Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS UNTUK PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PD. BPR BANK JOMBANG Nurul Latifah, Heru Widodo Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul ‘Ulum Jombang Jl. Gus Dur 29 A Jombang Email:
[email protected],
[email protected]
Abstract Bank as an institution in the field of finance, of course, in everyday activities can not be separated from the transaction receipts and disbursements. Cash as a means of payment that liquid must be managed properly to avoid abuses over the cash. Diversion of the cash can be avoided by the existence of an accounting information system of cash receipts and payments is good. With the information systems and internal controls are satisfactory for cash, then the things that hurt the company can be avoided or at least can be limited to a minimum. This study aimed to analyze the accounting information system cash receipts and disbursements for the internal control of cash in PD. BPR Bank Jombang. In this research, the researcher using descriptive qualitative data analysis methods. The results of this study is to indicate that the accounting information system cash receipts and disbursements for the internal control of cash in PD. BPR Bank Jombang is good. It is caused due to the implementation of accounting information systems cash receipts and payments are in accordance with the standard operating procedures of the company. In the implementation of the procedure, any cash receipts and disbursements must be accompanied by documents that have been provided by the company as proof of the transaction. And for the internal control of cash the company carried out an external audit once a year to prevent misuse of the company's cash. Keyword : accounting information system of cash receipts, cash disbursements accounting information systems, internal control of cash
PENDAHULUAN Bank sebagai lembaga yang bergerak dibidang keuangan, tentu saja dalam kegiatannya sehari-hari tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.Seiring dengan perkembangan dunia perbankan, jumlah transaksi yang terlibat semakin kompleks.Kas sebagai suatu alat pembayaran yang likuid harus dikelola
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
557
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
dengan baik untuk menghindarkan penyelewengan-penyelewengan atas kas tersebut.Penyelewengan terhadap kas dapat dihindarkan dengan adanya suatu sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik.Dengan adanya sistem informasi dan pengawasan intern yang memuaskan untuk kas, maka hal-hal yang merugikan perusahaan bisa dihindarkan atau sekurangkurangnya dapat dibatasi seminimal mungkin. Disamping penyelewengan uang kas, sering pula timbul kerugian yang disebabkan penggunaan uang kas yang tidak efektif.Dalam hal ini diperlukan adanya suatu administrasi dan pengawasan yang baik untuk menghindari uang yang tidak berkaitan dengan perusahaan.Oleh karena itu, hampir jenis perusahaan baik dagang maupun jasa sepakat untuk memusatkan perhatiannya pada penataan intern perusahaan itu sendiri.Penataan intern perusahaan dapat meliputi pemberlakuan sistem informasi akuntansi yang baik, menciptakan prosedurprosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya praktek-praktek atau penyelewengan yang merugikan perusahaan. Bertitik belakang dari uraian diatas, jelaslah betapa pentingnya suatu sistem informasi akuntansi kas didalam mendukung keberhasilan perusahaan didalam menjalankan aktivitasnya. Maka dirumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk pengendalian intern kas pada PD. BPR Bank Jombang? Dengan tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk pengendalian intern kas pada PD. BPR Bank Jombang. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiaji (2010:4) sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Menurut Nugroho Widjajanto (2001:4) Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan. Menurut Teguh Wahyono (2004:17) Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponenkomponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajianinformasi. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang diproses mulai dari mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan menghasilkan informasi untuk pengambilan suatu keputusan.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
558
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
Tujuan Informasi Akuntansi a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship)manajemen. Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumberdaya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya.Secara internal, pihak manajemen menerima infomasi kepengurusan dari berbagai laporanpertanggungjawaban. b. Untuk mendukung pengambilan keputusanmanajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demihari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efesien dan efektif. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Adapun fungsi penting yang dibentuk sistem informasi akuntansi pada sebuah perusahaan antara lain: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi yang terjadi disuatu perusahaan. 2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap asset perusahaan. Pengertian Kas Menurut Ely Suhayati (2009:143) kas diartikan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi keuangan. Dalam akuntansi, kas adalah aktiva perusahaan yang berupa uang tunai dan segala sesuatu yan dapat disifati uang tunai, yaitu: 1. Mempunyai nilai nominal. 2. Dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 3. Dapat digunakan sebagai alat ukur kekayaan. 4. Dapat diterima oleh bank sebagai deposito. Sistem Pengendalian Intern Kas Sistem pengendalian intern kas meningkatkan kemungkinan pelaporan nilai kas dan setara kas menjadi akurat dan dapat diandalkan oleh pemakai keuangan. Sistem pengendalian intern kas harus : a. Memisahkan penyimpanan dan akuntansi untuk kas b. Mencatat semua transaksi kas c. Memelihara hanya saldo kas minimum yang dibutuhkan
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
559
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
d. Melaksanakan perhitungan periodik atas saldo kas e. Melakukan rekonsiliasi atas saldo akun kas buku besar dan saldo kas bank f. Melakukan pengendalian atas fisik kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Sistem akuntansi penerimaan kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang perusahaan beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. a. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur yaitu: 1. Penerimaan kas dari over-the-countersale. Yaitu pembeli datang sendiri ke perusahaan, malakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli. Dan perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepadapembeli. 2. Peneriman kas dari cash-on delivery sale (CODsales). Yaitu transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasilpenjualan. 3. Penerimaan dari credit cardsale. Yaitu salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. b. Sistem Penerimaan Kas dri Piutang Sistem penerimaan kas dari piutang adalah penerimaan kas yang bersumber dari pelunasan piutang dari debitur. Prosedur penerimaan kas yang membentuk sistem penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut: 1. Penerimaan kas piutang melalui pos 2. Penerimaan kas piutang melalui penagihan perusahaan 3. Penerimaan kas piutang melalui Lock-Box-Collection Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem akuntansi pengeluaran kas pada perusahaan menggunakan dua sistem pokok yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas tunai melalui dana kas kecil dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek melalui bank.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
560
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
Menurut (Mulyadi, 2008:543) sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar berbagai macam transaksi, maka prosedur pengawasannya dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Semua pengeluaran uang yang relatif cukup besar harus menggunakan cek. b. Dibuat laporan kas setiap hari. c. Dipisahkan antara yang meneulis cek, menandatangani cek, dan mencatat pengeluaran perusahaan. d. Diselenggarakan kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan sifatnya rutin. e. Diadakan pemerikasaan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan proses pengaluaran kas baik dengancek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan. Menurut Mulyadi (2008:509) terdapat dua sistem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas, sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sistem dana kas kecil. 1. Sistem Akuntansi Pengeluran Kas dengan Cek Menurut Mulyadi (2008,509) Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini: a. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan diterima oleh pihak yang namanya tertulis dalam formulir cek. b. Dengan menggunakan cek dalam setiap pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnya. c. Dengan menggunakan cek dalam pengeluaran kas,check issuer akan secara otomatis menerima tanda penerimaan kas dari pihak yang menerima pembayaran. 2. Sistem Dana Kas Kecil Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayarandari dana ini dan terhadap jumlah dana
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
561
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
kas kecil. Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. Penambahan kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu misalnya mingguan. Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2 metode yang dapat digunakan yaitu: 1. Imprest fund system (Sistem dana tetap) Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta pengisisan kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat,karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali. 2. Fluctuating fund system (sistem dana berubah) Dalam metode Fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaanya dengan sistem imprest adalah dalam metode Fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaranpengeluaran dari kas kecil.Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali, dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil lansung dicatat. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan Kualitatif.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian diskriptif kualitatif, Objek kajian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk Pengendalian Intern Kas pada PD. BPR Bank Jombang, dimulai tangal 21 Desember sampai selesai, yang bertempat di kantorpusat PD. BPR Bank Jombang yang beralamatkan di Jl. Wahid Hasyim No. 26 Jombang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengancara wawancara, dekumentasi observasi dan kepustakaan Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode Deskriptif kualitatif dengan cara triangulasi. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagian Akuntansi (Nikmatul Izza) 2. Customer Service (Arfian Raditya Sucipto) 3. Auditor Internal (Ali Hanafi)
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
562
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
Dalam penelitian ini penulis menganalisis data sebagai berikut: 1. Menganalisis sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas 2. Menganalisis dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas 3. Menganalisis bagian-bagian yang terlibat dalam penerimaan dan pengeluaran kas. 4. Menganalisis sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas PD. BPR Bank Jombang dengan teori yang ada 5. Menyajikan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk pengendalian intern kas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PD. BPR Bank Jombang telah menggunakan sistem komputer sendiri sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu dengan menggunakan sistem HEASOFT. Adapun sumber-sumber penerimaan kas pada PD. BPR Bank Jombangadalah dari setoran tabungan, setoran untuk pembayaran angsuran kredit dan setoran untuk penempatan deposito. Berikut ini adalah prosedur dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas yaitu: 1. Setoran untuk Tabungan Adapun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari setoran untuk tabungan adalah meliputi beberapa prosedur sebagai berikut: a. Nasabah : 1. Mengisi slip setoran tabungan (rangkap 2) yang mencakup tanggal, nama penabung, nomor rekening, jumlah setoran, nama lengkap penyetor, tanda tangan penyetor dan hal-hal lain yang tercantum dalam slip setoran tabungan. 2. Menyerahkan slip setoran tabungan, buku tabungan berikut dengan uang tunai yang akan disetorkan nasabah kepada Teller. 3. Menerima slip setoran tabungan lembar ke 2 dan buku tabungan yang telah disesuaikan di Teller. b. Bagian Teller : 1. Menerima slip setoran tabungan (rangkap 2), uang tunai dan buku tabungan dari nasabah. Selanjutnya Teller memeriksa kebenaran dan kelengkapan pengisian slip setoran tabungan tersebut. 2. Menghitung jumlah setoran nasabah dan mencocokkan jumlahnya dengan slip setoran tabungan.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
563
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
3. Memeriksa keaslian uang setoran nasabah dengan mempergunakan alat pendeteksi uang palsu yang tersedia. Lalu Teller menyimpan uang tunai setoran nasabah dalam cash box teller. 4. Input setoran nasabah ke sistem yang tesedia serta melakukan validasi di slip setoran tabungan 5. Menyesuaikan mutasi tabungan pada buku tabungan nasabah 6. Membubuhkan paraf pada slip setoran tabungan. 7. Menyerahkan buku tabungan dan slip lembar ke 2 kepada nasabah. Lembar 1 dikumpulkan dan disimpan untuk nanti pada akhir jam kerja diserahkan kepada bagian akuntansi sebagai bukti pendukung laporan harian Teller. c. Bagian Akuntansi : 1. Mencocokkan laporan harian Teller dan bukti slip penyetoran kas dari tabungan. 2. Menandatangani laporan harian Teller sebagai bukti bahwa laporan harian Teller telah dicocokkan dan diperiksa dengan bukti-bukti yang dilampirkan. 3. Mengarsip laporan harian Teller. 2. Setoran untuk Angsuran Kredit Adapun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari setoran untuk angsuran kredit adalah meliputi beberapa prosedur sebagai berikut: a. Debitur : 1. Mengisi slip pembayaran angsuran kredit (rangkap 2) sesuai dengan jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar. 2. Menyerahkan slip pembayaran angsuran kredit, uang tunai dan kartu angsuran kredit kepada Teller. b. Bagian Teller : 1. Menerima slip pembayaran angsuran kredit (rangkap 2), kartu angsuran dan uang tunai dari debitur. Selanjutnya Teller memeriksa kebenaran dan kelengkapan pengisian slip pembayaran angsuran kredit tersebut. 2. Menghitung jumlah setoran angsuran kredit dan mencocokkan jumlahnya dengan slip setoran angsuran kredit dari debitur. 3. Memeriksa keaslian uang setoran debitur dengan mempergunakan alat pendeteksi uang palsu yang tersedia. Lalu Teller menyimpan uang tunai setoran debitur dalam cash box teller. 4. Input setoran debitur ke aplikai menu pembayaran angsuran kredit yang tersedia serta melakukan validasi pada slip setoran angsuran kredit. 5. Menyesuaikan mutasi pembayaran angsuran kredit pada kartu angsuran kredit debitur.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
564
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
6. Membubuhkan paraf pada kartu angsuran kredit. 8. Menyerahkan slip lembar ke 2 dan kartu angsuran kredit pada debitur dan menyimpan slip lembar ke 1 untuk nanti pada akhir jam kerja diserahkan kepada bagian akuntansi sebagai bukti pendukung laporan harian Teller. c. Bagian Akuntansi : 1. Mencocokkan laporan harian Teller dan bukti slip penyetoran kas dari angsuran kredit. 2. Menandatangani laporan harian Teller sebagai bukti bahwa laporan harian Teller telah dicocokkan dan diperiksa dengan bukti-bukti yang dilampirkan. 3. Mengarsip laporan harian Teller. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PD. BPR Bank Jombang sudah dapat dikatakan memadai karena beberapa alasan sebagi berikut: 1. Dalam penerimaan kas, formulir-formulir dan catatan-catatan yang digunakan PD. BPR Bank Jombang cukup memadai. Ini dapat dilihat dari setiap prosedur penyetoran tunai yang membutuhkan slip setoran seperti misalnya pada setoran tunai untuk tabungan. Dimana pada setoran untuk tabungan ini, nasabah diharuskan mengisi slip setoran rangkap 2. Slip lembar 1 untuk bagian pembukuan dan slip lembar ke 2 untuk nasabah sebagai bukti setoran. 2. Sepanjang penerimaan kas dilengkapi dengan bukti-bukti, maka pencatatannya dilakukan dengan segera oleh teller untuk diproses selanjutnya dengan sistem HEASOFT. 3. Adanya faktor-faktor pendukung yang dimiliki oleh PD. BPR Bank Jombang seperti diberlakukannya Training 3 bulan untuk pegawai baru dan pelatihannya disetiap tahunnya untuk peningkatan mutu SDM. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada PD. BPR Bank Jombang telah menggunakan sistem komputer sendiri sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu dengan menggunakan sistem HEASOFT. Adapun sumber-sumber pengeluaran kas pada PD. BPR Bank Jombangadalah dari penarikan tabungan oleh nasabah, pencairan kredit, pencairan pokok deposito, pembayaran bunga deposito, pengeluaran operasional oleh dana kas kecil dan penggajian. Berikut ini adalah prosedur dari sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yaitu: 1. Penarikan dari Tabungan Adapun sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dari penarikan tabungan adalah meliputi beberapa prosedur sebagai berikut:
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
565
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
a.
b.
c.
2.
Nasabah : 1. Mengisi slip penarikan tabungan secara lengkap serta membubuhkan tanda tangan pada slip penarikan tersebut. 2. Menyerahkan slip penarikan tabungan dan buku tabungan kepada Teller. Bagian Teller : 1. Menerima slip penarikan tabungan dan buku tabungan dari nasabah serta memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisiannya. 2. Mencocokkan tanda tangan pada slip penarikan tabungan dengan spesimen tanda tangan nasabah. 3. Input penarikan tabungan tersebut pada aplikasi di menu tabungan dan melakukan validasi pada slip penarikan tabungan tersebut. 4. Menyesuaikan mutasi tabungan pada buku tabungan nasabah. 5. Membubuhkan paraf pada slip penarikan tabungan. 6. Menghitung uang di hadapan nasabah. 7. Menyerahkan uang serta buku tabungan kepada nasabah. 8. Menyimpan slip penarikan tabungan pada untuk nanti pada akhir kerja diserahkan kepada bagian akuntansi sebagai bukti pendukung laporan harian Teller. Bagian Akuntansi : 1. Mencocokkan laporan harian Teller dan bukti slip penyetoran kas dari tabungan. 2. Menandatangani laporan harian Teller sebagai bukti bahwa laporan harian Teller telah dicocokkan dan diperiksa dengan bukti-bukti yang dilampirkan. 3. Mengarsip laporan harian Teller.
Pencairan Kredit Adapun sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dari pencairan kredit adalah meliputi beberapa prosedur sebagai berikut: a. Customer Service : 1. Menginput data dengan menggunakan sistem yang tersedia. 2. Menyiapkan berkas yang diperlukan. 3. Memberikan penjelasan kepada nasabah. 4. Meminta nasabah untuk menandatangani berkas. 5. Menyerahkan berkas kepada Teller. b. Nasabah : 1. Menandatangi berkas dihadapan Customer Service. c. Bagian Teller : 1. Memeriksa berkas yang diberikan oleh Customer Service.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
566
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
d.
2. Melakukan pencairan kredit dengan sistem yang tersedia. 3. Menginput pencairan kredit ke dalam tabungan nasabah. 4. Menginput penarikan dari tabungan tersebut pada aplikasi di menu tabungan dan melakukan validasi pada slip realisasi kredit. 5. Menyesuaikan mutasi tabungan pada buku tabungan nasabah. 6. Membubuhkan paraf pada slip realisasi kredit. 7. Menghitung uang di hadapan nasabah. 8. Menyerahkan uang, slip realisasi kredit lembar ke 3 serta buku tabungan kepada nasabah. 9. Menyimpan slip realisasi kredit pada untuk nanti pada akhir kerja diserahkan kepada bagian akuntansi sebagai bukti pendukung laporan harian Teller. Bagian Akuntansi : 1. Mencocokkan laporan harian Teller dan bukti slip realisasi kredit. 2. Menandatangani laporan harian Teller sebagai bukti bahwa laporan harian Teller telah dicocokkan dan diperiksa dengan bukti-bukti yang dilampirkan. 3. Mengarsip laporan harian Teller.
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada PD. BPR Bank Jombang dapat dikatakan cukup baik dan memadai karena beberapa alasan sebagai berikut: 1. Dalam pengeluaran kas harus disertai bukti-bukti (formulir) yang telah disediakan. 2. Sesuai dengan tinjauan pustaka pada bab II terdahulu, PD. BPR Bank Jombang dalam hal pengeluaran kasnya juga terdapat pembentukan kas kecil yang diawasi dengan ketat. Sistem Pengendalian Intern Kas Dalam pengendalian intern kas yang diterapkan oleh PD. BPR Bank Jombang, selain menetapkan prosedur-prosedur yang baik untuk penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diuraikan sebelumnya, maka untuk lebih memantapkan pengendalian intern kas, PD. BPR Bank Jombang melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kas, antara lain: 1. Melakukan pemisahan fungsi antara berbagai bagian yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Setiap transaksi kas harus dibuktikan dengan bukti-bukti yang sesuai. Dan transaksi tersebut diperiksa oleh bagian akuntansi (accounting) untuk memastikan kebenaran transaksi tersebut. (contoh formulir-formulir dapat dilihat pada lampiran). 3. Penutupan saldo harian informasi kas setiap hari diakhir jam kerja perusahaan.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
567
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
4. Membatasi akses data mengenai kas perusahaan. Akses data mengenai kas hanya dapat di akses oleh pemilik username password yaitu bagian akuntansi (accounting). 5. Memastikan pengawasan kas akhir hari dilakukan dengan tertib dan fisik uang kas kantor sama dengan saldo kas kantor dikomputer. Perhitungan fisik kas dilakukan pada akhir jam kerja setiap harinya. 6. Melakukan back up data informasi kas pada sebuah CD disetiap bulan, hal ini menurut penulis sudah cukup bagus karena sesuai dengan prosedur standar didalam pengendalian intern kas, dimana dapat mencegah kerugian akibat hilangnya data mengenai kas perusahaan. 7. Memeriksa kebenaran laporan harian Teller. 8. Semua uang kas disimpan didalam brankas dan didampingi oleh Kepala Bagian Keuangan dan Auditor. Brankas diletakkan didalam ruangan yang cukup kuat dan aman. 9. Melakukan audit eksternal setiap 1 tahun sekali yaitu dari Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Sedangkan audit internal dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan dari inspektorat. 10.Mengadakan rapat intern minimal setiap 1 kali dalam 1 bulan.
Pada kenyataan yang penulis lihat pada perusahaan, bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk pengendalian intern kas perusahaan sudah cukup sesuai dengan prosedur standar yang ada dalam sistem pengendalian intern. Dengan demikian menurut penulis hal ini akan mendorong efisiensi dan efektivitas usaha sekaligus dapat meminimalisasi kemungkinan-kemungkinan tindakan kecurangan atau penyelewengan terhadap kas. KESIMPULAN Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PD. BPR Bank Jombang telah dilaksanakan sesuai dengan Standart Operasional Prosedur ( SOP ) perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya bukti disetiap transaksi berupa dokumen-dokumen atau formulir-formulir dan juga dilakukan pemeriksaan untuk menghindari penyelewengan atas kas perusahaan.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
568
Nurul Latifah, Heru Widodo: Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Untuk Pengendalian Intern Kas Pada PD. BPR Bank Jombang
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2012. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : YKPN Kieso, Donald E. 2002. Akuntansi Intermediate. Jakarta : Erlangga Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Cetakan Keenam belas, CV. Alfabeta, Bandung Ely Suhayati, Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Konsep DasarAnalisis Desain dan Implementasi. Yogyakarta : Graha Ilmu Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Dyckman, Thomas R. Dukes Roland E. Davis, Charles J. 2000. Akuntansi Intermediate. Jakarta : Erlangga Bodnar, George. H. Hopwoow, Williams. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Achiriyanti, Ita. 2013. Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Koperasi Karyawan SMPN 2 Sooko Mojokerto. Universitas Darul ‘Ulum Jombang Lia Marico, Siska. 2005. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Puteri Hijau. Universitas Sumatera Utara Nilfan, Riza. 2009. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran dan Penerimaan Kas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara Apriono, Dedek. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Perum Pegadaian-Kantor Wilayah Medan. Universitas Sumatera Utara Dayani, Dewi. 2013. Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada BMT As-salam. Universitas Negeri Yogyakarta.
Jurnal Eba Edisi 2 Vol. 4/1 Agustus 2016 ISSN.2407-8166
569