ANALISIS PENERAPAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR CABANG JAKABARING PALEMBANG
Nama:Riswan Pembimbing1 :Siti Nurhayati Nafsiah Pembimbing 2 :Jaka Darmawan Email:
[email protected]
ABTRAK Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa tentulah dalam menjalankan roda usahanya tidak terlepas dari kas. Pencatatan kas yang baik tentulah tidak terlepas dari pengawasan dan pengendalian intern. Pengendalian intern sangat dibutuhkan dalam setiap aspek yang ada dalam perusahaan, terutama pengendalian intern atas penerimaan kas. Perjalanan sebuah sistem penerimaan kas membutuhkan prosedur yang mendukung yang harus dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan aturan perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prosedur penerimaan kas untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Cabang Jakabaring Palembang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil pembahasan yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jakabaring Palembang dianggap sudah menjalankan prosedur yang cukup efektif, karena setiap transaksi yang terjadi dicatat dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah dibuat oleh perusahaan. Sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan. Kata kunci : Pengendalian intern, sistem, prosedur, efektivitas The company as a provider of goods and services would have been in running its business can not be separated from the cash. Recording a good cash is certainly not independent of supervision and internal control. Internal controls are needed in every aspect of the company, especially internal control over cash receipts. Travelling a cash receipt system requires procedures that support that must be executed in accordance with the requirements and rules of the company. The goal of this research is to investigate the application of procedures for cash receipts to increase the effectiveness of internal control at PT. Pegadaian (Persero) kantor Jakabaring Palembang. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis techniques using primary and secondary data. Based on the results of the discussion relating to the formulation of the problem in this study, PT. Pegadaian (Persero) kantor cabang Jakabaring Palembang considered running procedure is quite effective, because each transaction is recorded and performed in accordance with the procedures that have been made by the company. Making it easier for employees in the company's operational activities. Keywords: Internal controls, systems, procedures, effectiveness
1.
yang mendukung yang harus dijalankan sesuai
Latar Belakang Perusahaan sebagai penyedia barang
dengan kebutuhan dan aturan perushaaan.
dan jasa tentulah dalam menjalankan roda
Prosedur yang dijalankan haruslah sesuai agar
usahanya tidak terlepas dari kas. Kas adalah
tidak terjadi ketumpangtindihan dalam segala
alat
aspek
pembayaran
digunakan
yang
untuk
likuid
kegiatan
dan
siap
operasional
perusahaan.
Hal
ini
operasional
dilakukan supaya efisiensi dan efektivitas
perusahaan. Berbagai macam kegiatan dan
dalam pencapaian tujuan perusahaan tetap ada.
kejadian lumrah kita jumpai dalam setiap
Suatu perusahaan yang berkembang
keadaan. Oleh karena itu, selain sumber daya
semakin besar dalam menjalankan kegiatan
manusia yang baik, perusahaan juga sangat
usahanya,
membutuhkan pengelolaan kas yang baik.
semakin besar pula secara langsung terhadap
Pengelolaan kas yang baik dalam suatu
jalannya operasi perusahaan. Pengawasan
perusahaan
secara langsung diperlukan adanya wewenang
menjadi
gambaran
bagi
keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. PT. Pegadaian (Persero) merupakan
memerlukan
pengawasan
yang
kepada bawahan, namun tanggung jawab tetap berada pada pimpinan perusahaan. Oleh
salah satu bentuk Badan Usaha Milik Negara
karena
(BUMN) yang fokus pelayanannya sebagai
besarnya kegiatan suatu perusahaan atau
penyedia jasa gadai. Sebagai penyedia jasa
bertambahnya transaksi yang terjadi, maka
gadai, PT. Pegadaian (Persero) setiap harinya
diperlukan adanya pengendalian intern yang
tidak terlepas dari yang namanya kas, ada kas
baik demi menjaga efisiensi dan efektivitas
masuk, kas keluar, barang gadaian, dan barang
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
penebus dari barang yang telah digadaikan tersebut.
menghadapi
semakin
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
berkaitan dengan kas setiap harinya tentunya
manajemen dan personel, yang didesain untuk
membuat PT. Pegadaian (Persero) harus lebih
memberikan
berhati-hati dalam melaporkan pencatatan kas,
pencapaian tujuan. Sistem pengendalian intern
baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas.
atas kas (cash control system) merupakan
Pencatatan kas yang baik tentulah
prosedur yang diterapkan oleh perusahaan
terlepas
memadai
tentang
untuk menjaga dana kas yang dimilikinya.
intern
Sistem ini membentuk pengendalian atas kas.
sangat dibutuhkan dalam setiap aspek yang
Sistem pengendalian kas yang kuat sangat
ada dalam perusahaan, terutama pengendalian
esensial sifatnya, karena kas merupakan aset
intern atas penerimaan kas. Perjalanan sebuah
yang bersifat sangat likuid dan dengan mudah
intern.
pengawasan
keyakinan
dan
pengendalian
dari
kegiatan
untuk
yang
tidak
Kompleksitas
itu,
Pengendalian
sistem penerimaan kas membutuhkan prosedur
dapat ditukarkan menjadi jenis aktiva lainya dan mudah disembunyikan atau dipindahkan.
Ruang Lingkup Permasalahan
Pengendalian intern atas penerimaan kas
sangatlah
penting,
mengingat
kas
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ingin dibahas,
merupakan aktiva lancar yang sangat menarik
maka
dan mudah diselewengkan oleh para pejabat
penelitian pada masalah analisis penerapan
dan
prosedur penerimaan kas untuk meningkatkan
karyawan
perusahaan,
yang
penulis
membatasi
ruang
lingkup
penggunaannya seringkali tidak sesuai dengan
efektivitas pengendalian intern
tujuan dan ketentuan yang telah ditetapkan
Pegadaian
perusahaan,
Jakabaring Palembang periode 2011-2013.
sehingga
menimbulkan
(Persero)
pada PT.
Kantor
Cabang
pemborosan dan penyalahgunaan atas kas tersebut. Oleh karena itu, kas harus diawasi
Tujuan dan Manfaat Penelitian
dengan benar, demi meyakinkan bahwa saldo
Tujuan Penelitian
kas dalam neraca benar-benar ada.
Tujuan yang ingin dicapai dalam
Mengingat pentingnya kedudukan
penelitian
ini
kas tersebut, maka manajemen membutuhkan
penerapan
prosedur penerimaan kas untuk
suatu
dapat
meningkatkan efektivitas pengendalian intern
PT.
pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Cabang
pengendalian
mengamankan
intern
aktivitas
kas.
yang Pada
Pegadaian (Persero) terdapat pengendalian yang
cukup,
apabila
manajemen
adalah
untuk
mengetahui
Jakabaring Palembang.
telah
merencanakan dan menyusun tata cara untuk
Manfaat Penelitian
mencapai tujuan dan sasaran yang akan
Berdasarkan diharapkan
penelitian
dicapai. Tujuan dari pengendalian itu sendiri
dilakukan,
dapat
akan tercapai apabila semua sistem, prosedur,
manfaat-manfaat, antara lain :
kebijakan yang telah ditetapkan yang menjadi
a. Manfaat bagi penulis
yang
memberikan
unsur dari pengendalian intern benar-benar
Untuk mengumpulkan data penelitian
efektif.
sebagai dasar dalam penyusunan hasil penelitian dan memberikan kesempatan kepada
Rumusan Masalah
penulis
untuk
menambah
Berdasarkan latar belakang yang telah
pemahaman penulis terutama mengenai
dikemukakan, maka perumusan masalah yang
penerapan prosedur penerimaan kas untuk
akan dibahas dalam penelitian ini adalah
meningkatkan efektivitas pengendalian
“Bagaimana Penerapan Prosedur Penerimaan
intern.
Kas
Untuk
Meningkatkan
Efektivitas
Pengendalian Intern
Pada PT. Pegadaian
(Persero)
Cabang
Palembang?”
Kantor
Jakabaring
b. Manfaat bagi perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan dalam memberikan informasi yang bermanfaat
mengenai penerapan prosedur penerimaan
dibutuhkan
kas
memudahkan pengelolahan perusahaan.
untuk
meningkatkan
efektivitas
oleh
manajeman
guna
pengendalian intern. Pengertian Prosedur
c. Manfaat bagi pihak lain
Menurut Mulyadi (2010:5) prosedur
Dapat memberikan informasi yang mungkin dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pemakai informasi lain seperti
mahasiswa-mahasiswa
akuntansi
sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Landasan Teori Menurut Mulyadi (2010:5) sistem adalah
sekelompok
unsur
yang
erat
berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi tujuan
bersama-sama tertentu
dan
untuk
mencapai
diciptakan
yang rutin terjadi. Pada suatu organisasi, sistem akuntansi memegang peranan yang penting
dalam
mengatur
arus
pengelolahan data akuntansi yang diperlukan oleh setiap perusahaan. Hal ini diperlukan agar dapat menghasilkan informasi yang tetap dalam bentuk yang sesuai, sehinggan operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Sistem akuntansi yang
diterapkan
oleh
suatu
perusahaan
berlainan, hal ini bergantung dari kebutuhan serta luas ruang lingkup perusahaan tersebut. Pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi (2010:3)
sistem
akuntansi
merupakan
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan menyediakan
sedemikian informasi
melibatkan
rupa
untuk
keuangan
yang
beberapa
orang dalam suatu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk penanganan
secara
perusahaan
yang
Sedangkan
menurut
seragam
terjadi
merupakan
pekerjaan
kerani
suatu
transaksi
berulang-ulang.
Baridwan
prosedur
(2009:30)
urutan-urutan
(clerical)
biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksitransaksi perusahaan yang sedang terjadi.
untuk
menangani sesuatu yang berulangkali atau
sangat
adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya
Dari
definisi
yang
telah
dikemukakan tersebut bisa disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan kegiatan tertentu yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk
perlakuan
seragam
perusahaan
yang
terjadi
Sedangkan
untuk
prosedur
adalah
kebijakan.
pengendalian
antara
atas
berulang-ulang. pengendalian
Kategori lain
transaksi
harus
prosedur adanya
pemisahan tugas yang cukup untuk mencegah salah saji bagi yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam pemisahan tugas seperti 1. Pemisahan pemegang aktiva dari akuntansi, 2. Pemisahan otorisasi dari pemegang aktiva yang bersangkutan. 3. Pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggungjawab pembukuan. Selain itu harus adanya otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas karena
dengan pantas jika tidak ada, mudah terjadi
membiayai
kecurangan. Otorisasi dapat berbentuk umum
(Agoes, 2012:167)
atau khusus. Otorisasi dalam bentuk umum berarti bahwa manajemen menyusun kebijakan dari
organisasi
untuk ditaati,
sedangkan
otorisasi khusus dilakukan terhadap transaksi individual.
umum
perusahaan“.
Menurut Harahap (2011:258) kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
Pengertian Kas Kas
termasuk
instrumen
dalam
klasifikasi aset keuangan. Kas merupakan harta
kegiatan
yang
penting
bagi
perusahaan,
2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat 3. Kecil risiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga
dibutuhkan sebagai alat pertukaran dan juga Sedangkan pengertian kas dan setara
sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca,
kas
merupakan
aktiva
lancar.
Disamping itu juga kas digunakan untuk kelancaran
pembiayaan
perusahaan.
Kas
terdiri dari uang kartal yang disimpan dalam suatu entitas, uang tersimpan dalam rekening bank dan setara kas. Definisi kas adalah
kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.2 (2012:2) adalah “kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.” Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan
sebagai berikut :
memiliki resiko perubahan nilai yang tidak “Kas adalah sebagai uang berserta pos-pos lain
signifikan.” Definisi kas menurut Martani, dkk
yang
dapat
(2012:180) mengemukakan “kas adalah aset
diuangkan sehingga dipakai sebagai alat untuk
keuangan yang digunakan untuk kegiatan
membayar kebutuhan finansialnya atau suatu
operasional perushaaan. Kas merupakn aset
bentuk kekayaan perusahaan yang paling
yang paling likuid karena dapat digunakan
likuid”. (Manullang, 2011:24). Pengertian kas
untuk membayar kewajiban perusahaan.”
dalam jangka
waktu
dekat
lainnya adalah : “Kas ialah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk Pengertian Efektivitas
merupakan unsur pokok untuk mencapai
Kata efektif berasal dari bahasa
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di
Inggris yaitu effective yang berarti berhasil
dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun
atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan
program. Disebut efektif apabila tercapai
baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan
tujuan ataupun sasaran seperti yang telah
efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil
ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat
guna atau menunjang tujuan. Efektivitas
Emerson
yang
dikutip
Soewarno
yang
menyatakan
bahwa
“efektivitas
adalah
keyakinan yang memadai berkenan dengan
pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang
pencapaian tujuan dalam kategori berikut ini
telah ditentukan sebelumnya.”
yaitu
keandalan
pelaporan
keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan efektivitas dan efisiensi operasi”.
Ukuran Efektivitas Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena
Tujuan Pengendalian Intern Menurut
efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut
Arens,
dkk.
(2011:397)
pandang dan tergantung pada siapa yang
manajemen memiliki 3 tujuan dalam membuat
menilai serta menginterpretasikannya. Bila
sistem internal control yang efektif, sebagai
dipandang dari sudut produktivitas, maka
berikut:
seorang
1. Keandalan
manajer
produksi
memberikan
pelaporan
keuangan
pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas
(Reliability of financial reporting)
dan kuantitas (output) barang dan jasa.
Informasi yang disajikan dalam bentuk
Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan
laporan keuangan harus sesuai dengan
membandingkan antara rencana yang telah
ketentuan prinsip-prinsip akuntansi yang
ditentukan dengan hasil nyata yang telah
berlaku umum.
diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil
2. Efisiensi
dan
efektivitas
pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak
(Efficiency
tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak
operations)
tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka
Pengendalian dalam suatu perusahaan
hal itu dikatakan tidak efektif.
hendaknya mendorong usaha penggunaan
Pengendalian Intern
sumber daya secara efektif dan efesien.
Menurut Arens yang diterjemahkan
and
operasi
effectiveness
of
3. Ketaatan pada hukum dan peraturan
oleh Jusuf (2011:258) pengendalian intern
(Compliance with laws and regulation)
sebagai berikut: “pengendalian intern adalah
Diperlukan pengendalian intern yang baik
kebijakan-kebijakan
agar
dan
prosedur-prosedur
aktivitas
perusahaan
tidak
menyimpang dari ketentuan pemerintah.
yang dirancang untuk memberikan manajemen keyakinan memadai bahwa tujuan dan sasaran
Kerangka Pemikiran dan Paradigma
yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai
Penelitian
dan secara bersama-sama membentuk struktur pengendalian intern suatu usaha”. Menurut
Kerangka Pemikiran Pengendalian intern atas penerimaan
Boynton, dkk. (2011) yang diterjemahkan oleh Rajoe, dkk. pengendalian intern adalah “suatu
kas
proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi,
merupakan aktiva lancar yang sangat menarik
manajemen dan personel lainnya dalam suatu
dan mudah diselewengkan oleh para pejabat
entitas yang dirancang untuk menyediakan
dan
sangatlah
penting,
karyawan
mengingat
perusahaan,
kas
yang
penggunaannya seringkali tidak sesuai dengan
variabel lain. Variabel bebas (independent
tujuan dan ketentuan yang telah ditetapkan
variable) dalam penelitian ini adalah prosedur
perusahaan,
penerimaan kas.
sehingga
menimbulkan
pemborosan dan penyalahgunaan atas kas
2. Variabel Terikat (Y)
tersebut. Oleh karena itu, kas harus diawasi
Menurut Sanusi (2012:50), variabel
dengan benar, demi meyakinkan bahwa saldo
terikat atau variabel tergantung (dependent
kas dalam neraca benar-benar ada.
variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini, efektivitas pengendalian intern digunakan sebagai variabel terikat.
Paradigma Penelitian Berdasarkan
kerangka
pemikiran
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
yang telah dikemukakan, maka penerapan
Metode
penelitian
yang
penulis
prosedur penerimaan kas terhadap efektivitas
gunakan sesuai dengan standar penulisaan
pengendalian intern pada PT. Pegadaian
ilmiah yang pernah penulis dapakant pada saat
(Persero) Cabang Jakabaring Palembang akan
mengikuti mata kuliah metodologi penelitian.
digambarkan
Data yang penulis gunakan adalah sebagi
dalam
paradigma
penelitian
sebagai berikut :
berikut: Gambar
1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung
Paradigma Penelitian Prosedur Penerimaan Kas (X)
Efektivitas Pengendalian Intern (Y)
Sumber : Data diolah, 2014.
dari perusahaan berupa data mentah yang perlu diolah lagi, dalam hal ini data yang diperoleh
hasil
observasi
dan
wawancara berupa catatan dan dokumenn yang
3. Objek Penelitian
dari
diperoleh
langsung
dari
objek
penelitian. Data ini diperoleh dengan cara:
Objek dalam penelitian ini dilakukan pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Cabang Jakabaring Palembang yang terletak di Jalan Gubernur
H. Ahmad
Bastari Jakabaring
Palembang.
a. Pengamatan (observasi) Adalah Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti serta mencatat secara sistematis semua data yang didapat sesuai dengan
Operasional Variabel 1. Variabel Bebas (X)
keperluan penulisan skripsi. b. Wawancara (interview)
Menurut Sanusi (2012:50), variabel
Adalah metode pengumpulan data
bebas adalah variabel yang mempengaruhi
dengan cara melakukan interview atau tanya
jawab
langsung
dengan
pimpinan dan staf pegawai perusahaan
dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. Data
yang
yang diperoleh dianalisis secara kualitatif
memiliki
wewenang
untuk
memberikan data yang diperlukan
dengan
dalam
berhubungan.
Analisis
metode ini penulis mewawancarai
deduktif
dengan
kepala
mengungkapkan
penulisan
bagian
Pegadaian
proposal.
Pada
keuangan
(Persero)
PT.
membandingkan
teori-teori
yang
dilakukan
secara
pertama-tama
teori-teori
yang
bersifat
untuk
umum yang kemudian teori tersebu digunakan
mendapatkan data laporan arus kas
dalam membahas fakta yang ada pada
dan
perusahaan yang bersifat khusus.
laporan
pencatatan
dan
pengelolaan kas. 4. Gambaran Umum Perusahaan
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data
Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) Sejarah
yang diperoleh secara tidak langsung yang telah diolah terlebih dahulu. Data sekunder ini diperoleh dengan cara mempelajari buku-buku
dan
referensi
yang
berhubungan dengan topik permasalahan.
pada
masa penjajahan Belanda atau VOC yang mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali
1746.
1. Sejarah PT. Pegadaian (Persero) 2. Struktur organisasi PT. Pegadaian (Persero) 3. Pembagian tugas dari masing-masing struktur organisasi PT. Pegadaian
Ketika
Inggris
mengambil
alih
kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816)
Bank
Van
pemerintah
Belanda
masyarakat
diberi
Leening
milik
dibubarkan,
dan
keleluasaan
untuk
mendirikan usaha pegadaian asal mendapat
(Persero)
berhubungan
dimulai
didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus
Data sekunder dapat berupa :
4. Buku-buku
pegadaian
referensi dengan
yang
pengendalian
lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun, metode tersebut berdampak
intern
buruk,
pemegang
lisensi
menjalankan praktik rentenir atau lintah darat yang
Teknik Analisis Data
digunakan untuk mencapai tujuan dalam suatu penelitian dengan menggunakan metode atau alat tertentu. Dalam menganalisis data pada
analisis
ini
penulis
deskriptif
kurang
menguntungkan
pemerintah yang berkuasa pada saat itu
Teknik analisis merupakan cara yang
skripsi
dirasakan
menggunakan kualitatif.
teknik
Teknik
(Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
ini Pada saat Belanda kembali berkuasa,
digunakan untuk membandingkan teori-teori yang diperoleh dari literatur yang dibaca
pola
atau
metode
pacth
stelsel
tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang
sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen)
sama dimana pemegang hak ternyata banyak
karena
melakukan
penyelewengan
dalam
memanas. Agresi militer Belanda yang kedua
menjalankan
bisnisnya.
Selanjutnya,
memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah
pemerintah Hindia-Belanda menerapkan apa
lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang
yang disebut dengan culture stelsel dimana
kemerdekaan
dalam kajian tentang pegadaian, saran yang
kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali
dikemukakan
kegiatan
dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia.
pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah
Pada masa ini Pegadaian sudah beberapa kali
agar dapat memberikan perlindungan dan
berubah status, yaitu sebagai Perusahaan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian
Berdasarkan hasil kajian tersebut, pemerintah
berdasarkan
Hindia-Belanda mengeluarkan Staatsblad No.
Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya
131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur
berdasarkan
bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli
diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah
pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan
lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM).
Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa
Akhirnya pada tanggal 1 April 2012 Pegadaian
Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April
Berubah
diperingati
Pegadaian menjadi PT. Pegadaian (Persero)
adalah
sebagai
sebaiknya
hari
ulang
tahun
Pegadaian.
situasi
perang
Kantor
yang
kian
Jawatan
Pegadaian
PP.No.7/1969
menjadi
PP.No.10/1990
badan
hukumnya
terus
(yang
dari
Perum
hingga sekarang. Saat ini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun. Manfaat semakin
Pada masa pemerintahan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya No. 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat
Raya
perubahan
No.
yang
132. terjadi
Tidak pada
banyak masa
pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi jawatan pegadaian. Jawatan pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, pimpinan jawatan pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari. Pada
masa
awal
pemerintahan
Republik Indonesia, kantor jawatan pegadaian
dirasakan
oleh
masyarakat,
meskipun
perusahaan membawa misi public service obligation ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada pemerintah.
3.
Struktur Organisasi
Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
Pemimpin Cabang
Perjalanan Misi PT. Pegadaian (Persero) : Misi PT. Pegadaian (Persero) sebagai Pengelola UPC
suatu SPI
lembaga
yang
ikut
meningkatkan
perekonomian dengan cara memberikan uang Analis Kredit
Penaksir
pinjaman berdasarkan hukum gadai kepada masyarakat kecil, agar terhindar dari praktek
Penyimpan n
Penagih
Pemegang Gudang
pinjaman uang dengan bunga yang tidak wajar ditegaskan
dalam
keputusan
Menteri
Keuangan No. Kep-39/MK/6/1/1971 tanggal
Pemasar
20 Januari 1970 dengan tugas pokok sebagai berikut:
Pendukung Adm. & Pembayaran
1. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
hukum gadai kepada para petani, nelayan,
Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Cabang
pedagang kecil, industri kecil, yang
Jakabaring Palembang
bersifat
produktif
kaum
buruh
dan
pegawai negeri yang ekonomi lemah dan Visi dan Misi Perusahaan Adapun (Persero),
yaitu
visi
bersifat konsumtif. PT.
menjadi
Pegadaian
"CHAMPION"
2. Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman
yang
tidak
wajar,
ijon,
dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis
pegadaian gelap, dan praktek riba lainnya.
gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah
3. Disamping menyalurkan kredit, maupun
ke bawah. Sedangkan misi PT. Pegadaian
usaha-usaha lainnya yang bermanfaat
(Persero) adalah sebagai berikut:
terutama bagi pemerintah dan mayarakat.
1.
Membantu meningkatkan
program
pemerintah
kesejahteraan
rakyat
khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fiducia. 2.
Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
4. Membina pola perkreditan supaya benarbenar terarah dan bermanfaat dan bila perlu memperluas daerah operasinya. 5. Membantu program pemerintah dalam upaya
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat golongan menengah kebawah melalui
kegiatan
utama
berupa
penyaluran kredit gadai dan melakukan usaha lain yang menguntungkan. Bertolak dari misi pegadaian tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya pegadaian
adalah sebuah lembaga dibidang keuangan yang mempunyai visi dan misi bagaimana masyarakat
mendapat
perlakuan
Akan tetapi dalam harga lelang yang
dan
kesempatan yang adil dalam perekonomian, sehingga masyarakat dapat memperoleh uang dengan mudah, cepat, aman dan tentu saja dengan syarat yang tidak terlalu rumit. Dengan begitu kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
ditetapkan oleh pegadaian akan berbada jika barang lelang yang dilelang sendiri dengan harga barang yang dijual oleh pengepul atau sejenisnya. Penjualan yang dilakuakn sendiri akan lebih tinggi dari pada dijual ke pihak pengepul. Penjualan yang dilakukan melalui
dengan adanya pegadaian.
pihak pengepul PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jakabaring
Palembang
mencatat,
bukti penerimaan kas, dan buku harian kas. Dokumen-dokumen
mencukupi
dan
menggunakan formulir atau dokumen seperti
dan
dapat
pitutang nasabah ke pegadaian. Penerimaan kas melalui bank atau
melaporkan penerimaan kas berdasarkan dan
Formulir
hanya
yang
digunkan sudah berdasarkan dan sudah diberi nomor urut, tanda tangan dan cap disetiap transaksi yang terjadi sehingga memudahkan pemakaianya dalam mengelola data dan dapat
melalui tranfer atm, credit card di PT Pegadaian tidak ada. Di karenakan terlalu rumit prosedur yang harus dijalankan dalam penerimaan kas, sehingga membutukan waktu untuk melaporkan suatu terjdinya transaksi pembayaran
piutang
dari
nasabah.
Dikarenakan penerimaan kas langsung akan memudahkan pegawai mengecek langsung
di pertanggung jawabkan .
jumlah utang nasabah dan mengecek langsung Pencapaian penerimaan kas penjualan lelang barang yang menjadi jaminan barang
barang yang
ditebus oleh nasabah PT
Pegadaian.
gadai tidak serta merta akan terjual semua. Sehingga
perusahaan
akan
kerugian atau berkurangnya penerimaan kas dari
penjualan
lelang
barang
jaminan.
Perusahaan harus mengantisipasi penjualan barang jaminan yang kurang diminati oleh masyarkat.
Perusahaan
harus
menjalin
hubungan kerjasama dengan pihak yang berkepentingan dalam menjual suatu barang sejenis dengan barang yang dilelang PT Pegadaian sehingga mengurangi resiko tidak lakunya barang yang dilelang akan terjual dengan harga yang sesuai dengan yang ditentukan pegadaian.
Adapun
mengalami
pengendalian
terhadap
prosedur dan pencatatan penerimaan kas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jakabaring Palembang yaitu: SPI Pegadaian
SPI teori dari buku
1. Adanya pemisahan fungsi
pencatatan
dan
fungsi
penerimaan.
setiap hari .
akuntansi harus terpisah
dari
fungsi
2. Melakukan perhitungan
1. Fungsi
penagihan. kas
2. Fungsi penerimaan kas
3. Semua
transaksi
penerimaan
harus
kas
perusahaan, sehingga menyulitkan kantor
fungsi
pusat dalam pengecekan secara langsung
dari
dicatat secara tepat
terhadap setiap transaksi yang terjadi dan
akuntansi.
waktu 4. Melaporkan
terpisah
saldo
(Mulyadi,
bagi nasabah apabila ingin melakukan
2010:491)
pelunasan
terhadap
pinjaman,
maka
ke
nasabah tidak dapat melakukan pelunasan
Pimpinan Wilayah
di kantor pegadaian yang lain atau cabang
setiap hari.
dimanapun pegadaian berada. Tidak hanya
kas/bank
masalah pencatatan saja yang terjadi di PT. Sumber: data diolah.
Pegadaian (Persero) Cabang Jakabaring
5. Simpulan
yaitu adanya masalah rangkap tugas yang
Berdasarkan hasil pembahasan yang
dilakukan oleh karyawan, tetapi sejauh ini
berkaitan dengan rumusan masalah dalam
rangkap
penelitian ini, PT. Pegadaian (Persero) Cabang
mengganggu
Jakabaring
perusahaan dan sejauh ini dianggap efisien
Palembang
dianggap
sudah
berjalan cukup efektif, karena setiap transaksi yang terjadi dicatat dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah dibuat oleh perusahaan. Sehingga memudahkan karyawan dalam
melakukan
kegiatan
operasional
perusahaan Hal ini dapat dilihat dari : 1. Struktur organisasi perusahaan yang sudah cukup efektif dan baik, karena terdapat pemisahan fungsi yang memadai dan dapat dilihat dengan jelas garis otorisasi dan garis koordinasi
dalam
melaksanakan
operasional perusahaan. 2. Prosedur dan pencatatan yang dilakukan berdasarkan peraturan dan bukti-bukti yang telah ditentukan oleh perusahaan. 3. Perhitungan saldo kas setiap harinya. Akan tetapi ada sedikit masalah yang menjadi kelemahan dari PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jakabaring Palembang yaitu tidak berjalannya
sistem
pencatatan
yang
online diterapkan
terhadap oleh
tugas
oleh perusahaan.
yang
dilakukan
kegiatan
tidak
operasional