1
JURNAL AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya)
Oleh :
RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044
Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak. H. Usman Muljakusumah. SE., Ak.
*)
Angkatan 2008, Lulus Tahun 2012.
2
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Penyaluran Kredit pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya, (2) Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya (3) Penyaluran Kredit secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya (4) Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit secara simultan berpengaruh terhadapa Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis atau analisis jalur. Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F dengan tingkat signifikansi () yang digunakan sebesar 0.05. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Penyaluran Kredit pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya, (2) Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya (3) Penyaluran Kredit secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya (4) Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit secara simultan berpengaruh terhadapa Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis atau analisis jalur. Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F dengan tingkat signifikansi () yang digunakan sebesar 0.05. Dana pihak ketiga terbesar adalah pada tahun 2012 bulan Juni sebesar 2,870,896 dan terkecil pada bulan Januari tahun 2011 sebesar 1,213,885. Pencapaian terbesar dari besarnya penyaluran kredit pada Juni tahun 2012 yaitu sebesar 955.000 dan terkecil diperoleh pada bulan Januari 2011 yaitu sebesar 485.000, ROA terbesar adalah pada bulan September 2012 sebesar 3,30% dan terkecil diperoleh pada bulan Januari 2012 sebesar 0,22%. Dapat disimpulkan pula bahwa dana pihak ketiga berpengaruh tidak segnifikan terhadap penyaluran kredit, dana pihak ketiga serta penyaluran kredit baik secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA) 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat ini bisa berbentuk tabungan, deposito, giro dan lain-lain. Sedangkan dalam kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat, bisa berbentuk investasi atau kredit. Pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan bank dalam usahanya sebagai lembaga yang dipercaya untuk berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat. Dalam hal ini, bank memberi bantuan modal kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan modal kerja melalui sarana kredit.
3
Mengingat pentingnya sebuah lembaga perbankan dalam perekonomian, maka diperlukan penilaian kinerja bank. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah dengan rasio rentabilitas. Return On Assets (ROA) merupakan rasio rentabilitas yang dipandang sebagai alat ukur yang berguna karena mengindikasikan seberapa baik pihak manajemen memanfaatkan sumber daya total yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan profit. Peneliti mencoba melakukan penelitian pada salah satu lembaga keuangan yang ada di Tasikmalaya yaitu BPR Pola Dana Tasikmalaya, dimana lembaga ini merupakan salah satu lembaga perbankan. Adapun kegiatan usahanya yaitu menerima dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Penelitian ini ditekankan pada tiga hal yaitu Dana Pihak Ketiga, Penyaluran Kredit, dan Return On Assets (ROA). Fenomena yang terjadi pada BPR Konvensional dengan adanya pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dari penghimpunan DPK dan posisi ROA yang dikatakan masih cukup aman dengan melihat faktor-faktor lainnya, dapat mencerminkan bahwa laba yang didapat dari pendapatan bunga bank pun mengalami pertumbuhan yang searah. Pernyataan Bank Indonesia dalam laporannya tersebut tentunya mencakup PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. Untuk dapat menjawab berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mengangkat judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Penyaluran Kredit Terhadap Return On Assets (ROA)” sebagai judul atas penelitian yang akan dilakukan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Penyaluran Kredit pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. 2. Bagaimana Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. 3. Bagaimana Penyaluran Kredit secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. 4. Bagaimana Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit secara simultan berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. 1.3 Kerangka Pemikiran Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat yang memerlukan modal untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhannya, dimana bank mampu menyediakan modal untuk membantu pemenuhan kebutuhan tersebut. Selain itu, bank dapat diartikan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (SAK, 2007:31.1). Sebagai lembaga yang memiliki peran penting tersebut, maka hal utama yang akan menjadi persoalan bagi sebuah bank adalah masalah dana. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:56) yang dimaksud dana bank adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya dana,
4
bank tidak dapat menjalankan aktivitasnya sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Dana – dana yang dimiliki bank dapat diperoleh dari tiga sumber. Menurut Kasmir (2006:46), sumber dana tersebut berasal dari bank itu sendiri (dana pihak kesatu), dana yang bersumber dari lembaga atau pihak lain (dana pihak kedua) dan dana yang berasal dari masyarakat (dana pihak ketiga). UU No.10 Tahun 1998, mendefinisikan Dana Pihak Ketiga sebagai dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tetapi pada BPR, kegiatan dalam menghimpun dana pihak ketiga ini terbatasi hanya pada simpanan tabungan dan simpanan deposito saja.(Kasmir, 2011:37-38). Dengan adanya dana – dana tersebut, kegiatan penyaluran dana pun akan berjalan dengan lancar. Kegiatan penyaluran dana dapat dilakukan melalui sarana penyaluran kredit yang disediakan oleh bank. Penyaluran kredit menurut PSAK No. 31 (2009:31.3) adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Menurut Dahlan Siamat (2004:165), penyaluran kredit merupakan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Jumlah kredit yang disalurkan oleh suatu bank dapat menunjukkan kemampuan bank tersebut dalam peranannya sebagai perantara keuangan. Selain itu, jumlah kredit yang disalurkan merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan bank. Penilaian ini dapat dilihat melalui salah satu rasio rentabilitas bank yaitu ROA. (Agnes Sawir, 2005:32). ROA merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah laba sebelum pajak dibandingkan dengan rata – rata total aset bank yang dimiliki. (SE BI 13/24/DPNP.2011). Semakin besar ROA maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi dana tersebut dari segi penggunaan aset. Dapat dipahami secara konsep bahwa dana pihak ketiga dihimpun kemudian disalurkan oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk aktiva produktif berupa kredit. Kredit merupakan sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Dana yang tertanam dalam bentuk kredit yang diberikan merupakan bagian terbesar dari aktiva operasional. Kredit inilah yang dimaksudkan dengan total asset yang digunakan untuk menghitung ROA sebuah bank. Oleh sebab itu, setiap perubahan yang terjadi pada jumlah dana pihak ketiga serta jumlah kredit yang disalurkan akan berdampak pula pada perubahan besar kecilnya prosentase ROA suatu bank. 1.4 Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif menurut Moh. Nazir (2003:63) adalah: “Suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
5
Adapun metode studi kasus menurut Moh. Nazir (2003:66) adalah: “Penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas”. 1.5 Analisa Data Dalam penelitian ini tiga variabel, dimana variabel bebas (independen variable) dana pihak ketiga (X1) dan penyaluran kredit (X2), serta variabel terikat (dependen variable) adalah return on assets. Teknik yang dipakai adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) yaitu untuk mengetahui apakah pengaruh seperangkat variabel X (variabel independen) dan mengetahui pengaruh antar variabel X. Pada analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu juga, tujuan dipakainya analisa jalur ini untuk menerangkan pengaruh langsung maupun tidak langsung dari beberapa variabel penyebab tehadap variabel lainnya sebagai variabel terika (variabel independen). 3.4.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1. Penetapan Hipotesis Operasional Pada penetapan hipotesis, hipotesis yang akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian, hipotesis yang digunakan adalah: Ho: ρx2x1 = 0 Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh positif terhadap Penyaluran Kredit pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya . Ha: ρx2x1 0 Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap Penyaluran Kredit pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya . Ho: ρyx1 = 0 Dana Pihak Ketiga secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On Assets pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya . Ha: ρyx1 0 Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya . Ho: ρyx2 = 0 Penyaluran Kredit secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On Assets pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. Ha: ρyx2 0 Penyaluran Kredit secara parsial berpengaruh terhadap Return On Assets pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. b. Secara Simultan Ho: ρyx1=ρyx2 = 0 Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit secara simultan tidak berpengaruh terhadap Return On Assets pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya.
6
Ha: ρyx1=ρyx2
0
Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit secara simultan berpengaruh terhadap Return On Assets PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya.
2.
Penetapan tingkat signifikansi Tingkat signifikan yang digunakan adalah 95% ( = 0,05 ) yang merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata. Dimana metode pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah. 3. Uji Signifikansi a. Secara parsial menggunakan uji t. b. Secara simultan menggunakan uji F. 4. Kaidah Keputusan Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai rs hitung dan rs tabel dengan tingkat signifikan ( = 0,05), dapat dirumuskan sebagai berikut : Secara parsial Tolak Ho jika t < -t ½ atau t > t ½ Terima Ho jika –t ½ t t ½ Secara simultan Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel 5. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak. 1.6 Hasil penelitian 1.6.1 Dana Pihak Ketiga pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya Dana pihak ketiga merupakan simpanan yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk tabungan dan deposito. Atau juga merupakan sumber dana bank yang dihimpun dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk tabungan atau deposito. Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran yang lain, bilyet giro atau surat pemindahbukuan yang lain. Adapun data mengenai dana pihak ketiga yang diperoleh oleh PT BPR Pola dana pada tahun 2011 – 2012 per bulan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Dana Pihak Ketiga pada PT. BPR Pola Dana TAHUN
Bulan
JML DANA PIHAK KETIGA
Perubahan
%
2011
Januari Februari Maret April Mei Juni
1,213,885 1,895,879 1,228,757 1,516,300 1,447,230 2,661,167
681,994 (667,122) 287,543 (69,070) 1,213,937
22 (21) 10 (2) 30
7
2012
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1,878,640 1,458,364 2,209,741 2,101,319 2,765,107 1,910,783 1,430,565 2,231,871 1,638,652 1,974,555 1,884,983 2,870,896 1,678,823 1,909,654 1,638,876
(782,527) (420,276) 751,377 (108,422) 663,788 (854,324) (480,218) 801,306 (593,219) 335,903 (89,572) 985,913 (1,192,073) 230,831 (270,778)
(17) (13) 20 (3) 14 (18) (14) 22 (15) 9 (2) 21 (26) 6 (8)
Sumber : data yang sudah diolah Dari tabel di atas diperoleh bahwa terbesar dari dana pihak ketiga adalah pada bulan Juni tahun 2012 sebesar 2,870,896 dan terkecil pada bulan Januari tahun 2011 yaitu sebesar 1,213,885. 1.6.2
Penyaluran Kredit Pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya Penyaluran kredit merupakan aktivitas bank PT BRP Poladana dengan tujuan adalah memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank, jika bank terus-menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuiditir (dibubarkan). Untuk melihat pemberian kredit dapat dilihat pada tabel di bawah ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Penyaluran Kredit Pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya TAHUN 2011
2012
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
Kredit yang disalurkan 485,000 556,300 631,500 525,000 799,800 847,000 747,500 952,500 605,000 659,500 606,500 519,500 636,500
Perubahan
%
71,300 75,200 (106,500) 274,800 47,200 (99,500) 205,000 (347,500) 54,500 (53,000) (87,000) 117,000
6.85 6.33 (9.21) 20.74 2.87 (6.24) 12.06 (22.31) 4.31 (4.19) (7.73) 10.12
8
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
730,000 672,000 824,000 728,500 955,000 944,000 794,500 724,000
93,500 (58,000) 152,000 (95,500) 226,500 (11,000) (149,500) (70,500)
6.84 (4.14) 10.16 (6.15) 13.45 (0.58) (8.60) (4.64)
Sumber : Data yang diolah Dari tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa penyaluran kredit terbesar adalah pada bulan Juni 2012 sebesar 955.000 dan terkecil diperoleh pada bulan Januari 2011 yaitu sebesar 485.000. 1.6.3 Return On Asset pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya Return On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis Return On assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang yntuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. Untuk melihat data mengenai ROA PT BPR Poladana adalah sebagai berikut Tabel 4.3 Return On Assets PT BPR Pola Dana ROA Bulan
EBIT
TOTAL ASET
Januari 31.195 18,370,000 Februari 63.911 19,582,000 Maret 43.361 30,974,000 April 51.323 104,914,000 Mei 76.500 126,374,000 Juni 88.809 109,034,000 Juli 120.342 80,521,000 Agustus 113.661 105,175,000 September 152.423 72,555,000 Oktober 192.213 459,056,000 November 217.090 68,143,000 Desember 241.836 40,880,000 Januari 21.798 19,815,000 Februari 127.138 197,689,000 Maret 135.943 140,059,000 April 158.632 49,508,000 Mei 217.050 92,244,000 Juni 273.209 42,717,000 Juli 326.697 154,894,000 Agustus 324.019 73,509,000 September 356.892 55,003,000 Sumber : Data yang sudah diolah
ROA
Perubahan
%
0.17 0.17 0.07 0.01 0.02 0.01 0.04 0.01 0.05 0.01 0.04 0.06 1.11 0.05 0.01 0.05 0.06 0.13 0.03 0.00 0.06
(0.00) (0.10) (0.06) 0.01 (0.01) 0.03 (0.03) 0.05 (0.04) 0.03 0.02 1.05 (1.06) (0.05) 0.04 0.02 0.07 (0.10) (0.03) 0.06
(1.25) (43.15) (79.47) 44.83 (27.66) 55.25 (72.09) 78.75 (72.08) 61.63 24.76 89.66 (90.84) (78.89) 75.87 16.03 34.98 (58.40) (80.91) 88.51
9
Dari tabel 4.3 diatas diperoleh Return On Assets (ROA) terbesar adalah pada bulan September 2012 sebesar 3,30% dan terkecil diperoleh pada bulan Januari 2012 sebesar 0,22%. 1.6.4
Pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya Untuk melihat adanya pengaruh besarnya dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit dapat dilihat pada gambar dibawah ini : yx1 = 0.273 X1
X2
Gambar 4.1 Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan Variabel X2 Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, dana pihak ketiga (X1) terhadap penyaluran kredit (X2) adalah sebesar 0,273 atau sebesar 27,3% yang termasuk pada kategori rendah dengan besar pengaruh (R 2) sebesar 0,075 atau 7,5%, artinya penyaluran kredit hanya dipengaruhi oleh dana pihak ketiga sebesar 7,5% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 92,5%. 1.6.5
Pengaruh dana pihak ketiga secara parsial terhadap return on asset pada PT BPR Untuk melihat pengaruh dana pihak ketiga terhadap ROA dapat dilihat dari pencapaian dana pihak ketiga yang telah dilaksanakan dengan pencapaian ROA perusahaan. Dimana pengaruh tersebut dapat pada tabel 4.4 : Tabel 4.4 Pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel penelitian Pengaruh Tidak Pengaruh Langsung Total Pengaruh Langsung Y X1X2 Y = Y X1 Y = (yx1)2 (yx1) (x2X1) (yx2) x 2 0.113
0.058
0.171
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, pengaruh hasil dana pihak ketiga (X1) terhadap ROA (Y) diperlihatkan oleh koefisien beta ( ) (standardized coefficients) setelah dipengaruhi X1 (dana pihak ketiga) sebesar 0.337 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0.114 atau sebesar 11.4% yang berarti bahwa dana pihak ketiga mempengaruhi terhadap ROA sebesar 11.4%. Untuk pengujian secara parsial antara dana pihak ketiga (X 1) terhadap ROA (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika -t½ α > thitung atau thitung > t½ α, maka dengan koefisien beta ( ) = 0,337, diperoleh thitung sebesar 1,608 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai ttabel sebesar 2,101. Sehingga -t½ α < thitung < t½ α,maka thitung < ttabel
10
(1,608 < 2,101) maka menerima Ho atau dengan melihat nilai sig F sebesar 0,125 yang berarti lebih besar dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets (ROA). Hal ini disebabkan karena sumber dana dapat menentukan kelancaran operasi perusahaan. Sumber dana apabila dikelola secara optimal akan dapat menghasilkan laba yang diharapkan oleh perusahaan. Maka dari itu dana yang dikelola oleh PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya kurang optimal sehingga laba yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau kecil. 1.6.6
Pengaruh Secara Parsial Penyaluran Kredit Terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. BPR Poladana Tasikmalaya Untuk melihat pengaruh penyaluran kredit terhadap ROA dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Dimana pengaruh tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel penelitian Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
Y X2 Y = (yx1)2 0.098
0.098
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, pengaruh hasil penyaluran kredit (X2) terhadap ROA (Y) diperlihatkan oleh koefisien beta ( ) (standardized coefficients) setelah dipengaruhi X2 (penyaluran kredit) sebesar 0.313 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0.098 atau sebesar 9.8% yang berarti bahwa penyaluran mempengaruhi terhadap ROA sebesar 9.8%. Untuk menguji tingkat signifikansi antara penyaluran kredit (X2) terhadap return on assets (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika -t½ α > thitung atau thitung > t½ α, maka dengan koefisien beta ( ) = 0,313, diperoleh thitung sebesar 1,492 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai ttabel sebesar 2,101. Sehingga -t½ α < thitung < t½ α, maka thitung < ttabel ( 1,492 < 2,101 ) terima Ho atau dengan melihat nilai sig F sebesar 0,153 yang berarti lebih besar dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain penyaluran kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets (ROA). 1.6.7 Pengaruh Secara Simultan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit terhadap ROA pada PT BPR Poladana. Pengaruh dana pihak ketiga (X1) dan penyaluran kredit (X2) terhadap ROA (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel, dengan menggunakan Path Analysis. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh datadata yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara besarnya dana pihak ketiga dan
11
penyaluran kredit terhadap ROA, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 16.0. Untuk menguji hipotesis maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran didapat nilai koefisien jalur γχ1 sebesar 0,337 dan γχ2 sebesar 0,313. Untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara simultan terhadap return on assets (ROA) dilakukan perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara simultan terhadap return on assets (ROA) dapat penulis sajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No. 1.
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
Y X1 X2 Y (0,337)(0,273)(0,313) x 2 = 0,058
0,113
2
Y X1 Y = (YX1) = (0,337)2 = 0,113
Total pengaruh X1 terhadap Y 2.
0,058 0,171
2
Y X2 Y = (YX2) = (0,313)2 = 0,098
0,098
Total pengaruh X2 terhadap Y
0,098
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
0,269
Pengaruh residu
0,731
100 % - 0,269 Total Pengaruh
1
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel Dana Pihak Ketiga (X1), Penyaluran Kredit (X2), mempunyai pengaruh terhadap Return On Assets (Y) sebesar 0,269 atau 26,9% (Pengaruh X1, X2 terhadap Y). Adapun pengaruh lain yang tidak penulis teliti yaitu sebesar 0,731 () atau 73,1%. Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dimana 2 (ρ YX1X2) yaitu sebesar 0,269 dengan nilai pengaruh (koefisien determinasi = 0,072 atau 7,2%). Untuk pengujian hipotesis secara simultan dengan perumusan hipotesis sebagai berikut : Ho : YX1 = YX2 < 0 Ha : YX1 = YX2 0 Dengan menggunakan rumus:
12
F=
(n k 1)R 2 YX 1X 2 ...........Xk K(1 R 2 YX 1 X 2 ............Xk
Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,307 dengan kriteria penerimaan Ho, jika Fhitung ≤ Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 21 -2-1 adalah sebesar 3,55 sehingga Fhitung < Ftabel, maka terima Ho atau cukup melihat sig F yaitu 0,060 yang artinya dengan lebih besar dari 0,05 (5%). Dikarenakan 3,307 lebih kecil dari 3,55 dan sig F sebesar 0,060, maka Ho diterima atau dengan kata lain Dana Pihak Ketiga (X1), Penyaluran Kredit (X2) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Returrn On Assets (Y) sebesar 0,269 atau 26,9%. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan pada dana pihak ketiga dan penyaluran kredit mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap return on assets (ROA). Semakin meningkat dana pihak ketiga dan penyaluran kredit maka semakin meningkat pula return on assets yang diperoleh PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1, dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat sebagai berikut :
X1
Yx1 = 0.337
x2x1 = 0.273
= 0,731
Y
Yx2 = 0.313 X2
Gambar 4.4
Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1, X2 dengan Y 1.7 Simpulan Hasil analisis serta pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh dana pihak ketiga dan penyaluran kredit terhadap ROA (return on asset) dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahwa dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap penyaluran kredit 2. Dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets (ROA).
13
3. 4.
Penyaluran kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets (ROA) Dana pihak ketiga dan penyaluran kredit secara simultan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
1.8 Saran Dari hasil analisis pada kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Bank a. Diharapkan dapat terus meningkatkan pemberian kredit kepada debitur atau UKM agar dapat meningkatkan pendapatan bank dengan penuh pertimbangan-pertimbangan yang tinggi sehingga dapat meminimalkan atau menghilangkan tingkat risiko kredit atau pengembalian terhadap pinjaman debitur. b. Besarnya penyaluran kredit tergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang dimiliki pihak bank. Untuk menghasilkan laba yang tinggi pihak perusahaan harus selektif dan tepat sasaran dalam menyalurkan kredit, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat terus berjalan. 2. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dapat meneliti lebih lanjut permasalahan kredit dan ROA dengan menambahkan variabel lainnya dan penelitian ini dijadikan bahan acuan atau referensinya.