APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN POLA ASUH ORANGTUA DAN DAMPAK TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh M. Yasin Sefriyanto 07.11.1724
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
APPLICATION OF EXPERT SYSTEM TO DETERMINE THE PATTERN OF PARENTING AND THE IMPACT ON THE CHILDS PERSONALITY FORMATION APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN POLA ASUH ORANGTUA DAN DAMPAK TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK M. Yasin Sefriyanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRACT Children are the fruit of the hearts of parents who are the hope of the future. Therefore, children must be prepared to someday become quality human resources, health, morals and personality that is both useful to society. For that, need to be prepared early on. Children are very sensitive to the environment and the attitude of the closest people. Parents Parenting is the most important for determining how soon the child's personality grows into adulthood. Parenting applied by the parents greatly influence the child's personality. Therefore, it is important for parents to know how to raise children well, forming a good personality too. Thus was created an expert system to determine the impact of parenting style on the establishment of Parents and children. Given this expert system can hopefully help in dealing with parenting is good for producing high-quality children. Keywords: Parenting Parents, Expert System, Child
1.
Pendahuluan Saat ini perkembangan anak-anak begitu mengawatirkan kalau tidak ada perhatian yang serius dari orangtua khususnya. Dampak modernisasi dan majunya perkembangan teknologi menyebabkan banyak anak-anak terjerumus. Anak-anak kita adalah cikal bakal Sebagai generasi penerus bangsa. Banyak sebab mengapa anak-anak sekarang ini menjadi buruk perilakunya. Artikel psikologi anak merupakan pengenalan bagaimana kondisi psikologi dari seorang anak. Hal tersebut dapat di lihat dari perkembangan anak yang di mulai dari tahap-tahap perkembangan anak. Pola asuh Orangtua merupakan hal yang paling penting untuk menentukan kepribadian bagaimana kelak anak tersebut tumbuh menjadi dewasa. Menurut yang saya baca di website kedaulatan rakyat. Kasus anak yang terlibat dalam pelanggaran hukum, dari tahun ke tahun secara kuantitas mengalami peningkatan. Berbagai pelanggaran dari yang berskala ringan hingga berat tentu saja membutuhkan perhatian dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam hal penegakan hukum. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak-anak. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (SAMIN) menangani 69 kasus kenakalan anak, yang dalam perkiraan sebelumnya hanya menerima 30 kasus. Berdasar pengalaman SAMIN selama 3 tahun mendampingi anak, masih banyak dijumpai pelanggaran hak-hak anak. Meski berstatus pelaku pelanggaran hukum, hak anak tetap harus diperhatikan. Menurut berita diatas, bahkan sampai sekarang masih banyak sekali anak-anak yang melakukan kejahatan, anak-anak yang salah pergaulan, semua yang terjadi pada anak tersebut tidak luput dari peranan Orangtua dalam mengasuh anaknya. Pola asuh Orangtua sangat penting bagi pembentukan kepribadian anak. Maka dari itu dibuatlah sistem pakar untuk menentukan pola asuh Orangtua dan dampak terhadap pembentukan anak. Dengan adanya sistem pakar ini mudah-mudahan bisa membantu dalam menangani cara mengasuh anak yang baik untuk menghasilkan anak yang berkualitas tinggi.
2.
Landasan Teori 2.1 Kecerdasan Buatan ( Simon, H.A, 1987) : “ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman
komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas”.
1
Tujuan dari kecerdasan buatan menurut (Winston dan Prendergast, 1984): 1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama) 2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah) 3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial) Kecerdasan buatan (AI) dapat dipandang dalam berbagai perspektif. 1. Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence) AI adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan halhal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia 2. Dari perspektif bisnis AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis. 3. Dari perspektif pemrograman (Programming) AI
termasuk
didalamnya
adalah
studi
tentang
pemrograman
simbolik,
pemecahan masalah, proses pencarian (search). 2.2
Sistem Pakar Menurut
(Arhami, 2005), sistem pakar adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
2
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan
yang
dibutuhkan.
Dalam
penyusunannya,
sistem
pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang 1
Simon, H.A, 1987. "Pengertian Kecerdasan Buatan (Artificial http://qomarusy.syamsy.com/pengertian-kecerdasan-buatan-artificialintelligence/index.syams (di akses pada tanggal 10 April 2010) 2
Intelligence)"
Arhami, Muhamad, 2007, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Hal 23
selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. 2.3 Ciri–ciri Sistem pakar Menurut (Staugaard, 1987), Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
3
1. Memiliki informasi yang handal. 2. Mudah dimodifikasi. 3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer. 2.4 Komponen-Komponen Dasar Sistem Pakar Suatu sistem disebut sistem pakar apabila mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen system pakar yang mampu menggambarkan tentang cirri dan karakteristik tersebut (Arhami, 2005). Pada komponen sistem pakar sebenarnya dapat disimpulkan bahwa ada 3 unsur penting dari pengembangan sistem pakar yaitu adanya pakar, pemakai dan sistem. Pakar adalah orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian khusus akan suatu bidang (turban: 1995).
4
Dalam sistem, pengalamannya tersebut disimpan sebagai basis pengetahuan dan basis aturan, sedangkan pemakai adalah orang yang ingin berkonsultasi dengan pakar dengan menggunakan sistem yang menghubungkan antara pakar dan pemakai dengan fasilitas-fasilitas yang ada pada sistem tersebut. Komponen-komponen dasar dalam sistem pakar adalah akuisisi pengetahuan, basis pengetahuan dan basis aturan, mekanisme inferensi, antar muka pemakai yang merupakan komponen mendukung sistem pakar sebagai suatu kecerdasan buatan tingkat lanjut.
3
Staugaard, 1987. “Sistem Pakar”. http://sanatengah.blogspot.com/2011/01/sistempakar.html (di akses pada tanggal 10 April 2010) 4
Turban, 1995. “Struktur Sistem Pakar”. http://blog.re.or.id/struktur-sistem-pakar.html. ( diakses pada tanggal 13 April 2010)
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Sistem merupakan gambaran umum tentang apa yang akan dikembangkan. Sistem pakar yang akan dibangun merupakan sistem yang merepresentasikan kemampuan atau keahlian seorang pakar atau orang yang berpengalaman di bidang tertentu untuk membantu user dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Sistem akan memberikan daftar berupa fakta-fakta yang telah disimpan dalam sistem berupa basis pengetahuan. Jawaban yang diberikan pengguna akan diproses sehingga menghasilkan kesimpulan berupa jenis pola asuh dan dampak terhadap anak serta solusi bagaimana cara mengasuh anak yang baik dan benar. Konsep kegiatan analisis akan dibagi menjadi 3 langkah, yaitu : 1. Analisis sistem, bertujuan untuk mencari solusi/ alternatif permasalahan dari masalah/kelemahan yang terjadi. 2. Analisis kebutuhan, bertujuan untuk menguraikan kebutuhan sistem pakar untuk mengetahui pola asuh orangtua ddan dampaknya terhadap pembentukan kepribadian anak. 3. Analisis kelayakan sistem, bertujuan untuk menguraikan analisis kelayakan sistem yaitu menentukan pola asuh orangtua dan dampaknya terhadap pembentukan kepribadian anak jika diimplementasikan di object penelitian. 3.2.Analisis kelemahan sistem Adapun kelemahan dari sistem ini adalah pengetahuan yang didapat tentang pola asuh orang tua terbatas dalam artian tidak luas, data-data yang masuk berdasarkan seorang psikolog diPuskesmas Depok II, Elly Ervinawati, S.Psi,Psi sehingga data-data yang bersifat umum tidak tersimpan dalam sistem ini. 3.3 Analisis kebutuhan sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem, apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum kerana kebutuhan akan mendukung tercapainya tujuan. Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi 2 yaitu Fungsional dan non Fungsional.
1. Fungsional Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Dibutuhkan sebuah sistem yang mampu melakukan fungsi-fungsi seperti ini : 1. Sistem bekerja secara user interface yaitu komunikasi antara pemakai dengan komputer dengan memberikan fasilitas informasi dan solusinya. 2. Sistem mampu memberikan solusi yang terbaik buat orangtua dimana salah dalam mendidik anaknya. 3. Sistem dapat membantu meningkatkan kwalitas anak bangsa. 4. Sistem mampu membantu orang tua dalam mendidik anaknya. 2. Non fungsional Kebutuhan non Fungsional menjabarkan apa-apa saja yang harus dimiliki oleh sistem agar dapat berjalan. Kebutuhan non-fungsional melitputi ketersedian perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna. 1. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware) Perangkat keras yang akan digunakan untuk membangun sistem aplikasi ini adalah Notebook dengan spesifikasi sebagai berikut: -
Processor Intel Dualcore T2410
-
Memory 1GB
-
Hard Disk Drive 160 GB
-
DVDRW
-
VGA 256MB
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (software) Agar sistem ini dapat dan diimplementasikan maka diperlukan perangkat lunak baik di tahap pembuatan maupun tahapan implementasi saat sistem dijalankan. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah Visual basic 2006 dan Microsoft access 2007 serta Sistem Operasi Windows 7 Ultimate. 3. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (brainware) Untuk mewujudkan sistem ini maka diperlukan seorang pakar dan programmer pada tahap pembuatan. Adapun deskripsi tugasnya adalah : -
pakar : seorang yang bertanggung jawab atas data-data yang diambil dan bertanggung jawab atas penelitian.
-
Programmer : bertanggung jawab mengimplementasikan perancangan dari analis dalam bentuk program dan aplikasi secara keseluruhan.
-
User : pihak yang menggunakan sistem ini yaitu pada umumnya siapa saja yang ingin belajar mendidik anak dan pada kususnya orangtua yang ingin mengetahui bagaimana cara mendidik anaknya dengan benar
3.4 Analisis Kelayakan Sistem Analisis
ini
digunakan
utuk
menentukan
kemungkinan
apakah
mengembangkan proyek sistem ini dapat diteruskan atau tidak. Ini dilakukan. Agar sistem baru tersebut dapat benar-benar bermanfaat.
1. Kelayakan Teknologi Teknologi untuk mengembangkan sistem ini sudah tersedia dipasaran. Perangkat keras dan perangkat lunak untuk membangun aplikasi sistem pakar sudah banyak pihak yang menyediakan. Selain itu sistem ini juga mudah dioperasikan. Berdasarkan uraian diatas maka sistem yang diusulkan layak secara teknologi. 2. Kelayakan Hukum Sistem yang dikembangkan telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku. Dikarenakan ini menggunakan perangkat lunak yang legal dan perangkat lunak open source. Berdasarkan uraian diatas maka sistem dikatakan layak secara hukum. 3. Kelayakan Operasional Untuk disebut layak secara operasional, sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang ada disisi pengguna (user). Sistem ini mampu memberikan informasi dan solusi yang baik untuk pengguna. Dilihat dari perkembangan anak diindonesia pada umumnya masih banyak sekali anak-anak yang salah didikan dari orangtua terbukti dengan adanya anak yang perilakunya menyimpang. Dengan adanya sistem ini, bisa membantu menyelesaikan masalah tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik yang akan menghasilkan penerus generasi bangsa yang berkwalitas tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka sistem dikatakan layak secara operasional.
3.5 Perancangan Flowchart Sistem
Data gejala
Data gejala
Pengolahan Data gejala
gejala.mdb
Data Aturan jenis
Data jenis
Data jenis
Data Aturan
Data Aturan pengendalian
Data pengendalian
Data Aturan
Data pengendalian
Pengolahan Data Aturan
Pengolahan Data jenis
Pengolahan Data pengendalian
Pengolahan Data pengendalian
Jenis_gejala.md b
jenis.mdb
Jenis_pengenda lian.mdb
Pengendalian. mdb
Pengolahan Laporan
Laporan - Laporan
Gambar 3.1 Gambar Flowchart Sistem
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga diketahui apa sistem tersebut benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan. Pada sistem pakar untuk mendiagnosa Jenis Pola
Asuh
Orangtua
ini
di
implementasikan
dengan
mengunakan
bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0, sedangkan pengetahuan disimpan pada basis data menggunakan Microsoft Access 2007. bagian-bagian yang harus dipenuhi dalam membuat sistem pakar, yaitu: 4.2 Implementasi Database Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga diketahui apa sistem tersebut benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan. Database dalam sistem pakar ini menggunakan Microsoft Access 2007 sebagai media penyimpanannya. Berikut database setelah diimplementasikan pada sistem. 4.3 Input Data Pakar Tampilan di bawah digunakan untuk menginputkan semua data baik dari gejala/sifat, jenis pola asuh, dan pengendalian/solusi. Menu ini digunakan untuk pakar, dimana seorang pakar harus menginputkan nama dan password terlebih dahulu.
Gambar 4.1 Gambar Form Login Pakar Apabila nama dan password yang dimasukkan salah, maka akan muncul konfirmasi seperti pada gambar. Tapi apabila nama dan password yang dimasukkan pakar benar, maka menu utama pakar akan tampil.
Gambar 4.2 Form Password Salah
4.4 Pemakai Pada menu pemakai, pemakai tidak perlu login dahulu tapi bisa langsung klik menu Analisa Pola Asuh. Pada sesi ini pemakai bisa langsung pilih sifat/ gejala pola asuh yang diterapkan pada anak.
Gambar 4.3 Menu Utama Pemakai
Setelah tampil menu seperti diatas, pemakai langsung saja klik menu Analisa Pola Asuh, kemudian centanglah sifat-sifat pola asuh pada daftar sesuai dengan sifat pola asuh yang diterapkan pada anak. Kemudian klik tombol Pilih, maka akan tampil seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.4 Menu Pilih Daftar Sifat Pola asuh Orangtua Setelah dipilih sifat-sifat pola asuh kemudian klik tombol Diagnosa, maka akan tampil jenis pola asuh dan dampaknya, gambar seperti dibawah ini.
Gambar 4.5 Menu Jenis Pola Asuh Orangtua
Setelah mengetahui jenis pola asuh dan dampaknya, untuk lebih mengetahui jenis pola asuh yang dominan dan solusinya maka klik tombol Solusi, dan klik tombol Tutup untuk keluarmaka akan tampil gambar seperti dibawah ini
Gambar 4.6 Menu Solusi Sifat Pola asuh Orangtua
4.5 Kelemahan Sistem 1. Keterbatasan mengenai data-data sehingga seorang user
gejala/ sifat-sifat pola asuh orangtua,
apabila ingin melakukan konsultasi mengalami
kekurangan data dan pada pendiagnosaan jenis pola asuh kurang akurat. 2. Pada form edit admin tidak adanya tombol edit, tambah, hapus dan simpan, sehingga membingungkan admin yang baru untuk melakukan edit data.
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1. kesimpulan Setelah beberapa tahapan dalam pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Pola Asuh Orangtua dan Dampak Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak, Dapat disimpulkan bahwa :
1. Aplikasi ini dapat membantu orangtua untuk mengetahui kekurangan ataupun kelebihan jenis pola asuh yang diterapkan terhadap anak sehingga orangtua bisa memperbaiki pola asuh yang diterapkan 2. Aplikasi ini dapat mengarahkan orangtua dalam mendidik anak sehingga mampu menciptakan anak yang baik dan berkualitas 3. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam cara mengasuh, membina, mengarahkan, membimbing dan memimpin anak supaya anak mengenal aturan-aturan, batasan-batasan dalam berperilaku yaitu mana perbuatan yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan serta perbuatan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. 4. Dari hasil contoh perbandingan antara pakar dengan sistem ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kebenaran dari aplikasi ini adalah 90%. 5.2 Saran Penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kekurangan yang mungkin dapat disempurnakan lagi pada penelitian-penelitian berikutnnya. Agar aplikasi ini dapat lebih sempurna lagi maka dapat menambahkan basisnya dengan berbasis web ataupun berbasis mobile, sehingga aplikasi ini bisa diakses dimanapun berada agar mempermudah orangtua untuk mengetahui jenis pola asuh yang diterapkan terhadap anak tanpa harus datang ke puskesmas ataupun tempat kerja psikolog.
DAFTAR PUSTAKA Arhami, Muhamad, 2007, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Abdul Kadir, 2003. Pengenalan Sistem Operasi, Andi Offset, Yogyakarta. Baumrind, 1967. “Macam-macam Pola Asuh Orangtua”. http://wawanjunaidi.blogspot.com/2010/02/macam-macam-pola-asuh-orang-tua.html. (diakses pada tanggal 13 April 2010) Shochib, Moh, 2010, Pola Asuh Orangtua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri Sebagai Pribadi Yang Berkarakter, PT RINEKA CIPTA, Jakarta. Siagian, H., 1993, Sistem Informasi Management (SIM), Satya Wacana, Semarang. Winston, Prendergast,1984. Atificial Intelligence, P.T Elex Komputindo, Jakarta. Simon, H.A, 1987. "Pengertian Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)" http://qomarusy.syamsy.com/pengertian-kecerdasan-buatan-artificialintelligence/index.syams (di akses pada tanggal 10 April 2010) Staugaard, 1987. “Sistem Pakar”. http://sanatengah.blogspot.com/2011/01/sistempakar.html (di akses pada tanggal 10 April 2010) Turban, 1995. “Struktur Sistem Pakar”. http://blog.re.or.id/struktur-sistem-pakar.html. ( diakses pada tanggal 13 April 2010) http://organisasi.org/jenis-macam-tipe-pola-asuh-orangtua-pada-anak-cara-mendidikmengasuh-anak-yang-baik (diakses pada tanggal 13 April 2011) http://ebookkuliah.com/pengaruh-pola-asuh-orang-tua-terhadap-pembentukankepribadian-anak (diakses pada tanggal 20 April 2011)