BAB 3 Metode Penelitian
3.1
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau
hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas pelayanan, peranan harga, dan loyalitas pelanggan. Data yang diperoleh dibuat skala pengukurannya yang kemudian diolah untuk dianalisis. Penggunaan metode
survey dilakukan karena penelitian dilakukan pada populasi besar tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Unit analisa berupa individu, yaitu para konsumen CV.REGENCY MAS. Time horizone yang digunakan adalah cross
sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian dijabarkan dalam tabel berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Penelitian
Unit Analisa
Time Horizone
T-1
Asosiatif
Survey
Konsumen
Cross Sectional
T-2
Asosiatif
Survey
Konsumen
Cross Sectional
T-3
Asosiatif
Survey
Konsumen
Cross Sectional
Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada CV.REGENCY MAS. T-2 : Untuk mengetahui pengaruh peranan harga terhadap loyalitas pelanggan pada CV.REGENCY MAS. T-3 : Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap loyalitas pelanggan pada CV.REGENCY MAS.
26
27 3.2
Operasionalisasi Variabel Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya, atau perubahan variabel terikat atau disebut juga input, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi terikat akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono,2002, p33).
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep variabel
Kualitas
Kualitas cara penyampaian jasa
- Tangibility
yang akan melebihi tingkat
- Reliability
kepentingan konsumen.
- Responsiveness
pelayanan
Indikator
Ukuran
Skala
Ordinal
Likert
Ordinal
Likert
- Assurance - Emphaty Peranan
Pemberian atau penetapan
Harga
harga kepada produk yang ditawarkan kepada konsumen.
- Perilaku pembelian dalam 1 tahun - Kuantitas produk yang dibeli - Struktur potongan harga - Syarat pembayaran - Harga yang bersaing
28 Loyalitas Pelanggan
Suatu perilaku pembelian yang dilakukan berulang kali dan bukan merupakan pembelian acak.
-Melakukan pembelian
Ordinal
Likert
berulang secara teratur -Membeli antar lini produk dan jasa -Merefrensikan kepada orang lain -Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, dan sumber datanya adalah primer, yang didapat langsung dari pelanggan yang dijadikan responden, melalui penyebaran kuesioner. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber data penelitian Tujuan
Data
Jenis Data
Sumber Data
T-1
Kualitas pelayanan
Data Kuantitatif
Primer
T-2
Peranan Harga
Data Kuantitatif
Primer
T-3
Pengaruh kualitas pelayanan
Data Kuantitatif
Primer
dan peranan harga terhadap loyalitas pelanggan
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu : 1. Penelitian lapangan
29 Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek penelitian, yaitu pelanggan CV.REGENCY MAS. Penelitian ini menghasilkan data primer, adapun cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data primer adalah : -
Kuesioner Kuesioner ini berisi daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pelanggan CV.REGENCY MAS untuk memperoleh data tentang kualitas pelayanan, peranan harga, dan loyalitas pelanggan. Kuesioner dibuat menggunakan skala Likert, yaitu skala yang menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap subyek, objek, atau kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam lima tingkatan jawaban pertanyaan atau pertanyaan diajukan. Urutan untuk skala ini menggunakan lima angka penilaian yaitu : 1. sangat tidak setuju 2. tidak setuju 3. ragu-ragu 4. setuju 5. sangat setuju
-
Wawancara Mewawancarai langsung pemegang jabatan atau pihak yang berkepentingan dengan mengajukan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan.
2. Penelitian kepustakaan (library research) Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh dengan membaca, mengumpulkan data, mencatat, mempelajari buku-buku, atau referensi lain seperti jurnal dan media yang berhubungan dengan topik penelitian skripsi.
30 3.5
Teknik Pengambilan sampel Arikunto (2004,p.117) mengatakan bahwa : “sampel adalah bagian dari populasi”.
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2004,p.120) mengemukakan bahwa : untuk sekedar ancer – ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek besar, dapat diambil antara 10%-25% atau lebih. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Memperhatikan pernyataan diatas, karena jumlah subjek berjumlah 34 orang atau dengan kata lain populasi kurang dari 100 orang maka penelitian ini tidak menggunakan sampel jadi merupakan penelitian populasi.
3.6
Uji Reabilitas dan Validitas Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan sebuah
angket untuk valid dan reliable. Suatu angket dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Dapat dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2003). 1. Uji Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur ( Sekaran 2006, p39). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut :
rxy =
n (∑XY) – ( ∑X ).( ∑Y ) √ (n ∑X2 – (∑X)2
) (n ∑Y2 – (∑Y)2)
31 Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan (2005:136)
2. Uji Reliabilitas Keandalan ( reliabilitas ) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias ( bebas kesalahan ) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item
dalam instrumen. Dengan kata lain,
keandalan suatiu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran ( Sekaran 2006, p40). Dalam Umar (2005, p195) dipaparkan enam pengukuran reliabilitas, yaitu tes-retest, spearman-brown, Kuder, dan Richardson (dengan rumus K-R 20 dan K-R 21), Cronbach’s Alpha, dan observasi. Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah cronbach’s alpha. Rumus cronbach’s alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya : r11 = ( k / k-1 )
1- ( ∑ob2 / ot2 )
keterangan : r11
= reliabilitas instrumen
32 k = banyak butir pertanyaan
3.7
ot2
=
varians total
∑ob2
=
jumlah varians butir
Metode Analisis Metode yang akan kami gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan peranan harga terhadap loyalitas pelanggan. Semua data yang ada nantinya akan di olah menggunakan computer dengan menggunakan bantuan software SPSS windows version 16.00.
3.7.1
Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression) Analisis regresi linier berganda memberikan kemudahan bagi pengguna untuk
memasukkan lebih dari satu variabel prediktor hingga p-variabel prediktor dimana banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2008, p.232) adalah sebagai berikut:
-
Analisis regresi berganda Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang diajukan, alat teknis analisis statistika yang menggunakan analisis regresi linier multiple, sehingga teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y
=
a + b1x1 + b2x2
Keterangan : Y
= variabel terikat
A
= parameter konstanta
b1 b2
= lereng garis yang berkaitan dengan variabel X1, X2
X1 X2
= variabel bebas
33
3.7.2
Analisis Asumsi Klasik Asumsi klasik penting dari model regresi adalah menguji kemungkinan akan adanya
normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan homoskedastisitas. Jika asumsi ini dipenuhi, maka penaksir penaksir kuadrat terkecil (Ordinary Least Square - OLS) dari koefisien regresi adalah sangat baik, linear, tidak bias (Best Unbiased Linear Estimated - BLUE).
1. Uji Normalitas. Menurut Ghozali (2005:110) sebelum ditentukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan penguji data atau uji kenormalan data. Model regresi yan baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal dan jika data berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametris, sedang jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametris. Cara untuk menditeksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik (Normal Q-Q plot). 2. Uji Multikolonieritas. Menurut Ghozali (2005:91) Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas (independent variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara viriabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi apakah terjadi problem multikol dapat melihat nilai tolerance dan lawannya variace inflation factor (VIF) VIF < 10 dan tolerance > 0,1, atau dengan menggunakan korelasi dimana nilai korelasi antara variable bebas harus dibawah 0,9 dan apabila nilai korelasi diatas 0,9 berarti korelasi antar variable bebas mengalami gangguan multikolinearitas.
34
3. Uji Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2005:107) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari pengamatan kepengamatan yang lain. Cara untuk menditeksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu dengan Grafik Scatterplot. Apabila dari grafik Scatterplots terlihat apabila titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan terjadi homoskedastisitas dan tidak terjadi problem heteroskedastisitas pada model regresi.
3.8
Rancangan Uji Hipotesis Kaidah pengujian hipotesis menggunakan program SPSS •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan
•
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan
Hipotesis pertama: Ho : Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujiannya: •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
•
jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Hipotesis kedua: Ho : Peranan harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
35 H1 : Peranan harga berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujiannya: •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya peranan
harga
tidak
berpengaruh secara
signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan. •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya peranan harga berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Hipotesis ketiga: Ho :
Kualitas pelayanan dan peranan harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
H1 : Kualitas pelayanan dan peranan harga berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujiannya: •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya Kualitas pelayanan dan peranan harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya Kualitas pelayanan dan peranan harga berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.