Bidang Ilmu: Perikanan
USUL PENELITIAN DOSEN PEMULA
PENINGKATAN PIGMENTASI IKAN CUPANG Betta spelendes DENGAN EKSTRAK CABE MERAH Capsicum annmun PADA DOSIS YANG BERBEDA
TIM PENGUSUL: KETUA DAHLIFA, S.Pi, M.Si 0915037101 ANGGOTA RATNAWATI, S.Pi, M.Si 0928087806
UNIVERSITAS “45” MAKASSAR MARET 2013
Judul Penelitian
: Peningkatan Pigmentasi Ikan Cupang Betta spelendes Dengan Ekstrak Cabe Merah Capsicum annmun Pada Dosis Yang Berbeda
Bidang Ilmu
: 230 / Ilmu Perikanan
Ketua Peneliti a. b. c. d. e. f.
Nama Lengkap NIDN Jabatan Fungsional Program Studi No HP Email
: : : : : :
Dahlifa, S.Pi, M.Si 0915037101 Asisten Ahli Budidaya Perairan 0811449765
[email protected]
Anggota Peneliti (1) : Ratnawati, S.Pi, M.Si : 0928087806 : Universitas 45 Makassar
a. Nama Lengkap b. NIDN c. Perguruan Tinggi Lama Penelitian Keseluruhan Penelitian ke Biaya Penelitian Keselurhuan Biaya Tahun Berjalan
: : : :
1 Tahun 1 Rp. 9.000.000,- diusulkan ke Dikti - dana internal PT - dana institusi lain - inkind
Rp. 9.000.000, .000.000,Rp. 0,Rp. 0,Rp. 0,-
Makassar, 14 Maret 2013 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Universitas “45” Makassar
Ketua Peneliti, Ketua Peneliti
Dr. Ir. Muhammad Arif Nasution, MP NIP 19630810 199403 1 001
Dahlifa,, S.Pi, M.Si Dahlifa, M.Si NIDNS.PI, 09150371 15037101 NIDN 0915037101
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian Universitas “45” Makassar
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ................................................................................
i
ABSTRAK ...................................................................................
ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................
1
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................
4
A. Taksonomi dan Morfologi ...............................................
4
B. Habitat dan Reproduksi .................................................
4
C. Ekstrak Cabe Merah ......................................................
5
D. Pigmentasi dan Pertumbuhan .......................................
7
E. Kualitas Air Media Budidaya .........................................
8
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................
10
A. Waktu dan Tempat .......................................................
10
B. Materi penelitian ............................................................
10
C. Rancangan Percobaan .................................................
10
D. Prosedur Penelitian .......................................................
11
E. Parameter yang Diamati ..............................................
12
F. Analisa Data ..................................................................
13
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN ............................................
14
BAB V. REKAPITULASI ANGGARAN .......................................
15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................
16
LAMPIRAN 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ........................................
19
2. Susunan Organisasi Peneliti dan Uraian Tugas ...............
20
3. Biodata Peneliti ................................................................
21
4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................
29
ABSTRAK Ikan Hias jenis ikan Cupang Betta splendens mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Cabai merah Capsicum annmun memiliki warna merah yang berasal dari pigmen karotenoid, asam askorbat, flavenoid, phenol asit dan lutein.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
informasi
fisiologis
tentang
status
pola
peningkatan
pigmentasi pada ikan Cupang Betta spelendes. Hasil penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu model substitusi pakan yang optimal yang dapat menjadi paket teknologi yang tepat untuk budidaya guna meningkatkan produksi secara berkesimbungan.. Parameter peubah yang diukur
berupa
tingkat
pigmentasi
dan
kecerahan
serta
tingkat
pertumbuhan/perkembangan ikan Cupang. Rancangan penelitian dalam bentuk RAL dengan 4 perlakuan perbedaan dosis ekstrak Cabe Merah dan 3 ulangan yang akan dianalisis secara ANOVA.
Kata Kunci: Ikan Cupang, Cabe Merah, Pigmentasi, TCF, Pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN Ikan Cupang (Betta splendens) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai jual. Warna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna pada tubuhnya juga sebagai proteksi diri dari ancaman pemangsanya (Pinandoyo, 2005). Keindahan warna pada ikan ini dimunculkan pada periode-periode tertentu, khususnya pada saat menjelang musim kawin. Kondisi lingkungan yang mempunyai intensitas pencahayaan yang tinggi akan membuat warna ikan semakin cerah serta ketersediaan nutrisi yang tepat pada pakan misalnya kandungan karotenoid. Warna tubuh yang indah dan bervariasi merupakan daya tarik komet sebagai ikan hias. Warna indah pada ikan disebabkan oleh kromatofor (sel pigmen) yang terletak pada lapisan epidermis, yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan aktifitas seksual, sedangkan jumlah dan letak pergerakan kromatofor mempengaruhi tingkat kecerahan warna pada ikan (Lesmana, 2004). Kromatofor dapat diklasifikasikan menjadi 5 kategori warna dasar yaitu melanofor, eritrofor, xantofor, leukofor, dan iridofor (Anderson, 2000 ; Sally, 1997). Salah satu tanaman yang memiliki kandungan karotenoid adalah cabai merah Capsicum annmun. Mafolimbo (2002) mengatakan bahwa 1
ekstrak cabai mengandung karotenoid yang berfungsi sebagai antioksida yang tinggi dalam menghambat reaksi radikal bebas. Setiadi (1994) Cabai merupakan sumber nutrisi yang penting sebagai vitamin A, C dan senyawa-senyawa fenol, asam dan netral. Hidayat (2007) Cabai merah Capsicum annmun memiliki warna merah yang berasal dari pigmen karotenoid, asam askorbat, flavenoid, phenol asit dan lutein. Kandungan pigmen dalam pakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecerahan warna ikan (Bachtiar, 2003). Upaya untuk meningkatkan kecerahan warna ikan dengan menambahkan karotenoid yang merupakan komponen pembentuk warna merah dan kuning (Satyani dan Sugito, 1997). Astaxantin yang ditambahkan dalam pakan ikan merupakan salah satu karotenoid yang dominan dan efektif untuk meningkatkan kecerahan warna ikan, karena ikan akan menyerapnya dari pakan dan menggunakan langsung sebagai sel pigmen warna merah (Gupta and Jha, 2006; Lesmana dan Satyani, 2002). Penelitian tentang pigmentasi pada ikan hias telah banyak di lakukan (Ezhil, 2008). Sukarman dan Chumaidi (2010) melakukan penelitian tentang bunga Tai Kotok Tagetas sp sebagai sumber karotenoid pada ikan hias. Budiardi dkk. (2005) meneliti tentang pigmentasi dan pertumbuhan pada ikan Cupang Betta spelendes dengan jenis pakan alami berbeda. Shiang (2006) tentang perubahan warna ikan hias dengan menggunakan sumber karotenoid yang berbeda pada pakan, sedangakan penggunaan Cabai merah Capsicum annmun sebagai sumber karotenoid belum dilakukan sehingga berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan suatu 2
penelitian
terhadap
Cabai
merah
Capsicum
annmun
terhadap
peningkatan kualitas warna, pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada ikan Cupang Betta spelendes. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi fisiologis tentang status pola peningkatan pigmentasi pada ikan Cupang Betta spelendes dengan mengukur proses pigemtasi pada kulit ikan serta mengevaluasi dosis ekstrak kulit rambutan Nephelium lappaceum yang optimal untuk peningkatan kualitas kesehatan yang dapat mendukung pertumbuhan ikan Cupang. Hasil penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu model substitusi pakan yang optimal yang dapat menjadi paket teknologi yang tepat untuk budidaya guna meningkatkan produksi secara berkesimbungan.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taksonomi dan Morfologi Sistematika
Ikan
Osteichthyes, subclass
Cupang
Betta
splandens
termasuk
kelas
Antinopterygii, ordo Percomorphoidei, subordo
Anabantidei, family Anabantidae, dan genus Betta. Ciri khas yang ikan ini memiliki labirith yang berfungsi sebagai alat bantu pernafasan tambahan, sehingga ikan ini mampu mengambil oksigen secara langsung melalui udara (Kuncoro, 2011). Ikan Cupang Betta splendens yang diambil dari alam aslinya merupakan ikan yang mempunyai postur badan memanjang, dan bila dilihat dari depan atau dari belakang mempunyai bentuk badan yang pipih (compressed). Sebagai ikan liar, ternyata badannya mirip dengan bunglon, beragam tergantung alam yang membentuknya. Beberapa spesies yang tergolong cantik mempunyai warna badan dasar coklat kemerah-merahan dengan corak kebiru-biruan. Semua sisi sangat dekoratif dan warnanya sangat beragam. Sirip punggung sangat lebar dan terentang sampai kebelakang, walaupun badannya tidak terlalu besar tapi terlihat kokoh dan menawan Sirip ekornya berbentuk membulat (rounded) berwarna dasar sama dengan badannya. B. Habitat dan Reproduksi Ikan ini bersifat karnivora dan bersifat sangat agresif terutama yang jantan. Di pasaran ada dua jenis ikan Cupang yaitu Cupang adu dan Cupang hias. Cupang hias memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan cupang adu memiliki sirip yang pendek dan sangat agresif. Cupang memiliki berbagai jenis warna mulai dari biru tua, merah tua, 4
albino, dan kehijauan. Warna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna
pada tubuhnya
pemangsanya
(Kuncoro,
juga sebagai 2011).
proteksi
Keindahan
diri
dari
warna pada
ancaman ikan
ini
dimunculkan pada periode-periode tertentu, khususnya pada saat menjelang musim kawin. Untuk pemijahan ikan Cupang Betta sp. biasanya pejantan akan membuat sarang dari gelembung-gelembung busa yang diciptakan dengan mulutnya.Ikan jantan akan mengajak betina mendekat di sekitar busa yang mengapung di permukaan air dan berusaha merayu dengan menempelkan alat genitalnya.Selanjutnya ikan betina akan mengeluarkan telur dan secara simultan ikan jantan akan membuahinya dengan mengeluarkan sperma di air.Telur akan ditempelkan ikan jantan ke sarang busa yang di buatnya, prosesnya bias berlangsung 1-3 jam sampai semua telur menempel.Telur akan menetas dan anak-anak ikan Cupang Betta sp. akan mulai berenang bebas 2-3 hari berikutnya (Kuncoro, 2011).
C. Ekstrak Cabe Merah Cabai Merah Capsicum annmun adalah tanaman sayuran yang berasal dari benua Amerika yaitu Peru dan menyebar ke seluruh dunia atas jasa para penjajah. Cabai merah digunakan sebagai penyedap makanan,mengandung z a t - z a t kesehatan
m anus ia.
gizi
Cabai
yang
merah
diperlukan
mengandung
untuk protein,
lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin-vitamin dan mengandung
senyawa-senyawa
alkaloid
seperti
karotenoid, 5
flavenoid dan minyak essensial. Karotenoid merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, merah, serta larut dalam minyak (Harbourne, 1996). Warna pigmen antosianin merah, biru, violet, dan biasanya dijumpai pada bunga, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Kandung vitamin C pada cabai antara 50-180 mg/100 g. Kandungan gizi cabai merah per 100 gram terdiri dari energy 31 kal, protein, 1,0, lemak 0,3 g, karbohidrat 7,3 g, kalsium 29 mg, fosfor 24 mg, vitamin A 470 SI, Vitamin C 181 mg. Cabai merah Capsicum annuum merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan. Cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker (Kahardian, 2002). Karotenoid merupakan suatu zat alami yang sangat penting dan mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi tidak larut dalam air yang merupakan suatu pigmen berwarna oranye,merah dan kuning.Senyawa ini ditemukan tersebar luas dalam tanaman dan buahbuahan dan tidak di produksi oleh tubuh manusia. Karakteristik dari karotenoid adalah sensitif alkali dan sangat sensitif terhadap udara dan sinar terutama pada suhu tinggi, tidak larut dalam air, gliserol dan propilen glikol (Kumalaningsih, 2007).
6
D. Pigmentasi dan Pertumbuhan Laju pertumbuhan berhubungan dengan ketepatan antara jumlah pakan yang diberikan dengan kapasitas lambung dan kecepatan pengosongan lambung dan kecepatan pengosongan lambung atau sesuai dengan waktu ikan membutuhkan pakan, perlu diperhatikan karena pada saat itu ikan sudah dalam kondisi lapar (Sunarno,1991). Pakan harus mempunyai rasio energi protein tertentu dan dapat menyediakan energi non protein dalam jumlah yang cukup sehingga protein digunakan sebagian besar untuk pertumbuhan. Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan baik untuk menghasilkan tenaga maupun pertumbuhan. Pemanfaatan protein dipengaruhi beberapa faktor antara lain ukuran ikan, umur ikan, kualitas protein, kandungan energi pakan, suhu air dan pemberian pakan (Suhendra, 2005). Perlakuan pakan uji ada 4 dengan kandungan karophlly pink dan tepung wortel yang berbeda yaitu pakan A (0%,18,47%), B (0,05%,13,85%), C(0,10%,9,23%) dan D(0,15%,4,61%) dengan 3 kali ulangan (Pinandoyo,2005). Warna merupakan sifat sensoris yang tampak terlebih dahulu dan kadangkadang sangat menentukan kualitas. Bahan pangan yang mempunyai warna kurang menarik untuk dipandang, biasanya tidak disukai dan tidak dimakan oleh konsumen, walaupun mempunyai cita rasa yang enak dan bergizi tinggi. Pigmen (zat warna alam) merupakan zat warna yang secara alami ada di dalam tanaman dan hewan. Pigmen warna ini dikenal dengan karoten. Karoten adalah sumber utama yang bertanggung jawab terhadap pewarnaan pada ikan. Berbagai 7
warna yang ada dihasilkan oleh adanya karoten khusus dan karoten protein kompleks. Karotenoid hanya bisa disintesa oleh tumbuhan dan hewan atau melalui makanan (pellet) yang diberikan. Pada umumnya pewarnaan tubuh ikan merupakan mekanisme pergerakan butiran pigmen yang dikendalikan oleh hormon-hormon tertentu sebagai akibat reaksi terhadap kondisi lingkungan ikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, ikan bisa tampak berbeda pada kondisi lingkungan berbeda. Warna atau pola warna atau corak warna dasar ikan sepenuhnya ditentukan oleh faktor genetik ikan yang bersangkutan.
Tampilan warna ikan selain
ditentukan oleh jumlah dan konsentrasi sel-sel warna, juga ditentukan oleh kedalaman letak sel tersebut dalam lapisan kulit. Ikan tidak dapat membuat sendiri pigmen warna (de Novo) oleh karenanya harus disuplai dari makanan yang dimakan karena itu, jika ikan diberi makan yang tidak mengandung pigmen warna yang dibutuhkan, maka ikan tersebut tidak akan kehilangan warnanya. (Anonim,2007) E. Kualitas Air Media Budidaya Ikan Cupang Kualitas
air
merupakan
salah
satu
faktor
penentu
dalam
keberhasilan budidaya. Kualitas air yang digunakan dalam pemeliharaan ikan Cupang harus disesuaikan dengan syarat hidupnya, selalu terjaga kebersihannya dan terhindar dari zat-zat beracun, seperti amoniak, limbah pabrik, detergen, dan lain-lain. Ikan akan tumbuh optimal jika kualitas airnya baik. Suhu pada air mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, baik dalam media luar maupun air (cairan ) dalam tubuh ikan. Suhu makin naik maka reaksi kimia akan makin cepat, sedangkan konsentrasi gas dalam 8
air akan makin turun,termasuk oksigen. Suhu optimal antara 25 – 32 OC, (Lesmana, 2004). Makin tinggi nilai pH suatu perairan, daya racun amoniak semakin meningkat, sebab sebagian besar dalam bantuk NH3, sedangkan amonia dalam bantuk molekul (NH3) dalam jumlah tertentu bersifat racun. Daya racun meningkat pada suhu tinggi, konsentrasi oksigen, salinitas dan kesadahan rendah. Kisaran pH optimum untuk pertumbuhan ikan sekitar 7 – 8 dan kisaran NH3 < 1. Untuk mendukung pertumbuhan ikan yang baik, maka kandungan oksigen terlarut yang dianjurkan tidak kurang dari 1,5 ppm (Parinding 1994).
9
BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2013 di Laboratorium
Perikanan,
Jurusan
Perikanan
Fakultas
Pertanian
Universitas “45” Makassar. B.
Materi Penelitian
Ikan Cupang Betta spelendes diperoleh dari Unit Pembenihan di Kota Makassar. Kepadatan ikan Cupang yang dipergunakan 1 ekor per wadah, ditempatkan pada toples volume air sebanyak 1 L. Cabe Merah sebagai pakan uji diperoleh dari pasar komersial. Peralatan yang digunakan adalah Toples plastic bening yang bervolume 1.5 L sebanyak 12 buah, Akuarium penampungan air volume 100 L sebanyak 2 buah, saringan plankton ukuran 10 µm, timbangan, blender, elektrik, pipet, aerasi, Toca Colour Finder, cawan petri dan Kaca Pembesar. C.
Rancangan Percobaan
Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ekstrak kulit Rambutan pada pakan dengan dosis yang berbeda, yakni: 1.
Perlakuan A : 0 % Ekstak Cabe Merah + Pakan Buatan 100 %
2.
Perlakuan B : 5 % Ekstrak Cabe Merah + Pakan Buatan 95 %
3.
Perlakuan C : 10 % Ekstrak Cabe Merah + Pakan Buatan 90 %
4.
Perlakuan D : 15 % Ekstrak Cabe Merah + Pakan Buatan 85 % Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap dengan masing – masing perlakuan dengan tiga kali ulangan. 10
Setiap perlakuan diberi lebel dan penempatan setiap unit percobaan dilakukan secara acak (Gambar 1.)
B.3
A.3
D.1
B.2
C.1
A.2
C.2
D.3
A.1
C.3
B.1
D.2
Gambar 3. Tata Letak Unit-Unit Percobaan Selama Penelitian (A
= 0 %/Kontrol, B = 5 %, C = 10 %, D = 15 %, dan 1,2,3 ulangan)
D.
Prosedur Penelitian
Menyediakan alat yang akan digunakan dan dilakukan sterilisasi. Mengisi air akuarium kemudian di pasang aerasi. Memilih ikan cupang Betta spelendes. yang tidak cacat, sehat, lincah dan juga kecemerlangan warna tubuh ikan. Menyiapkan toples sebanyak 12 buah di isi dengan air sebanyak 1 Liter kemudian setiap toplesnya diisi dengan 1 ekor ikan .Umur yang cukup untuk dikembangkan yaitu sekitar 3 bulan (± 5 cm) Teknik pembuatan ekstrak kulit Cabe Merah adalah mengeringkan kulit Rambutan selama 3 hari, setelah kering di potong kecil-kecil kemudian diblender,setelah itu di tapis sampai halus seperti tepung. Pakan komersil dicampur dengan ekstrak kasar Cabe Merah mengunakan putih telur dan air sebagai binder kemudian dikeringkan. Pakan yang diberikan kepada ikan dengan komposisi yakni 95 % pakan 5% ekstrak 11
cabai, 90% pakan 10% ekstrak cabai, 85% pakan ekstrak cabai 15% dan sebagai control hanya diberikan pakan tanpa ekstrak cabai merah. Waktu pemberian pakan pada pagi hari dengan komposisi 5% dari berat tubuh ikan. Pergantian air dilakukan setiap 3 hari sekali. Pengukuran kualitas air yaitu suhu dengan menggunakan thermometer diukur setiap 3 hari sekali, pH dengan menggunakan pH meter lakmus, oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter dan Amoniak diukur menggunakan spektrometer, diukur pada awal, tengah dan akhir penelitian. Sampling dilakukan setiap satu minggu sekali untuk mengukur berat, panjang dan tingkat kecerahan ikan. E.
Parameter yang Diamati
Parameter yang diamati adalah kadar pigmentasi, pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup ikan Cupang, yaitu 1. Tingkat kecerahan warna TCF (Toca Colour Finder) yaitu untuk mengetahui tingkat warna ikan dengan cara membandingkan warna asli ikan pada kertas TCF yang telah di beri pembobotan bagian tubuh yang diamati adalah sirip punggung warna biru, sirip ekor warna merah dan diamati oleh 5 orang yang tidak memiliki gangguan penglihatan buta warna dan rabun. 2. Pertumbuhan Laju pertumbuhan dinyatakan sebagai perubahan bobot tubuh ratarata selama penelitian berlangsung. Menurut Efendi (1997) Laju pertumbuhan dihitung dengan rumus yaitu:
12
( ܴܩ%) =
ௐ௧ିௐ ௧
ݔ100
Keterangan : GR = Laju pertumbuhan Wt = Bobot rata-rata benih pada saat t (mg) Wo = Bobot rata-rata benih saat awal percobaan (mg) t = Jumlah hari selama percobaan. 3. Kelangsungan hidup Kelangsungan hidup (SR) yaitu persentase jumlah ikan cupang Betta spelendes yang masih hidup setelah diberi pakan. Penghitungan SR dilakukan pada akhir penelitian. Menurut Efendi (1997) penghitungan kelangsungan hidup dirumuskan sebagai berikut : ܴܵ (%) = Keterangan:
ே௧ ே
ݔ100
SR = Kelangsungan hidup (%) Nt = Jumlah biota pada saat panen (ekor) No = Jumlah biota pada saat penebaran (ekor) F.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisa dengan Analisa Sidik Ragam untuk masing – masing parameter dan dilanjutkan Uji Lanjut Tukey bila terdapat pengaruh perlakuan lama pengkayaan (P = 0,01 dan 0,05) dengan menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows. Untuk mendapatkan pola lama pengkayaan, penyajian grafik dan tabulasi data menggunakan Microsoft Exel 2007.
13
BAB IV JADWAL PELAKSANAAN Jadwal pelaksanaan penelitian selama 3 bulan (Mei – Juli) (tentative) dapat dilihat secara rinci sebagai berikut: No Kegiatan 1 2 3 6 7 8
I
Bulan I II III IV
Bulan II Bulan III I II III IV I II III IV
Persiapan Pembuatan Ekstrak Cabe Merah Budidaya Ikan Cupang Analisa Pigmentasi dan Pertumbuhan ikan Cupang Analis dan Pengolahan Data Pelaporan
14
BAB V REKAPITULASI ANGGARAN Jumlah rencana penelitian ini sebanyak Rp. 10.000.000,- dengan rekapitulasi sebagai berikut: No
Jenis Pengeluaran
1
Gaji dan Upah
2
Bahan Habis Pakai dan Peralatan
3
Perjalanan
4
Lain-lain (Publikasi, Seminar, Laporan dll)
Biaya yang Diusulkan (Rp) 2.950.000,4.500.000,540.000,-
Jumlah
1.010.000,9.000.000,-
Terbilang: Sembilan Juta Rupiah
15
DAFTAR PUSTAKA Anderson, S. 2000. Salmon Colour and Consumer. Hoffman-La Roche, Cambridge Ontario. Canada. Anonim, 2007.Cupang http://www.bettaplus.com.diakses tanggal 5 Maret 2013. Bachtiar, Y. 2003. Pakan Alami untuk Ikan Hias. Agromedia Pustaka. Jakarta Efendi,1997. Biologi Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Eshill, J. dkk. 2008. Marigold as a Carotenoid Source on Pigmentation and Growth of Red Swordtail Xiphohorus helleri. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences. Gupta, S. K. and Jha, A. K. 2006. Use of Natural Carotenoids for Pigmentation in Fishes. Central Institute of Fisheries Education, Seven Bunglows. India. Harborne,J.B., 1996. Metode Fitokimia Penuntun cara Modern Menganalisis Tumbuhan,Penerbit ITB.Bandung. Hidayat,N., 2007. Komponen Nutrisi Lombok (Capsicum annmun L). (Online).(http://ptp2007/12/29/komponen-nutirisi-lombok capsicum-annmun/) di askes 17 januari 2013. Kahardian, 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. Kumalaningsih, S., 2007. Antioksidan,sumber dan manfaatnya,(Online) (http: // antioxidant center.com/index.php/Antioksidan/antioksidansumber-manfaatnya.html,29 Februari 2013). Kuncoro, Eko Budi. 2011. Sukses Budidaya Ikan Hias air Tawar. Lily Publisher,Yogyakarta. Lesmana, D.S. 2004. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. Lesmana dan Satyani, D. 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Penebar Swadaya. Jakarta. Mafolimbo, E., 2002, Evaluation of Capsicum as a source of Natural Antioxidant in Preventing Rancidity in Sunflower Oil, The Journal of Food Technology in Africa, Vol.7, Apr-Jun, 2002.
Parinding, Y. S. 1994. Pengaruh penggunaan berbagai jenis pakan terhadap pertumbuhan populasi monokultur Brachionus plicatilis O. 16
F. Muller. Skripsi. Fakultas Peternakan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang. 36 hal. Pinandoyo, 2005. Pengaruh Berbagai Kadar Carophyll Pink dan Tepung Wortel Dalam Pakan Buatan Terhadap Kecerahan Ikan Oscar (Astronotos ocellatus cuvier) Universitas Diponegoro.Semarang. Sally,
E. 1997. Pigment Granula Transport in Cromatophores. Departement of Biology Bucknell University, Lewisburg.
Satyani, D dan Sugito, S. 1997. Astaxanthin Sebagai Suplemen Pakan untuk Peningkatan Warna Ikan Hias. Warta Penelitian Perikanan Indonesia. Vol III. Jakarta. Setiadi. 1994. Bertanam Cabai. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Shiang, Tan Phaik. 2006. Skin Colour Changes in Ornamental Koi (Cyprinus Carpio) Fed Defferent Dietary Carotenoid Sources.Universitas Sains Malaysia. Sukarman dan Chumaidi, 2010. Bunga Tai Kotok (Tagetas sp.) sebagai sumber Karotenoid Pada Ikan Hias. Balai Riset Budidaya Ikan Hias. Depok. Sunarno. 1991. Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Agromedia pustaka. Bogor. Tappin, A.R. 2010. Rainbow Fishes: Their Care and The Keeping in Captivity.
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian URAIAN KEGIATAN
VOL
SATUAN
2
3
4
HARGA SATUAN 5
Honor
JUMLAH 6
2,950,000
Honor Ketua Tim
50
OJ
35,000
1,750,000
Honor Anggota Tim
40
OJ
30,000
1,200,000
BAHAN
4,500,000
ATK dan Computer Suplies
1
Paket
350,000
350,000
Pembuatan Ekstrak Cabe Merah
1
Paket
850,000
850,000
Pakan Buatan
1
paket
250,000
250,000
Sabun dan Klorin
1
Paket
120,000
120,000
Sterilisasi Air
1
Paket
250,000
250,000
Ikan Cupang
12
ekor
20,000
240,000
TCF
1
Paket
300,000
300,000
Formalin
1
liter
40,000
40,000
Timbangan Digital
1
Buah
350,000
350,000
Saringan Air
1
Buah
300,000
300,000
Pengukuran Kualitas Air
3
Paket
250,000
750,000
Wadah, Selang dan Batu Aerasi
1
Paket
700,000
700,000
Lapangan
540,000
Perjalanan Survey Pembenihan IKan (2 orang x 3 lokasi) Lain-Lain
6
Laporan/Jurnal/Prosiding
1
Paket
760,000
760,000
Dokumentasi
1
Paket
250,000
250,000
Jumlah
OT
90,000
540,000 1,010,000
9,000,000
Terbilang : Sembilan Juta Rupiah
19
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No Nama
NIDN
Bidang Alokasi Ilmu Waktu S.Pi, 0915037101 Manajemen 50 Jam Budidaya Ikan Hias / Kuaitas Air
1
Dahlifa, M.Si
2
Ratnawati, S.Pi, 0928087906 Fisiologi M.Si Hewan Air
40 Jam
Urairan Tugas • Melakukan Persiapan Penelitian • Mengamati Tingkat Pertumbuhan Ikan Cupang • Menganalisa Pigmentasi Ikan Cupang • Mengontrol Pemberian Pakan • Melakukan Persiapan Penelitian • Mengamati Tingkat Pertumbuhan Ikan Cupang • Menganalisa Kualitas Air Media Budidaya dan kondisi ikan Cupang • Menganalisa Pertumbuhan/ Perkembangan Ikan Cupang
20
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
BIODATA TIM PENELITI
21
CURRICULUM VITAE Nama
: Dahlifa, S.Pi, M.Si.
NIDN
:
Tempat/Tgl Lahir
: Makassar/ 15 Maret 1971
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Kawin
0915037101
Pangkat/Golongan/NIDN : Asisten Ahli/ III.a/0915037101 Jabatan Fungsional
: Penata Muda
Kantor
: Fak.Pertanian Universitas “45” Makassar
Alamat Kantor
: Jl.Urip Sumoharjo Km.4 Makassar Tlp. 0411-452789
Alamat Rumah
: Jl. A.P. Pettarani Komp IDI Blok GA 6/14, Makassar
Telp./HP
: 0811449765
E.mail
:
[email protected]
Mata Kuliah Yang Diampu : 1. Manajemen Budidaya Ikan Hias 2. Manajemen Kualitas Air 3. Oceanografi 4. Avertebrata Hewan Air 5. Manajemen Pengelolaan Wilayah Pesisir Riwayat Pendidikan : 1. Magister Program Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup, Konsentrasi Sosiologi dan Penyuluhan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, lulus November 2006 2. Sarjana Perikanan, Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, lulus Maret 1996 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Makassar, tahun 1986-1989 4. Sekolah Menengah Pertama Katolik Rajawali, Makassar, tahun 1983-1986 5. Sekolah Dasar Negeri Komp. Mangkura, Makassar, tahun 1977-1983
Pengalaman Kerja : 1.
Dosen tetap Yayasan Andi Sose, Fak. Pertanian Jurusan Perikanan Universitas “45” Makassar, Tahun 2009 - sekarang
2.
Anggota Senat Fakultas Pertanian Univ. “45” Makassar, Tahun 2010 – sekarang
3.
Ketua Program Studi Budidaya Perikanan, Fak. Pertanian Univ. “45” Makassar, Tahun 2010 sekarang
Pengalaman Organisasi : 1. Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin 1992-1994 2. Pengurus Himpunan Mahasiswa Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar 1991-1994 Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat : 1. Penyuluhan Cara Penanaman dan Pemeliharaan Mangrove serta Penanaman Pohon Mangrove sebanyak 1000 pohon di Kelurahan Sumpang Minangae, Kotamadya Pare-pare, Tanggal 30 – 31 Oktober 2010 2. Penyuluhan Cara Penanaman dan Pemeliharaan Mangrove serta Penanaman Pohon Mangrove sebanyak 1000 pohon di Kelurahan Lumpue, Kotamadya Pare-pare, Tanggal 28 – 29 Oktober 2010 3. Penyuluhan Tata Cara Penggunaan Pupuk Organik di Tambak, di Desa Marannu Kec.Lau Kab.Maros, Tanggal 8 – 9 Oktober 2010 4. Penyuluhan Mata Pencaharian Alternatif Budidaya Kepiting Lunak, di Kab. Maros,Tanggal 8 – 9 September 2010 5. Penyuluhan Tata Cara Penggunaan Pupuk Organik di Tambak, di Kelurahan Soreang, Kab. Maros Tanggal 11 – 12 Juli 2010 Pengalaman Penelitian : Publikasi Ilmiah : 1. Dahlifa. 2006. Peranan Kelembagaan Terhadap Pengelolaan Sumberdaya Hayati Perairan (Studi Kasus Desa Aeng Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar). Jurnal Spasial, Perencanaan Wilayah Dan Kota. ISSN: 1411-3899. Volume 8.No.1.Juni 2010 2. Dahlifa. 2012. Peningkatan Kandungan Kandungan Asam Amino Rotifer Brachionus plicatilis Oleh Bacillus sp. Dengan Periode Enrichment Berbeda. Jurnal. Jurnal Ilmiah Ecosystem. ISSN 1141-3597. Vol 12 No. 3. Hal 360-451. Pengalaman Mengikuti Pelatihan/Seminar : 1. Panitia Dialog Ilmiah “Pengembangan Pengelolaan Budidaya Ikan Hias dan Terumbu Karang Secara Optimal & Berkelanjutan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”, oleh Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas “45” Makassar dan Yayasan Alam Indonesia Lestari, Tanggal 1 Februari 2011
2. Peserta Workshop Kelembagaan Coral Center Center- COREMAP II, di Makassar (3-4 (3 Desember 2010) 3. Peserta Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), oleh P3AI Univ.”45” Makassar, (28 28 September – 2 Oktober 2010) 4.. Peserta Workshop Pengelolaan Data Marine And Coastal Resources Management (MCRM), oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, di Makassar tanggal anggal 23 September 2010 5.. Peserta Seminar Internasional “ Innovations in Modern Business Education” oleh Univ.”45” Univ. Makassar Dan Samara Institute of RSUTE, Russia Russia, di Makassar tanggal anggal 21 Juli 2010 6.. Peserta Seminar Internasional “ Curitiba Urban Planning And Management “ oleh Urban Management-Regional Regional Planning and Develop Development ment UNHAS, Tanggal 23 September 2005 7. Peserta Kursus Dasar-dasar dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup, oleh BAPEDALDA Provinsi Sulawesi Selatan, Tanggal 1 – 3 November 2007 up ini saya buat dengan sesungguhnya. Demikian daftar riwayat hidup Makassar, 3 Maret 2013 Yang menyatakan, menyatakan
Dahlifa, S.Pi Pi., M.Si.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama : Ratnawati, S.Pi., M.Si Tempat/Tanggal Lahir : Pasempe, 28 Agustus 1978 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum Kawin Alamat : Komp. Graha Cendekia-ICMI Blok C/16 Makassar, HP. :0813 426 13679 E-mail :
[email protected]
MATA KULIAH YANG DIAMPU • • • • •
Avertebrata Hewan Air Oceanografi Pengelolaan Wilayah Pesisir Manajemen Kualitas Air Fisiologi Hewan Air
PENDIDIKAN FORMAL • • • • •
SD Negeri 31 Pasempe, Kabupaten Bone (1985 – 1991) SMP Negeri 4 Watampone, Kabupaten Bone (1991 – 1994) SMU Negeri 2 Watampone, Kabupaten Bone (1994 – 1997) Program Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar, Jurusan Perikanan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (1997 – 2002) Program Magister Universitas Hasanuddin Makassar, Program Studi PPW, Konsentrasi Manajemen Kelautan (2006 – 2009)
PENDIDIKAN INFORMAL • • • •
•
•
Kursus Komputer, Windows Office 2000 Plus, Mahardika Makassar, 24 Juli – 2 Oktober 2000 Pelatihan Pengolahan Data Perikanan yang diselenggarakan oleh WWF Wallacea Program Bali, 27 Mei – 1 Juni 2002 Kursus Bahasa Inggris, Program English For Profesional, BRITON-Makassar, tahun 2010. Pelatihan ToT Pengelolaan Konservasi Kawasan Perairan Tingkat Dasar (MPA-101) yang diselengarakan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bekerjasama dengan NOAAUSA, 15 – 24 Juli 2010 Pelatihan Sertifikasi Ahli Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Bagi Penyusun Rencana Zonasi yang diselenggarakan oleh HAPPIKementerian Kelautan dan Perikanan RI, 20 – 23 Februari 2011 Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan yang diselengarakan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)-RI bekerjasama dengan NOAA-USA, 30 Juni – 6 Juli 2011
PENGALAMAN ORGANISASI 1998 – 1999 1998 – 2000 1999 – 2000 Perhimpunan 2000 – sekarang 2006 – sekarang 2003 – sekarang
: Ketua Sekbid Litbang HIMA-MSP UNHAS : Pengurus Kepmi Bone Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat. Perikanan UNHAS Angk. III : Pengurus MPM Perikanan UNHAS Ketua Sekbid Litbang Mahasiswa Bone – Unhas (Latenritatta) : Anggota Yayasan Lanra Link, Makassar : Bendahara Yayasan Resopa, Makassar : Pengurus Konsorsium Mitra Bahari Sulsel
PENGALAMAN KERJA 1. Akademik • • • • • •
Praktek kerja lapang pada Yayasan WWF Indonesia Program Bali “Fisheries Assassement” Di Taman Nasional Bunaken Manado, Sulut Tahun 2000 Asisten mata kuliah Ekologi Laut Tropis dan Planktonologi dan Tanaman Air pada tahun ajaran 2001 - 2002 Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa Makassar, Tahun 2003 Staf Pengajar di Universitas 45 Makassar, Tahun 2009 – sekarang Pengelola Journal of Indonesian Coral Reefs (JICoR) LIPICoremap II, Tahun 2011 – sekarang Trainer/Fasilitator Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (MPA) kerjasama KKP, NOAA, dan CTSPUSAID di BP3 Tegal-Jateng, 23 – 29 Januari 2012
2. Umum 2001 2002 2002 2003 - 2005 2006 - 2009 2008 - 2010 2009 2010
: Peneliti lapangan pada Studi Inventarisasi Sumberdaya Perikanan Kab. Selayar, Kerjasama PEMDA dan Yayasan Gemilang Sulawesi Selatan : Volunteer CEPI bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Pusat tentang Kars Bantimurung Kabupaten Maros : Tim Survei pada Proyek Statistik Potensi Perikanan Pantai Kabupaten Majene, Kerjasama PEMDA dan Yayasan Lanra Link Sulawesi Selatan : Staf Admin/Keuangan Forum Kemitraan Bahari RC. Sulsel : Staf Keuangan Konsorsium Mitra Bahari Sulawesi Selatan : Asisten Konsultan Coremap II Kabupaten Pangkep, PT Sucofindo Cab. Makassar : Tenaga Ahli Sosialisasi Perundang-Undangan Tata Ruang Wilayah Pesisir Provinsi Sulawesi Selatan oleh CV. Marina Lestari : Peneliti Lapangan pada Kajian Profil Perikanan di Daerah Lasser Sunda, Yayasan LINI-Bali, Indonesia Konsultan pada Indonesia Cocoa and Cofee Financial Services Study di Sulsel dan Sulbar
2010 2010
2011
: Konsultan Individual IFC-World Bank tentang Kajian Pemasaran Kakao di Kab. Mamasa & Kab. Luwu Timur : Tenaga Ahli Manajemen Kelautan pada kegiatan Evaluasi Terhadap Implementasi PERDA Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PERDES tentang DPL di Kab. Pangkep : Asisten Konsultan Monitoring, Evaluation, and Feedback Program Coremap II, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
PELATIHAN DAN SEMINAR • • • • • • • • •
•
• •
•
•
• •
Peserta Workshop Pengelolaan Terumbu Karang Buatan di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar (11 – 13 Agustus 2000) Panitia Seminar dan Lokakarya Potensi Pembangunan Bone di Watampone, kabupaten Bone (26 – 27 September 2000) Peserta Pelatihan “Training for Fisheries Monitoring” di Makassar (2 – 5 Maret 2001) Peserta/Pemakalah Konfrensi Nasional III Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia di Sanur, Provinsi Bali (21 – 24 Mei 2002) Peserta Pelatihan Pemuda Cinta Laut, diselenggarakan oleh Forum Kemitraan Bahari RC. Sulsel di Pulau Barrang Lompo, Makassar (22 – 24 Juli 2004) Peserta Konfrensi Nasional IV Pengelolaan Sumberdaya Perairan Umum, Pesisir dan Laut Indonesia di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (14 – 17 September 2004). Panitia Pelatihan TPD PEMP (Program Departemen Kelautan & Perikanan) 2005 di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (7 – 13 Agustus 2005) Peserta Simposium Pembelajaran Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Kawasan Wallacea dan Selat Makassar di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (28 September 2005) Peserta Seminar Nasional dan Lokakarya ”Pengelolaan Potensi Kemaritiman Provinsi Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat dalam Era Otonomi Daerah” di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (29 – 30 November 2005) Participant in International Conference on Coastal and Disaster Management: Lesson and Way Fordward, Indonesia-German Programmes, Makassar (22 – 23 March 2006) Organizing Commitee in summer school course on Coastal and Disaster Management for Extreme Events Impacts Mitigation, Makassar (24 March – 1 April 2006) Participant in The International Seminar on Marine Heavy Metal Pollution conducted in collaboration of Hasanuddin University and Rutgers University USA, Makassar (18 May 2006) Participant in Workshop on Identification and Ecology of Coral Reef Algae (Seaweeds) conducted in collaboration of Hasanuddin University and PEW Fellows Program in Marine Conservation of Australia (25 – 26 May 2006) Peserta Pendidikan dan Pelatihan Data Base dan Sistem Informasi Geografis Tingkat Operator yang diselenggarakan oleh Forum Kemitraan Bahari Sulsel, Makassar (6 – 12 Juni 2006) Fasilitator Pelatihan Tenaga Pendamping Desa (TPD) Program PEMP Departemen Kelautan & Perikanan di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, (6 – 11 Juli 2006) Peserta Konfrensi Nasional V Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (29 Agustus – 1 September 2006)
•
• •
•
•
•
•
•
•
• • •
•
• • •
•
Panitia Pelatihan Regenerasi Nelayan yang diselenggarakan oleh Departemen Kelautan & Perikanan RI bekerjasama dengan Program Mitra Bahari Sulsel, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, (28 April – 8 Mei 2008) Peserta Konfrensi Nasional VI Pengelolaan Pesisir dan Lautan di Manado, Provinsi Sulawesi Utara (26 – 29 Agustus 2008) Peserta Pencerahan Kalbu Pada Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Program Coremap II Kabupaten Pangkep di Pesantren Darul Mukhlisin, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Padang Lampe Kab. Pangkep, (29 – 31 Desember 2009) Peserta Seminar Nasional dan Expo dalam Membangkitkan Kejayaan Indonesia Sebagai Benua Maritim diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin di Makassar, tanggal 12 Januari 2010 Peserta Sosialisasi UU No.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin di Makassar, tanggal 4 Maret 2010 Peserta Seminar Nasional “Peningkatan Daya Saing Bangsa Melalui Penguasaan Teknologi” yang diselenggarakan oleh ICMI-Sulsel bekerjasama dengan Universtas Negeri Makassar (UNM), tanggal 18 Maret 2010 Participant in Coral Reef Management Workshop conducted in collaboration of Hasanuddin University and Great Barrier Reef Marine Park Authority (GBRMPA)Australia di Makassar (5 – 8 April 2010) Peserta Seminar Nasional Bahari yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Makassar, tanggal 2 Juni 2010 Peserta Seminar Nasional Bahaya Radiasi Electromagnetic Frequency Terhadap Kehidupan Manusia, diselenggarakan oleh Universitas 45 bekerjasama dengan PT. Spirit Internasional di Makassar, tanggal 9 Juli 2010 Pemateri Konferensi Nasional (Konas) VII Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia di Ambon, Provinsi Maluku (4 – 6 Agustus 2010) Peserta Workshop Pengelolaan Data Marine and Coastal Resources Management (MCRMP) diselenggarakan oleh Bakosurtanal di Makassar, tanggal 23 September 2010 Peserta Pengembangan Taman Pendidikan Bawah Laut dan Budidaya Karang Hias, diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin di Pulau Pajenekang, Kab. Pangkep (25 – 28 November 2010) Peserta Coremap Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Program Coremap II Kementerian Kelkautan dan Perikanan RI bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin di Makassar, tanggal 11 Desember 2010 Narasumber kegiatan Workshop Evaluasi & Diseminasi Program Mitra Bahari-Coremap II tahun 2010 di Makassar, tanggal 14 Desember 2010 Peserta Workshop Program Mitra Bahari-Coremap II dan World Bank Supervision Mission-Coremap II di Makassar, tanggal 24 Januari 2011 Peserta Dialog Ilmiah “Pengembangan Pengelolaan Budidaya Ikan Hias dan Terumbu Karang Secara Optimal & Berkelanjutan dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” diselenggarakan oleh Universitas 45 bekerjasama dengan Yayasan Alam Indonesia Lestari-Bali, tanggal 1 Februari 2011 Peserta Pelatihan Dosen Pembimbing Lapangan KKN-KWU yang diselenggarakan oleh Universitas 45 Makassar (16 – 17 Februari 2011)
• • • •
•
Peserta Seminar Sehari Pemberdayaan Perempuan di Wilayah Pesisir diselenggarakan oleh OXFAM-CIDA, tanggal 21 Maret 2011 Peserta Simposium Pengelolaan Terumbu Karang oleh Coremap II-KKP di Kendari-Sultra, tanggal 28 – 30 September 2011 Participant in The International Master’s Class in Marine Biology, collaboration Hasanuddin University with DIKTI, AIPI and KNAW, Makassar (30 Nov - 4 Dec 2011) Peserta Seminar Desiminasi Aciar Project FIS/2007/124 “Diversifikasi Budidaya Pesisir pada Petambak Skala Kecil di Indonesia” diselenggarakan atas kerjasama ACIAR dengan Mitra Bahari Sulsel, Makassar (13 April 2012) Participant in Stadium General of International Scientific Writing collaboration Hasanuddin University with University of New South Wales- Australia, Makassar (16 April 2012)
Demikian Riwayat Hidup ini dibuat yang sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Makassar, 8 Maret 2013
Ratnawati, S.Pi., M.Si
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
22