perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Oleh: Rizki Mutiara Devi F3309098 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqoroh : 32)
“Remember to enjoy everything, the things that feel good, the things that hurt, rejection, acceptance, it’s all going to make you better, stronger, and more like yourself. Every once in a while I get a reminder of how much I’m okay with just being me.” (Hayley Williams) ”Kekayaan pengalaman manusia akan kehilangan suka citanya jika tidak ada rintangan untuk diatasi.” (Helen Keller) Persembahan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
ALLAH SWT. Papa dan Mama tersayang. Kakakku tersayang. Sahabat terbaikku dan teman-temanku. Almamaterku. Pembaca yang budiman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, sehingga hanya kebesaran, kuasa dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA” dengan baik. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat tugas akhir perkuliahan, dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan Tugas Akhir ini :. 1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.SI, Ak selaku ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ibu Putri Nugrahaningsih, SE, Ak selaku Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan dan sarannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.SI, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir, terima kasih atas bimbingan dan sarannya. 5. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 7. Ibu Fransisca Permata Dewi, SE, MM dan Bapak Yusak Adi Nugroho, SE selaku direktur utama dan direktur yang memberikan ijin dan bimbingan untuk melakukan penelitian di PT. BPR Nguter Surakarta. 8. Seluruh staf dan karyawan PT. BPR Nguter Surakarta yang telah mengajarkan banyak hal dan memberikan informasi yang dibutuhkan penulis. 9. Mama dan Papa yang telah menyayangiku dan tiada hentinya memberikan mencurahkan kasih saying, doa, semangat, dukungan, bantuan dan inspirasi dalam penulisan Tugas Akhir ini. Terimakasih Mama dan Papa, aku tidak berarti tanpa kalian 10. Mas Akbar tersayang yang telah begitu banyak membantu dan memberikan semangat dan doa dalam penulisan Tugas Akhir ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Faisal Dedi, sahabat terbaik yang selalu ada untukku, yang tidak pernah lelah mendengarkan semua keluh kesahku, yang telah banyak membantuku dan tidak putus memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Terimakasih untuk waktu yang begitu banyak diluangkan untukku. 12. Teman – teman DIII Akuntansi Keuangan 2009 yang telah banyak memberi dukungan dan mewarnai hari – hari penulis dengan canda dan tawa. 13. Teman – teman Kost Rosalia Indah yang telah banyak membantu dan memberi inspirasi. 14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan dan menyusun tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan serta para pembaca yang budiman. Surakarta, Mei 2012 Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
ABSTRACT ................................................................................................................ ii ABSTRAK ................................................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... vi KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................................. x DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xviii BAB I
PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................................. 1 1. Sejarah dan Perkembangan PT. BPR Nguter Surakarta.. .............. 1 2. Visi dan Misi PT. BPR Nguter Surakarta ...................................... 3 3. Kepemilikan Pemegang Saham ................................... ................. 3 4. Permodalan PT. BPR Nguter Surakarta ......................................... 3 5. Perubahan Susunan Pengurus ....................................................... 5 6. Tujuan dan Tugas PT. BPR Nguter Surakarta ............................... 9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Produk PT. BPR Nguter Surakarta ............................................... 10 B. STRUKTUR ORGANISASI ............................................................... 13 C. DESKRIPSI JABATAN ..................................................................... 15 D. LATAR BELAKANG ........................................................................ 28 E. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 31 F. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................... 31 G. MANFAAT PENELITIAN ................................................................. 32 BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA
.................................................................. 34
1. Bank ................................... ........................................................... 34 2. Bank Perkreditan Rakyat .............................................................. 35 3. Sistem dan Prosedur
.................................................................. 36
4. Sistem Informasi Akuntansi ......................................................... 38 5. Kas ................................................ ................................................ 40 6. Sistem Pengendalian Intern .......................................................... 41 7. Sistem Penerimaan Kas ................................................................ 48 8. Sistem Pengeluaran Kas ............................................................... 49 B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 51 1. Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit ..................................... 51 a. Fungsi yang Terkait
.................................................................. 51
b. Dokumen yang Digunakan ........................................................... 53
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 54 d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................ 55 e. Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas ........................................... 56 2.
Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ........................... 60 a. Fungsi yang Terkait
.................................................................. 60
b. Dokumen yang Digunakan ........................................................... 62 c. Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 63 d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................ 64 e. Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas ........................................... 65 3.
Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito ............................ 69 a. Fungsi yang Terkait
.................................................................. 69
b. Dokumen yang Digunakan ........................................................... 71 c. Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 72 d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................ 73 e. Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas ........................................... 74 4. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas ........................ 78 a. Struktur Organisasi
.................................................................. 78
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ................................... 79 c. Praktik yang Sehat
.................................................................. 80
d. Karyawan yang Mutunya Sesuai Tanggung Jawabnya ................ 81 5.
Sistem Pengeluaran Kas dari Realisasi Pencairan Kredit ............. 82
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Fungsi yang Terkait
.................................................................. 82
b. Dokumen yang Digunakan ........................................................... 83 c. Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 84 d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................ 85 e. Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas .......................................... 86 6.
Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito ........................ 90 a. Fungsi yang Terkait
.................................................................. 90
b. Dokumen yang Digunakan ........................................................... 91 c. Catatan Akuntansi yang Digunakan ............................................. 92 d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................ 93 e. Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas .......................................... 94 7.
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas ............... 98 a. Struktur Organisasi
.................................................................. 98
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ................................... 99 c. Praktik yang Sehat ......... ............................................................... 99 d. Karyawan yang Mutunya Sesuai Tanggung Jawabnya ................. 100 BAB III TEMUAN A. Kelebihan Sistem Pengendalian Intern PT. BPR Nguter .................... 102 B. Kelemahan Sistem Pengendalian Intern PT. BPR Nguter …………. . 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan …………. .................................................................. 105
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
B.
digilib.uns.ac.id
Rekomendasi……………...................................... ....................... 105
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 107 LAMPIRAN …………………………………… ...................................................... 108
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
1.1
Nama dan Jumlah Pemegang Saham ............................................................... 5
1.2
Nama dan Jumlah Pemegang Saham Baru ...................................................... 8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
1.1 Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta .............................................. 14 2.1
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit ............................... 57
2.2
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit .............................. 58
2.3
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit............................... 59
2.4
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ............................ 66
2.5
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ............................ 67
2.6
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ............................ 68
2.7
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito .............................. 75
2.8
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito .............................. 76
2.9
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito .............................. 77
2.10 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit ............................ 87 2.11 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit ............................ 88 2.12 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit ............................. 89 2.13 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito ......................... 95 2.14 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito ......................... 96
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.15 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito ......................... 97
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. Slip Setoran 2. Slip Penarikan 3. Aplikasi Pembukaan Rekening Tabungan/Deposito 4. Spesimen Tanda Tangan Nasabah 5. Bukti Kas Masuk 6. Bukti Kas Keluar 7. Disposisi Pencairan Kredit 8. Kartu Pinjaman 9. Surat Kesanggupan Pembayaran Angsuran Kredit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA
RIZKI MUTIARA DEVI F3309098 PT. BPR Nguter has cash receipts of activities consisting of installment credit, savings and time deposits. PT. BPR Nguter also has a cash disbursement activities which consist of loans and deposits. These activities require a system of internal control relating to cash transactions. System of internal control of cash receipts and cash disbursement are used by PT. BPR Nguter Surakarta is a clear separation of functions according to organization chart. PT. BPR Nguter Surakarta’s organization chart explain the separation of functions is clear and unequivocal. Authorization and recording system also procedures are clear of each activity from the beginning until the end of activity. Every transaction conducted by a different function, periodically held a recount of the amount of physical cash, use the serial number of documents and PT. BPR Nguter have employees who are competent and trustworthy.
Keyword : system of internal control, cash
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA
RIZKI MUTIARA DEVI F3309098 PT BPR Nguter memiliki kegiatan penerimaan kas yang terdiri dari angsuran kredit, tabungan dan deposito. PT BPR Nguter juga memiliki kegiatan pengeluaran kas yang terdiri dari pemberian kredit dan deposito. Kegiatan tersebut memerlukan suatu sistem pengendalian intern terhadap transaksi yang berkaitan dengan kas. Sistem pengendalian intern penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digunakan oleh PT BPR Nguter Surakarta adalah adanya pemisahan fungsi yang jelas sesuai dengan bagan organisasi PT BPR Nguter Surakarta. Bagan organisasi milik PT BPR menyatakan pemisahan fungsi secara jelas dan tegas. Sistem otorisasi dan pencatatan serta prosedur yang sudah jelas dari masing - masing kegiatan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Setiap transaksi dilaksanakan oleh fungsi yang berbeda, secara periodik diadakannya penghitungan ulang terhadap jumlah kas fisik, penggunaan dokumen yang sudah bernomor urut tercetak, dan memiliki karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya.
Kata kunci : Sistem Pengendalian Intern, Kas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1 PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah dan Perkembangan PT. BPR Nguter Surakarta PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggran dasar awal yang dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latih Sarjana Hukum, Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret 1994 dengan akte No. 12, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana
terdapat
dalam
Surat
Keputusan
nomor
C2-
16.782.HT.01.01Th 1994 tertanggal 8 November 1994. Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih memadai dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi PT. BPR Nguter Surakarta dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT. BPR Nguter Surakarta dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No. 69 Surakarta, hal ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial. Meskipun PT. BPR Nguter Surakarta berlokasi di pusat kota Surakarta, namun PT. BPR Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitarnya saja tetapi juga meliputi daerah se-eks
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karesidanan Surakarta, yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten wonogiri, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Untuk mendukung operasional pada wilayah tersebut, Bank telah mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana masyarakat maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit (sistem jemput bola). Sehingga dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit dapat merata dan meluas ke seluruh lapisan mmasyarakat di berbagai wilayah Karesidenan Surakarta. Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai berikut. a. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan Nomor TDP 11.16.165.00824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku sampai dengan 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP 11.16.1.65.00824 berlaku sampai dengan 13 Juni 2011, b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-525.000 dan nomor registrasi 007703-5253, dan c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep 100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Maret 1996.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Visi dan Misi PT. BPR Nguter Surakarta memiliki Visi dan Misi yaitu. a.
visi PT. BPR Nguter Surakarta adalah “Menjadi BPR berkelas Nasional (National Class Finance Company)”, dan
b. misi PT. BPR Nguter Surakarta adalah “Membantu mewujudkan sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan masyarakat agar kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera”. 3. Kepemilikan Pemegang Saham Pada tanggal 22 Juni 2000 terjadi perubahan kepemilikan (akusisi) dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu. a. Djoko Pong Sugoto memiliki komposisi saham sebesar 60%, b. Augustine Esther memiliki komposisi saham sebesar 35%, dan c. Dwi Esti Nastiti memiliki komposisi saham sebesar 5%. 4. Permodalan Perusahaan Untuk memenuhi peraturan pemerintah tentang CAR minimal 8% PT. BPR Nguter Surakarta telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak 2 kali, dimana perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut. a. tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar dari 1,6 Milyar Rupiah menjadi 6,4 Milyar Rupiah. Dan modal yang disetor juga mengalami perubahan dari 6,4 Milyar Rupiah menjadi 2,82 Milyar Rupiah, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar menjadi 10 Milyar Rupiah yang terbagi atas 20.000 lembar saham. Masing-masing saham bernilai sebesar Rp 500.000,-. Modal dasar tersebut ditempatkan, dan disetor sejumlah 41% atau sejumlah 8.200 lembar saham dengan nominal seluruhnya sebesar 4,1 Milyar Rupiah.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang saham yaitu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 1.1 Nama dan Jumlah Pemegang Saham Pemegang
Lembar
Saham
Saham
Tn.
Djoko 4920 lembar
Jumlah
Persentase
Rp 2.460.000.000,- 60%
Pong Sugoto Ny. Augustine 2870 lembar
Rp 1.435.000.000,- 35%
Esther Ny. Dwi Esti 410 lembar
Rp 205.000.000,-
5%
Rp4.100.000.000,-
100%
Nastiti Jumlah
8.200 lembar
Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta Hal ini merupakan wujud komitmen pemegang saham untuk selalu memperkuat permodalan bank.
5. Perubahan Susunan Pengurus Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter Surakarta juga melakukan perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi undang – undang perseroan terbatas tentang jumlah direksi harus dua orang, maka RUPS memutuskan mengangkat satu orang direktur yang telah mengikuti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fit and proper test di Bank Indonesia pada bulan Mei 2004. Sehingga susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 sebagai berikut. a. Komisaris Utama: Tn. Anta Winata b. Komisaris: Tn. Djoko Pong Sugoto SE,MBA c. Direktur Utama: Ny. Dwi Esti Nastiti d. Direktur: Tn. Hendrardi, SE Pada bulan Maret 2005 Direktur, Bapak Hendrardi, SE mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan demikian jabatan direktur untuk sementara kosong. Namun pada nulan Oktober 2005, setelah melalui fit and proper test di Bank Indonesia dan telah dinyatakan lulus, maka dilakukan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengangkat Lusiawati Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter Surakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan undang – undang perseroan terbatas. Dengan demikian susunan PT. BPR Nguter Surakarta yang baru sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut. a. Komisaris Utama: Tn. Anta Winata b. Komisaris: Tn. Djoko Pong Sugoto SE,MBA c. Direktur Utama: Ny. Dwi Esti Nastiti d. Direktur: Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui RUPS Luar Biasa disetujui pengunduran diri Direktur Utama, Dwi Esti Nastiti dan Komisaris, Djoko Pong Sugoto sehingga susunan pengurus yang baru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan Akta Notaris Drajad Uripnmo, SH No. 42 tertanggal 29 Juni 2007 adalah sebagai berikut. a. Komisaris Utama: Tn. Anta Winata b. Direktur: Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng Selanjutnya untuk memenuhi Undang – Undang Perseroan Terbatas dan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus BPR harus terdiri dari dua orang komisaris dan dua direktur, maka RUPS memutuskan mengangkat satu orang komisaris dan satu orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia, maka susunan pengurus PT. BPR Nguter dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH No. 03 tanggal 11 November 2008 berubah menjadi sebagai berikut. a. Komisaris Utama: Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo, MM b. Komisaris: Tn. Anta Winata c. Direktur Utama: Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM d. Direktur: Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng Kemudian pada tanggal 24 Maret 2009 melalui RUPS Luar Biasa dsengan Akte Notaris Drajad Uripno, SH No. 01 tanggal 04 Maret 2009 susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut. a. Komisaris Utama: Tn. Bambang Subartono, SE b. Komisaris: Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo, MM c. Direktur Utama: Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM d. Direktur: Tn. Yusak Adi Nugroho, SE
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Daftar pemegang saham baru PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut. Tabel 1.2 Nama dan Jumlah Pemegang Saham Baru Pemegang
Lembar
Saham
Saham
Tn.
Djoko 4920 lembar
Jumlah
Persentase
Rp2.460.000.000,- 60%
Pong Sugoto Ny. Augustine 3280 lembar
Rp1.640.000.000,- 40%
Esther Jumlah
8.200 lembar
Rp4.100.000.000,- 100%
Sumber: PT. BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Tujuan dan Tugas Perusahaan Berdasarkan anggaran dasar pendirian PT Bank Perkreditan Rakyat Nguter Surakarta, tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank Perkreditan Rakyat dengan kegiatan sebagai berikut. 1. menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat, 2. menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, 3. memberikan kredit, dan 4. menempatkan dana (dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan bank lain).
Lokasi kantor PT. BPR Nguter Surakarta yang terletak di Jl. Honggowongso No. 69 sangat strategis berada di tengah pusat kota Surakarta yang merupakan pusat pergerakan roda ekonomi hingga pangsa pasar yang ada cukup luas di seluruh wilayah kerja di Karesidenan Surakarta.
Pada
dasarnya
PT.
BPR
Nguter
Surakarta
selalu
mengembangkan produk – produknya terutama kredit, salah satunya pembiayaan kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah, pedagang kaki lima dan juga bekerja sama dengan perusahaan swasta dan instansi lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk perkembangan produk terutama kredit, karena wilayah pasar terutama pengusaha kecil masih banyak yang harus dibiayai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam memenuhi kebutuhan modal. Perluasan pangsa pasar pun selalu dilakukan PT. BPR Nguter Surakarta karena kegiatan perkreditan merupakan sumber dari pendapatan bank. Untuk mengimbangi perluasan pasar tersebut, maka perlu adanya dukungan dari sistem maupun dari sumber daya manusianya, agar dalam menjalankan operasionalnya lebih professional.
7. Produk PT. BPR Nguter Surakarta PT. BPR Nguter Surakarta ini melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat. Dalam melakukan kegiatan ini PT. BPR Nguter Surakarta memiliki produk yang mendukung kegiatan tersebut. Produk dari PT. BPR Nguter Surakarta ini antara lain: a. Tabungan dan Deposito 1) Tabungan PT. BPR Nguter Surakarta memiliki dua produk tabungan yang merupakan tabungan yang cukup kompetitif dengan tabungan – tabungan bank lainnya. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati , tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Macam – macam produk tabungan yang dimiliki PT. BPR Nguter Surakarta yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Tabungan Mulia, tabungan ini merupakan tabungan yang mempunyai keunggulan dengan bunga yang dihitung secara harian, dengan tingkat suku bunga 7% pa. 2. Tabungan paket lebaran, tabungan ini diperuntukkan pada persiapan lebaran bagi masyarkat dengan keunggulan adanya hadiah langsung tanpa diundi. Suku bunga yang berlaku pada tabungan ini sebesar 5% pa. 2) Deposito Produk deposito dari PT. BPR Nguter Surakarta merupakan produk unggulan yang sangat produktif dan potensial. Dengan kepercayaan masyarakat yang telah didapat oleh PT. BPR Nguter Surakarta
pada
khususnya
dan
BPR
pada
umumnya,
penghimpunan dana masyarakat yang berupa deposito sangat besar. Nasabah yang menanamkan dana cukup potensial baik berskala besar maupun kecil. Macam – macam deposito yaitu. a) deposito Jangka Pendek, b) deposito Jangka Menengah, dan c) deposito Jangka Panjang. b. Kredit Pinjaman yang diberikan (kredit) merupakan produk PT. BPR Nguter yang berfungsi sebagai indikator perkembangan BPR. Dimana pinjaman yang diberikan itu akan menghasilkan selisih bunga yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
didapat dari penghimpunan dana masyarakat. Dengan demikian PT. BPR Nguter Surakarta memberikan perhatian khusus terhadap produk ini. Macam – macam kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR Nguter Surakarta antara lain: 1) Kredit Modal Usaha Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal bagi calon debitur dan kreditu ini akan diberikan kepada masyarakat yang telah mempunyai usaha yang pasti dan tetap atau kepada masyarakat yang akan mulai berusaha dengan memenuhi syarat tambahan tertentu. 2) Kredit Multiguna Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah lainnya, seperti pernikahan, pendidikan, renovasi rumah, dan lain – lain. 3) Kredit Konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif misalnya, untuk membeli kendaraan, rumah dan lain – lain. 4) Pembiayaan Pembeliaan Sepeda Motor (tahun 1996 – ke atas). 5) Pembiayaan Pembeliaan Mobil (tahun 1990 – ke atas).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan antar unsur-unsur organisasi sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif mungkin untuk mencapai tujuan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh organisasi, pembagian tugas, kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab, serta penetapan sistem koordinasi dan komunikasi. Dengan demikian organisasi dapat dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi pada PT. BPR Nguter Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: PT. BPR Nguter Surakarta
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Bank Perkreditan Rakyat Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. DESKRIPSI JABATAN Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut.
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. memiliki pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan, dan b. setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan diputuskan disini. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. melakukan pengawasan atas seluruh kegiatan operasional bank yang dijalankan Direksi, b. mendampingi Direksi dalam berhubungan denagan pihak ketiga sesuai ketentuan anggaran dasar, c. mengevaluasi kinerja Direksi agar tidak menyimpang dari anggaran dasar, program kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. membantu Direksi untuk menemukan solusi atas masalah-masalah yang berkaitan dengan operasional bank, dan e. melaporkan hasil pengawasan operasional bank kepada Bank Indonesia. 3. Direksi Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a.
mengurus kekayaan yang dimiliki PT. BPR Nguter Surakarta,
b.
mengangkat dan memberhentikan pegawai PT. BPR Nguter Surakarta sesuai peraturan yang telah ditetapkan,
c.
mewakili PT. BPR Nguter Surakarta di dalam atau di luar pengadilan,
d.
membuka kantor cabang, kantor kas atau kantor pelayanan berdasarkan persetujuan Kepala Daerah dan RUPS,
e.
membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak atas barang milik PT. BPR Nguter Surakarta berdasarkan persetujuan RUPS, dan
f.
menggadaikan barang – barang milik PT. BPR Nguter Surakarta berdasarkan persetujuan RUPS.
4. Kepala Bagian Kredit (Kabag Kredit) Kepala bagian kredit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. mengkoordinir dan merencanakan tugas – tugas admin kredit, account officer dan collection di lapangan, b. bertanggung jawab atas kinerja admin kredit dan kelancaran pencairan, c. bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit dan pencairan kredit yang disalurkan sesuai dengan SOP perusahaan, d. bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan pada masyarakat, e. melakukan
koordinasi
dengan
kasie
collection
jika
terdapat
permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari account officer mengenai kondisi debitur, f. melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja admin kredit, account officer dan collection, g. mengarahkan dan membimbing account officer agar hasil survey dan analisa kredit lebih berkualitas, dan h. mengarahkan kepada kasie collection agar memberikan bimbingan kepada collection agar tercapai targetnya. 5. Kepala Bagian Analisa Account Officer Kepala bagian analisa account officer memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. mengkoordinir dan merencanakan tugas – tugas account officer di lapangan, b. melakukan
koordinasi
permasalahan
dalam
dengan
kasie
penanganan
collection kredit
jika
terdapat
bermasalah
dan
membutuhkan informasi tambahan dari account officer mengenai kondisi debitur, c. melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja account officer, d. mengarahkan dan membimbing account officer agar hasil survey dan analisa kredit lebih berkualitas, e. menerima laporan hasil survey dari account officer, f. bertanggungjawab atas kinerja account officer dan hasil survey, dan g. memonitoring hasil kerja account officer. 6. Administrasi Kredit Bagian : Admin Kredit (Angsuran) Admin kredit (angsuran) memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. menerima angsuran, b. menulis kartu angsuran dari data pencairan. c. membuat voucher angsuran dan tunai, dan d. input angsuran yang melalui bank. Bagian : Admin Kredit (Pencairan) Admin kredit (pencairan) memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. pengetikan SPK, disposisi dan voucher pencairan, b. pengikatan kredit/penandatanganan SPK (notaris/intern), c. input pencairan (termasuk potongan biaya administrasi, provisi, materai, notaris, asuransi), d. membuat laporan harian yaitu : pencatatan pencairan harian dan laporan DIN ke BI, e. membuat laporan bulanan yaitu : laporan SID ke BI, dan membuat laporan SKMHT/APHT baik lancar maupun macet, dan f. membuat fee marketing. Bagian : Admin Kredit (Collection) Admin kredit (collection) memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. membuat laporan NPL, b. membuat laporan tunggakan, c. membuat surat tagihan T2, T3, surat peringatan T4 dan surat tugas T5 ke atas, d. inventaris kartu angsuran debitur yang pembayaran angsurannya terlambat, e. memasukkan database laporan kronologis penagihan kolektor, f. membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap – tiap kolektor untuk perhitungan target dan bonus kolektor, dan g. membuat laporan debitur hapus buku serta mengatur proses lelang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bagian : Admin Kredit Account Officer Admin kredit account officer memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. menerima pengajuan kredit dari marketing, b. melakukan SID (BI checking), c. membuat kompensasi lembur hari sabtu setiap bulannya, d. pengecekan kelengkapan berkas pengajuan kredit dan report survey yang telah di setujui pimpinan, dan e. membuat MOU dengan pihak lain. Bagian : Admin Kredit (Administrasi BPKB/SHM) Admin kredit (Administrasi BPKB/SHM) memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. pengambilan BPKB dan SHM untuk pelunasan, b. membuat surat keterangan pajak, c. membuat dan menginput angsuran antar bank, dan d. angsuran umum. 7. Account Officer /AO Account Officer memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. menerima order untuk disurvey dari admin survey, b. pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur, c. melakukan survey ke tempat calon debitur (meliputi survey rumah tinggal, jaminan, pekerjaan/usaha, lingkungan sekitar),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. menganalisa hasil survey dan dilaporkan kepada komite kredit, e. membuat laporan analisa survey report mengenai calon debitur, dan f. menyampaikan kepada admin kredit apakah pengajuan kredit calon debitur tersebut disetujui atau ditolak. 8. Kasie Collection Kasie collection memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. mendistribusikan job/surat tagihan kepada collector, b. bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL/kredit macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan, c. mengkoordinir dan merencanakan tugas – tugas collector di lapangan, d. melakukan koordinasi dengan Kabag Account Officer terkait permasalahan penanganan kredit bermasalah, e. melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada Direksi, tentang permasalahan penganganan kredit bermasalah, f. bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang dibawa kolektor. g. melakukan rolling/mutasi wilayah kerja kolektor untuk meningkatkan efektivitas hasil kerja, dan h. membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh. 9. Collecting Collecting memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran (T1), b. pembinaan kepada debitur tentang aturan – aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan, c. menerima surat pemberitahuan dan didaftarkan pada admin penagihan setiap awal bulan, d. membuat agenda keberangkatan harian, e. membuat laporan kronologis, dan f. mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan pada akhir bulan. 10. Collection Filter Collection filter memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran (T2 – T4), b. pembinaan kepada debitur tentang aturan – aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan, c. mencari informasi atau melacak debitur yang pindah alamat tanpa sepengetahuan pihak bank, d. pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain, e. melakukan
pengambilan
angsuran/collect
bekerjasama dengan pihak bank,
commit to user
pada
pihak
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap awal bulan, g. membuat agenda keberangkatan harian, h. membuat laporan kronologis, dan i. mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan setiap akhir bulan. 11. Collection Potensi Collection potensi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran (T5 ke atas), b. pembinaan kepada debitur tentang aturan – aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan, c. mencari informasi atau melacak debitur yang pindah alamat tanpa sepengetahuan pihak bank, d. pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain, e. melakukan
pengambilan
angsuran/collect
pada
pihak
yang
bekerjasama dengan pihak bank, f. menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap awal bulan, g. membuat agenda keberangkatan harian, h. membuat laporan kronologis, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
i. mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan setiap akhir bulan. 12. Marketing Kredit/Dana Marketing kredit/dana memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara lain konsumtif, modal kerja, investasi, dll, b. melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit, c. mengumpulkan file data calon nasabah, d. melakukan survey awal guna memberikan keterangan kepada Account Officer tentang kondisi calon nasabah, e. memberikan kabar atau info kepada nasabah mengenai hasil survey yang disetujui atau ditolak, f. membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kredit bermasalah atau terlambat membayar, g. mencapat target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan perusahaan, dan h. mencari nasabah untuk menempatkan tabungan atau deposito di PT. BPR Nguter Surakarta. 13. Legal dan HRD Legal dan HRD memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. menyelesaikan permasalahan hukum perusahaan yang dialami perusahaan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. menyelesaikan penanganan kredit bermasalah, c. sidang pengadilan, kantor lelang dan somasi debitur, d. melakukan perekrutan karyawan baru, e. penilaian dan pengawasan karyawan pada masa percobaan, dan f. koordinasi dengan kasie. 14. Teller/Kasir Teller/kasir memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran, tabungan, pengambilan tunai dari bank – pick up service), b. pengeluaran biaya – biaya yang disertai nota ataupun kwitansi, c. pencatatan semua kwitansi dari nota pemasukan dan pengeluaran di buku kasir kemudian dicatat kembali pada buku pemasukan kas dan pengeluaran kas, d. Input ke program sistem, dan e. akhir hari membuat laporan mutasi kas (jumlah uang). 15. Staf Tabungan/Deposito Staf tabungan memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. 1. melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan (cetak buku), 2. melayani
transaksi
nasabah
baik
penyetoran,
penarikan
pemindahbukuan, 3. update bunga tabungan setiap nasabah setiap akhir bulan,
commit to user
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. menyimpan aplikasi rekening, bukti setor/tarik, voucher jurnal transaksi. Staf deposito memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito, b. pembayaran bunga deposito nasabah (melalui tunai, transfer, kredit ke rekening, maupun pokok + bunga), c. membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo, d. menyimpan aplikasi penempatan dan pencairan deposito, slip/bukti pembayaran bunga, bilyet deposito, e. input transaksi deposito, dan f. membuat laporan bulanan untuk LPS. 16. Staf Pembukuan/Accounting Staf pembukuan memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. melakukan pengecekan penghitungan bunga deposito dari bagian deposito, b. membuat laporan untuk BI (laporan bulanan, laporan pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, laporan mingguan), c. mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak, d. membuat voucher pembukuan, e. melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian(bagian kredit, tabungan dan deposito, kasir),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. membuat laporan keuangan dan input transaksi, g. melakukan order pembelian (ATK dan Umum), h. melakukan transaksi yang berhubungan dengan antar bank Aktiva, i. melakukan pengecekan terhadap kas masuk atau kas keluar, dan j. Membuat daftar tunjangan perbaikan sepeda motor karyawan. 17. Satuan Pengawas Intern (SPI) Satuan Pengawas Intern (SPI) memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain. a. memeriksa mutsi kas pada akhir hari secara berkala, b. memeriksa bukti – bukti transaksi harian secara periodik dan membandingkan dengan peraturan – peraturan yang ada, c. membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank Indonesia, d. melakukan on the spot ke debitur secara berkala, e. melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember, f. melakukan pemeriksaan persediaan buku tabungan dan bilyet deposito setiap bulan April, Agustus dan Desember, g. memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkannya dengan kartu tabungan, h. berkoordinasi dengan bagian – bagian yang berkaitan dengan pemeriksaan, i. membantu dewan komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja Bank setiap bulan Juni dan Desember,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
j. membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan, dan k. menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada dewan komisaris dan dewan direksi. D. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dunia usaha yang semakin ketat persaingannya dan semakin berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, menuntut kemampuan manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan secara cepat, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut dan melakukan pengelolaan terhadap aset yang dimilikinya dengan baik untuk mencapai tingkat laba yang maksimal. Kemampuan tersebut memerlukan informasi akuntansi yang handal dan dapat dipercaya yang digunakan manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya dan pengambilan keputusan ekonomi yang lain serta pengelolaan aset yang baik akan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan – tujuannya dengan cepat, efektif dan efisien. Begitu pula sebaliknya, pengelolaan aset yang buruk akan berakibat pada pemborosan dan tidak tercapainya tujuan perusahaan yang diinginkan. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 1993). Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur – unsur sistem akuntansi meliputi : 1. Formulir, 2. Jurnal, 3. Buku Besar, 4. Buku Pembantu dan 5. Laporan Keuangan. Sistem Pengendalian Intern adalah sistem yang dibuat dan digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meminimalkan hal – hal yang tidak diinginkan yang akan merugikan perusahaan. Mengotimalkan sumber daya dapat diartikan meningkatkan ketepatan dan ketelitian data serta menciptakan data akuntansi
yang
dapat
dipercaya
dalam
pencatatan
dan
penyajiannya.
Meminimalkan hal – hal yang tidak diinginkan bertujuan untuk menjaga atau melindungi aset perusahaan seperti mengurangi kesalahan, kecurangan dan kerusakan. Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akutansi (2001) unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern meliputi empat unsur besar yang tiap poinnya tidak dapat dipisahkan, keempat unsur itu adalah: a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, pendapatan dan biaya. c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit orgaisasi. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Penerapan sistem pengendalian internal tersebut sangat penting pada perusahaan. Terutama pengendalian internal terhadap kas, karena kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Kas memiliki karakteristik yang tidak dimiliki aktiva lancar lainnya, yaitu kas tidak mudah diidentifikasi pemiliknya, dapat diuangkan segera, mudah dibawa-bawa serta mudah untuk ditransfer dalam waktu yang relatif cepat. Mengingat karakteristiknya, kas merupakan aktiva yang paling mudah disalahgunakan. Oleh karenanya bagian penerimaan dan pengeluaran kas di dalam suatu perusahaan harus dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap kas. Seperti halnya PT. BPR Nguter Surakarta, kas merupakan salah satu modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Selain itu, kas merupakan sumber atau sasaran yang paling mudah untuk disalahgunakan. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian internal yang memadai, tetapi dalam praktiknya transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta pada bagian keuangan merangkap dua fungsi yaitu penyimpanan dan pencatatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa belum berjalannya sistem pengendalian internal secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
baik,
yang
digilib.uns.ac.id
memungkinkan
terjadi
persekongkolan
untuk
melakukan
penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap kas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nguter Surakarta.” E. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagi berikut. a. Bagaimanakah sitem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta yang selama ini diterapkan ? b. Apakah sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta sudah sesuai dengan standar operasional dan prosedur perusahaan ? F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT BPR Nguter Surakarta yang selama ini diterapkan, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. mengevaluasi apakah sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT BPR Nguter Surakarta yang selama ini berjalan sudah sesuai dengan standar operasional dan prosedur perusahaan yang telah ditetapkan. G. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. a. Bagi Perusahaan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan oleh perusahaan yang dapat bermanfaat dan berguna bagi perusahaan khususnya dalam sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas. b. Bagi Penulis 1. penelitian ini digunakan penulis sebagai kesempatan yang dapat digunakan penulis untuk menerapkan teori – teori yang telah diterima di bangku kuliah serta menambah wawasan penulis tentang dunia kerja, dan 2. mampu mengevaluasi apakah Sistem Pengendalian Intern telah diterapkan pada sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta sudah memadai dan sesuai standar operasional dan prosedur perusahaan yang telah ditetapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Bagi Pembaca Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas serta sebagai bahan acuan dalam penyusunan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Bank Menurut Undang – Undang Negara Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Pengertian bank menurut UU Negara Republik Indonesia No. 11 Tahun 1998 adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Menurut UU No. 14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok – pokok Perbankan, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut undang –undang No. 10 tahun 1998, pengertian bank adalah bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentu-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian – pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan lembaga yang menjadi sarana dalam kebijakan pemerintah dan kebijakan moneter. 2. Bank Perkreditan Rakyat Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang berbentuk tabungan dan pinjaman kepada pihak lain dengan harapan bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa bunga sebagai pendapatan yang bersangkutan. 1. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Kegiatan yang diperbolehkan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat sebagai berikut. 1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, 2) memberikan kredit, 3) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan / atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas. b. Kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat sebagai berikut. 1) menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, 2) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, 3) melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah kebawah, 4) melakukan usaha perasuransian, dan 5) melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR. 3. Sistem Dan Prosedur Mulyadi (2001) mendefinisikan sistem adalah gabungan suatu sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sedangkan menurut Baridwan (1993), sistem adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Sistem
pada
dasarnya
adalah
sekelompok
unsur
yang
erat
hubungannya dengan satu sama lainnya, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem itu terdiri dari jaringan prosedur. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) yaitu suatu uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Baridwan (1993) mendefinisikan prosedur sebagai suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Yang termasuk dalam kegiatan klerikal yaitu menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Jadi sistem terdiri dari prosedur yang berantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (Clerical Operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar yaitu : menulis, menggandakan, menghitung,
memberi
kode,
mendaftar,
commit to user
memilih,
memindah
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membandingkan. 4. Sistem Informasi Akuntansi Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2001) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyatakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Adapun menurut Baridwan (1990) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pembuat keputusan yang relevan kepada pihak ekstern dan intern perusahaan. Dilihat secara umum dari definisi diatas bahwa selain faktor manusia ada unsur – unsur lain yang melekat pada sistem informasi akuntansi tersebut. Adapun unsur – unsur suatu sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2001) yaitu. 1. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut juga dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi didokumentasikan diatas secarik kertas. Formulir sering disebut juga dengan istilah media karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar dalam pencatatan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal, data keuangan pertama kali diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal terdapat juga kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasan transaksi tertentu kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar, 3. Buku Besar buku besar (general ledger) terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening – rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur – unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan, 4. Buku Pembantu buku pembantu terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu pada buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi terakhir yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi setelah data transaksi kas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
setelah data akuntansi keuangan dicata dalam buku – buku tersebut proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi dalam catatan akuntansi, dan 5. Laporan Keuangan laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan arus kas dan catatan – catatan laporan keuangan. 5. Kas kas didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 (2009) terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Menurut Munawir (1983), pengertian kas adalah kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet). Pengertian kas menurut Mulyadi adalah alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya. Sedangkan menurut Baridwan (2008), kas adalah suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, artinya kas adalah aktiva paling sering berubah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. 6. Sistem Pengendalian Intern 1) Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengawasan intern (AICPA / American Institute of Certified Public Accountants dalam Baridwan, 1990) dalam arti luas yaitu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi didalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. Menurut Mulyadi (2001), menyatakan bahwa sistem pengendalian intern adalah proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen dan personil lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yakni kendala pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. 2) Tujuan Sistem Pengendalian Intern Tujuan dari adanya sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Menjaga kekayaan organisasi Kekayaan fisik perusahaan dapat dicuri dan disalah gunakan oleh berbagai pihak. Sistem pengendalian intern ini dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Manajemen harus memiliki data akuntansi yang tepat serta dapat diuji ketepatannya untuk melaksanakan operasi perusahaan, berbagai macam data yang digunakan untuk mengambil keputusan yang penting. c. Mendorong efisiensi usaha Pengendalian
dalam
suatu
perusahaan
juga
dimaksud
untuk
menghindari pekerjaan – pekerjaan berganda yang tdak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber – sumber dana yang efisien. d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sistem pengendalian intern memberikan jminan untuk ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan. 3) Karakteristik dan Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern a. Karakteristik Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern yang baik memiliki karakteristik yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meliputi hal – hal berikut. 1.
suatu rencana organisasi yang memungkinkan adanya pemisahan pertanggungjawaban fungsi secara tepat,
2. suatu sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang tepat untuk memungkinkan accounting control, yang memadai terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya, 3. praktek yang sehat diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap bagian organisasi, dan 4. kualitas pengamat yang cocok dengan tanggungjawabnya.
Karakteristik yang baik akan mendukung terciptanya sistem pengendalian intern yang efektif. Rencana organisasi, sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang tepat, praktek yang sehat serta kualitas pengamat yang cocok harus terintegrasi dengan baik dalam pelaksanaan tugasnya. Kelancaran pekerjaan akan memudahkan sistem pengendalian intern dalam mencapai tujuan. b. Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern Keterbatasan yang terdapat dalam sistem pengendalian intern dapat mengakibatkan tujuan dari sistem pengendalian intern tidak tercapai. Keterbatasan – keterbatasan tersebut menurut Mulyadi (2002) adalah. 1. kesalahan dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin yang biasanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan oleh manajemen atau personel lain. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh tidak memadainya informasi yang diterima, keterbatasan waktu dan tekanan lain, 2. adanya kekeliruan dalam memahami perintah, terjadi kesalahan karena kelalaian dan perubahan bersifat sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur yang telah diterapkan, 3. kerja sama antara pihak – pihak yang terkait, yang mana antara pihak – pihak tersebut seharusnya saling mengawasi, tetapi saling bekerja sama untuk menutupi kesalahan – kesalahan yang dibuat baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dan 4. manajemen mengabaikan sistem dan prosedur yang sudah diterapkan semata – mata untuk kepentingan pribadinya sehingga sistem pengendalian intern tidak berfungsi dengan baik, dan 5. biaya yang telah dikeluarkan untuk penerapan sistem pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari adanya penerapan sistem pengendalian intern tersebut. 4) Unsur – Unsur Sistem Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2001) unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern meliputi empat unsur besar yang tiap poinnya tidak dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dipisahkan, keempat unsur tersebut adalah. a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Prinsip pembagiannya adalah harus dipisahkan menurut fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akutansi. Struktur organisasi harus dapat menunjukkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas, dalam arti suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan pemisahan fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Segala bentuk penggunaan dokumen harus diawasi sedemikian rupa untuk mengawasi pelaksanaan otorisasi. Formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalaannya (reliability) yang tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi Cara – cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah. 1) penggunaan
formulir
bernomor
urut
tercetak
yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh berwenang, 2) pemeriksaan mendadak (surprised audit), 3) setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain, 4) perputaran jabatan (job rotation), 5) keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, 6) secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya, dan 7) pembentukan
unit
organisasi
yang
bertugas
mengecek
efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian intern yang lain. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut dapat ditempuh. 1) seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Manajemen harus melakukan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat –
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
syarat
yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan
menduduki jabatan tersebut, dan 2) pengembangan
pendidikan
karyawan
selama
menjadi
karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembaganan pekerjaannya. 5) Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dikaitkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Suatu pengendalian internal dikatakan efektif apabila memahami tingkat sejauh mana tujuan operasi entitas tercapai, laporan keuangan yang diterbitkan dipersiapkan secara handal, hukum dan regulasi yang berlaku dipatuhi. 7. Sistem Penerimaan Kas Sistem penerimaan kas adalah suatu sistem yang dirancang untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem penerimaan kas merupakan proses aliran kas yang terjadi di perusahaan terus menerus sepanjang perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang (Mulyadi, 2001). Namun pemerimaan kas tidak hanya tergantung oleh kedua hal itu saja, tergantung dari bidang usaha perusahaan masing – masing. Dalam perbankan khususnya Bank Pekreditan Rakyat sumber utama penerimaan kas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berasal dari piutang yang diberikan pada nasabah. Piutang dalam hal ini dapat diartikan sebagai pembayaran angsuran kredit pada Bank Perkreditan Rakyat dari kredit/pinjaman yang telah diberikan kepada nasabah. Pengendalian intern penerimaan kas merupakan pengendalian intern yang saling memisahkan fungsi antara pencatatan dan pengurusan kas yang jelas, dengan bertujuan untuk menghindari terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang kemungkinan terjadi dalam perusahaan. Dengan adanya pengendalian intern maka penerimaan kas dalam perusahaan tidak dapat digelapkan oleh siapapun. Beberapa prinsip pengawasan intern terhadap penerimaan kas yang dapat dijadikan pedoman adalah sebagai berikut (Baridwan, 1997). a. harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank, b. diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas, dan c. diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas. Dari pernyataan di atas sehingga dapat disimpulkan bahwa penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut akan menimbulkan perputaran yang sering disebut dengan arus kas. 8. Sistem Pengeluaran Kas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sistem pengeluaran kas ada dua macam yaitu pengeluaran kas dengan cek dan pengeluaran kas dengan uang tunai. (Mulyadi, 2001). Sedangkan sistem pengeluaran kas merupakan sistem yang dirancang untuk menangani transaksi – transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas yang terjadi secara rutin pada suatu perusahaan. Pengeluaran uang kas dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar berbagai macam transaksi. Apabila pengeluaran kas tidak dijalankan dengan ketat, maka seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengendalian intern kas yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut (Baridwan, 1997). a. semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran – pengeluaran dari kas kecil, b. dibentuk kas kecil yang dapat diawasi dengan ketat, c. penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti – bukti yang lengkap atau dengan kata lain dengan menggunakan sistem voucher, d. dipisahkan antara orang – orang yang mengumpulkan bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran cek, e. diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang berubah – ubah, dan f. diharuskan membuat laporan kas harian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta a. Fungsi Terkait Fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari angsuran kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Fungsi Teller Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi angsuran kredit PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi teller bertanggung jawab antara lain. a) mencocokkan dan memeriksa jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh fungsi kredit, b) apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh fungsi kredit tidak cocok, maka fungsi teller harus menyerahkan kembali ke fungsi kredit untuk dikoreksi kembali, c) apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh fungsi kredit cocok, maka fungsi teller melakukan input transaksi penerimaan kas dan mencatat penerimaan kas tersebut ke daftar penerimaan kas, d) mencetak validasi pada slip setoran, e) menyerahkan slip setoran lembar kedua dan kartu pinjaman kepada debitur, f) menyerahkan slip setoran lembar pertama pada fungsi kredit, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g) pada akhir hari, fungsi teller mencetak laporan mutasi kas harian. 2) Fungsi Kredit (Divisi Angsuran) Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi angsuran kredit PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi kredit bertanggung jawab antara lain. a) menghitung kewajiban yang harus dibayar debitur, kemudian mencatatnya pada kartu pinjaman milik debitur dan arsip PT. BPR Nguter Surakarta, b) membuat slip setoran rangkap dua dan membubuhkan tanda tangan. Kemudian slip setoran rangkap dua tersebut diserahkan kepada fungsi teller untuk diperiksa dan dicocokkan dengan jumlah angsuran debitur, c) menerima kembali slip setoran lembar pertama dari fungsi teller, dan d) membuat voucher penerimaan kas berdasarkan bukti setor dalam satu hari kemudian menyerahkan voucher penerimaan kas pada fungsi akuntansi. 3) Fungsi Akuntansi Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi angsuran kredit PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi akuntansi bertanggung jawab antara lain. a) menerima voucher penerimaan kas dari fungsi kredit, b) mengecek voucher jurnal transaksi harian, dan c) input transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Dokumen yang Digunakan Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari angsuran kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Slip Setoran Yaitu dokumen yang digunakan untuk mencatat setoran angsuran kredit berupa pokok dan bunga yang digunakan nasabah/debitur untuk membayar sejumlah uang yang tertera pada slip setoran kepada teller. Slip setoran terdiri dari dua rangkap, yaitu. a) lembar pertama berwarna putih, diberikan dan disimpan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar pembuatan voucher, dan b) lembar kedua berwarna kuning, diberikan kepada nasabah. 2) Kartu Pinjaman Yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat angsuran kredit yang harus disetorkan oleh debitur. 3) Daftar Penerimaan Kas Yaitu daftar yang digunakan oleh teller untuk mencatat penerimaan kas yang terjadi dalam satu hari. 4) Voucher Penerimaan Kas Yaitu dokumen yang digunakan untuk rekapitulasi penerimaan kas yang berasal dari angsuran kredit. Voucher penerimaan kas ini dibuat oleh divisi angsuran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari angsuran kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Buku Kas Yaitu catatan yang berisi tentang kas masuk maupun kas keluar berdasarkan bukti kas yang terjadi dalam satu hari yang dbuat oleh teller. 2) Jurnal Penerimaan Kas Yaitu catatan yang berisi total penerimaan kas yang diterima selama satu bulan. 3) Daftar Mutasi Kas Harian Yaitu lembaran yang digunakan untuk pencatatan transaksi teller, yang dimana dalam mutasi harian kasir ini terdapat saldo awal para teller serta gambaran mutasi penerimaan tunai yang terjadi lewat teller serta perincian uang saldo harian secara fisik. 4) Buku Besar Yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat jumlah penerimaan kas yang sudah direkapitulasi melalui jurnal penerimaan kas. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Prosedur penerimaan kas yang berasal dari angsuran kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta adalah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Fungsi Kredit menghitung kewajiban yang harus dibayar debitur, kemudian mencatatnya pada kartu pinjaman milik debitur dan arsip PT. BPR Nguter Surakarta. Membuat slip setoran rangkap dua dan membubuhkan tanda tangan. Kemudian slip setoran rangkap dua tersebut diserahkan kepada fungsi teller untuk diperiksa dan dicocokkan dengan jumlah angsuran debitur, 2) Fungsi Teller mencocokkan dan memeriksa jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh fungsi kredit. Apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh fungsi kredit tidak cocok, maka fungsi teller harus menyerahkan kembali ke fungsi kredit untuk dikoreksi kembali. Apabila sudah cocok, maka fungsi teller menginput transaksi penerimaan kas
dan mencatat
penerimaan kas tersebut ke daftar penerimaan kas yang pada akhir hari digunakan untuk mencetak laporan mutasi kas harian, kemudian mencetak validasi pada slip setoran. Kemudian fungsi teller menyerahkan slip setoran lembar kedua dan kartu pinjaman yang sudah dibubuhi cap lunas kepada debitur untuk disimpan. Kemudian menyerahkan slip setoran lembar pertama ke fungsi kredit dan pada akhir hari membuat voucher penerimaan kas dari berbagai bukti setoran yang terjadi pada hari itu, kemudian diserahkan pada fungsi akuntansi, dan 3) Fungsi akuntansi menerima voucher penerimaan kas dari fungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kredit, kemudian melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian dan menginput transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. e. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit PT. BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Angsuran Kredit
2
Mulai
slip setoran 1 Menerima kartu pinjaman & menghitung kewajiban debitur dan membuat slip setoran
Membuat voucher penerimaan kas
1 Slip setoran
Slip setoran 2
1
Voucher Kartu Pinjaman
3
1
Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teller 1
Mencocokkan dan menerima uang dengan slip setoran
1 Slip setoran 2 Kartu pinjaman uang
Cocok ?
Tidak
Serahkan kembali pada divisi angsuran untuk dikoreksi
Ya Input transaksi penerimaan kas
Cetak validasi slip setoran
Mencatat ke Daftar Penerimaan Kas
Slip Setoran 1 Slip setoran 2 Kartu pinjaman
2
uang
Nasabah Gambar 2.2 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akuntansi
3
Slip setoran 1 Voucher penerimaan kas
Mengecek voucher jurnal transaksi harian
T
Input transaksi penerimaan kas
Jurnal Penerimaan Kas
Selesai
Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan pada PT. BPR Nguter Surakarta a. Fungsi Terkait Fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari setoran tabungan pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Fungsi Teller Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi setoran tabungan PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi teller bertanggung jawab antara lain. a) menerima slip setoran rangkap dua, buku tabungan nasabah dan uang setoran tabungan dari nasabah, b) mencocokkan dan memeriksa jumlah uang setoran tabungan dengan slip setoran, c) apabila jumlah uang setoran tabungan dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah tidak cocok, maka fungsi teller harus menyerahkan kembali ke nasabah untuk dikoreksi kembali, d) apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah, maka fungsi teller melakukan input transaksi penerimaan kas dan mencatat penerimaan kas tersebut ke daftar penerimaan kas, e) mencetak validasi pada slip setoran, f) menyerahkan slip setoran tabungan lembar kedua dan buku tabungan kepada nasabah untuk disimpan oleh nasabah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bersangkutan, g) menyerahkan slip setoran tabungan lembar pertama pada fungsi tabungan, dan h) pada akhir hari, fungsi teller mencetak laporan mutasi kas harian. 2) Fungsi Dana (Fungsi Tabungan/Deposito) Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi setoran tabungan PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi tabungan bertanggung jawab antara lain. a) menerima slip setoran lembar pertama dari fungsi teller dan membuat voucher penerimaan kas, dan b) menyerahkan slip setoran lembar pertama dan voucher penerimaan kas ke fungsi akuntansi. 3)
Fungsi Akuntansi
Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi setoran tabungan PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi akuntansi bertanggung jawab antara lain. a) menerima slip setoran lembar pertama dan voucher penerimaan kas dari fungsi tabungan, b) mengecek voucher jurnal transaksi harian, dan c) input transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari setoran tabungan pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Slip Setoran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Yaitu dokumen yang digunakan untuk mencatat setoran angsuran kredit berupa pokok dan bunga yang digunakan nasabah/debitur untuk membayar sejumlah uang yang tertera pada slip setoran kepada teller. Slip setoran terdiri dari dua rangkap, yakni. a) lembar pertama berwarna putih, diberikan dan disimpan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar pembuatan voucher, dan b) lembar kedua berwarna kuning, diberikan kepada nasabah. 2) Buku Tabungan Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah yang berisi tentang transaksi nasabah terhadap rekening tersebut selama ini. 3) Daftar Penerimaan Kas Yaitu daftar yang digunakan oleh teller untuk mencatat penerimaan kas yang terjadi dalam satu hari. 4) Voucher Penerimaan Kas Yaitu dokumen yang digunakan untuk rekapitulasi penerimaan kas yang berasal dari setoran tabungan. Voucher penerimaan kas ini dibuat oleh divisi tabungan/deposito. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari setoran tabungan pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Buku Kas Yaitu catatan yang berisi tentang kas masuk maupun kas keluar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berdasarkan bukti kas yang terjadi dalam satu hari yang dbuat oleh teller. 2) Jurnal Penerimaan Kas Yaitu catatan yang berisi total penerimaan kas yang diterima selama satu bulan. 3) Daftar Mutasi Kas Harian Yaitu lembaran yang digunakan untuk pencatatan transaksi teller, yang dimana dalam mutasi harian kasir ini terdapat saldo awal para teller serta gambaran mutasi penerimaan tunai yang terjadi lewat teller serta perincian uang saldo harian secara fisik. 4) Buku Besar Yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat jumlah penerimaan kas yang sudah direkapitulasi melalui jurnal penerimaan kas. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Prosedur penerimaan kas yang berasal dari setoran tabungan pada PT. BPR Nguter Surakarta adalah. 1) Fungsi Teller menerima uang setoran, buku tabungan dan slip setoran rangkap dua dari nasabah. Kemudian fungsi teller mencocokkan dan memeriksa jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah. Apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah tidak cocok, maka fungsi teller harus menyerahkan kembali ke nasabah untuk dikoreksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kembali. Apabila sudah cocok, maka fungsi teller menginput transaksi penerimaan kas dan mencatat penerimaan kas tersebut ke daftar penerimaan kas yang pada akhir hari digunakan untuk mencetak laporan mutasi kas harian, kemudian mencetak validasi pada slip setoran. Kemudian fungsi teller menyerahkan slip setoran lembar kedua dan buku tabungan yang kepada nasabah yang bersangkutan untuk disimpan. Kemudian menyerahkan slip setoran
lembar
pertama
ke
fungsi
dana
(fungsi
tabungan/deposito), 2) Fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) menerima slip setoran lembar pertama dari fungsi teller dan pada akhir membuat voucher penerimaan kas. Kemudian menyerahkan slip setoran lembar pertama dan voucher penerimaan kas ke fungsi akuntansi, dan 3) Fungsi akuntansi menerima voucher penerimaan kas dari fungsi dana
(fungsi
tabungan/deposito),
kemudian
melakukan
pengecekan voucher jurnal transaksi harian dan menginput transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. e. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan PT. BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teller Mulai Menerima uang, buku tabungan dan slip setoran 1 Slip Setoran 2 Buku Tabungan Uang
Tidak Cocok ? Ya
Serahkan kembali ke nasabah utk dikoreksi
Input transaksi penerimaan kas
Cetak validasi slip setoran
Mencatat ke daftar penerimaan kas Slip Setoran Slip Setoran 2
1
Buku Tabungan
uang
1
nasabah
commit to user Gambar 2.4 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabungan/Deposito
1
Slip setoran
1
Membuat voucher penerimaan kas
Slip setoran 1 Voucher Penerimaan Kas
2
Gambar 2.5 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan (Lanjutan) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akuntansi 2
Slip setoran 1 Voucher penerimaan kas
Mengecek voucher jurnal transaksi harian T
Input transaksi penerimaan kas
Jurnal Penerimaan Kas
Selesai
Gambar 2.6 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta a. Fungsi Terkait Fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Fungsi Teller Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi setoran deposito PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi teller bertanggung jawab antara lain. a) menerima slip setoran rangkap dua dan uang setoran deposito dari nasabah, b) mencocokkan dan memeriksa jumlah uang setoran deposito dengan slip setoran, c) apabila jumlah uang setoran deposito dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah tidak cocok, maka fungsi teller harus menyerahkan kembali ke nasabah untuk dikoreksi kembali, d) apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah, maka fungsi teller melakukan input transaksi penerimaan kas dan mencatat penerimaan kas tersebut ke daftar penerimaan kas, e) mencetak validasi pada slip setoran, f) menyerahkan slip setoran deposito lembar kedua kepada nasabah untuk disimpan oleh nasabah yang bersangkutan, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g) menyerahkan slip setoran deposito lembar pertama pada fungsi tabungan, dan h) pada akhir hari, fungsi teller mencetak laporan mutasi kas harian. 2) Fungsi Dana (Fungsi Tabungan/Deposito) Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi setoran deposito PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi deposito bertanggung jawab antara lain. a) menerima slip setoran lembar pertama dari fungsi teller, b) menginput data dan mencetak bilyet deposito rangkap dua, c) membubuhkan materai dan meminta otorisasi bilyet deposito kepada Direksi, d) menyerahkan bilyet deposito lembar pertama yang sudah dibubuhi materai dan diotorisasi kepada Deposan, kemudian fungsi deposito mengarsip bilyet deposito lembar kedua, e) pada akhir hari, fungsi deposito membuat voucher penerimaan kas yang berasal dari setoran deposito, dan f) menyerahkan slip setoran dan voucher penerimaan kas pada fungsi akuntansi. 3)
Fungsi Akuntansi
Dalam sistem penerimaan kas dari transaksi setoran deposito PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi akuntansi bertanggung jawab antara lain. a) menerima slip setoran lembar pertama dan voucher penerimaan kas dari fungsi deposito,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) mengecek voucher jurnal transaksi harian, dan c) input transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Slip Setoran Yaitu dokumen yang digunakan untuk mencatat setoran angsuran kredit berupa pokok dan bunga yang digunakan nasabah/debitur untuk membayar sejumlah uang yang tertera pada slip setoran kepada teller. Slip setoran terdiri dari dua rangkap, yakni. a) lembar pertama berwarna putih, diberikan dan disimpan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar pembuatan voucher, dan b) lembar kedua berwarna kuning, diberikan kepada nasabah. 2) Bilyet Deposito Yaitu dokumen yang berfungsi sama seperti buku tabungan dalam kegiatan menabung. Bilyet deposito merupakan bukti bahwa deposan memiliki deposito seperti yang tertera pada bilyet deposito. Bilyet deposito ini dibubuhi materai serta disimpan oleh nasabah dan diarsip oleh fungsi dana. 3) Daftar Penerimaan Kas Yaitu daftar yang digunakan oleh teller untuk mencatat penerimaan kas yang terjadi dalam satu hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Voucher Penerimaan Kas Yaitu dokumen yang digunakan untuk rekapitulasi penerimaan kas yang berasal dari setoran deposito. Voucher penerimaan kas ini dibuat oleh divisi tabungan/deposito. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Buku Kas Yaitu catatan yang berisi tentang kas masuk maupun kas keluar berdasarkan bukti kas yang terjadi dalam satu hari yang dbuat oleh teller. 2) Jurnal Penerimaan Kas Yaitu catatan yang berisi total penerimaan kas yang diterima selama satu bulan. 3) Daftar Mutasi Kas Harian Yaitu lembaran yang digunakan untuk pencatatan transaksi teller, yang dimana dalam mutasi harian kasir ini terdapat saldo awal para teller serta gambaran mutasi penerimaan tunai yang terjadi lewat teller serta perincian uang saldo harian secara fisik. 4) Buku Besar Yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat jumlah penerimaan kas yang sudah direkapitulasi melalui jurnal penerimaan kas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Prosedur penerimaan kas yang berasal dari setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta adalah. 1) Fungsi Teller menerima uang setoran dan slip setoran rangkap dua dari nasabah. Kemudian fungsi teller mencocokkan dan memeriksa jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah. Apabila jumlah uang dengan slip setoran yang telah dibuat oleh nasabah tidak cocok, maka fungsi teller harus menyerahkan kembali ke nasabah untuk dikoreksi kembali. Apabila sudah cocok, maka fungsi teller menginput transaksi penerimaan kas dan mencatat penerimaan kas tersebut ke daftar penerimaan kas yang pada akhir hari digunakan untuk mencetak laporan mutasi kas harian, kemudian mencetak validasi pada slip setoran. Kemudian fungsi teller menyerahkan slip setoran lembar kedua kepada nasabah yang bersangkutan untuk disimpan. Kemudian menyerahkan slip setoran lembar pertama ke fungsi dana (fungsi tabungan/deposito), 2) Fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) menerima slip setoran lembar pertama dari fungsi teller. Setelah itu fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) menginput data dan mencetak bilyet deposito rangkap dua. Kemudian membubuhkan materai dan meminta otorisasi bilyet deposito kepada Direksi. Lalu menyerahkan bilyet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
deposito lembar pertama yang sudah dibubuhi materai dan diotorisasi kepada Deposan, kemudian fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) mengarsip bilyet deposito lembar kedua. Pada akhir hari, fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) membuat voucher penerimaan kas yang berasal dari slip setoran yang terjadi pada hari itu. Kemudian menyerahkan slip setoran dan voucher penerimaan kas pada fungsi akuntansi, dan 3) Fungsi akuntansi menerima voucher penerimaan kas dari fungsi dana
(fungsi
tabungan/deposito),
kemudian
melakukan
pengecekan voucher jurnal transaksi harian dan menginput transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. e. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito PT. BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teller
Mulai
Menerima uang dan slip setoran
Slip setoran 1 Slip setoran 2 uang
Serahkan kembali ke nasabah untuk dikoreksi
Tidak
Cocok ? Ya
Input transaksi penerimaan kas
Cetak validasi slip setoran
Mencatat ke daftar penerimaan kas
Slip setoran 1 Slip setoran 2 uang 1 nasabah
Gambar 2.7 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Deposito 1
Slip setoran 1
Membuat bilyet deposito Membubuhkan materai dan meminta otorisasi kemudian menyerahkan pada deposan
Bilyet deposito1 Bilyet deposito2
Membuat voucher penerimaan kas
T
Slip setoran 1 voucher
2
Gambar 2.8 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito (Lanjutan) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akuntansi 2
Slip setoran 1 Voucher
Mengecek voucher jurnal transaksi harian
T
Input transaksi penerimaan kas
Jurnal Penerimaan Kas
Selesai
Gambar 2.9 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito (Lanjutan) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas pada PT. BPR Nguter Surakarta terhadap Unsur – Unsur Sistem Pengendalian Intern a. Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas yang berasal dari angsuran kredit, setoran tabungan dan setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta, unsur pengendalian intern dijelaskan sebagai berikut. 1) Adanya pemisahan antara fungsi teller dengan fungsi kas. Fungsi teller merupakan fungsi yang harus dipisahkan dari fungsi kas. Fungsi kas merupakan fungsi penyimpanan dana. Dengan adanya pemisahan
fungsi
ini
mengakibatkan
setiap
penerimaan
kas
dilaksanakan oleh fungsi teller dan fungsi kas. Sehingga penerimaan yang diperiksa oleh fungsi teller akan diperiksa oleh fungsi kas. 2) Adanya pemisahan antara fungsi kas dengan fungsi akuntansi. Unsur sistem pengendalian intern yang baik harus dipisahkannya fungsi menurut fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. Dengan pemisahan fungsi – fungsi tersebut, maka akan menjamin ketelitian data – data yang dimiliki oleh perusahaan dan menjaga kekayaan perusahaan. 3) Semua tahap suatu transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu fungsi, tanpa ada campur tangan dari fungsi lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam suatu transaksi penerimaan kas, melibatkan berbagai fungsi yang berkaitan. Contohnya dalam penerimaan kas dari angsuran kredit, tahap – tahap penerimaan kas dilaksanakan oleh fungsi kredit (divisi angsuran), fungsi teller dan fungsi akuntansi. Sedangkan dalam penerimaan kas dari setoran tabungan, tahap – tahap penerimaan kas dilaksanakan oleh fungsi teller, fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) dan fungsi akuntansi. Dalam penerimaan kas dari setoran deposito, tahap – tahap penerimaan kas dilaksanakan oleh fungsi teller, fungsi dana (fungsi tabungan/deposito) dan fungsi akuntansi. b.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam suatu organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Setiap dokumen merupakan dasar pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. 1) Slip setoran yang digunakan untuk transaksi penerimaan kas harus diotorisasi oleh fungsi terkait. Slip setoran merupakan dokumen yang diguankan untuk mencatat angsuran kredit dan setoran tabungan/deposito. Setiap slip setoran yang digunakan untuk transaksi penerimaan kas harus ditandai dengan validasi/otorisasi. Kemudian disimpan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan pembukuan. 2) Prosedur pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan pada dokumen sumber yang didukung oleh dokumen pendukung yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lengkap serta prosedur pecatatan dilakukan oleh karyawan yang memiliki wewenang untuk mengubah catatan akuntansi tersebut. c.
Praktik yang Sehat 1) Penggunaan
formulir
sudah
bernomor
urut
tercetak
yang
pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang. 2) Dalam prosedur penerimaan kas sudah dibentuk fungsi – fungsi menurut tugasnya masing – masing yang tertera pada job description. 3) Jumlah kas yang diterima dari setoran tunai disetor seluruhnya ke fungsi kas pada hari yang sama dengan transaksi – transaksi tunai. 4) Penghitungan secara periodik dan secara mendadak (surprised audit) akan mengurangi resiko penggelapan kas dan penggunaan kas yang semestinya. Dalam penghitungan kas ini dilakukan pencocokan antara jumlah kas hasil perhitungan dengan jumlah kas yang seharusnya ada menurut faktur setoran tunai dan bukti penerimaan kas lainnya. 5) Sudah terbentuknya satuan pengawas intern yang bertugas untuk menjaga efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian intern. Satuan pengawas intern ini terpisah dari fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. d.
Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya PT. BPR Nguter Surakarta memiliki karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dimiliki oleh PT. BPR Nguter Surakarta adalah. 1) karyawan yang telah melewati seleksi berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Direksi PT. BPR Nguter melakukan seleksi dan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat – syarat yang dipenuhi oleh karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut. Sehingga karyawan yang menempati jabatan tersebut memiliki kredibilitas yang dibutuhkan PT. BPR Nguter Surakarta, 2) karyawan memiliki syarat pendidikan dan ketrampilan tertentu untuk menjadi karyawan PT. BPR Nguter Surakarta. Pendidikan dan ketrampilan harus sesuai dengan tugas yang akan dijalankan. Karyawan juga harus memiliki kejujuran, tanggung jawab, kinerja yang baik dan dapat dipercaya, dan 3) pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan PT. BPR Nguter Surakarta, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Sistem Pengeluaran Kas untuk Realisasi Pencairan Kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta a. Fungsi Terkait Fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi pencairan kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Fungsi Administrasi Kredit (Divisi Pencairan Kredit) Dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi administrasi kredit bertanggung jawab untuk menyiapkan semua berkas – berkas yang diperlukan untuk pencairan kredit seperti: disposisi pencairan kredit, tanda terima uang pinjaman, surat sanggup bayar, aplikasi tabungan/deposito, slip setoran, voucher pencairan kredit, dll. 2) Fungsi Kasir Dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi kasir bertanggung jawab untuk menerima disposisi pencairan kredit dan menyerahkan uang yang sesuai dengan besar pencairan kredit. 3) Fungsi Akuntansi Dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi pencairan kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk melakukan pencocokan antara hasil laporan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
voucher pencairan kredit dan menginput transaksi pengeluaran kas ke dalam jurnal pengeluaran kas. 4) Direksi Dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi pencairan kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta, direksi bertanggung jawab untuk melakukan otorisasi berkas – berkas pencairan kredit dan mengawasi dokumen
– dokumen
yang digunakan dalam
pemberian kredit kepada debitur. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi pencairan kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Berkas – berkas pencairan kredit Semua berkas dan dokumen yang digunakan untuk keperluan pencairan kredit. Berkas dan dokumen tersebut antara lain disposisi pencairan kredit, tanda terima uang pinjaman, slip setoran, surat kesanggupan pembayaran angsuran kredit, aplikasi pembukaan tabungan/deposito, spesimen tanda tangan nasabah, kartu pinjaman, surat pengakuan penerimaan pinjaman, fidusia dan surat perjanjian kredit. 2) Daftar Pengeluaran Kas Yaitu daftar yang digunakan oleh kasir untuk mencatat semua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengeluaran/pembayaran kas yang terjadi pada hari itu. 3) Voucher Pencairan Kredit Yaitu dokumen yang digunakan untuk rekapitulasi pengeluaran kas yang berasal dari realisasi pencairan kredit. Voucher pencairan kredit ini dibuat oleh divisi pencairan. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Buku Kas Yaitu catatan yang berisi tentang kas masuk maupun kas keluar berdasarkan bukti kas yang terjadi dalam satu hari yang dbuat oleh teller. 2) Jurnal Pengeluaran Kas Yaitu catatan yang berisi total pengeluaran kas yang diterima selama satu bulan. 3) Daftar Mutasi Kas Harian Yaitu lembaran yang digunakan untuk pencatatan transaksi teller, yang dimana dalam mutasi harian kasir ini terdapat saldo awal para teller serta gambaran mutasi penerimaan tunai yang terjadi lewat teller serta perincian uang saldo harian secara fisik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Buku Besar Yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat jumlah pengeluaran kas yang sudah direkapitulasi melalui jurnal pengeluaran kas. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Prosedur pengeluaran kas yang berasal dari realisasi pencairan kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta adalah. 1) Bagian kasir menerima slip penarikan realisasi pencairan kredit dari nasabah kemudian bagian kasir menyerahkannya ke bgaian pencairan. Kemudian bagian pencairan menyiapkan berkas – berkas pencairan kredit dan disposisi pencairan kredit. Bagian pencairan meminta otorisasi berkas – berkas pencairan kredit dan disposisi pencairan kredit pada direksi. Kemudian bagian pencairan melakukan input data pencairan kredit. Lalu disposisi dan slip penarikan diserahkan pada bagian kasir. Kemudian bagian pencairan membuat voucher pencairan kredit yang diserahkan pada bagian akuntansi, 2) Bagian kasir menerima disposisi dan slip penarikan dari bagian pencairan, kemudian bagian kasir menyiapkan dana sesuai yang tercantum pada disposisi pencairan kredit. Apabila sudah selesai disiapkan,
maka
bagian
kasir
akan
menginput
transaksi
pengeluaran kas dan mencatat pengeluaran kas tersebut ke daftar pengeluaran kas yang pada akhir hari digunakan untuk mencetak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
laporan mutasi kas harian. Bagian kasir mencetak validasi pada slip penariakn dan menyerahkan uang beserta slip penarikan lembar kedua. Kemudian slip penarikan lembar pertama diarsip oleh bagian kasir dan disposisi pencairan kredit diserahkan pada bagian dana untuk pembuatan voucher pencairan kredit yang nantinya diserahkan pada bagian akuntansi, dan 3) Bagian akuntansi menerima voucher pencairan kredit dari bagian dana, kemudian bagian akuntansi melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian dan menginput transaksi pengeluaran kas ke dalam jurnal pengeluaran kas. e. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas untuk Realisasi Pencairan Kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Kasir 2
Mulai
Menerima slip penarikan realisasi pencairan kredit dari nasabah
Slip penarikan 1 Slip penarikan 2
1
Slip penarikan 1 Slip penarikan 2 disposisi
Menyiapkan dana sesuai pencairan kredit Input transaksi pengeluaran kas
Cetak validasi slip penarikan
Mencatat ke daftar pengeluaran kas disposisi Slip penarikan 1 Slip penarikan 2 uang
3 T nasabah
Gambar 2.10 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Administrasi Kredit (Pencairan) 1
3
Slip penarikan 1
disposisi
Slip penarikan 2
Menyiapkan berkas dan disposisi pencairan kredit
Membuat voucher pencairan kredit
Meminta otorisasi Direksi
voucher disposisi
Input data pencairan kredit
4
Berkas pencairan Slip penarikan 1 Slip penarikan 2 disposisi
T
2
Gambar 2.11 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akuntansi 4
voucher disposisi
Mengecek voucher jurnal transaksi harian T Input transaksi pengeluaran kas
Jurnal Pengeluaran Kas
Selesai
Gambar 2.12 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Sistem Pengeluaran Kas untuk Pencairan Deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta a. Fungsi Terkait Fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas untuk pencairan deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Fungsi Dana (Divisi Tabungan/Deposito) Dalam sistem pengeluaran kas untuk pencairan deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi dana bertanggung jawab untuk menerima bilyet deposito dari nasabah, kuitansi yang telah dibuat oleh fungsi dana dan identitas diri nasabah. Kemudian membuat voucher pencairan deposito dengan bukti kas keluar. 2) Fungsi Kasir Dalam sistem pengeluaran kas untuk pencairan deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi kasir bertanggung jawab untuk menerima bilyet deposito disertai dengan kuitansi yang telah dibuat oleh fungsi dana dan identitas diri nasabah. Fungsi kasir juga menerima voucher pencairan deposito dari fungsi dana. 3) Fungsi Akuntansi Dalam sistem pengeluaran kas untuk pencairan deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mengotorisasi bilyet deposito, kwitansi dan identitas diri nasabah yang telah diajukan oleh fungsi dana, kemudian menerima voucher
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pencairan deposito yang telah divalidasi dari fungsi kasir. Fungsi akuntansi melakukan input transaksi pengeluaran kas ke dalam jurnal pengeluaran kas. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas untuk realisasi pencairan kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Bilyet Deposito Yaitu dokumen yang berfungsi sama seperti buku tabungan dalam kegiatan menabung. Bilyet deposito merupakan bukti bahwa deposan memiliki deposito seperti yang tertera pada bilyet deposito. Bilyet deposito ini dibubuhi materai serta disimpan oleh nasabah dan diarsip oleh fungsi dana. 2) Daftar Pengeluaran Kas Yaitu daftar yang digunakan oleh kasir untuk mencatat semua pengeluaran/pembayaran kas yang terjadi pada hari itu. 3) Voucher Pencairan Deposito Yaitu dokumen yang digunakan untuk rekapitulasi pengeluaran kas yang berasal dari pencairan deposito. Voucher pencairan deposito ini dibuat oleh divisi tabungan/deposito. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kas dari setoran deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut. 1) Buku Kas Yaitu catatan yang berisi tentang kas masuk maupun kas keluar berdasarkan bukti kas yang terjadi dalam satu hari yang dbuat oleh teller. 2) Jurnal Pengeluaran Kas Yaitu catatan yang berisi total pengeluaran kas yang diterima selama satu bulan. 3) Daftar Mutasi Kas Harian Yaitu lembaran yang digunakan untuk pencatatan transaksi teller, yang dimana dalam mutasi harian kasir ini terdapat saldo awal para teller serta gambaran mutasi penerimaan tunai yang terjadi lewat teller serta perincian uang saldo harian secara fisik. 4) Buku Besar Yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat jumlah pengeluaran kas yang sudah direkapitulasi melalui jurnal pengeluaran kas. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Prosedur pengeluaran kas yang berasal dari pencairan deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta adalah. 1) Fungsi dana menerima bilyet deposito dan identitas diri deposan dari deposan yang ingin mencairkan deposito. Kemudian fungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dana (divisi tabungan/deposito) mengecek data identitas diri deposan. Lalu fungsi dana membuat kuitansi pencairan deposito yang terdapat pengesahan dari deposan, bagian dana, akuntansi dan kepala bagian operasional. Kemudian fungsi dana meminta deposan untuk menandatangi bilyet deposito pada bagian belakang sebagai bukti pengesahan bahwa deposan ingin mencairkan deposito. Fungsi dana menyerahkan kuitansi, bilyet deposito dan identitas diri deposan pada bagian akuntansi. Kemudian fungsi dana membuat voucher pencairan deposito yang juga diserahkan ke bagian akuntansi, 2) Fungsi akuntansi menerima kuitansi, bilyet deposito dan identitas diri deposan, kemudian dokumen – dokumen tersebut dicek kembali kebernaran datanya dan diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Kuitansi, bilyet deposito dan identitas diri deposan diserahkan ke bagian kasir, 3) Bagian kasir menerima kuitansi, bilyet deposito dan identitas diri deposan, kemudian bagian kasir menyiapkan dana/uang sesuai dengan bilyet deposito yang akan dicairkan. Apabila sudah selesai disiapkan,
maka bagian
kasir
akan
menginput transaksi
pengeluaran kas dan mencatat pengeluaran kas tersebut ke daftar pengeluaran kas yang pada akhir hari digunakan untuk mencetak laporan mutasi kas harian. Bagian kasir mencetak validasi pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kuitansi dan menyerahkan uang beserta kuitansi lembar kedua kepada deposan. Bagian kasir menyerahkan kuitansi lembar pertama, bilyet deposito dan identitas deposan pada bagian dana untuk dibuat voucher pencairan deposito, dan 4) Fungsi akuntansi menerima voucher pencairan deposito dari bagian dana, kemudian bagian akuntansi melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian dan menginput transaksi pengeluaran kas ke dalam jurnal pengeluaran kas. e. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas untuk Pencairan Deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Dana (Tabungan/Deposito)
Mulai
3
Identitas deposan
Menerima bilyet deposito dan identitas diri deposan
Bilyet deposito Kuitansi
Mengecek data identitas diri deposan
1
Membuat voucher pencairan deposito
T
voucher
Membuat kuitansi pencairan deposito
Bilyet deposito Kuitansi
Deposan menandatangani bilyet deposito
1
4
Identitas deposan Bilyet deposito Kuitansi Kuitansi
1 2
1
Gambar 2.13 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akuntansi 1
4
voucher Identitas deposan Bilyet deposito Kuitansi 2 Kuitansi
Bilyet deposito Kuitansi
1
1
Mengecek kebenaran data dan mengotorisasi
Identitas deposan Bilyet deposito Kuitansi Kuitansi
Mengecek voucher jurnal transaksi harian
T
Input transaksi pengeluaran kas
2 1
2
Jurnal Pengeluaran Kas
Selesai
Gambar 2.14 Bagan Alir Sistem Pengeluaran dari Pencairan Deposito (Lanjutan) commit Kas to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kasir
2
Identitas deposan Bilyet deposito Kuitansi
1
Kuitansi
2
Menyiapkan dana sesuai bilyet deposto yang dicairkan
Input transaksi pengeluaran kas
Mencetak validasi
Mencatat ke daftar pengeluaran kas
Identitas deposan Bilyet deposito Kuitansi Kuitansi
Uang
1 2
3 Nasabah
Gambar 2.15 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada PT. BPR Nguter Surakarta terhadap Unsur – Unsur Sistem Pengendalian Intern a. Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi yang berkaitan dengan sistem pengeluaran kas yang berasal dari realisasi pencairan kredit dan pencairan deposito pada PT. BPR Nguter Surakarta, unsur pengendalian intern dijelaskan sebagai berikut. 1) Adanya pemisahan antara fungsi teller dengan fungsi kasir. Fungsi teller merupakan fungsi yang harus dipisahkan dari fungsi kasir. Setiap transaksi pengeluaran kas yang dilaksanakan, adanya pemisahan fungsi antara teller dan fungsi kasir. Fungsi kas merupakan fungsi penyimpanan dana. Sehingga transaksi pengeluaran kas yang dilaksanakan diperiksa oleh fungsi teller akan diperiksa oleh fungsi kasir. 2) Adanya pemisahan antara fungsi kasir dengan fungsi akuntansi. Unsur sistem pengendalian intern yang baik harus dipisahkannya fungsi menurut fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. Pemisahan fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi tersebut akan menjamin ketelitian data – data yang dimiliki oleh perusahaan dan menjaga kekayaan perusahaan. 3) Suatu transaksi pengeluaran kas dilaksanakan oleh beberapa fungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berbeda. Dalam suatu transaksi pengeluaran kas, melibatkan berbagai fungsi yang berkaitan. Contohnya dalam pengeluaran kas dari realisasi pencairan kredit, tahap – tahap pengeluaran kas dilaksanakan oleh fungsi administrasi kredit (divisi pencairan), fungsi teller dan fungsi akuntansi. Sedangkan dalam pengeluaran kas dari pencairan deposito, tahap – tahap pengeluaran fungsi dana, fungsi teller dan fungsi akuntansi. Fungsi – fungsi ini dipisahkan agar kas perusahaan terjamin keamanannya dan data – data yang ada dijamin ketelitian dan keandalannya. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam suatu organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Setiap dokumen merupakan dasar pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. PT. BPR Nguter Surakarta menggunakan dokumen untuk transaksi pengeluaran kas harus ditandai dengan adanya otorisasi atau validasi fungsi terkait agar dapat dikatakan dokumen tersebut sah dan valid. c. Praktik yang Sehat 1) Penggunaan
formulir
sudah
bernomor
urut
tercetak
yang
pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang. 2) Dalam prosedur pengeluaran kas sudah dibentuk fungsi – fungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menurut tugasnya masing – masing yang tertera pada job description. 3) Saldo kas yang ada di fungsi teller dilidungi dari kemungkinan adanya pengguanaan yang tidak semestinya. Fungsi teller dilengkapi oleh lemari besi untuk menyimpan kas serta aset perusahaan lainnya yang terletak didalam ruangan direksi dan hanya karyawan tertentu yang memiliki akses yang dapat masuk ke dalamnya. 4) Penghitungan secara periodik dan secara mendadak (surprised audit) akan mengurangi resiko penggelapan kas dan penggunaan kas yang semestinya. Dalam penghitungan kas ini dilakukan pencocokan antara jumlah kas hasil perhitungan dengan jumlah kas yang seharusnya ada menurut bukti pengeluaran kas. 5) Sudah terbentuknya satuan pengawas intern yang bertugas untuk menjaga efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian intern. Satuan pengawas intern ini terpisah dari fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. d. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya PT. BPR Nguter Surakarta memiliki karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki oleh PT. BPR Nguter Surakarta adalah. 1) karyawan yang telah melewati seleksi berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Direksi PT. BPR Nguter melakukan seleksi dan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan menentukan syarat – syarat yang dipenuhi oleh karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut. Sehingga karyawan yang menempati jabatan tersebut memiliki kredibilitas yang dibutuhkan PT. BPR Nguter Surakarta, 2) karyawan memiliki syarat pendidikan dan ketrampilan tertentu untuk menjadi karyawan PT. BPR Nguter Surakarta. Pendidikan dan ketrampilan harus sesuai dengan tugas yang akan dijalankan. Karyawan juga harus memiliki kejujuran, tanggung jawab, kinerja yang baik dan dapat dipercaya, dan 3) pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan PT. BPR Nguter Surakarta, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III TEMUAN Berdasarkan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta, Penulis menemukan beberapa temuan yang berupa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut. A. Kelebihan 1. PT. BPR Nguter memiliki struktur organisasi yang jelas. Dalam hal ini PT. BPR Nguter Surakarta memisahkan antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. Hal ini sangat berpengaruh baik bagi PT. BPR Nguter Surakarta. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut dapat meminimalisasi kemungkinan terjadi penyelewengan, penggelapan kas maupun perekayasaan data transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas. 2. Semua tahapan pemrosesan transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas PT. BPR Nguter Surakarta melibatkan beberapa fungsi/bagian. Sehingga kemungkinan manipulasi data transaksi penerimaan kas maupun pengeluaran kas dapat dihindari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. PT. BPR Nguter Surakarta sudah menggunakan sistem komputer, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengolahan data dapat diminimalisasi. 4. Fungsi kas ditempatkan pada suatu ruangan yang tidak semua karyawan dapat diperkenankan masuk ke ruangan tanpa ijin dari pejabat yang berwenang. 5. Setiap transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dapat terjadi apabila terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang sebagai pemegang otoritas. Sehingga semua transaksi diketahui oleh pihak – pihak yang terkait, sehingga kemungkinan penyelewengan kas dapat dicegah karena setiap kegiatan yang membutuhkan kas harus mendapat persetujuan dari pemegang otoritas. 6. Setiap pertanggungjawaban kas dilengkapi dengan bukti transaksi yang lengkap. Hal ini dapat mencegah adanya transaksi kas secara fiktif yang dapat merugikan PT. BPR Nguter Surakarta. 7.
Penggunaan
formulir
sudah
bernomor
urut
tercetak
yang
pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang. 8. Secara periodik diadakannya penghitungan ulang terhadap jumlah kas fisik yang ada ditangan dengan jumlah kas yang seharusnya ada menurut faktur setoran tunai dan bukti penerimaan dan pengeluaran kas lainnya. Hal ini dapat mencegah adanya penggelapan dana pada PT. BPR Nguter Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
9.
digilib.uns.ac.id
Adanya satuan pengawas intern pada PT. BPR Nguter Surakarta yang bertugas untuk menjaga efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian intern. Satuan pengawas intern ini terpisah dari fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi.
10. Adanya program yang baik dalam perekrutan calon karyawan dengan diadakannya seleksi calon karyawan dengan persyaratan dan ketrampilan tertentu. 11. Adanya pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan PT. BPR Nguter Surakarta, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. B. Kelemahan 1. Masih ada beberapa fungsi atau bagian yang tidak paham betul cara mengatasi permasalahan yang timbul sebagai tanggung jawabnya. 2. Belum terdapatnya rotasi jabatan secara rutin. Hal ini memungkinkan dapat terjadinya penyelewengan karena tidak adanya pergantian pegawai yang rutin untuk melakukan suatu tahap pemrosesan data. 3. Pengecekan terhadap dokumen yang dibuat tidak selalu dilakukan oleh kepala cabang, namun dilakukan oleh karyawan lain. 4. Pada bagian pencairan, disposisi kredit belum memiliki lembar rangkap. Sehingga memungkinkan dapat terjadinya penyelewengan arsip.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan evaluasi sistem pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pengendalian intern pada PT. BPR Nguter Surakarta secara keseluruhan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari sudah diterapkannya beberapa unsur sistem pengendalian intern seperti adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan terhadap setiap dokumen yang digunakan, dilaksanakannya praktik yang sehat untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan dan memiliki karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab dalam lingkungan PT. BPR Nguter Surakarta. Meskipun demikian, masih terdapat sedikit kekurangan yang perlu mendapat perhatian dari PT. BPR Nguter Surakarta untuk dapat dilaksanakannya suatu perbaikan. B. Rekomendasi Berdasarkan evaluasi sistem pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas PT pada PT. BPR Nguter Surakarta, maka penulis memberikan saran kepada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Masing – masing fungsi harus mengerti tugas dan tanggung jawab dengan baik serta pemisahan fungsi sesuai job description. 2. Dilakukannya rotasi jabatan (job rotation) secara rutin. Sehingga dapat terciptanya independensi antar bagian dalam melaksanakan tugas yang dapat menghindari persengkongkolan di antara karyawan dapat dihindari. 3. Kesadaran pentingnya pengendalian intern hendaknya selalu ditumbuh kembangkan kepada seluruh karyawan PT. BPR Nguter Surakarta, agar efektivitas rancangan dan pengoperasian sistem pengendalian intern selalu terjaga dengan baik dan laporan keuangan yang dihasilkan dapat diandalkan. 4. Adanya pengecekan terhadap dokumen yang dibuat harus selalu dilakukan oleh kepala cabang. 5. Pada bagian pencairan, pembuatan disposisi kredit harus disertai dengan lembar rangkap disposisi kredit. Sehingga apabila terjadi kesalahan atau kehilangan arsip, maka dengan mudah dapat dicari.
commit to user