BAB 3 BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
3.1. Persiapan Contoh Tanah 3.1.1. Mengeringkan Contoh Tanah -
Contoh tanah yang diterima diberi nomor laboratorium secara teratur, kemudian diserakkan diatas tampah bambu dengan tangan dan sisa-sisa tanaman serta akarakar yang kasar dibuang.
-
Tampah yang berisi contoh tanah disusun secara teratur diatas rak pengering yang terbuat dari alumunium didalam ruangan pengering
-
Setiap hari contoh tanah diremas-remas agar cepat kering. Setelah contoh tanah kering udara, maka dapat segera ditumbuk atau dihaluskan.
3.1.2. Menumbuk atau Menghaluskan Contoh Tanah -
Contoh tanah yang sudah kering udara ditumbuk perlahan-lahan dengan menggunakan alu kayu dan lumpang porselin.
-
Tanah yang sudah ditumbuk sebagian diayak dengan ayakan berukuran <2 mm dan dimasukkan kedalam mangkuk plastik bertutup dengan ukuran 100 ml, sebagian lagi diayak dengan ayakan berukuran <0,5 mm dan dimasukkan kedalam mangkuk plastik bertutup dengan ukuran 30 ml.
-
Contoh tanah yang ada dalam mangkuk plastik dilengkapi dengan nomor laboratorium untuk selanjutnya dilakukan analisa.
Universitas Sumatera Utara
-
Sisa contoh dari tanah dimasukkan kembali kedalam tempatnya semula dilengkapi dengan nomor laboratoriumnya, lalu disimpan dengan teratur diatas rak penyimpan contoh tanah dengan tujuan apabila ada ulangan contoh tanah tersebut dapat digunakan kembali.
3.2. Proses Analisis Contoh Tanah 3.2.1. Penetapan C-Organik Cara Walkley And Black Prinsip Karbon yang terdapat sebagai bahan organic didalam tanah tereduksi dengan larutan kalium dikromat ( K2Cr2O7 ) 1 N dalam suasana asam. Kemudian dikromat yang telah bereaksi dititrasi dengan larutan ferro sulfat menggunakan difenilamin sebagai indikator. Alat-alat -
Erlenmeyer 500 ml
- Buret 25 ml
pyrex pyrex
- Botol aquadest - Stopwatch - Statif dan klem
Universitas Sumatera Utara
Bahan-bahan -
Tanah ukuran <0,5 mm
- K2Cr2O7 1N p.a - H2SO4 pekat p.a -
H3PO4 pekat p.a
-
FeSO4 1 N p.a
- Dipenilamine Prosedur Percobaan -
Contoh tanah halus ( 0,5mm) kering udara ditimbang sebanyak 1 gram dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 ml.
-
Kedalam Erlenmeyer ditambhakan 10 ml kalium dikromat 1 N dan 20 ml asam sulfat pekat. Erlenmeyer di goyang-goyang selama 1 menit. Lalu, didiamkan selama 30 menit diatas papan asbes.
-
Berturut-turut ditambahkan 200 ml aquadest, 5 ml asam fospat pekat dan 1 ml larutan defenilamin.
-
Campuran diatas ( termasuk blankonya ) dititrasi dengan larutan ferrosulfat 1 N hingga warna hijau.
-
Setelah warna hijau timbul, ditambahkan lagi 0,5 ml larutan kalium dikromat 1 N dan dititrasi kembali dengan larutan ferrosulfat sampai dengan warna hijau timbul kembali.
-
Dilakukan hal yang sama untuk blanko.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Analisa C-Organik Secara Walkley and Black Tabel 1.1. Kadar Karbon ( C ) Organik Tanah
Berat Contoh Kering
Vol. Titran
No.Lab
105β°C
FeSOβ1N
C-Organik (%)
Rata-rata % C
Blanko
-
10,72
-
-
394.a
0.4823
7.90
1.71
394.b
0.4823
8.20
1.53
394.c
0.4821
8.10
1.59
395.a
0.4139
8.65
1.26
395.b
0.4140
8.85
1.13
395.c
0.4142
8.75
1.20
396.a
0.3550
8.60
1.29
396.b
0.3553
8.75
1.20
396.c
0.3551
8.60
1.29
1.61
1.20
1.26
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan :
Normalitas ( N ) FeSO4 =
=
ππππ ππππππππππππ ππππππππππππππππ π₯π₯ ππ ππππππππππππ ππππππππππππππππ ππππ ππππππππππ π π π π π π π π π π π π (ππππππππππππ )
10.5 π₯π₯ 1 10.72
= 0.9795
%C=
=
{ππππ ππππππππππππ ππππππππππππππππ β( ππππ π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ π₯π₯ ππ ππππππππππ π π π π π π π π π π π π )}π₯π₯ 0.3 ππππππππππ ππππππππππ β ππππππππππππ 105β°πΆπΆ
{ 10.5β( 7.90 π₯π₯ 0.9795 )}π₯π₯ 0.3 0.4823
= 1.71 % Dilakukan perhitungan yang sama untuk mendapatkan % C-Organik pada jenis tanah yang lain sehingga diperoleh hasil seperti tabel 1.1. Reaksi C + K2Cr2O7 + H2SO4CO2 + K2SO4+Cr2O72-+ 2H+ Cr2O72- + 14 H++ 6 Fe2+
2Cr3+ + 6Fe3++ 7H2O
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan Pada analisa C organik didapatkan hasil yang rendah yaitu antara 1.00 β 2.00 % dimana kadar C organik yang normal sesuai kriteria hara tanah yaitu 2.01 β 3.00 %. Karbon didalam tanah terdapat sebagai bahan organik. Pada keadaan kadar karbon yang rendah, sebagian tanaman tidak menampakkan gejala kekurangan seperti rusaknya pada daun, tetapi produksi pada pohon kelapa sawit rendah misalnya pada buah kelapa sawit tidak menghasilkan minyak yang bagus dan jika kadar kadar karbon terlalu tinggi maka pada buah kelapa sawit. Bila dipupuk yang mengandung hara, produksi naik cukup memadai atau menunjukkan tanggapan terhadap pemupukan. Karbon penting sebagai bahan pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, sumber karbon dapat dikatakan banyak di udara. Kandungan karbon bervariasi didalam tanah mulai dari yang terendah <1.00 % hingga yang terbesar >5.00%. Secara langsung bahan organik tanah merupakan sumber senyawa-senyawa organik yang dapat diserap tanaman meskipun dalam jumlah sedikit, seperti alanin, glisin, dan asam-asam amino lainnya, juga hormon/zat perangsang tumbuh dan vitamin.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 1. Rata-rata kadar karbon organik dalam tanah perkebunan kelapa sawit yang telah dianalisa di Pusat Penelitian Kelapa Sawit ( PPKS ) Medan yang dilakukan dengan metode walkley and black adalah 1.00 β 2.00 %. 2. Kadar organik dari hasil analisa di laboratorium sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu antara 2.00 β 3.00 %. 5.2. Saran Perlu dilakukan analisa terhadap beberapa unsu hara mikro lainnya didalam tanah seperti kalium, natrium dan lainnya untuk lebih mengetahui tingkat kesuburan tanah tersebut.
Universitas Sumatera Utara