PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM 1
2
(PT MUSTIKA RATU, TBK PERIODE 2008-2012) Oleh Fitrawan Daud, Raflin Hinelo, Idham M.Ishak
PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK FITRAWAN DAUD, NIM. 931 409 068. 2014. “Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk”. Skripsi, Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Raflin hinelo, S.Pd. M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Idham Ishak,SE,MM selaku pembimbing II. Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga saham PT.Mustika Ratu, Tbk. Adapun yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk periode 2008-2012.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam penelitian ini yaitu variavel X (ROE) merupakan variabel independen (bebas) dan variabel Y (HARGA SAHAM) merupakan variabel dependen (terikat). Instrument yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap harga saham pada PT. Mustika Ratu Tbk. Periode 2008-2012 dengan hasil uji diperoleh persamaan regresi linear yaitu ŷ = 12,321 + 1,004 X dan variabel ROE memiliki koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0,542 yang artinya apabila terjadi perubahan variabel ROE akan mempengaruhi harga saham sebesar 54,2%, serta sisanya 45,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata Kunci: ROE (Return On Equity) dan Harga Saham. PENDAHULUAN Jogiyanto (2000) Harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Kekuatan pasar dapat menjadi tombak dalam penentuan nilai perusahaan, dimana jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit saham dalam kondisi baik, maka biasanya harga saham perusahaan akan naik. Demikian pula sebaliknya, jika perusahaan dinilai rendah oleh pasar maka harga
3
saham perusahaan dinilai rendah oleh pasar sehingga akan berdampak pula pada harga saham perusahaan yang akan ikut menurun. Berikut ini adalah data perkembangan Return On Equity dan Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk dari tahun 2008 sampai tahun 2012. Tabel Perkembangan Return On Equit dan Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk dari Tahun 2008 - 2012 (Sumber : Data yang diolah). Tahun
Return On Equity (ROE)
2008
7.34%
2009
6.64%
2010
7.23%
2011
7.77%
2012
7.96%
Harga Saham (Rp) 153 395 650 500 490
Prosentase Return On Equity (ROE) PT. Mustika Ratu, Tbk dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, pada tahun 2009 Return On Equity mengalami suatu penurunan sebesar 0,7% yang diakibatkan oleh menurunnya laba bersih. Selanjutnya pada tahun 2010 sampai pada tahun 2012 Return On Equity PT. Mustika Ratu, Tbk. mengalami suatu peningkatan. Dan yang terjadi pada harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk. dengan melihat tabel diatas harga saham pada tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan, dan selanjutnya pada tahun 2011 sampai tahun 2012 PT. Mustika Ratu, Tbk. mengalami penurunan harga saham. Beberapa perusahaan yang telah Go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya PT. Mustika Ratu Tbk, perusahaan yang diawali dari usaha kecil-kecilan seorang putri keraton surakarta Hadingrat yaitu B.R.A.Mooryati Soedibyo. Dengan menghasilkan produk kecantikan yaitu: lulur, bedak dingin, air mawar dll. PT.Mustika Ratu, Tbk mulai mendistribusikan ke toko-toko melalui salonsalon kecantikan yang meminta menjadi agen, dan melaksanakan promosi melalui iklan dimedia cetak dan elektronik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun suatu rumusan masalah yaitu: Seberapa besar Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Seberapa besar Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk Pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli. Pasar
4
modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian dari perusahaan. Sedangkan obligasi adalah suatu kontrak yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bunga dalam kurun waktu tertentu yang sudah disepakati (Hartono, 2009). Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2000). Manajemen Keuangan menurut Sartono (2001) mendefinisikan Manajemen Keuangan sebagai berikut: Manajemen dana baik yang berkaitan dengan mengalokasikan dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiyaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. sartono (2001) menggunakan tujuan dari manajemen keuangan sebagai berikut: 1. Maksimisasi Profit Tujuan pokok pada umumnya yang ingin dicapai oleh seorang manajer keuangan adalah memaksimumkan laba (profit). Namun tujuan seperti ini memiliki banyak kelemahan. Pertama, standar ekonomi memaksimukan laba bersifat statis. Kedua, pengertian dari laba tersebut dapat menyesatkan. Ketiga, merupakan resiko yang berkaitan dengan sikap alternative pengambilan keputusan. 2. Memaksimumkan Kemakmuran Para Pemegang Saham Melalui Maksimisasi Nilai Perusahaan. Merujuk pada kelemahan – kelemahan tersebut, maka sebaiknya tujuan yang harus dicapai oleh seorang manajer keuangan bukanlah memaksimumkan laba, akan tetapi memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham (maximization wealthof stockholders) dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimalkan nilai sekarang (Present Value) dari semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang. Kemakmuran para pemegang saham akan meningkatkan jika harga saham yang dimilikinya meningkat pula. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi yang dilakukan perusahaan. Laporan keuangan dibuat untuk mempertanggung jawabkan kegiatan peusahaan terhadap pemilik dan memberi informasi mengenai posisi keuangan yang telah dicapai perusahaan. Menurut Baridwan (1992), “Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”.
5
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari : a. Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu yang menunjukkan posisi keuangan (aktiva, hutang, dan modal). Posisi keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan disebut pasiva. Oleh karena itu, dapat dilihat didalam neraca bahwa jumlah aktiva sama dengan jumlah pasiva, dimana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu keawajiban kepada pihak luar yang disebut utang dari kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut modal. Bila disusun dalam bentuk persamaan maka akan dampak bahwa: Aktiva = Pasiva Aktiva = Utang + Modal b. Laporan Laba Rugi Laporan Rugi Laba adalah laporan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivasi lainnya. c. Laporan Perubahan Modal Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan. d. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Teknik-teknik analisa laporan keuangan ditunjukan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan dan perubahan-perubahan. Terdapat tiga yang lazim dipakai : a.
b.
Analisa Horinzontal (Horisontal analysis) Analisa horizontal (Horisontal analysis) , yang disebut juga analisis tren (Trend analysis), yang merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. Analisis hirozontal melakukan penelitian dalam laporan keuangan komparatif. 1. Menghitung jumlah rupiah jumlah perubahan dari periode dasar ke periode akhir. 2. Membagi jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar. Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam presentase atau jumlah (rupiah). Metode ini sering digunakan dalam laporan laba rugi. Anlisis Vertikal (Vertical Analysis)
6
c.
Adalah teknik yang digunakan untuk mengaevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi presentase dan jumlah rupiah. Analisis ini dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dan berbagai periode, trend atau perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah diindentifikasi. Laporan keuangan hanya dinyatakan dalam presentase saja disebut laporan ukuran bersama (Common Size Statement). Dalam analisis vertikal terhadap neraca, setiap pos dinyatakan sebagai suatu presentase dari jumlah keawajiban dan ekuitas pemegang saham. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba rugi, adalah lazim untuk menyatakan pos-pos pada laporan laba rugi sebagai suatu presentase dari angka penjualan bersih. Analisis Rasio (Ratio analysis) Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationshp ip) antara suatu jumlah tertentu terhadap jumlah yang lain. Dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio pembanding yang digunakan sebagai standart. (simamora, 2000).
Analisa rasio keuangan merupakan sebuah indeks yang menghubungan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka lainnya. Achmad (2003) mengartikan rasio sebagai pengungkapan hubungan matematik suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio keuangan sangat penting bagi analis eksternal yang menilai sutau perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan. Penilaian ini meliputi masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi manajemen dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Selain itu rasio keuangan berguna bagi analisis onternal untuk membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil-hasil perusahaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khusunya menyangkut profitabilitas perusahaan. Return on equity (ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri (darmadji dan Hendry : 2006). Menurut Sartono (2001) Return on Equity atau Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik merupakan fungsi dari Asset Turn Over, Profit Margin, dan Financial Leverage, yang dapar dirumuskan sebagai berikut :
7
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik (ROE) 1. Net Income Laba bersih sangat penting bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan karena merupakan sumber dana yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan tersebut. Laba bersih seringkali dijadikan sebagai ukuran dalam menilai kinerja suatu perusahaan, hal ini sesuai dengan pernyataan dalam ikatan Akuntan Indonesia (1999). Penghasilan bersih (laba bersih) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti ROE. Unsur-unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran laba adalah pengahasilan atau beban. 2. Hutang Perusahaan Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang perusahaan makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Hal ini dikarenakan jika hutang perusahaan semakin besar maka akan mengurangi pajak terhadap perusahaan maka akan dapat mengakibatkan meningkatnya laba dari proses operasional, hasil produksi yang meningkat serta pajak yang berkurang sehingga dapat meningkatkan Return On Equity. Saham dapat dedifinisikan tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas teesebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di persuhaan tersebut. (Darmadji dan Fakhruddin,2001). Menurut Zaki Baridwan (2000: 394), saham dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Saham biasa (common stock) adalah saham yang pelunasannya dilakukan diurutan paling akhir dalam penglikuidasian perusahaan, sehingga sama biasanya mempunyai resiko yang paling besar dibandingkan saham lainnya. Oleh karena resiko yang besar inilah, apabila perusahaan berjalan dengan bain, dividen untuk saham biasa akan lebih besar dari pada dividen untuk saham prioritas. 2. Saham prioritas (preferen stock) adalah saham yang dividennya dibagikan paling awal, dan apabila ada kelebihan, barulah dibagikan kepada pemegang saham biasa. 3. Serifikat saham yang dikeluarkan oleh PT. Reksa Dana yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk membeli saham perusahaan-perusahaan yang “go public” melalui pasar modal , dan menjualnya kembali pad masyarakat umum dalam bentuk sertifikat saham.
8
Menurut Jogiyanto (2003), “Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar busra pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa”. Menurut Weston dan Brigham (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham : 1. Laba perlembar saham Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilkinya. Semakin tnggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. 2. Tingkat Bunga Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara : a. Mempengaruhi persaingan pasar modal antara saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan. b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perubahan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan. 3. Jumlas Kas Deviden yang diberikan Kebijakan pembagian dividen dapat dibagi menjaadi dua, yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik. 4. Jumlah laba yang didapat perusahaan Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukkan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan memepengaruhi harga saham perusahaan. 5. Tingkat Resiko dan Pengembalian Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko makan semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.
9
Harga saham (Hartono, 1998) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham, dimana harga saham dianggap sebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian invesatsi semakin tinggi. Menurut Tambunan (2007) ROE digunakan untuk mengukur rate of return (tingkat imbalan hasil) equitas. Para analisis sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini, semakin tinggi yang dihasilkan perusahaan, maka akan semakin tinggi harga sahamnya. Adapun saham objek penelitian adalah Rerturn On Equity (ROE) dan Harga Saham Mustika Ratu, Tbk Tahun 2007-2011. Penelitian yang direncanakan oleh peneliti berlangsung selama ± 2 bulan yakni bulan Januari sampai bulan Februari 2013. Lokasi penelitian adalah perusahaan PT. Mustika Ratu, Tbk. Sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian, agar bisa mencapai kesimpulan mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu penelitian (Sudjana : 2002). Adapun desain penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut: X Y
Gambar 3.1 Desain Penelitian
10
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti dari lokasi penelitian secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat orang lain atau yang telah dipublikasikan). Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif. Metode dokumentasi adalah suatu pengumpulan data yang berasal dari sumber tertulis yaitu berupa data laporan keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk dari tahun 2008 sampai tahun 2011. Untuk mengindentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan persamaan regresi linear sederhana. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah harga saham dan sebagai variabel bebas (indenpedent variabel) adalah Return On Equity (ROE). ŷ = a + bx Hipotesis Statistik Berdasarkan penelitian yand direncanakan, maka hipotesis statistik penelitiannya adalah sebagai berikut : Ha = Terdapat pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk. Ho = Tidak dapat pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk. Atau, Ha :β≠0 Ho :β=0 .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PT. Mustika Ratu Tbk adalah perusahaan yang diawali dari usaha kecil-kecilan seorang Puteri Keraton Surakarta Hadingrat yaitu B.R.A. Mooryati Soedibyo P. Hadiningrat, cucu Sri Sesuhan Pakubuwono X yang di Kaputren, di tengah lingkungan ningrat. Berawal dari pembuatan jamu dirumah pada tahun 1973, B.R.A Mooryati Soedibyo merintis usahanya dengan modal usaha hanya sebesar Rp.25.000,00. Usaha yang semulanya merupakan hobi bagi B.R.A. Mooryati Soedibyo menjadi maju dan berkembang hingga akhirnya dia mendirikan sebuah badan usaha resmi yang bernama PT. Mustika Ratu Tbk berdasarkan Akte Notaris No.35 tanggal 14 maret 1978, yang dibuat di Gustaf Hoemala Soangkoepon Loemban Tobing, SH, pada waktu itu Notaris di jakarta. Dimana telah diresmikan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.Y.A.5/188/15 pada
11
tanggal 22 desember 1978 dengan No.1015 dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal 25 januari 1980. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui SPSS (Statistical Product Service Solution). Dimana persamaan regresinya adalah : ŷ = a + bx
Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk : Tabel Coefficientsa
Model 1
(Constant) ROE
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Beta
Std. Error 12.321
.107
1.004
.004
t
.492
Sig.
95% Confidence Interval for B
Correlations
Lower Bound
Zeroorder
Upper Bound
12.370
.000
.981
1.661
4.979
.001
.015
.008
.492
Partial Part
.492
a. Dependent Variable: H_S
Berdasarkan tabel 4.5 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : ŷ = 12,321 + 1,004 X
Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) di atas, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk, maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 12,321 + 1,004 X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 12,321 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 1,004 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya perngaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-
.492
12
sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan pengaruh antar variabel dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui Pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk berikut adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya pengaruh antara variabel x dan variabel y : Tabel Koefisien Determinasi (R Square) Model Summaryb Change Statistics R Square
Model R 1
.792a
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
.542
.310
R Square Change
.13920
F Change df1
.242
.959
Sig. F Change
df2 1
3
.400
DurbinWatson 1.076
a. Predictors: (Constant), ROE b. Dependent Variable: H_S
Mencermati tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk dapat dilihat pada kolom R Square yakni sebesar 0,542 atau 54,2%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk sebesar 54,2%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent signifikan. Dan sisanya 45,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi Harga saham tersebut bisa dipengaruhi oleh Dividend Per Share, Return On Investment, Return On Equity serta rasio-rasio keuntungan lainnya, dapat pula dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan nilai mata uang (kurs valuta asing), inflasi, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga, besarnya investasi, dan berbagai issue baik dari dalam dan luar negeri. Adapun tabel correlation hasil SPSS yang dijadikan pedoman dalam memberikan gambaran interpetasi korelasi variabel adalah sebagai berikut: Correlations H_S Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
ROE
H_S
1.000
.492
ROE
.492
1.000
H_S
.
.200
ROE
.200
.
H_S
5
5
ROE
5
5
13
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan ( ) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut : HA = Return On Equity berpengaruh terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu Tbk. HO = Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk Atau, Jika t hitung ≤ t tabel : HA ditolak dan HO diterima Jika t hitung ≥ t tabel : HA diterima dan HO ditolak Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka disajikan data hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5 Coefficient di atas, yang menyatakan besarnya t hitung pada penelitian pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776. Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b1) dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2008 -2012 Koefisien Regresi
t hitung
t table
1
4,979
2,776
Dari tabel 4.7 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel x lebih besar dari nilai t tabel yaitu 4,979 > 2,776, dengan demikian HA diterima dan HO ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham PT. Mustika Ratu, Tbk, maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 12,321 + 1,004 X yang telah teruji keberartiannya pada
14
tingkat signifikan = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 12,321 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 1,004 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Memperhatikan pula hasil olahan SPSS di atas, maka untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776. Dari tabel perbandingan di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai ttabel yaitu 4,979 > 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham perlu memperhatikan data pada tabel 4.6 Model Summary di atas, Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,542. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham PT. Mustika Ratu, Tbk sebesar 54,2%. Hasil ini menunjukkan pengaruh antara Return On Equity terhadap Harga saham. Dan sisanya 45,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi Harga saham tersebut bisa dipengaruhi oleh Dividend Per Share, Return On Investment, Return On Equity serta rasio-rasio keuntungan lainnya, dapat pula dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti perubahan nilai mata uang (kurs valuta asing), inflasi, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga, besarnya investasi, dan berbagai issue baik dari dalam dan luar negeri.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu: Dengan melihat perkembangan Return On Equity PT. Mustika Ratu, Tbk mengalami peningkatan dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa PT. Mustika Ratu, Tbk berhasil meningkatkan persentase tingkat pengembalian dari total equitas perusahaan dari tahun ke tahun walaupun pada tahun 2009 mengalami penurunan nilai ROE.
15
Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk., dalam peneltiian ini dipengaruhi oleh meningkatnya ROE. Namun pada tahun 2009 harga saham perusahaan menurun dikarenakan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Hal ini tidak berlangsung lama, terbukti dengan meningkatnya lagi Harga Saham perusahaan pada tahun tahun selanjutnya.
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran yaitu : PT. Mustika Ratu, Tbk kiranya bisa mempertahankan dan lebih meningkatkan return on equity agar tetap berjalan dan tetap menjadi perusahaan yang baik dimata para investor. Untuk peneliti selanjutnya kiranya dapat melihat dari variable lain selain Return On Equity PT. Mustika Ratu, Tbk. dalam mengukur pengaruh terhadap Harga Saham perusahaan. Hal ini diperlukan dikarenakan masih banyaknya variable lainnya yang juga mempengaruhi harga saham perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, (2001). Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Agus Sartono, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, BPFE : Yogyakarta Bambang, Riyanto. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit Gajah Mada Yogyakarta Baridwan, Zaki. BPFEYogyakarta.
(2000).
Intermediate
Accounting
Edisi
7.
Yogyakarta:
Harahap, (2007). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT.Raja Grafindo Persada Edisi I Jakarta Hartono, Jogianto. (2000). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi 2. Penerbit BPFE Yogyakarta Ikatan Akuntansi Indonesia, (2002). Standar Akuntansi keuangan . Jakarta : Salemba empat Jogiyanto.(2000).Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Tiga. BPFE, Yogyakartas
16
Munawir. (2000). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Liberty Yogyakarta Sartono Agus, (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Penerbit BPFE Yogyakarta Syamsuddin,Lukman. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Penerbit PT.Raja Grafindo Persada Jakarta Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis Edisi Kesembilan. Bandung: Alfabeta Tambunan, Andy P.. (2007). Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation).Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Tandelilin, 2001. Analisis Investasi & Manajemen Portofolio, Edisi I. BPEE: Yogyakarta