An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Qur’an & Hadits
MuhaRram
Momentum
Hijrah
Berhijrah
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS An Nisa’ [4]:100)
Hadits
v v v v v v v
Memaknai Tahun Baru Islam Memaknai Hakekat Rukun Islam 10 Perkara Batalkan Syahadat Pentingnya Mengingat Mati Thawaf, Ibadah Paling Tua Pakaian, Kerudung, dan Cadar Berhijrah di Tahun Baru Hijriyah
Umar bin Al Khattab ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrah nya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridha an) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.)
1 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Al-Qur’an
Susunan Redaksi
Info Kegiatan
Kegiatan DKM
November 2011 1. Pembagian Sembako Pembagian sembako yang secara rutin dilakukan setiap bulan, dilaksanakan pada Jumat 25 November 2011. Paket sembako sebanyak 165 paket dibagikan kepada masya rakat yang kurang mampu. Kontributor utama paket sem bako ini adalah DR HM Bhakty Kasry. Untuk itu, kita berdoa semoga Allah swt selalu memudahkan rezekinya, sukses dalam usahanya dan dianugrahi kesehatan yang prima dan mendapat pahala kebaikan serta harta yang barokah. Amin.
2 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
2. Ceramah Ustadz Arifin Ilham Setiap bulan sekali, Ustadz HM Arifin Ilham mempunyai jadwal ceramah taklim rutin di Masjid An-Nuur, yaitu se tiap Sabtu pada pekan pertama setiap bulan. Waktunya ba’da Magrib sampai dengan Isya. 3. Laporan Keuangan DKM per September 2011: Saldo awal September Rp. 40.714.343 Penerimaan infak Rp. 21.603.849 Total Penerimaan Rp. 62.318.192 Total Pengeluaran Rp. 30.474.749 Saldo Akhir per September Rp. 31.843.443
Agenda Desember 2011 Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
Dewan Penasehat: DR H Muhammad Bhakty Kasry Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani Redaktur: Fathurroji NK Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Alex Muharam Photografer: Fathur & Thaif Desain & Layout: Langit Putera Cahya Ditribusi: Muhammad Thaif Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 Email:
[email protected] Website: www.masjidannuur.com
Pengurus DKM Masjid An-Nuur
Mengucapkan
Selamat Tahun Baru 1433 H Semoga Lebih Baik dari Tahun Lalu
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : Ichtiadi, Nuratim, Herman Agus, Suwitno Adi, Thoha Muchtar, Sri Widodo, Dimas, Iqbal, Bambang Bintarno, Yan Kuryana dan Maryono
02
H. Maryono
Dewan Kemakmuran Masjid
09
H. Afif
16
KH. Munawir Aseli
23
H. M. Thamrin
Ketua: Alex BA Muharam Wakil: Sjaiful Atmar, Sekretaris I : Muhammad To’if, Sekretaris II : Nurman dan Keuangan : Dadang S Munir
30
H. Ishak Iskandar
Penceramah Pengajian Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
04
H. FAUZAN ROYANI
11
H. ACHMAD BUCHORI M.
18
H. MISBAH MALIM
25
TAHAJUD
Penceramah Pengajian Dhuha Tanggal 18
Nama Penceramah H. ASEP SUPENA
Sie Sarana & Prasarana. Penanggung jawab: Bambang Wijanarko. Anggota : Doni, Wisnu dan Dodi Sie Peribadatan. Penanggung jawab : Emil Azman. Anggota 1: Syamsudin, Nurman, Syahrul Romdhon dan Syuhada Sie sosial & Keuangan. Penanggung jawab : Yanti Bambang. Anggota : Lehan, Ning Kuryana, dan Yati Sie Pendidikan & Dakwah. Penanggung jawab: Liliek Ichtiadi Anggota : Lina Emil Azman, Adi Sasuci Sabarman, Ninuk Iqbal dan Nunuk Wisnu Bendahara. Penanggung jawab : Ajie K. Anggota : Ellin Susemsiati Remaja Masjid. Penanggung jawab : Teguh SH. Anggota : Dani Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Penanggung jawab : Yan Kuryana UPZIS. Penanggung jawab: Maryono Saliyam. Anggota : Imam Marbot: Nur Hidayat, Dian Santosa, Joko Santoso, Rojak dan Adi
Peristiwa BULAN MUHARRAM
B
anyak peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Muharram ini (khususnya pada tanggal 10 Muharram), di mana pada hari inilah, Allah telah memuliakan Nabi-Nabi dengan sepuluh kehormatan.
1. 2. 3.
Setelah beratus-ratus tahun meminta ampun dan taubat pada Allah, Allah menerima taubat Nabi Adam AS.
Nabi Idris telah di bawa ke langit, sebagai tanda Allah menaikkan derajat beliau. Berlabuhnya perahu Nabi Nuh AS karena banjir yang melanda seluruh alam di mana hanya ada 40 keluarga termasuk manusia binatang saja yang selamat dari banjir tersebut.
4.
Nabi Ibrahim AS dilahirkan dan diangkat sebagai Khalilullah (kekasih Allah) dan juga hari di mana nabi diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Namrud.
5. 6.
Allah mengangkat Nabi Isa AS ke langit, di mana Allah telah menukarkan Nabi Isa dengan Yahuza. Allah juga telah menyelamatkan Nabi Musa AS dari kekejaman Firaun dengan mukjizat tongkat yang mampu membelah lautan dan menjadi ular besar.
7. 8. 9
Allah juga telah menenggelamkan Firaun, Haman dan Qarun beserta harta-hartanya dalam bumi kerana kezaliman mereka. Allah mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan setelah berada selama 40 hari di dalamnya.
Suara Jamaah
Menambah Semangat Beribadah
Ikut Mendukung Program Positif
D
S
engan adanya kegiatan di MAsjid An-Nuur ini, saya pribadi sangat senang dan bersyukur karena bisa menambah semangat untuk melakukan shalat-shalat malam dan berdzikir seperti tahajud berjamaah yang dilaksanakan secara rutin di masjid. Meskipun jarak rumah saya dari rumah ke masjid tidak dekat, namun saya akan terus berupaya untuk tetap semangat dan ikhlas serta bangun lebih awal untuk menuju rumah Allah ini. Insya Allah saya ikhlas semangat dan hanya mengharap ridho Allah dan semoga amal ibadah saya bisa diterima di sisi Allah SWT. Saya terus berdoa, agar kegiatan rutin seperti di masjid ini bisa berjalan dengan lancar dan terus langgeng karena ini sangat bermanfaat kepada jamaah untuk menambah keimanan. Semoga pengajian-pengajian yang diselenggarakan DKM masjid ini mampu menyentuh hati para jamaah sehingga tetap semangat mau melangkahkan kakinya ke masjid ini untuk ikut berjamaah tahajud.v Agus Riyan Jl. Caman Raya
aya pribadi sangat tertarik dengan kegiatan yang terselenggara di masjid ini, dan mudahmudahan selama ini yang telah dilaksanakan oleh pengurus DKM ini mendapat ridho dari Allah SWT dan diberi keberkahan dan kelancaran untuk menjalankan misi yang mulia ini, dan semua pengurus dipanjangkan umurnya serta agar mempunyai motivasi untuk lebih baik dan lebih maju lagi, karena selama saya di sini jarang bahkan sangat jarang menemukan masjid yang mengadakan kegiatan seperti ini, bahkan bisa dihitung dan semoga ini bisa mengadakan kegiatan-kegiatan seperti kajian tafsir Al-Quran dan kitab-kitab klasik secara rutin agar para jamaah terus belajar mengenai kitab dan tafsir Al-Quran. Kepada pengurus khususnya untuk program tahun depan agar bisa mengadakan kajian-kajian kitab dan fokus ustadnya satu dan pelajaran itu berlanjut dan diadakan satu minggu sekali.v Hasyim Tegal Parang Selatan
3 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
. Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman AS.
Kajian Utama
MuharRam Momentum Berhijrah 4 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Momentum perubahan tahun baru hijriyah ini harus menjadi momen kita berhijrah. Pasalnya, dalam catatan sejarah, banyak kemenangan umat Islam terjadi pada bulan Muharram ini.
M
arhaban Tahun Baru Hijriyah 1433. Selamat datang bulan Muharram, sebagai bulan pertama tahun hijriyah. Sebagai umat Islam, kita selalu berdoa agar hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik daripada hari ini. Karena itulah tanda-tanda orangorang yang beruntung. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa memperbaiki amal ibadahnya setiap waktu. Rasulullah SAW membimbing kita untuk senantiasa memperbaiki amal ibadah kita kepada Allah SWT, dan amal ibadah kepada manusia setiap waktu. Tahun baru hijriyah ini harus menjadi momen kita untuk senantiasa berhijrah, hijrah dari keburukan kepada kebaikan, hijrah dari kegelapan menuju cahaya benderang. Menurut DR Hidayat Nur Wahid, makna hijrah adalah kesadaran sejarah dari umat manusia khususnya umat Islam untuk terus-menerus menghadirkan aksi kongkrit meninggalkan segala yang buruk kepada segala yang baik. Itu bisa dilakukan oleh kita sebagai pejabat atau sebagai rakyat, di eksekutif, yudikatif, legislatif, maupun di kepolisian, tentara, hakim, jaksa dan masyarakat umumnya.
Al Quran mengungkapkan dengan jelas, hijrah ini sudah dilakukan, tetapi kebaikan hijrah itu bukan hanya bagi yang telah melakukan yaitu generasi Muhajirin dan Anshar. Artinya, kita juga bisa melakukan hijrah seperti yang mereka dulu lakukan.”Secara kolektif mereka telah melakukan hijrah dari masyarakat yang jahiliyah tidak mengenal hukum, tidak bermoral, ke masyarakat baru yaitu ke masyarakat madaniah, masyarakat yang berperadaban.’’ Dengan hijrah, papar doktor dari Universitas Islam Madinah Saudi Arabia ini, kita diberi kesempatan berperan serta dalam berhijrah. ‘’Dan saya yakin itu bisa kita lakukan. Di Indonesia yang sedang dirundung sekian banyak cobaan ini sesungguhnya tidak lagi memerlukan tambahan masalah, tambahan musibah, tapi yang diperlukan adalah segera hijrah”. “Karenanya, semangat berhijrah harus dihadirkan dalam diri bangsa ini meski dalam kondisi penuh krisis. Bangsa ini harus berhijrah menjadi bangsa yang suka bekerja keras, menghilangkan rasa malas. Karena dengan berhijrah ini, masa depan umat dan bangsa bisa diselamatkan. Mari berhijrah”. Sementara itu KH Anwar Sanusi
mengatakan, menyambut tahun baru Islam 1433 H bisa dengan beragam cara positif, salah satunya adalah dengan menjalankan ibadah shalat malam berjamaah, sebagaimana yang dilakukan oleh para jamaah Masjid An-Nuur di bilangan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur ini. Dalam ceramahnya, Kiai Sanusi menceritakan beberapa hal terkait pesan yang disampaikan Rasulullah kepada beberapa orang Yahudi yang masuk Islam dan mengikuti hijrahnya. Saat itu, cerita Kiai Sanusi, Nabi Muhammad SAW dalam kondisi berlumuran darah usai perang, datanglah 41 orang dari kelompok Yahudi menghadap Rasulullah. Para Yahudi ini mengusap darah yang nampak mengotori kulit Nabi. Rasul pun sedikit terheran, mengapa para Yahudi ini mendatanginya. Rasul pun bertanya kepada mereka, ”Apa maksud kedatangan kalian kesini?”, salah satu perwakilan dari Yahudi menjawab, ”Islamkan kami.” Mereka juga mengatakan bahwa Rasulullah telah tertulis dalam kitab mereka, sehingga mereka meyakini keberadaan Muhammad sebagai Nabi utusan Tuhan. Setelah mereka masuk Islam, mereka ingin berhijrah bersama Nabi. Namun Nabi memberikan persyaratan dalam berhijrah. Syaratnya adalah jangan melakukan syirik kepada Allah, jangan mencuri yang bukan haknya, jangan berzina, jangan membunuh anakanaknya, jangan berbuat dusta yang
K
alau melihat sejarah penetapan kalender Islam (hijriyah), ada beberapa faktor mengapa kalender Islam dibuat. Penetapan tahun baru hijriyah dimulai ketika pemerintahan Umar Ibnu Khaththab memerintah. Hal ini dilakukan karena sejak Islam berkembang hingga masa pemerintahannya belum memiliki kalender sendiri (Islam). Beberapa sahabat mengusulkan agar kalender Islam dihitung dari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau wafatnya. Ada pula yang mengusulkan agar dibuat seperti sistem penanggalan yang berlaku di Persia, memakai kalender kekaisaran Roma (Miladiyah), atau menggunakan sistem Al-Ayyam Al-Arab (peristiwaperistiwa penting yang terjadi di kalangan masyarakat Arab jahiliyah),
Sekilas tentang Kalender Hijriyah atau kalender Masehi seperti umat Nasrani. Namun Umar menolak semua usulan itu karena dianggap masih ada unsur jahiliyahnya. Kalender Islam dimulai sejak hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Mekkah ke Madinah sebagai permulaan sejarah kebangkitan Islam dalam bidang politik, sosial, budaya dan peradaban. Penetapan kalender Islam itu masih diperkuat dengan beberapa riwayat yang menceritakan peristiwa-peristiwa besar dan penting yang mengukir dalam sejarah Islam pada bulan Muharam. Berdasarkan sejarah, sejumlah kemenangan kaum Muslimin diperoleh pada Bulan Muharam mulai dari merebut kota Mada’in, pembebasan Bait Al-Maqdis di Yerussalem, dan membangun kembali Masjid Al-Aqsha. Peristiwa penting lainnya seperti : penciptaan Nabi Adam AS,
Memaknai Tahun Baru Islam
T
ahun baru hijriyah 1433 ini harus menjadi moment umat Islam berhijrah, hijrah dari segi amalaiyah yang tidak baik men-
jadi baik. Memaknai hijrah, menurut Ustadz Drs. H. Kirman Wibowo dari PUSBINTAL TNI-AL Jakarta yang disampaikan dalam pengajian ba’da shalat malam berjamaah pada 27 November 2011. Menurut Ustadz Kirman ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk memaknai tahun baru hijriyah ini, yaitu niat bekerja sebagai ikhtiar, menggeluti pekerjaan yang dibenci nafsu, dan bekerja untuk keselamatan diri dan orang lain. Pertama adalah mengoreksi kembali niat bekerja yang selama ini ada. Jika niat selama ini hanya untuk mencari rupiah, hendaknya diarahkan pada sebagai wujud ikhtiar kepada
selamatnya kapal Nabi Nuh AS dari banjir besar, kelahiran Nabi Ibrahim AS, kesembuhan Nabi Ya’kub AS dari penyakit buta, selamatnya Nabi Yusuf AS dari sumur pembuangan, selamatnya Nabi Musa AS dan pengikutnya dari kejaran Raja Fir’aun di laut Merah. Bahkan Fathul Makkah terjadi pada bulan Muharam. Ketika akan menetapkan kalender Hijriyah, Umar menghindari prilaku yang menyerupai kebiasaan kaum Romawi, Persia dan Nasrani. Keputusan Umar ini sejalan dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan : “Barangsiapa yang menyerupai (bertasyabuh) pada suatu kaum, maka ia termasuk salah seorang dari mereka.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Ath-Thabrani) ”Hijrahlah yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan maka mulailah penanggalan darinya,” tegas Umar. v Allah. Karena Allah sudah mengatur rezeki masing-masing. “Jika selama ini bekerja hanya untuk mengejar dunia, maka mulai sekarang kita niat bekerja semata-maata karena mengarap ridlo Allah,” tuturnya. Kedua adalah menggeluti pekerjaan yang dibenci oleh nafsu. Apa saja yang dibenci oleh nafsu itu adalah sifat qanaah, ikhlas, bersungguhsungguh dan lain sebagainya. Menurut Ustadz Kirman, ketika kita bekerja hindari nafsu tercela dengan cara banyak mengingat Allah atau berzikir. Ketiga adalah bekerja untuk mencari keselamatan diri dan orang lain. Apalah artinya kita bekerja jika kita tidak selamat dari siksa Allah. Begitu juga keluarga dan orang lain harus bisa kita selamatkan, caranya dengan bekerja karena Allah. v
5 | Buletin An-Nuur | Vol.21 Vol.19 /Tahun 03/ 02/ Muharram Dzul Qo’dah1433 1432- Desember - Oktober 2011 2011
mereka ada-adakan dan jangan mendurhakai dalam urusan yang baik. Menurut Kiai Sanusi, hijrah memiliki makna dalam terkait dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Yaitu sebuah perjalanan yang tidak ringan karena mendapatkan tekanan dari penduduk Makkah. Namun setelah hijrah, Nabi menemukan kebaikan saat berada di Madinah. ”Akhirnya di Madinah ini, Nabi mulai menyebarkan Islam, sehingga Islam bisa tersebar seperti yang kita nikmati saat ini,” tuturnya. v
Pengajian
H
ampir seribu jamaah shalat Idul Adha memadati Masjid An-Nuur dan jalanan di kawasan perumahan Permata Timur Kalimalang. Mereka datang dari lingkungan sekitar untuk mendengarkan khutbah Idul Adha yang disampaikan Ustadz HM Arifin Ilham pada Ahad 6 November 2011. Dengan penuh semangat Ustadz Arifin menyampaikan uraian tentang hakekat rukun Islam. Berikut sari dari khutbah tersebut.
dilakukan ketika seseorang bersyahadat. Yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Shalat. Hakekatnya adalah dzikir, karena dalam shalat kita selalu mengingat Allah. Shalat adalah dzikir yang sempurna. Allah akan memperhatikan orang-orang yang menjalankan shalat, seluruh gerak yang dilakukan akan Allah llihat. Hasil dari kesempurnaan shalat ini adalah akhlak yang terpuji. Zakat. Hakekatnya adalah alat untuk menyucikan diri dari kekotoran
6 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Memaknai Hakekat Rukun Islam
Dalam lebaran semua bertakbir, memuji kebesaran Allah. Kemenangan, pengorbanan, merasa dekat dengan Allah dan tunduk dalam irodah dan qudroh-Nya. Tidak ada yang sia-sia Allah menciptakan makhluknya di muka bumi ini, semua dalam irodah dan qudroh-Nya. Syahadat. Hakekatnya adalah jihad. Itu juga yang menyebabkan Abu Jahal tidak berani mengucapkan kalimat syahadat, sebab dalam syahadat ada konsekuensi yang harus
harta sehingga terselamatkan dari dunia dan akhirat. Seseorang yang berzakat akan bida menikmati nikmat Allah yang ia berikan karena bisa saling berbagi. Orientasi hidup hanya untuk Allah, karena dunia hanya sesaat. Puasa. Hakekatnya adalah keikhlasan. Tidak mudah selama 30 hari kita berpuasa, semua itu karena ingin ridlo Allah. Saat puasa, jasad menderita menahan segala bentuk nafsu. Tetapi ruhani bahagia karena dekat dengan Allah dan akan bergembira di akhirat. Haji. Hakekatnya cinta yang diterjemahkan oleh Nabi Ibrahim ketika mendapatkan wahyu untuk menyembelih putra satu-satunya, Ismail. Ibrahim rela mengorbankan Ismail untuk persembahan kepada Allah,
begitu juga Nabi Ismail dengan ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada sang ayah karena perintah Allah. Bulan haji, jutaan umat Islam melakukan ritual ibadah haji di Makkah. Mereka rela mati, meninggalkan keluarga dan harta dan hanya berpakaian ihram. Sedangkan yang tidak berhaji mereka membuktikan kecintaannya kepada Allah dengan berkurban. Hewan kurban akan menjadi saksi di akhirat kelak. Pengorbanan Ibrahim telah diabadikan dalam shalawat yang selalu dibaca ketika kita melakukan shalat, diabadikan dalam surat al-Qur’an, dan Ibrahim dijuluki sebagai bapak tauhid dan bapak para nabi. v
10 Perkara Batalkan Syahadat
P
engajian ba’da Shubuh yang diadakan pada tanggal 30 Oktober 2011 dibawakan oleh Ustadz A.H Ibnu Rahman AlBughuri SHi. Dalam ceramahnya, ia mengangkat tema ‘10 Perkara yang Membatalkan Syahadat’. Tema ini penting sekali untuk membekali Muslim agar benar-benar menjadi mukmin sejati, yang komitmen dengan keislamannya. Pertama, Syirik pada Allah. Sejak dalam rahim, setiap ruh bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Meskipun ia lahir dari seorang yang kafir maka ia tetap fitrah. Orang yang musyrik ini haram berada di surga dan Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa syirik. Kedua, Orang yang menjadi perantara antara dia dengan Allah.
Pentingnya Mengingat Mati
H
idup hanya sebentar, kematian pasti akan menjemput di mana dan kapan pun. Karenanya, manusia hendaknya menyiapkan diri dengan baik selama hidup di dunia. Dalam pengajian bertajuk “Perlu untuk Mengingat Mati” yang disampaikan Ustadz H Fauzan Royani dalam pengajian ba’da Shubuh di Masjid AnNuur Permata Timur pada 20 November 2011 lalu. Ustadz Fauzan mengatakan bahwa manusia memiliki dua dimensi jasmani dan ruhani, keduanya harus selalu diberi perhatian. Bukan hanya jasmani saja yang harus mendapatkan menu sehat agar tubuh menjadi sehat, tapi juga jiwa harus mendapatkan
Misalnya melalui berhalaberhala yang diyakini bisa menyampaikan maksudnya kepada Tuhan. “Dan diantara manusia ada orangorang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” (QS. AlBaqarah [2]: 165) Ketiga, orang yang tidak mengkafirkan orang musyrik dan bahkan membenarkan apa yang mereka yakini sebagai kesyirikan. Keempat, orang yang meyakini ada undang-undang dari pada ajaran Rasulullah sebagai petunjuk Rasul. “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut[309], dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa [4]:51) Kelima, membenci ajaran Rasulullah meski ia mengamalkan maka ia
tergolong orang yang kafir. Keenam, menghina sesuatu dari ajaran Rasulullah. “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS. At-Taubah [9]:65) Ketujuh, mempelajari sihir. Kedelapan, mendukung kemusyrikan dan menolong dalam memusuhi umat Islam. ” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orangorang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah [5]:51) Kesempbilan, meyakini adanya syariah bathin, yang keluar dari syariat Rasulullah dan ikut membenarkan syariat tersebut. Kesepuluh, berpaling dari agama Allah, tidak mempelajari dan tidak mengamalkannya. Menurut Ustadz Rahman, jika aqidah mulai rusak maka segeralah meminta ampun kepada allah dan kembali ke jalan yang benar dan tidak mengulangi lagi. “Insyallah jika kita menghindari sepuluh hal di atas, insyallah akan selamat di dunia,” tuturnya. v
menu sehat sehingga jiwa menjadi jiwa yang tenang. Dalam sebuah hadis dijelaskan, dari Abu Barkah bahwa seseorang bertanya seraya berkata: “Wahai Rasulullah, siapa orang yang terbaik?” Rasulullah menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya”. Ditanya lagi:” Siapa orang yang terburuk?” Rasul menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya”. (HR Ahmad) Dalam kehidupan, manusia tak lepas dari musibah. Musibah sebenarnya kebaikan bagi manusia yang mau mengambil hikmah. Musibah yang ada akan diganti dengan pahala. Semakin besar musibahnya maka semakin besar pahalanya, dan jika kita ridha dengan musibah tersebut maka akan dapat rahmat Allah. ”Sebenarnya musibah itu hanya
cobaan untuk menguji manusia beriman atau tidak,” katanya. Abu Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah: ”Sesungguhnya seseorang telah mempunyai kedudukan di sisi Allah, tapi tidak bisa dicapai dengan amal (ibadah), maka Allah akan senantiasa mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya hingga ia bisa mencapai kedudukan tersebut” (HR. Abu Ya’la) v
7 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Pengajian
Pengajian
Thawaf, Ibadah Paling Tua
8 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
P
engajian setelah qiyamullail dan shalat Shubuh berjamaah di Masjid An-Nuur pada 13 November 2011 diisi oleh penceramah Ustadz H Waliyul Amri. Karena suasana dalam masa haji, maka beliau mengambil tema bahasan seputar thawaf. Dalam ceramahnya, Ustadz Amri mengatakan bahwa wukuf merupakan puncak ibadah haji di Arafah. Arafah memiliki makna berbuat karena sudah tahu. Peristiwa itu terjadi ketika Nabi Adam dan Hawa berada di surga mendapatkan peringatan dari Allah, bahwa tidak boleh mendekati pohon khuldi, namun karena rayuan iblis, keduanya melanggar apa yang dilarang Allah. Peristiwa itu dilakukan oleh Adam dan Hawa, bukannya keduanya belum tahu, namun sudah tahu bahwa jika melakukan itu berarti melanggar perintah Allah. Maka Allah pun menurunkan keduanya ke bumi. Saat keduanya diturunkan ke bumi karena dosanya, situasi bumi masih belum ada tanaman. Keduanya meratapi kesalahan dan menangis selama 200 tahun, hingga air mata Adam dan Hawa menjadi kehidupan bagi tana-
man. Hingga suatu saat, keduanya dipertemukan oleh Allah di Jabal Rahmah di padang Arafah. Ustadz Amri menjelaskan, dari peristiwa tersebut, ketika para jamaah haji ke Arafah, tujuannya untuk memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang selama ini mereka lakukan, terutama dosa-dosa yang mereka sebenarnya tahu apa yang mereka lakukan adalah melanggar perintah Allah. ”Ketika akan melakukan ibadah haji, hendaknya tidak menunggu jiwa bersih dari dosa. Karena umur seseorang tidak ada yang tahu kapan akan menjemput, maka jika diberi kesempatan dan mampu untuk berhaji maka segera tunaikan ibadah haji,” terangnya. Pertemuan antara Adam dan Hawa menjadikan keduanya bersemangat untuk menjalin kehidupan baru. Lalu mereka melakukan thawaf di Ka’bah. Maka thawaf sebenarnya ibadah paling tua dalam Islam. Selain manusia, para malaikat sebelum manusia diciptakan sudah menjalankan thawaf di Baitul Makmur
(’Arsy). Karena ada malaikat yang tidak dapat kesempatan thawaf, maka malaikat mengusulkan untuk membuat duplikat Ka’bah yang dibuat oleh malaikat Jibril. Maka ketika manusia thawaf, setiap saat ada 70 ribu malaikat yang ikut berthawaf. Sebenarnya tak hanya para jamaah haji yang sedang melakukan thawaf, pada dasarnya kita setiap hari juga melakukan thawaf. Manusia berasal dari tanah, maka kita akan kembali ke tanah, ketika kita kecil kita hanya dibedong, maka ketika mati nanti kita hanya memakai sehelai kain kafan, ketika kita lahir menangis saat mati kita akan ditangisi, dan lain sebagainya. Ustadz Amri juga menjelaskan bahwa saat kita berada di rumah, kita juga selalu melakukan thawaf dalam bentuk dari rumah kembali ke rumah. Seberapa jauh kita bekerja dan bepergian, pastinya akan kembali ke rumah berkumpul dengan keluarga. v
Spirit Muharram
S
eiring bergulirnya waktu, tahun berganti dari 1432 Hijriyah kini 1433 Hijriyah, saatnya membenahi diri agar dapat meraih kehidupan yang lebih bermakna menuju pribadi berkualitas yang tangguh. Sehingga kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat akan terwujud. Dalam historis Islam perhitungan tahun ditandai dengan peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah saw beserta para shahabat dari Me-
kah menuju Madinah. Di dalamnya memiliki nilai dan pesan perubahan ke arah positif. Hikmah yang terkandung di dalam peristiwa hijrah antara lain : Pertama, Titik awal kebangkitan Islam, yang semula di Mekah pengembangan dakwah Islam terhalang oleh kekerasan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. Kedua, Memiliki nilai semangat perjuangan yang tak mengenal lelah apalagi putus asa, selalu optimis untuk menatap ke depan dalam kehidupan yang lebih baik. Ketiga, Mengandung nilai-nilai persatuan (ukhuwah insaniyah dan ukhuwah Islamiyah) Hijrah bukan sekedar menyelamatkan diri, keluarga dan harta benda. Momentum hijrah ditunjukkan dengan berbagai sikap dan perilaku yang lebih positif, menjadi muslim
yang benar-benar taat dan patuh pada aturan yang diterapkan Allah baik yang telah di muat dalam Kitab Al-Qur’an maupun melalui penjelasan serta perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hijrah menunjukkan sikap terpuji mulai dari hal yang kecil; misalnya makan minum sambil duduk, tidak mencela makanan, tidak berlaku mubadzir (sikap konsumtif), tidak merendahkan orang lain, suka memaafkan kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan diri sendiri, mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat. Padahal waktu kita di dunia terbatas diberikan oleh Allah SWT. Mungkinkah Muharram tahun depan kita masih berada di tengah keluarga, teman, relasi, atau kita sudah berada dalam balutan kain putih yang terbaring di gelapnya liang lahat..?! Karena itu mari gunakan tahun ini menjadi momentum untuk berhijrah. vOleh: Ustadzah Hj Witra Moerad
Pakaian, Kerudung, dan Cadar Assalamu’alaikum wr. wb Bagaimana menutup aurat yang benar bagi Muslimah?
K
Ketika Rasulullah diutus Allah di kota Makkah, peradaban manusia saat itu sangatlah ‘rusak’. Kaum jahiliyah terbiasa membuka aurat. Dalam Al Qur’an, Allah menyebutnya dengan “tabarruj al jahiliyyah”, yakni bebas membuka aurat ala jahiliyyah. Bahkan mereka thawaf mengelilingi Ka’bah dengan telanjang. Saat itulah Nabi diperintahkan untuk mendakwah kaumnya, khususnya para wanita agar menutup aurat secara sempurna. Ada dua tahapan besar berurutan perintah menutup aurat. Pertama, dengan memakai kerudung yang lebar dan menjulur sampai ke dada (khimar) atau kerudung. Dalam syariat Islam, kerudung boleh menampakkan muka dan kedua telapak tangan. Dalam An Nur ayat 31: “… dan hendaklah mereka menutupkan kain
kerudung ke dada mereka,……”. Dalam Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Dalam ayat ini, istilah yang dipakai Al Qur’an adalah “jilbab”. Syariat Islam berdasarkan hadis Imam Bukhari mengartikan “jilbab” sebagai pakaian longgar yang dapat secara sempurna menutup kepala, muka, dan dada. Kesimpulannya, paling tidak ada dua jenis pakaian yang wajib dipilih oleh muslimah sebagai penutup aurat mereka, yaitu; “khimar” atau “jilbab”. Akhir-akhir ini ada ‘segelintir’ ulama memfatwakan menutup aurat bagi wanita hukumnya tidaklah wajib. Karena perintah tersebut hanya memakai kata “qul” yang berarti “katakanlah”, bermakna sebuah ‘himbauan’ saja, boleh dikerjakan dan
HIJRAH
boleh juga ditinggalkan. Kami menentang keras pendapat ini! Sebab, selain menentang hadis-hadis shahih, juga menentang kesepakatan para ulama sedunia selama 1400 tahun lebih. Andaikata setiap kata “qul” dimaknai himbauan saja, maka akan hancurlah keimanan seluruh umat Islam sedunia. Contoh surat Al Ikhlas, “Qul huwallahu ahad”, artinya: “Katakanlah, Allah itu Esa”. Jika ‘qul’ dimaknai sebagai himbauan saja, berarti umat Islam boleh memilih antara menerima Allah itu sebagai Tuhan satu-satunya atau boleh menolaknya. Akhirnya, mari renungkan “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” Artinya, wanita muslimah yang shalihah adalah perhiasan berharga di dunia ini. Bagaimanakah kita menjaga perhiasan yang paling indah yang tentu sangat mahal harganya ini? v
Nurani
Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
S
elamat datang Tahun Baru Hijriyah 1433 H. Di antara tanda-tanda orang bertaqwa yang cerdas, masa yang akan datang harus lebih baik dari sebelumnya. Kita harus mengambil momentum strategis untuk menegakkan kalimatullah di muka bumi ini sebagai tonggak ukhuwwah Islamiyyah. Ada dua pendekatan dalam perhitungan tahun, berdasar peredaran matahari (solar system) pada masehi, dan berpatokan pada peredaran bulan (lunar system) untuk hijriyah. Agama Islam menggunakan kedua sistem ini. Misalnya untuk waktu shalat mempergunakan siklus matahari. Sementara ibadah puasa, haji dan zakat berpatokan pada waktu bulan. Perhitungan kalender Masehi dimulai setelah lahirnya Nabi Isa AS, oleh kaum Nasrani berikut dengan nama-nama bulannya. Sementara kalender Hijriyah dimulai perhitungannya setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah yang ditetapkan oleh kha-
lifah Umar bin Khattab. Seperti firman Allah SWT. QS Al Israa’[17]: 12, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan...”. Dalam QS At Taubah [8]: 36, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (Muharram, Rajab, Dzulkaedah, Dzulhijjah)......”. Momen hijriyah ini seharusnya memberikan makna hijrah pada tiga hal, yakni berhijrah dengan hati, pikiran dan perbuatan. Hijrah dengan hati bermakna mensucikan hati dari sifat-sifat tercela. Hanya hati yang suci dan beninglah yang mampu menangkap cahaya ilahi. Hijrah dengan pikiran dapat dila-
kukan melalui belajar untuk selalu berfikir positif (husnuzhzhan). Belajar menyingkapi hikmah di balik suatu peristiwa. Selain itu, jangan cepat mengambil kesimpulan dengan hanya berprasangka, tetapi telitilah informasi dan data yang ada untuk betul-betul dianggap sebagai fakta dan berita. Sedangkan hijrah dengan perbuatan, memperbaiki mutu dari setiap tindakan dan perbuatan. Jadikan mutu dan intensitas komunikasi dengan Allah meningkat. Begitu juga komunikasi dengan manusia (hablum minannaas). Semoga setiap detik berlalu merupakan saat-saat kita untuk berhijrah menuju ridha Allah. Dan semoga Allah membukakan hati dan pikiran kita untuk merenungi apa sesungguhnya arti dan esensi dari hijrah ini dalam rangka meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah Swt, amin ya rabbal ‘alamin . Wallaahu a’lam. v
9 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Hamba Allah
Diasuh Oleh: KH Tengku Zulkarnain (Wakil Sekjend MUI Pusat)
Jejak Rasul
Hijrah Pertama Rasulullah
10 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
S
etelah mengalami tahun kesedihan, Allah memerin tahkan Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Malam itu, Rasulullah didatangi malaikat Jibril yang menyampaikan, “Wahai Rasulullah! Janganlah engkau tidur malam ini di atas tempat tidur. Sesungguhnya Allah menyuruh engkau berangkat hijrah ke Madinah.” Sementara itu, para pemuka Quraisy sudah berniat akan membunuh Rasul. Mereka menyiapkan 12 pemuda pilihan dari tiap-tiap suku untuk membunuh Nabi. Ketika mereka menunggu di depan pintu rumah Rasul, Rasulullah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, ”Berbaring-
lah di tempat tidurku, dan gunakanlah selimut yang biasa kugunakan, Demi Allah, kau akan aman dari mereka.” Ali pun berbaring di tempat tidur Rasulullah. Lalu Rasulullah keluar dan mengambil segenggam pasir dan meniupnya ke arah udara. Lalu ia mengambil segenggam lagi dan menaburkannya di kepala para pemuda tersebut. Dengan kekuasaan Allah, para pemuda tersebut tidak dapat melihat Muhammad. Ketika para pemuda sadar, ada seorang lelaki melewati mereka dan bertanya, ”Apa yang kalian tunggu di depan rumah Muhammad?” mereka menjawab, ”Kami menunggunya keluar dari rumah,” laki-laki tersebut
berkata, ”Kalian tertipu, Muhammad sudah lewat dihadapan kalian, ia dan sahabatnya sudah pergi meninggalkan Makah sekarang.” Para pemuka Quraisy pun mengamuk dan membuat sayembara. Barangsiapa berhasil menangkap Rasulullah dan Abu Bakar, akan dihadiahi 100 ekor unta. Maka para penduduk Makkah dengan segera berbondong-bondong, mencari beliau dan sahabatnya. Rasulullah meninggalkan rumah dan menuju rumah Abu Bakar pada 27 Shafar tahun 14 dari Nubuwwah. Kemudian dengan para sahabat meninggalkan Makah dengan diam-diam. Mereka menuju ke bukit bernama Bukit Tsur, mereka sembunyi di Gua Tsur selama 3 malam. Selama perjalanan dari Makah ke Madinah banyak sekali cobaan menghadang. Seusai shalat Jum’at, Nabi dan para sahabatnya memasuki Madinah, maka usailah perjalanan hijrah beliau yang ditandai dengan sampainya Nabi di kota penuh berkah, yang nantinya menjadi tempat tinggal beliau dan para sahabat, Madinah AlMunawarah. v
Sahabat
U
murnya baru 18 tahun, namun ia dipercaya Rasulullah untuk memimpin perang melawan pasukan terkuat saat itu, Romawi, dialah Usamah bin Zaid. Tak pelak, kritikan pun datang dari sebagian sahabat Rasul, di antaranya Aiyasy bin Abu Rabi’ah RA. Namun semua sadar ketika keimanannya meningkat. Ketika Usamah beranjak dewasa, tampak dalam dirinya kemuliaan perangainya dan besar wibawanya di mata para sahabat, ia sosok yang sangat cerdas, wara’ juga pemberani yang tidak dimiliki oleh para sahabat lain. Saat perang Uhud, Usamah bersama beberapa pemuda menghadap Rasulullah untuk diperbolehkan mengikuti jihad, dan Usamah termasuk orang yang ditolak Rasulullah karena dia masih sangat kecil untuk mengikuti peperangan. Ketika perang Khandaq, Usamah bersama beberapa pemuda minta diizinkan berperang dan akhirnya
Usamah bin Zaid: Muda Memimpin Perang
Rasulullah menyetujuinya sedangkan pada saat itu Usamah masih berumur lima belas tahun. Kiprah keberanian Usamah juga terlihat ketika di medan Hunain, Usamah tetap tegar di medan perang bersama para sahabat di antaranya Abbas dan Abi Sofyan untuk menemani Rasulullah dalam melawan kaum kafir. Begitu juga ketika perang Mu’tah, Usamah ikut serta di dalamnya.
Ketika Rasulullah sakit, beliau memerintahkan Usamah untuk menyiapkan pasukan ke Romawi. Hingga akhirnya Rasulullah wafat, estafet kepemimpinan tetap dipegang Usamah. Pasukan Usamah pun bergerak menuju Romawai, dan mereka pun berhasil menguasai beberapa daerah di Palestina juga menghancurkan kewibawaan Romawi yang pada waktu itu ditakuti oleh lawan-lawan perang. v
Penyejuk Hati
Berhijrah di Tahun Baru Hijriyah
S
elamat datang Tahun Baru Hijriyah 1433 H. Mengawali tahun baru ini harus disikapi dengan hati yang bersih. Semua kita ingin ada perubahan. Menyongsong tahun depan yang lebih baik. Marilah pada malam tahun Baru nanti kita berzikir bersama semakin mendekatkan diri kita pada Allah SWT. Tahun ini mari kita bisa menghargai sisa umur yang ada. Perlu tertanam dalam diri bahwa bertambahnya tahun atau umur, berarti semakin pendek dan semakin habis umur manusia di dunia ini. Hal yang harus dijalankan dalam mengisi umur ini adalah berbuat kebajikan yang diawali dengan bertaubat dengan hati yang bersih. Umat harus bertaubat, pemerintah harus bertaubat. Kalau kita semua ingin berubah menjadi lebih baik di masa-masa mendatang, maka bertau-
batlah. Pertaubatan harus dilakukan dengan sepenuh hati dan sebenarbenarnya atau disebut sebagai taubatan nashuha. Pertaubatan sebaiknya langsung diikuti dengan memperbaiki keimanan, berbuat amal kebajikan, mencintai sesama, saling membantu sesamanya serta bekerja keras. Langkah yang dinilai juga penting adalah terus berupaya menjaga hubungan baik secara vertikal dengan Sang Pencipta maupun secara horisontal dengan sesama. Tahun baru hijriyah harus menjadikan kita segera berhijrah. Hijrah ruhiyah, aqliyah, lisaniyah, dan jasadiyah, semua harus dilakukan. Hijrah ruhiyah, semakin mendekat kepada Allah. Hijrah aqliyah, semakin pandai membaca peringatanperingatan Allah dari bahasa-bahasa alam ini. Kemudian, hijrah lisaniyah, dan jasadiyah perbanyaklah bicara kebaikan, jangan berdusta, berghibah,
menghina, memfitnah, dan jangan sumpah palsu. Marilah kita introspeksi diri, bermuhasabah, berzikir, dan beristighfar (memohon ampunan) kepada Allah. Hijrah, meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah dan melaksanakan totalitas segala perintah dari Allah. Jadi, hijrah jangan hanya dimaknai secara fisik, hijrah itu pindah dari Makah ke Madinah. Hijrah itu minazh zhulumaati ilannuur, dari kegelapan menuju cahaya-Nya, serta dari kemaksiatan kepada ketaatan. v
Ilmuwan Muslim
Omar Khayyam Ahli Astronomi
Abul Wafa Al-Buzjani Ahli Matematika
O
A
mar Khayyam yang memiliki nama asli Ghiyath Al-Din Abu’l-Fath Umar ibn Ibrahim Al-Nisaburi Al-Khayyami ini ahli matematika dan astronomi. Dia juga memiliki nama besar dalam karya sastra. Dia lahir di Khorassan, Iran pada pertengahan abad ke-11. Dalam situasi politik yang tak stabil Khayyam menjalani hidupnya. Hidup yang begitu susah, kecuali mereka yang memiliki hubungan kuat dengan penguasa. Dia memiliki kemampuan kajian astronomi. Namun kemampuan ini belum cukup sempurna akibat keadaan politik yang tak menentu. Ketika Omar berusia 25 tahun, lahirlah karya monumental di bidang aljabar, “Treatise on Demonstration of Problems of Algebra”. Khayyam berjaya membuat jadual astronomi dan melakukan perubahan pada perhitungan kalender pada 1079. Khayyam menghitung masa satu tahun adalah 365 hari. Banyak ilmuwan memuji dan memberi komen atas kecemerlangan Khayyam ini. v
bul Wafa Al-Buzjani adalah ahli matematika Muslim fenomenal di era keemasan Islam. Pada abad ke-10 M, peradaban Islam memiliki seorang matematikus yang tak kalah hebat dibandingkan Khawarizmi. Abul Wafa telah berjasa melahirkan sederet inovasi penting bagi ilmu matematika. Ia tercatat menulis kritik atas pemikiran Eucklid, Diophantos dan Al-Khawarizmi, sayang risalah itu telah hilang. Sang ilmuwanpun mewariskan Kitab Al-Kami (Buku Lengkap) yang membahas tentang ilmu hitung (aritmatika) praktis. Kontribusi lainnya yang tak kalah penting dalam ilmu matematika adalah Kitab Al-Handasa yang mengkaji penerapan geometri. Ia juga berjasa besar dalam mengembangkan trigonometri. Abu Al-Wafa, terlahir di Buzjan, Khurasan (Iran) pada 10 Juni 940/328 H. Ia belajar matematika dari pamannya bernama Abu Umar Al-Maghazli dan Abu Abdullah Muhammad Ibn Ataba. Sedangkan, ilmu geometri dikenalnya dari Abu Yahya Al-Marudi dan Abu Al-Ala’ Ibn Karnib. Ia tutup usia 15 Juli 998 M di kota Baghdad, Irak. Namun, hasil karya dan pemikirannya hingga kini masih tetap hidup. v
11 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Oleh: Ustadz H Muhammad Arifin Ilham
12 | Buletin An-Nuur | Vol.21 /Tahun 03/ Muharram 1433 - Desember 2011
Galeri
1
2
3
4
1) Panitia Qurban Masjid An-Nuur. Tahun ini, Masjid An-Nuur menyembelih 9 ekor sapi dan 26 ekor kambing. 2) Jamaah ibu-ibu Majelis Taklim Choirun Nisa, usai pengajian Dhuha oleh Ustadzah Hj Witra Moerad. 3) Majelis Taklim Choirun Nisa di depan Masjid An-Nuur. 4) Suasana jamaah shalat Idul Adha di Masjid An-Nuur di jalanan Perumahan Permata Timur. 5) Ustadz H Kirman Wibowo (berdiri urutan 4 dari kanan) bersama para jamaah setelah melaksanakan shalat malam berjamaah dilanjutkan pengajian dan shalat Shubuh berjamaah.
5