KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt
LARUTAN • Larutan sejati didefinisikan sebagai suatu campuran dari
dua atau lebih komponen yang membentuk suatu dispersi molekul yang homogen, yaitu sistem satu fase dimana komposisinya dapat berpariasi secara luas. • Disebut homogen karena susunanya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. • Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat
terlarut (solute). Pada bagian ini dibahas larutan cair. Pelarut cair umumnya adalah air.
LARUTAN • Larutan tidak jenuh (unsaturated) atau hampir jenuh
(subsaturated): • Larutan yang mengandung solut dalam konsentrasi dibawah konsentrasi yang diperlukan supaya terjadi penjenuhan yang sempurna pada suhu tertentu. • Larutan lewat jenuh (supersaturated): • Larutan pada suhu tertentu yang mengandung solut lebih
banyak dari pad anormal, sehingga terdapat solut yang takterlarut.
4
JENUH ATAU TIDAK JENUH • CONTOH : Bila NaCl dimasukan dalam Beaker glass
berisi air sebanyak 100 gram air. Diketahui kelarutan NaCl adalah 36 gram/100 gram air pada suhu 20oC. • Namun apabila kita masukan sebanyak 40 gram NaCl
dalam 100 gram air pada suhu pada 20oC, maka 36 gram akan larut dalam air tersebut.Yang selebihnya masih dalam keadaan yang tidak larut. • Larutan ini adalah larutan JENUH. • Kelarutan akan meningkat dengan kenaikan suhu.
5
JENUH ATAU TIDAK JENUH Oleh karena itu, ini berarti bahwa pada suhu yang lebih tinggi, kelarutan NaCl adalah meningkat melebihi 36 gram/100 gram. Jika kita tingkatkan suhu kepada 30oC, maka 4 gram NaCl yang tinggal akan melarut dalam larutan. Oleh karena itu pada 30oC, larutan ini menjadi larutan TIDAK JENUH
LARUTAN IDEAL DAN NYATA • Larutan ideal adalah larutan dimana tidak ada perubahan
sifat komponen, selain dari pengenceran, ketika zat- zat dicampur membentuk larutan. • Contoh : Campuran Metanol dan Etanol dikatakan hampir ideal • Dan
sebaliknya jika zat- zat di campurkan terjadi penyusutan, panas dan lainnya maka disebut larutan nyata. • Contoh : 100 ml asam sulfat dicampur dengan air volume akhir 180 ml
JENIS LARUTAN • Larutan digolongkan sesuai dengan keadaan terjadinya
zat terlarut dan pelarut. Zat Terlarut
Pelarut
Contoh
Gas Cair Padat Gas Cair Padat Gas Cair Padat
Gas Gas Gas Cair Cair Cair Padat Padat Padat
Udara Air dalam oksigen Uap iodium dalam udara Air berkarbonat Alkohol dalam air NaCl dalam air Hidrogen dalam pladinum Minyak mineral dalam wax Campuran emas- perak
Fifat Larutan • Sifaft fisika larutan dapat dikelompokan menjadi sifat
koligatif, aditif, dan konstitutif
TUGAS : Buat rangkuman tentang sifat koligatif, aditif, dan konstitutif dari larutan elektrolit dan non elektrolit (Tulis tangan) !
KELARUTAN • Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia
tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. • Secara kuantitatif ,kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai
suatu konsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu. Kelarutan dinyatakan dalam satuan mililiter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. • Secara kualitatif, kelarutan didefinisikan sebagai interaksi
sepontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen.
ISTILAH KELARUTAN
INTERAKSI SOLVENT DAN SOLUT
INTERAKSI SOLVENT DAN SOLUT
POLARITAS SOLVENT DAN SOLUT
Surfaktan
• Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas
pelarut. Pelarut polar mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi dapat melarutkan zat-zat non polar sukar larut di dalamnya, begitu pula sebaliknya. • Besarnya tetapan dielektrik ini menurut moore dapat diatur dengan penambahan pelarut lain. Tetapan dielektrik suatu campuran pelarut merupakan hasil penjumlahan dari tetapan dielektrik masing-masing yang sudah dikalikan dengan % volume masing-masing komponen pelarut. •
• Adakalanya suatu zat lebih mudah larut dalam pelarut
campuran dibandingkan pelarut tunggalny. Fenomena ini dikenal dengan istilah co-solvency dan pelarut yang mana dalam bentuk campuran dapat menaikkan kelarutan suatu zat disebut co-solvent. Etanol, gliserin dan propilen glikol adalah co-solvent yang umum digunakan dalam bidang farmasi untuk pembuatan eliksir.
Pengaruh Ukuran Partikel • Ukuran partikel dapat mempengaruhi kelarutan karena semakin kecil partikel, rasio antara luas permukaan dan volume meningkat. Meningkatnya luas permukaan memungkinkan interaksi antara solut dan solvent lebih besar.
• Pengaruh Polimorfisme
• Polimorfisme adalah kapasitas suatu senyawa
untuk terkristalisasi menjadi lebih dari satu jenis bentuk kristal. • Perubahan dari satu bentuk kristal ke bentuk yang lain adalah reversibel, proses ini disebut enantiotropik • Bentuk polimer dapat mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan, titik leleh dan sifat –sifat lain dari senyawa. • Karena titik leleh merupakan salah satu faktor yang mermpengaruhi kelarutan, maka polimorf akan memiliki kelarutan yang berbeda.
Distribusi Solut Antara Pelarut Tak Campur • Pada sistem heterogen, reaksi berlangsung antara dua
fase atau lebih. Jadi pada sistem heterogen dapat dijumpai reaksi antara padat dan gas, atau antara padat dan cairan • Hukum Distribusi Nernst ini menyatakan bahwa solut
akan mendistribusikan diri di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, sehingga setelah kesetimbangan distribusi tercapai, perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua fasa pelarut pada suhu konstan akan merupakan suatu tetapan, yang disebut koefisien distribusi (KD), jika di dalam kedua fasa pelarut tidak terjadi reaksi-reaksi apapun
faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien distribusi diantaranya: • • • • • •
1. Temperatur yang digunakan. Semakin tinggi suhu maka reaksi semakin cepat sehingga volume titrasi menjadi kecil, akibatnya berpengaruh terhadap nilai k. 2. Jenis pelarut. Apabila pelarut yang digunakan adalah zat yang mudah menguap maka akan sangat mempengaruhi volume titrasi, akibatnya berpengaruh pada perhitungan nilai k.
• • 3. Jenis terlarut. • Apabila zat akan dilarutkan adalah zat yang mudah menguap atau
higroskopis, maka akan mempengaruhi normalitas (konsentrasi zat tersebut), akibatnya mempengaruhi harga k. • • 4. Konsentrasi • Makin besar konsentrasi zat terlarut makin besar pula harga k.
TERIMA KASIH