PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Studi Kasus Pada BRI Unit Maleber-Ciamis)
Rahmat Taufik (063403022) Email :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Pembimbing : Iman Pirman, S.E., M.Si., Ak. Iwan Hermansyah, S.E., M.Si., Ak.
ABSTRACT This research with respect to the Quality of Earning Assets and Return On Assets, this study aims to the determine the Qualiy of Earning Assets on BRI Maleber Ciamis Unit, know the Return On Assets on BRI Maleber Ciamis Unit and determine the influence of Quality of Earning Assets to Return On Assets on the Bank’s. the author uses case study method in the research field through direct observation and interviews on other interested parties to collect data from 2010 up to 2012 at the BRI Maleber Ciamis Unit. Research was conducted by using analysis of correlation coefficients, regression coeffcients and coefficients of determination. The data obtained from the financial staetments of BRI Maleber Ciamis Unit years 2010-2012. Testing the hypothesis by using the t test based on research result and the result of data processing with SPSS version 16.0 shows that the Quality of Eanring Assets significant impact on Return On Assets.
Keywords : Quality of Earning Assets and Return On Assets(ROA) ABSTRAK Penelitian ini berkenaan dengan masalah kualitas aktiva produktif dan return on assets, penelitian ini bertujun untuk mengetahui kualitas aktiva produktif pada BRI Unit Maleber Ciamis, mengetahui return on assets pada BRI Unit Maleber return on assets. Guna keperluan tersebut penulis mengguakan metode studi kasus pada penelitian lapangan
melalui observasi langsung dan wawancara pada pihak lain yang berkepentingan untuk mengumpulkan data dari tahun 2010 sampai dengan 2012 pada Bank BRI Unit Maleber Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunkan analisis koefisien korelasi, koefisien regresi, dan koefisien determinasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dari laporan keuangan Bank BRI Unit Maleber Ciamis tahun 2010-2012. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0menunjukan bahwa Kualitas Aktiva Produktif Berpengaruh Signifikan terhadap Return On Assets.
Kata kunci : Kualitas Aktiva Produktif dan Return On Assets (ROA).
PENDAHUUAN Lembaga keuangan di Indonesia khususnya perbankan mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan aktivitas perekonomian negara.Lembaga keuangan perbankan ini mampu mengatur aliran dana suatu negara dengan cara menghimpun dana dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan dan mempertinggi taraf hidup rakyat, hasil dari menghimpun dana tersebut kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai kepentingan masyarakat, dan dari prosesitu pula perbankan mendapatkan keuntungan. Perbankan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.Adapun pengertian perbankan menurut Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.7 Tahun 1992 mengenai perbankan adalah sebagai berikut : “Perbankan adalahsegala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.” Selanjutnya dikemukakan bahwasanya bank itu sendiri merupakan : “Badan usaha yang menghimpun danadari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Dengan melihat pengertianbank tersebut di atas, maka bank merupakan sektor yang sangat penting dan berpengaruh dalam dunia usaha sekaligus sebagai usaha lembaga
perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam aktiva produktif. Dalam kondisi normal atau stabil, sebagian besar aktiva suatu bank terdiri dari kredit dan aktiva lainnya yang dapat menghasilkan keuntungan atau yang menjadi sumber pendapatan bagi bank, sehingga dalam kegiatannya jenis aktiva tersebut disebut sebagai aktiva produktif. Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/2/PBI/2005 mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, dikemukakan bahwa Aktiva Produktif merupakan penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang yang dibeli dengan janji akan dijual kembali (resverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva produktif merupakan suatu aktiva-aktiva yang mampu menghasilkan keuntungan dan memberikan pendapatan dalam setiap melakukan kegiatan usaha. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa aktiva produktif yang dinilai kualitasnya meliputi penanaman dana baik rupiah maupun valuta asing. Aktiva produktif lainnya, tidak dilakukan penilaian kualitasnya oleh Bank Indonesia.Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada tingkat kolektibilitasnya.Penggolongan kolektibilitas aktiva produktif sampai sejauh ini hanya terbatas pada kredit yang diberikan.Ukuran-ukuran utamanya adalah ketepatan pembayaran kembali pinjaman pokok dan bungaserta kemampuan debitur baik ditinjau dari usaha maupun nilai anggunan kredit yang bersangkutan. Pengelolaan akitiva produktif adalah bagian dari assets management (manajemen aktiva) yang mengatur tentang kas cadangan (cash reserve) dan aktiva tetap (fixed assets dan investasi). Ada empat macam aktiva produktif atau aktiva yang menghasilkan (earning assets) yaitu dalam bentuk kredit yang diberikan,surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan. Keempat jenis aktiva diatas semuanya menggunakan pemberian pinjaman dan pemasukan
dana atau himpunan dana dari
masyarakat atau nasabah dalam bentuk tabungan dll. Sehingga dengan memperhatikan bahwa sumber terbesar untuk penempatan aktiva itu adalah berasal dari dana pihak ketiga dan pinjaman, maka resiko yang mungkin timbul akan berasal dari penempatan/alokasi dana pinjaman tersebut, oleh karena itu harus diikuti dan diamati terus melalui analisis
rasio.Semua dalam usaha menanamkan dana tersebut mengundang resiko dimana tidak terbayarnya kembali atas kredit yang diberikan. Sementara itu penanaman dalam bentuk kredit
merupakan
bagian
terbesar
dari
aktiva
operasional
dan
aktiva
secara
keseluruhan.Oleh karena itu pengamatan dan analisis tentang bagaimana kualitas dari aktiva produktif harus dilakukan secara terus menerus.Dan atas alasan inilah maka bank mempunyai peranan yang sangat penting terutama atas pemeliharaan kepercayaan kepada para pengguna jasa perbankan seperti perusahaan dan masyarakat. Kepercayaan masyarakat sangatlah penting bagi pihak bank karena sebagian besar sumber penghimpun dana bank dari masyarakat. Selain itu kepercayaan masyarakat atau perusahaan akan relatif bertambah apabila suatu bank dapat dipandang sehat atau stabil, dapat dilihat dari segi permodalan (capital), kualitas aktiva (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earning), dan likuiditas (liquidity) maupun dari aspek-aspek lain yang turut mendukungsehatnya suatu bank. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik.Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka sebuah bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas aktivanya dengan baik, dikelola dengan baik, dioprasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan.Selain itu, suatu bank juga harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan, aturan dan prosedur yang telah ditetapkan baik prosedur yang dibuat oleh suatu bank itu sendiri atau prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah dan bidang perbankan. Bagi setiap perusahaan dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah sebuah bank, masalah rentabilitas jauh lebih penting dari masalah laba.Laba yang besar belum tentu dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efektifdan efisien.Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan serta kemampuan bekerja suatu bank di dalam menggunakan aktivanya secara produktif.Tingkat rentabilitas bagi setiap perusahaan harus diusahakan tinggi, dan hal tersebut dicerminkan melalui
kemampuan
modal
perusahaan
itu
sendiri
dalam
menghasilkan
keuntungan.Rentabilitas yang tinggi mencerminkan tingginya efisiensi dan rentabilitas ini biasanya dinyatakan dengan persentase dalam perhitungannya.
Pada hakikatnya seluruh perusahaan maupun bank yang menjadi milik pemerintah maupun swasta bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang wajar guna mempertahankan kelangsungan usaha perusahaannya melalui penggunaan segala kemampuan serta sumber daya yang telah tersedia yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup anggota atau karyawan dari perusahaan itu sendiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas aktiva produktifpada BRI Unit Maleber Ciamis. 2. Untuk mengetahui return on asset (ROA) pada BRI Unit Maleber Ciamis. 3. Untuk mengetahui kualitas aktiva produktif terhadap return on asset (ROA) pada BRI Unit Maleber Ciamis.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.
OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat satu variabel indipenden yaitu Kualitas Aktiva Produktif (X) dan satu variabel dependen yaitu Return On Asset (Y). Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Kualitas Aktiva Produktif (X)
Definisi Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
Kualitas Aktiva Produktif itu sendiri adalah penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan terukur yang ditetapkan oleh suatu peraturan perbankan dan menghasilkan kolektabilitas. (H.R. Daeng Naja, 2005: 303).
Perbandingan Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap Total Aktiva Produktif
Persen
Rasio
(%)
Return On Asset (Y)
merupakan rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Lukman Dendawijaya (2005: 118).
-Laba sebelum pajak - Volume Usaha
Persen
Rasio
(%)
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka dibutuhkan data-data yang akan mendukung peelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini maka penulis mengumpulkan data berupa penelitian lapangan, observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan penelitian keperpustakaan TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk menganalisi data yang diuperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisa dengan menggunakan metode statistic parametik untuk menguji hipotesis yang diajukan. Sedangkan data yang telah berhasil dikumpulkan akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan alat analisa sebagai berikut : 1.
Persamaan Regresi Linier Garis Regresi merupakan garis yang memperlihatkan hubungan dua variabel. Untuk mendapatkan garis regresi tersebut diperlukan persamaan regresi, Metode Kuadrat terkecil akan digunakan dalam menempatkan garis regresi, sehingga bentuk dari persamaan regresi adalah sebagai berikut : Y = a + bX (Sugiyono, 2004 : 251) Keterangan : X = variabel independent (Kualitas Aktiva Produktif) Y = variabel dependen (Rentabilitas) a = konstanta, didapat dari :
dan nilai b dapat dicari dengan rumus :
2.
Koefisien Korelasi Kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Variabel Y dapat diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sugiyono 2010: 183) Keterangan : r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Ukuran Sampel X = Variabel idependen(Kualitas Aktiva Produktif) Y = Variabel dependen (Rentabilitas) Untuk daoat memberikan oenasiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil penghitungan tersebut, maka dapat dilihat pada ketentuan sebagai berikut : Table 3.2 Pedoman Untuk Mengukur Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 -0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
(Sugiyono, 2010: 183) Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian sebaliknya, apabila hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil. 3.
Koefisien determinasi Merupkan sejauh mana kontribusi variabel X terhadap naik turunya nilai varibel Y.
(Sugiyono, 2004: 216) Dimana : Kd= Koefisien Determinasi r2 = Koefisien Korelasi dikuadratkan PEMBAHASAN Kualitas aktiva produktif merupakan penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan terukur yang ditetapkan oleh suatu peraturan perbankan dan menghasilkan kolektibilitas. Kualitas aktiva produktif yang diperoleh Bank BRI Unit Maleber-Ciamis menunjukan hasil yang positif dan kualitas aktiva produktif paling besar diperoleh pada bulan oktober 2010 sebesar 1,14 % dan yang paling kecil diperoleh pada bulan januari 2010 sebesar 0,28%. Bagi setiap perusahaan, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah sebuah bank, masalah rentabilitas menjadi jauh lebih penting daripada masalah laba, laba yang besar belum tentu dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan telah bekerja dengan efektif dan efisien atau kinerjanya dapat dipandang baik. Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan, kemampuan serta kinerja suatu bank di dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Return On Assets (ROA) merupakan Rasio yang digunakan utuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mepeoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin tinggi pula tingkat rentabilitas dan keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan Asset. Return on assets (ROA) yang diperoleh Bank BRI Unit Maleber Ciamis menunjukan hasil yang positif dan nilai return on assets (ROA) terkecil dihasilkan pada bulan Januari 2010 dengan nilai 1,71% dan nilai rentabilitas (ROA) terbesar diperoleh pada bulan Desember 2012 dengan nilai 19,16%.
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank BRI Unit Maleber Ciamis.
Untuk mengetahui besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas pada Bank BRI Unit Maleber Ciamis, penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dengan proses perhitungan menggunkan software SPSS versi 16.0. Pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap return on assets (ROA) dengan menggunkan indikator aktiva produktif yang diklasifikasikan dibagi total aktiva produktif dikali 100% (X) dan laba sebelum pajak dibagi volume usaha dikali 100% (Y), dapat dinyatakan sebagai berikut : Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap return on assets dari data tersebut diatas, maka digunakan perhitungan SPSS versi 16.0 (hasil perhitungan terlampir). Sedangkan hasil perhitungan yang berkenaan dengan analisis data penelitian dapat dilihat sebagai berikut : a. Koefisien Regresi Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, persamaan regresi menunjukan : Y = 2,791 + 13,882 (X) b. Koefisien korelasi Hasil perhitungan menunjukan r = 0,477 atau 47,7% yang berarti bahwa antara kualitas aktiva produktif dengan return on assets pada Bank BRI Unit Maleber Ciamis terdapat hubungan yang sedang dan positif c. Koefisien Determinasi dan Koefisien non Determinasi Kd = ( r )2 x 100% = (0,477)2 x 100% = 0,2275 x 100% = 22,7% Hal ini mengandung arti bahwa 22,7%peningkatan Return On Assets (ROA) dipengaruhi oleh kualitas aktiva produktif. Knd = 1 - (r)2 x 100% = 1 - (0,477)2 x 100% = 1 - 0,2275x 100% = 77.3%
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas aktiva produkitf mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap Return On Assets (ROA), yaitu sebesar 22,7% sedangankan sisanya 77.3% adalah pengaruh dari berbagai faktor lain yang tidak penulis teliti. d. Uji Hipotasis Berdasarkan perhitungn SPSS, diperoleh nilai thitungsebesar 3,160 sedangakan t1/2α df (n-2) adalah sebesar 2,032 dengan kaidah keputusan terima Ho jika -t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α dan tolak Ho jika -t1/2 α < thitung atau thitung> t1/2 αdengan mengambil taraf signifikan 0,05%. Sehingga nilai thitung lebih besar dari t1/2 α, maka tolak Ho atau dengan melihat kolom sig sebesar 0,003, nilai tersebut lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian , hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternative) diterima.Dengan kata lain kualitas aktiva produktif berpengaruh signifikan terhadapReturn On Assets(ROA). Hal ini berarti semakin meningkanya nilai kualitas aktiva produktif maka semakin meningkat juga nilai Return On Assets(ROA).
PENUTUP Simpulan Bedasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Besarnya nilai kualitas aktiva produktif selama dua tahun atau 36 bulan pada Bank BRI Unit Maleber Ciamis mengalami hasil yang positif sehingga terjadi fluktuasi yang terbesar pada bulan Oktober 2010 2. Besarnya nilai atau tingkat Return On Assets (ROA) pada Bank BRI Unit Maleber Ciamis mengalami fluktuasi yang terbesar pada perolehan nilai Return On Assets (ROA) dicapai pada bulan Desember 2012. 3. Berdasarkan hasil analisis dan pebahasan yang telah diuaraikan, maka Kualitas Aktiva Produkti terhadap Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi kemajuan Bank tempat penelitian ini dilakukan maupun kepada peneliti selanjutnya. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi Bank Diharapakn pihak Bank tetap menjaga konsistensinya dalam mengelola aktiva produktifnya. Sehingga dapat terus mengahasilakn nilai kualitas aktiva produktif yang baik yang dapat menghasilkan nilai Return On Assets (ROA) yang tinggi 2. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dapat meneliti lebih mendalam tentang kualitas aktiva produktif dan Return On Assets (ROA) ini dengan menambahkan variabel lain dengan cara yang berbeda dalam teknik maupun metode penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 2005. Analisis kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE. Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hasanudin Rahman Daeng Naja. 2005. Hukum Kredit dan Bank Garansi. Samarinda: PT Citra Aditya Bakti. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007. Jakarta : Salemba Empat. Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Malayu S.P. Hasibuan. 2006. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT Bumi Aksara. Masyud Ali. 2004. Asset Liabilities Management Menyiasati Risiko Pasar Operasional Dalam Perbankan. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sumardi Ismail. 2005. Aspek Keuangan (Analisis Laporan Keungan Masa Lalu dan Proyeksi. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP, tanggal 14 Desember 2001. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP, tanggal 31 Mei 2004. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/267/KEP/DIR, tanggal Februari 1998 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang diperbaharui melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Syahyunan. 2002. Analisis Kualitas Aktiva Produktif Sebagai Salah Satu Alat Ukur Kesehatan Bank. Tersedia: http://Library.usu.ac.id/download/fe/syahyunan.pdf, 13 Mei 2008. Taswan. 2005. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Thomas Suyatno. 2005. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Ketiga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998. Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta : Sinar Grafika.