BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori di bawah ini merupakan teori-teori yang mendasari komunikasi baik di dalam organisasi maupun non organisasi. 2.1.1 Komunikasi Organisasi
Everet
M.
Rogers
dalam
bukunya
Communication
in
Organization,
mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
10
11
berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Conrad mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu. (dalam Tubbs dan Moss, 2005)
1. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam organisasi tersebut.
2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggotaanggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara. Misal: kepuasan kerja; aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarkhi organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam hubungan antarpersona yang baik lebih
12
terasa dalam pekerjaan ketika anda merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih memacu konflik, kurang ditaati, dsb.
3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama.
2.1.2 Radio sebagai media komunikasi massa Komunikasi Massa merupakan salah satu jenis komunikasi, selain Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Kelompok, dan Komunikasi Organisasi. Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide dan sikap kepada banyak orang, biasanya dengan menggunakan mesin, atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar, majalah dan film (Suprapto, 2006:11). Pengertian komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara
13
massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh dan terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Komunikasi menurut Everet M. Rogers (Cangara, 2000: hal. 19) adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur, yaitu : 1. Komunikator : atau sering disebut sumber, pengirim, pembicara atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara. 2. Pesan : apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud
sumber tadi. Pesan mempunyai tiga
komponen : makna, symbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa) yang dapat merepresentasikan objek (benda), gagasan, dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah, dan sebagainya) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet, dan
sebagainya). Kata-kata
memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung , tarian, dan sebagainya.
14
3. Komunikan : orang yang menerima atau menerjemahkan pesan. Sering juga disebut sasaran/tujuan, penyandi balik, khalayak, pendengar, penafsir. 4. Media : atau saluran, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita juga bisa mengggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan, apakah langsung atau lewat media cetak atau media elektronik. 5. Efek : apa yang terjadi pada penerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari tidak bersedia membeli barang yang ditawarkan menjadi sedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilih partai politik tertentu menjadi bersedia memilihnya dalam pemilu, dan sebagainya. Media dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Media massa sendiri didefinisikan sebagai sarana untuk menyampaikan isi pesan atau pernyataan atau informasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar, heterogen, anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan yang
15
sama, yaitu pesan dari media massa yang sama dan tidak memberikan arus balik secara langsung pada saat itu. Menurut Raymond Williams (1975) yang dikutip oleh Denis McQuail: “Berbeda dengan jenis teknologi komunikasi terdahulu, radio dan televisi merupakan sistem yang dirancang terutama untuk kepentingan transmisi dan penerimaan yang merupakan proses abstrak, yang batasan isinya sangat terbatas atau bahkan sama sekali tidak ada.” Radio merupakan salah satu sarana penyampaian berita atau informasi dari satu tempat ke tempat lain. Pada tahun 1986, Marconi menemukan transmisi yang kelak menjadi bagian dari bisnis. Tahun 1912, pada kejadian Titanic yang menggemparkan dunia, telegraph dengan kode morse yang menggunakan wireless system, digunakan untuk menyampaikan berita. Reginald Fesseden mencoba broadcast suara dan musik melalui gelombang radio pada tahun 1906 dan pada tahun 1920 Frank Conrad memulai broadcast regular pada tahun 1930-1940, program-program selain musik sudah dimulai di stasiun radio. Hal ini menjadikan radio sebagai media yang berpengaruh bagi khalayak dengan sifat yang heterogen, dapat mendengar sebuah peristiwa baik secara langsung atau tidak langsung yang disebut audio. Radio menarik bagi siapa saja, tersedia bagi semua orang. Kepraktisan dan keanekaragaman tawaran semua program siarannya. Menurut Effendy yang dikutip Ardianto dkk dalam buku “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” (2004: hal. 120-122) faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus, dan daya tarik. 1. Daya Langsung
16
Daya langsung berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Suatu pesan yang disampaikan melalui surat kabar akan membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu relatif lama. Sedangkan dalam radio siaran, berita yang sudah dikoreksi dan sudah dicek kebenarannya dapat langsung dibacakan, bahkan radio dapat menyiarkan peistiwa yang tengah berlangsung melalui reportase atau siaran pandangan mata. 2.
Daya Tembus Kekuatan lain dari radio siaran adalah daya tembus, melalui benda kecil yang namanya radio, kita dapat mendengarkan siaran berita BBC dari London, dan ABC dari Australia. Dengan mudah kita memindahkan channel dari stasiun radio ke stasiun radio lainnya, padahal jarak Indonesia dengan Inggris atau Australia sangat jauh dan dipisahkan oleh luasnya laut dan tinggi gunung. Dengan demikian radio tidak mengenal jarak dan rintangan.
3. Daya Tarik Daya tarik disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata, dan efek suara. Tulang punggung adalah musik. Orang menyetel pesawat radio siaran, terutama adalah untuk mendengarkan musik karena acara tersebut merupakan hiburan. Oleh karenanya hampir setiap acara radio siaran dikemas dalam bentuk hiburan, setidaknya acara kata pun diselingi oleh musik atau efek suara. Efek suara
17
tersebut menjadikan daya tarik sendiri bagi pendengar radio siaran dan pendengar terbawa pada suasana yang sedang digambarkan. Adapun karakteristik radio yaitu sebagai berikut: 1. Cepat atau langsung. Sarana tercepat, lebih cepat dari Koran ataupun TV, dalam menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu yang banyak seperti sajian media cetak. Hanya dengan melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di lapangan. 2. Akrab, sehari-hari kita jarang mendengarkan acara radio secara khusus, tapi anda bisa mendengarkannya sendirian, seperti duduk santai dengan telinga yang mendengarkan siaran radio. Atau di mobil, di dapur, kamar tidur yang bisa mendengarkan radio kapan saja. 3. Dekat. Radio begitu dekat dengan pendengarnya. Penyiar radio menyapa para pendengar secara personal. Sang penyiar seakan berbicara dengan satu orang pendengar, bukan banyak pendengar. 4. Hangat. Kata-kata, musik, daan feel suara dalam siaran radio mampu memberikan pengaruh pada emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa penyiar adalah teman mereka. 5. Sederhana. Tidak memerlukan peralatan yang rumit untuk mendengarkan radio.
18
6. Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) dan kelas sosial. Hanya “tuna rungu” yang tidak mampu mengkonsumsi atau menikmati siaran radio. 7. Murah. Biasanya orang-orang berlangganan media cetak untuk mendapatkan informasi, tetapi dengan menggunakan pesawat radio yang relatif jauh lebih murah, orang-orang bisa mendapatkan informasi tanpa dipungut bayaran. 8. Bisa mengulang. Radio memiliki kesementaraan alami (transient nature) sehingga berkemampuan mengulang informasi yang sudah disampaikan secara cepat. 9. Fleksibel. Siaran radio bis dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi, belajar dan membaca koran atau buku. Selain memiliki banyak keunggulan, tetapi radio juga memiliki kelemahan, yaitu: (http://radiokonsultan.multiply.com/journal/item/3/Radio_Dan_Peranannya diambil pada 25/03/2011 pukul 20.00) 1. Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar tidak dapat mengulang apa yang diucapkan sang penyiar radio semudah membalikkan kertas majalah atau koran. 2. Global. Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail. Oleh karena itu, angka-angka pun dibulatkan. Misalkan, ada berita tentang ‘500 binusian yang terdaftar sebagai mahasiswa MarCom’ maka sang penyiar akan mengatakan ‘lima ratus binusian yang terdaftar sebagai mahasiswa MarCom’.
19
3. Batasan waktu. Waktu siaran radio terbatas, umumnya siaran dibuka mulai pukul 05.00-24.00, maksimal 20 jam bila memungkinkan. Berbeda dengan surat kabar yang bisa menambahkan jumlah halaman dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi 25 jam atau lebih. 4. Beralur linier. Program acara disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada. Tidak seperti koran atau majalah, pembaca bisa langsung kehalaman tengah atau terakhir sesuai yang diinginkan. 5. Mengandung gangguan. Saat mendengarkan program acara radio, pendengar terkadang mengalami gangguan secara teknis “channel noise factor”. Misalnya, suara yang timbul-tenggelam atau tidak jelas (fading). Pendengar radio pun memiliki karakter tersendiri, yaitu: (http://www.romeltea.com/2010/07/24/karakteristik-pendengar-radio/ diambil pada 25/03/2011 pukul 14.35)
1. Heterogen. Massa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia, ras, suku, agama, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya, dan kepentingan. 2. Pribadi. Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau organisasi. Karenanya,
komunikasi
yang
berlangsung
bersifat
interpersonal
(antarpribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar harus membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada SATU orang saat siaran. 3. Aktif. Pendengar radio siaran tidak pasif, tetapi berfikir, dapat melakukan interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.
20
4. Selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau stasiun radio mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “memaksa” pendengar stay tuned di gelombang yang sama tiap saat. 2.2 Radio Internet/Online Radio online bagaimanapun juga masih dikuasai oleh lima besar penyedia jasa portal dunia maya, yaitu AOL, Radio Network, Yahoo! Music, MSN Radio, WindowsMedia.com, maupun Live365.com. Selain itu muncul radio online yang dikelola oleh individu maupun kelompok, baik untuk tujuan hobi, iseng, dakwah, komunikasi dengan komunikasinya. Radio online dengan kualitas suara bening hanya dapat dinikmati jika anda mempunyai hubungan internet yang cepat dan bagus. Sejak ditemukannya koneksi internet tanpa kabel, mendengarkan radio internet di mobil, handphone atau melalui perangkat stereo menjadi memungkinkan. Radio online selain menampilkan siaran radio juga menampilkan websitenya sebagai komoditas yang dijual oleh perusahaan tersebut. Khusus untuk website menurut Academy of Digital Arts dan Sciences, yang menjalankan The Qebby Awards dalam artikelnya di Adobe.com, ada enam kriteria yang berfungsi sebagai lensa bagi kritikus website dan pengembang web untuk membawa elemen-elemen sebuah situs web ke dalam fokus. (http://sarerea.tripod.com/profesiweb.htm pada 25/03/2011 pukul 16.00) a. Content Content yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target audiens situs web tersebut. Contents yang baik juga harus dibuat khusus untuk web bukan hanya diambil dari media lain. gaya penulisannya pun harus disesuaikan dengan web dan target audiensnya. Beberapa tips agar content dapat sesuai dengan isi web:
21
1. Kenali audiens anda 2. Jagalah content agar tetap fresh dan up to date 3. Nyatakan kebijaksanaan anda dengan jelas 4. Dahulukan kualitas diatas kuantitas
b. Struktur dan navigasi Dua elemen ini penting untuk menciptakan kepercayaan pengunjung situs kepada situs web anda, membimbing dan memberikan mereka kendali setiap saat. Beberapa tips untuk membangun struktur dan navigasi yang baik. 1. Rencanakan benar-benar dan jauh-jauh hari sebelumnya. Navigasi dan struktur paling sulit dirubah nantinya, jadi mulailah dengan flowchart sehingga anda tahu apa yang harus bisa diakses dari setiap halaman. Tentukan prioritasnya, apa yang ingin anda tunjukkan pada audiens anda. 2. Kelompokkan link navigasi dan aturlah sepantasnya. Buat halaman mockup navigasi elemen, jenis content yang akan ada di setiap halaman dan prioritasnya. 3. Tetaplah konsisten Tujuan pengorganisasian dari sebuah situs adalah untuk menciptakan struktur yang masuk akal bagi penggunanya. Dengan menggunakan konvensi yang sudah umum dikenal seperti navigasi di kanan atau link di halaman bawah adalah mula yang baik. Jika anda ingin kreatif, pastikan itu mudak dipelajari. (Usability-Easy to Learn and Use) Sebuah navigasi yang baik harus: a) Mudah dipelajari
22
b) Tetap konsisten c) Memungkinkan feedback d) Muncul dalam konteks e) Menawarkan alternatif lain f) Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan g) Menyediakan pesan visual yang jelas h) Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami i) Mendukung tujuan dan perilaku pengguna c. Desain visual Desain visual yang baik menarik, berkualitas tinggi (berukuran file yang masuk akal) dan mendukung konten, struktur dan navigasi, sambil menambahkan elemen-elemen penarik. Cukup yang relevan. Jadi seperti konten yang baik, untuk desain visual yang baik, kenali audiens anda dan pastikan bahwa desain visual situs anda sesuai seperti apa yang diharapkan. Beberapa tips untuk desain visual yang baik: 1. Gunakan desain visual untuk menciptakan kejelasan kegunaan. Desainer visual harus mengerti benar tujuan dari situs tersebut dan desainnya harus mengkomunikasikan, mendukung dan menyempurnakan tujuan situs tersebut secara visual. 2. Buatlah situs anda berkesan profesional dan orisinal. Pilihlah image dengan hati-hati, dan pastikan semua tampak sepertinya khusus dibuat untuk situs anda bukan hanya mengambil atau mencontoh situs lain 3. Keep it clean and simple. Jagalah situs anda tetap bersih dan sederhana. Ada jutaan cara untuk mengalihkan perhatian dari sesuatu web.
23
d. Fungsionalitas Fungsionalitas adalah penggunaan teknologi pada website. Website yang memiliki fungsionalitas yang baik berarti website tersebut bekerja dengan baik. Ini ditandai dengan cepatnya proses loading (penampilan) website, adanya linklink yang aktif dan penggunaan teknologi baru yang relevan untuk user yang ditargetkan. Selain itu, software website tersebut harus mampu bekerja pada kondisi multiplatform dan multibrowser. Website dengan fungsionalitas yang tinggi mampu mengantisipasi beragamnya permintaan user baik dari segi ukuran file, format file, maupun kecepatan download. Selain itu, website tersebut juga mampu
mengantisipasi
beragam
permintaan
user-user
tertentu
yang
membutuhkan akses khusus. Website dengan fungsionalitas tinggi akan menyediakan user menikmati kemudahan dan pengalaman mengakses website tersebut tanpa menyadari teknologi apa yang ada di belakang layar website tersebut. e. Interaktivitas Keindahan web adalah memungkinkan pengunjung situs dapat berinteraksi dengan situs anda, pengunjung situs web yang lain inilah dasar komunitas sebuah situs web dan dengan komputernya. Interaktivitas adalah apa yang melibatkan penggunaan situs web anda dalam user experience (U.X) yang anda rancang dengan situs web anda. Dasar dari interaktifitas: 1. Hyperlinks. Gunakan Hyperlinks untuk membawa pengunjung situs web anda ke sumber-sumber darimana wartawan anda mendapatkan situs berita itu, atau topik lebih lanjut, atau topic terkait. Link-link yang berbunyi seperti link “more info about this”, “glossary”, siapa tahu pengguna menemukan istilah
24
yang asing baginya, seperti IPO, Mutual Funds, dan lain-lain. atau semacam link “related links” yang masih sangat kurang digunakan dalam situs web online-news di Indonesia. 2. Mekanisme feedback. Bentuk paling sederhana dari mekanisme feedback adalah dimana user bisa meng-klik untuk mengirimkan email dan membuka komunikasi dengan anda. Apa keuntungannya? User bisa memberitahukan kepada anda semisal ada missing link, dead link, atau kesalahan lainnya, dan juga user bisa memberikan kritik, yang tentunya diharapkan dapat membuat situs anda lebih baik. Akan lebih bagus lagi kalau anda memberikan fasilitas polling atau survey di web anda. Bentuk lain interaktivitas yaitu search pencarian intra situs, tools atau perangkat yang dapat digunakan pengunjung anda untuk melaksanakan tujuan kenapa mereka datang ke situs anda, games, chat, dan forum diskusi, e-commerce. Kalau direncanakan dengan matang dan diterapkan dengan benar, elemen-elemen interaktivitas akan dapat membuat pengunjung anda lebih sering dan lebih lama di situs anda f. Overall Experience Pengalaman keseluruhan menggambarkan bahwa website dapat dianggap sebagai gabungan dari masing-masing komponen, baik yang terlihat seperti content, struktur dan navigasi, desain visual, fungsionalitas, dan interaktivitas, maupun yang tak terlihat, yang dapat membuat user merasa betah atau bosan ketika mengakses website tersebut. User yang memiliki pengalaman keseluruhan yang baik akan sering mengakses website tersebut kepada teman-temannya. 2.3 Struktur organisasi dan personal
25
Seperti yang kita ketahui stasiun televisi publik dan stasiun radio publik dibagi menjadi empat kategori jenis lisensi: 1. Komunitas 2. Lembaga pendidikan 3. Pemerintah 4. Daerah Penyelenggaraan siaran merupakan kerja kelompok (team work). Manusia pengelola siaran tekhnik dan administrasi harus mampu bekerjasama secara efektif dan efisien, untuk menghasilkan output siaran yang berkualitas sesuai dengan norma, etika dan estetika yang berlaku. Manusia pengelola, tekhnik dan administrasi harus mengembangkan sikap saling pengertian, menghargai, mengingatkan, serta menciptakan alam kerja yang dapat menumbuhkan serta mengembangkan kreativitas manusia dengan kemampuan sarana yang tersedia. Ruang lingkup personal dan struktur organisasi yang terdapat pada sebuah stasiun radio, bergantung pada pasarana, tipe lisensi, dan format. Biasanya sebuah stasiun radio memiliki general manager atau station manager dalam menyajikan laporan sebagai kepentingan supervisi. Struktur manajemen sebuah radio bertanggung jawab akan isi aktivitas yang berjalan pada stasiunnya. Tugas-tugas yang terdapat pada manajemen radio memungkinkan pemeriksaan konten manajemen dan tekhnik dalam menghadapi tantangan dan peluang yang kontras antara radio public dengan komersial. Tugas-tugas tersebut meliputi: a. Finansial Bagian financial merupakan bagian yang mengatur akan konten yang berhubungan dengan biaya-biaya. Biaya-biaya pada radio stasiun radio
26
biasanya digunakan sebagai pendukung staff, pemograman, teknis dan promosi. Hal tersebut membutuhkan bagian yang mengatur biaya-biaya tersebut ke dalam data, sebagai kontrol akan perputaran dana pada stasiun radio tersebut. b. Programming Ukuran sebuah kesuksesan strategi program dilihat dari banyaknya audiens. Dari Time Spent Listening (TSL) atau lamanya orang mendengar radio menuntut kreatifitas dalam penyajian program siaran radio. c. Promosi Situasi intensif dalam persaingan dunia radio lebih ketat, yaitu makin banyaknya stasiun radio yang mengudara, semakin banyaknya kreatifitas penyajian siaran yang muncul, dan berkurangnya garis batas yang melengkapi. Maka manajemen radio membutuhkan bagian promosi yang kuat dalam menonjolkan keunikan pada sebuah stasiun radio. d. Riset Manajemen di radio harus mengidentifikasi program yang terus berubah, demi kepentingan daan kebutuhan penonton. Tempat yang baik untuk memulai adalah dengan penelaahan laporan yang diberikan untuk berlangganan ke stasiun dengan layanan rating nasional. e. Hubungan masyarakat Selama bertahun-tahun, terkadang ada kasus dimana lisensi dari beberapa stasiun radio public tidak diperpanjang. Sering kali, alasannya terletak pada kepekaan stasiun terhadap hubungan masyarakat. f. Teknis
27
Peralatan yang bersifat teknis, harus dibeli dan dipelihara untuk memberikan kualitas sinyal yang diperlukan untuk mempertahankan dan membangun khalyak. g. Administrasi Budget radio lebih ketat, penggalangan dana lebih sulit, dan ukuran staf yang lebih kecil, manajer radio public berada di bawah tekanan yang lebih spesialis untuk mengelola sumber daya mereka lebih terbatas. Secara umum struktur ogranisasi sebuah stasiun organisasi radio dapat digambarkan pada skema di bawah ini: Gambar 1.2 Organization of a small-market Radio Station General Manager and Sales Person
Office Manager Traffic and Bookkeeping
Announcers
Engineer
Gambar 2.2 Organization of a medium-market Radio Station General Manager
General Sales Manager
Program Manager
Sales Secretary
Local Sales Manager
Account Excecutive
News Director
Reporters
Music Director Produciton Director
Chief Engineer
Business Manager
Asistant Engineer Bookkeeping
Secretary Receptionis and traffic
28
Announcers Continuity Director Co-op Coordinator
Gambar 3.2 Organization of a medium-market Radio Station General Manager
General Sales
Program Manager Secretary
News Director Secretary
Public Service Reporters
Promotion & Marketing Manager
Chief Engineer
Comptrol -ler
Transmitte -r Engineer Local Sales Manager
Music Director
Traffic Manager
Account Excecutive
Production Director
Traffic Assistant
Co-op Coordinato
Announcers
Continuity Director
2.3.1
Writers Secretary
Studio Engineer
Maintaina nce Engineer
Continuity Assitant
Tim Program Tugas menyiarkan suatu program acara, pada dasarnya adalah bagaimana
menyajikan suatu acara dengan baik, lancar, kreatif, menarik sesuai pola acara atau format acara yang telah dirumuskan. Dalam usaha mengatur pelaksanaan siaran, perlu
Accounta nt Bookkeep er
Janitor Service
29
dibentuk suatu tim yang bertanggung jawab atas kelancaran suatu program yang diudarakan, yaitu tim program. Pelaksana dari acara siaran radio, ujung tombaknya ada pada penyiar (announcer). Pada suatu stasiun radio pada dasarnya seorang penyiar harus dapat menguasai/melaksanakan seluruh fungsi siaran, seperti mencari materi siaran, mempersiapkan
naskah,
menyiarkan/announcing,
menjalankan
peralatan
siar
(operating), memutar musik, iklan hingga produksi atau rekaman (editing/recording). Tetapi kemampuan satu orang ada batasnya, akan lebih baik bila tugas siaran dilaksanakan oleh tim program, dimana pembagian tugass dan tanggung jawab akan memperbaiki kinerja dan output yang maksimal. Sebagaimana yang sudah dijelaskan, maka dalam sebuah tim program dibentuk dari: A. Produser B. Announcer C. Reporter D. Operator E. Gate Keeper F. Scriptwriter G. Music Director Tugas-tugas personil yang terdapat pada tim program dapat dijabarkan seperti: A. Tugas Produser: 1. Merencanakan dan menentukan topik serta alur bicara 2. Mengawasi proses siaaran/produksi 3. Memberi briefing kepada moderator/penyiar dan gate keeper 4. Pemberi keputusan pada pada situasi penting 5. Merancang radio expose
30
B. Tugas Announcer: 1. Melaksanakan acara (music, interview, diskusi, obrolan) 2. Memperhatikan rambu-rambu dan kode etik jurnalistik 3. Menyampaikan informasi sesuai bentuk program 4. Berusaha menciptakan suasana yang menarik dan relax C. Tugas Operator: 1. Melaksanakan pemutaran musik, iklan, dll di ruang siaran/produksi sesuai petunjuk program 2. Membantu atau mendukung tugas penyiar D. Tugas Reporter: 1. Mencari dan memburu berita 2. Melaporkan berita dari tempat kejadian peristiwa E. Tugas Gate Keeper: 1. Menangani sekaligus mencatat telp yang masuk/call in 2. Harus dapat menyaring caller yang baik/patut 3. Berkoordinasi dengan penyiar dan produser F. Tugas Scriptwriter: Mempersiapkan naskah atau script info sesuai kebutuhan program G. Tugas Music Director 1. Mempersiapkan music/lagu sesuai jadwal dan kebutuhan program 2. Selalu mengikuti atau mengawasi pengudaraan musik oleh penyiar atau operator 2.4 Strategi pemograman radio
31
Pengelola siaran khususnya bidang penyiaran (planning programming) bekerja diatas kesadaran bahwa siaran memiliki kekuatan yang sangat besar, baik untuk menciptakan kebaikan maupun kejahatan di masyarakat. Diatas kesadaran itu para pengelola siaran (broadcaster) bekerja, merencanakan, memproduksi, dan menyajikan penyiaran, para pengelola siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika terhadap masyarakat. Kegiatan penyiaran meliputi: A. Merencanakan dan memproduksi program dan mata acara B. Mengadakan atau menyiapkan program acara C. Menyiapkan pola acara, baik harian, mingguan, bulanan, triwulan, atau per semester. D. Menyelenggarakan siaran, baik secara artistik maupun jurnalistik E. Mengadakan kerja sama dengan lembaga penyiaran lain F. Mengadakan kerja sama dengan production house G. Mengadakan pendidikan dan pelatihan SDM H. Mengadakan penelitian dan pengembangan I. Menyelenggarakan pertukaran berita dan program dengan lembaga penyiaran, baik dari dalam maupun dari luar negeri Perencanaan merupakan sebuah proses mengatur program demi program termasuk penjadwalannya, sehingga terbentuk stasiun format dengan tujuan untuk menciptakan image stasiun penyiaran tersebut. Proses perencanaan program yang paling penting adalah pertimbangan mengenai tingkatan yang ingin dicapai dan cara mengelola program tersebut. Perencanaan adalah sekumpulan kegiatan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang dalam mana
32
perencanaan dan kegiatan yang akan diputuskan dan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Sebuah rencana harus diimplementasikan, direalisasikan dan di bawah pengawasan, karena perencanaan merupakan proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan. Seorang konsultan radio Lee Abrams, mendefinisikan pemograman radio sebagai segalanya yang didengar melalui udara, kombinasi dari elemen yang menciptakan “suara” dari sebuah stasiun radio, musik, produksi, format, dan presentasi penyiarnya. Semua melebur menjadi sebuah wajan yang terdiri dari berbagai konsep yang menciptakan sebuah program. Penyiaran radio juga berfungsi sebagai informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat. Ketika para pengelola stasiun penyiaran radio merencanakan untuk beroperasi, salah satu faktor yang perlu menjadi kajian khusus adalah cara menetapkan target pendengar.
Dalam
upaya
pencapaian
target
pendengar
tersebut
diperlukan
“programming” atau penataan acara. Dan, penataan itu sendiri merupakan sebuah proses mengatur program demi program termasuk penjadwalannya sehingga terbentuk station format dengan tujuan menciptakan image stasiun penyiaran radio. Perencanaan programming yang baik akan mempengaruhi pengembangan citra dan reputasi brand terhadap pendengar. Jika rating pendengar baik, lamanya mendengarkan, maka akan sangat berdampak pada sirkulasi massa yang memang dicari
33
oleh pemasang iklan. Rating digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan media, rating menunjukkan bagian dari sejumlah individu yang mendengarkan suatu acara pada suatu waktu tertentu. Jika perolehan pemasukan dari pemasang iklan baik, maka hal ini menunjukkan operasional program penyiaran yang berhasil. Bagian program, pemberitaan, teknik, dan penjualan dalam sebuah stasiun penyiaran radio perlu memiliki ”programming leadership”. Untuk membuat perencanaan suatu program yang baik dan bagus, seorang programer dalam radio atau sering disebut Program Director (PD) selain memiliki kemampuan dalam merencanakan program, ia juga perlu memahami fungsi dari program yang diintegrasikan dengan pengetahuan perkembangan penyiaran radio. Seorang PD dan tim programming paling tidak harus memahami enam fungsi yang harus diterapkan, yaitu: A. Mengetahui jadwal operasional penyiaran radio tersebut yangmemiliki perencanaan penjadwalan program untuk setiap harinya, dalam satu minggu 15 sampai 20 jam setiap harinya bahkan tidak sedikit juga yang memiliki penjadwalan 24 jam setiap harinya B. Berkesinambungan (continuous) yaitu stasiun penyiaran radio dalam melakukan siarannya tidak hanya dengan satu atau dua program saja, sejak “sign on” di pagi hari hingga ”sign off”. C. Persaingan yang luar biasa (extremely competitive) banyak stasiun penyiaran radio yang membidik dengan target pendengar yang sama, karena jumlah radio saat ini sudah semakin banyak. Kreatifitas menjadi hal penting dalam memenangkan persaingan ini.
34
D. Menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal ini merupakan upaya untuk mengembangkan kebiasaan mendengarkan. Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan dapat berdampak kepada lamanya pemasang iklan melakukan promosi juga. E. Mencari dan memperoleh ide dan materi kreatif, yang bisa didapat dari berbagai
sumber
yang
memungkinkan.
Hal
ini
berfungsi
untuk
mengembangkan ide-ide, bentuk program baru, dan memelihara imajinasi pendengar. F. Spekulasi yang sangat tinggi (highly speculative). Programming bisa diibaratkan hal yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata (idenfinable) dan aspek yang tidak dapat menyentuh (intangible) daya tarik pendengar.
2.5 Konsep yang dikaitkan dengan pembahasan dalam masalah Peneliti menggunakan komunikasi organisasi sebagai landasan teori dari penulisan skripsi ini. Dimana dari komunikasi organisasi ini menekankan fungsi pentingnya kerja sama dalam sebuah organisasi. Selain itu, peneliti lebih menekankan pada konsep segmentasi, targeting, positioning pada media radio. Dengan menggunakan STP, peneliti mengetahui bagaimana cara radio tersebut bekerja. 2.5.1 Segmentasi, Targeting, Positioning Pada Media Radio Media-media pada umumnya membeda-bedakan segmennya berdasarkan rubric yang terdapat dalam masing-masing media. Baik dalam media cetak, media elektronik. Segmentasi, targeting, dan positioning adalah turunan dari materi dasar proses kegiatan penyiaran radio, yaitu proses komunikasi, karakter media radio dan orientasi pasar.
35
Pendengar disini adalah pasar dan program yang disajikan adalah produk yang ditawarkan oleh radio. 2.5.1.1 Segmentasi Segmentasi menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong adalah proses pengelompokkan pasar dalam segment yang berbeda-beda, dimana setiap segmen atau kelompok pembeli itu memiliki karakteristik yang sama terhadap aktivitas pemasaran tertentu. Ada empat variable utama yang dapat digunakan sebagai dasar pengelompokkan dasar (segmentasi), yaitu: (Morrisan hal. 177 -178) A. Variabel Demografi: konsumen dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik demografi, seperti usia, jenis kelamin, jumlah anggota keliarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. B. Variabel grografi: konsumen dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalanya wilayah dalam suata negara (Indonesia barat-indonesia timur), pulau maupun propinsi, ukuran kota (kota besar atau kota kecil) dan pemukiman (desa). C. Variabel Psikografi: konsumen dibeda-bedakan berdasarkan sifat-sifat kepribadian dan riset-riset konsumen menekankan pada tiga aspek, yaitu: aktivitas, minat, atau opini. Psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian manusia. D. Varibel perilaku saat mendengar, manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat penggunaan, status loyalitas, kesiapan pendengar, sikap terhadap produk atau radio yang didengar.
36
Jika hal ini dihubungkan dengan program acara radio, maka kemasan acara yang dibuat tim programming sangat mempengaruhi daya jual acara tersebut. Program acara disini ibarat produk yang ditawarkan kepada pendengar untuk dapat dinikmati dan disukai.
Dari
program
tersebut,
tim
programming
akan
dengan
mudah
mengembangkan program yang sedang berjalan. Program ini bisa membuat tim programming sudah memiliki pandangan terhadap yang diinginkan oleh pendengar. Dalam setiap stasiun radio harus cermat dalam membina segmennya masing-masing. Karena peranan segementasi dalam dunia radio dapat memudahkan tim programming untuk menciptakan dan merangkai program acara yang sesuai dengan kebutuhan pendengar. 2.5.1.2 Targeting Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, Targeting adalah The process of evaluating each market segment’s attractiveness and selecting one or more segments to enter (proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atas beberapa segmen pasar yang akan dimasuki). Dengan kata lain target adalah memilih salah satu atas beberapa segmen pendengar yang akan menjadi fokus kegiatankegiatan pemasaran program dan promosi. (Morrisan hal 185) Sebelum menentukan segmen mana yang dipilih, perusahaan perlu mengevaluasi setiap segmen terlebih dahulu. Setelah mengetahui perilaku dan potensi setiap segmen barulah perusahaan menentukan segmen mana yang akan digarap atau dilayani. Radio merupakan salah satu media yang memiliki kemampuan luar biasa untuk menjangkau masyarakat. Namun pada akhirnya radio pun harus menetukan sasaran dan segmented yang sesuai dengan target pendengar yang dituju.
37
Perumusan target khalayak sangat membantu sebuah organisasi dalam menentukan strategi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar segment efektif. Sebuah organisasi perlu mengetahui bagaimana kebiasaan target khalayaknya seperti cara mereka berfikir, cara mereka bertindak dan sebagainya. Demografis khalayak berpengaruh terhadap kebiasaan target khalayak. Demografis adalah karakter pribadi, sosial, dan ekonomi, dari sebuah populasi termasuk umur, dan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, ras, dan keluarga. Dalam memahami karakter target khalayak, para peneliti di dalam dunia pemasaran telah mengkombinasikan variable-variabel antara demografi dengan psikologi yang kemudian disebut dengan psikografi. Ada bermacam-macam variable di dalamnya seperti pandangan mereka terhadap materialisme, ambisi dan orientasi terhadap kehidupan keluarga, keterbukaan terhadap teknologi dan lain sebagainya. Targeting adalah persoalan dimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Dalam penilitian ini, bagaimana radio internet atau online di Indonesia menjangkau, memilih, memperoleh, dan mempertahankan pendengarnya. 2.5.1.3 Positioning Penentuan visi dan misi perusahaan media tentunya tidak terlepas dari kegiatan positioning, yaitu penentuan pangsa pasar atau sasaran penonton (konsumen). Positioning atau penentuan target pasar ini akan menuntun bagian redaksi dalam memilih dan menyajikan berita atau informasi. Positioning berkaitan dengan masalah persaingan, sehingga media dituntut lebih kreatif mempromosikan produk atau merknya diantara pesaing. Inti dari positioning di sini adalah menanamkan citra ke benak atau pikiran khalayak. Citra tersebut dapat dalam bentuk slogan, image station, dan awareness. Upaya yang dapat ditanamkan ke
38
pendengar bagi sebuah stasiun radio adalah sebuah identitas, identitas yang dapat mengingatkan pendengar kepada stasiun radio. Siregar berpandangan bahwa dalam mengkomunikasikan positioning kedalam benak konsumen harus mengacu pada aspek-aspek berikut: 1. Be Creative. Dalam menkomunikasikan, positioning harus kreatif untuk mencuri perhatian benak konsumen. 2. Symplicity. Komunikasi positioning harus dilakukan sesederhana dan sejelas mungkin sehingga tidak kesulitan dalam menangkap esensi positioning tersebut. 3. Consistent yet flexible. Setiap pemasar akan selalu menghadapi positioning paradox dimana di satu sisi harus selalu konsisten dalam membangun positioning sehingga ia bisa menghujam dalam benak konsumen. 4. Own, dominate, protect. Tujuan akhir positioning adalah memiliki satu kata atau beberapa kata ampuh didalam benak konsumen. 5. Use their language. Dalam melakukan positioning, gunakanlah sejauh mungkin bahasa konsumen. Ada beberapa positioning yang dikemukakan oleh para ahli pemasaran baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstronf, positioning adalah arranging for a product to occupy a clear, distinctive, desireable place relative to competing products in the minds of target consumers (mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas dapat dibedakan dan dikehendaki relative terhadap produk pesaing di benak konsumen sasaran). Positioning
bukanlah
strategi
produk,
melainkan
strategi
komunikasi.
Positioning berhubungan dengan bagaimana target pendengar dan pengiklan menempatkan suatu produk, siaran di dalam otaknya, di dalam khayalnya, sehingga
39
mereka memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk siaran tersebut. (Morissan, 2008, hal 189) Bagi Al Ries dan Jack Trout positioning is not what you do to a product, it is what you do to the mind of the prospect. (positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap sebuah produk, namun sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan) Menurut Rhenald Kasali, definisi positioning tersebut diatas mengandung beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: A. Positioning adalah strategi komunikasi B. Positioning bersifat dinamis C. Positioning berhubungan dengan event marketing D. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk E. Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen F. Atribut-atribut yang dipilih harus unik G. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan (positioning statement) Strategi Positioning merupakan komunikasi untuk jendela otak para pendengar, agar informasi yang dikomunikassikan mengandung arti, berguna dan dapat dimengerti oleh pendengar. Positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap otak atau pikiran komunikan. Pernyataan tersebut sangat menunjukkan bahwa positioning bukanlah suatu strategi produk siaran, tetapi strategi komunikasi. Berhubung dengan bagaimana pendengar menempatkan produk siaran yang dibuat di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga pendengarnya memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya pada produk siaran tersebut. Yang dimaksud
40
dengan pendengar disini ialah segmentasi format pendengar yang telah ditentukan. Setelah pasar pendengar dipilih, kini tiba saatnya memposisikan produk siaran yang akan dibuat untuk masuk ke dalam otak pendengar. 2.5.2 Elemen program Dalam menentukan elemen program, biasanya seorang Program Director berpedoman pada beberapa elemen programming, sebagai bahan untuk membentuk sebuah format, yaitu: A. Musik Merupakan elemen utama dalam merancang program acara di radio. Musik yang akan diputar di sebuah radio akan menyesuaikan dengan format stationnya. Sebagian besar stasiun radio akan menghabiskan waktunya untuk music, kecuali bagi stasiun yang lebih mengudarakan berita dan format opini. Menyusun playlist music dan menjadwalkannya secara acak sepanjang hari siaran, tidak semua menyambar tumpukan hits baru-baru, bagi mereka yang masuk dalam peringkat dari 40 stasiun. B. Berita atau informasi Berita biasanya disiarkan pada jam-jam prime time. Pada radio dengan format CHR atau Top 40 berita biasanya disajikan dengan unsur hiburan, sehingga menjadi sajian berita yang disebut sebagai infotainment. C. Public Affairs Hubungan antara audience dengan penyiar (radio) akan menjadi sinergi yang saling menguntungkan. Bahkan banyak radio yang kemudian mengadakan kegiatan yang bersumber pada audience-nya (public affairs). D. Sports
41
Program olahraga merupakan faktor utama dalam peringkat dari banyak stasiun. Pendengar program berita dan opini menjadi konsumen terbanyak pada bagian olahraga. Stasiun musik dapat meningkatkan informasi olahraga pada pagi hari dan membahas masalah skor dan kesimpulan sisa pertandingan yang dilaksanakan. E. Weather Informasi mengenai cuaca, atau informasi mengenai lalu lintas saat ini menjadi informasi yang dibutuhkan oleh audiens. Cuaca merupakan salah satu inti dalam elemen program. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa orang mendengarkan radio, terutama di pagi hari yang menjadikan pentingnya untuk tidak merasakan perasaan yang tertekan. F. Gaya Siaran Air personality dari seorang penyiar akan turut pula mendukung perencanaan program radio. Beberapa program radio bahkan mengandalkan gaya siaran seorang penyiar untuk mendongkrak rating program tersebut. G. Spot (Commercial & Promo) Pemasangan spot promosi (radio expose) maupun spot komersial akan mempengaruhi pula program yang dibuat. Durasi iklan, pemilihan tema, pemilihan music, pemilihan voice over/narrator, penempatan iklan akan disesuaikan dengan format station dan program-nya. H. Kontes dan Promosi Kontes berupa kuis merupakan acara yang ditunggu pendengar, tetapi acara ini harus menyesuaikan pula dengan format dan program acaranya. Pengadaan kontes atau promosi yang efektif untuk jangka panjang atau
42
pendek, membutuhkan seluruh pendengarnya, non participants (pasif) begitu juga participants (aktif). Kontes yang tidak imajinatif atau memiliki keuntungan yang lemah tidak akan berbuat banyak untuk menarik perhatian. I. Jingle Jingle atau smash merupakan salah satu Id’s station yang menentukan positioning radio yang dikehendaki. Durasi jingle yang pendek dengan memuat informasi frekuensi dan nama radio, akan selalu mengingatkan pendengar pada radio yang sedang didengarkan saat itu. J. Call Station/Call Letters, Di Indonesia dikenal dengan istilah call sign yang terdiri dari huruf dan angka yang sulit diingat, sehingga di Indonesia jarang dipergunakan. Untuk memudahkan biasanya yang disebut pada saat siaran adalah call stationnya. Call letters sendiri dipergunakan di Amerikan dengan kode berupa huruf dan biasanya dijadikan merk dagang dari radio tersebut. K. Features Warna dan tekstur yang ditambahkan fitur untuk pemograman, juga memberikan bisnis tambahan untuk menjual sesuatu. Feature harus dirancang untuk merefleksikan format station 2.5.2.1 Format Manajemen program radio pada dasarnya didominasi oleh sebuah format sebagai pertimbangan kelompok atau komunitas dari populasi yang ada. Salah satu dasar pembuatan program acara yang penting adalah mengacu pada format station yang telah ditetapkan oleh radio station tersebut. Apa saja format station radio, dan bagaimana perwujudannya dalam program acara, tulisan ini akan memberikan
43
gambaran dasar mengenai format station. Suatu format ditentukan dari usia, status ekonomi sosial, dan etnis atau budaya. Format dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: (Pringle, hal 114-118) A. Musik, format musik merupakan komponen yang biasa terdapat pada setiap stasiun radio. Beberapa format yang kemudian terkenal ke seluruh dunia menurut Michael C. Keith (1987) adalah Adult Contemporary, Album Oriented Rock, Beautiful Music, Children, Classical, Classic Hit, Contemporary Country, Contemporary Hit, Dance, Disco, Easy Listening, Ethnic, Jazz, Middle of the Rock, Mix, Modern Rock, News, News/Talk, Religious, Pop, Southern Rock, Top 40, Urban Contemporary, Talk, Rhythm and Blues, Oldies, Nostalgia, All Sports, All Weather, All Business, All Beatles, All Comedy, dan puluhan lagi. Dari beberapa format station tersebut, tiga di antaranya di terapkan di berbagai radio seluruh dunia adalah : 1. Adult Contemporary Format ini ditujukan untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 25-50 tahun, serta berdaya beli tinggi. Dalam format ini, program siarannya antara lain meliputi musik pop masa kini, soft rock, balada, berita olah raga, ekonomi, serta politik. Format AC ini kemudian berkembang pula ke dalam format lain seperti Middle of the Road, Album Oriented Rock, dan Easy Listening. 2. Contemporary Hit Radio (CHR)/Top 40 Radio Format ini ditujukan untuk remaja (ABG) yang berumur antara 12-20 tahun. Format ini bisa disebut sebagai format paling populer dengan program siaran yang berisi lagu-lagu Top40/Top 30, serta lagu baru dan
44
terlaris. Program siaran beritanya berisi seputar gosip idola dan tips praktis. Sebelum CHR awalnya format ini disebut Top 40 Radio. Dalam format CHR pemutaran musik mendapat perhatian yang sangat ketat, karena format ini hanya memutarkan lagu-lagu terkini, tidak memutarkan lagu lama, serta tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan waktunya (repetisi pemutaran lagu tidak sering). 3. Classic/Oldies/Nostalgia Format ini ditujukan untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, serta berita mistik. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut pula mempengaruhi perkembangan format radio station. B. Informasi, terdapat tiga bentuk dasar format informasi all news, all talk, dan gabungan keduanya, yang disebut news-talk atau talk-news. All News, format yang lebih memprioritaskan berita (local, regional, internasional), informasi dan layanan utama, analisis, jajak pendapat, dan tajuk rencana. Dengan target pendengar usia 35 tahun ke atas. All Talk, format yang diisi dengan banyak saluran interaktif atau dengan penuh dengan jajak pendapat. Memiliki target pendengar usia 35-65 tahun ke atas. New-Talk or Talk News, kombinasi format ini tipikalnya terdapat berita di waktu jalanan pada pagi maupun sore hari, dan jajak pendapat. C. Spesialisasi, bentuk format yang khusus berdasakan: Etnis, format yang ditargetkan kepada pendengar dengan latar belakang budaya atau sukunya masing-masing.
45
Agama, kategori format yang melihat latar belakang agama, dimana jenis musik yang dihadirkan berdasarkan jenis musik keagamaan. Variety, format yang diprogram untuk dapat bisa didengar siapa saja; seperti di awal mulai jam kerja, musik yang dihadirkan dapat dinikmati bagi orang dewasa. Dan di sore hingga malam hari musik yang diputar mulai ditujukan pada target remaja atau anak muda. Penentuan format menjadi tahapan penting dalam pembangunan strategi programming, faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan format ialah: A. Ukuran pasar, semalin luas pasar yang ada, semakin sempit format yang harus dibentuk dalam menarik konsumen. B. Susunan kelompok dan lokasi, demografis menjadi hal penting dalam menentukan format sebagaimana selera pasar disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, status ekonomi sosial, dan etnis. C. Kompetisi, menyusun strategi didasari dengan yang disebut kompetisi dimana setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik D. Potensi audience dan penghasilan, banyaknya pendengar memberikan pengaruh terhadap produsen iklan yang bertindak sebagai sponsor. Hal ini menjadi pokok dari keputusan dalam pemilihan format. E. Pertimbangan teknis, masalah teknis menjadi kekuatan siaran radio semakin jernih penyajian radio tersebut semakin kuat dalam proses pencarian konsumen. F. Keungan, biaya keuangan dari penentuan format dan promosi radio sebagai dalam mengumpulkan pendengar untuk menarik pemasang iklan. 2.6 Pengawasan dan evaluasi
46
Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan yang sudah dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran. Jika jumlah pendengar yang tertarik yang mengikuti program radio lebih rendah dari yang ditargetkan maka proses pengawasan dan evaluasi memberikan pengarahan untuk dilakukan diskusi agar mendapatkan solusi. Di sebuah radio online pengawasan dan evaluasi program dilakukan terhadap dua hal, yaitu pengawasan dan evaluasi terhadap isi siaran dan pengawasan dan evaluasi isi website. Untuk pengawasan dan evaluasi dari isi siaran bisa menggunakan beberapa strategi yang telah disebut diatas, yaitu format radio dan elemen radio. Sementara untuk pengawasan dan evaluasi website sendiri melihat dari beberapa kriteria dan unsur yang juga telah dijelaskan.