(4) LOUNGE SOFA(7) LOUNGE DINING BILLIARD AREA STICK VIP ROOM WASTAFEL MANAGER LOCKER KARYAWAN MENYIMPAN STIK WAITER STATION JANITOR DAPUR TOILET
Keterangan :
: Dekat
: tidak terlalu dekat atau jauh
: Jauh
J A N I T O R
D A P U R
T O I L E T
45
III.3.3 Diagram Sirkulasi Antar Ruang MANAGER JANITOR
LOCKER STICK
LOKER KARYAWAN
VIP ROOM
BILLIARD
TOILET
KITCHEN
LOUNGE
MERCHANDISE
RECEPTIONIST
ENTRANCE Gambar 3.8 Sirkulasi Antar Ruang (sumber: dok.hendy, 2013) Keterangan :
Pelanggan
Karyawan
46
III.3.5 Zoning III.3.5.1 Zoning 1 Keterangan : PUBLIC
SEMI PUBLIC
PRIVAT
SERVICE
15944.68
13444.68
76721.9
40275.08
28232.95
8151.9
Gambar 3.9 Zoning 1 (sumber : dok.hendy,2013)
Berdasarkan pengaturan zoning diatas, zoning 1 mempunyai keunggulan (+) dan kekurangannya (-) sebagai berikut : (+) Area privat berada di bagian belakang yang sirkulasinya tidak terlalu terganggu dengan aktivitas pada area semi public. (-) zona service terlihat dari area public Zoning 1 merupakan zoning terpilih yang nantinya akan dikembangkan menjadi grouping
47
III.3.4.2 Zoning 2 Keterangan : PUBLIC
SEMI PUBLIC
PRIVAT
SERVICE
15944.68
13444.68
76721.9
40275.08
28232.95
8151.9
Gambar 3.10 Zoning 2 (sumber : dok.hendy,2013)
Berdasarkan pengaturan zoning diatas, zoning 2 mempunyai keunggulan (+) dan kekurangannya (-) sebagai berikut : (+) Area privat berada di bagian belakang sirkulasinya tidak terlalu terganggu dengan aktivitas pada area semi publik. (-) Zona service terlihat dari area publik
III.3.5.3 Zoning 3
48
Keterangan : PUBLIC
SEMI PUBLIC
PRIVAT
SERVICE
15944.68
76721.9
40275.08
28232.95
8151.9
Gambar 3.11 Zoning 3 (sumber : dok.hendy,2013) Berdasarkan pengaturan zoning diatas, zoning 3 mempunyai keunggulan (+) dan kekurangannya (-) sebagai berikut : (+)Area privat berada di bagian belakang yang sirkulasinya tidak terlalu terganggu dengan aktivitas pada area semi public. (-) Zona semi publik lebih sempit pada bagian kiri karena adanya area servis (-) Area service berada jauh di bagian pojok belakang sehingga tidak melingkupi area semi publik yang membutuhkan area servis.
III.3.6 Grouping
49
III.3.6.1 Grouping 1
76721.9 TOILET
MANAGER STIK
JANITOR
KITCHEN
LOUNGE SOFA 7 SEAT LOUNGE DINING BILLIARD
LOUNGE SOFA4 SEAT
MARCHANDISE
40275.08
RECEPTION 28232.95
8151.9
Gambar 3.12 Grouping 1 (sumber : dok.hendy,2013)
Berdasarkan pengaturan Grouping diatas, Grouping 1 mempunyai keunggulan (+) dan kekurangannya (-) sebagai berikut : (+) area kitchen atau dapur berada dekat dengan area lounge sehingga memperudah akses untuk mengantar makanan dari kitchen ke area lounge (+) sirkulasi area billiard tidak terganggu dengan sirkulasi area lounge (-) area-area privat seperti bagian manager dekat dengan servis sehingga mudah untuk dikontrol Grouping 1 merupakan zoning terpilih yang nantinya akan dikembangkan menjadi grouping
15944.68
13444.68
VIP ROOM
50
III.3.6.2 Grouping 2
76721.9 TOILET
LOCKER JANITOR MANAGER STIK
KITCHEN
LOUNGE DINING
LOUNGE SOFA4 SEAT
BILLIARD
LOUNGE SOFA 7 SEAT MARCHANDISE
40275.08
15944.68
13444.68
VIP ROOM
RECEPTION 28232.95
8151.9
Gambar 3.13 Grouping 2 (sumber : dok.hendy,2013)
Berdasarkan pengaturan Grouping diatas, Grouping 2 mempunyai keunggulan (+) dan kekurangannya (-) sebagai berikut : (+) Area kitchen atau dapur berada dekat dengan area lounge sehingga memperudah akses untuk mengantar makanan dari kitchen ke area lounge. (+) Sirkulasi area billiard tidak terganggu dengan sirkulasi area lounge. (+) Area pembagian lounge sofa lebih teratur dari kapasitas 4 seat menuju ke kapasitas 7 seat (-) pada area lounge bagian kanan terpisah oleh adanya beton gedung.
51
III.3.6.3 Grouping 3
76721.9 TOILET
LOCKER JANITOR MANAGER STIK
KITCHEN
LOUNGE DINING BILLIARD
LOUNGE SOFA 7 SEAT RECEPTION
MARCHANDISE
40275.08
LOUNGE SOFA4 SEAT
15944.68
13444.68
VIP ROOM
28232.95
8151.9
Gambar 3.14 Grouping 3 (sumber : dok.hendy,2013)
Berdasarkan pengaturan Grouping diatas, Grouping 3 mempunyai keunggulan (+) dan kekurangannya (-) sebagai berikut : (+) Area kitchen atau dapur berada dekat dengan area lounge sehingga memperudah akses untuk mengantar makanan dari kitchen ke area lounge. (+) Sirkulasi area billiard tidak terganggu dengan sirkulasi area lounge. (+) Area pembagian lounge sofa lebih teratur dari kapasitas 4 seat menuju ke kapasitas 7 seat (-) pada area lounge bagian kanan terpisah oleh adanya beton gedung (-) Area penyimpanan stik dengan loker karyawan terpisah sehingga memberikan akses terpisah yang menggagu pengontrolan dalam hal keamanan.
52
III.4
Studi Permasalahan Khusus Interior
III.4.1 Tinjauan Karakteristik Garis dan Bentuk Secara umum, tempat yang mempunyai fasilitas pool dan lounge memiliki garis dan bentuk yang hampir sama. Desainnya memakai bentuk geometris seperti kotak, lingkaran, segitiga dan memakai garis-garis yang kaku yang memberikan kesan tegas dan sporty serta digabungkan dengan beberapa bentuk organik atau lengkunganlengkungan yang memberikan kesan dinamis sesuai dengan permaianan billiard dengan pergerakan pukulan bola yang dinamis. Bentuk – bentuk geometris adalah bentuk yang mempunyai keteraturan garis dan terukur. Beberapa macam-macam bentuk geometris adalah segitiga, persegi panjang, bujur sangkar, jajaran genjang, elips, dan trapesium. Bentuk geometris terbagi menjadi 2 yaitu bentuk geometris yang simetris ( memiliki 2 sisi yang sama) dan asimetris (memiliki 2 sisi yang tidak sama. Bentuk geometris yang simetris adalah persegi, bujur sangkar, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, trapezium, pentagon, hexagon, octagon, lingkaran, dan oval. Bentuk geometris yang asimetris adalah jajaran genjang, heptagon, segitiga tidak beraturan.
Gambar 3.15 bentuk geometris (sumber : google images)
53
Geometris juga dibagi menjadi 4 kelompok yaitu bentuk 3 sisi, 4sisi, lebih dari 4sisi, dan kurva.
Gambar 3.16 Geometris 3 sisi (sumber : google images)
Gambar 3.17 Geometris 4 sisi (sumber : google images)
Gambar 3.18 Geometris lebih dari 4 sisi (sumber : google images)
54
Lingkaran
oval
Gambar 3.19 geometris bentuk kurva Berbeda dengan bentuk geometris, bentuk tidak punya keteraturan dalam bentuknya. Bentuk organik, yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, burung, atau kuda.
Gambar 3.20 bentuk organik (sumber : google images) III.4.2 Tinjauan Sistem Furniture •
Meja dan Kursi Area Billiard furniture pendukung yang berada di area permainan adalah kursi atau sofa dan meja di setiap samping meja billiard yang berfungsi sebagai tempat duduk dan untuk menaruh minuman serta makanan kecil. Sesuai dengan studi anthopometri yang
55
sudah dijelaskan pada bab 2, manusia mempunyai jarak bersih dalam duduk pada sofa sekitar 70 cm, maka hasil desainnya untuk sofa bench dengan kapasitas 4 orang akan menjadi seperti gambar berikut.
50
140
90
140
50
140
330
60
40
Gambar 3.21 tampak atas furniture bench (sumber: dok. hendy, 2013)
140
50
140
Gambar 3.22 tampak depan furniture bench (sumber: dok. hendy, 2013)
56
•
Meja Billiard Untuk meja billiard yang akan dipakai adalah meja berukuran 9 kaki. meja ini ratarata dipakai di semua tempat yang menyediakan fasilitas permainan billiard, meja ini juga sering dipakai oleh para profesional untuk bertanding. Peletakan meja antar meja sangat penting agar tidak mengganggu sirkulasi pemain lain. Sesuai dengan studi anthopometri yang sudah dijelaskan pada bab 2, manusia mempunyai jarak
150
135
435
150
bersih dalam permainan billiard yaitu 150 cm.
570
Gambar 3.23 sirkulasi meja billiard (sumber: dok. Hendy alikusuma, 2013) •
Penyimpanan Stik
Selain itu juga perlu dibuat penyimpanan untuk menggantung stik permainan agar terlihat rapih. Biasanya stik ini diletakkan di dinding atau pun pada kolom agar tidak membuat sempit sirkulasi.
57
Gambar 3.24 visualisasi penyimpanan (sumber : google images)
Gambar 3.25 sistem penyimpanan stik (sumber : google images)
III.4.3 Tinjauan Material Pemilihan material sangat penting untuk menunjang permainan secara langsung atau tidak. Dalam menunjang permainan secara langsung misalnya pada material lantai. Dalam area billiard biasanya memakai karpet agar bola yang jatuh ke lantai dapat teredam pantulannya dan juga material karpet tidak cepat rusak. Dalam menunjang permainan secara tidak langsung misalnya pada dinding dan ceiling, setiap material yang dipakai pasti mempunyai kesan yang ditimbulkan sesuai karakteristik material tersebut misalnya, kayu mempunyai karakteristik natural dan hangat, metal mempunyai karakteristik dingin. Karakteristik yang dihasilkan material tersebut berperan dalam meningkatkan mood atau perasaan seseorang dalam bermain, bersantai, makan atau
58
minum. selain untuk menunjang hal desain, material berperan penting dalah hal keamanan dan perawatan. II.4.3.1 Lantai •
Area billiard
Material yang digunakan dalam area permainan billiard secara umum adalah karpet. Penggunaan karpet bertujuan agar pada saat bola billiard yang mempunyai karakteristik keras dan berat jatuh ke lantai, material pada lantai membantu agar bola tidak memantul keras dan material juga tidak cepat rusak.
Gambar 3.26 visualisasi material karpet •
Lounge
Material haruslah tahan terhadap api dan juga minuman terutama area lounge. karena pada area itu banyak terjadi aktivitas makan dan minum, makanan atau minuman bisa saja tumpah sehingga material yang digunakan harus dapat mudah untuk dibersihkan dan tidak cepat merusak material sehingga dapat bertahan lama. untuk mengatasi hal itu, pemakaian material granit atau homogenus tile biasa digunakan karena memiliki
59
ketahanan yang baik terhadap minuman atau makanan yang mungkin saja jatuh karena memiliki tingkat penyerapan yang rendah sehingga mudah dibersihkan.
Gambar 3.27 material granit (Sumber: google images)
3.28 visualisasi penggunaan granit (Sumber Google Images)
60
III.4.3.2 Dinding Audio atau akustika ruangan harus diperhatikan karena letaknya yang berada di dalam mall. Suara bising yang berada di dalam harus dipikirkan sistem akustika nya agar tidak mengganggu aktivitas yang terjadi diluarnya. Salah satunya bisa dengan cara memberikan material padded di sekitar area masuk untuk meredam suara. Padded biasanya diaplikasikan pada dinding dengan berbagai motif dan ukuran.
Gambar 3.29 visualisasi material padded (Sumber: Google images) III.4.3.3 Plafon (ceiling) Material yang digunakan untuk plafon secara umum adalah Gypsum dan multipleks. •
Gypsum
Plafon gypsum salah satu jenis plafon yang sudah banyak digunakan pula untuk penutup plafon. Ukuran untuk plafon adalah 122 cm x 244 cm. gypsum memiliki keunggulan yaitu sebagai berikut :
61
1.
Mudah diperbaiki Apabila terjadi kerusakan pada gypsum yang disebabkan jamur, flek dan benturan eksternal, kita dapat dengan mudah memperbaikinya. Potong bagian yang rusak dan menyambungnya dengan potongan gypsum yang baru. Ratakan sambungan tersebut dan cat ulang dengan warna sejenis.
2.
Desain fleksibel
Gypsum memiliki fleksibelitas dalam hal desain. Baik itu klasik, minimalis, modern, simpel dan lainnya. Gypsum juga banyak digunakan untuk keperluan dekorasi interior. 3.
Kedap suara dan tahan lama Pemakaian gypsum sebagai pelapis dinding dapat membantu meredam gema yang ditimbulkan akibat pantulan balik suara. Gypsum juga memiliki daya tahan dan tingkat stabilitas yang tinggi dibanding bahan lain yang memiliki risiko terbakar dan terserang rayap.
4.
Tahan api dan panas Gypsum standar
lebih
kuat
menahan
api
dibanding
multipleks.
Selain
itu gypsum juga mampu menepis panas 5.
Mudah menghindari jamur Jika terkena jamur, kita bisa mengolesinya dengan menggunakan cat minyak. Setelah kering, lapisi dengan cat tembok. Permukaan gypsum akan nampak indah kembali.
62
Gambar 3.30 plafon gypsum (sumber: google images) •
Multipleks
Plafon berbahan multipleks merupakan jenis penutup plafon yang sering dipakai. Ukuran Multipleks dipasaran adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Pemasangan plafon ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya. Rangka plafon dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm.
Keunggulan jenis plafon multipleks proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat dilakukan oleh tukang kayu sehingga Anda tidak kesulitan dalam pengerjaannya. Material multipleks mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan bahan yang ringan memudahkan pengguna dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya.
63
Kelemahan bahan multipleks tidak tahan terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila sering terkena air atau rembesan maka akan mudah rusak.
Gambar 3.31 multipleks (sumber: google images) III.4.3.4 Furniture Untuk finishing material kayu, biasanya dilapisi dengan bahan yang dapat tahan terhadap bahan kimia dalam tahap finishing. Jenis finishing yang paling populer akhir-akhir ini bagi para konsumen di Eropa adalah menggunakan bahan pencair air murni (yang paling baik) yaitu waterbased lacquer. Proses pengeringannya otomatis lebih lama dari jenis bahan finishing yang lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol ataupun thinner. Namun kualitas lapisan film yang diciptakan tidak kalah baik dengan NC atau melamine. Tahan air dan bahkan sekarang sudah ada jenis waterbased lacquer yang tahan goresan.
64
Keuntungan utama yang diperoleh dari bahan jenis ini adalah lingkungan dan sosial. Di samping para karyawan ruang finishing lebih sehat, reaksi penguapan bahan kimia juga lebih kecil di rumah konsumen.
Gambar 3.32 contoh material kayu finishing waterbased (sumber: google images) Selain itu, jenis finishing pigmented color salah satunya dengan cat duco. Finishing duco, menutup seluruh permukaan kayu sehingga serat kayu tak lagi terlihat. Pilihan untuk cat duco sangat beragam, sehingga sangat cocok digunakan untuk konsep yang menyenangkan dengan furnitur yang membutuhkan warna yang bervariasi. Tetapi pelapis ini relatif mahal harganya dan membutuhkan tahapan pelapisan yang cukup banyak untuk menghasilkan kualitas yang baik, selain itu furnitur yang sudah dicat dengan cat duco serat asli kayu tersebut tidak dapat dikembalikan.
65
Gambar 3.33 contoh finishing duco pada kayu (sumber: google images) III.4.4 Tinjauan Sistem Pencahayaan Dalam menyiapkan rancangan pencahayaan pada tempat billiard menggunakan jenis lampu continous light pada bagian ceiling, backlight, dan downlight untuk mendukung semua area yang ada didalamnya. pencahayaan terdiri dari pencahayaan alami yaitu dari sinar matahari dan pencahayaan buatan yang dibuat menggunakan lampu. pencahayaan buatan mempunyai dua teknik yaitu direct lighting yang menempatkan sumber secara langsung menyinari ruangan untuk membantu aktivitas utama yang terjadi di dalamnya dan Pencahayaan buatan dengan teknik indirect lighting (gambar 3.34) yaitu menempatkan sumber cahaya secara tersembunyi.
66
direct lighting
indirect lighting
Gambar 3.34 visualisasi teknik pencahayaan (sumber : google images) Untuk jenis pencahyaan terdiri dari downlight, uplight, dan wall washer. Downlight (gambar 3.35) adalah jenis pencahayaan dari atas ke bawah
untuk memberikan
penerangan secara merata. Uplight (gambart 3.36) adalah jenis pencahayaan dari bawah ke atas dan biasa diletakkan di lantai. wall washer (gambar 3.37)
adalah jenis
pencahayaan yang menempatkan sumber cahaya untuk dibiaskan menyapu dinding.
n
Gambar 3.35 downlight (sumber : google images)
67
Gambar 3.36 uplight (sumber : google images)
Gambar 3.37 wall washer (sumber : google images)
68
•
Area Billiard Pencahayaan pada area billiard sangat penting yaitu 50-75 footcandle, dengan tinggi 75 cm dari meja. Biasanya menggunakan lampu dengan jenis ceiling mounted-type yang berkonsentrasi pada tiap meja untuk menghalangi terjadinya bayangan pada meja yang dapat mengganggu permainan billiard.
Gambar 3.38 sistem pencahayaan meja billiard
Gambar 3.39 jenis lampu billiard
(sumber : google images)
(sumber : google images)
•
Area Lounge Hindari menggunakan satu lampu utama yang akan menciptakan bayangan keras dan mungkin silau. Sebaliknya menggunakan banyak sumber cahaya yang berbeda untuk menciptakan kolam cahaya, ini akan memberikan efek yang lebih menarik. Pencahayaan tidak langsung dari sebuah warna yang berbeda akan menambah kontras. Cahaya tidak langsung yang dengan memakai teknik pencahayaan wall washer akan menambah kesan dramatis.
69
Gambar 3.40 Pencahayaan lounge (sumber : google images)
Gambar 3.41 Pencahayaan lounge (sumber : google images)
70
III.4.5 Tinjauan Warna Warna yang biasa diterapkan di tempat Pool dan lounge adalah warna-warna cerah dan dipadukan dengan warna yang gelap sebagai aksen yang mengandung kesan sporty dan menyenangkan.warna yang biasa digunakan seperti warna biru, hijau, ungu, kuning, dan merah. Warna tersebut digunakan untuk memberikan dampak untuk meningkatkan mood.
Gambar 3.42 warna teal deal ace paint (sumber : google images)
Gambar 3.44 warna tide pool ace paint (sumber : google images)
Gambar 3.43 warna ruth’s best ace paint (sumber : google images)
Gambar 3.45 warna sable sand ace paint (sumber : google images)
71
Berdasarkan yang dikutip dari website idea online tentang efek psikologis warna interior, Warna biru memberikan efek dingin dan menenangkan. Kemudian untuk warna hijau memberikan efek rileks atau tenang. Untuk warna ungu, memberikan efek kemewahan. Berdasarkan papan warna ace paint tentang warna fun atau menyenangkan, warna yang dipakai adalah warna-warna terang dan kontras seperti warna merah, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Gambar 3.46 warna ace paint vibrant meadow, startling blue, fantasy fair (sumber: ace paint)
III.4.6 Tinjauan Signage Signage merupakan suatu pentunjuk untuk memberikan informasi kepada orang-orang yang melewati suatu tempat. signage pada sebuat toko di dalam mall memberi informasi nama dari sebuah toko dengan desain dan bentuk yang menarik untuk menarik perhatian para pengunjung yang datang. Signage biasanya ditempatkan di atas pintu masuk area sebuah toko.
72
Gambar 3.46 contoh signage pada toko (sumber : Google Images)