BAB 2 TINJAUAN TEORETIS
2.1
Tinjauan Teoretis
2.1.1 Sistem 2.1.1.1 Definisi Sistem Berikut ini definisi sistem dari beberapa pandangan ahli adalah sebagai berikut: 1.
Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software, prosedur, dokumentasi, formulir, dan orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen distribusi dan data informasi.
2.
Sutabri (2004:18) menyatakan bahwa Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
3.
Jogiyanto (2005:638) mendefinisikan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu.
4
5
2.1.1.2 Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto (2009:684), suatu sistem mempunyai karakteristik atas sifat-sifat yang tertentu yaitu: 1.
Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemem-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. Setiap sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.
Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan di pelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus di tahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
5
6
4.
Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk di dapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang di gunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk di olah menjadi informasi.
6.
Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
6
7
7.
Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8.
Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau satu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.1.2
Sistem Informasi
2.1.2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005 :11). Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Mulyadi, 2008:8).
7
8
Selain mendukung pembuatan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi dapat membantu manajer dalam menganalisa masalah, menciptakan produk-produk baru. Sistem informasi ini terdiri dari informasi tentang orang, tempat dan sesuatu dalam organisasi atau lingkungan yang melingkupinya. Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi adalah input, processing, output. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk di proses dalam suatu sistem informasi. Processing adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi sistem informasi akuntansi. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan. Informasi dalam hal ini juga membutuhkan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbarui input. (Husein dan Wibowo, 2002:9).
2.1.2.2 Manfaat Sistem Informasi Winarno (2004:16) sistem informasi mendatangkan manfaat berbagai pihak terkait, diantaranya adalah perusahaan, perorangan, dan juga industri yaitu: a.
Manfaat Sistem Informasi Bagi Perusahaan Sistem informasi diperlukan oleh perusahaan untuk mengolah data menjadi informasi, sehingga berbagai pihak yang membuat keputusan, dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang baik. Informasi yang baik hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi yang baik.
8
9
Sistem yang baik adalah sistem informasi yang dengan sengaja dirancang oleh perusahaan untuk mengolah data menjadi informasi. b.
Manfaat Sistem Informasi Bagi Perorangan Perorangan yang terlibat dengan sistem informasi perusahaan di antaranya adalah para manajer, para operator, dan para pelanggan.
c.
Manfaat Sistem Informasi Bagi Industri Manfaat sistem informasi tidak hanya akan diperoleh oleh perusahaan yang sudah menerapkan sistem informasi tersebut. Ada beberapa pihak yang terkait dengan kegiatan perusahaan, sehingga apabila perusahaan menyediakan sistem informasi yang baik, maka beberapa pihak tersebut juga dapat menikmati manfaatnya. Apabila informasi antar perusahaan dapat saling terhubung, maka industri
akan dapat mengetahui omset perdagangan semua perusahaan. Misalnya perusahaan jasa di suatu daerah dapat mengetahui.
2.1.2.3 Komponen Sistem Informasi Komponen sistem informasi (Jogiyanto, 2005:12) antara lain : a.
Hardware Kumpulan dari perangkat keras yang terlihat memungkinkan dapat membentuk sistem seperti komputer, printer dan jaringan.
b.
Software Kumpulan dari perintah-perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu, memerintahkan komputer agar melaksanakan fungsi tertentu.
9
10
c.
Data Bahan dasar dari suatu informasi berupa fakta yang mengangkat kejadiankejadian nyata dan dituangkan kedalam suatu simbol.
d.
Prosedur Suatu tahapan yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang berupa suatu dokumen prosedur seperti: buku petunjuk operasional dan teknis.
e.
Manusia Merupakan pelaksana dari sistem informasi seperti: Operator, programmer, analyst, designer, dan sebagainya.
2.1.2.4 Struktur Sistem Informasi Struktur akuntansi merupakan bagian dari yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan, agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen atau pihak luar perusahaan. (Sutabri, 2004:3) antara lain: 1.
Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Akuntansi
merupakan
teknik
yang
menggambarkan
proses
yang
menghubungkan sumber data melalui “channel” komunikasi dengan para penerima informasi. Akuntansi memliki siklus yang disebut “Accounting Cycle” yang memproses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi
10
11
yang kita kenal dengan laporan keuangan yang dapat di pergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan. Sistem akuntansi yang dirancang dengan baik merupakan contoh sistem tertutup. Sistem ini memiliki proses yang mengubah input menjadi output dan menggunakan kontrol internal untuk membatasi pengaruh lingkungannya terhadap sistem. Input sistem akuntansi merupakan kejadian yang menjadi transaksi akuntansi. Proses dalam sistem akuntansi merekam suatu peristiwa ekonomi sebagai suatu transaksi, menjurnal dan membukukan transaksi dan membuat ikhtisar tentang transaksi dalam berbagai laporan. Output dari sistem ini merupakan dokumen dan laporan akuntansi seperti statement finansial atau laporan pertanggung jawaban. Sistem akuntansi memiliki bagian komponen yang merupakan sistem mereka sendiri. Petugas pemrosesan data pada umumnya berbicara mengenai sistem akuntansi yang terbentuk dari sistem aplikasi. Sistem aplikasi merupakan serangkaian prosedur dan program komputer yang melakukan tujuan akuntansi khusus. Misalnya, proses perhitungan jumlah yang dihutangkan kepada pemasok dan kemudian percetakan cek atas jumlah tersebut merupakan aplikasi pembayaran tunai. Sistem akuntansi merupakan supersistem yang terdiri dari sistem akuntansi pertanggung jawaban dan suatu sistem pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan transaksi terdiri dari subsistem daur transaksi. Daur transaksi merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem yang merupakan sistem aplikasi. Masing-masing daur transaksi merupakan contoh sistem
11
12
informasi akuntansi. Kebanyakan auditor mengenal empat daur transaksi sebagai berikut: a. Daur pendapatan Transaksi akuntansi yang dihasilkan dari kejadian ekonomi yang menghasilkan pendapatan bagi entitas ekonomi. b. Daur pengeluaran Transaksi akuntansi yang disebabkan oleh kejadian ekonomi yang diperlukan untuk memperoleh bahan dan perlengkapan bagi entitas akuntansi. c. Daur konversi Transaksi akuntansi yang direkam ketika mengubah inventori yang dibeli menjadi produk jadi yang dapat dijual. d. Daur financial Transaksi akuntansi yang merekam perolehan modal dari para pemilik dan kreditor serta penggunaan kapital tersebut untuk memperoleh kekayaan yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan. 2.
Sistem Akuntansi dan Organisasi Bisnis Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehinggan dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini di komunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem
12
13
informasi akuntansi ini mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi. Organisasi adalah kumpulan unit kerja atau pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukan-masukan dan mengubah menjadi keluaran-keluaran dalam bentuk produk atau jasa. Secara konseptual, seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses alokasi sumber daya yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan manajerial. Informasi memiliki nilai ekonomik pada saat mendukung keputusan alokasi sumber daya sehingga dapat mendukung sistem untuk mencapai tujuan. Sesungguhnya, informasi dapat menjadi sumber daya informasi yang terpenting. Pemakai informasi akuntansi dapat di bagi dalam dua kelompok besar, yaitu ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Pemakai ekstern menerima dan bergantung pada beragam keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi, sebagian keluaran ini bersifat rutin. Misalnya, transaksi hutang dagang pemasok membutuhkan keluaran seperti pesanan pembelian dan cek dari sistem informasi akuntansi organisasi yang bersangkutan. Pelanggan menerima tagihan dan kemudian malakukan pembayaran gaji dan data yang berhubungan.
13
14
3.
Siklus Pemrosesan Akuntansi a. Siklus Pendapatan Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran yang berkaitan. b. Siklus Pengeluaran Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan. c. Siklus Produksi Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa. d. Siklus Keuangan Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal, termasuk kas. Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem-sistem aplikasi. Sistem aplikasi memproses transaksi-transaksi yang berkaitan secara logis. Siklus pendapatan perusahaan umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi entri pesanan pelanggan, penagihan, piutang dagang, dan pelaporan penjualan. Siklus pengeluaran umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi pemilihan dan permohonan, pemasok, pembelian, hutang dagang, dan penggajian. Siklus produksi mencakup sistem-sistem aplikasi yang meliputi pengendalian persediaan dan akuntansi kekayaan. Siklus keuangan perusahaan mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan
14
15
pengendalian dan manajemen kas, menajemen hutang, dan administrasi pensiun karyawan. 2.1.3
Sistem Informasi Akuntansi
2.1.3.1 Definisi Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi (Bodnar dan Hopwood, 2010:1) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Menurut Sutabri (2004:1), agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen baik diluar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga. Informasi akuntansi yang di hasilkan dari suatu sistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1.
Informasi Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang biasanya dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihakpihak diluar perusahaan. Umumnya laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini ditujukan kepada para perusahaan seperti langganan, pemegang saham, kreditur, bank, kantor pajak. Oleh
15
16
karena laporan ini ditujukan pada pihak luar perusahaan, maka cara penyajian dan isinya diatur oleh prinsip akuntansi yang lazim. 2.
Informasi Akuntansi Manajemen Manajemen hendaknya memiliki informasi yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan dalam kegiatan sehari-hari serta dapat melakukan perencanaan jangka panjang guna mencapai tujuan yang direncanakan. Dalam kaitannya dengan hal ini, akuntansi manajemen biasanya mempunyai tiga fungsi utama, yaitu 1. Memilih data dan membuat catatan 2. Menganalisa data 3. Membuat laporan Akuntansi manajemen disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen. Informasi yang digunakan oleh manajemen terutama berkisar pada biaya sehingga sering disebut dengan akuntansi biaya. Selain biaya untuk harga pokok, akuntansi juga membutuhkan data untuk pengawasan dan analisa biaya yang dibuat dalam bentuk biaya standar. Dari penjelasan diatas dikembangkan suatu sistem akuntansi pertanggung jawaban untuk dapat melakukan pengawasan dengan baik, yaitu suatu sistem akuntansi yang mengkaitkan langsung tanggung jawab kepala bagian, seksi atau subsistem dengan biaya atau pendapatan yang dapat diawasinya. Dalam hubungannya dengan sistem akuntansi pertanggung jawaban ini.
16
17
Sedangkan menurut Krismiaji (2002:4) Sistem Informasi Akutansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna mengasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoprasikan bisnis. Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang diproses untuk menghasilkan informasi yang terkomputerisasi yang berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengoprasian suatu bisnis.
2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Winarno (2006:2.3), komponen sistem informasi terdiri dari: a.
Basis data, baik basis data internal (berada dibawah kendali perusahaan sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan perusahaan)
b.
Perangkat keras Komputer dan berbagai perangkat pendukungnya, yang semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi baik secara tercetak (hardcopy) maupun tidak tercetak (softcopy).
c.
Perangkat lunak komputer, yang berfungsi untuk menjalankan komputer beserta perangkat pendukungnya.
d.
Jaringan komunikasi, baik yang kabel, gelombang radio, maupun sarana lain, yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu tempat ke tempat lain.
e.
Dokumen dan laporan (baik bersifat hardcopy maupun softcopy), yaitu media untuk mencatat data atau menyajikan laporan.
17
18
f.
Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah buku untuk menangani suatu peristiwa (transaksi) yang setiap hari terjadi di dalam perusahaan.
g.
Pengendalian, yang berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik. Komponen Sistem Informasi Akuntansi menurut Jogiyanto (1999:12-14),
Sistem Informasi Akuntansi seperti halnya sistem lain, terdiri dari komponenkomponen yang disebut dengan istilah blok bangunan, dimana masing-masing blok saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok-blok yang dimaksudkan itu meliputi: 1.
Blok Masukan Input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.
Blok model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.
Blok Keluaran Keluaran adalah produk suatu sistem informasi yang berupa informasi bermutu dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem.
18
19
4.
Blok Teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5.
Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan piranti lunak untuk memanipulasinya.
6.
Blok Pengendalian Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat cepat langsung diatasi. Tolak ukur dari efektifitas adalah keluaran atau measure of input. Pengukurannya dengan membandingkan tujuan dari keluaran dengan hasil yang sudah dicapai.
2.1.3.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing. Dengan jenis kegiatan yang demikian, dapat diketahui beberapa kareteristik sistem informasi akuntansi, yaitu melaksanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur standar, menangani data yang rinci, berfokus
19
20
pada data masa lampau, dan menyediakan informasi pemecah masalah yang minimal. (Sutabri, 2004:13).
2.1.3.3 Peran Teknologi dalam Sistem Informasi Akuntansi Konsep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep ini segera diterima oleh banyak perusahaan, tetapi dalam perjalanannya tidak selalu mulus. Akibatnya, sehingga perusahaan meninggalkan SIM dan kembali ke data processing. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan kepada satu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang di buat oleh manajer. Pada saat DSS berkembang, perhatian juga terfokus pada aplikasi komputer yang lain, yaitu otomatisasi kantor yang dapat memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor malalui alat-alat elektronik. Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan
teknologi
komputer,
semakin
banyak
perusahaan
yang
menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya. Di satu pihak, komputer untuk memproses data bermanfaat dalam sistem informasi akuntansi. Akan tetapi, di lain pihak diperlukan teknik-teknik pengawasan yang berbeda dengan yang digunakan dalam cara manual untuk menjamin ketelitian dan keamanan dalam memproses data dan menjaga harta milik perusahaan. Beberapa
20
21
tahapan proses pengolahan data yang memperoleh manfaat besar dari penggunaan komputer adalah: a.
Verifikasi Komputer dapat mengcek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses. Misalnya pengecekan kebenaran kode yang digunakan, pengecekan kelayakan jumlah rupiah dari transaksi, dll.
b.
Sortir Komputer kemungkinan untuk dilakukannya pensortiran data ke dalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat. Misalnya, kumpulan faktur penjualan dapat disortir ke dalam klasifikasi langganan, jenis produk, daerah penjualan.
c.
Transmission Komputer dapat memindahkan lokasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Misalnya, data dari suatu file dipindahkan ke file lainnya.
d.
Perhitungan Dengan komputer, perhitungan-perhitungan dapat dilakukan dengan cepat. Misalnya, menghitung saldo rekening sesudah adanya posting, menghitung jumlah sekelompok transaksi. (Sutabri, 2004:25).
21
22
2.1.4
Teknologi Informasi
2.1.4.1 Definisi Teknologi Informasi Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan. Beberapa istilah yang sering digunakan (Jogiyanto, 2003:2) yaitu: 1) Sistem informasi manajemen 2) Sistem informasi manajemen berbasis komputer 3) Teknologi Informasi (TI) 4) Teknologi sistem informasi 5) Teknologi komputer 6) Manajemen informasi 7) Sistem informasi Teknologi informasi (Rahardjo, 2002:74) adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Manajemen memberikan perhatian utama pada sumber daya manusia dan kontribusinya dalam pencapaian efisiensi dan ekonomisasi penggunaan sumber-sumber daya alam (bahan baku) terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
2.1.4.2 Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Sistem informasi yang dulunya bukan merupakan bagian yang penting telah mengubah peran dan tanggung jawab baru, dengan adanya kepemimpinan yang lebih berorientasi bisnis, sehingga organisasi ini berkaitan erat dengan perubahan lingkungan. Revolusi ini juga mendorong manajemen puncak memasukkan
22
23
teknologi informasi dengan isu strategi perusahaan. Karena alasan yang sama, banyak profesional dalam organisasi menemukan bahwa kemampuan baru yang di bawa oleh teknologi ini mempunyai efek yang signifikan atas pekerjaan dan karir mereka. (Husein dan Wibowo,2002:17).
2.1.5
Efektifitas dan Efisiensi
2.1.5.1 Pengertian Efektifitas dan Efisiensi Efektifitas dan efisiensi merupakan hal pokok yang harus dievaluasi dalam audit operasional. Efisiensi mengacu pada hubungan antara masukan dan keluaran yang bertujuan untuk meminimasi biaya sumber. Dari sudut pandang ini efisiensi sering kali dirujuk sebagai “melakukan segala sesuatu secara tepat” artinya tidak memboroskan sumber-sumber. Sedangkan efektifitas sering kali dilukiskan sebagai “melakukan hal-hal yang tepat” artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut mencapai sasarannya, efektifitas berkaitan dengan “hasil akhir” atau pencapaian sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan pengertian efektifitas dan efisiensi menurut Agoes (2006:182) yaitu: a.
Efektifitas adalah jika suatu goal, objective, program dapat tercapai dalam batas waktu yang ditargetkan, tanpa memperdulikan biaya yang dikeluarkan.
b.
Efisiensi adalah jika dengan biaya (input) yang sama bisa dicapai hasil (output) yang lebih besar.
23
24
2.1.5.2 Tolok Ukur dari Efektifitas dan Efisiensi Tolok ukur dari efektifitas adalah keluaran atau measure of input. Pengukurannya dengan membandingkan tujuan dari keluaran dengan hasil yang sudah dicapai. Tolok ukur efisiensi adalah hubungan antara masukan dan keluaran (Agoes, 2006:184). Hubungan ini dapat dikatakan efisiensi bila: a.
Menggunakan input yang lebih sedikit, menghasilkan output yang maksimal atau sama.
b.
Menggunakan input yang sama, tetapi menghasilkan output yang lebih besar.
2.1.6 Sistem Pengendalian Intern 2.1.6.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern adalah rencana organisasi dan semua ukuran dan metode terkoordinasi yang di terapkan dalam suatu perusahaan untuk melindungi aktiva, menjaga keakurasian dan keterpercayaan data akuntansi, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen (Winarno, 2010:11.4). Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek keandalan dan ketelitian data akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik
24
25
dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer (Mulyadi, 2001:163).
2.1.6.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern Winarno (2010:11.6), rincian tujuan pengendalian intern akuntansi adalah sebagai berikut: 1.
Melindungi harta kekayaan perusahaan Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahkan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai.
2.
Meningkatkan akurasi informasi yang di hasilkan oleh sistem informasi yang dijalankan perusahaan Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan andal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Banyak informasi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan penting. Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal.
3.
Meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, sehingga dalam berbagai kegiatan dapat di lakukan penghematan Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah aplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.
25
26
4.
Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur, struktur pengendalian intern di tujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan.
2.1.6.3 Unsur-unsur Pengendalian Intern Unsur-unsur pengendalian intern (Mulyadi, 2002:164) yaitu: a.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
b.
Sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup tentang kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
c.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
d.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
26
27
2.2
Rerangka Pemikiran
Rerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengambilan Keputusan Manajemen
Kemampuan Menyelesaikan
Kompleksitas Sistem
Analisis
Kesimpulan
Gambar 1 Rerangka Pemikiran
27
Faktor Sosial
28
2.3
Proposisi Penelitian Pengaruh teknologi sistem informasi akuntansi dapat diterapkan dengan baik
apabila dilakukan teratur secara periodik, dengan begitu diharapkan akan dapat membantu dalam peningkatan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Penelitian ini didasarkan atas proposisi sebagai berikut: 1.
Pengaruh teknologi sistem informasi akuntansi
untuk memperbaiki
kekurangan perusahaan. 2.
Sistem informasi berbasis komputer akan berjalan secara efektif dan efisien bila pelaksanaannya berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
3.
Sistem alat teknologi dapat mempermudah pekerjaan secara efektif dan efisien akan meningkatkan kinerja perusahaan.
28