REVISI Kode/Rumpun Ilmu : 562 / Akuntansi
USUL PENELITIAN
ANALISA PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN YANG DIBAYARKAN PADA PERUSAHAAN TERBUKA (TBK) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2010-2013
TIM PENGUSUL
Rina Walmiaty Mardi, SE, Msi Ak Cahyoginarti, SE, Msi Ak
0025107306 (Ketua) 0023066606 (Anggota)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERBANKAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN JUNI 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mencari berbagai macam rasio. Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan sering disebut faktor fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Investasi merupakan komitmen atas sejumlahdana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor.Untuk mengurangi risiko tersebut, investor memerlukan berbagai macam informasi yang tercermin dalam laporan keuangan. Investasi merupakan komitmen atas sejumlahdana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor. Untuk mengurangi risiko tersebut, investor memerlukan berbagai macam informasi yang tercermin dalam laporan keuangan. Perusahaan merupakan kesatuan entitas antara pengelola perusahaan dengan
pihak-pihak
yang
berkepentingan
dengan
perusahaan
tersebut
(stakeholders). Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang dapat diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan harus dapat mengalokasikan laba bersihnya dengan bijaksana untuk memenuhi kepentingan pemegang saham dan perusahaan itu sendiri. Stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan, Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan indikator utama dari kemampuan
1
perusahaan untuk membayar dividen, sehingga profitabilitas sebagai faktor penentu terhadap dividen. Dividen merupakan pendapatan bagi investor yang dibagikan perusahaan dari perolehan laba perusahaan.Dividen juga mencerminkan informasi tentang kinerja perusahaan.Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Setiap pemegang saham mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkannya dalam sebuah perusahaan tertentu. Bagi para pemegang saham, dividen merupakan tingkat pengembalian dari investasi mereka berupa kepemilikan saham tersebut. Investor ingin memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return), baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli (capital gain). Para investor yang tidak bersedia mengambil risiko mempunyai pandangan bahwa semakin tinggi tingkat risiko suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai hasil atau return terhadap risiko tersebut. Selanjutnya, dividen yang diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima di masa yang akan datang. Dengan demikian, investor yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividen daripada capital gain. Para pemegang saham pada umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga akan mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya. Keputusan akhir untuk membagi dividen tunai berada sepenuhnya ditangan manajemen perusahaan, khususnya pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2
Kebijakan dividen merupakan keputusan tentang laba yang diperoleh perusahaan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan oleh perusahaan dalam bentuk laba ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa datang (Sartono, 2001:281). Kebijakan dividen dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham.Dividen tunai umumnya lebih menarik bagi pemegang saham dibandingkan dengan dividen saham. Perusahaan
yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tidak semuanya
membagikan dividen kepada para pemegang saham, baik itu dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertimbangan-pertimbangan perusahaan dalam membuat kebijakan pembayaran dividen kepadapemegang sahamnya. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sektor yangpaling banyak membagikan dividen dari tahun 2010 hingga tahun 2013 adalah sektor
keuangna/perbankan sebanyak 20 perusahaan, sedangkan
sektor yang paling sedikit dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham adalah sektor properti yaitu sejumlah 1 perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Sektor dan Jumlah Perusahaan Terbuka Yang Membagikan Dividen Tunai Periode Tahun 2010-2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Sektor Infrastruktur Keuangan Manufaktur Perdagangan Pertambangan Pertanian Properti TOTAL
Jumlah 3 20 7 8 5 2 1 46
Sumber: www.idx.co.id (Juni 2014, diolah peneliti)
3
Kinerja keuangan rata-rata perusahaan terbuka berdasarkan laporan keuangan periode 2010-2013dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel l.2 Rata-Rata Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning per Share (EPS) dan Dividen Tunai Perusahaati Terbuka yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2010-2013 No.
Kinerja
2010
2011
2012
2013
1
Return on Assets (%)
9.08
12.25
12.26
17.18
2
Return on Equity (%)
24.74
26.13
26.14
34.17
3
Net Profit Margin (%)
9.70
11.90
11.99
13.63
4
Earning per Share (Rp)
99.92
429.47
429.47
424.71
5
Dividen Tunai (Rp)
150.30
185.25
185.29
276.95
Sumber: www.idx.co.id (juni 2014, diolah peneliti)
Tabel
1.2
menunjukkan
perusahaan dapat dilihat
bahwa
perkembangan
kinerja
keuangan
faktor profitabilitas yang memengaruhi dividen
berfluktuasi selama tahun 2010-2013 Hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2010-2013, Return on Assets (ROA) mengalami kenaikan nilai dari 9,08% menjadi 12,25%. Return on Equity (ROE) juga mengalami kenaikan nilai dari 24,74% menjadi 26,13%. Net Profit Margin (NPM) mengalami kenaikan dari9,70% menjadi 11,90%. Pada Earning per Share (EPS) terjadi kenaikan nilai dari Rp.99,92 menjadi Rp.429,47. Dividen yang diterima mengalami peningkatan dari Rp.150,30 menjadi Rp.185,25. Return on Assets (ROA) mengalami kenaikan nilai dari 12,26% menjadi 17,18%. Return on Equity (ROE) juga meengalami kenaikan nilai dari 26,14% menjadi 34,17%. Net Profit Margin (NPM) mengalami kenaikan dari 11,99% menjadi 13,63%. Pada Earning per Share (EPS) terjadi penurunan nilai dari Rp.429,47 menjadi Rp.424,71. Sehingga pada dividen yang diterima mengalami peningkatan dari Rp. 185,29 menjadi Rp.276,95 pada tahun 2011-2012.
4
Return on Assets (ROA) mengalami penurunan nilai dari 17,18% menjadi 13,87%. Begitu juga dengan Return on Equity (ROE) yang mengalami penurunan nilai dari 34,17% menjadi 29,39%. Net Profit Margin (NPM) juga mengalami penurunan dari 13,63% menjadi 10,84%. Earning per Share (EPS) terjadi penurunan nilai dari Rp.424,71 menjadi Rp.410,65, Sebaliknya dividen yang diterima mengalami peningkatan dari Rp.276,95 menjadi Rp.394,06 pada tahun 2012-2013. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diteliti pengaruh variabel-variabel profitabilitas yang diukur dengan' (1) Return on Assets (ROA), (2) Return on Equity (ROE), (3) Net 'Profit Margin (NPM), dan (4) Earning per Share (EPZ) terhadap dividen yang dibayarkan. Sehingga dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Dividen yang dibayarkan Pada Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2010-2013.”
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap dividen yang dibayarkan pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
5
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk a. Bagi Perusahaan (Emiten) Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan salah satu rekomendasi atau bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen, Diharapkan dapat membantu
manajer
keuangan
dalam
nengambilan
keputusan
untuk
menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen tunai bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif dalam bursa perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Diharapkan investor dapat melakukan prediksi pendapatan dividen (terutama dividen tunai) yang akan diterima oleh pemegang saham biasa. c. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilrnu pengetahuan dan menambah wawasan dalam menganalisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap pendapatan dividen tunai bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif dalam bursa perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). d. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh rasio profitabilitas terhadap dividen tunai.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Saham Saham merupakantanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas (Anoraga, 2004:54). Saham juga dapat didefenisikan sebagai penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2004:6).
2.1.1. Jenis Saham Ada dua jenis saham yang umumnya diperdagangkan dalam bursa yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefered stock).Saham biasa (common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila peruyahaan tersebut dilikuidasi.Sedangkan saham preferen (prefered stock) adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, antara lain (Darmadji dan Fakhruddin, 2004:6-7): 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim: a. Saham Biasa (Common Stock) Saham biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan, Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian pendapatan tetap atau dividen dari perusahaan serta kewajiban menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
7
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dimiliki. Semakin banyak persentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan. Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas.Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut. b. Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akanmendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusaha sekuat tenaga untuk untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser. Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan Saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan rnembayar dividen.Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. c. Pemilik Saham Individu / Perorangan dan Organisasi / Perusahaan Pemilik saham individu adalah orang perorangan non badan usaha yang menanamkan sejumlah uang yang dimilikinya ke pasar modal dengan ekspektasi mendapatkan laba keuntungan yang lebih tinggi daripada menabung di bank.Sedangkan pemilik saham organisasi, instansi atau perusahaan adalah badan usaha yang mengelola sebagian atau seluruh modal yang dimilikinya
8
untuk dikelola di pasar modal untuk mendapatkan, keuntungan yang besar secara profesional. 2. Ditinjau dari cara peralihannya: a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) Pada
saham tersebut tidak tertulis
nama pemiliknya,
agar
mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Saham Atas Nama (Registered Stocks) Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
2.2 Pengertian Dividen Dividen adalah bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegang, baik dalam bentuk dividen tunai maupun dalam bentuk dividen saham. Dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah dalam bentuk kas.Yang perlu diperhatikan pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.Dividen Tunai (Cash Dividend) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai.Sedangkan Dividen Saham (Stock Dividend) merupakan dividen yang di bayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel pengembalian utama dimana pemilik dan investor akan menentukan nilai saham. Dividen tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Laba ditahan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen, karena laba ditahan merupakan bentuk pembiayaan intern (Sundjaja dan Barlian, 2002:332). Dividen perusahaan sangat berkaitan dengan performance perusahaan atau kinerja perusahaan (Anaroga, 2004:81), Semakin baik kinerja suatu perusahaan
9
maka dividen yang dibayarkan semakin tinggi, sebaliknya apabila kinerja suatu perusahaan buruk maka semakin rendah tingkat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan bentuk-bentuk tertentu dalam pembayaran dividen. Dividen dapat dibayarkan dalam bentuk dividen, tunai (cash dividend), dividen dalam bentuk aktiva yang lain (property dividend), dividen dalam bentuk surat hutang (notes), ataupun dividen dalam bentuk saham (stock dividend). Dividen merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada
para
pemegang
saham
setiap
tahun.
Dengan
begitu,
investor
akanmemperoleh dividen jika perusahaan berhasil membukukan laba. Sebaliknya jika perusahaan tidak mendapatkan keuntungan di tahun sebelumnya maka investor tidak akan memperoleh dividen. Namun, tidak setiap perusahaan yang mengalami keuntungan akan selalu membagi dividen, karena ada juga perusahaan yang untung tapi tidak membagikan dividen dengan atasan keuntungan akan dimanfaatkan untuk ekspansi usaha. Setiap investor yang membeli saham di pasar, paling tidak ada dua ekspektasi yang melekat.Pertama, investor berharap harga saham yang dibelinya naik sehingga blsa menikmati capital gain.Ekspektasi kedua, investor berharap mendapat dividen dari perusahaan atauemiten. 2.2.1. Tujuan Pembagian Dividen Adapun tujuan dari pembagian dividen adalah sebagai berikut; a.
Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham, karena tingginya dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham.
b.
Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya dividen, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor
c.
Sebagian investor memandang risiko dividen adalah lebih rendah dibanding risiko capital gain.
10
d.
Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan Tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi.
e.
Dividen dapat digunakan sebagai
alat komunikasi antar
manajer
dan
pemegang saham.
2.2.2. Teori Dividen Ada beberapa teori dari preferensi investor tentang pembayaran dividen, antara lain (Brigham dan Houston, 2012:66-67): 1. Teori Ketidak relevanan Dividen Teori yang dikemukakan oleh Miller dan ModigHani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan risiko bisnisnya. Dengan kata lain, mereka berpendapat bahwa pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan. 2. Teori Bird in the Hand Teori yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner.Mereka berpendapat bahwa tingkat pengembalian atas ekuitas akan turun apabila rasio pembagian dividen dinaikkan karena para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dividen daripada pendapatan dari keuntungan modal (capita! gain). 3. Teori Preferensi Pajak Teori yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada tinggi.Hal ini karena adanya pajak yang dikenakan pada dividen. Investor menganggap bahwa pertumbuhan laba mungkin dianggap mcnghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal (capital vain) yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya lebih tinggi.
11
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.antara lain (SundjajadanBarliana, 2010:339): a. Peraturan Hukum 1. Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa dividen dapat dibayar dari laba tahun lalu dan laba tahun berjalan. 2. Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal dengan melarang pembayaran dividen yang berasal dari modal. 3. Peraturan mengenai tidak mampu bayar artinya perusahaan boleh tidak membayar dividen jika tidak mampu. b.Posisi Likuiditas Perusahaan Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Karena cash divident merupakan arus kas kerluar bagi perusahaan, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya memiliki dividend layout ratio yang kecil, sebab sebagian laba digunakan untuk menambah likuiditas, Perusahaan yang sudah mapan dengan likuiditas yang baik cenderung mcmberikan dividen lebih besar. (Sartono, 2010:293). c. Posisi Solvabilitas Perusahaan Perusahaan yang berada dalam kondisi insolvensi atau solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba.Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki struktur modal perusahaan. d. Membayar Pinjaman Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor berupa hutang, yaitu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau untuk pembayaran lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan
cadangan-cadangan
untuk
12
melunasi
pinjaman.
Jika
diputuskan bahwa pinjaman itu akan dilunasi, maka biasanya harus ada laba ditahan. e. Pengembangan Aktiva Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan atau pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan.Semakin cepat pertumbuhan perusahaan semakin besar kebutuhannya untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Kebutuhan dana dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari hutang, menambah modal sendiri yang berasal dari pemilik, dan juga bisa diperoleh dari internal resources berupa memperbesar laba ditahan. f. Tingkat Pengembalian Tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun di tempat lain. g. Stabilitas Keuntungan Perusahaan yang keuntungan relatif stabil seringkali dapat memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian ban dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil hams menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga.
2.4. Kebijakan Pembagian Dividen Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan di masa yang akan datang. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang dapat ditahan sebagai bentuk sumber
13
pendanaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang akan dibayarkan sebagai pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Laba ditahan dalam jumlah besar berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio. Aspek penting dan kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan perusahaan. Ada beberapa bentuk pemberian dividen secara tunai atau cash dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk kebijakan dividen tersebut adalah (Sutrisno, 2008:323): a. Kebijakan Pemberian Dividen Stabil Kebijakan pemberian dividen stabil artinya dividen diberikan secara tetap per lembar sahamnya untuk jangka waktu tetentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. Kebijakan pembayaran dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh perusahaan karena beberapa alasan: 1. Bisa meningkatkan harga saham sebab dividen yang stabil diprediksi memiliki risiko yang kecil. 2. Bisa memberikan kesan pada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. 3. Akan menarik investor yang akan memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi sebab dividen selalu dibayarkan. b. Kebijakan Dividen yang Meningkat Dengan kebijakan ini perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. Kebijakan ini sangat diharapkan oleh para investor karena memberikan dampak positif dan memuaskan bagi perusahaan tersebut c. Kebijakan Dividen dengan Rasio yang Konstan Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan.Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar
14
dividen yang dibayarkan. Demikian pula sebaliknya bila laba kecil, dividen yang dibayarkan juga kecil. d. Kebijakan Pemberian Dividen Reguler Ditambah Ekstra Kebijakan dengan cara ini, perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. Pembagian dividen selalu berdampak positif terhadap harga saham.Divideu dalam bentuk saham atau tunai selalu menimbulkan efek psikologis pada investor, Jika yang dibagikan adalah dividen tunai, berarti kekayaan investor bertambah besar secara tunai. Jika yang dibagikan dalam bentuk saham, berarti kekayaan investor juga meningkat dengan bertambahnya kepemilikan saham. Keputusan bentuk dividen, apakah dalam bentuk saham atau tunai, biasanya selalu didasarkan atas kondisi arus kas perusahaan dalam kaitannya dengan kebutuhan di masa mendatang. Jika perusahaan membutuhkan likuditas yang kuat, misalnya untuk kebutuhan ekspansi, bisa saja perusahaan membagikan dividen dalam bentuk saham. Pada dividen tunai terjadi pengurangan saldo kas dan saldo laba ditahan .Sebaliknya, pada dividen saham tidak terjadi apa-apa selain dari laporan pencatatan pembukuan dan jumlah saham beredar.Saldo laba ditahan berkurang, di sisi Iainnya saldo modal saham ditambahkan. Sama sekali tidak ada perubahan apa pun di aktiva neraca perusahaan. Pembagian dividen mempunyai dua makna, yaitu: pertama, kebijakan pembagian dividen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki penampilan yang bagus. Jika setiap tahun perusahaan selalu membagikan dividen, hal itu menunjukkan arus kas perusahaan cukup stabil dan baik, tidak terganggu dengan rencana ekspansi yang akan dilakukan perusahaan. Kedua, pembagian dividen menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang tidak perlu diragukan. Investor atau pemegang saham akan merasa aman dengan arus kas perusahaan karena terbukti perusahaan bisa membagi dividen. Dua hal itulah yang akan menambah kepercayaan publik
15
terhadap performa dan kinerja perusahaan sehingga berlomba memburu sahamnya di bursa perdagangan. 2.5. Rasio Profitabilitas Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi (Brigham dan Houston, 2008:107). Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut: a. Margin laba atas penjualan Margin laba atas penjualan(profit margin on sales) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur jumlah laba bersih per nilai perusahaan. Semakin rendah margin laba perusahaan mungkin akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi pemegang sahamnya karena penggunaan leverage keuangan. b. Rasio dasar untuk menghasilkan laba (BEP) BEP (Basic Earning Power) merupakan rasio yang mengidentifikasikan kemampuan dari aktiva-aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi.BEP dapat dihitung dengan membagi EBIT oleh total aktiva. c. Tingkat pengembalian total aktiva (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan ratio antara laba bcrsih terhadap total aktiva. Tingkat pengembalian total aktiva yang rendah dapat disebabkan oleh kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah dan biaya bunga yang tinggi karena penggunaan utangnya diatas rata-rata. d. Tingkat pengembalian ekuitas saham biasa (ROE) Rasio ini merupakan rasio yang paling penting. Para pemegang sahom melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas dana atau investasi mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik perusahaan telah melakukantingkat pengembalian tersebut
16
2.6. Penelitian Terdahulu Rincian hasil penelitian terdahulu dimaksud diatas disajikan pada Tabel 2.1
Peneliti
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
No
Tahun
1
2001
Masidonda, Maski dan Idrus
Variabelvariabel yang mempengaruhi struktur pendanaan dan pengaruhnya bersama beban bunga, return on asset terhadap rentabilitas modal sendiri
Variabel beban bunga dan return on asset
2
2001
Mayangsari
Laba bersih, perubahan modal kerja, struktur asset dan size perusahaan.
3
2002
Setiawan dan Hartono
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan eksternal utang jangka panjang perusahaan Hubungan antara kebijakan dividen dan keputusan struktur modal dengan pendekatan simultan
Kebijakan dividen dan keputusan struktur modal
Terdapat hubungan antara kebijakan dividen dan keputusan struktur modal
4
2003
Pieter
Pengaruh profit margin, investment turnover dan equity multiplier dengan profitabilitas ekuitas
Berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas secara parsial maupun simultan
Berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas secara parsial maupun simultan
17
Hasil Penelitian Secara simultan struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, beban pajak dan laba ditahan berpengaruh signifikan terhadap struktur perusahaan Laba bersih, perubahan modal kerja, struktur asset dan size berpengaruh secara signifikan
Peneliti
Judul Penelitian
No
Tahun
5
2006
Luciana dan Meliza
Analisis kebijakan Dividend an kebijakan leverage terhadap prediksi kepemilikan manajerial dengan tehnik analisis Multinomial Logit
6
2004
Hartono
7
2005
Vera, Tobing dan Ibad
Pengaruh profitabilitas, kesempatan investasi dan difisit arus kas terhadap kebijakan pendanaan perusahaan Perbedaan struktur pendanaan perusahaan multinasional dan perusahaan domestic di Indonesia
8
1984.
Bradley et al
Hubungan dengan berbagai factor yang mempengaruhi struktur modal optimal
18
Variabel yang diteliti Variabel kebijakan dividen, kebijakan leverage dapat dipergunaka n untuk memprediksi kepemilikan manajerial dalam perspektif teori keagenan Profitabilitas berpengaruh negative dan sangat signifikan terhadap kebijakan pendanaan perusahaan. Tingkat profitabilitas perusahaan, biaya kebangkruta n dan ukuran perusahaan sama-sama berpengaruh signifikan pada tingkat leverage perusahaan Terdaat pengaruh negative volatilitas pendapatan dan kos iklan
Hasil Penelitian Variabel kebijakan dividen, kebijakan leverage dapat dipergunakan untuk memprediksi kepemilikan manajerial dalam perspektif teori keagenan
Profitabilitas berpengaruh negative dan sangat signifikan terhadap kebijakan pendanaan perusahaan. Tingkat profitabilitas perusahaan, biaya kebangkrutan dan ukuran perusahaan sama-sama berpengaruh signifikan pada tingkat leverage perusahaan Terdaat pengaruh negative volatilitas pendapatan dan kos iklan dan
No
Tahun
Peneliti
9
1988
Fried dan Lang
10
1989
Crutchley dan Hansen
12
2008
Saragih
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
dan R&D terhadap rasio hutang. Serta pengaruh positif antara perlindungan pajak non hutang terhadap rasio hutang Pengaruh Adanya kepentingan pengaruh manajemen negative terhadap antara struktur modal kepentingan perusahaan manajemen dan struktur modal perusahaan Pengujian Tiga proksi terhadap teori tersebut keagenan berhubungan dengan dengan mendasarkan diversifikasi pada tiga proksi kerugian. kebijakan Hasil lain keuangan yaitu menunjukka kepemilikan n bahwa manajerial, rasio pembayaran hutang dan dividen, dividen adanya hutang dan penambahan saham dapat mengurangi kos agensi Pengaruh Profita Menggunaka dan investasi n return on oppurtunity set equity dan terhadap dividen net profit tunai pada margin perusahaan (NPM)sebag
19
Hasil Penelitian R&D terhadap rasio hutang. Serta pengaruh positif antara perlindungan pajak non hutang terhadap rasio hutang
Adanya pengaruh negative antara kepentingan manajemen dan struktur modal perusahaan Tiga proksi tersebut berhubungan dengan diversifikasi kerugian. Hasil lain menunjukkan bahwa pembayaran dividen, adanya hutang dan penambahan saham dapat mengurangi kos agensi Kesimpulan variabel return on Equity (ROE) dan (NPM) secara silmutan
No
Tahun
Peneliti
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
terbuka di BEI
ai indikator yang mewakili profitabilitas EPS berpengaruh positif terhadap dividen per lembar saham/strukt ur modal dan dividen berpengaruhi negative Menggunaka n variabel Return on Investment, cash ratio,current Ratio, debt to total asset, earning per share dan size sebagai indikator dalam menentukan kebijakan dividen.
13
1994
Ramli
Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur BEJ
14
2006
Hidayati
Analisis factorfaktor yang mempengaruhi Dividen Kas di bursa Efek Jakarta
20
Hasil Penelitian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. EPS berpengaruh positif terhadap dividen per lembar saham/struktur modal dan dividen berpengaruhi negative Hasilnya menunjukkan bahwa current ratio dan earing per share signifikan berpengaruh positif terhadap dividen kas di BEJ
2.7. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu, maka model kerangka konseptual yanp dipakai adalah: Return on Assets (X1) DividenTunai (Y)
Retrun on Equity (X2) Earning per Share (X3)
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber :diolah penulis
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menjelaskan pengaruh antar variabel, dimana tipe hubungan antar variabel adalah hubungan sebab akibat, yaitu hubungan antara beberapa variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (viriabel terikat). Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui internet dengan situs www.idx.co.id. Penelitian ini akan dilakukan dari awal bulan Juni 2014 sampai dengan bulan November 2014
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang dimiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dikumpulkan dari satuan individu yang membentuk data statistik yang oleh peneliti untuk diteliti, kemudian akan ditarik suatu kesimpulan (Sugiono, 2005:72). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terbuka yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010 sampai dengan 2013 yang berjumlah 155 perusahaan. Dari populasi tersebut, ada 46 perusahaan yang membagikan dividen selama periode tahun penelitian.Kemudian, diambil sampel yang sesuai kriteria yang ditentukan oleh peneliti, yaitu sebanyak 35 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2005:73). Penarikan
sampel
yang
dilakukan
oleh
penulis
adalah
dengan
menggunakan pendekatan (desain) pemilihan Sampel Non Probabilitas (Non Probability Sampling Method) dengan metode “Judgment Sampling”. Judgment Sampling adalah salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan peneliti terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003:119) Adapun kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut : 1. Emiten yang tetap listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selam periode 2010-2013.
22
2. Emiten yang membagikan dividen secara berturut-turut kepada pemegang sahamnya selama periode 2010-2013. 3. Emiten yang mempublikasikan data laporan keuangan per tahun selama periode 2010-2013. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Emiten Terbuka Berdasarkan Karakteristik Penarikan Sampel No 1. 2.
Karakteristik sampel Emiten yang tetap listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2010-2013 Emiten yang tidak memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode 20102013 (tidak sesuai dengan kriteria penarikan sampel)
Jumlah 46 (11)
35
Jumlah Sampel
Tabel 3.1 menunjukkan hasil investigasi dari karakteristik penarikan sampel diatas, dimana dari 46 perusahaan yang membagiakn dividen, hanya terdapat 35 perusahaan yang tetap aktif membagikan dividen selama 4 tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2010-2013, sedangkan 11 perusahaan lainnya tidak rutin membagikan dividen dan tidak memiliki data laporan keuangan yang lengkap (tidak memenuhi syarat penarikan sampel penelitian). Adapun sampel penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6
Nama Emiten Astra Agro Lestari TBK AKR CORPORINDO TBK ANEKA TAMBANG TBK ASTRA GRAPHIA TBK ASTRA INTERNASIONAL TBK BANK CENTRAL ASIA TBK
Kode AALI AKRA
No 17 18
ANTM ASGR
19 20
ASII
21 22
BBCA
23
Nama Emiten KAGEO IGAR JAYA TBK INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA TBK KIMIA FARMA TBK KALBE FARMA TBK KRESNA GRAHA SEKURINDO TBK
Kode IGAR INDF INTP KAEF KLBF KREN
No 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Emiten BANK NEGARA INDONESIA TBK BANK RAKYAT INDONESIA TBK BANK DANAMON TBK BERLIAN LAJU TANKER TBK
Kode BBNI
No 23 24
Nama Emiten LIONMESH PRIMA TBK LAUTAN LUAS TBK
Kode LMSH LTLS
BDMN
25
MPPA
BLTA
26
BMRI
27
BNGA
28
GDYR
29 30
MATAHARI PUTRA PRIMA TBK RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK SEMEN GRESIK(PERSERO) TBK SUMMARECON AGUNG TBK TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK TIMAH TBK TUNAS BARU LAMPUNG TBK TRIAS SENTOSA TBK TEMPO SCAN PASIFIK TBK UNITED TRACTORS TBK UNILEVER INDONESIA TBK
BANK MANDIRI (PERSERO) TBK BANK CIMB NIAGA TBK GOODYEAR INDONESIA TBK GUDANG GARAM TBK HEXINDO ADIPERKASA TBK INTERNASIONAL NICKEL INDONESIA TBK
BBRI
GGRM 31 HEXA INCO
32 33 34 35
RALS SMGR SMRA TLKM TINS TBLA TRST TSPC UNTR UNVR
Sumber :www.idx.co.id (Juni 2014, diolah peneliti)
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder hasil publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengumpulan data melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung melalui internet, buku referensi, jurnal penelitian dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. 3.4 Batasan Operasional Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Rasio profitabilitas yang mempengaruhi dividen tunai, antara lain : return on Assets (ROA), return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS). 2. Dividen
tunai
bagi
perusahaan
terbuka
yang
sahamnya
aktif
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut periode 2010-2013.
24
3. Data keuangan perusahaan terbuka yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013.
3.4.1
Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang digunakan, yaitu variabel
dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel dependen (Y) adalah dividen tunai, sedangkan variabel independen (X) terdiri dari : return on Assets (ROA), return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS). 1. Variabel dependen (Y) Dividen tunai merupakan variabel terikat. Dividen tunai disebut juga dividend per share yang menggambarkan berapa jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham. Dividen tunai dihitung dengan menggunakan rumus (Brigham dan Houston, 2004:410): Total dividen tunai Dividen tunai = -------------------------Jumlah lembar saham 2. Variabel Independen (X) 2.1 Return on Assets (X1) Return on assets (ROA) merupakan rasio laba yang tersedia bagi pemegang saham terhadap aktiva yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Brigham dan Houston, 2001:109): Laba yang tersedia bagi pemegang saham Return on Assets = ----------------------------------------------------Total aktiva 2.2 Return on Equity (X2) Return on Equity (ROE) merupakan rasio laba yang tersedia bagi pemegang saham terhadap ekuitas yang mengukur tingkat pengembalian atas
25
investasi dari pemegang saham biasa. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Laba yang tersedia bagi pemegang saham Return on Equity = ---------------------------------------------------------Total equitas 2.3 Net Profit Margin (X3) Net profit margin (NPM) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. NPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Laba yang tersedia bagi pemegang saham Net Profit Margin = ------------------------------------------------------Penjualan 2.4 Earning per Share (X4) Rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai Earning per Share (EPS), semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Darmadji, 2004:195) : Laba Bersih Earning per Share = -----------------Jumlah Saham Beredar 3.5 Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap: 1. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu pengumpulan data pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran dari masalah yang diteliti. 2. Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
26
3.6 Metode Analisa Data 3.6.1
Metode Analisa Deskriptif Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu
variabel dependen dan variabel independen berdasarkan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.Data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan dipresentasikan secara objektif. 3.6.2 Metode Analisis Statistik metode yang digunakan adalah analisis linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumus : Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + e Dimana :
Y
= Dividen Tunai
X1
= Return on Assets (ROA)
X2
= Return on Equity (ROE)
X3
= Net Profit Margin (NPM)
X4
= Earning per Share (EPS)
e
= Standard error atau variabel yang tidak diteliti
a
= konstanta
B1,2,3,4= koefisien regresi variabel X1,2,3,4 1. Uji Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan analisis data tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik (Nachrowi:2002), yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dimana apabila nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. Selain itu, peneliti juga akan melihat grafik histogram dan grafik PP Plots dari data yang
27
dimaksud untuk menguji kenormalan data. Apabila data terdistribusi tidak normal, maka akan dilakukan treatment agar data normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Apabila bila tolerance< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka dikatakan terjadi multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID. Dasar analisis:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW test), dimana apabila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas
28
atau Upper Bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. Ho diterima apabila t* < t tabel (α) Ha diterima apabila t* > t tabel (α) Uji F atau distribusi F digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Matgin (NPM), Earning per Share (EPS) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu Dividen tunai. Kriteria: Ho diterima apabila F* < F tabel (α) Ha diterima apabila F* > F tabel (α) 2. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Terhadap variabel dependen (Y) dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) dimana 0< R2<1.Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat.Sebaliknya jika nilai R2 semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS/ PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1 Analisis Deskriptif Deskripsi nilai variabel independen, yaitu: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS). Variabel dependennya adalah Dividen yang dibayarkan pada perusahan terbuka di
29
Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil estimasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Rata-Rata ROA, ROE, NPM, EPS, dan Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kode Emiten AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO
ROA(%)
Rata-Rata ROE(%) NPM(%)
EPS(Rp)
46.01 8.72 32.18 12.43 15.84 3.23 1.23 3.95 3.29 8.26 1.44 1.67 4.38 9.96 10.93 43.11
58.54 21.94 49,7 25.58 38.07 32.59 14.81 39.12 28.27 30.25 16.04 17.42 8.19 16.4 34.58 5.636l
27.43 3.22 7.54 7.9 8.59 27.34 9.31 21.07 14.67 26.73 12.43 12.22 1.43 5.69 5.38 36.64
981.45 131.22 484,20 41.927 1536.40 308.65 97.587 384.79 349.71 241.76 152.68 47.64 374.14 808.37 131.60 2208.45
Dividen Tunai(Rp) 336.25 41.25 187,08 32.75 477.5 145.87 40.79 212.64 158.65 28.75 89.92 17.27 373.5 337.5 75.5 4055.79
6.82 6.01 13,50 6.24 22.30 3.90 15.43 5.37 2.66 16.49 27.23 8.15 27.21 26.67
11.29 23.57 20.33 9.19 36.89 11.70 28.96 20.24 6.45 21.73 37.45 17.88 70.78 42,06
2.60 2.46 13.47 2.29 10.32 23.22 4.50 2.39 1.76 7.32 16.89 14.84 19.92 1L
11.075 76.19 275.83 9.2 67.51 16.61 571.72 96.03 45.51 50.05 1158.21 50.57 526.73 1710,00
3.5 31.5 67.5 2.63 8.87 2.46 45 27.5 14.85 26.5 475.00 10.5 318.65 553.37
Lanjutan table
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
IGAR TNDF INTP KAEF KLBF KREN LMSH LTLS MPPA RALS SMGR SMRA TLKM TINS
30
31 32 33 34 35
TBLA TRST TSPC UNTR UNVR
3.29 1.18 15.3 14.83 28.79
8.78 2.52 19.97 34.47 89.99
2.95 13.80 2.01 10.51 9.9 349.61 8.11 504.52 0.67 -1882.95
7.24 5.75 112.5 213.75 270.5
Sum ber www.idx.co.id (oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.1 ini menggambarkan nilai rata-rata variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) serta Dividen Tunai pada masing-masing perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013. Nilai rata-rata variabel ROA yang tertinggi dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaitu sebesar 46,01%, artinya efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva sebesar 46,01%. Sedangkan nilai rata-rata variabel ROA terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 1,18%, artinya efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva sebesar 1,18%. Nilai rata-rata variabel ROE yang tertinggi dimilik oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 89,99%, artinya efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih sebesar 89,99%. Nilai rata-rata variabel ROE yang terendah dimilik oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 2,52%, artinya efisien perusahaan mengunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih sebesar 2,52%. Nilai rata-rata variabel NPM yang tertinggi dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 36,64%, artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas penjualan yang dicapai adalah sebesar
31
36,64%. Sedangkan nilai rata-rata variabel NPM terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,67%, artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas penjualan yang dicapai adalah sebesar 0,67%. Nilai rata-rata variabel EPS yang tertinggi dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.2208.45 artinya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi investor atau pemegang saham yaitu sebesar Rp.2208.45. Sedangkan nilai rata-rata variabel EPS terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.1882.95 artinya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi investor atau pemegang saham yaitu sebesar -Rp.1882.95. Nilai rata-rata variabel Dividen Tunai yang tertinggi dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.4.055.79 artinya pendapatan per lembar saham yang didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan sccara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham sebesar Rp.4.055.79, Sedangkan nilai rata-rata variabel Dividen Tunai terendah dimiliki oleh PT. Kageo Igar Jaya, Tbk yaitu sebesar Rp.3,5 artinya pendapatan per lembar saham yang didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham sebesar Rp.3,5. 1. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets (ROA) Deskripsi ROA perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah sebagai berikut:
32
Tabel 4.2 Return on Assets (ROA) Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam satuan %) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
KODE EMITEN AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO IGAR TNDF INTP KAEF KLBF KREN LMSH LTLS MPPA RALS SMGR SMRA TLKM TINS TBLA TRST TSPC UNTR UNVR
2010 36.02 9.25 18.78 10.54 17.46 3.41 1.53 4,57 4.42 8.26 0.47 1.79 (1.73) 12.25 13.25 23.41 9.19 2.88 10.23 7.00 22.46 4.86 15.08 5.18 5.56 16.77 20.25 10.40 26.12 7.45 1.28 1.15 17.26 14.72 (44.01)
33
TAHUN 2011 2012 33.01 54.44 7.96 9.67 30.45 60.66 13.95 15.26 10.14 16.74 3.43 2.941 1.68 0.81 3.82 3.82 2.56 3.71 14.79 3.72 1.06 1.98 2.00 1.87 8.06 10.55 7.38 9.21 4.81 5.38 35.09 88.83 5.27 8.78 7.60 6.99 8.98 14.15 5.36 5.95 23.57 22.55 5.89 3.21 9.80 14.19 3.44 5.78 3.23 2.54 15.84 16.03 24.77 30.07 9.78 7.72 29.27 31.19 10.04 52.73 3.86 5.64 1.36 1.08 14,75 14.33 12,02 15.75 53.28 52.90
2013 60.58 8.02 18.84 9.98 19.03 3.14 0.96 3.59 2.50 6.28 2.25 1.05 0.65 11.03 20.30 25.14 4.05 6.57 20.67 6.65 20.65 1.65 22.67 7.11 (0.69) 1735 33.85 4.71 22.26 36.46 2.39 1.16 14.86 16.86 53.01
Rata-Rata per Tahun
9.07
12.24
17.18
13.87
Sumber: www.ldx.co.id (Oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.2
menunjukkan nilai
variabel
Return on Assets
(ROA)
padamasing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai ROA pada perusahaan terbuka yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki ROA yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaitu sebesar 36,02%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar -44,01%. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 53,28%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Bank Mandiri, Tbk yaitu sebesar 1,06%. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 88,83%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh T. Bank Negara Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,81%. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaiti- sebesar 60,58%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk yaitu sebesar -0,69%. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai ROA tertinggi terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 17,18% dan nilai ROA terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 9,07%.
34
Pada tahun 2010 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 9,07%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 18 perusahaan atau sekitar 51,43%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 17 perusahaan atau sekitar 48,57%. Pada tahun 2011 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 12,24%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 11 perusahaap atau sekitar 31,43%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA ratarata per tahun sebanyak 24 perusahaan atau sekitar 68,57%. Pada tahun 2012 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 17,18%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 8 perusahaan atau sekitar 22,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA ratarata per tahun sebanyak 27 perusahaan atau sekitar 77,15%. Pada tahun 2013 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 13,87%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA ratarata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%. 2.
Deskripsi Nilai Variabecl Return on Equity (ROE) Deskripsi ROE perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode 2010-2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014 (dalam satuan %) No 1
KODE EMITEN AALI
2010 43.83
35
TAHUN 2011 2012 41.99 71.77
2014 76.60
2 AKRA 3 ANTM 4 ASGR 5 ASH 6 BBCA 7 BBNI 8 BBRI 9 BDMN 10 BLTA 11 BMRI 12 BNGA 13 GDYR 14 GGRM 15 HEXA 16 INCO 17 IGAR 18 TNDF 19 INTP 20 KAEF 21 KLBF 22 KREN 23 LMSH 24 LTLS 25 MPPA 26 RALS 27 SMGR 28 SMRA 29 TLKM 30 TINS 31 TBLA 32 TRST 33 TSPC 34 UNTR 35 UNVR Rata-Rata per Tahun
18.80 39.70 19.20 40.18 32.33 18.96 42.00 34.91 32.51 5.31 18.82 (2.90) 20.67 41.09 29.82 14.80 9.88 19.15 9.77 44.45 9.02 29.98 16.78 12.33 22.24 32,93 23.16 69.73 13.34 3.62 2.52 22.58 38.13 39,89 24.84
18.21 51.85 27.57 26.24 33.58 19.19 34.99 22.28 38.77 10.75 19.46 13.03 12.19 16.77 44.27 8.63 24.85 14.29 7.77 36.40 12.59 18.18 12.43 9.04 20.59 33,77 21.96 78.36 20.72 9.16 2.81 18.83 29.42 104.06 26.14
26.47 83.32 30.34 39.44 31.32 8.60 40.03 30.59 23.17 21.66 19.74 20.42 15.62 19.55 120.91 15.26 28.98 20.47 9.08 34.21 19.86 30.59 20.68 6.59 21.71 38,63 15.54 75.84 79.01 14.83 2.36 18.78 35.73 104.80 34.17
24.31 23.93 25.21 46.44 33.16 12.52 39.46 25.31 26.58 26.44 11.66 2.23 17.12 60.94 30.46 6.47 30.59 27.44 10.14 32.52 5.35 37.09 31.10 (2.15) 22.39 44,48 10.89 59.20 55.20 7.54 2.41 19.72 34.60 111.23 2939
Sumber: www.idx.co.id (Oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4,3 menunjukkan nilai variabel Return on Equity (ROE) pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2014 yang terdiri dari 4 tahun. Pada
36
tabel ini dapat dilihat nilai ROE perusahaan terbuka yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki ROE yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. Kalbe Farma, Tbk yaitu sebesar 44,45%. Nilai ROE terendah dimiliki oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk yaitu sebesar -2,90%. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 104,06%. Nilai ROE, terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 2,81%. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 120,91%. Nilai ROE terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 2,36%. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 111,23%. NilPi ROE terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk yaitu sebesar -2,15%. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai ROE tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 34,17% dan nilai ROE terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 24,84%. Pada tahun 2010 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 24,84%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROE ratarata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%.
37
Pada tahun 2011 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 26,14%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 13 perusahaan atau sekitar 37,15%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROE ratarata per tahun sebanyak 22 perusahaan atau sekitar 62,85%. Pada tahun 2012 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 34,17%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 11 perusahaan atau sekitar 31,43%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROE ratarata per tahun sebanyak 24 perusahaan atau sekitar 68,57%. Pada tahun 2013 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 29,39%. Perusahaan terbuka yang berbeda di atas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan ymig berada dibawah nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%.
3. Deskripsi Nilai Variabel Net Profit Margin (NPM) Deskripsi NPM perusahaan terbuka yang terdaflar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Net Profit Margin (NPM) Perusahaan Terbuka yang Tcrdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam satuan %) No 1 2 3 4 5 6
KODE EMITEN AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA
2010 23.45 4.22 25.61 6.61 8.92 27.22
38
TAHUN 2011 2012 20.95 33.11 3.23 3.24 27.58 42.74 8.98 9,93 6.69 9.29 24.74 27.50
2013 32.24 2.22 14.26 6.08 9.47 29.93
7 BBNI 8 BBRI 9 BDMN 10 BLTA 11 BMRI 12 BNGA 13 GDYR 14 GGRM 15 HEXA 16 INCO 17 IGAR 18 TNDF 19 INTP 20 KAEF 21 KLBF 22 KREN 23 LMSH 24 LTLS 25 MPPA 26 RALS 27 SMGR 28 SMRA 29 TLKM 30 TINS 31 TBLA 32 TRST 33 TSPC 34 UNTR 35 UNVR Rata-Rata per Tahun
10.99 22.07 22.16 24.65 2.90 14.73 (0.83) 7.61 6.87 30.38 3.14 0.66 13.23 2.91 11.13 23.01 3.94 2.42 3.22 7.03 13.58 18.95 19.12 3.17 0.51 1.52 11.88 7.91 (43.61) 9.75
12.89 20.21 11.34 39.21 9.22 12.17 2.59 3.83 2.82 38.38 2.42 3.01 9.37 2.01 11.14 36.14 3.36 1.23 1.89 6.98 14,84 17.42 21.46 5.11 4.43 2.15 9.99 6.78 15.19 11.99
6.04 20.82 15.71 20.84 18.16 15.25 3.89 5.13 2.71 50.43 3.29 3.52 13.43 2.21 10.07 26.97 5.07 2.64 1.84 7.50 18,49 15.56 21.63 20.89 5.27 1.19 8.91 8.22 15.66 13.63
7.35 21.21 9.49 22.24 19.44 6.75 0.07 6.22 9.15 27.38 1.57 2.67 17.85 2.05 8.97 6.78 5.66 3.27 0.09 7.78 20,67 7.43 17.50 14.83 1.60 3.20 8.82 9.54 15.45 10.84
Sumber: www.fdx.co.id (Oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.4 menunjukkan nilai variabel Net Profit Margin (NPM) pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai NPM yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki NPM yang relatif stabil pada setiap tahunnya.
39
Nilai NPM tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. International .Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 30,38%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar -43,61%. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Berlian Laju Tanker, Tbk yaitu sebesar 39,21%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Lautan Luas, Tbk yaitu sebesar 1,23%. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 50,43%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk trst sebesar 1,19%. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari. Tbk yaitu sebesar 32,24%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,07%. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai NPM tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 13,63% dan nilai NPM terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 9,75%. Pada tahun 2010 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 9,75%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 16 perusahaan atau sekitar 45,72%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 19 perusahaan atau sekitar 54,28%. Pada tahun 2011 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 11,99%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 13 perusahaan atau sekitar 37,15%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM ratarata per tahun sebanyak 22 perusahaan atau sekitar 62,85%.
40
Pada tahun 2012 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 13,63%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM ratarata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%. Pada tahun 2013 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 10,84%, Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 12 perusahaan atau sekitar 34,28%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM ratarata per tahun sebanyak 23 perusahaan atau sekitar 65,72%. 4. Deskripsi Nilai Variabel Earning per Share (EPS) Deskripsi EPS perusahaan terhuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 5 Earning per Share (EPS) Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam jutaan Rp) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
KODE EMITEN AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA
2010 501.93 191.17 441.34 26.74 1,348.03 292.02 106.52 316.44 407.08 155.20 29.79 46.03 (176.81) 982.10 116.39
41
TAHUN 2011 2012 499.97 1,253.17 205.26 61.28 813.96 538.08 41.20 53.44 916.94 1,610.35 344.16 364.17 145.00 58.79 346.53 392.77 267.97 420.60 289.90 182.49 117.37 209.46 53.69 62.53 619.43 1,034.13 523.79 750.27 46.94 58.95
2013 1,670.76 67.20 143.43 46.33 2,270.30 234.28 80.04 483.43 303.21 339.48 254.13 28.33 19.81 977.34 304.15
16 INCO 17 IGAR 18 TNDF 19 INTP 20 KAEF 21 KLBF 22 KREN 23 LMSH 24 LTLS 25 MPPA 26 RALS 27 SMGR 28 SMRA 29 TLKM 30 TINS 31 TBLA 32 TRST 33 TSPC 34 UNTR 35 ONVR Rata-Rata per Tahun
2,663. 13 13.12 13.13 200.93 9.51 64.33 10.31 427.85 67.21 82.29 43.00 1,723.96 76.87 396.51 213.59 3.85 5,85 659.61 368.47 (8,330.45) 99.92
4,662.74 9.49 70.01 161.03 7.92 66T6T 17.36 277.86 38.05 59,31 44.45 2,184,13 61.04 545.91 413.56 12.82 9.24 605.74 326.26 225.63 429.47
1,111.96 14.69 103.81 267.22 9.40 69.49 31.49 618.98 91.88 38.24 51.93 299,32 49.75 637.75 3,545.77 23.35 6.32 61.86 523.58 257.49 424.71
395.97 7.00 117.81 474.16 9.97 69.60 7.28 962.21 186.98 2.23 60,84 425,45 14.63 526.76 2,667.10 15.19 20.66 71.26 799.77 315.50 410.65
Sumber: www.idx.co.ld (juni 2014, diolah penulis)
Tabel 4.5 menunjukkan nilai variabel Earning per Share (EPS) pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai EPS yang mengalami kenaikan dan penururian (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki EPS yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.2.663,13. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indontsia, Tbk yaitu sebesar -Rp. 8.3 3 0,45.
42
Nilai EPS tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.4.662,74. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar Rp.7,92. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. Timah, Tbk yaitu sebesar Rp.3.545,77. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar Rp.6,32. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Timah, Tbk yaitu sebesar Rp.2.667,10. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk yaitu sebesar Rp.2,23. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai EPS tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp.429,47 dan nilai EPS terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp.99,92. Pada tahun 2010 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.99,92. Perusahaan terbukti yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 19 perusahaan atau sekitar 54,28%. Perusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 16 perusahaan atau sekitar 45,72%. Pada tahun 2011 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.429,47. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 10 perusahaan atau sekitar 28,57%. Perusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 25 perusahaan atau sekitar 71,43%. Pada tahun 2012 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.424,71, Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 10
43
perusahaan atau sekitar 28,17%. Pcrusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 25 perusahaan atau sekitar 71,43%. Pada tahun 2013 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.410,65. Perusahaan terbuka yang bemda diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 10 perusahaan atau sekitar 28,57%. Perusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 25 perusahaan atau sekitar 71,43%.
5. Deskripsi Nilai Variabel Dividen yang dibayarkan Deskripsi Dividen yang dibayarkan perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah scbagai berikut: Tabel 4.6 Dividen Tunai Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam jutaan Rp) No 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODE MITEN
2010 325.00 60.00 150.05 25.00 44000 195.00 53.26 156.18 203.45 20.00 14.85 15.07 490.00 500.00 46.00 1,029.05 3.00
AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO IGAR
44
TAHUN 2011 2012 2013 325.00 190.00 505.00 65.00 19.00 21.00 325.58 215.23 57.47 48.00 40.00 18.00 440.00 160.00 870.00 170.00 118.50 100.00 72.50 29.40 8.00 329.22 196.34 168.82 131.44 208.90 90.82 40.00 50.00 5.00 70.28 186.00 88.55 10.14 31.12 12.75 856.00 88.00 60.00 250.00 250.00 350.00 17.00 21.00 218.00 991.88 4,770.63 9,431.62 3.00 5.00 3.00
18 TNDF 19 INTP 20 KAEF 21 KLBF 22 KREN 23 LMSH 24 LTLS 25 MPPA 26 RALS 27 SMGR 28 SMRA 29 TLKM 30 TINS 31 TBLA 32 TRST 33 TSPC 34 UNTR 35 ONVR Rata-rata per Tahun
5.00 31.00 43.00 50.00 30.00 40.00 2.85 2.37 2.82 3.00 10.00 10.00 1.50 2.61 4.73 40.00 30.00 50.00 17.00 8.00 28.00 25.00 10.40 11.50 22.00 22.00 31.00 44312 1 ,092,06 149,66 15.00 13.00 11.00 218.86 303.21 455.60 100.85 206.78 1,772.88 0.79 3.82 7.00 3.00 5.00 5.00 300.00 25.00 25.00 110.00 215.00 210.00 180.00 330.00 257.00 150.40 185.29 276.95
47.00 150.00 2.49 12.50 1.00 60.00 57.00 12.5 31.00 215.19 3.00 296.94 133.00 17.36 10.00 100.00 320.00 315.00 394.06
Sumber: www.idx.co.id (oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.6 menunjukkan nilai variabel Dividen Tunai pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sclama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai dividen tunai yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki dividen tunai yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai dividen tunai tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.1.029,05. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Tunas Baru Lampung. Tbk yaitu sebesar Rp.0,79. Nilai dividen tunai tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Semen Gresik (Persero), Tbk yaitu sebesar Rp. 1.092,06. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar Rp.2,37.
45
Nilai dividen tunai tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.4.770,63. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar Rp.2,82. Nilai
dividen
tunai
tertinggi
pada
tahun
2013
dimiliki
oleh
PT.International N'ckel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.9.431,62. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Kresna Graha Sekurindo, Tbk yaitu sebesar Rp. 1,00. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai dividen tunai tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.394,06 dan nilai dividen tunai terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 150,40. Pada tahun 2010 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp.150,40. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 12 perusahaan atau sekitar 34,28%. Perusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 23 perusahaan atau sekitar 65,72% Pada lahun 2011 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp,185,29. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 13 perusahaan atau sekitar 37,14%. Perusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 22 perusahaan atau sekitar 62,85% Pada tahun 2012 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp.276,95. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 8,57%. Pcrusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 32 perusahaan atau sekitar 91,43%.
46
Pada tahun 2013 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp.394,06. Perusahaan terbuka yang berada dialas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 3 pernsahaan atau sekitar 8,57%. Perusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 32 perusahaan atau sekitar 91,43%.
4.2. ANALISIS/ PEMBAHASAN 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui analisis grafik dan statistik (Ghazali, 2005:110). Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dengan melihat grafik Histogram dan Normal Probability Plot dan analisis statistik dengan uji Kolmogorov-Smirov. Pada penelitian ini, data awal adalah berjumlah 140, tetapi hanya 116 data saja yang memenuhi untuk dijadikan data dalam penelitian karena terdapat 24 data outlier a. Analisis Grafik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis grafik ini adalah dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot.
47
Gambar : 4.1 Histogram Dependent Variable (Dividen Tunai) Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram yang berupa diagram batang memperlihatkan pola distribusi data yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal.
Normal P-P Plot of Regression Standardlized Residual
48
Gambar : 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardised Residual Dependent Variable (Divlden Tunai) Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik pada scatter plot sudah mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. b. Analisis Statistik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik non parametrik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Data yang memiliki distribusi normal dapat dilihat pada Tabel 4.7 yang menunjukkan bahwa nilai Unstandardized Residual Asymp. Sig ( 2-tailed) sebesar 0,007 yang nilainya lebih besar dari tarif nyata (a) yatu 0,05 (5%) yang artinya data berdistribusi normal. Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smintov Test One-Sample Kotmogorov-Smlmov Test Unstandardized Residual N
Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
116 Mean
-137.6647954
Std. Deviation
234.09068152
Absolute
.157
Positive
.098
Negative
-.157
Kolmogorov-Smimov Z
1.692
Asymp. S'g. (2-tailed)
.007
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
49
2. Pengujian Asumsi Klasik Beberapa syarat asunisi klasik yang harus dapat dipenuhi agar model persamaan regrasi berganda dapat digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividen tunai. a. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi atau dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficlents(a) Standardized Coefficients
Unstandaridized
Model
Coefficients B
1
Std. Error -17.813
7.124
ROA
-.262
.618
ROEE
2.064
NPM EPS
-.339 285
(Constant)
Sig.
t
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
-2.500
.014
-.029
-.424
.672
.270
3.697
.396
.369
5.217
.000
.245
4.090
.551 .016
-.026 .736
-.615 17.941
.540 .000
.670 .727
1.491 1.376
a Dependent Variable: DIVIDEN Sumber : Hasil olahun SPSS 15.0 for windows
Tabel 4.8 menunjukkan tidak ada masulah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor (VIF) ROA, ROE, NPM, dan EPS masing-masing menunjukkan nilai kurang dari 5 (VIF < 5) dan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,2. b. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan
50
pengganggu pada periode sebelumnya (periode t-1). Metode untuk mendeteksi gejala autokorelasi ini dilakukan dengan model Durbin-Waison Test. (Criteria pengambilan keputusan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Kriteria Pengambilan Keputusun Uji Autokorelasi Hipotesis nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokonlasi negative Tidak ada autokorelasi negative Tidak ada autokorelasi positif atau negative Sumber: Yamin(2l>09:91)
Keputusan Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak
Jika 0 < d < d| d| < d < du 4 - di < d < 4 4-du
Data yang dipcroleh penulis adalah sebagai berikut: n=116 k=4 Pada tingkat signifikansi 5% diperoleh du = 1 .756 dan dl = 1 .592
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi Model Summary(b) Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1
.930(a)
.864
.859
43.35570
1.470
a Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA, ROE b Dependent Variable: OIVIDEN
Sumber : Hnsil nlahan SPSS 15.0 far windows
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa rasio Durbin-Watson bernilai 1,470. Nilai tersebut berada pada daerah diantara nilai du (1,756) dan 4-uu (2,24) yang artinya,
51
keputusann tidak ditolak. Hal ini dapatt disimpulk kan bahwaa tidak terrdapat autokorelaasi pada mo odel regresi.
c. Uji Heterokedasttisitas 1). Grafik Scatterplott
Gaambar: 4.3 Scatterpot Depeendent Variab ble (Dividen yang dibyrkaan) Sum mber ; Hasil olahan SPSS 15,0 for wlm mdows
Gaambar 4.3 menunjukkkan bahwa penyebaran n residual cenderung tidak teratur, terrdapat bebeerapa plot y ang terpenccar dan tidak membenttuk pola terttentu. Maka dappat disimpu ulkan bahw wa tidak terrdapat gejalla heterokeedastisitas dalam d model reggresi ini. Uji heteroked dastisitas jugga dapat dilakukan mellalui uji Gleejser. Uji Glejser G dapat mem mberikan hasil h yang llebih akuratt dan signiffikan dibanndingkan deengan menganaliisis nelalui grafik Scattterplot. 2). Uji Gleejser
52
Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficiants(a) Standardized Coefficients
Unstandaridized
Model
Coefficients B
1
Std. Error
(Constant) 18.467
4.571
ROA ROE
.635 -.371
.386 .276
NPM EPS DIVIDEN
.280 .002 .109
.345 .020 .059
T
Sig.
4.040
.000
1.644 -1.345
.103 .182
.811 .114 1.843
.419 .909 .068
Beta
.263 -.252 .082 .022 .415
a Dependent Variable: ABSUT Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for wimdows
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS masing-masing lebih besar dari tingkat signifikansi (a) = 5%. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini. 3. Regresi Linear Berganda Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= a + b1X, + b2X2 + b3X3 +b4X4 + e
Tabel 4.12 Hasil Estimasi Regresi Coefficients(a) Standardized Coefficients
Unstandaridized
Model
Coefficients B
Std. Error
Sig.
t
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
-17.813
7,124
-.029
-2.500
.014
-.262
.618
-0.29
-.424
.672
.270
3.697
2.064
.396
.369
5.217
.000
.245
4.090
-.339 NPM .285 EPS a Dependent Variable: DIVIDEN
.551
-.026
-.615
.540
.670
1.491
.016
.736
17.941
.000
.727
1.376
1
(Constant) ROA ROE
53
Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Model persamaan pada perusahaan terbuka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = -17,813 - 0,26Z X1, + 2,064X2 - 0339X3 + 0,285X4 + e Persamaan tersebut akan digunakan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan (uji F) dan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial (uji-t), serta dapat menguji hipotesis. 4. Uji Koefisien Dcterminasf (R2) Tabel 4.13 Uji Koeflsien Determinasi Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate
Model
R
R Square
1
.930(a)
.864
.859
43.35570
1.470
a Prodldora: (Constantl), EPS. NPM. ROA, ROE b Dependent Variable Sumber : Hasil Olahan SPSS 15.0 for windows
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 4.13 menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen juga semakin besar. Adjusted R Square pada model regresi adalah bemilai 0,859 berarti pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap dividen tunai adalah 85,9% sedangkan 14,1% dipenganihi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
54
5. Uji Hipotesis a. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen (ROA, ROE, NPM, dan EPS) terhadap variabel depcnden (dividen tunai) secara simultan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Secara Simutan (Uji-F) ANOVA(b)
Model
Sum of Squares
4 111 115
Regression 1326879.649
1
Mean Square
df
208648.595 Residual 1535528.243 Total a Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA, ROE
331719.912 1879.717
F
Sig. 176.473
.000(a)
b Dependent Variable: DIVIDEN Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Pada Tabel 4.14 diketahui nilai Fhitung176,473 sedangkan nilai Ftabel 2,46 jadi Fhitumg > Ftabel artinya variabel-variabel independen yang diteliti (ROA, ROP, NPM, dan EPS) secara simultan mempengaruhi dividen tunai. Nilai signifikansi bernilai 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi (a) 0,05, artinya signifikan. Hasil uji F menunjukkan bahwa hipotesis perlama. menghasilkan penolakan Ho dan penerimaan Ha artinya variabel-variabel independen yang diteliti (ROA, ROE, NPM, dan EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap divideh tunai. b. Uji-t Uji-t
dilakukan
untuk
mengetahui
bagatmana
pengaruh
variabel
independen (ROA, ROE, NPM, dan EPS) terhadap variabel dependen (dividen yang dibayarkan) secara parsial.
55
Tabel.15 Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t) Coemclonts(a) Unstandaridized
Model
Coefficients B
1
Std. Error
(Constant) -17.813
7.124
ROA ROE
.618 .396 .551 .016
-.262 2.064
NPM -.339 .285 EPS a Dependent Variable: DIVIDEN
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
3.697
1.491 1.376
-2.500
.014
-.029 .369
-.424 5.217
672
.000
.270 .245
-.026 .736
-.615
.540
.670
17.941
.000
.727
4.090
Sumbcr: Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Analisis Tabel 4.15 untuk mengetahui
pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: 1. Variabel ROA memiliki thitung -0,424 sedangkan t-hitung 1,984 maka t-hitung 0,424 > ttable 1,984 dan taraf signifikansinya adalah 0,672 yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen yang dibayarkan pada perusahaan terbuka. Variabel ini mempunyai koefisien regresi sebesar -0,262 hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel ROA dengan variabel dividen yang dibayarkan adalah tidak searah. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa jika ROA meningkat 1% maka dividen yang dibayarkan akan menurun sebesar 0,26% dengan asumsi vanabel bebas lainnya relatif konstan. Hubungan ini bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2000) yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio Return on Assets (ROA) yang dimiliki, semakin baik kondisi perusahaan tersebut. Tingkat pengembalian total aktiva yang rendah dapat disebabkan oleh
56
kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah dan biaya bunga yang tinggi karena penggunaan utangnya diatas rata-rata. Kcsimpulan dari hasil pembahasan tersebut yaitu bahwa hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan peneliti, maka
HO diterima
karena
t-tabel (-1,984) < thitung(-0,424) < t^w 0,984). 2. Variabel ROE memiliki thitung 5,217 sedangkan ttabel 1,984 maka thitung 5,217 > tjabci 1,984 dan taraf signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa ROE berpenganih signifikan terhadap dividen yang dibayarkan pada perusahaan terbuka. Variabel ini mempunyai koefisien regresi sebesar 2,064 hal ini berarti bahwa hubungan antara vanabel ROE dengan vanabel dividen yang dibayarkan adalah searah. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa jika ROE meningkat 1% maka dividen tunai juga akan meningkat sebesar 2,06% dengan asumsi variabel bebas lainnya relatif konstan. Hubungan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2000) yang menyatakan bahwa semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh, semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. Begitu juga dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston yaitu semakin tinggi rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROE, maka semakin bcsar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang memperoleh laba tinggi maka dividen tunai yang akan dlbagikan oleh emiten "kepada investor juga semakin besar karena investor sangat penting bagi perusahaan. Hal ini sesua: dengan tcori Bird in the Hand yang meyakini bahwa investor akan jauh lebih menghargai
57
pendapatan berupa dividen tunai daripada keuntungan modal (capital gain). Penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2008), dimana ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut yaitu bahwa basil penelitian ini mendukung, hipotesis yang telah ditetapkan peneliti bahwa ROE berpengaruh terhadap dividen tunai karena -Wi (-1,984) > thitung (5,217) > ttabel (1,984) pada = 5 %, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 3. Variabel NPM memiliki thitung -0,615 sedangkan thitung 1,984 makat ttabel-0,615
58
bahwa hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan peneliti, maka
HO
diterima karena -ttabel (-1,984) < thitung (-0,615) < ttabel
(1,984). 4. Variable EPS memiliki thitung 17,941 sedangkan ttabel 1,984 maka thitung 17,941 >ttabel 1,984 taraf signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka. Variabel ini mempunyai koefisien regresi sebesar 0,285 hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel EPS dengan variabel dividen tunai adalah searah. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa jika EPS meningkat 1% maka dividen tunai juga akan meningkat sebesar 0,28% dengan asumsi variabel. bebas lainnya relatif konstan. Para pemegang saham tertarik dengan Earning per Share (EPS) yang besar, karena ha) ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan (Syamsuddin, 2000:66). Penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2006), dimana EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Dengan hasil ini maka para pemegang saham sangat penting mempertimbangkan besarnya EPS dalam rangka memprediksi besarnya dividen tunai yang akan diterima. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut yaitu bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang telah ditetapkan peneliti bahwa EPS berpengaruh terhadap pendapatan dividen tunai karena -ttabel (-1,984) >thitung (17,941) >ttabel (1,984) pada α = 5 %, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
59
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) secara simultan berpengaruh terhadap dividen yang dibayarkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji secara simultan (uji F).
60
2.
Return on Assets (ROA) tidak berpenganih signifikan terhadap dividen yang dibayarkan. Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen yang dibayakan. Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen yang dibayarkan. Earning per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap .dividen yang dibayarkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji secara parsial (uji-t).
3.
Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah 85,9%. Hal ini berarrti 85,9% variabel dari dividen yang dibayarkan dijelaskan oleh variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) sedangkan sisanya 14,1% dijelaskan oleh faktorfaktor lain di luar penelitian ini, yaitu rasio-rasio keuangan lainnya dan faktor-faktor selain rasio keuangan.
5.2 Saran
61
5.2. Saran Adapun saran penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini memakai 4 variabel rasio profitabilitas. Penulis menyarankan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pendapatan dividen yang dibayarkan, hendaknya menambah rasio keuangan lainnya yang diduga berpengaruh terhadap pendapatan dividen yang dibayarkan, seperti rasio likuiditas seperti: Quick Ratio: rasio leverage seperti: Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio dan Long Term Debt to Capitalization; rasio profitabilitas seperti: Gross Profit Margin, Return on Investment, dan rasio pasar antara lain: Price Earning Ratio, Book Value per Share dan Price to Book Value. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya ditambah jumlah periode penelitian dan menggunakan bentuk analisis yang berbeda, misalnya analisis hubungan atau analisis diskriminan dan juga dapat menggunakan objek lain, tidak hanya pada perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI, tetapi juga industri-industri lainnya dan dapat menganalisis lebih mendalam khususnya rasio yang mempengaruhi dividen yang dibayarkan selain rasio profitabilitas. 3. Bagi para investor yang mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam
bentuk
saham dan mengharapkan
62
dividen
yang dibayarkan
dibagikan perusahaan, sebaiknya investor mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lain diluar dari kinerja perusahaan seperti masalah ekonomi yang meliputi suku bunga, kurs valuta asing, berita emiten, kebijakan ekonomi dari pemerintah yang akan mempengaruhi keputusan perusahaan dalam pembagian dividen tunai. 4. Bagi seluruh perusahaan terbuka yang ada di Indonesia yang akan membagikan
dividen yang dibayarkan kepada investornya sebaiknya
menggunakan teori Bird In The Hand yang menyatakan bawa investor akan jauh lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen daripada keuntungan modal (capital gain).
63
64
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS/ PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1 Analisis Deskriptif Deskripsi nilai variabel independen, yaitu: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS). Variabel dependennya adalah Dividen yang dibayarkan pada perusahan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil estimasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Rata-Rata ROA, ROE, NPM, EPS, dan Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kode Emiten AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO
ROA(%) 46.01 8.72 32.18 12.43 15.84 3.23 1.23 3.95 3.29 8.26 1.44 1.67 4.38 9.96 10.93 43.11
ROE(%) 58.54 21.94 49,7 25.58 38.07 32.59 14.81 39.12 28.27 30.25 16.04 17.42 8.19 16.4 34.58 5.636l
Lanjutan table
65
Rata-Rata NPM(%) 27.43 3.22 7.54 7.9 8.59 27.34 9.31 21.07 14.67 26.73 12.43 12.22 1.43 5.69 5.38 36.64
EPS(Rp) 981.45 131.22 484,20 41.927 1536.40 308.65 97.587 384.79 349.71 241.76 152.68 47.64 374.14 808.37 131.60 2208.45
Dividen Tunai(Rp) 336.25 41.25 187,08 32.75 477.5 145.87 40.79 212.64 158.65 28.75 89.92 17.27 373.5 337.5 75.5 4055.79
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
IGAR TNDF INTP KAEF KLBF KREN LMSH LTLS MPPA RALS SMGR SMRA TLKM TINS TBLA TRST TSPC UNTR UNVR
6.82 6.01 13,50 6.24 22.30 3.90 15.43 5.37 2.66 16.49 27.23 8.15 27.21 26.67 3.29 1.18 15.3 14.83 28.79
11.29 23.57 20.33 9.19 36.89 11.70 28.96 20.24 6.45 21.73 37.45 17.88 70.78 42,06 8.78 2.52 19.97 34.47 89.99
2.60 11.075 2.46 76.19 13.47 275.83 2.29 9.2 10.32 67.51 23.22 16.61 4.50 571.72 2.39 96.03 1.76 45.51 7.32 50.05 16.89 1158.21 14.84 50.57 19.92 526.73 1L 1710,00 2.95 13.80 2.01 10.51 9.9 349.61 8.11 504.52 0.67 -1882.95
3.5 31.5 67.5 2.63 8.87 2.46 45 27.5 14.85 26.5 475.00 10.5 318.65 553.37 7.24 5.75 112.5 213.75 270.5
Sum ber www.idx.co.id (oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.1 ini menggambarkan nilai rata-rata variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) serta Dividen Tunai pada masing-masing perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013. Nilai rata-rata variabel ROA yang tertinggi dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaitu sebesar 46,01%, artinya efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva sebesar 46,01%. Sedangkan nilai rata-rata variabel ROA terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 1,18%, artinya efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva sebesar 1,18%. Nilai rata-rata variabel ROE yang tertinggi dimilik oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 89,99%, artinya efisien perusahaan menggunakan
66
modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih sebesar 89,99%. Nilai rata-rata variabel ROE yang terendah dimilik oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 2,52%, artinya efisien perusahaan mengunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih sebesar 2,52%. Nilai rata-rata variabel NPM yang tertinggi dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 36,64%, artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas penjualan yang dicapai adalah sebesar 36,64%. Sedangkan nilai rata-rata variabel NPM terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,67%, artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas penjualan yang dicapai adalah sebesar 0,67%. Nilai rata-rata variabel EPS yang tertinggi dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.2208.45 artinya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi investor atau pemegang saham yaitu sebesar Rp.2208.45. Sedangkan nilai rata-rata variabel EPS terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.1882.95 artinya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi investor atau pemegang saham yaitu sebesar -Rp.1882.95. Nilai rata-rata variabel Dividen Tunai yang tertinggi dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.4.055.79 artinya pendapatan per lembar saham yang didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan sccara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham sebesar Rp.4.055.79, Sedangkan nilai rata-rata variabel Dividen Tunai terendah dimiliki oleh PT.
67
Kageo Igar Jaya, Tbk yaitu sebesar Rp.3,5 artinya pendapatan per lembar saham yang didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham sebesar Rp.3,5. 1. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets (ROA) Deskripsi ROA perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Return on Assets (ROA) Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam satuan %) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
KODE EMITEN AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO IGAR TNDF INTP KAEF KLBF KREN LMSH
2010 36.02 9.25 18.78 10.54 17.46 3.41 1.53 4,57 4.42 8.26 0.47 1.79 (1.73) 12.25 13.25 23.41 9.19 2.88 10.23 7.00 22.46 4.86 15.08
68
TAHUN 2011 2012 33.01 54.44 7.96 9.67 30.45 60.66 13.95 15.26 10.14 16.74 3.43 2.941 1.68 0.81 3.82 3.82 2.56 3.71 14.79 3.72 1.06 1.98 2.00 1.87 8.06 10.55 7.38 9.21 4.81 5.38 35.09 88.83 5.27 8.78 7.60 6.99 8.98 14.15 5.36 5.95 23.57 22.55 5.89 3.21 9.80 14.19
2013 60.58 8.02 18.84 9.98 19.03 3.14 0.96 3.59 2.50 6.28 2.25 1.05 0.65 11.03 20.30 25.14 4.05 6.57 20.67 6.65 20.65 1.65 22.67
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
LTLS MPPA RALS SMGR SMRA TLKM TINS TBLA TRST TSPC UNTR UNVR Rata-Rata per Tahun
5.18 5.56 16.77 20.25 10.40 26.12 7.45 1.28 1.15 17.26 14.72 (44.01) 9.07
3.44 3.23 15.84 24.77 9.78 29.27 10.04 3.86 1.36 14,75 12,02 53.28 12.24
5.78 2.54 16.03 30.07 7.72 31.19 52.73 5.64 1.08 14.33 15.75 52.90 17.18
7.11 (0.69) 1735 33.85 4.71 22.26 36.46 2.39 1.16 14.86 16.86 53.01 13.87
Sumber: www.ldx.co.id (Oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.2
menunjukkan nilai
variabel
Return on Assets
(ROA)
padamasing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai ROA pada perusahaan terbuka yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki ROA yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaitu sebesar 36,02%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar -44,01%. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 53,28%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Bank Mandiri, Tbk yaitu sebesar 1,06%. Nilai ROA tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 88,83%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh T. Bank Negara Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,81%.
69
Nilai ROA tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yaiti- sebesar 60,58%. Nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk yaitu sebesar -0,69%. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai ROA tertinggi terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 17,18% dan nilai ROA terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 9,07%. Pada tahun 2010 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 9,07%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 18 perusahaan atau sekitar 51,43%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 17 perusahaan atau sekitar 48,57%. Pada tahun 2011 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 12,24%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 11 perusahaap atau sekitar 31,43%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA ratarata per tahun sebanyak 24 perusahaan atau sekitar 68,57%. Pada tahun 2012 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 17,18%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 8 perusahaan atau sekitar 22,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA ratarata per tahun sebanyak 27 perusahaan atau sekitar 77,15%. Pada tahun 2013 nilai ROA rata-rata per tahun sebesar 13,87%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROA rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROA ratarata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%. 2.
Deskripsi Nilai Variabecl Return on Equity (ROE)
70
Deskripsi ROE perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014 (dalam satuan %) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
KODE EMITEN AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO IGAR TNDF INTP KAEF KLBF KREN LMSH LTLS MPPA RALS SMGR SMRA TLKM TINS TBLA TRST
2010 43.83 18.80 39.70 19.20 40.18 32.33 18.96 42.00 34.91 32.51 5.31 18.82 (2.90) 20.67 41.09 29.82 14.80 9.88 19.15 9.77 44.45 9.02 29.98 16.78 12.33 22.24 32,93 23.16 69.73 13.34 3.62 2.52
71
TAHUN 2011 2012 41.99 71.77 18.21 26.47 51.85 83.32 27.57 30.34 26.24 39.44 33.58 31.32 19.19 8.60 34.99 40.03 22.28 30.59 38.77 23.17 10.75 21.66 19.46 19.74 13.03 20.42 12.19 15.62 16.77 19.55 44.27 120.91 8.63 15.26 24.85 28.98 14.29 20.47 7.77 9.08 36.40 34.21 12.59 19.86 18.18 30.59 12.43 20.68 9.04 6.59 20.59 21.71 33,77 38,63 21.96 15.54 78.36 75.84 20.72 79.01 9.16 14.83 2.81 2.36
2014 76.60 24.31 23.93 25.21 46.44 33.16 12.52 39.46 25.31 26.58 26.44 11.66 2.23 17.12 60.94 30.46 6.47 30.59 27.44 10.14 32.52 5.35 37.09 31.10 (2.15) 22.39 44,48 10.89 59.20 55.20 7.54 2.41
33 TSPC 34 UNTR 35 UNVR Rata-Rata per Tahun
22.58 38.13 39,89 24.84
18.83 29.42 104.06 26.14
18.78 35.73 104.80 34.17
19.72 34.60 111.23 2939
Sumber: www.idx.co.id (Oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4,3 menunjukkan nilai variabel Return on Equity (ROE) pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2014 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai ROE perusahaan terbuka yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki ROE yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. Kalbe Farma, Tbk yaitu sebesar 44,45%. Nilai ROE terendah dimiliki oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk yaitu sebesar -2,90%. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 104,06%. Nilai ROE, terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 2,81%. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 120,91%. Nilai ROE terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar 2,36%. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar 111,23%. NilPi ROE terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk yaitu sebesar -2,15%.
72
Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai ROE tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 34,17% dan nilai ROE terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 24,84%. Pada tahun 2010 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 24,84%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROE ratarata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%. Pada tahun 2011 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 26,14%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 13 perusahaan atau sekitar 37,15%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROE ratarata per tahun sebanyak 22 perusahaan atau sekitar 62,85%. Pada tahun 2012 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 34,17%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 11 perusahaan atau sekitar 31,43%. Perusahaan yang berada dibawah nilai ROE ratarata per tahun sebanyak 24 perusahaan atau sekitar 68,57%. Pada tahun 2013 nilai ROE rata-rata per tahun sebesar 29,39%. Perusahaan terbuka yang berbeda di atas nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan ymig berada dibawah nilai ROE rata-rata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%.
3. Deskripsi Nilai Variabel Net Profit Margin (NPM) Deskripsi NPM perusahaan terbuka yang terdaflar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah sebagai berikut:
73
Tabel 4.4 Net Profit Margin (NPM) Perusahaan Terbuka yang Tcrdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam satuan %) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
KODE EMITEN AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA BBNI BBRI BDMN BLTA BMRI BNGA GDYR GGRM HEXA INCO IGAR TNDF INTP KAEF KLBF KREN LMSH LTLS MPPA RALS SMGR SMRA TLKM TINS TBLA TRST TSPC UNTR UNVR
2010 23.45 4.22 25.61 6.61 8.92 27.22 10.99 22.07 22.16 24.65 2.90 14.73 (0.83) 7.61 6.87 30.38 3.14 0.66 13.23 2.91 11.13 23.01 3.94 2.42 3.22 7.03 13.58 18.95 19.12 3.17 0.51 1.52 11.88 7.91 (43.61)
74
TAHUN 2011 2012 20.95 33.11 3.23 3.24 27.58 42.74 8.98 9,93 6.69 9.29 24.74 27.50 12.89 6.04 20.21 20.82 11.34 15.71 39.21 20.84 9.22 18.16 12.17 15.25 2.59 3.89 3.83 5.13 2.82 2.71 38.38 50.43 2.42 3.29 3.01 3.52 9.37 13.43 2.01 2.21 11.14 10.07 36.14 26.97 3.36 5.07 1.23 2.64 1.89 1.84 6.98 7.50 14,84 18,49 17.42 15.56 21.46 21.63 5.11 20.89 4.43 5.27 2.15 1.19 9.99 8.91 6.78 8.22 15.19 15.66
2013 32.24 2.22 14.26 6.08 9.47 29.93 7.35 21.21 9.49 22.24 19.44 6.75 0.07 6.22 9.15 27.38 1.57 2.67 17.85 2.05 8.97 6.78 5.66 3.27 0.09 7.78 20,67 7.43 17.50 14.83 1.60 3.20 8.82 9.54 15.45
Rata-Rata per Tahun
9.75
11.99
13.63
10.84
Sumber: www.fdx.co.id (Oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.4 menunjukkan nilai variabel Net Profit Margin (NPM) pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai NPM yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki NPM yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. International .Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 30,38%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk yaitu sebesar -43,61%. Nilai NPM 'ertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Berlian Laju Tanker, Tbk yaitu sebesar 39,21%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Lautan Luas, Tbk yaitu sebesar 1,23%. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar 50,43%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk v rilu sebesar 1,19%. Nilai NPM tsrtirggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari. Tbk yaitu sebesar 32,24%. Nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,07%. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai NPM tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 13,63% dan nilai NPM terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 9,75%.
75
Pada tahun 2010 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 9,75%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 16 perusahaan atau sekitar 45,72%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 19 perusahaan atau sekitar 54,28%. Pada tahun 2011 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 11,99%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 13 perusahaan atau sekitar 37,15%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM ratarata per tahun sebanyak 22 perusahaan atau sekitar 62,85%. Pada tahun 2012 nilai NPM rata-rata per tahun sebesar 13,63%. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 15 perusahaan atau sekitar 42,85%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM ratarata per tahun sebanyak 20 perusahaan atau sekitar 57,15%. Pada tahun 2013 nilai NPM rats-rata per tahun sebesar 10,84%, Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai NPM rata-rata per tahun sebanyak 12 perusahaan atau sekitar 34,28%. Perusahaan yang berada dibawah nilai NPM ratarata per tahun sebanyak 23 perusahaan atau sekitar 65,72%. 4. Deskripsi Nilai Variabel Earning per Shan (EPS) Deskripsi EPS perusahaan terhuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 5 Earning per Share (EPS) Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam satuan Rp) No 1
KODE EMITEN AALI
2010 501.93
76
TAHUN 2011 2012 499.97 1,253.17
2013 1,670.76
2 3 4 5
AKRA ANTM ASGR ASH BBCA 7 BBNI 8 BBRI 9 BDMN 10 BLTA 11 BMRI 12 BNGA 13 GDYR 14 GGRM 15 HEXA 16 INCO 17 IGAR 18 TNDF 19 INTP 20 KAEF 21 KLBF 22 KREN 23 LMSH 24 LTLS 25 MPPA 26 RALS 27 SMGR 28 SMRA 29 TLKM 30 TINS 31 TBLA 32 TRST 33 TSPC 34 UNTR 35 ONVR Rata-Rata per Tahun
191.17 441.34 26.74 1,348.03 292.02 106.52 316.44 407.08 155.20 29.79 46.03 (176.81) 982.10 116.39 2,663. 13 13.12 13.13 200.93 9.51 64.33 10.31 427.85 67.21 82.29 43.00 1,723.96 76.87 396.51 213.59 3.85 5,85 659.61 368.47 (8,330.45) 99.92
205.26 813.96 41.20 916.94 344.16 145.00 346.53 267.97 289.90 117.37 53.69 619.43 523.79 46.94 4,662.74 9.49 70.01 161.03 7.92 66T6T 17.36 277.86 38.05 59,31 44.45 2,184,13 61.04 545.91 413.56 12.82 9.24 605.74 326.26 225.63 429.47
61.28 538.08 53.44 1,610.35 364.17 58.79 392.77 420.60 182.49 209.46 62.53 1,034.13 750.27 58.95 1,111.96 14.69 103.81 267.22 9.40 69.49 31.49 618.98 91.88 38.24 51.93 299,32 49.75 637.75 3,545.77 23.35 6.32 61.86 523.58 257.49 424.71
67.20 143.43 46.33 2,270.30 234.28 80.04 483.43 303.21 339.48 254.13 28.33 19.81 977.34 304.15 395.97 7.00 117.81 474.16 9.97 69.60 7.28 962.21 186.98 2.23 60,84 425,45 14.63 526.76 2,667.10 15.19 20.66 71.26 799.77 315.50 410.65
Sumber: www.idx.co.ld (Januari 2013, diolah penulis)
Tabel 4.5 menunjukkan nilai variabel Earning per Share (EPS) pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada
77
tabel ini dapat dilihat nilai EPS yang mengalami kenaikan dan penururian (berfluktuasi) walaupun pada bcberapa perusahaan memiliki EPS yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.2.663,13. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Unilever Indontsia, Tbk yaitu sebesar -Rp. 8.3 3 0,45. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.4.662,74. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar Rp.7,92. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. Timah, Tbk yaitu sebesar Rp.3.545,77. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa, Tbk yaitu sebesar Rp.6,32. Nilai EPS tertinggi pada tahun 2013 dimiliki oleh PT. Timah, Tbk yaitu sebesar Rp.2.667,10. Nilai EPS terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk yaitu sebesar Rp.2,23. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai EPS tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp.429,47 dan nilai EPS terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp.99,92. Pada tahun 2010 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.99,92. Perusahaan terbukti yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 19 perusahaan atau sekitar 54,28%. Perusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 16 perusahaan atau sekitar 45,72%.
78
Pada tahun 2011 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.429,47. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 10 perusahaan atau sekitar 28,57%. Perusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 25 perusahaan atau sekitar 71,43%. Pada tahun 2012 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.424,71, Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 10 perusahaan atau sekitar 28,17%. Pcrusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 25 perusahaan atau sekitar 71,43%. Pada tahun 2013 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp.410,65. Perusahaan terbuka yang bemda diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 10 perusahaan atau sekitar 28,57%. Perusahaan yang berada dibawah nilai EPS ratarata per tahun sebanyak 25 perusahaan atau sekitar 71,43%.
5. Deskripsi Nilai Varlabel Dividen Tunai Deskripsi Dividen Tunai perasahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 adalah scbagai berikut: Tabel 4.6 Dividen Tunai Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 (dalam satuan Rp) No 1 2 3 4 5
KODE MITEN
2010 325.00 60.00 150.05 25.00 44000 195.00
AALI AKRA ANTM ASGR ASH BBCA
79
TAHUN 2011 2012 325.00 190.00 65.00 19.00 325.58 215.23 48.00 40.00 440.00 160.00 170.00 118.50
2013 505.00 21.00 57.47 18.00 870.00 100.00
7 BBNI 8 BBRI 9 BDMN 10 BLTA 11 BMRI 12 BNGA 13 GDYR 14 GGRM 15 HEXA 16 INCO 17 IGAR 18 TNDF 19 INTP 20 KAEF 21 KLBF 22 KREN 23 LMSH 24 LTLS 25 MPPA 26 RALS 27 SMGR 28 SMRA 29 TLKM 30 TINS 31 TBLA 32 TRST 33 TSPC 34 UNTR 35 ONVR Rata-rata per Tahun
53.26 72.50 29.40 8.00 156.18 329.22 196.34 168.82 203.45 131.44 208.90 90.82 20.00 40.00 50.00 5.00 14.85 70.28 186.00 88.55 15.07 10.14 31.12 12.75 490.00 856.00 88.00 60.00 500.00 250.00 250.00 350.00 46.00 17.00 21.00 218.00 1,029.05 991.88 4,770.63 9,431.62 3.00 3.00 5.00 3.00 5.00 31.00 43.00 47.00 50.00 30.00 40.00 150.00 2.85 2.37 2.82 2.49 3.00 10.00 10.00 12.50 1.50 2.61 4.73 1.00 40.00 30.00 50.00 60.00 17.00 8.00 28.00 57.00 25.00 10.40 11.50 12.5 22.00 22.00 31.00 31.00 44312 1 ,092,06 149,66 215.19 15.00 13.00 11.00 3.00 218.86 303.21 455.60 296.94 100.85 206.78 1,772.88 133.00 0.79 3.82 7.00 17.36 3.00 5.00 5.00 10.00 300.00 25.00 25.00 100.00 110.00 215.00 210.00 320.00 180.00 330.00 257.00 315.00 150.40 185.29 276.95 394.06
Sumber: www.idx.co.id (oktober 2014, diolah penulis)
Tabel 4.6 menunjukkan nilai variabel Dividen Tunai pada masing-masing perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sclama periode penelitian yaitu tahun 2010-2013 yang terdiri dari 4 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat nilai dividen tunai yang mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi) walaupun pada beberapa perusahaan memiliki dividen tunai yang relatif stabil pada setiap tahunnya.
80
Nilai dividen tunai tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.1.029,05. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Tunas Baru Lampung. Tbk yaitu sebesar Rp.0,79. Nilai dividen tunai tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh PT. Semen Gresik (Persero), Tbk yaitu sebesar Rp. 1.092,06. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar Rp.2,37. Nilai dividen tunai tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh PT. International Nickel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.4.770,63. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar Rp.2,82. Nilai
dividen
tunai
tertinggi
pada
tahun
2013
dimiliki
oleh
PT.International N'ckel Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp.9.431,62. Nilai dividen tunai terendah dimiliki oleh PT. Kresna Graha Sekurindo, Tbk yaitu sebesar Rp. 1,00. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai dividen tunai tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.394,06 dan nilai dividen tunai terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 150,40. Pada tahun 2010 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp.150,40. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 12 perusahaan atau sekitar 34,28%. Perusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 23 perusahaan atau sekitar 65,72% Pada lahun 2011 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp,185,29. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai dividen tunai rata-rata per tahun
81
sebanyak 13 perusahaan atau sekitar 37,14%. Perusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 22 perusahaan atau sekitar 62,85% Pada tahun 2012 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp.276,95. Perusahaan terbuka yang berada diatas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 8,57%. Pcrusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 32 perusahaan atau sekitar 91,43%. Pada tahun 2013 nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebesar Rp.394,06. Perusahaan terbuka yang berada dialas nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 3 pernsahaan atau sekitar 8,57%. Perusahaan yang berada dibawah nilai dividen tunai rata-rata per tahun sebanyak 32 perusahaan atau sekitar 91,43%.
4.2. ANALISIS/ PEMBAHASAN 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui analisis grafik dan statistik (Ghazali, 2005:110). Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dengan melihat grafik Histogram dan Normal Probability Plot dan analisis statistik dengan uji Kolmogorov-Smirov. Pada penelitian ini, data awal adalah berjumlah 140, tetapi hanya 116 data saja yang memenuhi untuk dijadikan data dalam penelitian karena terdapat 24 data outlier a. Analisis Grafik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis grafik ini adalah dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot.
82
Gambar : 4.1 Histogram Dependent Variable (Dividen Tunai) Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram yang berupa diagram batang memperlihatkan pola distribusi data yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal.
Normal P-P Plot of Regression Standardlized Residual
83
Gambar : 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardised Residual Dependent Variable (Divlden Tunai) Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik pada scatter plot sudah mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. b. Analisis Statistik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik non parametrik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Data yang memiliki distribusi normal dapat dilihat pada Tabel 4.7 yang menunjukkan bahwa nilai Unstandardized Residual Asymp. Sig ( 2-tailed) sebesar 0,007 yang nilainya lebih besar dari tarif nyata (a) yatu 0,05 (5%) yang artinya data berdistribusi normal. Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smintov Test One-Sample Kotmogorov-Smlmov Test Unstandardized Residual N
Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
116 Mean
-137.6647954
Std. Deviation
234.09068152
Absolute
.157
Positive
.098
Negative
-.157
Kolmogorov-Smimov Z
1.692
Asymp. S'g. (2-tailed)
.007
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
84
2. Pengujian Asumsi Klasik Beberapa syarat asunisi klasik yang harus dapat dipenuhi agar model persamaan regrasi berganda dapat digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividen tunai. a. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi atau dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficlents(a) Standardized Coefficients
Unstandaridized
Model
Coefficients B
1
Std. Error -17.813
7.124
ROA
-.262
.618
ROEE
2.064
NPM EPS
-.339 285
(Constant)
Sig.
t
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
-2.500
.014
-.029
-.424
.672
.270
3.697
.396
.369
5.217
.000
.245
4.090
.551 .016
-.026 .736
-.615 17.941
.540 .000
.670 .727
1.491 1.376
a Dependent Variable: DIVIDEN Sumber : Hasil olahun SPSS 15.0 for windows
Tabel 4.8 menunjukkan tidak ada masulah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor (VIF) ROA, ROE, NPM, dan EPS masing-masing menunjukkan nilai kurang dari 5 (VIF < 5) dan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,2. b. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan
85
pengganggu pada periode sebelumnya (periode t-1). Metode untuk mendeteksi gejala autokorelasi ini dilakukan dengan model Durbin-Waison Test. (Criteria pengambilan keputusan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Kriteria Pengambilan Keputusun Uji Autokorelasi Hipotesis nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokonlasi negative Tidak ada autokorelasi negative Tidak ada autokorelasi positif atau negative Sumber: Yamin(2l>09:91)
Keputusan Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak
Jika 0 < d < d| d| < d < du 4 - di < d < 4 4-du
Data yang dipcroleh penulis adalah sebagai berikut: n=116 k=4 Pada tingkat signifikansi 5% diperoleh du = 1 .756 dan dl = 1 .592
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi Model Summary(b) Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1
.930(a)
.864
.859
43.35570
1.470
/a Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA, ROE b Dependent Variable: OIVIDEN
Sumber : Hnsil nlahan SPSS 15.0 far windows
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa rasio Durbin-Watson bernilai 1,470. Nilai tersebut berada pada daerah diantara nilai du (1,756) dan 4-uu (2,24) yang artinya,
86
keputusann tidak ditolak. Hal ini dapatt disimpulk kan bahwaa tidak terrdapat autokorelaasi pada mo odel regresi.
c. Uji Heterokedasttisitas 1). Grafik Scatterplott
Gaambar: 4.3 Scatterpot Depeendent Variab ble (Dividen yang dibyrkaan) Sum mber ; Hasil olahan SPSS 15,0 for wlm mdows
Gaambar 4.3 menunjukkkan bahwa penyebaran n residual cenderung tidak teratur, terrdapat bebeerapa plot y ang terpenccar dan tidak membenttuk pola terttentu. Maka dappat disimpu ulkan bahw wa tidak terrdapat gejalla heterokeedastisitas dalam d model reggresi ini. Uji heteroked dastisitas jugga dapat dilakukan mellalui uji Gleejser. Uji Glejser G dapat mem mberikan hasil h yang llebih akuratt dan signiffikan dibanndingkan deengan menganaliisis nelalui grafik Scattterplot. 2). Uji Gleejser
87
Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficiants(a) Standardized Coefficients
Unstandaridized
Model
Coefficients B
1
Std. Error
(Constant) 18.467
4.571
ROA ROE
.635 -.371
.386 .276
NPM EPS DIVIDEN
.280 .002 .109
.345 .020 .059
T
Sig.
4.040
.000
1.644 -1.345
.103 .182
.811 .114 1.843
.419 .909 .068
Beta
.263 -.252 .082 .022 .415
a Dependent Variable: ABSUT Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for wimdows
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS masing-masing lebih besar dari tingkat signifikansi (a) = 5%. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini. 3. Regresi Linear Berganda Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= a + b1X, + b2X2 + b3X3 +b4X4 + e
Tabel 4.12 Hasil Estimasi Regresi Coefficients(a) Standardized Coefficients
Unstandaridized
Model
Coefficients B
Std. Error
Sig.
t
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
-17.813
7,124
-.029
-2.500
.014
-.262
.618
-0.29
-.424
.672
.270
3.697
2.064
.396
.369
5.217
.000
.245
4.090
-.339 NPM .285 EPS a Dependent Variable: DIVIDEN
.551
-.026
-.615
.540
.670
1.491
.016
.736
17.941
.000
.727
1.376
1
(Constant) ROA ROE
88
Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Model persamaan pada perusahaan terbuka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = -17,813 - 0,26Z X1, + 2,064X2 - 0339X3 + 0,285X4 + e Persamaan tersebut akan digunakan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan (uji F) dan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial (uji-t), serta dapat menguji hipotesis. 4. Uji Koefisien Dcterminasf (R2) Tabel 4.13 Uji Koeflsien Determinasi Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate
Model
R
R Square
1
.930(a)
.864
.859
43.35570
1.470
a Prodldora: (Constantl), EPS. NPM. ROA, ROE b Dependent Variable Sumber : Hasil Olahan SPSS 15.0 for windows
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 4.13 menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen juga semakin besar. Adjusted R Square pada model regresi adalah bemilai 0,859 berarti pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap dividen tunai adalah 85,9% sedangkan 14,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
89
5. Uji Hipotesis a. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen (ROA, ROE, NPM, dan EPS) terhadap variabel depcnden (dividen tunai) secara simultan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Secara Simutan (Uji-F) ANOVA(b)
Model
Sum of Squares
4 111 115
Regression 1326879.649
1
Mean Square
df
208648.595 Residual 1535528.243 Total a Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA, ROE
331719.912 1879.717
F
Sig. 176.473
.000(a)
b Dependent Variable: DIVIDEN Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Pada Tabel 4.14 diketahui nilai Fhitung176,473 sedangkan nilai Ftabel 2,46 jadi Fhitumg > Ftabel artinya variabel-variabel independen yang diteliti (ROA, ROP, NPM, dan EPS) secara simultan mempengaruhi dividen tunai. Nilai signifikansi bernilai 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi (a) 0,05, artinya signifikan. Hasil uji F menunjukkan bahwa hipotesis perlama. menghasilkan penolakan Ho dan penerimaan Ha artinya variabel-variabel independen yang diteliti (ROA, ROE, NPM, dan EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap divideh tunai. b. Uji-t Uji-t
dilakukan
untuk
mengetahui
bagatmana
pengaruh
variabel
independen (ROA, ROE, NPM, dan EPS) terhadap variabel dependen (dividen yang dibayarkan) secara parsial.
90
Tabel.15 Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t) Coemclonts(a) Unstandaridized
Model
Coefficients B
1
Std. Error
(Constant) -17.813
7.124
ROA ROE
.618 .396 .551 .016
-.262 2.064
NPM -.339 .285 EPS a Dependent Variable: DIVIDEN
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
3.697
1.491 1.376
-2.500
.014
-.029 .369
-.424 5.217
672
.000
.270 .245
-.026 .736
-.615
.540
.670
17.941
.000
.727
4.090
Sumbcr: Hasil olahan SPSS 15.0 for windows
Analisis Tabel 4.15 untuk mengetahui
pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: 5. Variabel ROA memiliki thitung -0,424 sedangkan t-hitung 1,984 maka t-hitung 0,424 > ttable 1,984 dan taraf signifikansinya adalah 0,672 yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen yang dibayarkan pada perusahaan terbuka. Variabel ini mempunyai koefisien regresi sebesar -0,262 hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel ROA dengan variabel dividen yang dibayarkan adalah tidak searah. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa jika ROA meningkat 1% maka dividen yang dibayarkan akan menurun sebesar 0,26% dengan asumsi vanabel bebas lainnya relatif konstan. Hubungan ini bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2000) yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio Return on Assets (ROA) yang dimiliki, semakin baik kondisi perusahaan tersebut. Tingkat pengembalian total aktiva yang rendah dapat disebabkan oleh
91
kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah dan biaya bunga yang tinggi karena penggunaan utangnya diatas rata-rata. Kcsimpulan dari hasil pembahasan tersebut yaitu bahwa hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan peneliti, maka
HO diterima
karena
t-tabel (-1,984) < thitung(-0,424) < t^w 0,984). 6. Variabel ROE memiliki thitung 5,217 sedangkan ttabel 1,984 maka thitung 5,217 > tjabci 1,984 dan taraf signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa ROE berpenganih signifikan terhadap dividen yang dibayarkan pada perusahaan terbuka. Variabel ini mempunyai koefisien regresi sebesar 2,064 hal ini berarti bahwa hubungan antara vanabel ROE dengan vanabel dividen yang dibayarkan adalah searah. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa jika ROE meningkat 1% maka dividen tunai juga akan meningkat sebesar 2,06% dengan asumsi variabel bebas lainnya relatif konstan. Hubungan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2000) yang menyatakan bahwa semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh, semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. Begitu juga dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston yaitu semakin tinggi rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROE, maka semakin bcsar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang memperoleh laba tinggi maka dividen tunai yang akan dlbagikan oleh emiten "kepada investor juga semakin besar karena investor sangat penting bagi perusahaan. Hal ini sesua: dengan tcori Bird in the Hand yang meyakini bahwa investor akan jauh lebih menghargai
92
pendapatan berupa dividen tunai daripada keuntungan modal (capital gain). Penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2008), dimana ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut yaitu bahwa basil penelitian ini mendukung, hipotesis yang telah ditetapkan peneliti bahwa ROE berpengaruh terhadap dividen tunai karena -Wi (-1,984) > thitung (5,217) > ttabel (1,984) pada = 5 %, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 7. Variabel NPM memiliki thitung -0,615 sedangkan thitung 1,984 makat ttabel-0,615
93
bahwa hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan peneliti, maka
HO
diterima karena -ttabel (-1,984) < thitung (-0,615) < ttabel
(1,984). 8. Variable EPS memiliki thitung 17,941 sedangkan ttabel 1,984 maka thitung 17,941 >ttabel 1,984 taraf signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka. Variabel ini mempunyai koefisien regresi sebesar 0,285 hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel EPS dengan variabel dividen tunai adalah searah. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa jika EPS meningkat 1% maka dividen tunai juga akan meningkat sebesar 0,28% dengan asumsi variabel. bebas lainnya relatif konstan. Para pemegang saham tertarik dengan Earning per Share (EPS) yang besar, karena ha) ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan (Syamsuddin, 2000:66). Penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2006), dimana EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Dengan hasil ini maka para pemegang saham sangat penting mempertimbangkan besarnya EPS dalam rangka memprediksi besarnya dividen tunai yang akan diterima. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut yaitu bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang telah ditetapkan peneliti bahwa EPS berpengaruh terhadap pendapatan dividen tunai karena -ttabel (-1,984) >thitung (17,941) >ttabel (1,984) pada α = 5 %, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
94
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 4.
Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) secara simultan berpengaruh terhadap dividen yang dibayarkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji secara simultan (uji F).
95
5.
Return on Assets (ROA) tidak berpenganih signifikan terhadap dividen yang dibayarkan. Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen yang dibayakan. Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen yang dibayarkan. Earning per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap .dividen yang dibayarkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji secara parsial (uji-t).
6.
Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah 85,9%. Hal ini berarrti 85,9% variabel dari dividen yang dibayarkan dijelaskan oleh variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) sedangkan sisanya 14,1% dijelaskan oleh faktorfaktor lain di luar penelitian ini, yaitu rasio-rasio keuangan lainnya dan faktor-faktor selain rasio keuangan.
5.2 Saran
96
5.2. Saran Adapun saran penulis adalah sebagai berikut: 5. Penelitian ini memakai 4 variabel rasio profitabilitas. Penulis menyarankan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pendapatan dividen yang dibayarkan, hendaknya menambah rasio keuangan lainnya yang diduga berpengaruh terhadap pendapatan dividen yang dibayarkan, seperti rasio likuiditas seperti: Quick Ratio: rasio leverage seperti: Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio dan Long Term Debt to Capitalization; rasio profitabilitas seperti: Gross Profit Margin, Return on Investment, dan rasio pasar antara lain: Price Earning Ratio, Book Value per Share dan Price to Book Value. 6. Penelitian selanjutnya sebaiknya ditambah jumlah periode penelitian dan menggunakan bentuk analisis yang berbeda, misalnya analisis hubungan atau analisis diskriminan dan juga dapat menggunakan objek lain, tidak hanya pada perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI, tetapi juga industri-industri lainnya dan dapat menganalisis lebih mendalam khususnya rasio yang mempengaruhi dividen yang dibayarkan selain rasio profitabilitas. 7. Bagi para investor yang mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam
bentuk
saham dan mengharapkan
97
dividen
yang dibayarkan
dibagikan perusahaan, sebaiknya investor mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lain diluar dari kinerja perusahaan seperti masalah ekonomi yang meliputi suku bunga, kurs valuta asing, berita emiten, kebijakan ekonomi dari pemerintah yang akan mempengaruhi keputusan perusahaan dalam pembagian dividen tunai. 8. Bagi seluruh perusahaan terbuka yang ada di Indonesia yang akan membagikan
dividen yang dibayarkan kepada investornya sebaiknya
menggunakan teori Bird In The Hand yang menyatakan bawa investor akan jauh lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen daripada keuntungan modal (capital gain).
98
99
BAB IV JADWAL PELAKSANAAN
No
Keterangan
1
Persiapan Proposal Penelitian Pengumpulan Data Analisa dan Interprestasi Data Penyusunan Laporan Seminar
2 3 4 5
JUNI 2014
JULI 2014
AGUSTUSSEPTEMBER 2014
OKTOBER 2014
#######
#######
NOVEMBER 2014
######
####### #######
#######
######## ########
Keterangan : 1. Persiapan Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2014 2. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2014 3. Analisa dan Interpretasi data dilakukan pada Agustus s/d September 2014 4. Penyusunan Laporan akan dilaksanakan pada bulan september s/d Oktober 2014
100
5. Seminar akan dijadwalkan sesuai dengan jadwal penelitian yang telah ditentukan UPPM pada bulan Oktober 2014. Dan laporan hasil penelitian dilaksanakan bulan November 2014.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin, 2002. Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Cetakan Kelima, Rineka Cipta, Jakarta. Anaroga, Pandji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Atmaja, Lukas Setia, 2002. Manajemen Keuangan, Buku Tiga, andi Offset, Yogyakarta. Brigham, Eugene F dan Joel F, Houston. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi Sepuluh. Jakarta; Erlangga. Darmadji, Tjiptono. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pcndekatan Tanya Jawab. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hanafi, Mahmud. 2004. Manajemen Keusmgan. Yogyakarta: BPFE. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi.Jakarta: Erlangga.
101
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi. Masidonda, Maski. 2001. Variabel yang mempengaruhi struktur pendanaan dan pengaruhnya bersama beban bunga, return on asset terhadap rentabilitas modal sendiri.Tesis pasca sarjana Universitas Sumatera Utara. /Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi ' Keempat. Yogyakarta: BPFE. Situmorang, Syafrizal Helmi,et al. 2008. Analisis Data Penelitian.Medan: IJSU Press. Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung: CV. Alfabeta. Sundjaia, Ridwan S dan Ingc Barium. 2002. Manajemen Keuangan Kedua. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. PrenhalHndo. Sutrisno.2008. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga.Yogyakarta:BPFE Syamsuddin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Rr.ja Grafindo Persada. Van Horne, James C. dan John M Wachowicz,JR. 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Buku 2, Edisi Duabclas. Jakarta: Salemba
Hidayati, Nur. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi DividenKas Di Bursa Efek Jakarta.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. (diakses pada tanggal 29 September 2013 pukul 10.45 WIB). Hartono, 2004. Pengaruh Profitabilitas, kesempatan investasi dan difisit arus kas terhadap pendanaan perusahaan. Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Saragih, Nurul Sari S. 2005. Pergaruh Profitability dan Investment Oppurtuniiy Set (IOS) Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. : Puspa, Farida. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas SumateraUtara.
102
Suharli, Michell. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terbadap Kebijakan Divideu Tunai Dengan Likutditas Scbagai Variabel Penguat Fada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002-2003. Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 9-17. (diakses pada tanggal 29 Mei 2014pukul 11.05 WIB). j www.idx.co.id/submitted offline, diakses oleh Rina W Mardi pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 15.25 WIB www.idx.co.id/submitied offline, diakses oleh Rina W Mardi pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 10.20 WIB
REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN No 1
2
Jenis Pengeluaran Gaji dan upah Ketua 4 jam/minggu @Rp67.500,- /jam selama 20 minggu (5 bulan)............... -PPH 15 %.x Rp 1.350.000,- = Rp 207.500,- Anggota (disesuaikan) Bahan habis pakai dan peralatan - 4 Rim kertas A4 @Rp 50.000,-= 200.000 - 2 bh tinta printer @Rp 200.000,-=400.000 - Paper clip,stip ex,pulpen =200.000 - Pembelian modem,flasdis =350.000,- Pulsa internet @150.000 selama 4 bln=600.000,- Fotocopy data= Rp 200.000,-
Biaya yang diusulkan Rp Rp
1.147.500,202.500,-
Rp 1.950.000,3
4
Perjalanan - Perpustakaan (ref buku) (5 bln) - Pembelian peralatan dan pengolahan data selama 5 bulan Lain-lain
103
Rp
500.000,-
-
Publikasi .... Rp Seminar..... Rp Laporan..... Rp Pemantau internal...Rp
100.000,150.000,150.000,300.000,Rp
Jumlah
700.000,-
Rp 4.500.000,-
Lampiran 1. Anggaran Penelitian (untuk tahun berjalan)
No
Jenis Pengeluaran
1 Honor Tim Peneliti 2 orang PPH 15% 2 Bahan habis pakai dan peralatan - 4 Rim kertas A4 @Rp 50.000,-=Rp 200.000 - 2 bh tinta printer @Rp 200.000,-= 400.000 - Paper clip,stip ex,pulpen = 200.000 - Pembelian modem,flasdis = 350.000 - Pulsa internet @150.000 - selama 4 bln= 600.000 - Fotocopy data= Rp 200.000
Biaya yang diusulkan Rp 1.147.500,Rp 202.500,-
Rp
1.950.000,-
Rp
500.000,-
3 Perjalanan penelitian untuk mengumpulkan data dan pengolahan data: -
Biaya perjalanan pembelian peralatan dan pengolahan data selama 5 bulan
4 Lain-lain - Publikasi ....
Rp 100.000,-
104
-
Seminar..... Rp 150.000,Laporan..... Rp 150.000,Pemantau internal...Rp 300.000,-
Rp
700.000,-
Jumlah Rp.4.500.000,-
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
No
Nama
1
Rina Walmiaty Mardi,SE, Msi Ak
NIDN
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
0025107306 Akuntansi
10
Uraian Tugas Membuat Proposal Membuat Laporan Penelitian Mengolah data
2
Cahyoginarti,SE,Msi 0023066606 Akuntansi Ak
6
Lampiran 3. Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian Sarana Dan Prasarana Utama yang diperlukan dalam penelitian ini memadai dengan perangkat komputer yang tersedia pada peneliti dan juga di perguruan
105
tinggi, Sedangkan untuk pencarian jurnal di internet dengan menggunakan modem dan kunjungan keperpustaka. Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti (lihat format biodata pada Lampiran Umum).
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN Jl. Almamater No. 1 Kapus USU, Medan 20155 Indonesia Telp. (061) 8210371, 8211235, 8213951, Fax: (061) 8215845
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Lengkap (Gelar) : Rina Walmiaty Mardi, SE, Msi Ak NIP/NIDN
: 19732510200812 2 001
Pangkat/Golongan
: Penata Muda / IIIb
Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
Alamat
: JL. Flamboyan Raya N0 : 31 A Tj Selamat Medan.
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “Analisa pengaruh rasio profitabilitas terhadap dividen yang dibayarkan tunai pada
106
perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, yang diusulkan dalam tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya. Medan, 3 Juni 2014 Yang menyatakan,
Mengetahui: Ketua Lembaga Penelitian,
Drs. Miduk Purba, M.Pd.,Ph.D. NIP : 19570331 198503 1 001
Rina Walmiaty Mardi,SE, Msi Ak NIP : 19732510 200812 2 001
Lampiran 1. Format Biodata 1. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Mata Kuliah yang diampu
Rina Walmiaty Mardi, SE, Msi Ak Asisten Ahli Penata Muda 19731025200812 2001/0025107306 Medan, 25 Oktober 1973 Jl. Flamboyan Raya 31 A Tj Selamat Medan 061-8366807 Jl. Almamater No: 1 kampus USU 061-8211235 Pengantar Akuntansi Akuntansi Biaya Akuntansi Manajemen Akuntansi Bank
2. Riwayat Pendidikan
107
Bidang Ilmu
S-1 F.Ekonomi Medan Akuntansi
Tahun Masuk – Lulus
1992-1998
2006-2008
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Sistem Persediaan dan Metode Penilaian pada PT Enseval
Nama Pembimbing/Promotor
Drs.Erwin Abubakar,MBA
Pengaruh struktur aktiva, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur pendanaan (pada perusahaan manufaktur Erlina, SE, M.Si, Ph. D, Ak.
Nama Perguruan Tinggi
S-2
S-3
USU Akuntansi
2. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah *) Rp *) Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan Ipteks, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya. 1. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No
Volume/Nomor/ Tahun
Judul Artikel Ilmiah
1 2 3 4 dst
108
Nama Jurnal
2. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
3. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul Buku
1 Akuntansi Manajemen
Tahun 2012
Jumlah Halaman 75 hal
Penerbit Koperasi Polmed
Dst
4. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No 1 dst
Judul/Tema HKI Buku
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Lainnya yang Telah Diterapkan
Tempat Penerapan
Respons Masyarakat
1 Ds t 5. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Institusi Pemberi Penghargaan
Jenis Penghargaan
1 2
109
Tahun
Ds t Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Penelitian
Medan, 3 Juni 2014 Pengusul,
Rina Walmiaty Mardi, SE, MSi AK NIP 19731025 200812 2001
ABSTRAK Analisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap dividen yang dibayarkan pada perusahaan terbuka (tbk) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2010-2013 mempunyai tujuan agar dapat mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS) terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka (tbk) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan penelitian ini akan menjadi bahan rekomendasi bagi pihak manajemen maupun perusahaan khususnya perusahaan perbankan dalam menentukan kebijakan dividen dan membantu dalam menentukan besaran dividen yang akan dibayarkan terutama dalam dividen tunai dan bagi Investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi dipasar modal dan tujuan jangka panjang dapat melakukan prediksi pendapatan dividen tunai yang akan diterima oleh pemegang saham biasa.
110
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik
linier
berganda , dimana penelitian ini menjelaskan pengaruh antar variabel, dimana tipe hubungan antara variabel adalah hubungan sebab akibat, yaitu hubungan antara beberapa variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2013 yang berjumlah 155 perusahaan. Kemudian diambil sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti sebanyak 45 perusahaan.Metode pengolahan data menggunakan metode analisis deskriptif, metode analisis statistik sesuai dengan tujuan peneliti. Yaitu dapat membantu menentukan besaran dividen yang akan dibayarkan terutama dalam dividen tunai dan bagi Investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan dapat melakukan prediksi pendapatan dividen tunai yang akan diterima oleh pemegang saham biasa sebagai tujuan jangka panjangnya. Kata Kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin(NPM), Earning per Share (EPS), DividenTunai HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
Bidang Penelitian Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIP c. NIDN d. Jabatan Fungsional e. Jabatan Struktural f. Jurusan g. Unit Penelitian h. Alamat Institusi i. Telp/Faks/E-mail j. Waktu Penelitian
: Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Dividen yang dibayarkan Pada Perusahaan Terbuka (Tbk) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2010-2013 : Akuntansi : : : : : : : : : :
Rina Walmiaty Mardi, SE, MSi Ak 197325102008122001 0025107306 Asisten Ahli Akuntansi UPPM Politeknik Negeri Medan Jl. Almamater No. Kampus USU, 061-8366807/081397183769 6 Bulan
111
Anggota Penelitian Biaya yang diusulkan Sumber Dana
: Cahyoginarti ( NIDN 0023066606) : Rp 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) : DIPA TA 2014 Medan, 3 Juni 2014
Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi
Ketua Peneliti,
Darwin S H Damanik, SE, MSi NIP 19641231 200112 1 005
Rina Walmiaty Mardi,SE, MSi NIP 19731025 200812 2 001 Menyetujui
Direktur: Politeknik Negeri Medan,
M. Syahruddin, ST, MT NIP. 19620903 198903 1004
Ketua: UPPM Polmed,
Drs.Miduk Purba, M.Pd, Ph.D NIP. 19570331 198503 1 001 DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ..............................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................
7
2.1. Pengertian Saham ..................................................................
7
BAB II
112
BAB III
2.1.1. Jenis Saham .................................................................
7
2.2 Pengertian Dividen .................................................................
9
2.2.1. Tujuan Pembagian Dividen ........................................
10
2.2.2. Teori Dividen ..............................................................
11
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen .......
12
2.4. Kebijakan Pembagian Dividen ..............................................
14
2.5. Rasio Profitabilitas ...............................................................
16
2.6. Penelitian Terdahulu .............................................................
17
2.7. Kerangka Konseptual ............................................................
21
METODE PENELITIAN ...........................................................
22
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
22
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................
22
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ...........................................
25
3.4 Batasan Operasional ................................................................
26
3.4.1 Defenisi Operasional Variabel .......................................
24
3.5 Tahapan Pengumpulan Data ...................................................
26
3.6 Metode Analisa Data ............................................................... ii 3.6.1 Metode Analisa Deskriptif ..........................................
27
3.6.2 BAB IV
27
Metode Analisis Statistik ............................................
27
JADWAL PELAKSANAAN ......................................................
30
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
113
DAFTAR TABEL
iii Tabel 1.1 Sektor dan Jumlah Perusahaan Terbuka Yang Membagikan Dividen Tunai Periode Tahun 2010-2011 .....................................
3
Tabel 1.2 Rata-Rata Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning per Share (EPS) dan Dividen Tunai Perusahaati Terbuka yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2010-2013 ..................................................................................... Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .....................................................................
4 17
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Emiten Terbuka Berdasarkan Karakteristik Penarikan Sampel .........................................................................
23
Tabel 3.2 Sampel Penelitian .........................................................................
23
114
DAFTAR GAMBAR iv Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ...................................................................
115
21