BAB 2 LANDAS AN TEORI
2.1
TEORI UMUM 2.1.1
Pengertian Data M enurut Turban (2001, p17), data adalah suatu fakta atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diperoleh, disimpan, direkam, diklasifikasikan, tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi penggunanya. M enurut M allach (2000, p95), data merupakan apa saja yang diciptakan, disimpan dan disediakan oleh sistem informasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diciptakan, disimpan dan disediakan oleh sistem informasi, tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi penggunanya.
2.1.2
Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.2.1 Pengertian Sistem M enurut O’Brien (2002, p8), sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling terkait dan bekerja sama ke arah pencapaian tujuan dengan menerima input, dan menghasilkan output di dalam sebuah proses transformasi atau perubahan yang terorganisir.
8
9 M enurut M cLeod dan Schell (2001, p9), sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud umum untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.2.2 Pengertian Analisis Sistem M enurut Whitten (2004, p186), analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang memecahkan sebuah sistem
menjadi
komponen-komponen
untuk
tujuan
pembelajaran bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan-tujuannya. 2.1.2.3 Pengertian Perancangan Sistem M enurut Whitten (2004, p186), perancangan sistem adalah teknik komplementer pemecahan masalah (yang bekerja sama dengan
sistem analisis)
yang menyusun
kembali
komponen-komponen sebuah sistem kembali ke sistem yang utuh dengan harapan menghasilkan sistem yang lebih baik. Teknik ini dapat melibatkan penjumlahan, penghapusan dan perubahan
komponen-komponen
terhadap
sistem
yang
sebelumnya. 2.1.3
Pengertian Basis Data M enurut Connolly dan Begg (2002, p140), basis data adalah suatu kumpulan data yang dapat di-share, yang berhubungan secara logikal,
10 dan deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. 2.1.4
Pengertian Sistem Basis Data M enurut Date (2000, p5), sistem basis data adalah sebuah sistem penyimpanan record secara komputerisasi atau dengan kata lain sebuah sistem terkomputerisasi yang tujuannya adalah untuk menjaga informasi dan membuat informasi tersebut tersedia sesuai kebutuhan.
2.1.5
Database Management System (DBMS ) 2.1.5.1
Pengertian dan Komponen DBMS M enurut Connolly dan Begg (2002, p16), Database Management System (DBM S) merupakan satu piranti lunak yang membuat pemakai dapat mendefinisikan, menciptakan, mengatur, dan mengontrol akses ke dalam basis data. DBM S adalah piranti lunak yang berinteraksi dengan program aplikasi user dan sebuah basis data. DBM S menyediakan
beberapa fasilitas
yaitu Data
Definition
Language (DDL), Data Manipulation Language (DM L) dan Data Control Language (DCL). DDL memungkinkan user untuk menspesifikasikan tipe-tipe dan struktur-struktur data dan batasan data untuk disimpan di dalam basis data. DM L memungkinkan user untuk melakukan insert, update, delete dan mengembalikan data dari bas is data. DCL menyediakan akses kontrol ke basis data.
11 Komponen DBM S menurut Connolly dan Begg (2002, p1820) yaitu: • Perangkat Keras (Hardware) • Perangkat Lunak (Software) • Data • Prosedur • M anusia 2.1.5.2
Keuntungan dan Kerugian DBMS Keuntungan DBM S antara lain: a. Kontrol terhadap duplikasi data Basis data menghilangkan data yang redundan dengan menyatukan file-file, sehingga data yang ganda tidak akan disimpan. b. Data yang konsisten Dengan menghilangkan atau mengontrol data yang redundan, resiko data yang tidak konsisten menjadi berkurang. c. Informasi yang sama Dengan menggunakan DBM S, data bisa didapatkan dari beberapa sumber yang sama setelah data tersebut diintegrasikan.
12 d. M embagi data Basis data tidak lagi hanya dimiliki oleh departemen atau bagian tertentu saja, tetapi basis data menjadi milik organisasi dan bisa di share oleh semua user. e. Peningkatan keamanan Keamanan melindungi basis data dari orang-orang yang tidak mempunyai hak akses terhadap basis data tersebut.
Kerugian DBM S antara lain: a. Kompleks DBM S merupakan bagian dari software yang sangat kompleks. Kesalahan terhadap pengertian sistem akan mengakibatkan rancangan keputusan yang buruk pada suatu organisasi. b. Ukuran Kompleksitas dan banyaknya kegunaan dari DBM S menjadikannya software yang sangat besar, sehingga memerlukan tempat penyimpanan data yang besar dan membutuhkan memory yang cukup agar berjalan secara efisien. c. Biaya Biaya yang dikeluarkan untuk DBM S sangat bervariasi, tergantung dari lingkungan dan kegunaan yang disediakan oleh DBM S tersebut.
13 d. Performa File-based system biasanya dibuat untuk aplikasi tertentu, seperti invoicing. Sebagai hasilnya, performa yang didapat biasanya sangat bagus. Bagaimanapun, DBM S dibuat untuk menjadi lebih umum, agar dapat menangani banyak aplikasi daripada satu saja. Efeknya adalah beberapa aplikasi tidak berjalan secepat yang diharapkan. e. Kemungkinan gagal yang lebih tinggi Pemusatan dari sumber daya meningkatkan kerentanan sistem. Karena semua user dan aplikasi bergantung pada ketersediaan dari DBM S, kegagalan dari salah satu komponen dapat membuat operasi berhenti.
14 2.1.6
Siklus Hidup Aplikasi Basis Data
Gambar 2.1 S iklus Hidup Aplikasi Basis Data
•
Perencanaan Basis Data (Database Planning) Aktivitas-aktivitas manajemen yang memungkinkan tahap-tahap dalam aplikasi basis data direalisasikan seefektif dan seefisien mungkin.
15 •
Definisi Sistem (Definition System) M endefinisikan ruang lingkup dari aplikasi basis data, misalnya para penggunanya, aplikasi-aplikasinya, dsb.
•
Analisis
dan
Pengumpulan
Kebutuhan
(Requirements
Collection and Analysis) M erupakan proses pengumpulan dan analisis informasi dari perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasikan kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru. •
Perancangan Basis Data (Database Design) M erupakan proses pembuatan suatu rancangan basis data yang akan mendukung operasi dan objektif perusahaan. a.
Perancangan
Konseptual
Basis Data
(Conceptual
Database Design) M erupakan proses pembuatan model informasi yang digunakan perusahaan, lepas dari semua pertimbangan fisikal (Connolly dan Begg, 2005, p440). Bangun model data konseptual lokal untuk setiap view: •
M engidentifikasi tipe entiti
•
M engidentifikasi tipe relasi
•
M engidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entiti atau tipe relasi
•
M enentukan domain atribut
16 •
M enentukan candidate key,
primary key dan
alternate key •
M empertimbangkan
penggunaan
enchanced
modeling concept (optional) •
M engecek model redudansi
•
M emvalidasi
model
data
konseptual
terhadap
transaksi user •
M eninjau kembali model data konseptual lokal bersama dengan pengguna
b.
Perancangan Logikal Basis Data (Logical Database Design) M erupakan proses pembuatan model informasi yang digunakan perusahaan berdasarkan pada spesifik model data, tapi terlepas dari fakta DBM S dan pertimbangan fisikal yang lain (Connolly dan Begg, 2005, p440). Langkah-langkahnya sebagai berikut: •
M enentukan relasi untuk model data logikal
•
M emvalidasi relasi dengan menggunakan teknik normalisasi
•
M enentukan batasan integritas
•
M ereview model logikal data dengan user
•
M enggabungkan model logikal data ke dalam model global (optional)
17 • c.
M engecek untuk perkembangan ke depannya
Perancangan Fisikal Basis Data (Physical Database Design) M erupakan proses penjabaran dan penerapan dari basis data pada secondary storage. Ini menjelaskan pembuatan basis data, organisasi file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses efisien data dan tindakan pengamanan (Connolly dan Begg, 2005, p440). Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut:
•
•
M erancang relasi dasar
•
M erancang constaint umum
•
M enganalisa transaksi
•
M emilih index
•
Estimasi kebutuhan disk space
•
M erancang mekanisme keamanan
Pemilihan DBMS (DBMS Selection) Pemilihan DBM S digunakan untuk mendukung aplikasi basis data (Connolly dan Begg, 2002, p284).
•
Perancangan Aplikasi (Aplication Design) Tampilan dari aplikasi merupakan salah satu komponen penting karena akan menentukan keberhasilan penyampaian informasi kepada pengguna. Oleh karena itu, dalam perancangan aplikasi, dibutuhkan user interface dan program aplikasi yang mudah
18 untuk digunakan dan bersifat fault tolerant untuk penggunaan dan pemrosesan basis data. •
Prototyping M embangun model kerja aplikasi basis data yang memungkinkan perancang atau user untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem final akan tampil dan berfungsi.
•
Implementasi (Implementation) Proses dari penulisan definisi basis data secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file basis data yang kosong, dan implementasi aplikasi software.
•
Loading dan Konversi Data (Data Conversion and Loading) M engirim semua data yang ada ke dalam basis data baru dan mengubah semua aplikasi yang ada agar dapat berjalan di basis data yang baru (Connolly dan Begg, 2002, p292).
•
Testing Pengujian terhadap basis data yang bertujuan untuk mencari error (kesalahan) dan divalidasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh pemakai.
•
Perawatan Operasional (Operational Maintenance) Sistem baru diawasi dan dipelihara secara berkesinambungan. Jika dibutuhkan, kebutuhan-kebutuhan baru akan ditambahkan ke dalam aplikasi basis data melalui tahapan-tahapan terdahulu dari Database Life Cycle (Connolly dan Begg, 2002, p293).
19 2.1.7
Entity Relationship Diagram (ERD) M enurut Connoly dan Begg (2002, p330), ER Diagram adalah pendekatan top down untuk desain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data-data penting yang disebut entiti-entiti dan hubungan antar data yang harus digambarkan dalam model. Konsep dasar dari ER Diagram adalah: a.
Entity Type Entity Type adalah sekumpulan objek dengan properti yang sama yang diidentifikasikan oleh perusahaan yang bersifat independen.
b.
Relation Type Relation Type adalah sekumpulan hubungan antara tipe-tipe entiti yang memiliki arti. •
Degree of Relation Type M enyatakan jumlah tipe entiti yang berada dalam sebuah relasi. Participants adalah entiti-entiti yang dilibatkan dalam sebuah tipe relasi partikular. Jumlah participants itulah yang disebut degree. Suatu relasi ber-degree dua dinamakan binary, sedangkan relasi ber-degree tiga dinamakan ternary, entiti dengan degree empat dinamakan quarternary. Relasi yang mempunyai degree lebih tinggi dari binary disebut relasi yang kompleks.
20 •
Recursive Relationship M erupakan tipe relasi dimana tipe entiti yang sama berpartisipasi lebih dari satu kali dalam peran yang berbeda.
c.
Attribute Attribute merupakan sifat dari entiti atau tipe relasi, misalnya entiti pegawai bisa digambarkan dengan attribute nomor pegawai, jabatan, gaji. •
Domain Attribute Atribut
domain
merupakan
sekumpulan
nilai yang
diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. •
Simple and Composites Attribute Simple and Composites Attribute adalah atribut yang tersusun
dari
kedua
komponen
yang ada
secara
independen. Simple attribute tidak dapat dipecah menjadi atribut yang lebih kecil lagi (atomic attribute). •
Composite Attribute Composite Attribute adalah atribut yang tersusun dari banyak komponen, masing-masing komponen tersebut ada secara independen. Composite Attribute dapat dipecah menjadi komponen-komponen atribut yang lebih kecil lagi.
21 •
Single Valued and Multi Valued Attribute Single valued
attribute adalah atribut yang hanya
mempunyai sebuah nilai untuk setiap tipe entiti. Multi valued attribute adalah atribut yang mempunyai banyak nilai untuk setiap tipe entiti. •
Derived Attribute Derived Attribute merupakan atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu entiti.
•
Keys Keys terdiri dari candidate key, primary key dan composite key. -
Candidate key adalah jumlah minimal atributatribut yang dapat mengidentifikasikan setiap kejadian atau record secara unik.
-
Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu entiti secara unik.
-
Composite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
d.
Strong and Weak Entity Types •
Strong Entity merupakan entiti yang tidak bergantung pada entiti lain. Karakteristik dari strong entity adalah setiap
22 entiti dapat diidentifikasikan dengan primary key dari tipe entiti tersebut. •
Weak Entity merupakan entiti yang bergantung pada entiti lain. Karakteristik dari weak entity adalah mengidentifikasi primary key dari tipe entitinya karena bergantung pada strong entity.
e.
Structural Constraints Batasan
utama
pada
relationship
disebut
dengan
multiplicity, yaitu jumlah (range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entiti yang terhubung ke suatu kejadian dari entiti lain yang berhubungan melalui suatu relasi. Relasi yang paling umum adalah binary relationship. M acam-macam binary relationship : •
Relasi one-to-one (1:1) Relasi dimana setiap entiti hanya mendapat maksimal satu relasi dengan entiti yang lain.
•
Relasi one-to-many (1:*) Relasi dimana setiap entiti dapat mempunyai satu atau lebih dari satu relasi dengan entiti yang lain.
•
Relasi many-to-many (* : *) Relasi dimana setiap entiti dapat mempunyai lebih dari satu relasi dengan entiti yang lain.
23 Multiplicity terdiri dari dua batasan: 1.
Cardinality M enjelaskan jumlah maksimum dari relasi yang mungkin untuk entiti yang berpartisipasi di dalam relasi tersebut.
2.
Participation M enentukan apakah semua atau hanya sebagian dari entiti yang berpartisipasi di dalam relasi.
2.1.8
Normalisasi M enurut Connolly dan Begg (2002, p376), normalisasi adalah suatu teknik yang menghasilkan satu set relasi dengan properties yang diinginkan, yang memberikan kebutuhan data organisasi. Suatu kondisi sebelum masuk proses normalisasi adalah Unnormalized
Form
(UNF), yaitu kondisi dimana suatu
tabel
mengandung satu atau lebih repeating group. Proses normalisasi sebagai berikut: 1.
First Nomal Form (1NF) Adalah sebuah relasi dimana gabungan dari tiap kolom dan baris terdiri dari satu dan hanya satu nilai.
2.
Second Normal Form (2NF) Yaitu relasi yang terdapat di dalam 1NF dan tiap atribut non primary key secara fungsional bergantung penuh kepada primary key.
24 3.
Third Normal Form (3NF) Yaitu relasi yang terdapat pada 1NF dan 2NF, dimana tidak ada atribut non primary key yang bergantung transitif terhadap primary key.
2.1.9
Diagram Alir Dokumen (DAD) M enurut Dr. Husein Umar (2001,p98) sistem yang berdasarkan pada pemakaian teknologi komputer banyak terkait dengan design. Salah satu implementasinya pada aliran (alur) dokumen. Dimana bagian-bagian atau bagan tersebut memperlihatkan input apa saja yang digunakan untuk menghasilkan output yang diinginkan berdasar pengolahan yang telah ditentukan. Simbol-simbol yang digunakan pada Diagram Alir Dokumen : Simbol arah arus proses Terminator : simbol yang digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir dari aliran data. Dokumen : simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen , yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Online Computer Process : simbol ini menggambarkan
data
dengan
komputer
25 secara online. Nama program ditulis di dalam simbol. Kegiatan Manual : simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual Catatan : simbol ini digunakan untuk menggambarkan
catatan
akuntansi yang
digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya dalam dokumen atau formulir. Decision : simbol ini digunakan untuk menggambarkan pilihan keputusan yang akan dibuat.
2.1.10 Data Flow Diagram (DFD) M enurut Whitten (2004, p344), Data Flow Diagram (Diagram Aliran Data) adalah suatu model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan proses kerja yang dilakukan oleh sistem. Terdiri dari simbol-simbol sebagai berikut: 1.
Proses Proses menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem, yang berfungsi mengolah satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan data spesifiakasi yang diinginkan.
26
Gambar 2.2 S imbol proses dalam DFD 2.
Aliran data (Data flow) M enggambarkan perpindahan informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem. Awal panah menggambarkan asal data, arah panah menggambarkan tujuan.
Gambar 2.3 S imbol aliran data dalam DFD 3.
Data store Digunakan untuk penyimpanan data. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data store.
Gambar 2.4 S imbol data store dalam DFD 4.
External entity M enggambarkan entiti yang ada diluar sistem. Dapat berupa orang, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan sistem.
27
Gambar 2.5 S imbol external entity dalam DFD
Tingkatan diagram pada DFD : 1.
Context Diagram (Diagram hubungan, level 0) M erupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke atau output dari sistem serta memberikan gambaran tentang seluruh sistem. Hanya ada satu proses dan tidak ada data store. Sistem dibatasi boundary. Terminal yang memberikan masukan pada sistem disebut source. Terminal yang menerima keluaran dari sistem disebut sink.
2.
Diagram zero (diagram 0, level 1) Pada diagram 0 haru diperhatikan data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional primitive), tambahkan '*' pada akhir nomor proses. Keseimbangan input output antara context diagram dan diagram zero harus terpelihara.
3.
Diagram rinci (level 2,3, dst) M erupakan rincian dari diagram 0, diagram level diatasnya.
28 2.1.11 State Transition Diagram (S TD) M enurut Yourdon (1989, p263), STD merupakan suatu modelling tools yang menunjukkan berbagai model tingkah laku (disebut state) sistem dan cara membuat transisi dari state ke state yang lainnya. Jadi STD, menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. Diagram ini menggambarkan urutan dan variasi dari layar yang muncul saat pengguna sistem menggunakan terminal tersebut. Komponen yang terdapat dalam STD yaitu : 1.
: state / keadaan M erupakan kumpulan atribut yang menggambarkan suatu kondisi pada suatu saat.
2.
: perubahan state Panah awal digunakan untuk menunjukkan keadaan awal sedangkan kondisi akhir digambarkan dengan panah yang menuju keadaan akhir dari suatu kondisi.
3.
Kondisi M enyatakan suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh suatu sistem misalnya sinyal atau data.
4.
Aksi Sesuatu yang dilakukan oleh sistem terjadi perubahan state atau reaksi terhadap state. Aksi akan menghasilkan output, message display pada screen, menghasilkan kalkulasi, dll.
29 2.1.12 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) Interaksi manusia dan computer (IM K) berkaitan dengan antar muka yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan komputer. IM K merupakan disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. M enurut Shneiderman (1998, p72), ada delapan aturan emas perancangan antar muka, yaitu: 1.
M empertahankan konsistensi Konsistensi
diperlukan
pada
situasi-situasi
yang
mirip.
Terminologi yang serupa digunakan pada prompt, menu, dan help. Konsistensi perintah juga dilakukan secara menyeluruh. 2.
M emungkinkan penggunaan shortcut Semakin meningkatnya frekuensi penggunaan, maka meningkat pula keinginan user untuk mengurangi jumlah dan langkah interaksi. Singkatan, function key, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro akan sangat berguna untuk expert user.
3.
M emberikan feedback yang informatif Untuk setiap langkah operator, diperlukan feedback dari sistem. Untuk aksi yang rutin, cukup diberikan respon yang sederhana. Sedangkan untuk aksi yang tidak rutin dan utama, respon seharusnya lebih kuat.
30 4.
M erancang dialog yang memberikan pentutupan (keadaan akhir) Serangkaian aks i diorganisir ke dalam satu grup dengan awal, tengah, dan akhir. Feedback yang informatif pada akhir dari aksi grup memberikan indikasi bahwa operator dapat bersiap untuk sekumpulan aksi selanjutnya.
5.
M emberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana Hal ini perlu dilakukan sehingga user tidak melakukan kesalahan yang
fatal.
Jika
terjadi
kesalahan,
sistem
harus
dapat
mendeteksinya dan menawarkan mekanisme sederhana yang dapat dipahami untuk menangani kesalahan. 6.
M emungkinkan pembalikan aksi yang mudah Fitur ini mengurangi ketidaknyamanan, karena user tahu bahwa kesalahan dapat diulang. Hal ini memberikan kenyamanan untuk menjelajahi pilihan yang tidak dikenal.
7.
M endukung pusat kendali internal (internal locus of control) Operator yang berpengalaman sangat menginginkan rasa bahwa mereka terlibat di dalam sistem dan sistem dapat memberikan respon terhadap aksi mereka.
8.
M engurangi beban ingatan jangka pendek Batasan terhadap pemrosesan informasi manusia dalam jangka pendek memerlukan tampilan yang sederhana, menggabungkan tampilan multiple page, mengurangi frekuensi window-motion,
31 dan ada waktu yang cukup untuk mempelajari kode dan serangkaian aksi.
2.2
Teori Khusus 2.2.1
Absensi 2.2.1.1 Absensi Pegawai Absensi adalah suatu pendataan kehadiran , bagian dari pelaporan aktivitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-waktu
diperlukan
oleh
pihak
yang
berkepentingan. 2.2.1.2
Waktu kerja M enurut UU No. 13 (ketentuan umum pasal 77) mengenai ketenagakerjaan, waktu kerja meliputi: a.
7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, atau
b.
8 (delapan) jam 1(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
32 2.2.1.3
Waktu Kerja Lembur M enurut UU No. 13 ( ketentuan umum pasal 78) mengenai ketenagakerjaan, waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
2.2.2
Gaji M enurut Warren et al. (2005, p552), gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang diberikan selama periode tertentu. Gaji atau upah pokok seorang karyawan sering ditambah dengan adanya komisi, pembagian laba, atau tunjangan biaya hidup.
2.2.3
PPh 21 (Pajak Penghasilan 21) UU No. 7 tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan berlaku sejak 1 Januari
1984. UU ini telah mengalami perubahan dan terakhir kali
diubah dengan UU no. 36 th 2008. Ketentuan pasal 21 UU PPh mengatur tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
33 2.2.4
Tunjangan Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. Pada tingkatan tinggi, seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali.
2.2.5
Jamsostek Jamsostek adalah jaminan sosial tenaga kerja yang memberikan perlindungan dasar. Yang termasuk dalam jamsostek yaitu: a.
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Kecelakaan
kerja
termasuk
penyakit
akibat
kerja
merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Jaminan kecelakaan kerja diperlukan untuk
menanggulangi
hilangnya
sebagian
atau
seluruh
penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko - resiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan
34 kerja yang berkisar antara 0,24% s/d 1,74% sesuai kelompok jenis usaha. Jaminan
Kecelakaan
Kerja
(JKK)
memberikan
kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. b.
Jaminan Hari Tua (JHT) Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.
Program
Jaminan
Hari
Tua
memberikan
kepastian
penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Iuran Program Jaminan Hari Tua: •
Ditanggung Perusahaan = 3,7%
•
Ditanggung Tenaga Kerja = 2 % Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi
iuran ditambah hasil pengembangannya. Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/ dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:
35 •
M encapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
•
M engalami PHK setelah menjadi peserta sekurangkurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 1 bulan
•
Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI.
c.
Jaminan Kematian (JKM) Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja yang menjadi peserta Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3 % dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 12 Juta terdiri dari Rp 10 juta santunan kematian
dan Rp 2 juta biaya
pemakaman dan santunan berkala. Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti 1.
Santunan Kematian Rp 10.000.000,-
2.
Biaya Pemakaman Rp 2.000.000,-
3.
Santunan Berkala sebesar Rp. 200.000,- / bulan (selama 24 bulan)
36 d.
Jaminan Kesehatan (JKes) Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. M ulai dari pencegahan, pelayanan di klinik
kesehatan, rumah sakit,
kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. M anfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif.
2.2.6
Adobe Dreamweaver Adobe Dreamweaver yang aslinya dibuat oleh Macromedia, namun sekarang dikembangkan oleh Adobe Systems. Dreamweaver dapat digunakan dalam sistem operasi Windows maupun Mac. Versi yang baru telah dapat mensuport teknologi web seperti CSS, Java Script dan bermacam-macam server side scripting languages dan frameworks termasuk ASP, Coldfusion dan PHP.
37 2.2.7
PHP M enurut Schewendiman (2000, pxv), PHP adalah bahasa pemrograman yang dibuat untuk memungkinkan pembuat web dapat dengan cepat membuat aplikasi web yang dinamis. PHP ditempelkan pada halam HTM L. PHP bersifat bebas dipakai dan tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak lagi. Untuk versi WINDOWS dapat memperoleh kode binernya, untuk LINUX bisa mendapat kode sumbernya secara lengkap. Beberapa basis data yang biasanya berkomunikas i dengan PHP adalah MySQL, Oracle, DB2, DBM , Microsoft Access, dll.
2.2.8
MySQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBM S yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1.
Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2.
Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cumacuma.
38 3.
Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4.
Performance
tuning.
MySQL
memiliki
kecepatan
yang
menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5.
Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6.
Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7.
Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8.
Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9.
Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/ IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes.
39 10.
Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. M eski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11.
Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12.
Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13.
S truktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle. MySQL sangat populer dalam aplikasi web seperti M ediaWiki
(perangkat lunak yang dipakai Wikipedia dan proyek-proyek sejenis) dan PHP-Nuke dan berfungsi sebagai komponen basis data dalam LAM P. Popularitas sebagai aplikasi web dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai Dynamic Duo.