2011
ANNUAL REPORT
INNOVATION & CONTINUOUS IMPROVEMENT
Building a Better Electricity
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
02
Ikhtisar Data Keuangan Pokok Konsolidasi
04
Laporan Dewan Komisaris
08
Laporan Direksi
12
Profil Perseroan
13
Struktur Organisasi PT. Voksel Electric Tbk.
14
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar
16
Nama, Jabatan & Riwayat Hidup Singkat Anggota Dewan Komisaris
18
Nama, Jabatan & Riwayat Hidup Singkat Anggota Direksi
20
Sumber Daya Manusia
22
Pemegang Saham
26
Analisa dan Pembahasan Manajemen
32
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
41
Laporan Keuangan
Consolidated Financial Highlights
Board of Commissioners’ Report
Board of Directors’ Report
Company Profile
Organization Structure PT. Voksel Electric Tbk.
Vision, Mission and Core Values
Name, Title & Biography of the Board of Commissioners
Name, Title & Biography of the Board of Directors
Human Resource
Shareholders Information
Management Analysis dan Discussion
Good Corporate Governance
Financial Statements
IKHTISAR DATA KEUANGAN POKOK KONSOLIDASI Consolidated Financial Highlights
Hasil Operasi Operating Results Penjualan Bersih Net Sales Laba Kotor Gross Profit Laba (Rugi) Usaha Operating Income (Loss) Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss) Jumlah Saham yang Beredar Total Shares Laba (Rugi) per Saham Dasar Basic Earning (Loss) Per Share
2011
2010
2009
2008
2007
2,014,608
1,309,570
1,729,113
2,267,484
1,358,648
303,541
153,228
197,884
254,384
177,346
175,309
47,287
82,477
140,636
95,086
110,621
10,262
53,563
5,238
53,701
831,120,519
831,120,519
831,120,519
133.01
12.35
64.45
6.30
64.61
2011
2010
2009
2008
2007
302,824
184,986
125,409
72,774
187,854
1,357,377
904,218
969,269
904,529
667,164
193,405
211,047
212,644
199,374
128,707
17,917
25,964
29,515
89,916
34,295
7,668
6,572
6,635
6,952
7,099
14,589
4,644
49,409
54,272
2,104
1,573,039
1,126,481
1,237,958
1,165,128
805,074
1,054,553
719,232
843,861
831,755
479,310
1,076,394
740,456
862,504
850,053
496,252
496,646
386,024
375,454
315,075
308,822
2011
2010
2009
2008
2007
7.0
0.9
4.3
0.4
6.7
22.3
2.7
14.3
1.7
17.4
128.7
125.7
114.9
108.7
139.2
216.7
191.8
229.7
269.8
160.7
68.4
65.7
69.7
73.0
61.6
31.6
34.3
30.3
27.0
38.4
15.1
11.7
11.4
11.2
13.1
8.7
3.6
4.8
6.2
7.0
5.5
0.8
3.1
0.2
4.0
Posisi Keuangan Financial Position Modal Kerja - Bersih Working Capital - Net Aset Lancar Current Assets Aset Tetap - Bersih Fixed Assets - Net Investasi Barang Modal Capital Expenditure Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Aset Lain-lain Other Assets Jumlah Aset Total Assets Liabilitas Jangka Pendek Short-term Liabilities Jumlah Liabilitas Total Liabilities Ekuitas (Defisiensi Modal) Equity (Capital Deficiency)
Rasio Usaha Pokok Key Business Ratios Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Jumlah Aset Net Income (Loss) to Total Assets Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Ekuitas (Defisiensi Modal) Net Income (Loss) to Shareholder’s Equity Rasio Lancar Current Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (Definisi Modal) Total Liabilities to Total Shareholder’s Equity (Capital Deficiency) Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset Total Liabilities to Total Assets Rasio Ekuitas (Defisiensi Modal) Terhadap Jumlah Aset Shareholder’s Equity (Capital Deficiency) to Total Assets Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan Bersih Gross Profit to Net Sales Rasio Laba (Rugi) Usaha Terhadap Penjualan Bersih Operating Income (Loss) to Net Sales Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Penjualan Bersih Net Income (Loss) to Net Sales
Dalam Jutaan Rupiah, kecuali rasio dalam %, lembar saham dalam lembar, laba (rugi) per saham dalam Rupiah In Million Rupiah, excepts ratios in %, total shares in number, gain (loss) per share in Rupiah
02
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
831,120,519 831,120,519
PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PERSEROAN DALAM DUA TAHUN TERAKHIR Changes in The Company’s Share Price for The Last Two Years Harga Saham / Share Price 1.000.00 900.00 800.00
Harga / Price
700.00 600.00 500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 0.00 Q1-2010
Q2-2010
Q3-2010
Q4-2010
Q1-2011
Q2-2011
Q3-2011
Q4-2011
Terendah / Low
315
400
400
400
410
470
500
570
Tertinggi / High
400
450
400
570
490
660
870
820
Akhir / Closing
400
400
400
450
475
600
750
820
Periode / Period
Indeks Harga Saham Individual / Individual Share Price Index 80.000 70.000
Indeks / Index
60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0.000 Q1-2010
Q2-2010
Q3-2010
Q4-2010
Q1-2011
Q2-2011
Q3-2011
Q4-2011
Terendah / Low
35.388
35.388
35.388
38.927
39.812
51.313
57.506
60.160
Tertinggi / High
36.273
35.388
35.388
43.351
42.023
53.082
66.353
72.546
Akhir / Closing
35.388
35.388
35.388
39.812
42.032
53.082
66.353
72.546
Periode / Period
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
03
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners’ Report Pemegang saham yang terhormat,
Dear esteemed shareholders,
Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat pengaruh krisis ekonomi di Amerika Serikat, yang masih dalam proses pemulihan, dan krisis keuangan yang melanda Eropa, perekonomian Indonesia yang dipicu oleh konsumsi domestik yang masih kuat, pada tahun 2011 masih tumbuh 6,5%. Namun sebagai negara dengan perekonomian terbuka, gejolak ekonomi dunia pada gilirannya akan mempengaruhi perekonomian Indonesia.
In the middle of global economic uncertainty caused by the economic crisis in the United States which is under recovery process and also financial crisis that hits Europe, Indonesia economy still grew 6.5% in 2011 triggered by strong domestic consumption. However, as a country with an open economy, Indonesia economy will be affected by the world economic fluctuation.
Memasuki tahun 2012, berbagai lembaga kajian ekonomi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dari tahun yang lalu jika krisis Eropa terus berlanjut.
Entering the year 2012, many institutes of economic study project Indonesia economic growth will be lower than last year, if European crisis still continues.
Pada tahun 2011, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik atas kabel listrik dan kabel telekomunikasi, Perseroan berhasil mencapai target penjualan total sebesar Rp 2.01 triliun, dengan komposisi 92,40% untuk penjualan domestik dan 7,60% ekspor. Perseroan juga berhasil meningkatkan kinerja di berbagai bidang yang memberikan kontribusi yang cukup besar pada pertumbuhan Perseroan.
In 2011, along with the increased demand in the domestic market for power and telecommunication cables, the Company managed to achieve total sales target of Rp 2.01 trillion, with the composition of 92.40% for domestic sales and 7.60% for export. The Company also managed to improve its performance in various fields which highly contribute to the Company’s growth.
Dari kiri ke kanan (from left to right) : Michael Tjandrawinata, Kumhal Djamil, Christianto Wibisono, Akihisa Takizawa, Hardi Sasmita
04
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp 2.014,61 miliar naik Rp 705,04 miliar atau 53,84% dibanding tahun 2010 sebesar Rp 1.309,57 miliar. Hal ini diikuti pula dengan meningkatnya laba kotor Perseroan sebesar 98,10% dari Rp 153,23 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 303,54 miliar di tahun 2011. Seiring dengan hal tersebut, rasio laba kotor dan laba usaha terhadap penjualan bersih masing masing 15,07% dan 8,70% juga meningkat signifikan dibanding pencapaian rata-rata 5 (lima) tahun sebelumnya yaitu 11,59% dan 5,33%.
Net sales in 2011 were recorded at Rp. 2,014.61 billion or 53.84% increased of Rp 705.04 billion compared to 2010 of Rp. 1,309.57 billion. The Company’s gross profit increased 98.10% from Rp 153.23 billion in 2010 to Rp 303.54 billion in 2011. The ratio of gross profit to net sales and operating income to net sales were 15.07% and 8.70% respectively, which increased significantly compared to average achievement of the previous 5 (five) years of 11.59% and 5.33%.
Pada tahun 2011, Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 175,31 miliar dan laba bersih Rp 110,62 miliar.
In 2011, the Company recorded operating income of Rp 175.31 billion and net income of Rp 110.62 billion.
Sesuai dengan harapan pemegang saham untuk memantau dan mengawasi kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan, Dewan Komisaris sepanjang tahun 2011 mengadakan pertemuan rutin dengan agenda hasil kegiatan Perseroan dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan.
In accordance with the shareholders’ expectation to monitor and supervise the performance of Directors in managing the Company, the Board of Commissioners holds regular meetings during 2011 with the agenda of corporate activities and matters related to corporate activities.
Di samping itu, Dewan Komisaris mengadakan rapat rutin sekali sebulan dengan Direksi beserta jajarannya untuk membahas dan mengevaluasi hasil-hasil kerja Perseroan dan memantau langkah - langkah yang dilakukan Direksi.
Besides, the Board of Commissioners holds regular meeting once a month with the Directors to discuss and evaluate the Company’s performance and monitor the Directors’ actions.
Dewan Komisaris melakukan penelahaaan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan secara keseluruhan serta memberikan pendapat dan saran kebijakan agar sasaran-sasaran dapat dipenuhi untuk selanjutnya dilaporkan dalam RUPS. Selain daripada itu, masih ada pertemuan yang sifatnya khusus untuk membahas masalah tertentu yang dihadapi Perseroan.
The Board of Commissioners evaluates the implementation of the Company’s work plan and budget as a whole and provides opinion and suggestions to fulfil the Company’s objectives which then will be reported in the GSM. Besides, the Board of Commissioners also holds special meeting to discuss particular problems faced by the Company.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap manajemen Perseroan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang beranggotakan 3 orang diketuai oleh Komisaris Independen dan 2 orang anggota yang menguasai bidang keuangan dan akuntansi. Pada tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak 4 (empat) kali, termasuk 2 (dua) kali pertemuan dengan Dewan Komisaris.
In performing its duty to oversee the Company’s management, the Board of Commisisoners is assisted by the Audit Committee. The Audit Committee consists of 3 persons chaired by the Independent Commissioner and two members who master in finance and accounting. In 2011, the Audit Committee held 4 (four) times meetings, including 2 (two) meetings with the Board of Commissioners.
Dari hasil pengamatan Dewan Komisaris sepanjang tahun 2011, meskipun ada beberapa target yang belum sepenuhnya tercapai diperoleh gambaran realisasi rencana kerja dan anggaran Perseroan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio usaha pokok yang pencapaiannya rata-rata di atas target, yang menggambarkan hasil kegiatan operasional diikuti dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Based on the Board of Commissioners’ observation during the year 2011, although some targets did not fully achieve, the BOC was informed on the realization of work plan and budget, which was considered to be acceptable. The Company’s main business ratios were better than target, which indicated the results of the Company’s operations followed by the increased productivity and efficiency.
Dalam berbagai rapat dan pertemuan dengan Direksi beserta jajarannya, selalu ditekankan agar Perseroan meningkatkan penerapan GCG secara konsisten, memastikan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan audit internal agar risiko-risiko penting terindikasi, terukur dan dapat dimitigasi dengan baik.
In various meetings with the Directors, it is always emphasized that the Company consistently follows the GCG conduct and ensures to follow up the results of the internal audit findings in order to indicate, measure and properly mitigate significant risks.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
05
06
Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi selama tahun 2011 cukup baik, hal ini tercermin dari: - Rasio-rasio usaha yang memuaskan - Rapat koordinasi antar bagian dilaksanakan secara rutin sebulan 2 kali oleh Direksi - Direksi memiliki prosedur dan jadwal yang tetap bagi pelaksanaan rapat koordinasi pelaporan manajemen dan perkembangan usaha masing-masing sebulan sekali. - Temuan-temuan audit internal cepat ditindaklanjuti dan diselesaikan. - Direksi memonitor kinerja Perseroan dengan data komparatif perusahaan sejenis. - Direksi mengikuti perkembangan dan tren yang berpengaruh terhadap Perseroan dan menggunakan informasi tersebut untuk mengarahkan kinerja Perseroan.
The Board of Commissioners appraised the Board of Directors’ performance in 2011 which was reflected by the followings: - Satisfactory business ratios. - Inter-departments Coordination Meeting was regularly held twice a month by Directors. - The Board of Directors had fix procedure and schedule to perform coordination meeting of management report regarding progress from each division once a month. - Internal audit findings were followed up and resolved quickly. - The Board of Directors monitored the Company’s performance by comparing with the competitors data. - The Board of Directors followed the development and trend that affected the Company and used the information to direct the Company's performance.
Pesatnya pertumbuhan permintaan pasar domestik atas kabel listrik, kabel telekomunikasi dan fiber optik mendorong optimisme kinerja Perseroan tahun 2012 akan terus meningkat. Namun demikian Perseroan perlu berhati-hati terhadap dampak gejolak harga minyak bumi dan nilai tukar karena penjualan ekspor Perseroan yang masih sangat rendah sedangkan ketergantungan impor bahan baku sangat tinggi.
The rapid growth of domestic market demand for power cables, telecommunication cables and fiber optic boosts telecommunication the optimism for the improved Company’s performance in 2012. However, the Company should be aware of the impact of oil price and exchange rate fluctuation because the Company’s export sales are still very low, while the dependence on the imported raw materials is very high.
Persaingan usaha pada tahun 2012 yang akan semakin tajam, baik dari produk-produk kabel produksi perusahaan sejenis dalam negeri maupun dari makin derasnya kabel impor yang masuk sejalan dengan melemahnya permintaan dari kawasan Eropa dan Amerika Serikat, perlu diantisipasi.
The company should anticipate the competition which will be more severe in year 2012, either from local competitors or increasing imported cables due to the weakening demand from Europe and the United States.
Rencana PLN untuk mempercepat pelaksanaan proyek pembangkit dan transmisi 10,000 MW tahap II, komitmen pemerintah untuk menyelesaikan program “Indonesia Connected” pada tahun 2012 dan rencana penyelesaian pembangunan fiber optik network PT Telkom, permintaan pasar domestik atas kabel listrik, telekomunikasi dan fiber optik akan meningkat. Seiring dengan meningkatnya pembangunan di sektor industri dan di sektor properti, permintaan terhadap kabel pasaran juga akan meningkat.
PLN plans to accelerate the implementation of power plant and transmission projects of 10.000 MW Phase II, and the government has commitment to complete the "Indonesia Connected" program in year 2012. In addition, PT. Telkom plans to complete fiber optic network construction. With the above prospects, we expect the demand for power cables, telecommunication and fiber optic in the domestic market will rise. As the industrial and property sectors are growing, the demand for the free market cables will also increase.
Dalam menyusun strategi Perseroan dan upaya mencapai rencana kerja dan anggaran Perseroan tahun 2012, Visi dan Misi Perseroan, risiko-risiko dan peluang yang dihadapi Perseroan, benchmark dengan perusahaan sejenis, analisa industri dan kinerja keuangan telah dijadikan bahan pertimbangan oleh Direksi. Asumsi-asumsi yang mendasari rencana strategis Perseroan telah dibuat mengacu pada keadaan yang ada.
In preparing the Company’s strategies and efforts to achieve the Company’s work plan and budget for year 2012, the Directors consider the Company’s Vision and Mission, the risks and opportunities faced by the Company, benchmark of competitors, industry analysis and financial performance. Assumptions underlying the Company’s strategic plans are based on the existing condition.
Penjualan bersih untuk tahun 2012 diperkirakan meningkat 28,10% dari realisasi 2011. Laba kotor dan laba usaha di tahun 2012 ditargetkan mencapai 13.0% dan 7.7% dari penjualan bersih. Laba bersih setelah pajak untuk tahun 2012 ditargetkan pada Rp 137,64 miliar atau 5,3% dari penjualan bersih. EBITDA tahun 2012 ditargetkan pada nilai Rp 226.99 miliar atau 8.8% dari nilai penjualan bersih.
Target sales in 2012 are expected to increase 28.10% from the realization in 2011. Gross profit and operating income in 2012 is targeted to reach 13.0% and 7.7% of net sales. Net income after tax for 2012 is targeted at Rp 137.64 billion or 5.3% of net sales. EBITDA in 2012 is targeted at Rp 226.99 billion or 8.8% of net sales.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Dewan Komisaris berpendapat, target - target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran Perseroan tahun 2012 cukup memadai, namun masih mungkin untuk ditingkatkan.
The Board of Commissioners thinks that the target stated in the Company’s work plan and budget 2012 is considered acceptable with room for growth.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2011 telah diputuskan perubahan dan penggantian Dewan Komisaris, sehingga terhitung sejak tanggal tersebut di atas, susunan lengkap Dewan Komisaris PT. Voksel Electric Tbk untuk periode berikutnya menjadi sebagai berikut:
In the General Shareholders Meeting held on June 30th, 2011, there was a change and replacement of the Board of Commissioners since the above date. The followings are the composition of the Board of Commissioners’ members of PT. Voksel Electric Tbk for the next period:
Komisaris Utama / Komisaris Independen: Komisaris: Komisaris: Komisaris: Komisaris Independen:
President Commissioner / Independent Commissioner: Commissioner: Commissioner: Commissioner: Independent Commissioner:
Kumhal Djamil Akihisa Takizawa Michael Tjandrawinata Hardi Sasmita Christianto Wibisono
Kumhal Djamil Akihisa Takizawa Michael Tjandrawinata Hardi Sasmita Christianto Wibisono
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada para anggota Dewan Komisaris yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan telah mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2011.
In this opportunity, we would like to express our thanks to the members of the Board of Commissioners who have performed their duties well during their service year until 2011.
Dewan Komisaris mengharapkan hasil positif yang telah dicapai pada tahun 2011 memperkuat semangat untuk melangkah ke depan. Pada kesempatan ini Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada segenap jajaran manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan sehingga Perseroan bisa melalui tahun 2011 dengan sukses.
The Board of Commissioners expects that the positive results achieved in 2011 can strengthen our spirit to move forward. On this occasion, the Board of Commissioners expressed appreciation to all levels of management and all employees for their dedication and hard work for the Company to get through the year 2011 successfully.
Kepada pemegang saham, pelanggan, mitra kerja, kreditur dan masyarakat umum, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Semoga Perseroan berkembang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
The Board of Commissioners would like to express thanks to the shareholders, customers, business partners, creditors and the public for the trust and support to the Company. We wish the Company success in the years to come.
Jakarta, April 2012
Kumhal Djamil Komisaris Utama / President Commissioner
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
07
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors’ Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear esteemed shareholders,
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga Perseroan berhasil mencapai hasil-hasil operasional dan finansial yang memuaskan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham pada khususnya dan publik pada umumnya.
We would like to express our gratitude to God for His blessings and grace, so that the Company managed to achieve satisfying financial and operational results as a form of responsibility to our Shareholders and to the public.
Pada tahun 2011 perekonomian dunia mengalami turbulensi akibat krisis fiskal dan utang di kawasan Uni Eropa dan gejolak finansial di Amerika serta ketegangan politik di Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak dunia dan sejumlah komoditas dunia, namun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebesar 6,5%.
In the year 2011, the world economy was experiencing volatility as a result of fiscal and debt crisis in the European Union, financial instability in the U.S and also political tensions in the Middle East which triggered the rise in the world oil prices and some commodities prices; however, Indonesia has experienced impressive economic growth at 6.5%.
Pemerintah telah menyusun sejumlah mitigasi krisis dalam APBN 2012 untuk mengantisipasi risiko krisis 2012. Pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki postur APBN 2012, dari total postur belanja yang mencapai Rp 1.435,4 triliun, belanja pemerintah pusat mencapai Rp. 965 triliun dan transfer daerah Rp 470 triliun. APBN harus dapat diserap dengan efektif dan efisien demi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh rakyat negeri.
The government has prepared some of crisis mitigations in 2012 State Budget in order to anticipate the risk of 2012 crisis. The government has also made serious efforts to improve the composition of the State Budget of 2012 with total expenditure of Rp 1.435, 4 trillion, where the central government spending is Rp. 965 trillion and regional transfer spending is Rp 470 trillion. The State Budget must be absorbed effectively and efficiently for the development and economic growth for the people of this country.
Dari kiri ke kanan (from left to right): Tan Yong Han, Linda Lius, Heru Gondokusumo, Muliany Anwar, Masahiko Saegusa, Fumiaki Nakajima
08
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Di tahun 2011, Perseroan mencapai penjualan bersih Rp 2,01 triliun atau pertumbuhan 53,84%, sementara laba usaha tercatat Rp 175,31 miliar atau meningkat 270,74% dibanding tahun sebelumnya, serta laba bersih mencapai Rp 110,62 miliar atau meningkat 978,00% dibanding tahun 2010. Penjualan bersih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target penjualan sebesar Rp 2,02 triliun; namun, laba usaha di tahun 2011 tercatat 8,70% dari penjualan, meningkat dibanding target awal sebesar 4,93% dari penjualan. Laba bersih di tahun 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 97,54% dibanding target Perseroan sebesar Rp 56.00 miliar.
In 2011, the Company achieved net sales of Rp 2.01 trillion or growth of 53.84%, while operating income was Rp 175.31 billion, or increased 270.74% from the previous year, and net income reached Rp 110.62 billion, or increased 978.00% from 2010. Actual Sales 2011 were slightly lower compared to sales target of Rp 2.02 trillion; however, operating income increased to 8.70% of sales from the initial target of 4.93.% of sales. The Company’s net income in 2011 increased 97.54% from the target of Rp 56.00 billion.
Manajemen menerapkan berbagai kebijakan strategis, diantaranya dengan melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas untuk mengurangi sisa material produksi (waste), dan modernisasi mesin-mesin untuk meningkatkan pemanfaatan kapasitas mesin.
The management has implemented various strategic policies, such as increase efficiency and productivity to reduce material production (waste), and modernize the machinery in order to increase the utilization of machine capacity.
Perseroan memberdayakan tenaga penjualan melalui program paket penjualan terpadu, termasuk Konduktor, GSW, OPGW, Insulator dan asesoris, juga memperluas pangsa pasar domestik dengan memasuki proyek – proyek pembangkit tenaga listrik, sektor migas, industri dan properti serta mencari pasar ekspor dengan berpartisipasi dalam tender-tender internasional.
The Company empowers the sales team through integrated sales package program, including Conductor, GSW, OPGW, Insulators and accessories, expands domestic market share by entering into the power plant projects, oil & gas , industry and property sectors as well as search for export markets by participating in international tenders.
Sepanjang tahun 2011, pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi bagian dari rencana pemerintah dan PLN sesuai dengan target pembangunan proyek PLTU 10.000 MW untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik dan mengurangi subsidi listrik. Perseroan berpartisipasi aktif dalam mensuplai kabel untuk proyek-proyek PLN tersebut, antara lain proyek PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1000 MW, PLTU Indramayu dengan kapasitas 3 x 330 MW, PLTU Suralaya dan Labuan di Banten, dan PLTU Paiton di Jawa Timur, dan Pembangunan Gardu Induk di lokasi Jawa Barat. Juga mensuplai kabel dan konduktor untuk pembangunan transmisi di 5 lokasi UIPRING, yaitu SBS, Sulmapa, SUAR, Kalimantan dan JBN sehingga Perseroan mencatat peningkatan penjualan yang signifikan ke PLN Distribusi, PLN Wilayah dan Prolisdes di seluruh Indonesia pada tahun 2011.
Throughout the year 2011, there are major constructions of power plant from the 10,000 MW project by the government together with PLN in order to anticipate the shortage of electricity supply and reduce electricity subsidies. The Company has been actively participating in the cable supply for PLN projects, such as steam power plant projects in Central Java with a capacity of 2 x 1000 MW, Indramayu with a capacity of 3 x 330 MW, Suralaya and Labuan in Banten, and Paiton in East Java and the construction of substations in 5 UIPRING locations: SBS, Sulmapa, SUAR, Kalimantan and JBN. As a result, the Company recorded a significant increase in 2011 sales to PLN Distribution, PLN Areas, and Proslides in all over Indonesia.
Perseroan sebagai salah satu produsen kabel serat optik terbesar di Indonesia telah mempersiapkan diri menambah kapasitas produksi berbagai jenis kabel telekomunikasinya dengan penambahan mesin-mesin baru untuk mengantisipasi proyek-proyek modernisasi PT. TELKOM, penggantian kabel tembaga menjadi kabel serat optik untuk meningkatkan kualitas layanan data, voice dan internet dan proyek FTTH (Fiber to The Home).
As one of the largest fiber optic manufacturers in Indonesia, the Company has plan to increase the production capacity and range of telecommunication cables. In addition, the Company also invests in new machines to anticipate increase demand from the modernization projects of PT TELKOM by replacing Copper cable with Fiber Optic. This is to increase the quality of data services, voice, internet, and also FTTH project (Fiber to the Home).
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai dengan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang dimulai tahun 2012, program 10.000 MW tahap II, target 5 juta pelanggan listrik, program listrik pedesaan (Lis Des), proyek - proyek
The implementation of infrastructure development in accordance with the MP3EI program (Masterplan of the Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development) which begins in the year 2012, the program of 10,000 MW Phase II, the target of 5 million new
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
09
ICON+ (anak perusahaan PLN di bidang telekomunikasi) dan PT TELKOM memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi industri kabel sehingga Perseroan optimis berhasil mencapai target yang ditetapkan di tahun 2012.
customers of electricity, rural electricity program (Lis Des), ICON + projects (a subsidiary of PLN in telecommunication), and PT TELKOM provide significant growth opportunities for the cable industry. Therefore, the Company is optimistic to achieve the targets set in the year 2012.
Sudah merupakan komitmen seluruh insan Voksel untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan standar tinggi, baik dalam bertingkah laku maupun menjalankan tugas dan tanggungjawab di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. Komitmen ini semakin diperkuat setelah dilakukannya peluncuran buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja pada tahun 2009 yang merupakan referensi bagi seluruh insan Voksel dalam menerapkan GCG.
It is the commitment of all Voksel’s employees to always apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) with high standards either in behaving or performing their duties and responsibilities in the work place and the society. This commitment was further strengthened after the launching of the Guide of Business Ethics and Work Ethics book in the year 2009, a reference for all Voksel’s employees in GCG implementation.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 17 Januari 2011 dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2011 telah diputuskan perubahan dan penggantian Direksi, sehingga terhitung sejak tanggal-tanggal tersebut, susunan lengkap Direksi PT. Voksel Electric Tbk menjadi sebagai berikut:
In the Extraordinary General Shareholders Meeting dated January 17, 2011 and the Annual General Shareholders Meeting dated June 30, 2011, it was decided for the change and replacement of Directors, so as of these dates, the full composition of the Board of Directors of PT. Voksel Electric Tbk be as follows:
Direktur Utama: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur:
Director: Director: Director: Director: Director: Director:
Heru Gondokusumo Fumiaki Nakajima Linda Lius Muliany Anwar Masahiko Saegusa Tan Yong Han
Akhir kata, kami, atas nama seluruh jajaran Direksi PT. Voksel Electric Tbk mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Karyawan, Mitra Usaha, serta segenap pemangku kepentingan Perseroan lainnya, atas dukungan dan kepercayaannya selama ini. Atas dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan, Perseroan dapat terus berkiprah di dunia usaha Indonesia dan mempertahankan kinerja terbaiknya dalam perjalanan menuju tahun 2012.
Finally, on behalf of the entire Board of Directors of PT. Voksel Electric Tbk, we would like to thank the Shareholders, the Board of Commissioners, employees, business partners, and all other Company’s stakeholders, for their support and trust over the years. With the support and trust from the Company’s stakeholders, the Company can continuously develop in Indonesia and improve to achieve our best performance in the year 2012.
Jakarta, April 2012
Heru Gondokusumo Direktur Utama / President Director
10
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Heru Gondokusumo Fumiaki Nakajima Linda Lius Muliany Anwar Masahiko Saegusa Tan Yong Han
WITH MORE THAN 40 YEARS ON REPUTABLE HISTORY
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
11
PROFIL PERSEROAN
Company Profile
12
UMUM
GENERAL
PT Voksel Electric Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 19 April 1971 di Jakarta dan bergerak di bidang industri kabel. Pada tahun 1989, status Perseroan berubah menjadi PMA dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama patungan dengan Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd. (“Showa”), sebuah perusahaan kabel terkemuka di Jepang, yang sejak tahun 2006 berubah menjadi SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
PT Voksel Electric Tbk (“the Company”) was established in Jakarta on April 19, 1971 and engaged in cable industry. In 1989, the Company became a foreign capital investment through a joint venture agreement with Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd. (“Showa”), a prominent cable company in Japan, which changed its name to SWCC Showa Cable Systems Co. Ltd. since 2006.
Pabrik Perseroan terletak di Jalan Raya Narogong Km. 16, Cileungsi – Bogor. Kantor pusat Perseroan beralamat di Gedung Menara Karya lantai 3 – Unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X – 5, Kav. 1 – 2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia.
The Company’s factory is located in Jalan Raya Narogong Km. 16, Cileungsi – Bogor. The Head office is located at Menara Karya Building 3rd Floor – Unit D, Jl. HR. Rasuna Said Block X – 5, Kav. 1 – 2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan industri kabel yang meningkat pesat, dan strategi pertumbuhan yang semakin agresif, Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan Surabaya pada tanggal 20 Desember 1990. Berkat kerja keras dan dukungan dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan, Perseroan telah memposisikan diri sebagai salah satu pabrik kabel yang terkemuka di Indonesia. Kegiatan operasional Perseroan adalah memproduksi kabel listrik, kabel telekomunikasi dan kabel serat optik.
In line with the rapid development of cable industry and more aggressive strategic growth, the Company issued its initial public offering in the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) and Surabaya Stock Exchange on December 20, 1990. The Company soon positioned itself as one of the leading cable manufacturers in Indonesia, through consistent hard work and dedication from all management and employees. The Company’s core businesses include manufacturing of power, telecommunication, and fiber optic cables.
JENIS PRODUK
PRODUCT TYPE
1. Bare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded Wire. 2. Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, Aluminum Conductor Steel Reinforced. 3. Power Cable: Cross Linked Polyethylene Insulated Cable tegangan rendah dan menengah, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable. 4. Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable. 5. Optical Fiber Cable: Loose Tube Type of Optical Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation.
1. Bare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded Wire. 2. Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, Aluminum Conductor Steel Reinforced. 3. Power Cables: Cross-Linked Polyethylene Insulated Cable low and medium voltage, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable. 4. Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable. 5. Optical Fiber Cable: Loose Tube Type of Optical Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All Dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation.
PANGSA PASAR
MARKET SEGMENT
Perseroan memasarkan produk-produknya, baik ke pasar lokal maupun ekspor. Penjualan di pasar lokal mayoritas ke PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”), selain itu Perseroan juga menjual kabel pasaran ke kontraktor dan distributor. Untuk penjualan ekspor, Perseroan telah memasarkan produknya ke berbagai negara seperti : Asia, Afrika, Timor Leste, dan lain-lain.
The Company markets its products both domestically and internationally. For domestic market, majority sales come from the orders of PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”). In addition, the Company also supplies free market cables to contractors and distributors. For export sales, the Company markets its products to various countries such as: Asia, Africa, Timor Leste and others.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
13
FINANCE & ACCOUNTING DEPARTMENT
FINANCE & ACCOUNTING DIVISION
FINANCE & ACCOUNTING DIRECTORATE
PROCUREMENT & LOGISTIC DIVISION
PROCUREMENT & LOGISTIC DIRECTORATE
HUMAN RESOURCES & GA DEPARTMENT
HR & GA DIVISION
HUMAN RESOURCES DIRECTORATE
CABLE DESIGN DEPARTMENT
COMMERCIAL DIVISION
COMMERCIAL DIRECTORATE
BOARD OF DIRECTORS
BOARD OF COMMISSIONERS
QUALITY CONTROL DEPARTMENT
QA ENGINEERING DIVISION
INTERNAL AUDIT
CORPORATE BUDGET
CORPORATE SECRETARY
AUDIT COMMITTEE
PLANT ENGINEERING DEPARTMENT
PROD. PLANNING INVENTORY CONTROL DEPARTMENT
MANUFACTURING DIRECTORATE
Organization Structure PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk.
TELECOM. CABLE & FO DEPARTMENT
COPPER CABLE & ALC DEPARTMENT
MANUFACTURING DIVISION
STRUKTUR ORGANISASI PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk.
POWER CABLE & PVC DEPARTMENT
VISI Vision Menjadi produsen kabel terkemuka di Indonesia
To become a leading cable manufacturer in Indonesia
MISI Mission 1
Memproduksi kabel berkualitas dengan pengiriman yang cepat, nilai terbaik dan pelayanan prima. To Manufacture quality cables and to provide speediest delivery, superior value, and outstanding service for our customers.
2
Berusaha keras mencapai yang terbaik dengan kerjasama lintas fungsi, cara berpikir yang gesit dan perbaikan terus menerus. To strive for excellence through cross-functional team work, agile thinking, and continuous improvement.
3
Mencapai pertumbuhan yang mantap dan laba yang sehat sehingga meningkatkan nilai semua pemegang andil dalam perusahaan. To achieve steady growth and healthy profit that enhances all stakeholders’ value.
14
4
Melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
5
Melakukan pencegahan pencemaran lingkungan.
To prevent workplace-related injuries, and illnesses.
To prevent environmental pollution.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
NILAI - NILAI DASAR
Core Values
1. FOCUS PADA PELANGGAN
1. CUSTOMER FOCUS
Kami menghargai pelanggan dan menyadari bahwa bisnis kita akan berhasil bila kita dapat menciptakan sekaligus mempertahankan pelanggan yang ada. Kita harus bisa memberi lebih banyak nilai tambah bagi pelanggan, bukan hanya sebatas pengiriman kabel. Pengiriman yang cepat, pelayanan dengan penuh perhatian, harga yang bersaing dibutuhkan untuk memuaskan para pelanggan.
We value our customers and recognize that our business can succeed only if it can create and keep customers. In order to expand our customer-base, we are determined to increase customer value through speedy delivery, caring services, and high quality product at the most competitive price. In other words, we are customer-driven.
2. INTEGRITAS DAN KEJUJURAN
2. INTEGRITY AND HONESTY
Kami menjaga secara profesional, kejujuran terhadap pemasok, pelanggan, karyawan, pemegang saham dan masyarakat. Kami mengajak para karyawan untuk menunjukkan kejujuran dalam sikap dan pernyataan.
We maintain utmost professional integrity in dealing with our suppliers, customers, employees, shareholders as well as other external parties. We encourage our employees to demonstrate honesty in our statements and conducts. We perform ethical and fair business practices.
3. SEMANGAT MENJADI YANG TERBAIK
3. PASSION FOR EXCELLENCE
Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam setiap apa yang kami lakukan, dalam perencanaan dan yang lebih penting pelaksanaannya. Kami memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik dengan perbaikan terus menerus serta menciptakan lingkungan kerja yang produktif yang memungkinkan setiap karyawan menunjukkan kemampuannya yang maksimal.
We are committed to excel in everything we do - in planning and more importantly in execution. We motivate our people to be the best they can be through continuous improvement and provide them a productive working environment.
4. AKUNTABILITAS
4. ACCOUNTABILITY
Kami menyadari bahwa dalam jangka panjang sebuah organisasi bisa meraih keberhasilan yang besar hanyalah dengan system pengecekan dan keteraturan untuk memperkecil kemungkinan timbulnya kesalahan yang fatal. Kami akan memperkecil resiko dengan tidak terlalu banyak bergantung hanya pada satu segmen pasar saja, mengatur semua kekayaan perusahaan dengan bijaksana terutama resiko keuangan dan bahan baku. Keputusan yang telah kita buat akan berdasarkan informasi yang akurat, analisis yang teliti dan dilaksanakan tepat waktu.
We believe with an efficient system of check and balances, an organization can achieve great plans without making big mistakes. Besides minimizing business risk by diversifying our markets, we sought to prudently manage our assets by eliminating unnecessary currency risk and commodity pricing risk. Our decision-making process will be based on reliable information, rigorous analysis and timely execution.
5. PENGHORMATAN DAN PENGAKUAN
5. RESPECT AND RECOGNITION
Kami menghargai setiap karyawan secara sama rata dengan mempercayai dan memperlakukan mereka satu sama lain sebagai anggota sebuah team. Kami menerima, aktif mencari tahu dan merangkul siapa saja yang berfikir, bertindak yang berbeda dengan kami. Kami mengakui dan mengkomunikasikan prestasi individu dan team ke semua ruang lingkup kerja.
We respect and trust every employee equally and treat one another as members of a team. We accept and encourage diversity in the workplace and embrace one another’s cultural and background differences. Team and individual achievements will be acknowledged throughout the company.
6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
6. SOCIAL RESPONSIBILITY
Kami terlibat dalam program dan aksi kemasyarakatan yang memperlihatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, memelihara lingkungan kerja yang sehat dan aman serta terlibat dalam aktivitas perlindungan lingkungan. Kami menjamin bahwa aturan ketenagakerjaan beserta fasilitasnya mencerminkan warganegara yang bertanggung jawab.
We involve in community programs and actions that demonstrates our care for the people around us. We maintain healthy and safe work place and involve in protecting our environment. We ensure that our employment practices and facilities reflect responsible citizenship.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
15
NAMA, JABATAN & RIWAYAT HIDUP SINGKAT ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Name, Title & Biography of Board of Commissioners
Warganegara Indonesia, dilahirkan tahun 1938. Pernah menjabat sebagai Dirjen Perdagangan Luar Negeri (1987-1988) dan Dalam Negeri (1988–1993) serta menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris di berbagai Perusahaan. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2004 sebagai Komisaris, dan sejak bulan Juni 2009 diangkat menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Perseroan.
Kumhal Djamil
Komisaris Utama/ Independen President/ Independent Commissioner
He is an Indonesian citizen born in 1938. He was once working as General Director of International Commerce in 1987-1988 and National Commerce in 1988-1993. He was also appointed as the President Commissioner and Commissioner in various Companies. He joined the Company since 2004 as Commissioner, and appointed as President Commissioner and Independent Commissioner since June 2009.
Warganegara Jepang, dilahirkan pada tahun 1953. Lulus Program Master dari Waseda University–Tokyo, Jepang jurusan Science & Technology pada 1978. Bergabung dengan Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Jepang sejak tahun 1978. Pada tahun 2003–2006 diangkat sebagai Direktur dan General Manager di Departemen Keuangan, kemudian menjabat sebagai Managing Director dan President di Showa Business Solutions Co., Ltd. pada tahun 2006– sekarang. Diangkat sebagai Non–Resident Commissioner Perseroan sejak tahun 2011. He is a Japanese citizen born in 1953. Graduated from Waseda Univesity–Tokyo (Master program) - Japan, majoring Science & Technology in 1978. He joined Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd Japan since 1978. He was appointed as Director & General Manager of Finance Department from 2003-2006, then he became the Managing Director and President in Showa Business Solutions Co., Ltd. from 2006–now. He was appointed as Non–Resident Commissioner of the Company in 2011.
16
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Akihisa Takizawa
Komisaris/ Commissioner
Warganegara Indonesia dilahirkan tahun 1951 dan mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1978. Lulus dari University of Toronto, Canada pada tahun 1976. Tahun 1976–1978 bekerja di Canada Wire & Cable dan IBM. Sejak tahun 1990 sampai sekarang diangkat sebagai Direktur. He is an Indonesian citizen born in 1951, graduated from the University of Toronto, Canada in 1976. From 1976–1978, he worked in Canada Wire & Cable and IBM. He joined the Company since 1978 and appointed as Director since 1990 until now.
Michael Tjandrawinata Komisaris/ Commissioner
Warganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1954, lulus MBA dari World Association University California, USA pada tahun 1999. Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Makmur Meta Graha Dinamika sejak 1984–sekarang, Direktur PT. Wisma Calindra (Wisma 76) sejak 2006–sekarang, dan Direktur PT. Daksawira Perdana (Wisma 77) sejak 2009–sekarang. Bergabung dengan Perseroan sejak bulan Juni 2010.
Hardi Sasmita
Komisaris/ Commissioner
He was born in 1954 as an Indonesian citizen, MBA graduated from World Association University California, USA in 1999. He was assigned as the President Director of PT. Makmur Meta Graha Dinamika from 1984–now, Director of PT. Wisma Calindra (Wisma 76) from 2006–now, and Director of PT. Daksawira Perdana (Wisma 77) since 2009–now. He joined the Company since June 2010 as Commissioner.
Warganegara Indonesia, dilahirkan tahun 1945, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Karier profesionalnya dimulai sebagai anggota dewan redaksi harian KAMI. Kemudian menjadi salah satu pendiri Majalah Ekspres dan Majalah Tempo. Pernah menjadi salah satu asisten pribadi Wakil Presiden H. Adam Malik. Sejak tahun 2007 menjadi CEO dan pendiri Global Nexus Institute, Konsultan Strategic. Bergabung dengan Perseroan sejak Juni 2009 sebagai Komisaris Independen. He was born in 1945 as an Indonesian citizen, graduated from University of Indonesia-Faculty of Social and Political science. He began his career as the member of editorial board in KAMI daily newspaper. He was one of the founders of Ekspres and Tempo magazines. Then, he became one of the personal assistance of Vice President H. Adam Malik. In 2007, he became the CEO and founder of Global Nexus Institute, Strategic Consultant. He joined the Company since June 2009 as Independent Commissioner.
Christianto Wibisono Komisaris Independen/ Independent Commissioner
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
17
NAMA, JABATAN & RIWAYAT HIDUP SINGKAT ANGGOTA DIREKSI Name, Title & Biography of Board of Directors
Warganegara Indonesia, lahir pada tahun 1958, bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1988 dengan karier awal sebagai Kepala Seksi Maintenance. Kemudian beliau diangkat sebagai Maintenance Manager pada tahun 1992, Manager Produksi pada tahun 1994, Plant Manager di Pabrik Cileungsi pada tahun 1998, dan menjabat sebagai General Manager Marketing pada tahun 2006–2008 sebelum diangkat sebagai Direktur Komersial pada bulan Juni 2008. Sejak tahun 2011, diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan.
Heru Gondokusumo
Direktur Utama/ President Director
He is an Indonesian citizen born in 1958. He joined the Company since 1988, and started his career as the Chief of Maintenance Department. He was appointed as Maintenance Manager in 1992, Production Manager in 1994, and Plant Manager in 1998 in Cileungsi factory. He was the General Manager in Commercial Division from 2006-2008, before he was appointed as the Commercial Director of the Company in June 2008. Since 2011, he was appointed as the President Director of the Company.
Warganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1983, lulus dari Boston University, Amerika Serikat pada tahun 2003, bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2005 sebagai Financial Advisor, dan pada bulan Juni 2006 diangkat sebagai Direktur Keuangan. She is an Indonesian citizen born in 1983. She graduated from Boston University, United States, in 2003. She joined the Company since 2005 as Financial Advisor and since June 2006, she was appointed as the Finance Director.
Linda Lius
Direktur/ Director
Warganegara Jepang, dilahirkan pada tahun 1959. Pada tahun 1983 lulus dari Fakultas Hukum Universitas Meiji Gakuin–Tokyo, Jepang. Bergabung dengan Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Japan sejak tahun 1983. Pada tahun 1986 menjabat di International Department bagian Sales Division. Di tempatkan di Showa (S) Pte., Ltd Singapore sejak tahun 1995–2000. Tahun 2002–2010 menjabat di Exsym Corporation (di bawah General Administration Department SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.), dan terakhir menjabat sebagai General Manager Corporate Strategy Planning Department di SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Pada tahun 2011 diangkat sebagai NonResident Direktur Perseroan.
Fumiaki Nakajima Direktur/ Director
18
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
He is a Japanese citizen born in 1959. In 1983 he graduated from Law Faculty of Meiji Gakuin University–Tokyo, Japan. He joined Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd since 1983. In 1986 he joined in Sales Division of the International Departement. He was stationed in SWCC Showa (S) Pte., Ltd Singapore from 1995–2000. In 2002 –2010 he was stationed at Exsym Corporation (under SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd), and currently, he is the General Manager Corporate Strategy Planning Department of SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Since 2011, he was appointed as Non-Resident Director of the Company.
Warganegara Indonesia dilahirkan pada tahun 1957. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983 dengan karir awal sebagai Staff Accounting. Kemudian diangkat sebagai Manager Internal Audit & Raw Material Control (Hedging RM) pada tahun 1990, diangkat sebagai Senior Manager Keuangan pada tahun 1996, dan Senior Manager Procurement & Logistics di tahun 2005. Menjabat sebagai General Manager Procurement & Logistics pada tahun 2006 sebelum diangkat sebagai Direktur Perseroan di tahun 2011. She is an Indonesian citizen born in 1957. She joined the Company since 1983, as the Accounting Staff. She was appointed as Internal Audit & Raw Material Control (Hedging RM) Manager in 1990, Finance Senior Manager in 1996, and Procurement & Logistics Senior Manager in 2005. She was the General Manager of Procurement & Logistics in 2006 before appointed as Director of the Company in 2011.
Muliany Anwar Direktur/ Director
Warganegara Singapura , dilahirkan pada tahun 1980. pada tahun 2004 lulus dari University of Michigan, Amerika Serikat, jurusan Mechanical Engineering. Bekerja sebagai Senior Officer di International Policies Division, Singapore Economic Development Board pada tahun 2004–2007. Kemudian berkerja sebagai Centre Director untuk Southeast Asia, Singapore Economic Development Board tahun 2007 - 2010. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010 sebagai Production Engineering Technician, dan pada bulan Juni 2011 diangkat sebagai Direktur Perseroan.
Tan Yong Han Direktur/ Director
He is a Singaporean citizen born in 1980. In 2004, he graduated from the University of Michigan, United States, majoring in Mechanical Engineering. He worked as Senior Officer at International Policies Division, Singapore Economic Development Board from 2004-2007. Then, he joined as the Centre Director for Southeast Asia, Singapore Economic Development Board from 2007–2010. He joined the company since 2010 as Production Engineering Technician, and since June 2011, he was appointed as Director of the Company.
Warganegara Jepang dilahirkan pada tahun 1952, lulusan Yokohama National University jurusan Electrical Engineering. Bergabung dengan Showa Japan sejak tahun 1976, dan terakhir menjabat sebagai General Manager, General Administration Department di SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Sejak Juni 2009 diangkat sebagai Direktur Manufaktur Perseroan. He is a Japanese citizen born in 1952, graduated from Yokohama National University, majoring in Electrical Engineering. He joined Showa, Japan, since 1976, and his last position was as General Manager, General Administration Department in SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Since June 2009, he was appointed as the Manufacturing Director of the Company.
Masahiko Saegusa Direktur/ Director
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
19
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resource
20
Jumlah Sumber Daya Manusia (“SDM”) mulai dari tingkatan Operator sampai dengan General Manager saat ini sebanyak 692 orang, dengan komposisi berdasarkan pendidikan sebagai berikut : S-2 = 1 %, S-1 = 13 %, D-3 = 4 % dan setingkat SLTA sebesar 82 %.
Currently, the total number of employees from Operator level up to General Manager is 692 people. Based on the educational background, the composition is as follows: 1% of S-2 graduate, 13 % of S-1, 4 % of D-3, and 82 % of Senior High School level graduate.
Perseroan berkeyakinan bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan sangat memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya dan secara berkesinambungan melakukan pembelajaran dan pengembangan terhadap semua tingkatan sumber daya manusia, dengan tujuan agar diperoleh sumber daya manusia yang memenuhi kompetensi yang dituntut, baik kompetensi inti, umum maupun teknis. Perseroan memberikan pelatihan in house /on the job training dan bekerja sama dengan lembaga pelatihan eksternal. Selain itu, agar Operator dapat memproduksi kabel yang berkualitas, Perseroan mendatangkan tenaga ahli dan Profesional dari Showa, Jepang untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan / kecakapan karyawan.
The Company believes that human resource quality and competency are important factors to achieve the Company’s vision and mission. Therefore, the Company is very concerned with continuous learning and development of all Human Resource level to obtain employees who are excel in core, general and technical competencies. The Company provides in house/on the job trainings and cooperates with the external institutions. Accordingly, production operators are trained and assisted by professionals from Showa, Japan who gives training and advice in order to produce high quality cable and improve knowledge and skills / capabilities of the employees.
Program pelatihan dan pengembangan yang diadakan pada tahun 2011 adalah: 1. Pelatihan Team Building bagi karyawan. 2. Pendidikan Teknik bagi karyawan lapangan yang dipandu oleh Teknisi dari Showa–Jepang. 3. Kursus–kursus Manajemen yang diselenggarakan oleh Institut Pendidikan dan Managemen PPM dan lain-lain. 4. Komunikasi Efektif. 5. Pelatihan Kepemimpinan / Leadership.
The followings are training and development programs held during 2011: 1. Team Building Training for employees. 2. Technical training for production personnel by the technician from Showa–Japan 3. Management Courses held by Management & Training Institute PPM, etc. 4. Effective Communication. 5. Leadership training.
Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, dan memberikan penilaian yang obyektif terhadap kinerja karyawan, sejak tahun 2005, Perseroan telah menerapkan Balanced Scorecard (“BSC”).
To increase productivity and give objective performance appraisal to its employees, the Balance Score Card (“BSC”) system has been implemented since 2005, and henceforth.
Perseroan juga berusaha untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang produktif dan menyenangkan bagi semua karyawan dengan menyediakan Asuransi Tenaga Kerja, Fasilitas Ibadah, Kantin, Rekreasi bersama dan Fasilitas Olah Raga, karena Perseroan berpendapat bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif.
The Company provides its employees with Labor Insurance Program, religious facility, canteen and other recreational and sport facilities to create comfortable working environment and motivate its employees to be more productive.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
DEDICATION AND PRECISION IN WHAT WE DO
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
21
PEMEGANG SAHAM Shareholders Information
Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: List of the Company’s shareholders as of December 31, 2011 are as follows: No.
Nama Pemegang Saham Name of Shareholders
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage
230.141.312
27.69%
Triwise Group Limited
90.933.697
10.94%
3
SWCC Showa Cable Systems Co. Ltd.
83.302.033
10.02%
4
Lain-lain di bawah 5% Others below 5%
426.743.477
51.35%
5
Jumlah Total Total
831.120.519
100.00%
1
Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd S/A SCB Private Bank A/C Low Tuck Kwong
2
Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: The Commissioners and Directors who are also the shareholders of the Company as of December 31, 2011 are as follows: Nama Name
Jabatan Position
1
Michael Tjandrawinata
Komisaris / Commissioner
2
Linda Lius
Direktur / Director
36.000.000
3
Tan Yong Han
Direktur / Director
123.500
No.
22
Jumlah Saham Number of Shares 285.635
ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
1. PT. Prima Mitra Elektrindo, didirikan pada tanggal 24 Juli 2004 dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 99%, bergerak di bidang perdagangan umum, pembangunan dan jasa, beralamat di Perkantoran Mitra Matraman Blok C No. 1, Jl. Matraman Raya No. 148 – Jakarta 11120.
1. PT. Prima Mitra Elektrindo was established on July 24, 2004 with the Company’s direct ownership of 99%, and engaged in trading, development and service, located at Perkantoran Mitra Matraman Blok C No. 1, Jl. Matraman Raya No. 148 – Jakarta 11120.
2. PT. Bangun Prima Semesta, didirikan pada tanggal 29 Agustus 2006, dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 98%, bergerak di bidang kontraktor umum dan perdagangan dan mulai beroperasi pada tahun 2007. PT. Bangun Prima Semesta berdomisili di Gedung Menara Kadin Lantai 26, suite A-B, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.
2. PT. Bangun Prima Semesta was established on August 29, 2006, with the Company’s direct ownership of 98%, and its core businesses are in general contractor and trading. The company started the operation in 2007 and located at Menara Kadin Building 26th Floor, suite A-B, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.
3. PT. Cendikia Global Solusi, didirikan pada tanggal 06 April 2009. Perseroan mengambil alih 99,8% saham PT. Cendikia Global Solusi pada tanggal 21 Desember 2009, bergerak di bidang jasa penyediaan multimedia dan telekomunikasi, berdomisili di Gedung Menara Kadin Lantai 26, Unit C, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.
3. PT. Cendikia Global Solusi, established on April 06, 2009, engaged in multimedia services and telecommunication business, where the Company took over 99.8% of the shares on December 21, 2009. It is located in Menara Kadin Building, 26th Floor, suite C, Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
4. PT. Anugrah Bakti Nusa, didirikan pada tanggal 05 Mei 2009, bergerak dibidang pengembang, perdagangan, pembangkit tenaga listrik, dll dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 99,8%. Berdomisili di Perkantoran Mitra Matraman Blok C, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, PT. Anugrah Bakti Nusa masih belum beroperasi .
4. PT. Anugrah Bakti Nusa, established on May 5, 2009 with the Company’s direct ownership of 99.8%, engaged in developer, trading, and power plant business. It is located at Perkantoran Mitra Matraman Block C, Jl. Matraman Raya No. 148 - Jakarta Timur. As of December 31, 2011, PT. Anugrah Bakti Nusa is not operating yet.
Kronologis Pencatatan Saham dan perubahan jumlah saham Perseroan: The chronology of share listing and the change in Company’s number of shares: Saham yang dicatatkan Total of Listed Shares
Nilai Nominal per-saham Par Value per Share
Penawaran Umum Perdana dan pencatatan terbatas Initial Public Offering and partial listing
4.580.000
Rp.1.000,-
13-08-91
Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) Partial listing II (1,500,000 shares)
6.080.000
Rp.1.000,-
03-07-92
Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) Company listing
20.000.000
Rp.1.000,-
18-02-94
Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham) Right issue (6,000,000 shares)
26.000.000
Rp.1.000,-
22-02-94
Saham bonus (16.000.000 saham) Bonus shares (16,000,000 shares)
42.000.000
Rp.1.000,-
12-07-96
Saham bonus (21.000.000 saham) Bonus shares (21,000,000 shares)
63.000.000
Rp.1.000,-
22-08-97
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp.1.000,menjadi Rp.500,- per saham The change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share
126.000.000
Rp.500,-
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham) Capital increases without pre-emptive rights (705,120,519 shares)
831.120.519
Rp.500,-
Tanggal Date
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Share Listing
20-12-90
24-05-06
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) All shares are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX)
LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG INSTITUTIONS & SUPPORTING PROFESSIONALS Bank PT. Voksel Electric Tbk. 1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Pusat Kota BNI-Wisma 46 2. PT. Bank Central Asia Cabang Pangeran Jayakarta 3. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Ketapang 4. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. CBC Jakarta Plaza Mandiri Akuntan Publik Public Accountant
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza Asia (d/h Plaza Abda) Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190
Notaris Notary
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/11 Jakarta 12160
Biro Administrasi Efek Share Administration Bureau
PT. Edi Indonesia Wisma SMR Lantai 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350
Penasehat Hukum Corporate Lawyer
BM & Partners. Wisma Aldiron Lantai Dasar Suite 15B, Jl. Gatot Subroto Kav. 72, Jakarta 12780
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
23
24
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATES
Perseroan terus - menerus berupaya untuk mencapai kualitas yang terbaik dan berhasil mendapatkan beberapa sertifikat mutu international seperti ISO-9002:1994 pada tahun 1995, ISO-9001:1994 pada tahun 1999, ISO-9001:2000 pada tahun 2003 dan ISO-9001:2008 pada tahun 2009 dari lembaga sertifikasi SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. Perseroan juga berhasil memperoleh Sertifikat KEMA yang dikeluarkan oleh KEMA Nederland B.V. pada tahun 2008.
The Company is continuously pursuit for achieving excellent quality, and was awarded numerous international quality certificates, such as ISO 9002:1994 year 1995, ISO 9001:1994 year 1999, ISO 9001:2000 year 2003 and ISO 9001:2008 year 2009 from SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. In 2008, the Company obtained KEMA Certificate from KEMA Nederland B.V.
Disamping itu, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dan meningkatkan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja. Seiring dengan komitmen tersebut, Perseroan telah memperoleh sertifikat ISO14001 dan OHSAS–18001 pada bulan Januari 2010.
The Company is highly committed to prevent environmental pollution and enhance the safety and health in the working environment. In line with this commitment, the Company has obtained ISO–14001 and OHSAS–18001 in January 2010.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
MARKET LEADER IN POWER TRANSMISSION CABLE
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
25
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis and Discussion
PENJUALAN PER PRODUK / SALES PER PRODUCT Dalam Miliar Rupiah / In Billion Rp 2007
Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Lain-lain Others
2009
2010
2500.00
2011
2000.00
1,120.62 1,950.81 1,441.42 1,109.41 1,710.10
223.75
293.65
245.19
148.46
214.49
14.27
23.02
42.50
51.69
90.02
Miliar Rp / Bilion Rp
Kabel Listrik Power Cable
2008
1500.00 1000.00
500.00
Total
1,358.65 2,267.48 1,729.11 1,309.57 2,014.61 0.00
2007 - 2009: dikonsolidasi dengan PT. Prima Mitra Elektrindo dan PT. Bangun Prima Semesta 2007 - 2009: consolidated with PT. Prima Elektrindo and PT. Bangun Prima Semesta 2010 - 2011: dikonsolidasi dengan PT. Prima Mitra Elektrindo, PT. Bangun Prima Semesta dan PT. Cendikia Global Solusi 2010 - 2011: consolidated with PT. Prima Mitra Elektrindo, PT. Bangun Prima Semesta and PT. Cendikia Global Solusi
26
2007
2008
2009
2010
2011
Kabel Listrik / Power Cable Kabel Telekomunikasi / Telecommunication Cable Lain-lain / Others Total
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
OPERATIONAL REVIEW BY BUSINESS SEGMENT
Berdasarkan segmen usaha, di tahun 2011 Perseroan mencatat penjualan kabel listrik sebesar Rp 1.710,10 miliar atau naik 54,14% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 1.109,41 miliar. Penjualan kabel telekomunikasi juga mengalami kenaikan sebesar 44,48% dari Rp 148,46 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 214,49 miliar di tahun 2011. Penjualan lain-lain mengalami peningkatan 74,14% dari Rp 51,69 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 90,02 miliar di tahun 2011.
In 2011, based on the segment, the Company recorded sales of power cable of Rp 1,710.10 billion or increased 54.14% comparing to 2010 of Rp 1,109.41 billion. Telecommunication cable sales in 2011 were recorded at Rp 214.49 billion or increased 44.48% comparing to 2010 of Rp 148.46 billion. Other sales increased 74.14% from Rp 51.69 billion in 2010 to Rp 90.02 billion in 2011.
Laba kotor Perseroan per segmen usaha di tahun 2011 meningkat bila dibandingkan tahun 2010 sebagai berikut: laba kotor kabel listrik di tahun 2011 sebesar Rp 236,40 miliar meningkat dari tahun 2010 sebesar Rp 105,47 miliar, laba kotor kabel telekomunikasi di tahun 2011 sebesar Rp 43,48 miliar meningkat dari tahun 2010 sebesar Rp 20,45 miliar, sedangkan laba kotor dari penjualan lain-lain menurun dari Rp 27,30 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 23,66 miliar di tahun 2011.
The Company’s gross profit based on segment in 2011 increased compared to 2010 as follows: gross profit of power cable in 2011 was Rp 236.40 billion increased from 2010 of Rp 105.47 billion, gross profit of telecommunication cable in 2011 was recorded at Rp 43.48 billion increased from Rp 20.45 billion in 2010; meanwhile, gross profit of other sales in 2011 achieved Rp 23.66 billion decreased from 2010 of Rp 27.30 billion.
Perusahaan secara kontinu meningkatkan produktivitas dengan melakukan modernisasi mesin dan program penghematan.
The Company continuously increase productivity by performing machine modernization and cost saving.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Penjualan Berdasarkan Produk 2011 Sales By Product 2011
Penjualan Berdasarkan Produk 2010 Sales By Product 2010
4.47%
3.95%
10.65%
11.34%
84.88%
84.72%
2011
2010
Lain-lain / Others
Kabel Listrik / Power Cable
Kabel Telekomunikasi / Telecommunication Cable
Penjualan Berdasarkan Pangsa Pasar 2011 Sales By Market Segment 2011
Penjualan Berdasarkan Pangsa Pasar 2010 Sales By Market Segment 2010
7.60%
9.21%
92.40%
90.79%
2011
2010 Ekspor / Export
Lokal / Local
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
27
KINERJA KEUANGAN (Dalam Jutaan Rupiah) FINANCIAL HIGHLIGHTS (In Million Rp)
Laba Bersih
Penjualan Bersih
Net Income
Net Sales
2,500,000
100,000
Ekuitas
500,000
100,000 0
496,646
200,000
386,024
750,000
308,822
300,000
1,573,039
1,000,000
1,126,481
400,000
1,237,958
1,250,000
1,165,128
500,000
805,074
1,500,000
375,454
Equity
Total Assets
0
110,621
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Aset
250,000
10,262
0
53,563
5,000
2007 2008 2009 2010 2011
5,238
10,000
315,075
0
30,000
53,701
500,000
2,014,608
50,000
1,309,570
1000,000
1,729,113
60,000
2,267,484
80,000
1,500,000
1,358,648
2,000,000
2007 2008 2009 2010 2011
2007 2008 2009 2010 2011
28
PENJUALAN
SALES
Penjualan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak, PT. Prima Mitra Elektrindo (“PME”), PT. Bangun Prima Semesta (“BPS”) dan PT. Cendikia Global Solusi (“CGS”), di tahun 2011 tercatat sebesar Rp 2,01 triliun atau meningkat 53,84% dibandingkan penjualan tahun 2010 sebesar Rp 1,31 triliun, hal ini dikarenakan adanya peningkatan kuantitas penjualan dari pasar domestik. Komposisi penjualan kabel pada tahun 2011 tercatat sebesar 92,40% untuk penjualan lokal dan 7,60% untuk penjualan ekspor.
The Company and its Subsidiaries, PT. Prima Mitra Elektrindo (“PME”), PT. Bangun Prima Semesta (“BPS”) and PT. Cendikia Global Solusi (“CGS”), recorded consolidated net sales of Rp 2.01 trillion in 2011 or increased 53.84% from 2010 of Rp 1.31 trillion, due to the increase in sales quantity of domestic sales. In terms of market, the composition of cable sales in 2011 was 92.40% local and 7.60% export.
LABA KOTOR
GROSS PROFIT
Laba kotor Perseroan tercatat sebesar 15,07% dari total penjualan pada tahun 2011, meningkat dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 11,70% terhadap penjualan bersih.
The Company’s gross profit in 2011 was 15.07% of sales, which was higher than 2010 of 11.70% of sales.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Biaya operasional pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 128,23 miliar atau 6,37% dari penjualan jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 105,94 miliar atau 8,09% dari penjualan. Sedangkan biaya penjualan pada tahun 2011 dibukukan sebesar Rp 78,69 miliar atau 3,91% terhadap penjualan, meningkat dari tahun 2010 sebesar Rp 59,99 miliar atau 4,58% terhadap penjualan dikarenakan kenaikan ongkos angkut seiring dengan kenaikan penjualan. Biaya umum dan administrasi di tahun 2011 tercatat sebesar Rp 49,54 miliar atau naik 7,80% dari tahun 2010 sebesar Rp 45,95 miliar.
Operating expenses in 2011 were Rp 128.23 billion or 6.37% to sales compared to 2010 of Rp 105.94 billion or 8.09% to sales. Selling expense in 2011 was booked at Rp 78.69 billion or 3.91% to sales, which was higher than 2010 of Rp 59.99 billion or 4.58% to sales due to the increase in freight expense as a result of sales increase. General and Administrative expense in 2011 was recorded at Rp 49.54 billion or up 7.80% from 2010 of Rp 45.95 billion.
LABA USAHA
OPERATING INCOME
Laba usaha pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 175,31 miliar atau 8,70% terhadap penjualan bersih, yang meningkat dari tahun 2011 sebesar 3,61% terhadap penjualan bersih, karena meningkatnya nilai penjualan yang signifikan.
Operating income in 2011 was booked at Rp 175.31 billion or 8.70% of net sales, which increased from 2010 operating income of 3.61% to net sales, due to significant sales increase.
LABA BERSIH
NET INCOME
Laba bersih Perseroan setelah pajak pada tahun 2011 meningkat menjadi sebesar Rp 110,62 miliar atau 5,49% dari penjualan bersih. Sedangkan di tahun 2010, Perseroan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 10,26 miliar atau 0,78% dari penjualan bersih.
The Company's net income after tax in 2011 increased to Rp 110.62 billion or 5.49% of net sales compared to 2010 net income after tax of Rp 10.26 billion or 0.78% of net sales.
JUMLAH ASET
TOTAL ASSETS
Total aset meningkat 39,64% dari Rp 1,13 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 1,57 triliun di tahun 2011 karena kenaikan aset lancar Perseroan. Rasio penjualan terhadap aset pada tahun 2011 sebesar 1,28, lebih tinggi daripada tahun 2010 sebesar 1,16. Rasio lancar Perseroan pada tahun 2011 sebesar 1,29, meningkat dari tahun 2010 sebesar 1,26, disebabkan adanya peningkatan aset lancar Perseroan.
Total assets increased 39.64% from Rp 1.13 trillion in 2010 to Rp 1.57 trillion in 2011 due to the increase in the current assets of the Company. Sales to asset ratio in 2011 was 1.28, which was higher than 2010 of 1.16. Current ratio increased to 1.29 in 2011 from 1.26 in 2010 due to the increase in the Company’s current assets.
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Aset lancar Perseroan pada tahun 2011 meningkat sebesar 50,12% menjadi Rp 1,36 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 904,22 miliar. Kenaikan aset lancar terutama disebabkan oleh kenaikan pada kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, persediaan dan piutang usaha.
The Company’s current assets in 2011 increased 50.12% to Rp 1.36 trillion compared to Rp 904.22 billion in 2010. The increase was mainly caused by the increase of cash and cash equivalents, restricted cash, inventory and trade receivables.
ASET TIDAK LANCAR
NON CURRENT ASSETS
Aset tidak lancar Perseroan pada tahun 2011 menurun sebesar 2,97% menjadi Rp 215,66 miliar dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 222,26 miliar. Sementara itu, investasi barang modal menurun 30,99% dari Rp 25,96 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 17,92 miliar pada tahun 2011.
The Company’s non current assets in 2011 decreased 2.97% to Rp 215.66 billion compared to 2010 of Rp 222.26 billion. Meanwhile, capital expenditure decreased 30.99% from Rp 25.96 billion in 2010 to Rp 17.92 billion in 2011.
JUMLAH LIABILITAS
TOTAL LIABILITIES
Jumlah liabilitas Perseroan pada tahun 2011 naik sebesar 45,37% menjadi Rp 1,08 triliun dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 740,46 miliar.
The Company’s total liabilities in 2011 increased 45.37% to Rp 1.08 trillion compared to 2010 of Rp 740.46 billion.
LIABILITAS JANGKA PENDEK
SHORT-TERM LIABILITIES
Liabilitas Jangka Pendek Perseroan meningkat 46,62% di tahun 2011 menjadi Rp 1,05 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 719,23 miliar.
The Company’s short-term liabilities increased 46.62% in 2011 of Rp 1.05 trillion compared to 2010 of Rp 719.23 billion.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
29
30
LIABILITAS JANGKA PANJANG
LONG-TERM LIABILITIES
Liabilitas Jangka Panjang Perseroan di tahun 2011 adalah sebesar Rp 21,84 miliar atau meningkat sebesar 2,90% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 21,22 miliar.
The Company’s long-term liabilities in 2011 were Rp 21.84 billion or increased 2.90% compared to 2010 of Rp 21.22 billion.
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas Perseroan naik sebesar 28,66% dari Rp 386,02 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 496,65 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ekuitas ini dikarenakan adanya perolehan laba bersih di tahun 2011 sebesar Rp 110,62 miliar.
The Company’s equity in 2011 went up 28.66% from Rp 386.02 billion in 2010 to Rp 496.65 billion in 2011 due to the net income after tax booked in 2011 of Rp 110.62 billion.
UTANG BANK PERSEROAN DAN KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
COMPANY’S BANK LOAN AND CAPABILITY TO PAY DEBT
Per 31 Desember 2011, utang bank Perseroan tercatat sebesar Rp 278,28 miliar, dimana Rp 251,70 miliar berasal dari Bank Mandiri dan Rp 26,59 miliar berasal dari BNI, yang meningkat 77,21% dibandingkan dengan utang bank di tahun 2010 sebesar Rp 157,03 miliar.
As of 31st December 2011, the Company’s bank loan was Rp 278.28 billion, which consisted of bank loan from Bank Mandiri of Rp 251.70 billion and BNI of Rp 26.59 billion, increased 77.21% from 2010 bank loan of Rp 157.03 billion.
Perseroan secara finansial mampu memenuhi kewajiban membayar utangnya, dimana EBITDA (laba usaha + beban depresiasi) pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 198,08 miliar atau 9,76 kali biaya bunga pada tahun 2011 sebesar Rp 20,30 miliar. Sementara itu, EBITDA di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 74,85 miliar atau 3,01 kali biaya bunga pada tahun 2010 sebesar Rp 24,86 miliar.
The Company is financially capable to serve its loan, and its EBITDA (operating income + depreciation) in 2011 was booked at Rp 198.08 billion or 9.76 times interest expense in 2011 of Rp 20.30 billion. Meanwhile, EBITDA in 2010 was booked at Rp 74.85 billion or 3.01 times interest expense in 2010 of Rp 24.86 billion.
KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERSEROAN
COLLECTIBILITY OF THE COMPANY’S RECEIVABLES
Tingkat perputaran piutang Perseroan di tahun 2011 adalah sebesar 97 hari, mengalami percepatan 52,58% jika dibandingkan tahun 2010 selama 148 hari.
The turnover rate of the Company’s receivables in 2011 was 97 days or 52.58% faster compared to 2010 of 148 days.
IKATAN MATERIAL
MATERIAL COMMITMENT
Sampai dengan laporan ini dibuat, Perseroan tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
To the date of this report, the Company has not made any material commitment for capital investment.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECT
Pemerintah terus berusaha untuk merealisasikan program-program di bidang telekomunikasi dan kelistrikan. Di bidang kelistrikan, pemerintah terus melakukan pengembangan sektor kelistrikan diantaranya pembangunan jalur transmisi listrik dari pulau Sumatera dan Jawa melalui kabel bawah laut, pemasangan solar sel pada 1.000 pulau di Indonesia serta pembangunan infrastruktur pembangkit listrik. Pembangunan di sektor kelistrikan yang diprogramkan oleh Pemerintah disertai dengan dukungan perbankan nasional membuka peluang yang sangat besar bagi kemajuan industri kabel di Indonesia.
The government continuously tries to accomplish its programs in telecommunication and electricity sectors. The government continuously develops electricity sector i.e. construction of transmission line which will connect Sumatera and Java islands through under water cable, construction of solar cell on 1,000 islands in Indonesia and construction of power plant infrastructure. Government programs are financially supported by national banks which create big opportunity for cable industry growth in Indonesia.
Di bidang telekomunikasi, Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi terutama di Indonesia bagian timur dengan target tidak ada lagi daerah yang tidak terhubung telekomunikasi. Berbagai program yang dicanangkan pemerintah baik melalui PT. Telkom ataupun Kementrian Komunikasi dan Teknologi Informasi untuk peningkatan pelayanan telekomunikasi diharapkan meningkatkan permintaan dan penjualan kabel telekomunikasi.
The government also continuously builds telecommunication infrastructure especially in East Indonesia with target no more area without telecommunication connection. The government has planned several programs through PT. Telkom and Ministry of Communication and Technology Information to increase telecommunication service which is expected to increase demand and sales of telecommunication cable.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
PEMASARAN
MARKETING
Kepuasan pelanggan dapat diraih dengan memberikan pelayanan yang prima sebelum dan sesudah penjualan. Di samping itu, produk yang dijual tentunya harus berkwalitas baik dan dapat dipercaya. Team marketing terus berusaha menciptakan peluang-peluang dan mengikuti tender-tender baik lokal maupun internasional.
Customer’s satisfaction can be achievable through excellent pre sales and after sales service. In addition, our products should have good quality and can be accountable. Marketing team continuously grabs opportunities by participating in local and international tenders.
Untuk pasar lokal, Perseroan akan terus meningkatkan penjualan kepada pelanggan utama, yaitu PLN dan Telkom. Dan juga, Perseroan akan meningkatkan pemasaran ke sektor swasta baik melalui kontraktor kontraktor, distributor-distributor dan outlet-outlet besar dan menengah yang umumnya menjangkau langsung konsumen akhir. Untuk sektor swasta, permintaan kabel cukup tinggi dan pangsa pasarnya besar dan potensial.
For local market, the Company consistently increases sales to its major customers: PLN and Telkom. Furthermore, the Company also increases sales to private sector through contractors, distributors, large and middle outlets which directly reach the end users. For private sector, the demand for cable is high, and the market segment is huge and potential.
Untuk pasar ekspor, Perseroan terus melakukan terobosan ke negara-negara yang potensial dan berkembang seperti di kawasan Asia dan Afrika.
For export market, the Company continuously penetrates to potential and developing market, such as Asia and Africa.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Sampai dengan laporan ini dibuat, tidak ada kebijakan dividen yang dibuat oleh Perseroan.
To the date of this report, the Company has not made any dividend policy.
DANA HASIL PENAWARAN UMUM
FUNDS OBTAINED FROM THE PUBLIC OFFERINGS
Sampai dengan laporan ini dibuat, tidak ada dana hasil penawaran umum.
To the date of this report, there were no funds obtained from the public offerings.
TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sampai dengan laporan ini dibuat, Perseroan tidak melakukan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang / modal, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan pihak afiliasi.
To the time of this report is made, the Company has not made any investment, expansion, divestment, business merger / amalgamation, acquisition, debt / capital restructuring and transaction that contain conflict of interest with affiliated party.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
31
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Good Corporate Governance
32
Salah satu tujuan utama dari ditegakkannya tata kelola perusahaan, adalah untuk menciptakan sistim yang dapat menjaga keseimbangan dalam pengendalian perusahaan sehingga mampu mengurangi peluang terjadinya kesalahan mengelola (mis-management). Perseroan menyadari pentingnya tata kelola perusahaan yang baik guna meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perseroan kepada publik. Oleh karena itu, Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, baik peraturan yang mengatur Perseroan Terbatas, peraturan pasar modal maupun pedoman pedoman yang telah disusun oleh lembaga-lembaga yang menangani tata kelola perusahaan.
The main objective of the corporate governance implementation is to create a system for balance control in the Company in order to minimize the risk of mismanagement. The Company realizes the importance of good corporate governance to improve the Company’s performance and accountability to the public. Therefore, the Company implements Good Corporate Governance (“GCG”) principals according to the current Indonesian law i.e. the Limited Liabilities Company regulation, capital market regulations and also those policies compiled by the institutions which handle the corporate governance.
Manajemen menyadari bahwa keberhasilan Perseroan juga didukung oleh terbentuknya nilai-nilai dasar Perusahaan yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik menjadi acuan bagi Manajemen dalam mengelola dan mengendalikan berbagai risiko. Kemampuan pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik tersebut diharapkan dapat menciptakan insentif internal yang efektif bagi manajemen dan penggunaan sumber daya yang efisien, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai pemegang saham Perseroan.
The Management realizes that the Company’s success is supported by the existence of the Company’s core values which are firmly held by the employees. The implementation of good corporate governance will be used as guidelines for the Management to manage and control various risks. The Company’s ability to manage and control these risks will create effective internal incentive for the management and efficient usage of resources which consequently will increase the investors’ confidence as well as maximize the shareholders’ values.
PT. Voksel Electric Tbk telah memiliki perangkat – perangkat penting untuk menerapkan tata kelola perusahaan secara optimal, yaitu:
To optimize corporate governance implementation, the Company has the following organization structures:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi yang memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat dalam mengambil keputusan. RUPS Tahunan diselenggarakan satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan sejak penutupan tahun buku Perseroan, sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan sewaktu waktu apabila diperlukan oleh Direksi. Melalui RUPS, pemegang saham dapat memberikan suaranya dalam menentukan arah pengelolaan perusahaan dan mendapatkan informasi material tentang perkembangan perusahaan. Dalam rapat inilah Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mempertanggung-jawabkan jalannya Perseroan selama tahun buku sebelumnya untuk mendapat persetujuan dan pembebasan tanggung jawab dari pemegang saham. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS juga berhak untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, menentukan besarnya remunerasi, kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi serta menetapkan penggunaan laba Perseroan.
1. General Shareholders Meeting (“GSM”) According to the Company’s Articles of Association, GSM has the highest authority, which has legal power, and all decisions derived from the meeting are bonded. The General Shareholders Meeting is held annually, latest six months after the Company’s fiscal year ended, while the Extraordinary General Shareholders Meeting can be held if necessary. Through GSM, the shareholders can give their opinion for corporate governance direction as well as obtain important information about the Company’s performance. During this meeting, the Board of Commissioners and Directors will report and be accountable for the Company’s financial operation in the previous year for the shareholders’ approval and discharge of responsibilities. Based on the Company’s Articles of Association, the GSM has the rights to appoint and substitute the Board of Commissioners and Directors, determine their remuneration and compensation, as well as decide on the use of the Company’s profit.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi penerapan kebijakan yang disusun oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam mengelola dan menjalankan pengembangan usaha Perseroan, rencana kerja tahunan serta tugas-tugas yang digariskan dalam anggaran dasar demi kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Oleh karena itu, Dewan Komisaris harus mampu untuk memberikan pandangan yang bersifat independen terhadap Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris berperan dalam memberikan persetujuan atas pembuatan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. Saat ini, anggota Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) orang yang diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
2. Board of Commissioners The Board of Commissioners is elected and responsible to GSM. The Board of Commissioners oversees the Board of Directors in implementing the Company’s policies. They are also in charge of giving advice to the Board of Directors in relation to the Company’s business development, annual working plan and other duties stated in the Company’s Articles of Association for the interest of the Company and the shareholders. Therefore, the Board of Commissioners should be able to give independent outlook to the Board of Directors. The Board of Commissioners members also give approval on the Company’s work plan and annual budget. The Board of Commissioners comprises of 5 (five) commissioners including the President Commissioner. Members of the board of Commissioners are appointed for a period of 5 (five) years.
Remunerasi Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris menerima remunerasi yang nilainya ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai wewenang yang ditetapkan oleh RUPS. Selama tahun 2011, total remunerasi Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 1.655.562.884.
Remuneration of the Board of Commissioners The Board of Commissioners receives remunerations which amount is decided in the Board of Commissioners and Directors Meeting, according to the authority decided in the GSM. Total remuneration of the Board of Commissioners in 2011 was Rp 1,655,562,884.
Rapat Dewan Komisaris Pada tahun 2011, Dewan Komisaris melakukan 5 (lima) kali Rapat Komisaris dan 12 (dua sebelas) kali rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi dengan data kehadiran sebagai berikut:
The Board of Commissioners Meeting In 2011, the Board of Commissioners Meeting has been held 5 times while the Board of Commissioners and Directors Meeting has been held 12 times. The attendance list for both meetings is as follows:
Data kehadiran Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Bersama BOC-BOD Attendance list of the Board of Commissioners Meeting (BOC) and the Board of Commissioners and Directors Meeting (BOC-BOD) Dewan Komisaris The Board of Commissioners Kumhal Djamil
Rapat BOC BOC Meeting
Rapat BOC-BOD BOC-BOD Meeting
100%
100%
Akihisa Takizawa*
50%
50%
Michael Tjandrawinata*
50%
100%
Hardi Sasmita
100%
100%
Christianto Wibisono
100%
100%
*Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2011/ Appointed as Commissioner since June 2011
3. Direksi Direksi adalah pemegang kekuasaan eksekutif di perusahaan. Tugas dan fungsi utama Dewan Direksi adalah mengendalikan operasi / mengelola perusahaan sehari-hari sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan RUPS agar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Direksi juga mempunyai tugas utama lain, yaitu mengupayakan perusahaan dapat melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan memperhatikan kepentingan stakeholder serta senantiasa mendorong penerapan tata kelola yang baik dengan konsisten.
3. Board of Directors The Board of Directors holds executive authority in the Company. The duties and main functions of the Board of Directors are to control the Company’s daily management according to the Limited Liability Company regulation, Company’s Articles of Association, and GSM in order to achieve the target. The Board of Directors also has other main duties, which are to help the Company to perform its social responsibility, pay attention to the stakeholders’ interest and always consistently implement GCG.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
33
34
Setiap anggota Direksi memiliki kualifikasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, dan secara kontinu mengembangkan diri dengan mengikuti seminar dan pelatihan profesional sesuai dengan bidang masing masing. Saat ini Direksi Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang Direktur yang diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Each Director has the qualifications based on his / her duties and responsibilities and continuously enchances self development by attending seminars and professional trainings in accordance with his/her duties. The Board of Directors consists of 6 (six) Directors and are appointed for the period of 5 (five) years.
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung-jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Every member of the Board of Directors has to be responsible in performing his / her duties according to the current regulations.
Direktur Utama memimpin Perseroan dan bertanggung jawab atas koordinasi dan sistim pengendalian internal Perseroan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan. Direktur Utama juga menyusun strategi jangka panjang, menerapkan tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa kegiatan manajemen benar benar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
The President Director leads the Company and is fully responsible for coordination and the Company’s internal control system in order to increase efficiency, productivity, and the Company’s performance. The President Director is also responsible for preparing long-term strategy, implementing good corporate governance and ensuring the management’s activities according to the Company’s vision and mission.
Direktur Komersial membawahi Departemen Marketing dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penjualan dan menyusun strategi penjualan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan melakukan perencanaan, mengorganisir dan pengontrolan serta evaluasi secara berkala.
Commercial Director leads the Marketing Department and is responsible for overall selling activities as well as preparing marketing strategies according to the target by planning, organizing and controlling as well as periodically performing evaluation.
Direktur Pembelian dan Logistik membawahi Departemen Pembelian dan Logistik, bertanggung jawab dalam mengatur dan menyusun strategi pembelian dan pengadaan bahan baku kabel yang berkualitas, dengan melakukan transaksi lindung nilai untuk mengurangi risiko fluktuasi harga LME.
Procurement and Logistics Director leads the Procurement and Logistics Department and is responsible for managing and preparing strategies for good quality raw materials procurement through hedging in order to minimize the risk caused by the fluctuation of LME price.
Direktur Manufaktur membawahi Departemen Produksi dan Quality Assurance & Engineering, bertugas mengatur strategi produksi untuk mencapai target kualitas, biaya dan pengiriman serta melakukan peningkatan secara menyeluruh.
Manufacturing Director leads the Production Department and Quality Assurance & Engineering Department, responsible for managing manufacturing strategies to ensure total performance of quality, cost and delivery, and make overall improvement.
Direktur Keuangan dan Bisnis Administrasi membawahi Departemen Keuangan dan Akuntansi, bertugas mengawasi dan memastikan bahwa semua fungsi keuangan dan akuntansi telah diatur secara baik untuk mendukung strategi bisnis perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Direktur Keuangan juga mengevaluasi kinerja Departemen Keuangan dan Akuntansi.
Finance and Business Administration Director leads the Finance & Accounting Department, and responsible for monitoring and ensuring all finance and accounting function is well managed and can support the Company’s business strategies and maximize shareholders’ values. Besides, Finance and Business Administration Director is also responsible for evaluating the performance of Finance & Accounting Department.
Remunerasi Direksi Direksi menerima remunerasi yang nilainya ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai wewenang yang yang ditetapkan oleh RUPS. Pada tahun 2011, total remunerasi Direksi adalah sebesar Rp. 3.490.058.842.
Remuneration of the Board of Directors Directors received remuneration which is decided in the Board of Commissioners and Directors Meeting, according to the authority of GSM. In 2011, the Directors received remuneration of Rp. 3,490,058,842.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
Rapat Direksi Selama tahun 2011 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali, baik rapat Direksi maupun rapat bersama dengan Dewan Komisaris dengan daftar hadir sebagai berikut:
The Board of Directors Meeting In 2011, the Board of Directors has held 12 times BOD meeting and BOC-BOD meeting with attendance list as follows:
Data kehadiran Rapat Direksi dan Rapat Bersama BOC-BOD: Attendance list of the Board of Directors Meeting (BOD) and the Board of Commissioners and Directors Meeting (BOC-BOD) Direksi The Board of Directors
Rapat BOD BOD Meeting
Rapat BOC-BOD BOC-BOD Meeting
Heru Gondokusumo
100%
100%
Linda Lius
100%
100%
50%
50%
Fumiaki Nakajima Masahiko Saegusa
100%
100%
Muliany Anwar
100%
100%
Tan Yong Han*
50%
50%
*Diangkat sebagai Direksi Perseroan sejak Juni 2011/ Appointed as Director since June 2011
Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yaitu Kumhal Djamil dengan dua orang anggota independen yaitu Andre Adhitya Noor dan Abdul Rachman yang semuanya bukan pengurus, karyawan maupun pemegang saham Perseroan. Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam upaya meningkatkan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola perusahaan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance.
Audit Committee The Audit Committee was established by the Board of Commissioners, namely Kumhal Djamil with two independent members; Andre Adhitya Noor and Abdul Rachman, where they are not part of the Management or Shareholders. The Audit Committee duty is to assist the Board of Commissioners in the effort to increase the functional control toward the Board of Director’s function in managing the Company which in turn to improve the Good Corporate Governance implementation.
Pada akhir tahun 2011, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: ® Kumhal Djamil, Ketua Komite Audit dan menjabat sebagai Komisaris Independen. ® Andre Adhitya Noor, anggota: Bergabung sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 29 April 2010. Memulai karier sebagai Treasury Supervisor di Tokai Lippo Bank pada tahun 1999–2001, kemudian pada tahun 2002–2004 bekerja di PT. Autocomp Systems Indonesia di bagian Finance & Accounting Supervisor. Sejak 2004–2007 bekerja sebagai Internal Auditor di Bank of China Jakarta. Pada tahun 2007–Sekarang bekerja di PT. Sarana Medica Optindo sebagai Finance dan Accounting Manager. ® Abdul Rachman, anggota : Bergabung sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 28 April 2011. Memulai karier sebagai Staff Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Prasetio, Utomo & Co pada tahun 1983– 1989, kemudian bekerja sebagai Accounting Manager di NVPD Soedarpo Corporation Tbk sejak 1989– 1997. Pada tahun 1998-2003 bekerja sebagai Financial Controller di Soedarpo Informatika. Sekarang bekerja sebagai Manager Keuangan dan Akuntansi di KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan.
In the end of 2011, the structure of Audit Committee is as follows: o Kumhal Djamil, Chairman of Audit Committee and also as Independent Commissioner. o Andre Adhitya Noor, member: Joined the Company since 29 April 2010. Started his career as Treasury Supervisor at Tokai Lippo Bank in 1999–2001, then in 2002–2004 he worked at PT. Autocomp Systems Indonesia as Finance & Accounting Supervisor. Since 2004–2007, he worked as Internal Auditor in Bank of China Jakarta. In 2007–present, he is working in PT. Sarana Medica Optindo as Finance & Accounting Manager. o Abdul Rachman, member: Joined the Company since 28 April 2011. Started his career as Auditor Staff at Public Accountant Office Drs. Prasetio, Utomo & Co. from 1983–1989. Then, he worked as Accounting Manager at NVPD Soedarpo Corporation Tbk since 1989–1997. In 1998–2003, he worked as Financial Controller at Soedarpo Informatika. Now, he is working as Finance & Accounting Manager at Public Accountant Office Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
35
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak 4 (empat) kali dan pertemuan dengan Dewan Komisaris, sebanyak 2 (dua) kali. Dalam pertemuan tersebut Komite Audit melakukan penelaahan atas rencana, pelaksanaaan, pelaporan kegiatan audit internal serta tindak lanjut atas temuan Audit Internal dan mempelajari laporan keuangan perusahaan.
In the year 2011, the Audit Committee held 4 (four) meetings and 2 (two) times meeting with the Board of Commissioners. In those meetings, the Audit Committee evaluated the plan, implementation, and report of the internal audit activity as well as follow up on the internal audit findings. Besides, the Audit Committee also reviewed the Company’s financial reports.
Data tingkat kehadiran anggota-anggota Komite Audit dalam Rapat: Attendance list of the Audit Committee members in the meeting: Kumhal Djamil
100%
Andre Adhitya Noor
100%
Abdul Rachman Sesuai dengan Pedoman Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti : Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan Perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan Perundang - undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. 3. Melakukan penelahaan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Audit Internal. 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. 5. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan dan laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Melakukan diskusi mengenai kinerja perseroan secara keseluruhan dengan Dewan Komisaris dan Direksi disamping menyampaikan laporan secara periodik kepada Dewan Komisaris. 2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dengan memantau pelaksanaan etika kerja dan etika bisnis yang diterapkan di Perseroan dan menyarankan serta memberikan masukan – masukan agar Perseroan terus meningkatkan penerapan GCG serta konsiten dan berkelanjutan. 3. Melakukan pertemuan dengan Auditor Internal setiap triwulan untuk meninjau dan mendiskusikan hasil kerja berdasarkan temuannya serta dampaknya terhadap aktivitas operasional Perseroan disamping memberikan masukan atas hal-hal yang signifikan serta memastikan adanya sistem pengendalian internal yang memadai secara keseluruhan. 4. Mendiskusikan dan mengevaluasi laporan keuangan internal dan eksternal yang telah diaudit sebelum diterbitkan.
36
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
75% In accordance to the Audit Committee’s principle, Audit Committee’s tasks and responsibilities are as follows: 1. Evaluate the Company’s financial information, such as financial reports, projection and other financial information. 2. Evaluate the Company’s compliance in implementing capital market regulations and other regulations related to the Company’s activities. 3. Perform evaluation on audit implementation by the internal auditor. 4. Report to the Board of Commissioners of all the risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors. 5. Report to the Board of Commissioners of all given assignments and the annual report of implementation of the Audit Committee’s activities. In performing their duty and function, the Audit Committee has done the following activities: 1. Discussed the overall Company’s performance with the Board of Commissioners and Directors as well as presented report to the Board of Commissioners periodically. 2. Ascertained the implementation of GCG in all organizational levels of the Company’s working activities by monitoring the implementation of business and work ethic in the Company and suggested the Company to continuously and consistently implement GCG. 3. Arranged meeting with the Internal Auditor quarterly to evaluate and discuss the results based on their findings and the impact to the Company’s operational activities. Besides, Audit committee also gives suggestion on significant matters to ensure sufficient overall internal control system. 4. Discussed and evaluated the internal and external audited financial report before being published.
Dari penugasan-penugasan yang telah diuraikan di atas, Komite Audit memberikan perhatian yang besar pada upaya peningkatan pengendalian internal, penerapan Etika Bisnis dan Etika kerja serta memberikan saran perbaikan dan pendapat kepada Direksi Perseroan melalui Dewan Komisaris khususnya yang berkaitan dengan kebijakan, sistem dan tindak lanjut yang dilakukan oleh manajemen Perseroan.
From the above assignments, the Audit Committee focuses on the efforts to improve internal control, implementation of the Business and Work Ethics as well as give suggestion and advice to the Board of Directors through the Board of Commissioners, especially related to the Company’s policies, system and follow-up by the Management.
Disamping itu, Komite Audit juga memonitor kecukupan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Unit Audit Internal serta memastikan dengan Direksi bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen dari satuan kerja terkait agar risiko – risiko penting dapat teridentifikasi, terukur dan dapat dimitigasi secara baik.
Besides, the Audit Committee also monitors the sufficiency of follow-up implementation to the examination result by the Internal Audit Unit and ensure the Board of Directors that the follow-up to the examination result has been carried out in accordance with the commitment from the related business unit in order to identify, measure and mitigate the important risks properly.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan bertugas memonitor perkembangan yang terjadi di Pasar Modal dan memberikan informasi penting yang berkaitan dengan keuangan dan kinerja Perseroan kepada publik serta memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi peraturan Pasar Modal, dan menjadi penghubung antara Perseroan dengan pihak pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, institusi pasar modal, bursa efek, media dan pihak lain yang terkait. Sekretaris Perusahaan juga bertugas membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi, mengadministrasikan dokumen-dokumen resmi dan menyampaikan laporan periodik secara tepat waktu, serta mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary monitors the development in the Capital Market and discloses important information regarding the Company’s financial statement and performance to the public. The Corporate Secretary provides the Board of Directors with suggestions to comply with the capital market regulation as well as becomes the liason/mediator with other parties, such as between the Company and Shareholders, Capital Market Institution, Stock Exchange, media and other related parties. Moreover, the Corporate Secretary is obligated to prepare minutes of BOC and BOD meeting, administer official documents, and is also responsible for on time periodic report submission and coordinating the General Shareholders Meeting (GSM).
Saat ini yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan adalah Lianawati W., lahir pada tahun 1957, memulai kariernya sebagai Sekretaris Direksi di Perseroan pada tahun 1991–1994, kemudian menjadi Sekretaris Perusahaan di PT. Catur Sentosa Adiprana pada tahun 1994-1997 dan bergabung kembali dengan Perseroan sebagai Sekretaris Direksi pada tahun 1997 dan sejak tahun 1999 –sekarang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan.
Currently, Lianawati W. is appointed as the Corporate Secretary of the Company. She was born in 1957 and began her career as Secretary to Director in the Company in 1991-1994. In 1994-1997, she became the Corporate Secretary in PT Catur Sentosa Adiprana and joined the Company again as Secretary to Director in 1997. Since 1999 till now, she has been the Corporate Secretary.
FUNGSI AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT FUNCTION
Unit Audit Internal merupakan satuan kerja yang independen dari satuan kerja operasional dan telah melaksanakan tugas dan fungsinya secara independen sesuai rencana kerja audit tahunan. Unit Audit Internal melakukan audit berdasarkan risiko dan melaporkan temuan - temuannya kepada Direktur Utama dan Direktur terkait.
The Internal Audit Unit is an independent business unit from the operational business unit and performs its tasks and functions independently in accordance with its annual audit work plan. The Internal Audit Unit conducts an audit based on the risks, and the audit results are submitted to the President Director and related Director.
Unit Audit Internal telah melakukan pemeriksaan secara independen sesuai dengan rencana kerja audit tahunan yang telah disetujui oleh Komite Audit dan Direktur Utama. Dalam pemeriksaannya, Unit Audit Internal juga melaksanakan penilaian terhadap kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal serta kualitas kinerja satuan yang diaudit. Hasil pemeriksanaan Unit Audit Internal telah disampaikan kepada auditee dengan tembusan Direktur terkait dan Direktur Utama.
The Internal Audit Unit independently conducts an audit in accordance with the annual audit work plan that was approved by the Audit Committee and the President Director. Throughout its audit, the Internal Audit also evaluates the adequacy and effectiveness of the internal control system and the quality of audited business unit. The results of the audit are submitted to the Auditee and are forwarded to the related Director and the President Director.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
37
38
Setiap Laporan Hasil Audit selalu dilakukan pembahasan di Komite Audit setiap triwulannya dan selanjutnya diteruskan oleh Komite Audit kepada rapat Dewan Komisaris. Perkembangan pelaksanaan tindak lanjut oleh auditee dipantau, dianalisis dan dilaporkan di dalam Rapat Komite Audit.
Each Audit Report is discussed with the Audit Committee on a quarterly basis and is subsequently forwarded by the Audit Committee to the Board of Commissioners Meeting. The progress of follow-up action by the Auditee is closely monitored, analyzed and reported to the Audit Committee’s Meeting.
Lingkup audit internal meliputi pengujian dan pengevaluasian atas kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian internal Perseroan dan kualitas pelaksanaannya, yang mencakup: • Menelaah keandalan dan integritas dari informasi keuangan dan operasi serta dimaksudkan untuk dapat digunakan dalam mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut. • Menelaah sistem yang sedang berjalan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, perundangan, dan peraturan yang mempunyai pengaruh signifikan atas operasi dan laporan serta menentukan apakah Perseroan taat azas. • Menelaah bagaimana cara pengamanan harta/kekayaan dan apabila diperlukan meng-verifikasi eksistensi dari harta tersebut. • Menelaah sistem pengendalian internal untuk memastikan apakah semuanya berfungsi sesuai dengan semestinya. • Menelaah dan menilai penghematan dan efisiensi dari sumber daya manusia yang dipekerjakan. • Menelaah program yang spesifik atau prakarsa untuk memastikan apakah hasil yang dicapai konsisten dengan tujuan dan sasaran serta program khusus atau prakarsa yang dijalankan sesuai rencana.
The scope of internal auditing encompasses the examination and evaluation of the adequacy and effectiveness of the Company’s internal control system and quality of its implementation, which includes the following scope of works: • Reviewing the reliability and integrity of financial and operational information, which can be used to identify, measure, classify, and report such information.
RISIKO-RISIKO USAHA
BUSINESS RISKS
Sebagian besar pembelian bahan baku Perseroan didenominasi dalam mata uang asing, terutama USD, sehingga Perseroan memiliki risiko laba / rugi selisih kurs. Untuk mengurangi risiko selisih kurs, Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai mata uang asing (USD), dan melakukan lindung nilai secara alami dengan meningkatkan penjualan ekspor.
The Company’s raw materials purchase is mainly denominated in foreign currency (USD), so the Company is exposed to foreign exchange risk. To minimize this risk, the Company implements hedging currency, and do natural hedging by increasing export.
BAHAN BAKU
RAW MATERIALS
Tembaga dan aluminium adalah bahan baku utama industri kabel, dimana harganya berfluktuasi dan dipengaruhi oleh harga LME (London Metal Exchange). Harga tembaga dan aluminium mencapai rekor yang tinggi pada Kwartal 1 -2011, akan tetapi pada Kwartal IV – 2011, harganya cenderung menurun. Untuk menghadapi fluktuasi harga kedua bahan baku ini, Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai terhadap kontrak penjualan yang sudah didapat (on hand), sehingga tidak berdampak besar terhadap laba Perseroan.
Copper and Aluminum are the main materials for the cable industry, where the prices fluctuate overtime and depend on the LME price (London Metal Exchange). In the First Quarter 2011, the prices of copper and aluminum reached the peak level; however, the prices start to decline during the Fourth Quarter 2011. To anticipate the fluctuation of these materials, the Company implements hedging materials for on hand orders, so the Company’s profit will not be affected.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
GOVERNMENT POLICY
Dukungan dan kebijakan Pemerintah melalui program program di bidang kelistrikan dan telekomunikasi memegang peranan penting bagi kemajuan industri kabel.
Government support and policies through its programs in electricity and telecommunication sectors plays important role for cable industry growth.
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
• Reviewing the existing systems to ensure compliance with those policies, plans, procedures, laws, and regulations that have significant impact on the operations and reports, and determining whether the organization is in compliance. • Reviewing the way to secure assets and, as appropriate, verifying the existence of such assets. • Reviewing internal control system to ascertain whether they are functioning as designed. • Reviewing and appraising the cost saving and efficiency of human resource. • Reviewing specific programs or initiatives to ascertain whether results are consistent with the established objectives and goals and whether the specific programs or initiatives are being carried out as planned.
Di bidang telekomunikasi, Pemerintah terus melakukan edukasi tentang informatika. Melalui Kementrian Komunikasi dan Teknologi Informasi, Pemerintah menargetkan program “Indonesia Connected” untuk bisa diselesaikan hingga tahun 2012 yang kemudian diikuti dengan peningkatan broadband yang diharapkan tercapai di tahun 2015. Dalam tujuan jangka panjang pembangunan ekonomi negara, Pemerintah mencanangkan program program untuk memperkuat konektivitas nasional untuk menghubungkan daerah-daerah di wilayah Indonesia timur dengan peningkatan infrastruktur telekomunikasi.
In the telecommunication sector, the government continuously provides education in the information field. Through Ministry of Communication and Information Technology, the government targets its program called “Indonesia Connected” to be finished in 2012 which then will be followed by the broadband increase which is expected to achieve in 2015. In its long term target for the country economic development, the government sets programs to strengthen national connectivity in East Indonesia area by developing telecommunication infrastructure.
Di bidang kelistrikan, pemerintah terus melakukan pembenahan dan merealisasikan program - program optimalisasi dan efisiensi sektor kelistrikan. Dukungan pemerintah di sektor kelistrikan juga ditandai dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit listrik. Selain itu, pemerintah juga memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang kelistrikan untuk memberikan perlindungan kepada produk dalam negeri terhadap masuknya produk impor di bawah standard ke pasar dalam negeri.
In the electricity sectors, the government continuously reorganizes and accomplishes its optimization and efficiency programs. The government issues regulation to support fast track power plant construction. Besides, the government also applies Indonesian National Standard (SNI) in the electricity sector to protect local products against imported goods which are below standard.
AKTIVITAS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ACTIVITIES (CSR) 2011
Perseroan memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan kesempatan bekerja kepada anggota masyarakat yang tinggal di sekitar di Perusahaan serta membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Pada tahun 2011, Perseroan telah melakukan berbagai aktivitas terkait dengan tanggung jawab sosial Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dalam bentuk aktivitas sebagai berikut: • Pemberian bea siswa kepada putera - puteri karyawan Perseroan yang berprestasi di sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas. • Sumbangan pembuatan drainase bagi warga sekitar. • Sumbangan untuk kegiatan Olah Raga Karang Taruna & warga sekitar. • Sumbangan untuk kegiatan Khitanan Massal. • Bantuan sembako untuk warga sekitar. • Kunjungan sekaligus memberikan bantuan kepada Panti Asuhan di daerah Cileungsi.
The Company empowers the local communities by providing employment opportunities to people who live around the company and build a harmonious relationship with the community. In 2011, the Company has done some activities related to Corporate Social Responsibility as listed below: • Give scholarship to the employees’ children with outstanding achievement from primary school to senior high school levels. • Give donation for drainage construction for the people in the surrounding area. • Give donation for the sports activites for the youth & people in the surrounding area. • Give donation for the mass circumcision activity. • Give donation to the people around the Company’s area. • Visit and give donation to the orphanage in Cileungsi area.
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN
IMPORTANT MATTERS INVOLVED BY THE COMPANY
Sampai dengan laporan ini dibuat, Perusahaan tidak sedang menghadapi perkara penting.
To the time of this report, the Company is not facing any important matters.
TEMPAT/ALAMAT YANG DAPAT DIHUBUNGI OLEH PEMEGANG SAHAM ATAU MASYARAKAT UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI PERSEROAN ADALAH:
PLACE/ADDRESS OF CONTACT FOR THE SHAREHOLDERS OR PUBLIC TO OBTAIN INFORMATION ABOUT THE COMPANY:
Jl. Raya Narogong Km. 16, Cileungsi – Bogor 16820, Indonesia Telepon : +62-21 8230525, 8230771-72 Fax : +62-21 8230526, 8230177 Email :
[email protected] Website : www.voksel.co.id
Jl. Raya Narogong Km. 16, Cileungsi – Bogor 16820, Indonesia Telephone : +62-21 8230525, 8230771-72 Fax : +62-21 8230526, 8230177 Email :
[email protected] Website : www.voksel.co.id
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
39
LAPORAN KEUANGAN Financial Statements
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk. AND SUBSIDIARIES Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
DAFTAR ISI
Table of Contents Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 Consolidated Financial Statements For The Years Ended December 31, 2011 and 2010
01
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
03
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
04
Laporan Perubahaan Ekuitas Konsolidasian
05
Laporan Arus Kas Konsolidasian
06
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Consolidated Statements of Changes in Equity
Consolidated Statements of Cash Flows
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. Voksel Electric Tbk l Annual Report – Laporan Tahunan 2011
41
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Piutang Usaha Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai 2011: Rp 8.473.537.816; 2010 dan 1 Jan 2010/31 Des 2009: Rp 8.365.760.242) Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Piutang Derivatif Persediaan Pajak Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Full Rupiah)
Catatan/ Notes 3.d, 3.e, 3.m, 6 3.e, 3.m, 7 3.e, 3.m, 3.u, 8
3.e, 9 3.e, 3.l, 10 3.g, 11 3.n, 20.a 12
3.n, 20.d 3.f 13
132,922,679,125 206,803,784,203
37,210,123,084 471,087,914
32,824,450,880 9,067,703,173
540,308,121,442 45,716,157,954 59,992,367,012 23,793,980,731 316,069,391,959 13,766,157,891 18,004,014,956
501,847,779,710 -52,129,680,905 30,768,258,932 251,280,814,192 16,172,274,941 14,337,497,168
1,357,376,655,273
904,217,516,846
7,668,130,845 -3,035,350,813
6,572,056,671 -2,417,730,581
566,869,695,087 4,629,687,306 33,359,159,257 47,790,248,036 253,460,666,541 41,937,853,317 21,187,279,862 21,187,279,862 1,011,126,743,459
6,635,388,129 -3,278,661,458
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Restricted Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Third Parties (Net of Allowance for Impairment Loss 2011: Rp 8,473,537,816; 2010 and Jan 1, 2010/Dec 31, 2009: Rp 8,365,760,242) Related Parties Other Receivables Derivative Receivables Inventories Prepaid Taxes Other Current Assets Total Current Assets NON - CURRENT ASSETS Deferred Tax Assets Investment in Associates Projects in Progress Property, Plant and Equipment
3.i, 3.v, 14
193,288,855,939
210,898,326,363
212,462,042,571
3.i, 3.j, 15 16
116,222,230 11,553,947,137
148,841,062 2,226,283,505
181,459,893 4,273,389,561
(Net of Accumulated Depreciation 2011: Rp 293,354,415,005; 2010: Rp 270,753,962,003 and Jan 1, 2010/Des 31,2009: Rp 243,226,602,997) Unused Property, Plant and Equipment (Net of Accumulated Depreciation 2011: Rp 3,060,525,854; 2010: Rp 3,027,907,022 and Jan 1, 2010/Dec 31, 2009: Rp 2,995,288,191) Other Non - Current Assets Total Non - Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
215,662,506,964
222,263,238,182
226,830,941,612
1,573,039,162,237
1,126,480,755,028
1,237,957,685,071
* Disajikan kembali, lihat catatan 2
TOTAL ASSETS
Restated, see note 2 *
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 19, 2012
Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009*) Rp
2010*) Rp
--
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi Pada Entitas Asosiasi Proyek Dalam Pelaksanaan Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2011: Rp 293.354.415.005; 2010: Rp 270.753.962.003 dan 1 Jan 2010/ 31 Des 2009: Rp 243.226.602.997) Aset Tetap yang Tidak Digunakan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2011: Rp 3.060.525.854; 2010: Rp 3.027.907.022 dan 1 Jan 2010/31 Des 2009: Rp 2.995.288.191) Aset Tidak Lancar Lainnya
2011 Rp
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Utang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Jangka Pendek dari Utang Jangka Panjang Sewa Pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Jangka Panjang dari Sewa Pembiayaan Utang Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2011 and 2010 January 1, 2010/December 31, 2009 (In Full Rupiah)
Catatan Notes 3.e, 3.m, 17 3.e, 3.m, 3.u, 18
3.e, 19 3.n, 20.a 21 3.h, 22 3.s, 23
3.s, 23 3.n, 20.a 3.r, 24
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar - 2.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 831.120.519 Saham 25 Agio Saham Saldo Laba (Rugi) Cadangan Lainnya 2, 27 Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2011 Rp
2010*) Rp
278,283,205,689
157,032,236,182
263,280,848,692
546,951,902,491 119,986,619,269 43,986,127,180 7,608,088,058 8,151,101,086 46,980,433,580
320,203,598,093 149,920,213,998 51,006,877,281 3,474,820,271 1,485,037,545 34,153,747,676
229,736,723,654 195,017,112,584 89,251,244,742 5,971,431,056 8,262,013,777 50,417,146,563
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Bank Loans Trade Payables Third Parties Related Parties Other Payables Taxes Payable Accrued Expenses Customers’ Deposits Current Portion of Long-Term Debt Finance Leases
2,605,595,226
1,955,238,178
1,924,150,842
1,054,553,072,579
719,231,769,224
843,860,671,910
Total current liabilities
1,875,543,460 -19,965,043,707
1,633,473,698 9,930,350 19,581,107,313
3,741,270,872 4,982,600 14,587,965,118
NON CURRENT LIABILITIES Deferred Tax Liabilities Post-Employment Benefit Liabilities
21,840,587,167
21,224,511,361
18,334,218,590
Total Non – Current Liabilities
1,076,393,659,746
740,456,280,585
415,560,259,500 940,000,000 78,413,771,168 1,153,198,004 496,067,228,672 578,273,819
415,560,259,500 940,000,000 (32,133,120,559) 1,153,198,004 385,520,336,945 504,137,498
862,194,890,500
415,560,259,500 940,000,000 (42,199,350,770) 1,153,198,004 375,454,106,734 308,687,837
496,645,502,491
386,024,474,443
375,762,794,571
1,573,039,162,237
1,126,480,755,028
1,237,957,685,071
* Disajikan kembali, lihat catatan 2
TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity Attributable to Owners of The Parent Entity Common Share Capital - Par Value Rp 500 Per Shares Authorized - 2,000,000,000 Shares Issued and Fully Paid 831,120,519 Shares Additional Paid In-Capital Retained Earnings (Loss) Other Reserve Total Equity Attributable to Owners of The Parent Entity Non Controlling Interest Total Equity ` TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Restated, see note 2 *
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 19, 2012
Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009*) Rp
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN
3.k, 3.m, 28 3.k, 29
LABA KOTOR
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
2011 Rp
2010 Rp 1,309,570,310,227
NET SALES
(1,711,066,779,583) (1,156,342,353,988)
COST OF GOODS SOLD
2,014,608,187,195
GROSS PROFIT
303,541,407,613
153,227,956,239
(78,691,845,882) (49,540,254,521) (20,296,966,622) (5,990,939,556) 8,391,285,745
(59,987,231,832) (45,954,078,800) (24,863,949,663) 14,357,888,612 299,436,186
(8,955,468,830) (7,868,954,912) 415,865,351 (107,777,574)
(11,742,230,661) (8,429,052,923) 282,981,299 (148,139,378)
(162,645,056,800)
(136,184,377,160)
140,896,350,813
17,043,579,079
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(31,381,327,289) 1,106,004,523
(6,713,619,998) (68,279,209)
INCOME TAX EXPENSES Current Tax Deferred Tax
(30,275,322,765)
(6,781,899,207)
TOTAL INCOME TAX EXPENSES
110,621,028,048
10,261,679,872
NET INCOME
--
--
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
110,621,028,048
10,261,679,872
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Asosiasi Kepentingan Non Pengendali
110,546,891,727 74,136,321
10,066,230,211 195,449,661
Comprehensive Income Attributable to: Owners of The Parent Entity Non - Controlling Interest
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
110,621,028,048
10,261,679,872
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
133.10
12.35
BASIC EARNINGS PER SHARE
BEBAN USAHA Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga Laba Selisih Kurs-Bersih Laba atas Penjualan Aset Tetap Keuntungan (Kerugian) atas Transaksi Kontrak Derivatif dan Lindung Nilai Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih Penghasilan Bunga Beban Kerugian Penurunan Nilai Piutang
3.k, 30 3.k, 31 3.m 3.i , 14 3.m, 10 3.m 8
Jumlah Beban Usaha LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
3.n, 20.c 20.d
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 19, 2012
OPERATING EXPENSES Selling Expenses General and Administrative Expenses Interest Expense Foreign exchange Gain - Net Gain On Sale of Property, Plant and Equipment Gain (Loss) on Derivatives and Hedging Contracts Other Income (Expense) - Net Interest Income Impairment Loss on Receivable Expenses Total Operating Expenses
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
3
Paraf:
415,560,259,500
d1/Thursday, April 19, 2012
--
415,560,259,500
--
415,560,259,500
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Saldo per 31 Desember 2011
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Saldo per 31 Desember 2010
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Saldo per 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
Share Capital Rp
Catatan Modal Saham /
940,000,000
--
940,000,000
--
940,000,000
Agio Saham / Additional Paid-In Capital Rp
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
78,413,771,168
110,546,891,727
(32,133,120,559)
10,066,230,211
(42,199,350,770)
Saldo Laba (Rugi) / Retained Earnings (Deficits) Rp
4
1,153,198,004
--
1,153,198,004
--
1,153,198,004
Cadangan Lainnya / Other Reserve Rp
496,067,228,672
110,546,891,727
385,520,336,945
10,066,230,211
375,454,106,734
Total Rp
Jumlah /
578,273,819
74,136,321
504,137,498
195,449,661
308,687,837
Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interest Rp
Balance as of December 31, 2011
Comprehensive Income for The Year
Balance as of December 31, 2010
Comprehensive Income for The Year
Balance as of Jan 1, 2010/Dec 31, 2009
Paraf:
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
496,645,502,491
110,621,028,048
386,024,474,443
10,261,679,872
375,762,794,571
Jumlah Ekuitas / Total Equity Rp
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan dan lainnya Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
2011 Rp
2010 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from Customers and Others Cash paid to Suppliers, Employees and Others
1,859,392,342,628 (1,577,557,807,755)
884,251,537,083 (644,072,192,807)
Kas Dihasikan Dari Aktivitas Operasi
281,834,534,872
240,179,344,276
Cash Provided from Operating Activities
Penerimaan dari Pendapatan Bunga Penerimaan dari Restitusi Pajak Pembayaran Pajak-Bersih Pembayaran Beban Bunga Pembayaran untuk Kegiatan Operasi lainnya - Bersih
280,428,226 14,742,199,251 (41,168,814,606) (20,129,710,362) (97,544,318,956)
282,981,299 29,796,083,301 (17,863,885,645) (30,138,884,431) (107,334,027,992)
Receipts from Interest Income Receipt from Tax Refund Payments of Taxes - Net Payments of Interest Expense Payments for Other Operating Activities - Net
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
138,014,318,424
114,921,610,808
Net Cash Provided by Operating Activities
(119,474,660,383) 23,299,595,455 (69,895,500,000) (9,786,545,597)
(8,546,615,259) 304,545,457 50,000,000 (26,007,546,680)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(175,857,110,526)
(34,199,616,482)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (Pembayaran) Utang Bank - Bersih Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan
121,253,969,508 (2,141,907,647)
(104,561,535,132) (1,876,903,393)
119,112,061,862
(106,438,438,525)
81,269,269,760
(25,716,444,199)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
14,443,286,281 37,210,123,084
30,102,116,403 32,824,450,880
Foreign Exchange Effect on Cash and Cash Equivalents CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
132,922,679,125
37,210,123,084
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
701,586,470 132,221,092,655
360,182,046 36,849,941,038
Cash and Cash Equivalents at End of Year Consist of Cash Banks
132,922,679,125
37,210,123,084
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Penjualan Aset Tetap Penempatan Deposito Berjangka-Bersih Pembelian Aset Tetap
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Pengaruh Selisih Kurs Kas dan Setara Kas KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Saldo Kas dan Setara Kas pada akhir tahun Terdiri dari Kas Bank
6
Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 19, 2012
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in Restricted Cash and Cash Equivalents Proceeds from Sale of Property, Plant and Equipment Placements of Time Deposit - Net Acquisitions of Property, Plant and Equipment Net cash used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds (Payment) from bank loans Principal repayments under finance leases
Total
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
1. Umum
1.
General
1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Voksel Electric Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso SH, No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo SH. Akta pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo SH, No. 46 dan 85 masing-masing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember 1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 21, tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987 HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Peraturan Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok - pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 31, tanggal 8 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008.
1.a. Establishment and General Information PT Voksel Electric Tbk (the Company) was established based on notarial deed No. 58 dated April 19, 1971 of Rachmat Santoso SH, a substitute notary to Ridwan Suselo SH. The deed of establishment was amended by notarial deeds No. 46 and 85 of Ridwan Suselo SH, dated October 16 and December 20, 1971, respectively. The deed of establishment and its related amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. JA-5/219/17 dated December 24, 1971, and was published in the State Gazette No. 99, Supplement No. 893 dated December 11, 1973. In 1989, the Capital Investment Coordinating Board approved the change in the Company’s status from a domestic to a foreign capital investment entity. Based on the Notarial Deed No. 21 dated March 17, 2006 of Poerbaningsih Adi Warsito SH, the Company’s Articles of Association was amended in relation to the addition of authorized and issued share capital. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No.C11987.HT.01.04.Th.2006 dated April 27, 2006.The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on notarial deed No.31 dated August 8, 2008 of Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito SH which was in relation to compliance to Law No. 40 year 2007 “Limited Liability Corporation” and Bapepam regulation No : IX.J.1 dated May 14, 2008 about Principal Articles of Association of Public Companies and Companies who have Conducted Public Equity Offering. The liability amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU88902.AH.01.02.Th.2008 dated November 21, 2008.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik.
As stated in Article 3 of its Articles of Association, the Company’s scope of activities consists of, among others, manufacturing and distribution of power and telecommunication cables, enameled wires and electrical and telecommunication equipment. Currently, the Company is primarily engaged in the manufacture of power cable, telecommunication cable and fiber optic cable.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950.
The Company started its commercial operations in 1973 and domiciled in Jakarta with factory located in Cileungsi. Starting from January 14, 2008, the Companys’ head office officially moved from Jl. Gajah Mada No.199, Jakarta Barat to Gedung Menara Karya 3rd Floor Unit D, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950.
d1/April 19, 2012
6
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut :
Tanggal/ Date
20 Desember 1990/
1.b. Public Offering of Shares of the Company The Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to December 31, 2011, are as follows :
Saham yang Dicatatkan/ Total number of shares listed
Kebijakan Perusahaan/ Nature of Corporate action
Nilai nominal Per saham/ Par value per share Rp
4.580.000
1.000
December 20, 1990
Penawaran umum perdana dan pencatatan terbatas/ Initial public offering and partial listing
13 Agustus 1991/ August 30, 1991
Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham)/ Partial listing II (1,500,000 shares)
6.080.000
1.000
20.000.000
1.000
26.000.000
1.000
3 Juli 1992/ July 3, 1992
Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham)/ Company listing (13,920,000 shares)
18 Pebruari 1994/ February 18, 1994
Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham)/ Rights issue (6,000,000 shares)
22 Pebruari 1994/ February 22, 1994
Saham bonus (16.000.000 saham)/ Bonus shares (16,000,000 shares)
42.000.000
1.000
12 Juli 1996/ July 12, 1996
Saham bonus (21.000.000 saham)/ Bonus shares (21,000,000 shares)
63.000.000
1.000
126.000.000
500
831.120.519
500
22 Agustus 1997/ August 22, 1997
24 Mei 2006/ May 24, 2006
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham/ A change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split) Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham)/ Increase in Capital without right issue (705,120,519 shares)
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
d1/April 19, 2012
All of the Company’s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX).
7
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
1.c. Struktur Entitas Anak Entitas Anak/ Subsidiary
PT Prima Elektrindo (PT PME)
Mitra
PT Bangun Prima Semesta (PT BPS)
1.c. Subsidiaries Structure
Domisili/ Domicile
Kegiatan Usaha/ Nature of Business
Jakarta
Perdagangan umum, pembangunan dan jasa/
Operasi Komersial/ Commercial Operations
General trading, development and services Kontraktor umum dan perdagangan/
Jakarta
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011 2010 % %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2011 2010 Rp Rp
2004
99%
99%
75,335,440,210
52,075,936,027
2007
98%
98%
72,035,863,854
25,913,401,164
2010
99%
99%
11,277,363,401
8,863,287,981
–
–
–
General contractor and trading PT Cendikia Global Solusi (PT CGS)
Jakarta
PT Anugrah Bakti Nusa (PT ABN) *
Jakarta
Perdagangan umum, jasa/ General trading, services Perdagangan umum, jasa/ General trading, services
*) Belum beroperasi
*) Not Operate
1.d. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
1.d. Board of Commissioners, Directors, and Employees The members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 are as follows :
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: :
Kumhal Djamil Michael Tjandrawinata Akihisa Takizawa Hardi Sasmita
Kumhal Djamil Masaaki Shimazu Budinata Atmadja Hardi Sasmita
Komisaris Independen
:
Christianto Wibisono
Christianto Wibisono
Heru Gondokusumo Linda Lius Fumiaki Nakajima Muliany Anwar Masahiko Saegusa Tan Yong Han
Ferry Tjandrawinata Masato Usui Michael Tjandrawinata Linda Lius Heru Gondokusumo Masahiko Saegusa
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur
–
: :
Board of Commissioners : President Commissioner Commissioners
Independent Commissioner : Board of Directors President Director Directors
•
Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 5,15 miliar dan Rp 4,55 miliar.
•
Compensation of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 5.15 billion and Rp 4.55 billion, respectively.
•
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebanyak 692 dan 704 karyawan (tidak diaudit).
•
As of December 31, 2011 and 2010, the Company had average total number of employees of 692 and 704, respectively (unaudited).
d1/April 19, 2012
8
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2.
2. Adoption of Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards (PSAK and ISAK)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi (PSAK dan ISAK)
2.a. Standards Effective in The Current Period
2.a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011.
The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the Company and Susidiaries for the first time for the financial year beginning January 1, 2011. •
• PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” • PSAK No. 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas” • PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” • PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
• • •
• PSAK No. 5 (Revisi 2010) “Segmen Operasi” • PSAK No. 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” • PSAK No. 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” • PSAK No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” • PSAK No. 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” • PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud” • PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”
• •
• PSAK No. 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” • PSAK No. 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” • PSAK No. 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset” • PSAK No. 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” • PSAK No. 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” • ISAK No. 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. • ISAK No. 9 “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” • ISAK No. 10 “Program Loyalitas Pelanggan” • ISAK No. 11 “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik”
• •
• • • • •
• • • • • • •
• ISAK No. 12 “Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”
• • •
• ISAK No. 14 “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web” • ISAK No. 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
d1/April 19, 2012
9
PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statement ” PSAK No. 2 (Revised 2009) ”Statement of Cash Flow” PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” PSAK No. 5 (Revised 2010) “Operating Segments” PSAK No. 7 (Revised 2010) ”Related Party Disclosures” PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” PSAK No. 12 (Revised 2009) “Interest in Joint Ventures” PSAK No.15 (Revised 2009) ”Investment in Associates ” PSAK No. 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” PSAK No. 22 (Revised 2010) “Business Combinations” PSAK No. 23 (Revised 2010) ”Revenue” PSAK No. 25 (Revised 2009) ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” PSAK No. 48 (Revised 2009) ”Impairment of Assets” PSAK No. 57 (Revised 2009) ”Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets” PSAK No. 58 (Revised 2009) “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” ISAK No. 7 (Revised 2009) “Consolidation of Special Purpose Entities”. ISAK No. 9 “Change in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” ISAK No. 10 “Customer Loyalty Programmes” ISAK No. 11 “Distribution of Non-cash Assets to Owners” ISAK No. 12 “Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Ventures” ISAK No. 14 “Intangible Assets – Web Site Cost” ISAK No. 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi tersebut yang relevan dan yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The followings are the changes impacted by the above new standards that are relevant and significant to consolidated financial statements:
• PSAK No. 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 (Revisi 2009) berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan dan Entitas Anak adalah: - Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
• PSAK No. 1 (Revised 2009) ”Presentation of Financial Statements” The revised PSAK 1 (Revised 2009) is applied retrospectively and therefore certain comparative information have been restated. The significant impact on changes of this accounting standard to the Company and Subsidiaries are as follows: - The financial statements comprise of statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, statement of cash flow, notes to financial statements and additional statement of financial position showing beginning balance (in case of reclassification or restatement). While, previously, the financial statements comprise of balance sheets, statement of income, statement of changes in equity, statement of cash flow and notes to financial statements. - Change in the term of “Minority Interest” to “Non Controlling Interest” and presented as part of equity. Previously, minority interest is presented separately between liability and equity.
-
Perubahan istilah “Hak Minoritas” menjadi “Kepentingan Non-Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, Hak Minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas. Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
Comparative information has been presented to conform with the revised standard. The changes in accounting policy only impacts presentation aspects, there is no impact on earnings per share.
• PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Standar mengharuskan jika entitas induk yang menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan akan mencatat investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada (a) biaya perolehan atau (b) sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
• PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” The standard requires that when a parent entity prepares separate financial statements as supplementary information, it shall account their investment in subsidiaries, jointly controlled entities and associates either (a) at cost or (b) in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Dampak perubahan signifikan standar tersebut terhadap Perusahaan adalah Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dan mencatat investasi pada entitas anak dengan metode biaya (sebelumnya metode ekuitas).
The significant impact on changes of the standard to Company is the Company as the parent company prepares separate financial statements as supplementary information and account for its investment in subsidiaries using cost method (previously equity method). Comparative information has been restated to comply with the standard. The impact on the Company’s equity has been disclosed in the Supplementary Information of the Financial Statements.
Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar ini. Dampak terhadap ekuitas Perusahaan telah disajikan dalam Informasi Tambahan atas Laporan Keuangan ini.
d1/April 19, 2012
10
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
• PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal.
• PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” The standard requires the entities to disclose information that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segment. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes.
Terkait dengan standar tersebut, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
Related to the standard, the Company determines to present operating segment based on the information that is internally provided to operating decision maker. Operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker has been identified as the Board of Directors that makes strategic decisions.
2.b. Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif
2.b. Standards Issued which Are Not Yet Effective
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut: • PSAK No. 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) of the Indonesian Institute of Accountants which are relevant to the Company and Subsidiaries and not yet effective in 2011, however which are and mandatory for the financial year beginning January 1, 2012, are as follows: • PSAK No. 10 (Revised 2010) ”The effects of Changes in Foreign Exchange Rates” • PSAK No. 13 (Revised 2011) “Investment Properties” • PSAK No. 16 (Revised 2011) “Fixed Assets” • PSAK No. 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” • PSAK No. 24 (Revised 2010) ”Employee Benefits” • PSAK No. 26 (Revised 2011) “Borrowing Costs” • PSAK No. 28 (Revised 2010) “Accounting for Loss Insurance” • PSAK No. 30 (Revised 2011) “Leases”
• PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” • PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” • PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” • PSAK No. 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” • PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” • PSAK No. 28 (Revisi 2010) “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” • PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Akuntansi Guna Usaha” • PSAK No. 33 (Revisi 2011) “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan” • PSAK No. 34 (Revisi 2010) “Kontrak Konstruksi” • • •
• PSAK No. 33 (Revised 2011) “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining” • PSAK No. 34 (Revised 2010) “Construction Contracts” • PSAK No. 36 (Revised 2010) “Accounting for Life Insurance” • PSAK No. 45 (Revised 2011) “Financial Reporting for Non-Profit Organizations” • PSAK No. 46 (Revised 2010) “Income Taxes”
PSAK No. 36 (Revisi 2010) “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” PSAK No. 45 (Revisi 2011) “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”
d1/April 19, 2012
11
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
• • • • • • • • • • • • • • • • • •
• PSAK No. 50 (Revised 2010) ”Financial Instrument: Presentation” • PSAK No. 53 (Revised 2010) “Share-based Payments” • PSAK No. 60 ”Financial Instrument: Disclosures”
PSAK No. 50 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 60 ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 61 “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” PSAK No. 62 “Kontrak Asuransi” PSAK No. 63 “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” PSAK No. 64 “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK No. 13 “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK No. 16 “Perjanjian Konsesi Jasa” ISAK No. 18 “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK No. 19 “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” ISAK No. 22 “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23 “Sewa Operasi – Insentif” ISAK No. 24 “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25 “Hak Atas Tanah” ISAK No. 26 “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
• PSAK No. 61 “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance” • PSAK No. 62 “Insurance Contracts” • PSAK No. 63 “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” • PSAK No. 64 “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” • ISAK No. 13 “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” • ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” • ISAK No. 16 “Service Concession Arrangements” • ISAK No. 18 “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities” • ISAK No. 19 “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” • ISAK No. 20 “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” • ISAK No. 22 “Service Concession Arrangements: Disclosure” • ISAK No. 23 “Operating Leases – Incentives” • ISAK No. 24 “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” • ISAK No. 25 “Rights Arising from Land” • ISAK No. 26 “Reassessment of Derivatives”
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK dan ISAK tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not determined the effects of PSAK and ISAK on their financial statements.
2.c. Pencabutan Standar Akuntansi Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan dan Entitas Anak: • PSAK No. 6 “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” • PSAK No. 21 “Akuntansi Ekuitas (PPSAK No. 6)” • PSAK No. 40 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)” d1/April 19, 2012
Embedded
2.c. Withdrawal of Accounting Standards Effective on or after January 1, 2011: The withdrawal of the following accounting standards and interpretations, which are mandatory for the financial year beginning January 1, 2011, but are not relevant or did not have material impact for the Company and Subsidiaries: • PSAK No. 6 “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” • PSAK No. 21 “Accounting for Equity (PPSAK No. 6)” • PSAK No. 40 “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiary or Associate (withdrawn through PSAK No. 15 Revised 2009)” 12
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
• ISAK No. 1 ” Penentuan Harga Pasar Dividen (PPSAK No. 6)” • ISAK No. 2 “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham (PPSAK No. 6)” • ISAK No. 3 “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan”
• ISAK No. 1 ” Determination of Market Value of Share Dividends (PPSAK No. 6)” • ISAK No. 2 “Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers (PPSAK No. 6)” • ISAK No. 3 “Accounting for Donation or Endowment”
Pencabutan PSAK No. 40 (melalui PSAK No.15 Revisi 2009) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Prusahaan atau Perusahaan Asosiasi” menyebabkan perubahan penyajian selisih atas transaksi ekuitas entitas anak menjadi “cadangan lain-lain”, sesuai dengan transaksi yang mendasarinya.
Withdrawal PSAK No. 40 (withdrawn through PSAK 15 Revised 2009) "Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries or Associated Company" cause changes in the presentation of difference on subsidiary equity transactions to be "other reserves", in accordance with the underlying transaction
Pencabutan PSAK dan ISAK yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Withdrawal of Accounting Standards effective on or after January 1, 2012:
• PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” • PSAK No. 27 “Akuntansi Koperasi” • PSAK No. 29 “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” • PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” • PSAK No. 52 “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” • ISAK No. 4 “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)”
• PSAK No. 11 “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies (withdrawn through PSAK No. 10 Revised 2010)” • PSAK No. 27 “Accounting for Cooperatives” • PSAK No. 29 “Accounting for Oil and Gas” • PSAK No. 44 “Accounting for Real Estate Development Activities” • PSAK No. 52 “Reporting Currencies (withdrawn through PSAK No.10 Revised 2010)” • PSAK No. 4 “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences (withdrawn through PSAK No. 10 Revised 2010)”
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pencabutan standar tersebut.
The Company and Subsidiaries are still evaluating the possible impact on the withdrawal of those financial accounting standards.
3. Summary of Accounting Policies
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 3.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
3.a. Statement of Compliance The Company’s and Subsidiaries financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) published by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesia Institute of Accounting (“IAI”)
3.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut
3.b. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements prepared on the going concern assumption and on the accrual basis, except for statements of cash flows using the cash basis. The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is the historical cost basis, except for certain accounts that other measurements are based, as described in accounting policy for each account.
d1/April 19, 2012
13
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Consolidated cash flow statement presented by the direct method with classification of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Rupiah.
3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari 50% hak suara suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara 50% atau kurang, jika terdapat: (i.) kekuasaan yang melebihi 50% hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (ii.) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (iii.) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (iv.) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
3.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly. The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control. Control is presumed to exist when the parent entity holds directly or indirectly through subsidiaries more than 50% of the voting rights of an entity, unless the ownership is not followed by the control. Control also exists when the parent entity has the right to vote 50% or less, if there is:
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that can be implemented or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
d1/April 19, 2012
(i.)
power over more than 50% of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (ii.) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; (iii.) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or (iv.) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
14
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Kepentingan nonpengendali dalam suatu entitas anak non pengendali dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham non pengendali tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
Non-controlling interest of net income (loss) and equity of subsidiary is stated at as proportion minority shareholders on net income (loss) and equity of subsidiary. Non-controlling interest in a subsidiary non-controlling equity deficit will not be recognized, unless the non-controlling shareholder has a contractual debt to finance the deficit is involved.
Transaksi dengan kepentingan non pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, di mana kelebihan atas akuisisi kepentingan non pengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with non-controlling interests are calculated using the method of economic entities, in which the excess of the acquisition of non-controlling interests in excess of the net value of assets acquired is recorded in equity.
Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai “Cadangan Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas.
Transaction difference in equity changes of subsidiaries is stated as an addition to capital in the account “Other Reserves” in the consolidated statements of financial position.
3.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan, kecuali kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.
3.d. Cash Equivalents Cash equivalents consist of deposits which the period is equal to or less than 3 (three) months from the date of placement and are not pledged, except for restricted cash and cash equivalents.
3.e. Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak dan pengungkapan pada Catatan 4 mengenai Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
3.e. Financial Instruments The Company has adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure" and PSAK No 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" prospectively for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010. As the impact of the application of PSAK is additional disclosure on the Company's and Subsidiaries accounting policies in Note 4 of the Financial Instruments and Financial Risk Management. The Company and Subsidiaries to classify financial instruments as follows:
I.
I.
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
d1/April 19, 2012
15
Financial Assets The Group classifies financial assets in one of the following four categories as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-tomaturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. Management determined financial assets’ classification at initial acquisition.
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
• Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Pada tanggal laporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of reporting date, the Company and Subsidiaries have no financial assets at fair value through profit or loss.
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
• Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain yang merupakan bagian dari aset lancar.
Financial assets which are classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, accounts receivables, and other receivables which are part of current assets.
• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
• Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. d1/April 19, 2012
a) investments which from its initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; b) investments were designated as available for sale; and c) investments that meet the definition of loans and receivables. 16
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
II.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki investasi yang dimiliki hinga jatuh temponya.
As of reporting date, the Group has no heldto-maturity investments.
• Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
• Available for Sale Financial Assets (AFS) Financial assets available for sale are nonderivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-tomaturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at statement of changes in equity, except for impairment loss and foreign exchanges to derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that classified as available for sale financial assets are recognized in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of reporting date, the Group has no available for sale financial assets.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
II.
Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. d1/April 19, 2012
Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Group is classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
17
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Reacquisition of the Group’s previously issued stock is accounted using the cost method. Treasury stock is recorded at acquisition cost and presented as a deduction from the capital stock account.
Pada tanggal laporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki instrumen ekuitas.
As of reporting date, the Group has no equity instruments.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
• Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
• Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company and Subsidiaries have no financial liabilities at fair value through profit or loss.
• Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
• Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, dan utang lain-lain yang merupakan bagian dari liabilitas lancar.
Financial liabilities which categorized into financial liabilities at amortized cost are bank loans, accounts payable, accrued expenses, and other payables which part current liabilities.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators
d1/April 19, 2012
18
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
of impairment at each statements of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: • significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or • default or delinquency in interest or principal payments; or
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan Entitas Anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s and Subsidiaries past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously
d1/April 19, 2012
• it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
19
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat akun kerugian penurunan nilai piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in consolidated statements of comprehensive income.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to consolidated statements of comprehensive income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statements of comprehensive income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
d1/April 19, 2012
The Company and Subsidiaries derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and Subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Company and Subsidiaries recognize its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and 20
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan Entitas Anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
Subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and Subsidiaries continue to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.
Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and Subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Fair Value Determination The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at statements of financial position date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities with unavailable fair value are recorded at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments not traded in the market is determined using certain valuation techniques. The Company and Subsidiaries uses discounted cashflows with assumptions based on market conditions existing at financial position date to determine the fair value of other financial instruments.
d1/April 19, 2012
21
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
3.f. Investasi pada Entitas Asosiasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.15 (Revisi 2009) "Investasi pada Entitas Asosiasi" yang menggantikan PSAK No.15 "Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi". Perusahaan dan Entitas Anak mencatat investasi pada entitas asosiasi, yaitu suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana Perusahaan atau Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.
3.f. Investment in Associates Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiary have applied PSAK No. 15 (Revised 2009), "Investments in Associates" which supersedes PSAK No. 15 "Accounting for Investments in Associates". The Company and Subsidiary recorded investment in associated company, including an unincorporated entity such as a partnership,over which the investor has significant influence and that is neither a subsidiary nor an interest in a joint venture.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada ketika Perusahaan atau Entitas anak memiliki secara langsung atau tidak langsung 20% atau lebih hak suara suatu entitas, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan atau Entitas Anak tidak memiliki pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan juga ada ketika Perusahaan atau Entitas Anak memiliki kurang dari 20% hak suara suatu entitas, namun dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan atau Entitas Anak memiliki pengaruh signifikan.
Significant influences is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies. Significant influence is presumed to exist when the Company or the Subsidiary owns directly or indirectly 20% or more of the voting rights of an entity, unless it can be clearly demonstrated that the Company or the Subsidiary does not have a significant influence. Significant influence also exists when the Company or Subsidiary has less than 20% of the voting rights of an entity, but can be clearly demonstrated that the Company or Subsidiary has significant influence.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal perolehan. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi investasi diakui dalam laporan laba rugi Perusahaan dana dikurangi distribusi dividen yang diterima. Jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian Perusahaan atas investasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi, dilakukan penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut. Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian Perusahaan atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain Perusahaan.
Investments in associates accounted for under the equity method in which the investments are initially recognized at cost and subsequently the carrying amount is added or subtracted to acknowledge the interest in the profits or losses of associates after the date of acquisition. Equity in earnings or losses of investee are recognized in the income statement net of fund distribution company dividends received. If there is a change in the proportion of the interest in the investee arising out of other comprehensive income of associates, made the adjustment to the carrying amount. Such changes include changes arising from the revaluation of fixed assets and foreign currency translation differences. Equity in such changes are recognized in other comprehensive income of the Company.
Jika setelah kepentingan Perusahaan sama (menjadi nol) atau melebihi jumlah tercatat investasi, maka tambahan kerugian dicadangkan dan liabilitas diakui hanya sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Jika selanjutnya entitas asosiasi melaporkan laba, maka Perusahaan akan mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian Perusahaan atas laba tersebut sama dengan bagian rugi yang belum diakui.
If the interests of the Company is equal (to zero) or exceed the carrying amount of investment, then the additional loss reserve and liabilities are recognized only to the extent the Company has a legal or constructive obligations or make payments on behalf of associates. If further associates reported a profit, then the Company will recognize its share of those profits only after the Company's profit is equal to the losses that have not been recognized.
d1/April 19, 2012
22
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Perusahaan akan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Perusahaan tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
The Company will stop using the equity method from the date of the Company no longer has significant influence over the entity association.
Perusahaan memiliki investasi saham pada PT Alcarindo Prima sebesar Rp 2.600.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 12,8%. Perusahaan mencatat investasi tersebut dengan nilai nihil karena pengakuan penurunan nilai investasi.
The Company has investment in PT Alcarindo Prima amounting to Rp 2,600,000,000 with 12,8% of ownership. The Company recorded the investment at nil due to recognition of investment impairment.
Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama dicatat nihil karena perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya.
The Company’s ownership in PT Alcas Dharma Pratama is recorded with nil balance because the investee has ceased its operations.
3.g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun.
3.g.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost of inventories is determined using weighted average method. The cost consists of expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition. The Company provide an allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of the individual inventory items at the end of the year.
3.h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya.
3.h
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the benefit periods.
3.i. Aset tetap dan Penyusutan Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk pajak impor yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan.
3.i. Fixed Assets Fixed assets are stated at cost including applicable import taxes, import duties, freight costs, handling costs, storage costs, the cost of providing the location, installation costs, internal labor costs, the initial estimate of the cost of dismantling, removal and restoration of the location of fixed assets less accumulated depreciation.
Penyusutan Penyusutan dimulai sejak aset mulai atau siap digunakan, dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance method) kecuali bangunan, berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis yang menghasilkan persentase penyusutan tahunan dari harga perolehan sebagai berikut: Tahun/ Years Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan d1/April 19, 2012
20 20 15 8 5 23
Depreciation Depreciation of assets begins when assets are ready for use, using the declining balance method, except for building, based on estimated economic useful lives of the assets which derived annual depreciation percentage as follows:
Landrights Buildings and Improvement Machinery Electrical Installation, equipment and transportation Furniture and fixtures Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated
Penurunan Nilai Aset Tetap Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, maka nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan, yang ditentukan berdasarkan nilai mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.
Impairment of Fixed Assets The Company conduct an evaluation of the fixed asset impairment when events or circumstances indicate that the carrying value of fixed assets may not be recoverable. When the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, the asset value is reduced to its recoverable amount, which is the higher of fair value less costs to sell and value in use.
Biaya-biaya setelah perolehan awal Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam jumlah tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Perusahaan dan dapat diukur secara andal.
Costs after the initial acquisition Costs after the initial acquisition are included in the carrying amount of assets and recognized separately, only if there is likely these capitalized costs will provide economic benefits to the Company and can be measured reliably.
Jumlah tercatat dihapuskan.
diganti
The carrying amount of the replaced components removed.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
All costs of maintenance and repairs are recognized as an expense in the income statement as incurred.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
If the fixed asset is removed, then the carrying value and accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses are recognized in the income statement for the year.
dari
komponen
yang
3.j. Aset Tetap yang Tidak Digunakan Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi dicatat sebesar nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi sebagai akun “Beban Lain–lain”.
3.j.
Unused property, plant and equipment Unused property, plant and equipment because of closed down division are stated at book value from the time of discontinuance. Depreciation of unusued property, plant and equipment from discontinued operation is represented in the consolidated statements of income under “Other expenses account”.
3.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
3.k
Revenue and Expense Recognition Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped. Expenses are recognized when incurred.
3.l.
3.l.
Derivative Financial Instruments and Hedging Activities In order to implement risk management policies, the Company and Subsidiaries entered into derivative transactions to hedge the changes in underlying variables.
Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Dalam rangka penerapan kebijakan managemen risiko, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variabel yang mendasari.
d1/April 19, 2012
24
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Instrument derivatif diakui pertama kali di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar pada saat transaksi dilakukan, dan kemudian secara periodik diukur kembali pada nilai wajarnya.
Derivative instruments was first recognized in the consolidated balance sheet at fair value at the time of the transaction, and are subsequently remeasured at fair value.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung pada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilai.
The method of recognizing gains or losses on derivative instruments depends on whether the derivative is designated as hedging instruments for accounting purposes and the nature of the risk being hedged.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that do not qualify as hedges for accounting purposes are recognized in the consolidated statements of income.
Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang dirancang dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan bagian yang efektif diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif itu kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka kerugian atau keuntungan yang sebelumnya dicatat pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Changes in the fair value of derivative instruments that are designed and meet the criteria for cash flow hedges for accounting purposes that are effective and are recognized in equity. When a hedging instrument expires or is no longer qualify as hedges for accounting purposes, the losses or gains previously recorded in equity is recognized in the consolidated statements of income.
3.m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, sebagai berikut :
Mata Uang Asing Poundsterling Inggris Euro Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Franc Swiss Dolar Singapura
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp 13,969.27 11,738.99 9,068.00 11,680.32 9,636.07 6,974.33
3.m. Foreign Currency Transaction and Balances The Companys’ books and records are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet date are translated into Rupiah using the middle rate of Bank Indonesia at that date, as follows : 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp 13,893.80 11,955.79 8,991.00 11,028.53 9,600.14 6,980.61
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Gains or losses arising from foreign exchange transactions are credited or charged to the consolidated statements of income in the current year.
3.n.
3.n. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
d1/April 19, 2012
Foreign Currency British Poundsterling Euro United States Dollar Japanese Yen Swiss France Singapore Dollar
25
Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the balance sheet liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax. Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the statement of financial position date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, if an objection submitted, when the result of the decision objection determined, or if appealed, when the result of the decision on appeal from tax court is determined.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the year which income determined in accordance with the current tax regulations.
3.o. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan.
3.o. Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owner of the parent company with weighted average number of shares outstanding reported during the period.
3.p. Informasi Segmen Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk meng-evaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
3.p. Segment information The Company adopted PSAK No. 5 (Revised 2009): Operating Segments. Standard requires an entity to disclose information which enables users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of business activity. Standards also refine the definition of operating segments and the procedures used to identify and report operating segments. Standard requires that "management approach" in the present segment information using the same base as well as internal reporting. The segment reported operating in a manner consistent with internal reporting provided to operational decision-makers. In this case the operational decision-makers that strategic decisions are the Board of Directors.
3.q. Penurunan Nilai dari Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan pengujian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan akan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Aset nonkeuangan berupa aset tetap dan aset tidak lancar lainnya diuji untuk mengetahui apakah telah terjadi
3.q. Impairment of Non – Financial Assets At the end of period, the Company do an assessment whether or not there is an indication of impairment on asset. When indication exist, the Company make an estimation of recoverable amount of assets. In the relation to assess impairment, assets are grouped at the lowest levels for which separately identifiable cash flows. Non-financial assets in the form of fixed assets and other non-current assets are tested to determine whether an impairment loss due to impairment of the
d1/April 19, 2012
26
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
event or change of conditions which indicate that the carrying value of assets can not be recovered in full.
Jika jumlah terpulihkan (recoverable amounts) aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan kerugian akibat penurunan nilai diakui segera pada laporan laba rugi berjalan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai aset.
If the recoverable amount of assets is less than its carrying amount, the carrying amount of assets was reduced to recoverable amount and impairment losses are recognized immediately in profit or loss runs. Recoverable amount is the amount of fair value less costs to sell or value in use of assets, whichever is higher.
3.r. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
3.r. Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Imbalan kerja Imbalan kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.
Employee Benefts Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”). There is no fundings reserved by the Company and subsidiaries related to the post employment benefits.
Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 atau Peraturan Perusahaan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liabilities recognized in the consolidated statement of financial position are the present values of the defined benefit obligations as at the reporting date in accordance with Law 13/2003 or the Company’s regulations (whichever is higher), together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.
Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
The defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the number the greater of 10% of the fair value of program assets or 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to statement of comprehensive income over the average expected remaining working lives of employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the pastservice costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.
d1/April 19, 2012
27
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Pesangon pemutusan kontrak kerja Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Termination benefits The Company and Subsidiaries shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Company and Subsidiaries has clearly shown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.
3.s. Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
3.s. Finance Leases Lease is classified as capital lease when the lease transferred substantially all the risks and benefits that relate to the ownership of asset. Lease is classified as operating lease when the lease did not transfer substantially all the risks and benefits that relate to the ownership of asset.
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Liabilitas yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan utang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung.
Property, plant and equipment acquired under finance leases are presented at the present value of all lease payments, plus the purchase option which should be paid at the end of the lease term. A related liability is recognised and each lease payment is allocated to the liability and finance charges. The related assets are depreciated similarly to directly owned assets.
Transaksi penjualan dan penyewaan kembali harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian tangguhan yang harus diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan aset sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa.
Sale and leaseback transaction should be treated as two separate transactions. The difference between the selling price and the book value of the asset sold should be recognised as a deferred gain or loss, which should be amortized in proportion to the depreciation of the leased assets if the leaseback is a finance lease or in proportion to rent expense if the leaseback is an operating lease.
3.t. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam keuangan konsolidasian pada periode ketika tersebut disetujui oleh para pemegang Perusahaan.
3.t. Dividend Dividend distribution to the Company's shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements at the time the dividends are approved by the shareholders of the Company.
saham laporan dividen saham
3.u. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (revisi 2010) : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Standar ini menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci d1/April 19, 2012
3.u.
28
Transactions with Related Parties The Company apply PSAK 7 (revised 2010): Related Party Disclosures. This standard is a guide to improve disclosure of the related party, transactions, and balances, including a commitment. Standards also provide an explanation that the members of key management personnel is a related party, therefore Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan.
requires disclosure of key management personnel compensation for each category. The Company and Subsidiary had performed an evaluation of the relationship of the related parties to and ensure the consolidated financial statements have been prepared using the revised disclosure requirements.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
Related parties are persons or entities which have relationship with the reporting entity. (a) A person or a close member of that person is related to a reporting entity if that person:
(i.) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii.) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii.) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(i) Has control or joint control over the reporting entity; (ii) Has significant influence over the reporting entity; or (iii) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(b) An Entity is related to the reporting entity if it meets one of the following:
(i.) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(i)
(ii.) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii.) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.
(iv.) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(iv) An entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
(v.) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(v) The Entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related.
(vi.) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vi) An Entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
d1/April 19, 2012
29
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
(vii.) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas ataupersonil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or the key management personnel (or parent entity of the Company).
3.v. Proyek Dalam Pelaksanaan Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang bersangkutan pada saat selesai dan siap dipasarkan dan akan disusutkan sesuai dengan masa manfaat pola bagi hasil.
3.v.
Projects in Progress Projects in progress are stated at cost including borrowing costs incurred during construction arising from the debt used for the construction project. The accumulated cost will be transferred to each respective project when completed and ready to be marketed and will be depreciated based on useful life of a revenue sharing scheme.
3.w. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3.w.
Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia requires the Group’s management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amount of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
dan
4. Financial Risk Management and Capital Management
a. Manajemen Risiko Keuangan Berbagai aktivitas Perusahaan dan Entitas Anak menyebabkan Perusahaan memiliki risiko potensial terhadap berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
a. Financial Risk Management The Company and Subsidiaries activities expose it to potential risk of variety financial risks: market risk (including foreign exchange risk, price risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Overall, financial risk management program of the Company and Subsidiaries focus on the uncertainty of financial markets and to minimize potential loss that adversely effects the financial performance of Company and Subsidiaries.
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak swap mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Transaksi derivatif Perusahaan digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging) dan tidak sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi. Direksi Perusahaan dan Entitas Anak menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The Company uses derivative financial instruments as foreign currency swap contracts and commodity swap contracts to anticipate the risks that may occur. The Company uses derivative transactions for hedging activities and not as instruments for trading or speculation. Directors of the Company and Subsidiaries reviewed and approved policies for managing risks as summarized below.
Risiko 4. Manajemen Manajemen Permodalan
d1/April 19, 2012
Keuangan
30
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
(i) Risiko pasar Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha dan piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak yang sebagian besar dalam Dolar Amerika Serikat.
(i) Market Risk Foreign exchange risk Exchange risk is risk of foreign currency in which the fair value or future cash flows of financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rate. Exposure of the Company and Subsidiaries against fluctuations in exchange rates primarily from accounts payable and accounts receivable of the Company and Subsidiaries in U.S. Dollars.
Sebagai bagian dari usaha Perusahaan untuk mengelola eksposur atas mata uang asing, Perusahaan memasuki kontrak swap nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Sebagai hasil dari kontrak tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak yakin bahwa Perusahaan dan Entitas Anak telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata uang asing, meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing.
As part of efforts to manage exposure of foreign currency, the Company entered into foreign currency swap contracts with international financial institutions. As a result of the contract, the Company and Subsidiaries believe that the Company and Subsidiaries have reduced some risks from foreign currency exchange rate, although hedging activities done by the Company and Subsidiaries does not include all foreign currency exposures.
Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan pada Catatan 35.
Net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at December 31, 2011 and 2010 disclosed in Note 35.
Risiko harga Risiko harga adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan pergerakan harga komoditas bahan baku produksi perusahaan. Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian aluminium dan tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jualbeli) dengan lembaga-lembaga keuangan internasional sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Perusahaan dan Entitas Anak yakin bahwa Perusahaan dan Entitas Anak telah mengurangi beberapa risiko perubahan harga komoditas di masa yang akan datang.
Price Risk Price risk is the risk of financial loss resulting from commodity price movements of raw materials production of the Ccompany. The Company faces price risk due to price changes in the future to plan for purchase of Aluminum and Copper with high content (High Concentrate Aluminum and Copper). Therefore, the Company uses commodity futures contract (buy-sale) by international financial institutions in relation to the risk of price changes in raw materials. The Company and Subsidiaries believe that the Company and Subsidiaries have reduced some of the risks of commodity price changes in the future.
Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap perubahan tingkat bunga pasar berhubungan dengan utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek dan panjang. Pada saat ini Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur terutama pada utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek, yang
Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk of fair value or future cash flows of financial instruments which fluctuate due to changes in market interest rate. Exposure of the Company and Subsidiaries against changes in market interest rates associated with bank loans and short term and long term financing lease. At this time the Company and Subsidiaries have exposure mainly on bank loans and short-term financing lease, which effected the loan repayment at maturity.
d1/April 19, 2012
31
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
berpengaruh pada pengembalian tersebut pada saat jatuh tempo.
pinjaman
Tabel berikut menampilkan nilai tercatat, serta masa jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang terkena risiko suku bunga:
The following table shows carrying amount and maturity of financial assets and liabilities of the Company and its Subsidiaries which exposed to interest rate risk:
Suku bunga efektif/ Effective Interest Rate %
Kurang dari satu tahun/ Less than One Year Rp
Lebih dari Satu tahun/ More than One Year Rp
1,5 – 2,5
132,922,679,125
--
132,922,679,125
5,75
206,803,784,203
--
206,803,784,203
11 6
278,283,205,689 2,605,595,226
---
278,283,205,689 2,605,595,226
6
--
1,875,543,460
1,875,543,460
Total/ Total Rp Assets
Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Cash and Cash Equivalents Restricted Cash Liabilities
Liabiitas Hutang bank Pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa Pembiayaan
Bank Loans Leases Long Term portion from Leases
(ii) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada Perusahaan dan Entitas Anak jika pelanggan gagal untuk memenuhi liabilitas sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan memantau eksposur yang terkait dengan pembatasan ini.
(ii) Credit Risk Credit risk is the risk of financial loss to the Company and Subsidiaries if the customer failed to fill contractual obligations, no concentration of credit risk that significant. The Company and Subsidiaries manage and control credit risk by setting limits of acceptable risk for each customer and monitor the exposure associated with this restriction.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan hubungan bisnis hanya dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibel. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai kebijakan yang mengharuskan setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko kerugian penurunan nilai.
The Company and Subsidiaries conduct business only with reputable and credible third parties. The Company and Subsidiaries also have a policy that requires each customer to go through customer credit verification procedures. In addition, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk of allowance for doubtful accounts.
Tabel berikut menampilkan eksposur atas aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang berhubungan dengan risiko kredit dari Perusahaan dan Entitas Anak:
The following table shows the exposure of financial assets of the Company and Subsidiaries relating to credit risk of the Company and Subsidiaries:
2011 Konsentrasi Risiko Kredit/ Concentration of Credit Risk Institusi/ Lainnya/ Institution Rp Piutang Usaha Piutang Lain-Lain
d1/April 19, 2012
Eksposur Maksimum// Maksimum Exposure Rp
Others Rp
548,781,659,258 --
---
548,781,659,258 --
548,781,659,258
--
548,781,659,258
32
Trade Receivables Other Receivables
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik.
Management believes that all financial assets above are not impaired or has passed from time of maturity at the reporting date and always have a good credit quality.
(iii) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam jangka pendek serta jangka panjang.
(iii) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries will have difficulty in raising funds to meet commitments associated with financial instruments. The Company and Subsidiaries policy is to regularly monitor current and expected liquidity requirements to ensure that it maintains sufficient reserve of cash to meet its liquidity requirement in short and long term period.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
Financial liabilities of the Company and Subsidiaries at the reporting date will be due in less than one year based on the carrying value presented in the financial statements of the Company and Subsidiaries.
Tabel di bawah ini menampilkan masa jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan pada kontrak pembayaran yang tidak terdiskonto.
The table below shows the maturity of financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries based on contractual undiscounted payments.
1 Tahun 1 Year Rp
1-2 Tahun 1-2 Year Rp
3-5 Tahun 3-5 Year Rp
Total Rp Assets
Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah aset
132,922,679,125
--
--
132,922,679,125
206,803,784,203 586,024,279,395 59,992,367,012
----
----
206,803,784,203 586,024,279,395 59,992,367,012
--
--
985,743,109,736
Cash and Cash Equivalents Restricted Cash Trade Receivables Other Receivables Total Assets
985,743,109,736
Liabilities
Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Bagian jangka pendek dari sewa Pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa Pembiayaan
278,283,205,689 666,938,521,760 43,986,127,180
----
----
278,283,205,689 666,938,521,760 43,986,127,180
Bank Loans Trade Payables Other Payables
2,605,595,226
--
--
2,605,595,226
Current portion from Leases
--
1,875,543,460
--
1,875,543,460
Non-Current portion from Leases
Jumlah liabilitas
991,813,449,855
1,875,543,460
--
993,688,993,315
Total Liabilities
Liabilitas bersih
6,070,340,118
1,875,543,460
--
7,945,883,579
Liabilities Net
b. Manajemen Permodalan Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan d1/April 19, 2012
b. Capital Management The Company’s and Subsidiaries goals in managing capital is to protect the Company's ability to maintain business continuity, so the entity can continue to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to manage the optimal capital structure 33
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau menambah/ mengurangi jumlah utang. Perusahaan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap EBITDA.
to minimize the effective cost of capital. In order to manage the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends, issuing new shares or the increase / decrease the amount of debt. The Company manages this risk by monitoring the ratio of debt to EBITDA.
Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/ kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaanbersih, beban penyusutan dan beban amortisasi.
The ratio of debt to EBITDA is calculated by dividing the loan amount with EBITDA. The EBITDA is calculated before income tax adjusted to the (profit) / loss on foreign exchange - net, financing costs, net, depreciation and amortization expense.
Pada tahun 2011 perekonomian dunia mengalami turbulensi akibat krisis fiskal dan utang di kawasan Uni Eropa dan gejolak finansial di Amerika serta ketegangan politik di Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak dunia dan sejumlah komoditas dunia, namun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebesar 6,5%.
In the year 2011 the world economy was experiencing volatility due to fiscal and debt crisis in Europe and America financial turmoil and furthermore political tensions in the Middle East that triggered the rise in world oil prices and some worldwide commodity; nevertheless, Indonesia has experienced impressive economic growth of 6.5% .
Pemerintah telah menyusun sejumlah mitigasi krisis dalam APBN 2012 untuk mengantisipasi risiko krisis 2012. Pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki postur APBN 2012, dari total postur belanja yang mencapai Rp 1.435,4 triliun, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 965 triliun dan transfer daerah Rp 470 triliun. APBN harus dapat diserap dengan efektif dan efisien demi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh rakyat negeri.
The Government has prepared several solutions to mitigate the crisis in the 2012 in state budget for 2012 to anticipate the risk of crisis. The Government has sought to improve the posture of the state budget in 2012, the posture of total expenditure reached Rp 1,435.4 trillion, the government spending reached Rp 965 trillion and Rp 470 trillion transfer to local government. Budget must be absorbed effectively and efficiently for the equitable development and inclusive economic growth for all people in the country.
Di tahun 2011, Perusahaan mencapai penjualan bersih Rp 2,01 triliun atau pertumbuhan 53,84%, sementara laba usaha tercatat Rp 175,31 milyar atau meningkat 270,74% dibanding tahun sebelumnya, serta laba bersih mencapai Rp 110,62 milyar atau meningkat 978,00% dibanding tahun 2010. Penjualan bersih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target penjualan sebesar Rp 2,02 triliun, laba usaha juga meningkat menjadi 8,70 % dari penjualan dibanding target awal sebesar 4,93% dari penjualan.
In 2011, the Company achieved net sales of Rp 2.01 trillion or 53.84% growth, while operating profit was Rp 175.31 billion, an increase of 270.74% compare to the previous year, and net profit reached Rp 110.62 billion, an increase of 978.00% compared to 2010. Net sales slightly lower compared to sales target of Rp 2.02 trillion, operating income also increased to 8.70% of sales compared to the initial target of 4.93% of sales.
Manajemen menerapkan berbagai kebijakan strategis, diantaranya dengan melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas untuk mengurangi sisa material produksi (waste), dan modernisasi mesinmesin untuk meningkatkan pemanfaatan kapasitas mesin.
The management implemented strategic policies, included among others are by increasing efficiency and productivity to reduce material waste production, and modernization of machinery to increase the utilization of machine capacity.
Perusahaan memberdayakan tenaga penjualan melalui program paket penjualan terpadu, termasuk Konduktor, GSW, OPGW, Insulator dan asesoris, juga memperluas pangsa pasar domestik dengan
The Company empowered the sales force through integrated sales package, including Conductor, GSW, OPGW, Insulators and accessories, as well as expand domestic market share by entering into the power plant
d1/April 19, 2012
34
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
memasuki proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, sektor migas, industri dan properti serta mencari pasar ekspor dengan berpartisipasi dalam tender-tender internasional.
international bid offering projects, oil and gas, industrial and property and to find export markets by participating in international bid offerings.
Sepanjang tahun 2011, pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi bagian dari rencana pemerintah dan PLN sesuai dengan target pembangunan proyek PLTU 10.000 MW untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik dan mengurangi subsidi listrik. Perusahaan berpartisipasi aktif dalam mensuplai kabel untuk proyek-proyek PLN tersebut, antara lain proyek PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1000 MW, PLTU Indramayu dengan kapasitas 3 x 330 MW, PLTU Suralaya dan Labuan di Banten, dan PLTU Paiton di Jawa Timur, dan Pembangunan Gardu Induk di lokasi Jawa Barat. Perusahaan juga mensuplai kabel dan konduktor untuk pembangunan transmisi di 5 lokasi UIPRING, yaitu SBS, Sulmapa, SUAR, Kalimantan dan JBN sehingga Perusahaan mencatat peningkatan penjualan yang signifikan ke PLN Distribusi, PLN Wilayah dan Prolisdes di seluruh Indonesia pada tahun 2011.
Throughout 2011, the construction of electricity infrastructure to be part of government plans and PLN in accordance with the target of 10,000 MW power plant project development to address the shortage of electricity supply and reduce electricity subsidies. The company participates actively in the supply cable for PLN projects, among others, Central Java power plant project with a capacity of 2 x 1000 MW, Indramayu power plant with a capacity of 3 x 330 MW, PLTU Suralaya and Labuan in Banten, and Paiton power plant in East Java, and Development substation at the site of West Java. The Company also supply cables and conductors for transmission development at 5 locations UIPRING, ie SBS, Sulmapa, SUAR, Kalimantan and JBN that the Company recorded a significant increase in sales to PLN distribution, PLN Areas and Prolisdes throughout Indonesia in 2011.
Perusahaan sebagai salah satu produsen kabel serat optik terbesar di Indonesia telah mempersiapkan diri menambah kapasitas produksi berbagai jenis kabel telekomunikasi-nya dengan penambahan mesinmesin baru untuk mengantisipasi proyek-proyek modernisasi PT TELKOM, penggantian kabel tembaga menjadi kabel serat optik untuk meningkatkan kualitas layanan data, voice dan internet dan proyek FTTH (Fiber to The Home).
The Company as one of the largest manufacturers of fiber optic cables in Indonesia has prepared to increase production capacity of various types of telecommunication cables with the addition of its new machines in anticipation of the modernization projects of PT TELKOM, replacement of copper cable to fiber optic cables to improve the quality of data services, voice and internet projects and FTTH (Fiber to The Home).
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai dengan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang dimulai tahun 2012, program 10.000 MW tahap II, target 5 juta pelanggan listrik, program listrik pedesaan (Lis Des), proyek-proyek ICON+ (anak perusahaan PLN di bidang telekomunikasi) dan PT TELKOM memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi industri kabel sehingga Perusahaan optimis berhasil mencapai target yang ditetapkan di tahun 2012.
Implementation of infrastructure development in accordance with the program MP3EI (Masterplan of the Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development), which began in 2012, a program of 10,000 MW phase II, the target of 5 million electric customers, rural electricity program (Lis Des), projects ICON + (a subsidiary of PLN in telecommunication) and PT TELKOM provide significant growth opportunities for the cable industry. The Company is optimistic to achieve the targets set in 2012.
Perusahaan memiliki komitmen untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan standar tinggi, baik dalam bertingkah laku maupun menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. Komitmen ini semakin diperkuat setelah dilakukannya peluncuran buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja pada tahun 2009 yang merupakan referensi bagi seluruh insan Voksel dalam menerapkan GCG.
The Company has a commitment to always apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) with a high standard, both in acting and performing their duties and responsibilities in the workplace and in society. This commitment was further strengthened subsequent to the launch of the Guide Business Ethics and Ethics Code in 2009 which is a reference for all persons in Voksel in implementing GCG.
d1/April 19, 2012
35
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
5. Estimation and Significant Consideration
5. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Accounting
Estimasi Umur Manfaat Aset Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (lihat Catatan 14 untuk nilai tercatat aset tetap).
Estimation of Assets Useful Lives The Company made periodic review of the useful lives of fixed assets based on factors such as technical conditions and technological developments in the future. The results of future operations will be materially influenced by the change in estimate which is caused by changes in the factors mentioned above (see Note 14 to the carrying value of fixed assets).
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) imbalan kerja mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan kerja.
Employee Benefits The present value of liabilities for employee benefits depends on several factors that are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) for employee benefits include a discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of employee benefits.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period, the interest rate should be used to determine the present value of future cash outflows expected to settle estimated liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Company considers the interest rate of government bonds denominated in the currency exchange will be paid and have a period similar to the corresponding period of liability.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
The other key assumptions for employee benefits liabilities are determined based on current market conditions.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Fair Value for Financial Instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
If the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the statement of financial position are not available in an active market is determined using various valuation techniques including the use of mathematical models. Input (input) for this model derived from observable market data through the data is available. When observable market data are not available, management judgment is required to determine fair value. Considerations include considerations such as liquidity and volatility feedback models for derivative transactions and long-term discount rate, the repayment rate accelerated, and the assumption of default rates.
d1/April 19, 2012
36
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
6.
Kas dan Setara Kas
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah PT CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Rupiah Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Rupiah Dolar Amerika Serikat Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah Citibank, N.A Rupiah Dolar Amerika Serikat The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd Rupiah PT Bank Nusantara Parahyangan Rupiah PT Bank Jabar Banten Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas
d1/April 19, 2012
6. 2011 Rp
2010 Rp
313,617,160 387,969,310 701,586,470
223,189,865 136,992,181 360,182,046
37,006,511,951 35,953,156,202
1,315,256,587 229,664,962
22,564,605,113 8,155,643,744
3,509,035,550 20,942,747,641
21,888,715,787 1,431,121,925
3,696,108,032 4,644,859,515
25,380,445 31,036,369
520,461,368 8,969,745
2,427,043
222,011,744
422,149,033
129,645,048
49,050,163 30,578,928
49,672,162 733,785,450
25,944,622 1,449,077,554
26,096,622 556,848,504
150,511,138
94,715,030
20,086,308 1,113,718,158
41,380,283 127,334,226
462,461,924
--
1,048,569
1,348,569
842,954,284 594,913,394 132,221,092,655 132,922,679,125
--36,849,941,038 37,210,123,084
37
Cash and Cash Equivalents
Cash Rupiah United States Dollar Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk Rupiah United States Dollar PT Mega Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah PT CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Rupiah United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Rupiah United States Dollar Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah Citibank, N.A Rupiah United States Dollar The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd Rupiah PT Bank Nusantara Parahyangan Rupiah PT Bank Jabar Banten Rupiah United States Dollar Sub Total Total Cash And Cash Equivalents
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
7. Kas dan Setara Penggunaannya
Kas
Yang
7.
Dibatasi
2011 Rp Rekening Escrow PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah EURO PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Jumlah Tingkat Bunga Deposito
2010 Rp
394,795,369 390,187,452
366,587,914 --
9,304,493,621 126,714,307,761 136,803,784,203
--366,587,914
70,000,000,000 206,803,784,203
104,500,000 366,587,914 471,087,914
3,75% - 6,10%
Escrow Account PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah EURO PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah United States Dollar Time Deposits PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Total
5.75%
Saldo atas rekening giro BNI yang dibatasi penggunaannya merupakan pencairan dana dari pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas take over pinjaman non cash loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 17).
8.
Restricted Cash and Cash Equivalentss
The balance at restricted current account in BNI consist of fund withdrawn from working capital loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for taking over non cash loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 17).
Piutang Usaha
8. Accounts Receivables 2011 Rp
2010 Rp
Pihak Ketiga Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
548,781,659,258 (8,473,537,816)
510,213,539,952 (8,365,760,242)
Third Parties Less: Allowance for Impairment Loss
Jumlah
540,308,121,442
501,847,779,710
Total
2011 Rp
2010 Rp
Pihak Berelasi PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Lain-Lain
45,098,591,063 559,145,140 58,421,751
----
Related Parties PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Others
Jumlah
45,716,157,954
--
Total
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
Summary of the aging of trade receivables determined based on the date of invoice is as follows :
2011 Rp
Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo 1-30 hari 31-60 hari Lebih dari 60 hari
2010 Rp
331,284,110,277
380,323,674,325
96,383,445,698 21,186,052,558 145,644,208,678
39,363,934,145 26,162,815,855 64,363,115,627
Not Yet Due Over Due 1-30 days 31-60 days More than 60 days
Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
594,497,817,211 (8,473,537,816)
510,213,539,952 (8,365,760,242)
Less: Allowance for Impairment Loss
Jumlah
586,024,279,395
501,847,779,710
Total
d1/April 19, 2012
38
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Analisa perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut :
Analysis of changes in the allowance for doubtful accountsthird parties are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Saldo Awal Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
8,365,760,242 107,777,574
8,365,760,242 --
Beginning Balance Allowance for Impairment Loss
Saldo Akhir Tahun
8,473,537,816
8,365,760,242
Ending Balance
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
The details of trade receivables based on currencies are as follows:
2011 Rp Rupiah Mata Uang Asing (2011:USD 21.696.925,05; dan 2010:USD 7.722.430,80)
2010 Rp
197,138,261,004
69,432,375,359
Rupiah Foreign Currency (2011:USD 21.696.925,05; dan 2010:USD 7.722.430,80)
Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
594,497,817,211 (8,473,537,816)
510,213,539,952 (8,365,760,242)
Less: Allowance for Impairment Loss
Jumlah
586,024,279,395
501,847,779,710
Total
397,359,556,207
440,781,164,593
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of collectible status of the individual receivable account at end of the year, the management believes the above allowance for doubtful account is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collectible trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sejumlah piutang usaha senilai minimal 100% dari limit kredit modal kerja dan non-cash loan yang diterima dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 17).
As of December 31, 2011 and 2010 trade receivables amounting to minimum of 100% from working capital loan limit and non cash loan limit received from PT Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk have been pleged to bank loan (Note 17).
9.
Piutang Lain-lain
9. 2011 Rp
Pihak ketiga : Margin Deposit - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Margin Deposit - PT Bank Jabar Banten Tbk. Margin Deposit - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Anugrah Solusi Indonesia Lain-lain Pihak Berelasi : PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. PT Anugrah Bakti Nusa Lain-Lain Jumlah
2010 Rp
44,549,110,052 3,792,384,578 91,140,512 89,656,054 10,878,809,518
--45,928,323,669 -5,750,040,860
59,401,100,714
51,678,364,529
337,187,774 93,993,602 20,135,000 139,949,922
337,187,774 93,993,602 20,135,000 --
591,266,298
451,316,376
59,992,367,012
52,129,680,905
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang masing masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih.
d1/April 19, 2012
Other Receivables
Third Parties : Margin Deposit - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Margin Deposit - PT Bank Jabar Banten Tbk. Margin Deposit - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Anugrah Solusi Indonesia Others Related Parties : PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. PT Anugrah Bakti Nusa Others Total
Based on the review of collectibility of the individual receivable account at the end of the year, the management believes that it is not necessary to provide allowance for doubtful account due to all receivables are collectible.
39
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
10.
Piutang Derivatif
10. Piutang Derivatif 2011 Rp
2010 Rp
MF Global Pte., Ltd. Ong First Pte., Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
21,362,435,366 2,266,718,192 164,827,173
30,310,405,833 457,853,099 --
MF Global Pte., Ltd. Ong First Pte., Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jumlah
23,793,980,731
30,768,258,932
Total
a.
Transaksi Swap dan Forward Komoditas
a.
Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan Kandungan Tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh perusahaan broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward maupun swap di London Metal Exchange. MF Global Pte. Ltd. (2011:USD 107,405; 2010: USD 52,502.90) Ong First Pte. Ltd.(2011:USD 104,246.31; 2010:USD 52,600.56) Jumlah
b.
Swap and Forward Commodity Transaction The Company faces the price risk associated with price changes in the future to plan the purchase of Aluminum and Copper with high content (High Concentrate Aluminum and Copper). Therefore, the Company uses commodity futures contracts (sell-buy) associated with the risk of changes in raw material prices. Under such contracts, the Company must put a certain amount to the beginning of the contract, then to be managed by a brokerage firm. Gains or losses of any settlement of the derivative transaction will be automatically recorded and will be added to or subtracted from the existing value. The contract value is calculated based on a forward price swap London Metal Exchange.
2011 Rp
2010 Rp
966,185,366
472,931,675
944,992,800 1,911,178,166
457,853,099 930,784,773
Transaksi Swap dan Forward mata uang asing
b.
MF Global Pte. Ltd. (2011:USD 107,405; 2010:USD 52,502.90) Ong First Pte. Ltd.(2011:USD 104,246.31; 2010:USD 52,600.56) Total
Swap and Forward Transaction in foreign currency
Perusahaan melakukan transaksi swap maupun forward mata uang asing dengan MF Global Pte. Ltd., Ong First Tradition Pte. Ltd. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atas jual - beli mata uang asing (Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil eksposur akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah utang dan piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh perusahaan broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada.
The Company entered into foreign currency forward contracts with MF Global Pte., Ltd., Ong First Tradition Pte. Ltd. And PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for sale – buy foreign currency (U.S. Dollars) on a certain date. This contract is a step to minimize the exposure of foreign currency exchange rates, especially on the amount payable and receivable are reported mostly in foreign currency. Under such contracts, the Company must put a certain amount as initial margin contract, then to be managed by a brokerage firm. Gains or losses of any settlement of the derivative transaction will be automatically recorded and will be added to or subtracted from the existing margin contract.
Transaksi-transaksi derivatif diatas tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Derivative transactions above do not meet criteria as hedging for accounting purposes and recognized in the consolidated statements of income.
d1/April 19, 2012
40
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
MF Global Pte. Ltd.(2011:USD 2,249,255.62; 2010:USD 3,318,593.49) Ong First Pte. Ltd.(2011:USD 145,757.10; 2010:Nihil) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011:USD 18,176.79; 2010:Nihil) Jumlah
c.
2011 Rp 20,396,250,000
2010 Rp 29,837,474,158
1,321,725,392
--
164,827,173
--
MF Global Pte. Ltd.(2011:USD 2,249,255.62; 2010:USD 3,318,593.49) Ong First Pte. Ltd.(2011:USD 145,757.10; 2010:Nil) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011:USD 18,176.79; 2010:Nil)
21,882,802,565
29,837,474,158
Total
Pada tanggal 1 November 2011, MF Global Singapore Pte. Ltd. telah menunjuk Provisional Liquidators dari KPMG Singapore untuk membantu proses likuidasi Perusahaan tersebut. Likuidasi dilakukan berkaitan dengan kebangkrutan MF Global Holding Ltd., induk perusahaan dari MF Global Singapore Pte. Ltd. yang berlokasi Amerika Serikat. Sejak tanggal 1 November 2011, Perusahaan tidak lagi melakukan transaksi derivatif dengan MF Global Singapore Pte. Ltd.
c.
Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari proses likuidasi MF Global Pte. Ltd. yang sedang berlangsung (Catatan 36) terhadap kolektibilitas piutang sehingga manajemen belum membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2011.
On November 1, 2011, MF Global Singapore Pte Ltd has appointed Provisional Liquidators from KPMG Singapore to assist liquidation process of the respective company. The liquidation is processed due to bankruptcy of MF Global Holding Ltd, the parent company of MF Global Singapore Pte. Ltd. which domiciled in the United States of America. Since November 1, 2011, the Company no longer has derivatives transactions with MF Global Singapore Pte. Ltd. The Company has not determined the impact of liquidation process of MF Global Pte. Ltd (Note 36) on the collectibility of receivables hence the management has not provided allowance for impairment losses on receivables as of December 31, 2011.
11. Persediaan
11. Inventories 2011 Rp
Barang Jadi Bahan baku Barang dalam proses Bahan pembantu Suku cadang Jumlah
2010 Rp
162,311,293,798 79,165,957,992 63,934,139,704 7,298,017,034 3,359,983,430
121,242,030,305 73,822,480,312 44,632,209,448 7,350,865,239 4,233,228,888
Finished goods Raw materials Work in process Supplies Spare parts
316,069,391,959
251,280,814,192
Total
Pada tahun 2011 persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata dan tahun 2010 persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 311 milyar dan Rp 235 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.
In 2011 inventories are covered by insurance with PT Asuransi Wahana Tata and in 2010 inventories PT Asuransi Alianz Utama Indonesia against losses by fire and other risks with total sum insured of Rp 311 billion and Rp 235 billion, respectively. The management believes that the amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9).
As of December 31, 2011 and 2010, all inventories are used as collateral for bank loans (see Note 9).
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi bersih atas persediaan tersebut pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas persediaan tersebut.
Based on the results of review of the physical conditions and net realizable values of the above inventories at the end of year, the management believes that no provision for obsolescence or write-down in value of inventories is necessary.
d1/April 19, 2012
41
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
12. Aset Lancar Lainnya
12. 2011 Rp
Uang Muka Pembelian Import Uang Muka Pembelian Lokal Pinjaman Karyawan Provisi Bank Lain-lain Jumlah
Other Current Assets
2010 Rp
9,326,159,501 6,355,661,888 1,059,058,590 943,643,067 319,491,911
7,849,836,148 3,345,601,638 581,301,007 -2,560,758,375
Advances Purchase for Import Advances Purchase for Local Loans to Employees Bank Provision Others
18,004,014,956
14,337,497,168
Total
13. Proyek Dalam Pelaksanaan
13.
Merupakan proyek dalam pelaksanaan atas jasa kontraktor Entitas Anak PT Bangun Prima Semesta dengan rincian sebagai berikut:
Project in Progress
It consists of project in progress for contractors service of a subsidiary, PT Bangun Prima Semesta with detail as follows:
2011 Rp
2010 Rp
KHS Sumbagsel/ Lampung Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
1,395,101,226 1,640,249,587
83,420,650 2,334,309,931
KHS Sumbagsel/ Lampung Others (below Rp 1 Billion each)
Jumlah
3,035,350,813
2,417,730,581
Total
14. Assets Tetap
14. Property, Plants and Equipements 2011
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Aset Dalam Penyelesaian Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Aset Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
d1/April 19, 2012
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Beginning Balance Rp
Additions Rp
Disposals Rp
Ending Balance Rp
46,896,487,879 83,398,900 58,538,133,097 270,932,917,033 87,271,379,584 8,274,407,833 471,996,724,326 --
--2,783,786,301 3,192,859,973 7,199,843,391 58,661,560 13,235,151,225 28,500,000
12,903,000,000 -975,000,000 --51,310,001 13,929,310,001 --
33,993,487,879 83,398,900 60,346,919,398 274,125,777,006 94,471,222,975 8,281,759,392 471,302,565,550 28,500,000
9,240,814,040 414,750,000 481,652,288,366
3,552,921,354 2,103,720,000 18,920,292,579
--13,929,310,001
12,793,735,394 2,518,470,000 486,643,270,944
Construction In Progress Finance Leases Machinery Vehicles Total Aquisition Cost
83,398,900 16,351,616,683 194,333,751,288 51,455,001,836 6,921,538,425
-2,674,610,307 8,871,250,222 9,150,571,065 425,847,981
-170,625,000 ----
83,398,900 18,855,601,990 203,205,001,510 60,605,572,901 7,347,386,406
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land Rights Bulidings and Improvements Machinery Electrical Installation, Equipment, and Transportation Furniture and Fixtures
269,145,307,132
21,122,279,575
170,625,000
290,096,961,707
1,492,006,433 116,648,438
1,301,687,328 347,111,098
---
2,793,693,761 463,759,536
Finance Lease Assets Machinery Vehicles
270,753,962,003 210,898,326,363
22,771,078,002
170,625,000
293,354,415,005 193,288,855,939
Total Accumulated Depreciation Book Value
42
Aqusition Cost Direct Ownership Land Land Rights Bulidings and Improvements Machinery Electrical Installation, Equipment, and Transportation Furniture and Fixtures
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2010
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Sewa Pembiayaan Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Perabotan dan Peralatan Aset Sewa Pembiayaan Mesin Instalasi Lisrik, Peralatan dan Pengangkutan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Beginning Balance Rp
Additions Rp
Disposals Rp
Ending Balance Rp
46,896,487,879 83,398,900 56,139,635,232 262,610,997,293 72,507,939,323 7,794,622,901
--2,398,497,865 8,354,281,122 14,774,982,761 479,784,932
---32,361,382 11,542,500 --
46,896,487,879 83,398,900 58,538,133,097 270,932,917,033 87,271,379,584 8,274,407,833
446,033,081,528
26,007,546,680
43,903,882
471,996,724,326
9,240,814,040 414,750,000
---
--
9,240,814,040 414,750,000
9,655,564,040 455,688,645,568
-26,007,546,680
-43,903,882
9,655,564,040 481,652,288,366
Aqusition Cost Direct Ownership Land Land Rights Bulidings and Improvements Machinery Electrical Installation, Equipment, and Transportation Furniture and Fixtures Finance Leases Machinery Electrical Installation, Equipment, and Transportation Vehicles
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land Rights Bulidings and Improvements Machinery Electrical Installation, Equipment, and Transportation Furniture and Fixtures
83,398,900 13,768,751,847 180,504,385,280 42,325,824,404 6,141,927,398
-2,582,864,836 13,856,618,119 9,140,719,932 779,611,027
--27,252,111 11,542,500 --
83,398,900 16,351,616,683 194,333,751,288 51,455,001,836 6,921,538,425
242,824,287,829
26,359,813,914
38,794,611
269,145,307,132
385,033,918 17,281,250
1,106,972,515 99,367,188
---
1,492,006,433 116,648,438
Finance Lease Assets Machinery Electrical Installation, Equipment, and Transportation
243,226,602,997 212,462,042,571
27,566,153,617
38,794,611
270,753,962,003 210,898,326,363
Total Accumulated Depreciation Book Value
Pada tahun 2011, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Alianz Utama Indonesia PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 523 milyar. Pada tahun 2010, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 248 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.
In 2010, property, plant and equipment are covered by insurance with PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Alianz Utama and PT Asuransi Tri Pakarta Indonesia against losses by fire and other risks with total insurance coverage amounting to Rp 523 billion. In 2010, property, plant and equipment are covered by insurance with PT Asuransi Alianz Utama with total insurance coverage amounting to Rp 248 billion. The management believes that the amount of insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.
15. Aset Yang Tidak Digunakan
15.
Unused Property, Plant and Equipment
2011
Harga Perolehan Gedung Akumulasi Penyusutan Gedung Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Beginning Balance Rp
Additions Rp
Disposals Rp
Ending Balance Rp
3,176,748,084 3,027,907,022
-32,618,832
---
148,841,062
3,176,748,084 3,060,525,854
Acquisition of Buliding Accumulated Depreciation Building
116,222,230 2010
Harga Perolehan Gedung Akumulasi Penyusutan Gedung Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Beginning Balance Rp
Additions Rp
Disposals Rp
Ending Balance Rp
3,176,748,084 2,995,288,191
-32,618,831
181,459,893
3,176,748,084 3,027,907,022
Acquisition of Buliding Accumulated Depreciation Building
148,841,062
Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebesar Rp 32.618.831 pada tahun 2011 dan 2010, dicatat pada akun “Beban Lain-lain”.
d1/April 19, 2012
---
43
Depreciation of unused asset is recognized in consolidated comprehensive income (loss) amounted to Rp 32,618,831 in 2011 and 2010 and recorded as other expenses.
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
16. Aset Tidak Lancar Lainnya
16. 2011 Rp
Pihak Ketiga Jaminan Bea Cukai Asuransi Manulife Ruko Jaminan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Lainnya Jumlah Pihak Berelasi Piutang Pengurus dan Karyawan Jumlah
Other Non-Current Assets
2010 Rp
8,192,217,000 1,159,553,966 541,667,333 539,628,000 662,471,900
-1,131,553,966 -539,628,000 455,206,454
11,095,538,199
2,126,388,420
458,408,938
99,895,085
11,553,947,137
2,226,283,505
Third Parties Custom Clearence Deposits Manulife Insurance Building PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Deposits Others Total Related Parties Receivable Management and Employees Total
17. Utang Bank
17. Bank Loans 2011 Rp
2010 Rp
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
251,696,962,979 26,586,242,710
-157,032,236,182
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah
278,283,205,689
157,032,236,182
Total
a. Kredit Modal Kerja – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
a. Working Capital Loan – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 16 September 2011 Perusahaan menerima pinjaman Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Akta No. 15 tanggal 16 September 2011 dengan fasilitas sebagai berikut:
On September 16, 2011, the Company has received a working capital loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as stated in the Deed No. 15 dated September 16, 2011 with facilities as follows:
Tranche 1 Limit Kredit : Rp 85.000.000.000 Sifat Kredit : Revolving Jangka Waktu : 12 (Dua Belas) Bulan
Tranche 1 Loan Limit Loan Nature Periods
: Rp 85,000,000,000 : Revolving : 12 (twelve) months
Tranche 2 Limit Kredit : Rp 51.546.460.000 Sifat Kredit : Non Revolving Jangka Waktu : 36 (Tiga Puluh Enam) Bulan
Tranche 2 Loan Limit Loan Nature Periods
: Rp 51,546,460,000 : Non Revolving : 36 (thirty six) months
Tingkat bunga pinjaman adalah 11% p.a dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan Bank. Pinjaman ini digunakan untuk take over fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Agunan pinjaman ini adalah sebagai berikut: •
The prevailing interest rate is 11% pa and can be changed basedon the bank’s terms and conditions. The purpose of the loan is for taking over working capital loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Collaterals for the loan are as follows:
Piutang usaha dan persediaan barang yang masing- Receivables and inventories which covered by Fiduciary Deed masing diikat dengan Akta Jaminan Fidusia minimal by minimum of 100% from Working Capital and Non cash 100% dari limit Kredit Modal Kerja dan Non Cash Loan Loan credit limit which covered by separated Fiduciary Deed. yang juga diikat dengan Akta Jaminan Fidusia tersendiri.
d1/April 19, 2012
44
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
•
Tanah berikut bangunan di Jalan Raya Narogong KM Land including building on Jalan Raya Narogong KM 16, Desa 16, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor which Kabupaten Bogor yang diikat dengan Akta Hak covered by Mortgage Deed amounting to Rp 131.12 billions. Tanggungan senilai Rp 131,12 milyar.
•
Bangunan kantor yang terletak di Gedung Menara Office buliding located at Menara Karya Building 3rd floor Karya Lantai 3 Jalan HR Rasuna Said yang diikat Jalan HR Rasuna Said which covered by Mortgage Deed amounting to Rp 3.713 billions. dengan Akta Hak Tanggungan senilai Rp 3,713 milyar.
•
Tanah di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Utara yang diikat Land located on Jalan Tipar Cakung, North Jakarta which dengan Akta Hak Tanggungan senilai ccovered by Mortgage Deed amounting to Rp 36.15 billions. Rp 36,15 milyar.
•
Mesin dan peralatan yang diikat dengan Akta Jaminan Machinery and Equipment which covered by Fiduciary Deed amunting to Rp 153.056 illions. Fidusia senilai Rp 153,056 milyar.
Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan telah menjual sebagian agunannya berupa tanah di Jalan Perintis Kemerdekaan senilai Rp 19,995 milyar dan menggunakan hasil penjualan tersebut sebesar Rp 19 milyar untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit KMK tranche 2. Saldo pinjaman kredit modal kerja ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp 31.606.124.560 dan nihil. b. Kredit Modal Kerja – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
On 29 December 2011, the Company sold part of its collateral which is a piece of land on Jalan Perintis Kemerdekaan amounting to Rp 19.995 billions and used the sale proceed as a partial payment of working capital loan facility Tranche 2 amounting to Rp 19 billions. The outstanding of working capital loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as of December 31, 2011 and 2010 are Rp 31.606.124.560 and nil, respectively. b.
Working Capital Loan – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir perpanjangan pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010.
On October 9, 2007, the Company obtained credit facilities for additional working capital from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This agreement was rolled over for several times, where the last roll over on September 20, 2010 with interest rate of 11% per annum and matured on December 20, 2010
Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan fasilitas Letter Of Credit (LC) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja, dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing menjadi sebesar USD 9.170.000 dan USD 13.000.000.
On September 21, 2007, the Company obtained endorsement of credit facility extension and Letter of Credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for working capital purposes. The maximum credit under these facilities amounted to USD 9,170,000 and USD 13,000,000, respectively.
Pada tanggal 28 Desember 2009, terdapat perubahan konversi fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Onshore ke Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah, sehingga pada akhir tahun Perusahaan harus menyesuaikan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan dengan kurs mata uang Rupiah yang ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perubahan dan konversi ini berlaku sejak terjadi penandatanganan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit (PPPK).
On December 26, 2009, there were conversion changes in the Working Capital Loan Facility (WCL) Onshore to the Working Capital Loan (WCL) of Rupiah. So that at the end of the year , the Company shall adjust the amount of the loan facility has been used with the Rupiah exchange rate set by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Changes and conversion were valid since the signing of an Amendment of Credit Agreement (“PPPK”).
d1/April 19, 2012
45
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
Perjanjian-perjanjian tersebut diatas telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010.
The facility has been extended several times, the latest extension on September 20, 2010, with interest rate of 11% per annum and matured on December 20, 2010.
Berdasarkan surat konfirmasi pelunasan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 6 Oktober 2011, seluruh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja telah dilunasi oleh Perusahaan.
Based on the repayment of the loan confirmation letter from PT Bank Negara Indonesia (Persero) on October 6, 2011, the entire working capital credit facility loans have been repaid by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 jumlah fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebesar nihil dan Rp 86.092.341.967.
On December 31, 2011 and 2010 the amount of working capital credit facility (KMK) used each of the Company amounted to nil and Rp 86,092,341,967.
c. Fasilitas Non Cash Loan – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 16 September 2011 Perusahaan menerima pinjaman fasilitas non cash loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Akta No. 16 tanggal 16 September 2011 dengan total limit sebesar USD 83 juta yang dipergunakan untuk take over fasilitas dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar USD 63 juta dan sisanya USD 20 juta untuk tambahan fasilitas non cash loan. Agunan fasilitas ini adalah barang yang diimpor atau yang dibeli dan agunan tambahan bersifat paripasu dengan agunan fasilitas kredit modal kerja.
c. Non Cash Loan Facility - PT Bank Mandiri (Persero) On September 16, 2011 the Company received a non-cash loan facility from PT Bank Mandiri (Persero) based on Deed. 16 dated September 16, 2011 with a total limit of USD 83 million that used to take over the facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) of USD 63 million and the remaining USD 20 million for additional non-cash loan facility. Collateral for this facility is the goods imported or purchased and additional collateral is collateral jointly pledged for working capital credit facility.
Fasilitas Non Cash Loan sebagai berikut:
Non Cash Loan Facility as follows:
- Fasilitas SBLC Limit USD 63 juta Sifat Non Revolving Tujuan Pembayaran fasilitas non cash loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang belum jatuh tempo Period Jangka waktu terlama dari LC, SKBDN, TR, dan Bank Garansi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- SBLC Facility Limit of USD 63 million Nature Non-Revolving Purpose Payment of non cash loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk which is not yet due Period The longest period of LC, SKBDN, TR, and the Bank Guarantee from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- Fasilitas Bank Garansi Limit USD 5 juta dengan nilai maksimum Rp 43 milyar Sifat Revolving Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan
- Bank Guarantee Facility Limit USD 5 million with a maximum value of Rp 43 billion Nature Period
Revolving 12 (twelve) months
- Fasilitas LC/SKBDN Limit USD 83 juta Sifat Revolving Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan
- LC/SKBDN Facility Limit USD 83 million Nature Revolving Period 12 (twelve) months
- Fasilitas Trust Receipt Limit USD 83 juta Sifat Uncommitted dan Advice Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan
- Trust Receipt Facility Limit USD 83 million Nature Uncommited and Advice Period 12 (twelve) months
d1/April 19, 2012
46
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
- Fasilitas Bill Purchasing Line Limit USD 2 juta Sifat Uncommitted dan Advice Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan
- Bill Purchasing Line Facility Limit USD 2 million Nature Uncommited and Advice Period 12 (twelve) months
d.
d.
Fasilitas Non Cash Loan – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Non Cash Loan Facility – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Letter of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan adalah sebesar USD 13.000.000. Pada tanggal 29 Mei 2008, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar USD 50.000.000 sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi USD 63.000.000.
On 21 September 2007, the Company obtained the facility Letter of Credit (L / C) from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with maximum number of facilities provided is USD 13 million. On May 29, 2008, the Company obtained an additional L / C at USD 50 million so that the L / C facility received a USD 63 million.
Jumlah fasilitas L/C yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 26.586.242.710 dan Rp 62.093.898.161.
The number of L / C facility that has been used on the date December 31, 2011 and 2010 respectively amounted to Rp 26,586,24,.710 and 62,093,898,161.
Atas pembukaan fasilitas L/C tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank dari setiap L/C yang dibuka dan akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Jumlah ini dicatat pada bagian piutang lain-lain (Catatan 9).
Upon opening L / C facility, the Company is required to pay a security deposit of 10% to Bank of any L / C is opened and will be returned back to the company after L / C settled. This amount is recorded in the other receivables (Note 9).
18. Hutang Usaha
18. 2011 Rp
Pihak Ketiga Pihak Berelasi PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Kawat Mas Prakasa Jumlah
2010 Rp
546,951,902,491
320,203,598,093
Third Parties
66,996,587,181 52,990,032,088 --
61,954,237,550 87,828,639,028 137,337,420
Related Parties PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Kawat Mas Prakasa
119,986,619,269
149,920,213,998
666,938,521,760
470,123,812,091
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Jumlah
Total
The details of trade payables based on currencies are as follows :
2011 Rp Rupiah Mata Uang Asing USD (2011: USD 68,361,722.94; 2010: USD 50,595,730.84) EUR (2011: EUR 10,724.30;2010: EUR 11,515.81) GBP (2011: GBP 4,080.00; 2010: GBP Nihil)
Trade Payables
2010 Rp
48,241,298,707
15,079,915,554
618,514,335,937 125,892,514 56,994,601
454,906,215,932 137,680,605 --
618,697,223,052
455,043,896,537
666,938,521,760
470,123,812,091
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut :
Rupiah Foreign Currency USD (2011: USD 68,361,722.94; 2010: USD 50,595,730.84) EUR (2011: EUR 10,724.30;2010: EUR 11,515.81) GBP (2011: GBP 4,080.00; 2010: GBP Nil) Total
The details of aging trade payables are as follows: 2011 Rp
2010 Rp
Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo 1-30 hari 31-60 hari Lebih dari 60 hari
305,519,115,733
30,293,175,988
42,956,093,474 50,419,859,975 268,043,452,577
101,213,529,998 110,039,625,250 228,577,480,855
Not Yet Due Due to 1-30 days 31-60 days Lebih dari 60 days
Jumlah
666,938,521,760
470,123,812,091
Total
d1/April 19, 2012
47
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
19. Hutang Lain-lain
19.
Akun ini merupakan utang lain-lain pihak ketiga pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 43.986.127.180 dan Rp 51.006.877.281 yang merupakan pinjaman atas barang jadi, bahan baku, dan konsorsium.
Other Payables
This account represents other debt to third party in 2011 and 2010 amounted to Rp 43,986,127,180 and Rp 51,006,877,281 which is a loan for finished goods, raw materials, and the consortium.
20. Perpajakan
20.
a. Pajak Dibayar di Muka
Taxation
a. Prepaid Tax 2011 Rp
2010 Rp
Perusahaan
Company
2011 Pajak Penghasilan Pasal 28a - Tahun 2010 Pajak Penghasilan Pasal 28a - Tahun 2009 Pajak Penghasilan Pasal 28a - Tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 25 Jumlah
-9,942,989,566 ----
-9,942,989,566 2,324,938,546 -3,762,984,565
2011 Income Tax Article 28a - 2010 Income Tax Article 28a - 2009 Income Tax Article 28a - 2008 Value Added Tax
3,823,168,325 --
141,362,264 --
Subsidiaries Value Added Tax Income Tax Article 25
13,766,157,891
16,172,274,941
Total
Pada tanggal 18 Januari 2011 Perusahaan telah menerima restitusi PPN Masa/Tahuun Pajak Juni 2009 sebesar Rp 14.742.198.251 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00027/407/09/054/10 tanggal 14 Desember 2010. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan SKPLB untuk tahun pajak 2009 dengan rincian sebagai berikut:
No./ No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Surat / Tax Letters SKPKB PPH 4 (2) SKPKB PPH 21 SKPKB PPH 23 SKPLB PPH 28. a SKPKB PPN STP PPN
Nomor Surat/ Tax Letters No. 00044/240/09/054/11 00031/201/09/436/11 00033/203/09/436/11 00118/406/09/054/11 00191/207/09/054/11 00121/107/09/054/11
Periode/ Period Desember 2009 Jan - Des 2009 Jan - Des 2009 Jan - Des 2009 Desember 2009 Jan - Des 2009
On 18 January 2011, the Company has received VAT tax refund for period of June 2009 amounting to Rp 14,742,198,251 as stated in Overpayment Tax Assessment Letter No. 00027/407/09/054/10 dated 14 December 2010. In 2011, Company has received several Underpayment Tax Assessment Letters and Overpayment Tax Assessment Letter for fiscal year 2009 with detail as follows:
Tanggal Surat/ Jatuh Tempo/ Date Issued Due Date 4/27/2011 5/27/2011 5/27/2011 4/27/2011 4/27/2011 4/27/2011
5/26/2011 6/26/2011 6/26/2011 5/24/2011 5/26/2011 5/26/2011
Nilai Pokok/ Principal Rp 6,297,006 288,066,752 107,942,607 (205,813,857) 629,127,308 1,341,946,886
Bunga/ Interest Rp
Jumlah/ Total Rp
2,015,042 92,181,361 34,541,634 -629,127,308 --
8,312,048 380,248,113 142,484,241 (205,813,857) 1,258,254,616 1,341,946,886
2,925,432,047
Atas kurang bayar Rp 2.925.432.047 telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 10 Mei 2011, 26 Mei 2011, dan 7 Juni 2011. Sisa lebih bayar pajak badan tahun 2009 yang telah dibukukan diakui sebagai beban pajak pada tahun berjalan sebesar Rp 5.250.370.596.
d1/April 19, 2012
The underpayment of Rp 2.925.432.047 was paid by the Company on May 10, 2011, May 26, 2011, and June 7, 2011. The rest of corporate tax overpayments in 2009 which was recorded as tax expense recognized in the current year amounting to Rp 5,250,370,596.
48
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
b. Hutang Pajak
b. Taxes Payable 2011 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2010 Rp The Company Income Tax Article 21 Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 Income Tax Article 26 Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4(2)
352,194,258 -121,063,748 2,465,566,240 3,359,286,599 577,380,082 47,791,365 492,602,253
141,425,171 -25,437,988 2,412,654,389 --5,460,606 --
22,662,574 -21,141,948 57,162,000 91,236,991 ---
4,988,219 4,988,219 4,988,219 4,988,219 307,539,008 19,228,058 389,176,869
Subsidiaries Income Tax Article 21 Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4(2) Value Added Tax
7,608,088,058
3,474,820,271
Total
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
c. Corporate Income Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Induk menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income which were calculated by the Company for the years ended 31 December 2011 and 2010 is as follows:
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba Entitas Anak sebelum taksiran pajak penghasilan Penyesuaian atas : Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang dikenakan pajak final Laba (Rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan tidak final Penyesuaian fiskal terdiri dari : Beda tetap : Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga
2011 Rp
2010 Rp
140,896,350,813
17,043,579,079
(5,179,409,862)
(13,135,834,794)
Income before estimated income tax as of the consolidated statements of income Income of Subsidiaries before estimated income tax
(7,092,500,000) --
(42,396,618,432) 34,097,497,383
Adjustment of : Income subjected to final tax Expenses subjected to final tax
128,624,440,950
(4,391,376,764)
Income (Loss) before income tax of the Company Fiscal adjustments consist of : Permanent differences : Non deductible expenses Interest income
20,666,487,899 (280,067,701) 20,386,420,197
18,506,404,605 (152,116,078) 18,354,288,527
972,591,878 468,459,740 107,777,574 (2,141,907,647)
4,993,142,195 --(5,246,468,025)
Penghasilan kena pajak
(593,078,455) 148,417,782,693
(253,325,830) 13,709,585,933
Subject taxable income
Taksiran Beban Pajak Penghasilan Badan 20% x Rp 146.275.875.000 25% x Rp 13.709.585.000 Taksiran Beban Pajak Penghasilan Badan
29,683,556,539 -29,683,556,539
-3,427,396,483 3,427,396,483
Estimated Corporate Income Tax Expenses 20% x Rp 146.275.875.000 25% x Rp 13.709.585.000 Estimated Corporate Income Tax Expenses
Beda waktu : Imbalan kerja karyawan Kerugian penurunan nilai persediaan Kerugian penurunan nilai piutang Sewa pembiayaan Penyusutan Aset Tetap
d1/April 19, 2012
49
Timing differences : Post employees' benefits Loss on decline in value of inventory Impairment loss on receivables Finance lease Depreciation of Fixed Asset
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2011 Rp
Dikurangi : Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah Pajak Dibayar di Muka Pajak penghasilan lebih (kurang) bayar
2010 Rp
(19,043,833,194) (180,170,027) (9,882,173,235) (29,106,176,456) (577,380,082)
(13,330,898,801) (39,487,248) -(13,370,386,049) 9,942,989,566
Less: Prepaid Taxes Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25 Total Prepaid Taxes Income tax over (under) payment
Berdasarkan surat keputusan perpajakan No. S551/PJ.04/2012 tanggal 16 Pebruari 2012, perihal Penyampaian Daftar Wajib Pajak yang Dapat Memperoleh Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Tahun 2011 dan Surat Keterangan PT Edi Indonesia (Perusahaan Administrasi Efek) No. 12/ORD.027/01/12 bahwa untuk Perusahaan selama tahun pajak 2011, dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan saham Wajib Pajak dimiliki Publik paling sedikit 40% dari keseluruhan saham yang disetor, dan saham Wajib Pajak yang dimiliki oleh Publik tersebut dimiliki paling sedikit 300 pihak dimana masing-masing pihak memiliki saham kurang dari 5 % dari keseluruhan saham yang disetor. Atas dasar ini Perusahaan mendapatkan insentif tarif pajak penghasilan sebesar 5 %.
Based on the decision letter No. S-551/PJ.04/2012 February 16, 2012, concerning the Submission of List of Taxpayers to earn Income Tax rate reduction in 2011 and PT Edi Indonesia Certificate (Administration of Securities Companies) No. 12/ORD.027/01/12 that for the Company during fiscal year 2011, within a period of not less than 6 (six) months of the shares owned by public taxpayers at least 40% of the total paid-up shares, and shares owned by Taxpayers Public owned at least 300 parties where each party has shares of less than 5% of the total paid-up shares. On this basis the Company receives incentive income tax rate by 5%.
Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan Perusahaan Induk yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 20% dari laba akuntansi sebelum taksiran beban (manfaat) pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between Parent Company income tax is calculated using the applicable tax rate of 20% of accounting profit before income tax expense (benefit) for income taxes and tax expenses as listed in the income statement for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Laba bersih sebelum pajak Entitas Anak
140,896,350,813 (5,179,409,862)
17,043,579,079 (13,135,834,794)
Income before income tax per the statements of comprehensive income Net income before subsidiaries taxes
Laba sebelum penghasilan pajak perusahaan
135,716,940,950
3,907,744,285
Income before corporate income tax
Beban pajak dihitung pada tarif efektif
33,929,235,238
976,936,071
Tax expense at effective rate
Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang dikenakan pajak final Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga Penyesuaian atas Perbedaan Tarif Beban Pajak Perusahaan Beban Kini Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(1,773,125,000) -5,166,621,975 (70,016,925) (8,265,365,994) 28,987,349,293 29,683,556,539 (696,207,246) 28,987,349,292
(10,599,154,608) 8,524,374,346 4,626,601,151 (38,029,020) -3,490,727,941 3,427,396,483 63,331,458 3,490,727,941
Income subjected to final tax Expense subjected to final tax Non deductible expenses Interest income Adjustment of tariff differences Corporate Income Tax Expense Current Expenses Expense (Benefit) Deferred Tax Total Income Tax Expense
d1/April 19, 2012
50
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
d.
Pajak Tangguhan
d.
Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Rp Perusahaan Aset Pajak Tangguhan : Imbalan Kerja Karyawan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Sewa Pembiayaan Aset Pajak Tangguhan
3,646,991,279 2,091,550,060 -896,956,790 6,635,498,129
Details of the Company's deferred tax assets at December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2010
2011
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi
31 Des 2010 Rp
Rp
1,248,285,548 --(1,311,617,006) (63,331,458)
Deferred Tax
31 Des 2011 Rp
Rp
1,087,624,830 26,944,393 117,114,935 (535,476,912) 696,207,246
4,895,276,827 2,091,440,060 -(414,660,216) 6,572,056,671
5,982,901,657 2,118,384,453 117,114,935 (950,137,128) 7,268,263,918
The Company Deferred Tax Assets : Employee Benefits Impairment Loss on Receivables Loss on Decline in Value of Inventory Finance Lease Deferred Tax Assets
Entitas Anak Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan : Penyusutan Aset Tetap Angsuran Sewa Pembiayaan Penyusutan Sewa Pembiayaan
(4,982,600) ---
(4,947,750) ---
(9,930,350) ---
361,184,757 (34,659,074) 83,271,594
351,254,407 (34,659,074) 83,271,594
Subsidiaries Deferred Tax Assets (Liabilities) Depreciation of Fixed Assets Finance Lease Liabilities Depreciation of Finance Lease
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
(4,982,600)
(4,947,750)
(9,930,350)
409,797,277
399,866,927
Deferred Tax Assets (Liabilities)
21. Biaya yang Masih Harus Dibayar
21. 2011 Rp
Accrued Expenses
2010 Rp
Listrik, Telepon, Air dan Gas Beban Ekspor, Tender, Pengadaan dan Pengangkutan Gaji Upah, Bonus dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain
1,538,633,134 433,937,992 287,816,385 5,890,713,575
1,124,086,911 287,225,023 58,712,385 15,013,226
Electricity, Telephone, Water and Gas Export charges, Tender, Installment and Transportation Salaries, Wages, Bonus and Allowances Others
Jumlah
8,151,101,086
1,485,037,545
Total
22. Uang Muka Pelanggan
22. 2011 Rp
Customers’ Deposits
2010 Rp
Pihak Ketiga Pihak Berelasi PT Kawat Mas Prakasa
46,980,433,580 --
93,854,545
Third Parties Related Parties PT Kawat Mas Prakasa
Jumlah
46,980,433,580
34,153,747,676
Total
Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang belum terealisasi.
Customers’ deposits account represents money received in advance for unrealized sales.
23. Sewa Pembiayaan
23.
Perusahaan memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Bank Central Asia Finance dan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance untuk pembelian kendaraan bermotor dan mesin.
d1/April 19, 2012
34,059,893,131
Finance Leases
The Company has lease agreements with PT Bank Central Asia Finance and PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance to purchase vehicles and machinery.
51
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2011 Rp Dalam satu tahun Antara satu dan dua tahun Antara tiga dan empat tahun
2010 Rp Within one year Between one and two years Between three and four years
2,709,381,547 1,791,722,019 161,237,597 4,662,341,163
2,134,298,628 1,630,192,768 85,717,000 3,850,208,396
(181,202,476)
(261,496,520)
Less: Future finance charge
Nilai kini sewa Dikurangi: Bagian Jangka pendek
4,481,138,687 (2,605,595,226)
3,588,711,876 (1,955,238,178)
Present value of finance leases Less: current portion
Bagian Jangka panjang
1,875,543,460
1,633,473,698
Dikurangi: Biaya pembiayaan masa datang
Aset sewa berupa mesin dan kendaraan, semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan kewajiban sewa pembiayaan.
Non-current portion
Leased assets represent machinery and vehicles, all finance lease transaction require a security deposit as collateral in respect of the lease payables.
24.Liabilitas Imbalan Kerja
24.
Perhitungan Liabilitas imbalan pasca kerja karyawan yang dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta beban imbalan pasca kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut :
Employment Benefit Liabilites
Post-employment benefit obligations which was calculated by actuary PT Sienco Aktuarindo Utama on 31 December 2011 and 2010 and provision for post-employment benefits recorded in the consolidated financial statements for the years ended are as follows :
a. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
a. 2011 Rp
Post-employment benefit obligations
2010 Rp
Nilai kini liabilitas imbalan pasti seluruhnya tidak didanai Biaya Jasa Masa Lalu yang Belum Diamortisasi Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui
23,193,765,217 (713,825,257) (2,514,896,253)
29,202,089,484 (1,251,415,858) (8,369,566,313)
Present value of employees’ benefit obligations which are not funded Unamortized past service costs Unrecognized actuarial losses
Nilai Bersih liabilitas yang diakui
19,965,043,707
19,581,107,313
Net recognized liabilities
b. Beban imbalan kerja karyawan
b. Employment benefit expenses 2011 Rp
Beban Bunga Beban Jasa Kini Amortisasi Biaya Masa Lalu Amortisasi (Keuntungan) Aktuarial Biaya pesangon Pembayaran Imbalan Kerja Beban (Pendapatan) yang diakui pada tahun berjalan
2010 Rp
2,070,887,864 2,164,836,477 419,843,088 196,556,588 2,818,279,840 (3,293,290,939)
2,373,556,351 1,961,838,444 419,843,088 237,904,312 1,319,249,583 (1,319,249,583)
Interest Expenses Current Service Expenses Amortization of Past Service Cost Amortization of Actuarial Losses (Gain) Employee Benefit Expenses Payment of Employees’ Benefits
4,377,112,918
4,993,142,195
Recognized Expenses (Income) for Current Year
2011 Rp
2010 Rp
Rekonsiliasi Liabilitas yang Diakui Liabilitas yang Diakui Awal Tahun Penyesuaian Saldo Awal Biaya Tahun Berjalan Manfaat untuk Pekerja yang Keluar
19,581,107,313 (615,269,084) 4,377,112,918 (3,377,907,440)
14,587,965,118 -6,312,391,778 (1,319,249,583)
Liabilitas yang diakui akhir tahun
19,965,043,707
19,581,107,313
d1/April 19, 2012
52
Recognized Reconciliation Liabilities Recognized Liabilities at Beginning of Year Adjusted Beginning Balance Current Year Expenses Employee Benefit
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuarial tersebut adalah sebagai berikut :
Major assumptions used actuarial calculation are as follows :
Umur Pensiun Normal Suku Bunga Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Ekspektasi Hasil Aset Program
2011 Rp
2010 Rp
55 Tahun/Year 9% pertahun/Year 8% pertahun/Year TMI'99 8% pertahun/Year
55 Tahun/Year 9% pertahun/Year 8% pertahun/Year TMI'99 8% pertahun/Year
Retirement Age Discount Rate Salaries Increased Rate Mortality Rate Expected Return on Plan Assets
25. Modal Saham
25.
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Jumlah Saham / Number of shares Nama pemegang saham
Share Capital
The composition of the Companys’ shareholders as of December 31, 2011 and 2010 based on the shareholders’ list issued by the Stock Administrative Office of listed shares of the Company, PT EDI Indonesia, is as follows :
2011 Persentase Kepemilikan / Percentage Of ownership (%)
Jumlah Modal Disetor / Total Rp
Shareholders
Standard Chartered Bank (Hongkong) Ltd Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-Lain (masing-masing di bawah 5%)
230,141,312 90,933,697 83,302,033 426,743,477
27.69 10.94 10.02 51.35
115,070,656,000 45,466,848,500 41,651,016,500 213,371,738,500
Standard Chartered Bank (Hongkong) Ltd. Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Others (below 5% each)
Jumlah
831,120,519
100.00
415,560,259,500
Total
Jumlah Saham / Number of shares Nama pemegang saham
2010 Persentase Kepemilikan / Percentage Of ownership (%)
Jumlah Modal Disetor / Total Rp
Shareholders
Standard Chartered Bank (Hongkong) Ltd Perfect Prospect Ltd. Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-Lain (masing-masing di bawah 5%)
230,141,312 182,588,656 90,746,197 83,302,033 244,342,321
27.69 21.97 10.92 10.02 29.40
115,070,656,000 91,294,328,000 45,368,848,500 41,651,016,500 122,175,410,500
Standard Chartered Bank (Hongkong) Ltd. Perfect Prospect Ltd. Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Others (below 5% each)
Jumlah
831,120,519
100.00
415,560,259,500
Total
26. Cadangan Umum
26.
Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan Perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan belum membentuk cadangan umum sebagaimana dinyatakan oleh Undangundang.
d1/April 19, 2012
General Reserve
The Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and paid-up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided. As of December 31, 2011 and 2010, the Company has not yet established a general reserve as in accordance with the Company Law.
53
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
27.
Penjualan Bersih
27. 2011 Rp
Net Sales
2010 Rp
Penjualan Lokal Penjualan Ekspor Jasa Kontraktor
1,776,334,252,546 153,112,606,956 85,161,327,693
1,188,424,567,474 120,654,306,753 491,436,000
Local Export Contractor Services
Jumlah
2,014,608,187,195
1,309,570,310,227
Total
Pada tahun 2011 dan 2010 tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih 2011 dan 2010.
In 2011 and 2010, there were no sales to customer, other than to its related parties with cumulative annual amounts exceeded 10% of net sales in 2011 and 2010.
Penjualan bersih kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 229.404.034.754 dan Rp 220.382.958.959 atau setara dengan masing masing 11,91% dan 16,83% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian. Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Net sales represent sales to related parties are amounting of Rp 229,404,034,754 and Rp 220,382,958,959 or equivalent to 11.91% and 16.83% from total consolidated net sales. The details of sales to related parties are as follows :
2011 Rp
2010 Rp
PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
225,903,156,240 ---
169,770,145,150 25,318,458,213 25,294,355,596
PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
Jumlah
225,903,156,240
220,382,958,959
Total
28. Beban Pokok Penjualan
28. 2011 Rp
Cost of Good Sold
2010 Rp
Bahan baku yang digunakan Beban pabrikasi Upah langsung
1,400,823,346,940 68,075,087,697 13,621,644,917
1,027,828,024,406 72,974,668,453 11,703,618,273
Raw materials used Manufacturing overhead Direct labor
Beban produksi Persediaan Barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
1,482,520,079,554
1,112,506,311,132
44,632,209,448 (63,934,139,704)
40,823,981,955 (44,632,209,448)
Manufacturing cost Work in process At beginning of year At end of year
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
1,463,218,149,298
1,108,698,083,639
121,242,030,305 288,917,893,778 (162,311,293,798)
96,113,345,327 72,772,955,327 (121,242,030,305)
Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year Purchases At end of year
Beban pokok produksi
1,711,066,779,583
1,156,342,353,988
Total Cost of Goods Sold
Dalam tahun 2011 dan 2010, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2011 dan 2010.
In the year 2011 and 2010, there were no purchases from supplier, other than from its related parties, with cumulative annual amount exceeded 10% of net purchases in the year 2011 and 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh persediaan dijadikan dijaminkan untuk hutang bank.
As of December 31, 2011 and 2010, all inventories are used as collateral for bank loans.
d1/April 19, 2012
54
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
Pembelian bersih dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 227.664.576.286 dan Rp 227.664.576.286 atau setara dengan masing masing 22,89% dan 22,89% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian.
Purchases represent purchases from related parties are amounting of Rp 227,664,576,286 and Rp 227,664,576,286 or equivalent to 22.89% and 22.89% from total consolidated net purchases.
29. Beban Penjualan
29. 2011 Rp
Selling Expenses
2010 Rp
Distribusi Komisi penjualan Ekspor Tender dan inspeksi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Representasi dan jamuan Perjalanan Iklan dan promosi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
25,952,648,743 20,081,822,043 6,536,721,725 7,816,890,805 4,374,935,668 3,310,667,071 2,947,230,888 2,303,449,533 5,367,479,407
18,682,558,927 12,118,324,475 4,972,920,326 8,695,823,018 5,982,920,274 2,882,442,168 1,618,954,757 1,490,162,699 3,543,125,188
Jumlah
78,691,845,882
59,987,231,832
30. Beban Umum dan Administrasi
30. 2011 Rp
Distribution Sales Commission Export Tender and inspection Salaries, wages and allowances Representation and entertainment Traveling Advertising and promotion Others (below Rp 1 billion each) Total
General and Administrative Expenses
2010 Rp
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Administrasi bank Imbalan pasca kerja karyawan Penyusutan Keperluan kantor Honorarium tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
16,672,529,901 7,244,616,309 4,377,112,918 3,734,542,266 2,724,769,749 1,704,234,897 13,082,448,481
16,785,551,805 8,151,703,964 6,312,391,778 2,112,820,973 3,275,421,947 1,618,954,757 7,697,233,576
Salaries, wages and allowances Bank charges Post-employment benefit Depreciation Representation and entertainment Professional fees Others (below Rp 1 billion each)
Jumlah
49,540,254,521
45,954,078,800
Total
Transaksi dan Saldo Dengan Pihak-pihak Berelasi a. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi adalah: 2011 Rp Piutang Usaha PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Piutang Lain-lain Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. PT Anugrah Bakti Nusa Aset Tidak Lancar Lainnya Piutang Pengurus dan Karyawan Utang Usaha PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Kawat Mas Prakasa
d1/April 19, 2012
Transaction and Balances with Related Parties a. Transaction and Balance with Related Parties: 2010 Rp
2011 %
2010 %
45,098,591,063 559,145,140
---
7.70% 0.10%
0.00% 0.00%
45,657,736,203
--
7.79%
0.00%
337,187,774 93,993,602 20,135,000
337,187,774 93,993,602 20,135,000
0.56% 0.16% 0.03%
0.65% 0.18% 0.04%
451,316,377
451,316,376
0.75%
0.87%
458,408,938
99,895,085
0.76%
0.19%
458,408,938
99,895,085
0.76%
0.19%
66,996,587,181 52,990,032,088 --
61,954,237,550 87,828,639,028 137,337,420
10.05% 7.95% 0.00%
13.18% 18.68% 0.03%
119,986,619,269
149,920,213,998
17.99%
31.89%
55
Trade Receivables PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Other Receivables Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd. PT Anugrah Bakti Nusa Other Non Current Assets Employees and Management Receivables Trade Payables PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Kawat Mas Prakasa
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2011 Rp
Penjualan PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Pembelian PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Kawat Mas Prakasa
2010 Rp
2011 %
2010 %
225,903,156,240 ---
169,770,145,150 25,318,458,213 25,294,355,596
11.21% 0.00% 0.00%
12.96% 1.93% 1.93%
225,903,156,240
220,382,958,959
11.21%
16.83%
222,253,947,447 ---
199,426,311,125 2,006,127,919 26,232,137,242
11.03% 0.00% 0.00%
15.23% 0.15% 2.00%
227,664,576,286
227,664,576,286
11.03%
17.38%
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan perjanjian pinjaman kepada SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. sebesar USD 6,715,834.19. Tingkat suku bunga yang diberikan oleh SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. adalah sebesar 2,1% per tahun, dan jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun dan 3 bulan. b. Sifat Hubungan Pihak Berelasi / Related Party
SWCC Showa Cable Systems Co.., Ltd. Based on loan agreement dated May 24, 2011, the Company and Subsidiaries have a loan agreement with the SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. of USD 6,715,834.19. The interest rate is given by the SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. amounted to 2.1% per year, and the loan period is 2 years and 3 months.
Perusahaan asosiasi/ Associated Company Perusahaan asosiasi/ Associates Company
PT Alcarindo Prima
Pembelian bahan baku, royalti dan penjualan/ Purchase of raw materilas, royalties, and sales Pembelian bahan baku dan penjualan Purchase of raw materilas, and sales
31. Laba Bersih Per Saham
31.
Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Desember 2011 dan 2010 :
Laba bersih/ Net Income
110,546,891,727
10,261,679,872
Jumlah Lembar Saham yang Beredar/ Number of Shares
Nilai Laba per Saham/ Earnings per Shares Rp
831,120,519
831,120,519
32. Informasi Segmen Usaha
133.01
2011 Basic Earnings per Share Basic Earnings per Share Available for Common Shareholders
12.35
2010 Basic Earnings per Share Basic Earnings per Share Available for Common Shareholders 32. Segment Information
Informasi kegiatan usaha Perusahaan ke dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut :
d1/April 19, 2012
Earnings Per Share
The calculation of basic earnings per share as of December 31, 2011 and 2010 are as follows :
Rp
2010 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
Purchases PT Alcarindo Prima SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. PT Kawat Mas Prakasa
b. Nature of Relationship Sifat Relasi/ Sifat Saldo Akun/ Transaksi / Nature of Relationship Nature of Account / Transaction
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
2011 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
Sales PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.
Information of the Company and Subsidiaries’ activity are classified into primary segment and secondary segment as follows :
56
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kabel listrik/ 31 Desember 2011 December 31, 2011 (Dalam Ribuan Rupiah) / (In Thousand Rupiah) INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER)/ SEGMENT INFORMATION (PRIMARY) Penjualan segmen/ Segment Sales Penjualan eksternal/ External Sales Hasil segmen/ Segment Income Hasil segmen/ Segment Income Beban usaha/ Operating Expenses Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Operating Expenses Laba Usaha/ Operating Income (Beban) pendapatan lain-lain / Other (Expenses) Income (Beban) Pendapatan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Other (Expenses) Income Beban pajak/ Tax Expenses Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Tax Expenses Laba bersih/ Operating Incomne Laporan Posisi Keuangan/ Balance Sheet Aset segmen/ Segment Assets Kas dan setara kas/ Cash and Cash Equivalent Piutang usaha/ Trade Receivables Persediaan / Inventories Pajak dibayar dimuka/ Prepaid Taxes Aset tetap, bersih/ Property, plant and equipment, net Aset yang tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated Property, plant and equipment Jumlah Aset/ Total Assets Liabilitas segmen/ Segment Liabilities Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Segment Liabilities Jumlah kewajiban/ Total Liabilities
d1/April 19, 2012
Power Cable Rp
Kabel Telekomunikasi/ Telecomunication Cable Rp
Kabel Fiber Optik/ Fiber Optic Cable Rp
Kabel Kawat Tembaga/ Copper Wire Rp
Jasa Kontraktor/ Contractor Services Rp
Perdagangan/
Eliminasi/
Jumlah
Trading Rp
Elimination Rp
Total Rp
1,410,138,211
25,623,623
188,866,938
299,958,073
85,161,328
157,741,280
(152,881,266)
2,014,608,187
208,135,269 --
3,063,097 --
40,417,626 --
28,266,489 --
8,888,757 --
14,770,169 (16,341,070)
---
303,541,407 (16,341,070)
--
--
--
--
--
--
--
(111,891,030)
175,309,307 --
--
--
--
--
(1,127,870)
--
(1,127,870)
--
--
--
--
--
--
--
(33,285,086)
--
--
--
--
--
(1,287,973)
--
(1,287,973)
--
--
--
--
--
--
--
(28,987,349)
110,621,028
--
--
--
--
--
24,645,394
--
24,645,394
--
--
--
--
--
79,778,540
--
79,778,540
139,294,884
--
18,015,959
57,281,145
--
11,514,476
--
226,106,463
--
--
--
3,825,619
--
3,825,619
60,343,521
--
30,681,417
30,659,191
--
8,290,741
--
129,974,870
--
--
--
--
--
27,075,747
--
1,108,708,276
199,638,406
48,697,375
87,940,336
--
--
--
--
--
130,485,122 91,162,168
(89,366,758)
1,548,393,768 1,795,410
--
--
--
--
--
--
--
1,030,917,075
1,032,712,485
57
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Power Cable Rp
Kabel Telekomunikasi/ Telecomunication Cable Rp
5,007,659
--
862,487
--
--
Kabel listrik/ 31 Desember 2011 December 31, 2011 (Dalam Ribuan Rupiah) / (In Thousand Rupiah) Informasi lain Other Information Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal yang yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated capital expenditures Jumlah pengeluaran modal Total capital expenditures Penyusutan / Depreciation Penyusutan/ Depreciation Penyusutan tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated depreciation Jumlah penyusutan Total depreciation
31 Desember 2011 December 31, 2011 (Dalam Ribuan Rupiah) (In Thousand Rupiah)
--
Kabel Fiber Optik/ Fiber Optic Cable Rp
Kabel Kawat Tembaga/ Copper Wire Rp
1,234,666 --
Jasa Kontraktor/ Contractor Services Rp
Perdagangan/
Eliminasi/
Jumlah
Trading Rp
Elimination Rp
Total Rp
--
8,822,767
--
15,927,579
--
--
--
1,989,217
17,916,796
--
11,245,764 --
4,495,149
--
4,896,378
--
1,744,571
--
22,381,863
--
--
--
--
218,590
--
22,600,453 Dalam negeri Domestic Rp
Luar negeri Abroad Rp
1,861,495,580
153,112,607
2,014,608,187
Jumlah Total Rp
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER)/ GEOGRAPHICAL SEGMENT INFORMATION (SECONDARY) Penjualan segmen/ Segment sales Aset segmen/ Segment assets
1,519,652,565
53,386,506
1,573,039,071
Liabilitas segmen/ Segment Liabilities
795,034,285
237,678,200
1,032,712,485
Pengeluaran modal/ Capital expenditures
16,682,130
1,234,666
17,916,796
d1/April 19, 2012
58
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kabel Telekomunikasi/ Telecomunication Cable Rp
Kabel listrik/ 31 Desember 2010 December 31, 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) / (In Thousand Rupiah) INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) SEGMENT INFORMATION (PRiMARY) Penjualan segmen/ Segment Sales Penjualan eksternal/ External Sales Hasil segmen/ Segment Income Hasil segmen/ Segment Income Beban usaha/ Operating Expenses Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Operating Expenses Laba Usaha/ Operating Income Pendapatan lain-lain / Other Income Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Other Expenses Beban pajak/ Tax expenses Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Tax Expenses Hak minoritas atas laba bersih Entitas Anak/ Minority interest in net income Subsidiaries
Power Cable Rp
Kabel Fiber Optik/ Fiber Optic Cable Rp
Kabel Kawat Tembaga/
Perdagangan/
Eliminasi/
Jumlah
Copper Wire Rp
Trading Rp
Elimination Rp
Total Rp
162,112,928
(110,418,543)
1,309,570,312
897,774,836
22,038,011
126,423,924
211,639,156
95,884,680
386,990
20,067,377
9,589,850
27,299,059
--
153,227,956
--
--
--
--
(18,691,792)
--
(18,691,792) (87,249,519)
-47,286,645 --
--
--
--
4,528,568
--
--
--
--
--
--
--
4,528,568 34,771,635 )
--
--
--
--
(2,134,900)
--
(2,134,900)
--
--
--
--
--
--
(4,646,999)
--
--
--
--
--
--
(195,450)
Laba bersih/ Net Income Laporan Posisi Keuangan/ Balance sheet Aset segmen/ Segment Assets Kas dan setara kas/ Cash and Cash Equivalent Piutang usaha/ Trade Receivables Persediaan / Inventories Pajak dibayar dimuka/ Prepaid Taxes Aset tetap, bersih/ Property, plant and equipment, net Aset yang tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated Unallocated Property, Property, plant plant and and equipment Jumlah aset/ Total Assets Liabilitas segmen/ Segment Liabilities Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated Segment Liabilities Jumlah liabilitas/ Total Liabilities
d1/April 19, 2012
10,066,230
--
--
--
--
7,787,359
--
7,787,359
--
--
--
--
44,181,346
--
44,181,346
86,109,606
1,287,372
10,135,095
49,714,895
18,627,271
--
165,874,239
--
--
--
--
3,644,381
--
3,644,381
65,564,774
13,266,635
34,538,022
21,054,269
5,288,066
--
139,711,766
--
--
--
--
7,324,203
--
(361,199,091)
151,674,380
14,554,007
44,673,117
70,769,164
79,065,267
--
--
--
--
56,765,782
(53,493,501)
3,272,281
--
--
--
--
--
--
718,097,099
1,126,480,755
721,369,380
59
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kabel Telekomunikasi/ Telecomunication Cable Rp
Kabel listrik/ 31 Desember 2010 December 31, 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) / (In Thousand Rupiah) Informasi lain Other Information Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan Unallocated capital expenditures Jumlah pengeluaran modal Total capital expenditures Penyusutan / Depreciation Penyusutan/ Depreciation Penyusutan tidak dapat dialokasikan Unallocated depreciation Jumlah penyusutan Total depreciation
Power Cable Rp
Kabel Fiber Optik/ Fiber Optic Cable Rp
Kabel Kawat Tembaga/
Perdagangan/
Eliminasi/
Jumlah
Copper Wire Rp
Trading Rp
Elimination Rp
Total Rp
17,675,894
254,590
2,108,612
1,841,873
3,554,911
--
25,435,880
--
--
--
--
--
--
527,762
25,963,643
11,990,539
4,902,819
5,141,931
3,150,020
273,416
--
25,458,725
--
--
--
--
--
--
2,068,635
27,527,360
31 Desember 2010 December 31, 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) (In Thousand Rupiah) INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) GEOGRAPHICAL SEGMENT INFORMATION (SECONDARY) Penjualan segmen/ Segment sales Aset segmen/ Segment assets Liabilitas segmen/ Segment Liabilities Pengeluaran modal/ Capital expenditures
Dalam negeri Domestic Rp
Luar negeri Abroad Rp
1,188,916,003
120,654,307
1,309,570,310
1,095,712,496
30,768,259
1,126,480,755
511,007,690
210,361,690
721,369,380
17,609,362
8,354,281
25,963,643
Jumlah Total Rp
35. Assets and Liabilities in Foreign Currency
35. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan, sebagai berikut :
As of December 31, 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries’ have significant outstanding monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2011
USD Aset Aset lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset Lancar Lainnya
EUR
CHF
GBP
SGD
Dalam Setara Rupiah Equivalent in Rupiah
JPY
19,350,855 21,696,925 7,132,382 --
----
-----
-----
-----
-----
175,821,869,427 197,138,261,041 64,804,821,632 --
Assets Current Assets Cash and Cash Equivalent Trade Receivables Other Receivables Other Current Assets
48,180,162
--
--
--
--
--
437,764,952,100
Aset tidak lancar Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya
13,973,788
33,239
--
--
--
--
126,965,835,942
Restricted Cash
Total Aset
62,153,950
33,239
--
--
--
--
564,730,788,041
Total Assets
Non-current Assets
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Biaya Yang Masih Harus Dibayar
68,376,527 --
---
---
---
---
---
621,269,124,322 -
Liabilities Currrent Liabilities Trade Payables Prepaid Expenses
Total Liabilitas
68,376,527
--
--
--
--
--
621,269,124,322
Total Liabilities
56,538,336,281
Net Liabilities
Liabilitas Bersih
d1/April 19, 2012
60
Paraf:
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2010 USD Aset Aset lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset Lancar Lainnya Aset tidak lancar Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya Total Aset
EUR
CHF
GBP
SGD
Dalam Setara Rupiah
JPY
3,045,401 7,722,431 5,108,255 909,075
---8,301
---18,533
-----
---4,900
-----
27,381,202,224 69,432,375,359 45,928,323,636 8,412,195,250
16,785,162
8,301
18,533
--
4,900
--
151,154,096,469
Assets Current Assets Cash and Cash Equivalent Trade Receivables Other Receivables Other Current Assets Non-current Assets
25,287
6,284
--
--
--
--
302,478,099
Restricted Cash
16,810,449
14,585
18,533
--
4,900
--
151,456,574,568
Total Assets
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Biaya Yang Masih Harus Dibayar
50,595,731 1,559
11,516 --
---
---
---
---
455,043,896,537 14,017,706
Liabilities Currrent Liabilities Trade Payables Prepaid Expenses
Total Liabilitas
50,597,290
11,516
--
--
--
--
455,057,914,243
Total Liabilities
303,601,339,675
Net Liabilities
Liabilitas Bersih
36. Events After Reporting Period
36. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Pada tanggal 8 Pebruari 2012, Provisional Liquidator dari MF Global Singapore Pte. Ltd. telah menerima persetujuan dari pengadilan Singapura untuk membagikan interim distribution atas dana nasabah senilai USD 350 juta. Pembagian tersebut semestinya dilakukan paling lambat pada akhir Pebruari 2012. Nasabah akan menerima pengembalian dana sampai dengan 90% dari pembagian interim distribution. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menerima konfirmasi dari Provisional Liquidator atas jumlah dana yang akan diterima.
On February 8, 2012, Provisional Liquidator of MF Global Singapore Pte. Ltd. has received approval from the Singapore court to distribute an interim distribution of customers funds worth for USD 350 millions. The distribution should be done no later than the end of February 2012. Customer will receive a refund of up to 90% of the distribution of interim distribution. Up to the date of financial statements, the Company has not received confirmation from the Provisional Liquidator regarding to the amount of funds to be received.
37. Completion of Financial Statements
37. Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 16 Maret 2012.
d1/April 19, 2012
The Company’s management is responsible for the preparation of financial statements which was completed on March 16, 2012.
61
Paraf:
Lampiran I
Attachment I PT VOKSEL ELECTRIC Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT COMPANY As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang Usaha Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai 2011: Rp 8.473.537.815; 2010 dan 1 Jan 2010/31 Des 2009: Rp 8.365.760.242) Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Piutang Derivatif Persediaan Pajak Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi *) Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2011: Rp 290.217.889.447; 2010: Rp 270.753.962.003 1 Jan 2010/31 Des 2009: Rp 243.226.602.997) Aset Tetap yang tidak digunakan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2011: Rp 3.060.525.854; 2010: Rp 3.027.907.022 dan 1 Jan 2010/31 Des 2009: 2.995.288.191) Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2011 Rp
2010 Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Rp
108,277,284,755 206,803,784,203
29,422,764,579 471,087,914
23,612,412,961 9,067,703,173
460,529,581,537 101,880,721,933 75,784,890,118 23,793,980,731 304,415,946,178 9,942,989,566 16,548,076,117
464,151,645,467 35,584,475,228 57,775,335,978 30,768,258,932 232,653,542,965 16,030,912,676 11,971,992,044
526,435,378,703 35,878,986,785 45,493,466,201 47,790,248,036 234,738,321,444 41,857,318,707 17,386,306,594
1,307,977,255,138
878,830,015,783
982,260,142,604
7,268,263,917 5,440,000,001
6,572,056,671 8,040,000,001
6,635,388,129 8,040,000,001
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Restricted Cash Trade Receivables Related Parties (Net of Allowance for Impairment Loss 2011: Rp 8,473,537,815; 2010 and Jan 1, 2010/Dec 31, 2009: Rp 8,365,760,242) Third Parties Other Receivables Derivative Receivables Inventories Prepaid Taxes Other Current Assets Total Current Assets NON - CURRENT ASSETS Deferred Tax Investment Property, Plant and Equipment
181,778,280,020
205,610,260,677
210,455,472,489
116,222,230 10,272,404,030
148,841,062 1,960,456,296
181,459,894 1,915,299,812
(Net of Accumulated Depreciation of 2011: Rp 290,217,889,447; 2010: Rp 270,753,962,003 and Jan 1, 2010/Des 31,2009: Rp 243,226,602,997) Unused Property, Plant and Equipment (Net of Accumulated Depreciation of 2011: Rp 3,060,525,854; 2010: Rp 3,027,907,022 and Jan 1, 2010/Dec 31, 2009: Rp 2,995,288,191) Other Non - Current Assets Total Non - Current Assets
204,875,170,198
222,331,614,707
227,227,620,325
1,512,852,425,336
1,101,161,630,490
1,209,487,762,929
*)Telah disajikan kembali sehubungan dengan pencatatan investasi pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
TOTAL ASSETS
*) Has been restated for the investment in subsidiaries which were recorded under the equity method to the cost method following the implementation of PSAK No.4 (Revised 2009) which become effective in january 1, 2011
Lampiran II
Attachment II PT VOKSEL ELECTRIC Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) PARENT COMPANY As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) ENTITAS INDUK Per 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
2011 Rp LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Utang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Jangka Pendek dari Utang Jangka Panjang Sewa Pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Jangka Panjang dari Sewa Pembiayaan Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar - 2.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 831.120.519 Saham Agio Saham Saldo Laba (Rugi)*) Cadangan Lainnya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2010 Rp
278,283,205,689
157,032,236,182
263,280,848,692
526,897,749,001 123,830,222,497 48,924,393,016 7,415,884,545 6,559,253,688 30,193,883,440
317,930,430,075 151,545,425,374 54,157,675,897 2,584,978,153 1,485,037,545 29,268,466,513
223,189,842,617 197,629,476,176 89,864,419,923 4,359,094,892 4,574,740,820 41,626,771,347
CURRENT LIABILITIES Bank Loans Trade Payables Third Parties Related Parties Other Payables Taxes Payable Accrued Expenses Customers’ Deposits Current Portion of Long-Term Debt Finance Leases
2,009,960,503
1,955,238,178
1,924,150,842
1,024,114,552,379
715,959,487,917
826,449,345,309
Total current liabilities
3,741,270,872 14,587,965,118
NON - CURRENT LIABILITIES Long-Term Debt of Finance Leases Post-Employment Benefit Obligations
655,676,030 19,965,043,707
1,633,473,698 19,581,107,313
20,620,719,737
21,214,581,011
18,329,235,990
1,044,735,272,116
737,174,068,928
844,778,581,299
TOTAL LIABILITIES
415,560,259,500 940,000,000 (52,944,275,874) 1,153,198,004
Equity Attributable to The Parents' Entity Common Share Capital - Par Value Rp 500 Per Share Authorized - 2,000,000,000 Shares Issued and Fully Paid 831,120,519 Shares Additional Paid In-Capital Retained Earnings (Loss) Other Reserve
Total Non – Current Liabilities
EQUITY
415,560,259,500 940,000,000 50,463,695,716 1,153,198,004
415,560,259,500 940,000,000 (53,665,895,942) 1,153,198,004
468,117,153,220
363,987,561,562
364,709,181,630
1,512,852,425,336
1,101,161,630,490
1,209,487,762,929
*)Telah disajikan kembali sehubungan dengan pencatatan investasi pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
D1/February 9, 2012
1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Rp
Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Has been restated for the investment in subsidiaries which were recorded under the equity method to the cost method following the implementation of PSAK No.4 (Revised 2009) which become effective in january 1, 2011
Paraf:
Lampiran III
Attachment III PT VOKSEL ELECTRIC Tbk STATEMENTS OF INCOME PARENT COMPANY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN LABA RUGI ENTITAS INDUK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh) 2011 Rp
2010*) Rp
PENJUALAN BERSIH
1,925,821,816,960
1,257,875,925,927
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
(1,644,928,759,625) (1,131,947,028,427)
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
280,893,057,335
125,928,897,500
(71,465,180,623) (40,425,849,695) (20,242,534,706) (6,091,598,832) 8,250,642,745
(48,915,161,726) (38,334,356,963) (24,863,949,663) 14,606,008,219 299,436,186
280,067,701 (107,777,574) (6,354,363,692)
152,116,078 -(13,223,014,685)
(145,112,063,505)
(122,021,153,215)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
135,780,993,830
3,907,744,285
PROFIT BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
(29,683,556,539) 696,207,246
(4,646,999,353) --
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Tax Deferred Tax
(28,987,349,292)
(4,646,999,353)
TOTAL INCOME TAX EXPENSES
106,793,644,537
(739,255,068)
NET INCOME (LOSS)
--
--
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
106,793,644,537
(739,255,068)
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
128
(1)
BASIC EARNINGS PER SHARE
BEBAN USAHA Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga Laba Selisih Kurs-Bersih Laba atas Penjualan Aset Tetap Kerugian atas Transaksi Kontrak Derivatif dan Lindung Nilai Penghasilan Bunga Beban Kerugian Penurunan Nilai Piutang Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih Jumlah Beban Usaha
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA (RUGI) BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling Expenses General and Administrative Expenses Interest Expense Foreign exchange Gain - Net Gain On Sale of Property, Plant and Equipment Gain (Loss) on Derivatives Interest Income Impairment Loss Expenses Other Income (Expense) - Net Total Operating Expenses
Saldo per 31 Desember 2011
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Saldo per 31 Desember 2010
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Saldo per 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
415,560,259,500
--
415,560,259,500
--
415,560,259,500
Share Capital Rp
CatatanModal Saham /
940,000,000
--
940,000,000
--
940,000,000
Agio Saham / Additional Paid-In Capital Rp
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Lampiran IV
78,413,771,168
110,546,891,727
(32,133,120,559)
10,066,230,211
(42,199,350,770)
Saldo Laba (Rugi) / Retained Earnings (Loss) Rp
1,153,198,004
--
1,153,198,004
--
1,153,198,004
Cadangan Lainnya / Other Reserve Rp
496,067,228,672
110,546,891,727
385,520,336,945
10,066,230,211
375,454,106,734
Total Rp
Jumlah /
578,273,819
74,136,321
504,137,498
195,449,661
308,687,837
Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interest Rp
496,645,502,491
110,621,028,048
386,024,474,443
10,261,679,872
375,762,794,571
Jumlah Ekuitas / Total Equity Rp
Balance as of December 31, 2011
Comprehensive Income for The Year
Balance as of December 31, 2010
Comprehensive Income for The Year
Balance as of Jan 1, 2010/Dec 31, 2009
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk STATEMENTS OF CHANGES STOCKHOLDERS EQUITY PARENT COMPANY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
Attachment IV
Lampiran V
Attachment V PT VOKSEL ELECTRIC Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS PARENT COMPANY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Full Rupiah)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh) 2011 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan dan lainnya Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
2010 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from Customers and Others Cash paid to Suppliers, Employees and Others
1,859,392,342,628 (1,577,557,807,755)
884,293,772,532 (679,637,425,434)
Kas Dihasilkan Dari Aktivitas Operasi
281,834,534,872
204,656,347,098
Cash Provided from Operating Activities
Penerimaan dari Pendapatan Bunga Penerimaan dari Restitusi Pajak Pembayaran Pajak-Bersih Pembayaran Beban Bunga Pembayaran untuk Kegiatan Operasi lainnya - Bersih
280,428,226 14,742,199,251 (41,168,814,606) (20,129,710,362) (97,544,318,956)
152,116,078 29,796,083,301 (16,959,556,700) (24,863,949,663) (80,016,547,402)
Receipts from Interest Income Receipt from Tax Refund Payments of Taxes - Net Payments of Interest Expense Payments for Other Operating Activities - Net
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
138,014,318,424
112,764,492,712
Net Cash Provided by Operating Activities
23,299,595,455 104,500,000 (9,786,545,597)
304,545,457 50,000,000 (22,452,635,258)
Proceeds from Sale of Property, Plant and Equipment Placements of Time Deposit - Net Acquisitions of Property, Plant and Equipment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
13,617,549,857
(22,098,089,801)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Penambahan (Pembayaran) Hutang Bank - Bersih Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan
(206,332,696,249) 121,253,969,508 (2,141,907,647)
(8,546,615,259) (104,561,535,132) (1,876,903,393)
(87,220,634,387)
(114,985,053,784)
64,411,233,895
(24,318,650,873)
Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASED (DECREASED) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK PERUBAHAN KURS VALUTA TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
14,443,286,281
30,129,002,491
FOREIGN EXCHANGE EFFECT ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
29,422,764,579
23,612,412,961
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
108,277,284,755
29,422,764,579
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aset Tetap Penempatan Deposito Berjangka-Bersih Pembelian Aset Tetap
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Decrease in Cash and Cash Equivalents Restricted Proceeds (Payment) from bank loans Principal repayments under finance leases
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Halaman ini sengaja dikosongkan (This Page is intentionally left blank)
Executive Office
Menara Karya 3rd Floor, Suite D Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav 1-2 Jakarta 12950 Indonesia Tel : (021) 5794 4622 • Fax : (021) 5794 4649
Factory & Operational Office
Jl. Raya Narogong Km. 16 Cileungsi, Bogor 16820 Indonesia Tel : (021) 8230525, 82491720 • Fax : (021) 8230526, 82491701 Hotline Sales Service: (021) 82493329 Email :
[email protected] /
[email protected]