51 BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, penelitian asosiatif merupakan riset yang
bertujuan
untuk
membuktikan
hubungan
sebab
akibat
atau
hubungan
mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel yang diteliti (Istijanto, 2009; p31). Unit analisis yang digunakan adalah individu yang kita sebut dengan responden ialah nasabah asuransi PT AJ Central Asia Raya cabang Duta Merlin. Dalam penelitian ini horizon waktu yang dipakai ialah Cross Sectional. Cross Sectional merupakan sebuah studi yang dilakukan dengan hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, bulanan dalam rangkan menjawab penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Desain Penelitian
Penelitian
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Asosiatif
Kuisioner
T1
Unit Analisis
Time Horizon
Individual
Cross Sectional
T2
Asosiatif
Kuisioner
Individual
Cross Sectional
T3
Asosiatif
Kuisioner
Individual
Cross Sectional
T4
Asosiatif
Kuisioner
Individual
Cross Sectional
52 Keterangan : T1 : Pengaruh Kualitas Pelayanan dengan Citra Merek nasabah PT AJ. Central Asia Raya T2 : Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli nasabah PT AJ. Central Asia Raya T3 : Pengaruh Kualitas pelayanan dengan Minat Beli nasabah PT AJ. Central Asia Raya T4 : Pengaruh Minat Beli dengan Keputusan Pembelian nasabah PT AJ. Central Asia Raya
Tabel 3.2 Operasional Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Variabel Penelitian
Sub Variabel/Dimensi
Kualitas Pelayanan
Tengiables
Indikator
(bukti
•
langsung)
Skala Memiliki fasilitas fisik
(gedung)
dan
peralatan
yang menunjang pelayanan
(service) Reliability
•
(Kehandalan)
Kemampuan member
pelayanan
dengan segera dan memuaskan.
Responsivenes (Daya tangkap)
•
Keinginan para staf untuk
membantu
para
pelanggan
dengan pelayanan tanggap.
member dengan
Likert
53 Assurance (Jaminan)
•
Perusahaan ini dapat dipercaya.
Empaty
•
Perusahaan memberikan perhatian yang tulus terhadap konsumennya.
Tabel 3.3 Operasional Variabel Citra Merek (X2) Variabel Penelitian
Sub Variabel/Dimensi
Citra Merek
Profesionalisme
Indikator
Skala
•
Likert
Terpercaya karena memiliki yang
pegawai
professional
di bidangnya yaitu perasuransian.
Modern
•
Memiliki
kesan
modern
yang
terbukti penggunaan system
informasi
management dalam menjalankan bisnis. Melayani
semua
•
Produk asuransi PT
54 segmen masyarakat
AJ
Central
raya
asia
bisa
dibeli
oleh
semua
kalangan/segmen masyarakat.
Concern
pada
•
konsumen
Perusahaan menindak
lanjuti
permintaan
dan
keluhan konsumen. Popular
pada
•
konsumen
Kemudahan untuk mendapat informasi
tentang
produk
Tabel 3.4 Operasional Variabel Minat Beli (Y) Variabel Penelitian
Sub Variabel/Dimensi
Minat Beli
Pencarian lanjut
informasi
Indikator •
Upaya
Skala konsumen
untuk mendapatkan informasi lebih
secara
lengngkap
tentang
produk
tertentu
melalui
media
tertentu
Likert
55 ataupun
dengan
mencari
brosur,
web,
datang
office
ke
untuk
mendapat informasi
tentang
produk Kemauan
untuk
•
memahami produk
sikap positif yang ditunjukkan
oleh
konsumen apabila diperkenalkan pada
sebuah
produk terbaru. Kunjungan ke outlet
•
Melakukan kunjungan
untuk
mencari informasi yang
lebih
jelas
secara langsung.
Tabel 3.5 Operasional Variabel Keputusan Pembelian (Z) Variabel Penelitian
Sub Variabel/Dimensi
Keputusan
Pengenalan
Pembelian
kebutuhan
Indikator
Skala
•
Likert
Konsumen sadar adanya
akan
56 kebutuhan asuransi Pencarian informasi
•
informasi di
yang dapat
konsumen
dari
orang
lain
(keluarga, teman, agen/sales) tentang produk Evaluasi alternative
•
pemrosesan informasi untuk sampai
ke
pemilihan merek (dengan membuat peringkatperingkat merek berdasarkan atribut-atribut yang inginkan)
di
57 3.2 Skala Likert Menurut Sugiyono (2008, p132-p133) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak yang menyusun instrument-instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi yang sangat positif sampai yang sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : a) Sangat tidak setuju b) Tidak setuju c) Netral d) Setuju e) Sangat setuju. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu diberi skor: a) Sangat tidak setuju
1
b) Tidak setuju
2
c) Netral
3
d) Setuju
4
e) Sangat setuju
5
3.3 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan penelitian data di bedakan menjadi dua yaitu Kuantitatif dan Kualitatif:
58 •
Data Kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam artian variasi data yang diberikan oleh sumbernya (orang, partisipan, atau responden yang ditanyai) sangat beragam.
•
Data Kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki pola yang lebih mudah dibaca oleh peneliti. (Istijanto, 2009, p45-p46). Dalam penelitian ini data yang digunakan ialah kuantitatif, yaitu data berpola
yang dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner Berdasarkan cara pengumpulannya, data digolongkan menjadi data primer dan data sekunder: •
Data Primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data ini tidak tersedia karena memang belum ada riset sejenis yang pernah dilakukan atau karena hasil riset sejenis yang telah kadaluarsa (Istijanto 2009; p44). Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer dengan menggunakan metode kuisioner yaitu membagikan daftar pertanyaan yang dibuat untuk mewakili indicator masing-masing variabel kepada responden.
•
Data Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri untuk tujuan yang lain. Ini mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke pihak lain yang sudah ada penelitiannya (Istijanto, 2009, p38). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data dari perusahaan seperti data penjualan produk dan data nasabah.
59 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan : •
Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan pertanyaanpertanyaan ataupun pernyataan yang berkaitan dengan variabel yang di telitinya yaitu Citra Merek, Kualitas Pelayanan, Minat Beli, dan Keputusan Pembelian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dirasa sangat efisien dalam menghemat waktu, karena peneliti bisa dengan sekaligus mengajukan pertanyaan ke responden yang sudah ditentukan dalam waktu yang bersamaan.
•
Library Research (studi pustaka) Peneliti mengumpulkan data dari berbagai buku, jurnal, artikel, internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.5 Populasi dan Sample Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sample (Sugiyono (2008,p115)). Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan yang menjadi populasi penelitian ialah nasabah PT A.J Central Asia Raya cabang Duta Merlin. Sedangkan sample merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menetpkan sample penelitian yang akan dipilih untuk menjadi responden yaitu nasabah PT A.J Central Asia Raya yang menggunakan produk Whole Life.
60
3.5.1 Teknik Pengambilan Sample Menurut Sugiyono (2008, p116), bila populasi sangat besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi itu. Teknik
Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sample untuk
menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan ialah dengan menggunakan Probability Sampling. Probability Sampling ialah teknik pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) (Sugiyono, 2008; p118). Menurut Isjanto (2009, p120) metode Probability Sampling dalam memilih anggota populasi menggunakan proses acak, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang untuk terpilih sebagai sample. Metode yang digunakan untuk memilih sample dalam penelitian ini ialah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling ialah teknik pengambilan sample secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk menentukan beberapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus Slovin yang ada pada Sugiyono (2008, p124). N n = __________ Ne2 + 1 Dimana : n = jumlah sampel
61 N = jumlah populasi e² = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) 39.520 n = ______________ = 99,75 dibulatkan menjadi 100 sample (39.520.0,102) + 1
3.6 Metode Analisis Dalam pengolahan data, data yang didapat oleh peneliti diolah dengan menggunakan bantuan komputer yaitu dengan program SPSS ( Statiscal Program for
Social Science ) versi 17.0 untuk Windows.
Namun sebelum melakukan pengujian
validitas, data ordinal yang didapat terlebih dahulu ditransformasi menjadi data interval. Kemudian data itu diuji validitas, kemudian dilakukan uji normalitas setelah itu baru diuji regresi sederhana dan regresi berganda. Regresi merupakan salah satu metode analisis parametrik dimana peneliti harus memenuhi syarat yang ada dalam analisis parametrik yaitu data yang dipakai berskala interval.
3.6.1 Transformasi data Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian syarat dari analisis parametrik yang mana setidak-tidaknya berskala interval. Analisis statistik parametrik adalah stastistik yang bergantung pada distribusi tertentu dan yang menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi seperti pengujian hipotesis dan penaksiran parameter. Stastistik
parametrik
memerlukan
terpenuhinya
persyaratan
bahwa
skala
pengukuran minimal interval, sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data
62 yang memberikan skala pengukuran ordinal sehinga agar analisis tersebut dapat dilanjutkan maka skala pengukuran ordinal harus dinaikkan (ditransformasikan) kedalam skala interval dengan menggunakan Methods Successive Interval (MSI). Dimana metode MSI merupakan metode yang paling sederhana dan paling sering digunakan didalam suatu analisis parametrik.
3.6.2 Uji Validitas dan Uji Reabilitas Uji Validitas Dalam penelitian, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliable dan obyektif.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid ialah data yang tidak beda antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono, 2008; p455). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi anatara masing – masing penyertaan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut : ∑ ∑
∑ ∑
Dimana: r
hitung
= Koefisien korelasi
∑ Xi
= Jumlah skor item
∑ Yi
= Jumlah skor total
n
= Jumlah responden
∑ ∑
∑
63 Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
√
Keterangan : •
t
= Nilai t
•
r
= Koefisien korelasi hasil r
•
n
= Jumlah responden
•
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)
•
Kaidah keputusan : Jika t
•
t
hitung
table
hitung
hitung
hitung
>t
table
berarti valid seblaiknya
berarti tidak valid
Uji Reabilitas Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliable). Reliabilitas merupakan keandalan suatu pengukuran yang menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Uji Reliabilitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji sejauh mana pengukuran memberikan hasil yang relatif stabil bila dilakukan pengukuran kembali. Setiap alat
64 pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini menggunakan SPSS, dimana suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha (α) > 0,5. Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mencari realibilitas instrument yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala.rumusnya sebagai berikut: R
11
= K K–1
b2
1-
t
2
Keterangan : R 11 = Reliabilitas instrument K = banyaknya butir pertanyaan = varians total = jumlah varians butir Dasar pengambilan keputusan : •
Jika r alpha positif dan r alpha > r table , maka butir atau butir variabel tersebut
reliable. •
Jika r alpha positif dan r alpha < r table , maka butir atau variabel tersebut tidak
reliable. •
Jika r alpha > r table tapi bertanda negatif , maka butir atau variabel tersebut tidak reliable.
3.6.2 Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah
65 berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas; b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.
3.6.3 Analisis Jalur Menurut Sofyan dan Heri (2009, p151), analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis korelasi, yang dibangun dari diagram jalur yang dihipotesiskan oleh peneliti dalam memperjelas mekanisme hubungan kausal antar variabel dengan cara menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung. Selain dari pada itu, analisis jalur dapat dikatakan sebagai analisis regresi linier dengan variabel-variabel yang dibakukan. Oleh karena itu, koefisien jalur pada dasarnya merupakan koefisien beta atau koefisien regresi baku. Dalam Eti, Ratih dan Abdul (2009, p146) mengatakan analisis jalur semula dikembangkan oleh Sewall Wright (1934).
Analisis jalur merupakan sebuah
analisis yang menentukan besarnya hubungan kausal antar variabel baik pengaruh langsung maupun tidak langsung. Besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap (Y) disebut dengan koefisien jalur dan diberi symbol PyX (merupakan koefisien jalur dari variabel X terhadap variabel Y)
66 Menurut Sitepu (1994) dalam Eti, Ratih, dan Abdul (2009, p146) pada saat membuat paradigma penelitian yang berbentuk diagram jalur, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut :
1.
Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa berkepala tunggal (
) single head arrow, dan berkepala ganda (
)
atau doble head arrow. 2.
Panah yang berkepala satu menunjukan pengaruh. Jika ada 2 (dua) buah panah variabel X1 dan X2, dan menurut teori X1 mempengaruhi X2 maka gambarnya adalah : X1
X2
Pengaruh X1 terhadap X2 Variabel yang digambarkan pada ujung panah merupakan variabel akibat, sedangkan variabel pertama adalah penyebab. 3.
Hubungan sebab akibat merupakan hubungan yang mengikuti hubungan asimetrik, tetapi ada kemungkinan menggambarkan hubungan kausal.
4.
Hubungan timbale balik. Jadi kalau ada variabel X1 dan X2, maka variabel X1 bisa mempengaruhi X2, atau X2 mempengaruhi X1, gambarnya adalah : X1
X2
Hubungan timbale balik 5.
Apabila terjadi hubungan antara X1 dan X2 merupakan hubungan korelatif, maka panahnya berkepala dua, seperti pada gambar dibawah ini : X1
X2
67 Hubungan korelatif
6.
Dalam dunia nyata tidak pernah ada seorang peneliti yang mampu mengisolasi hubungan kausal secara murni, artinya bahwa suatu kejadian banyak sekali yang mempengaruhi, tetapi pada kerangka kerja konseptual sebuah penelitian hanya dapat digambarkan beberapa pengaruh yang bisa dia amati.
Variabel lain yang tidak bisa digambarkan (tidak bisa diukur)
diperlihatkan oleh suatu variabel tertentu yang disebut dengan residu dan diberi symbol ε (Epilson)
3.7 Rancangan Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik (Sugiono (2008, p92)).
Hipotesis I: T I : Pengaruh kualitas pelayanan terhadap citra merek nasabah PT AJ Central Asia Raya Hipotesis : Ho: Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap citra merek nasabah PT AJ Central Asia Raya Ha:
Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap citra merek
nasabah PT AJ Central Asia Raya
68 Dasar Pengambilan keputusan : Sig > 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
Hipotesis II T II : Pengaruh citra merek terhadap minat beli nasabah PT AJ Central Asia Raya Hipotesis : Ho: Citra merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli nasabah PT AJ Central Asia Raya Ha: Citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli nasabah PT AJ Central Asia Raya Dasar Pengambilan keputusan : Sig > 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
Hipotesis III T III : Pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat beli nasabah PT AJ Central Asia Raya Hipotesis: Ho:
Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli
nasabah PT AJ Central Asia Raya Ha: Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli nasabah PT AJ Central Asia Raya Dasar Pengambilan keputusan :
69 Sig > 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
Hipotesis IV T IV : Pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian nasabah PT AJ Central Asia Raya Hipotesis : Ho: Minat beli tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian nasabah PT AJ Central Asia Raya Ha:
Minat beli berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
nasabah PT AJ Central Asia Raya Dasar Pengambilan keputusan : Sig > 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Dalam riset ini, masalah yang terjadi ialah menurunnya penjualan produk whole life dalam kurun beberapa tahun terakhir. Penurunan omset penjualan disebabkan oleh kesenjangan/ketidak sesuaian antara harapan konsumen dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada calon nasabah dan nasabahnya. Dalam hal pencitraan, efek dari kurang baiknya sisi pelayanan menciptakan citra yang kurang baik dimata nasabah. Sehingga rancangan implikasi yang peneliti buat ialah pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek yang mempengaruhi minat beli dan berdampak kepada keputusan pembelian pada PT A.J Central Asia Raya di cabang Duta Merlin.
Penelitian tersebut berbentuk penelitian asosiatif yang
70 diharapkan mampu menjawab permasalahan kausal yang sedang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis) yang berguna untuk menjelaskan mekanisme hubungan kausal antar variabel dengan cara menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung.