APOTEKER, FKTP DAN ERA JKN
Oleh Helen Widaya, S.Farm, Apt
OUTLINE 1
PENDAHULUAN
2
URGENSI FKTP
3
Peran Apoteker di FKTP
4
Peluang dan Tantangan
5
PENUTUP
MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ? 1.
Tulang punggung pelayanan kesehatan
2. Titik berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan 3.
Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan JKN akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.
4.
Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
5.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan kesehatan Nasional
3
Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah
karena : 1.
Kondisi geografis dan demografis
2.
Kemampuan fiskal daerah dan individu
3.
Status kesehatan masyarakat
4.
Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
4
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Permenkes No 71 Tahun 2013 •
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terdiri dari:
a.
puskesmas atau yang setara;
b.
praktik dokter;
c.
praktik dokter gigi;
d.
klinik pratama atau yang setara; dan
e.
Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
Pelayanan Komprehensif meliputi : Pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif Pelayanan kebidanan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis
Pelayanan penunjang: laboratorium sederhana dan pelayanan kefarmasian Fasilitas Kesehatan yang tidak memiliki sarana penunjang wajib membangun jejaring dengan sarana penunjang. Pelayanan Promotif dan Preventif meliputi : Imunisasi dan KB
Program Rujuk Balik Prolanis Skrining preventif Primer Skrining preventif sekunder : skrining kanker leher rahim, payudara
JUMLAH PUSKESMAS Puskesmas perawatan: 3317 Puskesmas non perawatan: 6338
TOTAL : 9655 PKM Jumlah Apoteker di Puskesmas : 2271
Permenkes no 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pelayanan Farmasi Klinik
Pengendalian Mutu Yanfar dan Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Peran Farmasis yang di harapkan BPJS di Era JKN PENGADAAN OBAT UNTUK MENDUKUNG TUNTAS 144 DIAGNOSA PEMBERIAN INFORMASI OBAT/KONSELING PROMOTIF/PREVENTIF DI PROLANIS
PROGRAM RUJUK BALIK
Pertanyaannya, Apakah semua Apoteker di Puskesmas telah melaksanakan peran dan Fungsinya ?
Penanggung jawab Ruang Farmasi di Puskesmas
PEMBERIAN INFORMASI OBAT
17%
Apoteker
22%
34% Tenaga teknis kefarmasian
44%
83% Belum memberikan informasi obat yang terdokumentasi
Tenaga kesehatan lain / bukan tenaga kesehatan
Pelaksanaan Visite
KONSELING 10%
5% 3%
Apoteker melaksanakan konseling yang terdokumentasi
Apoteker melakukan visit tim
92%
Farmasi memberikan informasi obat yang terdokumentasi
Apoteker melakukan visit mandiri Belum melakukan visit
90%
Belum melaksanakan konseling yang terdokumentasi
KONSEP PELAYANAN KEFARMASIAN PELAYANAN KESEHATAN Patient Safety Quality of life
Pel
Pel
Pelayanan
Medik
Kefarmasia n
Gizi
Kolaborasi tenaga kesehatan
EPO Prog penanganan P ps: khusus & kronik
REKONSI LIASI OBAT
PIO
IO
PENGK PENGKAJIAN RESEP AJIAN RESEP
KONSELI NG VISITE
PENDEKATAN KOMUNITAS
Penunjang Lain
PATIENT/CONSUMER CENTERED
Pelayanan Keperawatan
Peran Apoteker Di Faskes Aspek Pharmaceutical Care
Aspek Manajemen
KONTINUITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Kontribusi
Manajemen Pengobatan
Faskes
Meningkatkan Memastikan Penggunaan
Rasional
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
1. Advokasi untuk meningkatkan pemahaman pelayanan kefarmasian
2. Meningkatkan kompetensi dan percaya diri apoteker 3. Advokasi untuk memperoleh
dukungan penentu kebijakan 4. Perkuat sarana informasi dan sarana dukung lainnya
Kolaborasi Tenaga Kesehatan di Faskes patient safety
Dokter
Apoteker TTK
Pasien
Nakes lain
Bidan, perawat
Penanganan pasien oleh tim multidisiplin mencegah kejadian medication eror, DRP dan mendorong penggunaan obat yang cost effectifve
APOTEKER PERLU MEMILIKI KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN FARMAKOTERAPI YANG BAIK
TANTANGAN Perubahan pada sistem pelayanan kesehatan dalam era JKN memerlukan perubahan paradigma apoteker untuk meningkatkan kompetensi di bidangnya masing-masing Keterbatasan tenaga kefarmasian dalam kuantitas dan kualitas
PELUANG Perubahan pada sistem pelayanan kesehatan dalam era JKN memberikan peluang bagi Apoteker untuk berkontribusi kepada kendali mutu dan biaya obat Kesempatan Apoteker untuk meningkatkan kompetensi lebih besar mengingat program pendidikan farmasi yang berkelanjutan makin berkembang
Akreditasi Puskesmas memberikan peluang besar bagi apoteker untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan yang berpusat pasien, perawatan oleh tim kesehatan, meningkatkan outcome pasien melalui pelaksanaan manajemen pengggunaan obat
Penutup Diperlukan kerja sama semua stake holder dalam bidang kefarmasian untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian Apoteker haruslah meningkatkan motivasi dan kompetensinya untuk memberikan pelayanan langsung sedekat mungkin kepada pasien dan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian Asosiasi Profesi Apoteker berperan dalam promosi peran dan fungsi Apoteker sebagai bagian dari Tim Kesehatan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder
Selama Kita Masih Punya Tekad yang Terpelihara dalam semangat, maka tiada kata terlambat untuk memulai