25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui hubungan antar variabel. Menurut Rochaety (2007, p11), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui survei langsung secara individu menggunakan kuesioner yang berisikan daftar-daftar pertanyaan, yang nantinya akan diajukan ke para responden. Dengan jawaban-jawaban responden tersebut, maka dapat diketahui pengaruh kualitas pelayanan dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan tujuan unit analisis yang digunakan adalah individu, yaitu para pelanggan yang pernah bertransaksi di WWW.DISDUS.COM Horizon waktu yang digunakan ialah cross-sectional. Menurut Rochaety (2007, p74) cross-sectional ialah penelitian yang dilakukan dimana datanya diambil hanya satu kali pada periode waktu untuk menjawab hipotesis penelitian.
26
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Metode
Unit Analisis
Penelitian T-1
Deskriptif-
Survei
Horizon Individu/Konsumen
asosiatif T-2
Deskriptif-
Deskriptif-
Survei
Individu/Konsumen
Deskriptif-
crosssectional
Survei
Individu/Konsumen
asosiatif T-4
crosssectional
asosiatif T-3
Time
crosssectional
Survei
asosiatif
Individu/Konsumen
crosssectional
Sumber : Penulis Keterangan : T-1 : untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian T-2 : untuk mengetahui pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan T-3 : untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan T-4 : untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan 3.2 Operasional Variabel Penelitian Operasional variabel penelitian adalah construct sehingga menjadi varibel yang dapat diukur. Definisi operasional mendefinisikan cara yang digunakan
27
penelitian, sehingga memungkinkan peneliti lain untuk menggunakan cara yang sama atau bahkan lebih baik. Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel Penelitian Variabel
Konsep
Sub-variabel
Indikator
variabel
Skala pengukur an
Kualitas
Suatu
Usability
Web/WEB
pengukuran
mudah
QUAL (X)
untuk
dimengerti
mengukur
(user friendly)
kualitas
-
-
Website
Likert
Website
sebuah
memiliki
website.
kemudahan navigasi -
Website memiliki tampilan yang menarik
Information
-
Quality
Website menyediakan informasi yang jelas
-
Website menyediakan
Likert
28
informasi yang dapat dipercaya Interaction
-
Quality
Website
Likert
mempunyai reputasi yang baik -
Website menjamin keamanan bertransaksi
-
Website memudahkan komunikasi dengan pihak DISDUS (customer care)
-
Website mejamin ketepatan dan keakuratan yang diberikan
Keputusan
Keputusan
Pengenalan
Pembelian
pembelian
kebutuhan
-
Kebutuhan dasar
Likert
29
(Y)
ialah
seseorang
beberapa
untuk membeli
tahapan yang
-
Produk yang
dilakukan
ditawarkan
oleh
sesuai dengan
konsumen
kebutuhan
sebelum
Pencarian
melakukan
informasi
-
Perolehan
Likert
informasi
keputusan
tentang produk
pembelian
-
Perolehan
suatu produk.
informasi
(Kotler,
tentang produk
2007:223)
dari pengalaman (teman, rekan kerja, kerabat, dll) Evaluasi
-
alternatif
Produk masuk referensi karena kualitas dan fungsi yang sesuai kebutuhan
-
Memilih tempat yang
Likert
30
dapat memberikan pelayanan dengan baik Keputusan
-
pembelian
Membeli
Likert
produk karena pelayanan yang baik
Perilaku pasca
-
pembelian
Puas dalam
Likert
melakukan proses pembelian sampai transaksi akhir -
Puas terhadap pilihan produk yang diberikan
Loyalitas
Didasarkan
Melakukan
Pelanggan
pada perilaku
pembelian ulang
(Z)
atau sering
secara teratur
-
Pembelian awal
-
disebut
Pembelian kembali
pembelian
Membeli
non random
antarlini produk
produk lain
yang
atau jasa
yang
diungkapkan
Likert
-
Membeli
ditawarkan
Likert
31
dari waktu ke
Merekomendasi
-
Merekomenda
waktu oleh
kan kepada
sikan kepada
beberapa unit
orang lain
teman,
pengambilan
keluarga dan
keputusan.
kerabat lainnya
(J.Griffin,
Menunjukkan
-
Penolakan
2005:16)
kekebalan
-
Selalu
terhadap tarikan
membeli di
dari pesaing
DISDUS
Likert
Likert
Sumber : Penulis 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Menurut Sugiyono (2008, p10) untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian, yang pertama perlu diketahui adalah mengenai jenis-jenis data. Data dikelompokkan sebagai berikut: 1. Menurut sifat : a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka (non numerik). b. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. 2. Menurut sumber : a. Data internal, yaitu data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu perusahaan. b. Data eksternal, yaitu data yang bersumber dari luar perusahaan. 3. Menurut cara memperoleh : a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu perusahaan atau perorangan langsung dari objeknya.
32
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dipublikasi. 4. Menurut waktu pengumpulannya : a. Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut. b. Data time series (berkala), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Data ini sering disebut historis.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan
T-1
Jenis dan Sumber Data Data
Jenis Data
Sumber Data
Analisa kualitas pelayanan dan keputusan
Kuantitatif
Primer dari
pembelian T-2
Analisa keputusan pembelian dan loyalitas
kuesioner Kuantitatif
pelanggan T-3
Analisa kualitas pelayanan dan loyalitas
kuesioner Kuantitatif
pelanggan T-4
Analisa kualitas pelayanan dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan
Sumber : Penulis
Primer dari
Primer dari kuesioner
Kuantitatif
Primer dari kuesioner
33
3.4 Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan Penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan informasi dari internet, buku-buku, jurnal, dan sumber lainnya yang masih berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2.
Kuisioner Kuisioner ialah cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuisioner dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan kuisioner dapat bersifat tertutup, jika alternatif jawaban telah disediakan.
3.5 Teknik Pengumpulan Sampel Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p40), teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi yang di pilih (Sugiyono;2007, hal.77). Tidak semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa dipilih sebagai sampel.
34
Cara penarikan sampel yang digunakan adalah metode acidental sampling (sampling aksidental). Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono;2007, hal.77) 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merk produk jarang diketahui dengan pasti. Disamping itu produk dengan persepsi/tanggapan yang kuat umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Menurut Sugiyono (2007, p27) populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian di tarik kesimpulannya. Sugiyono juga mengatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan penulis menggunakan rumus yang terdapat di Ariestonandri (2006, p95) yaitu : n ≥ p.q (Zα/e)2 keterangan : •
n : jumlah sampel
•
p : perkiraan proporsi populasi
•
q : (1-p)
•
Zα : interval kepercayaan
•
e : error sampling (estimasi yang dapat diterima)
Jika tidak di ketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi yang tidak terhingga, maka di gunakan pendekatan p = 0,5
35
pada interval kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau tingkat signifikansi sebesar 0,05 maka, Zα = 1,96 dan estimasi yang dapat diterima adalah 10%. Maka ukuran sampelnya adalah : n ≥ p.q (Zα/e)2 n ≥ 0,5 . 0,5 (1,96/0,1)2 n ≥ 96,04 = 97 Maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 97 orang. Dalam penelitian ini sampel yang akan di ambil oleh peneliti sebanyak 100 orang. 3.7 Metode Analisis Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuisioner yang telah disebar kepada sampel kemudian diolah dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas menggunakan program SPSS yang kemudian diolah lebih lanjut menggunakan analisis PATH. Dalam pelaksanaan pengolahan datanya peneliti melakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16 for windows. Data kuesioner yang telah dikumpulkan akan dilakukan uji validitas, reliabilitas dan normalitas.
Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan Penelitian
Metode Analisis Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Deskriptif - Asosiatif
Path Analysis
T-2
Deskriptif - Asosiatif
Path Analysis
36
T-3
Deskriptif - Asosiatif
Path Analysis
T-4
Deskriptif - Asosiatif
Path Analysis
Sumber : Penulis 3.7.1 Skala Likert Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p20) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang kejadian atau gejala sosial. Gejala sosial ini yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis ini dilakukan pada kuesioner yang telah disebar dan dijawab oleh responden dan melalui perhitungan rata-rata tiap jawaban dari pertanyaan yang ada pada kuesioner. Untuk mengukur pernyataan pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian dan dampaknya pada Loyalitas Pelanggan yang telah dijawab oleh responden, maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Dimana dalam pemberian nilai digunakan skala likert dengan nilai (skor) sebagai berikut: Tabel 3.5 Jawaban dan Skor Nilai Keterangan
Nilai
SS = Sangat Setuju
5
S = Setuju
4
N = Netral
3
TS = Tidak Setuju
2
STS = Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Andi Supanggat (2007, p19)
37
3.7.2 Transformasi Data Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008) dalam buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011, p12), mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric, dimana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). MSI merupakan metode yang digunakan untuk mentransformasikan data dari ordinal menjadi interval dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Perhatikan setiap butir jawaban koresponden dari angket yang disebarkan. 2. Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi. 4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor. 5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kemudian yang diperoleh. 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas). 7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus: Y = NS + [1 + NSmin]
38
3.7.3 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benang mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas dalam dilakukan denganbantuan SPSS, langkah-langkah pengujian validitas adalah sebagai berikut : •
Menentukan Hipotesis Ho : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor H1 : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor
•
Menentukan nilai r tabel Dari tabel r, untuk df = jumlah kasus-2, atau untuk kasus ini df=100. Tingkat signifikan 5% terdapat angka 0.17. Disini uji dilakukan satu arah karena hipotesis menunjukkan arah tertentu yaitu positif.
•
Mencari r hasil Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation.
•
Mengambil kesimpulan a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. b. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tidak valid. c. jika ada butir yang tidak valid, maka butir yang tidak valid tersebut dikeluarkan, dan proses analisis (seperti diatas) diulang untuk butir yang valid saja.
39
3.7.4 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan salah satu utama instrumen pengukuran yang baik, karena pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Langkah – langkah dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut : •
Menentukan hipotesis Ho = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktornya
•
Menentukan nilai r tabel Dari tabel r, untuk df = jumlah kasus-2, atau untuk kasus ini df=100. Tingkat signifikan 5% terdapat angka 0.17.
•
Mencari r hasil Disini r hasil adalah angka ALPHA (terletak di akhir output)
•
Mengambil keputusan
a. Jika r Alpha positif dan r Alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel. b. Jika r Alpha positif dan r Alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. 3.7.5 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal, dalam artian apak sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data yang diperoleh dapat dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas terpenuhi, sehingga dapat diolah lebih lanjut.
40
3.7.6 Koefisien Korelasi Pearson Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, hal.61) untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan rumus :
rxy = Dimana : rxy
= koefisien korelasi
∑X
= jumlah skor item
∑Y
= jumlah skor total seluruh item
n
= jumlah responden Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih
dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan di tampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut : Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2007, p62)
41
Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut: Hipotesis: o Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y o
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
Dasar Pengambilan Keputusan: o
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 < sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
o
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 > sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.7.7 Analisis Jalur (Path Analysis) Menurut Sarwono (2009), analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepetingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel. Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan
42
sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing variable dalam suatu model sebagai variabel tergantung (pemberi respons) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga perhitungan uji keselarasan statistik. Teknik analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kasual antar variabel X terhadap variabel Y yang berdampak kepada
variabel Z. Dalam
perhitungan menggunakan SPSS 16 sebagai alat bantu. Langkah-langkah pengujian path analisis (Riduwan dan Kuncoro;2007, p116118) sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Sub-struktur 1 : Y = ρyxX + ρy ε1 Sub-struktur 2 : Z = ρzxX + ρzyY + ρz ε2 Keterangan: ρ = Koefisien regresi yang distandarkan / koefisien jalur ε = Pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub struktural dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X) yang berdampak pada variabel Z
43
b. Menghitung joefisien regresi untuk struktural yang telah di rumuskan. Persamaan regresi ganda : Z = a + bX + bY + ε2 3. Menghitung koefisien jalur secara simultan ( keseluruhan) Kaidah pengujian signifikansi : program SPSS •
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
4. Menghitug korfisien jalur secara individu Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bangingan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probailitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
5.
Meringkas dan menyimpulkan
3.8 Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2008), perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka pemikiran. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara
44
kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat. Yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS 16 yang akan menghasilkan persamaan, dimana dari output SPSS 16 akan diketahui apakah perhitungan signifikan atau tidak, serta akan menjelaskan hubungan antara 3 variabel yaitu variabel kualitas pelayanan (X), keputusan pembelian (Y), dan loyalitas pelanggan (Z). Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α) = 5% = 0.05. Dasar Pengambilan Keputusan : 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dengan diketahui variabelnya sebagai berikut: •
X
= Kualitas Pelayanan
•
Y
= Keputusan Pembelian
•
Z
= Loyalitas Pelanggan
3.8.1 Struktur Analisis Jalur Tujuan berdasarkan hipotesis yang telah dibuat dapat digambarkan menjadi sub-struktur seperti berikut ini:
45
Dengan dasar pengambilan keputusan Sig ≥ 0,05
Ho diterima, Ha ditolak
Sig ≤ 0,05
Ho ditolak, Ha diterima
Sub-struktural 1
ρyx
X
Y ε1
Gambar 3.1 Sub-struktural 1 •
Hipote sis pengujian simultan x terhadap y, (T-1) o H0 : Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. H1 :
o
Kualitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian.
Sub-struktural 2
ε2
x
ρzx
ρz z ρzy
y
46
Gambar 3.2 Sub-struktural 2
•
Hipote sis pengujian simultan y terhadap z, (T-2) o H0 : Keputusan Pembelian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. H1 :
o
Keputusan Pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. •
Hipote sis pengujian simultan x terhadap z, (T-3) o H0 : Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. H1 :
o
Kepuasan Kualitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. •
Hipote sis pengujian simultan x dan y terhadap z, (T-4) o H0 : Kualitas Pelayanan dan Keputusan Pembelian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. H1 :
o
Kualitas Pelayanan dan Keputusan Pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. 3.9 Rancangan Pemecahan Masalah
47
Berdasarkan hasil analisis dari semua metode dan teknik analisis di atas, dimulai dari tahap penentuan populasi dan sample yang akan digunakan untuk penelitian, penyebaran kuisioner, hingga akhirnya masuk ke dalam tahapan analisis jalur, akan dihasilkan informasi yang dapat menggambarkan tingkat loyalitas pelanggan groupon disdus berdasarkan kualitas pelayanan dan juga kepuasan pelanggan. Pengaruh dari variabel-variabel tersebut akan dianalisis secara simultan dan individual dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat berguna sebagai bahan masukkan dalam pembuatan keputusan bagi Groupon Disdus.