BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 .Analisis dan Perancangan Berbasis Orientasi pada Objek 2.1.1 Pengertian Analisis Sistem Menurut Jones dan Rama (2006, p569), “The system analysis phase is to develop detailed requirements for the new system”. Artinya Analisis sistem adalah tahap pengembangan yang terinci tentang keperluan untuk sistem yang baru. Menurut O’Brien, (2003, p349-350): ”System analysis it is an in-depth study of end user information needs that produces functional requirements that are used as the basis for the design of a new information system”. Yang artinya : “ Analisis sistem adalah sebuah studi yang mendalam dari kebutuhan informasi pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk merancang sistem informasi yang baru. Berdasarkan
pendapat-pendapat
tersebut
diatas,
dapat
disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu proses tahapantahapan pemecahan masalah dengan mempelajari sistem yang ada untuk mendapatkan solusi yang berkualitas dan bisa menghasilkan persyaratan yang dibutuhkan oleh sistem baru.
7
8
2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Mcleod (2004,p13) Informasi adalah “ Processed data that is meaningful; it usually tells the user something that she or he did not already know”. Yang artinya data diproses sehingga memiliki arti, biasanya memberitahukan pengguna mengenai hal yang tidak diketahui sebelumnya. Menurut O’Brien (2006,p703), “data is placed in the context of meaningful and useful to the end user” yang diterjemahkan : informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir. Menurut Jurnal yang ditulis oleh Mokoginta (2010,p1) ”Konsep Teknologi Informasi”, Pengertian informasi : 1.
Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.
2.
Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
3.
Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Jadi Informasi adalah data yang telah mengalami proses
sehingga menjadi berguna bagi para pemakai.
9
2.1.3 Pengertian Penggajian Menurut Warren et al (2008,p489) “ in accounting, payroll refers to the amount paid employed for service they provided during the period.” Dapat diterjemahkan menjadi “ dalam akuntansi, istilah gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang diberikan selama periode tertentu.” Menurut Winarni dan Sugiyorsi (2006,p16). “ Gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin – pemimpin, pengawas – pengawas , pegawai tata usaha dan pegawai – pegawai kantor serta para manager lainnya. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara perbulan”. Jadi, dapat ditarik bahwa gaji merupakan imbalan yang di berikan perusahaan kepada karyawan atas jasa yang dilakukan. Menurut Jurnal yang di tulis oleh Robbins (2001), kompensasi berdasarkan keterampilan adalah sesuai dengan teori ERG (Existence, Relatedness, and growth theory) dari Alderfer, sebab sistem pembayaran
ini
dapat
mendorong
karyawan
untuk
belajar,
meningkatkan keterampilan dan memelihara keterampilannya. Hal ini dapat diartikan, bahwa bagi karyawan yang ingin memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik, maka pemberian kompensasi berdasarkan keterampilan akan menjadi pendorong baginya untuk lebih meningkatkan keterampilan, agar memperoleh kompensasi yang lebih tinggi, sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi.
10
Fungsi Penggajian Menurut Romney dan Steibart (2006,p516) “ A second major function of the AIS in the HRM / payroll cycle is to provide adequate internal controls to ensure meeting the following objetives : 1. All payroll transactions are properly authorized 2. All recorded payroll transactions are valid 3. All valid, authorized payroll transaction are accurately recorded 4. All payroll transaction are accurately recorded 5. Aplicable goverment regulations regarding remittance of taxes and filing of payroll and HRM reports are met. 6. Assets (both cash and data) are safeguarded from loss or theft 7. HRM / payroll cycle activities are performed efficiently and effectively.” “ Kedua fungsi utama SIA pada siklus HRM / penggajian untuk menghasilkan pengendalian internal yang memadai pada tujuan berikut“ : 1. Semua transaksi penggajian harus diotorisasi. 2. Semua transaksi penggajian yang disimpan harus benar. 3. Semua transaksi penggajian yang benar dan diotorisasi harus disimpan. 4. Semua transaksi penggajian disimpan secara akurat. 5. Laporan penggajian harus sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.
11
6. Aset ( kas dan data ) harus disimpan secara aman dari kehilangan dan pencuri. 7. Aktivitas siklus penggajian / HRM harus efisien dan efektif”.
2.1.4 Pengertian UML ( Unified Modelling Language ) Menurut Whitten (2007, p430) Unified Modeling Language (UML) adalah sekumpulan pemindahan konvensi yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek.
2.1.5 UML Activity Diagram 2.1.5.1
Identifikasi Event Menurut Jones dan Rama ( 2006, p21-22 ) terdapat beberapa pedoman dalam mengidentifikasi event. Pedoman-pedoman tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. “ Recognize the first event in a process when a process a person or department within an organization becomes for an activity”. Yang berarti kenali event pertama dalam proses yang timbul ketika seseorang atau departemen dalam organisasi bertanggung jawab terhadap sebuah aktivitas. 2. “ Ignore activities that do not require participation by an internal agent “. Yang artinya acuhkan
12
aktivitas yang tidak membutuhkan partisipasi seorang agen internal. 3. “ Recognize a new event when a process has been interrupted and resume later by the same internal agent “. Yang artinya kenali event baru ketika suatu proses berhenti dan kemudian dilanjutkan oleh agen internal yang sama. 4. “ Recognize a new event when responsibility is transferred from one internal agent to another “. Yang berarti kenali sebuah event baru ketika tanggung jawab diberikan oleh satu agen internal ke agen lain. 5. “ Use an event name and description that reflects the broad nature of the event ”. Yang berarti gunakan nama event dan jelaskan dampak atau peranan event tersebut secara umum.
2.1.5.2
Pengertian Activity Diagram Menurut Jones dan Rama ( 2006, p60 ) : “ Activity diagram plays the role of a “map” in understanding business process by showing the sequences of activities in the process “. Yang dapat diartikan : “ Diagram aktivitas memainkan peran sebuah “peta” dalam memahami proses bisnis dengan memperlihatkan urutan aktivitas-aktivitas dalam proses”.
13
Menurut Whitten et al (2007, p390), Activity Diagram adalah diagram yang dipergunakan untuk menggambarkan alur dari proses bisnis secara grafis, langkah-langkah dari use case dan logika dari karakteristik objek. Berikut ini adalah contoh notasi-notasi dalam activity Diagram: Tabel 2.1 Notasi Activity Diagram Notasi
Fungsi Melambangkan awal dari sebuah proses
Melambangkan activity
Melambangkan trigger
Melambangkan garis sinkronisasi
Kata-kata [
]
di
dalam
melambangkan
trigger
[
]
yang
menjadi hasil dari decision activity. Melambangkan decision activity
14
Melambangkan akhir dari proses
Berikut ini adalah contoh penggunaan Activity Diagram Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram
(Sumber: Whitten et al, p392
15
2.1.5.3
Pengertian Overview Activity Diagram Menurut Jones dan Rama ( 2006, p61 ) : “ The overview activity diagram presents a high level of the business process by the documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among these events “. Yang artinya : “ Overview Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan tampilan level tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadiankejadian yang penting, urutannya, dan informasi yang menyerupai kejadian tersebut “. Menurut Jones dan Rama ( 2006, p65 ) dalam menyiapkan overview activity diagram terdapat langkahlangkah sebagai berikut : a. Membaca narasi dan mengidentifikasikan event-event yang penting. b. Mencatat narasi secara jelas untuk mengidentifikasi event-event yang terlibat di dalamnya. c. Menggambarkan actor yang terlibat dalam proses bisnis yang terjadi. d. Membuat
diagram
masing-masing
menunjukkan urutan event yang terjadi.
event
dan
16
e. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi dari dokumen tersebut. f. Menggambarkan table files yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi dari files tersebut. 2.1.5.4
Pengertian Class Diagram Menurut Whitten et al (2007, p382), Class diagram menggambarkan struktur dari sistem. Serta menampilkan Class Object yang berada di dalam sistem serta hubungan antara objek tersebut dan objek lainnya. Berikut ini adalah contoh relasi Class Diagram: Tabel 2.2 Relasi pada Class Diagram
Symbol
Penjelesan Class Sebuah deskripsi dari seperangkat objek yang berbagi atribut, operasi, dan relasi yang sama. Class terbagi atas 3 bagian ,yaitu nama class pada bagian atas, atribut class pada bagian tengah, dan operasi pada bagian bawah Association Merupakan hubungan structural antar class yang saling berelasi
17
Aggregation Bentuk special dari hubungan asosiasi yang menspesifikasikan semua hubungan antara kumpulan dan sebuah bagian. Agresasi digambarkan dengan wajik tidak berisi Multiplicity Menggambarkan jumlah objek yang berpartisipasi dalam hubungan antar class
Generalization Merupakan sebuah relasi specialisasi / generalisasi dimana suatu kelas dapat lebih general atau lebih spesifik dari kelas lainnya Berikut ini adalah contoh penggunaan Class Diagram: Gambar 2.2 Contoh Class Diagram
(Sumber: Whitten et al, 2007)
18
2.1.5.4.1 Pengertian Object Menurut
Whitten,
Bentley,
dan
Dittman
(2004:431), “Object is something that is or is capable of being seen, touched, or otherwise sensed and about which users store data and associate behavior”. Yang dapat diartikan : “Objek adalah sesuatu yang atau mampu dilihat, disentuh, atau dirasakan dan tentang mana pengguna menyimpan data dan perilaku asosiasi. 2.1.5.4.2 Pengertian Class Menurut
Whitten,
Bentley,
dan
Dittman
(2004:433), “ Class is a set of object that share the same attributes and behavior. Sometimes referred to as object class”. Yang dapat diartikan : “Kelas adalah satu set objek yang berbagi atribut yang sama dan perilaku. Kadang-kadang disebut sebagai kelas objek”. 2.1.5.4.3 Pengertian Attributes Menurut
Whitten,
Bentley,
dan
Dittman
(2004:431), “Attributes is the data that represents characteristics of interest about an object”. Yang dapat diartikan : “Atribut adalah data yang mewakili karakteristik yang menarik tentang obyek”.
19
2.1.5.4.4 Pengertian Behavior Menurut
Whitten,
Bentley,
dan
Dittman
(2004:432), “Behavior are the things that an object can do and that act the objects data (or attributes). Yang dapat diartikan : “Perilaku adalah hal-hal yang objek dapat lakukan dan yang bertindak data objek (atau atribut). 2.1.5.4.5 Pengertian Event Pedoman untuk mengenali event menurut Jones dan Rama (2006,p21-22) antara lain; 1.
Recognize the first event ia a process when a person or departement within an organization becomes responsible for an activity. Mengenali event di dalam proses ketika seseorang atau departement di dalam organisasi bertanggung jawab dalam activity.
2.
Ignore activities that do not recuire participation by internal agent. Mengabaikan activities yang tidak memerlukan internal agent.
3.
Recognize a new event when responbility is transferred from one internal agent to another. Event baru ketika tanggung jawab berpindah
20
dari satu internal agent ke internal agent lainnya. 4.
Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed latter by the same internal agent. After the interruption, someone outside the organization or the process may restart the process. Alternatively, the process may continue at a scheduled time. Mengenali event ketika proses di interupsi dan dilanjutkan kemudian oleh internal agent yang sama. Setelah diinterupsi. Seseorang diluar organisasi atau proses dapat mengulang kembali proses tersebut. Secara alternatif. Proses dapat di lanjutkan di waktu yang telah di tentukan.
5.
Use an event name and description that reflect the broad nature of the event. Menggunakan nama event dan deskripsi yang mencerminkan event.
2.1.5.5
Pengertian Usecase Diagram Menurut Whitten et al (2007, p246), Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan hal-hal eksternal dari sistem dan user. Dengan kata lain, secara grafis menjelaskan siapa yang
21
akan mempergunakan sistem dan dengan cara apa user diharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Use Case Diagram berguna untuk menentukan requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem. Berikut ini adalah simbol-simbol dalam Use Case Diagram:
Tabel 2.3 Tabel Simbol dalam Use Case Diagram
Simbol
Nama Aktor
Use Case
Association (Sumber: Whitten et al 2007, pp247-248)
22
Gambar 2.3 Contoh Penggunaan Use Case Diagram
(Sumber: Whitten et al 2007, p246) 2.1.5.6
Pengertian Perancangan Input atau Output Menurut O’Brien (2005, p39 – 41) input. Input biasanya berbentuk aktifitas entri data seperti pencatatan dan pengeditan. Para pemakai biasanya memasukan data secata langsung ke dalam sistem komputer. Atau mencatat data mengenai transaksi dalam beberapa jenis media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai aktifitas edit untuk memastikan bahwa data telah dicatat dengan benar. Output. Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk mereka aktifitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para
23
pemakai akhir. Produk informasi umum meliputi video, respons audio,produk kertas, dan multimedia. 2.1.5.7
Pengertian Rancangan Formulir Menurut Jones and Rama (2006,p288), mengartikan “form is a formatted document containing blank fields that users can fill in with data. When the form is displayed on a computer screen, the data entered in the blank fields are saved to one or more table”, yang artinya formulir adalah dokumen yang terformat yang berisikan field kosong yang dapat diisis data oleh pengguna. Menurut Jones dan Rama (2006,p262 – 264), menyatakan tipe formulir dari :
a. Single – record entry form Sebuah fomulir yang digunakan untuk memasukan, menghapus atau memodifikasi data pada record tunggal dalam suatu table. b. Tabular entry form Sebuah
formulir
yang
menampilkan
tabel
untuk
menambahkan beberapa record dalam suatu table. c. Multi – table entry form Sebuah formulir yang digunakan untuk memasukan atau meodifikasi record dalam dua atau lebih file yang berhubungan, biasanya sebuah main form dan sub form.
24
Menurut
Puspitawati
dan
Anggadini
(2011,p69)
formulir dapat didefinisikan sebagai secarik kertas/media yang memiliki ruang untuk diisi dengan berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi/aktivitas ekonomi suatu unit organisasi. Formulir juga dapat didefinisikan sebagai dokumen utama yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Formulir juga dapat dikaitkan sebagai bukti terjadinya suatu transaksi. 2.1.5.8 Pengertian Rancangan Layar Menurut Britton dan Doake (2003,p268) adalah suatu tampilan yang berhubungan dengan dunia luar. Sedangkan menurut Mathiassen (2000, P151), interface adalah suatu fasilitas yang menyediakan sebuah model dan fungsi dari sistem untuk actor. Adapun menurut buku Valacich, George, dan Hoffer (2004, p451). Rancangan layar adalah “point of contact where a system meets its environment or where subsystem meet each other” Dari definisi – definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rancangan layar atau interface adalah suatu tampilan untuk memudahkan actor berhubungan dengan sistem. Menurut Jones dan Rama (2008, P335) diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo, elemen rancangan meliputi.
25
a. Text boxes Digunakan
untuk
memasukan
informasi
yang akan
ditambahkan ke table atau untuk menampilkan informasi yang diambil dari sebuah table. b. Labels Membantu user untuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukan. c. Look Up Feature Umumnya dimasukan ke dalam text boxes yang digunakan untuk memasukan foreign key. d. Command button Digunakan untuk melakukan sebuah action e. Radio button Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan yang disediakan. f. Check boxes Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan dari beberapa pilihan yang disediakan. 2.1.5.9 Pengertian Rancangan Laporan Dalam buku karangan Jones dan Rama (2006, p201), “a report is a formatted and organized presentation of data”. Yang berarti laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan teroganisasi dengan baik.
26
Menurut Jones dan Rama (2006,p214 – 215),the report design template have 4 subset element such as : a. Label boxes and text box Dua elemen penting dari segala laporan adalah label dan data. Dalam microsoft access, elemen – elemen ini ditunjukan oleh label boxes dan text boxes. b. Grouping attribute Laporan yang berkelompok,dikelompokan oleh sesuatu. c. Group header Group header
dapat digunakan untuk menyajikan
informasi yang umum pada kelompok. d. Group detail Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan di dalam kelompok secara rinci dan lengkap. e. Group footer Group footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok.
2.2 Teori - Teori Khusus Berikut ini merupakan teori-teori khusus secara spesifik sesuai topik yang dibahas yang digunakan penulis dalam pembahasan penelitian ini.
27
2.2.1
Pengertian Database
Menurut Connolly et al (2010, p65), database adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan penjelasan tentang data yang terhubung tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh organisasi. Artinya, database adalah tempat penyimpanan data yang terbesar dimana bisa digunakan secara simultan atau secara bersamaan oleh banyak departemen dan pengguna lainnya. Di dalam database, semua data item diintegrasikan Database
dengan
tidak
organisasi, tetapi
hanya
menghindarkan mengandung
duplikasi data
data.
operasional
juga deskripsi dari data tersebut. Untuk
alasan ini sebuah database juga mendefinisikan integrasi record dari database itu sendiri (self describing of integrated record). Deskripsi atau data ini dikenal sebagai catalog (data dictionary atau
system
meta-data). Deskripsi ini
menetapkan kebebasan dari program aplikasi (program data independence). Pendekatan dengan sistem database dimana definisi dari data adalah dipisahkan dari program aplikasi. Database adalah sebuah objek untuk menyimpan informasi terstruktur yang kompleks, yang diorganisir dan disimpan dalam suatu cara yang diizinkan penggunanya sehingga dapat mengambil informasi dengan cepat dan efisien. Informasi dipecah ke dalam bagian-bagian kecil, agar bisa
28
dikelola dengan mudah. Database juga merupakan data yang digunakan pada suatu perusahaan. Menurut Whitten (2007, p548), basis data adalah kumpulan file yang saling terkait. Basis data tidak hanya merupakan kumpulan file. Record pada setiap file harus memperbolehkan hubungan-hubungan untuk menyimpan file lain. Keuntungan basis data yaitu : o Teknologi basis data menyediakan skalabilitas superior, dalam arti basis data dan sistem yang menggunakannya dikembangkan
dapat
untuk
ditingkatkan
memenuhi
atau
kebutuhan-
kebutuhan perubahan pada sebuah organisasi. o Kemajuan
independensi
data
yang
sangat
mengurangi redudansi data, telah mengingkatkan fleksibilitas. o Penyimpanan data dalam format yang fleksibel. Hal ini didefinisikan secara terpisah dari sistem informasi dan program - program aplikasi yang akan menggunakan basis data. o Kemampuannya untuk menggunakan data yang sama di banyak aplikasi dan sistem.
2.2.1.1 Pengertian Database Management System Menurut Thomas Carolyn Begg (2005,p16). DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem perangkat lunak
(software)
yang
memungkinkan
user
untuk
29
mendefinisikan,membuat, dan memelihara basis data dan menyediakan akses kontrol terhadap basis data. DBMS memberikan beberapa fasilitas, yaitu: a. DDL (Data definition language), DDL memberikan fasilitas kepada user untuk menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan aturan mengenai data yang bisa di simpan ke dalam basis data tersebut. b. DML
(Data
Manipulation
Language)
DML
memberikan fasilitas kepada user untuk menambah, mengedit, menghapus, serta memperoleh kembali data. c. Query language, query language memberikan fasilitas kepada user untuk mengakses data. Structured query language (SQL) merupakan bahasa query yang paling di akui dan secara de facto merupakan standart bagi DBMS. d. Pengendalian akses kedalam basis data, meliputi : -
Keamanan sistem : mencegah user untuk tidak memiliki hak akses masuk ke dalam basis data
-
Integritas sistem : menjaga konsistensi data di dalam basis data.
-
Pengendalian share data.
-
Backup dan recovery system : mengembalikan data kedalam kondisi semula apabila terjadi kegagalan pada perangkat keras ataupun perangkat lunak.
30
Terdapat katalog yang dapat di akses oleh user
-
yang berisi deksripsis data dalam basis data. e. Mekanisme view. Berfungsi untuk menampilkan data yang hanya diinginkan dan di perlukan user.
A. Komponen DBMS DBMS memiliki beberapa komponen – komponen utama, antara lain adalah : a.
Hardware, mencakup mini computer,network computer,personal komputer, dan mainframe.
b.
Software, mencakup
application software, DBMS
software operation system, dan software jaringan jika di perlukan. c.
Data, merupakan komponen terpenting yang menghubungkan antara komponen mesin (software dan hardware) serta komponen manusia (procedure dan people).
d.
Procedures, merupakan intruksi dan aturan – aturan yang harus desain dan penggunaan basis data.
e.
People merupakan komponen yang juga terlibat dengan sistem yang meliputi : •
Data Administrator (DA),mengatur sumber daya data yang meiputi : perancangan basis data,pengembangan dan pemeliharaan
31
standar,kebijakan,prosedur,dan desain basis data konseptual dan logical. •
Database Administrator (DBA) mengatur realisasi fisik dari aplikasi database yang meliputi desain fisik data, implementasi, pengaturan keamanan dan kontrol integritas,pengawasan performa system dan pengaturan ulang basis data.
•
Desainer basis data logikal dan fisikal
•
Programmer aplikasi
•
End user.
B. Fungsi DBMS Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2005,p48), DMBS memiliki sepuluh fungsi yaitu : a.
Data stroge,retrieval and update DBMS harus dapat memungkinkan user untuk menyimpan,mengambil dan mengubah data di dalam basis data.
b.
A user – a ccessible catalog DBMS harus memiliki katalog yang berisikan deksripsi data item dan dapat dia akses oleh user.
c.
Transaction support DBMS harus memiliki sebuah mekanisme yang menjamin baik seluruh perubahan yang berhubungan
32
dengan sebuah transaksi. Dapat dilakukan ataupun tidak dapat dilakukan. d.
Concurrency control service DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk menjamin database dapat di – update ketika banyak user yang meng – update database secara bersamaan.
e.
Recovery service DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk pemulihan basis data apabila terjadi kesalahan.
f.
Authorization service DBMS harus memiliki mekanisme yang menjamin bahwa hanya user yang memiliki otoritas yang dapat mengakses basis data.
g.
Support for data communication DBMS harus dapat terintegrasi dengan piranti lunak komunikasi dan mendapat akses basis data dari lokasi yang jauh.
h.
Intergrity service DBMS diharuskan memiliki sarana yang menjamin data di dalam database maupun perubahan terhadap data dan mengikuti aturan – aturan tertentu.
i.
Service to promote data independent DBMS harus menyertakan fasilitas – fasilitas untuk mendukung ketidakgantungan piranti lunak terhadap structural actual dari basis data.
33
j.
Utility service DBMS harus menyediakan serangkai layanan seperti program analisis statistic,pengawasan fasilitas,fasilitas reogranisasi dan lain – lain.
C. Keuntungan dan kerugian DBMS Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2005,p26). Penggunaan DBMS memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya antara lain : a.
Kontrol terhadap redundansi data
b.
Data yang konsisten
c.
Semakin banyak informasi yg didapat dari data yang sama
d.
Membagikan data (sharing of data)
e.
Menambahkan integritas data
f.
Menambahkan keamanan data
g.
Penetapan standarisasi
h.
Menyeimbangan konflik kebutuhan
i.
Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya
j.
Menambahkan produktifitas
k.
Memperbaiki pemeliharaan data dan melalui data independence
l.
Meningkatkan concurrency
34
Adapun kerugian DBMS antara lain : a.
Kompleksitas
b.
Ukuran besar
c.
Biaya dari suatu DBMS
d.
Biaya penambahan perangkat keras.
2.2.1.2
Perancangan Database Fisikal Menurut sumber : http://sistembasisdatasatu.blogspot.com/2011/12/dan-elemen-databasebeberapa-definisi.html Perancangan Fisikal Basis Data (Physical Database Design) adalah proses menghasilkan deskripsi dari implementasi basis data pada penyimpaanan sekunder. Desain ini menjelaskan hubungan dasar, organisasi file, dan beberapa indeks yang digunakan untuk mencapai pengaksesan data yang efisien dan batasan – batasan integrasi serta tindakan keamanan.
2.2.1.3
Elemen database Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent Elemen
sharing). -
elemen
database
:
35
A.Tipe: 1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank,
Hotel,
Universitas
dan
lain-lain.
2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan
data
yang
disimpan
3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang
ingin
diketahui
dari
suatu
file
4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file. Istilah entity dan attribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal. Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan record terdiri dari beberapa field. Enterprise Entity / File Record Atribute/Field B.Isi/Nilai: 1. Data File : Seluruh isi data pada file 2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan
field
dari
suatu
3. Data Value : Isi data masing-masing data elemen.
file
36
2.2.1.4
Konsep Database Menurut Sumber http://ukiehary.wordpress.com/2010/11/30/konsepdatabase/ tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
2.2.2 Pengertian Function Key 2.2.2.1 Pengertian Candidate Key Menurut Connolly dan Begg (2002,p340) Merupakan sejumlah atribut kecil dari entity tersebut secara unik. 2.2.2.2 Pengertian Primary Key Menurut Connolly dan Begg (2002, p341) merupakan Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan setiap kejadian dari entity secara unik.
37
2.2.2.3 Pengertian Composite Key Menurut Connolly dan Begg (2002,p341) merupakan Candidate Key yang terdiri dari atribut dua atau lebih. 2.2.2.4 Pengertian Alternate Key Menurut Connolly dan Begg (2002,p341) adalah setiap candidate key yang terpilih menjadi primary key. 2.2.2.5 Pengertian Foreign Key Menurut
Connolly
dan
Begg
(2002,p79)
Adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relasi yang sama dengan candidate key dari beberapa relasi lainnya.
2.2.3 Pengertian Pajak Penghasilan ( Pph ) Seperti yang telah kita ketahui, mulai bulan Januari 2013, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) telah berubah. Sekarang untuk Wajib Pajak yang berstatus tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan jumlah PTKP-nya sebesar Rp 24.300.000,00 atau setara dengan Rp 2.025.000,00 per bulan. Dengan adanya perubahan itu, tatacara penghitungan PPh Pasal 21 juga mengalami perubahan. Perubahan itu diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan
Pajak
Penghasilan
Pasal
21
dan/atau
Pajak
38
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Dalam aturan baru tersebut, yang berkewajiban melakukan Pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah pemberi kerja, bendahara atau pemegang kas pemerintah, yang membayarkan gaji, upah dan sejenisnya dalam bentuk apapun sepanjang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan; dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun secara berkala dan tunjangan hari tua atau jaminan hari tua; orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar honorarium, komisi atau pembayaran lain dengan kondisi tertentu dan penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan. Penghitungan PPh Pasal 21 menurut aturan yang baru tersebut, dibedakan menjadi 6 macam, yaitu : PPh Pasal 21 untuk Pegawai tetap dan penerima pensiun berkala; PPh pasal 21 untuk pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas; PPh pasal 21 bagi anggota dewan pengawas atau dewan komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap, penerima imbalan lain yang
39
bersifat tidak teratur, dan peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai yang menarik dana pensiun. Di kesempatan ini akan dipaparkan tentang contoh perhitungan PPh pasal 21 untuk Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun Berkala. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap dan penerima pensiun berkala dibedakan menjadi 2 (dua): Penghitungan PPh Pasal 21 masa atau bulanan yang rutin dilakukan setiap bulan dan Penghitungan kembali yang dilakukan setiap masa pajak Desember (atau masa pajak dimana pegawai berhenti bekerja).
Pengertian PTKP
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) adalah penghasilan yang menjadi batasan tidak kena pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, dengan kata lain apabila penghasilan neto Wajib Pajak Orang Pribadi jumlahnya dibawah PTKP tidak akan terkena Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 dan apabila berstatus sebagai pegawai atau penerima penghasilan sebagai objek PPh Pasal 21, maka penghasilan tersebut tidak akan dilakukan pemotongan PPh Pasal 21.
Besarnya PTKP Untuk Tahun Pajak 2013
Besarnya penghasilan tidak kena pajak (PTKP) untuk tahun pajak 2013 sebagai berikut :
40
1.
Rp24.300.000,00 (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;
2.
Rp2.025.000,00 (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
3.
Rp24.300.000,00 (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah)
tambahan
untuk
seorang
isteri
yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 TAHUN 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 TAHUN 2008;
4.
Rp2.025.000,00 (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.
PTKP ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menjalankan kewajiban PPh Pasal 21 dan PPh Orang Pribadi.
41
Penerapan PTKP Dalam Perhitungan PPh Pasal 21 Dan PPh Orang Pribadi Tahun 2013
Penerapan ketentuan tersebut ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak.
Contoh :
Tahun 2013 Tuan Tugiyo status Kawin anak 1 .
Pada Pebruari Tahun 2013 Isteri Tuan Tugiyo melahirkan anak.
PTKP Tahun 2013 untuk status Tuan Tugiyo adalah Kawin anak 1
Penerapan PTKP Tahun 2013 untuk satu tahun :
PTKP Untuk Laki-laki Tidak Kawin dan Wanita (kawin/tidak kawin) STATUS
TK/0
TK/1
TK/2
TK/3
24.300.000
26.325.000
28.350.000
30.375.000
Wajib Pajak (Laki-laki tidak kawin & Wanita)
Penjelasan : •
Status Wanita meskipun sudah kawin tetap mempunyai PTKP tidak kawin kecuali dapat membuktikan bahwa suami tidak bekerja (dari Instansi terkait/kelurahan)
•
TK/0 = Tidak Kawin tidak ada tanggungan ( 24.300.000 )
42 •
TK/1 = Tidak Kawin memiliki 1 (satu) tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000)
•
TK/2 = Tidak Kawin memiliki 2 (dua) tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000 + 2.025.000)
•
TK/3 = Tidak Kawin memiliki 3 (tiga) tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000 + 2.025.000 + 2.025.000)
PTKP Untuk Laki-Laki Kawin Isteri Tidak Bekerja/Tidak Usaha STATUS
K/0
K/1
K/2
K/3
26.325.000
28.350.000
30.375.000
32.400.000
Istri Tdk Kerja/ Tdk Usaha
Penjelasan Isteri Tidak Bekerja: •
K/0 = Kawin tidak ada tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000 )
•
K/1 = Kawin memiliki 1 (satu) tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000+2.025.000)
•
K/2 = Kawin memiliki 2 (dua) tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000+2.025.000+2.025.000)
•
K/3 = Kawin memiliki 3 (tiga) tanggungan ( 24.300.000 + 2.025.000+2.025.000+2.025.000+2.025.000)
PTKP Untuk Laki-Laki Kawin Isteri Bekerja/Usaha STATUS
K/I/0
K/I/1
K/I/2
K/I/3
Istri Kerja/Usaha
50.625.00
52.650.000
54.675.000
56.700.000
43
Penjelasan Isteri Bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja atau usaha : •
PTKP untuk isteri yang bekerja pada satu pemberi kerja tidak digabung dengan suami, yang digabung dengan PTKP suami hanya yang bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja dan/atau isteri yang usaha (penghasilan digabung dengan penghasilan suami)
•
K/I/0 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha tidak ada tanggungan ( 24.300.000 + 24.300.000+2.025.000 )
•
K/I/1 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 1 (satu) tanggungan ( 24.300.000 + 24.300.000+2.025.000+2.025.000)
•
K/I/2 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 2 (dua) tanggungan ( 24.300.000 +24.300.000+ 2.025.000+2.025.000+2.025.000)
•
K/I/3 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 3 (tiga) tanggungan ( 24.300.000 + 24.300.000+2.025.000+2.025.000+2.025.000+2.025.000).
Penjelasan Tarif Wajib Pajak Yang Tidak Memiliki NPWP
Menurut Undang-Undang RI No 36 tahun 2008 tentang Perubahan ke-4 atas Undang-Undang No 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
1. Pasal 21 UU No 36 thn 2008 Besarnya tarifsebagaimana dimaksud pada ayat (5) yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Artinya:
44
Tarif pajak Normal baru WPOP dengan NPWP : < 50 juta .............- 5% 50 jt - 250 jt ........ - 15% 250 jt - 500 jt ........- 25% >500 jt ................- 30% Tarif yg tidak punya NPWP lebih tinggi 20% demikian juga berlaku untuk tarif potong pajak PPh baik PPh 23;22; maupun PPH yg dipotong final.
2. Pasal 22 UU No 36 thn 2008; ayat 3 Besarnya pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak lebih tinggi 100% (seratus persen) dari pada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Artinya; Untuk bendaharawan pemerintah; badan pemungut pajak bidang impor dan wajib pajak tertentu yang memungut pajak atas barang mewah dikenakan tarif lebih mahal 100% jika tidak memiliki NPWP.
3. Dengan NPWP maka WP dibebaskan biaya fiskal luar negeri.
45
Pengertian Rumus Jamsostek