7 BAB 2 LANDAS AN TEORI
2.1 Data M enurut Turban (2001,p17), data adalah suatu fakta atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diperoleh, disimpan, direkam, diklasifikasikan, tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi pengunanya. M enurut M allach (2000,p95), data merupakan apa saja yang diciptakan, disimpan dan di sediakan oleh sistem informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diciptakan, disimpan, diklasifikasikan oleh sistem informasi tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi penggunanya.
2.2 Sistem M enurut Lucas (1993, p2), sistem adalah suatu himpunan komponen atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantungan satu sama lain dan terpadu. M enurut Wilkinson (1993, p3), sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa manusia, bahan, mesin, maupun tenaga surta tergantung pada jenis sistem yang dibicarakan.
8 M enurut Hall (2001,p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan (interrelated) atau sub elemen - sub elemen yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). M enurut M cLeod (2001,p13), “A system is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective.” Yang artinya sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. M enurut Connolly (2002,
p270), sistem adalah suatu cara untuk
mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi. M enurut O'Brien (2003, p8), sistem adalah kumpulan elemen yang saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir. Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan unsur-unsur yang berhubungan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
2.3 Informasi M enurut Cushing (1991, p11), informasi diartikan sebagai pengolahan data yang dioraganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya. M enurut M cLeod (2001, p15), informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan bagian yang penting dari suatu perusahaan.
9 M enurut Davis (1991, p28), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Berdasarkan analogi tersebut, dapat dinyatakan bahwa data sebagai bahan baku dan informasi sebagai bahan jadi. M enurut Wilkinson (1993, p3), berpendapat bahwa informasi adalah data yang telah di transformasikan dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan.
2.3.1 Kualitas Informasi Informasi mempunyai tingkat kualitas yang dapat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : a. Akurasi Informasi harus tepat dan jelas maksudnya. b. Ketepatan Waktu Informasi harus dapat diakses saat dibutuhkan. c. Relevansi Informasi harus memiliki manfaat bagi pemakainya. d. Kelengkapan Informasi harus berisi data yang dibutuhkan. 2.3.2 Nilai Informasi Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu kualitas dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila kualitasnya lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
10 2.4 Konsep Analisis dan Perancangan Analisis sistem (system analysis) adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang s istem baru atau diperbaharui. Dalam tahap analisis sistem, sistem analis terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarahan sistem informasi manajemen yang terlibat dalam titik-titik penting (M cLeod, 2001, p190). Tahapan-tahapannya antara lain adalah : a. M engumumkan penelitian sistem. b. M engorganisasikan tim proyek. c. M endefinisikan kebutuhan informasi. d. M endefinisikan kriteria kinerja sistem. e. M enyiapkan usulan rancangan. f. M enyetujui atau menolak rancangan proyek. Jogiyanto (1990, p129) berpendapat, analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dan komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan
yang
terjadi
dan
kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Langkah-langkah analisis sistem yang diungkapkan oleh jogiyanto (1990, p130) antara lain adalah sebagai berikut: a. M engidentifikasi masalah. b. M emahami kerja dari sistem yang ada. c. M enganalisa sistem. d. M embuat laporan hasil analisis.
11
2.5 Rekayasa Perangkat Lunak Sebelum meninjau mengenai pengertian rekaya perangkat lunak, terdapat beberapa definisi yang berkaitan dengan rekayasa perangkat lunak. Perangkat lunak (software) adalah suatu instruksi-instruksi di dalam program komputer yang ketika dieksekusi akan menyediakan fungsi dan kinerja yang diinginkan, struktur-struktur data yang mengijinkan suatu program untuk memanipulasi informasi secara memadai, dan dokumen-dokumen yang menggambarkan sebuah operasi dan penggunaan dari program (Pressman, 1997, p10). Sedangkan
rekayasa perangkat
lunak
(software engineering)
adalah
pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa untuk mendapatkan software yang memiliki nilai ekonomi yang handal dan bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya (Pressman, 1997, p22). Perangkat lunak dapat diaplikasikan ke dalam: a. System Software adalah suatu kumpulan dari program yang ditulis untuk mendukung program lain. b. Real Time System adalah program-program yang memantau, menganalisa dan mengontrol kejadian-kejadian di dunia nyata tepat pada saat itu. c. Business Software adalah aplikasi-aplikasi yang merestrukturisasi data-data di dalam menyediakan fasilitas-fasilitas untuk operasi bisnis atau manajemen pengambilan keputusan. d. Engineering and Scientific Software adalah suatu aplikasi yang diterapkan dalam bidang rekayasa ilmu pengetahuan.
12 e. Embedded Software adalah terletak di dalam read only memory dan digunakan untuk mengontrol produk-produk dan sistem-sistem untuk konsumen dan pasar industri. f. Personal Computer Software adalah aplikasi yang digunakan untuk mengolah pada komputer pribadi. g. Artificial Intelligence Software adalah aplikasi yang memanfaatkan algoritma non numerik untuk menyelesaikan masalah kompleks yang tidak dapat diselesaikan melalui perhitungan atau analisis secara langsung. O’Brien (2000, p.383) memiliki definisi mengenai System Development Life Cycle (SDLC), yaitu aplikasi penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan dari solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis. Sedangkan Turban (2000, p.477) mengemukakan bahwa System Development Life Cycle (SDLC) atau Sistem Hidup Pengembangan Sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses sekuensial dimana sistem informasi dikembangkan. SLDC memiliki beberapa tahapan, sebagai berikut : a. Investigasi sistem Berisi studi kelayakan.
Studi kelayakan digunakan untuk menentukan
kemungkinan suksesnya proyek pengembangan sistem yang diajukan dan menentukan kelayakan teknis, ekonomi, dan perilaku proyek. Studi kelayakan terbagi atas 3 tahapan, yaitu: • Kelayakan teknis
13 M enentukan komunikasi
apakah dapat
hardware, dikembangkan
software, atau
dan
komponen-komponen
didapat
untuk
memecahkan
permasalahan bisnis, serta menentukan apakah teknologi yang dimiliki perusahaan dapat memenuhi objektivitas kinerja proyek. • Kelayakan ekonomi M enentukan apakah proyek adalah resiko keuangan yang dapat diterima dan apakah organisasi dapat membiayai pengeluaran dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. • Kelayakan perilaku Berhubungan
dengan
isu-isu
manusia pada proyek.
Semua proyek
pengembangan sistem memberikan perubahan di dalam organisasi, dan manusia biasanya takut akan perubahan. b. Analisis sistem Analisis sistem adalah penentuan permasalahan bisnis yang ingin diselesaikan oleh organisasi dan sistem informasi. Tahap ini menentukan permasalahan bisnis, mengidentifikasi sebab-sebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang akan dibutuhkan untuk memenuhi solusi. Analisis sistem menghasilkan beberapa hal dibawah ini: • Kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah ada. • Fungsi-fungsi yang harus
dimiliki sistem baru
untuk
permasalahan bisnis. • Kebutuhan informasi pengguna (user) untuk sistem yang baru. c. Perancangan sistem
memecahkan
14 Perancangan sistem menggambarkan bagaimana sistem dapat memenuhi tugasnya. Secara umum tahap perancangan sistem terbagi atas dua bagian : • Perancangan spesifikasi logika M enyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas IS (information system). • Perancangan speisfikasi fisik M enyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perangan spesifikasi
fisik
meliputi
hardware,
software,
database,
alat-alat
telekomunikasi, personil dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang akan dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan: • Keluatan (output), masukan (input), dan antarmuka pemakai (user interface) sistem. • Hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. • bagaimana komponen-komponen diatas dapat diintegrasikan. d. Pemrograman M eliputi translasi atau penerjemahan dari perancangan spesifikasi ke dalam kode komputer. e. Testing
15 Bertujuan untuk melihat apakah kode komputer akan memberikan hasil yang diinginkan dan diharapkan di dalam kondisi tertentu. Testing dirancang untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan di dalam kode komputer. Kesalahan-kesalahan ini dibagi ke dalam dua tipe : •
Kesalahan sintaks Kesalahan seperti kesalahan pengetikan kata-kata atau kesalahan penempatan tanda koma. M udah ditemukan dan tidak perlu dicari dengan menjalankan program.
•
Kesalahan logika Kesalahan yang mengharuskan program untuk dijalankan, dan dari hasil program terdapat keluaran (output) yang salah.
f. Implementasi Proses konversi dari sistem lama ke dalam sistem yang baru. Organisas i menggunakan dua jenis strategi konversi: •
Konversi paralel Sistem lama dan sistem baru dijalankan secara simultan dalam periode tertentu.
•
Konversi langsung (Direct) Sistem lama dihentikan dan sistem baru dijalankan pada periode tertentu. M odel linear sequential untuk rekayasa software yang biasa disebut classic
lifecycle atau waterfall menganjurkan sebuah pendekatan yang sistematis dan berurutan untuk mengembangkan software dimulai pada level sistem dan
16 berkembang ke analysis, design, testing, dan maintenance (Pressman, 1997, p2931). Aktivitas-aktivitas pada model linear sequential seperti berikut : a.
System/Information Engineering and Modelling M erupakan suatu tahap rekayasa dan analisis untuk mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan oleh sistem.
b.
Software Requirement Analysis Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan secara khusus terhadap software dan perlu didokumentasikan serta ditinjau oleh konsumen.
c.
Design M erupakan suatu proses dengan banyak langkah yang memfokuskan pada empat atribut yang jelas dari suatu program, yaitu struktur data, arsitektur software, representasi tampilan, dan rincian prosedural
d.
Code Generation M erupakan suatu langkah yang menerjemahkan tahap design ke dalam suatu bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
e.
Testing Suatu tahap yang memfokuskan pada software untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan fungsi pada sofware berjalan dengan semestinya.
f.
Maintenance Suatu proses menjaga hasil dalam kondisi yang baik dengan pemeriksaan secara rutin dan memperbaiki bila ada kerusakan.
17 Pada masa lalu, pendekatan waterfall digunakan di mana tugas dalam satu tahap harus diselesaikan secara sempurna sebelum pekerjaan berlanjut pada tahap selanjutnya. Tetapi sekarang, perancang sistem dapat berpindah ke tahap selanjutnya atau tahap sebelumnya selama tahap itu diperlukan. Setiap bagian dari model analisis menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat model perancangan (Pressman, 1997, p342). Langkah perancangan menghasilkan: a. Perancangan Data M engubah informasi domain model yang dibuat pada saat analisis ke dalam struktur data yang akan dibutuhkan untuk menerapkan software tersebut. Objek data dan hubungannya dijelaskan dalam ERD (Entity Relationship Diagram) dan rincian isi data digambarkan dalam kamus data (Data Dictionary) yang menyediakan dasar untuk aktivitas perancangan data. b. Perancangan Arsitektur M enjelaskan hubungan antara bagian struktural yang penting dalam program. Perancangan ini menggambarkan kerangka kerja yang terbagi dalam beberapa modul dari sebuah program komputer. Dapat diturunkan dari model analisis dan interaksi dari subsistem yang dijelaskan dalam model analisis. c. Perancangan Tampilan M enjelaskan bagaimana software berkomunikasi dengan software itu sendiri, dengan sistem yang bekerja sama dengannya dan dengan manusia yang menggunakannya. Sebuah tampilan menyatakan suatu aliran informasi. Untuk itu diagram aliran data dan kontrol menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk perancangan tampilan.
18 d. Perancangan proses M engubah bagian struktural dari arsitektur program kedalam penjabaran proses dari komponen software. Informasi yang didapat dari spesifikasi proses (PSPEC), spesifikasi kontrol (CSPEC), dan STD (State Transition Diagram) disediakan sebagai dasar untuk perancangan proses.
2.6 Internet Internet adalah jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia, lewat saluran telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya (Hahn, 1996, p2). M enurut Septanto (1998, p1) internet secara umum adalah sebuah jaringan super network yang terdiri dari kumpulan jaringan yang saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan protokol TCP/IP, dimana jaringan tersebut dapat dengan mudah diakses dari jarak jauh hanya dengan menggunakan saluran telepon lokal. M enurut pengertian dari Ellsworth (1995,p3) adalah internet (Interconnection Networking) merupakan suatu jaringan yang luas yang terdiri dari jaringan computer yang saling berhubungan di seluruh penjuru dunia. Internet terdiri dari ribuan sampai jutaan jaringan computer yang tersebar di seluruh dunia yang terhubung lewat media seperti: satelit, jalur telepon dan sistem komunikasi lainnya, dan menurut Nugroho (2004, p1) internet adalah suatu media informasi komputer global yang dapat dikatakan sebagai teknologi tercanggih abad ini. Pada awalnya, internet berasal dari ARPAnet yang dibangun oleh Advanced Research Projects Agency(ARPA). ARPAnet merupakan suatu jaringan riset yang
19 dibuat oleh departemen pertahanan AS pada awal tahun 1970 untuk riset sistem jaringan dan sarana komunikasi serta pertukaran data antar ilmuwan untuk proyek lainnya. Salah satu hasil dari pengembangan ini adalah ditemukannya cara baru untuk routing data ke dalam beberapa jalur dengan menggunakan beberapa unit data.
Cara
ini
sekarang
dikenal
dengan
nama
Transmission
Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). National Science Foundation (NSF) memperluas penelitian mengenai ARPAnet ini menjadi NSFNET yang pada awalnya didesain untuk menghubungkan universitas-universitas dan pusat-pusat penelitian. Koneksi ini kemudian digunakan untuk berkomunikasi antara individu-individu di dalam institusi ini lewat e-mail, transfer file data, kelompok diskusi, dan penggunaan lainnya. Kemudian jaringan ini terus berkembang sehingga sekarang dikenal sebagai Internet (Hahn, 1996, p2). Seiring dengan perkembangannya, pemahaman-pemahaman baru mengenai tujuan dari jaringan dan penggunanya kembali ditinjau. Akses yang lebih luas diciptakan melalu jaringan regional dan kemudian melalui penyedia layanan internet.
2.7 Intranet Intranet adalah jejaring internal perusahaan yang menggunakan arsitektur protokol dan aplikasi yang sama seperti internet. Kesimpulannya bahwa intranet datang setelah internet. Informasi perusahaan sudah ada beberapa saat lamanya, dan intranet kemudian muncul begitu saja dan banyak dipakai oleh personil dan staf dari perusahaan. Kekuatan dari standar protokol serta teknologi HTM L( bahasa hypertext yang di tingkatkan) memancing beberapa pakar berkreasi untuk
20 memperkenalkan intranet yang pada dasarnya mengarah kepala peningkatan pemanfaatan jejaring perusahaan dengan memadukannya bersama internet ke dalam bentuk khusus baru intranet. M artin (1999, p6) berpendapat bahwa perbedaan utama internet dengan intranet adalah sifat informasi yang dikandungnya. Informasi pada intranet tidak bisa ditemukan secara umum seperti informasi pada internet karena informasi tersebut dikembangkan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk kebutuhan internal saja.
2.8 Web Web adalah suatu aplikasi internet. Ia menyediakan cara yang sederhana untuk mengakses informasi dan menjalankan program yang disimpan di komputer yang terhubung dengan internet (Eaglestone, 2001, p24). Dan lagi, web memiliki suatu memori di dalamnya, di mana informasi dapat disajikan, disimpan, dan diakses. Informasi yang tersimpan ini dapat diantarkan melalui internet. Informasi yang disimpan di web berupa ‘dokumen web’ yang bisa berisi link. Link digunakan untuk mengalamatkan bagian lain dari dokumen atau dokumen lain yang berbeda. Web menggunakan internet demi menyediakan layanan untuk (Eaglestone, 2001, p190): • M enyimpan informasi. • M enemukan dan mengambil informasi. • M enyimpan dan menjalankan program komputer. • M emasukkan dan memanipulasi informasi.
21 Yang membuat
fungsi web sangat
kuat
dan
revolusioner
adalah
kemampuannya untuk digunakan hampir dari seluruh daerah di dunia, oleh hampir semua orang, dan menggunakan sistem komputer dan sumber data komunikas i berbiaya kecil. Web berbeda dengan teknologi penyimpanan dan komunikasi informasi sebelumnya dikarenakan beberapa hal (Eaglestone, 2001, p26): • Tidak seperti gagasan penyimpanan informasi terpusat yang dikelola oleh staf manajemen informasi profesional. Setiap organisasi atau individu yang terhubung ke web dapat membuat serta menyimpan dokumen hypermedia-nya di web. Setiap orang juga dapat mengacu pada dokumen web lainnya. • Lokasi geografis dari dokumen menjadi jelas karena ditentukan oleh alamat webnya. • Web memiliki antarmuka pengguna yang sederhana dan seragam, tanpa memerhatikan komputer apa yang digunakan Beberapa konsep yang berhubungan dengan web, antara lain: • Hypermedia Informasi yang disimpan dalam web dihubungkan oleh dokumen hypermedia yang disimpan di komputer yang terhubung ke internet. Disebut dokumen media karena tidak hanya dapat berisi teks, tapi juga media lainnya, seperti gambar, suara, dan video. Suatu dokumen juga dapat berisi program yang dapat dijalankan, seperti pembuatan gambar animasi dinamis. Dokumen bersifat hyper karena memiliki struktur yang kompleks (Eaglestone, 2001, p25).
22 Hubungan antar bagian dari suatu dokumen disebut hyperlink (Eaglestone, 2001, p25). • HTM L Dokumen web multimedia ditulis menggunakan HTM L (Hyper-Text MarkUp Language). Mark-up language mendeskripsikan isi dan penyajian dari dokumen dengan memasukkan kode (dalam HTM L disebut tag) di dalam dokumen, biasanya sebelum dan sesudah bagian-bagian yang dideskripsikan, untuk mengidentifikasi dan membatasi bagian-bagian yang berbeda, serta menentukan bagaimana seharusnya ia ditafsirkan oleh browser (Eaglestone, 2001, p29). • URL dan HTTP Setiap sumber daya web memiliki suatu alamat unik yang menunjukkan di mana ia dapat diakses, yang disebut URL (Uniform Resource Locator) (Eaglestone, 2001, p29). URL juga digunakan dalam dokumen web untuk membentuk link antar dokumen web dan situs web. Protokol komunikasi yang digunakan web di mana sambungan antara browser dan klien dibangun, disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) (Eaglestone, 2001, p30). • Browser Suatu program untuk melihat dan mengakses sumber daya web, disebut browser (Eaglestone, 2001, p30). • Server dan Client Web diimplementasikan oleh program yang dijalankan di komputer yang terhubung dengan internet. Tujuan dari program tersebut adalah membuat
23 beberapa komputer berlaku sebagai ‘web server’, yaitu komputer yang menyediakan informasi dan layanan (sumber daya web) yang dapat diakses di web. Program lainnya membuat komputer berlaku sebagai ‘web client’, yaitu komputer yang memungkinkan penggunanya mengakses program dan informas i yang disimpan di web (Eaglestone, 2001, p197). Web server dan web client berkomunikasi melalui internet. Web server digunakan untuk menyimpan informasi dan layanan yang dapat diakses oleh web client. Ruang di web server untuk menyimpannya disebut situs web. Situs web seperti layaknya suatu penyimpanan file konvensional di mana isinya adalah dokumen web dan sumber daya lainnya.
2.9 World Wide Web (WWW) World Wide Web adalah ruang informasi di internet tempat dokumendokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik. Internet menyediakan arsitektur jaringan, dan web menyediakan metode untuk menyimpan dan mengambil dokumen-dokumennya(M cLeod, 2001, p75). World Wide Web merupakan sebuah sistem dari server internet yang mendukung khususnya dokumen-dokumen yang sudah di format. Dokumen yang di format dalam sebuah script disebut HTM L yang mendukung adanya hubungan dengan dokumen lain, sehingga user dapat melompat dari satu halaman dokumen ke halaman lain dengan meng-klik pada hotlink. WWW juga dapat diartikan sebagai sekelompok dokumen multimedia yang saling terhubung menggunakan hypertext link.
24 2.10 Database M enurut M cLeod (2001, p258) database adalah suatu koleksi data computer yang terintegrasi, diorganisasikan, dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data. M enurut Connolly (2002, p14), database adalah sekumpulan data yang mempunyai hubungan keterkaitan secara logika dan deskripsi data yang bersangkutan, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. M enurut O’Brien (2003, p145), database adalah sebuah kumpulan yang terintegrasi dari elemen data yang terhubung secara logikal. Elemen data mendeskripsikan entiti-entiti dan hubungan antara entiti-entiti. Database adalah suatu sistem penyimpanan data yang tersusun atas sekumpulan data-data yang secara logika saling terkait yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan. M odel database relasional adalah sistem yang paling banyak digunakan karena struktur logikalnya yang sederhana. Pada model relasional seluruh data disusun secara logikal dalam relasi-relasi atau tabel. Setiap relasi terdiri dari baris, dan kolom dari relasi yang diberi nama tertentu disebut atribut. Sedangkan baris dari relasi disebut tuple dan setiap tuple (baris) memiliki satu nilai untuk setiap atribut. Database yang tabel-tabelnya saling terhubung dikatakan memiliki relasi. Karena tidak ada relasi yang memiliki dua tuple yang sama, maka setiap baris dapat diidentifikasi secara unik dengan menggunakan primary key. M unculnya sebuah
25 atribut dalam beberapa relasi dapat merepresentasikan hubungan antar tuple dari relasi-relasi tersebut(Connoly, 2002, p14). Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang biasanya menggunakan database dari terminal dan mengambil data dan informasi dengan menggunakan query language. Query adalah permintaan informasi dari database, dan query language adalah bahasa khusus yang user-friendly yang memungkinkan komputer menjawab query. Tujuan utama pengelolaan data dalam basis data adalah agar dapat memperoleh data yang dicari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti berikut ini : a)
Kecepatan dan kemudahan (speed)
b)
Efisiensi ruang penyimpanan (space)
c)
Keakuratan (accuracy)
d)
Ketersediaan (availability)
e)
Kelengkapan (completeness)
f)
Keamanan (security)
g)
Kebersamaan pemakaian (sharability Dalam penggunaannya,database memiliki keuntungan:
a)
M engurangi kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia. Tugas mekanis lebih baik dilaksanakan oleh mesin
b)
Komputer dapat mengambil dan mengubah data lebih cepat dari manusia
c)
Akurat dan informasi terbaru selalu tersedia setiap saat
d)
M enghemat ruangan karena tidak perlu menyediakan ruangan penyimpanan kertas file yang sangat banyak.
26 2.11 Delapan Aturan Emas Perancangan User Interface M enurut Shneiderman (1998, p74), ada delapan aturan emas dalam perancangan antar muka (interface) yang harus dipenuhi yaitu: a. Berusaha untuk tetap konsisten Urutan kejadian harus konsisten pada situasi-situasi yang serupa. M enu, layar, dan perinah harus memiliki terminology yang identik. Perancang juga harus menjaga konsistensi warna, layout, kapitalisasi, jenis huruf, dan sebagainya. b. M emungkinkan frequent user untuk menggunakan jalan pintas (shortcut) Umumnya user yang sering menggunakan aplikasi ingin kecepatan respon yang tinggi. Untuk itu penggunaan abrasi, kunci spesial dan perintah tersembunyi sangat dibutuhkan. c. M enawarkan umpan balik yang informatif Untuk setiap aksi dari user sistem harus memberikan umpan balik yang informatif. Untuk aksi minor, respon bersifat lebih umum. Untuk aksi mayor, respon bersifat lebih substansial. d. Rancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir Umpan balik atas akhir dari suatu proses dan aksi akan sangat membantu dan juga user akan mendapat sinyal untuk melakukan aksi lainnya. e. M emberikan pencegahan kesalahan dan penangganan kesalahan yang sederhana Sedapat mungkin sistem didesain sedemikian rupa agar user
tidak serin g
melakukan kesalahan yang serius, jika user melakukan kesalahan sistem harus dapat mendeteksi kesalahan dan menawarkan instruksi yang sederhana, konstruktif dan spesifik untuk penyembuhan (recovery). f. M engizinkan pembalikan (undo) aksi yang mudah
27 Dalam suatu waktu user mungkin tidak sengaja melakukan aksi yang tidak diinginkan dan ingin melakukan pembatalan. Sistem harus memberikan fungs i pembatalan sebanyak mungkin agar user merasa nyaman dan tidak takut dalam mencoba dan memakai sistem. g. M endukung fokus internal dari suatu kontrol Kontrol yang kuat sangat baik digunakan pada sistem, sehingga user dapat menguasai sistem secara cepat dan mudah. Sistem yang tidak terduga dan sulit dalam melakukan aksi dapat menyulitkan user. h. M engurangi beban memori jangka pendek Keterbatasan memori pada manusia harus ditanggulangi dengan meminimalisas i proses penyimpanan memori dengan tampilan yang sederhana, konsolidas i tampilan halaman jamak dan pengurangan frekuensi perubahan windows.
2.12 e-HRM M enurut Biesalski (2003) e-HRM adalah singkatan dari Electronic Human Resources Management. e-HRM
adalah alat bantu berbasis web untuk
mengotomatisasikan dan mendukung proses manajemen sumber daya manusia. Implementasi dari e-HRM adalah sebuah kesempatan untuk memudahkan pemasukan data oleh karyawan. e-HRM memberikan fasilitas untuk pemasaran sumber daya manusia (e-recruitment) dan menawarkan fitur kepada karyawan untuk melayani diri sendiri dalam bekerja (self service). (Anonymous, 2002) e-HRM juga dapat diidentifikasikan sebagai data, transaksi, dan alat bantu yang digunakan perusahaan untuk membantu mengatur dan memberikan layanan kepada pelamar, karyawan, dan mantan karyawan.
28
Bidang-bidang yang dapat dikaji dalam e-HRM umum adalah: • Perekrutan. • Seleksi. • M anajemen kinerja. • Kompensasi. • Keuntungan. • Pelatihan dan pengembangan. • Survei dan pencarian sumber daya manusia. • Layanan diri sendiri (self service) karyawan dan manajer.
M enurut M ayer (2003) dalam praktiknya e-HRM mempunya beberapa keuntungan strategic, yaitu: • M eningkatkan efisiensi layanan sumber daya manusia bagi pelanggan internal (karyawan) dan mengurangi biaya rutin administrasi. • Spesialis sumber daya manusia mempunyai waktu yang cukup untuk memfokuskan diri pada permasalahan-permasalahan dan layanan sumber daya manusia yang strategis. • Karyawan akan dianggap sebagai manusia dewasa dan akan berinteraksi dengan perusahaan dan rekan kerjanya secara lebih dekat dan mudah. • M enghasilkan lingkungan kerja yang sangat memperhatikan kinerja. • M enambah nilai perusahaan melalui proses standar yang efisien.
29 2.13 Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UM L) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi
standar
dalam
industri
untuk
visualisasi,
merancang
dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UM L menawarkan sebuah standar untuk merancang sebuah sistem. UM L dapat dipergunakan untuk membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti kerja, sistem operasi dan jaringan apapun, serta dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UM L merupakan kelanjutan dari puluhan metodologi pemodelan berorentasi objek ( object oriented ). M asing-masing metodologi tersebut membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbulnya masalah baru apabila perlu kerjasama dengan grup / perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. Notasi UM L yang utama diturunkan dari 3 notasi yang sudah ada sebelumnya, yaitu : Grady Booch dengan OOD, Jim Rumbaugh dengan OM T, dan Ivar Jacobson dengan OOSE. Usaha penggabungan telah dimulai sejak tahun 1994, dan pada tahun 1995 draft pertama UM L telah dirilis. Konsep dasar UM L terdiri dari tiga bagian yaitu structural classification, dynamic behaviour, dan model management. Pada umummnya UM L terdiri dari beberapa diagram, antara lain: a. Use case diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, bukan bagaimana sistem berjalan. Sebuah use case merepresentasikan sebuah
30 interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila sedang menyusun kebutuhan sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang skenario tes untuk semua fitur yang ada dalam sistem. b.
Class diagram Class
adalah
sebuah
spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tesebut (metode / fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu sama lain kebijakan, pewarisan, asosisasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok yaitu: 1. Nama dan stereotype 2. Atribut 3. M etode Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anakanak yang mewarisinya.
Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
31 Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metode. Interface tidak dapat langsung diinstansikan, tetapi harus diimplementasikan lebih dahulu sehingga menjadi sebuat class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metode pada saat runtime. Dalam class diagram, terdapat beberapa jenis hubungan antar class. Hubungan-hubungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan suatu class terdiri atas class lain. 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarki antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang dikirim dari satu class ke class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan juga dengan menggunakan sequence diagram. c.
Statechart diagram Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari
32 stimulan yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UM L, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Pekerjaan yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwana penuh dan berwarna setengah. d.
Activity diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi dipicu oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu statechart diagram tidak menggambarkan kelakuan internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, akan tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum. Sebuah aktifitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktifitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas.
33 Tata
cara
penggambaran
dalam
UM L
hampir
sama
dengan
penggambaran state diagram, menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktifitas. Decision digunakan untuk menggambarkan kelakukan pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. e.
Sequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa pesan (message) yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang memicu aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. M asing-masing objek, termasuk aktor, memiliki garis hidup vertikal. Pesan (message) digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, pesan akan dipetakan menjadi metode dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah pesan.
f.
Collaboration diagram Hampir sama dengan sequence diagram, collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek, tetapi lebih menekankan pada peran
34 masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan. Setiap pesan memiliki nomor urut, di mana pesan dari level tertinggi memiliki nomor 1. Pesan dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. g.
Component diagram Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan diantaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi kode program, baik berisi source code maupun binary code, balik library maupun excuteable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen juga dapat berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan oleh sebuah komponen untuk komponen lain.
h.
Deployment diagram Deployment/physical
diagram
menggambarkan
detail
bagaimana
komponen dipasang dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak pada mesin, server, atau piranti keras lainnya, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk memasang komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan kebutuhan node juga didefinisikan dalam diagram ini.
2.14 MySQL
35 M enurut Allen dan Hornberger (2002, p220) MySQL merupakan bahasa pemrograman open-source yang paling populer dan banyak digunakan di lingkungan Linux. Kepopuleran ini karena ditunjang oleh performansi query dari databasenya yang jarang bermasalah. Nugroho (2004, p29) mengemukakan, MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open-source, artinya siapa saja dapat menggunakannya secara bebas tanpa perlu biaya. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open-source, M ySQL dapat juga berjalan pada platform windows. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multiuser (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan oleh hampir semua programmer database, terutama dalam pemrograman web.
2.15 PHP M enurut Bunafit (2004, p139) PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman berbentuk script yang diletakkan didalam server web. PHP telah diciptakan terutama untuk kegunaan web dan dapat menghubungkan query database serta menggunakan perintahperintah sederhana/simple task yang dapat diluruskan dalam 3 atau 4 baris kode saja. PHP adalah bahasa pemrograman yang baru dibangun sekitar tahun 1994/1995. PHP dapat menggantikan static website yang menggunakan HTM L ke dynamic web pages yang berfungsi secara otomatis seperti ASP, CGI dan sebagainya.
36 Keuntungan dalam menggunakan PHP adalah sebagai berikut: a. PHP merupakan program open source (tidak memerlukan biaya lisensi) b. Multi-platform (dapat dijalan pada sistem operasi yang berbeda-beda) c. Adanya penggunaan session
2.16 Macromedia Dreamweavern MX Dreamweaver MX adalag suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh Macromedia. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain web-nya. Sebagai editor Dreamweaver MX mempunyai sifat WYSIWYG, arti What You See Is What You Get (apa yang kamu lihat akan kamu peroleh). Dengan kelebihan ini, seorang programmer dapat langsung melihat hasil buatannya tanpa harus dibuka di browser. Seperti program editor-editor web lain, Dreamweaver MX juga memiliki dua bentuk layar, yaitu halaman design dan halaman code. Hal ini akan mempermudah programmer dalam menambahkan script berbasis PHP maupun javascript. Dreamweaver MX selain mendukung pembuatan web yang berbasis HTM L ( Hyper Text Markup Language), juga dapat mendukung program-program web yang lain diantaranya PHP, ASP, Perl, Javascript, dan lain-lain. ( Nugroho, 2004, p91).
2.17 Absensi 2.17.1 Absensi Pegawai
37 Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktivitas suatu perusahaan yang berisi data kehadiran yang disimpan dan susun sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan oleh pihak yang memerlukan data absensi tersebut.
2.17.2 Waktu Kerja M enurut
UU
No. 13
(ketentuan
umum pasal 77)
mengenai
ketenagakerjaan, waktu kerja meliputi:
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, atau b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (hari) hari kerja dalam 1 (satu) minggu
2.17.3 Waktu Kerja Lembur M enurut
UU
No. 13
(ketentuan
umum pasal 78)
mengenai
ketenagakerjaan, waktu kerja lembur hanya dapat di lakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
2.18 Gaji M enurut Warren et al. (2005,p552), gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang di berikan selama periode
38 tertentu. Gaji atau upah pokok seorang karyawan sering di tambah dengan adanya komisi, pembagian laba, atau tunjangan biaya hidup.
2.19 PPh 21 (Pajak Penghasilan 21) UU No. 7 tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan berlaku sejak 1 Januari 1984. UU ini telah mengalami perubahan dan terakhir kali diubah dengan UU No. 36 tahun 2008. ketentuan pasal 21 UU PPh mengatur tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jas a dan kegiatan.
2.20 Tunjangan Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. Pada tingkatan tinggi, seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali.
2.21 Jamsostek Jamsostek adalah singkatan dari jaminan sosial tenaga kerja, dan merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi
39 risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Yang termasuk dalam jamsostek yaitu: a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha. Jaminan
Kecelakaan
Kerja (JKK)
memberikan
kompensasi dan
rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran. b. Jaminan Hari Tua (JHT) Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
40
Iuran Program Jaminan Hari Tua: •
Ditanggung Perusahaan = 3,7%
•
Ditanggung Tenaga Kerja = 2%
Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya. Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja: •
M encapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
•
M engalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 1 bulan
•
Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI
c. Jaminan Kematian (JK) Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 12 Juta terdiri dari Rp 10 juta santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman (sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2007) dan santunan berkala. Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti: 2. Santunan Kematian: Rp 10.000.000,-
41 3. Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,4. Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan) d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. M ulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. M anfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif.
2.22 Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia M enurut HollenBeck (2000,p28), sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang memiliki fungsi mengelola, menyimpan, memanipulasi, menganalisa,
memanggil
kembali
dan
mendistribusikan
informasi yang
berhubungan dengan sumber daya manusia perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi tersebut kepada pemakai (M cLeod, 1996, p278).
42 M enurut Dessler (2003, p15) pada saat perusahaan berkembang, mereka mengintegrasikan sistem-sistem sumber daya manusia mereka yang terpisah-pisah menjadi apa yang disebut dengan sistem informasi sumber daya manusia. M enurut Laudon (2003, p7), sistem informasi sumber daya manusia adalah komponen-komponen yang berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, mendistribusikan informasi untuk mendukung dalam mengambil keputusan, koordinasi, kontrol, analisa, visualisas i dari sebuah aktifitas manajemen sumber daya manusia. M enurut Riswantini (2005), sistem informasi sumber daya manusia merupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil, dan memvalidasi data oleh organisasi mengenai sumber daya manusia dan kegiatan-kegiatan personalia.
2.23 Manajemen S umber Daya Manusia M enurut Cushing(1991, p6) manajemen SDM didefinisikan sebagai rangkaian, strategi, proses, dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasi kebutuhan perusahaan dan individu. M enurut Noe (2000, p4), manajemen sumber daya manusia adalah segala kebijakan, kegiatan dan sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja karyawan. M enurut Hasibuan (1997, p9) manajemen sumber daya manusia mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur manajemen sumber daya manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan
43 demikian fokus yang dipelajari hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja. M enurut Dessler(2003, p2), sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen meliputi perkrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian. Selain itu Dessler (1997, p28) juga mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia meliputi hal-hal di bawah ini:
a. Pekerutan dan Penempatan 1. M elakukan analisis jabatan (menetapkan sifat dari pekerjaan masing-masing karyawan) Bagaimana menganalisis sebuah jabatan, menentukan tuntutan sumber daya manusia atas jabatan, juga tugas dan tanggung jawab spesifiknya. 2. M erencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut para calon pekerja Bagaimana menentukan orang macam apakah yang perlu dipekerjakan dan kemudian merekrut mereka. 3. Testing dan seleksi para calon pekerja Teknik-teknik
seperti testing harus
memastikan
bahwa perusahaan
mempekerjakan orang yang tepat. Ada beberapa jenis tes yang dapat dilakukan untuk melakukan seleksi: a) Tes Kecerdasan Tes standar yang paling banyak digunakan dalam industri. b) Tes Bakat
44 Tes untuk mengukur apakah seseorang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk mempelajari suatu pekerjaan tertentu apabila diberikan pelatihan yang memadai. c) Tes Prestasi Kemampuan untuk belajar di masa yang akan datang. d) Tes M inat Untuk melihat ketertarikan seseorang terhadap suatu tugas. e) Tes Kepribadian Untuk melihat kepribadian seseorang apakah dapat bergaul dan memotivasi orang lain. 5. Wawancara calon karyawan Bagaimana
mewawancarai
calon
karyawan
dapat
membantu
memastikan bahwa perusahaan mempekerjakan orang yang tepat pada jabatan yang tepat.
b. Pelatihan dan Pengembangan 1. M emberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru M emberikan pelatihan yang perlu untuk memastikan bahwa karyawan baru memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. 2. M anajemen pengembangan Konsep dan teknik untuk mengembangkan lebih banyak karyawan, manajer, dan organisasi yang berkemampuan. 3. M enata-olah mutu dan produktifitas
45 Teknik-teknik seperti program perbaikan mutu dan pembangunan tim yang digunakan perusahaan untuk membantu menata-olah mutu dan produktifitas. 4. M enilai kinerja Teknik-teknik untuk menilai kinerja karyawan. 5. M ena-olah karir Teknik-teknik seperti perencanaan dan promosi karir dari dalam yang digunakan perusahaan untuk membantu memastikan bahwa karyawan dapat mencapai potensi mereka.
c. Penilaian Prestasi Kerja 1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja Dalam perkembangan teori, definisi penilaian prestasi kerja sangat beragam, antara ahli yang satu dengan yang lainnya mempunyai konsep yang berbeda-beda. Ada beberapa pengertian penilaian prestasi kerja, antara lain : • M enurut Kol. Kal. Susilo M artoyo Penilaian prestasi kerja pada dasarnya merupakan penilaian yang sistematik terhadap penampilan kerja karyawan itu sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan perusahaan / organisasi. • M enurut M arihot Tua Efendi Hariandja
46 Penilaian untuk kerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai kerja pegawainya. • M enurut Henry Simamora Penilaian kinerja (Performance appraisal) adalah proses dengan organiasasi mengevaluasi pelaksanaan kerja individu. • M enurut Suprihanto Prestasi seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seoran g karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa penilaian prestasi kerja adalah proses menilai hasil kerja seseorang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan oleh karyawan maupun organisasi. 2. M anfaat Penilaian prestasi Kerja Ada beberapa manfaat dalam penilaian prestasi kerja, antara lain: • Untuk mengetahui kemampuan karyawan dibidang pengetahuan dan ketrampilan. Adanya program penilaian prestasi kerja dapat diketahui tentang kemampuan pengetahuan dan ketrampilannya. Yang dimaksud kemampuan
pengetahuan
adalah,
kemampuan
dalam penguasaan
informasi yang selalu berkembang. Sedangkan kemampuan ketrampilan berhubungan dengan kegiatan yang bersifat praktek.
47 • Sebagai dasar dalam pengembangan sumber daya manusia apabila nilai prestasi
kerja
merencanakan
karyawan untuk
memuaskan,
mengembangkan
maka sumber
organisasi daya
yang
dapat ada.
Pengembangan dapat dilakukan melalui pendidikan dan latihan (diklat), promosi dan mutasi. • Salah satu dasar dalam pemberian kompensasi adalah adanya informasi tentang penilaian prestasi kerja. Karyawan dapat memperoleh kompensasi yang maksimal apabila dari hasil penilaian prestasi kerja hasilnya juga maksimal. Sebaliknya, bila prestasi kerjanya kurang bagus, maka kompensasi yang diberikan juga tidak akan maksimal. • Untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan yang ada diorganisasi. Pelaksanaan kegiatan tidak selalu berjalan baik, terkadang dapat terjadi penyimpangan-penyimpangan. Untuk itulah dibutuhkan adanya penilaian prestasi kerja yang rutin, sehingga dapat segera diketahui penyimpangan yang ada dan mencari solusi yang terbaik. 3. M etode Penilaian Prestasi Kerja Ada beberapa macam metode penilaian prestasi kerja bagi karyawan dalam suatu organisasi. M etode-metode tersebut antara lain: a. M etode Skala peringkat M etode skala peringkat merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menilai kerja karyawan di masa lalu. M etode ini digunakan dengan cara membuat skali dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan skala
48 likert. Cara penggunaan metode ini adalah pada lembar penilaian terdapat kolom yang berisi tentang aspek-aspek yang dinilai dan didalam kolom lain berisi kategori penilaian. Kelebihan dari metode ini adalah dapat dengan mudah mempersiapkan dan melaksanakan, tidak mahal dalam pembiayaan dan dapat digunakan untuk menilai banyak karyawan sekaligus. Adapun kelemahannya, adalah subyektifitas dari penilai dan kesulitan menentukan kriteria penilaian. b. M etode Checklist M etode ini digunakan dengan memberikan bobot tertentu yang sesuai dengan tugas karyawan. Cara penggunaan metode ini adalah dengan mengisi formulir yang disediakan dan didalamnya ada kriteria penilaian. Kelebihan metode adalah hemat, mudah dalam pelaksanaan dan penilaian benar-benar sesuai dengan tugas karyawan. Kelemahannya adalah adanya subyektifitas penilaian dan cara pembobotan yang kurang tepat. c. M etode Observasi / Evaluasi Lapangan M etode ini digunakan dengan cara para penilai langsung turun ke lapangan untuk melakukan observasi pelaksanaan tugas sesungguhnya. Kelebihan metode ini adalah obyektifitas lebih terjamin karena dapat diketahui hasil pekerjaan secara langsung yang sesuai dengan standar yang ada. Kelemahannya adalah metode ini memerlukan biaya yang sangat besar dan unsur subyektifitas juga masih ada. d. M etode Tes
49 Pelaksanaan metode ini adalah dengan melakukan tes, baik tes secara tertulis maupun praktet untuk mengetahui kemampuan karyawan. Kelebihan metode ini adalah penilaian yang lebih obyektif, karena dilihat dari hasil tes yang ada. Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan tes lebih besar.
4. Aspek-aspek Penilaian Prestasi Kerja Aktifitas penilaian prestasi kerja dan aspek-aspek yang dijadikan dasar penilaian antara organiasasi yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Di bawah ini akan diuraikan aspek-aspek penilaian secara umum di organisasi swasta dan di instansi pemerintah. Pada organisasi swasta, aspek-aspek penilaian antara lain: a. Top M anajer
Prestasi kerja
Kepemimpinan
Kerjasama
Tanggung jawab
Pengetahuan
b. M iddle M anajer
Prestasi kerja
Kerjasama
Tanggung jawab
Pengetahuan
Ketrampilan
50
Inisiatif
Kreatifitas Sedangkan aspek-aspek penilaian prestasi kerja yang ada pada instansi
pemerintah adalah melalui DP3 ( Daftar Penilaian Pelaksanaaan Pekerjaan) yang didalamnya mencakup aspek-aspek: a. Kesetiaan b. Prestasi kerja c. Tanggung jawab d. Ketaatan e. Kejujuran f. Kerjasama g. Prakarsa h. Kepemimpinan
d. Kompensasi 1. M enetapkan rencana pembayaran Bagaimana mengembangkan rencana pembayaran yang adil untuk karyawan perusahaan. 2. M embayar kinerja dan insentif keuangan Rencana pembayaran kinerja seperti insentif keuangan, membayar jasa dan insentif yang membantu mengikat kinerja untuk dibayar. 3. Kesejahteraan dan jasa
51 M emberikan kesejahteraan yang memperjelas bahwa perusahaan melihat karyawannya sebagai investasi jangka panjang dan memperhatikan kesejahteraan mereka seperti rencana pemilikan saham, pensiun, dan rencana kesehatan di atas rata-rata. e. Keamanan dan Keselamatan Karyawan 1. Hubungan tenaga kerja dan tawar menawar kolektif Konsep dan teknik menyangkut hubungan antara serikat kerja dan manajemen,
termasuk
kampanye
pengorganisasian
serikat
kerja,
menegosiasikan dan menyetujui kesepakatan tawar menawar kolektif antara serikat kerja dan manajemen, dan selanjutnya menata-olah kesepakatan lewat proses keluhan. 2. Terjaminnya perlakuan yang adil M enjamin aliran komunikasi dua arah dalam organisasi, juga menjamin perlakuan adil seperti yang berhubungan dengan disiplin, pemecatan dan keamanan kerja karyawan. 3. Keselamatan dan kesehatan karyawan Sebab-sebab kecelakaan, bagaimana membuat tempat kerja menjadi aman, dan hukum-hukum yang mengatur tanggung jawab perusahaan sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan karyawan. f. M anajemen Sumber Daya M anusia Internasional Semakin pentingnya bisnis internasional dan peran Sumber Daya M anusia dalam menata olah sisi personil dari operasi multinasional.