ANALISIS SEGMENTASI PASAR TERHADAP VOLUME PENJUALAN TAHU PADA UKM REMAJA KARYA DI KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Alpin Pakaya, Yanti Saleh, SP, M. Pd, Amelia Murtisari, SP, M. Sc
JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Tujuan penelitian adalah 1) untuk mengetahui apakah segmentasi pasar memiliki pengaruh terhadap volume penjualan tahu pada UKM Remaja Karya. 2) untuk mengetahui pertumbuhan market share pada UKM Remaja Karya. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari sampai Maret 2013. Metode yang digunakan adalah metode survey, data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh. Analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, korelasi linier sederhana, dan market share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) analisis koefisien regresi sederhana menunjukkan bahwa segmentasi pasar berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan jika segmentasi pasar bertambah satu wilayah pemasaran maka volume penjualan juga meningkat sebesar 3.240 bak tahu. Analisis korelasi antara segmentasi pasar dengan volume penjualan berdasarkan analisis korelasi linier sederhana adalah 0,99. Sedangkan koefisien determinasi menunjukkan bahwa segmentasi pasar berpengaruh sangat besar terhadap volume penjualan yaitu sebesar 0,98%. 2) Hasil analisis market share dapat dilihat bahwa terjadi penurunan market share di dua wilayah pemasarannya yaitu Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo kecuali Kabupaten Bone Bolango. Kata kunci : Segmentasi Pasar, Market Share, Volume Penjualan, Pertumbuhan Market Share
PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah Negara agraris yang banyak menghasilkan kebutuhan pangan yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat misalnya, tahu yang merupakan salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia baik yang berada di pedesaan maupun di perkotaan. 1
Perkembangan dalam bidang industri, Jasa dan dagang sangat berperan penting dalam dunia perekonomian, dimana perekonomian mampu memberikan perubahan-perubahan yang berarti bagi kehidupan masyarakat. Perubahan kondisi perekonomian Indonesia mengakibatkan terjadinya peningkatan bisnis ritel atau eceran. Hal ini ditandai dengan banyaknya bisnis ritel modern yang bermunculan, terutama di kota-kota besar di Indonesia dengan konsep one stop shoping, yang memenuhi segala kebutuhan berbelanja di suatu tempat perbelanjaan atau supermarket (Kotler dan Keller , 2007). UKM Remaja Karya adalah salah satu UKM tahu yang berada di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi tahu yang terbuat dari kedelai. Dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya maka industri perlu menerapkan segmentasi pasar dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualannya. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan oleh UKM Remaja Karya adalah melakukan segmentasi pasar. Berdasarkan data penjualan Tahu UKM Remaja Karya untuk tahun 2011 bahwa pertumbuhan penjualan sebesar 16,67%, hal ini disebabkan karena pelaksanaan strategi pemasaran yang dijalankan telah tepat, namun pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 14,28% yang disebabkan karena ketatnya persaingan dalam pemasaran tahu dan munculnya perusahaan pesaing. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui: 1. Pengaruh segmentasi pasar terhadap volume penjualan tahu pada UKM Remaja Karya di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. 2. Pertumbuhan market share UKM Remaja Karya di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada UKM Remaja Karya di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Maret 2013. Selanjutnya jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka-angka tetapi berupa gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, maupun informasi-informasi lisan yang menyangkut kebijakankebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. 2) Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung atau data berupa angka-angka misalnya data volume penjualan dan data harga jual produk. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber pertama yaitu responden pada UKM Remaja Karya. 2) Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yaitu data yang telah terpublikasi baik dari internet maupun buku serta BPS Provinsi Gorontalo . Selanjutnya Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Pemilik UKM Remaja Karya dI Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. UKM Remaja Karya sebagai sampel dan tempat studi kasus penelitian. Teknik pengumpulan data dalam
2
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain: 1) Wawancara Yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden yang berkompeten di perusahaan. 2) Kuesioner Yaitu untuk dapat mengetahui pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan tahu dan pertumbuhan pangsa pasar pada Industri Remaja Karya. 3) Studi Pustaka Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: 1) Analisis Regresi adalah suatu analisis untuk mengukur sejauh mana pengaruh segmentasi pasar terhadap peningkatan penjualan, (Suliyanto, 2008 : 160) dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut: Keterangan: Y = Penjualan Tahu a = Bilangan Konstanta b = Koefisien Regresi X = Segmentasi Pasar ei = Variabel lain yang tidak diteliti/standar error 2) Analisis Korelasi Linier Sederhana adalah untuk melihat sejauh mana keterkaitan hubungan antara variabel bebas (X) yaitu segmentasi pasar dengan variabel terikat (Y) yaitu volume penjualan dengan menggunakan rumus (Iqbal Hasan, 2008 : 234) sebagai berikut: 𝑟=
𝑛∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 𝑛∑𝑋 2 − ∑𝑋 ²
∑𝑌
𝑛∑𝑌 2 − ∑𝑌 ²
Keterangan: r = Korelasi n = Jumlah Tahun Yang Diamati X = Jumlah Wilayah Segmentasi Pasar Y = Volume Penjualan 3) Analisis Market Share adalah untuk membandingkan penjulan UKM Remaja Karya dengan penjualan Industri tahu di Provinsi Gorontalo dengan rumus (Adisaputro, 1998) sebagai berikut: ∑𝑃𝑃 𝑀𝑆 = × 100 % ∑𝑃𝐼 Keterangan: MS = Market Share PP = Penjualan UKM Remaja Karya PI = Penjualan Industri Tahu di Provinsi Gorontalo.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Segmentasi Geografis Terhadap Volume Penjualan Tahu
UKM Remaja Karya Segmentasi geografis sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan yang menerapkan, karena segmentasi geografis dapat membuat kinerja suatu pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Sedangkan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa. Kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan. Adapun yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan penjualan tahu pada UKM Remaja Karya diantaranya pengaruh segmentasi geografis. Berdasarkan tabel 4 diatas, maka perhitungan pengaruh jumlah wilayah segmentasi pasar di wilayah Kota Gorontalo maupun diluar Kota Gorontalo terhadap volume penjualan tahu dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Pengaruh Jumlah Wilayah Segmentasi Pasar Dikawasan Kota Gorontalo Maupun Diluar Gorontalo Terhadap Volume Penjualan Tahun 20102012 Tahun
2010 2011 2012 Jumlah
X
Y
Jumlah Wilayah Segmentasi
Volume Penjualan (Bak)
8 9 10 27
19.440 22.680 25.920 68.040
X²
Y²
XY
64 81 100 245
377.913.600 514.382.400 671.846.400 1.564.142.400
155.520 204.120 259.200 618.840
Sumbe r:Data diolah dari tabel 4 Tahun 2012
Berdasarkan data pada tabel 5 diatas maka perhitungan pengaruh segmentasi pasar terhadap volume penjualan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan korelasi linier sederhana. Adapun hasil analisis regresi dan korelasi sederhana yang telah diolah dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2. Hasil analisis Regresi Sederhana dan Korelasi Sederhana. Nilai Koefisien Nilai Koefisien Konstanta Regresi Korelasi Determinasi No 𝐚 𝐛 𝐫 𝐑² 1. - 6.480 3.240 0,98 0, 99 Sumber : Data regresi sederhana dan korelasi sederhana yang sudah diolah
Berdasarkan tabel 6 diatas maka dapat diketahui nilai a = - 6.480, yang artinya jika wilayah pemasaran sebesar 0 (tidak diterapkan segmentasi pasar) maka volume penjualan akan berkurang 6.480 bak dan nilai b = 3.240, yang artinya jika wilayah pemasaran bertambah 1 wilayah pemasaran maka volume penjualan akan naik sebesar 3.240 bak. Setelah melakukan perhitungan a dan b maka persamaan regresi adalah sebagai berikut:
4
Y= a + b (X) + ei Y= - 6.480 + 3.240 (X) Analisis korelasi untuk melihat seberapa besar hubungan atau keterkaitan wilayah segmentasi pasar terhadap peningkatan volume penjualan tahu pada UKM Remaja Karya. Berdasarkan koefisien perhitungan korelasi linier sederhana diatas maka besarnya korelasi antara wilayah pemasaran dengan volume penjualan adalah r = 0,99. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara segmentasi pasar dengan volume penjualan adalah positif dan sangat erat. Artinya hubungan antara jumlah wilayah segmentasi pasar dengan peningkatan volume penjualan tahu sangat kuat dan positif, hal ini disebabkan karena nilai positif dan mendekati 1 (satu) dengan kata lain jika jumlah wilayah segmentasi pasar ditingkatkan maka volume penjualan akan meningkat. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh segmentasi pasar terhadap volume penjualan maka digunakan koefisien determinasi yaitu r² = 0,98 artinya jumlah segmentasi pasar berpengaruh terhadap volume penjualann sebesar 98% sedangkan sisanya adalah sebesar 2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti penurunan pangsa pasar semakin meningkatnya aktivitas pemasaran pesaing khususnya pesaing utama dan masuknya pesaing-pesaing baru dengan berbagai strateginya. Contohnya strategi promosi yang bisa saja membuat para konsumen beralih kepada produknya. Oleh karena itu UKM Remaja Karya harus peka terhadap kondisi yang terjadi diluar perusahaan. Pesaing utama senantiasa siap merebut pasar sehingga ketika UKM Remaja Karya tidak peka merespon perubahan lingkungan eksternal. B. Analisis Market Share Mempertahankan kelangsungan hidup usaha maka salah satu upaya yang ditempuh oleh perusahaan adalah meningkatkan volume penjualan produknya. Oleh karena itu, diperlukan analisis market share (pangsa pasar) untuk mengetahui seberapa besar pengusaan perusahaan terhadap pasar. Melalui market share, sehingga perusahaan dapat mengetahui pasar mana yang memiliki potensi baik bagi perusahaan itu sendiri serta pasar mana yang berpotensi direbut oleh pesaing. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan karena perusahaan dapat menyusun rencana yang tepat untuk mempertahankan pasar guna meningkatkan volume penjualan. UKM Remaja Karya tentu ingin terus meningkatkan volume penjualan tahu. Analisis market share ini akan menganalisis besarnya pangsa pasar UKM Remaja Karya baik dalam Kota Gorontalo maupun diluar Kota Gorontalo. Adapun wilayah pemasarannya yaitu: Kota Gorontalo, Kabupaten Bone bolango, dan Kabupaten Gorontalo. Berikut ini data penjualan tahu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
5
Tabel 3. Volume Penjualan Tahu UKM Remaja Karya Tahun 2010-2012. Wilayah Pemasaran Kota Gorontalo Kabupaten Bone Bolango Kabupaten Gorontalo Total
2010 Bak
2011 Bak
2012 Bak
12.077
15.078
18.078
7.363
7.318
7.309
284
533
19.440
22. 680
25. 925
Sumber data : Industri Tahu Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Berdasarkan tabel 7 diatas, maka volume penjualan tahu UKM Remaja Karya menunjukkan bahwa di Kota Gorontalo tahun 2010 UKM Remaja Karya telah melakukan penjualan tahu sebanyak 12.077 bak, di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 7.363 bak, di Kabupaten Gorontalo UKM Remaja Karya tidak melakukan penjualan karena belum menetapkan target lokasi untuk wilayah tersebut. Jika di hitung penjualannya dari ketiga wilayah tersebut menjadi 19.440 bak. Dan pada tahun 2011 UKM Remaja Karya telah melakukan penjualan di Kota Gorontalo sebanyak 15.078 bak, di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 7.318 bak, dan di Kabupaten Gorontalo sebanyak 284 bak. Jika di hitung penjualannya dari ketiga wilayah tersebut menjadi 22.680 bak. Dan pada tahun 2012 UKM Remaja Karya telah melakukan penjualan di Kota Gorontalo sebanyak 18.078 bak, di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 7.309 bak, dan Kabupaten Gorontalo sebanyak 533 bak. Jika di hitung penjualannya dari ketiga wilayah tersebut menjadi 25.920 bak. Hal ini menunjukkan bahwa volume Penjualan tahu pada UKM Remaja Karya dari tahun ketahun mengalami peningkatan, hal disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat akan kebutuhan tahu. Disajikan pula data penjualan tahu keseluruhan baik dalam Kota Gorontatlo maupun di luar Kota Gorontalo untuk mendukung perhitungan data market share pada UKM Remaja Karya dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. Volume Penjualan Industri Tahu di Provinsi Gorontalo (Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo) tahun 2010-2012. Wilayah 2010 2011 2012 Pemasaran Bak Bak Bak Kota Gorontalo 500.275 590.250 600.125 Kabupaten Bone Bolango
725.200
700.000
800.125
Kabupaten Gorontalo
676.325
650.370
725.000
1.901.800
1.940.620
2.125.250
Total
Sumber : Data Dinas PERINDAGKOP Provinsi Gorontalo 2012
6
Berdasarkan tabel 8 diatas, maka volume penjualan tahu di Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa di Kota Gorontalo tahun 2010 melakukan penjualan tahu keseluruhan sebanyak 500.275 bak, di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 725.200 bak, di Kabupaten Gorontalo sebanyak 676.325 bak. Jika di hitung penjualannya dari ketiga wilayah tersebut menjadi 1.901.800 bak, dan pada tahun 2011 penjualan tahu keseluruhan di Kota Gorontalo sebanyak 590.250 bak, di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 700.000 bak, dan di Kabupaten Gorontalo sebanyak 650.370 bak. Jika di hitung penjualannya dari ketiga wilayah tersebut menjadi 1.940.620 bak, dan pada tahun 2012 penjualan tahu keseluruhan di Kota Gorontalo sebanyak 600.125 bak, di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 800.125 bak, dan di Kabupaten Gorontalo sebanyak 725.000 bak. Jika di hitung penjualannya dari ketiga wilayah tersebut menjadi 2.125.250 bak. Berdasarkan uraian diatas bahwa volume Penjualan tahu di Provinsi Gorontalo dari tahun ketahun mengalami peningkatan, hal ini sama seperti yang terjadi pada Industri Tahu Remaja Karya dimana keduanya mengalami peningkatan. Ini artinya masyarakat di Provinsi Gorontalo rata-rata gemar mengkonsumsi tahu. Data volume penjualan tahu UKM Remaja Karya dan penjualan keseluruhan Industri Tahu dari tabel 3 dan tabel 4 akan dimasukkan kedalam perhitungan analisis market share dengan membandingkan antara penjualan UKM Remaja Karya dengan penjualan industri tahu secara keseluruhan di Provinsi Gorontalo. Market share atau pangsa pasar merupakan besarnya pasar yang dikuasai oleh perusahaan dengan membandingkan penjualan perusahaan itu sendiri dengan penjualan industri tahu secara keseluruhan. Penjualan UKM Remaja Karya merupakan banyaknya volume produk yang dijual ke pasar oleh UKM Remaja Karya. Penjualan industri adalah total penjualan produk secara keseluruhan dari semua produsen produk tersebut. Melalaui analisis market share, UKM Remaja Karya dapat mengetahui pasar mana yang memiliki potensi baik bagi UKM Remaja Karya itu sendiri serta pasar mana yang berpotensi direbut oleh pesaing. Hal ini sangat bermanfaat bagi UKM Remaja Karya karena UKM Remaja Karya dapat menyusun rencana yang tepat untuk mempertahankan pasar guna meningkatkan volume penjualan. Berdasarkan rumus diatas maka perhitungan analisis market share UKM Remaja Karya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Analisis Market Share UKM Remaja Karya di Wilayah Kota Gorontalo Tahun 2010-2012. Market Share Kota Gorontalo Tahun Penjualan Penjualan Market Share Remaja Karya Industri Tahu % 2010 12.077 500.275 2,41 2011 15.087 590.250 2,56 2012 18.078 600.125 3,01 Sumber data : UKM Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Berdasarkan tabel 5 diatas maka perhitungan market share di wilayah Kota Gorontalo tahun 2010 antara penjualan Remaja Karya yaitu 12.077 bak dan penjualan industri yaitu 500.275 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu sebesar 2,41%, di tahun 2011 penjualan Remaja Karya yaitu 7
15.087 bak dan penjualan industri yaitu 590.250 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu 2,56%, dan di tahun 2012 penjualan Remaja Karya 18.078 bak dan penjualan industri yaitu 600.125 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu sebesar 3,01%. Hal ini menunjukkan bahwa market share di wilayah Kota Gorontalo mengalami peningkatan, sebab masyarakat di wilayah Kota Gorontalo lebih banyak yang mengkonsumsi tahu. Perhitungan untuk analisis market share pada UKM Remaja Karya di wilayah Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6 . Analisis Market Share UKM Remaja Karya di Wilayah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2010-2012. Market Share Kabupaten Bone Bolango Tahun Penjualan Penjualan Market Share Remaja Karya Industri Tahu % 2010 7.363 725.200 1,02 2011 7.318 700.000 1,05 2012 7.309 800.125 0,91 Sumber : Data UKM Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Berdasarkan tabel 10 diatas maka dapat dilihat maka perhitungan market share di wilayah Kabupaten Bone Bolango tahun 2010 antara penjualan Remaja Karya yaitu 7.363 bak dan penjulan industri yaitu 725.200 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu 1,02 %, di tahun 2011 penjulan Remaja Karya yaitu 7.318 bak dan penjualan industri yaitu 700.000 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasIl market share yaitu 1,05 %, dan di tahun 2012 penjualan Remaja Karya yaitu 7.309 bak dan penjualan industri yaitu 800.125 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu 0,91 %. Hal ini menunjukkan bahwa market share di wilayah Kabupaten Bone Bolango mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan oleh banyaknya pesaing yang berhasil merebut pangsa pasar tahu di Kabupaten Bone Bolango. Adapun analisis market share pada UKM Remaja Karya di wilayah Kabupaten Gorontalo tahun 2010 – 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 7. Analisis Market Share UKM Remaja Karya Kabupaten Gorontalo Tahun 2010-2012. Market Share Kabupaten Bone Bolango Tahun Penjualan Penjualan Market Share Remaja Karya Industri Tahu % 2010 0 676.325 0 2011 284 650.370 0,04 2012 533 725.000 0,07 Sumber data : UKM Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Berdasarkan tabel 7 diatas maka dapat dilihat maka perhitungan market share di wilayah Kabupaten Gorontalo tahun 2010 antara penjualan Remaja Karya yaitu belum melakukan penjualan dan penjulan industri yaitu 676.325 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu 0 %, di tahun 2011
8
penjulan Remaja Karya yaitu 284 bak dan penjualan industri yaitu 650.370 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu 0,04 %, dan di tahun 2012 penjualan Remaja Karya yaitu 533 bak dan penjualan industri yaitu 725.000 bak, setelah dilakukan perbandingan maka hasil market share yaitu 0,07 %. Hal ini menunjukkan bahwa mArket share di wilayah Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut sama seperti yang terjadi di wilayah Kota Gorontalo, dimana masyarakat di wilayah Kabupaten Gorontalo lebih suka mengkonsumsi tahu, meskipun nilai peningkatannya tidak terlalu besar. Berdasarkan uraian diatas untuk ditiga wilayah maka perhitungan market Share pada tabel 5, 6 dan tabel 7 diatas maka dapat dilihat bahwa market Share UKM Remaja Karya untuk Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo tahun 2010 sampai 2012 mengalami peningkatan kecuali Kabupaten Bone Bolango. Dari tabel 5, 6, dan tabel 7 diatas telah dilakukan perhitungan market share, setelah itu akan ada perhitungan pertumbuhan market Share dapat dilhat pada tabel dibawah ini: Tabel 8. Pertumbuhan Market Share UKM Remaja Karya di Wilayah Kota Gorontalo Tahun 2010-2012. Kota Gorontalo Tahun Market Share Pertumbuhan 2010 2,41 0 2011 2,56 0,14 2012 3,01 0,46 Rata-rata
2,66
0,30
Sumber : Data UKM Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Berdasarkan tabel 8 diatas dimana pertumbuhan market share yang terjadi di wilayah Kota Gorontalo yaitu positif rata-rata 30 %. Pertumbuhan market share pada UKM Remajan Karya di wilayah Kabupaten Bone Bolango tahun 2010 – 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 13. Pertumbuhan Market Share Industri Tahu Remaja Karya di Wilayah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2010-2012. Kabupaten Bone Bolango Tahun Market Share Pertumbuhan 2010 1,02 0 2011 1,05 0,03 2012 0,91 0,14 Rata-rata
0,99
0,05
Sumber : Data UKM Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Pada tabel 9 diatas dimana perumbuhan market share pada UKM Remaja Karya dapat dilihat bahwa pertumbuhan market share yang terjadi di wilayah Kabupaten Bone Bolango mengalami pertumbuhan yang negatif yaitu rata-rata
9
sebesar 5%. Pertumbuhan market share pada UKM Remajan Karya di wilayah Kabupaten Gorontalo tahun 2010 – 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 10. Pertumbuhan Market Share UKM Remaja Karya di Wilayah Kabupaten Gorontalo Tahun 2010-2012. Kabupaten Gorontalo Tahun Market Share Pertumbuhan 2010 0 0 2011 0,04 0,04 2012 0,07 0,03 Rata-rata
0,06
0,04
Sumber : Data UKM Remaja Karya Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo 2012
Pada tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa dimana pertumbuhan Market Share pada UKM Remaja Karya di wilayah Kabupaten Gorontalo mengalami pertumbuhan yang positif yaitu rata-rata sebesar 4%. Berdasarkan uraian diatas untuk ketiga wilayah tersebut maka perhitungan pertumbuhan market share pada tabel 8, 9 dan tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa UKM Remaja Karya telah mendapatkan market share yang positif disetiap wilayah pemasarannya, peningkatan market share yang terbesar terjadi di wilayah Kota Gorontalo. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Gorontalo merupakan wilayah pemasaran utama bagi UKM Remaja Karya sehingga berhasil mendapatkan market share rata-rata sebesar 30%. Kemudian wilayah Kabupaten Bone Bolango mengalami pertumbuhan market share yang negatif yaitu rata-rata sebesar 5%. Dan untuk wilayah Kabupaten Gorontalo juga medapatkan pertumbuhan market share yang positif yaitu rata-rata sebesar 4%, artinya ada peningkatan market share pada dua wilayah yaitu Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo dalam tiga tahun terakhir meskipun nilai peningkatannya tidak terlalu besar.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Hasil analisis koefisien regresi sederhana menunjukkan bahwa segmentasi pasar berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan dimana ketika segmentasi pasar bertambah satu wilayah pemasaran maka volume penjualan juga akan meningkat sebesar 3.240 bak tahu. Hasil analisis korelasi antara segmentasi pasar dengan volume penjualan berdasarkan analisis korelasi linier sederhana adalah 0,99. Ini artinya hubungan antara segmentasi pasar dengan volume penjualan adalah positif dan sangat erat. Sedangkan dari hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa segmentasi pasar berpengaruh sangat besar terhadap volume penjualan yaitu sebesar 0,98%. 2. Hasil analisis market share atau pangsa pasar maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pangsa pasar UKM Remaja Karya di dua wilayah pemasarannya yaitu Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo kecuali Kabupaten Bone Bolango. 10
B. Saran 1. Disarankan kepada UKM Remaja Karya, hendaknya membuat suatu peramalan penjualan yang lebih akurat agar industri dapat mengetahui permintaan serta kebutuhan masing-masing pasar sehingga industri dapat menetapkan fokus dan prioritasnya dalam melayani pasar. 2. Disarankan pula kepada UKM Remaja Karya lebih meningkatkan penambahan wilayah pemasarannya.
DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan, dan Asri, Marwan. 1998. Anggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Cetakan Kesembilan, Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Cetakan Kelima, Penerbit: Alfabeta, Bandung. Angipora. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Cetakkan Ketiga. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Angipora. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran. Cetakkan Kesembilan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Pemasaran Konsep dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers. Ayu Ashari Nur. 2012. Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanudin. http://garuda. kemdiknas.go.id/jurnal. 07 Mei 2013. Badan Pusat Statistik, 2011. Gorontalo Dalam Angka 2010. Bappeda Kota Gorontalo. H, Aprizal. 2011. Analisis Efektivitas Segmentasi Pasar Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada PT. Semen Tonasa di Pangkep. Tersedia http://garuda.kemdiknas.go.id/jurnal. Diakses Pada Hari Selasa, Tanggal 30 Oktober 2012. Hasan, M. Iqbal. 2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Edisi Kedua, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta. Indra, S, P. 2011. Analisis Segmentasi Mobil Toyota Avanza Terhadap Peningkatan Penjualan Pada PT. HADJI KALLA Cabang Bulukumba. Tersedia di http://garuda. kemdiknas.go.id/jurnal. 30 Oktober 2012. Jafar, M.2012. Analisis Pengaruh Segmentasi Pasar Terhadap Peningkatan Penjualan Pipa Pada PT.Rajawali Jaya Sakti. Tersedia di http://garuda. kemdiknas.go.id/jurnal. 30 Oktober 2012. Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan dan Pengendalian. Dalam: Ellen Gunawan, Jakarta: Erlangga. .Dan Amstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerjemah: Damos Sihombing, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga. Jakarta. 11
_____.Dan Keller, K.L. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Machfoedz Mahmad. 2005. Pengantar Pemasaran Modern, Cetakan Pertama, Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Manullang. 2004. Dasar-dasar Marketing, Yogyakarta: Liberty. Maqfira Dwi Utami, 2011. Analisis Harga dan Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Tiket Pada PT. Maniela Tour dan Travel. Makassar. http://garuda. kemdiknas.go.id/jurnal. 07 Mei 2013. Mursid, M. 2006. Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Bumi Aksara. Mutmaina Jafar, 2012. Analisis Pengaruh Segmentasi Pasar Terhadap Peningkatan Penjualan Pipa Pasa PT. Rajawali Jaya Sakti. Makassar. http://garuda. kemdiknas.go.id/jurnal. 30 Oktober 2012. Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran ( Suatu Pendekatan Analisis ). Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Penerbit : BPFE, Jakarta. Rhenal, Kasali. 2005. Membidik Pasar Indonesia, Targeting dan Positioning. Edisi Ketiga, Cetakan Ketujuh. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rismiati dan Suratno. 2005. Pemasaran Barang dan Jasa. Cetakan Keempat, Yogyakarta : Kanisius Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing In Bissines, Edisi Kedua, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta. Siliyanto, 2008. Teknik Proyeksi Bisnis Teori dan Aplikasi dengan Microsoft Exel, Penerbit : Andi Ofest, Yogyakarta. Swasta, Basu dan T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran, Analisa Prilaku Konsumen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III, Yogyakarta: Andi Offset. Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga Revisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
12