PENGARUH ROA (RETURN ON ASSET) DAN ROE ( RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRI T.bk Yesi H. Anay, Imran R. Hambali, S.Pd.,SE.,M.SA, Hais Dama, SE.,M.Si S1 Manajemen, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Pengaruh Return On Assets dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk Adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Return On Assets dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT Ultrajaya Milk Industry,Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X1(Return On Assets),X2(Return On Equity) merupakan variabel dependen (bebas) dan variabel Y (Harga Saham) merupakan variabel independen (terikat). Instrument yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi linear berganda, uji F(Silmultan), uji t (Parsial) dan asumsi Klasik.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh Return On Assets dan Debt To Equity Ratio secara bersama sama terhadap Harga Saham PT.Ultrajaya Milk Industry,Tbk, sedangkan pengujian secara parsial Kedua variabel berpengaruh terhadap harga saham. dengan hasil uji diperoleh persamaan regresi berganda yaitu ŷ = -2.020 + 0.044X1 + 0.193X2. Untuk R Square sebesar 0.803(83%). Hal ini berarti 80.3% variabel Harga Saham dapat dijelaskan oleh variable Return On Asset dan Debt to Equity Ratio (DER). Sedangkan sisanya 19.7% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model pengujian. Kata Kunci :ROA (Return On Assts),ROE( Return On Equity), Terhadap Harga Saham PENDAHULUAN Adanya ekonomi yang semakin berkembang, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern menyebabkan timbulnya persaingan bagi perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan pelayanan jasa. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan tentulah memiliki tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen. Adanya publikasi laporan keuangan investor dapat menilai kinerja kuangan perusahaan baik di masa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang tentunya dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang merupakan analisis fundamental agar dapat diketahui sejauh mana perusahaan dapat mencapai tujuannya khususnya dalam menghasilkan laba sehingga dapat memudahkan dalam
pengambilan keputusan. Dalam hal ini rasio yang digunakan yaitu ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity). Menurut Darsono dan Ashari (2005), ROA (Return On Asset) rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang di gunakan. Menggunakan rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. ROA (Return On Asset) yang tinggi berarti rasio profitabilitas juga tinggi, yang berarti PT. Ultrajaya Milk Industri Tbk. sukses dalam menghasilkan laba. Laba yang tinggi berarti menjadi bukti investor dapat mengharapkan keuntungan yang berasal dari deviden, sehingga akan menjadi daya tarik bagi pemegang saham maupun calon investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industri Tbk. Dengan banyaknya investor yang menginginkan saham perusahaan tersebut, dapat berdampak pada kenaikan harga saham. Menurut Ciaran Walsh (2003), ROE (Return On Equity) Rasio ini bisa dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity) terhadap Harga Saham Pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk Periode Tahun 2008 Sampai Tahun 2012”.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian di identifikasi sebagai berikut: 1. Perubahan jumlah ROA (Return On Assets), dan ROE (Return On Equity) yang mengalami fluktuatif namun harga saham yang mengalami peningkatan, seperti digambarkan pada tabel fenomena PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk. 2. Perubahan jumlah ROA (Return On Assets), dan ROE (Return On Equity) yang mengalami fluktuatif namun harga saham yang mengalami peningkatan, menunjukan bahwa kondisi keuangan PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk yaitu kondisi manajemen keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan kurang baik. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dikemukakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Seberapa Besar ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity) Berpengaruh Terhadap Harga Saham di PT Ultrajaya Milk Industry Tbk? Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar “Pengaruh ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity) Terhadap Harga Saham di PT Ultrajaya Milk Industry Tbk”. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Pasar Modal Menurut Martalena dan Malinda (2011), pengertian pasar modal yaitu:”Pasar modal terdiri dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar modal dapat diidentifikasi sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang”. Didalam undang-undang, pasar modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. (Bab 1, Pasal 1, angka 13, UURI no 8, 1995 tentang pasar modal) Menurut Martalena dan Malinda (2011), Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerinyah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan terkait lainnya. Laporan Keuangan Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank pada suatu waktu (periode) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan. Baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Menurut Kasmir (2003), Laporan Keuangan Bank adalah:“Laporan Keuangan Bank menunjukan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama satu periode” Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2002), pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.” ROA (Return On Asset) Menurut Darsono dan Ashari (2005), ROA (Return On Asset) Merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asset.
Return On Asset menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan sumber-sumber modal bank. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Rumus : ℎ
=
ℎ
× 100%
ROE (Return On Equity) Menurut Ciaran Walsh (2003), ROE (Return On Equity) Rasio ini bisa dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien (Riyanto, 1993). Rumus : =
Laba Bersi Setelah Pajak × 100 +
Harga Saham Menurut Jogiyanto, (2010) Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Pengertian harga saham menurut Jogiyanto ( 2000), adalah :“Harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal”. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), Selembar saham mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu, Harga Nominal, Harga Perdana, Harga Pasar Menurut Arifin (2001) faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut: a. Kondisi fundamental emiten b. Hukum permintaan dan penawaran. c. Tingkat suku bunga d. Valuta asing e. Dana asing dibursa f. Indeks harga saham g. News and rumors Pengaruh ROA dan ROE Terhadap Harga Saham
Menurut Kasmir (2003), ROA (Return on Assets) merupakan rasio untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Tinggi rendahnya ROA juga akan mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi berarti rasio profitabilitas juga tinggi, yang berarti bank sukses dalam menghasilkan laba. Laba yang tinggi berarti menjadi bukti investor mendapatkan tingkat pengembalian yang semakin besar yang sehingga para calon investor dapat memilih berinvestasi di PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. Sebaliknya ROA yang rendah berarti profitabilitas perusahaan juga rendah dan rendahnya profitabilitas berarti perusahaan kurang sukses dalam menghasilkan laba. Laba yang rendah berarti bukti para investor tidak tertarik berinvestasi pada perusahaan tersebut. ROE (Return On Equty) merupakan rasio laba bersih setelah pajak (earning after tax) setelah dikurangi deviden saham preferen terhadap modal sendiri. Karena rasio ini digunakan untuk menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal sendiri. Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang diambil peneliti dalam penelitian ini: Risqol Maula, Penilaian tentang kinerja perbankan tentunya memberikan dampak terhadap harga saham yang dikeluarkan pada tiap perusahaan perbankan, saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang mendorong perkembangan pasar modal Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk mengtahui pengaruh kinerja keuangan yang dalam hal ini Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio terhadap harga saham perbankan yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ45 pada periode 2005-2009. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan populasi sebanyak 9 perusahaan yang kemudian dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 3 perusahaan yaitu Bank CIMB Niaga (BNGA), Bank International Indonesia (BNII) dan Bank Danamon (BDMN), variable pada penelitian ini terdiri dari Variabel bebas dalam hal ini Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio, dan Variabel terikat yaitu Harga saham, pengujiannya dilakukan dengan Regresi Linear Berganda dengan mempertimbangkan tiga asumsi klasik, yaitu, Heteroskedasitas, Multikolinearitas dan Normalitas. Dian Novita, Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM dan Inflasi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005-2009. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang didapat melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengambilan data di website Bursa Efek Indonesia. Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting Sugiyono (2010). Adapun kerangka pikir peneliti dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Fenomena ROA (Return On assets),ROE (Return On Equity) dan Harga Saaham pada tahun 2008-2012 pada PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROA (Return On assets) dan ROE (Return On Equity)
Dasar Teori
Penelitian Terdahulu
ROA (Return On assets,ROE (Return On Equity) dan Harga Saaham pada tahun 2008-2012 pada PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Pengujian Hipotesis Pembahasan
Terkait dengan ROE (Return On Equity) dan harga saham bahwa hal ini kontradiktif dengan teorinya Menurut Edi Subiyantoro dan Fransisca yang mengatakan bahwa: ROE (Return On Equty) merupakan rasio laba bersih setelah pajak (earning after tax) setelah dikurangi deviden saham preferen terhadap modal sendiri. Karena rasio ini digunakan untuk menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal sendiri. Oleh karena itu adalah wajar jika investor akan tertarik terhadap suatu saham yang memberikan return atau keuntungan yang besar. Jadi rasio ini sering dipakai oleh para investor dalam pengambilan keputusan pembelian saham suatu perusahaan. Jika rasio ini nilainya semakin optimal penggunaan modal sendiri suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadi pertumbuhan dalam perusahaan. Semakin tinggi laba berarti semakin ingin saham tersebut diinginkan untuk dibeli. Sehingga akan menyebabkan permintaan akan meningkat dan selanjutnya harga saham akan naik. Dengan demikian ROE akan mempengaruhi perubahan harga. Hal tersebut berpengaruh terhadap perubahan harga. Hipotesis Dalam penelitian ini peneliti membuat hipotesis, yaitu bahwa ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity) dapat berpengaruh terhadap Harga Saham pada PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk Periode tahun 2008 sampai dengan 2012.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah ROA (Retun On Asset) dan ROE (Return On Equity) terhadap Harga Saham pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk periode tahun 2008 samapi tahun 2012. Waktu Penelitian Penelitian direncanakan berlangsung ± 5 bulan, terhitung bulan September sampai Januari 2013. Tahun 2013 N o
Kegiatan
1
Pengajuan Proposal
2
Ujian Proposal
3
Penelitian yang mencakup pengolahan data dalam pembuatan hasil penelitian dan kesimpulan
4
Seminar Hasil Penelitian
5
Sebtem ber
Oktober
November
II I
IV
I II
II I
I V
I
II
√
√
√ √
√
√
√
√
II I
Januar i
Desember I V
I
II
II I
I V
√
√
√
√
√
I
II
√
Ujian Skripsi
Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Ultrajaya Milk Industry Tbk dengan data laporan keuangan selama lima tahun terhitung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Desain Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain yang dalam penelian ini yaitu variabel X1 ( Pengaruh Return On Asset ) dan X2 (Pengaruh Return On Equety ) Variabel Y ( Harga Saham ). Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh ROA (Retun On Asset) ) dan ( Return On Equety ) terhadap Harga Saham
√
√
merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Adapun desain penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 (Desain Penelitian)
X1 Y
Dimana : X2 X1 = Variabel ROA (Return On Asset) X2 = Variabel ROE (Return On Equity) Y = Variabel Harga Saham Devinisi Operasional Variabel Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ROA ( Retun On Asset ) Sebagai Variabel Independen (X1) Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab-sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent atau terikat. Variabel Bebas (X1) dengan indikator rasio laba bersih setelah pajak dan total asset. Return on Assets (ROA) digunakan rumus sebagai berikut (Menurut Lestari dan Sugiharto (2007) : =
ℎ
ℎ
× 100%
ROE (Return On Equity ) Sebagai Variabel Independen (X2) Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab-sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent atau terikat. Variabel Bebas (X2) dengan indikator laba bersih setelah pajak dan total equitas. Return on Equity (ROE) digunakan rumus sebagai berikut (Ciaran Walsh 2003:56) : =
Laba Bersih Setelah Pajak × 100 +
Harga Saham Sebagai Variabel Dependen (Y) Variabel Dependent/variabel terikat (Y), merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah Harga Saham. Variabel Bebas (Y) dengan indikator (closing price) pada akhir periode tahun 2008-2012, menurut H.M Jogianto (2000) closing price adalah harga (rupiah) yang terjadi pada saham akibat adanya permintaan dan penawaran di pasar, yang ditentukan menjelang penutupan perdagangan di bursa setiap tahunnya. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tidak diperoleh secara langsung dan bukan dibuat sendiri oleh peneliti. Data sekunder yang digunakan merupakan data laporan keuangan tahunan dan data Harga Saham pertahun pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk yang telah dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh keterangan data yang lengkap maka dilakukan teknik pengumpulan data yang tepat. Adapun metode teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang berasal dari sumber tertulis yaitu data laporan keuangan tahunan dan harga saham penutupan per tahun pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui sumbangan pengaruh dari beberapa variabel bebas atau independent variable terhadap variabel tidak bebas atau dependent variable . Menurut Suharyadi dan Purwanto S.K. Adapun rumus persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2+ є Keterangan: Y = Harga Saham a = Konstanta, yaitu jika nilai Y, jika X1, X2 = 0 X1 = Variabel bebas, yaitu ROA X2 = Variabel bebas, yaitu ROE b1 = Koefisien regresi ROA b2 = Koefisien regresi ROE є = Error Hipotesis Statistik Dalam usaha memperoleh kesimpulan, biasanya didahului dengan pengandaian atau asumsi mengenai populasi yang bersangkutan, (Sudjana,2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka hipotesis penelitiannya adalah : Ha = Terdapat pengaruh ROA (Retun On Aset) dan ROE (Return On Equity) terhadap Harga Saham pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Ho = Tidak terdapat pengaruh ROA (Retun On Aset) dan ROE (Return On Equity) terhadap Harga Saham pada PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Atau : Ha : β ≠ 0 Ho : β = 0
Analisis Regresi Berganda Model regresi dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi klasik statistik. Untuk itu diperlukan beberapa tes yang memungkinkan mendeteksi pelanggaran asumsi tersebut. Beberapa pelanggaran asumsi biasanya adalah multikolinier yaitu terdapat hubungan antara variabel bebas, heteroscedasticity yaitu pelanggaran dimana nilai residu ternyata tidak bersifat konstan untuk semua data Y, (y-ŷ=0), autokorelasi yaitu pelanggaran asumsi dimana terdapat korelasi antara data pengamatan . Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penentuan Hipotesis 2. Penentuan tingkat signifikansi 3. Penentuan Statistik Uji 4. Penentuan Kriteria uji HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum lokasi Penelitian Pada tahun 1975 Perseroan mulai memproduksi secara komersial produk minuman susu cair UHT dengan merk dagang “Ultra Milk”, tahun 1978 memproduksi minuman sari buah UHT dengan merk dagang “Buavita”, dan tahun 1981 memproduksi minuman teh UHT dengan merk dagang “Teh Kotak”. Sampai saat ini Perseroan telah memproduksi lebih dari 60 macam jenis produk minuman UHT dan terus berusaha untuk senantiasa memenuhi kebutuhan dan selera konsumen-konsumennya. Perseroan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas produk-produknya, dan selalu berusaha untuk menjadi market leader di bidang industri minuman aseptik. Pada tahun 1981 Perseroan menandatangani 2 (dua) buah perjanjian lisensi dengan Kraft General Food Ltd, USA, yaitu untuk memproduksi produk-produk keju dan untuk memasarkan serta menjual produkproduk keju dengan merk dagang “Kraft”. Pada tahun 1994 kerjasama ini ditingkatkan dengan mendirikan perusahaan patungan (join venture) PT Kraft Ultrajaya Indonesia yang 30% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Perseroan juga ditunjuk sebagai exclusive distributor untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh PT Kraft Ultrajaya Indonesia. Namun, sejak tahun 2002 – untuk bisa berkonsentrasi dalam memasarkan produk sendiri - Perseroan tidak lagi memasarkan produk yang dibuat oleh PT Kraft Ultrajaya Indonesia. Pada tahun 1994 Perseroan melakukan ekspansi usaha dengan memasuki bidang industri Susu Kental Manis (Sweetened Condensed Milk), dan di tahun 1995 mulai memproduksi susu bubuk (Powder Milk). Deskripsi Hasil Penelitian Return On Asset (Variabel X1)
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk didapatkan informasi Return On Asset Tahun 2008 – 2012 pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Return On Asset PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk Tahun 2008 – 2012 Tahun Return On Asset (%) 2008 15.44 2009 5.67 2010 10.11 2011 7.20 2012 14.39 (Sumber : Data Olahan) Dimana pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 5.67% dan tahun 2010 naik menjadi 10.11%. selanjutnya pada tahun 2011 turun sebesar 2.91% atau menjadi 7.20% dan pada tahun 2014 Return On Asset naik menjadi 14.39%. Berdasarkan tabel 4.1 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut Grafik 4.1
ROA 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 2008
2009
2010
2011
2012
Return On Equity (Variabel X2) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk didapatkan informasi Return On Equity Tahun 2008 – 2012 pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Return On Equity PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk Tahun 2008 – 2012
Tahun Return On Equity 2008 23.67 2009 8.25 2010 15.63 2011 11.18 2012 21.47 (Sumber : Data Olahan) Berdasarkan tabel 4.2 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.2 sebagai berikut: Grafik 4.2
ROE 25
20
15
10
5
0 2008
2009
2010
2011
2012
Harga Saham (Variabel Y) Berdasarkan data diperoleh informasi tentang Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk Tahun 2008 – 2012, perkembangannya dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk Tahun 2008 – 2012 Tahun Harga Saham 2008 800 2009 580 2010 1210 2011 1080 2012 1330 (Sumber : Data Harga Saham Historis) Grafik 4.3
HARGA SAHAM 1400 1200 1000 800 600
HARGA SAHAM
400 200 0 2008
2009
2010
2011
2012
Analisis Regresi Berganda Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda melalui SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 16. Dimana persamaan regresinya adalah: ŷ = a + b1X1 + b2X2 + e
Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi berganda tentang pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk: Tabel 4.5 Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
a. H_S
B
Std. Error
Standardiz ed Coefficien ts Beta
Correlations t
Collinearity Statistics
ZeroToleran Sig. order Partial Part ce VIF
(Consta 723.426 222.704 nt)
2.384 .001
ROA
-128.106 296.860 1.796
3.143 .003 .375
-.100 -.093 .003
373.702
ROE 101.598 187.525 2.175 Dependent Variable:
2.973 .002 .381
.121
373.702
.112 .003
Berdasarkan tabel 4.5 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
ŷ = 723.426+ -128.106X1 + 101.598X2
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5 di atas, diperoleh persamaan regresi linear berganda dimana ŷ = 723.426+ -128.106X1 + 101.598X2 yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar -723.426 merupakan nilai dari variabel Return On Asset dan Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar -128.106 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Asset dan 101.598 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Determinan (R Square) Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk berikut adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya hubungan antara variabel X1, X2 dan variabel Y: Tabel 4.6 Koefisien Determinan Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk Model Summaryb Adjusted R Square Square
Model R
1 .896a .803 .705 a. Predictors: (Constant), ROE, ROA b. Dependent Variable: H_S
R Std. Error of Durbinthe Estimate Watson .19256
.720
Pengujian Keberartian Menyeluruh/Simultan (Uji F) pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji F (simultan). Uji F dilakukan untuk membandingkan antara tingkat signifikan pada F hitung (tabel ANOVAa) dan tingkat signifikan 5% kriteria. data hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya F hitung dan tingkat signifikan pada penelitian pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Statistik F (F-test) ANOVAb Model 1
Regression
Sum of Squares 57728.983
Df
Mean Square 2
28864.492
F 21.181
Sig. .001a
Residual
318071.017
2
159035.508
Total 375800.000 4 a. Predictors: (Constant), ROE, ROA b. Dependent Variable: H_S Dari uji ANOVAb atau F-test, diperoleh nilai F hitung sebesar 21.181 dengan tingkat signifikan 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel ROA dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel harga saham karena PValue sebesar 0,000 < 0,05 (lebih kecil dari 5%). Pengujian Keberartian (Uji t / parsial) Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan (α) = 5% (0,05), berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut: HA > Return On Asset berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. HO ≤ Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima dan HA ditolak. Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak dan HA diterima. Tabel 4.8 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Return On Asset terhadap Harga Saham Koefisien Regresi
t hitung
t tabel
3.143
2,776
Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu 3.143> 2,776, dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Return On Asset terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. HA > Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. HO ≤ Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima dan HA ditolak. Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak dan HA diterima.
Pembahasan ROA (Return On Asset) Merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asset. Return On Asset menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan sumber-sumber modal bank. Menurut Riyanto (2000) ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bagi semua investor dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5 di atas, diperoleh persamaan regresi linear berganda dimana ŷ = 723.426+ -128.106X1 + 101.598X2 yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 723.426 merupakan nilai dari variabel Return On Asset dan Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar -128.106 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Asset dan 101.598 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.803. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. sebesar 80.3%. Hasil ini menunjukkan pengaruh signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Dan sisanya 19.7% merupakan faktor lain yang mempengaruhi Harga Saham diluar penelitian. Faktor lain berupa faktor internal dan eksternal dimana faktor internal adalah rasio keuangan lainnya serta faktor eksternal berupa perubahan nilai tukar mata uang, gejolak sosial politik. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini, terdapat pengaruh antara Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. dimana perusahaan akan memiliki pengembalian maupun pendapatan besar jika dapat memaksimumkan kedua rasio tersebut dan akan berpengaruh pada harga saham perusahaan. 2. Hasil uji hipotesis (Uji F/simultan) membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel Return On Asset dan Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. dan koefisien determinasi sebesar 80.3% menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent. Sisanya 19.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.
2.
Kiranya PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk menjaga besarnya Return On Asset dan Return On Equity perusahaan agar supaya meningkatkan harga saham perusahaan. PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk terus meningkatkan meningkatkan pendapatan perusahaan terutama laba dari operasional, agar dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Dan perusahaan memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji dengan Pakarti, Piji. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Darmadji, Tjiptono., dan Hendy, M, Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Darsono dengan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi. Data Harga Saham Periode 2007 sampai 2011. Diambil pada tanggal 01 Mei 2013, dari Bursa Efek Indonesia, (http://www.datacon.co.id/PasarModal1-2009.html). Data Laporan Keuangan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk Periode 2008 sampai 2012. Diambil pada tanggal 01 Mei 2013 dar : (http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_ Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft _Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202011/ Audit/ULTJ/ULTJ_LKT_Des_2011.pdf) Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi VII, Cetakan I, BPFE : Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: BPFE-UGM. Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Martalena dengan Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal, Yogyakarta: Andi.
Maula, Risqol. 2010. Pengaruh Cash Ratio, Return On Asset dan capital Adequacy Ratio terhadap Harga Saham Perbankana yang masuk dalam Perhitungan Indrks LQ45. Malang. Novita, Dian. 2011. Analisis pengaruh ROA, NPM, dan inflasi terhadap Harga Saham pada Perusahaan makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005-2009. Jakarta. Samsul, Mohamad, 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlagga. Sartono, Agus. 2001. Manajemen keuangan; aplikasi dan teori. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Susilo, Y. Sri, kawan-kawan. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat: Jakarta. Saefudin, Asep.2001. Panduan Investasi Di Pasar Modal Indonesia. Trismaoktavia. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar saham. Diakses pada 23 maret 2013. http://trismaoktavia.wordpress.com/2011/04/20/faktor-yang mempengaruhi-harga-pasar-saham/. Walsh, Ciaran. 2004. Rasio-rasio Manajemen Penting Penggerak dan Pengendali Bisnis. Edisi 3. Jakarta: Erlangga. ------------. 2010. Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga Saham. Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Bab 1, Pasal 1, angka 13, UURI no 8, 1995 tentang pasar modal)