ANALISIS PERAN GURU DALAM MENANAMKAN RASA TANGGUNG JAWAB ANAK KELOMPOK B DI TK NUSA INDAH KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
KARSUM DJAFAR Ruslin Badu, Rusdin Djibu Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya peran guru dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak kelompok B di TK Nusa Indah Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Tujuan penelitian ini adalah mendekripsikan peran guru dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak kelompok B di TK Nusa Indah Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Lokasi penelitian adalah TK Nusa Indah Desa Toto Utara Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Metode penelitian kualitatif.Dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi wawancara dan dokumentasi Materi wawancara menyangkut peran guru dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak.Informan penelitian adalah guru di TK Nusa Indah Desa Toto Utara kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Berdasarkan hasil penelitian disarankan hendaknya guru kelompok B di TK Nusa Indah Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone bolango dapat meningkatkan lagi perhatian mereka dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak dan memberikan motivasi serta bimbingan dan nasehat terus menerus sampai anak tersebut dapat memahami sikap rasa tanggung jawab Kata Kunci Peran Guru Rasa Tanggung Jawab PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah masa yang penting, karena awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangkan agar anak dapat berkembang secara optimal. Pengalaman yang dialami anak pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak 1
pada kehidupannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pendidikan yang meliputi program stimulasi, bimbingan, pengasuhan dan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Seorang guru harus berpacu dalam mengembangkan pendidikan moral, dengan memberikan kemudahan dalam mendidik serta membimbing seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa seorang guru yang kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri; (1) guru sebagai orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya, (2) guru sebagai teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik (3) guru sebagai fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya (4) Memberikan sumbangan pemikiran kepada pendidik (guru dan orang tua) untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya (5) Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab (6) Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar (7) Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain dan lingkungannya (8) Mengembangkan kreativitas. (Fatah,2012:3) Berdasarkan pengamatan peneliti, di sekolah Taman Kanak-kanak Nusa Indah Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango memiliki jumlah anak didik sebanyak 35 orang anak, dan terdapat 10 orang anak didik yang berperilaku tidak baik, yaitu anak yang tidak memiliki rasa tanggung jawab. Contoh kongkrit yang sering terjadi adalah pada saat diberikan lembaran kerja oleh guru, ada beberapa anak 2
didik yang tidak menyelesaikan tugas dengan tuntas, begitu juga bermain di dalam kelas dengan berbagai macam alat permainan, tak seorangpun anak didik berinisiatif mengambil dan mengembalikan alat permainan tersebut pada tempat semula ketika selesai bermain. Guru memberikan pendidikan yang baik pada anak dengan berupaya membimbing, memberi teladan yang baik, memberi ganjaran atas kesalahan yang dilakukan anak dan memberi pujian atau penghargaan kepada anak apabila anak melakukan hal yang benar, memberi anjuran atau perintah dengan jelas dan tidak dengan kekerasan. KAJIAN TEORI 1. Peran Guru a. Pengertian Peran Guru Menurut PP RI No.74 Thn 2008 pasal 1 ayat 1 bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Al Ghazali (dalam Azhar,2007:18) menegaskan bahawa guru mempunyai lima peranan yaitu: mengajar, menyampai, menunjuk, mengawas, dan mendidik. Apabila kita memaparkan sejarah kegemilangan Islam di zaman lampau ternyata bahawa Islam sangat-sangat menjunjung tinggi dan memandang mulia kepada mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan atau dikenali sebagai ulama. Menurut Husnul Chotimah (Ma’mur,2009:20) guru dalam pengertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Sementara masyarakat memandang guru sebagai orang yang melakasanakan pendidikan disekolah, masjid,mushala,dan tempat-tempat yang lain. Semua pihak sependapat bila guru memegang peranan amat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dari semua peran guru di atas dapat disimpulkan bahwu betapa pentingnya peran guru dalam membimbing anak di sekolah sehingga anak mendapatkan 3
pendidikan yang baik agar anak kelak kedepannya menjadi anak cerdas yang akan bisa dibanggakan oleh kedua orang tuanya. b. Fungsi dan Tugas Guru Selain aktor utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas guru, (Ma’mur J, 2009:41) antara lain : 1. Educator (pendidik) Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan kepadanya.Sebagai seorang educator, ilmu adalah syarat utama. 2. Leader (pemimpin) Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas. 3. Fasilitator Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat. Menemukan bakat anak didik bukan persoalan mudah, ia membutuhkan
eksperimentasi maksimal, latihan terus
menerus dan evaluasi secara rutin. 4. Motivator Sebagai seorang motivator, guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya, tidak ada kata menyerah sampai titik darah penghabisan. 5. Administrator Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya, dari mulai melamar menjadi guru,kemudian diterima dengan bukti surat keputusan yayasan, surat instruksi kepala sekolah dan lain-lain. (Ma’mur J, 2009:44) Dalam mengajar guru harus mengabsen terlebih dahulu, mengisi jurnal kelas dengan lengkap, mulai dari nama, materi yang disampaikan, kondisi siswa dan tanda tangan.
4
6. evaluator Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. 2.
Tanggung Jawab a. Pengertian Tanggung jawab Tanggung jawab dalam kamus bahasa Indonesia (Ali, 2006:495) artinya
mengakui perbuatan dan risiko akibat perbuatan yang dilakukan atau keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Menurut Halim (dalam Ncan, 2012:1) mendefinisikan tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu merupakan hak maupun kewajiban ataupun kekuasaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab merupakan suatu peranan baik peranan itu merupakan hak maupun kewajiban seseorang, tanggung jawab juga merupakan sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau perilaku menurut cara tertentu. b. Ciri-Ciri Pribadi yang Bertanggung Jawab Leadership Coach dan motivator, Ainy Fauziyah (dalam Wawa, 2013:2) menyebutkan ada 8 ciri pribadi yang bertanggung jawab adalah : 1. Melakukan apa yang diucapkan (cepat merespon) 2. Komunikatif, baik dengan rekan kerja, atasan atau bawahan (saling berkomunikasi) 3. Menjadi pendengar yang baik termasuk hal-hal yang bersifat masukan, ide, teguran maupun sanggahan yang menunjukkan perbedaan pendapat. 4. Memiliki jiwa “melayani” dengan sepenuh hati 5. Mempunyai keberanian untuk minta maaf sekaligus menanggung beban atau kesalahan yang dilakukan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama 6. Berintegrasi dan peduli pada kondisi yang ada 7. Bersikap tegas 8. Rajin memberi apresiasi dan berpikir kreatif 5
c.
Tanggung Jawab Guru Tanggung jawab guru adalah keyakinannya bahwa segala tindakannya dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban disadarkan atas pertimbangan profesional (profesional judgment) secara tepat. Tuntutan pada profesionalisme terhadap anak didik, sudah pasti akan menambah tanggungjawab guru. Pekerjaan guru menutut kesungguhan dalam berbagai hal. 3. Peran Guru Dalam Menanamkan Tanggung Jawab Pada Anak. Menurut Maryatun (2010:6) Guru tidak hanya berperan pada aspek akademik saja. Guru berperan dalam hal pembelajaran (dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi), berperan dalam proses administrasi kelas, dan berperan dalam psikologis anak (proses pencegahan, penanganan, hingga rehabilitasi). Pembentukan sikap khususnya pada sifat tanggung jawab pada anak termasuk dalam peran guru dalam bidang psikologis ini, karena guru harus mencegah muncul sikap yang buruk, menanamkan sikap yang diharapkan, dan memperbaiki sikap yang terlanjur rusak. Penanaman sifat tanggung jawab anak di sekolah membutuhkan guru yang dapat dijadikan tokoh sekaligus perancang dalam proses pembentukan ini. Peran guru dalam proses menanamkan tanggung jawab pada anak (Maryatun, 2010: 6) adalah sebagai berikut : a. Guru sebagai pendidik Guru bukan sekedar orang yang menstranfer ilmu ke anak-anak, namun lebih dari itu, merupakan orang yang berperan memberikan konsep ilmu bahkan pembentukan sikap dan perilaku terutama pada sifat tanggung jawab pada anak. b.
Guru sebagai panutan Guru adalah salah satu orang yang paling dekat dengan hidup anak, karenanya setiap sikap yang terlihat dari guru akan dicontoh anak. Anak belum mampu memilih perilaku mana yang boleh ditiru dan yang tidak.Setiap perilaku yang teramati oleh anak, dianggapnya sebagai perilaku yang boleh ditiru.
6
c. Guru sebagai perancang pengembangan Semua program rancangan pembentuekan sifat tanggung jawab perlu dirancang dengan baik oleh guru agar jelas tujuan dan dapat menggunakan cara yang tepat. Rancangan ini dipadukan dengan program kegiatan sehari-hari anak di sekolah maupun di rumah. d. Guru sebagai konsultan dan mediator Guru merupakan orang yang paling benar di mata anak-anak sehingga dijadikan tempat untuk mengadukan segala kesulitan yang dialaminya. (Maryatun, 2010: 8) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif berupa deskriptif. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data atau disebut juga dengan pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa teknik pengujian, yaitu: (1) ketekunan pengamat, (2) trianggulasi, dan (3) kecukupan referensi. Analisis data adalah proses penyederhanaan data-data yang diperoleh dari informan kedalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Metode ini merupakan cara atau langkah yang dilakukan untuk mengolah data. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengumpulan data, pada tahap ini peneliti melakukan studi awal melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. 2. Reduksi data, pada tahap ini peneliti melakukan pemilihan, pemusatan data yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Sebagaimana kita ketahui reduksi data, berlangsung terus-menerus selama penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung. 3. Penyajian data, pada tahap ini peneliti menyajikan hasil penelitian, bagaimana temuan-temuan baru itu dihubungkan dengan penelitian terlebih dahulu.
7
4. Kesimpulan, pada tahap keempat ini yang terpenting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh, kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dari tiga teknik tersebut diatas peneliti memilih teknik trianggulasi dalam mengecek keabsahan data pada penelitian ini. Teknik trianggulasi ini merupakan pengecekan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Setelah pengumpulan data melalui teknik wawancara yang merupakan teknik utama dalam memperoleh gambaran tentang analisis peran guru dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak kelompok B di TK Nusa Indah Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango peneliti melakukan observasi terhadap beberapa aspek yang berkaitan dengan pendidikan, kegiatan observasi ini dilakukan dengan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Dari proses analisis data observasi dapat disimpulkan bahwa guru belum optimal dalam mengembangkan rasa tanggung jawab pada anak sehingga masih ada beberapa anak didik yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab. Observasi dan pengamatan dilakukan pada kelompok B yang berjumlah 20 orang anak, setiap penilaian dilakukan oleh guru kelas itu sendiri dari awal masuk kelas sampai berakhirnya pembelajaran. Pada awal melakukan penelitian ini ada beberapa aspek yang diamati oleh guru terhadap rasa tanggung jawab anak yaitu : 1. Keberanian anak dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru 2. Berpikir kreatif dan merespon terhadap perintah guru 3. Berinteraksi dengan guru dan teman 4. Perilaku anak dalam berkomunikasi
8
Berdasarkan hasil observasi tersebut telah diketahui bahwa pada umumnya anak pada kelompok B, sebagian belum mempunyai rasa tanggung jawab.Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian anak terhadap guru, apabila guru memberikan perintah ataupun nasehat kepada anak, namun sudah ada sebagian besar anak termotivasi, memperhatikan serta melaksanakan semua tugas yang diberikan guru dengan baik. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa sebagian besar guru memberikan pendidikan yang baik pada anak didiknya dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak kelompok B di TK Nusa Indah namun masih ada juga beberapa orang anak yang kurang memiliki rasa tanggung jawab karena anak-anak tersebut kurang memperhatikan apa yang berikan maupun yang diperintahkan guru selama pembelajaran maupun diluar jam pembelajaran (istirahat dan bermain). Berbagai upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak kelompok B di TK Nusa Indah Kec.Tilongkabila Kab.Bone Bolango yaitu dengan mendidik, membimbing, memberikan teladan dan memberikan motivasi pada anak. Guru dengan sabar dan bersikap professional dalam menghadapi anak yang tidak memperhatikan apa yang diberikan. Guru berusaha untuk mencari pendekatan dengan anak melalui komunikasi dan kerjasama agar anak selalu merasa dekat dan merasa diperhatikan oleh gurunya dengan begitu anak mempunyai keberanian, dapat berpikir kreatif dan merespon terhadap perintah guru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diwawancarai sebagaimana yang diuraikan di atas maka terlihat jelas bahwa guru di TK Nusa Indah Kec.Tilongkabila Kab. Bone Bolango sangat berperan dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak di kelompok B. a. Pembahasan Terhadap Hasil Observasi Awal dari penelitian ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan terhadap anak dalam menanamkan rasa tanggung jawab, Berdasarkan hasil observasi tersebut diketahui bahwa anak usia dini adalah 9
sosok individu yang memiliki karakteristik sendiri-sendiri dan sedang menjalani suatu proses pembentukan nilai-nilai karakter khususnya pada rasa tanggung jawab anak. Pembentukan nilai-nilai karakter tersebut akan sangat cepat bila didukung stimulasi yang tepat dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu peran guru yang sangat penting dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak serta berupaya membimbing dan membina anak agar menjadi anak yang berperilaku baik. Untuk menanamkan rasa tanggung jawab tersebut, maka guru di TK Nusa Indah telah mempersiapkan beberapa persiapan yang dapat menanamkan rasa tanggung jawab pada anak yaitu dimulai dari cara guru berkomunikasi dengan anak, interaksi guru dengan anak serta guru dapat bekerja sama dengan anak dan dapat bekerjasama dengan teman sebayanya. Hal ini dilakukan guru agar anak memiliki hubungan yang positif dengan guru, anak juga merasa senang dalam mengerjakan serta menyelesaikan tugas yang diberikan guru tanpa ada keterpaksaan dari anak dan tidak ada tindakan kekerasan dari guru, dapat bekerjasama dengan teman dalam mengembalikan alat permainan ketempat semula setelah bermain, bekerja sama dengan guru dalam membersihkan halaman dan ruang kelas, berkomunikasi dengan guru apabila ada masalah ataupun yang tidak dapat dimengerti oleh anak dalam
kegiatan pembelajaran dan lain
sebagainya. Hasil observasi yang telah diuraikan di atas, telah menunjukkan bahwa sikap anak dalam rasa tanggung jawab pada anak di TK Nusa Indah Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango masih perlu ditingkatkan lagi, hasil observasi menunjukkan bahwa masih ada sebagian anak yang kurang memiliki rasa tanggung jawab. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
10
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan temuan-temuan penelitian, maka peneliti menyimpulkan bahwa : guru telah berperan dengan baik dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak kelompok B di TK Nusa Indah Kec.Tilongkabila Kab.Bone Bolango. Peran tersebut diwujudkan dengan cara memberikan pendidikan yang baik, memberikan bimbingan, memberikan teladan, memberikan motivasi, guru juga berupaya memberikan pendekatan pada anak agar anak tidak merasa takut dengan guru malah akan merasa senang dan akrab, guru berusaha berkomunikasi dan bekerjasama dengan anak dalam kegiatan belajar dan bermain. Hal ini yang dapat membantu anak dalam berperilaku baik terutama pada sikap rasa tanggung jawab anak. B. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Hendaknya guru kelompok B di TK Nusa Indah Kec.Tilongkabila Kab.Bone bolango dapat meningkatkan lagi perhatian mereka dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak dan memberikan motivasi serta bimbingan dan nasehat terus menerus sampai anak tersebut dapat memahami sikap rasa tanggung jawab. 2. Guru hendaknya lebih bersikap sabar dalam menghadapi anak yang berperilaku tidak baik dan hindarilah menggunakan cara dengan kekerasan. 3. Buatlah kerjasama antara guru dan orang tua guna terwujudnya komunikasi mengenai perkembangan anak disekolah maupun dirumah.
DAFTAR PUSTAKA Adhari,Yodi.2011.Pengertian Tanggung Jawab.(online). http://yodiadhari.blogspot.com/2010/04/pengertian-tanggung-jawab.html.Diakses:28 Oktober 2012. Afifah,Laelatul,2012.Manusia dan Tanggung Jawab. (online).http://laelatulafifah.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-tanggungjawab.html. (Diakses 28 Oktober 2012) 11
Ahmadi,Fatah, 2012. Peran dan Fungsi Guru.(Online) http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/18/peran-dan-fungsi-guru/.( 21 Oktober 2012). Ali, Mohamad,2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta. Pustaka Amani Asmani Ma’mur Jamal,2009. Tips menjadi Guru Inspiratif,Kreatif dan Inovatif. Diva Press. Depdiknas,2007. Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan,Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal. Jakarta. Dewasastra.2012. Tugas dan Tanggung Jawab Guru. (online). http://dewasastra.wordpress.com/2012/02/13/tugas-dan-tanggung-jawab-guru. Diakses: 11 Maret 2013. Direktorat Pembinaan PAUD,2012. Pedoman Pendidikan Karakter Pada Pendidikan Anak Usia Dini. 2012. Jakarta: Depdiknas. Mandy,Ncan,2012. Pengertian Tanggung Jawab. (online). http://sekedarkabar.blogspot.com/2012/05/pengertian-tanggungjawab.html.( 28 Oktober 2012) Mariyana Rita,2010. Kompetensi Profesional Guru Tk.Materi pendidikan dan pelatihan Kompetensi profesional guru tk. Maryatun, Ika Budi, 2010. Peran Pendidik PAUD dalam Membangun Karakter.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KARAKTERF.PAUD_.pdf. (24 Maret 2013) Mu’in, Fatchul.2011. Pendidikan Karakter,Urgensi Pendidikan Progresif dan Revitalisasi Peran Guru dan Orang Tua. Jakarta:Ar-ruzz Media. Muhamad,Azhar,2007. Tesis.Tahap Profesionalisme Guru-Guru Pelatih Pendidikan Islam Dalam Latihan Praktikum,Universiti Teknologi Malaysia. Puspita,Fardhana, 2011. pendidikan karakter bagi AUD. Jakarta. Retno Pudjiati,2011. Bermain Bagi AUD dan Alat Permainan yang Sesuai Usia Anak. Kementerian Pendidikan Nasional.
12
Sugiyono, 2007.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta. Sulistyani,Hening.2009. Skripsi.Peran Orang Tua dalam Pembentukan Ahlak Anak.Fakultas Ilmu Agama Islam. Universitas Islam Indonesia: Jogyakarta. Sulistyowati, 2011.Skripsi.Upaya Pengembangan Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Permainan Balok di TK.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tamuri Halim,2010. Amalan Pengajaran Guru Pendidikan Islam.Journal of Islamic and Arabic Education. Wawa,2013. Ciri Pribadi yang Bertanggung Jawab. http://female.kompas.com/read/2013/01/08/09221550/8.ciri.pribadi.bertanggu ngjawab. di akses 07 Juli 2013
13