APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Sukmawati Kasanah 10.12.5084
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
NASKAH PUBLIKASI
ii
EXPERT SISTEM TO DIAGNOSIS MEASLES DISORDER IN CHILDREN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK Sukmawati Kasanah Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTARCT The results of the study in the form of an expert system application program that is able to diagnose measles disease in children. Output system includes a diagnosis of the causes of disease, disease transmission, disease prevention and solution of measles in children. And also to complate with MB, MD and CF values obtained by calculation using the Certainty Factor The method used is the method or methods Certainty Certainty Factor. The purpose of this research is to create a software expert system that is expected to help people in diagnosing the type of measles in children. This expert system software includes a user needs analysis, requirements analysis and design of engineering systems in which the knowledge of software engineering in the manufacture of this, the collected data is represented as a knowledge base decisions, the rule base and the inference engine design, then design a system, which is designing the manufacturing process modeling which comprises the context diagram and DFD, data modeling consists of designing ERD, and design table next process is the implementation of development using Visual Basic 6.0 . Keywords: Type Measles disease in children , expert systems , Certainty factor.
iii
1. Pendahuluan Dengan ditunjang kemajuan teknologi, maka dibutuhkan alat bantu yang dapat membantu tugas para dokter untuk mendiagnosa penyakit campak dengan menggunakan pendekatan teknologi. Disamping itu dapat meringankan beban dokter dalam menganalisis suatu gejala yang ditimbulkan oleh pasien. Sehingga dokter dapat lebih cepat dalam mendiagosa penyakit pasien. Penyakit campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena sering dilaporkan dibeberapa daerah. Menurut data SKR (1996) insiden campak pada balita sebesar 582/10.000. Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding tahun 1982 sebelum program imunisasi campak dimulai, yaitu sebesar 8000/10.000 pada anak umur 1-15 tahun imunisasi merupakan salah satu upaya terbaik untuk menurunkan insiden campak cenderung turun pada semua golongan umur. Hal itulah yang menjadikan motivasi penulis untuk membuat suatu aplikasi yang dapat membantu memberikan solusi cepat dan tepat dalam mendiagnosa penyakit campak pada anak berdasarkan masalah-masalah yang dikeluhkan atau gejala yang diderita pasien dengan menggunakan metode certainty factor (CF) yaitu metode kepastian. Dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Campak Pada Anak”
2. Landasan teori 2.1 Definisi Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1989). 2.2 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1998). 2.3 Ciri sistem pakar Terbatas pada bidang yang spesifik. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti. Dapat mengemukakan rangkaian alas an yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. Outputnya bersifat nasihat atau ajuran. Output tergantung dari dialog dengan user. Knowledge base dan interface engine terpisah.
1
2.4 Tujuan dan manfaat sistem pakar Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk mengganti peran manusia, tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia kedalam system, sehingga dapat digunakan untuk orang banyak. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan system pakar, antara lain: Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian didalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar. Meningkatkan produktifitas kerja, yaitu menambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks. Memberikan penyederhadaan solusi untuk kasus-kasus yang kopleks dan berulang-ulang. Pengetahuan dari seorang pakar
dapat
penggabungan
didokumentasikan berbagai
bidang
tanpa
ada
pengetahuan
batas dari
waktu. berbagai
Memungkinkan pakar
untuk
dikombinasikan. 2.5 Konsep Umum Sistem Pakar Turban (1995) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. 2.6 Konsep Arsitektur Sistem Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi (interface mechanism). 2.7 Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar. Representasi dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah. 2.8 Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.8.1 Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. 2.8.2 Sql Server 2000 SQL Server 2000 merupakan slah satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft.
2
2.9 Penyakit Campak Penyebabnya ialah virus morbili yang terdapat dalam secret nasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Cara penularan dengan droplet dan kontak. 2.10 Penyakit Rubella Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, geneus Rubivirus, famili Togaviridae. 2.11 Penyakit Roseola Infantum Roseola infantum merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes tipe 6 dan 7. Virus ini disebarkan melalui percikan ludah penderita.
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Identifikasi Kebutuhan Aplikasi sistem pakar yang akan dibuat dapat digunakan sebagai media konsultasi untuk mendiagnosa penyakut campak pada anak. Sedangkan sistem pakar yang dibuat dijadikan ahan masukan dalam mengambil keputusan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan. 3.1.1 Spesifikasi Sistem Pada aplikasi sistem pakar ini dapat mendiagnosa penyakit campak pada anak dengan cara pengguna memasukkan gejala yang dirasakan, dan sistem akan mendiagnosa jenis penyakit, penyebab, penularan,sousi dan pencegahan penyakit yang sebaiknya dilakukan. 3.1.2 Representasi Pengetahuan Sistem
pakar
untuk
mendiagnosa
penyakit
campak
pada
anak
membutuhkan basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan yang diperlukan sistem ini terdiri dari jenis penyakit, gejala, penyebab, penularan, pencegahan dan solusi. Data-data yang menjadi input bagi sistem adalah data gejala, data ini digunakan sistem untuk menentukan jenis penyakit yang di derita. 3.1.3 Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isis daftar aturan berdasarkan ururan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi berlangsung mesin inferensi menggunakan metode certainty factor untuk menghitung tingkat kepastian penyakit terhadap gejala yang di derita oleh pengguna.
3
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Perancangan Database Database merupakan bagian dari implementasi sistem pakar yang digunakan untuk menyimpan semua data, baik basis pengetahuan maupun basis aturan. 3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relasi) antar entitas. Penekanan pada ERD adalah tabel-tabel yang mempresentasikan entitas-entitas serta tabeltabel yang mempresentasikan relasi antar entitas itu sendiri. 3.3.3 Diagram Alir Data 3.3.3.1 Diagram Konteks Sistem pakar berinteraksi dengan 3, yaitu Pakar anak, Admin dan Pengguna. Seorang pakar dapat memasukkan data - data kepakarannya ke dalam sistem serta dapat memperoleh informasi pakar. Admin dapat memanage pakar. Sedangkan pengguna hanya dapat melakukan konsultasi dengan system, dan memperoleh hasil diagnosis. 3.3.4 Perancanan Antarmuka 3.3.4.1 Form Log-in Form login hanya digunakan oleh admin dan pakar, jadi dalam sistem ini pengguna tidak melakukan login, pengguna langsung masuk ke menu konsultasi. 3.3.4.2 Form Basis Pengetahuan Form ini berfungsi untuk melakukan pengolahan pengetahuan. Form ini hanya dapat digunakan oleh seorang pakar, yang dapat menambah, merubah dan menghapus tentang pengetahuan penyakit camapk pada anak. 3.3.4.3 Form Basis Aturan Form ini berfungsi untuk melakukan pengolahan data aturan. Data aturan ada 5 macam, yaitu data aturan gejala, penyebab, penularan, pencegahan dan soolusi. Form ini di isi oleh pakar, dan disini pakar dapat meyimpan, mengubah serta menghapus basis aturan. 3.3.4.4 Form Konsultasi Form ini berfungsi untuk melakukan konsultasi, dan dapt diakses oleh pengguna.
4
4. Interface dan Pembahasan 4.1 Sturuktur Aplikasi No 1
Fungsi Gejala
Fungsional Menambah,mengupdate,
Source FrmGejala.frm
menyimpan, dan menghapus 2
Penyakit
Menambah,
mengupdate,
FrmPenyakit.frm
menyimpan dan menghapus 3
Penyebab
Menambah,mengupdate,
FrmPenyebab.frm
menyimpan, dan menghapus 4
Penularan
Menambah,mengupdate,
FrmPenularan.frm
menyimpan, dan menghapus 5
Solusi
Menambah,mengupdate,
FrmSolusi.frm
menyimpan, dan menghapus 6
Pencegahan
Menambah,mengupdate,
FrmPencegahan.frm
menyimpan, dan menghapus
4.2 Pengetesan Sistem Untuk melakukan pengetesan pada sistem penulis menggunakan metode black box testing, dimana sistem dilihat langsung pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya. Pengetesan ini dilakukan untuk menentukan bahwa program tersebut sudah layak atau belum untuk digunakan serta telah memenuhi kebutuhan yang diharapkan atau belum. 4.3 Interface 1. Login ke aplikasi Sebelum masuk ke menu login, sistem akan menampilkan interface seperti ini :
Gambar 4.1 Form Menu Awal User harus memilih salah satu icon diatsa sesuai dengan kebutuhan, apabila user adalah pengguna, maka ngklik icon pengguna, sedangkan kalau user seorang pakar atau admin, maka user mengklik icon pakar, dan muncul tampilan seperti ini :
5
Gambar 4.2 Login Sebagai Pakar 2. Menu utama setelah user memilih sebagai pengguna Menu Utama pada admin, disini pakar hanya bisa menggolah menu Konsultai Logout dan Exit.
Gambar 4.3 Menu Utama Pada Pengguna 3. Menu data penyakit Menu data penyakit digunakan untuk menginputkan nama penyakit berdasarkan kode dan gambar.
Gambar 4.4 Menu Data Penyakit
6
4. Menu konsultasi Menu Konsultasi digunakan oleh pengguna untuk menginputkan gejala yang dirasakan.
Gambar 4.5 Menu Konsultasi 5. Menu hasil diagnosa Menu Hasil Diagnosa adalah hasil dari menu konsultasi, ketika pengguna menginputkan gejala yang dirasakan, maka akan keluar hasil diagnosanya.
Gambar 4.6 Menu Hasil Diagnosa 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengembangan dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1. Dari penelitian dihasilkan sebuah software yang mampu mendiagnosa jenis penyakit Campak Pada Anak berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang terdiagnosa 2. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa jenis penyakit Campak Pada Anak dengan perhitungan nilai kepastian menggunakan metode Certainty Factor, dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya seorang pakar. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi.
7
DAFTAR PUSTAKA Arief, M. Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Trasact-SQL dengan Mecrosoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985. Ilmu Kedokteran Anak. Edisi Kelima. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit ANDI OFFSET Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset
8