ABDUR RAHMAN R. SAID 931 409 016 PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA(PERSERO), TBK(PRIODE 2006-2012) SARJANA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
ABSTRAK
Abdur Rahman R. Said, NIM 931 409 016. 2014. “Pengaruh Return On Equity dan Return On Assets Terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk”. Skripsi, Program Studi S–1 Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Raflin Hinelo, S.Pd, M.Si selaku pembimbing 1 dan Bapak Idham M. Ishak, SE, M.Si selaku pembimbing II. Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu Seberapa besar pengaruh Return On Equity dan Return On Assets terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Return On Equity dan Return On Assets terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X1(Return On Equity),X2(Return On Assets) merupakan variabel dependen (bebas) dan variabel Y (Harga Saham) merupakan variabel independen (terikat). Instrument yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi linear berganda, uji F(Silmultan), uji t (Parsial) dan asumsi Klasik.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity dan Return On Assets secara bersama - sama terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, sedangkan pengujian secara parsial Kedua variabel berpengaruh terhadap harga saham. dengan hasil uji diperoleh persamaan regresi berganda yaitu ŷ = -2.020 + 0.044X1 + 0.193X2. Untuk R Square sebesar 0.803(83%). Hal ini berarti 80.3% variabel Harga Saham dapat dijelaskan oleh variable Return On Equity dan Return On Assets . Sedangkan sisanya 19.7% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model pengujian. Kata Kunci : Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Harga Saham
BAB I
langsung maupun tidak langsung. Globalisasi telah mengubah secara dratis pola produksi dari perusahaan-perusahaan multinasional, yang semula berupaya untuk memproduksi bagian-bagian tertentu saja dan bagian-bagian lainnya diproduksi oleh perusahaanperusahaan lain yang bertindak sebagai pemasok sehingga terjadi internasionalisasi produksi. Sejalan dengan adanya perubahan tersebut menuntut para pengusaha untuk lebih proaktif dan reaktif terhadap setiap perubahan yang terjadi disekelilingnya.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era baru yang tengah di hadapi dunia saat ini di tandai dengan globalisasi dunia sebagai akibat semakin banyaknya negara melakukan reformasi ekonomi yang ditunjang pula dengan kemajuan teknologi. Globalisasi sendiri mengandung pengertian bahwa setiap negara, bahkan setiap bisnis dan perusahaan menghadapi persaingan global baik secara 1
Pasar modal dirancang untuk investasi jangka panjang. Pasar modal memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan saham maupun obligasi untuk mendapatkan dana segar dari masyarakat. Penjualan saham kepada masyarakat (go public) sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan, selain memberikan dampak positif terhadap struktur permodalan perusahaan, kemampuan perusahaan untuk menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio (yaitu perbandingan antara hutang dengan modal sendiri) yang terlalu tinggi, juga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi pada proyek-proyek perluasan (ekspansi) maupun penganekaragaman usaha (diversifikasi). Perusahaan yang go public (menjual sahamnya kepada masyarakat) dapat memperjualbelikan saham dan sekuritas lain secara luas dipasar sekunder setelah melalui masa penjualan dipasar perdana. Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja bagi suatu perusahaan yaitu Return On Equity (ROE) dan return on Assets(ROA). Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar, maka rasio ini juga akan makin besar. Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga saham karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik (Harahap, 2006). Rasio yang digunakan selanjutnya oleh peneliti adalah Return On Assets, rasio profitabilitas ini berfungsi dan sering digunakan untuk memprediksi harga saham yaitu Return On Asset (ROA), Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Bahkan (Ang dalam Ratna Prihantini 2009) mengatakan bahwa Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada untuk memprediksi harga saham. Semakin besar ROA berarti semakin baik, karena tingkat harga saham yang diharapkan oleh Perusahaan akan naik atau bernilai positif bagi investor. Begitu juga sebaliknya semakin kecil atau bernilai negative. Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan salah satu indikator untuk mempelajari tingkah laku investor. Perubahan harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi oleh adanya berbagai macam faktor di antaranya penjualan, laba yang di dapat, Tingkat bunga, terjadi inflasi, kebijkan pemerintah dan lain sebagainya (arifin 2001dalam Ricky setiawan 2011). Berikut ini adalah data perkembangan Return On Equity, Return On Assets dan harga saham pada perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2006 – 2012 Tabel 1.1 Data perkembangan Return On Equity(ROE), Return On Assets(ROA) dan Harga saham pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO).TBK TAHUN 2006 2012
Tahun
ROE (%)
ROA (%)
Harga Saham (Rp)
2006
33.75
4,36
2.575
2007 40.03 3,82 3.700 2008 39.46 3,59 5.510 2009 36.29 3,12 6.281 2010 40.65 3,69 9.292 2011 28.60 3,20 6.158 2012 28.80 3.39 6.950 (sumber : LQ45 –IDX,www.DuniaInvestasi.com dan Data Di olah) Seperti yang terlihat pada tabel di atas Pada tahun 2006 sampai tahun 2011 Return On Equity dan Return On Assets mengalami fluktuasi, pada tahun 2011 Return On Equity mengalami
penurunan hingga angka 28.60, sedangkan pada tahun 2009 Return On Assets mengalami penurunan hingga angka 3.12, ada berbagai macam faktor yang menyebabkan perubahan nilai Return On Equity yaitu besar kecilnya hutang perusahaan Sedangkan penurunan nilai Return On Assets dapat di sebabkan Pengguna aktiva yang tidak efisien. 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas, identifikasi masalah yaitu: - Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) dan Harga Saham yang terus berfluktuasi. - Menurunnya Return On Equity (ROE) ditahun 2011 dan Return On Assets (ROA) pada tahun 2009. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dikemukakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Seberapa Besar Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham secara simultan dan parsial? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang mendasari penyusunan skripsi ini adalah membuktikan pengaruh Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk secara simultan dan parsial. 1.5
Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.5.1 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk pada khususnya dan umumnya pada perusahaan-perusahaan lain untuk mempertimbangkan pengaruh Return On Equity(ROE) dan Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham. 2. Sebagai informasi bagi para pemegang saham untuk mempertahankan harga sahamnya agar tetap eksis dimata para investor.
3. Sebagai informasi tambahan bagi para investor maupun calon investor yang melibatkan diri di pasar modal khususnya dalam hal pengambilan keputusan berinvestasi. 1.5.2 Manfaat Teoritis 1. Memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu keuangan. 2. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama dan variable yang berbeda terutama yang berkaitan dengan pergerakan saham. 3. Dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan digunakan untuk membuktikan kesesuaian antara teori yang ada dengan kenyataan dilapangan. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian laporan keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan suatu output dan hasil akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi para pemakai yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut yang mana didalamnya terdapat suatu pertanggungjawaban atau accountability yang disajikan sebagai suatu indikator kesuksesan suatu perusahaan. Pengertian laporan keuangan dapat kita lihat sebagai berikut: Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar, maka rasio ini juga akan makin besar. Adapun rumus dari Return On Equity(ROE) adalah : ROE = Laba bersih setelah pajak x 100 Total Modal Alasan dipilihnya variabel rentabilitas ekonomi sebagai variabel adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan atau modal sendiri. Modal yang diperhitungka untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal
yang bekerja di dalam perusahaan. Dengan demikian maka modal yang ditanamkan dalam efek tidak diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah berasal dari operasional perusahaan yaitu laba usaha yang diperoleh dari luar perusahaan tidak diperhitungkan. 2.1.2
Returun On Assets ( ROA) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Rasio profitabilitas ada dua yaitu rasio profitabilitas yang menunjukkan keuntungan berhubungan dengan investor dan yang berhubungan dengan penjualan Return on Assets (ROA) Return On Assets merupakan rasio antar laba bersih dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Return On Assets (ROA) ini termasuk dalam salah satu rasio profibilitas dalam mengukur kinerja keuanga perusahaan. Beberapa ahli mendefinisakan Retutn On Asset sebagai berikut : Jumingan (2006) berpendapat ROA adalah ”ratio operating income” dengan operating asset menunjukkan laba yang diperoleh dari investasi modal dalam aktiva tanpa mengandalkan dari sumber mana modal tersebut berasal (keseluruhan modal)”. 2.1.3 Harga Saham a. Pengertian Saham Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan harga saham dapat dibedakan menjadi 3 yaitu Harga Nominal, harga saham perdana,Harga pasar (Pandji dan Piji 2003). b. Jenis Saham a. Saham Biasa (Common Stock) b. Saham Preferen (Preferred Stock) 2.1.4 Pengaruh ROE terhadap harga saham Rasio ini digunakan untuk memprediksi seberapa besar equity atau modal sendiri
mampu menciptakan laba bersih perusahaan. Hal ini berarti ROE merupakan tingkat hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham. ROE yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menghasilkan laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin mampu perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham, maka akan menyebabkan permintaan akan saham tersebut naik, dan selanjutnya akan mengakibatkan harga saham juga ikut naik.Dengan demikian ROE dapat mempengaruhi harga saham. 2.1.5
Pengaruh ROA terhadap harga saham Tinggi rendahnya Return On Assets perusahaan selain tergantung pada keputusan perusahaan dalam alokasi dana yang mereka miliki pada berbagai bentuk investasi atau aktiva (keputusan investasi) juga tergantung pada tingkat efisiensi pengguna aktiva perusahaan. Penggunaan aktiva yang tidak efisien seperti banyaknya dana menganggur dalam persediaan, lamanya dana tertanam dalam piutang, berlebihan uang kas, aktiva yang beroperasi di bawah kapasitas normal dan lain sebgainya akan berakibat pada rendahnya rasio ini, demikian pula sebaliknya. Return On Assets yang positif menunjukkan bahwa total aktiva yang di gunakan untuk operasi perusahaan. Sebaliknya, Return On Assets negatif menunjukkan bahwa dan total aktiva yang digunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba. Jadi bagi pemodal yang akan melakukan transaksi pembelian saham suatu perusahaan, penilaian terhadap kemampuan emiten dalam mengahasilkan laba merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini di karenakan apabila laba perusahaan meningkat, maka harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir 2.2 Peneliti Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Ricky setiawan (2011) yang berjudul pengaruh Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) dan return on Equity(ROE) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa efek indonesia(BEI) periode 2007 sampai 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) dan return on Equity(ROE berpengaruh terhadap harga saham sedangkan secara parsial Return On Assets (ROA), return on Equity(ROE berpengaruh secara signifikan sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh natasya (2000) yang menguji pengaruh faktor fundamental dan resiko sistematik, rasio yang di pakai yaitu Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) dan Price To Book Value (PBV) terhadap harga saham di perusahaan industri barang konsumsi yang go public di Bei periode 1990-1997, membuktikan bahwa Secara parsial hasil penelitian menunjukkan variabel Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif, sedangkan Price to book value berpengaruh negative tetapi tidak signifikan, Secara simultan menunjukkan bahwa secara bersama-sama semua variabel independent berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2.3 Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pikir dari penelitian ini dijelaskan pada skema sebagai berikut : Laporan Keuangan
RETURN ON EQUITY
RETURN ON ASSETS
(ROE)
(ROA) Harga Saham
DASAR TEORI
Penelitian Terdahulu
2.4 Pengajuan Hipotesis Menurut Sugiyono (2011) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pernyataan. Berdasarkan latar belakang dan kajian teori, hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini adalah “ diduga terdapat pengaruh Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah Return On Equity (ROE) Return On Assets(ROA), dan harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk Tahun 2006-2012. 3.1.2 WaktuPenelitian Penelitian yang direncanakan oleh peneliti berlangsung selama + 3 bulan, yang mencakup semua langkah – langkah penelitian mulai dari persiapan sampai pelaksanaan penelitian. 3.1.3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero).Tbk Sejak tahun 2006 sampai tahun 2012, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian , agar bisa mencapai kesimpulan mengenai hubungan variable bebas dengan variable terikat dalam suatu penelitian (Sudjana : 2002) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain yang dalam
penelitian ini yaitu variabel X1 (Pengaruh Return On Equity) X2(Pengaruh Return On Assets), dan variabel Y (Harga Saham). Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh Return On Equity,Return On Assets terhadap harga saham merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan faktafakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Adapun desain penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut :
X1 Y X2
3.3 Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti dari lokasi penelitian secara tidak langsung, melalui media perantara (diperoleh dan dicatat orang lain atau yang telah dipublikasikan seperti di LQ45). 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahTeknik dokumentasi yaitu pengumpulan data yang bersumber pada benda-benda tertulis. Pengumpulan data berdasarkan dokumen atau laporan tertulis yang terpublikasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Pencarian data secara dokumentatif dapat melalui media cetak, website, blog ilmiah, laporan hasil riset dan lain-lain. Melalui teknik dokumentasi didapat laporan keuangan bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia. 3.5
OperasionalisasiVariabel Berdasarkan data (singarimbun 2000 dalam suad husnan 2010) definisi operasional adalah unsure penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Adapun yang menjadi indikatornya adalah sebagai berikut : 1. Return On Equity (X1) merupakan perbandingan Laba Bersih Setelah Pajak dengan Total Modal. Variabel ini diukur dengan menggunakan rumus : Laba Bersih Setelah Pajak ROE= Total Modal 2. Return On Assets (X2) merupakan perbandingan Total Laba Bersih Setelah Pajak dengan Total Assete. Variabel ini diukur dengan menggunakan rumus : Laba Bersih Setelah Pajak ROA= Total Assets 3. Harga saham adalah harga pasar saham historis. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun operasionalisasi variabel yang terdapat pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
3.6
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah desktiptif, yaitu suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya dari nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih kemudian membuat perbandingan atau menghubungkan antra variabel yang satu dan yang lainnya dilanjutkan dengan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (suad husnan 2010). Analisis deskriptif dilakukan antara lain dengan menggunakan alat analisis. 3.6.1
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan yaitu: ujinormalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.6.1.1 Uji Normalitas 3.6.1.2 Uji Multikolinearita 3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas 3.6.1.4 Uji Autokorelasi 3.6.2 Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut: Y = α + b1 X1 + b2 X2 + e keterangan: Y = Harga Saham X1 = Return On Equity X2 = Return On assets b 1,b2 = Koefisien regresi α = konstanta e = error term (kesalahan yang mempunyai nilai penghargaan sebesar 0) 3.6.3 Koefisien Determinasi (R2) 3.6.4 1
2.
Pengujian Hipotesis Hipotesis pertama Untuk melakukan ujihipotesis yang pertama perlu di lakukan uji simultan atau di sebut juga uji F, yaitu untuk mengetahui apakah variable independen secara simultan atau di sebutuji F, yaitu untuk mengetahui apakah variable independen secara bersama – sama berpengaruh terhadap variable dependen hipotesis yang hendak di uji adalah sebagai berikut H1 = β ≠ 0 Terdapat pengaruh Return On Equity dan Return On Assets (ROA) dan secara bersama – sama terhadap harga saham H0 = β = 0 Tidak Terdapat pengaruh Return On Equity dan Return On Assets (ROA) dan secara bersama – sama terhadap harga saham
Hipotesis kedua Uji hipotesis secara parsial di gunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing – masing variable independen terhadap variable dependen yang di lakukan dengan uji statistic t, hipotesis yang hendak di uji adalah sebagai berikut : H1 = β ≠ 0 Terdapat pengaruh Return On EquityReturn dan On Assets (ROA) terhadap harga saham.
H0
=
β = 0 Tidak Terdapat pengaruh Return On EquityReturn dan On Assets (ROA) terhadap harga saham.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Peneltiian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia tidak terlepas dari adanya beberapa kali pergantian nama sebelum menjadi Bank Rakyat Indonesia itu sendiri. Sejarah tersebut dimulai ketika pada tanggal 16 desember 1895, Raden Wiriaatmadja dan kawan-kawan mendirikan “ De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden “ (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau disingkat menjadi “ Bank Priyayi Poerwokerto “, dengan akta otentik yang dibuat oleh E. Sieburgh Asisten Residen. Kemudian tahun 1896, W.P.D de Wolff van Westerrode Asisten Poerwokerto yang menggantikan E. Sieburgh bersama Al. Schifi mendirikan “ De Peerwokertosche Hulp-en Spaarbank de Inlandsche Hoofden.” Pada tahun 1898, dengan bantuan dari pemerintah Hindia Belanda, didirikanlah Volksbanken atau Bank Rakyat. Daerah kerjanya meliputi wilayah administrasi Kabupaten atau Afdeling, sehingga kemudian Volksbanken disebut pula sebagai Afdelingbank. Ternyata Volksbanken mengalami kesulitan saat itu, sehingga pemerintah Hindia Belanda turut campurtangan dengan mendirikan Dienst der Volkscredietwesen (Dinas Perkreditan Rakyat) pada tahun 1904 yang membantu Volksbanken sacara materiil maupun inmateriil dengan tambahan modal bimbingan, pembinaan, dan pengawasan. Pada tahun 1912, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga berbadan hukum dengan nama Centrale Kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi Volksbanken termasuk juga Bank Desa. Sebagai akibat resesi dunia pada tahun 1929-1932, banyak Volksbanken yang tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka pada tahun 1934 Didirikan
Algemeene Volkscredietbank (AVB) yang berstatus Badan Hukum Erops. Modal pertama berasal dari hasil likuidasi Centrale Kas ditambah dengan kekayaan bersih dari Volksbanken Pada zaman pendudukan Jepang AVB DI Pulau Jawa diganti namanya menjadi Sycomin Ginko (Bank Rakyat) berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 tanggal 3 Oktober 1942. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946, maka ditetapkan berdirinya Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Pemerintah yang semula berturut-turut bernama Algemeene Volkscredietbank (AVB) dan Sycomin Ginko. Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1950 Negara Republik Indonesia Serikat dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950, Negara RI dijadikan Negara Kesatuan, akan tetapi Algemeene Volkscredietbank baru dibubarkan pada tanggal 29 Agustus 1951 berdasarkankan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1951. Selain itu Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1946 diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1951 tanggal 20 April 1951 menjadikan Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Menegah Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia 1. Visi Bank Rakyat Indonesia Menjadi Bank Komersil terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. 2. Misi Bank Rakyat Indonesia a) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan perekonomian masyarakat. b) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek Good Corporate Govermance. c) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan Kantor pusat BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, BRI memiliki jaringan unit kerja dengan rincian sebagai berikut: -
Kantor Wilayah 18 Kantor Inspeksi 16 Kantor Cabang Dalam Negeri 442 Kantor Cabang Khusus 1 Kantor Cabang/Kantor Perwakilan di Luar Negeri 3 Kantor Cabang Pembantu (KCP) 545 Kantor Kas 914 BRI Unit 5.000 Teras 1.778
4.2 Pembahasan Return On Equity merupakan suatu indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai investasi pemegang saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam industri. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali merefleksikan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif. Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga saham karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itumenyebabkan harga pasar saham cenderung naik (Harahap, 2007). Return On Assets (ROA) adalah salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian Return On Assets (ROA) menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (Net Operating Income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut Menurut Riyanto (2000) ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bagi semua investor dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5 di atas, diperoleh persamaan regresi linear berganda dimana ŷ = -2.020 + 0.044X1 + 0.193X2 yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar -2.020 merupakan nilai dari variabel Return On Equity dan Return On Asset. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0.044 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dan 0.193 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Asset dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.803. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity dan Return On Asset terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 80.3%. Hasil ini menunjukkan pengaruh signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Dan sisanya 19.7% merupakan faktor lain yang mempengaruhi Harga Saham diluar penelitian. Faktor lain tersebut bisa berupa faktor internal dan eksternal dimana faktor internal adalah rasio keuangan lainnya serta faktor eksternal berupa perubahan nilai tukar mata uang, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mengamati penelitian di atas, terdapat pengaruh antara Return On Equity dan Return On Asset terhadap Harga Saham. Perusahaan akan memiliki pengembalian maupun keuntungan besar bila dapat memaksimumkan kedua rasio yaitu Return On Equity dan Return On Asset selain itu juga kedua rasio akan berpengaruh terhadap meningkatkan harga saham dimana akan menarik investor untuk berinvestasi. 2. Hasil uji hipotesis (Uji F/simultan) membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel Return On Equity dan Return On Asset terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk dengan membandingkan tingkat signifikan, pada F – test dengan tingkat signifikan 5%, dimana hasilnya 0,000 < 0,05. 3. Nilai koefisien determinasi sebesar 80.3% menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dan sisanya 19.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut berupa faktor internal dan eksternal dimana faktor internal adalah rasio keuangan lainnya serta faktor eksternal berupa perubahan nilai tukar mata uang, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga. Adapun hasil persamaan regresi linear ŷ = -2.020 + 0.044X1 + 0.193X2 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk kiranya terus meningkatkan besarnya Return On Equity dan Return On Asset perusahaan agar supaya investor akan tertarik untuk dapat memiliki saham perusahaan. 2. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk harus meningkatkan operasionalnya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan terutama laba dari operasional, agar dapat
3.
menghasilkan laba bersih yang lebih besar dan pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan. Dengan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh sebesar 80.3% antara variabel Return On Equity dan Return On Asset terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Perusahaan juga harus dapat memperhitungkan faktor lain yang dapat mempengaruhi Harga Saham. Faktor lain tersebut berupa faktor internal dan eksternal dimana faktor internal adalah rasio keuangan lainnya serta faktor eksternal berupa perubahan nilai tukar mata uang, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga.
Sinarmas Sekuritas, Indonesia stcock exchange(IDX), 2012, IDX LQ45, Jakarta Sudjana. (2002). Metode Statistika, Bandung, tarsito
Prof. Dr. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Alwi, Z. Iskandar. (2003). Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah
DAFTAR PUSTAKA Data perusahaan yang list di Bursa Efek Indonesia. Terpublikasikan melalui website: www.idx.ac.id Diakses tanggal: 25 Januari 2013 Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hanafi Dr., M.B.A.&Prof.Dr.Abdul Halim.2003.Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Pasar Modal, Bandung. Indonesia Stock Exchange. (2008). Buku Panduan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, Jakarta: PT. Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero).Tbk http://media.corporateir.net/Media.../2009An nualReportBBRIsep10b.pdf
Pengertian http://timut2211.blogspot.com/2011/08/blogpost.html Diakses tanggal: 12 Desember 2013
Sinarmas Sekuritas,Indonesia stcock exchange(IDX),2008, Panduan Pemodal,PT. Bursa Efek Indonesia.
ROA
Sutrisno, 2000, Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi), Edisi Pertama, Cetakan Kedua, EKONISIA, Yogtakarta.
S. Munawir. 2000. Yogyakrta : Liberty
Analisa laporan keuangan.
Van Horne, James C. & John M.Wachowizc. 1997. Prinsip-prinsip manajemen keuangan : edisi kesembilan.buku satu. Jakarta : Salemba Empat. Daftar harga saham www.dunia investasi.com
Tjiptono Darmadji & Hendy M.Fakhruddin. 2001. Pasar modal di indonesia : pendekatan tanya jawab. Jakarta : Salemba Empat.