BAB 3 METODE PENELITIAN
1.1
Metode yang Digunakan Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif,
penelitian asosiatif/hubungan adalah penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabelindependent dan variable dependent (Sugiyono, 2008,p11). Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Penggunaan metode survey dipilih karena penelitian dilakukan pada populasi besar, dan data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2008,p7). Pendekatan survey dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan pada konsumen. Unit analisis berupa individu, yaitu para konsumen Disdus.com.Time Horizon adalah Cross Sectional atau penelitian dalam kurun waktu tertentu (Sekaran, 2006, p135). Desain penelitian akan dilakukan seperti berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis dan Metode
Penelitian
Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Asosiatif – Survey
Individu – Pelanggan
Cross Sectional
T-2
Asosiatif – Survey
Individu – Pelanggan
Cross Sectional
T-3
Asosiatif – Survey
Individu – Pelanggan
Cross Sectional
T-4
Asosiatif – Survey
Individu – Pelanggan
Cross Sectional
36
37 Keterangan : • T-1 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan secara partial terhadap minat beli. • T-2 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas website secara partial terhadap minat beli • T-3 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dengan kualitas website secara simultan terhadap minat beli. • T-4 : Untuk mengetahui dampak minat beli terhadap keputusan pembelian.
1.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel penelitian ini agar lebih dapat dioperasionalkan dalam penelitian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Berdasarkan Sugiyono dalam Husein Umar (2005,p128), variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel Independent /bebas (X) : variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat. (Sugiyono, 2006, p33). Dalam penelitian ini ada 2 buah yaitu : a. Kualitas Pelayanan (X1) b. Kualitas Website (X2) 2. Variabel Intervening (Z) : yaitu variabel intervensi, dalam penelitian ini yang menjadi variabel tersebut minat beli (Z). 3. Variabel Dependent (terikat (Y) : merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006, p33). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah keputusan pembelian.
38 Menurut Sugiyono (2008, p132-p133) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak yang menyusun instrument-instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi yang sangat positif sampai yang sangat negative, yang dapat berupa katakata atara lain : a) Sangat tidak setuju b) Tidak setuju c) Netral d) Setuju e) Sangat Setuju Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu diberi skor: a) Sangat tidak setuju
1
b) Tidak setuju
2
c) Netral
3
d) Setuju
4
e) Sangat Setuju
5
39 Tabel 3.2 Operasional Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Variabel Penelitian Kualitas Pelayanan Zulian Yamit (2010, p23) (dalam Zulian Yamit (2010, p10))
Sub Variabel / Dimensi Tangibles (bukti langsung)
Reliability (Kehandalan) Responsiveness (Daya tanggap)
Assurance Emphaty
Indikator 1. Memiliki fasilitas fisik /gedung dan peralatan yang dapat menunjang pelayanan (service).
Skala Likert
2. Kemampuan member pelayanan dengan segera dan memuaskan. 3. Keinginan para staf untuk dapat membantu para pelanggan dengan member pelayanan dengan tanggap. 4. Perusahaan ini dapat dipercaya. 5. Perusahaan memberikan pelayanan yang tulus terhadap konsumennya.
Tabel 3.3 Operasional Variabel Kualitas Website (X2) Variabel Penelitian Kualitas Website WebQual (www.webqual.co.uk)
Sub Variabel / Dimensi Usability
Information Quality
Service Interaction
Indikator
Skala
6. Tampilan situs Likert 7. Kecepatan situs 8. Kemudahan membaca halaman 9. Kemudahan memahami informasi 10. Kejelasan informasi 11. Keakuratan informasi 12. Relevan informasi 13. Memperbarui informasi 14. Pengoperasian 15. Kemudahan pelayanan 16. Kemudahan pengaduan
40 17. Kecepatan menjawab masalah Tabel 3.4 Operasional Variabel Minat Beli (Z) Variabel Penelitian Minat Beli
Sub Variabel / Dimensi Pencarian Informasi Lanjut
Dalam jurnal sains pemasaran oleh Marsine (2011,p34)
Kemampuan untuk memahami produk
Kunjungan ke outlet
Indikator 18. Upaya konsumen untuk mendapatkan informasi secara lebih lengkap tentang produk tertentu melalui media tertentu ataupun dengan mencari brosur, web, datang ke office untuk mendapat informasi tentang produk. 19. Sikap positif yang ditunjukkan oleh konsumen apabila diperkenalkan pada sebuah produk terbaru. 20. Melakukan kunjungan untuk mencari informasi yang lebih jelas secara langsung.
Skala Likert
Tabel 3.5 Operasional Variabel Keputusan Pembelian (Y) Variabel Penelitian Keputusan Pembelian
Sub Variabel / Dimensi Pengenalan kebutuhan
Kotler dan Gary Armstrong (2008, p179181)
Pencarian informasi
Indikator 21. Konsumen sadar akan adanya kebutuhan terhadap kupon diskon. 22. Informasi didapat oleh konsumen dari orang lain (keluarga, teman, agen/sales)
Skala Likert
41 tentang produk.
Evaluasi alternative
1.3
23. Pemrosesan informasi sampai ke pemilihan merek (dengan membuat peringkatperingkat merek berdasarkan atribut-atribut yang diinginkan)
Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yakni primer
dan data sekunder.Data primer berupa informasi yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung, data ini didapatkan dari penyebaran kuesioner pada konsumen pengguna internet, sehubungan dengan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini.Sedangkan data sekunder didapatkan dari informasi data-data perusahaan berupa profil perusahaan atau data populasi (jumlah konsumen), tingkat penjualan, dsb. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data eksternal. Data eksternal adalah data yang didapat di luar perusahaan seperti hasil penelitian sebelumnya yang telah diteliti pihak lain. Tabel 3.6 Jenis dan Sumber Penelitian Tujuan Data
Sumber Data
Jenis Data
Penelitian kualitas pelayanan T-1
Primer
Kuantitatif
Primer
Kuantitatif
terhadap minat beli. Kualitas website T-2 terhadap minat beli.
42 kualitas pelayanan dan T-3
Kualitas website
Primer
Kuantitatif
Primer
Kuantitatif
terhadap minat beli. minat beli dengan T-4 keputusan pembelian.
1.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini antara lain dengan cara : 1. Studi Kepustakaan : Bertujuan untuk mendapatkan data sekunder melalui buku, artikel, jurnal, internet dan literatur lainnya untuk menunjang penelitian. 2. Penyebaran Kuesioner : disebarkan secara langsung kepada konsumen pengguna internet. 3. Wawancara : wawancara dilakukan kepada HRD PT.Lamuda Tenka, bertujuan untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi perusahaan dan variabel apa yang bisa diteliti.
1.5
Teknik Pengambilan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek
yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang samauntuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono (2008, p115)).Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan yang menjadi populasi penelitian ialah konsumen dari Groupon Disdus.com periode Oktober sampai Desember 2012.
43 Sedangkan sample merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan sampel penelitian yang akan dipilih untuk menjadi responden yaitu konsumen dari Gropuon Disdus.com yang membeli kupon diskon. Menurut Sugiyono (2008, p116), bila populasi sangat besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi itu. Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan ialah dengan menggunakan probability sampling. Probability samplingialah teknik pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) ( Sugiyono, 2008;p118). Menurut Isjanto (2009, p120) metode probability sampling dalam memilih anggota populasi menggunakan proses acak, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang untuk terpilih sebagai sample. Metode yang digunakan untuk memilih sample dalam penelitian ini ialah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling ialah teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk menentukan beberapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus Slovin yang ada pada Sugiyono (2008, p124).
Dimana :
44 n = jumlah sampel N = jumlah populasi e2 = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)
1.6
Metode Analisis Metode Analisis yang dipakai dikaitkan dengan masing-masing tujuan seperti
dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Tabel Metode Analisis Tujuan Penelitian
Data
T-1 : Pengaruh X1 terhadap Z
Path Analysis
T-2 : Pengaruh X2 terhadap Z
Path Analysis
T-3 : Pengaruh X1 dan X2 terhadap Z
Path Analysis
T-4 : Pengaruh Z terhadap Y
Path Analysis
3.6.1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p 109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesasihan
45 suatu alat ukur. Suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka penelitian yang akan diukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas menggunakan teknik korelasi Pearson productmoment. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Di mana r hitung
= Koefisien Korelasi
ߑXi
= Jumlah skor item
ߑYi
= Jumlah skor total
n
= Total responden
Di mana t
= Nilai t hitung
r
= Koefisien korelasi hasil r hitung
n
= Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk a-0,1 dan derajad kebebasan (df = n-2) Kaidah keputusan : t hitung t hitung
t tabel berarti valid sebaliknya t tabel berarti tidak valid
46 Untuk menguji validitas butir dapat dilakukan dengan program SPSS 20.0. dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis Ho = Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor 2. Menentukan nilai r tabel − Hitung nilai “df” dengan rumus df=n-2 (n=jumlah responden). − Hitung nilai “t” dengan cara : pilih menu “transform”, kemudian pilih sub menu “compute” pada kolom sebelah kiri diisi dengan “t”, dan di sebelah kanan diisi dengan rumus “IDF.T(0.90,DF). Kemudian “ok”. − Hitung nilai “r” dengan cara : pilih menu “transform”, kemudian pilih sub menu “compute” pada kolom sebelah kiri diisi dengan “r”, dan di sebelah kanan diisi dengan rumus “t/sqrt(df+t**2)”. Kemudian “ok”. 3. Mencari r hasil − Masukkan data jawaban responden untuk diolah dengan software SPSS 17.0. − Pilih menu “analyze” pilih sub menu “scale”, pilih yang “reliability analyze”. − Kemudian pada kolom item isi dengan variabel yang ingin dihitung. − Pada bagian “model”, biarkan pilihan pada “alpha”. − Klik tombol “statistic”. Pada bagian “descriptive for” pilih semuanya (Item, Scale, Scale if item deleted). − Kemudian “ok”, maka akan keluar hasilnya.
47 Di sini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada output kolom CORRECTED ITEM-TOTAL CORRELATION pada tampilan software SPSS. 4. Mengambil Keputusan Dasar pengambilan keputusan : − Jika r hasil positif, dan r hasil
r tabel, maka butir tersebut valid.
− Jika r hasil tidak positif, dan r hasil
r tabel, maka butir tersebut tidak
valid. Jika ada instrumen pertanyaan yang tidak valid, maka instrumen tersebut dibuang lalu diuji validitas kembali.Setelah pertanyaan dinyatakan semuanya valid, selanjutnya dilakukan uji reabilitas.
3.6.2. Uji Realibilitas Uji Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki realibilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Langkah yang dilakukan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Hipotesis Ho = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya. H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktornya. 2. Menentukan nilai r tabel Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha, di mana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach’s Alpha 0,6 (Santoso, 2001,pg251). 3. Mencari r hasil
48 Di sini r adalah angka ALPHA (terletak di akhir output) dari tampilan software SPSS. 4. Mengambil kesimpulan − Jika r ALPHA positif, dan r ALPHA
r tabel, maka butir tersebut
reliabel. − Jika r ALPHA tidak positif, dan r ALPHA
r tabel, maka butir tersebut
tidak reliabel. Menurut Triton (2006, p248), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukurlah kemantapan Alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.8 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 – 0.20
Kurang Reliabel
0.20 – 0.40
Agak Reliabel
0.40 – 0.60
Cukup Reliabel
0.60 – 0.80
Reliabel
0.80 – 1.00
Sangat Reliabel
Sumber:Triton (2006, p248) 3.6.3. Analisis Jalur Menurut Sofyan dan Heri (2009, p151), analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis korelasi, yang dibangun dari diagram jalur yang dihipotesiskan oleh peneliti dalam memperjelas mekanisme hubungan kausal antar variable dengan cara menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh
49 langsung dan tidak langsung. Selain dari pada itu, analisis jalur dapat dikatakan sebagai analisis regresi linier dengan
variabel variabel yang
dilakukan. Oleh karena itu, koefisien jalur pada dasarnya merupakan koefisien beta atau koefisien regresi baku. Dalam Eti, Ratih, dan Abdul (2009, p146) mengatakan analisis jalur semula dikembangka oleh Sewall Wright (1934).Analisis jalur merupakan sebuah analisis yang menetukan besarnya hubungan kausal antar variable baik pengaruh langsung maupun tidak langsung. Besarnya pengaruh variable bebas (X) terhadap (Y) disebut dengan koefisien jalur dan diberi symbol PyX ( merupakan koefisien jalur dari variable X terhadap variable Y). Menurut Stepu (1994) dalam Eti, Ratih, dan Abdul (2009, p146) pada saat membuat paradigma penelitian yang berbentuk diagram jalur, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut: 1. Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa berkepala tunggal ( (
) single head arrow, dan berkepala ganda
) atau double head arrow.
2. Panah yang berkepala satu menunjukan pengaruh. Jika ada 2 buah panah variabel X1 dan X2, dan menurut teori X1 mempengaruhi X2 maka gambarnya adalah: X1
X2 pengaruh X1 terhadap X2 Variabel
yang digambarkan pada ujung panah merupakan variabel akibat, sedangkan variabel pertama adalah penyebab. 3. Hubungan sebab akibat merupakan hubungan yang mengikuti hubungan asimetrik, tetapi ada kemungkinan menggambarkan hubungan kausal.
50 4. hubungan timbal balik. Jika kalau ada variabel X1 dan X2, maka variabel X1 bisa mempengaruhi X2, atau X2 mempengaruhi X1, gambarnya adalah: X1
X2
Hubungan timbal balik 5. Apabila terjadi hubungan antara X1 dan X2 merupakan hubungan korelatif, maka panahnya berkepala dua, seperti pada gambar dibawah ini:
X1
X2 Hubungan Korelatif 6.
Dalam dunia nyata tidak pernah ada seorang peneliti yang mampu mengisolasi hubungan kausal secara murni, artinya bahwa suatu kejadia banyak sekali yag mempengaruhi, tetapi pada kerangka kerja konseptual sebuah penelitian hanya dapat digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel lain yang tidak bisa digambarkan (tidak bbisa diukur) diperlihatkan oleh suatu variabel tertentu yang disebut dengan residu dan diberi simbol epilson.
1.7
Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2006,p51), untuk dapat diuji suatu hipotesis haruslah
dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak suatu hipotesis yang sedang diuji. Berikut hipotesis penelitian ini :
51 • Ho : tidak ada pengaruh kualitas pelayanan secara partial terhadap minat beli. Ha : ada pengaruh kualitas pelayanan secara partial terhadap minat beli. • Ho : tidak ada pengaruh kualitas website secara partial terhadap minat beli. Ha : ada pengaruh kualitas website secara partial terhadap minat beli. • Ho : tidak ada pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas website secara simultan terhadap minat beli. Ha : ada pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas website secara simultan terhadap minat beli. • Ho : tidak ada dampak minat beli dengan keputusan pembelian. Ha : ada dampak minat beli dengan keputusan pembelian.
1.8
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian melalui regresi berganda dengan menggunakan program
SPSS sebagai tools-nya akan menghasilkan output yang sangat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan dan kualitas website pada minat beli dan keputusan pembelian di Disdus.com. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai indikator manakah yang memiliki kontribusi paling besar dalam mempresentasikan strategi pemasaran dalam perusahaan.
52