APLIKASI BERBASIS WEB SEBAGAI PENDUKUNG KURIKULUM UNTUK PELAPORAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 CURUP
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Mochammad Yusa 09.11.2944
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
The Application Based on Web as the Curriculum Supporter to Report the Study Result of Students at SMA Negeri 1 Curup
Aplikasi Berbasis Web Sebagai Pendukung Kurikulum untuk Pelaporan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Curup
Mochammad Yusa Anggit Dwi Hartanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Abstract The development of information technology that develops quickly creates the new culture for all the people in the world. The education world is not escaped of its touch. The information technology integration to the education world has created the big influence. The education quality and education efficiency can be increased with using the modern of information technology. SMA Negeri 1 Curup is the state school that has the potential at the Rejang Lebong regency. SMA Negeri 1 Curup also is the one of the oldest school at Bengkulu province. In every year always experience the difficulties in making the grade of processing system; SMA Negeri 1 Curup Curup is still simple so that it needs the long time. To cover this problem, it is needed a computerization system to support the increasing of education grade and education quality especially in the service problem. Because of that, the writer makes effort to design system of the application based on web as the curriculum supporter to report the study result of students at SMA Negeri 1 Curup. Where if we use this system, the teachers will process the examination values of students directly in period of time. Besides that after the students do the examination can know the examination result directly. So the value transparency will be known by all the students. Keywords : the web application, the education, state SMA Negeri 1 Curup, Rejang Lebong Regenccy, Bengkulu.
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Salah satu aspek yang sangat berkembang saat ini adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya ini (Teknologi informasi dan komunikasi) ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “online” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Pada asumsi tersebut, pergeseran proses pengajaran dan aktivitas organisasi dalam pendidikan dari kertas ke “online” atau saluran. Penerapan pergeseran ini telah banyak di rasakan dalam dunia pendidikan khususnya dalam penerapan sistem-sistem informasi yang berhubungan dengan penyebaran ilmu pengetahuan, transparansi laporan akuntansi keuangan aktivitas sekolah, pencatatan data siswa dan guru, pelaporan nilai siswa, bahkan pengolahan secara advanced dalam proses pengolahan data laporan nilai siswa. Pergeseran ini tentunya akan meningkatkan kualitas informasi yang akan di sajikan kepada masyarakat (siswa).( Mohamad Surya:2006) SMA Negeri 1 Curup merupakan salah satu sekolah yang cukup berpotensi di daerah kabupaten Rejang Lebong. SMA Negeri 1 Curup juga merupakan salah satu sekolah negeri terpopuler di Kabupaten Rejang Lebong. Menurut pengamatan sementara penulis, sekolah ini telah mempunyai teknologi infrastruktur yang cukup baik, ini terbukti dengan ada akses internet berbasis wifii serta sudah terdapat laboratorium komputer yang cukup mempuni dengan berbagai fasilitas internet. Namun, dalam tiap tahunnya selalu mengalami kesulitan dalam melakukan sistem pengolahan nilai, pada SMA Negeri 1 Curup masih begitu sederhana sehingga memerlukan waktu yang lama. Berdasarkan ide dan gagasan tersebut, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dan membangun rekayasa perangkat lunak yang berbasis pada aplikasi web di SMA NEGERI 1 CURUP yang dituangkan kedalam penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Berbasis Web sebagai Pendukung Kurikulum untuk Pelaporan Nilai Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Curup”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana merancang teknologi aplikasi berbasi web sebagai upaya pengelolaan data nilai siswa SMA Negeri 1 Curup dengan metode desentralisasi database server yang memungkinkan dapat memproses data secara akurat, dan efesien dalam pengolahannya.
1.3. Manfaat penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai berikut : a.
Penelitian ini diharapkan untuk memberikan pengetahuan khusus pagi para pendidik di kabupaten Rejang Lebong tentang pemanfaatan teknologi yang bijak.
b.
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi bagi kementerian Pendidikan
Nasional
kabupaten
Rejang
Lebong
sebagai
upaya
pengimplementasian teknologi informasi dan komunikasi di sekolah-sekolah di kawasan daerah Kabupaten Rejang Lebong khususnya dalam pengolahan data nilai siswa. c.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pioner bagi mahasiswa-mahasiswa putra daerah yang sedang melanjutkan study di luar kabupaten Rejang lebong untuk lebih peduli terhadap daerahnya sendiri.
d.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjadikan kabupaten Rejang lebong menjadi kota yang di kenal dengan teknologinya.
e.
Penelitian ini juga diharapkan bisa mempercepat proses pengolahan data nilai siswa yang dicetak sebagai lembar belajar siswa (LBH) yang bisa dimanfaatkan oleh bagian kurikulum sekolah dalam proses pengolahan data nilai siswa.
2.
Landasan Teori
2.1. Aplikasi web Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi web statis dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan mengguankan HTML saja. Kekurangan aplikasi ini terletak pada keharusan untuk mememlihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelamahan ini dapat diatasi dengan model aplikasi web dinamis. Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi yang bersifat dinamis (berubahubah) dan dapat saling berinteraksi dengan user. Biasanya untuk web statis yang ditonjolkan adalah sisi tampilan yang banyak mengandung grafis sehingga untuk merancang web statis tidak diperlukan kemampuan pemrograman yang handal. 2.2. Intranet Secara harfiah, kata intranet terbagi menjadi dua bagian yaitu intra yang berarti “di dalam” dan net yang berarti “jaringan” (komputer). Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa intranet adalah jaringan komputer yang khusus untuk penggunaan pada lingkungan di dalam batasan suatu organisasi. Dari sudut teknisnya, intranet didefenisikan sebagai penggunaan teknologi internet dan WWW (World Wide Web) di dalam sebuah jaringan komputer lokal.(Peter Losin:Adi Kurnia, 1998:5)
2.3. Database Menurut Chou (1987) yang dikutip dari buku Basis Data oleh Abdul Kadir (2005:5) bahwa defenisi database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. Dalam praktek, penggunaan istilah database menurut Elmasri R.(1994) lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu : a.
Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata.
b.
Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit , sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut sebagai database.
c.
Database perlu dirancang,dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan.
Database dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai. Database mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata. Dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan (Waljianto, 2003 :2). 2.4. Konsep permodelan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) mendifinisikan software engineering
sebagai
penerapan
suatu
pendekatan
yang
sistematis,
disiplin
dan
terkuantifikasi atas pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studi atas pendekatan –pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat lunak. Model Sekuensial Linear dikenal dengan nama “Classic Life Cycle ” atau “Waterfall Model”. Model ini adalah model klasik yang pertama kali ada dan bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Setelah muncul model water fall, seiring dengan berjalan nya waktu model-model lain pun bermunculan. Salah satu model yang muncul dalam waktu belakangan ini adalah Unified Process (UP) yang gambar model nya seperti dibawah ini:
Gambar 2.1. Unified Process (Larman, C. 1998) Model ini menggunakan phase dan iterasi di dalam pengembangan perangkat lunak. Di dalam setiap iterasi terdapat requirements, design, implementation, dan system test.Tahapan yang dilakukan pada setiap iterasi di dalam UP adalah sebagai berikut: 1. Requirements – pada tahapan ini requirement Analysis untuk aplikasi dilakukan. Pada tahap ini proses pengumpulan kebutuhan user yang berkaitan dengan software yang akan dibangun dilakukan secara intensif. Proses capturing requirement dilakukan dengan teknik wawancara dengan end-user dan owner kemudian disusul dengan pembuatan use-case diagram awal untuk memberikan menggambarkan bentuk software yang akan dibangun kepada end-user dan owner. 2. Analysis & Design – Fase Analysis dan design fase crusial pada masa pengembangan piranti lunak. Fase Analysis kita menganalisa apa yang terjadi pada problem domain, apa yang dibutuhkan oleh system dalam rangka memonitor dan memaintain problem domain. Fase design berbicara tentang bagaimana memproduce solusi agar software yang dibangun dapat memenuhi requirement yang diinginkan oleh user. 3. Implementation – Mengimplementasikan hasil perancangan piranti lunak kedalam kode program perangkat lunak yang dapat dieksekusi oleh komputer. 4. Test – Fase testing dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibangun telah berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan, serta menguji kelayakan sistem untuk di-deploy. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji. Pada fase ini kita memastikan bahwa input yang diberikan setelah diproses dapat memberikan output yang valid dan actual sesuai dengan yang dibutuhkan. 5. Deployment – Pada tahapan ini sistem mulai digunakan oleh user.
Gambar 2.2. Schedule-oriented terms in the UP (Larman, C. 1998) Life Cycle UP dibagi kedalam empat fase yaitu sebagai berikut: 1. Inception - pada tahap ini, awal sebuah ide dikembangkan menjadi visi produk, memeriksa dan mengkonfirmasi pemahaman tentang inti kenapa proyek ini harus dicoba. Tahap awal menetapkan kelayakan produk dan menentukan ruang lingkup proyek. 2. Elaboration - pada tahap ini mayoritas dari use-case ditetapkan secara rinci dan arsitektur sistem dirancang. Fase ini berfokus pada kemampuan proyek. Tahap ini mengidentifikasi resiko dan jadwal, staf dan profil biaya untuk keseluruhan proyek. 3. Construction - Selama tahap kontruksi, produk dipindahkan dari arsitektur dasar ke keseluruhan sistem secara lengkap. Arsitektural yang tadinya dirancang diterapkan ke dalam sistem dengan menggunakan kode. 4. Transition - Pada fase terakhir ini system di deploy ke users. Feedback dari user diterima dan digunakan untuk perbaikan kedepannya. Fase ini juga termasuk konversi system dan pelatihan users. Fase ini sering diawali dengan rilis beta dari aplikasi. 2.5. Sekolah Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2008:1244) yang sama persis dengan yang ditulis oleh W.J.S. Poerwadarminta (1999:889), yaitu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan sekolah tinggi.
Pengertian sekolah menengah atas (SMA) yang penulis pakai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2008:1244) adalah sekolah umum selepas sekolah menengah pertama sebelum perguruan tinggi. 3.
Analisis dan Perancangan
3.1. Tinjauan Umum SMA Negeri 1 Curup merupakan salah satu SMA Negeri di provinsi Bengkulu. SMA Negeri 1 Curup memiliki masa jenjang pendidikan 3 tahun pendidikan, yaitu kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Sekolah yang beralamatkan jalan basuki rachmad no 1 Dwi tunggal Curup ini merupakan sekolah menegah atas tertua di provinsi Bengkulu. Sekolah ini di dirikan pada tahun 1959. Namun, belum tahu pasti siapa penggerak berdirinya sekolah ini. SMA Negeri 1 Curup saat ini menggunakan sistem tingkat satuan pendidikan (KTSP). Sebelum tahun 2007, sekolah ini menggunakan sistem kurikulum berbasis kompetensi atau yang biasa di singkat KBK. Sekolah menengah atas ini sudah mengalami banyak kemajuan terutama kemajuan di bidang fasilitas sekolah. Tidak dapat di pungkiri bahwa kemajuan suatu sekolah bergerak lurus seiring berkembang pesatnya fasilitas yang di sediakan. Di sekolah ini terdapat berbagai fasilitas di antaranya, Kelas, Perpustakaan, Laboratorium kimia, Laboratorium biologi, Laboratorium fisika, Laboratorium komputer, Laboratorium bahasa, Masjid AsySyura, Ruang Bimbingan Konseling dan Kantin. Kegiatan ekstra siswa atau yang biasa di sebut kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengisi waktu luang atau kegiatan penunjang siswa di luar jam sekolah. Di Sekolah ini telah tersedia cukup banyak kegiatan ektrakurikuler, seperti paskibra (Pasukan pengibar Bendera Pusaka), basket, rohani islam, pencinta alam, drum band, english club, kelompok ilmiah remaja (KIR), dan lain-lain. 3.2. Analisis Sistem a. Analsis PIECES Pengidenfikasian masalah sistem yang akan akan di kembangkan atau di bangun diperlukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efesiensi, dan pelayanan pelanggan. Panduan ini di kenal dengan analisis PIECES (performance, information, economy, control, efeciency, services). Dari analisis ini, maka akan di dapatkan masalah-masalah utama.(Hanif Al Fatta, 2007:51). Berikut adalah identifikasi masalah-masalah yang penulis dapatkan ketika observasi di lapangan.
1. Kinerja (performance) a. Nilai akademik siswa dari guru mata pelajaran dan guru bimbingan konseling diserahkan kepada wakil kepala sekolah urusan kurikulum dalam bentuk file excel, selanjutnya wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan staff bagian kurikulum memindahkan nilai siswa dengan cara copy-paste satu per satu ke form LBH siswa. b. Setiap kelas berisikan rata-rata 40 siswa, sedangkan jumlah kelas yang aktif yaitu kelas X berjumlah 7 kelas, kelas XI berjumlah 6 kelas (IPA berjumlah 4 kelas, IPS berjumlah 2 Kelas), dan kelas XII berjumlah 6 kelas (IPA berjumlah 4 kelas, IPS berjumlah 2 kelas). Jadi, total siswa SMA Negeri 1 berjumlah 760 siswa. c.
Pembagian LHB di berikan setiap 1 semester sekali atau dalam jangka waktu 6 bulan sekali.
2. Informasi penyimpanan data (information) a. Data nilai akademik siswa terbagi menjadi 3 bagian pokok yaitu nilai kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotor. Serta nilai sekunder yaitu terbagi menjadi nilai organisasi, nilai ekskurikuler dan nilai kepribadian. b. Nilai yang terlampir di Lembar Hasil Belajar siswa (LBH) berupa nilai dari guru per mata pelajaran, nilai kepribadian dari guru bagian bimbingan konseling, dan nilai dari guru bagian pembina ekstrakurikuler. c.
Nilai yang disimpan adalah nilai yang berbentuk file excel yang selanjutnya disimpan hanya di dalam direktori didalam hardisk komputer wakil sekolah urusan kurikulum.
3. Ekonomi (economy) a. Biaya penggunaan kertas-kertas untuk kegiatan akademis cukup mahal. b. Biaya lembur bagian urusan kurikulum cukup besar. 4. Kontrol atau keamanan aplikasi (control) a. Previledge yang besar bagi waka sekolah urusan kurikulum dan staff dalam proses pemindahan data nilai siswa ke form LHB siswa. b. Tingkat kesalahan dalam pemindahan data nilai siswa cukup riskan. 5. Efisiensi (eficiency) a. LHB siswa tidak cepat di proses karena biasanya terjadi masalah-masalah seperti sikap indisipliner guru dalam proses penyetoran data ke wakasek ur. Kurikulum dan sifat guru yang kurang memahami teknologi yang sudah ada. b. Waktu yang digunakan untuk pemrosesan data sampai printing data nilai siswa cukup lama. c.
Utilitas yang tersedia belum optimal.
6. Pelayanan pelanggan (services) a. Wali murid sering menunggu akibat pemrosesan printing data LHB siswa yang selesai tidak tepat waktu. b. Olah data yang dilakukan dari guru sampai proses LHB tidak transparan. b. Analisis Cause and Effect Dalam menjalankan proses penilaiannya, wakil kepala sekolah urusan kurikulum mendapat beberapa masalah umum yang menghambat proses pengelolaan nilai siswa. Kondisi ini secara tidak langsung mempengaruhi efektivitas dari program pendidikan yang diselenggarakan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain adalah : 1. Penyimpanan nilai akademis masih berupa file excel yang terpisah-pisah. 2. Kurang adanya sarana komunikasi yang memadai. 3. Proses penyetoran nilai dari masing guru bagian yang terpisah-pisah dan tidak terintegrasi. 3.3. Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah analisis dari perancangan perangkat lunak. Perancangan ini dilakukan untuk mendokumentasikan rancangan sistem yang sudah dianalisis. 1. Database Rancangan database meliputi normalisasi, relasi antar tabel dan struktur tabel. Normalisasi adalah penormalan data yang dibagi-bagi menjadi bagian-bagian, tujuan dari normalisasi adalah mengatasi agar tidak terjadi redundant data. Relasi antar tabel menggabarkan hubungan antar tabel. Sedangkan struktur tabel adalah model dari database yang sudah dinormalisasi dan arus jalannya database.
Gambar 3.1 Relasi antar tabel database
2. Use Case
Gambar 3.2 Use case diagram yang akan dikembangkan
3. Class diagram
Gambar 3.3 Class diagram sistem
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1. Implementasi Tahap implementasi sistem merupakan tahap penterjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis ke dalam suatu bahasa pemrograman tertentu serta penerapan perangkat lunak yang dibangun pada lingkungan yang sesungguhnya. Adapun pembahasan implementasi terdiri dari perangkat lunak pembangun, perangkat keras pembangun, dan implementasi antarmuka. 1) Perangkat Lunak Pembangun Perangkat lunak pembangun menjelaskan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web sebagai pendukung kurikulum untuk pelaporan hasil belajar siswa SMA negeri 1 Curup. Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Windows 7 Home Premium sebagai sistem operasi.
2. Adobe Dreamweaver CS 3 sebagai aplikasi untuk pemograman html dan php, 3. XAMPP 1.7.4-VC6 aplikasi untuk membuat server offline, 4. MySql Workbench 5.2 sebagai aplikasi untuk membuat database, 5. Google Chrome sebagai Media untuk pengimplementasian php dan database. 2) Perangkat Keras Pembangun Perangkat keras pembangun menjelaskan perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web sebagai pendukung kurikulum untuk pelaporan hasil belajar siswa SMA negeri 1 Curup. Adapun perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Processor Intel Core 2 Duo-T5870 2.00 GHz 2. RAM 2,50 GB 3. Harddisk 250 GB 4. Monitor LCD 5. Keyboard dan Mouse 3) Batasan Implementasi Batasan dalam proses implementasi aplikasi berbasis web sebagai pendukung kurikulum untuk pelaporan hasil belajar siswa SMA negeri 1 Curup adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini hanya digunakan dengan batasan jaringan yang terbatas yaitu jaringan yang implementasikan dalam program ini adalah hanya sebatas ruang lingkup jaringan lokal SMA Negeri 1 Curup. 2. Aplikasi ini diimplementasikan menggunakan perangkat lunak pembantu yaitu browser. 3. Aplikasi ini hanya fokus pada proses pengolahan nilai yang hasil outputnya akan dicetak. Aplikasi ini tidak mengimplementasikan proses penambahan tiap-tiap guru sesuai dengan hak akses pengguna. 4. Aplikasi ini untuk menu penambahan siswa yang mengikuti organisasi dan ektrakurikuler masih bersifat single input. Begitu juga dengan penampahan kelas dan tabel-tabel yang lain. 5. Aplikasi ini berfungsi jika sekolah yang bersangkutan menggunakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). 4) Implementasi Interface Gambar berikut adalah hasil akhir pelaporan LHB siswa setalah semua guru memasukkan nilai siswa.
Gambar 4.1 Preview LHB siswa yang diciptakan sistem
4.2. Pembahasan a. Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem adalah tata cara dalam pemeliharaan sistem aplikasi berbasis web ini. Berikut adalah hal yang yang akan dilakukan dalam proses pemeliharaan sistem aplikasi ini. 1) Pemeliharaan File Aplikasi dan Jaringan: a) Melakukan pemeriksaan dan backup HTML, PHP, CSS dan SQL secara rutin, untuk menghindari terjadinya kerusakan data karena injeksi script oleh para hacker. b) Memeriksa log yang bermasalah (error log) untuk mengetahui penyebab terjadinya bugs (kesalahan) pada sistem. c) Memeriksa lalu lintas jaringan LAN (Local Area Network) agar tetap terjadi lalu lintas data. 2) Pemeliharaan Back-End Website (back-end maintenance):
a) Pengisian content, penataan layout dan pengarsipan dokumen berita dan artkel. b) Pemeriksaan content, baik tulisan, gambar, animasi, link, dan lain-lain agar tidak mengganggu atau merusak layout yang telah didesain. c) Pemeriksaan komponen lain yang mendukung website secara outsource. d) Pemeriksaan dan validasi terhadap pengguna (user) yang melakukan input data nilai siswa. 5.
Penutup
5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis, perancangan, implementasi dan evaluasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Aplikasi berbasis web sebagai pendukung kurikulum untuk pelaporan hasil belajar siswa SMA negeri 1 Curup adalah upaya pengelolaan data nilai siswa SMA Negeri 1 Curup dengan metode desentralisasi database server yang memungkinkan dapat memproses data secara akurat, dan efesien dalam pengolahannya. b) Perancangan aplikasi berbasis web sebagai pendukung kurikulum untuk pelaporan hasil belajar siswa SMA negeri 1 Curup membantu memperkecil biaya pengeluaran sarana dan prasarana khususnya dalam pengadaan bahan (kertas) yang digunakan untuk pendistribusian informasi tentang nilai-nilai siswa. c) Kebutuhan informasi dalam kegiatan penyaluran nilai-nilai siswa dapat dipenuhi dan diproses sesuai aturan yang berlaku di dalam SMA Negeri 1 Curup. d) Aplikasi berbasis web sebagai pendukung kurikulum untuk pelaporan hasil belajar siswa SMA negeri 1 Curup sudah memiliki motode desentralisasi database. Sehingga proses pencaharian dokumen-dokumen lama sangat mudah ditemukan.
Daftar Pustaka
Al-Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan Bersaing perusahaan dan organisasi Modern. Yogyakarta: Andi. Kadir, Abdul. 2005. Dasar Pemrograman Web dengan ASP. Yogyakarta: Andi. Larman, Craig. 1998. Applying UML and Patterns. an Introduction to Object Oriented Analysis and Design. New Jersey : Prentice-Hall Inc. Losin, Peter. 1998. Extranet Design & Implemention. Terj. Kurnia Adi. Desain dan implementasi extranet. Jakarta: Elex Media Komputindo. Surya, Mohammad. 2006. Potensi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka Peningkatan Mutu Pembelajaran. Jakarta : Pustekkom Depdiknas Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa. W.J.S Poerwadarminta. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Waljiyanto. 2003. Sistem Basis Data, Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.