PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DENGAN PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT Kevin Varianto Jorjoga, Yunika Murdayanti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT This research was intended to examine the effect of how great the performance of Bank Perkreditan Rakyat, which was measured by ROA during period 2009 to 2012. The independent variables used in this research were operating expense to operating revenue (BOPO) and Third Party Funds. While, its dependent variable was the Return on Asset (ROA) of Bank Perkreditan Rakyat. This research used secondary data that was obtained from the report of BPR in DKI Jakarta, which has been published through Bank Indonesia or Otoritas Jasa Keuangan in 2009 to 2013. The technique that was used to gather the sample was purposive sampling and there were 10 companies obtained with a total sample of 50 companies. The method used in this research was multiple linear regression analysis. The result of t-test showed that the first variable, BOPO, had a negative and significant effect to ROA of Bank Perkreditan Rakyat. The second variable, which was Dana Pihak Ketiga, also showed a negative and significant effect to ROA. Key Words : Return On Asset, operating Expense to Operating Revenue (BOPO), Third Party funds
I. PENDAHULUAN Globalisasi yang terjadi saat ini
tetapi di seluruh dunia. Perusahaan mempunyai
tuntutan
untuk
membuat perusahaan bersaing untuk
meningkatkan performanya untuk
menjadi perusahaan yang terbaik. Hal
bertahan
ini terjadi bukan hanya di Indonesia
yang
menghadapi
lebih
ketat
persaingan
dibandingkan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
71
sebelumnya
maupun
menjadi
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi
perusahaan
yang
terdepan.
menjatuhkan hukuman 5-7 tahun penjara
Pembangunan ekonomi yang terjadi pada
bagi pemilik dan jajaran manajemen BPR
globalisasi ini tidak dapat terlepas dari
Pundi
perkembangan
mencairkan
deposito
tanpa
lembaga keuangan, salah satunya
sepengetahuan
nasabah.
Majelis
yang
Hakim yang dipimpin Hakim Ketua Tri
berbagai
mempunyai
macam
peranan
tersebut
adalah bank.
Artha
Sejahtera
karena
Hadibudi Satrio dengan hakim anggota
Krisis perbankan membawa dampak
Diah Siti Basariah dan Ida Ayu Puspa
yang merugikan terhadap perekonomian
Adi juga menyertakan denda Rp5
secara umum. Rendahnya kualitas
miliar hingga Rp10 miliar bagi keenam
perbankan, lemahnya kondisi internal
terdakwa. David Ayus Adhyatman yang
perbankan serta kualitas manajemen
merupakan salah satu pemegang saham
bank
BPR PT Juang Arta yang kini berganti
dan
pengawasan
dari
Bank
Indonesia yang tidak efektif membuat
nama
krisis
ini
Sejahtera, divonis 5 tahun penjara
kesehatan bank mendapat perhatian
disertai denda Rp 5 miliar subsidair satu
besar bagi masyarakat karena adanya
bulan kurungan. Para
keinginan untuk mendapatkan jaminan
manajemen Bank Perkreditan Rakyat
keamanan atas uang yang disimpan di
(BPR) itu diseret ke persidangan
bank agar peristiwa yang sudah berlalu
karena
tidak terulang kembali.
deposito senilai Rp2,3 miliar tanpa
tersebut
terjadi.
Saat
Pada dua tahun terakhir banyak terjadi
kasus
perkreditan mengurangi
korupsi
rakyat.
Hal
tingkat
menjadi
didakwa
sepengetahuan
BPR
Pundi
Artha
pemilik dan
mencairkan
nasabah.
deposito
uang
Kasus
di
bank
pencurian
milik
ini
dapat
bernama Thomas Hosean Ciovanlee itu
kepercayaan
terjadi pada 2006. Saat BPR berganti kepemimpinan
nasabah
masyarakat terhadap bank perkreditan
nama,
manajemen
rakyat. Salah satunya kasus korupsi yang
dialihkan ke kerabat David. Saat itulah,
terjadi di BPR Pundi Artha Sejahtera.
David memerintahkan pencairan dana deposito milik Thomas Hosean tanpa
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
72
sepengetahuan nasabah. Proses pencairan
Menurut Bank Indonesia efisiensi
deposito itu berlangsung tiga kali dan
operasi diukur dengan membandingkan
melibatkan lima manajemen BPR, yaitu
total
terdakwa
pendapatan operasi atau yang disebut
Charles,
Sihar
Sidabutar,
biaya
operasi
dengan
Suharyatman. (Tribunnews.com, Jakarta,
bertujuan untuk mengukur kemampuan
13 Februari 2014).
pendapatan
diatas
dapat
mempengaruhi
menutup
BOPO.
total
Ahmad Hendra, Donal Mooy, dan Agus
Hal
rasio
dengan
Rasio
operasional biaya
ini
dalam
operasionalnya.
keputusan masyarakat dalam menyimpan
Bagaimanapun
dan meminjam dana melalui BPR. Dana
tentang kinerja bank pasti berhubungan
masyarakat
dengan
(Dana
Pihak
Ketiga)
jika
kita
efisiensi
berbicara
operasi
merupakan sumber dana terbesar yang
menunjukkan
apakah
dimiliki oleh bank dan itu sesuai dengan
menggunakan semua
fungsi bank itu sendiri. Semakin tinggi
dengan tepat.
yang
bank
telah
operasionalnya
rasio ini, maka semakin baik tingkat
Profitabilitas
kepercayaan masyarakat terhadap bank
yang paling tepat untuk mengukur
yang
dana
kinerja suatu bank (Syofyan, 2002
dengan
dalam Sudiyatno, 2010). Salah satu
pihak
bersangkutan. ketiga
menjumlahkan
Adapun
diperoleh giro,
tabungan
dan
pengukuran
merupakan
kinerja
indikator
perusahaan
deposito. Hasil penelitian sebelumnya
tersebut ialah Return on assets (ROA)
yang dilakukan oleh Yuliani (2007)
yang
dalam
(2010),
kemampuan manajemen bank dalam
memperlihatkan bahwa Dana Pihak
memperoleh keuntungan (laba) secara
Ketiga berpengaruh positif dan tidak
keseluruhan. Semakin besar ROA
signifikan terhadap Return On Asset
suatu bank, semakin besar pula tingkat
(ROA), sejalan dengan penelitian yang
keuntungan
dilakukan oleh Kesowo,Kuncoro dan
tersebut dan semakin baik pula
Suharjono
posisi
Sudiyatno
(2002)
dalam
Sudiyatno
(2010).
digunakan
bank
yang
untuk
mengukur
dicapai
tersebut
dari
bank
segi
penggunaan aset. Dalam penentuan kesehatan suatu bank, Bank Indonesia
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
73
lebih
mementingkan
penilaian
Pihak Ketiga terhadap Return On
besarnya ROA dan tidak memasukkan
Asset
unsur return on equity (ROE). Hal
Rakyat” dianggap penting untuk
ini
dikarenakan
(ROA) Bank Perkreditan
Bank
Indonesia
dilakukan. Rasio yang digunakan
dan
pengawas
dalam analisis pada penelitian ini
perbankan lebih mengutamakan nilai
adalah Return On Asset ,BOPO dan
profitabilitas suatu bank yang diukur
Dana Pihak Ketiga.
sebagai
pembina
dengan aset yang dananya sebagian
II.
KAJIAN
TEORITIK,
besar berasal dari dana simpanan
KERANGKA TEORITIK, DAN
masyarakat (Dendawijaya, 2009:119).
PERUMUSAN HIPOTESIS
Selain itu ROA juga mengukur tingkat
Kajian teoretik
laba terhadap aset yang digunakan
Definisi Bank Perkreditan Rakyat
dalam menghasilkan laba. ROA dapat
Banyak
diartikan dengan dua cara, yaitu
mengungkapkan pengertian dan definisi
mengukur kemampuan perusahaan
mengenai bank, yang pertama yaitu
dalam mendayagunakan aset untuk
menurut Dendawijaya (2005;5) Bank
memperoleh laba dan mengukur hasil
adalah badan usaha yang menghimpun
total untuk seluruh penyedia sumber
dana dari masyarakat dalam bentuk
dana, yaitu kreditor dan investor
simpanan dan menyalurkannya kepada
(Prihadi, 2010:152).
masyarakat dalam bentuk kredit dan/
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin
mengetahui
seberapa
besar
kinerja Bank Perkreditan Rakyat yang
atau
definisi
dari
bentuk-bentuk
buku
lainnya
yang
dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
diukur dengan ROA selama periode
Menurut Ismail (2011;15) BPR adalah
tahun 2008 sampai dengan 2012.
bank yang melaksanakan kegiatan usaha
Selain
latar
secara konvensional atau berdasarkan
belakang diatas, maka penelitian ini
prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tentang
Biaya
tidak dapat memberikan jasa dalam lalu
Operasional dengan Pendapatan
lintas pembayaran. BPR tidak dapat
Operasional (BOPO) dan Dana
memberikan pelayanan dalam lalu lintas
itu
berdasarkan
“Pengaruh
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
74
pembayaran atau giral. Fungsi BPR pada
fee,supervision
fee,commitment
umumnya terbatas hanya memberikan
syndication fee, dan lain-lain.
fee,
pelayanan jasa dalam menghimpun dana
Teori kedua menurut Hanley (1997) dalam
dari masyarakat dan menyalurkannya
Sudiyatno
kepada masyarakat.
perusahaan
Biaya Operasional dengan
perbankan, melakukan efisiensi operasi,
Pendapatan Operasional (BOPO)
yaitu untuk mengetahui apakah bank
Menurut
Dendawijaya
(2010) yang
mengatakan bergerak
bahwa dibidang
(2005:119)
dalam operasinya yang berhubungan
rasio BOPO adalah perbandingan antara
dengan usaha pokok bank, dilakukan
biaya
pendapatan
dengan benar dalam arti sesuai yang
operasional. Rasio ini dapat dirumuskan
diharapkan manajemen dan pemegang
sebagai
biaya
saham.
untuk
mempengaruhi kinerja bank, yakni untuk
operasional
dan
berikut.
Rasio
operasional
ini
digunakan
mengukur
tingkat
efisiensi
dan
Efisiensi
menunjukkan
apakah
operasi
bank
juga
telah
kemampuan bank dalam melakukan
menggunakan seluruh faktor produksinya
kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan
dengan tepat guna dan berhasil guna. Rasio
utama bank pada prinsipnya adalah
efisiensi bank juga bisa dikur dengan total
bertindak sebagai perantara,
yaitu
non interest expensive divided by total
menghimpun dan menyalurkan dana,
interest income minus total interest
maka
expense plus total non interest income.
biaya
dan
pendapatan
operasional bank didominasi oleh biaya
Dana Pihak Ketiga
bunga dan hasil bunga. Secara teoretis,
Teori Pertama menurut Ismail (2011:
biaya bunga ditentukan berdasarkan
43) menjelaskan bahwa dana pihak ketiga
perhitungan cost of loanable funds
biasanya
(COLF) secara weighted average cost,
masyarakat dan merupakan sumber dana
sedangkan penghasilan bunga sebagian
terbesar yang paling diandalkan oleh
terbesar diperoleh dari interest income
bank (bisa mencapai 80%- 90% dari
(pendapatan
jasa
seluruh dana yang dikelola oleh bank) yang
pemberian kredit kepada masyarakat,
meliputi masyarakat individu maupun badan
seperti bunga pinjaman, appraisal
usaha. Bank menawarkan produk simpanan
bunga)
dari
lebih
dikenal
dengan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
75
dana
kepada
masyarakat
dalam
dan penarikannya dengan menggunakan
menghimpun dananya. Sumber dana pihak
slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM
ketiga berasal dari simpanan giro (demand
atau
deposit), Tabungan (Saving), Deposit (time
simpanan/time
deposit). Dana-dana yang dihimpun dari
simpanan pada bank yang penarikannya
masyarakat (DPK) ternyata merupakan
sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan
sumber
dapat ditarik dengan bilyet deposit atau
dana
individu
terbesar
yang
paling
sarana
penarikan deposit
diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-
sertifikat deposit.
90% dari seluruh dana yang dikelola oleh
Return On Asset (ROA)
bank).
lainnya;
Dendawijaya
c)
merupakan
(2005:118)
ROA
Lalu Teori kedua menurut Sudiyatno
adalah rasio yang digunakan untuk
(2010) mengatakan bahwa dana pihak
mengukur kemampuan manajemen bank
ketiga adalah pangsa pasar dana pihak
dalam memperoleh keuntungan (laba)
ketiga yang dihimpun oleh masingmasing
secara keseluruhan. Semakin besar ROA
bank secara individu. Semakin tinggi
suatu bank, semakin besar pula tingkat
rasio ini maka kepercayaan masyarakat
keuntungan yang dicapai bank tersebut
terhadap bank yang bersangkutan akan
dan semakin baik pula posisi bank
semakin baik.
tersebut dari segi penggunaan aset.
Teori Ketiga menurut Kasmir (2004 : 65)
dalam
kedua
menurut
Prihadi
(2010)
(2011,152) ROA mengukur tingkat laba
ketiga
terhadap aset yang digunakan dalam
adalah sebagai berikut: a) simpanan
menghasilkan laba tersebut. Rumus ini
giro/demand deposit yang merupakan
banyak variasinya. ROA dapat diartikan
pada
dengan
mengemukakan
di
dilakukan
mana setiap
Ahmad
Teori
dana
pihak
penarikannya saat
dapat
saat
dengan
dua
kemampuan
cara,
yaitu
mengukur
perusahaan
dalam
menggunakan cek atau bilyet giro; b)
mendayagunakan aset untuk memperoleh
simpanan
laba. Mengukur hasil total untuk seluruh
yaitu
tabungan/saving
simpanan
pada
deposit
bank
yang
penarikannya dapat dilakukan sesuai
penyedia sumber dana kreditor dan investor.
perjanjian antara bank dengan nasabah
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
76
Selain itu menurut Mishkin (2007:232)
membuat krisis tersebut terjadi. Saat ini
dalam Ahmad (2010) menyatakan bahwa
kesehatan bank mendapat perhatian besar
ukuran dasar dalam menilai profitabilitas
bagi masyarakat karena adanya keinginan
bank adalah dengan Return On Asset
untuk mendapatkan jaminan keamanan
yaitu laba bersih setelah pajak per satu
atas uang yang disimpan di bank agar
dolar
peristiwa
aset.
Return
On
Asset(ROA)
dihitung dengan membandingkan laba
yang
sudah
berlalu
tidak
terulang kembali.
bersih dengan total aktiva per tahunnya. Kerangka teoretik merupakan model
Kerangka Teoretik Krisis
perbankan
membawa
dampak yang merugikan terhadap perekonomian secara umum. Rendahnya kualitas perbankan, lemahnya kondisi internal
perbankan
serta
kualitas
manajemen bank dan pengawasan dari Bank
Indonesia
yang
tidak
efektif
konseptual
tentang
bagaimana
berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah dana pihak ketiga, biaya operasional
dengan
pendapatan
operasional. Sedangkan, untuk variabel dependen adalah return on assets.
Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) (X1)
H1 Return On Assets (ROA) (Y)
H2 Dana Pihak Ketiga (DPK) (X2)
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
teori
77
Berdasarkan kerangka pemikiran
memilih data dengan menggunakan kriteria
tersebut bahwa dapat dilihat masing-
tertentu untuk pengambilan sampelnya.
masing
Data yang digunakan dalam penelitian ini
variable
bebas
mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat. Namun
merupakan
peneliti
sekunder penelitian ini diperoleh dari
juga
akan
menguji
secara
data
sekunder.
Data
bersama-sama pengaruh semua variabel
laporan
bebas terhadap varibel terikat
sumber-sumber lain yang tersedia bagi
Perumusan Hipotesis
publik yang terdapat di Bank Indonesia (BI)
Berdasarkan
deskripsi
konseptual,
keuangan
perusahaan
serta
atau di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
penelitian terdahulu yang relevan, dan kerangka teoretik yang telah dijelaskan
Definisi Operasionalisasi Variabel
diatas, maka perumusan hipotesis dalam
1.
penelitian ini antara lain: H1: Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap ROA. Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap ROA III. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan hipotesis yang ditetapkan dalam bab sebelumnya, penelitian ini akan menggunakan telaah statistik yang
sesuai
menggambarkan
dan
mampu
hubungan
antar
variable sehingga untuk menganalisis hubungan antar variabel, digunakanlah regresi
berganda
(multiple
regression).
Metode penelitian purposive sampling dipilih sebagai metode penelitian ini
Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) diukur dengan perhitungan yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. menyatakan bahwa ukuran dasar dalam menilai profitabilitas bank adalah dengan Return On Asset yaitu laba bersih setelah pajak per satu dolar aset. Return On Asset (ROA) dihitung dengan membandingkan laba bersih dengan total aktiva per tahunnya. 2.
Biaya Operasional (BOPO) Rasio biaya operasional ini
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan
operasinya.
Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya
adalah
perantara,
yaitu
bertindak
sebagai
menghimpun
menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi
karena dengan metode ini peneliti dapat
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
dan
78
oleh biaya bunga dan hasil bunga. rasio
hanya melihat gambaran secara
ini dirumuskan sebagai berikut :
umum dari data yang didapatkan. Deskripsi data dilihat dari nilai
3.
Dana Pihak Ketiga
rata-rata (mean), standar deviasi,
Dana pihak ketiga adalah sebagai
nilai maksimum dan minimum.
berikut: a) simpanan giro/demand deposit yang
merupakan
pada
di
mana
2.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari
penarikannya dapat dilakukan setiap saat
beberapa
saat dengan menggunakan cek atau bilyet
yaitu sebagai berikut :
giro;
b)
simpanan
tabungan/saving
langkah
pengujian,
a. Uji Normalitas
deposit yaitu simapan pada bank yang
Dalam uji normalitas ini ada
penarikannya dapat dilakukan sesuai
2
perjanjian antara bank dengan nasabah
apakah residual berdistribusi
dan penarikannya dengan menggunakan
normal
slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM
dengan analisis grafik dan uji
atau sarana penarikan lainnya; c)
statistik (Ghozali, 2011).
simpanan/time
deposit
merupakan
cara
untuk
atau
mendeteksi
tidak,
yaitu
b. Uji Multikolonieritas
simpanan pada bank yang penarikannya
Uji
multikolinearitas
sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan
bertujuan
untuk
dapat ditarik dengan bilyet deposit atau
apakah dalam model regresi
sertifikat deposit. Berikut rasio dana pihak:
ditemukan adanya korelasi
DPK = T bu g + Dep t + G X ~
antar
T t P v
Teknik Analisis Data 1.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistik yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa mengambil keputusan (Ghozali,2011). Dengan kata lain
menguji
variable
(independen)
bebas (Ghozali,
2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara
variable
independen. c. Uji Autokorelasi Uji
autokorelasi
bertujuan
untuk menguji ada tidaknya
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
79
korelasi
antara
kesalahan
Pengujian
hipotesis
adalah
suatu
pengganggu pada periode t
prosedur yang akan menghasilkan
dengan
suatu
periode
t-1
pada
persamaan regresi linear.Jika
keputusan,
yaitu
keputusan
menerima atau menolak hipotesis itu. a. Koefisien Determinasi (R2)
terjadi korelasi maka dalam model regresi tersebut ada
Koefisien
autokorelasi
intinya mengukur seberapa jauh
(Ghozali,
2011:110). d. Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
bertujuan
menguji
determinasi
pada
kemampuan
model
dalam
menerangkan
variasi
variabel
dependen.
apakah
b. Uji Statistik t
dalam model regresi terjadi
Menurut Ghazali (2011:98) uji
ketidaksamaan
statistik
dari
varians
residual
satu
t
pada
dasarnya
menunjukkan seber apa jauh
pengamatan ke pengamatan
pengaruh
satu
variabel
yang lain (Ghozali, 2011).
penjelas/independen
secara
1. Analisis Regresi Linier Berganda
individual
Analisis
variasi variabel dependen.
bertujuan
regresi
linear
menganalisis
berganda besarnya
dalam
menerangkan
c. U j i f
pengaruh variable bebas terhadap variable
Uji-f
terikat. Persamaan regresi linear berganda
menunjukkan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
variabel independen atau bebas
berikut:
yang dimasukkan dalam model
Y = α+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ e Keterangan: Y = Return On Asset (ROA) X1= BOPO
mempunyai bersamaan
digunakan
untuk
apakah
semua
pengaruh
secara
(simultan)
terhadap
variabelregresi dependen atau β1, β2, β3= Koefisien (Ghozali, 2011:98). α = Konstanta
X2 = Dana Pihak Ketiga e = error 2. Pengujian Hipotesis
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
80
terikat
berpengaruh
IV. PEMBAHASAN
positif
dan
tidak
Berdasarkan Hasil pengolahan data
siginifikan yang berarti pengendalian
yang dilakukan terhadap Bank Perkreditan
biaya operasional harus diperhatikan
Rakyat yang berada di DKI Jakarta yang
secara
menerbitkan laporan tahunan di Bank
manajemen
Indonesia (BI) atau di Otoritas Jasa
pendapatan yang maksimal sehingga
Keuangan (OJK) selama tahun 2009-
juga akan meningkatkan kinerja bank
2013, penulis akan membahas hasil
dalam
penelitian yang dilakukan sesuai dengan
memperoleh laba. Namun penelitian
permasalahan yang telah diajukan.
ini
1. Pengaruh Biaya Operasional
(2010) dan Indra Kurnia (2012) yang
sungguh-sungguh agar
hal
memperoleh
ini
konsisten
oleh
adaah
dengan
untuk
Sudiyatno
dengan Pendapatan
mendukung hipotesis sebelumnya
Operasional (BOPO) terhadap
yakni Biaya Operasional dengan
Return On Asset (ROA).
Pendapatan
Operasional
Berdasarkan perhitungan uji t dalam
Memiliki
tabel diatas, variabel BOPO thitung
signifikan terhadap Return On Asset.
sebesar
Karena
8,539.
maka
hal
ini
pengaruh
(BOPO).
BOPO
negatif
dan
digunakan
untuk
menunjukkan thitung > ttabel (8,539
mengukur
kemampuan
> 2,013) dengan probabilitas sebesar
dalam
mengendalikan
0,000 maka diperoleh nilai sig dari t
operasional
yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0
operasional. Setiap peningkatan biaya
ditolak
operasional
sehingga
secara
statistik
terhadap
akan
manajemen biaya pendapatan
berakibat
pada
terbukti bahwa terdapat pengaruh
berkurangnya laba dan akhirnya akan
antara BOPO dengan Return On
menurunkan laba atau profitabilitas
Asset. Jadi dapat disimpulkan bahwa
(ROA) bank yang bersangkutan.
BOPO berpengaruh negatif terhadap Return On Asset terbukti.
2. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Asset (ROA)
Hasil Penelitian ini tidak sejalan
Berdasarkan
hasil
dengan
menyatakan
bahwa
Widati
menunjukkan
(2012) bahwa
yang BOPO
penelitian Dana
Pihak
Ketiga (DPK) berpengaruh negatif
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
ini
81
terhadap
Return
Berdasarkan
hasil
On
Asset.
uji
t
yang
(2010)
dimana
pada
penelitian
tersebut Dana Pihak Ketiga memiliki
disajikan dalam tabel diatas, variabel
koefisien
DPK dengan nilai thitung sebesar
penelitian ini dana pihak ketiga
3,693 dengan ttabel sebesar 2,013
koefisiennya
maka hal ini menunjukkan thitung
>
tersebut dikarenakan pada penelitian
dengan
Sudiyatno sampel yang digunakan
probabilitas sebesar 0,001 maka
adalah bank yang go public di Bursa
diperoleh nilai sig dari t yaitu 0,001 <
Efek Indonesia (BEI) periode 2005-
0,05. Hal ini menunjukkan hahwa H0
2008. Sementara dalam penelitian ini
ditolak sehingga secara statistik
sampel yang digunakan adalah Bank
terbukti bahwa terdapat pengaruh
Perkreditan Rakyat yang berjumlah
antara Dana Pihak Ketiga dengan
10
ROA. Jadi berdasarkan pembahasan
Sedangkan
diatas hipotesis pertama (H2) yang
sampel semua Bank Pembangunan
menyatakan
Daerah yang berjumlah 26 bank
ttabel
(3,693
>
Dana
2,013)
Pihak
Ketiga
bank
positif,
negatif.
periode Ahmad
sementara
Perbedaan
2009-2013. menggunakan
berpengaruh terhadap ROA terbukti.
periode 2004 sampai 2007. Bank
Hasil penelitian ini Sejalan dengan
pembangunan daerah adalah bank
Ahmad (2010) yang menyatakan
yang
dana pihak ketiga memiliki pengaruh
peraturan daerah tingkat I dan
negatif dan signifikan, karena DPK
sebagian besar sahamnya dimiliki
bersifat relatif mempunyai biaya lebih
oleh pemerintah daerah tingkat II di
mahal karena memerlukan biaya
wilayah bersangkutan dan modalnya
bunga
yang
merupakan harta kekayaan milik
dikeluarkan. Dapat dikatakan bahwa
pemerintah daerah. Oleh karena itu
biaya
tersebut
BPD mengoptimalkan sumber dana
nantinya akan menurunkan profit dan
pihak ketiga sebagai salah satu
tingkat pengembalian terhadap aktiva
sumber dana yang penting untuk
bank itu sendiri. Namun penelitian ini
membiayai operasinya.
tidak
maupun
yang
sejalan
biaya
dikeluarkan
dengan
pendiriannya
berdasarkan
Sudiyatno
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
82
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI,
menyebabkan peningkatan atas DPK
DAN SARAN
yang
Kesimpulan
mengurangi Return On Asset yang
Berdasarkan
hasil
pengujian
didapat
oleh
BPR
akan
didapat, kemudian sebaliknya.BPR
hipotesis, kesimpulan yang dapat ditarik
harus
adalah sebagai berikut :
cara agar masyarakat percaya untuk
1.
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis antara Biaya Operasional dengan
Pendapatan
menyimpan
dana
bagaimana
pada
bank
tersebut. Implikasi
terhadap Return On Asset, bahwa
Dari penelitian yang telah dilakukan,
terdapat pengaruh yang signifikan
terdapat implikasi penelitian yang timbul
antara BOPO dengan Return On
diantaranya adalah :
Asset.
1) Biaya
Namun,
ditunjukkan
2.
Operasional
memperhatikan
arah
BOPO
yang
berpengaruh
Operasional
dengan
Pendapatan Operasional (BOPO)
negatif terhadap Return On Asset
berpengaruh
yang menyebabkan peningkatan atas
Asset dapat diartikan jika BOPO
BOPO yang didapat oleh BPR akan
meningkat maka tingkat Return On
mengurangi Return On Asset yang
Asset
didapat, kemudian sebaliknya. Hal ini
sebaliknya, hasil yang berlawanan
sudah berjalan sesuai teori yang ada
disebabkan karena tanda negatif. BPR
yaitu setiap peningkatan BOPO
perlu
mendapatkan
akan berkurangnya Return On Asset
yang
lebih
yang didapat oleh BPR.
masyarakat.
Berdasarkan
hasil
pengujian
terhadap
dapat
Return
berkurang
kemudian
kepercayaan
baik Hasil
On
lagi
dari
Penelitian
ini
sesuai dengan konsep dan logika
hipotesis antara Dana Pihak Ketiga
operasi
(DPK) dan Return On Asset, bahwa
bahwa perusahaan yang bergerak
terdapat
DPK
dibidang
perbankan,
dengan Return On Asset. Namun, arah
efisiensi
operasi,
yang ditunjukkan berpengaruh negatif
mengetahui
terhadap Return On Asset yang
operasinya yang berhubungan dengan
pengaruh
antara
bank
yang
apakah
menyatakan
melakukan
yaitu
untuk
bank
dalam
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
83
usaha pokok bank, dilakukan dengan
dan merupakan ukuran keberhasilan
benar
bank
dalam
arti
diharapkan
sesuai
manajemen
yang
jika
mampu
membiayai
dan
operasinya dari sumber dana ini.
pemegang saham. Efisiensi operasi
Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga
mempengaruh kinerja bank yakni
maka
menunjukkan
terhadap bank yang bersangkutan akan
apakah
meenggunakan
bank
seluruh
telah faktor
produksinya dengan tepat dan berguna. Dengan
meningkatkan
pendapatan
kepercayaan
masyarakat
semakin baik. Saran Berdasarkan implikasi diatas maka
operasional dan memperkecil biaya
diperlukan
operasional
mengembangkan penelitian selanjutnya
maka
akan
saran
untuk
meningkatkan laba operasional bank
sebagai berikut:
dan Return On Asset.
1. Informasi laporan keuangan BPR
2) Dana
Pihak
Ketiga
berpengaruh
Konvensional masih sulit didapat
terhadap tingkat Return On Asset
baik di website Bank Indonesia
dapat diartikan jika tingkat Dana
maupun di Otoritas Jasa Keuangan
Pihak
Ketiga
tingkat
Return
meningkat
maka
untuk
On
dapat
informasi laporan keuangan objek
berkurang kemudian sebaliknya, hasil
penelitian dapat diganti misalnya
yang berlawanan disebabkan karena
dengan
tanda negatif. Hasil penelitian ini tidak
Konvensional yang terdiri dari Bank
sesuai dengan konsep dan logika
Persero
kegiatan
Daerah.
operasi
Asset
bank,
dimana
semakin banyak dana pihak ketiga yang
dapat
masyarakat,
dihimpun
maka
semakin
memudahkan
mendapatkan
menggunakan
dan
Bank
Bank
Pembangunan
2. Variabel Dana Pihak ketiga memiliki
dari
pengaruh yang negatif terhadap Return
besar
On Asset Bank Perkreditan Rakyat di
peluang untuk mendapatkan return
DKI
Jakarta.
Disarankan
dari penggunaan dana tersebut karena
penelitian selanjutnya menggunakan
Dana Pihak Ketiga merupakan sumber
data BPR dari provinsi daerah lain di
dana terpenting dari kegiatan operasi
Indonesia.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
84
untuk
3. Menggunakan
variabel
indikator
perbankan dan rasio CAMEL seperti Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR), dan Net Profit Margin (NPM).
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
85
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ojk.go.id/bank-perkreditan-
Ahmad, Gatot Nazir dan Intan Pravitasari. 2010. Pengaruh Pemberian Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas berdasarkan Return On Asset pada Bank-Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
rakyat
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi 2. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono (2002).Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: BPFE Kurnia, Indah dkk. 2012. Analisis
Dewi, Kadek Ayu Krisna dkk. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR, Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Perbandingan Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO). Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Universitas Diponegoro. http://www.tribunnews.com/metropolitan/2 014/02/13/gelapkan-uang-deposito-6-bosbpr-divonis-5-dan-7-tahun http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/ bprkonvensional/indikatorutama/Default.aspx http://www.infobanknews.com/2010/02/90-
Ismail. 2011. Manajemen Perbankan dan Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Kasmir (2003). Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Pengaruh BOPO, EAR, LAR, dan Firm Size Terhadap Kinerja Keuangan.
Universitas
Dipenogoro. Semarang Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga belas, LIBERTY, Jakarta,2006. Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Ppm Manajemen. Sudiyatno, Bambang. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Universitas Stikubank. Semarang.
bpr-belum-memenuhi-persyaratan-modal/ http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Perkr editan_Rakyat
Widati, Listyorini Wahyu Widati. 2012. Analisis Pengaruh Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Go
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
86
Publik. Universitas Stikubank. Semarang. Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar Dasar –
Perbankan.
Bandung:
CV
Pustaka Setia
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015
87