ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PREFERENSI KONSUMEN PEMBALUT WANITA “CHARM” (Kasus Pada Mahasiswi Strata 1 Institut Pertanian Bogor)
LIDIA FEBRIANTI H24070086
DEPERTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
ABSTRAK
Lidia Febrianti. H24070086. Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen Pembalut Wanita Charm (Kasus Pada Mahasiswi Strata 1 Institut Pertanian Bogor). Di Bawah Bimbingan Ma’mun Sarma Modernisasi zaman telah merubah gaya hidup masyarakat kepada pola konsumsi yang cepat, mudah dan praktis. Terdapat perbedaan kebutuhan antara konsumen laki-laki dengan konsumen wanita. Wanita memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu produk ketika mengalami fase menstruasi. Produk tersebut biasa disebut dengan pembalut. Di masa kini penggunaan pembalut dianggap cara yang cepat dan praktis untuk memudahkan wanita mengatasi menstruasi dan tetap bisa beraktifitas dengan baik. Hal ini meningkatkan peluang bisnis pada industri pembalut wanita. Akibatnya persaingan dalam industri tersebut semakin pesat. PT Uni-Charm Indonesia merupakan salah satu produsen dari pembalut wanita dengan merek Charm yang berdiri sejak tahun 1997 yang terkena dampak persaingan tersebut. PT Uni-Charm Indonesia dituntut untuk mampu melakukan peningkatan dan pengembangan secara berkesinambungan terhadap produk pembalut wanita Charm. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen pembalut wanita Charm, (2) Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pembalut wanita Charm, (3) Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap atribut pembalut wanita Charm. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2007, dan SPSS version 15.00 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik konsumen pembalut wanita Charm dibedakan berdasarkan usia mayoritas antara 21-25 tahun, status pernikahan, daerah asal mayoritas dari daerah-daerah di pulau Jawa, tingkat semester perkuliahan mayoritas semester 6, pendapatan berkisar Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000, dan sumber pendapatan mayoritas dari orangtua. Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pembalut wanita Charm melalui lima tahapan proses, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Berdasarkan hasil analisis faktor, terbentuk empat faktor dari seluruh atribut yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih pembalut wanita Charm, antara lain: (1) faktor internal produk, yang terdiri dari kenyamanan, higienis, bentuk dan ukuran sesuai, daya serap baik, bahan dan tekstur lembut dan kemudahan memperoleh, (2) faktor eksternal produk, yang terdiri dari pengaruh keluarga atau teman, kemasan menarik, iklan dan promosi, dan merek terkenal, (3) faktor inovasi produk, yang terdiri dari variasi jenis dan anti kerut, dan (4) faktor ekonomi konsumen, yang terdiri dari harga dan pendapatan. Kata Kunci: Pembalut Wanita, Keputusan Pembelian, Preferensi Konsumen, Analisis Faktor
ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PREFERENSI KONSUMEN PEMBALUT WANITA “CHARM” (Kasus Pada Mahasiswi Strata 1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar SARJANA EKONOMI di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh : LIDIA FEBRIANTI H24070086
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul Skripsi
: Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi
Konsumen
Pembalut Wanita Charm (Kasus Pada Mahasiswi Strata 1 Institut Pertanian Bogor) Nama
: Lidia Febrianti
NRP
: H24070086
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec. NIP 19581122 198503 1 002
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono Munandar, M.Sc. NIP 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Lidia Febrianti lahir di Jakarta pada tanggal 16 Maret 1990 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Parjan dan Ibu Lesmawati. Memulai pendidikan sekolah dasar pada tahun 1995 dan lulus pada tahun 2001 dari SD Negeri 19 Pagi Jakarta, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 193 Jakarta pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2004. Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 89 Jakarta pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2007. Diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama masa studi, aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan kampus, diantaranya Orange Fakultas Eekonomi Manajemen 2009, GAS 2008, IPB Social Fair 2010, International Scholarship Eeducation Expo 2010 serta aktif sebagai pengajar privat Sekolah Dasar sampai tahun 2011.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen Pembalut Wanita Charm (Studi Kasus Mahasiswi S1 Institut Pertanian Bogor) ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk bahan perbaikan di masa yang akan datang. Penulis mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembacanya.
Bogor, Juni 2011
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup penulis, termasuk dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan ilmu, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.
2.
Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MS., M.Ec. dan Bapak Nurhadi Wijaya, S.TP, MM. Selaku dosen penguji yang telah memberi banyak masukan dan saran kepada penulis guna menyempurnakan skripsi.
3.
Kedua orang tua dan adik tercinta yang selama ini telah mencurahkan cinta dan kasih sayang, doa restu dan bantuan secara moril maupun materil kepada penulis.
4.
Bapak Dedi Cahyadi Sutarman, S.Hut, MM dan Bapak Dikky Indrawan, SP. MM sebagai dosen pembimbing tempat berbagi dan bertanya.
5.
Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis serta semua staf TU Departemen Manajemen, FEM, IPB.
6.
Seseorang spesial yang selama ini telah memberikan perhatian dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
7.
Sahabat serta saudara, Dian, Rully, Rina, Oci, Uut, Antari, Indah terima kasih atas dukungan, doa dan semangat yang kalian berikan.
8.
Teman-teman satu bimbingan, Echa, Meida, Wida, Didi, Oci, Ira dan Widi yang selalu memberikan perhatian serta semangat untuk berjuang bersama menyelesaikan skripsi.
9.
Temen-teman Manajemen 44 serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan, bantuannya. Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan. Tidak banyak yang
bisa penulis berikan sebagai tanda terima kasih atas bantuan selama ini. Semoga Allah memberikan balasan atas semua kebaikan.
v
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ v DAFTAR ISI..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii I.
PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang ..................................................................................... 1 Perumusan Masalah ............................................................................. 3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi ............................................................................................ 5 2.1.1 Definisi Menstruasi ..................................................................... 5 2.1.2 Keluhan Menstruasi ..................................................................... 5 2.2. Pembalut Wanita .................................................................................. 6 2.2.1 Definisi Pembalut Wanita ........................................................... 6 2.2.2 Sejarah Pembalut Wanita ............................................................ 7 2.3. Pemasaran ............................................................................................. 8 2.4. Produk ................................................................................................... 9 2.4.1 Hierarki Produk ........................................................................... 9 2.4.2 Klasifikasi Produk ....................................................................... 10 2.4.3 Atribut Produk ............................................................................ 10 2.5. Merek ................................................................................................... 11 2.6. Perilaku Konsumen ............................................................................. 11 2.7. Proses Keputusan Pembelian Konsumen ............................................ 12 2.8. Preferensi Konsumen ........................................................................... 15 2.9. Analisis Faktor ..................................................................................... 15 2.10. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................... 18 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 19 3.3. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 19 vii
3.4. Metode Pengambilan Sampel .............................................................. 20 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 21 3.5.1. Uji Reliabilitas ........................................................................... 21 3.5.2. Uji Validitas ................................................................................ 22 3.5.3. Analisis Deskriptif ..................................................................... 22 3.5.4. Analisis Faktor ........................................................................... 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 25 4.1.1 Sejarah dan Filosofi Uni-Charm Corporation ............................ 25 4.1.2 Visi dan Misi PT Uni-Charm Indonesia ..................................... 26 4.1.3 Produk PT Uni-Charm Indonesia................................................ 26 4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ..................................... 27 4.3. Karakteristik Umum Konsumen Pembalut Wanita Charm ................. 28 4.3.1 Usia ............................................................................................. 28 4.3.2 Status Pernikahan ........................................................................ 29 4.3.3 Asal Daerah ................................................................................ 29 4.3.4 Semester ..................................................................................... 29 4.3.5 Rata-rata Pendapatan .................................................................. 30 4.3.6 Sumber Pendapatan ..................................................................... 31 4.4. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ......................................... 31 4.4.1 Pengenalan Kebutuhan................................................................ 32 4.4.2 Pencarian Informasi .................................................................... 34 4.4.3 Evaluasi Alternatif ..................................................................... 36 4.4.4 Proses Pembelian ....................................................................... 38 4.4.5 Perilaku Pasca Pembelian .......................................................... 40 4.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Terhadap Pembalut Charm .................................................................................. 44 4.5.1 Faktor Pertama (Internal Produk) ............................................... 47 4.5.2 Faktor Kedua (Eksternal Produk) ............................................... 49 4.5.3 Faktor Ketiga (Inovasi Produk) .................................................. 50 4.5.4 Faktor Keempat (Ekonomi Konsumen) ..................................... 50 4.6. Implikasi Manajerial ............................................................................ 51 KESIMPULAN DAN SARAN 1. 2.
Kesimpulan ........................................................................................... 54 Saran ..................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 56 LAMPIRAN ........................................................................................................ 59
viii
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1. Rekapitulasi Mahasiswa Aktif Strata satu IPB tahun akademik 2010/2011 ...................................................................................................... 21 2. Nilai Cronbach’s Alpha .................................................................................. 28 3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Pembalut Wanita Charm.................................................................................................. 43 4. Nilai Communality pada Proses Ekstraksi ...................................................... 46 5. Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Pembalut Wanita Charm ............................................................... 49
ix
DAFTAR GAMBAR
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Halaman Model Sederhana Perilaku Konsumen ........................................................... 12 Model Pengambilan Keputusan Schiffman dan Kanuk ................................. 13 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ...................................................... 14 Kerangka Pemikiran Penelitian...................................................................... 19 Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Usia ....................... 28 Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Asal Daerah ......... 29 Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Semester ................ 30 Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Rata-rata Pendapatan ..................................................................................................... 30 Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Sumber Pendapatan ..................................................................................................... 31 Motivasi Pembelian Pembalut Wanita Charm Oleh Konsumen ................... 33 Manfaat Pembelian Pembalut Wanita Charm Oleh Konsumen ..................... 33 Tingkat Keterlibatan Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm ........... 34 Sumber Informasi Konsumen Terhadap Pembalut Charm ............................ 35 Fokus Perhatian Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm .................. 35 Pertimbangan Utama Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm ........... 36 Indikator Mutu Terhadap Pembalut Wanita Charm....................................... 37 Prioritas Pilihan Terhadap Pembalut Wanita Charm ..................................... 37 Cara Konsumen Memutuskan Pembelian Terhadap Pembalut Wanita Charm ............................................................................................... 38 Tempat Pembelian Pembalut Wanita Charm ................................................. 39 Jumlah Pembelian Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm ............... 39 Sikap Konsumen Pembalut Wanita Charm Terhadap Promosi Merek Lain . 40 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm ............... 41 Sikap Loyalitas Konsumen Jika Pembalut Wanita Charm Tidak Tersedia .......................................................................................................... 41 Sikap Loyalitas Konsumen Jika Harga Pembalut Wanita Charm Naik ......... 42 Pendapat Konsumen Terhadap Variasi Jenis Pembalut Wanita Charm ........ 42 Kesediaan Konsumen Menyarankan Pemakaian Pembalut Wanita Charm Kepada Orang Lain ............................................................................ 43 Nilai KMO dan Bartlett’s Test ....................................................................... 45
x
DAFTAR LAMPIRAN
No 1. 2. 3. 4.
Halaman Kuesioner Penelitian ...................................................................................... 59 Uji Validitas Kuesioner .................................................................................. 63 Uji Reliabilitas Kuesioner .............................................................................. 64 Analisis Faktor ............................................................................................... 67
xi
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Modernisasi zaman telah secara signifikan berdampak pada perkembangan keinginan dan kebutuhan manusia sebagai konsekuensi dari perubahan gaya hidup. Dampaknya, konsumen masa kini lebih memilih pola konsumsi yang cepat, mudah, dan praktis dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan didefinisikan sebagai suatu kesenjangan yang dialami antara kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri (Mangkunegara, 2002). Timbulnya ketidaknyamanan karena kebutuhan yang belum terpenuhi akan mendorong timbulnya motivasi individu untuk memenuhinya. Menurut Jeffrey, et al dalam (Suryani, 2008), proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan, maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menimbulkan ketegangan. Pada tingkat tertentu ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Motivasi tersebut yang akan mempengaruhi pencarian konsumen terhadap produk yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya. Masyarakat dewasa ini semakin kritis dan cerdas dalam memutuskan barang atau jasa yang akan mereka konsumsi. Para pelaku bisnis harus semakin berdaya pikir kreatif dan terbuka dalam menganalisis peluang dan ancaman bisnisnya sehingga tercapai keunggulan kompetitif guna mempertahankan keberlangsungan usahanya. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa melihat dan mengantisipasi perubahan. Perusahaan menyiapkan produk sebagai senjata untuk tetap unggul dalam kompetisi di masa mendatang (Chandra, 2008). Menarik konsumen lebih banyak bukan perkara mudah, karena perusahaan harus melakukan upaya pemasaran yang terpadu dengan memanfaatkan seluruh sumber dayanya secara optimal. Suatu perusahaan harus menentukan dengan baik segementation, positioning, dan targeting dari produk yang dimilikinya. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar dalam kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku. Selain itu, positioning produk juga harus terdefinisi secara jelas, karena produk harus menempati posisi tepat dan benar-benar diinginkan konsumen. Selain itu, targeting dari produk juga
2
penting diperhatikan yang merupakan suatu proses mengevaluasi daya tarik tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki (Kotler, 2007). Langkah-langkah tersebut harus dilakukan tidak terkecuali oleh produsen yang terjun dalam industri salah satu produk kebutuhan wanita, yaitu pembalut. Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan wanita di saat menstruasi untuk menyerap darah dari vagina. Setiap wanita di dunia memiliki fase alami dalam hidupnya yang biasa disebut “menstruasi” atau “haid” yang ditandai dengan keluarnya bercak berupa darah dari mulut vagina. Menstruasi adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak dibuahi 1 . Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur 2 . Industri pembalut wanita di Indonesia dewasa ini sangat berkembang pesat. Terbukti dari bermunculannya berbagai jenis merek pembalut wanita. Hal ini didukung oleh pertumbuhan jumlah wanita di Indonesia yang besar. Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Peluang tersebut membuat banyak produsen melirik pada industri pembalut wanita yang dirasa memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Kebutuhan wanita karena menstruasi memang tidak akan pernah hilang karena seluruh wanita di belahan dunia manapun akan mengalaminya saat mereka memasuki usia produktif. Setiap jenis merek produk yang ditawarkan tentunya menawarkan berbagai keunggulannya. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari suatu produk (Sumarwan, 2003). Penggunaan konsumen secara berulang pada merek produk yang sama menunjukkan konsumen memiliki loyalitas terhadap produk tersebut. Merek pembalut yang beredar di Indonesia diantaranya Charm, Laurier, Kotex, Hers protex, Softex, Whisper dan lain-lain. Salah satu merek pembalut wanita
1 2
http://www.menstruasi.com/fact_about_period/article.php?article_id=9(2 Feb2011) Pembalut Wanita http://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanita(1 Des 2010)
3
yang ternama di Indonesia adalah Charm yang diproduksi oleh PT Uni-Charm Indonesia. Menurut Yoshihiro, Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia, pangsa pasar pembalut wanita Charm tahun 2010 mencapai 40% di Indonesia dengan total penjualan sebesar Rp.2 triliun 3 . Peningkatan penjualan yang dialami Charm menjadikannya pemimpin pasar di Indonesia. Terdapat beberapa merek produk pembalut wanita di pasar Indonesia, namun tidak semua secara signifikan terlihat pertumbuhannya. Dewasa ini merekmerek terbesar dan ternama yang bersaing secara ketat menguasai industri ini, diantaranya Charm, Laurier dan Kotex 4 . Pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap merek Charm juga terkait dengan seberapa baik penanaman preferensi oleh konsumen pada merek tersebut. Preferensi terhadap merek merupakan salah satu indikasi terbentuknya loyalitas konsumen karena berpengaruh pada kepuasan konsumen saat menggunakan suatu produk. Banyaknya pembalut wanita di pasaran mengakibatkan munculnya perbedaan preferensi konsumen terhadap setiap jenis merek pembalut wanita tersebut, tidak terkecuali pada pembalut wanita Charm. Ketika menggunakan suatu produk dengan merek tertentu pastinya konsumen melewati proses yang mempengaruhi pengambilan keputusannya sesuai dengan preferensinya terhadap produk. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor preferensi konsumen mahasiswi IPB yang merupakan konsumen potensial dari produk pembalut wanita Charm. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana karakteristik konsumen pembalut wanita Charm? 2. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian pembalut wanita Charm? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap atribut pembalut wanita Charm?
3 4
http://bataviase.co.id/node/244799(1 Des 2010) Laurier Menguasai 30% Market Size Pembalut Rp. 1,2 M http://swa.co.id/2010/08/lauriermengusai-30-market-size-pembalut-rp-12-miliar/(1 Des 2010)
4
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen pembalut wanita Charm. 2. Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pembalut wanita Charm. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap atribut pembalut wanita Charm. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, diantaranya : 1. Perusahaan, sebagai saran dan pertimbangan dalam mengembangkan bisnisnya. 2. Penulis, sebagai sarana dan hasil penerapan ilmu yang didapatkan selama kuliah. 3. Sebagai bahan acuan untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kajian tentang
identifikasi karakteristik
konsumen, analisis proses yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk pembalut wanita Charm dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap pembalut wanita Charm. Sampel penelitian yang digunakan dibatasi hanya mahasiswi Strata satu Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menggunakan pembalut wanita Charm.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Menstruasi 2.1.1 Definisi Menstruasi Menstruasi atau biasa disebut haid adalah pendarahan secara periodik dari uterus, yang disertai dengan pelepasan endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio, lapisan itu akan meluruh, sehingga darah keluar melalui serviks dan vagina (Shalihah, 2010). Lamanya pendarahan haid rata-rata antara 3-5 hari dalam siklus menstruasi rata-rata 28 hari (Wijayakusuma, 2005). Proses terjadinya menstruasi atau haid dimulai ketika sel telur yang telah matang ditangkap oleh jari-jari saluran falopii, yang akan dialirkan ke dalam rahim. Setelah berada di rahim, selaput lendir menjadi tebal dan sangat banyak mengandung pembuluh darah. Apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma, lendir dalam rahim akan dikeluarkan melalui vagina (Shalihah, 2011). 2.1.2 Keluhan Menstruasi 1.
Nyeri Haid Menurut Shalihah (2010), dalam istilah medis, nyeri haid
disebut dismenore. Penyebab nyeri haid beragam, seperti penyakit radang panggul, endometriosis, tumor, kelainan letak uterus, selaput dara tidak berlubang, stres, ketidakseimbangan hormonal, dan tidak adanya hubungan organ reproduksi. Berdasarkan jenis nyerinya, nyeri haid dibagi menjadi dua, yaitu dismenore spasmodik dan dismenore kongestif. Dismenore spasmodik terasa di bagian bawah perut, dan berawal sebelum masa haid atau setelah masa haid dimulai. Ada beberapa wanita yang harus berbaring, mual, muntah bahkan pingsan. Sedangkan dismenore kongesif biasanya akan diketahui berhari-hari sebelum masa haid tiba. Hal-hal yang mungkin dialami adalah pegal, sakit pada payudara, perut kembung, sakit kepala, sakit punggung,
6
pegal pada paha, mudah lelah, mudah marah, sulit tidur serta muncul memar pada paha dan lengan atas. Secara umum nyeri haid akan berangsur menghilang bila masa haid sudah berlangsung. 2.
PMS (Pre-Menstruation Syndrome) Menurut Shalihah (2010), PMS adalah gejala akibat perubahan
hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur
dari
ovarium)
dan
haid.
Biasanya
disebabkan
oleh
ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan hormon progesteron. Beberapa
faktor
yang
meningkatkan
risiko
terjadinya
PMS,
diantaranya (Sarasvati, 2009): a. Usia: PMS semakin mengganggu seiring bertambah usia. b. Stres: dapat memperberat gangguan PMS. c. Diet: terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi kadar gula, garam, kopi, teh, cokelat, produk susu, soda, dan makanan olahan. d. Kekurangan zat gizi tertentu: seperti kurang vitamin B, vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, dan asam lemak linoleat. e. Kebiasaan merokok dan minum alkohol. f. Kegiatan fisik: kurang olahraga dan melakukan aktivitas. g. Melahirkan: terutama setelah melahirkan beberapa anak dan pernah mengalami komplikasi pada kehamilan. h. Menikah: wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum. 2.2. Pembalut Wanita 2.2.1 Definisi Pembalut Wanita Menurut CIC dalam (Ilyasa 2004), definisi pembalut wanita adalah suatu produk manufaktur yang digunakan pada saat menstruasi dan digunakan di luar alat kelamin. Bahan dasar yang digunakan secara umum dalam pembuatan pembalut adalah pulp, non woven, water resisting paper, wonder gel, water proof paper, laminated, adhesive tape, dan polythylene film. Namun demikian, bahan dasar yang digunakan di industri pembalut
7
wanita domestik cukup bervariasi sebab diversifikasi produk pembalut wanita cukup tinggi. Pembalut wanita adalah pembalut yang terbuat dari kapas dan bentuknya seperti lembaran. Pembalut punya pelekat di bagian bawahnya supaya bisa dipasang dengan mudah dengan menempelkannya pada pakaian dalam. Ketebalannya bervariasi. Beberapa ada yang memiliki sayap untuk melindungi pakaian dalam dari kebocoran dan ada yang bentuknya lebih panjang dari pembalut biasa 4 . 2.2.2 Sejarah Pembalut Wanita Benda yang berguna untuk menampung darah menstruasi ini ternyata sudah muncul dalam catatan tertulis sejak abad ke-10. Sepanjang sejarah, wanita menggunakan berbagai macam perlindungan menstruasi. Beberapa contoh di Museum Menstruasi antara lain adalah sejenis bantalan yang dijahit dan celemek menstruasi. Orang Inuit (Eskimo) memakai kulit kelinci, sementara di Uganda yang dipakai adalah papirus. Cara yang cukup umum adalah dengan menggunakan potongan kain tua (Lusia, 2011). Berbagai macam bahan yang digunakan untuk pembalut wanita seperti rumput kering, wol, kapas, kain bekas, maupun serat sayuran. Caranya dengan dimasukkan ke dalam kantong dan diselipkan di antara kedua kaki. Pada tahun 1867 ditemukan menstrual cup (mangkuk menstruasi). Mangkuk ini diletakan kedalam kantong kain yang dihubungkan dengan belt yang diikat di pinggang. Pada tahun 1876, bahan dari mangkuk menstruasi tersebut diganti bahannya menjadi bahan karet yang memungkinkan dapat menampung darah haid, lalu terus mengalir melalui selang menuju ke kantong penampungan yang digunakan di luar badan. Namun, yang menggunakan menstrual cup hanya orang-orang tertentu saja. Orang miskin masih menggunakan kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berulang kali, karena mereka tidak sanggup membeli menstrual cup (Aditrock, 2009). Pembalut wanita sekali pakai awalnya terbuat dari wol, katun, atau sejenisnya, berbentuk persegi dan diberi lapisan penyerap. Lapisan penyerapnya diperpanjang di depan dan belakang agar bisa dikaitkan pada 4
Pembalut Wanita, Tampon atau Pentiliner. http://pembalutwanita.multiply.com (8Mei2011)
8
sabuk khusus yang dipakai di bawah pakaian dalam. Desain model ini merepotkan karena sering selip ke depan atau belakang. Kemudian, desainer pembalut mempunyai ide memberikan perekat pada bagian bawah pembalut untuk dilekatkan pada pakaian dalam. Pada pertengahan 1980-an pembalut bersabuk lenyap dari pasaran digantikan pembalut berperekat. Sejalan dengan perkembangan ergonomika, desain pembalut juga ikut berkembang sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Di masa lampau pembalut tebalnya bisa mencapai dua sentimeter dan bahan penyerapnya kurang efektif sehingga sering bocor. Untuk mengatasinya, berbagai variasi diterapkan, misalnya menambahkan sayap, mengurangi ketebalan dengan memakai bahan tertentu dan sebagainya. Desain pembalut yang awalnya hanya bentuk persegi dikembangkan menjadi lebih berlekuk-lekuk. Akibatnya, jenis pembalut pun menjadi beragam seiring perkembangan zaman. Meskipun pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun 1980-an sampai 1990-an. Wanita memilih memakai kain dengan alasan kenyamanan, kesehatan, dampak lingkungan, dan lebih murah karena memungkinkan untuk dicuci dan digunakan berulang (Lusia, 2011). 2.3. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Armstrong, 2001). Sedangkan menurut Stanton dalam Umar (2005), Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatankegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar serta tujuan perusahaan (Saladin, 2003).
9
2.4. Produk Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2008). W.J.Stanton dalam Alma (2007), mengemukakan bahwa produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya warna, nama baik pabrik, serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. 2.4.1 Hierarki Produk Pemasar
perlu
memahami
lima
tingkatan
produk
dalam
merencanakan penawaran atau produk (Tjiptono, 2008) yaitu: 1. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. 2. Produk generik, yaitu dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). 3. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4. Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. 5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Menurut Kotler, et al (1996), Hierarki produk terdiri dari tujuh tingkatan: 1. Need Family, yaitu kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family. 2. Product Family, yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti/dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. 3. Kelas Produk (product class), yaitu sekumpulan produk di dalam product family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu.
10
4. Lini produk (product line), yaitu sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat. 5. Tipe Produk (product type), yaitu item dalam suatu lini produk yang memiliki bentuk produk. 6. Merek (brand), yaitu nama yang dapat dihubungkan/diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau karakter item tersebut. 7. Item, yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Biasanya disebut stockkeeping unit atau varian produk. 2.4.2 Klasifikasi Produk Berdasarkan wujudnya, produk diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama (Tjiptono, 2008) yaitu: 1. Barang, merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahan, terdapat dua macam barang, yaitu : a. Barang tidak tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. b. Barang tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyaknya pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). 2. Jasa, merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. 2.4.3 Atribut Produk Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau atribut dari produk tersebut. Atribut suatu produk dibedakan ke dalam atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen. Para pemasar perlu memahami apa yang diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang dikenal dari suatu produk, dan atribut mana
11
yang dianggap paling penting oleh konsumen. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya (Sumarwan, 2003). Menurut Tjiptono (2008), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan, pelayanan, dan sebagainya. 2.5. Merek Merek diyakini sebagai identitas dari produk atau perusahaan. Produk yang dibeli konsumen tergantung dari pengalaman dan kebiasaannya terhadap merek tersebut. Pengalaman yang positif terhadap merek memungkinkan konsumen menggunakan merek tersebut di kemudian hari, sedangkan pengalaman yang negatif terhadap merek memberi kemungkinan yang kecil konsumen akan mengulanginya kembali (Chandra, 2008). Merek didefinisikan sebagai suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk atau jasa tertentu (Kotler dan Armstrong, 2007). Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing (Tjiptono, 2008). 2.6. Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2003), Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan pada saat membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau
kegiatan
mengevaluasi.
Mempengaruhi
perilaku
konsumen
adalah
mempengaruhi pilihan konsumen agar mereka mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang ditawarkan oleh pemasar. Proses mempengaruhi konsumen biasanya dilakukan melalui strategi pemasaran yang tepat.
12
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari pengertian tersebut: (1) proses pengambilan keputusan, dan (2) kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Darmmesta dan Handoko, 2008). Perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Peter dan Olson, 1999). Menurut Assael dalam Suryani (2008), Perilaku konsumen dapat dijelaskan melalui model stimulus-organism-response. Model tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Umpan balik terhadap evaluasi pasca pembelian Faktor Individual
Pengambilan Keputusan
Respon Konsumen
Pengaruh Lingkungan Komunikasi Umpan balik terhadap perkembangan lingkungan pada strategi pemasaran
Gambar 1. Model Sederhana Perilaku Konsumen (Suryani, 2008) 2.7. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam (Sumarwan, 2003), keputusan didefinisikan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus
13
memilki pilihan alternatif. Jika konsumen tidak memiliki pilihan alternatif, seperti pembelian obat sesuai resep dokter, maka bukan situasi konsumen melakukan keputusan. Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suryani (2008) Pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Berdasarkan Gambar 2, dapat dijelaskan bahwa komponen inti dari model tersebut adalah consumen decision making yang merupakan proses menerima, mengevaluasi informasi merek produk tertentu. Lingkungan Eksternal
Input
Usaha pemasaran perusahaan: 1. Produk 2. Promosi 3. Harga 4. Distribusi
Lingkungan sosial budaya: 1. Keluarga 2. Sumber informasi 3. Sumber non komersial 4. Kelas sosial 5. Budaya dan sub budaya
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses
Pengenalan Kebutuhan Pencarian informasi sebelum membeli Evaluasi Alternatif
Faktor Psikologis 1. motivasi 2. kepribadian 3. pembelajaran 4. persepsi 5. sikap
Pengalaman
Perilaku Pasca Pengambilan Keputusan
Output
Pembelian 1. Percobaan 2. Pembelian Ulang Evaluasi Pasca Pembelian
Gambar 2. Model Pengambilan Keputusan (Suryani, 2008) Diasumsikan bahwa konsumen memiliki sasaran (konsekuensi yang diinginkan atau nilai dalam rantai arti-akhir) yang ingin dicapai atau dipuaskan dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai suatu
14
pemecahan masalah,. Pengambilan keputusan sebagai pemecahan masalah konsumen adalah suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku (Peter dan Olson, 1999). Menurut Kotler (2001), Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Gambar 3). 1. Pengenalan Kebutuhan Tahap di mana pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan aktual dan yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dipicu oleh stimulan internal maupun eksternal. 2. Pencarian Informasi Tahap di mana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin mencari informasi secara aktif. 3. Evaluasi Alternatif Tahap di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. 4. Keputusan Pembelian Tahap di mana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Ada dua faktor di antara kecenderungan membeli dengan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tak terduga. 5. Perilaku Pasca Pembelian Tahap di mana konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka.
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 3. Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Kotler, 2001)
15
2.8. Preferensi Konsumen Preferensi konsumen merupakan pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk yang dikonsumsi (Kotler, 2001). Sedangkan menurut Nicholson dalam Miftah (2010), Konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang mengatakan dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi dibawah A tersebut disukai daripada kondisi dibawah pilihan B. Hubungan preferensi konsumen biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar (properti), yaitu: 1. Kelengkapan (Completeness) Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu harus bisa menspesifikan apakah: a. A lebih disukai daripada B b. B lebih disukai daripada A c. A dan B sama-sama disukai 2. Transitivitas (Transitivity) Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian seseorang tidak bisa mengartikulasikan preferensinya yang saling bertentangan. Properti diatas mengasumsikan bahwa konsumen selalu dapat membuat peringkat atas semua situasi dan kondisi mulai dari hal yang paling disukai hingga hal yang paling tidak disukai. 3. Kesinambungan (Continuity) Jika seseorang menyukai A, maka akan terus menyukai A. 2.9. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel, definisi dan sebuah fenomena tertentu. Pengujian dengan analisis faktor bisa menggunakan data yang berasal dari data primer ataupun data sekunder. Analisis faktor yang berasal dari data primer melalui suatu kuesioner akan mengkuantitatifkan data dengan skala likert dan menggunakan rata-rata pembobotan tersebut sebagai data statistik yang akan diolah. Analisis faktor dengan data sekunder bisa menggunakan data yang diperoleh dari dokumentasi.
16
Namun dimensi data yang digunakan harus disesuaikan dengan definisi suatu variabel atau fenomena yang akan diukur (Nugroho, 2005). Analisis faktor berawal dengan membangun sebuah himpunan variabel baru berdasarkan hubungan dalam matriks korelasi. Pendekatan yang paling sering digunakan adalah analisis komponen utama. Metode ini melakukan transformasi sebuah himpunan variabel menjadi sebuah himpunan variabel gabungan baru atau komponen utama yang tidak saling berkorelasi (Cooper dan Schinder, 2006). 2.10.
Penelitian Terdahulu Penelitian Fitriyana (2009) tentang Analisis Proses Pengambilan
Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap Objek Wisata Pemancingan “Fishing Valley” Bogor. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui karakteristik konsumen yang mengunjungi objek wisata pemancingan Fishing Valley, 2) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumrn yang berkunjung ke objek wisata pemancingan Fishing Valley, 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen untuk berkunjung ke objek wisata pemancingan Fishing Valley. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor dan Analisis Deskriptif. Hasil dari analisis faktor terbentuk lima faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen, yaitu faktor keandalan (reliability) sebesar 0,514, faktor kesigapan (responsiveness) sebesar 0,649, faktor keyakinan atau jaminan (assurance) sebesar 0,414, faktor berwujud (tangible) sebesar 0,655 dan faktor perhatian (empathy) sebesar 0,125. Penelitian Rahayu (2006) tentang Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Wana Wisata Curug Nangka (WWCN), KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui karaktersitik konsumen yang mengunjungi WWCN, 2) Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa wisata WWCN, 3) Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut WWCN dan merumuskan upaya-upaya apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola WWCN dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan objek wisata yang dimilikinya. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis Faktor, dan Regresi Logistik Ordinal. Hasil dari Analisis Faktor terbentuk lima faktor preferensi konsumen terhadap WWCN, yaitu fasilitas alam, pengelolaan
17
dan pelayanan, aksessabilitas, motivasi wisata, daya tarik wisata. Untuk variabelvariabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen dengan model Regresi Logistik Ordinal terdiri dari faktor aksessabilitas, faktor motivasi wisata, dan asal kedatangan. Penelitian Miftah (2010) dalam penelitiannya tentang Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap restoran Gurih 7, Bogor. Penelitian ini memiliki tujuan 1) Mengetahui karakteristik konsumen Restoran Gurih 7, 2) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen Restoran Gurih 7, 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Restoran Gurih 7. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis Faktor. Berdasarkan analisis faktor, hasilnya menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi adalah faktor reability sebesar 0,698, faktor responsiveness sebesar 0,611, faktor assurance 0,742, faktor tangible 0,697 dan yang terakhir adalah empathy sebesar 0,567. Penelitian mengenai “Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen Pembalut Wanita Charm (Kasus Pada Mahasiswi Strata 1 Institut Pertanian Bogor)“ ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yang telah disajikan sebelumnya. Perbedaan tersebut terdapat pada objek penelitiannya. Pada penelitian sebelumnya objek penelitian berupa jasa, sedangkan pada penelitian ini objek yang penelitian berupa barang dan responden merupakan mahasiswi aktif S1 Institut Pertanian Bogor. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perbedaan gender menimbulkan perbedaan kebutuhan yang harus dipenuhi. Kaum wanita memiliki fase khusus dalam hidupnya yang biasa disebut dengan menstruasi, yaitu perdarahan yang terjadi secara rutin setiap bulan selama masa suburnya. Saat wanita mengalami fase tersebut, dibutuhkan sesuatu yang dapat menampung atau mengatasi pendarahan tersebut agar tidak menghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa disebut dengan pembalut. Adanya perhatian pada pemenuhan kebutuhan tersebut membuka peluang persaingan bisnis di antara para produsen pembalut wanita yang menawarkan keunggulannya masing-masing untuk menarik perhatian konsumen. Uni-Charm Indonesia sebagai perusahaan pembalut wanita ternama di Indonesia tidak luput dari ancaman persaingan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan UniCharm Indonesia mengetahui bagaimana keinginan dan harapan aktual konsumen sebagai acuan pengembangan produk yang dimilikinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik, menganalisis tahapan proses keputusan pembelian, menganalisis faktor-faktor yang dinilai penting dalam mempengaruhi preferensi konsumen mahasiswi Strata 1 IPB terhadap produk pembalut wanita Charm. Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen digunakan analisis deskriptif sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap atribut digunakan analisis faktor. Informasi yang diperoleh mengenai karakteristik, proses keputusan pembelian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk pembalut wanita Charm dibutuhkan untuk menentukan strategi pengembangan dan pemasaran produk yang lebih baik lagi, agar Charm dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam persaingan bisnis pembalut wanita di Indonesia Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 4.
19 Menstruasi Produk Kebutuhan Wanita yang Ditawarkan “Charm” Persaingan Industri Pembalut Pengetahuan Terhadap Kebutuhan Konsumen pada Pembalut Charm
Karakteristik Konsumen
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Uji Deskriptif
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen
Uji Faktor
Perbaikan dan Pengembangan Produk Pembalut Charm
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi Konsumen Pembalut Wanita Charm ini dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor di kampus Dramaga yang meliputi sembilan fakultas. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja karena mahasiswi IPB merupakan salah satu konsumen potensial untuk pemasaran produk pembalut wanita, mengingat mayoritas mahasiswi Institut Pertanian Bogor telah memasuki masa menstruasi (akhir baligh). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2011. 3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber utama. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari sumber utama dan lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.
20
Data primer didapatkan melalui pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara dan pemberian kuesioner kepada konsumen. Data pada kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang menghasilkan data berskala ordinal. Oleh karena itu, data tersebut harus diubah menjadi data berskala interval untuk dapat digunakan pada uji analisis selanjutnya dalam penelitian ini. Data sekunder didapatkan melalui pencarian, pengumpulan, dan penelaahan bukubuku, majalah, jurnal, internet dan dokumen-dokumen yang terkait dengan tujuan penelitian. Kuesioner penelitian selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. 3.4. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan cara quota sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan syarat dan pertimbangan yang telah ditetapkan sebelumnya, diantaranya sudah akhir baligh dan sedang atau pernah membeli serta menggunakan produk pembalut wanita Charm dan sampel diambil berdasarkan batasan jumlah tertentu dari subgrup yang sudah ditentukan pada suatu populasi karena diasumsikan responden tersebut mampu menjawab pertanyaan pada kuesioner. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Strata satu Institut Pertanian Bogor yang terdiri dari sembilan fakultas. Berdasarkan hasil rekapitulasi oleh Direktorat Administrasi Pendidikan Institut Pertanian Bogor pada Desember 2010 diketahui jumlah Mahasiswa IPB Program Sarjana aktif pada tahun akademik 2010/2011 berjumlah 14832 yang terdiri dari 6190 laki-laki dan 8642 perempuan. Penentuan jumlah minimal sampel yang dibutuhkan didasarkan pada rumus Slovin (Umar, 2003) : n
N 1 N e
2
……………………..……………………………………………….. 1
Keterangan : N : Ukuran populasi mahasiswi IPB n : Ukuran sampel e : taraf nyata Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswi aktif Strata 1 Institut Pertanian Bogor tahun akademik 2010/2011 sebesar 8642 mahasiswi.
21
=
,
= 98,86
100
Berdasarkan perhitungan Slovin didapatkan jumlah sampel sebesar 100 responden. Hasil perhitungan penentuan sampel secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Aktif S1 Institut Pertanian Bogor Tahun Akademik 2010/2011 dan Sampel JUMLAH MAHASISWA NO
FAKULTAS
Laki-Laki
Perempuan
Persentase Perempuan
Sampel
%
1
Pertanian
802
1129
13,06
13
2
Kedokteran Hewan
315
432
5
5
Perikanan dan Ilmu 3
Kelautan
769
826
9,56
10
4
Peternakan
378
567
6,56
7
5
Kehutanan
842
879
10,17
10
6
Teknologi Pertanian
913
855
9,89
10
7
Matematika dan IPA
1311
1653
19,13
19
Ekonomi dan 8
Manajemen
597
1327
15,36
15
9
Ekologi Manusia
263
974
11,27
11
6190
8642
100
100
TOTAL
Sumber : Direktorat Administrasi Pendidikan-IPB, 2010 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan teknik koefisien alpha dari Cronbach. Teknik ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentang nilai antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100, atau dalam bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya. Rumus teknik Cronbach ditulis sebagai berikut (Umar,2003) :
22
r11
∑ σ2 b k 1‐ 2 k‐1 σ 1
…………………………….……………….………… 2
Keterangan : r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyak butir pertanyaan
Σσb2
= jumlah varian butir
σt2
= varian total
3.5.2 Uji Validitas Menurut Suliyanto (2005), Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek dengan cermat dan tepat. Menurut Umar (2003), uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu kuesioner dianggap valid jika memiliki butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment yaitu : ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
………….. 3
keterangan: N
= jumlah responden
X
= skor masing-masing pertanyaan
Y
= skor total pertanyaan
3.5.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif menggunakan satu variabel atau lebih tetapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan (Hasan, 2004).
23
Analisis Deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen pembalut wanita Charm melalui perhitungan persentase jumlah responden yang disajikan dalam bentuk tabulasi sederhana. 3.5.4 Analisis Faktor Analisis faktor dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen pembalut wanita Charm. Menurut Suliyanto (2005), Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga menggambarkan tentang struktur data dari penelitian. Pada prinsipnya analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. Analisis faktor digunakan untuk (Suliyanto, 2005) : 1. Mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel 2. Mengidentifikasi variabel-variabel baru yang lebih kecil, untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkorelasi 3. Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lainnya. Menurut Suliyanto (2005), Model analisis faktor dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Principal Component Analysis, merupakan model yang bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan. F = ℓX, dimana:
F : faktor principal components (unobservable) X : variabel yang diteliti (observable) ℓ : bobot dari kombinasi linier (loading)
24
2. Common Factors, merupakan model yang bertujuan untuk mengetahui struktur dari variabel yang diteliti (karakteristik dari observasi). X = ℓF +ε , dimana:
F : Common Factors (unobservable) X: Variabel yang diteliti (observable) diantaranya: kenyamanan, bahan dan tekstur, bentuk dan ukuran,
higienis,
pendapatan,
daya
harga, serap,
iklan/promosi, kemudahan
memperoleh, pengaruh keluarga/teman, merek terkenal, kemasan menarik, anti kerut dan variasi jenis. ℓ : bobot dari kombinasi linear (loading) ε : spesific factor
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah dan Filosofi Uni-Charm Corporation Produk pembalut wanita Charm yang dibahas dalam penelitian ini merupakan produk yang diproduksi oleh perusahaan Uni-Charm Group. Uni-Charm Group adalah salah satu perusahaan Jepang yang telah berhasil melakukan ekspansi bisnisnya di beberapa negara di dunia, salah satunya di Indonesia. Operasi bisnis perusahaan Uni-Charm Group bergerak pada bisnis baby and child care products, feminine care products, health care products, cosmetic products, household products, pet care products, industrial materials and food-packaging materials, etc. Perusahaan Uni-Charm berlokasi di Sumimoto Fudosan Mita Twin Bldg. West Wing, 3-5-27, Mita, Minato-ku, Tokyo, Japan. Unicharm Corporation didirikan pada tahun 1961 dengan modal 3 juta yen dan 24 karyawan di area provinsi Kawanoe. Sekarang karyawannya sudah mencapai 6.000 orang lebih dan bidang kegiatannya tidak terbatas di Jepang, tapi menyebar ke seluruh dunia seperti Eropa dan Timur Tengah dengan Asia sebagai pusatnya. Perusahaan ini memulai ekspansi ke luar negeri pertama kali dengan mendirikan perusahaan di Taiwan tahun 1984. Lalu sepanjang tahun 1990-an, banyak masuk di Asia. Di tahun 2005, mendirikan perusahaan patungan di Saudi Arabia, lalu membeli produsen diaper di Australia tahun 2008. Sekarang, dengan 21 perusahaan di luar negeri, Uni-Charm Group menyediakan produk popok dan pembalut wanita ke lebih dari 80 negara di Asia Timur, Asia Tenggara, Oseania, negaranegara Timur Tengah dan Afrika Utara. Bermodalkan kemampuan pengembangan produk dan marketing yang dimiliki, Uni-Charm Corporation sedang mempercepat ekspansi luar negeri yang menyesuaikan dengan gaya hidup dan kebiasaan pemakaian produk yang berbeda-beda di tiap negara. Di dalam transisi seperti ini, Uni Charm memiliki semangat dan budaya perusahaan yang disebut dengan "3 DNA" yang diwariskan sejak awal berdirinya perusahaan. Tiga DNA merupakan
26
nilai-nilai perusahaan yang menopang tulang punggung kegiatan Uni Charm, dan nilai-nilai bersama yang dimiliki mulai dari top manajemen sampai setiap karyawan, diantaranya terus menerus menjadi nomor 1, teori perubahan nilai, dan teori kesalahan pada diri sendiri. Semangat ini yang selalu dijaga dan dibangun secara berkesinambungan oleh Uni-Charm Group untuk mempertahankan dan memajukan bisnisnya di masa mendatang. 4.1.2 Visi dan Misi PT Uni-Charm Indonesia PT Uni-Charm Indonesia memiliki visi, yaitu “berusaha memajukan manajemen perusahaan yang benar yang menyatukan pencapaian tanggung jawab sosial dan kebahagiaan karyawan, serta perkembangan pertumbuhan perusahaan". Sedangkan misi dari PT Uni-Charm Indonesia, antara lain: 1. Selalu menciptakan produk dan pelayanan terbaik, serta dengan memperluas pasaran internasional, memberikan sumbangan bagi perwujudan kehidupan manusia yang berkelimpahan. 2. Mengusahakan dengan sungguh pengelolaan perusahaan yang benar, yaitu yang menyatukan kemajuan dan perkembangan bisnis, kebahagiaan karyawan dan pemenuhan tanggung jawab kemasyarakatan. 3. Mengutamakan
semangat
kemandirian,
meninggikan
panji-panji
semangat dengan berdasarkan kejujuran dan keharmonisan untuk membuahkan hasil kerjasama seluruh karyawan. 4.1.3 Produk PT Uni-Charm Indonesia Perusahaan Uni-Charm Indonesia baru berdiri pada tahun 1997, dimulai dari bisnis feminine care, lalu sekarang memiliki 3 lingkup bisnis yaitu feminine care, baby care dan health care. Mamy Poko sebagai brand premium popok bayi telah dihadirkan dengan dua tipe yaitu tipe perekat dan tipe celana. Pembalut wanita Charm sebagai global brand dari feminine care, juga memiliki dua tipe, yaitu Charm Body Fit Day (Extra maxi, Extra maxi wing pelindung samping, Active slim, Ultra slim wing, dan Extra reguler) dan Charm Body Fit Night (28 cm, pelindung samping 28 cm, wing pelindung samping 35cm, wing pelindung samping 41cm, super comfort night ultra slim 28cm). Sedangkan untuk produk health care, Uni-Charm
27
memiliki
global
brand
yaitu
Lifree
sebagai
produk
penanganan
inkontinensia untuk dewasa. Tipenya berbentuk celana yang menjadi produk yang membantu lansia untuk mandiri, pad penampung urine membantu mengurangi biaya harian dan meringankan beban tenaga penggantian popok. Produk ini diperuntukkan bagi konsumen lansia yang masih aktif berjalan dan beraktifitas sendiri. 4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pada tahap awal penelitian ini, kuesioner yang telah disebarkan kepada responden diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Suatu kuesioner dianggap valid jika memiliki butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Sedangkan uji reliabilitas adalah mengukur sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya ketika hasil pengukuran dilakukan berulang dan menghasilkan hasil yang relatif sama. Pengujian kuesioner dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang responden yang terdiri dari mahasiswi Strata satu Institut Pertanian Bogor yang merupakan konsumen dari produk pembalut wanita Charm. Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi (r) antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total, dengan menggunakan metode Product Moment Pearson yang diolah menggunakan software SPSS versi 15.00 for windows dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95persen yaitu α sebesar 0,05 (r-tabel=0,361). Hasil yang diperoleh dari uji validitas terhadap 14 atribut menyatakan seluruh atribut dalam penelitian ini valid. Hal ini dikarenakan seluruh atribut memiliki r-hitung>r-tabel yaitu antara 0,366-0,821 yang berarti tidak ada r-hitung yang di bawah r-tabel, seluruh atribut dalam kuesioner dinyatakan valid. Selanjutnya setelah melakukan uji validitas, maka dilakukan uji reliabilitas terhadap setiap atribut dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk pengujian reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha dengan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil dari uji reliabilitas dalam penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha (Tabel 2) lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,838 sehingga
28
seluruh atribut dalam kuesioner dapat dinyatakan reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Tabel 2. Nilai Cronbach’s Alpha
Cronbach's Alpha ,838
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,853
N of Items 14
4.3. Karakteristik Umum Konsumen Pembalut Wanita Charm Kuesioner penelitian ini dikumpulkan dari 100 responden yang merupakan mahasiswi Strata satu Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan pengumpulan tersebut, diperoleh hasil karakteristik umum konsumen pembalut wanita Charm yang telah dibedakan berdasarkan usia, status pernikahan, daerah asal, tingkat semester perkuliahan, pendapatan, dan sumber pendapatan. 4.3.1 Usia Kelompok usia konsumen pembalut Charm didominasi oleh konsumen yang berusia antara 21-25 tahun sebanyak 54 persen. Sedangkan sisanya adalah konsumen yang berusia 17-20 tahun dengan persentase sebanyak 46 persen dan tidak terdapat konsumen yang berusia 26-30 tahun. Rentang usia 17-25 tahun memang paling banyak mendominasi usia konsumen dalam penelitian ini karena mengingat responden masih berstatus sebagai mahasiswa Strata satu, maka mereka cenderung berada pada rentang usia tersebut. Hasil secara rinci dapat dilihat pada Gambar 5.
21‐25 tahun 54%
17‐20 tahun 46%
Gambar 5. Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Usia
29
4.3.2 Status Pernikahan Karakteristik
konsumen
selanjutnya
didasarkan
pada
status
pernikahannya, yang menunjukkan konsumen sudah menikah atau belum menikah. Berdasarkan hasil yang diperoleh, seluruh konsumen dalam penelitian ini memiliki status belum menikah sebanyak 100persen. Hal ini dikarenakan konsumen masih berstatus sebagai mahasiswa dan mayoritas dari mahasiswa biasanya belum menikah. 4.3.3 Asal Daerah Konsumen Pembalut Charm Mahasiswa Institut Pertanian Bogor terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu karakteristik selanjutnya didasarkan pada daerah asal konsumen. Berdasarkan hasil pada Gambar 6, konsumen dalam penelitian ini mayoritas berasal dari daerahdaerah yang berada di wilayah Pulau Jawa dengan persentase sebanyak 83persen, terdiri dari daerah-daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan sebanyak 16 persen adalah konsumen yang berasal dari wilayah Pulau sumatera, terdiri dari daerah-daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat dan hanya 1 persen konsumen yang berasal dari daerah di Pulau Kalimantan, yaitu daerah di Kalimantan Timur. Pulau Pulau Kalimantan Sumatera 1% 16%
Pulau Jawa 83%
Gambar 6. Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Asal Daerah 4.3.4 Semester Konsumen Pembalut Wanita Charm Karakteristik konsumen juga dibedakan berdasarkan semester di tingkat perkuliahan. Karena penelitian ini dilakukan pada masa perkuliahan semester genap maka konsumen hanya merupakan mahasiswi yang berada di semester genap. Hasil dari penelitian dapat dilihat pada Gambar 7, bahwa jumlah konsumen yang merupakan mahasiswi pada tingkat perkuliahan
30
semester empat sebanyak 11 persen, konsumen pada tingkat semester enam sebanyak 42 persen, konsumen tingkat perkuliahan semester delapan 41 persen dan konsumen di tingkat perkuliahan semester 10 sebanyak 6 persen. 10 6%
4 11%
8 41%
6 42%
Gambar 7. Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Semester Perkuliahan 4.3.5 Rata-rata Pendapatan per Bulan Konsumen Pembalut Wanita Charm Konsumen pembalut Charm juga dibedakan berdasarkan rata-rata pendapatan yang mereka miliki sebagai mahasiswa selama kuliah di Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan Gambar 8, didapatkan hasil bahwa konsumen yang memiliki rata-rata pendapatan kurang dari Rp. 500.000 sebanyak 12persen, antara Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000 sebanyak 81 persen, antara Rp. 1.500.000 - Rp. 2.500.000 sebanyak 7 persen dan tidak ada konsumen yang memiliki rata-rata pendapatan antara Rp. 2.500.000 - Rp. 3.500.000, Rp.3.500.000-Rp.4.500.000
dan
lebih
dari
Rp.
4.500.000.
Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas konsumen pembalut Charm yang merupakan mahasiswi Institut Pertanian Bogor memiliki rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp. 500.000 - Rp.1.500.000. Rp. 1.500.000‐ 2.500.000 7%
Rp. <500.000 12%
Rp. 500.000‐ 1.500.000 81%
Gambar 8. Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Rata-rata Pendapatan
31
4.3.6 Sumber Pendapatan per Bulan Karakteristik
lain
konsumen
pada
penelitian
ini
dibedakan
berdasarkan sumber pendapatan per bulan konsumen. Pada Gambar 9, dapat dilihat sumber pendapatan konsumen pembalut Charm secara rinci. Mayoritas sumber pendapatan konsumen berasal dari orangtua sebanyak 68persen, ini dapat dikarenakan responden yang berstatus sebagai mahasiswa yang biaya hidupnya sebagian besar masih dalam tanggungan orang tua. Sebanyak 14 persen konsumen mendapatkan pendapatan dari orang tua dan beasiswa. Selanjutnya
sebanyak
6
persen
konsumen
memiliki
sumber
pendapatan dari orang tua, beasiswa dan pendapatan sendiri, sebanyak 4 persen konsumen memiliki sumber pendapatan dari orang tua dan pendapatan sendiri, sebanyak 3 persen konsumen memiliki sumber pendapatan dari orang tua dan sumber lainnya, konsumen dengan sumber pendapatan dari beasiswa dan sumber lainnya (kakak) masing-masing sebanyak 2 persen, dan hanya 1 persen konsumen yang memiliki sumber pendapatan yang berasal dari beasiswa dan pendapatannya sendiri. Orangtua,bea Beasiswa, sen siswa, dan diri Lainnya sendiri Orangtua, lain 1% 2% 6% nya Orang 3% tua, sendiri 4% Orang tua, beasiswa 14% Beasiswa/ban tuan lain 2%
Orang tua 68%
Gambar 9. Karakteristik Konsumen Pembalut Charm Berdasarkan Sumber Pendapatan 4.4. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen Charm Keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahapan proses, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tahapan tersebut akan dilalui oleh konsumen dalam proses keputusan pembelian produk pembalut wanita Charm.
32
4.4.1 Pengenalan Kebutuhan Tahap awal dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen diawali dengan tahap pengenalan kebutuhan di mana konsumen mengenali sebuah kebutuhan atau masalah yang harus dipenuhi oleh suatu produk tertentu. Mengetahui kebutuhan konsumen terhadap pembalut wanita Charm dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai motivasi/alasan konsumen menggunakan Charm, manfaat yang konsumen cari dari pembalut wanita Charm, dan tingkat keterlibatan konsumen terhadap pembalut wanita Charm. Data yang disajikan dalam Gambar 10 menunjukkan bahwa motivasi atau alasan utama yang mendasari konsumen menggunakan pembalut wanita Charm adalah bahan dan tekstur yang lembut sebanyak 46 persen. Hal ini harus menjadi fokus perhatian bagi PT Uni-Charm Indonesia untuk meningkatkan kualitas terutama pada bahan dan tekstur dari pembalut wanita Charm sehingga loyalitas konsumen akan tetap terjaga serta dapat menarik konsumen baru untuk membeli dan menggunakan pembalut wanita Charm. Motivasi selanjutnya adalah kemudahan memperoleh sebanyak 17 persen. Akses yang mudah terhadap produk merupakan alasan yang cukup penting mempengaruhi alasan konsumen untuk menggunakan
pembalut
Charm.
Pemasar
perlu
memperhatikan
ketersediaan produknya di pasar sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan pembalut Charm pada saat dibutuhkan. Alasan lain yang juga berpengaruh adalah harga terjangkau dan ingin mencoba yang memiliki persentase yang sama sebanyak 9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa faktor harga masih merupakan pertimbangan bagi konsumen untuk membeli pembalut Charm. Ketertarikan untuk mencoba juga menjadi alasan konsumen untuk membeli pembalut Charm. Alasan merek terkenal dan iklan yang menarik juga memberi pengaruh konsumen dalam pembelian pembalut Charm sebanyak 3 persen. Alasan pengaruh teman atau kerabat hanya memiliki persentase sebanyak 2 persen dan alasan lainnya (nyaman, daya serap, tipis, ukuran sesuai dan hanya tersedia
33
pembalut Charm) yang juga mempengaruhi pembelian konsumen terhadap pembalut Charm sebanyak 11 persen. Kemudahan memperoleh 17% Iklan yang menarik 3% Pengaruh teman/kerabat 2% Merek terkenal 3%
Lainnya 11% Bahan dan tekstur lembut 46%
Ingin mencoba 9%
Harga terjangkau 9%
Gambar 10. Motivasi Pembelian Pembalut Wanita Charm Oleh Konsumen Data yang disajikan pada Gambar 11 menunjukkan manfaat utama yang mendasari konsumen untuk melakukan pembelian terhadap pembalut Charm adalah kenyamanan sebanyak 65 persen. Konsumen berharap menstruasi tidak menghalangi mereka dalam beraktifitas sehari-hari sehingga pembalut yang digunakan harus bisa memberikan rasa nyaman bagi pemakainya. Manfaat selanjutnya adalah daya serap yang baik sebanyak 25 persen. Daya serap yang baik akan membuat konsumen percaya diri dan tidak khawatir bocor ketika beraktifitas saat menstruasi. Sedangkan manfaat kebersihan dan manfaat lainnya (lebar, panjang, dan hemat) memiliki persentase masing-masing sebanyak 5persen.
Kebersihan 5% Daya serap baik 25%
Lainnya 5%
Kenyamanan 65%
Gambar 11. Manfaat Pembelian Pembalut Wanita Charm Oleh Konsumen Data
pada Gambar 12 menunjukkan tingkat keterlibatan
konsumen terhadap pembelian pembalut Charm. Sebanyak 57 persen
34
konsumen merasa biasa saja jika tidak menggunakan pembalut Charm saat menstruasi. Konsumen sebanyak 18 persen merasa sangat tidak nyaman jika tidak menggunakan pembalut Charm pada saat menstruasi. Selanjutnya sebanyak 23 persen konsumen merasa khawatir bocor pada saat menstruasi jika tidak menggunakan pembalut wanita, karena kepercayaannya bahwa Charm akan membuat konsumen merasa yakin menstruasi tidak akan mengganggu aktifitasnya dengan kemampuan daya serap yang baik. Merasa khawatir bocor 23%
Lainnya 2%
Merasa sangat tidak nyaman 18%
Biasa saja 57%
Gambar 12. Tingkat Keterlibatan Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm 4.4.2 Pencarian Informasi Tahap selanjutnya dalam proses keputusan pembelian konsumen adalah tahap pencarian informasi. Setelah konsumen mengetahui kebutuhan yang harus dipenuhi, maka konsumen akan melalui tahap pencarian informasi baik secara internal maupun eksternal untuk pemenuhan kebutuhannya tersebut. Berdasarkan data yang disajikan pada Gambar 13, media televisi dipilih konsumen sebanyak 72 persen sebagai sumber informasi mengenai pembalut Charm. Hal ini karena media televisi secara umum menjadi sumber informasi yang paling banyak diakses masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kalangan masyarakat bawah hingga masyarakat tingkat atas. Sumber informasi selanjutnya adalah keluarga sebanyak 18 persen dimana keluarga merupakan lingkungan inti dimana konsumen berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Teman memiliki persentase sebanyak 7 persen sebagai sumber informasi bagi konsumen untuk
35
mengetahui tentang pembalut Charm. Sumber informasi penjual memiliki persentase 2 persen, sedangkan majalah atau koran hanya memiliki persentase sebanyak 1 persen sebagai sumber informasi konsumen untuk mengenal pembalut Charm. Penjual Majalah /Koran 2% 1%
Keluarga 18% Teman 7%
Televisi 72%
Gambar 13. Sumber Informasi Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm Data yang disajikan pada Gambar 14 menunjukkan fokus perhatian konsumen terhadap promosi yang diberikan oleh pembalut Charm. Sebanyak 41 persen konsumen memilih bentuk dan ukuran sebagai fokus perhatian utama ketika adanya promosi dari pembalut Charm. Bentuk dan ukuran yang dimiliki pembalut Charm adalah wing, non wing dan perbedaan panjang pembalut. Selanjutnya bahan dan tekstur menjadi perhatian penting konsumen sebanyak 24 persen. Kemasan 2% Bentuk dan ukuran 41%
Lainnya 1%
Harga 18% Variasi jenis 14%
Bahan dan tekstur 24%
Gambar 14. Fokus Perhatian Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm Harga dipilih konsumen sebanyak 18persen sebagai fokus perhatian terhadap promosi pembalut Charm. Selanjutnya variasi jenis dipilih sebanyak 14 persen konsumen. Jenis pembalut yang disediakan Charm
36
adalah pembalut siang dan malam. Sedangkan kemasan dipilih sebanyak 2 persen dan fokus lainnya (daya serap) dipilih sebanyak 1 persen konsumen, sebagai fokus perhatian dalam promosi pembalut Charm. 4.4.3 Evaluasi Alternatif Tahap selanjutnya dalam pengambilan keputusan pembelian setelah konsumen melakukan pencarian informasi adalah tahap evaluasi alternatif, dimana konsumen melakukan evaluasi terhadap pilihan-pilihan produk yang dirasakan sesuai dengan kebutuhannya. Gambar 15 menunjukkan pertimbangan-pertimbangan konsumen dalam pembelian pembalut Charm. Bentuk dan ukuran menjadi prioritas yang dipertimbangkan banyak konsumen dalam membeli pembalut Charm, yaitu sebanyak 49 persen. Sedangkan sebanyak 22 persen konsumen mempertimbangkan bahan dan tekstur dalam pembelian pembalut Charm. Pertimbangan terhadap harga dan variasi jenis dipilih sebanyak 14 persen konsumen. Tidak ada konsumen yang mempertimbangkan kemasan dalam membeli pembalut Charm dan pertimbangan lainnya (merek yang biasa digunakan tidak tersedia) hanya dipilih 1 persen konsumen. Lainnya Harga 1% 14% Bentuk dan Ukuran 49%
Variasi jenis 14% Bahan dan Tekstur 22%
Gambar 15. Pertimbangan Utama Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm Berdasarkan Gambar 16, yang menjadi pilihan utama konsumen paling banyak dalam mengukur mutu terhadap pembalut yang mereka beli adalah bahan dan tekstur sebanyak 52 persen. Hal ini karena bahan dan tekstur pembalut Charm yang lembut di kulit akan menimbulkan rasa nyaman bagi pemakainya. Indikator selanjutnya yang dipilih konsumen adalah bentuk dan ukuran sebanyak 22 persen. Adanya pilihan bentuk wing, non wing dan ragam panjang pembalut yang ditawarkan oleh pembalut
37
Charm menjadi indikator bagi konsumen untuk menilai bahwa pembalut Charm bermutu baik. Variasi jenis menjadi indikator mutu konsumen sebanyak 11 persen. Variasi yang disediakan oleh pembalut wanita Charm adalah pembalut siang dan pembalut malam. Indikator merek dan harga masing-masing memiliki persentase sebanyak 7 persen dan 6 persen. Sedangkan kemasan menarik dan indikator lainnya (daya serap) hanya dipilih sebanyak 1persen sebagai indikator mutu pembalut Charm. Variasi jenis Lainnya Harga Merek 6% 11% 1% terkenal 7% Bentuk dan ukuran 22% Bahan dan tekstur 52%
Kemasan menarik 1%
Gambar 16. Indikator Mutu Terhadap Pembalut Wanita Charm Hasil pada Gambar 17 menunjukkan tingkat prioritas pilihan konsumen terhadap pembalut Charm jika dihadapkan dengan beberapa pilihan produk yang ada di pasaran. Konsumen sebanyak 68 persen menjadikan pembalut Charm sebagai prioritas pilihan dibandingkan dengan produk-produk pembalut lainnya. Hal ini dapat disebabkan karena kepercayaan yang dirasakan konsumen terhadap produk pembalut Charm. Sedangkan konsumen yang tidak menjadikan pembalut Charm sebagai prioritas pilihan pembalut sebanyak 32 persen. Oleh karena itu pihak pemasar harus bisa meningkatkan loyalitas konsumennya dan menarik konsumen baru untuk memilih pembalut Charm sebagai pilihan produk mereka dengan peningkatan kualitas yang berkesinambungan. Tidak 32%
Ya 68%
Gambar 17. Prioritas Pilihan Terhadap Pembalut Wanita Charm
38
4.4.4 Proses Pembelian Setelah mengevaluasi berbagai pilihan produk yang ada, maka tahap selanjutnya yang dilakukan konsumen adalah tahap pembelian. Konsumen menetapkan pilihan dari berbagai produk yang dianggap paling dapat memenuhi kebutuhannya yang menjadi alternatif terbaik yang akan dibeli oleh konsumen. Konsumen memutuskan pembelian terhadap pembalut Charm dilakukan melalui tiga cara (Gambar 18), yaitu tergantung situasi, mendadak dan terencana. Konsumen sebanyak 43 persen memutuskan pembelian tergantung situasi. Hal ini dapat dikarenakan konsumen memiliki alasan untuk membeli pembalut Charm sebagai persediaan, sehingga ketika memasuki masa menstruasi pembalut Charm bisa langsung digunakan tanpa harus mencari dan membeli dahulu. Ketika masa menstruasi sedang berlangsung juga dapat menjadi situasi yang menentukan konsumen untuk melakukan pembelian. Sebanyak 41 persen konsumen melakukan pembelian
pembalut
merencanakannya
Charm
terlebih
secara
dahulu
terencana.
sebelum
Konsumen
melakukan
telah
pembelian.
Sedangkan sebanyak 16 persen konsumen melakukan pembelian pembalut wanita Charm secara mendadak. Tidak ada perencanaan terlebih dahulu dan niat membeli dirasakan saat sedang berbelanja.
Terencana 41%
Tergantung situasi 43%
Mendadak 16%
Gambar 18. Cara Konsumen Memutuskan Pembelian Terhadap Pembalut Wanita Charm Berdasarkan hasil pada Gambar 19, menunjukkan tempat pembelian pembalut Charm oleh konsumen. Sebagian besar konsumen sebanyak 92 persen melakukan pembelian pembalut Charm di supermarket atau swalayan. Perkembangan pesat supermarket dan swalayan sampai saat ini mendorong banyak masyarakat berbelanja di supermarket dan swalayan
39
karena kenyamanan dan kemudahan mencari produk yang diinginkan, begitu juga dengan konsumen pembalut Charm yang lebih banyak memilih membeli pembalut Charm di supermarket dan swalayan. Meskipun begitu masih terdapat 8persen konsumen yang membeli pembalut Charm di toko atau warung. Toko/warung 8%
Supermarket/ swalayan 92%
Gambar 19. Tempat Pembelian Pembalut Wanita Charm Berdasarkan hasil pada Gambar 20 menunjukkan jumlah dari pembelian konsumen terhadap pembalut Charm pada masa menstruasi. Sebanyak 50 persen konsumen membeli dua bungkus pembalut Charm sedangkan sebanyak 46persen konsumen membeli satu bungkus dan jumlah pembelian lebih dari dua bungkus dilakukan sebanyak 4persen konsumen. Satu bungkus pembalut Charm berisi 8-10 pack pembalut. Lebih dari 2 bungkus 4%
2 bungkus 50%
1 bungkus 46%
Gambar 20. Jumlah Pembelian Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm Berdasarkan Gambar 21, menunjukkan sikap konsumen jika terdapat merek pembalut wanita lain yang mengadakan promosi berupa pemberian potongan harga, diskon atau kupon berhadiah. Sebanyak 69 persen konsumen menyatakan tidak akan beralih jika ada merek pembalut wanita lain mengadakan promosi tersebut. Hal ini menunjukkan loyalitas konsumen terhadap pembalut wanita Charm sudah cukup tinggi. Sedangkan sebanyak
40
31persen konsumen menyatakan memilih beralih ke merek lain jika ada promosi dari pembalut wanita merek lain. Beralih ke merek lain 31%
Tidak beralih 69%
Gambar 21. Sikap Konsumen Pembalut Wanita Charm Terhadap Promosi Merek Lain 4.4.5 Perilaku Pasca Pembelian Setelah melakukan tahap pembelian, konsumen akan melakukan evaluasi terhadap produk yang dibeli. Tindakan evaluasi tersebut untuk menilai manfaat yang diberikan produk sesuai dengan harapan konsumen atau tidak dan tercapai atau tidak kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Kepuasan pasca pembelian akan mempengaruhi konsumen untuk mengulangi pembelian atau pemakaian di masa mendatang. Untuk mengetahui sikap konsumen pasca pembelian, diberikan pertanyaan mengenai tingkat kepuasan, sikap jika pembalut Charm tidak tersedia, sikap jika harga pembalut Charm naik, variasi jenis yang perlu ditambah dan niat konsumen untuk merekomendasikan orang lain untuk menggunakan pembalut wanita Charm. Data pada Gambar 22 menunjukkan data tingkat kepuasan konsumen setelah menggunakan pembalut Charm. Konsumen yang menyatakan puas setelah menggunakan pembalut Charm sebanyak 57 persen. Konsumen yang merasa biasa saja setelah menggunakan pembalut Charm sebanyak 41 persen. Sedangkan yang merasa tidak puas hanya sebanyak 2 persen. Hal ini menunjukkan pembalut Charm cukup memenuhi kebutuhan konsumennya akan produk pembalut wanita karena jumlah konsumen yang merasa tidak puas setelah menggunakan pembalut Charm memiliki persentase yang kecil.
41
Biasa saja 41%
Ya 57%
Tidak 2%
Gambar 22. Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pembalut Wanita Charm Berdasarkan hasil pada Gambar 23, jika konsumen dihadapkan dengan kondisi pembalut Charm tidak tersedia, sebanyak 62 persen konsumen memilih membeli merek lain, sebanyak 35 persen mencari merek yang sama ke tempat lain dan sebanyak 2 persen konsumen tidak jadi membeli. Hal ini menunjukkan bahwa pembalut adalah kebutuhan penting bagi konsumen wanita terlebih jika dalam masa menstruasi sehingga banyak konsumen memilih untuk membeli merek lain yang tersedia pada saat dibutuhkan.
Mencari merek yang sama ke tempat lain 35%
Tidak jadi membeli 3%
Membeli merek lain 62%
Gambar 23. Sikap Loyalitas Konsumen Jika Pembalut Wanita Charm Tidak Tersedia Jika konsumen dihadapkan dengan kondisi pembalut Charm mengalami kenaikan harga (Gambar 24), maka konsumen sebanyak 64persen akan tetap membeli, sebanyak 26 persen konsumen membeli merek lain yang lebih murah dan sebanyak 10 persen konsumen menyatakan tidak akan membeli. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bagi sebagian besar konsumen pembalut wanita Charm kenaikan harga tidak terlalu mempengaruhi niat beli mereka terhadap produk pembalut Charm.
42
Membeli merek lain yang lebih murah 26% Tidak akan membeli 10%
Akan tetap membeli 64%
Gambar 24. Sikap Loyalitas Konsumen Jika Harga Pembalut Wanita Charm Naik Berdasarkan Gambar 25, sebanyak 78persen konsumen menyatakan tidak perlu menambah variasi pembalut wanita Charm sedangkan sebanyak 22persen konsumen menyatakan perlu untuk ditambahkan variasi dari pembalut wanita Charm , seperti berbahan herbal, pelindung samping lebih tebal, dan berbahan lebih lembut. Hasil tersebut menunjukkan tipe pembalut yang dimiliki pembalut wanita Charm sudah cukup memenuhi harapan konsumen akan kebutuhan produk pembalut. Ya 22%
Tidak 78%
Gambar 25. Pendapat Konsumen Terhadap Variasi Pembalut Wanita Charm Berdasarkan hasil pada Gambar 26, menunjukkan kecenderungan konsumen menyarankan orang lain untuk membeli pembalut Charm. Diperoleh hasil bahwa konsumen akan menyarankan kepada orang lain setelah menggunakan pembalut wanita Charm sebanyak 54 persen. Sedangkan sebanyak 46 persen konsumen tidak akan menyarankan orang lain untuk menggunakan pembalut wanita Charm. Pihak pemasar perlu meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen agar timbul perasaan bagi konsumen hingga merasa harus menyarankan dan mempengaruhi orang lain untuk ikut memakai pembalut Charm karena merasa produk pembalut Charm adalah pembalut wanita yang baik digunakan oleh konsumen wanita.
43
Tidak 46%
Gambar
26.
Ya 54%
Kesediaan Konsumen Menyarankan Pemakaian Pembalut Wanita Charm Kepada Orang Lain
Hasil dari seluruh tahapan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap produk pembalut wanita Charm yang telah diuraikan sebelumnya meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan perilaku pasca pembelian dapat dilihat secara ringkas pada Tabel 3. Tabel 3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Pembalut Wanita Charm No
Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses 1.
1
Pengenalan Kebutuhan
2
Pencarian Informasi
2. 3. 4. 5. 6.
3
Evaluasi Alternatif
7. 8. 9. 10.
4
Proses Pembelian 11. 12. 13. 14. 15.
5
Perilaku Pasca Pembelian
16. 17.
Motivasi/alasan pembelian: Bahan dan tekstur lembut Manfaat pembelian: Kenyamanan Tingkat keterlibatan: Biasa saja Sumber informasi konsumen: Televisi Fokus perhatian konsumen: Bentuk dan Ukuran Pertimbangan utama konsumen: Bentuk dan ukuran Indikator mutu konsumen: Bahan dan tekstur Prioritas konsumen: Ya Cara memutuskan pembelian: Tergantung situasi Tempat pembelian: Supermarket/swalayan Jumlah pembelian: 2 bungkus Sikap konsumen terhadap promosi lain: Tidak beralih Tingkat kepuasan konsumen: Ya Sikap konsumen jika pembalut Charm tidak tersedia: Membeli merek lain Sikap konsumen jika harga pembalut Charm naik: Akan tetap membeli Pendapat konsumen terhadap variasi pembalut Charm: Tidak Kesediaan konsumen menyarankan pemakaian pembalut Charm kepada orang lain: Ya
44
4.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Terhadap Pembalut Charm Analisis faktor pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki
pembalut
wanita
Charm.
Analisis
faktor
digunakan
untuk
mengidentifikasi sejumlah variabel yang memiliki karakter yang sama, sehingga dapat membuang atau menyertakan variabel-variabel yang memiliki korelasi. Pada prinsipnya analisis faktor mengelompokkan variabel-variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor sehingga beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor yang jumlahnya lebih sedikit tetapi tetap mencerminkan variabel awalnya. Terdapat 14 atribut yang dianalisis dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap pembalut wanita Charm. Atribut-atribut yang dianalisis yaitu kenyamanan, bahan dan tekstur lembut, bentuk dan ukuran sesuai, higienis, harga, iklan atau promosi, pendapatan, daya serap baik, kemudahan memperoleh, pengaruh keluarga/teman, merek terkenal, kemasan menarik, anti kerut, dan variasi jenis. Hasil dari pengujian data dapat dilihat pada Lampiran 4. Pengujian korelasi antar variabel dalam faktor-faktor preferensi konsumen dilakukan dengan menggunakan metode Bartlett’s Test of Sphrecity dan pengukuran Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA). KMO-MSA digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang layak atau tidak untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Nilai KMO-MSA dianggap mencukupi jika lebih besar atau sama dengan 0,5. Hasil pada Gambar 27 menunjukkan nilai KMO-MSA sebesar 0,784 dengan taraf nyata di bawah 0,05 (0,000<0,05). Nilai KMO-MSA yang dihasilkan lebih besar dari 0,5 dan taraf nyata lebih kecil dari 0,05, maka variabel-variabel tersebut sudah layak untuk dianalisis lebih lanjut (Gambar 27). Pada Tabel Anti-Image Matrices di bagian anti-image correlation, dapat dilihat sejumlah angka yang membentuk diagonal bertanda ‘a’ yang menunjukkan besarnya nilai MSA sebuah variabel. Jika terdapat variabel yang memiliki nilai MSA lebih kecil dari 0,5, maka variabel tersebut harus dikeluarkan, kemudian
45
dilakukan langkah ulang tanpa mengikutsertakan variabel yang tidak layak tersebut. Berdasarkan pengolahan pada penelitian ini di bagian anti-image correlation tidak terdapat nilai MSA di bawah 0,5 pada masing-masing variabel yang dianalisis (Lampiran 4), sehingga tidak perlu dilakukan pengujian ulang variabel karena seluruh variabel sudah memenuhi ketentuan untuk dapat dianalisis lebih lanjut . Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
,784 368,391 91 ,000
Gambar 27. Nilai KMO dan Bartlett’s Test Langkah selanjutnya adalah ekstraksi untuk membentuk beberapa faktor. Proses ekstraksi ini menggunakan metode Principal Component Analysis (Analisis
Komponen
Utama).
Proses
ekstraksi
ini
menghasilkan
nilai
communalities. Communalities menunjukkan nilai faktor yang menjelaskan varian variabel, nilainya selalu bernilai positif. Tabel 4 menunjukkan nilai communalities dari 14 atribut yang dianalisis dalam penelitian ini. Nilai initial yang berjumlah 1 merupakan varian variabel sebelum dilakukan ekstraksi, yang berarti variabel tersebut 100 persen membentuk faktor tersebut, karena faktor sebelum ekstraksi sama dengan variabel. Sedangkan nilai extraction merupakan nilai varian dari suatu variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Nilai communalities yang semakin besar menunjukkan hubungan yang semakin kuat dengan faktor yang nantinya terbentuk (Suliyanto, 2005). Pada Tabel Total Variances Explained yang disajikan di Lampiran 4, ditampilkan jumlah faktor yang terbentuk dari seluruh variabel. Faktor-faktor yang terbentuk memiliki nilai eigenvalue di atas 1. Berdasarkan output dari Total Variances Explained, faktor-faktor yang terbentuk berjumlah 4 faktor dengan nilai eigenvalue di atas satu. Nilai eigenvalue masing-masing faktor adalah faktor pertama sebesar 4,230, faktor kedua sebesar 1,740, faktor ketiga sebesar 1,232, dan faktor keempat sebesar 1,092. Hasil tersebut juga ditampilkan dalam grafik Scree Plot pada Lampiran 4.
46
Tabel 4. Nilai Communality pada Proses Ekstraksi No
Variabel
Initial
Extraction
1
Kenyamanan
1,000
0,607
2
Bahan dan tekstur lembut
1,000
0,526
3
Bentuk dan ukuran sesuai
1,000
0,533
4
Higienis
1,000
0,595
5
Harga
1,000
0,537
6
Iklan/Promosi
1,000
0,568
7
Pendapatan
1,000
0,644
8
Daya serap baik
1,000
0,611
9
Kemudahan memperoleh
1,000
0,482
10
Pengaruh keluarga/teman
1,000
0,731
11
Merek terkenal
1,000
0,593
12
Kemasan menarik
1,000
0,681
13
Anti kerut
1,000
0,534
14
Variasi jenis
1,000
0,651
Scree plot juga dapat menunjukkan jumlah faktor yang terbentuk dari seluruh variabel dengan cara melihat jumlah slope dengan kemiringan yang hampir sama tetapi masih berada pada nilai eigenvalue di atas angka 1. Pada scree plot di Lampiran 4 ditampilkan bahwa faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 berada pada slope yang hampir sama dan nilai eigenvalue masih di atas angka 1 pada sumbu Y. Faktor-faktor yang terbentuk dari seluruh variabel memiliki total percentage of variance sebesar 59,24persen, sehingga dapat diartikan bahwa penelitian ini bisa menjelaskan faktor-faktor preferensi konsumen terhadap pembalut wanita Charm sebanyak 59,24persen dari total keseluruhan faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini. Pada Tabel 5 disajikan Tabel Component Matrix yang menunjukkan distribusi dari seluruh variabel yang telah diekstrak ke dalam faktor yang terbentuk berdasarkan factor loadings-nya. Menurut Komputer (2009), component matrix menunjukkan nilai korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang telah terbentuk. Factor loadings menunjukkan tingkat keeratan suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Variabel-variabel akan masuk ke dalam suatu faktor berdasarkan perbandingan besar korelasi dari nilai factor loadings-nya, yaitu nilai
47
yang menunjukkan keeratan antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 (Lampiran 4). Tabel 5. Hasil Analisis Faktor Varian Faktor
Variabel Asal (persen)
Faktor Pertama
30,211
(Internal Produk)
Faktor Kedua
12,429
(Eksternal Produk)
Faktor Ketiga
8,801
(Inovasi Produk) Faktor Keempat (Ekonomi
7,802
Loading Factor
1.Kenyamanan
0,727
2.Higienis
0,716
3.Bentuk dan ukuran sesuai
0,709
4.Daya serap baik
0,556
5.Bahan dan tekstur lembut
0,516
6.Kemudahan memperoleh
0,491
1.Pengaruh keluarga/teman
0,788
2.Kemasan menarik
0,756
3.Iklan/promosi
0,639
4.Merek terkenal
0,580
1.Variasi jenis
0,792
2.Anti kerut
0,572
1.Pendapatan
0,716
2.Harga
0,705
Konsumen)
Pada beberapa hal dapat terjadi kondisi di mana suatu atribut memiliki tingkat korelasi yang relatif sama dengan faktor yang terbentuk (Suliyanto, 2005). Oleh karena itu, tidak terlihat perbedaan nyata yang menyebabkan kesulitan untuk menentukan faktor untuk variabel tersebut, maka perlu dilakukan proses rotasi. Proses rotasi digunakan untuk memperjelas sebuah variabel akan masuk ke faktor yang mana dari keempat faktor yang telah terbentuk. Proses rotasi pada penelitian ini menggunakan metode rotasi Varimax. Hasil dari proses rotasi dapat dilihat pada Tabel Rotated Component Matrix (Lampiran 4) yang menunjukkan distribusi seluruh atribut yang telah diekstrak ke dalam faktor yang terbentuk berdasarkan
48
factor loadings-nya. Nilai factor loadings dianggap berkontribusi kuat terhadap faktor yang telah terbentuk jika nilainya lebih besar dari 0,4 (Suliyanto, 2005). Hasil dari analisis faktor pada penelitian ini membentuk empat faktor dari seluruh atribut yang diuji. Faktor-faktor yang terbentuk merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk pembalut wanita Charm. Faktor-faktor tersebut masing-masing terdiri dari beberapa atribut yang sudah dikelompokkan di dalamnya berdasarkan nilai korelasinya, antara lain (1) faktor internal produk yang terdiri dari kenyamanan, higienis, bentuk dan ukuran yang sesuai, daya serap baik, bahan dan tekstur lembut dan kemudahan memperoleh, (2) faktor eksternal produk, yang terdiri dari pengaruh keluarga atau teman, kemasan menarik, iklan atau promosi, dan merek terkenal, (3) faktor inovasi produk, yang terdiri dari variasi jenis dan anti kerut, dan (4) faktor ekonomi konsumen, yang terdiri dari pendapatan dan harga. Tabel 5 menunjukkan faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap atribut produk pembalut wanita Charm. 4.5.1 Faktor Pertama (Internal Produk) Faktor pertama yang terbentuk dari hasil analisis faktor diberi nama internal produk yang terdiri dari enam variabel, yaitu variabel kenyamanan, higienis, bentuk dan ukuran sesuai, daya serap baik, bahan dan tekstur lembut, serta kemudahan memperoleh. Faktor ini merupakan faktor terbesar yang terbentuk dari analisis faktor. Faktor internal produk ini mampu menjelaskan keragaman data sebesar 30,21persen. Hal ini menunjukkan bahwa
preferensi
konsumen
terhadap
pembalut
wanita
Charm
mempertimbangkan faktor internal produk sebesar 30,21persen.
Faktor
internal produk merupakan faktor yang paling utama dipertimbangkan ketika konsumen akan membeli suatu produk pembalut wanita karena akan sangat mempengaruhi bagaimana perasaan dan kondisi konsumen ketika produk tersebut digunakan, karena mengingat penggunaannya pada daerah sensitif kewanitaan. Nilai loading factor variabel dalam faktor internal produk berada pada nilai 0,491 sampai 0,727. Hal ini menunjukkan tingkat keeratan antara variabel dengan faktor yang terbentuk. Variabel-variabel tersebut, antara
49
lain kenyamanan, higienis, bentuk dan ukuran sesuai, daya serap baik, bahan dan tekstur lembut, kemudahan memperoleh. Setiap produk harus dapat memenuhi kebutuhan konsumennya dan akan menambah kesukaan konsumen terhadap produk tersebut jika suatu produk mampu memberi rasa nyaman bagi pemakainya. Ketika suatu produk pembalut dianggap bisa menjanjikan kehigienisan bagi pemakainya, maka konsumen akan memilih produk tersebut karena pada dasarnya setiap orang menyukai kebersihan. Untuk suatu produk pembalut, bentuk dan ukuran merupakan hal yang penting dipertimbangkan karena mempengaruhi perasaan konsumen bahwa pembalut yang memiliki bentuk dan ukuran sesuai harapannya akan memberi jaminan ketika mereka banyak bergerak. Daya serap yang baik juga akan menjadi hal yang dipertimbangkan ketika konsumen membeli produk pembalut. Jika suatu produk pembalut memiliki daya serap yang baik akan memudahkan konsumen selama beraktivitas karena tidak harus terlalu sering mengganti pembalutnya. Sedangkan untuk bahan dan tekstur akan menjadi pertimbangan konsumen karena pembalut digunakan pada bagian sensitif wanita sehingga diperlukan bahan dan tekstur yang baik sehingga aman dipakai dan tidak menimbulkan iritasi. Variabel terakhir yang dipertimbangkan adalah kemudahan memperoleh yang menunjukkan kemampuan suatu produk menjangkau pasar sehingga produk tersedia saat konsumen membutuhkan. 4.5.2 Faktor Kedua (Eksternal Produk) Faktor kedua yang terbentuk dinamakan faktor eksternal produk, yang terdiri dari pengaruh keluarga/teman, kemasan menarik, iklan/promosi, dan merek terkenal. Faktor eksternal produk ini mampu menjelaskan keragaman data sebesar 12,43 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 12,43persen kriteria
konsumen
dalam
memilih
pembalut
wanita
Charm
mempertimbangkan variabel-variabel dalam faktor eksternal produk. Nilai loading factor variabel dalam faktor ini berada pada nilai 0,580 sampai 0,788. Hal ini menunjukkan tingkat keeratan antara variabel dengan faktor yang terbentuk.
50
Mayoritas konsumen akan mudah mengikuti dan ingin mencoba ketika pengaruh eksternal produk cukup kuat menarik perhatiannya. Konsumen mungkin lebih mudah menerima saat orang-orang terdekatnya mempengaruhi untuk mencoba suatu produk karena kepercayaannya pada orang-orang terdekatnya seperti keluarga dan teman. Sedangkan desain kemasan yang menarik dapat membuat konsumen mudah memfokuskan perhatiannya pada suatu produk yang akhirnya dapat mempengaruhi minat beli konsumen tersebut. Iklan atau promosi juga sangat besar pengaruhnya pada konsumen ketika iklan atau promosi tersebut berhasil. Pemasar melakukan banyak cara untuk bisa mengajak konsumen melalui promosi untuk menggunakan produknya dengan menawarkan berbagai keunggulan produk tersebut. Ketika suatu produk telah memiliki image yang kuat terhadap merek yang dimilikinya akan lebih memudahkan pemasar untuk meningkatkan kepercayaan konsumen karena merek tersebut cenderung akan melekat di ingatan para konsumen ketika mereka mencari suatu produk yang sesuai dengan kebutuhannya. 4.5.3 Faktor Ketiga (Inovasi Produk) Faktor ketiga yang terbentuk dari analisis faktor adalah faktor inovasi produk. Faktor inovasi produk ini mampu menjelaskan keragaman data sebesar 8,80persen. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap pembalut wanita Charm mempertimbangkan faktor inovasi produk sebesar 8,80persen. Nilai loading factor variabel dalam faktor ini berada pada nilai 0,572 sampai 0,792. Hal ini menunjukkan tingkat keeratan antara variabel dengan faktor yang terbentuk. Variabel-variabel dalam faktor tersebut, antara lain variasi jenis dan anti kerut. Variasi jenis dari suatu produk memudahkan konsumen untuk menentukan dengan tepat kriteria produk yang paling memberikan kepuasan maksimal ketika digunakan. Sedangkan keunggulan dalam hal anti kerut cukup menarik perhatian konsumen karena semakin baik kemampuan produk untuk tidak mudah berkerut akan mempengaruhi kenyamanan saat digunakan.
51
4.5.4 Faktor Keempat (Ekonomi Konsumen) Faktor terakhir yang terbentuk dari analisis faktor adalah faktor ekonomi konsumen yang terdiri dari harga dan pendapatan. Faktor ekonomi konsumen ini mampu menjelaskan keragaman data sebesar 7,80persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 7,80persen kriteria konsumen dalam memilih pembalut wanita Charm
mempertimbangkan variabel-variabel
dalam faktor ekonomi konsumen. Nilai loading factor variabel dalam ekonomi konsumen berada pada nilai antara 0,705 sampai 0,716. Hal ini menunjukkan tingkat keeratan antara variabel dengan faktor yang terbentuk. Pengaruh harga dan pendapatan mempengaruhi konsumen dengan korelasi yang positif. Pembelian yang dilakukan konsumen akan mempertimbangkan kesesuaian harga dengan kemampuan beli mereka terhadap barang tersebut. Sehingga kedua variabel ini dinamakan faktor ekonomi konsumen. 4.6. Implikasi Manajerial Salah satu inti dari suatu kegiatan pemasaran adalah keberadaan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengembangkan strategi pemasaran yang baik sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya tarik bagi konsumen. Daya tarik yang ditimbulkan akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Semakin baik daya beli konsumen maka akan semakin baik keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak perusahaan serta mampu meningkatkan daya saing terhadap perusahaan lain. Dalam memenuhi harapan konsumen akan produk yang dibutuhkan, perusahaan perlu menentukan secara tepat strategi bauran pemasaran dan positioning, segmentation serta targeting dari produk yang dihasilkan. Pembalut wanita Charm yang diproduksi oleh PT Uni-Charm Indonesia merupakan produk yang cukup lama dan sudah cukup membuktikan eksistensinya dalam industri pembalut wanita di Indonesia. Terbukti dengan kemampuannya sebagai pemimpin pasar dalam industri pembalut wanita. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan perusahaan harus lebih besar lagi untuk mempertahankan serta mengembangkan apa yang sudah didapatkannya saat ini. Industri produk pembalut merupakan industri yang cukup potensial mengingat kebutuhan akan produk ini akan tetap ada sepanjang masa karena
52
siklus menstruasi yang dialami setiap wanita pada masa suburnya. Akibatnya akan banyak produsen yang tertarik untuk terjun dalam industri tersebut, sehingga tingkat persaingan yang dihadapi PT Uni-Charm Indonesia semakin besar. PT Uni-Charm Indonesia harus mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan teliti untuk mempertahankan diri dalam pasar sasarannya. Penentuan strategi tersebut berkaitan dengan fungsi-fungsi manajerial yang harus dilaksanakan untuk menopang penerapan strategi secara efektif dan efisien. Fungsi-fungsi manajerial tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Berdasarkan hasil analisis keputusan pembelian dan preferensi konsumen terhadap pembalut wanita Charm, didapatkan hasil mengenai karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap pembalut wanita Charm. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan Uni-Charm Indonesia untuk mempertahankan dan mengembangkan produk yang ditawarkannya di pasar berdasarkan hasil penelitian ini, antara lain: 1.
Perusahaan perlu meningkatkan kualitas pada bahan dan tekstur yang dimiliki pembalut Charm karena hal tersebut merupakan motivasi utama yang diharapkan konsumen ketika mereka menggunakan pembalut Charm. Pembalut digunakan pada bagian sensitif wanita sehingga konsumen akan sangat memperhatikan bahan dan tekstur dari pembalut yang mereka gunakan agar mendapatkan kenyamanan dan tidak menimbulkan iritasi atau gangguan lainnya pada kulit ketika dipakai. Bahan yang digunakan harus bahan-bahan yang tidak berbahaya dan proses produksinya baik.
2.
Fokus perhatian dan pertimbangan utama konsumen terhadap promosi yang dilakukan pembalut Charm adalah bentuk dan ukuran pembalut. Sesuai dengan tujuan promosi sebagai sarana komunikasi untuk memperkenalkan produk kepada target pasarnya. Promosi yang akan menentukan rangsangan yang membentuk preferensi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan pemasar. Pemasar dapat menonjolkan pesan yang informatif mengenai keunggulan bentuk dan ukuran yang dimiliki produk pembalut Charm untuk memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa pembalut
53
Charm mampu memberikan kepuasan dalam memenuhi bentuk dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 3.
Memperhatikan dan meningkatkan sistem distribusi yang lebih baik untuk dapat memastikan bahwa produk pembalut wanita Charm sampai kepada konsumen disaat mereka membutuhkannya. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen menyatakan akan membeli merek lain jika produk pembalut wanita Charm tidak tersedia disaat mereka membutuhkannya.
4.
Menyesuaikan penetapan harga sesuai minat beli konsumen cukup menunjang keberhasilan pemasaran pembalut Charm. Berdasarkan penelitian ini kenaikan harga tidak berpengaruh pada minat beli konsumen, sehingga produsen masih mungkin untuk menaikkan harga dari produknya. Meskipun demikian, perusahaan tetap harus berhati-hati dengan kebijakan harga yang dimiliki, karena disaat kenaikan harga tersebut tidak diiringi peningkatan mutu yang berarti bagi konsumen maka hanya akan menjatuhkan posisi pembalut Charm di pasaran
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa: 1. Konsumen pembalut wanita Charm didominasi oleh konsumen wanita yang berada pada rentang usia 21-25 tahun. Seluruh konsumen yang merupakan mahasiswi ini memiliki status belum menikah. Sebagian besar berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi lebih didominasi oleh konsumen yang berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Konsumen adalah mahasiswi di tingkat perkuliahan semester genap IPB, didominasi oleh mahasiswi semester enam. Sebagian besar konsumen memiliki rata-rata pendapatan antara Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000 dan mayoritas sumber pendapatan konsumen masih berasal dari orang tua. 2. Tahap pengambilan keputusan pembelian konsumen menunjukkan bahwa pada tahap pengenalan kebutuhan, yang menjadi motivasi utama pembelian pembalut Charm adalah bahan dan tekstur yang lembut. Pada tahap pencarian informasi, televisi menjadi sumber informasi utama mengenal pembalut Charm, bentuk dan ukuran menjadi fokus perhatian terbesar terhadap promosi pembalut Charm. Pada tahap evaluasi alternatif, pertimbangan utama pembelian pembalut Charm adalah bentuk dan ukuran. Bahan dan tekstur menjadi indikator mutu utama terhadap pembalut Charm. Sebagian besar memilih pembalut Charm sebagai prioritas pilihan. Pada tahap pembelian, mayoritas membeli tergantung situasi dan pembelian banyak dilakukan di supermarket atau swalayan. Sebagian besar tidak beralih jika merek lain mengadakan promosi. Pada tahap pasca pembelian, mayoritas puas menggunakan pembalut Charm. Jika pembalut Charm tidak tersedia mayoritas konsumen akan membeli merek lain. Sebagian besar akan tetap membeli jika harga pembalut Charm naik. Mayoritas konsumen akan menyarankan orang lain untuk menggunakan pembalut Charm. 3. Faktor yang terbentuk dari seluruh atribut yang dianalisis, yaitu sebanyak empat faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen pembalut wanita
55
Charm. Faktor-faktor tersebut, adalah faktor internal produk, faktor eksternal produk, faktor inovasi produk dan faktor ekonomi konsumen. Atribut secara berurutan berdasarkan nilai loading factor-nya pada faktor internal produk, antara lain kenyamanan, higienis, bentuk dan ukuran sesuai, daya serap baik, bahan dan tekstur lembut dan kemudahan memperoleh. Atribut pada faktor eksternal produk, antara lain pengaruh keluarga atau teman, kemasan menarik, iklan dan promosi dan merek terkenal. Atribut pada faktor inovasi produk, yaitu variasi jenis dan anti kerut. Sedangkan atribut pada faktor ekonomi konsumen, yaitu harga dan pendapatan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran bagi PT UniCharm Indonesia sebagai produsen produk pembalut wanita Charm, antara lain: 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, bahan dan tekstur menjadi motivasi dan indikator mutu utama konsumen dalam pembelian pembalut Charm sehingga PT Uni-Charm Indonesia harus lebih meningkatkan kualitasnya pada kelembutan bahan dan tekstur yang digunakan dan harus terbuat dari bahanbahan yang aman sehingga tercapai manfaat utama yang diinginkan konsumen yaitu kenyamanan ketika memakai saat masa menstruasi. 2. Sumber informasi mayoritas konsumen produk pembalut Charm adalah televisi, maka diharapkan pemasar dapat meningkatkan promosinya lebih baik lagi melalui televisi dan meluas lagi melalui media-media selain televisi sehingga tersedia banyak sumber informasi bagi konsumen untuk mengetahui tentang pembalut wanita Charm. 3. Sosialisasikan dan publikasikan mengenai proses pembuatan dan kandungan bahan dari pembalut Charm terkait dengan adanya keresahan masyarakat terhadap bahaya penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan pada pembalut.
DAFTAR PUSTAKA
Aditrock. 2009. Sejarah Pembalut Wanita. http://id.shvoong.com [8 Mei 2011] Alma, B. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Alfabeta. Bandung. Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Chandra, Handi. 2008. Marketing untuk Orang Awam. Maxicom. Palembang. Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, volume 2. PT. Media Global Edukasi. Jakarta. Dharmmesta, Basu S. dan Handoko T. Hani. 2008. Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen, Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Engel, James F., R.D. Blackweel, P.J. Winiard. 1994. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta. Fitriyana, D. 2009. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Objek Wisata Pemancingan Fishing Valley Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Ilyasa, Ratna R. 2004. Analisis Brand Equity Produk Pembalut Wanita di Wilayah DKI Jakarta. Tesis pada Magister Manajemen Agribisnis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Klimchuk, Marianne R. dan Sandra A. Krasovec. 2007. Desain Kemasan. Erlangga. Jakarta. Kotler, P., dan Neil Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 8 Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Lamb, Charles W et. al. 2001. Pemasaran. Edisi 1 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta. Mangkunegara, Prabu A. 2002. Perilaku Konsumen. Refika Aditama. Bandung. Miftah, Abdul R. 2010. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Pereferensi Konsumen Terhadap Restoran Gurih 7 Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Nugroho, Bhuono A. 2005. Strategi Jitu (Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS). ANDI. Yogyakarta.
57
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Rahayu, N. 2006. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Wana Wisata Curug Nangka, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Saladin, D. 2003. Manajemen Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Edisi 3. CV. Linda Karya. Bandung. Sarasvati. 2010. Cara Holistik dan Praktis Atasi Gangguan Khas pada Kesehatan Wanita. PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta Shalihah, Wardatush. 2010. Meraih Pundi Pahala Ketika Haid. Sinar Kejora. Yogyakarta. Stanton, William J. 1984. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor. Sumarmi, Lusia. 2011. Pembalut Wanita. http://ksupointer.com [8 Mei 2011] Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen:Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta. Supranto. 2003. Metode Riset Aplikasi dalam Pemasaran, Edisi 7. PT Rineka Cipta. Jakarta. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen (Implikasi pada Strategi Pemasaran). Graha Ilmu. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. ANDI. Yogyakarta. Tjiptono, F. dan Diana, A. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. J&J Learning. Yogyakarta. Umar, H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, H. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Ghalia Indonesia. Jakarta. Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Wahana, Komputer. 2009. SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Wahyono, Teguh. 2006. Analisis Data Statistik dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Wijayakusuma, Hembing. 2005. Menumpas Penyakit Kewanitaan dengan Tanaman Obat. Puspa Swara, Anggota IKAPI. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian LEMBAR KUISIONER
Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai “ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PREFERENSI KONSUMEN PEMBALUT WANITA “CHARM” (Kasus Pada Mahasiswi S1 Institut Pertanian Bogor)” oleh Lidia Febrianti (H24070086), Mahasiswa Program Studi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuisioner ini dengan lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuisioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda. Petunjuk : Berilah tanda (X) atau isilah sesuai dengan jawaban Anda I.
Identitas Responden Nama
:
Usia
: a. 17-20
Alamat
:
No. Telepon/Hp
b. 21-25
c. 26-30
:
Status Pernikahan
: a. Menikah
Asal (Jakarta, Bogor, dll)
:
Fakultas/Angkatan/Semester
:
b. Belum Menikah
Rata-rata Pendapatan per bulan : a. < Rp. 500.000
d. Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000
b. Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000
e. Rp. 3.500.000 – Rp. 4.500.000
c. Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000
f. > Rp. 4.500.000
Sumber Pendapatan per bulan (bisa lebih dari satu): a. Orang tua
c. Pendapatan Sendiri
b. Beasiswa atau bantuan lainnya
d. Lainnya, sebutkan……..
60
Lanjutan Lampiran 1. II. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian A. Pengenalan Kebutuhan 1. Apa motivasi/alasan Anda menggunakan pembalut wanita Charm? a. Bahan dan tekstur lembut
e. Pengaruh teman/kerabat
b. Harga terjangkau
f. Iklan yang menarik
c. Ingin mencoba
g. Kemudahan memperoleh
d. Merek terkenal
h. Lainnya, sebutkan……
2. Manfaat apa yang Anda cari dalam menggunakan pembalut wanita Charm? a. kenyamanan
c. Kebersihan
b. daya serap baik
d. Lainnya,sebutkan……
3. Apa yang Anda rasakan jika tidak menggunakan pembalut wanita Charm saat menstruasi? a. Merasa sangat tidak nyaman
c. Merasa khawatir bocor
b. Biasa saja
d. Lainnya, sebutkan……..
B. Pencarian Informasi 4. Darimana Anda mengetahui tentang produk pembalut wanita Charm? a. Keluarga
d. Penjual
b. Teman
e. Majalah/Koran
c. Televisi
f. Lainnya, sebutkan…..
5. Jika Anda melihat atau mendengar promosi mengenai pembalut wanita Charm, maka yang menjadi fokus perhatian Anda adalah : a. Harga
d. Bentuk dan ukuran
b. Variasi jenisnya
c. Kemasan
c. Bahan dan tekstur
f. Lainnya, sebutkan…
C. Evaluasi Alternatif 6. Apa pertimbangan Anda sebelum membeli pembalut wanita Charm ? a. Harga
d. Kemasan
b. Variasi jenis
e. Bentuk dan ukuran
c. Bahan dan tekstur
f. Lainnya, sebutkan…..
7. Menurut Anda, pembalut wanita Charm bermutu dapat dilihat dari : a. Harga
e. Bahan dan tekstur
b. Merek Terkenal
f. Variasi jenis
c. Bentuk dan ukuran
g. Lainnya, sebutkan……
d. Kemasan menarik
61
Lanjutan Lampiran 1. 8. Ketika Anda dihadapkan pada berbagai pilihan produk pembalut wanita, apakah Charm menjadi prioritas pilihan Anda? a. Ya
b. Tidak
D. Proses Pembelian 9. Bagaimana Anda memutuskan pembelian pembalut wanita Charm? a. Tergantung situasi b. Mendadak (niat membeli dirasakan saat belanja) c. Terencana (sudah direncanakan sebelumnya) 10. Dimana biasanya Anda membeli pembalut wanita Charm ? a. Supermarket/swalayan
c. Lainnya,sebutkan….
b. Toko/warung 11. Berapa jumlah pembelian pembalut setiap Anda menstruasi ? a. 1 bungkus
b. 2 bungkus
c. Lainnya, sebutkan ......
12. Jika ada merek pembalut wanita lain mengadakan promosi (diskon,potongan harga, dan kupon berhadiah), maka Anda : a. Beralih ke merek lain
b. Tidak beralih
E. Perilaku Pasca Pembelian 13. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan pembalut wanita Charm ? a. Ya
b. Tidak
c. Biasa Saja
14. Jika pembalut wanita Charm tidak tersedia, apa yang Anda lakukan ? a. Membeli merek lain b. Tidak jadi membeli c. Mencari merek yang sama ke tempat lain 15. Jika harga pembalut wanita Charm naik, maka Anda : a. Akan tetap membeli b. Tidak akan membeli c. Membeli merek lain yang lebih murah 16. Menurut Anda, apakah variasi pembalut wanita Charm perlu ditambahkan? a. Ya, sebutkan….. b. Tidak 17. Setelah menggunakan pembalut wanita Charm, apakah Anda menyarankan orang lain untuk menggunakannya? a. Ya
b. Tidak
62
Lanjutan Lampiran 1. III.
Mohon isi kolom pernyataan berikut ini dengan tanda (√) sesuai dengan
jawaban Anda.
Atribut
Sangat
Tidak
Biasa
Penting
Sangat
Tidak
Penting
(3)
(4)
Penting
Penting
(2)
(1) Kenyamanan Bahan dan tekstur lembut Bentuk dan ukuran sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya serap baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/teman Merek terkenal Kemasan menarik Anti kerut Variasi Jenis
…Terima Kasih Atas Partisipasi Anda…
(5)
63
Lampiran 2. Uji Validitas Kuesioner Correlations
Kenyamanan
Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai
Higienis
Harga
Iklan/Promosi
Pendapatan
Daya Serap Baik
Kemudahan Memperoleh
Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal
Kemasan Menarik
Anti Kerut
Variasi Jenis
Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bahan dan Bentuk dan Tekstur Ukuran Lembut Sesuai Kenyamanan 1 ,613** ,202 ,000 ,284 30 30 30 ,613** 1 ,213 ,000 ,258 30 30 30 ,202 ,213 1 ,284 ,258
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30
30
,484** ,007 30 ,058 ,762 30 ,224 ,234 30 ,045 ,812 30 ,538** ,002 30 ,202 ,284 30 ,239 ,203 30 ,436* ,016 30 ,380* ,039 30 ,351 ,057 30 ,303 ,104 30 ,552** ,002 30
,378* ,039 30 -,065 ,734 30 ,132 ,488 30 ,125 ,509 30 ,482** ,007 30 -,032 ,865 30 ,129 ,496 30 ,353 ,055 30 ,273 ,144 30 ,172 ,362 30 ,309 ,097 30 ,429* ,018 30
30 ,141 ,457 30 ,152 ,423 30 ,049 ,796 30 -,194 ,305 30 ,187 ,322 30 ,221 ,240 30 ,226 ,230 30 ,430* ,018 30 ,154 ,417 30 ,423* ,020 30 ,105 ,579 30 ,366* ,047 30
Higienis ,484** ,007 30 ,378* ,039 30 ,141 ,457
Harga ,058 ,762 30 -,065 ,734 30 ,152 ,423
Iklan/Promosi ,224 ,234 30 ,132 ,488 30 ,049 ,796
30
30
30
1
-,024 ,898 30 1
,349 ,059 30 ,120 ,529 30 1
30 -,024 ,898 30 ,349 ,059 30 ,047 ,804 30 ,580** ,001 30 ,098 ,606 30 ,576** ,001 30 ,620** ,000 30 ,526** ,003 30 ,310 ,096 30 ,222 ,239 30 ,604** ,000 30
30 ,120 ,529 30 ,199 ,292 30 ,114 ,550 30 -,029 ,877 30 ,248 ,187 30 ,262 ,162 30 ,326 ,079 30 ,442* ,015 30 ,196 ,299 30 ,409* ,025 30
30 ,419* ,021 30 ,462* ,010 30 ,034 ,858 30 ,482** ,007 30 ,490** ,006 30 ,552** ,002 30 ,236 ,210 30 ,260 ,165 30 ,626** ,000 30
Pendapatan ,045 ,812 30 ,125 ,509 30 -,194 ,305
Daya Serap Baik ,538** ,002 30 ,482** ,007 30 ,187 ,322
30
30
,047 ,804 30 ,199 ,292 30 ,419* ,021 30 1
,580** ,001 30 ,114 ,550 30 ,462* ,010 30 ,522** ,003 30 1
30 ,522** ,003 30 ,118 ,535 30 ,322 ,082 30 ,182 ,336 30 ,376* ,041 30 ,403* ,027 30 ,318 ,087 30 ,524** ,003 30
30 ,313 ,093 30 ,589** ,001 30 ,576** ,001 30 ,501** ,005 30 ,718** ,000 30 ,352 ,056 30 ,821** ,000 30
Kemudahan Memperoleh ,202 ,284 30 -,032 ,865 30 ,221 ,240 30 ,098 ,606 30 -,029 ,877 30 ,034 ,858 30 ,118 ,535 30 ,313 ,093 30 1 30 ,164 ,386 30 ,278 ,137 30 ,052 ,787 30 ,497** ,005 30 ,116 ,541 30 ,367* ,046 30
Pengaruh Keluarga/ Teman ,239 ,203 30 ,129 ,496 30 ,226 ,230
Merek Terkenal ,436* ,016 30 ,353 ,055 30 ,430* ,018
Kemasan Menarik ,380* ,039 30 ,273 ,144 30 ,154 ,417
Anti Kerut ,351 ,057 30 ,172 ,362 30 ,423* ,020
30
30
30
30
,576** ,001 30 ,248 ,187 30 ,482** ,007 30 ,322 ,082 30 ,589** ,001 30 ,164 ,386 30 1
,620** ,000 30 ,262 ,162 30 ,490** ,006 30 ,182 ,336 30 ,576** ,001 30 ,278 ,137 30 ,476** ,008 30 1
,526** ,003 30 ,326 ,079 30 ,552** ,002 30 ,376* ,041 30 ,501** ,005 30 ,052 ,787 30 ,438* ,015 30 ,684** ,000 30 1
,310 ,096 30 ,442* ,015 30 ,236 ,210 30 ,403* ,027 30 ,718** ,000 30 ,497** ,005 30 ,443* ,014 30 ,577** ,001 30 ,388* ,034 30 1
30 ,476** ,008 30 ,438* ,015 30 ,443* ,014 30 ,006 ,973 30 ,667** ,000 30
30 ,684** ,000 30 ,577** ,001 30 ,203 ,283 30 ,803** ,000 30
30 ,388* ,034 30 ,347 ,060 30 ,767** ,000 30
30 ,117 ,537 30 ,732** ,000 30
Variasi Jenis ,303 ,104 30 ,309 ,097 30 ,105 ,579 30 ,222 ,239 30 ,196 ,299 30 ,260 ,165 30 ,318 ,087 30 ,352 ,056 30 ,116 ,541 30 ,006 ,973 30 ,203 ,283 30 ,347 ,060 30 ,117 ,537 30 1 30 ,472** ,008 30
Total ,552** ,002 30 ,429* ,018 30 ,366* ,047 30 ,604** ,000 30 ,409* ,025 30 ,626** ,000 30 ,524** ,003 30 ,821** ,000 30 ,367* ,046 30 ,667** ,000 30 ,803** ,000 30 ,767** ,000 30 ,732** ,000 30 ,472** ,008 30 1 30
64
Lampiran 3. Uji Reliabilitas Kuisioner
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100,0 ,0 100,0
30 0 30
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,838
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,853
N of Items 14
Item Statistics Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis
Mean 4,7667
Std. Deviation ,43018
N
4,6667
,47946
30
4,7333
,44978
30
4,9333 3,9333 3,4333 3,6333 4,6667 4,2667
,25371 ,73968 ,72793 ,76489 ,54667 ,73968
30 30 30 30 30 30
2,9667
,92786
30
3,1667 3,3667 4,6333 4,1333
,94989 ,96431 ,55605 ,77608
30 30 30 30
30
65
Lanjutan Lampiran 3. Inter-Item Correlation Matrix Bahan dan Bentuk dan Tekstur Ukuran Sesuai Kenyamanan Lembut Higienis 1,000 ,613 ,202 ,484
Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperole Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis
,613
1,000
,213
,202
,213
1,000
,484 ,058 ,224 ,045 ,538 ,202
,378 -,065 ,132 ,125 ,482 -,032
,141 ,152 ,049 -,194 ,187 ,221
,239
,129
,226
,436 ,380 ,351 ,303
,353 ,273 ,172 ,309
,430 ,154 ,423 ,105
,378
Daya Kemudahan Harga Iklan/Promosi Pendapatan Serap Baik Memperoleh ,058 ,224 ,045 ,538 ,202
Pengaruh Keluarga/ Teman ,239
Merek Terkenal ,436
Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis ,380 ,351 ,303
-,065
,132
,125
,482
-,032
,129
,353
,273
,172
,309
,141
,152
,049
-,194
,187
,221
,226
,430
,154
,423
,105
1,000 -,024 ,349 ,047 ,580 ,098
-,024 1,000 ,120 ,199 ,114 -,029
,349 ,120 1,000 ,419 ,462 ,034
,047 ,199 ,419 1,000 ,522 ,118
,580 ,114 ,462 ,522 1,000 ,313
,098 -,029 ,034 ,118 ,313 1,000
,576 ,248 ,482 ,322 ,589 ,164
,620 ,262 ,490 ,182 ,576 ,278
,526 ,326 ,552 ,376 ,501 ,052
,310 ,442 ,236 ,403 ,718 ,497
,222 ,196 ,260 ,318 ,352 ,116
,576
,248
,482
,322
,589
,164
1,000
,476
,438
,443
,006
,620 ,526 ,310 ,222
,262 ,326 ,442 ,196
,490 ,552 ,236 ,260
,182 ,376 ,403 ,318
,576 ,501 ,718 ,352
,278 ,052 ,497 ,116
,476 ,438 ,443 ,006
1,000 ,684 ,577 ,203
,684 1,000 ,388 ,347
,577 ,388 1,000 ,117
,203 ,347 ,117 1,000
66
Lanjutan Lampiran 3. Item-Total Statistics
Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis
Scale Mean if Item Deleted 52,5333
Scale Variance if Item Deleted 28,189
Corrected Item-Total Correlation ,494
Squared Multiple Correlation ,556
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,829
52,6333
28,585
,354
,584
,835
52,5667
29,013
,292
,624
,837
52,3667 53,3667 53,8667 53,6667 52,6333 53,0333
28,999 27,826 26,120 26,782 25,964 28,171
,574 ,289 ,535 ,412 ,784 ,244
,738 ,677 ,518 ,667 ,882 ,508
,832 ,840 ,824 ,832 ,812 ,843
54,3333
24,644
,556
,733
,823
54,1333 53,9333 52,6667 53,1667
23,085 23,375 26,437 27,178
,728 ,678 ,679 ,352
,749 ,638 ,888 ,614
,807 ,812 ,818 ,837
Scale Statistics Mean 57,3000
Variance 30,631
Std. Deviation 5,53453
N of Items 14
67
Lampiran 4. Analisis Faktor
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
,784
Approx. Chi-Square 368,391 df 91 Sig. ,000
68
Lanjutan Lampiran 4. Anti-image Matrices
Anti-image Covariance Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis Anti-image Correlation Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Kenyamanan ,576
Bahan dan Tekstur Lembut -,139
Bentuk dan Ukuran Sesuai -,179
Pendapatan ,010
Daya Serap Baik -,107
Kemudahan Memperoleh ,016
Pengaruh Keluarga/ Teman ,013
Higienis -,122
Harga -,075
Iklan/Promosi -,040
Merek Terkenal -,003
Kemasan Menarik ,017
Anti Kerut ,022
Variasi Jenis ,051
-,139
,676
-,078
-,012
-,002
-,005
-,076
-,093
,054
,026
-,013
,042
-,025
-,103
-,179
-,078
,625
-,084
-,122 -,075 -,040 ,010 -,107 ,016
-,012 -,002 -,005 -,076 -,093 ,054
-,084 ,085 ,042 -,086 ,091 -,085
,601 ,001 -,067 ,004 -,171 -,064
,085
,042
-,086
,091
-,085
,002
-,048
,069
-,188
,010
,001 ,742 ,036 -,269 ,061 ,009
-,067 ,036 ,621 -,182 ,048 ,028
,004 -,269 -,182 ,613 -,075 ,045
-,171 ,061 ,048 -,075 ,469 -,070
-,064 ,009 ,028 ,045 -,070 ,785
-,112 ,043 -,105 -,094 -,014 -,103
-,010 -,119 -,099 ,097 -,066 ,068
,074 ,078 -,047 -,090 -,155 ,013 ,070 9,71E-007 -,069 -,141 ,049 -,156
,011 ,039 -,090 -,051 -,103 -,085
,013
,026
,002
-,112
,043
-,105
-,094
-,014
-,103
,657
-,105
-,162
,010
,152
-,003 ,017 ,022 ,051 ,828a
-,013 ,042 -,025 -,103 -,222
-,048 ,069 -,188 ,010 -,299
-,010 ,074 ,078 ,011 -,208
-,119 -,047 -,090 ,039 -,115
-,099 -,155 ,013 -,090 -,067
,097 ,070 9,71E-007 -,051 ,017
-,066 -,069 -,141 -,103 -,207
,068 ,049 -,156 -,085 ,024
-,105 -,162 ,010 ,152 ,021
,591 -,137 -,061 -,136 -,006
-,137 ,613 -,089 -,019 ,029
-,061 -,089 ,589 -,023 ,037
-,136 -,019 -,023 ,735 ,079
-,222
,875
-,019
-,003
-,008
-,118
-,165
,075
,039
-,020
,066
-,040
-,146
,111
a
-,120 a
-,299
-,120
,731
-,137
,125
,068
-,139
,167
-,122
,003
-,079
-,310
,015
-,208 -,115 -,067 ,017 -,207 ,024
-,019 -,003 -,008 -,118 -,165 ,075
-,137 ,125 ,068 -,139 ,167 -,122
,816a ,002 -,110 ,007 -,323 -,093
,002 ,648a ,053 -,398 ,103 ,012
-,110 ,053 ,795a -,296 ,090 ,039
,007 -,398 -,296 ,714a -,140 ,065
-,323 ,103 ,090 -,140 ,810a -,116
-,093 ,012 ,039 ,065 -,116 ,757a
-,178 ,062 -,164 -,148 -,025 -,144
-,017 -,180 -,163 ,161 -,126 ,100
,122 ,131 -,069 -,136 -,251 ,022 ,115 1,62E-006 -,129 -,269 ,071 -,229
,016 ,053 -,133 -,076 -,176 -,112
,021
,039
,003
-,178
,062
-,164
-,148
-,025
-,144
,765
-,168
-,255
,017
,219
-,006 ,029 ,037 ,079
-,020 ,066 -,040 -,146
-,079 ,111 -,310 ,015
-,017 ,122 ,131 ,016
-,180 -,069 -,136 ,053
-,163 -,251 ,022 -,133
,161 ,115 1,62E-006 -,076
-,126 -,129 -,269 -,176
,100 ,071 -,229 -,112
-,168 -,255 ,017 ,219
,824a -,228 -,104 -,206
-,228 ,743a -,147 -,028
-,104 -,147 ,797a -,035
-,206 -,028 -,035 ,774a
a
69
Lanjutan Lampiran 4.
Communalities Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis
Initial 1,000
Extraction ,607
1,000
,526
1,000
,533
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
,595 ,537 ,568 ,644 ,611 ,482
1,000
,731
1,000 1,000 1,000 1,000
,593 ,681 ,534 ,651
Extraction Method: Principal Component Analysis.
70
Lanjutan Lampiran 4. Total Variance Explained
Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Total 4,230 1,740 1,232 1,092 ,983 ,817 ,712 ,610 ,535 ,521 ,446 ,413 ,382 ,288
Initial Eigenvalues % of Variance Cumulative % 30,211 30,211 12,429 42,641 8,801 51,442 7,802 59,244 7,024 66,268 5,837 72,105 5,086 77,191 4,354 81,545 3,820 85,365 3,719 89,084 3,186 92,271 2,949 95,220 2,726 97,946 2,054 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % 4,230 30,211 30,211 1,740 12,429 42,641 1,232 8,801 51,442 1,092 7,802 59,244
Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % 2,739 19,564 19,564 2,236 15,971 35,535 1,762 12,582 48,117 1,558 11,127 59,244
71
Lanjutan Lampiran 4.
Component Matrixa Component 1 Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis
,625
2 -,390
,569
,166
4 -,189
-,342
,226
,186
,505
-,516
-,020
-,103
,610 ,383 ,553 ,550 ,751 ,374
-,250 ,204 ,477 ,047 -,115 -,296
-,039 ,570 ,141 ,582 -,170 -,501
-,398 ,155 -,120 -,036 ,070 -,059
,495
,405
-,152
-,547
,616 ,437 ,627 ,470
,400 ,659 -,104 ,026
-,159 -,236 -,260 -,127
,170 ,025 ,250 ,643
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 4 components extracted.
3
72
Lanjutan Lampiran 4.
Rotated Component Matrixa Component 1 Kenyamanan Bahan dan Tekstur Lembut Bentuk dan Ukuran Sesuai Higienis Harga Iklan/Promosi Pendapatan Daya Serap Baik Kemudahan Memperoleh Pengaruh Keluarga/Teman Merek Terkenal Kemasan Menarik Anti Kerut Variasi Jenis
2
3
4
,727
,051
,073
,264
,516
-,096
,344
,364
,709
-,089
,144
,046
,716 ,029 ,092 ,313 ,556 ,491
,275 ,143 ,639 ,178 ,304 ,113
-,047 ,139 ,117 ,049 ,451 ,266
,063 ,705 ,370 ,716 ,078 -,397
,277
,788
-,181
,007
,094 -,134 ,405 ,063
,580 ,756 ,207 ,046
,477 ,300 ,572 ,792
,143 ,035 -,016 ,134
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 7 iterations.
Component Transformation Matrix Component 1 2 3 4
1
2
3
,662 -,649 -,059 -,371
,498 ,743 -,248 -,372
,458 ,014 -,297 ,838
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
4 ,324 ,163 ,920 ,146