HUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya)
Siti Yulianti 083403045
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya; (2) Hubungan biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat siliwangi Tasikmalaya. Pengumpulan data yang dilakukan dengan (1)observasi; (2)wawancara; (3)studi dokumentasi; (4)serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis koefisiensi korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)Total biaya dana pihak ketiga terbesar pada PT. Bank Perkreditan Rakyat periode 2011 semester pertama sebesar Rp. 1,008,980,341; (2)Keadaan rentabilitas pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya pada periode 2008 semester kedua sebesar 2.49%; (3)Terdapat hubungan antara biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank mempunyai hubungan. Kata kunci: Biaya Dana Pihak Ketiga; Rentabilitas Bank di perbankan. Bukanhanya simpanan nasabah di bank umum saja yang dijamin oleh LPS, simpanan di Bank Perkreditan Rakyat pun dijaminoleh LPS. “LPS bagi BPR semacam blanket guarantee (dijamin 100%). Karena mayoritas penyimpan di BPR masih di bawah Rp100 juta. Oleh karena itu, ini merupakan peluang BPR untuk bangkit dan menunjukan bahwa BPR layak dipilih oleh nasabah. Akan tetapi dalam penyimpan dana di bank khususnya dibank BPR, kita harus mengetahui dan memilih BPR yang sehat. LPS tidak bisa mengajari kepada masyarakat tentang BPR yang sehat dan tidak sehat. Jadi, masyarkat harus mulai
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, perbankan yang merupakan lembaga perantara yang bergerak dibidang jasa, dan mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Pihak perbankan harus dapat membuka hambatan yang sebelumnya menimbulkan tekanan sektor keuangan secara menyeluruh dan menyebabkan persaingan yang pesat dan ketat, yang mengakibatkan bertambahnya jumlah bank. Setelah pemerintah menghilangkan blanket guarantee terhadap simpanan nasabah di perbankan, pemerintah mendirikan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menjamin simpanan nasabah 1
hati-hati, banyak bertanya dan mencari informasi sebelum memutuskan untuk menabung di satu bank. Masalah terbesar di BPR yaitu masalah sumber daya manusianya (Mismanajemen). Terkadang masalah SDM tidak bisa disalahkan pengelolanya saja. Karena mungkin para pemilik BPR ini ingin berhemat, maka disuruhlah keponakannya untuk mengelola BPR tersebut. Padahal keponakannya tidak bisa mengelola BPR. Selain itu, mengelola BPR itu jangan lagi sebagai sambilan saja. Pengertian bank menurut Undangundang RI No. 10 tahun 1998, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bagi sebuah bank yang merupakan lembaga keuangan, dana merupakan hal pokok yang harus dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena tanpa adanya dana bank tidak dapat melakukan aktifitas sama sekali. Salah satu sumber pembiayan bank (modal bank) yaitu untuk membiayai kredit yang bersumber dari biaya dana pihak ketiga, dan dana pihak ketiga. Sumber dana terbesar yang diandalkan oleh bank yaitu dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga, sisanya berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari luar. Untuk memperoleh dana dari masyarakat, pihak perbankan harus memberikan balas jasa yang berupa tingkat suku bunga simpanan, hadiah, pelayanan dan lain sebagainya. Semakin besar tingkat suku bunga simpanan maka semakin banyak pula masyarakat yang mau menyimpan dananya dibank. Tingkat suku bunga simpanan merupakan biaya dana (cost of fund), yaitu total biaya bunga yang harus dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro maupun deposito. Apabila biaya ini tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan yang sebagian besar diperoleh dari tingkat suku bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba
yang akan diperoleh cenderung menurun, dan akan mengakibatkan rentabilitas yang akan dicapai bank menjadi rendah. Terlebih apabila perputaran turn over dari aktiva yang dimiliki bank sangat lamban akibat dari kualitas akitiva tersebut yang kurang baik atau kurang produktif, karena rentabilitas bank merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang akan dicapai. Bank yang sehat adalah bank yang dapat menunjukan rentabilitasnya meningkat. Rasio rentabilitas pada bank dapat dihitung dengan menggunakan Return On Assets (ROA) dengan indicator laba sebelum pajak dan rata-rata total aset. Pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan dibidang ekonomi, salah satunya dengan cara mendirikan bank untuk membantu masyarakat. Pada perbankan umumnya, khususnya PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi di Tasikmalaya kombinasi struktur pendanaan telah ditentukan sesuai dengan sumber dana yang diperoleh, serta harus memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT. Bank Perkreditan Rakyat SiliwangiTasikmalaya. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menelaah dan meneliti hubungan biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya.
TINJAUAN PUSTAKA Mendengar kata bank sebenarnya sudah tidak asing asing lagi, dan kata bank selalu dikaitkan dengan uang. Hal ini tidak salah, karena bank merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak dibidang keuangan. Bank berfungsi sebagai penyedia berbagai jasa keuangan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, mengemukakan bahwa: “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam 2
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Jenis-jenis perbankan menurut undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 yang terdiri dari 2 jenis yaitu sebagai berikut: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkeditan Rakyat (BPR) Secara umum bank perkreditan rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagi usaha BPR. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan mendefinisikan dana pihak ketiga yaitu sebagai berikut: “Dana pihak ketiga atau simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu.” Menurut Masyud Ali (2004 : 264267) dana-dana yang digunakan sebagai modal operasional memiliki 3 sumber, yaitu: a. Dana dari Modal Sendiri (Dana Pihak kesatu) b. Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak kedua) c. Dana dari Masyarakat (Dana Pihak Ketiga Bank mempunyai fungsi yaitu sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dari masyarakat, tetapi dari mencari dan menghimpun dana itu sendiri tentunya akan melahirkan biaya dana, dalam hal ini biaya dana pihak ketiga.
Menurut Undang-undang Perbankan No.10 Tahun 1998 yang dimaksud biaya dana adalah: “Biaya dana atau cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.” Menurut Kasmir (2007 : 63), biaya dana atau cost of fund adalah “total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.” Pada setiap perusahaan umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada laba, karena laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah dapat bekerja dengan efisien atau kinerjanya dipandang baik. Tingkat rentabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang telah disusun oleh suatu perusahaan. Salah satu rencana perusahaan adalah melakukan analisis rentabilitas yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi kerja perusahaan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2008 : 35) mendefinisikan rentabilitas sebagai berikut: “Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas mempunyai arti yang penting bagi perusahaan yaitu bahwa rentabilitas dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan maka dengan demikian tingkat rentabilitas yang tinggi merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi. Tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor: SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perhitungan ROA adalah sebagai berikut: Perbandingan laba sebelum pajak terhadap rata-rata total 3
aset dalam periode yang sama (ROA). Dengan rumus sebagai berikut: Laba sebelum pajak ROA = X 100% Rata-rata total aset
deposito. Dari data yang diperoleh biaya dana pihak ketiga pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya pada: Periode 2007 semester pertama total biaya dana pihak ketiga pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya sebesar Rp. 221,350,156.sedangkan pada semester kedua biaya dana pihak ketiga mengalami peningkatan sebesar Rp. 240,087,653.sehingga biaya dana pihak ketiganya menjadi Rp. 461,437,809.- hal ini bisa disebabkan oleh kenaikan tingkat suku bunga tabungan atau kenaikan tingkat suku bunga deposito, sehingga total keseluruhan biaya dana dana pihak ketiga ikut bertambah. Periode 2008 semester pertama total biaya dana pihak ketiga pada PT.Bank Perkreditan Rakyat(BPR) Siliwangi Tasikmalaya terjadi penurunan dari periode sebelumnya. Penurunan biaya dana pihak ketiga pada periode sebelumnya sebesar Rp. 134,706,738.sehingga total biaya dana pihak ketiga menjadi Rp. 326,731,071.kemungkinan hal ini bisa disebabkan karena adanya penurunan dari tingkat suku bunga simpanan pada bank tersebut. Sedangkan pada semester kedua total biaya dana pihak ketiga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp. 342,497,767-. Maka biaya dana pihak ketiganya menjadi Rp. 669,228,838. Hal ini bisa disebabkan karena biaya dana yang diperoleh oleh bank naik. Periode 2009 semester pertama total biaya dana pihak ketiga pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya mengalami penurunan sebesar Rp.206,063,895- sehingga total biaya dana pihak ketiga semester pertama menjadi Rp.463,164,943kondisi ini terjadi bisa saja karena adanya penurunan tingkat suku bunga simpanan pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya. Sedangkan pada semester kedua total
Rasio yang digunakan untuk mengukur rentabilitas dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), karena dalam analisis Return On Asset memperbandingkan laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset selama satu tahun terakhir yang mencerminkan tepat atau tidaknya penggunaan dana bank sehingga dapat diketahui seberapa besar kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba dari dana yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. METODE PENELITIAN Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank, subjek penelitiannya adalah PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi di Tasikmalaya. Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya melalui tabel, menghitung dengan menggunakan software SPSS. Menggunakan analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis koefisiensi korelasional. Hopotesis Ho : = 0, Biaya dana pihak ketiga tidak mempunyai hubungan terhadap besarnya rentabilitas bank. Ha : ≠ 0, Biaya dana pihak ketiga mempunyai hubungan terhadap besarnya rentabilitas bank. HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Dana Pihak Ketiga PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikamalaya Biaya dana pihak ketiga yang bersumber dari biaya tabungan dan biaya 4
biaya dana pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar Rp.309,554,618sehingga menjadi Rp. 772,719,561kondisi ini bisa terjadi akibat dari kenaikan tingkat suku bunga tabungan maupun tingkat suku bunga deposito. Periode 2010 semester pertama total biaya dana pihak ketiga pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya mengalami penurunan yang signifikan sebesar Rp.454,950,121- sehingga total biaya dana pihak ketiga menjadi Rp.317,769,440-. Sedangkan pada semester kedua total biaya dana pihak ketiga mengalami peningkatan sebesar Rp.315,261,087-. Hal ini bisa terjadi karena adanya peningkatan biaya dana pihak ketiga pada bank tersebut, baik peningkatan biaya tabungan maupun biaya deposito. Periode 2011 semester pertama total biaya dana pihak ketiga mengalami kenaikan yang signifiakan sebesar Rp. 375,949,814-. Sehingga total biaya dana pihak ketiga menjadi Rp. 1.008.980.341-. Total biaya dana pihak ketiga ini adalah total biaya dana yang paling tinggi dari peride-periode sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan oleh karena adanya peningkatan dari tingkat suku bunga simpanan baik tingkat suku bunga simpanan tabungan maupun deposito yang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Sentral pada saat itu. Akan tetapi pada akhir periode atau semester kedua mengalami penurunan sebesar Rp. 202,674,425 sehingga total biaya dana pihak ketiga menjadi Rp. 806,305,916-.
ini disebabkan oleh kebijakan dari manajemen bank tersebut, luasnya jangkauan wilayah pemasaran mengenai kaitannya dengan jumlah nasabah, kondisi dari kelangsungan kegiatan usaha bank dan juga lebih mempengaruhi oleh keadaan ekonomi secara makro, seperti halnya kebijakan dalam penentuan tingkat suku bunga simpanan atau biaya dana pihak ketiga oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia (BI). Dengan adanya peningkatan biaya dana pihak ketiga ini, maka dapat memberikan peluang yang cukup besar bagi PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya untuk melakukan ekspansi kredit sehingga dapat mengoptimalkan laba yang akan diperoleh oleh bank. Rentabilitas Bank pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya Rentabilitas indikator untuk mengukur sejauhmana keberhasilan bank menjalankan usaha dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh laba yang optimal, karena rentabilitas ini mengukur kemampuan suatu bank dalam memperoleh keuntungan. Rentabilitas bank pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya periode 2007-2011 perubahan, yang pembahasannya adalah sebagai berikut: Pada periode 2007 semester pertama pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya Return On Asset (ROA) yang diperoleh sebesar1.89%. sedangkan pada semester kedua mengalami kenaikan yang diperoleh Return On Asset (ROA) sebesar 2.40%. Periode 2008 semester pertama pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya Return On Asset (ROA) mengalami penurunan dari periode sebelumnya sehingga Return On Asset (ROA) sebesar 1.67%, sedangkan pada semester kedua mengalami peningkatan Return On Asset (ROA) semester kedua
Berdasarkan pada data tersebut diatas mengenai total biaya dana pihak ketiga pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya yang bersumber dari biaya tabungan dan biaya deposito menunjukan terjadinya perubahan komposisi masing-masing dari tahun ke tahun selama periode 2007-2011 yang sebagian besar ke arah peningkatan. Hal 5
menjadi 2.49% perubahan ini merupakan presentasi terbesar dibanding periode-periode yang lain. Periode 2009 semester pertama pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi mengalami penurunan dari periode sebelumnya, sehingga Return On Asset (ROA) pada semester pertama sebesar 1.55% sedangkan pada semester kedua Return On Asset (ROA) sebesar 1.61%. 2010 semester pertama pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya mengalami penurunan dengan pencapai nilai Return On Asset (ROA) sebesar 1.07% sedangkan pada semester kedua nilai Return On Asset (ROA) sebesar 1.76%. 2011 semester pertama pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya mengalami penurunan nilai Return On Asset (ROA) sebesar 0.48% nilai ini merupakan nilai Return On Asset (ROA) yang paling kecil dibandingkan dengan nilai Return On Asset (ROA) pada periode-periode yang lainnya. Sedangkan diakhir semester kedua nilai Return On Asset (ROA) sebesar 0.63%. Untuk mengatasi kondisi pada saat bank mengalami kerugian usaha dalam memenuhi kebutuhan likuiditas, maka pihak manajemen bank mengambil kebijakan dengan cara melakukan penambahan atas modal disetor dan pemberian kredit yang lebih diprioritaskan dalam bentuk kredit produktif dan terarah bagi sektor usaha tertentu. Sehingga dengan adanya kebijakan penambahan modal disetor tersebut, maka dapat membentuk pencadangan modal untuk menjaga likuiditas dengan cara mengupayakan nilai modal agar tidak mengalami penurunan atas kerugian yang terjadi. Dengan demikian secara beransuransur bank mampu meningkatkan laba dari kegiatan usahanya.
Untuk mengetahui besarnya hubungan biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Siliwangi Tasikmalaya, penulis menggunakan analisis korelasional dengan proses perhitungan menggunakan software SPSS Ver 16.0 Hubungan Biaya Dana Pihak Ketiga dengan Rentabilitas bank dengan menggunakan indikator biaya dana pihak ketiga (X1) dan rentabilitas bank (X2), dapat dinyatakan sebagai berikut: n∑X1X2 – (∑X1 )(∑X2) r= √{n∑X12 – (∑X1)2}{n∑X22−(∑X2)2} Berdasarkan persamaan korelasi diatas maka dapat dikatakan bahwa apabila nilai biaya dana pihak ketiga pada PT.Bank Perkreditan Rakyat(BPR) Siliwangi Tasikmalaya (X1 dan X2= positif) menunjukan adanya korelasi positif atau korelasi searah antara kedua variabel tersebut, yang berarti setiap kenaikan biaya dana pihak ketiga (X1) akan diikuti dengan kenaikan nilai rentabilitas bank (X2), demikian pula sebaliknya apabila (X1 dan X2= negatif) menunjukan adanya korelasi negatif atau korelasi berlawanan arah, yang berarti setiap kenaikan nilai biaya dana pihak ketiga maka akan diikuti penurunan nilai rentabilitas bank. Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS. 16.0 yang terdapat dalam tabel corelations diketahui nilai koefisiensi korelasi sebesar -0.825. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank adalah sebesar -0.825 dan angka tersebut menunjukan terjadi korelasi negatif atau berlawanan arah. Merajuk dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hardiansyah Pahlawan, 2012 yang mengkaji mengenai Analisis pengaruh Biaya dana (cost of
Hubungan Biaya Dana Pihak Ketiga dengan Rentabilita Bank
6
fund) giro, tabungan dan deposito terhadap rentabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya dana giro, dan biaya dana tabungan secara signifikan berpengaruh dalam menerangkan perubahan rentabilitas pada Bank Persero BUMN Indonesia. Dari penelitian tersebut, biaya dana (cost of fund) merupakan mata rantai dari fungsi bank sebagai pendapatan utama dari bank yang berasal dari biaya dana (cost of fund). Semakin besar biaya dana (cost of fund) yang diberikan kepada masyarakat maka semakin besar laba yang diperoleh bank yang akan mempengaruhi tingkat rentabilitas bank itu sendiri. Maka dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak dan atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa pada keyakinan 95% biaya dana pihak ketiga dengan rentabilitas bank
saling berhubungan. Hal ini berarti semakin besar biaya dana pihak ketiga yang tersedia maka semakin sedikit pula kemungkinan kecil laba yang diperoleh. Dengan adanya biaya dana pihak ketiga yang diperoleh dari biaya tabungan dan biaya deposito maka akan mempengaruhi laba yang dihasilkan oleh suatu bank, karena semakin besar biaya dana pihak ketiga, maka akan semakin rendah laba yang akan diperoleh bank tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Masyud, Ali. 2004. Assets Liabillity Management : Menyiasati Risiko Pasar Operasional Dalam Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
KESIMPULAN Dari uraian diatas diperoleh hasil bahwa biaya dana pihak ketiga berhubungan dengan rentabilitas bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya pada Periode 2007-2011.
Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta; BPFE
Pahlawan, Herdiansyah. 2012. Analisis Pengaruh Biaya Dana (cost of fund), Giro, Tabungan, dan Deposito terhadap Rentabilitas. Jurnal Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar.
Dahlan, Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
SE.BI.NO. 13/24/DPNP, tanggal 24 Oktober 2011
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Buku satu. Jakarta: Salemba Empat.
SK DIR.BI.NO 30/12/KEP/DIR, tanggal 30 April 1997
Ismail.2010. Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi. Kencana: Surabaya.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: C.V Rajawali Pers.
Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998. Tentang Pokok-pokok Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika.
______. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: C.V Rajawali Pers.
www.bprsiliwangi.blogspot.com
7