e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH AKTIVA PRODUKTIF DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KINERJA OPERASIONAL Luh Putu Rika Febri Yanti, Fridayana Yudiaatmaja, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) pengaruh aktiva produktif terhadap kinerja operasional, (2) pengaruh dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional, dan (3) pengaruh aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng. Variabel terikat adalah kinerja operasional, sedangkan variabel bebas adalah aktiva produktif dan dana pihak ketiga. Jenis data adalah data sekunder. Data dikumpulkan dengan metode pencatatan dokumen, kemudian dianalisis dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) aktiva produktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional dengan sumbangan pengaruh 19,1%, (2) Dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional dengan sumbangan pengaruh 20,1%, dan (3) Aktiva produktif dan dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng dengan sumbangan pengaruh 40,2%. Kata kunci: aktiva produktif, dana pihak ketiga, kinerja operasional ABSTRACT This study aims to determine about (1) the effect of earning assetss to operational performance, (2) the effect of third-party funds to operational performance, and (3) the effect of earning assets and third-party funds to operational performance at LPD Kecamatan Buleleng. The dependent variable was the operational performance, while the independent variable is the earning assets and third-party funds. This type of data is secondary data. Data were collected by documentation technique, and then analyzed by multiple linear regression. Results showed (1) a positive and significant influence of earning assets to operational performance with 19,1% contribution effect, (2) a positive and significant effect ofthird-party funds to operational performance with 20,1% contribution effect, and (3) a positive and significant effect of earning assets and thirdparty funds to operational performance at LPD Kecamatan Buleleng with 40,2% contribution effect. Keywords: earning assets, third-party funds, operational performance
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) PENDAHULUAN Setiap badan usaha termasuk juga LPD dalam usahanya tentu menginginkan suatu keuntungan. Untuk mencapai keuntungan yang optimal LPD harus menjalankan usahanya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Kemampuan LPD untuk menghasilkan keuntungan dengan dana yang dimilikinya disebut rentabilitas LPD. Salah satu komponen rentabilitas LPD adalah rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional), yaitu rasio biaya operasional yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan operasional. Rasio BOPO ini berkaitan erat dengan kegiatan operasional LPD, yaitu penghimpunan dana dan penggunaan dana (Putu, I Wayan 2010). Kegiatan penghimpunan dana LPD dengan mengumpulkan sejumlah dana dari masyarakat, baik perorangan, kelompok, lembaga masyarakat, maupun badan hukum tertentu. Dana dari masyarakat ini sering disebut dengan dana pihak ketiga yang biasanya berwujud tabungan dan deposito. Dana pihak ketiga merupakan dana yang berasal dari masyarakat (Riyadi, 2006). Masyarakat yang dimaksud bisa berasal dari desa di kecamatan Buleleng sendiri maupun luar desa tempat LPD itu sendiri. Dana pihak ketiga dapat dikatakan utang LPD, karena LPD wajib membayar harga berupa bunga atas utang tersebut. Bunga yang wajib dibayar adalah beban biaya operasional disamping beban biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya (Geriata, I Gusti, 2010). Kontribusi LPD dalam perekonomian rakyat di pedesaan merupakan indikator keberhasilan LPD semakin besar peran LPD kepada masyarakat menunjukkan bahwa peluang pasar bagi LPD akan semakin tinggi. Setiap badan usaha termasuk juga LPD tentu menginginkan adanya suatu keuntungan dalam menjalankan usahanya. Kinerja operasional dari suatu LPD dapat dilihat dari kemampuan LPD untuk menghasilkan keuntungan. Kemampuan LPD untuk menghasilkan keuntungan dari dana yang dimilikinya disebut rentabilitas LPD. Salah satu
komponen rentabilitas LPD adalah rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional), yaitu rasio biaya operasional yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan operasional. Rasio BOPO ini berkaitan erat dengan kegiatan operasional LPD, yaitu penghimpunan dana dan penyaluran atau penggunaan dana (Geriata, I Gusti, 2010). Aktiva produktif sebagai sumber pendapatan operasional juga memberikan kontribusi terhadap rasio BOPO selain itu rasio BOPO memiliki kaitan erat dengan kegiatan penggunaan dana kegiatan penggunaan dana ini berfungsi agar kegiatan pengelolaan aktiva menjadi lebih produktif. Sesuai dengan fungsinya, aktiva produktif merupakan seluruh penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan (Siamat, 1995). Kinerja operasional LPD ini adalah suatu bentuk penilaian kinerja yang akan menilai sejauh mana pencapaian sebuah organisasi itu sudah dilaksanakan, apakah sudah berhasil sesuai dengan harapan atau tidak. Kinerja operasional LPD diwakili dengan menggunakan rasio BOPO yaitu dengan membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, jika rasio BOPO semakin menurun makan kinerja operasional semakin baik, dan begitu sebaliknya. Menurut Putu, I Wayan (2010) karena biaya operasional LPD yang terlalu tinggi atau sama dengan pendapatan operasional tidak akan mendatangkan keuntungan bagi LPD. LPD akan mendapatkan keuntungan jika biaya operasional yang bersumber dari dana pihak ketiga, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead lebih kecil daripada pendapatan operasional yang diperoleh dari aktiva produktif. Pendapatan LPD yang tinggi dengan biaya operasional yang rendah dapat menekan rasio BOPO sehingga LPD berada pada posisi sehat. Di Kabupaten Buleleng telah terbentuk 169 unit LPD yang tersebar di 9 (sembilan) Kecamatan, yaitu Kecamatan Tejakula, Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Sawan, Kecamatan Buleleng, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) dan Kecamatan Gerokgak. Penelitian ini difokuskan pada salah satu kecamatan yaitu Kecamatan Buleleng yang terdapat 17 LPD. Untuk aktiva produktif pada Kecamatan Buleleng tahun 2012-2014 mengalami fluktuasi pada tahun 2012 sebesar 20,70% kemudian naik di tahun 2013 sebesar 41,64%, kemudian menurun kembali di tahun 2014 yaitu sebesar 30,10%. Dana pihak ketiga menunjukkan banyaknya dana dari masyarakat luas yang ditanamkan di LPD, semakin banyak dana pihak ketiga semakin baik kondisi LPD. Untuk dana pihak ketiga pada kecamatan Buleleng tahun 2012-2014 mengalami penurunan terus-menurus pada tahun 2012 sebesar 39,10% kemudian tahun 2013 menurun lagi sebesar 33,65% dan di tahun 2014 mengalami penurunan drastis minus 7,50%. BOPO pada Kecamatan Buleleng dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, nilai BOPO apabila semakin kecil artinya semakin baik dikarenakan biaya operasionalnya semakin kecil dan pendapatannya semakin besar. Apabila nilai BOPO semakin tinggi artinya biaya operasional yang dikeluarkan semakin tinggi dan pendapatannya makin rendah. Untuk nilai BOPO dikecamatan Buleleng ini tahun 2012 sebesar 71,16%, kemudian tahun berikutnya 2013 mengalami penurunan 74,12% tahun berikutnya 2014 mengalami kenaikan drastis yang mengakibatkan buruknya kondisi rasio BOPO yaitu 85,31%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan yang teruji tentang besarnya (1) engaruh aktiva produktif terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun2011-2014, (2) pengaruh dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun20112014, dan (3) pengaruh secara simultan antara aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun20112014. Dalam penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu (1) Bagi
Mahasiswa hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam bidang Manajemen Keuangan khususnya yang berkaitan dengan aktiva produktif, dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional (2) bagi LPD, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pihak manajemen LPD Kecamatan Buleleng dalam mengelola aktiva produktif dan dana pihak ketiganya secara optimal sehingga menghasilkan keuntungan. Kinerja operasional adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya pada satu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 740/KMK/1989, kinerja perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan. Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Bali No:0193.02.10.2007.2 tentang Pedoman Sistem Penilaian Terhadap LPD menyatakan bahwa untuk menilai tingkat kesehatan suatu LPD pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif pendekatan kualitatif yang dimaksud adalah penilaian terhadap permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas LPD (Geriata, I Gusti, 2010). Menurut Riyadi (2006), kinerja operasional diwakili dengan rasio BOPO merupakan perbandingan dari nilai biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank dengan pendapatan operasional, semakin tinggi tingkat rasio BOPO, maka kinerja bank dikatakan dalam kondisi yang buruk Menurut Sudirman (2000) penggunaan, penanaman, dan penempatan dana lembaga keuangan yang dapat mendatangkan penghasilan bagi sebuah lembaga keuangan disebut aktiva produktif.Menurut Syahyunan (2002) Sebagai lembaga pemberi jasajasa keuangan dalam lalu lintas pembayaran, maka bank memberikan berbagai fasilitas kepada nasabah,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Loanable funds dari bank terbesar diberikan dalam bentuk fasilitas kredit akan tetapi, sebagian dana itu disisihkan dalam bentuk penanaman lain, yaitu suratsurat berharga, penempatan dana pada lembaga keuangan lain dan penyertaan modal pada lembaga keuangan yang bukan bentuk bank atau perusahaan lain. Siamat Dahlan (2004) adalah kualitas aktiva produktif suatu lembaga jasa dinilai berdasarkan kolektibilitasnya.Kolektibilitas adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok clan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali yang ditanamkan dalam surat-surat berharga. Istilah dana pihak ketiga, menurut pendapat Riyadi (2006) diungkapkan sebagai bentuk simpanan dari masyarakat simpanan tabungan dan deposito yang penarikannya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Menurut Siamat (1995) mendifinisikan sumber dana pihak ketiga sebagai dana yang berasal dari masyarakat biasa secara sederhana pertumbuhan dana pihak ketiga yaitu simpanan dana dari masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati bersama. Pertumbuhan dana pihak ketiga dapat diukur atau diperoleh dari perbandingan antara periode jumlah dana pihak ketiga periode saat ini (periode pembanding) dengan jumlah dana pihak ketiga periode sebelumnya yang dinyatakan dalam persentase (%). Menurut Veithzal Rivai (2007:413), bahwa dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakatdalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. METODE Penelitian ini termasuk jenis penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2011) penelitian kausal dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu merumuskan masalah, mengkaji teori, merumuskan hipotesis, menumpulkan data, mengolah data, dan menarik kesimpulan.Penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran dan temuan eksplanatif teruji tentang pengaruh prtumbuhan aktiva produktif, dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional LPD Kecamatan Buleleng 2011-2014. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan aktiva produktif (X1), dana pihak ketiga (X2) variabel terikatnya adalah kinerja operasional (Y). Subyek penelitian ini adalah LPD Kecamatan Buleleng; sedangkan objeknya adalah aktiva produktif, dana pihak ketiga, dan kinerja operasional. Jenis data penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka atau jumlah dengan satuan ukur yang dapat dihitung secara sistemetik. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data aktiva produktif (X1), dana pihak ketiga (X2) variabel terikatnya adalah kinerja operasional (Y) yang terdapat pada laporan keuangan LPD Kecamatan Buleleng tahun 2011-2014 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yangmempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah LPD Kecamatan Buleleng. Total LPDdi Kecamatan Buleleng terdapat 17 LPD di Kecamatan Buleleng. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampel jenuh, yaitu pengambilan semua populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 17 LPD di Kecamatan Buleleng. Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencatat dan mengkopi data sekunder yang telah tersedia. Catatan atau dokumentasi yang mendukung dalam penelitian ini adalah data pertumbuhan aktiva produktif, dana pihak ketiga, variabel kinerja operasional yang didapat dari laporan keuangan LPD Kecamatan Buleleng. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara serempak antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang dalam hal ini adalah pengaruh serempak antara aktiva produktif (X1), dana pihak ketiga (X2) terhadap kinerja operasional (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil analisis regresi linier berganda dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package For Social Sience (SPSS) 16.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian seperti yang nampak pada Tabel 1.
Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Statistik Regresi Berganda Pengaruh Aktiva Produktif (X1), dan Dana Pihak Ketiga (X2) terhadap Kinerja Operasioanal (Y). Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan Ryx1x2 0,634 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh simultan dari aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional. R2yx1x2
0,402
0,000
0,05
Menolak Ho
Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional adalah 40,2%.
ryx1
0,437
0,000
0,05
Menolak Ho
r2yx1
0,191
0,000
0,05
Menolak Ho
Ada hubungan pengaruh parsial dari aktiva produktif terhadap kinerja operasional. Besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari aktiva produktif terhadap kinerja operasional adalah 19,1%.
ryx2
0,449
0,005
0,05
Menolak Ho
Ada hubungan pengaruh parsial dari dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional.
r2yx2
0,201
0,005
0,05
Menolak Ho
Besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional adalah 20,1%.
ε α β1 β2
0,598 73,194 1,752 2,433
0,000 0,000 0,000
0,05 0,05 0,05
Signifikan Signifikan Signifikan
Bisa memprediksi Bisa memprediksi Bisa memprediksi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Sumber: Lampiran 6 Adapun persamaan dari analisis regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut : Y= 73,194 + 1,752X1 + 2,433X2 Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0 for Windows, seperti yang tercantum pada Tabel 1 dapat diungkapkan bahwa keeratan hubungan dari aktiva produktif terhadap kinerja operasional sebesar 43,7% dan besar sumbangan pengaruh sebesar 19,1%. Berdasarkan Tabel 1 dapat diungkapkan bahwa keeratan hubungan dari dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional sebesar 44,9% dan besar sumbangan pengaruh sebesar 20,1%. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun 20112014. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0 for Windows, seperti yang tercantum pada Tabel 4.1 dapat diungkapkan bahwa aktiva produktif dan dana pihak ketiga secara bersama-sama memiliki hubungan pengaruh terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng. Hal tersebut ditunjukkan hasil Ryx1x2= 0,634 dengan p-value 0,000 < alpha (α) = 0,05. Keeratan hubungan simultan dari aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional adalah 63,4%, dan besar sumbangan pengaruh simultan sebesar 0,402. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 40,2% kinerja operasional dipengaruhi oleh variabel aktiva produktif dan dana pihak ketiga secara simultan, sedangkan pengaruh dari variabel lain di luar variabel aktiva produktif dan dana pihak ketiga sebesar 59,8%. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa bahwa variabel aktiva produktif dan dana pihak secara simultan dan parsial mempengaruhi kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng. Hasil penelitian
ini juga didukung oleh hasil kajian empirik dari Geriata (2010) bahwa aktiva produktif dan dana pihak ketiga berpengaruh terhadap kinerja operasional. Aktiva produktif secara parsial mempengaruhi kinerja operasional pada LPD kecamatan Buleleng. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sudirman (2000) yang berpendapat bahwa usaha bank dalam meningkatkan kinerja operasional dapat ditempuh dengan cara meningkatkan pendapatan bank dengan cara memperbanyak aktiva produktif seperti kredit, penanaman lain, dan penyertaan dibanding dengan bentuk aktiva lainnya seperti inventaris, rupa-rupa aktiva, kas, dan sejenisnya. Hal tersebut berarti aktiva produktif memiliki hubungan pengaruh yang positif terhadap kinerja operasional. Geriata (2010) bahwa aktiva produktif berpengaruh terhadap kinerja operasional. Dana pihak ketiga secara parsial mempengaruhi kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil kajian empirik dari Geriata (2010), Nila Krisnadewi dan Suarta (2012) bahwa dana pihak ketiga berpengaruh terhadap kinerja operasional. Keterbatasan pada penelitian ini adalah meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dimana dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 40,2% pengaruh terhadap kinerja operasional sedangkan sisanya sebesar 59,8% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sehingga variabel penelitian yang digunakan kurang menjelaskan keseluruhan variabel yang mempengaruhi kinerja operasional. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada LPD Kecamatan Buleleng maka dapat diambil simpulan sebagai
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) berikut. (1) Aktiva produktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun 2011-2014, (2) dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun 2011-2014, dan (3) Aktiva produktif dan dana pihak ketiga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional pada LPD Kecamatan Buleleng tahun 2011-2014. Saran Berdasarkan simpulan yang telah disampaikan oleh penulis, maka ada saran bagi pihak-pihak tertentu sebagai berikut. (1) Bagi LPD Kecamatan Buleleng diharapkan untuk memperhatikan tingkat aktiva produktif perusahaan, karena aktiva produktif merupakan hal yang berpengaruh langsung terhadap pendapatan perusahaan atau lembaga keuangan dibandingkan aktiva lainnya, sehingga aktiva produktif seperti pemberian kredit seharusnya lebih menjadi hal yang harus ditingkatkan unduk meningkatkan pendapatan LPD. Dana pihak ketiga merupakan dana yang bersumber dari masyarakat atau bersumber dari luar LPD, sehingga penanaman dana pihak ketiga ini harus dioptimalkan untuk membantu LPD dalam memenuhi kebutuhan kredit nasabah, sehingga dengan dpk tersebut akan sangat membantu kelancaran arus keuangan LPD tersebut. LPD yang memperhatikan dengan baik tingkat aktiva dan dana pihak ketiganya tentu akan berdiri menjadi LPD yang sehat dan berkembang. (2) Kepada peneliti lain khususnya yang meneliti pengaruh aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional, disarankan untuk menggunakan penelitian ini sebagai referensi tambahan dan menambah variabel lainnya baik itu variabel bebas maupun variabel terikat yang berkaitan dengan penelitian ini Daftar Pustaka Almilia dan Herdiningtyas, 2005, Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002, Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol.7, No.2, November.
Dahlan
Siamat, 2004. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dendawijaya, Lukman, 2009, Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Edi Indrizal Tipologi Desa Di Indonesia 2006. Gerianta Wirawan Yasa dan I Gusti Ngurah Dody Setyawan 2010. Pengaruh pertumbuhan aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap kinerja operasional LPD DI Kabupaten Tabanan. Jurnal Universitas Udayana Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hasanudin,Mohamaddan Prihatiningsih. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performance Loan (NPL), Dan Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di Jawa Tengah.TEKNIS, Vol. 5 No.1. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Made
Ayu Indra Cahyani I Wayan Ramantha (2012). Pengaruh aktiva produktif, dana pihak ketiga, ukuran perusahaan terhadap rasio BOPO pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Udayana
Nila Krisna Dewi, Putu dan Suartana, I Wayan. 2010. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif Dan Dana Pihak Ketiga Pada Kinerja Operasional Lembaga Perkreditan Desa Di KabupatenBadung. Jurnal
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Akuntansi & Bisnis, Udayana.Vol.4, No.2.
Universitas
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Siamat, Dahlan. 1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sudirman, I Ketut. 2000. Manajemen Perbankan Suatu Aplikasi Dasar. Denpasar: PT BP. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Syahyunan, 2002, Analisis Kualitas Aktiva Produktif Sebagai Salah Satu Alat Ukur Kesehatan Bank, Jurnal Perbankan, Universitas Sumatra Utara.