BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bandara adalah sumber daya nasional yang penting dalam transportasi dan perdagangan di regional, nasional maupun internasional. Dalam operasinya, menurut The United Nations of Intergovernmental Panel on Climate Change (1999) yang dikutip Transportation Research Board (2008), estimasi kontribusi industri aviasi, termasuk bandara di dalamnya, terhadap emisi gas rumah kaca akan mencapai 5% atau lebih pada tahun 2050. Walaupun tergolong kecil, hal tersebut menjadi titik awal evaluasi peran operator bandara dalam menghadapi isu lingkungan. Urgensi isu lingkungan ini, menurut Waitz et al (2004) seperti yang dikutip Transportation Research Board (2008: 17) akan menyebabkan pertumbuhan trasportasi udara terhenti bila tidak ditanggapi secepatnya. Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, pemangku kepentingan memiliki ketertarikan yang tinggi pada pengungkapan aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan pemerintahan (Eccles et al., 2011). Perhatian terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial industri pun menjadi isu utama yang sering diangkat di berbagai negara dan industri (Jenkins & Yakovleva, 2006: 272). Pentingnya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pun terlihat dari penerbitan undang-undang di beberapa negara yang menyiratkan 1
adanya
mandat
bagi
perusahaan
untuk
menerbitkan
laporan
CSR/
sustainability report, misalnya revisi Danish Financial Statements Act di Denmark pada tahun 2008 serta persyaratan wajib penerbitan laporan keberjanjutan bagi perusahaan milik negara di Swedia. Bursa Efek Afrika Selatan, Johannesburg Stock Exchange Ltd. (JSE) bahkan bertindak lebih jauh dengan mewajibkan pembuatan integrated report sebagai syarat listing sejak tahun 2010. Faktor-faktor di ataslah yang menurut Transportation Research Board (2008) mendorong operator bandara untuk menginisiasi program keberlanjutan serta mengungkapkan CSR baik dalam laporan tersediri maupun sebagai bagian dari laporan tahunan. Dalam pelaporan CSR, standar pelaporan menjadi isu utama setiap perusahaan. Sejak Global Reporting Initiative (GRI) mengeluarkan GRI G3 pada tahun 2006 sebagai panduan pengungkapan CSR, banyak perusahaan mengacu pada pedoman tersebut termasuk operator bandara. Panduan tersebut bersifat umum dan dapat dipakai di berbagai sektor. Namun, karena setiap sektor menghadapi lingkungan bisnis yang berbeda, ada beberapa isu spesifik sektor operator bandara yang tidak dapat difasilitasi oleh GRI G3 misalnya isu kualitas udara dan noise abatement. Menyadari bahwa operator bandara merupakan sektor yang unik, pada tahun 2009, GRI menerbitkan A Snapshot of Sustainability Reporting in the Airports Sector. Laporan ini, menurut majalah Airport (2010), diterbitkan sebagai panduan untuk industri aviasi. Laporan ini merupakan hasil analisis beberapa operator bandara yang telah menerbitkan sustainability report atau mengungkapkan CSR pada tahun 2007 2
dari beberapa benua, contohnya Schiphol International Airport, salah satu 10 besar bandara terbaik menurut Skytrax 2004. Dalam laporan tersebut dinyatakan pula bahwa GRI dalam proses perancangan suplemen untuk sektor operator bandara. Sejak itu, pada tahun 2010, draft suplemen tersebut dapat diakses pada situs GRI. Kemudian, pada tahun 2011, GRI menerbitkan versi terbaru dari panduan laporan keberlajutan yaitu GRI G3.1 serta suplemen untuk sektor operator bandara. Walaupun GRI menaruh perhatian yang cukup besar pada sektor operator bandara, perkembangan pelaporan CSR pada operator bandara merupakan hal yang sering luput dalam penelitian. Padahal, pengungkapan CSR untuk bidang lain, sebut saja perusahaan ekstraktif, sudah tak terhitung jumlahnya. Apalagi, pertumbuhan sektor operator bandara, menurut IBISWorld
(2013),
mengalami
peningkatan
yang
ditandai
kenaikan
pendapatan sebesar 3,5 % per tahun pada tahun 2007-2012. Beberapa operator bandara eropa, misalnya Munich Airport sendiri telah aktif mengikuti perkembangan CSR dengan menerbitkan sustainability report sejak tahun 2007. Penelitian tentang sektor operator bandara yang pernah dilakukan adalah oleh Jordão (2009) yang berjudul A Sustainability Overview of The Best Practices in The Airport Sector. Penelitian ini meneliti sejauh mana 10 besar operator bandara versi Skytrax 2009 menanggapi isu keberlanjutan berdasarkan GRI G3 pada tahun 2009. Namun, penelitian tersebut hanya meneliti pelaporan terbaik pada rentang waktu yang singkat, yaitu hanya 1 3
tahun dengan metode yang sederhana, yaitu pemberian skor 1-3 untuk beberapa indikator GRI G3. Adanya versi GRI G3 dan GRI G3.1 dalam waktu yang berdekatan merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Perbedaan acuan pelaporan laporan keberlanjutan, menurut teori legitimasi, teori kontrak sosial dan teori pemangku kepentingan adalah merupakan salah satu produk dari perubahan ekspektasi masyarakat terhadap perusahaan sehingga seharusnya, menurut teori tersebut, direspon perusahaan dengan melakukan pengungkapan sesuai dengan acuan yang berlaku saat itu. Apabila teori tersebut berlaku, maka seharusnya pengungkapan GRI oleh perusahaan akan menunjukkan perbedaan mengikuti perubahan indikator yang dicantumkan dalam GRI baik berupa
lebih
intensnya/
tingginya
frekuensi
pengungkapan
ataupun
sebaliknya. Oleh karena itu, dengan mengacu pada penelitian Jordão (2009), penelitian ini bermaksud menggambarkan perkembangan pengungkapan CSR di sektor operator bandara apakah perkembangan tersebut menggambarkan adanya perbedaan sesuai teori dan perubahan itu konsisten pada seluruh perusahaan pada periode yang lebih panjang yaitu 2008-2012 dengan perbaikan metode yaitu menjadi metode analisis konten.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang
penelitian, maka identifikasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
4
1. Bagaimana perkembangan pelaporan CSR perusahaan operator bandara pada tahun 2008-2012 dari segi penyajian maupun konten? 2. Kinerja pada GRI mana yang paling banyak diungkapkan perusahaan operator bandara pada tahun 2008-2012?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pelaporan CSR dari segi penyajian maupun konten serta kategori GRI yang paling banyak diungkapkan operator bandara pada periode 2008-2012. 1.3.2 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk praktisi maupun untuk akademisi dalam penelitian serupa selanjutnya. Manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Bagi Global Reporting Initiative, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan mengenai pentingnya standarisasi pelaporan CSR pada sektor operator bandara serta masukan atas indikator atau kategori mana yang perlu diberikan spesifikasi lebih lanjut. 2. Bagi pihak akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perkembangan pelaporan CSR di sektor operator bandara dunia sehingga dapat menambah bukti 5
perkembangan sustainability report serta menyumbangkan dalam pembentukan kerangka pelaporan CSR yang dapat diaplikasikan lebih baik di sektor operator bandara. 3. Bagi para investor maupun pemangku kepentingan, penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam memahami pelaporan CSR di sektor operator bandara sehinga menmbantu dalam pengambilan keputusan. 4. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pelaporan CSR di sektor operator bandara sehingga dapat memudahkan
dalam
benchmark
dan
peningkatan
kualitas
pelaporan CSR. 5. Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam analisis konten untuk penelitian di sektor operator bandara atau industri aviasi.
1.4
Sistematika Penulisan Sistematika pada penelitian ini dibagi dalam lima bab, yaitu : BAB 1
: Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, perumusan masalah yang diambil, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2
: Tinjauan Pustaka
6
Bab ini memaparkan teori-teori yang mendasari penelitian baik yang berasal dari penelitian sebelumnya sehingga pembaca dapat memahami penelitian ini secara jelas. BAB 3
: Metode Penelitian Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian yang meliputi yaitu jenis dan sumber data penelitian, variable penelitian, populasi dan sampel, dan cara pengolahan dan analisis data.
BAB 4
: Hasil dan Analisis Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB 5
: Penutup Bab lima merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan dan jawaban dari pertanyaan penelitian, keterbatasan dalam penelitian serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
7