BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003:36) yang dimaksud penelitian asosiatif adalah “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian asosiatif dapat mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang bersangkutan dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Panca Menara Mitra yaitu dengan metode survey yaitu dapat dengan wawancara dan kuesioner. Unit analisis yang dituju adalah karyawan dari PT.Panca Menara Mitra. Informasi yang didapat dari karyawan tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut dengan Cross-sectional. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Desain Penelitian
T1
Jenis dan Metode Penelitian Assosiatif – Survey
T2
Assosiatif – Survey
T3
Assosiatif – Survey
Sumber : Peneliti, 2012
35
Unit Analisis
Time Horizon
Individu → Karyawan Individu → Karyawan Individu → Karyawan
Cross sectional Cross sectional Cross sectional
36
Dimana: 1) T-1 = Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. 2) T-2 = Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. 3) T-3 = Pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan.
3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:58) yaitu “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasional variabel berisi penjelasan pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2004: 15) data ordinal merupakan “Data yang berjenjang atau berbentuk peringkat. Oleh karena itu jarak satu data dengan yang lainnya tidak mungkin sama. Sedangkan data interval adalah data yang jaraknya sama”. Sugiyono mengemukakan (2009: 132) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan mengenai operasional variabel:
37
Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel
Konsep
Dimensi
Indikator
Variabel
Skala
Model
Pengu
Skala
kuran
Pengu kuran
Kondisi yang
(Independent
tercipta dari
yang sulit
interaksi antara
dan berlebihan
Variable) Stres Kerja (X 1 )
Beban kerja
Beban kerja
manusia dan pekerjaan yang
Menurut
mengarah ke
Hasibuan
timbulnya
(2007: 204)
1)
•
Variabel bebas
2)
Tekanan
penyakit fisik
dan
maupun mental
pemimpin
•
sikap
Tekanan dan sikap pemimpin
karena perubahan
kurang adil
manusia yang
dan
memaksa mereka
wajar
untuk •
menyimpang dari 3)
Waktu
fungsi normal
kerja
sehingga
peralatan
kurang
menghasilkan
kerja
memadainya
dan
Waktu kerja terbatas dan
penyimpangan
peralatan
fisik, psikologis, dan perilaku pada anggota organisasi, baik
4) Konflik kerja
•
Hubungan tidak baik
Interval
Skala likert
38
yang dapat
dengan
terkendali
pemimpin
maupun tidak.
dan kelompok kerja
5)
Balas jasa
•
Balas jasa terlalu rendah
6)
Masalah Keluarga
•
Masalah anak, istri, mertua dll.
Variabel bebas (Independent
Suatu kondisi yang
1) Motivation Factors
• Prestasi • Pengakuan • Pekerjaan itu
Variable)
menggerakkan
Motivasi
manusia dan
sendiri
(X 2 )
menimbulkan
• Tanggung
Menurut
semangat atau
Hezberg dalam
dorongan kerja
Hasibuan (2007:108)
jawab • Pengembangan
untuk melakukan
potensi individu
kegiatan dan
2) Maintenance
• Gaji
yang keras atau
Factors
• Kondisi kerja
lemah ke arah
(Faktor
• Kebijaksanaan
suatu tujuan,
Higienis)
dimana kuat dan lemahnya motivasi kerja
Skala Likert
dinyatakan dalam bentuk usaha
Interval
dan administrasi perusahaan • Hubungan antar pribadi
39
• Kualitas
seorang tenaga kerja ikut
supervisi
menentukan besar kecilnya prestasinya. Variabel terikat (Dependent
Sesuatu yang dilakukan
1) Tingkat usaha
• Etika kerja
Variabel)
karyawan yang
yang
• Kehadiran
Kinerja
membutuhkan
dicurahkan
• Rancangan tugas
Karyawan
suatu keahlian
(Y) Menurut Mathis dan Jackson (2006: 113)
dan keterampilan untuk memberi kontribusi terhadap perusahaan untuk menunjang
2) Dukungan Organisasi
• Pelatihan dan pengembangan • Peralatan dan teknologi
tercapainya
• Standar kinerja
tujuan
• Manajemen dan
perusahaan. Bila seorang karyawan mempunyai keberhasilan dalam kinerja maka dapat disebut produktif, begitu pula sebaliknya. Sumber: Peneliti, 2012
rekan kerja
Interval
Skala likert
40
3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data dibagi dua sesuai dengan tujuan penelitian: 1) Kualitatif: data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. 2) Kuantitatif: data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data kuantitatif. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2004) yang dijadikan acuan mengenai sumber data yaitu pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada subjek yang ingin diteliti, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada subjek yang ingin diteliti. Data primer bisa juga dibilang memantau langsung kegiatan objek penelitian, sedangkan data sekunder didapat dari studi kepustakaan berupa buku dan majalah ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan untuk dijadikan sebagai landasan teori. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian TUJUAN T1
DATA
SUMBER DATA
Pengaruh stres
Data Primer dengan kuisioner
kerja terhadap
yang
kinerja karyawan
karyawan PT. Panca Menara
dibagikan
kepada
Mitra T2
Pengaruh motivasi
Data Primer dengan kuisioner
terhadap kinerja
yang
karyawan
karyawan PT. Panca Menara Mitra
dibagikan
kepada
41
T3
Pengaruh stres
Data Primer dengan kuisioner
kerja dan motivasi
yang
terhadap kinerja
karyawan PT. Panca Menara
karyawan
Mitra
dibagikan
kepada
Sumber: Peneliti, 2012
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik untuk pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini: 1) Studi pustaka: analisis data dari landasan teori, dari berbagai sumber yang diperoleh dari buku, jurnal, dan media lainnya. 2) Penelitian lapangan: melakukan penelitian secara langsung pada PT. Panca Menara Mitra yang bertempat di Jl. RS. Fatmawati No. 51 Jakarta 12430. Dengan teknik ini dapat diperoleh data primer dimana cara perolehan datadata tersebut adalah: (1) Wawancara: mewawancarai langsung pemegang jabatan, tujuannya untuk memperoleh data-data perusahaan yang lebih jelas dan akurat yang meliputi profil perusahaan dan data yang sesuai dengan topik penelitian ini yaitu dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan. (2) Kuesioner: data yang dikumpulkan ditujukan kepada karyawan PT. Panca Menara Mitra melalui daftar pertanyaan terstruktur dengan maksud tujuan survei. Dengan kuesioner dapat diperoleh data seperti sikap, perasaan atau pengetahuan responden. Kuesioner
42
dalam penelitian ini dibuat dengan skala likert dengan keterangan sebagai berikut: •
Sangat Setuju (SS)
=5
•
Setuju (S)
=4
•
Kurang Setuju (KS)
=3
•
Tidak Setuju (TS)
=2
•
Sangat Tidak Setuju (STS)
=1
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Arikunto (2004:120) menyatakan jika subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. Dengan mengacu kepada pernyataan tersebut, karena subjek kurang dari 100 maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di PT. Panca Menara Mitra yang berjumlah 32 orang tidak termasuk owner. Populasi didefinisikan menurut Sugiyono (2009:115) “Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
3.6 Metode Analisis Dalam penenilitian ini terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Diawali kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut.
43
Tabel 3.4 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Asosiatif
Regresi Sederhana
T-2
Asosiatif
Regresi Sederhana
T-3
Asosiatif
Regresi Berganda
Sumber: Peneliti, 2012
3.6.1. Uji Normalitas, Validitas dan Reliabilitas 1) Uji validitas Menurut Sugiyono (2004:137) validitas adalah “Tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan”. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benarbenar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. 2) Uji normalitas Menurut Santoso (2010:43), menyatakan tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang ‘baik’ adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Menurut Priyatno (2008:28), uji normalitas digunakan
44
untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Menurut Sarjono dan Julianita (2011:64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas >50, maka Sig. Kolmogorov-Smirnov yang dibandingkan dengan Aplha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Aplha untuk menguji normiltas dari data yang diperoleh peneliti. Sehingga pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk. Adapun pengujian normalitas adalah sebagai berikut: (1)
Jika angka signifikansi uji Saphiro-Wilk sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
(2)
Jika angka signifikansi uji Saphiro-Wilk sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
3) Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2007:110) Reliabilitas artinya adalah ‘Tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran”. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
45
3.6.2. Korelasi Pearson Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:61), untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y, X1 dan X2 dengan Y, digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM), dengan rumus: rxy = Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari = harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,800 - 1,000
Sangat Kuat
0,60 - 0,799
Kuat
0,40 - 0,599
Cukup Kuat
0,20- 0,399
Rendah
0,00 - 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:62)
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = r2 x 100% Dimana: KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi
46
Pengujian signifikasi yang berfungsi apabila ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi.
3.6.3. Regresi Sederhana dan Regresi Berganda 1) Regresi Sederhana Menurut Kurniawan (2009:43) regresi sederhana didefinisikan sebagai “Pengaruh
antara
2
variabel
saja,
dimana
terdiri
1
variabel
independent/bebas dan 1 variabel dependent/terikat”. Rumus umum regresi sederhana adalah: Y = a + bx Keterangan: Y = variabel terikat X = variabel bebas a = nilai konstanta (apabila nilai x sebesar 0, maka Y akan sebesar a atau konstanta) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai koefisien regresi adalah: b = n (∑XY) – (∑X).(∑Y) n (∑X2) – (∑X ) 2) Regresi Berganda Menurut Kurniawan (2009:52) Regresi berganda dapat didefinisikan sebagai “Pengaruh antara lebih dari 2 variabel, dimana terdiri dari 2
47
variabel independent/bebas dan 1 variabel dependent/terikat”. Digunakan untuk menguji hubungan dan besarnya pengaruh yang ditujukan oleh variabel X1 (Stress Kerja) dan X2 (Motivasi) terhadap Y ( Kinerja Karyawan). Rumus umum regresi berganda adalah: Y = a + b1X1 + b2X2.....+bnXn Keterangan: Y = variabel terikat X1 X2 = variabel bebas a
= konstanta apabila nilai x sebesar 0, maka Y sebesar
atau
konstanta) b1,b2
= koefisien regresi (nilai peningkatan atau penuruan)
Untuk memperoleh data mengenai variabel Stress Kerja (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Karyawan (Y), dari objek yang diteliti, maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan PT. Panca Menara Mitra, kemudian perhitungan menggunakan program komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan salah satu program untuk pengolahan data statistik yang penggunaannya cukup mudah.
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Kaidah pengujian hipotesis menggunakan SPSS 16. • Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
48
• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut: 1)
T-1: Bagaimana pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan? Ho = Variabel Stres Kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Ha = Varibel Stres Kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Pengujiannya: •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Stres Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya artinya Stres Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
2)
T-2: Bagimana pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan? Ho = Variabel Motivasi tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Ha
= Variabel Motivasi mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.
49
Pengujiannya: •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya artinya Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
3)
T-3: Bagaimana Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ? Ho
= Stres Kerja dan Motivasi tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.
Ha
= Stres Kerja dan Motivasi mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.
Pengujiannya: •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Stres Kerja dan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya artinya Stres Kerja dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan
50
membagikan kuesioner kepada karyawan PT. Panca Menara Mitra. Setelah data terkumpul maka selanjutnya akan dilakukan analisis pengaruh antara stres kerja dan motivasi
terhadap kinerja karyawan PT. Panca Menara Mitra dengan
menggunakan metode statistik korelasi pearson, regresi sederhana dan regresi berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan hubungan variabel tersebut. Kemudian akan disiapkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan hipotesis
yang akan diajukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Dari
hasil jawaban hipotesis, nantinya akan memberikan implikasi-implikasi yang relevan dan saran yang berguna dan bermanfaat bagi perusahaan tersebut.