Sistem Pakar untuk Pemilihan Obat Non Resep Dokter
Naskah Publikasi
Diajukan oleh: Budi Priyono 09.22.1133
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ”AMIKOM” YOGYAKARTA 2011
THE EXPERT SYSTEM FOR CHOOSING NON MEDICINE DOCTORS PRESCRIPTION SISTEM PAKAR UNTUK PEMILIHAN OBAT NON RESEP DOKTER Budi Priyono Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstract In today’s era of globalization brings development and progress in all fields. Various lines of business and education have made the computer as a means of support. Along with the development of civilization and way of thinking has influenced the need for a system which is used as a tool that simplify and speed up a job. In the development of computer science, many found a system that can assist people in completing the work, one of whom is an expert system. Expert System (Expert System) is one branch of artificial intelligence (Artificial Intelligence) that can help. Expert system is a computer software that has a knowledge base for specific area sand using inference reasoning resembles an expert in solving problems. The need for accurate information quickly and accurately is a key standard in building a system, expert system for selection of non-prescription drugs is one of the expert system that is able to provide convenience to the choice of drug based on disease symptoms and the need for the information provided by the system to data tracked by the user or patient. Keywords: information, artificial intelligence, expert systems
1.
Pendahuluan Di era globalisasi seperti sekarang ini membawa perkembangan dan kemajuan
disegala bidang. Berbagai bidang usaha dan pendidikan telah menjadikan komputer sebagai suatu sarana pendukung. Seiring dengan kemajuan zaman dan cara berpikir telah mempengaruhi kebutuhan akan adanya suatu sistem yang dijadikan sebagai suatu alat yang mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan. Kenyataan menunjukkan bahwa kemajuan dibidang ilmu kedokteran dan farmasi telah menghasilkan berbagai macam obat dan cara pengobatan baru yang lebih baik. Penemuan formula baru yang didukung teknologi dalam industri obat menghasilkan berbagai macam produk obat bebas dan obat bebas terbatas semakin pesat. Keadaan ini selain menunjukkan tingkat praktek pengobatan sendiri oleh masyarakat yang meningkat tapi juga menunjukkan tingkat kesulitan bagi penderita dalam memilih produk obat yang paling sesuai bagi dirinya. Selain tingkat kesulitan tersebut dirasakan oleh penderita, juga dirasakan oleh tenaga kesehatan (Dokter, Apoteker, Asisten Apoteker, Bidan) dalam memilihkan obat yang tepat bagi pasiennya akan memerlukan waktu dan pemikiran yang lebih lama. Oleh karena itu,
tenaga kesehatan sebagai ahli dibidangnya bisa menggunakan alat bantu yang bisa memudahkan pekerjaannya dalam memilihkan obat untuk pasien. Dalam perkembangan ilmu komputer, banyak ditemukan sistem yang dapat membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya, salah satunya adalah sistem pakar. Sistem Pakar (Expert System) merupakan salah satu cabang dari Artifical Intelligence yang dapat membantu. Sistem Pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk bidang tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Umumnya pengetahuan diambil dari seseorang manusia yang pakar dalam bidang tersebut dan sistem pakar itu berusaha menirukan metodologi dan kinerjanya (performance). Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Berdasarkan uraian diatas, maka judul dalam skripsi ini adalah “Sistem Pakar untuk Pemilihan Obat Non Resep Dokter” dengan berdasarkan gejala penyakit sebagai objek untuk melakukan pembuatan aplikasi sistem pakar.
2.
Landasan Teori 2.1
Kecerdasan buatan (artificial intelligence) Dewasa ini kecerdasan buatan berkembang pesat melaju bersama kecepatan
perkembangan teknologi komputer yang dari hari ke hari kian berkembang. Manusia selalu berupaya untuk memudahkan segala permasalahan yang dihadapi. Salah satunya membuat alat bantu untuk memudahkan pekerjaannya/memecahkan masalah yang dihadapi. Kecerdasan buatan dibuat agar komputer bisa berfikir layaknya manusia. Dan sistem pakarlah yang dirancang agar komputer menyelesaikan masalah layaknya seorang pakar yang ahli dalam bidangnya. Rich and Knight [1991] mendefinisikan kecerdasan buatan (AI) sebagai “sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik oleh manusia”. Sementara ensiklopedi Britannica mendefinisikan kecerdasan buatan (AI) sebagai “cabang dari ilmu komputer yang dalam representasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol dari pada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkankan sejumlah
aturan”. Ada tiga tujuan kecerdasan buatan yaitu : membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna. Kecerdasan
buatan
berbeda
dengan
pemrograman
konvensional.
Pemrograman konvensional berbasis pada algoritma yang mendefinisikan setiap langkah
dalam
menyelesaikan
masalah.
Pemrograman
konvensional
dapat
menggunakan rumus matematika atau prosedur sekuensial untuk menghasilkan solusi. Lain halnya dengan pemrograman dalam kecerdasan buatan yang berbasis pada representasi simbol dan manipulasi. Dalam kecerdaan buatan, sebuah simbol dapat berupa kalimat, kata atau angka yang digunakan untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya.
2.2
Sejarah Singkat Sistem Pakar
Sistem Pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh
komunitas Artificial Intelligence pada pertengahan tahun 1960. Sistem Pakar yang pertama muncul adalah General Purpose Problem Solver (GPS). Secara umum, Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.(Sri Kusumadewi,2003) Alasan yang menjadi dasar pembentukan sistem pakar adalah penyebaran kepakaran yang jarang dan mahal, formalitas pengetahuan pakar, integritas sumber pengetahuan yang tersebar pada beberapa pakar dan Sistem Pakar mampu menganalisis informasi dan merekomendasikan solusi. Karakteristik dari Sistem Pakar adalah mampu memecahkan persoalan-persoalan sebagaimana atau lebih baik dari pemecahan yang dilakukan oleh pakar, mampu menggunakan pengetahuan dalam bentuk kerangka aturan, mampu berinteraksi dengan manusia. Tujuan utama dari sistem pakar bukan dimaksudkan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli atau pakar yang sangat langka. Sistem Pakar memungkinkan seseorang untuk meningkatkan produktifitasnya, memperbaiki kualitas keputusannya dan dapat memecahkan masalah yang rumit, sekalipun tidak ada seorang ahli atau pakar di bidangnya.
Pengetahuan Sistem Pakar dibentuk dari kaidah atau pengalaman tentang perilaku eklemen dari domain bidang pengetahuan tertentu. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman maupun pengetahuan dari seorang pakar pada bidang yang spesifik, buku-buku, dan jurnal ilmiah yang kemudian pengetahuan tersebut dipresentasikan dalam format tertentu, dan dihimpun dalam satu basis pengetahuan.
3.
Analisis 3.1
Analisis Sistem Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting. Karena
kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan kita kembangkan berdasarkan masukan dari calon pengguna dan beberapa pihak yang berkepentingan. Dalam tahap analisis langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah. Masalah-masalah yang ada merupakan suatu kelemahan, sehingga menghambat pencapaian tujuan. Dari kelemahan sistem yang ada harus ditindaklanjuti untuk ditemukan dan dicari pemecahannya agar sistem dapat berjalan dengan baik guna mencapai tujuan sistem.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sistem pakar ini antara lain: analisis masalah, identifikasi kebutuhan, spesifikasi sistem. Perancangan sistem terdiri dari basis pengetahuan, mesin inferensi, perancangan proses, dan perancangan antarmuka.
4.
Implementasi Sistem dan Pembahasan 4.1
Menu Utama Pakar
Fasilitas menu utama pada sistem pakar ini merupakan tampilan awal yang akan ditemui setelah proses login berhasil dilakukan.
Gambar menu utama pakar Menu utama untuk pengguna yang berstatus Pakar berbeda dengan pengguna yang berstatus pasien. Apabila pengguna login dengan status pasien, maka pengguna hanya bias mengakses tiga menu yaitu, Diagnosa, Bantuan dan keluar.
Gambar Menu utama apabila yang login adalah pasien Namun apabila pengguna berstatus sebagai pakar yang login, maka pada menu utama, menu pakar (Menu UtamaPakar) akan aktif seperti yang tertera pada gamabr di bawah ini
Gambar Menu utama apabila yang login adalah pakar
Pada Form menu utama, terdapat emapat menu utama yang dapat di gunakan yaitu: Diagnosa, di gunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit berdasarkan gejalagejala yang di derita atau di alami oleh pasien. Pakar, di gunakan untuk mengolah data-data yang di butuhkan untuk mendiagnosa penyakit. Pada menu ini, terdapat dua pembagian menu yaitu Basis Pengetahun dan Basis Aturan. Bagian-bagian yang termasuk basis pengetahun adalah Data Penyakit, Data Gejala, dan Data Obat. Sedangkan yang termasuk dalam Basis aturan adalah data Aturan Gejala dan Data Aturan Obat dan Terapi. Seperti yang sudha di jelaskan sebelumnya, menu ini tidak akan aktif apabila user/pengguna login sebagai “Pasien” Bantuan, merupakan menu yang dapat mengakases petunjuk penggunaan program. Keluar, menu untuk keluar dari aplikasi
Gambar form diagnosis penyakit
Gambar hasil diagnosis
Gambar form data penyakit
Gambar form tambah data penyakit
Gambar form data gejala
Gambar form data obat
Gambar form edit data gejala
Gambar form aturan gejala penyakit
Gambar form aturan obat dan terapi/pengobatan 5.
Kesimpulan Sistem pakar ini dibangun berdasarkan dokumen-dokumen yang didapatkan
dari proses wawancara langsung dengan pakar dan buku-buku serta analasis terhadap
dokumen-dokumen yang diperoleh. Dari acuan itu kemudian disusun sistem pakar untuk pemilihan jenis obat dengan bantuan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak. Aplikasi ini menggabungkan pengetahuan-pengetahuan penting tentang gejala penyakit, jenis penyakit dan obat yang didapat langsung dari pakarnya dan buku manual yang mendukungnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, C.V Adi Offset (Andi), Yogyakarta. Jogiyanto, H., 1993, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. Muhammad Arhami, 2005, Konsep dasar sistem pakar, Penerbit Andi Yogyakarta. Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence dan aplikasinya. Graha : Yogyakarta Pramono, Djoko. 1999. Mudah Menguasai Visual Basic 6.0. Elex Media Komputindo. Pamungkas, Ir. 2000. Tip & Trik Microsoft Visual Basic 6.0. Elex Media Komputindo. www.dechacare.com/Mengenal-Simbol-Kemasan-Obat-I630.html http://www.ptphapros.co.id/article.php?&m=Article&aid=17&lg