e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Made Weni Pradnyamita, Wayan Cipta, Fridayana yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba (2) penyaluran kredit terhadap pendapatan operasional (3) penyaluran kredit terhadap laba (4) pendapatan operasional terhadap laba pada Bank perkreditan rakyat (BPR) Tahun 2010-2013. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja dan objeknya adalah penyaluran kredit, pendapatan operasional dan laba tahun 2010-2013. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data dikumpulkan dengan pencatatan dokumentasi dan dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dan sifnifikan penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba, (2) ada pengaruh positif dan signifikan penyaluran kredit terhadap pendapatan operasional, (3) ada pengaruh negative dan tidak signifikan penyaluran kredit terhadap laba, (4) ada pengaruh positif dan signifikan pendapatan operasional terhadap laba.
Kata Kunci : penyaluran kredit, pendapatan operasional, dan laba.
Abstract This study aims to determine the effect of (1) loans and operating income to net income (2) lending to operating income (3) credit to profit (4) operating income earnings in rural banks (BPR) 45 Singaraja 2010-2013. This research uses quantitative causal research design. This research subject is rural banks (BPR) 45 Singaraja and its object is lending, operating income, and earnings 2010-2013. The type of data in this research is quantitative data collected by recording the data documentation and analyzed by path analysis. The result of this study indicate that (1) there is a positive and significant effect of lending and operating income to net income (2) there is positive and significant effect to lending to operating income (3) there is a no significant negative effect on profits lending (4) no effect significant and positive operating income to earnings.
Keywords: lending, operating income, and earnings.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENDAHULUAN Kegiatan perkreditan merupakan kegiatan terbesar dari perbankan, oleh karena itu pengelolaan kredit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dari aktivitas perkreditan, bank akan memperoleh pendapatan operasional berupa pendapatan bunga, provisi dan komisi. Penyaluran dana dalam bentuk kredit merupakan salah satu tugas dari lembaga keuangan. Selain itu juga lembaga keuangan berfungsi sebagai lalu lintas uang dimana uang yang dihimpun dari masyarakat disalurkan kembali kepada masyarakat sehingga penggunaan uang akan bertambah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif berarti dana tersebut dapat menimbulkan dan meningkatkan kegairahan usaha masyarakat, sedangkan kuantitatif berarti jumlah dana akan bertambah dalam bentuk pendapatan. Pendapatan operasional merupakan salah satu komponen untuk menentukan besarnya laba yang diperoleh dalam suatu peiode. Selain pendapatan, besarnya laba juga dipengaruhi oleh beban operasional. Memang secara umum tujuan dari setiap lembaga keuangan baik bank maupun non bank adalah memperoleh laba, karena laba sering dijadikan ukuran keberhasilan suatu perusahaan. Untuk memperoleh laba tersebut harus melakukan berbagai kebijakan dalam pengelolaan perusahaannya dimana salah satunya adalah pengelolaan penyaluran kredit.. Memperoleh laba merupakan tujuan utama berdirinya suatu lembaga keuangan baik bank ataupun lembaga keuangan yang lainnya. Laba yang diperoleh tidak saja digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, tetapi juga digunakan untuk ekspansi dimasa yang akan datang seperti pendirian kantor cabang. Kemudian yang lebih penting lagi apabila suatu lembaga keuangan terusmenerus memperoleh laba, maka ini berarti kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan terjamin. Karena aktivitas terbesar bank adalah pada bidang
perkreditan, maka dari aktifitas ini akan menentukan besarnya laba yang akan diperoleh dalam suatu periode. Penyaluran kredit tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya produksi masyarakat dan meningkatkan nilai tukar hasil produksi masyarakat tersebut. Berdasarkan pada data, dapat diketahui bahwa penyaluran kredit, pendapatan operasional, dan laba yang berfluktuasi (terjadi kenaikan dan penurunan) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Penyaluran kredit dan pendapatan operasional yang berfluktuasi tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi perolehan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Pada bulan Maret tahun 2013 penyaluran kredit mengalami penurunan disertai dengan penurunan laba, akan tetapi pendapatan operasional justru meningkat serta pada bulan April 2013 penyaluran kredit mengalami kenaikan, tetapi pendapatan operasional dan laba justru mengalami penurunan. Lain halnya pada bulan Juni 2013 berbanding terbalik dengan kejadian bulan Maret 2013 penyaluran kredit mengalami kenaikan disertai dengan kenaikan laba. Namun pendapatan operasional justru mengalami penurunan. Hal ini tidak memenuhi asumsi yang disampaikan sebelumnya menurut Kasmir (2005: 71), besarnya jumlah kredit yang akan disalurkan akan menentukan besarnya laba. Dengan kata lain, semakin besar kredit yang disalurkan, maka laba yang diperoleh akan semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Bagi suatu lembaga keuangan maupun perusahaan, penurunan pendapatan yang dalam hal ini adalah penurunan seluruh pendapatan yang diterima (pendapatan bunga, provisi, administrasi, dll) serta penurunan laba, akan sangat menentukan masa depan lembaga keuangan tersebut apakah akan mampu bertahan dan dapat kembali meningkatkan kemampuan perusahaan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) dalam memperoleh laba, ataukah akan terperosok dan bangkrut seperti BPR yang lain yang ada di Singaraja. Lukman Dendawijaya (2005) menyatakan bahwa pendapatan operasional terbesar bank diperoleh dari pendapatan bunga, provisi, komisi, serta pendapatan lainnya yang diterima sebagai akibat dari penyaluran kredit bank dan merupakan komponen untuk menentukan besarnya laba dalam satu periode. Hubungan penyaluran kredit dan pendapatan operasional sesuai yang diungkapkan oleh Kasmir (2005: 37) bahwa penyaluran kredit menghasilkan bunga pinjaman yang merupakan faktor pendapatan operasional bank. Di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja hanya ada tiga jenis kredit yang disalurkan yaitu, kredit komsumtif, kredit karyawan, dan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga jumlah pertumbuhan kredit mengalami penurunan dan berakibat pada jatuhnya jumlah pertumbuhan laba yang seharusnya didapatkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Hal ini sangat menjadi masalah bagi suatu BPR karena penurunan laba dari suatu lembaga keuangan merupakan suatu masalah besar yang berakibat pada keberlangsungan lembaga itu sendiri dan bagaimana nantinya Bank Perkreditan Rakyat 45 Singaraja menghadapi perekonomian di masa mendatang. Permasalahan ini harus dapat segera dicarikan solusi dan jalan keluar untuk memecahkannya; karena kalau tidak, dikhawatirkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja akan semakin terperosok dan akhirnya akan bangkrut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang hal-hal sebagai berikut. (1) Pengaruh Penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja Tahun 2010 - 2013. (2) Penyaluran kredit terhadap Pendapatan operasional pada Bank Perkreditan Rakyat 45 Singaraja Tahun 2010 - 2013. (3) Penyaluran kredit terhadap laba pada Bank Perkreditan Rakyat 45 Singaraja
Tahun 2010-2013. (4) Pendapatan operasional terhadap laba pada Bank Perkreditan Rakyat 45 Singaraja Tahun 2010 - 2013. Menurut Kasmir (2010) kata kredit berasal dari kata Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, atau berasal dari Bahasa Latin “Creditum” yang berart kepercayaan akan kebenaran. Ismail (2010:5) menyatakan kegiatan penyaluran kredit kepada masyarakat disamping merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan keuntungan juga memanfaatkan dana yang idle karena bank telah membayar sejumlah tertentu atas dana yang telah dihimpunnya. Bank tidak boleh membiarkan dana masyarakat tersebut mengendap dan harus segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan agar memperoleh pendapatan atas kredit yang telah disalurkan. Penyaluran dana kepada masyarakat sebagian besar berupa kredit. Kredit yang diberikan kepada masyarakat menempati porsi asset yang terbesar di setiap bank. Sedangkan Hasibuan (2008:86) mendefinisikan prinsip penyaluran kredit sebagai berikut. Prinsip kepercayaan dan kehati–hatian.Indikator kepercayaan ini adalah kepercayaan moral, komersial, finansial, dan agunan.Kepercayaan ini dibedakan atas kepercayaan murni adalah jika kreditur memberikan kredit kepada debiturnya hanya atas kepercayaan saja, tanpa adanya jaminan lainnya. Kepercayaan reserve diartikan kreditor menyalurkan kredit/pinjaman kepada debitur atas kepercayaan, tetapi kurang yakin sehingga bank selalu meminta agunan berupa materi. Bahkan, suatu bank dalam penyaluran kredit lebih mengutamakan agunan atas pinjaman tersebut. Munir Fuady berpendapat (2008:111) bahwa penyaluran kredit merupakan suatu penyediaan uang atau yang dipersamakan dengan itu, yang didasari atas perjanjian pinjam–meminjam antara pihak kreditur dengan pihak debitur, yang mewajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu, dimana sebagai imbalan jasanya, kepada pihak
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) kreditur diberikan hak untuk mendapatkan bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan selama masa kredit tersebut berlangsung. Dari beberapa kajian pustaka ahli perbankan maka penyaluran kredit adalah suatu penyediaan uang yang sudah didasari atas perjanjian pinjammeminjam antara pihak nasabah dengan bank untuk mendapatkan bunga. Menurut Rizal Calvary (2008: 2) “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari penanaman modal”. Pendapat lain juga disampaikan oleh Lukman Dendawijaya (2005) yang mengatakan bahwa pendapatan terdiri atas semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari usaha yang benar–benar telah diterima. Istilah operasional adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan untuk melaksanakan rencana strategis untuk terus bertahan dan beroperasi.Ismail (2010) mengatakan bahwa pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan suatu bank yang benar–benar diterima. Dari beberapa pemaparan para ahli tentang pendapatan operasional maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari pendapatan bunga, provisi, komisi, serta pendapatan lainnya yang diterima sebagai akibat dari penyaluran kredit dan merupakan komponen untuk menentukan besarnya laba dalam satu periode. Setiap perusahaan yang berorientasi laba tentunya menginginkan laba semaksimal mungkin. Menurut Munawir (2002) laba adalah selisih antara pendapatan yang telah direalisasi dengan biaya yang terjadi untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Sedangkan menurut Lincoin (2000:23) laba merupakan sisa dari pendapatan dikurangi biaya atau kelebihan penerimaan dari biaya yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan
usaha. Sedangkan Nicholson (1995:34) menyataan bahwa “laba merupakan selisih antara total pendapatan dengan total biaya”. Definisi laba menurut Amir Abadi Jusuf (2000: 84) adalah “Laba adalah selisih lebih pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha perusahaan dikurangi dengan beban usaha langsung dari kegiatan operasional suatu usaha. ”Definisi yang lain diungkapkan oleh Soemarso (2002: 227) bahwa “Laba adalah pendapatan dikurangi harga pokok yang dijual dan dikaitkan dengan beban operasi terhadap kegiatan bisnis dari kesatuan normal.” Rudianto (2009:16) menyatakan laba adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode dengan beban usaha yang dikeluarkan pada periode tersebut. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa laba merupakan selisih antara total pendapatan dengan total biaya yang terjadi selama periode tertentu yang berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. METODE Berdasarkan permasalahan, maka penelitian ini termasuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angka-angka. Variabel dalam penelitian terdiri dari dua variabel bebas yakni Penyaluran Kredit sebagai variabel , Pendapatan Operasional sebagai variabel , sedangkan Laba sebagai variabel Y. Desain penelitan ini mengkaji hubungan sebab akibat antara variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi (Sugiyono, 2010). Subjek penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah penyaluran kredit, pendapatan operasional, dan laba. Menurut sifat data dapat digolongkan menjadi dua yaitu (1) data kuantitatif,dan (2) data kualitatif (Sugiyono, 2011). Data kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Sedangkan data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data penyaluran kredit, pendapatan operasional, dan laba yang bersumber dari laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja yaitu neraca dan laporan laba/rugi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari staf bagian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Untuk melengkapi paparan hasil penelitian juga digunakan rujukan dan referensi dari data lain yang relevan, misalnya dari jurnal, laporan hasil penelitian terdahulu, serta publikasi yang relevan dengan penelitian ini. Jadi penelitian ini juga didukung dengan referensi-referensi lainya demi kesempurnaan penelitian ini. Maka dari itu rujukan dan referensi ini sangat membantu kesempurnaan dari penelitian ini. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan yang dalam hal ini berupa laporan kegiatan bulanan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja
dari sejak mulai berdiri sampai saat ini. Sedangkan yang menjadi sampel adalah laporan kegiatan bulanan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja dari tahun 2010 - 2013. Adapun metode pengumpuan data yang digunakan adalah metode Metode Pencatatan Dokumen yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dan mencatat dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja berupa data penyaluran kredit, pendapatan operasional, dan laba. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis regresi berganda dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package for Social Sience (SPSS) 17.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian seperti yang tertera pada Tabel 1, Gambar 1, dan Tabel 2.
Tabel 1 Output SPSS Analisis Jalur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y No Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan 1 Ryx1x2 0,705 0,000 0,05 Menolak Ho
2
R2yx1x2
0,497
0,000
0,05
Menolak Ho
3
Pyx1
-0,436
0,163
0,05
Menerima Ho
4
P2yx1
0,190
0,163
0,05
Menerima Ho
5
Pyx2
0,099
0,001
0,05
Menolak Ho
6
P2yx2
0,009
0,001
0,05
Menolak Ho
Kesimpulan Ada hubungan X1 dan X2 terhadap Y Besar pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah 49,7% Tidak ada pengaruh X1 terhadap Y Besar pengaruh X1 terhadap Y adalah 19% Ada pengaruh X2 terhadap Y Besar pengaruh X2 terhadap Y adalah 0,9%
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
7
Px2x1
0,939
0,000
0,05
Menolak Ho
Ada pengaruh X1 terhadap X2
No 8
Parameter P2x2x1
Koefision 0,881
p-value 0,000
Alpha (α) 0,05
Keputusan Menolak Ho
εx2
0,119
-
-
-
εy
0,503
-
-
-
Kesimpulan Besar pengaruh X1 terhadap X2 adalah88,1% Besar pengaruh dari faktor lain terhadap X2adalah 11,9% Besar pengaruh dari faktor lain terhadap Y adalah 50,3%
9
10
(Sumber: Lampiran 5 Hasil Output SPSS, data diolah)
X1
Px2x1= 0,939
εx2 = 0,119
εy = 0,503
Pyx1 = -0,436
Y
X2
Pyx2= 0,099
Ryx1x2 = 0,705
Gambar 1 Struktur Hubungan Pengaruh X1 dan X2 terhadap Keterangan: X1 = Penyaluran Kredit X2 = Pendapatan Operasional Y = Laba ε = Faktor lain
Tabel 2 Sumbangan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari X1 dan X2 terhadap Y Keterangan Pengaruh X1 langsung terhadap Y Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 Total pengaruh X1 terhadap Y Pengaruh X2 langsung terhadap Y Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Pengaruh lain terhadap Y Total
Besar Sumbangan 0,190 0,093 0,283 0,009 0,497 0,503 1,000
% 19,0 9,3 28,3 0,9 49,7 50,3 100,0
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistika dengan bantuan program SPSS pada Tabel 1 menunjukkan menunjukkan penyaluran kredit dan pendapatan operasional secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba karena p-value = 0,000< α = 0,05. Pengaruh secara bersama-sama penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba yaitu sebesar 0,497 (49,7%), sedangkan pengaruh variabel lain di luar variabel penyaluran kredit dan pendapatan operasional yaitu sebesar 0,503 (50,3%).Temuan ini berarti penyaluran kredit dan pendapatan operasional berperan secara bersamasama dalam upaya membentuk laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Temuan ini juga mengindikasikan masih terdapat banyak variabel lain yang mempengaruhi laba diluar penyaluran kredit dan pendapatan operasional yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Variabel lain yang diduga kuat mempengaruhi laba diluar penyaluran kredit dan pendapatan operasional yang memerlukan penelitian lebih lanjut yaitu (a) biaya operasional, (b) pajak dan (c) pelayanan kepada nasabah. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistika dengan bantuan program SPSS pada Tabel 1 menunjukkan penyaluran kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan operasional karena p-value = 0,000 < α = 0,05. Temuan penelitian ini berarti penyaluran kredit berperan dalam upaya membentuk pendapatan operasional pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja dengan keeratan hubungan pengaruh sebesar 0,939 (93,9%) dan sumbangan pengaruh sebesar 0,881 (88,1%). Berdasarkan hasil perhitungan uji statistika dengan bantuan program SPSS pada Tabel 1 menunjukkan penyaluran kredit berpengaruh negative dan signifikan terhadap laba karena p-value = 0,0163 > α = 0,05. Temuan hasil penelitian ini berarti penyaluran kredit berperan dalam upaya menurunkan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja dengan keeratan pengaruh sebesar -0,436
(43,6%) dan sumbangan pengaruh langsung sebesar 0,190 (19%). Sumbangan pengaruh tidak langsung melalui pendapatan operasional sebesar 0,093 (9,3%). Sehingga total pengaruh penyaluran kredit terhadap laba sebesar 0,283 (28,3%). Temuan hasil penelitian ini berarti penyaluran kredit secara langsung berperan negatif atau menurunkan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja dan berperan positif atau meningkatkan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja melalui pendapatan operasional. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistika dengan bantuan program SPSS pada Tabel 1 menunjukkan pendapatan operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba karena p-value = 0,000 < α = 0,05. Temuan hasil penelitian ini berarti pendapatan operasional berperan dalam meningkatkan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja dengan keeratan hubungan pengaruh langsung sebesar 0,099 (9,9%) dan sumbangan pengaruh sebesar 0,009 (0,9%). Pembahasan Setiap perusahaan tentunya ingin memperoleh laba semaksimal mungkin agar tetap bisa melanjutkan kelangsungan hidup usahanya dan juga agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik dari Lukman Dendawijaya (2005:23), yang menyatakan pendapatan operasional terbesar bank diperoleh dari pendapatan bunga, provisi, komisi, serta pendapatan lainnya yang diterima sebagai akibat dari penyaluran kredit bank dan merupakan komponen untuk menentukan besarnya laba dalam satu periode. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan penyaluran kredit terhadap pendapatan operasional. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan teoritik Kasmir (2005:37), yang mengungkapkan bahwa penyaluran kredit
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) menghasilkan bunga pinjaman yang merupakan komponen utama faktor pendapatan operasional bank. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh negatif dan tidak signifikan penyaluran kredit terhadap laba. Hasil penelitian sesuai dengan temuan penelitian empirik dari Sri Handayani (2009), yang menyimpulkan bahwa penyaluran kredit mempunyai pengaruh dan tidak signifikan terhadap laba. Hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan pernyataan teoritik Kasmir (2005:71), yang mengungkapkan bahwa peranan perbankan sebagai lembaga keuangan tidak terlepas dari masalah kredit, bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kredit merupakan kegiatan utamanya, besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan besarnya laba. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan dan pendapatan operasional terhadap laba. Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian empirik dari Lis Nurhayati (2008) yang menyimpulkan bahwa pendapatan operasional mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba. PENUTUP . Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut. (1) Ada pengaruh positif dan signifikan penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba. Hal ini berarti penyaluran kredit dan pendapatan operasional berperan secara bersama-sama untuk membentuk laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. (2) Ada pengaruh positif dan signifikan dari penyaluran kredit terhadap pendapatan operasional. Hal ini berarti penyaluran kredit berperan dalam membentuk pendapatan operasional pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. (3) Ada pengaruh negatif dan tidak signifikan dari penyaluran kredit terhadap laba. Hal ini berarti penyaluran kredit berperan dalam upaya menurunkan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. (4) Ada pengaruh positif dan
signifikan dari pendapatan operasional terhadap laba. Hal ini berarti pendapatan operasional berperan dalam meningkatkan laba pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Berdasarkan simpulan dan pembahasan dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut (1) Bagi Akademik (a) Bagi para peneliti yang berminat untuk mendalami bidang teori manajemen keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kausal antara penyaluran kredit, pendapatan operasional dan laba dengan menggunakan metode yang sama pada perusahaan yang berbeda. Hal ini berguna untuk menguji keberlakuan temuan model hubungan kausal dalam skripsi ini secara lebih luas. (b) Peneliti berikutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengkaji hubungan struktural variabel lain yang diduga kuat mempengaruhi laba yaitu (1) biaya operasional, (2) pajak dan (3) pelayanan kepada nasabah. (2) Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja. Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja diharapkan meningkatkan laba dengan berfokus pada penyaluran kredit dan pendapatan operasional. Mengelola penyaluran kredit dapat dilakukan dengan mengembangkan penyaluran kredit konsumtif dan produktif. Upaya meningkatkan pendapatan operasional dengan meningkatkan segala pendapatan yang diterima sebagai akibat dari penyaluran kredit. Jika penyaluran kredit mampu dikembangkan dan pendapatan operasional mampu ditingkatkan maka Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 45 Singaraja akan mampu mencapai laba yang optimal sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. DAFTAR RUJUKAN Abdi Jusuf, Amir. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Arsyad, Lincolin. 2000. Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen Bisnis, Edisi 3. BPFE. Yogyakarta Dendawijaya,
L.
2005.
Manajemen
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Perbankan, Edisi Kedua. Ghalia Indonesia. Bogor. Ismail.2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menjadi Aplikasi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta Kasmir, 2005. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kasmir, 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lis
Nurhayati. 2008. Pengaruh Pendapatan Operasional Serta Terhadap Laba. Jurnal Kajian Akuntasi. Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama. Cetakan Kedelapan. BPFE.Yogyakarta. Munir, Fuady. 2008. Teori Akuntansi. Jilid 1. Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Rizal
Calvary. 2009. Ayo ke Bank Dapatkan Kredit UMKM. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Soemarso S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1 Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat. Sri
Handayani. 2009. Pengaruh Penyaluran Kredit dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Laba Operasional. Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta, CV. Bandung.