PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada BRI Unit Taraju Cabang Singaparna)
FETY PITRIANTI 093403057 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Dibawah bimbingan: Iman Pirman Hidayat, S.E.,M.Si.,Ak Rani Rahman, S.E.,M.AK.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dana pihak ketiga, kualitas aktiva produktif dan rentabilitas serta mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap kualitas aktiva produktif, dan mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan kualitas aktiva produktif secara parsial maupun secara simultan terhadap rentabilitas pada ban BRI Unit Taraju Cabang Singaparna. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder dengan teknik analisis data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitiaan ini menunjukan bahwa : (1) dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kualitas aktiva produktif, (2) dana pihak ketiga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. kualitas aktiva produktif secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap rentabilitas, (3) dana pihak ketiga dan kualitas aktiva produktif secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap rentabilitas.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga, Kualitas Aktiva Produktif, dan Rentabilitas
ABSTRACT The purpose of this research is to know a thir-party funds, the Quality of Earning Assets and Rentability as well as the effect of third party funds on the Quality of Earning Assets, and to determine the infliunce of third party funds and the Quality of Earning Assets are either partially or simultaneously on Rentability at BRI Taraju Unit. The method used in this research is descriptive method analysis with a case study with a case study to the BRI Taraju Unit. The data collected form the primary data and secondry data with analysisi techniquest using path analysis. The results showed that : (1) the influence of third party funds significant effect on the Quality of Earning Assets, (2) is partially funding a third third party does not effect significant to Rentability. Partial the Quality of Earning Assets to have a significant effecton Rentability, (3) third party fund and simultaneaously lending have significant effect on Rentability.
Keywords Third Party Funds, The Quality of Earning Assets, and Rentability PENDAHULUAN Lembaga keuangan di Indonesia khususnya perbankan mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan aktivitas perekonomian Negara. Lembaga keuangan perbankan ini mampu mengatur aliran dana dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan dan mempertinggi taraf hidup rakyat, hasil dari penghimpunan dana tersebut kemudian disalurkan kembali kepadaa masyarakat untuk berbagai kepentingan masyarakat, dan dari proses situ pula perbankan mendapatkan keuntungan. Perbankan di Indonesia telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan. Adapun pengertian perbankan menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Atas Undang-Undang No.7 tahun 1992 mengenai perbankan adalah sebagai berikut : “Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.” Selanjutnya dikemukakan bahwasanya bank itu sendiri merupakan : “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
Dengan melihat pengertian bank tersebut di atas, maka bank mrupakan sektor yang sangat penting dan berpengaruh dalam dunia usaha sekaligus sebagai usaha perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam aktiva produktif. Dalam kondisi normal atau stabil, sebagian besar aktiva bank terdiri dari kredit dan aktiva lainnya yang dapat menghasilakan atau yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi bank, sehingga dalam kegiatannya jenis aktiva tersebut disebut aktiva produktif. Masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dapat menyimpan dananya di bank dalam bentuk gikaro, deposito dan tabungan. Ketiga bentuk simpanan itu disebut dana pihak ketiga. Sementara masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan dana dapat mengajukan pinjaman atau kredit pada bank. Dalam pemberian kredit akan dikenakan bunga dan jasa pinjaman dalm bentuk biaya administrasi, provisi dan komisi. Lukman Dendawijaya (2005:49) mengemukakan bahwa “Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola bank dan penciptaan aktiva produktif dalam bentuk kredit mencapai 70%-80% dari kegiatan usaha bank”. Menurut Dahlan Siamat (2005:349) “salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit deficit dan sumber dana utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit”. Dari penciptaan aktiva produktif dalam bentuk penyaluran kredit bank akan mendapatkan pendapatan bunga berupa pinjamna yang merupakan komponen pendapatan operasional terbesar bagi bank. Kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba selama periode tertentu juga akan sangat dipengruhi oleh kualitas aktiva produktif, dimana terletak pada sampai sejauh mana manajemen bank mampu memberdayakan dan mengelola Asset yang menjadi sumber dana, dengan kata lain terletak pada kemampuan dalam meningkatkan kualitas aktiva produktifnya.
Jika kualitas aktiva produktif itu semakin membaik maka perputaran kredit akan semakin cepat, kredit akan semakin cepat kembali, sehingga akan ada kontribusi pendapatan atau income bagi bank yang salah satunya berupa pendapatan yang akan meningkatkan kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba. Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/2/PBI/2005 mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, dikemukakan bahwa Aktiva Produktif merupakan penyedia dana bank untuk memproleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga, penepatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (resverse repurchase agreement), tagihan derivative, pernyataan, transaksi rekening administrative serta bentuk penyedian dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva produktif merupakan suatu aktiva-aktiva yang mampu menghasilkan keuntungan dan memberikan pendapatan dalam setiap melakukan usaha. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa aktiva produktif yang dinilai kualitasnya meliputi penanaman dana baik rupiah maupun valuta asing. Aktiva produktif lainnya, tidak dilakukan penilaian kualitasnya oleh Bank Indonesia. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada tingkat kolektibilitasnya. Pengelolaan kolektibilitas aktiva produktif sampai sejauh ini hanya terbatas pada kredit yang diberikan. Ukuran-ukuran utamanya adalah ketepatan pembayaran kembali pinjaman pokok dan bunga serta kemampuan debitur baik ditinjau dari usaha nilai anggunan kredit yang bersangkutan. Pengelolaaan aktiva produktif adalah bagian dari asset manajemen (manajemen aktiva) yang mengatur tentang kas cadangan (cash reserve) dan aktiva tetap (fixed assets dan investasi). Ada empat macam aktiva produktif atau aktiva yang menghasilakan (earning assets) yaitu dalam bentuk kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan. Keempat jenis aktiva diatas semuanya menggunakan pemberian pinjaman dan pemasukan dana atau himpunan dana dari masyarakat atau nasabah dalam bentuk tabungan dll. Sehingga dengan memperhatikan bahwa sumber terbesar untuk penempatan aktiva itu adalah berasal dari pihak ketiga atau pinjaman, maka resiko yang mungkin timbul akan berasal dari penempatan/alokasi dana pinjaman tersebut, oleh karena itu harus diikuti dan diamati terus melalui rasio. Semua
dalam usaha menanamkan dana tersebut mengundang resiko dimana tidak terbayarnya kembali atas kredit yang diberikan. Sementara itu penanaman dalam bentuk kredit merupakan bagian terbesar dari aktiva oprasional dan aktiva secara keseluruhan. Oleh karena itu pengamatan dan analisis
bagaimana kualitas dari aktiva produktif harus
dilakukan secara terus menerus. Dan atas alasan inilah maka bank mempunyai peranan yang sangat penting terutama atas pemeliharaan atas kepercayaan kepada para pengguna jasa perbankan seperti perusahaan dan masyarakat. Kepercayaan masyarakat sangatlah penting bagi pihak bank karena sebagian besar sumber penghimpun dana bank dari masyarakat. Selain itu kepercayaan masyarakat atau perusahaan akan relatif bertambah apabila suatu bank dapat dipandang sehat atau stabil, dapat dilihat dari segi permodalan (capital), kualitas aktiva (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earning) dan likuiditas (liquidity) maupun dari aspek-aspek lain yang turut mendukung sehatnya suatu bank. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka sebuah bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas dengan baik, dikelola dengan baik, dioprasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya serta dapat memenuhi kewajibannya setiap saat yang disebut dlikuiditas. Selain itu, suatu bank juga harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan, aturan dan prosedur yang telah ditetapkan baik prosedur yang dibuat oleh suatu bank itu sendiri atau prosedur yang di tetapkan pemerintah dan bidang perbankan. Bagi setiap perusahaan dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah sebuah bank, masalah rentabilitas jauh lebih penting dari masalah laba. Laba yang besar belum tentu dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efektif dan efisien. Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan dan kemampuan bekerja sutu bank di dalam menggunakan aktiva secara produktif. Tingkat rentabilitas bagi perusahaan harus diusahakan tinggi, dan hal tersebut dicerminkan melalui kemampuan modal perusahaan itu sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Rentabilitas yang tinggi mencerminkan tingginya efisiensi dan rentabilitas ini biasanya dinyatakan dengan persentase dalam perhitungannya.
Pada hakikatnya seluruh perusahaan maupun bank yang menjadi milik pemerintah maupun swasta bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang wajar guna untuk mempertahankan kelangsungan usaha perusahaannya melalui penggunaan segala kemampuan serta sumber daya yang telah tersedia yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup anggota atau karyawan dari perusahaan itu sendiri serta mensejahterakan masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana Dana Pihak Ketiga, Kualitas Aktiva Produktif dan Rentabilitas pada BRI Unit Taraju.
2.
Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Kualitas Aktiva Produktif pada BRI Unit Taraju
3.
Bagaimana pengaruh secara parsial dan simultan pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap rentabilitas pada BRI Unit Taraju.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.
OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat dua variabel indipenden yaitu Dana Pihak Ketiga(X1) dan Kualitas Aktiva Produktif (X2) dan satu variabel dependen yaitu Rentabilitas (Y).
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dana Piahak Ketga (X1)
Definisi Dana pihak ketiga adalah dana yang
berasal dari pinjaman dana dari masyarakat meliputi
Indikator -
Jumlah simpanan yang dihimpun bank Tabungan Deposito Giro
Skala
Rasio
giro, deopsito, tabungan, dan dana yang mengendap di bank sperti uang titipan nasabah serta uang transfer yang mengendap beberapa hari di bank sbelum secara efektif ditarik oleh nasabah. (Mahsyud Ali, 2004:265). Kualitas Aktiva Produktif (X2)
Rentabilitas (Y)
“Kualitas Aktiva Bed Debt Ratio Produktif itu sendiri adalah penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan terukur yang dtetapkan oleh peraturan perbankan dan menghasilkan koletibilitas.” (H.R. Daeng Naja, 2005: 303). “Rentabilitas bank ROA (Return On Asset) merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.” (Malayu S.P Hasibuan, 2006:100)
Rasio
Rasio
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka dibutuhkan data-data yang akan mendukung peelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini maka penulis mengumpulkan data berupa penelitian lapangan, observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan penelitian keperpustakaan.
TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis).Berikut ini akan diterjemahkan sebuah diagram jalur :
2 Y2
X1 Y X1
Y
X2X1 Y X
X2 X21
1
Gambar 3.2 Struktur Lengkap Path Analysis Menyimak dari Gambar 3.2 maka menunjukan dua substruktur path analisys, yaitu : Substruktur 1
X21
X1
X2X
X2
Gambar 3.3 Substruktur 1 “Dimana terdapat pengaruh (X1) terhadap (X2)” Substruktur 2
X1 Y X1
Y2
Y Y X2
X2 X21
Gambar 3.4 Substruktur 2
Path analysis (analisa jalur) menggunakan korelasi dan regresi dimana dalam gambar struktural path analysis diatas dijelaskan bahwa ada hubungan antara X1 (dana pihak ketiga) dan X2 (kualitas aktiva produktif), terhadap Y (rentabilitas). Dari struktur Path Analysis diatas, terdapat langkah-langkah yang digunakan yaitu : 1. Menghitung koefisien korelasi (r)
(Sitepu, 1994:19) Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variable kuat.
Demikian
jika hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestasikan sebagai berikut :
Table 3.2 Pedoman Untuk Mengukur Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 -0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
(Sugiyono, 2010: 183)
2. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sitepu, 1994;17) Keterangan : Pyxi
= Koefisien jalur dari X1 terhadap Y
byxi
= Koefisien regresi dari variabel X1 terhadap variabel Y
3. Pengujian faktor residu atau sisa
(Sitepu, 1994;23) Dimana :
4. Pengujian Hipotesis Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas X1 dengan variabel Xj
Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel a. Pengujian secara simultan Ho : Pyx1 = Pyx2 < 0 Ha : Pyx1 = Pyx2 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > F Tabel Uji signifikansi menggunakan rumus :
(Sitepu, 1994:25) Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1
b. Pengujian secara parsial
Hipotesis operasional : Ho : PYXi < 0 Ha : PYXi
0
Uji signifikan menggunakan satu arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut : Terima Ho jika thitung
tα
Tolak Ho jika t hitung > t α
Uji statistik menggunakan rumus :
(Sitepu, 1994;28)
Statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-1
5. Untuk mengetahui pengaruh variabel lain atau faktor residu dapat ditentukan melalui :
ρy =
(Stepu, 1994;23) 1. Mencari Pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian No
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
1
Y X1 Y : (YX1)2
A B
(YX1)(rX2X1)(YX2)× 2= B
2
Pengaruh X1 terhadap Y
A+B=C
Y X2 Y : (YX2)2
D
Total pengaruh X1 dan X2
C+D=E
terhadap Y
Dalam proses perhitungan path analysis di atas, penulis akan menggunakan software SPSS 16.0. PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, kaidah keputusan dan penarikan kesimpulan. 1. Penetapan Hipotesis Operasional
Ho1, X2X1 = 0
: Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh terhadap Kualitas Aktiva Produktif.
Ha1, X2X1 0
: Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Kualitas Aktiva Produktif.
Ho2, YX1 = 0
: Dana Pihak Ketiga secara parsial tidak berpengaruh terhadap Rentabilitas.
Ha2, YX1 0
: Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh terhadap Rentabilitas.
Ho3, YX2 = 0
: Kualitas Aktiva Produktif secara parsial tidak berpengaruh terhadap Rentabilitas.
Ha3,YX2 0
: Kualitas Aktiva Produktif secara parsial berpengaruh terhadap Rentabilitas.
Ho4, YX1 = YX2 = 0
: Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif secara simultan tidak berpengaruh terhadap Rentabilitas.
Ha4, YX1 = YX1 0
: Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif secara simultan berpengaruh terhadap Rentabilitas.
2. Penetapan tingkat signifikansi Taraf signifikansi () ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%, atau toleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial
karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji t b. Secara simultan menggunakan uji F 4. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah : a. Tolak H0 jika t < -t½ df (n-2) atau t > t ½ df(n-2) Terima H0 jika - t ½ df (n-2) ≤ t ≤ t ½ df(n-2) Atau Tolak H0 jika t < -t½ df (n-k-1) atau t > t ½ df(n-k-1) Terima H0 jika - t ½ df (n-k-1) ≤ t ≤ t ½ df(n-k-1) b. Tolak H0 jika F hitung > F tabel dan terima H0 jika F hitung ≤ F table 5. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif. Dari hasil tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. PEMBAHASAN Dana pihak ketiga merupakan dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank yang merupakan dana terbesar yang paling diandalkan bank yang terdiri dari, Deposito, Tabungan, dan Giro. Serta tujuannya dari hal tersebut untuk kegiatan operasional seharihari serta dalam melakukan investasi dalam memperoleh kebutuhan atau peningkatan terhadap laba. Dana Pihak Ketiga yang diperoleh Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna yang paling besar diperoleh pada bulan Desember 2011 sebesar Rp 16.176.967.410 dan yang paling kecil diperoleh pada bulan Maret 2011 sebesar Rp 10.366.331.220
Data yang diperlukan adalah besarnya jumlah aktiva produktif yang dijadikan media invetasi dan koletibilitas aktiva-aktiva produktif tersebut. Untuk melakukan perhitungan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu perbandingan antara aktiva yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif.untuk dapat melakukan penilaian terhadapa kualitas aktiva produktif dan pembentukan cadangan atas aktiva produktif yang diklasifikasikan, sangat diperlukan adanya pengaturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang jelas dan diterapkan secara konsisten oleh semua bank. Keputusan-keputusan yang terkait dengan masalah ini tidak boleh diserahkan kepada pengelola bank. Dari laporan keuangan tahunan bank tersebut, tercantum besarnya pos-pos masing-masing aktiva. Kualitas aktiva produktif yang diperoleh Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna yang paling besar diperoleh pada bulan oktober 2011 sebesar 1,21 % dan yang paling kecil diperoleh pada bulan januari 2011 sebesar 0,38%. Seberapa besar sebuah bank dapat meraih keuntungan atau laba terutama tergantung pada keberhasilan manajemen bank tersebut memberdayakan dan mengelola aktivanya secara produtif. rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan dengan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Besar nilai Rentabilitas (ROA) pada Bnak BRI Unit Taraju Cabang Singaparna terkecil pada bulan Januari 2011 dengan nilai 1,78% dan nilai ROA terbesar diperoleh pada bulan Agustus 2011 dengan nilai 35,64%. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Kualitas Aktiva Produktif Pada Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna
Untuk mengetahui besarnya Pengaruh Dana Pihak Ketiga (X1) terhadap Kualitas Aktiva Produktif (X2) digunakanan alisis jalur (path analysis) dengan proses perhitungan software SPSS 16.0.
ε
ρx2ε= 0.826
ρx2x1= 0,417 X1
X2
Gambar 4.1 Nilai koefisien jalur antara variabel X1 dan X2 Dari Hasil SPSS diperoleh ρx2x1 sebesar 0,417. Sehingga dari koefisien jalur tersebut (ρx2x1) dapat diperoleh koefisien jalur detereminasi (ρx2x1)2 sebesar 0,174 berarti bahwa 17,4% variabelitas dari variabel X2 (Penyaluran Kredit) hal ini dapat diinterpretasikan bahwa berapapun jumlah Dana Pihak Ketiga yang dimiliki oleh Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna akan berdampak bagi perubahan nilai Kualitas Aktiva Produktif yang dimiliki oleh Bank BRI Unit Panawangan. Sedangakan faktor residu sebesar 0,826 atau 82,6% yang diduga dari faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan perhitungan SPSS, diperoleh nilai thitung sebesar 2,151 sedangkan t½ df (n-2) adalah 2,074 dengan kaidah keputusan jika -t½ ≤ thitungt½ dan tolak Ho jika t½ > thitung atau thitung > t½ dengan mengambil taraf signifikan 0,05%. Sehingga nilai thitung lebih besar dari t½ , maka tolak Ho atau dengan kata lain Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Aktiva Produktif. Bahwa dari hasil tersebut nampak bahwa apabila jumlah Dana Pihak Ketiga mengalami perubahan maka akan berdampak terhadap Kualitas Aktiva Produktif Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tertanggal 31 Mei 2004 yang menyatakan bahwa kualitas aktiva produktif dipengaruhi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan) dan jumlah kredit yang diberikan (total aktiva produktif), jika dana pihak ketiga meningkat maka kesempatan bank untuk menyalurkan kredit akan meningkat sehingga jumlah kredit yang diberikan akan tinggi dan pihak bank dapat menekan tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan sehingga hal tersebut dapat menimbulkan rasio kualitas aktiva produktif yang rendah dan meningkatkan nilai kualitas aktiva produkitf.
4.2.5 Pengaruh Secara Parsial dan Simultan Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas pada Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna.
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga secara parsial terhadap Rentabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS untuk analisis jalur koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X1 (Dana Pihak Ketiga) terhadap Y (Rentabilitas) sebesar 0,190 dengan arah positif dan diperoleh koefisien determinasi 0,036 atau sebesar 3,60% yang berarti bahwa jumlah Dana Pihak Ketiga mempengaruhi terhadap Rentabilitas sebesar 3,60%. Variabelitas dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 artinya bahwa berapapun jumlah Dana Pihak Ketiga tidak akan terlalu berpengaruh pada peningkatan jumlah Rentabilitas. Dengan kriteria tolak Ho jika -t½ > thitung atau thitung>t½ maka dengan koefisien beta (β) = 0,190 diperoleh nilai thitung sebesar 1,071 dengan mengambil taraf signifikan t½ sebesar 0,05%, maka nilai t½ (n-k-l) = 2,074 sehingga thitung lebih kecil dari t½ , maka terima Ho atau dengan kata lain Dana Pihak Ketiga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas. Artinya Dana Pihak Ketiga mempunyai pengaruh tetapi tidak terlalu signifikan terhadap Rentabilitas, dimana apabila Jumlah Dana Pihak Ketiga mengalami perubahan maka tidak akan terlalu berepengaruh terhadap jumlah Rentabilitas yang didapat. Hal ini sesuai dengan Dewi Gusti Ayu (2009) yang mengkaji Pengaruh Tabungan dan Deposito Terhadap Rentabilitas yang menyatakan bahwa Tabungan dan Deposito (Dana Pihak Ketiga) secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Rentabilitas.
2. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif secara parsial terhadap Rentabilitas Berdasarkan hasil perhitungan SPSS untuk analisis jalur koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X2 (Kualitas Aktiva Produktif) terhadap Y (Rentabilitas) sebesar 0,570 dengan arah positif dan diperoleh koefisien determinasi 0,325 atau sebesar 3,325% yang berarti bahwa nilai Kualitas Aktiva Produktif mempengaruhi terhadap Rentabilitas sebesar
3,25%. Variabelitas dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 artinya yaitu bahwa nilai Kualitas Aktiva Produktif akan berpengaruh pada peningkatan nilai Rentabilitas. Dengan kriteria tolak Ho jika -t½ > thitung atau thitung>t½ maka dengan koefisien beta (β) = 0,570 diperoleh nilai thitung sebesar 3.211 dengan mengambil taraf signifikan t½ sebesar 0,05%, maka nilai t½ (n-k-l) = 2,074 sehingga thitung lebih besar dari t½ , maka tolak Ho atau dengan kata lain Kualitas Aktiva Produktif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas. artinya Kualitas Aktiva Produktif mempunyai pengaruh signifikan terhadap Rentabilitas, dimana apabila nilai Kualitas Aktiva Produktif mengalami perubahan maka akan berepengaruh terhadap nilai Rentabilitas yang didapat. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Malayu Hasibuan (2009: 100) bahwa rentabilitas (Return On Assets) dipengaruhi oleh berbgai sumber pendapatan bank yaitu salah satunya berupa bunga kredit yang berasal dari pemberian kredit, dimana pemberian kredit adalah salah satu aktiva produktif bank. Sehingga apabila perputaran kredit lancar maka kualitas aktiva produktif pun akan membaik dan hal tersebut akan meningkatkan nilai rentabiliats (Return On Assets). Hal ini juga sesuai dengan Rudi Rianto (2011) yang mengkaji tentang Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Likuiditas dan Dampaknya pada Return On Assets (ROA), yang menyatakan bahwa secara parsial Kulitas Aktiva Produktif berpengaruh Signifikan Terhadap Return On Assets (rentabilitas). 3. Pengaruh Secara Simultan Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas Pada Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna 2011-2012.
Pengaruh besarnya Dana Pihak Ketiga (X1) dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masingmasing variabel, dengan menggunakan Path Analysis. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan
pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara siginifikan antara besarnya Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif t terhadap Rentabilitas, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS 16.0. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh Fhitung sebesar 8,667. Dimana kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikan α sebesar 5% maka dari tabel distribusi F-Snedecor diperoleh Fα; k ; (n-k-l) = F0,05; 2 ; 21 adalah sebesar 3,49 atau cukup melihat nilai sig F yaitu sebesar 0,002 yang artinya dengan Fα lebih kecil dari 5% maka menunjukan pengaruh tersebut signifikan. Dikarenakan 13,857 lebih besar dari 3,49 dan sig F sebesar 0,002 maka Ho ditolak dengan kata lain Dana Pihak Ketiga (X1), Kualitas Aktiva Produktif (X2) pada BRI Unit Taraju secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas asional (Y) sebesar koefisien determinasi 0,452 atau 45,2% dengan faktor residu atau faktor lain yang tidak diteliti sebesar 0,548 atau sebesar 54,8% yaitu berupa jasa bank lainnya seperti pembayaran Setoran listrik, telkom, setoran haji, pembayaran PBB, dll Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Aktiva Produktif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Rentabilitas. semakin meningkat jumlah Dana Pihak Ketiga dan nilai Kualitas Aktiva Produktif maka akan semakin meningkat pula Rentabilitas. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1, dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat sebagai berikut : ρYX1= 0,190 X1 11
ε2
ρx1x2= 0,417
Y X2
ρx2ε = 0.826 ε1
ρyx2 = 0,570
ρYε2 = 0,548
Gambar 4.2 Koefisien jalur antar variabel X1 dan X2 terhadap Y Dari gambar 4.2 diatas, maka dapat ditentukan pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tabel 4.4 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan tidak Langsung Antar Variabel Penelitian No 1
Pengaruh Langsung Y X1
Y= (ρYX1)2
Pengaruh Tidak Langsung Y
X1
Y:(ρYX1)
X2
= (0,190)2
(Ρx2x1)(ρYX2) x 2 = (B)
= 0,036
(0,190) (0,417) (0,570) x 2 = 0,091
(A) 2
Y
X2
(B)
Y= (ρYX2)2
Y=
A + B = (C) (0,036 +0,091) = 0,127 (C) Y
0,325
= 0,325 Total Pengaruh X1 dan X2
X1
X1
= (0,570)2
3
Total Pengaruh
(D) Secara Simultan
(C + D) = E
0,452 (E)
= ( 0,127+0,325 ) 4
Pengaruh Faktor Residu 1- 0,452
0,548 (F)
5
Total (E + F) = (0,452 + 0,548)
1
Keterangan : X1
: Dana Pihak Ketiga
X2
: Kualitas Aktiva Produktif
Y
: Rentabilitas Dari hasil analisis di atas menunjukan bahwa koefisien determinasi jalur pengaruh
variabel X1 (Dana Pihak Ketiga) dengan variabel X2 (Kualitas Aktiva Produktif) adalah sebesar 0,174 dan variabel X1 (Dana Pihak Ketiga) terhadap Y (Rentabilitas) adalah 0,036 dan X2 (Kualitas Aktiva Produktif) terhadap Y (Rentabilitas) sebesar 0,325 Dengan faktor residu atau faktor lain yang tidak diteliti tetapi berpengaruh terhadap Rentabilitas adalah sebesar 0,548.
PENUTUP Simpulan 1.
Besarnya Jumlah Dana Pihak Ketiga, Kualitas aktiva produktif, dan Rentabilitas selama dua tahun atau 24 bulan pada Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna. A.
Jumlah Dana Pihak Ketiga mengalami hasil yang berubah-ubah dan terjadi fluktuasi terbesar diperoleh pada bulan Desember 2011 sebesar hal ini dikarenkan banyak nasabah yang menyimpan dananya pada bulan tersebut dan yang paling kecil diperoleh pada bulan Maret 2011 sebesar hal ini disebabkan menurunnya dana yang disimpan nasabah pada bulan tersebut.
B.
Kualitas aktiva produktif mengalami hasil yang berubah-ubah dan terjadi fluktuasi Rasio KAP yang terbesar pada bulan Oktober 2011. Hal ini disebabkan meningkatnya kredit bermasalah sehingga aktiva produktif harus menjamin besarnya kredit bermasalah tersebut.
C.
Tingkat Rentabilitas (Return On Assets) mengalami hasil yang postif dan fluktuasi terbesar pada perolehan nilai rentabilitas (Return On Assets) dicapai pada bulan Agustus 2011. Hal ini terjadi karena aktiva produktif yang digunakan menghasilkan laba yang tinggi dan kredit bermasalah memiliki presentase yang sangat kecil dari keseluruhan kredit yang diberikan sehingga dapat meningkatkan nilai rentabilitas..
2.
Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap Kualitas aktiva produktif.
3.
Pengaruh secara parsial dan simultan Dana Pihak Ketiga dan Kualitas aktiva produktif terhadap Rentabilitas pada BRI Unit Taraju Cabang Singaparna. a. Dana Pihak Ketiga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas. b. Kualitas aktiva produktif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas. c. Dana Pihak Ketiga dan Kualitas aktiva produktif secara simultan berpengaruh Signifikan terhadap Rentabilitas.
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba
memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi kemajuan Bank tempat penelitian ini dilakukan maupun kepada peneliti selanjutnya. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi pihak Bank Dari hasil penelitian Dana pihak ketiga yang di dapat oleh Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna cukup baik agar dana pihak ketiga dapat terus mengalami peningkatan pihak bank harus dapat menjaga kepercayaan nasabah agar terus menyimpan dananya karena salah satu hal yang dapat menjaga jumlah dana pihak ketiga adalah dengan cara menjaga kepercayaan para nasabah atau masyarakat (Malayu S.P Hasibuan, 2009, 67), sedangkan untuk kualitas aktiva produktif terdapat rasio
kualitas aktiva produktif yang cukup tinggi sehingga menyebabkan kualitas aktiva produktif rendah. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kredit bermasalah. Dalam hal kredit bermasalah pihak bank harus melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbukan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan atau bermasalah sebaiknya dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian. Penyelamatan tersebut dilakukan dengan cara : Rescheduling (penjadwalan ulang), Reconditioning (persyaratan ulang), Retructuring (penataan ulang), kombinasi antara Rescheduling (penjadwalan ulang), Reconditioning (persyaratan ulang), Retructuring (penataan ulang), dan penyitaan jaminan (Kasmir 2006: 129) dan untuk menjaga tingkat rentabilitas khususnya dengan menggunkan perhitungn Return On Assets maka harus dapat menjaga kaulitas aktiva produktif, menekan biaya oprasional, selektif dalam pemberian kredit, menjaga tingkat likuiditas agar tidak terlalu tinggi dan selalu likuid dan mengelola dengan aktiva yang kurang produktif. Hal ini, karena pendapatan bank atau rentabilitas bank dapat menjamin kontinuitas bedirinya bank, dapat membayar deviden pemegang saham bank, dapat membayar dan meningkatkan kompensasi karyawannya, merupakan tolak ukur tingkat kesehatan bank, tolak ukur baik atau buruknya manajemen bank, dapat meningkatkan daya saing bank dan dapat meningkatkan status bank bersangkutan (Malayu Hasubuan 2009: 100). 2. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian pada Bank BRI Unit Taraju Cabang Singaparna menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Kualitas aktiva produktif berpengaruh terhadap Rentabilitas. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama (dana pihak ketiga, kualitas aktiva produktif dan rentabilitas) disarankan agar menggunakan indikator yang berbeda dan menambah variabel baru sehingga dapat dilihat apakah hasil yang didapatakan sama atau berbeda, sehingga dapat menjadi perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Sawir, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE. Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dewi Gusti Ayu. 2009. Jurnal Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas. Koleksi Jurnal Universitas Gunadarma. [Online] Tersedia http://id.pdfsb.com/readonline/59464e4564513131585856354458356d56413d3d7022062. Diakses Tanggal : 02 April 2013 Hasanudin Rahman Daeng Naja. 2005. Hukum Kredit dan Bank Garansi. Samarinda: PT Citra Aditya Bakti. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007. Jakarta : Salemba Empat. Kasmir. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kesatu Cetakan Kelima. Jakarta: Raja Grafindo Persada Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Manajemen Perbankan Jilid 1. Jakarta: Institut banker Indonesia Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Malayu S.P. Hasibuan. 2009 Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT Bumi Aksara. Masyud Ali. 2004. Asset Liabilities Management Menyiasati Risiko Pasar Operasional Dalam Perbankan. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo. Moch Nazir. 2005. Metodologi penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Kenuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Libery Yogyakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2010. Sejarah dan Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia. [Online] Tersedia : http://www.bri.co.id Diakses tanggal : 02 April 2013
Randi Indiana. 2012. Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit Terhadap Laba Oprasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Tasikmalya : Skripsi Akuntansi universitas Akuntansi Rudi Rianto. 2011. Pengaruh Aktiva Produktif Terhadap Likuiditas dan Dampaknya Pada Return On Assets (ROA), Studi Kasus pada bank BRI Unit Maleber Ciamis. Tasikmalaya : Skripsi Akuntansi universitas Akuntansi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sumardi Ismail. 2005. Aspek Keuangan (Analisis Laporan Keungan Masa Lalu dan Proyeksi. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Taswan. 2005. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Thomas Suyanto. 2001. Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta : P.T Gramedia Pustaka Utama Veithzhal Rivai dan Andria Permata Veithzhal. 2007. Credit Management handbook. Jakarta : Raja Grafindo Persada
PERATURAN DAN SURAT KEPUTUSAN Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP, tanggal 14 Desember 2001. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP, tanggal 31 Mei 2004. Surat Edaran KP.NOSE S. 255-KTN/11/86 tanggal 08 November 1986 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/267/KEP/DIR, tanggal Februari 1998 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang diperbaharui melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998. Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta : Sinar Grafika.