HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INDRASAKTI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ARTIKEL E- JOURNAL
Oleh NURLELA SUSANTI NIM 090388201228
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
1
Nurlela Susanti. 2013. Hubungan antara Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Indrasakti Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing (1) Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Pembimbing (2) Erwin Pohan, M.Pd.
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia. Sedangkan secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara objektif tentang Hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif korelasional. Pengumpulan data kemampuan membaca pemahaman diperoleh dari hasil tes bentuk objektif pilihan ganda, data prestasi belajar Bahasa Indonesia diperoleh dari data nilai raport semester ganjil. Analisis data menggunakan korelasi pearson dengan bantuan SPSS versi 16. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa kelas XI SMK Indrasakti Tanjungpinang masuk kategori sedang, dengan rata-rata nilai 50,51. Prestasi belajar bahasa indonesia masuk kategori tinggi, dengan rata-rata 79,45. Antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia memiliki hubungan 0,569 (r = 0,569) yang termasuk dalam kategori tingkat hubungan sedang. Kata Kunci: Kemampuan Membaca Pemahaman, Prestasi Belajar
Abstract This research aims to determine how the reading comprehension and academic achievement Indonesian. While in general this study aims to gain insight on the relationship between reading comprehension with Indonesian student achievement. The method used is quantitative descriptive correlational. Collecting data obtained from the reading comprehension test results objective multiple choice form, the data obtained Indonesian achievement of a data value semester report cards. Pearson correlation analysis of the data using SPSS version 16. Ability Reading Comprehension Grade XI SMK Indrasakti Tanjungpinang being categorized, with an average value of 50.51. Learning achievement Indonesian high category, with an average of 79.45. Between reading comprehension achievement Indonesian to have a relationship 0.569 (r = 0.569) were included in the category of medium level relationship. Keywords: Ability Reading Comprehension, Learning Achievement
1. Pendahuluan Berkaitan dengan upaya menambah pengetahuan atau wawasan dan pengalaman, jenis keterampilan membaca yang dibutuhkan adalah keterampilan membaca pemahaman. Tujuan pembelajaran membaca pemahaman adalah meningkatkan kemampuan siswa agar dapat membaca teks yang dibacanya dengan memahami isi dari wacana yang ada di dalam teks tersebut secara tepat sehingga diharapkan siswa yang sering membaca akan memperoleh hasil prestasi belajar yang memuaskan. Namun keluhan tentang rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa usia sekolah khususnya SMK/SMA sederajat sudah menjadi pembahasan khalayak ramai, Rendahnya pemahaman pada saat membaca di khawatirkan akan berdampak pada prestasi belajar, karena sebagian besar soal ujian yang diberikan menuntut agar siswa memahami soal yang diberikan tersebut. Ini terbukti ketika pelaksanaan evaluasi atau ujian yang diadakan sekolah maupun Nasional belum 100% mencapai kelulusan. Kenyataan menunjukkan soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) maupun Ujian Nasional (UN) Pelajaran Bahasa Indonesia menuntut pemahaman siswa dalam menentukan pikiran utama, kalimat utama, mencari amanat dalam cerita dan sebagainya. Tanpa kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, siswa akan sulit untuk dapat menjawab soal-soal tersebut. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran dari data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Penelitian ini tergolong dalam jenis korelasional, karena berusaha mencari korelasi atau hubungan antara variabel bebas yaitu kemampuan membaca pemahaman dan variabel terikat yaitu prestasi belajar, menggunakan metode deskriptif korelasional product moment Pearson dengan bantuan Program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16,0 for windows. Populasi yang diambil adalah seluruh kelas XI SMK Indrasakti Tanjungpinang yang terdiri dari 3 kelas yang terbagi menjadi kelas XIU (Akuntansi) dengan jumlah 26 siswa, kelas XI B (Perbankan) dengan jumlah 22 siswa dan kelas XI Tn (Tata Niaga) dengan jumlah 30 siwa Jadi jumlah populasi adalah seluruh kelas XI terdiri dari 78 siswa. penelitian ini merupakan penelitian populasi atau total sampling (sampel penuh) karena subjek yang diteliti kurang dari 100 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda untuk memperoleh data tentang kemampuan membaca pemahaman yang menguji kemampuan membaca pemahaman dalam memahami makna kata dalam kalimat, menafsirkan hubungan antar kalimat dalam paragraf, menafsirkan kalimat utama deduktif sebagai bagian dari wacana dan memahami isi bacaan. Sedangkan data mengenai prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa diambil dari nilai raport semester ganjil. Dalam menganalisis data, Data yang diperoleh selanjutnya dikorelasikan. Pengkorelasian menggunakan analisis korelasi bivariate. Pengkorelasian ini dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) windows versi 16.
3
Setelah melakukan uji korelasional maka dilanjutkan untuk pengujian hipotesis. Apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, diperoleh data sampel penelitian dalam hal kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Indrasakti Tanjungpinang, peneliti dapat mengetahui rata-rata tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa dengan rata-rata nilai 50,51, sedangkan data prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa dengan rata-rata nilai 79,45. Dari 78 siswa, hanya terdapat 21 siswa yang memiliki kemampuan membaca pemahaman tingkat rendah dengan nilai 30 - 35, 43 siswa memiliki tingkat kemampuan membaca pemahaman yang sedang dengan nilai 45 - 60, 14 siswa memiliki tingkat kemampuan membaca pemahaman yang tinggi dengan nilai 65 - 80. Artinya kemampuan membaca pemahaman tingkat rendah 27%, tingkat sedang 55%, dan tingkat tinggi 18%. Dari 78 siswa terdapat 50 siswa memiliki nilai bahasa indonesia tinggi, 28 siswa memiliki nilai bahasa indonesia sangat tinggi, dan tidak ada siswa yang memiliki nilai bahasa indonesia sedang maupun rendah. Artinya prestasi belajar bahasa indonesia tingkat tinggi 64%, tingkat sangat tinggi 36%, dan tingkat sedang maupun rendah 0%. Berdasarkan hasil output SPSS, korelasi adalah jika suatu hubungan tidak sama dengan 0, maka dapat dikatakan terjadi hubungan. Pada baris correlation, terlihat hasilnya, kemampuan membaca pemahaman berhubungan secara positif dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia sebesar 0,569 (r = 0,569). Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara variabel x (kemampuan membaca pemahaman) dengan variabel y (prestasi belajar Bahasa Indonesia). Berdasarkan kriteria tingkat korelasi, yang mana nilai r adalah 0,569, berarti berada pada rentang nilai diantara 0,400 sampai dengan 0,600, maka dapat dikatakan bahwa nilai kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Indrasakti Tanjungpinang mempunyai tingkat hubungan (korelasi) sedang. Berdasarkan perhitungan korelasi product moment dapat disimpulkan bahwa besar sumbangan x kepada y dapat dilihat dari: Kp = r2 x 100% = 0,5692 x 100% = 32%, yang artinya y (prestasi belajar Bahasa Indonesia) hanya 32% ditentukan oleh faktor x (kemampuan membaca pemahaman), sementara 68% ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. 4. Simpulan dan Rekomendasi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMK Indrasakti Tanjungpinang memiliki tingkat kemampuan membaca pemahaman sedang, dengan rata-rata nilai 50,51. Prestasi belajar bahasa indonesia dapat dikatakan memiliki tingkat tinggi, dengan rata-rata 79,45. Kemampuan membaca pemahaman berhubungan secara positif dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia sebesar 0,569 (r = 0,569), dengan demikian, terdapat hubungan antara variabel x (kemampuan membaca pemahaman) dan variabel y (prestasi belajar bahasa indonesia).
Berdasarkan kriteria tingkat korelasi, yang mana nilai r adalah 0,569, berarti berada pada rentang nilai di antara 0,400 sampai dengan 0,600, maka dapat dikatakan bahwa nilai-nilai kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa indonesia siswa kelas XI SMK Indrasakti Tanjungpinang mempunyai tingkat hubungan (korelasi) Sedang. Untuk peneliti berikutnya, jika ingin melakukan penelitian yang sama mengenai Hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia, agar dapat meneliti lebih mendalam mengenai permasalahan tersebut. Daftar Pustaka Aminuddin, Suharsemi. 1983. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT.Bina Aksara. Arikunto, Suharsemi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Pustaka Prima. . 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan bagi Pelajaran Bahasa. Jakarta: PT Indeks Harjasujana, Ahmad Slamet dan Uismaian Damaianti. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara Harjanti, Amalina. 2012. Korelasi antara Kemampuan Membaca Pemahaman dan Prestasi Belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri kabupaten kulon progo. Yogyakarta. Hasan, Iqbal. 2006. Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Bumi Aksara Huzaifah, Abu. 2011. Hubungan antara kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tanjungpinang. Tanjungpinang: UMRAH I.L. Pasaribu dan B. Simandjuntak. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka Mendrofa. 2003. Kemampuan Membaca Pemahaman wacana eksposisi siswa kelas XI. Gunungsitoli: IKIP
5
Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Nini, dkk. 2010. Korelasi antara Kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Gunungsitoli. Gunungsitoli: IKIP Nurhadi. 1989. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca, Suatu Teknik Memahami Literatur yang Efisien. Bandung: CV.Sinar Baru Nurkancana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Oka, I Gusti Ngurah. 1988. Pengantar Membaca dan Pengajaran. Surabaya: PT.Usaha Nasional. Sakri. 1993. Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB Bandung Sarwono, Jonathan.2009. Statistik itu mudah: Panduan Lengkap untuk belajar komputasi statistic menggunakan spss 16. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Soedarso. 1989. Sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta: Garamedia. Soedjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Soedjito dan Mansur Hasan. 1986. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Remaja Karya CV Suhendar, ME, dan Pien Supinah. 1992. Pengajaran dan Ujian Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis. Bandung: Pionir Jaya Sumartana, P.P.N;Nurkancana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional Sunarto. 2012. Pengertian prestasi belajar. Fasilitator idola [online]. Tersedia: http://Sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ [1 April 2012] Tampubolon. 1987. Kemampun Membaca, Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa. Tarigan,Henry,Guntur. 1983. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa. . 1989. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.
. 1990. Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trihendradi,C. 2008. Step by step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit ANDI
7