SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS OLAHRAGA DAN INTENSITAS YANG TEPAT BAGI PENGGUNANYA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Siluh Ketut Puja Vira Dewi Waisnawa 09.22.1025
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
EXPERT SYSTEM FOR DETERMINING TYPE OF SPORTS AND INTENSITY OF THE RIGHT TO USERS SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS OLAHRAGA DAN INTENSITAS YANG TEPAT BAGI PENGGUNANYA Siluh Ketut Puja Vira Dewi Waisnawa Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Health is a very precious thing for human beings. However, to obtain good health is not easy. Various ways must be done to get it, one that is by exercising. But still many people who do not get it right in choosing the sport and whether the exercise is useful for him and whether the portion of his training has also been in accordance with his weight. Often this is what caused the injury was mild or severe. If we have experienced a severe injury so very long to be healed as normal. In fact, if we can choose the right exercise and perform the exercise properly then our bodies will be getting healthier and not easily attacked by diseases. Therefore we need to consult an expert in the field of sports or sports physician sports so that we can know what the right time and in accordance with the conditions of our bodies. However, due to limited factor or the lack of specialist sports or sports physician that allows the user or the public find it difficult if you want a consultation, it needs an expert system application program that really can replace the function of an expert that would be useful to provide early diagnosis of possible sports matches and intensity for the users or the public. With that background, the problem is the writer interested to present the title: "Expert System for Determining Type of Sports and Intensity of The Right to Users". Keywords : expert system, sports, health
1. Pendahuluan Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat berharga bagi manusia. Namun untuk memperoleh kesehatan yang baik tidaklah mudah. Berbagai cara pasti akan dilakukan untuk mendapatkannya, salah satunya yaitu dengan berolahraga. Namun masih banyak masyarakat yang belum paham benar dalam memilih olahraga dan apakah olahraga tersebut berguna baginya dan apakah porsi latihannya juga telah sesuai dengan berat tubuhnya. Seringkali hal inilah yang menyebabkan terjadinya cedera yang ringan atau pun yang parah. Apabila kita telah mengalami cedera yang parah maka sangatlah lama untuk dapat sembuh seperti sediakala. Padahal, apabila kita dapat memilih olahraga dengan tepat dan melakukan latihannya dengan baik maka badan kita akan bertambah sehat dan tidak mudah diserang oleh penyakit. Oleh karena itu kita perlu berkonsultasi kepada orang yang ahli dalam bidang olahraga atau dokter olahraga agar kita bisa mengetahui olahraga apa saja yang tepat dan sesuai dengan kondisi badan kita. Namun karena faktor keterbatasan atau masih kurangnya pakar olahraga atau dokter olahraga yang membuat user atau masyarakat merasa kesulitan jika ingin berkonsultasi, maka diperlukan suatu program aplikasi sistem pakar yang benar-benar bisa menggantikan fungsi seorang ahli tersebut yang nantinya dapat berguna untuk memberikan diagnosis awal tentang kemungkinan olahraga yang cocok dan intensitasnya bagi user atau masyarakat. Dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyajikan judul : “Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Olahraga dan Intensitas Yang Tepat Bagi Penggunanya”. 1.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam membangun dan memperlancar proses pembuatan tugas ini adalah :
a. Pengumpulan Data 1) Wawancara Mewawancarai
seorang
pakar
atau
dokter
olahraga
untuk
mendapatkan informasi yang lebih tepat dan akurat tentang bagaimana menentukan jenis olahraga dan intensitas yang sesuai dengan kondisi fisik tubuh. 2) Studi Literatur Mengumpulkan informasi dan mempelajari cara berolahraga yang baik dan benar dari buku referensi ataupun media pembelajaran lain. 3) Metode Observasi Suatu
metode
pengumpulan
data
dengan
cara
melakukan
pengamatan langsung terhadap permasalahan yang akan diteliti serta pencatatan secara cermat dan sistematis. b. Konseptualisasi Setelah semua data diperoleh melalui tahap pengumpulan data, kemudian merancang basis pengetahuan, mesin inferensi, dan desain interface. c. Formalisasi Setelah tahap konseptualisasi dirancang, maka pada tahap ini ditentukan alat pengembangan yang akan digunakan. d. Implementasi Memindahkan semua hasil dari tahapan-tahapan diatas ke dalam sistem komputerisasi. e. Pengujian atau Pengetesan Sistem Tahap ini dilakukan untuk menguji kinerja aplikasi yang telah dibuat apakah sudah dapat bekerja dengan baik atau belum.
2. Landasan Teori 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan (artificial intelegence) adalah suatu area dalam ilmu komputer. Menurut Jackson dan Raynor pada tahun 1996, istilah kecerdasan buatan mempunyai banyak definisi. Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1989). Definisi lain, kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H.A Simon, 1987). Rich dan knight (1991) mendefinisikan kecerdasan buatan (AI) sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik daripada manusia. Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu : membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna. Yang dimaksud dengan kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar dan mengerti dari pengalaman, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan efektif (Winston dan Prendergast, 1994). Bidang yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain: penglihatan komputer (komputer vision), bahasa alami (natural language), robotika (robotic), sistem saraf buatan (artificial neural system), dan sistem pakar (expert system). 2.2 Sistem Pakar Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman,
dan
metode,
serta
kemampuan
untuk
mengaplikasikan
keahliannya guna menyelesaikan masalah (Turban, 1995). Kriteria seorang pakar adalah menguasai, memiliki pengalaman, dan memiliki penilaian terhadap
sesuatu yang lebih tinggi dibandingkan orang biasa. Sedang sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam pemecahan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988). Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut dan disertai dengan alasan-alasannya. Alasan yang menjadi dasar pembentukan sistem pakar adalah penyebaran kepakaran yang jarang dan mahal, formalitas pengetahuan pakar, integritas sumber pengetahuan yang tersebar pada beberapa pakar dan sistem pakar mampu mengenali data dan merekomendasi solusi. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan seperti yang dilakukan seorang pakar. Selain itu juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya.
2.3 Teori Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis, yang mana merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali kejadian).
Hal tersebut
mengandung pengertian bahwa program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event (kejadian) tertentu. Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (procedure event) akan dijalankan. File penyusun aplikasi visual basic antara lain; 1. File Project (*.vbp), yaitu file dari aplikasi yang kita bangun itu sendiri. Dalam file project ini biasanya terdiri dari beberapa file lain. 2. File Interface (*.frm), yaitu file yang menyimpan informasi tentang bentuk form pada sebuah aplikasi.
3. Analisis Sistem Analisis sistem (sistem analysis) dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu
sistem infomasi
yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponen-
komponennya, dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogianto.HM, 1999). Pada tahap analisis sistem, akan dibahas
mengenai
analisis
terhadap
permasalahan
yang
timbul
sehingga
menyebabkan diperlukannya sistem pakar ini. 3.1 Analisis Masalah Sistem pakar yang akan dibuat berawal mula dari kurangnya seorang pakar olahraga atau dokter olahraga yang membuat masyarakat merasa kesulitan dalam berkonsultasi tentang jenis olahraga yang cocok, oleh karena itu sangat diperlukan suatu program aplikasi sistem pakar yang benar-benar bisa menggantikan fungsi seorang ahli tersebut yang nantinya dapat berguna untuk
memberikan diagnosis awal tentang kemungkinan olahraga yang cocok dan intensitasnya bagi user atau masyarakat. 3.2 Analisis Data Sistem Data-data atau basis pengetahuan yang diperlukan oleh sistem untuk menganalisis
faktor-faktor
yang
dimasukkan
pengguna
sehingga
dapat
ditemukan suatu kesimpulan, yaitu : a. Data jenis olahraga Berisi tentang jenis olahraga dan definisi dari masing-masing olahraga. b. Data latar belakang medis Berisi tentang latar belakang medis yang berupa kondisi kesehatan. c. Data manfaat Berisi tentang manfaat dari masing-masing jenis olahraga. 3.3 Spesifikasi Sistem Sistem pakar yang dibangun merupakan sistem yang akan menganalisa data latarbelakang medis untuk menghasilkan diagnosa jenis olahraga dan manfaat serta menganalisa data umur, data berat badan, dan data tinggi badan untuk menghasilkan diagnosa intensitas latihan. Input dari sistem berupa jawaban user atas pertanyaan yang diajukan oleh sistem pada saat proses konsultasi, output dari program berupa kesimpulan jenis olahraga, manfaat dan intensitas latihan. 3.4 Analisis Pengguna Sistem Sistem pakar yang dibuat dapat digunakan oleh masyarakat umum dari semua kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai usia lanjut. User atau pengguna hanya bisa mengakses form konsultasi dan untuk seorang pakar memiliki hak akses sepenuhnya terhadap sistem.
4. Perancangan Sistem Didalam perancangan sistem dibutuhkan langkah-langkah dalam membuat suatu pemecahan masalah secara logika dan mathematis dengan menggunakan alat bantu seperti flowchart sistem, diagram konteks, diagram arus data atau Data Flow Diagram (DFD), ERD, relasi antar table, rancangan tabel, dan rancangan tampilan. Alat bantu ini bermanfaat untuk membantu memahami alur kerja sistem. 4.1. Flowchart Sistem Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Adapun flowchart sistem dari program sistem pakar yang akan dibuat yaitu :
4.2. Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (Jogiyanto, HM, 2005). Data flow diagram adalah suatu gambaran
aliran informasi yang terlibat dalam suatu prosedur. Ada beberapa simbol DFD yang umumnya dipergunakan untuk menggambarkan sistem antara lain : •
External Entity, merupakan simbol yang mewakili elemen yang berada di luar sistem, tetapi memiliki hubungan interaksi dengan sistem yang digunakan (kendall and kendall, 2004).
External Entity External Entity •
Proses, merupakan simbol yang mewakili kegiatan untuk mengubah input menjadi output. Bila terdapat tanda ‘+’, berarti proses tersebut akan dibagi menjadi beberapa subproses (kendall and kendall, 2004).
Proses
1
Proses •
Data Store, merupakan simbol yang mewakili tempat penyimpanan dari data dan dapat dipergunakan bila dibutuhkan (kendall and kendall, 2004). Data Store
Data Store •
Data Flow, merupakan simbol yang mewakili arah aliran data yang berasal dari satu atau beberapa proses, data storage, atau environmental element lainnya (kendall and kendall, 2004).
Data Flow
Pemodelan sistem menggunakan DFD melalui beberapa tahap mulai dari context diagram hingga ke level dimana sistem yang dijabarkan sudah tegak. Context diagram adalah penggambaran sistem secara keseluruhan yang paling umum yang kemudian dapat dijabarkan lagi ke dalam beberapa subsistem atau subproses menjadi DFD level 0, level 1, dan seterusnya hingga tidak bisa dijabarkan lebih lanjut lagi ke dalam beberapa subproses. Keuntungan DFD adalah memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah sekaligus memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer. a.
Diagram Konteks atau DFD Level 0 Diagram konteks atau DFD level 0 dari sistem pakar yang akan dibangun adalah :
Data jenis olahraga, data latar belakang medis, data manfaat, aturan latar belakang medis, aturan manfaat, aturan DNM, dan aturan IMT
Pakar
Informasi hasil konsultasi jenis olahraga, manfaat, zona latihan, kategori, dan frekuensi latihan
Data latar belakang medis, jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan
Sistem Pakar untuk Menentukan Jenis Olahraga dan Intensitas yang Tepat Bagi Penggunanya
User
Informasi hasil konsultasi jenis olahraga, manfaat, zona latihan, kategori, dan frekuensi latihan Diagram Konteks
Pada gambar tersebut menerangkan bahwa sistem berinteraksi dengan dua sumber data atau tujuan data, yaitu pakar dan user. Tanda panah menunjukan masukan dan keluaran sistem. Seorang pakar atau pemrogram memasukan basis pengetahuan ke dalam sistem yang berupa latar belakang medis, jenis olahraga, manfaat serta basis aturan.
Sedangkan user memasukkan latar belakang medis, jenis kelamin, umur, berat badan dan tinggi badan. Sistem akan memberikan hasil analisis kepada user tersebut. Output yang dihasilkan atau hasil analisis dari sistem tersebut berupa rincian nama jenis olahraga dan manfaatnya, zone latihan minimum, zone latihan maksimum, kategori dan frekuensi latihan. b. Data Flow Diagram Level 1 Data flow diagram level 1 merupakan turunan dari data flow diagram level 0 yang mengambarkan aliran data dan detail prosesproses yang akan di integrasikan ke dalam sistem.
5. Kesimpulan Dari hasil penjelasan dan pembahasan hasil perancangan sistem pakar untuk menentukan jenis olahraga dan intensitas yang tepat bagi penggunanya, dapat disimpulkan bahwa : a.
Sistem ini sudah terbebas dari error sesuai dengan pengujian yang telah dilakukan.
b.
Dari pengujian sistem yang dilakukan, sistem pakar ini telah sesuai dengan pengetahuan dan keahlian seorang pakar.
c.
Jenis olahraga, latar belakang medis, umur, berat badan, tinggi badan, denyut nadi maksimum, frekuensi latihan dapat dibentuk menjadi basis pengetahuan dalam bentuk kaidah produksi.
d.
Hasil yang diberikan berupa jenis olahraga, manfaat, dan intensitas latihan yang berupa zone latihan minimum, zone latihan maksimum, index massa tubuh, kategori, dan frekuensi latihan.
e.
Dengan adanya aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis olahraga dan intensitas yang tepat bagi penggunanya ini, masyarakat awam dapat memperoleh informasi mengenai jenis olahraga yang tepat sesuai dengan latar belakang medisnya dan intensitas latihan berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan.
DAFTAR PUSTAKA
Agita mundo - move for health, World Health Day 2002, WHO 2002 Arhami, Muhammad. 2005.Konsep Dasar Sistem Pakar. Andi Offset : Yogyakarta. Anjaman, Said. 1988. Manfaat Kesehatan & Jogging.Bandung : Cetretria. Surya, Aji. 1970. Dunia Olahraga.Bogor : Media Universal. Hidayat, Imam. Maret 1970. Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung. Freeman, William H. 1989. Peak When It Count. Tafnews Press: Los Altos Jogianto. HM. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Edisi kedua; Yogyakarta : Andi. Jogiyanto. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Penerbit ANDI Yogyakarta. Kusrini, S. Kom. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Offset : Yogyakarta. Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Graha Ilmu : Yogyakarta. Turban, Efraim HM, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang. 2005. Decision Supprt Systems and Intelligent Systems Jilid 2. Andi Offset : Yogyakarta.