BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisa data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga Cross-sectional. Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian T-1
Time Jenis Penelitian
Unit Analisis
Asosiatif-Survey
Individu→ Konsumen
Horizon Cross section
CV.Hasil Karya T-2
Individu→ Konsumen
Asosiatif-Survey
Cross section
CV.Hasil Karya T-3
Individu→ Konsumen
Asosiatif-Survey
CV.Hasil Karya Sumber: Penulis, 2013 51
Cross section
Keterangan: • T-1 Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada CV. Hasil Karya. • T-2
Untuk
mengetahui
pengaruh
harga
terhadap
proses
keputusan pembelian konsumen pada CV. Hasil Karya. • T-3 Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan penetapan harga terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada CV. Hasil Karya.
Metode Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Penelitian asosiatif diasumsikan telah memiliki pemahaman tentang masalah dan telah mengetahui jenis informasi yang akan dicari dan akan meneliti masalah tersebut. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Berdasarkan pendapat Sugiyono dalam Husein Umar (2005, p128), variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut. Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu: 1. Variable Independen (Variabel Bebas) 52
Variabel ini sering disebut sebagai variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variable bebas. Variable bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable terikat (Sugiyono, 2008, p59). Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebasnya adalah Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2) 2. Variable Dependen (Variabel Terikat) Variable ini sering disebut sebagai variable output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variable terikat. Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2008, p59). Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikatnya adalah Proses Keputusan Pembelian (Y).
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Konseptual
Indikator/
Sub-Variabel Penelitian
Definisi
Variabel
(Beras CV. Hasil Karya
Menurut Philip Kotler dan Gary
Bentuk
p272) kualitas
Produk (X1)
produk adalah
Fitur
karakteristik produk atau jasa
memiliki jenis super slip yang terbaik)
Armstrong (2008, Kualitas
Skala
(Bentuk dan gambar kemasan
Skala
pada beras CV. Hasil Karya
Likert
sangat menarik) Penyesuaian
yang bergantung
(Beras CV. Hasil Karya memenuhi kriteria pembelian
53
pada
konsumen)
kemampuannya untuk memuaskan
(Kualitas beras super slip CV. Kualitas kinerja
kebutuhan
Hasil Karya lebih unggul dari produk beras merek lain)
pelanggan yang
(Produk beras CV. Hasil Karya
dinyatakan atau
Kualitas
diimplikasikan.
kesesuaian
sesuai dengan keunggulan beras super slip yang ditawarkan) (Beras CV. Hasil Karya lebih
Ketahanan tahan lama dibandingkan dengan beras merek lain) (Produk Beras CV. Hasil Keandalan
Karya tidak mudah berkutu dibandingkan dengan beras merek lain) (Produk beras CV. Hasil Karya
Kemudahan perbaikan
dapat ditukarkan apabila mengalami kerusakan pada kemasan) (Cita rasa beras super slip CV.
Gaya
Hasil Karya lebih unggul dibandingkan dengan beras merek lain)
54
Menurut Philip
Diskon dan
Kotler dan Gary
potongan harga
Armstrong (2008,
(Pemberian diskon dan
Skala
potongan harga terhadap
Likert
produk lama)
p345) harga adalah
(Harga yang ditetapkan oleh Segmen
jumlah semua nilai
CV. Hasil Karya sesuai dengan pelanggan
yang diberikan
segmentasi pelanggan)
oleh pelanggan
(Harga beras CV. Hasil karya Harga
untuk
menyesuaikan dengan kualitas psikologis
Harga (X2)
mendapatkan
rasa wanginya)
keuntungan dari
(CV. Hasil Karya menetapkan
memiliki atau
harga promosi dalam
menggunakan
Harga promosi
pembelian beras untuk
suatu produk atau
pelanggan yang menjadi
jasa.
pelanggan tetap) (Tidak dikenakan biaya pengiriman bagi pelanggan Harga geografis yang berlokasi disekitar daerah distributor) (Harga yang ditetapkan CV. Harga dinamis
Hasil Karya sesuai dengan kondisi harga beras dipasaran)
55
Menurut Leon
Pengenalan
Sadarnya akan kebutuhan
Schiffman dan
kebutuhan
pembelian produk.
Pencarian
Perolehan informasi produk
informasi
beras CV. Hasil Karya
Leslie Lazar Kanuk (2008, p485), ”
Keunggulan beras CV. Hasil
Keputusan
Karya mendapat referensi
pembelian
Evaluasi
Proses
konsumen adalah
alternatif
Keputusan
seleksi terhadap
Pembelian
dua pilihan atau
(Y)
lebih. Dengan
harus tersedia bagi
baik dibanding beras merek lain. Pemilihan produk beras CV. Hasil Karya.
perkataan lain, pilihan alternatif
karena kualitas produk lebih
Keputusan pembelian
seseorang ketika mengambil keputusan.” merekomendasikan rasa puas Perilaku pasca kepada orang lain tentang pembelian produk beras CV. Hasil Karya. Sumber: Penulis, 2013
56
Skala Likert
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang nantinya akan diubah menjadi data kuantitatif melalui software SPSS versi 20.0. 3.3.2 Sumber Data Di dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer, yaitu : Sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui wawancara dan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan beras CV.Hasil Karya. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data TUJUAN
T-1
JENIS
SUMBER
DATA
DATA
DATA
Pengaruh kualitas prroduk terhadap Primer proses keputusan pembelian konsumen
Kualitatif (Kuesioner)
pada CV. Hasil karya T-2
Pengaruh harga terhadap proses Primer keputusan pembelian konsumen pada
Kualitatif (Kuesioner)
CV. Hasil Karya T-3
Pengaruh kualitas produk dan harga Primer terhadap proses keputusan pembelian
Kualitatif (Kuesioner)
konsumen pada CV. Hasil Karya Sumber : Penulis, 2013 57
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini oleh penulis adalah: 1.
Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mencatat, mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau referensi, seperti: jurnal dan media cetak lainnya di perpustakaan dan tempat lainnya, serta sumber data lainnya seperti fasilitas internet yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.
2.
Studi Lapangan (Field Research) Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara yang dilakukan untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah: •
Observasi Metode yang dilakukan untuk melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data-data yang tidak ada diperusahaan secara tertulis
•
Wawancara
58
Dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian. •
Kuesioner Kuesioner adalah instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara menyusun format pertanyaan-pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa untuk menganalisis pengaruh dari kualitas produk dan harga terhadap proses keputusan pembelian beras CV. Hasil Karya. Dalam menyusun kuesioner ini, ada beberapa cara yang ditempuh, antara lain menentukan pengukuran variabel penelitian, menyusun kuesioner serta distribusi atau penyebaran kuesioner. Adapun kuesioner didistribusikan melalui penyebaran langsung kepada konsumen beras CV. Hasil Karya.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi dimana pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007, p40). Menurut Sugiyono (2008, p72), populasi adalah obyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah para konsumen beras CV. Hasil Karya. 59
Peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik sampling: Sampling Insidental (Sugiyono.2009.122) dalam bukunya berjudul Metode Penelitian Bisnis: ”Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”. Penulis memperoleh data perusahaan sebanyak 98 populasi, namun hasil dari pembagian kuisioner penulis hanya mendapatkan sampel sebanyak 50 responden. Kuesioner ini disebarkan kepada pelanggan CV. Hasil Karya.
3.6 Metode Analisis Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis deskriptif, analisis korelasi dan regresi berganda, serta uji asumsi classic korelasi dan regresi berganda.
3.6.1 Metode Skala Pengukuran Murti Sumarni dan Wahyuni Salamah mengatakan bahwa untuk skala ordinal ada beberapa teknik skala yang bisa dipilih dalam mengukur respon responden yaitu rating scale atau skala penilaian dan ranking scale atau skala
60
ranking. Skala penilaian mempunyai beberapa kategori respon dan digunakan untuk mengukur konsep perilaku sedangkan skala rangking digunakan untuk membandingkan atau mengurutkan variabel yang mempunyai skala nominal. Didalam skala penilaian ada beberapa skala yang biasa digunakan diantaranya skala dikotomi, skala kategori, skala likert, skala perbedaan semantik, skala numerik, skala jumlah konstan, skala baku, skala grafis, dan skala konsensus. Dalam penelitian ini skala penilaian yang digunakan adalah skala ordinal yang berbentuk skala likert, skala likert merupakan skala yang di desain
untuk
menilai
sejauh
mana
subjek
atau
responden
dengan
pernyataanyang diajukan. Umumnya, peneliti menggunakan lima poin berikut (Sumarni dan Wahyuni. 2006, p:60) : Tabel 3.4 Skala Pengukuran Skor
1
2
3
4
5
Jawaban
Sangat Tidak
Tidak
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Setuju
Sumber : Murti Sumarni dan Wahyuni Salamah. 2006
3.6.2 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut Riduwan (2004, p109) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti 61
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. terlebih dahulu dicari jumlah korelasi antar bagian-bagian dari alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah : •
Jika r hitung positif, serta r hitung ≥ r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid
•
Jika r hitung positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid
•
Jika r
hitung
≥r
tabel,
tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid
3.6.3 Uji Reliabilitas Pengertian reliabilitas, Sekaran (2006, p.43) adalah suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan menggunakan cronbach’s alpha. Rumus cronbach’s alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya : r11 =
62
Dimana : r11= reliabilitas instrument k
= banyak butir pertanyaan
σt2
= varians total
∑σb2 = jumlah varians butir Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: •
Bila r alpha ≥ 0,6 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.
•
Bila r alpha < 0,6 maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik 3.6.4.1 Uji Normalitas Menurut Singgih Santoso (2010, p.43), menyatakan tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang ‘baik’ adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut : •
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
•
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Selain itu menurut Singgih Santoso (2010, p.46), uji normalitas untuk
tiap variabel dapat dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar 63
grafik Q-Q plot. Data – data dari variabel dapat dikatakan normal, data dari variabel bergerombol di sekitar garis uji, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data.
3.6.5 Analisis Korelasi Sebelum dilakukan uji regresi, dilakukan uji korelasi terlebih dahulu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara veriabel dependen dan variabel-variabel independen. Teknik analisis korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu (Kuncoro dan riduwan, 2007, pp61-62). Rumusan korelasi sederhana rxy =
Dimana : rxy
: koefisien korelasi
X
: skor item X
Y
: skor item Y
n
: banyaknya sampel dalam penelitian Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabila r = - 1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti
64
korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi nilai r sebagai berikut : Table 3.5 : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval koefisien
Tingkat hubungan
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Sumber : Kuncoro dan riduwan (2007,p62) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r2 x 100% Dimana :
KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi
Pengujian signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi sebagai berikut. Hipotesis : Ha = Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ho = Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y 65
Dasar Pengambilan Keputusan : -
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
-
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.6.6 Analisis Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksikan) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. (Kuncoro dan Riduwan 2007, p 83-84). •
Regresi Linear Sederhana : Y = a + bx
Dimana : Y = variabel tidak bebas (dependent variabel) X = variabel bebas (independent variabel) α = nilai konstanta b = koefisien regresi
66
-
Untuk mencari koefisien regresi b b = n ∑xy - ∑x.∑y n∑x² - (∑x)² -
Mencari nilai konstanta α
α=Y–bX
dimana
Y = ∑y
dan
n
•
X = ∑x n
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat Y (proses keputusan pembelian konsumen) apabila variabel bebasnya X dua atau lebih ( X1 = kualitas produk X2= harga ). Rumus umum regresi berganda adalah : Y = a + b1X1 + b2X2.
Keterangan : Y = variabel terikat a = parameter konstanta X1, X2 = variabel bebas b1, b2 = koefisien regresi parsial
67
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin
benar,
dan
sering
digunakan
sebagai
dasar
pembuatan
keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan/asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bisa salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi. (Supranto, 2007, p 124) Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Variabel: X1 = kualitas produk X2 = harga Y = proses keputusan pembelian
68
Sumber : Hasil Pengolahan Data T – 1 : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap proses kepuasan pembelian pada CV. Hasil Karya. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) konsumen pada CV. Hasil Karya. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) konsumen pada CV. Hasil Karya.
T – 2 : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga terhadap proses keputusan pembelian pada CV. Hasil Karya. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Harga (X2) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) konsumen pada CV. Hasil Karya. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Harga (X2) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) konsumen pada CV. Hasil Karya.
T – 3 : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas produk dan harga terhadap proses keputusan pembelian pada CV. Hasil Karya. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan variabel Harga (X2) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) konsumen pada CV. Hasil Karya. 69
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas Produk (X1) dan variabel Harga (X2) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) konsumen pada CV. Hasil Karya.
3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada konsumen beras CV. Hasil Karya dan akan didapatkan hasil seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap proses keputusan pembelian. Dilakukan analisis melalui metode regresi dengan software SPSS 16.0 Dari analisis di atas, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan efektifitas kerja dan referensi bagi perusahaan untuk mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen serta, dapat terus mempertahankan konsumen yang sudah ada dan menarik pelanggan baru serta terus memperkuat strategi pemasarannya. Ataupun memberikan kepuasan konsumen mengenai kualitas produk dan harga beras pada CV. Hasil Karya agar konsumen mendapatkan apa yang diinginkan.
70