ANALISIS TITIK IMPAS USAHA STICK JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus Pada UKM Qalifa Kota Gorontalo) Jariani K. Yuriko Boekoesoe, Ria Indriani
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Produksi dan penerimaan stick jagung pada saat mengalami titik impas, 2). Mengetahui harga pokok penjualan stick jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan di UKM Qalifa Kota Gorontalo. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu mulai Bulan Maret sampai Mei 2013. Metode penelitian menggunakan studi kasus Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis titk impas (Break Even Poin) dan HPP (Harga Pokok Produksi). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kuantitas produksi UKM Qalifa pada saat titik impas adalah sebesar 8,68 atau 9 bungkus. Biaya penerimaan UKM Qalifa pada saat titik impas adalah Rp 860.094. Harga pokok penjualan UKM Qalifa adalah Rp 5.966,62/bungkus.
Kata Kunci : Stick Jagung, Titik Impas, Harga Pokok Penjualan
BUSINESS BREAK-EVENT POINT ANALYSIS OF CORN STICK IN THE CITY GORONTALO (Case study of SMEs Qalifa Gorontalo City) Jariani K. Yuriko Boekoesoe, Ria Indriani
ABSTRACK The purpose of this study was to determine: 1). Maize production and reception stick at brea keven experience, 2). Knowing the cost of goods sold corn stick in SMEs Qalifa Gorontalo city. The research was carried out in SMEs Qalifa Gorontalo city. The study was conducted over three months, ie from March to May 2013. Research methods using case study data analysis technique used is titk breakeven analysis (Break Even Point) and COGS (Cost of Production). The results showed that the quantity of production SMEs Qalifa at the breakeven point is at 8.68 or 9 packs. SME revenue costs Qalifa when breakeven is USD 860 094. Cost of sales was USD 5966.62 Qalifa SME /wrap.
Keywords: Stick Corn, Breakeven Point, Cost of Goods Sold
1
PENDAHULUAN UKM Qalifa adalah UKM yang bergerak dibidang pengolahan pangan. Usaha ini mulai berproduksi pada tahun 2010 dan UKM Qalifa ini memproduksi berbagai macam produk yaitu Stik Jagung, Kripik pisang, Kripik pisang balado dan kacang goyang. Stick jagung adalah makanan ringan yang terbuat dari jagung, mudah pengolahannya karena prosesnya relatif mudah dan harganya terjangkau dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Di Kota Gorontalo ada beberapa UKM yang beroperasi dibidang makanan ringan/ snack seperti UKM Flamboyan, UKM Bogenfil, UKM Teratai, UKM Syoyah, UKM Berkah, UKM Lestari, dan UKM Qalifa. UKM Qalifa merupakan salah satu dari tujuh (7) UKM yang beroperasi di Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian jumlah produk di UKM Qalifa dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011, sebanyak 4800 bungkus, dengan harga perbungkus Rp 10.000. UKM Qalifa ini sudah beroperasi selama 4 tahun terakhir. UKM Qalifa ini menjual berbagai macam produk olahan dari komoditi pertanian seperti stick jagung, kripik pisang, kripik pisang balado dan kacang goyang. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Titik Impas Usaha Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo’’. Berdasarkan uraian di atas maka beberapa permasalahan yang dimunculkan sebagai berikut: 1. Pada produksi dan penerimaan berapa stick jagung akan mengalami titik impas? 2. Berapa harga pokok penjualan stick jagung di UKM Qalifah Kota Gorontalo?
METODE PENELITIAN Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah UKM Qalifa, Jl Veteran No 3 Ipilo Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Maret sampai Mei 2013. Jenis penelitian adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang terinci tentang seseorang (individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu (Aziz, 2003). Jenis data penelitian terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pemilik UKM Qalifa sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur, BPS Kota Gorontalo, dan BAPPEDA Kota Gorontalo.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan: Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan lansung atau peninjauan secara cermat dan lansung dilapangan atau lokasi penelitian. Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu. Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis. Data primer diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis sebagai berikut: Analisis BEP Produksi, BEP Penerimaan dan Harga Pokok Penjualan. 1. Analisis BEP Produksi Analisis ini digunakan untuk mengetahui jumlah produk pada saat terjadi titik impas.
2
BEP Produk (unit) =
TFC P–
TVC 𝑄
Ket: TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap),
TVC = Total Variabel Cost (Total Biaya Variabel), P = Price (Harga Produk), Q = Quantity (Jumlah Produksi) 2. Analisis BEP Penerimaan Analisis ini digunakan untuk mengetahui penerimaan pada saat terjadi titik impas. TFC BEP penerimaan (rupiah) = TVC Ket: TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya 1–
NP
Tetap), TVC = Total Variabel Cost (Total Biaya Variabel), NP = Nilai Penjualan (Total Penerimaan). 3. Harga Pokok Penjualan Analisis ini digunakan untuk mengetahui harga pokok penjualan stick jagung. TC HPP = Q Ket: TC = Total Cost (Total Biaya), Q = Quantity (Jumlah Produksi), HPP = Harga Pokok Penjualan.
HASIL DAN PEMBAHASAN UKM Qalifa adalah UKM yang bergerak dibidang pengolahan pangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UKM Qalifa bahwa UKM Qalifa yang terletak di Kelurahan Ipilo Jl Veteran No 3 Kota Gorontalo ini didirikan oleh Ibu Balgis Suleman sejak tahun 2008. UKM Qalifa ini merupakan salah satu industri rumah tangga yang ada di Kota Gorontalo. Usaha ini mulai berproduksi pada tahun 2010 dan UKM Qalifa ini memproduksi berbagai macam produk yaitu Stik Jagung, Kripik pisang, Kripik pisang balado dan kacang goyang. Adapun proses pengolahannya cukup sederhana, semuanya itu harganya masih bisa dijangkau oleh semua kalangan baik kalangan atas maupun kalangan bawah. Dan sampai sekarang ini walaupun baru berumur 4 tahun UKM Qalifa sudah memiliki izin usaha. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun suatu badan lainnya. Adapun izin usaha UKM Qalifa bernomor 794-135/P3M. 03/12/JPK/VI/2008. Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu industri rumah tangga dengan mendapatkan gaji/upah. Jumlah karyawan yang dimiliki UKM Qalifa adalah dua (2) orang, dimana mereka masing-masing merupakan lulusan SMP dan SMA. Walaupun begitu masing-masing karyawan memiliki skill berwirausaha. Keterampilan ini mereka peroleh dari pelatihan dari pemilik UKM Qalifa itu sendiri. Luas tanah UKM Qalifa yaitu 12 x 24 m2 dengan luas bangunannya yaitu 8 2 x 6 m , dimana tanah dan bangunan tersebut adalah milik sendiri. Modal adalah sejumlah harta yang menjadi hak milik suatu usaha. Jika kita memulai suatu usaha tidak lepas yang namanya modal, begitu juga dengan UKM Qalifa dalam
3
membeli peralatan maupun bahan-bahan yang dibutuhkan. UKM Qalifa yang ada di kelurahan Ipilo dalam menjalankan usahanya menggunakan modal sendiri yaitu sebesar Rp 3.000.000 dan modal pinjaman dari BRI sebesar Rp 15.000.000. UKM Qalifa dalam membeli alat-alat produksi dan bahan baku menggunakan transportasi seperti Mobil, Sepeda Motor. Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti transportasi yang digunakan UKM Qalifa. Alat dan bahan yang digunakan oleh UKM Qaliya dalam memproduksi stick jagung yaitu penggorengan, siler, saringan, kompor gas, untuk bahan baku yaitu jagung, tapiyoka, garam, gula, minyak goreng, bahan bakar, kemasan plastic. Biaya Usaha Stick Jagung Biaya tetap adalah biaya yang digunakan pengusaha dalam usaha stick jagung yang besarnya tidak dipengaruhi oleh produksi stick jagung yang diperoleh. Biaya tetap stick jagung pada UKM Qalifa dilihat pada tabel 5. Tabel 1. Jenis Biaya Tetap Stick Jagung Industri Rumah Tangga di UKM Qalia Kota Gorontalo No. Jenis Biaya Tetap 1. Penyusutan Alat 2. Pajak 3. Listrik 4. Air Jumlah
Jumlah (Rp/Bulan) 162.249 35.000 135.000 115.000 447.249
Persentase (%) 36,27 7,82 30,18 25,71 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah biaya tetap selama sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo, sebesar Rp 447.249 dimana biaya terbesar pada penyusutan alat sebesar Rp 162.249 (36,27%) dan yang terkecil pada pembayaran pajak sebesar Rp 35.000 (7,82%). Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas proses produksi. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, kemasan plastik, upah tenaga kerja, dan biaya trasnportasi. Untuk mengetahui jumlah biaya variabel pada UKM Qalifa untuk produksi stick jagung dapat dilihat pada Tabel 2.
4
Tabel 2. Jenis Biaya Variabel Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo No Jenis Biaya
Jumlah (Rp/bulan)
1. Biaya B. baku 2. Bahan bakar 3. Kemasan plastic 4. Upah tenaga kerja 5. Biaya transportasi Total
Persentase (%)
708.400 204.000 27.000 700.000 300.000 1.939.400
36,52 10,51 1,39 36,09 15,64 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa total biaya variabel selama sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo sebesar Rp 1.939.400 dimana biaya terbesar pada biaya bahan baku sebesar Rp 708.400 (36,52%) dan yang terkecil pada pembelian kemasan plastik sebesar Rp 27.000 (1,39%). Total Biaya adalah yaitu seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Table 3. Total Biaya Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo Tahun 2013 No Total biaya 1 Biaya variabel 2 Biaya tetap Jumlah (1+2)
Nilai (Rp/bulan) 1.939.400 447.249 2.386.649
Persentase (%) 81,26 18,73 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
Berdasarkan Tabel 3, diatas dapat dilihat bahwa Total Biaya adalah seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Yang terdiri dari total biaya variabel stick jagung sebesar Rp 1.939.400 (81,26%) dan total biaya tetap sebesar Rp 447.249 (18,73%). Penerimaan dan Pendapatan Usaha Stick Jagung Penerimaan usaha stick jagung di UKM Qalifa merupakan produk yang dihasilkan dalam satu bulan dimana jumlah produksi dikali dengan harga jual. Setiap bulan UKM Qalifa berproduksi sebanyak empat (4) kali dan setiap kali kegiatan berproduksi tersebut menghasilkan 100 bungkus stick jagung. Adapun jumlah produksi stick jagung adalah 400 bungkus dengan harga/bungkus Rp. 10.000. Sehingga penerimaan diperoleh dari usaha stick jagung adalah sebesar Rp. 4.000.000/bulan. Pendapatan stick jagung merupakan selisih total penerimaan dengan total biaya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Nilai Penerimaan Biaya dan Pendapatan dari Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo. No
Uraian
1 Penerimaan 2 Total Biaya Pendapatan (1-2)
Nilai (Rp/bulan) 4.000.000 2.386.649 1.613.351
Sumber : Analisis Data Primer, 2013.
5
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa penerimaan stick jagung di UKM Qalifa sebesar Rp 4.000.000 dan nilai total biaya sebesar Rp 2.386.649. serta pendapatan stick jagung sebesar Rp. 1.613.351. Analisis Titik Impas Stik Jagung Analisis titik impas dapat digunakan untuk melihat pada produksi dan penerimaan stick jagung pada saat terjadi titik impas hal ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. Analisis BEP Produksi Analisis BEP produksi di gunakan untuk mengetahui berapa jumlah stick jagung yang diproduksi oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: BEP Produksi = 8,68 atau 9 bungkus Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha produksi stick jagung adalah 400 bungkus. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik impas dengan produksi diatas rata-rata 8,68 atau 9 bungkus. Pada saat UKM Qalifa menghasilkan produk stick jagung sebesar 8,68 atau 9 bungkus maka usaha ini akan mengalami tidak untung dan tidak rugi atau impas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat mengenai titik impas yakni pada gambar grafik yang menggambarkan perpotongan titik antara perpotongan titik antara sumbuh X dan sumbu Y dimana perpotongan antara titik tersebut bias menggambarkan usaha stick jagung yang dijalankan oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo. Berikut dapat dilihat gambar grafik dibawah ini. TF/TV (RP)
4.000.000
TC
UNTUNG
860.094 VC 2.386.649
IMPAS
447.249 RUGI
FC
8,68 50 100
150
200 250 300 350
Q (Bungkus)
400 450
Gambar 3. Grafik Break Event Point (Titik Impas) Usaha Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo, 2013 6
Berdasarkan gambar 3 diatas yakni gambar Break Event Point (Titik Impas) usaha stick jagung. Titik impas yaitu tepat berada pada titik potong antara nilai dari BEP Produksi yaitu 8,68 kg pada sumbu Y dan biaya tetap 447.249 Rupiah pada sumbu X selanjutnya daerag yang mengalami keuntungan yaitu berada diatas dari titik potong tersebut , namun sebaliknya daerah yang mengalami kerugian yakni berada dibawah dari bertemunya titik potong (titik impas). 2. Analisis BEP Penerimaan Analisis BEP penerimaan di gunakan untuk menentukan besarnya penerimaan pada saat terjadi titik impas yang diperoleh pada stick jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: BEP Penerimaan = Rp 860.094 Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha penerimaan stick jagung adalah Rp 4.000.000. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik impas dengan penerimaan diatas rata-rata Rp 860.094 /bulan maka usaha ini mengalami keuntungan. 3. Analisis Harga Pokok Penjualan Analisis biaya per unit digunakan untuk mengetahui keuntungan setiap kg produksi stick jagung dengan membandingkan harga jual dan biaya produksi dari tiap bungkus (stick jagung). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil: BEP Harga = Rp 5966,62 UKM Qalifa Kota Gorontalo berada pada titik impas dengan harga Rp 5.966,62 per bungkus. Namun apabila UKM Qalifa ingin mengalami keuntungan, maka UKM Qalifa tersebut harus menjual dengan harga di atas dari Rp 5.966,62 per bungkus. Tetapi apabila harganya dibawah dari Rp 5.966,62 per bungkus maka UKM Qalifa tersebut akan mengalami kerugian. Selanjutnya dari hasil penelitian yang dilakukan di UKM Qalifa Kota Gorontalo diperoleh harga dari tiap bungkus stik jagung 10.000 rupiah. Jadi UKM Qalifa Kota Gorontalo tersebut sudah dapat melewati titik impas dengan harga Rp 5.966,62 bungkus. Keuntungan yang diperoleh UKM Qalifa Rp 4.033,38.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Kuantitas produksi UKM Qalifa pada saat titik impas adalah sebesar 8,68 bungkus, dan penerimaan pada saat titik impas adalah Rp 860.094. 2 Harga pokok penjualan UKM Qalifa adalah Rp 5.966,62/bungkus.
DAFTAR PUSTAKA Adhariani. 2003. Terjemahan Akuntansi Biaya. Penekanan Manajerial Adisarwanto dan Widyastuti. 2004. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah, dan Pasang Surut. Penebar Swadaya. Jakarta
7
Alwi. 1997. Alat-Alat Analisa Dalam Pembelanjaan. Tersedia di http:// nanangbudianas.com.id. diakses pada 04/05/2013 Anonim. 1995. Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Tepung Maizena. Jurnal Komunikasi. No 146. Departemen Perindustrian Republik Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Sulawesim Utara Manado Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 2005. Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis Jagung. Jakarta Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Palawija. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo BAPPEDA. 2011. Gorontalo Dalam Angka, 2010. Bappeda Kota Gorontalo Dayintapinasthika. 2011. Usaha Kecil Menengah UKM. Tersedia di http:// wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012 . 2005. Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis : Rangkuman Kebutuhan Investasi. Jakarta . 2011. GorontaloDalam Angka, 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo Carter dan Usry. 2002. Pengertian Definisi Harga Pokok Penjualan. Tersedia di http://mbegedut.com.id. Diakses pada 04/05/2013 Dayintapinasthika. 2011. Usaha Kecil Menengah UKM. Tersedia di http:// wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012 Era. 2008. Analisis Keuntungan dan Titik Impas Pada Industri Kopi Bubuk Rangking Kaum di Batusangkar. Jurnal/detil/id/0:86953/q. Tersedia di http:// www.garuda.dikti.go.id. Diakses pada 27/10/2012 Fatmah, W, A Baso, St Ramlah, L. Pange., Suri, E, Siami dan Paga. 1995. Pengembangan Proses Pembuatan Emping dari Jagung. Makalah, Departemen Perindustrian Balai Penelitian dan Pengembangan Industri. Balai Industri Ujung Pandang. Ujung Pandang Fauzi. 1998. Kamus Akuntansi Praktis. Tersedia di http://com.id. Diakses pada 04/05/2013 Final. 2006 Agribisnis Cabai Hibrida. Jakarta: Cetakan 13. Penebar Swadaya Gunistiyo. 2009. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pada Efisiensi Usahatani Bawang Merah. Jurnal/detil/id/0:28452/q. Tersedia di http://garuda.kemdiknas.go.id Diakses pada 26/04/2013 Harnanto.1988. Keuangan Intermediate Harga Pokok Penjualan. Tersedia di http://com.id. Diakses pada 04/05/2013 Hubeis. 2009. UKM (Usaha Kecil Menengah). Tersedia di http:// wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012
8
Indriani. R. 2007. Strategi Pengembangan Usaha Jagung Pada Kawasan Agropolitan di Kota Gorontalo. Tesis Program Pasca Sarjana. Universitas Hasanudin Makasar Kotler dan Keller. 2006. Manajemen Penjualan. Yokyakarta: BPFE.Yokyakara Maspura. 2009. Analisis Daya Saing Beberapa Jenis Sayuran. Jurnal/detil/id/0:15 5997/q. Tersedia di http://garuda.kemdiknas.go.id Diakses pada 2 6/04/2013 Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Tersedia di http://com.id. Diakses pada 04/05/2013 Purwono dan Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta Rahim. 2011. Manajemen Penjualan. Yokyakarta: Ibnu Sukadjo Rahmawati. 2008. Analisis Penentuan Harga Jual Pisang Saleh Pada Industri Rumah Tangga. Jurnal/detil/id/0:109979/q. Tersedia di http://gar uda.kemdiknas.gi.id. Diakses pada 04/05/2013 Rubatzky dan Yamaguchi. 1998. Budidaya-Tanaman-Jagung-Lokal-Zea-Mays. Penebar Swadaya. Jakarta Suprapto dan Marzuki. 2005. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta Sutanto. 2011. Proses Produksi Stik Jagung. Tersedia di http://sdoc/74598636. scr ibd.com. id. Diakses pada 21/10/2012 Sutanto. 2011. Pembuatan Stick Jagung. PT Sunny Boy Indonesia Sugiri. 2009. Akuntansi Managemen Edisi Keempat Sebuah Pengantar. Sekolah Tinggi Ilmu Managemen YKPN. Yogyakarta Swastha. 1984. Daur Hidup Produk Product Life Cycle. Tersedia di www.com. Diakses pada 18/07/2013 Swastha.2001. Manajemen Penjualan. Yokyakarta: BPFE. Yokyakarta Syafri. 2008. Analisis kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pres Thamrin. 1999. Definisi UKM (Usaha Kecil Menengah). Tersedia di http:// wordpress.com. 2011/04/12. Diakses pada 20/10/2012 Umar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Yunus. 2012. Analisis Titik Impas dan Keuntungan Pada Usaha Tani Padi Sawah
9