ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL ( Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya ) Oleh : Yayat Suryana 103402287 Dibimbing oleh : Elis Listiana Mulyani Suherman Sodikin
. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dana pihak ketiga, penyaluran kredit dan laba operasional serta untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara parsial dan simultan terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif analisis dengan studi pendekatan kasus sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda dan koefisien determinasi serta uji hipotesis menggunakan uji t dan uji F dengan level of significance 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional namun penyaluran kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya sedangkan secara simultan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya harus memperhatikan besarnya jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun agar tidak terlalu lama mengendap karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi bank. Dalam penyaluran kredit pihak bank harus selalu memegang prinsip kehati hatian agar terhindar dari adanya risiko kredit macet.
Kata kunci : Dana Pihak Ketiga, Penyaluran Kredit dan Laba Operasional.
PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah masa krisis terlewati, perbaikan sektor ekonomi tetap menjadi prioritas utama. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi, hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka salah satu cara untuk mengembalikan stabilitas ekonomi adalah menata sektor perbankan. Oleh karena itu pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan perbankan dalam struktur perekonomian nasional. Sebagai lembaga intermediasi, bank menerima simpanan dari masyarakat dan menyalurkan kembali simpanan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Sumber dana terbesar yang dimiliki oleh bank berasal dari dana simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang berupa tabungan, giro dan deposito. Sumber dana tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Atas simpanan masyarakat tersebut bank memberikan imbalan berupa bunga. Sejalan dengan karakteristik usaha tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah. Pengaturan secara ketat oleh penguasa moneter terhadap kegiatan perbankan ini tidak terlepas dari peranannya dalam melaksanakan kebijakan moneter. Fenomena yang sering terjadi pada perbankan hususnya BPR adalah bahwa BPR selalu berusaha untuk menghimpun dana masyarakat (dana pihak ketiga) sebanyak-banyaknya. Beragam cara yang dilakukan oleh bank mulai dari penetapan suku bunga yang tinggi untuk deposito, adanya tabungan undian berhadiah dan dalam bentuk lainnya untuk menarik simpati masyarakat agar menyimpan dananya di bank. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kesinambungan keuangan bank, dimana pihak bank harus membayar jasa atas dana masyarakat yang disimpan di bank sehingga hal ini
akan berdampak pada penurunan perolehan laba jika pihak bank tidak dapat mengalokasikan dana tersebut. Dalam penyaluran kredit pihak bank dituntut untuk tetap memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi yaitu adanya kredit macet yang disebabkan karena penyaluran kreditnya tidak tepat pada sasaran. Jika hal ini terjadi maka akan memperburuk keuangan perbankan karena pihak bank akan mengalami kerugian dan laba pun cenderung akan mengalami penurunan. Untuk mengantisipasi hal ini pihak bank dituntut untuk selalu memegang prinsip kehati-hatian dalam melakukan penyaluran kredit agar tepat pada sasaran sehingga risiko-risiko terjadinya kredit macet pun dapat dihindari. Identifikasi Masalah Berdasarkan
uraian
latar
belakang
penelitian
diatas,
penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana dana pihak ketiga pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya. 2. Bagaimana penyaluran kredit pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya. 3. Bagaimana laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya. 4. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara parsial dan simultan
terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri
Manonjaya Tasikamalaya. Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang telah diidentifikasi diatas yang merupakan dasar dari pembahasan penelitian ini, maka tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui : 1. Dana pihak ketiga pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya. 2. Penyaluran kredit pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya.
3. Laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya. 4. Pengaruh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara parsial dan simultan terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikamalaya. Tinjauan teoritis Menurut masyhud Ali (2004 : 265) dana pihak ketiga adalah : “Dana yang berasal dari masyarakat berupa giro, deposito (simpanan berjangka), tabungan dan dana yang mengendap di bank”. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2009:87) yang dimaksud dengan kredit adalah : “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak yang lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, dan atau pembagian hasil keuntungan”. Menurut Syahrul dan Muhamad Afdi Rizar (2003:227) Laba operasional adalah : “Perbedaan positif sebagai hasil penjualan produk-produk dan jasa-jasa dengan harga yang lebih tinggi dari pada biaya untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut atau perbedaaan antara harga jual dan harga beli suatu barang komoditi dan surat berharga apabila harga jual jumlahnya lebih tinggi.
Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2009: 54).
Pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Mohammad Nazir, 2005: 57). Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 32). Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis pada besarnya pengaruh yang ditimbulkan variabel independen terhadap variabel dependen atau pengaruh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit terhadap laba operasional. Variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini sehubungan dengan judul yang diajukan, yaitu: 1. Variabel independen Adalah variabel bebas, artinya variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009: 3). Bahkan variabel independen merupakan variabel yang keberadaannya menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini variabel independennya yaitu: 1) Dana pihak ketiga (X1) 2) Penyaluran Kredit (X2) 2. Variabel dependen Yaitu variabel terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 3). Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah laba operasional (Y). Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dengan memperoleh data dan informasi yang akan medukung penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data dengan melakuan penelitian lapangan (field research). Dalam teknik penelitian lapangan,
penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat. Jenis yang akan digunakan merupakan data yang memiliki keterkaitan dengan masalah pengaruh dana pihak ketiga, penyaluran kredit dan rentabilitas. Jenis data yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Data primer, yaitu data yang berhubungan langsung dengan masalah-masalah yang sedang diteliti, dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
Data sekunder, yaitu data yang telah ada dan berkaitan dengan masalah yang telah diidentifikasikan, sebagai pendukung data primer. Data ini dapat diperoleh dari lembaga atau pihak lain serta literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Paradigma penelitian Bertitik tolak dari judul penelitian yaitu “Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan penyaluran Kredit Terhadap Laba Operasional”, maka berikut digambarkan paradigma penelitian berikut indikator-indikator setiap variabel penelitian baik indikator independen, yaitu dana pihak ketiga (X1) dan penyaluran kredit (X2) dan indikator dependennya yaitu laba operasional (Y). PEMBAHASAN Dana Pihak Ketiga Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya Periode 2004-2012 Tabel 4.1 Dana Pihak Ketiga PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri ManonjayaTasikmalaya Periode 2004-2012 Tahun
Tabungan (Rp)
Deposito (Rp)
2004 2005 2006
796.250.977 1.265.29.378 1.017.437.03 0 1.416.488.56 1 1.787.124.79 0 3.034.569.15
2.899.541.247 3.430.931.534 5.511.681.682
3.695.792.224 4.696.227.912 6.529.118.712
1.080.435.688 1.752.890.800
6.044.311.224
7.460.799.785
931.681.073
4.281.109.492
6.068.234.282
5.086.274.449
8.120.843.599
(1.392.565.503 ) 2.052.609.317
2007 2008 2009
Dana Pihak Ketiga (Rp)
Perkembanga n (Rp)
2010 2011 2012
0 3.453.913.15 5.476.362.890 1 4.290.525.34 6.077.700.908 1 5.604.543.46 6.699.851.368 7 Rata-rata
8.930.276.041
809.432.442
10.368.226.249
1.437.950.208
12.304.394.835
1.936.168.586
7.583.768.182
Sumber : PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2012 mengalami fluktuasi atau perubahan baik penurunan maupun peningkatan, namun secara keseluruhan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mengalami peningkatan. Jumlah dana pihak ketiga tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 12.304.394.835,- sedangakan dana pihak ketiga terendah terjadi pada 2004 yaitu sebesar Rp. 3.695792.224,-. Perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.936.168.586,- yaitu dari Rp. 10.368.226.249,menjadi Rp.12.304.394.835,- dan mengalami penurunan sebesar Rp. 1.392.565.503,dari Rp.7.640.799.785,- menjadi Rp. 6.068.234.282,- pada tahun 2008. Rata-rata dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun selama tahun 2004 sampai tahun 2012 yaitu sebesar Rp.7.583.768.182,- sehingga untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun berada dibawah rata-rata dan untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berada diatas rata-rata. Penyaluran Kredit PT. BPR. Mitra Kopjaya Mandiri ManonjayaTasikmalaya Periode 2004-2012
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tabel 4.2 Penyaluran Kredit PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri ManonjayaTasikmalaya Periode 2004 – 2012 Penyaluran kredit (Rp) Perkembangan (Rp) 3.914.100.000 5.258.300.000 1.344.200.000 5.951.699.660 693.399.660 9.176.574.750 3.224.875.090 11.151.500.000 1.974.925.250 12.664.000.000 1.512.500.000 15.909.500.000 3.245.500.000
18.397.000.000 2.487.500.000 19.960.050.000 1.563.050.000 Rat-rata 11.375.858.268 Sumber : PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya 2011 2012
penyaluran kredit pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2012. Penyaluran kredit tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah penyaluran kredit sebesar Rp. 19.960.050.000,sedangkan penyaluran kredit terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp. 3.914.100.000,-. Secara keseluruhan penyaluran kredit tiap tahunnya mengalami peningkatan walaupun perkembangannya tidak sama. perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 3.245.500.000,- dari Rp. 12.664.000.000,- pada tahun 2009 menjadi Rp. 15.909.500.000,- pada tahun 2010, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp.693.399.660,-. Rata-rata penyaluran kredit selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar Rp. 11.375.858.268,- sehingga untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 berada dibawah rata-rata dan untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berada diatas rata-rata. Laba Operasional PT. BPR. Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya periode 2004-2012 Tabel 4.3 Laba Operasional PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri ManonjayaTasikmalaya Periode 2004 – 2012 Tahun Pendapatan Beban Laba Perkembanga Operasional Operasional Operasional n (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 2004 1.504.609.000 1.078.455.000 426.154.000 2005 1.849.350.000 1.521.020.000 328.330.000 (97.824.000) 2006 2.452.903.000 1.957.447.000 495.456.000 167.126.000 2007 3.167.278.000 2.284.790.000 882.488.000 387.032.000 2008 4.276.048.000 2.786.795.000 1.489.253.000 606.765.000 2009 4.752.019.000 3.206.431.000 1.545.588.000 56.335.000 2010 5.230.902.000 3.532.632.000 1.698.270.000 152.652.000 2011 6.635.668.000 4.278.213.000 2.357.455.000 659.185.000 2012 7.774.364.000 5.030.955.000 2.743.409.000 385.954.000 Rata-rata 1.329.600.333 Sumber : PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya
laba operasional yang dicapai oleh PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya dari tiap tahunnya mengalami fluktuasi atau perubahan baik penurunan maupun peningkatan. Laba operasional tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 2.743.409.000,- sedangkan laba operasional terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 328.330.000,-. Perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan mengalami kenaikan sebesar Rp. 659.185.000,- dari Rp. 1.698.270.000,menjadi Rp. 2.357.455.000 sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 97.824.000,- dari Rp. 426.154.000,- menjadi Rp. 328.330.000,-. Rata-rata laba operasional yang dicapai periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 1.329.600.333,- sehingga untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 perolehan laba operasionalnya berada dibawah rata-rata sedengankan untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berada diatas rata-rata. Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel independen dapat diprediksikan melalui variabel dependen. Analisi regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan ( naik atau turunnya ) variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor ( dinaik turunkan nilainya ). Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-243518.410
239789.340
-.031
.074
.159
.034
DPK KREDIT
Coefficients Beta
t
Sig.
-1.016
.349
-.098
-.420
.689
1.074
4.626
.004
a. Dependent Variable: LABA
Berdasarkan hasil pada tabel di atas yaitu tabel Coefficientsa, di peroleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = -243518,410 – 0,031X1+ 0,159 X2 Dimana: Y
= Laba Operasional
-243518,410
= Konstanta
X1
= Dana Pihak Ketiga
X2
= Penyaluran Kredit
-0,031
= Koefisien Regresi Dana Pihak Ketiga
0,159
= Koefisien Penyaluran Kredit
Interpretasi: a. Konstanata sebesar -243518,410 menunjukan bahwa jika variabel dana pihak ketiga dan penyaluran kredit nol (0) maka maka laba operasional yang terjadi adalah -243518,410. b. Koefisien regresi dana pihak ketiga sebesar -0,031 bersifat negatif artinya setiap 1 satuan penurunan dana pihak ketiga maka akan menaikan laba operasional sebesar 0,031. c. Koefisien regresi penyaluran kredit sebesar 0,159 artinya setiap 1 satuan kenaikan penyaluran kredit maka akan meningkatkan laba operasional sebesar 0,159. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang di berikan oleh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit terhadap laba dapat di ukur dengan koefisien determinasi. Pada tabel 4.6 uji Model Summaryb dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,983 atau 98,3% artinya hubungan antara variable independen yaitu dana pihak ketiga dan penyaluran kredit terhadap variable dependen yaitu laba operasional adalah 98,3%.
Angka sebesar 98,3% mengindikasikan bahwa variable X (dana pihak ketiga dan penyaluran kredit) secara bersama-sama memiliki hubungan yang kuat dengan laba operasional. Nilai R Square (R2) pada tabel 4.6 sebesar 0,965 atau sama dengan 96,5%. berarti variable independen yaitu dana pihak ketiga dan penyaluran kredit dapat menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada variable dependen yaitu laba operasional. Sedangkan sisanya sebesar 3,5% diterangkan oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Pengujian Hipotesis Untuk menguji apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen makan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test ) Uji Signifikan Parsial (uji t) hasil pengujian secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi dana pihak ketiga yang menunjukan angka Pvalue> 0,05 (0,689 > 0,05) maka kaidah keputusannya terima H0 dan tolak Ha maka hipotesis ditolak dengan demikian dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional. Hal ini menunjukan bahwa dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya belum sepenuhnya dapat dialokasikan secara efektif dan efisien sehingga laba operasional pun mengalami penurunan karena pihak bank harus membayar bunga atas simpanan masyarakat. Hasil pengujian secara parsial penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh tingkat signifikansi Pvalue< 0,05 yaitu 0,004 < 0,05 maka hipotesis diterima yaitu tolak H0 dan terimaHa dengan demikin penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Dari hasil pengujian tersebut mengandung arti bahwa penyaluran kredit mempunyai kontribusi yang relatif besar terhadap laba operasional
atau tinggi rendahnya penyaluran kredit mempengaruhi bersar kecilnya perolehan laba operasional pada PT. BPR Mitra kopjaya Mandiri Manonjaya. Uji signifikansi simultan (Uji F) Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
5.771E12
2
2.885E12
Residual
2.073E11
6
3.455E10
Total
5.978E12
8
F
Sig. .000a
83.507
a. Predictors: (Constant), KREDIT, DPK b. Dependent Variable: LABA Berdasarkan tabel diatas dari uji ANOVA atau uji F diperoleh tingkat signifikansi 0,000 dengan α < 0,05 maka kaidah keputusannya tolak H0 dan terima Ha. karena signifikansi penelitian Pvalue < 0,05 ( 0,000 < 0,05) atau dengan cara lain yaitu dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, dari tabel diatas diperoleh Fhitung = 83,507 dengan taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh Ftabel = 5,14 maka Fhitung> Ftabel ( 83,507 > 5,14 ) dengan demikian hipotesis dapat diterima yaitu tolak H0 danterimaHa yaitu dana pihak ketiga dan penyaluran kredit berpengaruh secara signifikan terhadap laba operasional. PENUTUP Simpulan
Jumlah dana pihak ketiga tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 12.304.394.835,- sedangakan dana pihak ketiga terendah terjadi pada 2004 yaitu sebesar Rp. 3.1695.792.224,-. Rata-rata dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun
selama
tahun
2004
sampai
tahun
2012
yaitu
sebesar
Rp.7.583.768.182,- sehingga untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun berada dibawah rata-rata dan untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berada diatas rata-rata.
Penyaluran kredit tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah penyaluran kredit sebesar Rp. 19.960.050.000,- sedangkan penyaluran kredit terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp. 3.914.100.000,-. Rata-rata penyaluran kredit selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar Rp. 11.375.858.268,- sehingga untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 berada dibawah rata-rata dan untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berada diatas rata-rata.
Laba operasional tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 2.743.409.000,- sedangkan laba operasional terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 328.330.000,-. Rata-rata laba operasional yang dicapai periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2012 yaitu sebesar Rp. 1.242.261.900,-
sehingga untuk tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 perolehan laba operasionalnya berada dibawah rata-rata sedengankan untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berada diatas rata-rata.
Secara simultan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap laba operasional dengan nilai signifikan 0,000. Karena nilai signifikan < 0,05maka pada uji F H0 ditolak dan Ha diterima.Secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional dengan nilai signifikansi 0,698. Karena nilai signifikansi > 0,05 maka terimaH0 dan tolak Ha. Secara parsial penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap laba operasional dengan nilai signifikansi 0,004. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka tolak H0 dan terima Ha.
Saran Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif dan maksimal yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap laba operasional dan dapat memperpanjang periode pengamatan dan disarankan untuk memperluas cakupan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Malayu S.P. Hasibuan. 2009. Dasar-Dasar Perbankan Cetakan Kedelapan. Jakarta : Bumi Aksara. Mohammad Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia Syahrul & Muhamad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi. Jakarta : Gagas Promosindo. Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Keempat belas. Bandung : Alfabeta.