SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN PENGOBATANNYA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh: DWI DOTO 05.12.1218
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM “ YOGYAKARTA
2010
Expert system for diagnosa skin disease with certainty factor Sistem pakar untuk untuk mendiagnosa penyakit kulit menggunakan certainty factor Dwi Doto Jurusan Sistem Informasi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of today's computer technology has undergone many changes very rapidly, in line with the demands of human need that is becoming increasingly numerous and complex. The involvement of computers in various fields of human work, encourage the experts to always try to develop such order or even exceed the capabilities of human labor. Computer as a sophisticated technological device was finally selected as one of the most likely alternative in helping to complete the job in many areas of decision making and accurately. The problems in health, the expert system is one application that can help to solve the problem. Among them is an expert system for diagnosing skin diseases. The purpose of this expert system development is to assist the experts / doctors to overcome the skin of their patients complained of problems. But they can also be used by patients to consult a skin disease problems.
Key word: expert system, skin disease, certainty factor
1. Pendahuluan
Kulit merupakan organ terluas penyusun tubuh manusia yang terletak paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Karena letaknya paling luar, maka kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Fungsi kulit antara lain : melindungi permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh, dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh di dalamnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Selain sebagai pelindung tubuh, kulit juga memiliki nilai estetika. Kulit yang bersih dan terawat akan tampak indah dilihat. Gangguan pada kulit sering terjadi karena berbagai faktor penyebab, antara lain yaitu iklim, lingkungan tempat tinggal, kebiasaan hidup yang kurang sehat, alergi, dan lain-lain Pengetahuan tentang penyakit kulit sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah penyakit kulit tersebut secara cepat dan tepat. Meski kadang orang menganggapnya sepele, gangguan kulit ternyata bisa sangat berbahaya bila salah dalam perawatannya. Untuk itu pengobatannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Dengan demikian, akhirnya timbul pemikiran bagaimana cara mengatasi penyakit dan merawat kulit untuk tanpa harus seorang pakar penyakit kulit.
1.1 Rumusam Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka bisa diambil
suatu
rumusan
masalah.
Yaitu
bagaimana
merancang
dan
mengimplementasikan sebuah sistem pakar yang mampu mendiagnosa penyakitpeyakit kulit berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, memberi informasi penyebab penyakit, dan memberi perawatan terhadap penyakit tersebut 1.2 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun beberapa metode tersebut antara lain: 1. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari 2 metode. a. Metode wawancara Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan. b. Metode pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mengambil bahan dari literatur serta sumber lain yang berhubungan dengan maslah-masalah yang akan dibahas. 2. Analisa data Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap data-data yang telah diperoleh sebelumnya. 3. Perancangan program Dilakukan sebagai gambaran dan acuan dalam tahap desain program. 4. Uji coba program
Uji coba program ini dilakukan untuk memastikan program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan harapan. 5. Pembuatan laporan Penyusunan laporan berdasarkan permasalahan yang ada secara sistematis.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian sistem pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988). 2.2 Visual Basic Bahasa pemrogrman adalah bahasa-bahasa atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Visual Basic 6.0. Visual Basic merupakan program yang berorientasi pada objek (Object Oriented Programing/OOP). Dimanan sebuah program dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut objek. Objek tersebut dapat diolah sendiri-sendiri. Setiap objek memliki sekumpulan sifat dan metode yang melakukan fungsi tertentu yang sesuai dengan apa yang telah diprogramkannya ( Kusrini, Andi sunyoto, 2007 ( Efraim turban, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang,2005) 2.3 Pengolahan Database (Microsoft access 2007) Database adalah sekumpulan informasi yang saling berhubungan dengan semua objek, topik atau yang mempunyai tujuan tertentu. Informasi atau data yang diolah tersebut disimpan dalam sebuah file. Contohnya adalah database buku, koleksi musik, data siswa, data karyawan, dan lain-lain.
3. Analisis (Proses Penelitian) 3.1 Analisis Sistem Masalah diagnosa penyakit kulit pada manusia dapat dikategorikan sebagai masalah artificial intelegent khususnya sistem pakar karena pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan megembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli. Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi yang bersifat heuristic yang artinya membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan yang berisi fakta beserta panalaranya. Dalam hal ini prosesnya disebut knowledge engineering yaitu proses penyerapan pengetahuan seorang pakar ke sebuah computer. 3.2 Sumber pengetahuan Sumber pengetahuan dari sistem pakar diagnosa penyakit kulit ini didapat dari : 1. Wawancara, dengan pakar masalah kulit, diantaranya: Dokter spesialis penyakit kulit di wilayah Kab.Purworejo 2. Artikel-artikel dan jurnal dari internet, diantaranya : a. http://id.wikipedia.org b. http://www.blogdokter.net c. http://www.infopenyakit.com 3. Beberapa buku sistem pakar dan penyakit kulit, seperti: b. Konsep Dasar Sistem Pakar c.
Sistem Pakar Teori dan Aplikasi
d. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic e. Ilmu Penyakit Kulit f.
Serba-Serbi Penyakit Kulit Dan Kelamin
3.3 Perancangan sistem
Di dalam perancangan sistem ini dibuat rancangan flowchart system, perancangan DAD, perancangan database, rancangan proses aliran data, perancangan tabel, perancangan antar muka dan flowchart program yang terjadi dalam sistem.
3.4 Perancangan Database Database merupakan bagian dari implementasi sistem pakar yang digunakan untuk menyimpan semua data, baik basis pengetahuan maupun basis aturan.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Implementasi Implementasi program aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit merupakan tahap paling penting pada sistem yang sudah dirancang, diimplementasikan untuk menghasilkan sistem yang sesuai dengan yang diinginkan dan siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya. Dari hal ini dapat diketahui apakah sistem yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tidak. Tahapan perancangan aplikasi telah dikerjakan. Mulai dari
rancangan
sistem, rancangan input output, rancangan sistem, rancangan database, dan juga rancangan antar muka pengguna (user interface). Semua rancangan ini digunakan untuk mempermudah dalam penjabaran sistem ke dalam bahasa pemrograman. 4.2 Pengujian sistem Pengujian sistem ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau belum. Dimana tujuan utama dari pembuatan sistem ini adalah membuat sistem yang mampu mendiagnosa penyakit kulit. 4.3 Uji pakar
No 1
Gejala Gatal kronis dan sering kambuh
Hasil Diagnosa Sistem Dermatitis
Pakar
Muka pucat/muka merah Alergik dimulai dari usia dini Gatal bila berkeringat No
Gejala
Hasil Diagnosa Sistem
Pakar
2
Bercak berwarna putih
Kadas
Kutu air
Kudis
Kusta
Hiperhidrosis
Psoriasis
Herpes
Tumor kulit
Biduran (urtikaria)
Kulit bersisik Terdapat bintik-bintik pada tepi lesi 3
Gatal pada sela jari kaki Bau yang tidak sedap Terjadi iritasi dan terasa gatal
4
Gatal pada malam hari Terdapat tungau
5
Penebalan saraf penifer Kulit dengan bercak putih/kemerahan dengan mati rasa yang jelas Kulit kelihatan seperti alergi tetapi tidak gatal dan timbul secara mendadak
6
Berkeringat pada telapak tangan dan kaki
7
Terdapat lesi pada lipatan kulit Kulit bersisik
8
Kulit berwarna kemerahan Demam Terdapat bintik berisi cairan
9
Kutil atau tahi lalat yang semakin membesar Mudah berdarah
10
Timbulnya urtika atau edema disertai dengan rasa gatal
5. Kesimpulan 5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulan :
Dengan menggunakan metode penelusuran backward dan forward chaining dan menggunakan representasi pengetahuan kaidah produksi sistem mampu melakukakan diagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala yang dipilih oleh pengguna.
Bobot CF tiap-tiap gejala berbeda, sehingga dapat mempengaruhi nilai CF penyakit yang dihitung.
5.2 Saran Berdasarkan evaluasi terhadap proses dan hasil dari sistem pakar diagnosa hewan mamalia ini, maka saran-saran untuk pengembangan selanjutnya dalam bidang ini antara lain:
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan nilai CF supaya nilai CF yang dihasilkan lebih akurat.
Perlu ditambahkan data berupa jenis penyakit, jenis gejala dan perawatan penyakit selain yang sudah ada di dalam database agar hasil identifikasi yang diperoleh semakin akurat.
Lengkapi data-data dengan gambar untuk memperjelas informasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan sistem pakar ini. Maka dari itu penulis berharap sistem ini dapat dikembangkan lebih baik lagi.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua orang yang membaca laporan ini.