DARI REDAKSI
Akses News Letter Perumnas
http://coin.perumnas.co.id
Salam jumpa, Sebelumnya kami dari redaksi Rumah Kita mohon maaf atas terlambatnya penerbitan majalan internal keluarga besar Perumnas ini. Di tengah kesibukan, kami selalu berusaha memberikan informasi terbaru terkait kegiatan internal maupun eksternal Perumnas yang coba kami rangkum dalam edisi ini. Tentunya banyak hal baru yang kami sampaikan agar informasi yang terbaik selalu kita dapatkan bersama.
Rumah Kita Pembina : Direksi Perum Perumnas Pemimpin Umum : Maman Wakil Pemimpin Umum : Maryana Pemimpin Redaksi : Dian Rahmawati Wakil Pemimpin Redaksi : Zidan Litansyah Redaksi : Asrial Aras, Tatag Hastungkoro Fotografer : Happy Mauludy Desainer Grafis : Fesa Risana Iklan & Sirkulasi : Arum Angesti, Tatag Hastungkoro Alamat Redaksi : Kantor Pusat Perum Perumnas, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340 Telp : (021) 8194807, 8193802 Email :
[email protected] Web : www.perumnas.co.id
2
Find us:
Follow us:
Follow us:
facebook.com/
@infoperumnas
infoperumnas
RUMAH KITA Maret 2014
Edisi ini kami bersua langsung denngan Direktur Keuangan dan SDM terkait konsep dan komentarnya tentang Transformasi Menuju Perumnas Baru. Selain itu, juga ada beberapa tulisan terkait kegiatan internal yang bersifat nasional seperti Rakornas 2014 beberapa waktu lalu dan juga peran Perumnas yang tetap konsen menjalankan rumah misi. Besar harapan kami, apa yang kami sampaikan selalu bermanfaat, tetap semangat...!!!
KEMENPERA
Sosialisasikan KPR FLPP dan Individual Account
K
ementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) melalui Bagian Humas dan Protokol, Biro Umum, kembali mengadakan sosialisasi program kebijakan di bidang Perumahan Rakyat dengan mengusung tema “Sosialisasi Program KPR – FLPP dan Individual Account Bapertarum – PNS”. Program Kredit Pemilikan Rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR – FLPP) merupakan salah satu program dari Kemenpera yang dapat diakses oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk mendapatkan rumah layak huni dengan bunga flat sebesar 7,25 persen dengan tenor selama 15 tahun. Program KPR - FLPP telah dilaksanakan sejak tahun 2010 sampai saat ini dan merupakan salah satu program prioritas dari Kemenpera. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Kementerian Perumahan Rakyat, Nyoman Shuida dalam sambutannya sekaligus membuka acara sosialisasi mengatakan ada dua kunci utama dalam pemenuhan kebutuhan rumah. “Dua kunci utamanya yaitu, perijinan dan tanah. Sementara itu,
Forum Bakohumas diharapkan membantu mensosialisasikan dan memberikan solusi persoalan hunian bagi masyarakat. realisasi KPR FLPP untuk status Desember 2013 telah mencapai 84,9 persen,” ujar Nyoman Shuida. Selain program KPR FLPP yang dikeluarkan oleh Kemenpera ada juga bantuan uang muka perumahan yang dikelola oleh Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum – PNS) yang berada dibawah Kementerian Perumahan Rakyat. Besarannya bantuan uang muka ini didasarkan kepada golongan PNS. Selanjutnya, untuk menunjang pelaksanaan program bantuan uang muka perumahan, baru-baru ini Bapertarum – PNS melaunching individual account, yaitu suatu fasilitas layanan akun individul (individual account) tabungan perumahan bagi abdi negara. Adanya fasilitasi tersebut akan mempermudah para PNS untuk mengakses jumlah tabungan perumahan yang dimiliki secara online baik melalui handphone maupun website. Program KPR – FLPP merupakan program prioritas Kemenpera, sementara Individual
Account adalah program baru, maka perlu upaya yang berkelanjutan dari Humas untuk dapat menyampaikan kebijakan ini kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, dipilihlah Badan Koordinasi kehumasan Pemerintah (Bakohumas) untuk membantu mengkoordinasikan para anggotanya agar dapat hadir dalam acara sosialisasi dimaksud dengan mengundang anggotanya sebanyak 100 peserta yang terdiri dari Pejabat Humas Kementerian/ Lembaga di tingkat pusat. Dari Bakohumas pusat hadir Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Djoko Agung Hariadi, dalam sambutannya mengatakan bahwa Bakohumas siap membantu Kemenpera di bidang perumahan. “Kami sangat memahami dalam pelaksanaan program tersebut tidaklah mudah, perlu dukungan dari berbagai pihak agar Progam Kemenpera dapat mencapai target, mudah-mudahan dengan adanya forum Bakohumas ini dapat ditemukan solusi untuk menuntaskan persoalan hunian bagi masyarakat”, jelas Djoko.
RUMAH KITA Maret 2014
3
4 RUMAH KITA Maret 2014
REGULASI
Menpera :
Pengembang Bisa Terapkan Harga Jual Baru Rumah Bersubsidi Untuk kelompok sasaran rumah tapak yang dapat mengakses FLPP penghasilan maksimal dinaikan dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 4 juta.
M
enteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, meminta para pengembang untuk dapat menerapkan harga jual baru terhadap rumah bersubsidi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera). Para pengembang juga diminta untuk lebih banyak membangun rumah susun daripada rumah tapak untuk efisiensi lahan perumahan. “Para pengembang bisa menerapkan harga jual baru rumah bersubsidi yang ditetapkan Kempera untuk rumah yang menggunakan skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tanpa harus menunggu keputusan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN),” kata Djan beberapa waktu lalu melalui siaran persnya. Djan mengungkapkan, untuk biaya PPN 10 persen khusus rumah bersubsidi nantinya bisa dibebankan ke konsumen. Asalkan jangka waktu kreditnya diperpanjang antara 15 sampai 20 tahun. Terpenting stok rumah yang sudah ada bisa terserap dan konsumen yang butuh rumah bisa segera memilikinya. Lebih lanjut, Djan menjelaskan, untuk mengefisiensikan lahan perumahan yang semakin terbatas, pihak Kemenpera mengizinkan
pengembang membangun rumah murah tidak hanya dalam bentuk rumah tapak melainkan rumah susun. Di kota-kota besar, kata dia, sudah mulai dibangun rumah susun berderet. Bangunan dua lantai, biaya bangunnya Rp 55 juta. Meski marjinnya tidak terlalu besar, tetapi bangunan rumah susun bisa mengatasi masalah lahan terbatas. “Selama ini pengembang mengalami kesulitan menyediakan rumah bersubsidi mengingat terbatasnya lahan dan harga tanah yang mahal. Belum lagi ditambah naiknya harga-harga bahan bangunan. Untuk itu, pembangunan Rusun merupakan salah satu solusi untuk pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat,” terangnya. Menpera juga mengingatkan kembali tentang pentingnya aturan pola hunian berimbang yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Para pengembang rumah mewah untuk menjalankan pembangunan hunian berimbang dengan pola 1:2:3, yakni pembangunan satu rumah mewah harus dibarengi dengan pembangunan dua rumah menengah dan tiga rumah untuk MBR. “Saya mengingatkan agar pengembang, khususnya rumah mewah untuk segera menjalankan pola hunian berimbang 1:2:3 dalam program pembangunannya. Hati-hati buat pengembang perumahan mewah apabila tidak menjalankan hunian berimbang nantinya bisa kena sanksi pidana. Ini menjadi kewajiban setiap pengembang,” jelas Djan. Sebelumnya, Kemenpera telah mensosialisasikan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (Permenpera)
yang baru Tahun 2014 di ruang rapat Prambanan, kantor Kemenpera Jakarta pada hari Senin (28/4). Beberapa Permenpera tersebut di antaranya Permenpera Nomor 3/2014 tentang FLPP Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera, Permenpera Nomor 4/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera dan Permenpera Nomor 5/2014 tentang Proporsi Pendanaan Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Di dalam Permenpera baru tersebut diatur harga jual rumah baik Rumah Sejahtera Tapak (RST) maupun Rumah Sejahtera Susun (RSS) berdasarkan Provinsi. Perubahan ini disertai pula dengan perubahan penghasilan maksimal kelompok sasaran KPR-FLPP. “Untuk kelompok sasaran rumah tapak yang dapat mengakses FLPP penghasilan maksimal dinaikan dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 4 juta, begitu pula dengan kelompok sasaran rumah susun dinaikkan dari Rp 5,5 juta menjadi Rp 7 juta,” tutur Deputi Bidang Pembiayaan Kempera, Sri Hartoyo. Namun demikian, adanya kenaikan harga rumah berdasarkan Permenpera yang baru ini belum diikuti dengan bebas PPN. Meskipun demikian, Kemenpera akan terus berupaya agar mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan. “Surat permohonan sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan Kemenpera akan terus memantau agar Peraturan Menteri Keuangan terkait harga rumah yang bebas PPN segera dikeluarkan”, terang Sri Hartoyo.
RUMAH KITA Maret 2014
5
Tetap Fokus Bangun Rumah Misi Reorientasi produk dilakukan untuk menopang misi utama membangun rumah untuk MBR.
R
encananya dalam 3 - 4 tahun mendatang Perumnas akan mengembangkan 27 proyek baru yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sebanyak 27 proyek tersebut diantaranya untuk hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta beberapa proyek komersial. Pembangunan proyek ini dibedakan menjadi tiga yaitu yang dibangun di atas tanah milik Perumnas. Selain itu, ada proyek yang merupakan bentuk kerjasama serta sinergi dengan BUMN, serta yang terakhir proyek peremajaan rumah susun. Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief mengatakan proyek baru itu tersebar di Medan, Palembang, Pontianak, Jakarta, Karawang, Bandung, Cianjur, Semarang, Surabaya, Malang, dan Makassar. Lebih jauh. Himawan memberikan contoh, proyek kerjasama dengan BUMN adalah proyek pembangunan rumah untuk karyawan PTPN II, pihak PTPN II menyediakan lahan untuk pembangunan proyek ini. Sementara untuk proyek-proyek komersial dari Perum Perumnas ini akan pembangunannya akan dikerjakan oleh PT Propernas Griya Utama yang merupakan anak perusahaan dari Perumnas. “Propernas yang akan kita dorong lebih komersial. Sekitar 7 proyek bersifat komersil akan dibangun oleh PT Propernas sebagai anak perusahaan Perumnas seperti pembangunan Sentraland Semarang, Surabaya, Pontianak dan Bandung,” tegas Himawan. Himawan tak menampik Perumnas akan bersaing di pasar bebas menjual hunian komersial. Untuk hunian komersial, Perumnas akan membangun perumahan vertikal dan rumah- rumah tapak berkonsep township. Proyek yang tergolong baru tersebut berkonsep mix use yang merupakan bagian dari transformasi produk dengan brand Sentraland, dimana saat ini Sentraland Semarang telah memulai pembangunannya yang akan disusul oleh sentraland lainnya dibeberapa kota.
6 RUMAH KITA Maret 2014
Proyek Misi Dalam setahun ini rencana pengembangan proyek komersial memang menjadi perhatian. Dimana proyek baru tersebut cukup berbeda dari produk-produk yang sudah Perumnas lakukan atau kembangkan selama hampir 40 tahun. Himawan menegaskan Perumnas tidak meninggalkan apa yang disebut dengan rumah sederhana. Program yang disebut sebagai rumah misi Perumnas ini masih akan terus diperbanyak. ‘’Saat ini masih 80 persen pembangunan untuk rumah sederhana tapak dikembangkan diberbagai lokasi di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin tumbuhnya perusahaan, dalam rangka transformasi untuk mencapai Perumnas baru, kami perlu juga memunculkan produk-produk yang mencerminkan wajah baru,” terang Himawan. Perumnas terus melanjutkan program pembangunan rutin di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia baik untuk PNS maupun masyarakat umum. Target kontrak pembangunan rumah tahun 2014 mencapai 20 ribu unit. “Intinya, Perumnas memang ditugaskan mengemban sebuah misi untuk perumahan rakyat menengah ke bawah. Namun, Perumnas sebagai sebuah perusahaan juga punya misi yang lain. Sebagai perusahaan harus tumbuh dan sehat secara finansial. Karena itu, kita melakukan transformasi, khususnya produk supaya Perumnas bisa menjadi lebih sehat dan tumbuh,” tegas Himawan. Himawan juga menjelaskan Perumanas akan melakukan kerja sama strategis dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kesepakatan kerja sama yang akan dituangkan dalam MoU ini adalah dalam rangka mengatasi kendala mengenai blokering atas bidang tanah dan mengenai strata title dan perpanjangan Hak Guna Bangunan-nya yang berada di atas Hak Pengelolaan (HPL). “BPN mendukung Perumnas. Bahkan BPN juga mengatakan ada tanah terlantar yang mestinya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan perumahan sederhana yang dikerjakan Perumnas,’’ katanya.
NASIONAL Sementara itu, Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir, mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Perumnas masih akan membangun rumah sederhana. Diversifikasi produk dibutuhkan untuk menopang perusahaan dalam mengemban tugasnya. “Perum Perumnas itu memang ditugaskan mengemban sebuah misi untuk perumahan rakyat menengah ke bawah. Namun, Perumnas sebagai sebuah perusahaan juga punya misi yang lain. Sebagai perusahaan harus tumbuh dan sehat secara finansial. Karena itu, kita melakukan transformasi, khususnya produk supaya Perumnas bisa menjadi lebih sehat dan tumbuh,” ujar Nawir. Menurut Nawir, jika sebelumnya Perumnas hanya membangun rumah-rumah misi atau rumah bersubsidi, kini Perumnas akan masuk ke kelas menengah. Hal ini dilakukan, sebab lahan-lahan sisa yang dimiliki Perumnas kebetulan berada di jalur pengembangan dan sangat strategis. Salah satu contohnya di Cengkareng. Jika dulu Cengkareng jauh dari pusat kota dan pusat keramaian, kini lokasi tersebut sangat strategis. Selain itu Nawir menjelaskan, Perumnas juga sudah membuat perjanjian atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan 70 Pemda di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, di Pulau Buru, juga di Ternate. Daerahdaerah terpencil tetap menjadi lahan garapan Perumnas. Kawasan-kawasan seperti inilah yang tidak bisa dijangkau oleh developer swasta. Dan hal inilah yang menjadi kelebihan Perumnas yang mampu memasok perumahan untuk kalangan MBR hingga ke daerah terpencil di tanah air.
7 RUMAH KITA Maret 2014
Tumbuh dengan Beragam Produk Pasang target hingga 2018 agar dapat bersaing dan eksis menyediakan perumahan bagi masyarakat Indonesia.
P
erumnas sebagai developer plat merah yang ditugaskan pemerintah untuk mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia dengan menyediakan perumahan yang layak terus meproduksi perumahan diberbagai wilayah di tanah air. Seperti tahun ini Perumnas akan membangun perumahan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lainnya di 110 lokasi di Indonesia. Secara struktur organisasi pembangunan ini termasuk dalam 58 cabang Perumnas di seluruh Indonesia. Rumah Sederhana yang akan dibangun sebanyak 12 ribu unit. Nah, untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja tersebut di tahun 2014 ini dan tahun-tahun mendatang Perumnas akan lebih giat melakukan diversifikasi portofolio. Diversifikasi produk tersebut dengan cara meningkatkan meningkatkan porsi pembangunan properti komersial dalam rencana strategis jangka panjang. Direktur Utama Perumnas Himawan Arief, mengatakan jika selama ini Perumnas hanya mengandalkan properti untuk segmen menengah ke bawah dengan margin kurang dari 10 persen. Maka saat ini Perumnas akan membangun properti komersial untuk segmen menengah atas dengan ekspektasi margin di atas 30 persen. “Porsi properti komersial saat ini masih kurang dari 25 persen. Dari komposisi ini 30 persen diantaranya merupakan sumber recurring income (pendapatan berkelanjutan). Untuk itu, tahun ini dan tahun-tahun mendatang, kami akan menggenjot pembangunan properti komersial dan properti yang merupakan sumber recurring income,” ujar Himawan. Rencananya tahun 2014 ini, selain melanjutkan proyek yang sudah diumumkan kepada publik, Perumnas juga akan merilis empat proyek skala besar. Pertama adalah Sentraland Semarang, Jawa Tengah yang berlokasi di kawasan Mangunsarkoro, melalui anak usaha PT Propernas Griya Utama.
8 RUMAH KITA Maret 2014
NASIONAL Target Hingga 2018 Himawan mengungkapkan, menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2014 mencapai minimal 25 persen dari tahun lalu. Selama 2013, Perumnas meraih total pendapatan sebesar Rp 1,203 triliun dengan perolehan laba senilai Rp 94 miliar. Sementara pencapaian Perumnas tahun lalu (2013) berada di atas target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan pertumbuhan sekitar 15 persen lebih tinggi ketimbang tahun 2012. Lebih jauh Himawan menjelaskan hingga 2018 mendatang Perum Perumnas harus mampu merealisasikan mimpi menjadi sepuluh pengembang teratas (Top 10) dengan pendapatan penjualan mencapai Rp 5,2 triliun, di mana 9 persen di antaranya akan dihasilkan dari properti komersial.
Di sini, akan terdapat 220 unit apartemen, hotel bintang 4 dengan merek Harris, ruang ritel seluas 15.000 meter persegi yang diisi antara lain oleh Lottemart dan Starbucks. Untuk membangun Sentraland Semarang, dana yang dibutuhkan senilai Rp 300 miliar.
Proyek kedua adalah Sentraland Pontianak yang merupakan proyek terbesar di Kalimantan Barat karena berada di atas lahan seluas 9 hektar. Di sini akan dikembangkan berbagai jenis properti seperti ruko, hotel bintang tiga, dan pusat belanja seluas 50 ribu meter persegi. Sementara proyek berikutnya adalah Sentraland Surabaya, Jawa Timur, seluas 11 hektar. Lokasinya berada di kawasan Driyorejo yang dilintasi jalur bebas hambatan Surabaya-Mojokerto yang terdiri atas ruko, hotel bintang 4, perkantoran, apartemen 1.000 unit, dan ruang ritel. Selanjutnya adalah Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat yang akan dikembangkan pada tahun depan. Sentraland Cengkareng menempati area seluas 5 hektar. Peruntukannya adalah rusunami 1.500 unit, dan ruang ritel untuk melayani kebutuhan warga apartemen.
Adapun proyek-proyek besar yang akan dikerjakan dalam empat tahun ke depan adalah memperbarui rumah susun lama seperti Cengkareng, dan Kebon Kacang, membangun Sentraland Antapani Bandung, Jawa Barat, Sentraland Makassar di Panakukkang, Makassar (Sulawesi Selatan), pembangunan perumahan 100 hektar di Palembang (Sumatera Selatan), dan peremajaan rusun Hilir Barat, juga di Sumatera Selatan. Selanjutnya adalah meremajakan Pasar Sukaramai, Medan, Sumatera Utara dan membangun kota baru seluas 850 hektare yang bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara II di Nusa Bekala, Sumatera Utara. Dalam kota baru ini, Perumnas bakal mendirikan kurang lebih sebanyak 20.000 unit rumah sederhana. Berubahnya pola bisnis ini dikarenakan kondisi makro makro kurang kondusif,maka developer dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Baik dalam memproduksi properti, juga dalam menyusun dan menerapkan strategi bisnis. Perumnas, sebagai salah satu pengembang milik negara, sejak 2013 sudah melakukan ekspansi dan lebih mempertajam visi bisnis di sektor properti komersial. Hal tersebut ditempuh guna menciptakan kondisi perusahaan yang lebih sehat dengan daya saing tinggi.
9 RUMAH KITA Maret 2014
, t a j a r d u S mnas u r e i P k HaktkuriKeuangan & SDMatas Program eb S a y n a ak H T h a b u r
Dire
Be
Soal “Transformasi” bagaimana melihatnya, apakah ada sudut pandang yang lain ? Saya melihat tranformasi bukan secara terpisah-pisah, terkotak-kotak. Kita harus melihat secara utuh dan harus memikirkan semua aspek yang ada. Bukan berarti perubahan budaya adalah tanggung jawab bagian SDM saja tetapi merupakan pemikiran semua bagian yang disatukan dengan benang merah yaitu transformasi. Dampak terhadap perusahaan yang perlu kita pikirkan. Di tarik kebelakang,Perumnas sebagai korporasi yang sudah cukup lama namun pengembangannya tertinggal. Berdiri tahun 1974 dan melakukan perekrutan pertama tahun 1982 kemudian tahun 1996 yang dilanjuti lagi pada tahun 2004 .Baru mulai 2008, setiap tahun ada perekrutan. Dari sini kita lihat ada gap dalam re-generasi SDM perusahaan. Sementara itu, SDM yang dibina dengan baik secara berkesinambungan dan siap berkompetisi merupakan kekuatan yang menunjang kinerja perusahaan dimasa depan.
Apa imbas dari kekosongan atau jeda dalam perekrutan karyawan ini ?
S 10
ebagai korporasi yang besar diperlukan energi untuk terus mengembangkan bisnis dan bersaing di tengah kompetisi industri properti. Perubahan kultur budaya yang sudah tak sesuai seharusnya dilakukan untuk merespon bisnis yang memerlukan kecepatan bekerja. Karena menurut Hakiki, Direktur Keuangan & SDM Perumnas, berubah itu tak hanya sebatas program atau jargon saja. Berikut petikan wawancara dengan beliau di ruang kerjanya.
RUMAH KITA Maret 2014
Recruitement yang tak terprogram pada tahun-tahun sebelumnya, membuat adanya gap dalam penyiapan caloncalon pemimpin di perusahaan. SDM yang ada tidak siap memimpin karena memang tidak dipersiapkan dengan berkesinambungan. Khususnya pada periode dimana karyawan pensiun berada dalam posisi peak misalnya di tahun 2006 dan seterusnya. Padahal industri properti kembali booming sekitar tahun 2004, ini tentunya kerepotan tersendiri dalam menghadapi persaingan. Kenapa demikian? Karena memang organisasi ini tidak didesain sebagai organisasi yang belajar, sehingga yang pensiun tak memberikan kepandaian dan keahliannya kepada yang dipimpinnya seperti
pengetahuan mengenai sistim kerja hingga penanganan proyek di lapangan. Pengetahuan dan ketrampilan itu hanya menempel di individunya bukan pada organisasinya. Ini dirasakan sejak tahun 2006. Kemungkinan dulu tak terlalu terasa karena volume bisnis kecil dan bisa ditutupi oleh sejumlah karyawan saja , dan tentunya kualitas dan inovasinya juga tak maksimal. Sedangkan di tahun 2007 kita mengalami peningkatan pendapatan hingga Rp 1 trilyun, dari sebelumnya Rp 220 milyar. Sangat terasa sekali bahwa organisasi kita tidak siap di sisi SDM.
Pola perubahan apa yang dikembangkan untuk menopang peningkatan dan kinerja untuk merespon bisnis yang mulai membesar ? Perubahan yang mendasar kita lakukan adalah perubahan dalam penggajian. Disamping gaji pokok, remunerasi karyawan juga mendapat tambahan insentif yang disesuaikan dengan kinerja. Dahulu tidak jelas mana yang berkontribusi mana yang tidak. Tidak ada penilaian yang sistematis dan menimbulkan kultur yang membahayakan, salah satunya adalah bahwa semua orang tahu gaji yang lainnya. Sementara dalam sebuah korporasi hal ini tidak baik, karena akan menimbulkan kecemburuan sosial dan saling menilai secara tidak sehat. Akibatnya lama kelamaan karyawan bersikap apatis, yang penting dapat gaji bulanan. Tidak ada ujung atau harapan bila berkinerja baik dalam bekerja. Untuk itu kita benahi dan kita buat perbedaan dan sifatnya tertutup. Sampai sekarang, masih terus kita perbaiki dan ini sudah kita lakukan sejak 2009. Dulu yang tertutup itu insentif yang jumlahnya sepertiga gaji. Namun sekarang kita balik, gaji sepertiga insentif. Tujuannya adalah agar setiap karyawan menghargai insentif. Ini memang butuh waktu tahunan, dan memang menjadi tantangan bagi tim SDM, oleh sebab itu kita harus belajar bersama.
Selain itu kita juga meningkatkan produktivitas SDM dan semua harus sadar mengikuti bisnis proses. Bagaimana menyadarkan semua karyawan tahu dari mana uang masuk dengan pemahaman mengenai bisnis proses dan mengerti bagaimana melakukan proses yang baik dan berkualitas. Ini menjadi bagian dari program transformasi. Setiap departemen punya program dan ini harus dipahami semua karyawan dan harus tersosialisasi dengan baik. Tiga aspek sasaran pengembangan individual yang ingin kami tekankan adalah skill, knowledge dan attitude.
Ada strategi khusus yang dijalankan ? Kalau strategi khusus secara korporat kita menjalankan program transformasi dengan mencari momen-momen yang mampu menggerakkan karyawan. Kami menyadari bahwa daya saing perusahaan di industri properti dituntut semakin meningkat dengan semakin banyaknya tantangan tercipta seperti tantangan global, sustainability dan tekhnologi, maka semakin tinggi tuntutan akan kompetensi SDM perusahaan. Oleh karenanya strategi bisnis yang terarah, lingkungan kerja yang mendukung, up grade system, penggunaan teknologi untuk efisiensi dan efektifitas, kepuasan pelanggan dan sistem penilaian kinerja merupakan beberapa faktor yang tidak dapat kita hindari untuk menunjang daya saing tersebut. Untuk itu diperlukan keterlibatan karyawan secara menyeluruh dan bersama-sama. Disamping itu perlu ada pengelolaan lingkungan kerja dan iklim kerja yang baik yang dimulai sejak proses seleksi dan rekrutmen, proses pengembangan karyawan dan training, proses melakukan retensi karyawan dengan melakukan perbaikan metode kerja, perbaikan sistem penilaian kinerja dan kompetensi serta perbaikan kompensasi dan remunerasi yang sesuai dengan perkembangan industri. Kami juga selalu berusaha mengaplikasikan budaya perumnas yang seharusnya mudah dilaksanakan karyawan. Beberapa kegiatan transformasi yang melibatkan karyawan misalnya kegiatan afternoon tea, acara outing bersama, launching produk dan kegiatan lainnya yang sudah dilakukan secara berkala. Pesan yang ingin kami sampaikan adalah agar karyawan paham bahwa sekarang kita sudah berubah. Tapi kami ingin menyampaikan pesan ini
WAWANCARA
tidak hanya terbatas di kantor pusat tetapi juga di seluruh regional dan cabang, karena kalau membicarakan Perumnas maka tidak hanya di kantor pusat saja. Oleh karenanya kami membentuk agen-agen perubahan yang merupakan perwakilan dari regional dan cabang di seluruh wilayah kerja perusahaan. Saya minta orang-orang di divisi perencanaan strategis untuk mengecek di lapangan, ke pelosok, untuk melakukan analisa apakah transformasi telah dilaksanakan dan dirasakan hingga ke wilayah terjauh sekalipun. Kalau kantor pusat sering mengadakan kegiatan dan terlihat relatif lebih cepat berubah, ini bukan gol-nya, karena yang mencari uang itu adalah dicabang. Kalau program tranformasi tak menyentuh bisnis unit, ini seperti kena tiang gawangnya saja, nyaris. Untuk itu direksi menjembati proses transfromasi dengan menyiapkan infrastruktur di cabang,semua cabang ada panduan kerjanya, sehingga semua pekerjaaan ada aturan mainnya. Untuk itu menurut kami, berubah tak sebatas program, tapi betul-betul harus diresapi, diimani dan dilakukan.
Pola perekrutan seperti apayang dilakukan ? Perekrutan kita ambil dari metode yang biasa dilakukan di korporasi moderen. Setelah melewati masa On The Job Training, calon karyawan akan mengikuti ujian secara bertahap hingga mencapai level officer. Setelah Officer kita terapkan Officer Development Program (ODP). Pola rekrutmen dan penyiapan karyawan ini sudah sampai angkatan ke 11 dan tiap tahun sejak 2008 kita ambil 50 – 100 orang. Kita ingin fokus dalam penyelenggaraannya dan pengelolaannya sehingga kita masih melakukan perekrutan secara terpusat. Kita sedang memikirkan perekrutan untuk level tertentu yang dapat dilakukan di regional yang membutuhkan, Hal ini menjadi pertimbangan kami seiring dengan perkembangan bisnis dan kemungkinan bisa dimulai untuk posisi pengawas lapangan dan selanjutnya akan dikembangkan dan diarahkan menjadi spesialis dalam berbagai bidang inti perusahaan akan kita pikirkan, karena kalau tidak dilakukan sekarang maka akan terulang lagi ada masa dimana kebutuhan tenaga ahli dibutuhkan banyak sedangkan kita tidak memilikinya.
11
Di awal perekrutan kita banyak dikomplain karena inisiatif mulai dari
RUMAH KITA Maret 2014
WAWANCARA seleksi hingga rekrutmen karyawan baru, menghabiskan 1 miliar setahun, khususnya untuk mendidik dan mengembangkan rekrutan baru tersebut. Ini tantangan dan kita fine saja, ini bagian dari kerikil-kerikil yang harus dihadapi. Kalau kita survey program ini resep jitu atau bukan? Ya, silahkan dipikirkan saja, nantinya bisa kita review untuk perbaikan programnya ke depan. Bukan berhasil atau tidaknya tetapi untuk perbaikan ke depannya.
Bagaimana merespon bisnis yang sedang berkembang ini ? Terdapat beberapa Key Success Factor yang harus dibenahi Perumnas untuk dapat bertahan di pasar properti yang kian berkembang ini. Diantaranya adalah struktur modal yang kuat, pengelolaan portfolio pendanaan yang kuat, dukungan teknologi yang memadai, pengelolaan network atau jaringan yang memadai, sinergi dengan BUMN, pemda dan instansi lain yang terus digalakkan, diversifikasi produk dan penyiapan sumber daya manusia yang handal.
12
Pada sisi sumber daya manusia yang handal, Perumnas dihadapi dengan realita bahwa di tengah bisnis yang sedang berkembang kondisi karyawan kita secara kuantitas dan kemampuan mungkin belum maksimal. Diperkirakan di tahuntahun ke depan kita butuh 200 manager dan ini terpenuhi baru setengahnya. Rekrutmen dari dalam yakni dari tenaga outsourcing dan lainnya juga hanya setengahnya, maka tak heran beberapa kerjasama bisnis atau proyek kita lakukan bersama dengan pihak lainnya, karena saat ini belum ada orang yang mampu menangani proyek besar. Tetapi kalau dari sisi jumlah, karyawan Perumnas sudah lebih dari cukup, tapi kemampuannya bagaimana? Untuk itu Pimpinan unit/ regional harus mampu mengembangkan wawasan melalui berbagai sumber informasi dan bacaan. Di sisi diklat, kami juga menyiapkan pemimpin lewat pendidikan berjenjang yakni pendidikan untuk calon-calon pemimpin di berbagai level. Kami menyiapkan program Operational Leadership Development Program (OLDP) untuk level Asisten Manager, Transformational Leadership Development Program (TLDP) untuk level Manager dan Global Leadership Development Program (GLDP) untuk level DGM dan GM. Hal ini dilakukan untuk
RUMAH KITA Maret 2014
menciptakan beberapa kemampuan yang idealnya harus dimiliki pemimpin pada setiap level karyawan. Bagi karyawan level officer dan staf, juga dilakukan pendidikan dan pelatihan. Mereka harus mampu membangun kreativitas dan kerjasama dengan tim, menjaga kedisiplinan dan mampu melakukan komunikasi secara lisan maupun tertulis. Sedangkan level assisten manager harus memiliki semua kemampuan yang dimiliki oleh staff ditambah kemampuan lainnya seperti penguasaan IT, pemahaman laporan keuangan dasar dan mampu menjadi eksekutor pada manajemen proyek. Pada level manager atau ahli utama, kemampuan tambahan dituntut untuk dimiliki, selain memiliki kemampuan yang dimiliki oleh seorang staff dan asmen, beberapa kemampuan seperti presentation skill, pemahaman proses bisnis, membaca laporan keuangan secara medium level dan pemahaman pada manajemen proyek secara advance juga wajib dipunyai. Lain lagi untuk level General Manager. Karena level ini berada di hirarki paling tinggi, maka semua kemampuan sampai dengan manager level wajib dimiliki. Selain itu beberapa kemampuan tambahan juga harus dimiliki seperti visi, kemampuan inovatif dan mampu untuk berkomunikasi dalam bahasa inggris.
Dari hasil perekrutan baru apakah sudah terlihat perbaikan? Anak-anak baru ini dipersiapkan untuk menangani tugas dengan kecepatan lebih tinggi. Karena ini akan menjadi kunci dalam keberhasilan mereka nantinya. Sepertimenyelesaikan pekerjaan, dulu ada yang dilakukan beberapa hari, sekarang bisa sehari atau beberapa jam. Karena menurut kami, pertumbuhan revenue didasari dari kecepatan bekerja. Boleh jadi keputusan salah, namun bisnis proses perlu kecepatan sehingga recovery-nya juga cepat. Kecepatan ini membuat kita mengetahui bahwa peningkatan pendapatan terjadi karena adanya kecepatan pekerjaan. Sehingga bisa dikatakan kecepatan dan kualitas merupakan tolak ukur Perumnas kedepannya.
Tranformasi membangun landasan, untuk mengawalnya apa yang harus dijaga ?
Ya, harus secara bersama dengan kesadaran bahwa korporasi harus berubah. Kalau kita menyadari hidup dari korporasi, perubahan ini harus dijaga, iklimnya. Semua orang harus paham bahwa setiap hari harus lebih baik. Kalau dulu kerja sekian hari untuk menyelesaikan tugas, sekarang sebaiknya lebih dipercepat dan ditingkatkan kualitasnya. Selain itu sinergi antara divisi juga perlu terus dikembangkan, jangan hanya sebatas rapat. Perlu efektivitas, kerja cerdas dengan mengedepankan komunikasi dan koordinasi. Untuk itu budaya terlalu sering rapat dalam waktu yang lama harus kita hilangkan, dan terus tingkatkan perbaikan personal setiap hari. Sinergi dengan bagian lain ini penting karena semua pekerjaan ada benang merahnya dengan bagian lain. Selain itu perlu dimunculkan semangat untuk mencapai “lebih”. Banyak orang mengira bahwa menjalankan tugas secara rapi, teratur, proaktif bukan bagian dari pengembangan diri. Padahal, dalam menjalankan pekerjaan itulah kita menemukan kesempatan untuk berkembang. Pengembangan karier itu embedded di dalam pekerjaan, tidak selalu harus memakan waktu spesial atau khusus. Kita perlu merasa berterima kasih bila kita diberi tugas baru yang sulit dan menantang karena disinilah ajang belajar terbaik. Pada prinsipnya dengan kesadaran tinggi mengenai posisi, kekuatan, kelemahan, ambisi dan aspirasi, kita dapat memetakan karier kita lebih baik lagi. Hal lainnya yang perlu diresapi adalah “Human Resource” adalah kita. Perkembangan karier individu hanya bisa terjadi bila seseorang membawa potensi, kepandaian, dan keterampilannya ke perusahaan, kemudian menggerakkannya menjadi suatu aktifitas yang produktif. Disinilah baru individu bisa menangkap pelajaran-pelajaran lain, yang bisa memperkaya kapabilitasnya.Saat ini cara berkomunikasi sudah “real time”, tidak ada hal yang bisa ditunda.Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa mengoptimalkan kemampuan diri.Tidak boleh lagi ada hari tanpa agenda pengembangan diri. Kita harus mengarahkan produktivitas kita menuju “ideal self”.Walaupun berkembang atau tidak, itu pilihan. Kita tidak dapat survive bila memilih diam dan menunggu.
Apa
TESTIMONI pendapat anda mengenai TRANSFORMASI PERUMNAS ? Suswanto, Perumnas Cabang Tarakan Bekerja di Perumnas sejak 1994 sebagai staf penjualan kini Suswanto menjabat sebagai manager proyek di Tarakan. Sebagai orang lama di lingkungan Perumnas, Suwanto mengaku dalam beberapa tahun terakhir ini banyakperubahan yang terjadi. Menurutnya, perubahan yang sanga terlihat adalah seperti penyusunan anggaran yang dahulu dibuat dengan cara manual saat ini tak ada lagi. “Semuanya menggunakan sistim dan juga dengan didukung oleh sistim IT (informasi teknologi) yang memadai. Sehingga pekerjaan lebih mudah dan lebih baik,meminimalis kesalahan yang akan membuat kendala,” imbuhnya. Lebih jauh,Suswanto saat ini merasa lebih nyaman ketika bekerja karena manajemen memberikan fasilitas yang memadai. Sehingga dirinya bisa mengkur pekerjaan lebih terencana, lebih tertib dan teratur. Dirinya sadar, sebagai bagian dari keluarga besar Perumnas, Suwanto siap dan ingin mengambil peran untuk mewujudkan “Transformasi” menuju Perumnas Baru. Selain itu menurut Suswanto, saat ini jumlah crew Perumnas yang menangani proyek di Tarakan dan sekitarnya jumlahnya masih kurang. Namunini takjadi kendala karena seorang karyawan juga harus bisa menangani pekerjaan selain yang jadi tanggungjawabnya.”Semoga dengan adanya tranformasi, berbagai perbaikan dan pemenuhan kebutuhan infrastruktur kerja dapat segera dipenuhi untuk menunjang pekerjaan,” terang Suswanto.
Doddy, Perumnas Regional IV Bandung Walau baru bekerja di Perumnas sejak 2009, Dodi yang saat ini bertugas di Bandung merasa ada perubahan. Menurut Dodi sebelumnya pembuatan berbagai laporan sebelumnya dengan cara manualsaat ini sudah dengan sistim,sehingga inimemudahkan. “Pembenahan sitimi informasi dan teknologi ini tentunya akan mendorong kita bekerja lebih giat lagi karena pekerjaan lebih mudah dan cepat,” terang Dodi. Perubahan ini tak lepas dari rencana besar transformasi yang disuarakan perusahaan kepada seluruh elemen perusahaan. Dimana perubahan ini tentunya harus didukung oleh komitmen yang kuat dari seluruh karyawan untuk mencapai standar kerja sesuai ISO, tertib dan teratur sehingga akan menigkatkan kinerja personal dan juga perusahaan. Semoga apa yang sedang dijalankan ini dapat dijaga bersama. Karena apa yang dicanangkan manajemen tentunya untuk kebaikan bersama. Untukitukita harus berubah dalam pola dan kebiasaan kerja.”Untuk itu tak ada salahnya kita bersama-sama pasang target yang tinggi karena hasil yang akan didapat oleh perusahaan akan kembalikepada karyawan,” tegas Dodi.
Mayang, Perumnas Kantor Pusat Walau baru 2 tahun bekerja di Perumnas,wanita berjilbab yang memiliki nama Mayang ini mengapresiasi apa yang sedag dikembangkan manajemen Perumnas terkait transformasi menuju Perumnas Baru. Perubahan mendasar yang dirasakan Mayang seperti sistim kerja yang lebih modern dan juga didukung oleh peralatan yang modern pula. Untuk itu wanita berkulit coklat ini berharaptransformasi ini tah hanya sbetas gemabr-gembor dan slogan semata. Harus ada perubahan sudut pandang dalambekerja karena adanya persaingan bisnis dengan developer swasta yang memiliki modal besar. “Untuk itu secara personal kita harus melakukan perubahan-perubahan yang sifatnya fundamental dari bekerja yang biasa saja menjadiluar biasa” terang Mayang sambil tersenyum. Selain itu dengan adanya sistimkerja yang sesuai SOP dan juga adanya penilaian sebaiknya setiap karyawan bekerja dengan sehat dan cerdas. Karena ujung dari pekerjan tetap hasilnya untuk perusahaan yang akan kembali ke karyawan. “Saya mungkin termasuk karyawan yang beruntung karena masuk saat iklim di Perumnas sedang berkembang dan semoga terus berjalan sesuai harapan manajemen dan harapan bersama,” tegas Mayang.
Ari, Perumnas Kantor Pusat Bekerja di Perumnas dibagian umum tepatnya di bagian respsionis bagi Ari tidak ada masalah untuk memberikan yang terbaik. Perubahan yang dirasakan saat ini seperti banyak telepon yang masuk ke kantor Perumnas dari masyarakat. “Masyarakat menanyakan tentang proyek-proyek Perumnas diberbagai daerah, perubahan ini ada dalam setahun terakhir ini. Artinya nama Perumnas tetap masih diminati masyarakat,” tegas Ari. Untuk itu Ari pun membekali dirinya dengan memahami berbagai proyek Perumnas yang ada di masyarakat. Mulai dari nama proyek,lokasinya hingga harganya. Menurutnya ini bagian perubahan yang dilakukannya terkait kinerja dirinya dalam bekerja untuk mendukung transformasi menuju Perumnas Baru. “Bekerja bagi saya tak hanya bekerja tapi juga belajar.karena saya tak ingin selamanya berada di posisi yang sekarang ini, kalau ada peluang dibagian lain tentunya akan saya terima,untuk itu saya terus belajar” tegas Ari.
Riyan Kurniawan, Perumnas Kantor Pusat Sebagai perusahaan properti milik pemerintah, Perumnas memiliki tugas untuk menyejahterakan masyarakat. Hal ini diungkapkan Riyan Kurniawan salah satu staf akuntansi di kantor pusat Perumnas. Riyan bergabung di Perumnas sejak setahun lalu, dan melihat semangat perusahaan yang sedang melakukan proses transformasi untuk menuju Perumnas Baru, untuk menjadi developer papan atas. Riyan meyakini, transformasi ini untuk memajukan perusahaan agar dapat terus eksis dan kuat dalam bersaing. Untuk itu sistim yang sedang dibangun oleh manajemen harus dikawal bersama. “Hal yang paling terasa saat ini adalah masalah kedisiplinan yang selalu ditekankan oleh manajemen, tentunya disiplin dalam pekerjaan,” jelas Riyan. Sebagai karyawan baru, saya juga merasa beruntung karena banyak mendapatkan pelajaran baru dalam dunia kerja. Dan dirinya yakin apa yang sedang dikembangkan perusahaan nantinya berujung pada karyawan juga dan perkembangan perusahaan di masa mendatang.
RUMAH KITA Maret 2014
13
Sentraland Pontianak
Kawasan Bisnis Terbesar di Kalbar Berlokasi dikawasan strategis proyek ini akan menjadi kawasan bisnis potensial yang akan menopang aktivitas bisnis masyarakat.
P
erumnas melalui anak usahanya PT Propernas Griya Utama terus berlari mengembangnkan proyek komersial. Setelah meluncurkan Sentraland di Semarang dan Surabaya, akhir tahun lalu sudah diluncurkan Sentraland Pontianak yang berlokasi di tepi Jalan Mayor M Ali Anyang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lokasi proyek ini berseberangan langsung dengan terminal antar negara Pontianak, KalbarKuching, Sarawak. Sentraland Pontianak yang juga termasuk dalam bagian Perumnas Regional II ini luas lahannya mencapai 9 hektar. Berkonsep kawasan atau juga biasa disebut mixed use development, Sentraland Pontianak akan merangkum berbagai jenis properti seperti ruko, hotel bintang tiga, perumahan dan juga pusat belanja seluas 50 ribu meter persegi. Dimana pembangunannya akan dimulai pada tahun ini dan akan selesai dalam jangka waktu 5 tahun. Sentraland yang dilengkapi berbagai area komersil berbentuk mal dan ruko ini merupakan bagian dari kawasan sentra bisnis di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Dan akan menjadi kawasan bisnis yang terbesar di Kalimantan Barat. Sentraland Pontianak merupakan satu dari tiga proyek Sentraland yang dibangun Perumnas. Perumnas, sebelumnya telah membangun Sentraland di Semarang dan akan segera dibangun juga di Surabaya, Jawa Timur. Targetnya pembangunanya akan selesai 2015, jumlah ruko yang bakal dibangun mencapai 191 ruko untuk tipe 135 yang
14 RUMAH KITA Maret 2014
mengelilingi sepanjang mal berlantai lima dan Hotel berbintang empat. Sedangkan kawasan niaga yang terdiri dari ruko tahap pertamanya ditargetkan akan dibangun sebanyak 89 ruko dari total 191 ruko yang akan dibangun di area seluas 1,5 hektar. Kehadiran Sentraland Pontianak di Kabupaten Kubu Raya ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan invesatasi bagi Kalimantan Barat. Provinsi ini telah membuktikan menjadi wilayah daerah yang strategis dan aman untuk jasa perdagangan dan bisnis. Sementara itu Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Muhammad Nawir, pembangunan ruko di kawasan Sentraland akan dilakukan secara bertahap dimulai pembangunanya pada 2014 dan selesai 2015. Ditargetkan jumlah ruko yang bakal dibangun mencapai 191 ruko untuk tipe 135/75 yang mengelilingi sepanjang mal berlantai lima dan Hotel berbintang empat ini. “Sentraland Pontianak Kubu Raya merupakan satu dari tiga proyek Sentraland yang dibangun Perumnas di Indonesia. Setelah sebelumnya telah dibangun Sentraland di Semarang dan akan segera dibangun juga di Surabaya,” imbuh Nawir. Sementara itu, Asisten II Setda Kalbar, Lensus Kadri menyampaikan, apresiasinya terhadap pembangunan Sentraland Pontianak oleh Perumnas. Ini membuktikan bahwa Kalbar memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang besar. “Kami juga ingin meyakinkan bahwa berinvestasi di Kalbar merupakan langkah yang tepat dan aman, sebab pemerintah provinsi turut melindungi kehadiran para investor baik lokal maupun nasional,” terang Lensus.
REGIONAL
Pertumbuhan Ekonomi Kalbar Positif Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mencatat pertumbuhan ekonomi pada Tri Wulan IV Tahun 2013 tumbuh 6,37 persen (year on year). Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalbar Hilman Tisnawan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Tri Wulan IV 2012 yang tercatat sebesar 5,29 persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalbar bahkan tercatat lebih baik dibandingkan pertumbuhan nasional yang berada pada level 5,98 persen. Berdasarkan hasil kajian ekonomi regional (KER) Provinsi Kalbar TW IV 2013, dari sisi permintaan, pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi dan ekspor. Sementara secara sektoral, pertumbuhan terutama didorong oleh kinerja pada sektor pertanian, sektor industri pengolahan, serta sektor angkutan dan komunikasi. Kinerja perekonomian Provinsi Kalbar secara sektoral pada Tri Wulan IV 2013 ditandai dengan peningkatan kinerja di sejumlah sektor. Seperti pertanian, sektor angkutan dan komunikasi, sektor
industri pengolahan, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Sedangkan sektor lainnya menunjukkan perlambatan dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Hilman menambahkan, meski pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami perlambatan, namun ikut memberi kontribusi terbesar dari angka pertumbuhan secara keseluruhan. “Bersama-sama dengan sektor pertanian dan sektor jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar mencapai 3,88 persen dari angka pertumbuhan secara keseluruhan sebesar 6,37 persen,” ujarnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh struktur ekonomi Provinsi Kalbar yang masih didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor industri pengolahan. Ketiga sektor tersebut membentuk sekitar 59,98 persen terhadap total PDRB, sedangkan 40,02 persen dibentuk oleh enam sektor lainnya.
15 RUMAH KITA Maret 2014
GALERI FOTO
RAPAT KOORDINASI NASIONAL & RKO 2014 Wisma Perumnas 20 - 21 Maret 2014
16 RUMAH KITA Maret 2014
EVENT
K
Soft Lounching Sentraland Karawang
arawang – Acara Soft Launching yang digelar pada Sabtu pagi di bilangan Karawang Barat itu berlangsung meriah, dengan dihadiri oleh Bpk. H. Ade Swara, Bupati Karawang beserta rombongan, Bpk Muhammad Nawir, Direktur Pemasaran Perum Perumnas beserta rombongan, beberapa pimpinan terkait dari mitra perbankan seperti BRI, CIMB Niaga, BJB dan BTN, serta para potensial konsumen. Dalam sambutannya, Bpk Ade Swara, selaku Bupati Karawang menyampaikan apresiasi nya terhadap keberadaan Perumnas dan konsistensinya dalam mengembangkan area Karawang. Kedepannya, Karawang akan menjadi magnet bagi pengembangan perekonomian, karena selain adanya rencana pembangunan bandara udara di kawasan Karawang. akan terdapat pemetaan yang terintegrasi antara di kabupaten Karawang antara kawasan industri, pertanian dan pemukiman, lanjutnya. Disinilah dibutuhkan konsistensi Perumnas untuk terus mengembangkan pemukiman di kabupaten Karawang sehingga pemenuhan demand masyarakat akan perumahan seyogyanya akan terpenuhi.
12 April 2014 - Perumnas Teluk Jambe Karawang
Di saat yang bersamaan, Bpk Muhammad Nawir, menyatakan bahwa Sentraland Karawang ini merupakan launching proyek Sentraland yang keempat bagi Perumnas dimana tiga lainnya, Sentraland Semarang, Surabaya dan Pontianak sudah di selenggarakan tahun lalu. Bila terkesan, dengan digarapnya beberapa proyek Sentraland ini Perumnas sudah melenceng dari misi nya sebagai penyedia perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), bahwa itu salah besar, tegasnya. Perumnas tetap pada perannya untuk mengemban misi, hanya saja kami harus memperhatikan stabilitas neraca perusahaan. Dengan tidak adanya bantuan dari pemerintah lagi, diversifikasi produk ke arah komersial dianggap perlu. Karawang kami anggap merupakan daerah strategis, olehkarenanya pengembangan untuk menyasar konsep komersial idealnya akan kami lakukan disana, tutupnya.
17 RUMAH KITA Maret 2014
TIPS
Tanaman Hias yang ‘Bandel’ di Apartemen T anaman hias mampu memberikan daya tarik sekaligus menyegarkan ruangan. Keterbatasan ruang pada apartemen membuat penghuni harus jeli dalam memilih jenis tanaman. Tanaman hias dapat menjadi pilihan yang tepat untuk ‘menghijaukan’ unit apartemen. Untuk peletakannya dapat di dalam atau di balkon apartemen. Berikut ini beberapa tanaman hias yang dapat Anda letakkan di dalam apartemen:
1. 2. 3. 4. 5.
18 RUMAH KITA Maret 2014
Oxalis regnellii “triangularis”
Tanaman ini berwarna keunguan atau hijau pekat bentuk daunnya persis semanggi. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang sangat sedikit. Hindari terkena sinar matahari secara langsung, letakkan di dekat jendela yang menghadap balkon apartemen.
Schlumbergera atau Kaktus Christmas
Tanaman hias ini cocok diletakkan di dalam ruangan. Schlumbergera tak banyak membutuhkan air dan sinar matahari. Untuk menyirami hanya perlu dua kali dalam sebulan. Perawatan tanaman ini cukup mudah dengan meletakkannya di dalam pot berukuran sedang, berilah pupuk secukupnya dan gemburkanlah tanah tiap dua tahun sekali.
Chlorophytum comosum atau Lili Paris
Tanaman hias ini juga mudah dan praktis perawatannya dan cepat tumbuh. Masa hidupnya juga sangat lama hingga berpuluhpuluh tahun. Peletakan yang pas adalah di balkon, ruang makan, atau dapur. Lili Paris tidak membutuhkan banyak air. Jika mulai menciut berarti tanaman ini harus segera disiram.
Begonia rex
Tumbuhan ini disukai karena bentuk, corak, dan ukurannya yang ideal. Begonia rex memiliki beragam warna perpaduan dari merah, pink, oranye, ungu, hijau, dan putih. Tanaman ini dapat diletakkan di rak televisi atau ruang santai. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari sedang. Jadi, sekali-kali Anda harus memindahkan Begonia Rex ke balkon apartemen dan di siram dua minggu sekali.
Epipremnum aureum atau Sirih Belanda
Tanaman hias ini berjenis tumbuhan rambat.Sangat cocok untuk diletakkan di jendela atau penutup pagar balkon. Epipremnum aureum atau yang dikenal Sirih Belanda hanya perlu disiram dua kali seminggu. Daun-daunnya akan terlihat melayu, tetapi segera tumbuh kembali. Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam media pot.ah yang telah diberi pupuk.
CORPORATE ep s n o K s a Menggagan Rakyat Perumahnsejahterakan yang Me man Oleh : Ma retaris Perusahaan Sek
I
su perumahan rakyat merupakan masalah strategis bangsa ini, berkaca dari kesuksesan Negara-negara lain dalam membangun dan menata Perumahan tentunya kita patut bertanya bisakah Indonesia menyelesaiakan permsalahan hunian ini. Tentunya saya akan lantang menjawab Pasti Bisa. Hal ini bukan tanpa alasan. Perumnas didirikan salah satunya adalah untuk mengawal kesejahteraan masyarakat dalam bidang pemenuhan kebutuhan papan. Peran Perumnas sangatlah dominan sebagai mitra Pemerintah, ribuan rumah telah kita deliver dan bahkan mampu menjadi kota-kota baru di Indonesia. Kebutuhan perumahan rakyat adalah kebutuhan Bangsa sebagai mandatory dari sila ke lima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kebutuhan akan sandang pangan dan papan harus mampu terpenuhi dengan layak. Pemerintah dan Perumnas adalah mitra strategis pembangunan bangsa. Kebutuhan akan Landbank dan penyediaan Infrastruktur yang memadahi membutuhkan peran besar dari pemerintah guna mendukung kinerja Perumnas. Di tahun 2013 pertumbuhan kebutuhan perumahan kurang lebih 800 ribu unit/tahun sedangkan suplai perumahan dari pengembang hanya 150 ribu unit/tahun
dengan pertumbuhan properti nasional dalam lima tahun terakhir rata-rata 21 % pertahun. Besarnya gap antara suplai dan demand perumahan tersebut membuat angka backlog perumahan terus menganga hingga 15 juta unit di tahun ini. Peran dan fungsi Perumnas sangatlah vital dalam sektor perumahan di Indonesia. peran Perumnas sebagai Housing Agency harus diperkuat, karena masalah perumahan ini tidak dapat diserahkan pada mekanisme pasar yang hanya akan menguntungkan segelintir pihak saja. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemangku kepentingan Perumahan dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan rakyat yang mensejahterakan, yaitu pemenuhan kebutuhan papan yang mampu meningkatkan hajat hidup warganya.
Salam Per
umnas Ba
ru 19
RUMAH KITA Maret 2014