BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang selalu diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik merupakan cabang olahraga yang terdiri dari jalan, lari, lompat, dan lempar. Untuk meningkatkan prestasi olahraga pada nomor–nomor tersebut di lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi diadakan suatu pembinaan untuk mencapai hasil yang maksimal. Salah satu nomor dalam cabang atletik yang dilombakan adalah nomor lompat. Sedang nomor-nomor lompat terdiri dari; (1) lompat jauh, (2) lompat tinggi, (3) lompat jangkit, dan (4) lompat tingggi galah (Aip Syarifuddin dan Muhadi 1992:73). Prestasi pada nomor lompat khususnya lompat jauh ini masih ketinggalan bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian pada cabang ini. Faktorfaktor yang mempengaruhi kurangnya seseorang dapat menguasai teknikteknik dalam lompat jauh, Menurut Engkos Kosasih (1985:76), ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain: 1) panjang tungkai, 2) daya ledak otot tungkai, 3) kecepatan lari saat mengambil awalan, 4) teknik melompat, 5) teknik melayang di udara, 6) teknik mendarat. Siswa yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan tungkai yang panjang mendukung dalam mencapai hasil lompat jauh. Bagi guru Penjasorkes dan pembina atlet harus betul-betul ketat dan objektif dalam menilai dan memilih anak didiknya yang baik. Tetapi untuk lebih
1
meningkatkan hasil pembelajaran juga perlu didukung oleh faktor-faktor sarana dan prasarana olahraga seperti; lapangan olahraga yang memadai dan peralatan olahraga yang lengkap, selain itu perlu diupayakan kemampuan para pembina dan pelatih baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Kaitannya
dengan
upaya
tersebut,
sebagai
realisasi
adalah
dilaksanakan kegiatan olahraga di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan olahraga merupakan alat untuk meningkatkan hasil yang dapat mendatangkan kebanggaan nasional, karena menurut Soekarman (1987: 3), salah satu cara untuk mengharumkan nama bangsa dan negara adalah lewat olahraga, oleh karena itu pembinaan setiap cabang olahraga harus diarahkan untuk mencapai hasil yang akan mengharumkan nama bangsa. Menurut Abdul Gafur (1983:6)
bahwa pedidikan jasmani adalah
suatu proses pendidikan seseorang sebagai prorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dlakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatanjasmani dan intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Dari pendapat di atas, maka tujuan penjas di SD untuk membentuk prilaku dan peningkatan gerak motorik anak, peningkatan pertumbuhan anak, pertumbuhan dan kecerdasan watak. Daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin) pikiran intelek dan jasmani anak.
2
Hasil olahraga dibeberapa cabang masih belum sesuai dengan harapan, hal ini harus dijadikan motivasi untuk meningkatkan usaha pembinaan, pengembangan kegiatan olahraga di beberapa cabang. Olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang selalu dilombakan baik di tingkat regional, nasional maupun internasional, karena atletik merupakan cabang olahraga yang terbagi dalam beberapa nomor yang dipertandingkan. Nomornomor tersebut terdiri dari: nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Kegiatan pencapaian hasil yang baik, perlu memberikan program pengajaran di luar jam sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa. Dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga perlu diyakinkan terhadap siswa bahwa kegiatan olahraga di luar jam pelajaran sangat baik dan efektif guna meningkatkan dan menunjang kualitas hasil dalam cabang olahraga. Dimana kegiatan ekstrakurikuler meliputi; sepakbola, badminton dan atletik. Salah satu nomor dalam atletik yang diberikan adalah lompat jauh, dalam hal ini kegiatan ekstrakurikuler yang paling ditekankan dan dimaksimalkan adalah lompat jauh, karena dalam setiap event olahraga tingkat SD hasil lompat jauh kurang maksimal. Pada tahun 2009 SDN 2 Tangkisan mengirimkan 2 atlet putra lompat jauh di tingkat Gugus. Dari 2 atlet tersebut tidak ada yang lolos ke tingkat Kecamatan. Tahun 2010 juga tidak ada yang mampu lolos ke tingkat Kecamatan dari atlet yang dikirim. Sedangkan pada tahun 2011 hanya ada 1 atlet yang mampu lolos ke tingkat Kecamatan, namun tidak lolos ke tingkat Kabupaten.
3
Bentuk-bentuk latihan pada persiapan lompat jauh yang di lakukan siswa selama 2 bulan diantaranya : (1) Berjalan dengan cepat dan diteruskan dengan lari mengangkat paha. (2) Melakukan lari bolak-balik sejauh 40 meter secara bergantian. (3) Latihan melompat melewati rintangan. (4) Melakukan gerakan lari dengan cara menginjak benda yang sudah diatur (5) Melakukan gerakan lari kemudian diteruskan melompat ke depan menggunakan gaya jongkok Pendaratan dari bak lompat. Materi latihan ini di lakukan dalam satu minggu sekali. Menurut
(Gunter
Bernhard
1993:46)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil lompatan selain teknik dalam melakukan lompat jauh adalah keadaan fisik antara lain; (1) Kecepatan berlari, anak didik yang mempunyai kecepatan lari yang bagus akan menghasilkan lompatan yang maksimal, sedangakan anak didik yang mempunyai kecepatan berlari yang lambat maka hasil lompatan tidak akan maksimal. Hal tersebut dikarenakan kecapatan berbanding lurus dengan hasil lompatan anak didik. (2) Kekuatan kaki tumpuan, anak didik yang melompat dengan kaki tumpuan yang kuat akan menghasilkan daya ledak yang kuat pula karena posisi kaki yang kuat kestabilannya terjaga. (3) Teknik saat melompat, semakin bagus teknik dari anak didik maka hasil lompatan juga akan maksimal, karena posisi saat melompat sangat berpengaruh terhadap hasil lompatan. (4) Koordinasi (rangkaian gerak) tubuh, semakin bagus koordinasi gerak tubuh dari anak didik maka akan menghasilkan keluwesan dalam melakukan gerakan yang dibutuhkan untuk mencapai lompatan yang maksimal.
4
Menurut pengamatan (observasi) dari peneliti, siswa di SDN Tangkisan, yang mempengaruhi lompatan selain teknik dalam melakukan lompat jauh adalah kondisi fisik siswa. Kondisi fisik siswa SDN Tangkisan kelas IV dan V kurang mendukung dalam cabang olahraga khususnya lompat jauh dikarenakan hal-hal sebagai berikut; (a) kecepatan berlari, anak didik mempunyai kecepatan lari kurang maksimal, (b) kekuatan kaki tumpuan masih lemah, (c) teknik saat melompat belum menguasai, (d) koordinasi (rangkaian gerak) tubuh belum baik. Sedangkan yang memotivasi kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh adalah : (a) sarana dan prasarana yang memadai, (b) siswa sangat antusias, (c) Guru berkompeten dalam pembelajaran penjas. Sebagai
seorang
guru
Penjasorkes
yang
sekaligus
membina
ekstrakurikuler, khususnya cabang atletik sudah sepantasnya turut serta dalam menyumbangkan pikirannya untuk meningkatkan kemampuan anak didik pada nomor lompat jauh gaya jongkok. Pada atletik nomor lompat jauh gaya jongkok sangat berkaitan erat dengan panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari, oleh karena itu perlu kiranya suatu penelitian untuk mengetahui hubungan antara panjang tungkai, daya ledak otot tungkai, dan kecepatan lari dengan kemampuan lompatan. Dikarenakan hal tersebut saling berkaitan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam lompatan. Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di depan maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Panjang Tungkai, Daya Ledak Tungkai dan Kecepatan Lari dengan
5
Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas IV dan V SD 2 Negeri Tangkisan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Masih rendahnya hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas IV dan V SDN 2 Tangkisan dalam setiap event lomba. 2. Belum diketahui faktor penyebab rendahnya hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas IV dan V SDN 2 Tangkisan. 3. Belum diketahui hubungan panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas IV dan V SDN 2 Tangkisan. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas agar tidak terlalu luas dan fokus maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan membahas tentang permasalahan belum diketahuinya hubungan antara panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Tangiksan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka muncul masalah yang dapat di rumuskan sebagai berikut. Adakah hubungan antara panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari, dengan kemampuan lompat jauh gaya
6
jongkok siswa kelas IV dan V SDN 2 Tangkisan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah di tetapkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan panjang tungkai, daya ledak tungkai, dan kecepatan lari, dengan kemampun lompat jauh gaya jongkok siswa kelas IV dan V SDN 2 Tangkisan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis Hasil pelaksanaan dapat dipergunakan sebagai informasi ilmiah dalam pelatihan cabang olah raga atletik bagi mahasiswa. Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi proses belajar mengajar, memilih atlit dan peningkatan mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya pada nomor lompat jauh gaya jongkok. 2. Secara Praktis Bagi peneliti, siswa dan guru, sedangkan penjelasannya seperti di bawah ini: a. Peneliti: akan di dapatkan suatu masukan mengenai hubungan panjang tungkai, daya ledak otot tungkai, dan kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh siswa kelas IV dan V SDN 2 Tangkisan.
7
b. Siswa: menerima pembelajaran dengan mudah guna meningkatkan hasil lompat jauh gaya jongkok yang baik. c. Guru: dapat menjadi sumber referensi untuk diberikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil lompat jauh gaya jongkok yang seoptimal mungkin, dan memilih atlit yang baik. d. Bagi Sekolah: penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan dan peningkatan program pendidikan jasmani siswa SDN 2 Tangkisan.
8