ANALISIS BIAYA DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL
Winda Dwi Meidasari (093403083) Email :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRACT This study aims to determine: (1) the cost of third party fund, loans, and operational profit; (2) correlation between the cost of third party fund and loans; (3) the influence by partial and simultan the cost of third party fund and loans to operational profit The method used in this study is descriptive method by using a type of case study. The tools analysis method which is used in this research is path analysis that aims to determine direct and indirect effect between independent variables and dependent variables. The results that shows: 1) the cost of third party fund, loans, operational profit generated by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk show the changebility in each quarterly. The change of the cost of third party fund, loans, and operational profit is decrease and increase in each quarterly; 2) Has medium correlation between the cost of third party fund and loans; 3) the cost of third party fund by partial has signification influential to operational profit in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk; 4) loans by partial also has signification influential to operational profit in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk; 5) the cost of third party fund and loans by simultan significantly influence to operational profit in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Keywords : The cost of third party fund, loans, operational profit
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Biaya dana pihak ketiga, kredit yang diberikan, dan laba operasional (2) Hubungan antara biaya dana pihak ketiga dengan kredit yang diberikan (3) Pengaruh secara parsial dan simultan biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah Path Analysis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya dana pihak ketiga, kredit yang diberikan dan laba operasional yang dihasilkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tiap triwulan mengalami perubahan, baik peningkatan maupun penurunan (2) Biaya dana pihak ketiga dengan kredit yang diberikan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki keeratan hubungan sedang. (3) Biaya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4) Kredit yang diberikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesiaa (Persero) Tbk. 5) Biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kata Kunci : Biaya Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan, Laba Operasional
PENDAHULUAN Dewasa ini, industri perbankan merupakan industri yang mengalami pertumbuhan paling cepat baik dari sisi volume, mobilisasi dana masyarakat maupun pemberian kredit. Keadaan seperti ini mengakibatkan deregulasi dalam dunia perbankan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) pada tahun 1983. Dampak deregulasi di sektor perbankan telah mengakibatkan bertambahnya jumlah bank, dan mengakibatkan persaingan meningkat antar bank guna menarik dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. Sesuai dengan pengertian bank menurut Undang – Undang RI No. 10 Tahun 1998 bahwa :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Dari pengertian diatas dapat ditarik suatu pokok persoalan bagi bank yaitu masalah dana. Bagi sebuah bank yang merupakan lembaga keuangan, dana merupakan hal pokok yang harus dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena tanpa adanya dana bank tidak dapat melakukan aktifitas sama sekali. Salah satu sumber pembiayaan bank (modal bank) yaitu untuk membiayai kredit yang bersumber dari dana pihak ketiga. Sumber dana terbesar yang diandalkan oleh bank adalah dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga, sisanya berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari luar. Agar memperoleh dana dari masyarakat, maka pihak perbankan harus memberikan rangsangan berupa balas jasa kepada para nasabahnya. Balas jasa tersebut dapat berupa tingkat suku bunga simpanan, bagi hasil, hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, maka akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. Secara ekonomis, suatu perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan. Begitu juga dengan bank sebagai lembaga keuangan bank berperan melaksanakan tugas–tugas keuangannya, sehubungan dengan tugas–tugasnya tersebut, bank berhak mendapatkan imbalan atas jasa-jasanya berupa keuntungan atau laba. Keuntungan atau laba merupakan potensi bagi perusahaan untuk menjaga kontinuitas operasionalnya bahkan perkembangan hidupnya. Untuk menarik minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank faktor penting yang perlu diperhatikan adalah penentuan harga yaitu bunga. Besarnya bunga yang ditawarkan untuk simpanan akan berpengaruh terhadap bunga pinjaman dan hal ini juga akan mempengaruhi laba bagi bank karena pendapatan bank yang utama diperoleh dari selisih antara bunga simpanan dengan bunga pinjaman. Tingkat bunga kredit yang ditetapkan oleh suatu bank biasanya lebih besar dibandingkan bunga yang diberikan kepada nasabah yang menyimpan dananya di bank. Tingkat bunga kredit yang dibebankan bank kepada debitur merupakan pendapatan bagi bank. Bila bank dapat menutup biaya yang harus dipikulnya dan menghasilkan laba, maka bank dapat tumbuh dengan sehat, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap kegiatan bank memiliki tujuan,
salah satunya adalah meminimumkan biaya dana yang diperolehnya dan memaksimumkan pendapatan. Biaya dana dapat diminimumkan oleh bank dengan cara meningkatkan penghimpunan dana yang memiliki biaya murah, seperti giro atau tabungan. Biaya dana yang minimum akan mempermudah bank menetapkan tingkat bunga kredit yang mampu bersaing di pasar. Suku bunga kredit yang terlalu tinggi akan membawa dampak yang kurang baik terhadap bank, karena debitur akan mencari bank lain yang mampu menawarkan bunga kredit yang relatif lebih rendah. Penentuan tingkat bunga kredit yang akan ditawarkan tergantung pada tingkat suku bunga simpanan yang diperoleh bank tersebut. Dimana tingkat suku bunga simpanan merupakan biaya dana (cost of fund), yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap rupiah dana yang berhasil dihimpunnya dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan giro wajib minimum atau dengan kata lain total biaya bunga yang harus dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk giro maupun deposito. Apabila biaya ini tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan yang sebagian besar diperoleh dari tingkat suku bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba yang akan diperoleh cenderung menurun. Sedangkan untuk menentukan tingkat suku bunga kredit, biaya dana harus dikurangi dengan likuidaitas wajib yang haru dipelihara oleh bank. Sumber dana yang terbesar di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk didapat dari dana pihak ketiga. Oleh karena itu biaya yang dibutuhkan untuk menghimpun dana tersebut cukup besar, maka diperlukan perhatian yang cukup besar pula dalam penanganannya. Karena apabila biaya dananya terlalu besar hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya suku bunga kredit yang diberikan kepada nasabah akan mengakibatkan berkurangnya nasabah dan akan menurunkan pendapatan bagi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Dengan melihat realitas betapa pentingnya hal tersebut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengalokasikan dananya dalam bentuk kredit dengan pemberian bunga yang lebih baik. Untuk itu dalam menentukan besarnya tingkat bunga kredit yang akan diberikan, bank harus terlebih dahulu
menghitung
besarnya
biaya dana
yang
harus ditanggungnya
dengan tetap
memperhitungkan kelebihan dari selisih bunga tersebut untuk menutup biaya overhead dan memperoleh laba (Muchdarsyah sinungan, 2000 : 231).
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui biaya dana pihak ketiga, kredit yang diberikan, dan laba operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2. Untuk mengetahui hubungan antara biaya dana pihak ketiga dengan kredit yang diberikan 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial biaya dana pihak ketiga terhadap laba operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kredit yang diberikan terhadap laba operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan terhadap laba operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat dau variabel independen yaitu Biaya dana pihak ketiga (X1) dan Kredit yang diberikan (X2) serta satu variabel dependen yaitu Laba operasional (Y) Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Biaya Dana Pihak Ketiga (X1)
Definisi Biaya dana pihak ketiga adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh simpanan dana dari masyarakat baik berupa tabungan, giro, dan deposito (Undang-undang perbankan no. 10 tahun 1998)
Indikator biaya tabungan, biaya deposito, biaya giro
Ukuran Rupiah
Skala Rasio
Kredit Yang Diberikan (X2)
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan baik bersifat langsung maupun tidak langsung. (Indra Bastian dan Suhardjono (2006:135)) laba operasional adalah selisih antara pendapatan operasional dengan biaya operasional sebelum dikurangi dengan pajak. (Lukman Dendawijaya)
Jumlah kredit yang diberikan
Rupiah
Rasio
Pendapatan operasional, beban operasional
Rupiah
Rasio
Laba Operasional (Y)
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang mendukung penelitian ini. Untuk itu penulis mengumpulkan data berupa penelitian kepustakaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Kegunaan dari literatur ini adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian ini. TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakannya analisis jalur yaitu untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel baik dependen maupun independen. Pada analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu juga analisis jalur dapat melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat. Dengan demikian terdapat variabel independen dan dependen. Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan diagram jalur dalam gambar 3.3 X1
ρYX1
Y
rX2X1 ρYX2
X2
ρYɛ1 ɛ1
Gambar 3.3 Hubungan Struktural Antara Variabel X1, X2, Dan Y Dari struktur Path Analysis di atas, terdapat langkah-langkah yang digunakan yaitu sebagai berikut: 1) Menghitung koefisien korelasi (r) Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi antara X1 dan X2 menggunakan rumus koefisien sederhana yaitu:
rX i X j
n
n
n
h 1
h 1
h 1
n X ih X jh X ih X jh 2 2 n n n n n X ih X ih .n X jh X jh h 1 h 1 h 1 h 1
(Sitepu,1994 : 29 ) Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian jika hubungan antara variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterpretasikan pada tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3.2 Tingkat Keeratan Hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0.80 – 1,00
Sangat Kuat (Sugiyono,2012:231)
2) Menghitung Koefisien Jalur n
YXi bYXi
Xi h
2
h 1 n
Yh
2
h 1
(Sitepu, 1994:17)
rYXi
= koefisien jalur dari variabel Xi terhadap variabel Y
bYXi
= koefesien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y
3) Pengujian Faktor Residu atau Sisa ρyxi =
1 − R2 YX1X2………………………… Xk
keterangan: R2 𝑌X1 X2,………………….Xk = 4) Pengujian Hipotesis Operasional a. Pengujian secara simultan Ho : rYX1 = ρYX2 = 0
𝑘 𝑖=1 ρYX1 rYXk
Ha : rYXi = sekurang-kurangnya ada sebuah ρYXi ≠ 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel Uji signifikasi dengan menggunakan rumus: 𝐹=
𝑛 − 𝑘 − 1 𝑅2 𝑌X1X2……….Xk 𝑘(1 − 𝑅2 𝑌X1X2……….Xk ) (Sitepu, 1994 : 25)
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n – k -1 b. Pengujian secara parsial Hipotesis operasional: Ho : ρYXi = 0 Ha : ρYX1 ≠ 0 Uji signifikasi memakai dua arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut: Terima Ho jika thitung ≤ 𝑡 𝛼 dan tolak Ho jika t hitung > 𝑡 𝛼 Uji statistik menggunakan rumus: 𝑟𝑌𝑋i
𝑡𝑖 =
; 𝑖 = 1,2, … , 𝑘
𝑅2
1− 𝑌X1X2……….Xk 𝑛 − 𝑘 − 1 (1 − 𝑅2 𝑌X1X2……….Xk ) (Sitepu, 1994 : 28) Statistik uji diatas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n – k – 1 Keterangan: rYXi
= Koefisien jalur (besarnya pengaruh) variabel
R2 𝑌X1……….Xk = Koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel X terhadap variabel Y(ρYX1.r YX1 + ρYX2.rYX2 ) R2 YX1……(X1)….Xk = Koefisien yang menyatakan determinasi multiple antara Xi dengan X 1,……, Xk tanap Xj Untuk mengetahui total pengaruh variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Y, baik secara langsung ataupun tidak langsung disajikan dalam tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No 1.
Pengarung Langsung Y
X1
Y = (ρYX1)
Total pengaruh terhadap Y 2.
Y
X2
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
(ρY X1)( r X2 X1)( ρY X2) A+B
A B C
(ρY X2)( r X1 X2 )(ρY X1) D+E
D E F
C+F
G
100% - G
H
2
X1
Y = (ρYX2)2
Total pengaruh X2 terhadap Y Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Pengaruh residu
Untuk proses perhitungan path analysis di atas, penulis akan menggunakan software SPSS v.16.0 for windows.
PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis ini akan dimulai degan penetapan hipotesis operasional, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1) Penetapan Hipotesis Operasional Pada penetapan hipotesis, hipotesis yang akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian, hipotesis yang akan digunakan adalah : Ho : ρyx1 = 0
Biaya dana pihak ketiga secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba operasional
Ha : ρyx1 ≠ 0
Biaya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional
Ho : ρyx2 = 0
Kredit yang diberikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba operasional
Ha : ρyx2 = 0
Kredit yang diberikan secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional
Ho : ρyx1 = ρyx2 = 0
Biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan secara simultan tidak berpengaruh terhadap laba operasional
Ha : ρyx1 = ρyx2 ≠ 0
Biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan secara simultan berpengaruh terhadap laba operasional
2) Penetapan tingkat signifikan Tingkat signifikan (α) ditetapkan sebesar 5% , ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas sebesar 95% atau toleransi kemelesetan sebesar 5%. Tingkat signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3) Uji signifikan Untuk melakukan uji signifikan dilakukan dua pengujian, yaitu: a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 4) Kaidah keputusan 1
1
1
1
a. Tolak Ho jika −𝑡 2 𝛼 > thitung atau thitung > 𝑡 2 𝛼 dan diterima Ho jika −𝑡 2 𝛼 ≤ thitung ≤ 𝑡 2 𝛼 b. Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan terima Ho jika Fhitung ≤ Ftabel 5) Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, maka penulis akan melakukan analisis secara kuantitatif dan haasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Biaya dana pihak ketiga setiap triwulannya dari tahun 2008-2012 cenderung fluktuatif. Kenaikan tertinggi terjadi pada triwulan ke II tahun 2008 dan 2009 yaitu sebesar 51%. Sedangkan penurunan biaya dana pihak ketiga selalu terjadi pada akhir triwulan menuju triwulan pertama. Penurunan drastis terjadi pada triwulan ke I tahun 2010 yaitu sebesar 343 %, hal ini disebabkan karena jumlah biaya dana pihak ketiga setiap triwulan merupakan akumulasi dari biaya dana pihak ketiga pada triwulan-triwulan sebelumnya. Pada tahun 2011 biaya dana pihak ketiga kembali mengalami kenaikan dan merupakan kenaikan tertinggi dibanding dengan tahun
sebelumnya. Pada tahun 2012 biaya dana pihak ketiga mengalami penurunan kembali setelah tahun 2010 yaitu sebesar 7,8%. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 15,5%, hal ini disebabkan karena PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu menghimpun dana pihak ketiga secara besar-besaran sehingga biaya dana pihak ketiga yang harus dikeluarkan bank pun akan besar. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar sebesar 10,9%, hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan dalam penghimpunan dana pihak ketiga yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia sehingga mengakibatkan biaya dana pihak ketiga mengalami penurunan. Kredit yang diberikan setiap triwulannya kredit yang diberikan cenderung mengalami kenaikan, namun pada tahun 2012 triwulan I mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi terjadi pada triwulan IV tahun 2012 sebesar Rp 31,295,245 atau 9% dan penurunan terjadi pada tahun 2012 triwulan I sebesar Rp 237,737 atau 0,1%. Penurunan ini terjadi disebabkan karena adanya kemungkinan penurunan jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh PT Bank Rakyat Indonesia sehingga bank memiliki sedikit kesempatan untuk menyalurkan dananya kembali kepada nasabah peminjam. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp 66,626,316 atau sebesar 19,8%, hal ini disebabkan kemungkinan banyaknya nasabah penyimpan pada PT Bank Rakyat Indonesia sehingga kecenderungan bank sebagai lembaga intermediasi. Karena dana itu banyak dihimpun oleh bank maka dana tersebut disalurkan pada nasabah peminjam dalam bentuk kredit yang diberikan. Laba operasional setiap triwulannya fluktuatif. Kenaikan tertinggi terjadi pada triwulan II tahun 2008 sebesar 54%. Sedangkan penurunan drastis terjadi pada tahun 2011 triwulan I sebesar 272%, hal ini disebabkan karena laba operasional setiap triwulannya merupakan akumulasi dari laba operasional dari triwulan-triwulan sebelumnya. Sehingga bila diperbandingkan maka akan
terjadi selisih perubahan yang jumlahnya besar. Perolehan laba tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp 5,098,308 atau 22,5%, hal ini disebabkan karena kemungkinan biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia mengalami penurunan bila dibandingkan dengan pendapatan operasional yang diperolehnya. Ini membuktikan bahwa manajemen Bank Rakyat Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif dalam kegiatan operasionalnya.
Hubungan Antara Biaya Dana Pihak Ketiga Dengan Kredit Yang Diberikan Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 (Lampiran 1) diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara biaya dana pihak ketiga dengan kredit yang diberikan sebesar 0,535. Hal ini berarti antara variabel X1 (biaya dana pihak ketiga) dengan variabel X2 (kredit yang diberikan) mempunyai hubungan yang positif dengan kategori hubungan sedang yang berada diantara 0,40 - 0,599. Arah positif disini memiliki arti bahwa semakin banyak dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Rakyat Indonesia maka semakin besar pula biaya dana yang harus dikeluarkan oleh pihak bank. Namun dengan banyaknya dana yang berhasil dihimpun maka besar pula kesempatan bagi Bank Rakyat Indonesia untuk menyalurkan dananya kembali kepada nasabah peminjam dalam bentuk kredit yang diberikan.
Pengaruh Biaya Dana Pihak Ketiga Secara Parsial Terhadap Laba Operasional Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (lampiran 1) untuk analisa jalur, koefisien jalur untuk variabel X1 (Biaya Dana Pihak Ketiga) terhadap Y (Laba Operasional) sebesar 0,723 dan koefisien determinasi sebesar 0,523, menyatakan bahwa sebesar 52,3% variabilitas dari variabel Y (Laba Operasional) dapat dipengaruhi secara langsung oleh variabel X1 (Biaya Dana Pihak Ketiga). Sedangkan total pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,651 atau 65,1%.
1
1
Dengan kaidah keputusan Tolak Ho jika −𝑡 2 𝛼 > thitung atau thitung > 𝑡 2 𝛼 dan diterima Ho 1
1
jika −𝑡 2 𝛼 ≤ thitung ≤ 𝑡 2 𝛼 maka dengan koefisien beta (β) =0,723 diperoleh nilai t hitung sebesar 7,548 (lampiran 1) dengan mengambil taraf signifikansi 𝛼 sebesar 5% maka nilai t tabel 2,101 sehingga thitung > ttabel maka tolak Ho dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka biaya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Antara biaya dana pihak ketiga dengan laba operasional menunjukkan arah positif, artinya bahwa margin yang diterima akibat dari dana pihak ketiga lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya dana pihak ketiga yang harus dibayarkan kepada nasabah penyimpan. Dalam hal ini Bank Rakyat Indonesia dapat menutupi biaya dana pihak ketiga dengan margin yang diperoleh dari hasil kredit yang diberikan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia kepada nasabah peminjam.
Pengaruh Kredit Yang Diberikan Secara Parsial Terhadap Laba Operasional Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0 (lampiran 1) untuk analisa jalur, koefisien jalur untuk Kredit yang diberikan (X 2) terhadap Laba operasional (Y) sebesar 0,331 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,110, menyatakan bahwa 11% variabilitas dari variabel Y (laba operasional) dapat dipengaruhi secara langsung oleh variabel X2 (kredit yang diberikan). Sedangkan total pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 23,7%. 1
1
Berdasarkan kaidah keputusan Tolak Ho jika −𝑡 2 𝛼 > thitung atau thitung > 𝑡 2 𝛼 dan 1
1
diterima Ho jika −𝑡 2 𝛼 ≤ thitung ≤ 𝑡 2 𝛼 maka dengan koefisien beta (β) =0,331 diperoleh nilai thitung sebesar 3,450 (lampiran 1) dengan mengambil taraf signifikansi 𝛼 sebesar 5% maka nilai ttabel 2,101, sehingga thitung > ttabel maka tolak Ho dengan tingkat signifikan 0,003 < 0,05 maka kredit yang diberikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Artinya semakin banyak kredit yang diberikan maka semakin tinggi pula pendapatan operasional yang diperoleh sehingga akan mempengaruhi terhadap perolehan laba operasional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arnita Juni R (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah pemberian kredit terhadap perolehan laba
operasional. Dimana semakin tinggi pemberian kredit kepada nasabah maka semakin tinggi pula perolehan laba operasional, dengan catatan tidak terjadinya kredit macet.
Pengaruh Biaya Dana Pihak Ketiga dan Kredit Yang Diberikan Secara Simultan Terhadap Laba Operasional Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Besarnya pengaruh biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan terhadap laba operasional dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel yaitu biaya dana pihak ketiga dari biaya tabungan, biaya deposito dan biaya biaya giro, Kredit yang diberikan dari jumlah kredit yang diberikan, sedangkan laba operasional dari pendapatan operasional dan beban operasional. Dari hasil perhitungan SPSS (lampiran 1), diperoleh nilai Fhitung sebesar 67,717, dengan kaidah keputusan Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan terima Ho jika Fhitung ≤ Ftabel , dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5% maka dari tabel distribusi F-Snedecor diperoleh F α; k; (n-k-1) = 20-2-1 adalah sebesar 3,59 atau cukup dengan melihat sig F yaitu 0,000. Dikarenakan 67,717 > 3,59 maka tolak Ho dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka biaya dan pihak ketiga dan kredit yang diberikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional sebesar koefisien determinasi 0,888 atau 88,8%. Ini berarti manajemen Bank Rakyat Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dan besarnya pengaruh biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan secara simultan terhadap laba operasional sebesar 0,888 atau 88,8%. Hal ini juga disebabkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhi laba operasional PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selain biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan. Untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung variabel biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan terhadap laba operasional disajikan pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Biaya Dana Pihak Ketiga dan Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba Operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No 1.
Pengarung Langsung Y
X1
Y = (ρYX1) = (0,723) 2
Total pengaruh terhadap Y 2.
Y
X2
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
2
= 0,523 (ρY X1)( r X2 X1)( ρY X2) = (0,723)(0,535)(0,331)
= 0,128
0,523 + 0,128
= 0,651
X1 2
Y = (ρYX2) = (0,331)2
= 0,109
Total pengaruh X2 terhadap Y Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Pengaruh residu
(ρY X1)( r X2 X1)( ρY X2) = (0,723)(0,535)(0,331)
= 0,128
0,109 + 0,128
= 0.237
= 0,651 + 0,237
= 0,888
100% - 0,888
= 0,112
Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Y dapat dilihat sebagai berikut: X1 0,723
Y
0,535
X2
0,331 0,335 ɛ1
Gambar 4.1 Pengaruh Biaya Dan Pihak Ketiga Dan Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba Operasional Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PENUTUP Simpulan
1.
Biaya dana pihak ketiga, kredit yang diberikan, dan laba operasional yang dihasilkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tiap triwulan mengalami perubahan, baik peningkatan maupun penurunan.
2.
Biaya dana pihak ketiga dengan kredit yang diberikan memiliki keeratan hubungan yang positif dengan kategori sedang pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
3.
Biaya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
4.
Kredit yang diberikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
5.
Biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Saran 1.
Bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk a. Untuk menigkatkan laba operasional maka bank harus dapat memperhitungkan besarnya biaya dana pihak ketiga yang harus dikeluarkan dan besarnya pendapatan yang diterimanya dengan seksama sehingga bank dapat menetapkan kebijakan yang dibutuhkan demi menjaga kelangsungan usahanya. b. Besarnya kredit yang diberikan tergantung pada besarnya sumber dana yang berhaasil dihimpun pihak perbankan. Untuk menghasilkan laba operasional yang tinggi maka pihak perbankan harus selektif dan tepat sasaran dalam pemberian kredit, sehingga operasionalisasi perusahaan terus berjalan.
2.
Bagi penulis selanjutnya Disarankan untuk meneliti lebih jauh dengan menggunakan variabel-variabel lainnya yang mempengarhui terhadap laba operasional suatu bank, sehingga diperoleh faktor-faktor luar selain biaya dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA Dendawijaya, Lukman (2005). Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Indra Bastian dan Suhardjono (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat
Ismail (2010). Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Kencana: Surabaya
Kasmir (2008). Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.
Kasmir (2007). Manajemen Perbankan. Jakarta: CV. Rajawali Pers
Malayu S.P. hasibuan (2006). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Moh, Nazir (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Nirwana, Sitepu (1994). Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sastradipoera, Komaruddin. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan Konsep dan Implementasi Untuk Bersaing. Bandung: Kappa-Sigma Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 http://www.bi.go.id
Tentang Pokok Perbankan. [Online]. Tersedia:
Laporan Keuangan PT Bank Rakyat http://www.idx.co.id
Indonesia (Persero) Tbk. [Online]. Tersedia:
Sejarah
singkat PT Bank http://www.bri.co.id
Rakyat
Indonesia
(Persero)
Tbk.
[Online].
Tersedia: