BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang bersangkutan dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dimana variabel tersebut dapat diukur, dimanipulasi atau dipilih untuk menentukan hubungan dengan suatu gejala yang diobservasi, sedangkan variabel dependent merupakan variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono, 2012) seperti yang tertera pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode
Time
Tujuan
Unit Analisis Penelitian
T-1
T-2
Horizon Individu – Karyawan
Cross
PT. Tehate PutraTunggal
Sectional
Individu – Karyawan
Cross
PT. Tehate PutraTunggal
Sectional
Individu – Karyawan
Cross
PT. Tehate PutraTunggal
Sectional
Asosiatif – Survey
Asosiatif – Survey
Asosiatif – Survey T-3
31
32
Keterangan : 1) T-1 : Mengetahui bagaimana pengaruh variabel program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan. 2) T-2 : Mengetahui bagaimana pengaruh variabel motivasi kerja terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. 3) T-3: Mengetahui bagaimana pengaruh variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan variabel motivasi kerja terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pendekatan survey dalam penelitian ini melalui kuesioner yang dilakukan kepada karyawan PT. Tehate PutraTunggal dan unit analisis yang dituju adalah karyawan pabrik dari PT. Tehate PutraTunggal. Seperti yang tertera pada tabel 3.1, Time Horizon merupakan pembagian waktu dalam penelitian. Dalam penelitian ini pembagian waktu yang digunakan adalah Cross - sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian.
3.2 Operasionalisasi Variabel Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert dan biasanya memiliki 5 sampai 7 katagori dari “sangat setuju” sampai dengan “sangat tidak setuju”.
33
Dalam penilitian ini, gejala sosial telah ditetapkan secara spesifik yang disebut sebagai variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: •
Variabel X1 (bebas) = Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
•
Variabel X2 (bebas) = Motivasi Kerja
•
Variabel Y (terikat)
= Produktivitas Kerja Karyawan
Pada tabel 3.2 menerangkan hubungan antara variabel dependent dan independent, dimana di dalamnya terdapat dimensi yang merupakan suatu konsep variabel dan indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahanperubahan yang terjadi dari waktu. Model skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. 3.2 Tabel Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Indikator
Model Skala Pengukuran
Program
Keadaan tempat
•
Penyusunan barang Skala Likert
Keselamatan dan
lingkungan kerja
•
Penyimpanan
Kesehatan Kerja
barang •
(X1)
Pembuangan limbah
Diadopsi dari buku Manajemen
Pemakaian
•
Pengaman
peralatan kerja
•
Penggunaan mesin
•
Suhu udara
•
Pergantian udara di
Sumber Daya Manusia Perusahaan, Mangkunegara 2002
Pengaturan udara
ruang kerja
34
Kondisi fisik
•
Jaminan kesehatan
pegawai
•
Emosi tidak stabil
•
Kerusakan alat indra
Pengaturan
•
Pencahayaan
pencahayaan atau
•
Penerangan
Maintenance
•
Gaji kecukupan
factors
•
Kondisi kerja
•
•
Kepastian pekerjaan mensejahterakan Tunjangan
•
Ruangan yang
penerangan Motivasi Kerja (X2) Diadopsi dari teori Herzberg, buku Sumber Daya Manusia, Malthis
Motivation factors
Skala Likert
nyaman
dan Jackson 2006
•
Penerangan yang baik
•
Penempatan yang tepat
Produktivitas Kerja (Y) Diadopsi dari
Pendidikan dan
•
Pelatihan
Keterampilan
•
Tingkat pendidikan
•
Gizi
•
Kesehatan
• • •
Alat - alat yang digunakan Tekhnologi lingkungan kerja
•
Pengarahan tenaga
Keterampilan fisik Penggunaan
buku Produktivitas sarana produksi Apa dan Bagaimana, Muchdarsyah Sinungan (2008)
Kemampuan manajerial
kerja
Skala Likert
35
3.3 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan pendapat Sugiyono (2005), pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer bisa juga dibilang memantau langsung kegiatan objek penelitian, sedangkan data sekunder didapat dari studi kepustakaan berupa buku dan majalah ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan untuk dijadikan sebagai landasan teori. Jenis data dibagi menjadi dua sesuai dengan tujuan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif data yang berbentuk angka, kalimat, skema, dan gambar. Sedangkan kuantitatif berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Tabel 3.3 menerangkan tujuan dari penelitian yang dilakukan, dimana di dalamnya terdapat data, jenis data dan sumber data. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data TUJUAN T1
T2
DATA Pengaruh K3 terhadap
JENIS DATA Kuantitatif
SUMBER DATA Primer - Kuesioner
produktivitas kerja
yang dibagikan kepada
karyawan
karyawan pabrik
Pengaruh motivasi
Kuantitatif
Primer - Kuesioner
terhadap produktivitas
yang dibagikan kepada
kerja karyawan
karyawan pabrik
36
T3
Pengaruh K3 serta
Kuantitatif
Primer - Kuesioner
motivasi kerja terhadap
yang dibagikan kepada
produktivitas kerja
karyawan pabrik
karyawan
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik untuk pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini: 1) Studi pustaka : analisis data dari landasan teori, dari berbagai sumber yang diperoleh dari buku, jurnal, dan media lainnya. 2)
Penelitian lapangan : melakukan penelitian secara langsung pada PT. Tehate PutraTunggal. Dengan menggunakan teknik ini dapat diperoleh data primer, dimana cara perolehan data-data tersebut adalah
dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan data yang dikumpulkan dan ditujukan kepada karyawan PT. Tehate PutraTunggal melalui daftar pertanyaan terstruktur. Dengan kuesioner dapat diperoleh data seperti sikap, perasaan atau pengetahuan responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut : Tabel 3.4 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber: Riduwan & Kuncoro, 2008
Nilai (Skor) 5 4 3 2 1
37
Skala likert memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup populer. Skala ini mudah di pakai, baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek. Jadi kita dapat mempelajari respon berbeda dari satu orang ke orang lain dan bagaimana respon berbeda antara berbagai objek.
3.5 Populasi Dalam penelitian ini tidak memakai pengambilan sampel dikarenakan populasi dari karyawan di PT Tehate PutraTunggal hanya 100 orang. Maka lebih baik untuk untuk mengambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasi itu sendiri merupakan kesatuan yangmempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang akan kita tarik (Sarwono, 2012) namun menurut Sugiyono (2009:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.6 Metode Analisis Di dalam suatu penelitian, data merupakan hal yang terpenting karena menggambarkan variabel – variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan metode sebagai berikut yang diterangkan oleh tabel 3.5 :
38
Tabel 3.5 Metode Analisis Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Tekik Analisis
T-1
Asosiatif
Regresi
T-2
Asosiatif
Regresi
T-3
Asosiatif
Regresi Berganda
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan skala yang akan digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan uji validitas, reliabilitas dan normalitas. 3.6.1 Uji validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur menurut Sugiyono (2004, 137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang / diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah :
39
1) Jika r
hitung
positif, serta r
hitung
≥r
tabel,
maka butir atau variabel tersebut
hitung
positif, serta r
hitung
tabel,
maka butir atau variabel tersebut
valid 2) Jika r
tidak valid 3) Jika r hitung ≥ r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid 3.6.2 Uji Reliabilitas Realibilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama menurut Sugiyono (2007, p110). Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Uji reliabilitas memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : 1) Jika r
alpha
(Cronbach’s Alpha) positif dan r
alpha
≥ r
tabel,
maka butir atau
alpha
< r
tabel,
maka butir atau
variabel tersebut reliabel 2) Jika r
alpha
(Cronbach’s Alpha) positif dan r
variabel tersebut tidak reliabel 3) Jika r alpha ≥ r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.
40
3.6.3 Uji Normalitas Pengujian normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi baik variabel terikat (independent variable) mempunyai distribusi yang normal ataupun tidak. Model regresi yang baik yaitu distribusi data variabel terikat yang normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov – smirnov . Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,5 maka data tersebut berdistribusi normal. Priyatno (2008 : 28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal , interval, ataupun rasio. Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut : 1) Jika angka signifikansi uji kolmogorov – smirnov sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika angka signifikansi uji kolmogorov – smirnov sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. 3.6.4 Korelasi Pearson Riduwan dan Kuncoro (2008) memberikan definisi sebagai berikut : “untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y, X1 dan X2 dengan Y, digunakan teknik korelasi “. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM), dengan rumus : rxy = "n (∑XY) – (∑X).(∑Y)" / (√(["n.∑X2" ) - (∑"X)2] .[n.∑Y2 – (∑Y)2]" )
41
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari = harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan interpretasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval koefisien 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Tingkat hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2008
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. KP = r2 x 100% Dimana : KP = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi Pengujian signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima Sig < 0,05 maka H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
42
3.6.5 Regresi Sederhana Regresi sederhana didasari pada hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus umum regresi sederhana adalah: Y = a + bx Keterangan : a = nilai konstanta b = Koefisien regresi Y = variabel terikat X = variabel bebas Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai koefisien regresi adalah : b = n (∑XY) – (∑X).(∑Y) n (∑X2) – (∑X ) Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 H0 diterima Sig < 0,05 H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima 3.6.6 Regresi berganda Regresi Berganda digunakan untuk menguji hubungan dan besarnya pengaruh yang ditujukan oleh variabel X1 (Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)) serta X2 (Motivasi kerja) terhadap Y ( Produktivitas kerja karyawan). Rumus umum regresi berganda adalah : Y = a + b1X1 + b2X2
43
Keterangan : Y
= Variabel terikat
a
= Parameter konstanta
X1 X2 = Variabel bebas Untuk memperoleh data mengenai variabel program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (X1), motivasi kerja (X2) dan produktivitas kerja karyawan (Y), dari objek yang diteliti maka dilakukan penyebaran kuisioner kepada karyawan PT. Tehate PutraTunggal, kemudian perhitungan menggunakan program komputer yaitu SPSS. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 H0 diterima Sig < 0,05 H0 ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
3.7
Rancangan Uji Hipotesis
Kaidah pengujian hipotesis menggunakan SPSS. 1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan. 2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan. Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut :
44
T-1 : Bagaimana pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan? H0 = Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. H1 = Variabel
program
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
(K3)
mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pengujian : 1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. T-2 : Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan? H0 = Variabel motivasi kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. H1 = Variabel motivasi kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pengujian :
45
1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. T-3 : Bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan ? H0 = Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. H1 = Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pengujian : 1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja serta motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
46
3.8
Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan
membagikan kuesioner kepada karyawan PT. Tehate PutraTunggal. Setelah data terkumpul maka selanjutnya akan dilakukan analisis pengaruh antara program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Tehate PutraTunggal dengan menggunakan metode statistik, korelasi, dan regresi sederhana serta korelasi dan regresi berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan hubungan variabel tersebut. Data akan diolah dan disiapkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan hipotesis yang akan diajukan untuk memperoleh data yang diperlukan. Dari hasil jawaban hipotesis, nantinya akan memberikan implikasi yang relevan dan saran yang berguna dan bermanfaat bagi perusahaan tersebut.