aiming higher striving for EXCELLENCE PT a x a m a n d i r i f i n a n c i a l s e r v i ce s
laporan tahunan
2010
Visi The Preferred Company
Misi
Redefining the best financial solution by being Available, Reliable & Attentive
Nilai Perusahaan
Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation & Customer Focus
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Pencapaian AXA MANDIRI
(dalam miliar rupiah)
127%
106% 480
2.820
211
2009
1.370
2010
2009
Peningkatan Signifikan
2010
Peningkatan Pendapatan
Laba Bersih
Premi Bruto
PT AXA Mandiri Financial Services meraih laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 480 miliar atau melonjak 127% dibandingkan perolehan laba tahun 2009 sebesar Rp 211 miliar. Hal itu didukung keberhasilannya dalam mencapai premi sebesar Rp 2,8 triliun. (Kompas, 5 April 2011)
1
2
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Strategi Perusahaan 4 fokus Strategi 2010: Peningkatan new business dan value Perusahaan Peningkatan pelayanan kepada nasabah Peningkatan kepuasan sales force Peningkatan kepuasan karyawan untuk mendorong pertumbuhan bisnis
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
”Dengan meningkatnya kepuasan karyawan, maka meningkat pula kepuasan sales force (distributor). Layanan terbaik dari sales force kepada nasabah akan meningkatkan kepuasan nasabah AXA Mandiri. Kepuasan dapat mendorong nasabah untuk merekomendasikan kepada rekannya, terus membeli produk baru dan loyal kepada AXA Mandiri yang dapat meningkatkan new business AXA Mandiri dan terus meningkatkan nilai dari perusahaan.” (Wiroyo Karsono, Presiden Direktur AXA Mandiri)
3
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Strategi Perusahaan Pencapaian Strategi 2010 Selama tahun 2010, AXA Mandiri berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 2,8 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 479,9 miliar. Aset AXA Mandiri sampai dengan akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 8,5 triliun dengan rasio kecukupan modal (RBC/Risk Based Capital) sebesar 718%, jauh melebihi ketentuan minimum dari Departemen Keuangan sebesar 120%. Berdasarkan data Weighted New Business Premium yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia per kuartal IV tahun 2010, AXA Mandiri berhasil menguasai sepertiga pangsa pasar asuransi jiwa untuk jalur distribusi bancassurance. Dibandingkan dengan seluruh perusahaan asuransi jiwa, AXA Mandiri menempati posisi ketiga dengan total market share 9,6%, meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,5%. Pencapaian kinerja ini terjadi berkat komitmen dan dukungan yang solid dari Bank Mandiri dan AXA serta strategi yang diterapkan secara konsisten. Secara singkat, strategi yang dijalankan oleh AXA Mandiri dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini:
o m
er
Em pl o
or
st Cu
2010 Customer Survey: 86%
eh
r de l o
2010 Employee Survey: 98%
e ye
VNB 2010: 130% di atas target ROE 170% di atas target
ar
Satisfaction survey
Sh
4
t ibu r t Dis
2010 Distributor Survey: 88%
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Fokus kepada KARYAWAN AXA Mandiri menerapkan blue culture yang mendorong karyawan untuk berani menyampaikan pendapat demi tercapainya High Performing Organisation. Selain itu dalam rangka mempertahankan high level engagement, Perusahaan berupaya menjadikan AXA Mandiri sebagai tempat kerja terbaik bagi karyawan-karyawannya dengan memberikan manfaat yang sesuai dan melibatkan karyawan dalam program-program yang membangun bagi Perusahaan dan karyawan.
Fokus Kepada Distributor Fokus kepada distributor dijalankan dengan meningkatkan jumlah Financial Advisor yang mencapai career path yang lebih tinggi, meningkatkan kualitas Financial Advisor dengan memberikan training yang berkualitas serta meningkatkan pelayanan kepada Financial Advisor melalui enhancement system underwriting yang berbasis online.
FOKUS KEPADA NASABAH >> Mengembangkan produk baru dan riders yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. >> Memberikan pelayanan yang lebih baik untuk nasabah AXA Mandiri dengan meningkatkan kemampuan dan kompetensi dari Financial Advisor dan Customer Care dari sisi product knowledge. >> Mengembangkan sumber bisnis yang sudah berjalan dengan persiapan standar layanan khusus untuk nasabah prioritas Bank Mandiri dan AXA Mandiri, pengembangan jalur bisnis telemarketing, serta peningkatan penetrasi bisnis ke Customer Loan, Micro dan Small Business. >> Meningkatkan sinergi dengan perusahaan anak Bank Mandiri melalui kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, Bank Sinar Harapan Bali dan Mandiri Tunas Finance, serta menjajaki aliansi dengan nasabah komersial dan korporasi.
FOKUS KEPADA Pemegang saham Strategi bisnis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah AXA Mandiri menciptakan peluang dan bisnis baru untuk meningkatkan jumlah polis dan premi sesuai target yang ditetapkan. Pencapaian ini memastikan AXA Mandiri untuk terus bertumbuh secara konsisten dan menghasilkan imbal hasil finansial yang optimal serta berkelanjutan bagi pemegang saham.
5
6
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Daftar Isi visi, misi, nilai perusahaan Pencapaian AXA Mandiri
1
strategi perusahaan
2
Pengantar
7
Sekilas AXA Mandiri
8
Struktur bisnis
10
Peristiwa Penting
12
Penghargaan 2010
13
Ulasan Tahun 2010
14
Performa 2010
16
Ringkasan Usaha 2010
18
Ikhtisar Keuangan
20
Indikator pendorong kinerja
22
Laporan Presiden Komisaris
24
Dewan Komisaris
26
Profil dewan komisaris
28
Laporan presiden direktur
30
Direksi
34
Profil direksi
36
Profil dewan pengawas syariah
38
AnalisA & pembahasan manajemen
40
tata kelola perusahaan
54
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
66
Laporan bisnis
68
Pengembangan sumber daya manusia
80
Teknologi informasi
82
Data kantor regional
84
Pertanggungjawaban laporan tahunan
85
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Cita-cita yang tinggi, didukung oleh target dan tolok ukur yang terarah memantapkan komitmen AXA Mandiri mencapai kinerja optimal.
aiming higher striving for EXCELLENCE
7
8
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Sekilas AXA MANDIRI
Sejak berdirinya, AXA Mandiri telah meninggalkan jejak pertumbuhan yang selaras dengan visinya untuk menjadi The Preferred Company.
PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) merupakan joint venture dua perusahaan besar yang memiliki kekuatan dan keahlian masing-masing di industri perbankan dan asuransi. Sinergi yang terjalin sejak Desember 2003 antara AXA dan Bank Mandiri membentuk satu perusahaan asuransi jiwa yang menawarkan layanan melalui lebih dari 1.100 cabang Bank Mandiri dan lebih dari 150 cabang Bank Syariah Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia.
AXA Mandiri telah memperoleh izin operasinya sebagai perusahaan asuransi jiwa dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. S-071/MK.06/2004 tanggal 11 Februari 2004. Komposisi kepemilikan saham AXA Mandiri oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemegang saham mayoritas yaitu sebesar 51% dan National Mutual International Pty. Ltd. (NMI) sebesar 49% dari total saham.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Saat ini AXA Mandiri fokus pada layanan asuransi jiwa dengan penawaran program unit link dan asuransi tambahan yang memberikan alternatif jaminan dan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Produk-produk yang telah ada dipasarkan melalui jalur distribusi in-branch, telemarketing, dan group.
Pada akhir tahun 2010 AXA Mandiri telah menerbitkan lebih dari 1,5 juta polis. Dalam memberikan pelayanan terbaiknya, AXA Mandiri didukung sekitar 1.700 Financial Advisor, 200 tenaga telemarketing, dan 294 orang staff yang senantiasa bekerja keras untuk kesuksesan bersama.
9
10
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Struktur Bisnis Susunan Komite di bawah Dewan Komisaris: 1. Komite Audit & Compliance 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Good Corporate Governance (GCG)
Director of Sales Kuki Kadarisman
Business Development Yusuf Budi
Sales West Marianto Soemarno
Sales East Ade Arief
RM Retail Banking
RSM Regular
RSM Regular
RM Lending Business
RSM Syariah
RSM Syariah
RM Consumer Finance and Subsidiaries
Director Head Non Head
Bancassurance Academy Oki T. Wikan
Human Resource Tbd
Telemarketing
Training & Development
HR Recruitment & Development
Sales Quality
Sales Manager & Bank Staff Training
Sales Recruitment
Sales Development
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
President Director Wiroyo Karsono
Internal Audit Tbd
Executive Officer Fitria Irawati
Chief Financial Officer Iwan Pasila
Marketing & Distribution Support Ina Muchtar
Operation Kartono
Financial Controller Engelberta Balay
Joint Venture Performance & Risk Management Hardiyanto Pilia
Distribution Support
New Business & Underwriting
Finance & Accounting
JV Financial Reporting
Business Analyst
Facility & Rollout Management
Customer Service Center
Investment
Risk Management & Compliance
Actuary & Product Development
Marketing
Customer Care
Compensation Admin & Benefit
JV Relationship & Event
Ops. Partner Liason & Alt. Dist. Support Ops. Policy & Quality Control
IT Operation
KYC
Legal
Procurement
11
12
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Peristiwa Penting
Maret
•
•
•
Didampingi oleh Kuki Kadarisman, Direktur AXA Mandiri, para nasabah Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah yang menjadi pemenang perjalanan ibadah umrah diberangkatkan ke Tanah Suci pada 6-12 Maret 2010. AXA Mandiri menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) di Jakarta untuk pemasaran produk bancassurance pada 10 Maret 2010. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi, Direktur BSM Hanawijaya, Presiden Direktur AXA Mandiri Wiroyo Karsono, dan Direktur Keuangan AXA Mandiri Iwan Pasila. AXA Mandiri melakukan kick off kerja sama bancassurance di Jakarta dengan Commercial Sales Bank Mandiri pada 10 Maret 2010.
Juni
Pada 11 Juni 2010 AXA Mandiri meluncurkan AXA Mandiri Quick Response, yaitu pengambilan dokumen klaim ke tempat nasabah prioritas yang berdomisili di Jakarta, agar pengajuan klaim asuransi berjalan cepat, mudah, dan nyaman.
Juli
Pembaca Majalah Mother & Baby memilih AXA Mandiri sebagai Asuransi Pendidikan Anak Terfavorit.
Oktober
• •
November
• • •
•
Agustus
Pada 31 Agustus 2010 Majalah Investor menganugerahkan penghargaan khusus kepada AXA Mandiri dalam Best Syariah Award 2010 sebagai unit usaha syariah baru dengan premi tertinggi.
September
Dalam Top Agent Award 2010 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia pada 25 September 2010, AXA Mandiri melalui Financial Advisor menjadi juara pertama sebagai Top Income, Top Premium, dan Top Rookie serta juara kedua sebagai Top Policy untuk kategori bancassurance.
Melalui kerja sama dengan Mandiri Tunas Finance, AXA Mandiri memperluas jangkauan bisnis asuransi jiwa di sektor kredit kepemilikan kendaraan bermotor. Peluncuran dua produk asuransi syariah oleh AXA Mandiri, yaitu Asuransi Mandiri Investasi Sejahtera Syariah & Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus dan sosialisasi produk tersebut melalui papan reklame di berbagai kota di Indonesia serta iklan di berbagai media cetak bergengsi.
•
Bekerja sama dengan Bank Sinar Harapan Bali, AXA Mandiri memberikan perlindungan bagi nasabah usaha kecil dan menengah. AXA Mandiri bekerja sama dengan Micro Banking Bank Mandiri dalam menghadirkan produk Asuransi Jiwa Kredit bagi debitur. Karyawan AXA Mandiri memberikan suaranya untuk AXA Indonesia dalam meraih penghargaan sebagai Perusahaan Ternyaman Pilihan Karyawan Nomor Satu di Indonesia dalam ajang Employer of Choice 2010 oleh Majalah SWA dan HayGroup dengan perolehan angka tertinggi yaitu 91,3. Kontribusi AXA Mandiri berdampak pada keberhasilan AXA Indonesia menjadi Country of the Year, Best Customer Satisfaction, dan Best Distributor di seluruh AXA Asia Life yang diumumkan saat Asia Corporate Meeting pada tanggal 10-12 November 2010 di Macau. Dalam ajang Marketing Award yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing pada 23 November 2010, AXA Mandiri meraih predikat The Best in Marketing Campaign berdasarkan penilaian dari strategi pemasaran yang efektif.
Desember
AXA Mandiri merayakan hari jadinya yang ketujuh di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta pada 18 Desember 2010 dengan mengusung tema “Aim Higher” yang memacu Perusahaan untuk menciptakan prestasi lebih tinggi.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Penghargaan 2010
1.
The Best Marketing Campaign dari acara Marketing Award 2010 yang diselenggarakan Majalah Marketing 2. Perusahaan asuransi syariah baru dengan premi terbesar tahun 2009 dari Majalah Investor
3
4
1
5
2
3. Reader’s Choice Awards 2010 kategori Asuransi Pendidikan Anak dari Majalah Mother & Baby 4. The Global Service Index Awards – Silver Award for The Best Customer Education dari Omnitouch 2009 5. Best Life Insurance Company dari Media Asuransi 2009
6. Top Agent Award AAJI 2010: • Bancassurance Top Income 2009 • Bancassurance Top Premium 2009 • Bancassurance Top Rookie 2009 • Runner Up Bancassurance Top Policy 2009
6
13
14
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
aiming higher through FOCUSED Business Structure
Pencapaian prestasi gemilang tak membuat AXA Mandiri berpuas diri dan menambatkan langkah. Dengan cita-cita lebih tinggi, AXA Mandiri semakin memantapkan tekad untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa No. 1 di Indonesia.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Ulasan Tahun 2010
15
16
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Performa 2010
Strategi bisnis yang dirancang secara efektif dan terarah, dilengkapi dengan semangat dan kerja keras seluruh sumber daya manusia, membawa AXA Mandiri mencapai performa yang luar biasa pada tahun 2010.
Perusahaan berhasil membukukan Laba Bersih di tahun 2010 sebesar Rp 479,9 miliar atau 127,0% lebih tinggi dibanding pencapaian tahun 2009. Sementara Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan, yang menjadi salah satu indikator pengembangan bisnis baru, di tahun 2010 mencapai Rp 2,2 triliun atau meningkat 115,3% dibanding pencapaian tahun 2009.
2.224
CAGR 50,5% 480
CAGR 69,9%
1.033 674
211 121
151
434
573
58
2006
2007
Laba Bersih (dalam miliar rupiah)
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan (dalam miliar rupiah)
2010
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Total Aset Perusahaan meningkat menjadi Rp 8,5 triliun di tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 41,4% dibanding posisi Total Aset pada tahun 2009. Risk Based Capital (RBC) atau indikator kecukupan modal yang sudah mempertimbangkan risiko dalam penghitungannya, juga dapat terjaga sejalan dengan perkembangan usaha Perusahaan. Di tahun 2010, rasio RBC mencapai 718% jauh di atas rasio minimum sebesar 120% yang ditetapkan oleh regulator usaha perasuransian.
8.488
1.276,9
863,4
6.004
832,1
791,0
718,0
4.191 3.574
1.714
2006
2007
Total Aset (dalam miliar rupiah)
2008
2009
2010
2006
2007
Risk Based Capital (dalam %)
2008
2009
2010
17
18
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Ringkasan Usaha 2010
2.820
Premi
1.918 1.370
105,8% 2008
2009
2010
Pendapatan Premi Bruto
(dalam miliar rupiah)
84
Hasil Investasi
✴
41,4% *Hasil Investasi dari portofolio non unit link
59
13 2008
Hasil Investasi
(dalam miliar rupiah)
2009
2010
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Dengan segala manfaat dan keunggulannya, produk dan jasa yang ditawarkan AXA Mandiri telah menunjukkan kinerja yang optimal dan mampu berkontribusi pada kinerja Perusahaan secara keseluruhan.
Pendapatan Premi Individu maupun Premi Grup pada tahun 2010 mengalami lonjakan signifikan, yakni masing-masing sebesar 96,3% dan 182,3% dibandingkan pencapaian tahun 2009. Pencapaian ini membawa total Pendapatan Premi Bruto Perusahaan meningkat 105,8% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan Premi Grup akan lebih ditingkatkan lagi di masa-masa mendatang mengingat potensi yang masih sangat besar di segmen ini, sehingga kinerja Perusahaan secara keseluruhan semakin membaik dan bertumbuh secara berkelanjutan.
Hasil investasi di Deposito Berjangka maupun Surat Berharga juga mengalami kenaikan di tahun 2010. Hasil investasi dalam bentuk Deposito Berjangka naik sebesar 53,5%, sementara hasil investasi dalam bentuk Surat Berharga mengalami kenaikan sebesar 37,7%, yang merupakan kontribusi dari hasil bunga dan kenaikan harga pasar Surat Berharga. Secara total hasil investasi dari portofolio non unit link meningkat 41,4% dibanding tahun sebelumnya. Pengembangan investasi didasarkan pada imbal hasil dan risiko yang sesuai dengan karakteristik kewajiban Perusahaan di masa datang kepada nasabah. Perlu kami sampaikan pula bahwa untuk portofolio unit link, seluruh hasil investasi merupakan hak pemegang polis dan direfleksikan dalam Nilai Aktiva Bersih yang dihitung secara harian. Selama tahun 2010 portofolio unit link tetap bertumbuh dan memberikan hasil yang cukup baik senilai Rp 1,4 triliun; walaupun tidak setinggi di tahun 2009 yang sangat dipengaruhi oleh kondisi pasca krisis tahun 2008.
19
20
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Ikhtisar Keuangan KETERANGAN (dalam juta rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
Pendapatan Premi Bruto
829.476
2.202.261
1.917.630
1.370.453
Premi Reasuransi
-2.998
-3.681
-4.752
-7.470
-14.535
Kenaikan/Penurunan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
-4.473
-7.040
-8.058
-26.969
-33.594
822.005
2.191.540
1.904.820
1.336.014
2.772.084
0
0
0
1.844
4.782
380.232
910.561
-1.507.266
2.486.213
1.507.490
Pendapatan Premi Bersih Pendapatan Fee Asuransi Syariah Pendapatan Investasi Pendapatan Lain-Lain Jumlah Pendapatan
2.820.213
33.023
45.096
76.332
83.724
123.445
1.235.260
3.147.197
473.886
3.907.795
4.407.802
417.216
417.824
557.074
1.136.370
1.284.606
-570
-542
-943
-2.525
-4.574
2.272
3.061
14.998
39.775
198.627
519.586
2.250.502
-635.207
2.009.196
1.601.196
Beban - Klaim dan Manfaat - Klaim Reasuransi -
Kenaikan/Penurunan Cadangan Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan dan Estimasi Kewajiban klaim
- Kenaikan/Penurunan Kewajiban Kepada Pemegang Polis Unit Link
938.504
2.670.844
-64.078
3.182.816
3.079.855
Beban Akuisisi
Klaim dan Manfaat Bersih
100.797
162.404
194.634
277.856
456.630
Beban Umum dan Administrasi
101.536
113.951
118.480
140.255
211.441
16.453
25.145
9.676
11.963
23.577
1.157.289
2.972.344
258.712
3.612.890
3.771.503 636.299
Beban Pemasaran Jumlah Beban Laba Sebelum Pajak
77.971
174.853
215.174
294.905
Beban Pajak Penghasilan
20.325
53.690
64.448
83.501
156.362
Laba Bersih
57.646
121.163
150.726
211.405
479.938
ASET Investasi : Investasi Non Unit Link Investasi Dana Nasabah Pemegang Polis Unit Link Investasi Dana Nasabah Pemegang Polis Unit Link-Syariah
189.880
314.693
319.170
415.730
823.368
1.458.601
3.732.401
3.097.194
5.106.390
6.707.586
0
0
0
182.715
504.527
Kas Dan Bank
31.578
54.115
61.756
173.606
282.870
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
19.080
68.272
67.271
65.332
106.785
679
340
5.166
2.732
4.818
7.044
8.343
6.919
13.262
14.261
Pajak yang Ditangguhkan - Netto Aset Tetap Aset Lain-Lain Jumlah Aset
6.740
12.822
16.496
44.099
43.951
1.713.603
4.190.986
3.573.971
6.003.865
8.488.165
246.724
KEWAJIBAN Kewajiban kepada Pemegang Polis : Kewajiban untuk Manfaat Polis Masa Depan
2.538
4.513
15.966
55.479
Estimasi Kewajiban Klaim
3.502
4.588
8.133
8.394
15.777
Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
8.273
15.313
23.372
50.341
84.706
Hutang Klaim Kewajiban Kepada Pemegang Polis Unit Link Kewajiban Kepada Pemegang Polis Unit Link-Syariah Hutang Pajak Kewajiban Imbalan Kerja Kewajiban Lain-Lainnya Jumlah Kewajiban Dana Tabarru Jumlah Equitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan (AFYP) Cadangan Teknis Dividen yang Dibayarkan
3.821
10.328
6.268
35.818
21.330
1.481.899
3.732.401
3.097.194
5.106.390
6.707.586
0
0
0
182.715
504.527
14.405
42.190
35.726
41.980
43.924
1.461
2.399
3.904
5.483
7.859
44.145
130.670
69.099
141.552
209.622
1.560.043
3.942.403
3.259.662
5.628.151
7.842.054
0
0
0
0
1.865
153.560
248.584
314.309
375.714
644.247
1.713.603
4.190.986
3.573.971
6.003.865
8.488.165
433.736
674.323
572.495
1.033.303
2.223.911
1.500.032
3.767.143
3.150.933
5.439.137
7.580.649
-
25.000
85.000
150.000
211.405
Rbc
1276,9%
863,4%
832,1%
791,0%
718,0%
Roe
43,9%
62,2%
55,5%
64,8%
100,1%
Roa
4,5%
4,4%
3,7%
4,2%
6,7%
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan
(dalam miliar rupiah)
2.224
CAGR 50,5% 1.033 674 434
115,3%
573
80,4%
2006
2007
2008
2009
2010
1.033
573
2008
Total Aset
2.224
2009
2010
(dalam miliar rupiah) Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan 8.488
(dalam miliar rupiah)
CAGR 49,2% 6.004 4.191
3.574
480
127,0%
1.714
2006
2007
2008
2009
40,3%
2010
211
151
Laba Bersih
(dalam miliar rupiah) 2008
480
CAGR 69,9%
Laba Bersih
(dalam miliar rupiah) 211
121
151
58 2006
2007
2008
2009
2009
2010
2010
21
22
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Indikator Pendorong Kinerja Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan
(dalam miliar rupiah)
2.224
115,3
%
1.033 674 434
2006
2007
573
2008
2009
Pergerakan perolehan premi merupakan salah satu indikator bagi kinerja suatu perusahaan asuransi. Peningkatan premi menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk mengelola dan memaksimalkan sumber daya Perusahaan serta untuk memastikan pertumbuhan usaha yang konsisten dan berkelanjutan.
2010
Return on Equity
(dalam %)
100,1
54,6
%
62,2 43,9
2006
2007
64,8 55,5
2008
2009
Rasio Biaya Manajemen
2010
23,8%
(dalam %) 22,5
13,9 11,8
10,5 8,0
2006
2007
2008
2009
Di tengah proses pemulihan perekonomian di sebagian besar negara, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi stabil. Kondisi ini berhasil dimanfaatkan secara optimal oleh Perusahaan, sehingga Perusahaan berhasil membukukan pendapatan yang terus meningkat.
2010
Pengembangan usaha secara agresif umumnya akan berdampak pada kenaikan biaya yang harus dikeluarkan Perusahaan. Namun, pengelolaan biaya yang baik akan menciptakan efisiensi, tanpa mengurangi kualitas pencapaian target.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Indikator pendorong kinerja berperan penting dalam mengukur dan mencapai sasaran strategis Perusahaan.
Di tahun 2010, Pendapatan Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan meningkat sebesar 115,3% dibanding perolehan di tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi antara lain karena kenaikan volume bisnis yang berasal dari eksplorasi pasar yang lebih dalam dari jalur distribusi yang sudah ada dan kerja sama baru dengan perusahaan anak lainnya di lingkungan Bank Mandiri. Upaya konsolidasi internal, menjadi salah satu pendorong kembali membaiknya kinerja Perusahaan, termasuk dalam mengupayakan penciptaan produk asuransi baru dan strategi pemasarannya.
Perusahaan dapat mempertahankan tren kenaikan rasio imbal hasil bagi pemegang saham selama 3 (tiga) tahun terakhir. Bahkan di tahun 2010, rasio Return on Equity (ROE) mencapai 100,1%, sebuah pencapaian kinerja yang luar biasa.
Pada tahun 2010, manajemen telah mengelola Perusahaan secara efisien, sehingga Rasio Biaya Manajemen (Management Expense Ratio) turun sebesar 23,8% dibanding tahun sebelumnya, atau menjadi 8,0%.
23
24
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Laporan Presiden Komisaris
115,3%
2.224
Kinerja finansial AXA Mandiri menunjukkan terjadinya peningkatan di berbagai sisi terutama pendapatan, aset dan permodalan Perusahaan.
80,4% 1.033
573
2008
2009
2010
Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan
(dalam miliar rupiah)
Inkawan Dharma Jusi Presiden Komisaris PT AXA Mandiri Financial Services
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Kami merasa sangat bangga menyampaikan laporan tahunan 2010 ini, sebab pada tahun tersebut AXA Mandiri berhasil mencatat sejarah kesuksesan luar biasa. Kinerja Perusahaan terbukti sangat baik dengan peningkatan jumlah Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan sebesar 115% menjadi Rp 2,22 triliun dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 1,03 triliun. Pencapaian ini merupakan hasil dari penerapan strategi yang terarah dan tata kelola perusahaan yang baik. Prestasi AXA Mandiri pada tahun 2010 juga tidak terlepas dari kondisi perekonomian Indonesia selama tahun 2010 yang relatif stabil. Menurut World Economic Outlook Januari 2011, ekonomi dunia pada tahun 2011 masih dalam proses pemulihan dari dampak krisis ekonomi global. Namun di sisi lain pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat cukup tinggi. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik kepada industri asuransi jiwa di Indonesia, terutama kepada perkembangan bisnis AXA Mandiri. Tantangan dan peluang juga datang dari fakta bahwa 69% populasi Indonesia berada di usia 15-64 tahun dan masih rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia yaitu 1,4% dari GDP. Nama besar dan kredibilitas AXA dan Bank Mandiri sebagai pemegang saham diyakini juga akan mempengaruhi percepatan proses penetrasi AXA Mandiri di pasar asuransi. Selain itu kebijakan pemerintah dalam melindungi nasabah asuransi melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 424/ KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi semakin memperkuat persepsi dan kepercayaan publik pada kredibilitas Perusahaan. Secara berkesinambungan Dewan Komisaris melakukan pengawasan intensif terhadap kegiatan operasional Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi. Hal ini ditunjukkan dengan dorongan kepada Direksi untuk melakukan peningkatan berkelanjutan dan memastikan tercapainya program kerja serta target kinerja yang telah ditetapkan di dalam RKAP dan juga Kontrak Manajemen antara Direksi dengan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris juga secara berkelanjutan meminta Direksi untuk terus fokus pada peningkatan new business dan nilai Perusahaan, peningkatan pelayanan kepada nasabah dan pemenuhan kepuasan sales force dan karyawan untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Dewan Komisaris meyakini pentingnya rekomendasi tersebut, sebab seperti sebuah lingkaran yang tak terputus di antara para pemangku kepentingan: kepuasan distributor dan karyawan akan berpengaruh pada profesionalitas layanan yang selanjutnya meningkatkan kepuasan nasabah AXA Mandiri. Hal ini berlanjut dengan word of mouth marketing dan loyalitas yang menciptakan peluang bisnis baru bagi Perusahaan dan meningkatkan kepuasan para pemegang saham. Penerapan prinsip kebijakan ini merupakan suatu kebanggaan bagi Perusahaan karena telah menjadi acuan bagi perusahaan-perusahaan dunia dan terbukti menciptakan citra positif dan kinerja Perusahaan yang gemilang. Berbagai program dilakukan untuk mendengar suara dan menjawab kebutuhan para pemangku kepentingan, antara lain dengan pelaksanaan survei yang mengukur tingkat kepuasan.
Peran dan fungsi Dewan Komisaris telah didukung oleh peningkatan implementasi Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik dan dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain melalui pemantauan dan pengawasan atas pemenuhan kebijakan-kebijakan baru. Selain itu juga dilakukan pengendalian internal yang memadai melalui penerapan Delegated Authority Parameters yang jelas dan konsisten serta audit internal yang terencana dengan baik dan berkala. Dalam mengawasi operasional Perusahaan, Dewan Komisaris didukung oleh 4 komite dengan fungsinya masing-masing yang spesifik yaitu 1) Komite Audit dan Compliance, 2) Komite Pemantau Risiko, 3) Komite Good Corporate Governance dan 4) Komite Remunerasi dan Nominasi. Seluruh komite saling bekerja sama dan melengkapi untuk memenuhi tujuan penerapan GCG yaitu mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional. Keberhasilan kinerja AXA Mandiri yang melampaui target semakin memicu seluruh jajaran Komisaris, Direksi dan manajemen untuk mengiringi pertumbuhan Perusahaan dengan semangat dan kerja keras. Kami senantiasa menentukan target yang lebih menantang yang kami yakini tercapai di masa mendatang. Selain menjadi perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, AXA Mandiri menargetkan diri menjadi opinion leader yang berpengaruh pada penyempurnaan kebijakan perasuransian di negara ini. Mengamati karakteristik dan sistem kerja sumber daya manusia di AXA Mandiri, kami yakin pencapaian target jangka panjang Perusahaan akan terwujud. Bersamaan dengan proses tersebut, AXA Mandiri telah menetapkan target jangka pendeknya untuk melakukan reorganisasi di dalam tubuh Perusahaan, melalui penyesuaian alokasi pekerjaan dan sumber daya manusia menurut kebutuhan agar kinerja berjalan secara lebih optimal. Dalam kesempatan ini Dewan Komisaris menyampaikan selamat kepada manajemen dan karyawan AXA Mandiri atas pencapaian yang sangat menggembirakan pada tahun 2010. Dewan Komisaris merasa sangat bangga melihat kerja keras tim AXA Mandiri. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada pemegang saham atas dukungannya yang luar biasa serta kepada semua nasabah atas kepercayaan yang diberikan kepada AXA Mandiri. Atas nama Dewan Komisaris
Inkawan Dharma Jusi Presiden Komisaris
25
26
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Dewan Komisaris
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
(kiri ke kanan) Randy Lianggara, F.X. Budhianto Suhadi, Inkawan Dharma Jusi
27
28
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Profil Dewan Komisaris
Inkawan Dharma Jusi Presiden Komisaris
Dewan Komisaris berperan penting dalam pengawasan seluruh kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam penerapan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance. Seluruh anggota Komisaris termasuk Komisaris Independen bertugas untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan dan mewajibkan terlaksananya akuntabilitas dalam keberlangsungan bisnis perusahaan.
Dilahirkan di Singkawang pada 1 Mei 1962. Inkawan meraih gelar MBA in Business Administration di Western Illinois University, AS pada 1989. Sejak tahun 2009 hingga kini beliau memegang jabatan sebagai Presiden Komisaris AXA Mandiri dan Senior Vice President, Wealth Management Group Bank Mandiri. Mulai bergabung di Bank Mandiri pada tahun 2004 sebagai Vice President, E-Banking Department, kemudian dipromosikan sebagai Senior Vice President Electronic Banking Group, dan Senior Vice President Mass & Electronic Banking Group. Sebelum di Bank Mandiri beliau pernah menduduki posisi Presiden Direktur Euronet Sigma Nusantara (2003-2004) dan Vice President, Region Head Bank Universal (1998-1999).
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Randy Lianggara
F.X. Budhianto Suhadi
Komisaris
Komisaris Independen
Randy Lianggara lahir pada 27 Februari 1967. Beliau menyelesaikan pendidikan Business Administration di IOWA State University, AS pada 1990 dan meraih gelar MBA dari Golden Gate University, AS pada 1992. Beliau juga telah mengikuti beberapa sertifikasi di bidang asuransi antara lain Chartered Financial Consultant, Chartered Life Underwriter, Certified Professional, Life and Health Insurance, Certified Wealth Management and Certified Financial Planner. Randy telah bergabung dengan AXA sejak Juni 2006 sebagai CEO AXA Financial Indonesia, kemudian dipromosikan sebagai Country CEO AXA Indonesia dan Komisaris AXA Mandiri sejak 1 Januari 2007. Sebelumnya beliau juga berkarier di tiga perusahaan asuransi jiwa yaitu Sewu New York Life dengan posisi terakhir sebagai Deputy General Manager, Panin Life Tbk dengan posisi terakhir sebagai Direktur dan MLC Life dengan posisi terakhir sebagai CEO.
Lahir di Surabaya pada 26 Juni 1939. F.X. Budhianto Suhadi menyelesaikan pendidikannya di Pascasarjana Universitas Airlangga pada 1983 dan Magister Manajemen Universitas Pelita Harapan pada 2001. Selain sebagai Komisaris Independen AXA Mandiri, beliau juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan sejak 2001. Sebelumnya Budhianto menjadi Manajer Laboratorium RS Siloam Gleneagles (1996-2001) dan Kepala Departemen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (1965-1995).
29
30
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Laporan Presiden Direktur
1.517.051
124% 34,9%
677.318
502.134
2008
2009
Peningkatan Jumlah Polis
2010
Wiroyo Karsono Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Kolaborasi dua pemegang saham yang memiliki keahlian dan jaringan kuat didukung kerja keras manajemen beserta karyawan dan kepercayaan nasabah menjadi kunci AXA Mandiri menorehkan sejarah kesuksesannya.
Pemegang Saham yang Terhormat, Kondisi perekonomian Indonesia terus menunjukkan angka pertumbuhan sepanjang tahun 2010 meskipun tidak setinggi tahun 2009. Hal ini memberikan pengaruh positif, tidak hanya bagi peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat tetapi juga pada persepsi pasar modal yang terus bertumbuh secara berkesinambungan. Kedua hal ini memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan pasar asuransi selama tahun 2010. Tahun 2010 menjadi salah satu momentum bersejarah bagi PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), di mana pada usianya yang ketujuh Perusahaan telah mampu mencatatkan rekor pertumbuhan yang luar biasa dengan pendapatan dan laba sebesar dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan Perusahaan yang luar biasa ini mengukuhkan AXA Mandiri sebagai perusahaan asuransi jiwa nomor satu dalam kategori jalur distribusi bancassurance di Indonesia dengan menguasai sepertiga pangsa pasar berdasarkan data weighted new business premium per akhir Desember 2010 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Dibandingkan dengan seluruh perusahaan asuransi jiwa dari seluruh jalur distribusi, AXA Mandiri menempati posisi ketiga dengan market share sebesar 9,6%, naik dari pencapaian 2009 yang menempati peringkat keempat dengan market share 5,5%. Segala pencapaian AXA Mandiri selaras dengan tema “Aim Higher” yang dicanangkan pada tahun 2010 untuk memacu kinerja Perusahaan. Didukung oleh nilai yang telah tertanam pada setiap lini Perusahaan yaitu Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation dan Customer focus (EPIIC), AXA Mandiri semakin memantapkan langkah menuju visi menjadi The Preferred Company. Keberhasilan AXA Mandiri dalam menorehkan prestasi tersebut di atas tidak lepas dari dukungan dan kesetiaan nasabah AXA Mandiri yang memercayakan kebutuhan perlindungan dan perencanaan keuangan mereka kepada AXA Mandiri. Tanpa
kesetiaan mereka, AXA Mandiri tidak akan berkembang hingga menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di jalur distribusi bancassurance di Indonesia. Keberhasilan AXA Mandiri juga didukung oleh kolaborasi yang sempurna di antara kedua pemegang saham kami, Bank Mandiri dan AXA Group. Didukung oleh jaringan luas Bank Mandiri dengan 1.300 cabang di 300 kota di seluruh Indonesia serta leads yang berkualitas disediakan oleh seluruh staf di cabangcabang Bank Mandiri, AXA Mandiri dapat meningkatkan pendapatan premi secara signifikan. AXA Mandiri juga menjalin kerja sama dengan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya. Sepanjang tahun 2010, AXA Mandiri telah menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, Mandiri Tunas Finance, dan Bank Sinar Harapan Bali. AXA Mandiri juga terus mengembangkan jalur distribusi lainnya di dalam Bank Mandiri seperti dengan Micro Business Development Group. AXA Group dengan pengalaman globalnya dalam menyediakan layanan dan produk-produk asuransi yang berkualitas serta pengelolaan risiko yang memadai memampukan AXA Mandiri untuk dapat memenuhi kebutuhan perlindungan dan perencanaan keuangan nasabah serta terus tumbuh secara sehat dan berkesinambungan melalui pengelolaan risiko yang baik dan memadai. Keberhasilan AXA Mandiri didukung penuh oleh keberadaan sales force yang memberikan layanan profesional kepada para nasabah. Penambahan tenaga Financial Advisor yang semula berjumlah 1.329 orang pada tahun 2009 menjadi 1.697 orang pada 2010 dan 200 orang tenaga telemarketing adalah keputusan yang tepat dalam menciptakan peningkatan volume dan marjin transaksi yang signifikan. Dukungan nasabah, pemegang saham, tenaga pemasar, serta penerapan strategi pemasaran yang tepat telah menciptakan peningkatan jumlah polis secara signifikan dari 677.318 pada tahun 2009 menjadi 1.517.051 pada tahun 2010. Pada akhir tahun 2010, AXA Mandiri berhasil membukukan pertumbuhan
31
32
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Laporan Presiden Direktur
Annualised First Year Premium (AFYP) sebesar Rp 2,2 miliar, meningkat secara signifikan sebesar 115% dari pencapaian AFYP di tahun 2009 sebesar Rp 1,0 miliar. AXA Mandiri juga tumbuh secara sehat dan berkesinambungan melalui pencapaian laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 479,9 miliar atau tumbuh sebesar 127% dibandingkan laba bersih pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 211,4 miliar. Kinerja keuangan AXA Mandiri juga ditunjukkan oleh berbagai rasio keuangan yang sangat baik. Return on Equity mencapai angka 100,1%, sementara Risk Based Capital Perusahaan mencapai rasio 718,0%, jauh di atas rasio minimum yang ditetapkan oleh Regulator Perasuransian sebesar 120,0%. Dalam hal aset, AXA Mandiri mencatat total aset sebesar Rp 8,5 triliun, meningkat sebesar 41% dibandingkan dengan total asset tahun 2009 sebesar Rp 6,0 triliun. Peningkatan ini juga ditopang oleh peningkatan rasio Return on Asset yang mencapai 6,7% pada akhir tahun 2010, meningkat 60% dibandingkan pencapaian tahun 2009 dengan rasio sebesar 4,2%.
Kemajuan AXA Mandiri ini juga diiringi dengan peran Pemerintah yang terus berupaya menciptakan iklim usaha asuransi yang sehat di Indonesia melalui berbagai peraturan yang telah dikeluarkan sepanjang tahun 2010. Kami meyakini bahwa berbagai peraturan yang dikembangkan ini akan semakin memperkuat kepercayaan nasabah pada kredibilitas AXA Mandiri sebagai perusahaan asuransi yang mampu memastikan keberlangsungan pertumbuhannya di masa yang akan datang sehingga akan terus ada untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Kami sangat memahami bahwa penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan AXA Mandiri. Hal ini diwujudkan Perusahaan dengan melakukan pemantauan dan pengawasan atas pemenuhan kebijakan pembuatan produk asuransi, kebijakan investasi, kebijakan penerimaan pertanggungan baru, kebijakan penyelesaian klaim, kebijakan pengelolaan sumber daya manusia dan kebijakan-kebijakan baru lainnya yang diterapkan oleh
480
127,0% 40,3%
16,6% 55,5%
54,6%
100,1%
64,8%
211
151
2008
2009
Laba Bersih (dalam miliar rupiah)
2010
2008
2009
Rasio Imbal hasil bagi pemegang Saham (Return on Equity)
2010
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
peningkatan jumlah polis yang sangat signifikan
124% Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengendalian internal yang memadai melalui penerapan Delegated Authority Parameters yang jelas dan konsisten serta internal audit yang terencana dengan baik dan secara berkala.
Satisfaction di seluruh AXA Asia Life, Best Distributor Satisfaction di Seluruh AXA Asia Life dan Perusahaan Ternyaman Pilihan Karyawan No. 1 di Indonesia versi majalah SWA dan konsultan HayGroup.
AXA Mandiri terus berupaya untuk meningkatkan kinerja melalui pengembangan jalur-jalur distribusi internal Bank Mandiri maupun pada jalur distribusi di perusahaan anak Bank Mandiri. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja AXA Mandiri sekaligus memberi kontribusi positif bagi Bank Mandiri dalam memberikan one-stop solution kepada nasabah. AXA Mandiri juga terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan pemantauan yang berkesinambungan atas tingkat kepuasan nasabah dan atas perkembangan kebutuhan nasabah. Hal ini dilakukan melalui survei kepuasan nasabah yang dilakukan secara berkala setiap tahun.
Sementara itu dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, AXA Mandiri bergabung dengan AXA Indonesia melalui program donor darah, pengolahan sampah, orang tua asuh, kunjungan ke 16 panti asuhan dan pengiriman bantuan untuk korban bencana di Padang, Mentawai, Wasior dan pengungsian Gunung Merapi.
Di samping itu AXA Mandiri juga berupaya untuk meningkatkan engagement karyawan melalui pemantauan secara berkala melalui survei kepuasan karyawan untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan serta perkembangan kebutuhan karyawan. AXA Mandiri juga berupaya untuk menerapkan blue culture, yang pada intinya mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan Perusahaan dengan mengembangkan karakter positif dalam berpikir dan dalam bekerja. Untuk menunjang pengembangan kompetensi karyawan, AXA Mandiri terus memberikan pelatihan secara berkala sesuai kebutuhan, baik melalui pelatihan di dalam negeri maupun melalui pelatihan di luar negeri yang dipusatkan di AXA University di Singapura. AXA Mandiri juga turut berpartisipasi dalam survei yang diadakan oleh AXA Group untuk seluruh karyawan di seluruh dunia melalui percakapan elektronik untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap Perusahaan dan untuk memperoleh masukan bagi kemajuan bersama. Pencapaian AXA Mandiri yang luar biasa pada tahun 2010 mendapatkan pengakuan baik dari pihak internal maupun pihak eksternal. Tercatat selama tahun 2010 Perusahaan mendapatkan penghargaan The Best Marketing Campaign 2010 dari Majalah Marketing, Perusahaan Asuransi Syariah Terbaru dengan Premi Terbesar Tahun 2009 dari Majalah Investor, Asuransi Pendidikan Anak Terfavorit dari Majalah Mother & Baby dan Top Agent Award 2010 sebanyak 3 penghargaan dari 4 kategori bancassurance. Kinerja AXA Mandiri juga berperan atas empat penghargaan yang diperoleh AXA Indonesia yaitu Country of the Year untuk Pencapaian Tertinggi di AXA Asia Life, Best Customer
Ke depannya, untuk mengimbangi kebutuhan pasar, AXA Mandiri akan meluncurkan beberapa produk baru melalui distribusi in-branch dan distribusi telemarketing. Pelanggan potensial utama yang akan dibidik adalah nasabah perusahaan di Bank Mandiri dengan penawaran produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kami sangat memahami seluruh pencapaian Perusahaan terjadi berkat peran seluruh pemangku kepentingan. Atas kinerja dan penghargaan yang kami terima di tahun 2010, kami atas nama Manajemen mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Bank Mandiri yang telah memberikan dukungan penuh terhadap penjualan produk kami, dan juga mewakili jajaran Direksi, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan yang telah memberikan dedikasi, loyalitas dan usaha terbaik demi kesuksesan AXA Mandiri. Apresiasi yang tinggi juga kami persembahkan kepada seluruh nasabah yang telah memberikan kepercayaan dan berjuang bersama kami membangun industri asuransi di Indonesia. Tidak lupa, kami juga menghaturkan terima kasih yang mendalam kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan terbaiknya, sehingga kami dapat membuat keputusan dan kebijakan yang tepat dan cepat. Kami meyakini, dengan kerja sama dan kerja keras dari berbagai pihak, kami akan terus mampu mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan.
Wiroyo Karsono Presiden Direktur
33
34
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Direksi
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
(kiri ke kanan) Kuki Kadarisman, Wiroyo Karsono, Iwan Pasila
35
36
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Profil Direksi
Wiroyo Karsono Presiden Direktur
Dalam memimpin perusahaan, Direksi mengemban tugas untuk menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan. Jajaran Direksi memilih, menetapkan serta mengawasi tugas dari karyawan dan manajer. Selain itu Direksi menyusun anggaran tahunan perusahaan dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan
Wiroyo Karsono lahir di Pematang Siantar pada 21 November 1966. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1990 dan menyandang gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia pada 1999. Beliau juga telah memperoleh beberapa sertifikasi yaitu sebagai Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Jiwa (AAAI - J), Life Underwriter Training Council Fellow (LUTCF), Chartered Life Underwriter (CLU), Certified Wealth Manager (CWM), dan Certified Financial Planner (CFP). Ia menduduki posisi Presiden Direktur AXA Mandiri sejak 2007. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur AXA Life Indonesia (2006-2007) dan Direktur PT MLC Life Indonesia (2000-2006).
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Kuki Kadarisman
Iwan Pasila
Direktur
Direktur
Kuki Kadarisman dilahirkan di Cirebon pada 10 Mei 1963. Beliau meraih gelar Sarjana di Institut Pertanian Bogor pada 1986. Beliau telah mengikuti training di dalam dan luar negeri, di antaranya INSEAD Leadership dari Cambridge Executive Education Program di Cambridge University, Inggris. Beliau telah menjabat sebagai Direktur Sales AXA Mandiri sejak September 2009. Sebelumnya Kuki berkarir di Bank Mandiri dengan posisi terakhir sebagai Area Manager Jakarta Daan Mogot dan menjadi pegawai teladan sebanyak dua kali sebagai Best Branch Manager pada tahun 2006 dan Best Area Manager pada tahun 2008. Beliau juga pernah menduduki beberapa posisi di Bank Dagang Negara (November 1990-September 1999).
Iwan Pasila dilahirkan di Kendari pada 16 September 1967. Meraih pendidikan Sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung tahun 1992 dan gelar Master of Science dari City University, London, Inggris. Beliau memperoleh kualifikasi sebagai Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia pada tahun 2000, serta Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Jiwa, dan Certified Professional Life and Health Insurance dari Life Office Management Association. Menjabat sebagai Direktur Keuangan AXA Mandiri sejak Juli 2008 hingga saat ini. Sebelumnya Iwan menduduki posisi sebagai Associate Director, Chief Actuary AIG Life (Mei 2007Juli 2008) dan Kepala Seksi Operasional, Direktorat Asuransi Departemen Keuangan.
37
38
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Profil Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah berperan dalam melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah dan mengajukan usul pengembangan kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan dan Dewan Syariah Nasional. AXA Mandiri menempatkan beberapa ahli ekonomi syariah yang bertanggung jawab untuk memastikan semua produk dan prosedur asuransi syariah dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.
(kiri ke kanan) Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, Kanny Hidaya Y., SE, Prof. Dr. Hj. M.A. Huzaemah Tahido Yanggo
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Prof. Dr. Hj. MA Huzaemah Tahido Yanggo Ketua Dewan Pengawas Syariah Lahir di Donggala pada 30 Desember 1946. Huzaemah Tahido Yanggo meraih gelar Doktor dalam Ilmu Fikih Perbandingan (Hukum Islam Comparative) dari Fakultas Kajian Islam dan Bahasa Arab Universitas Al Azhar, Mesir pada tahun 1984. Beliau menjadi Ketua Dewan Pengawas Syariah di AXA Mandiri sejak 22 Oktober 2008. Hingga kini Huzaemah bekerja sebagai Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta sejak tahun 1988, Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Pascasarjana IIQ Jakarta sejak 1998 serta Guru Besar fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah sejak 1988. Selain di bidang pendidikan, Beliau juga aktif di MUI sebagai Wakil Ketua Komisi Fatwa sejak tahun 2010 dan anggota DSN MUI sejak tahun 1999.
Kanny Hidaya Y., SE
Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Dilahirkan di Jakarta pada 8 Juni 1966. Kanny Hidaya Y. menyelesaikan program Magister Ekonomi Islam di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada 2008. Beliau memperoleh lisensi sebagai Wakil Manajer Investasi dari Bapepam pada 1996 dan Akuntan Terdaftar dari Departemen Keuangan pada 1993. Selain sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah AXA Mandiri, beliau menjabat Deputi Sekretaris Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia sejak 2006. Kanny juga masih memegang jabatan sebagai anggota Badan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan antara lain PT Trimegah Securities sejak 2006, Bank Mega Syariah sejak 2003 dan Bank DKI Syariah sejak 2003. Sebelumnya mulai Maret 1994 sampai dengan Oktober 2001 beliau berkarier sebagai Vice President PT Danareksa (Persero).
Zainut Tauhid Sa’adi lahir di Jepara pada 20 Juli 1963. Beliau menyelesaikan program Doktor dalam Studi Politik Islam di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelum menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah di AXA Mandiri, beliau menjabat sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (1988-1992), anggota Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (1992-1996), anggota DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (1993-1996) dan Wakil Ketua Departemen Pemuda DPP Partai Persatuan Pembangunan (2000-2003).
39
40
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
aiming higher through STRATEGIC GROWTH
Pertumbuhan yang strategis telah memacu perusahaan membangun cita-citanya yang lebih tinggi.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Analisa & Pembahasan Manajemen
41
42
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Analisa & Pembahasan Manajemen
Pencapaian AXA Mandiri selaras dengan tema “Aim Higher” yang dicanangkan pada tahun 2010 untuk memacu kinerja Perusahaan. Didukung oleh nilai-nilai Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation dan Customer focus (EPIIC), AXA Mandiri memantapkan langkah menuju visi menjadi The Preferred Company.
Tinjauan Umum Kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh stabil sepanjang tahun 2010, telah memberi dampak positif tidak hanya pada peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, tetapi juga pada persepsi pasar modal yang terus bertumbuh secara berkesinambungan. Kedua hal ini, secara umum telah memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan pasar asuransi di tahun 2010. Secara khusus, kondisi ini juga memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan signifikan yang dicapai AXA Mandiri di tahun 2010. Pendapatan Premi sebesar Rp 2,8 triliun atau meningkat hampir 106% dibandingkan pendapatan premi pada tahun 2009 telah memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan usaha Perusahaan. Laba Bersih di akhir tahun 2010 mencapai Rp 479,9 miliar atau meningkat 127% dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2009. Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan (Annualised First Year Premium/AFYP), yang menjadi indikator pertumbuhan
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Peningkatan biaya klaim bruto dan nilai investasi berbanding lurus dengan peningkatan beban operasional.
Aset, Kewajiban dan Modal
(dalam miliar rupiah)
8,488 6,004 4,191
5,628
3,574
1,714
3,942
1,560 154
249
314
376
2006
2007
2008
2009
Aset
7,842
3,260
Kewajiban
644 2010
Modal
AFYP usaha dalam suatu periode, mencapai Rp 2,2 triliun, meningkat sebesar 115% dibandingkan pencapaian AFYP pada tahun 2009. Total Aset juga meningkat secara signifikan menjadi Rp 8,5 triliun atau meningkat 41% dibandingkan dengan posisi pada tahun 2009.
(dalam juta rupiah) 115,3% 80,4% 55,5% 61,2%
505.267
Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan (AFYP)
AFYP merupakan salah satu indikator pertumbuhan usaha suatu perusahaan asuransi. AXA Mandiri berhasil membukukan pertumbuhan AFYP yang sangat impresif dalam 5 tahun terakhir, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) mencapai 52%. Kenaikan yang sangat signifikan terjadi di tahun 2010, mencapai 115% dibandingkan dengan tahun 2009. Adapun penurunan yang terjadi pada tahun 2008 lebih disebabkan karena kondisi pasar modal yang mengalami kontraksi signifikan.
2.069
–15,1% 1.005 223 3.107
95 35.962
802
275.426
432.934
670.993
536.436
756.586
1.716.574
2006
2007
2008
2009
2010
Financial Advisor
Telemarketing
Lain
Pertumbuhan AFYP
43
44
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Analisa & Pembahasan Manajemen
Klaim Bruto Dibayar
Berdasarkan tabel sebelumnya, terlihat bahwa manajemen telah mengelola Perusahaan secara efisien, sehingga Rasio Biaya Manajemen cenderung turun sejalan dengan peningkatan pendapatan premi yang signifikan.
Klaim
Biaya Manajemen (dalam miliar rupiah)
Sejalan dengan pertumbuhan usaha yang signifikan di tahun 2010, Perusahaan telah membayarkan klaim kepada nasabah sebesar Rp 1,3 triliun, meningkat 13% dibandingkan dengan klaim yang dibayarkan pada tahun 2009. Peningkatan ini terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan premi dan pertumbuhan Perusahaan.
(dalam miliar rupiah)
22,5%
1.223
236
1.101
13,9% 11,8% 138
410
8,0%
2009
2010
408
7 2006
154 129
114
540
10,5%
2007
Unit Link
36
17
9
2008
2009
62 2010
Tradisional
2006
Menjaga Rasio Biaya terhadap Pendapatan (dalam miliar rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
Biaya Manajemen
114
138
129
154
236
Rasio Biaya Manajemen
22,5%
13,9%
11,8%
10,5%
8,0%
2007
Biaya Manajemen
2008
Rasio
Laba Bersih
Perusahaan mencatatkan perolehan Laba Bersih setelah pajak sebesar Rp 479,9 miliar di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 127% dibanding perolehan Laba Bersih pada tahun 2009.
Laba Bersih setelah Pajak (dalam miliar rupiah) 480
Sejalan dengan upaya untuk mendukung pertumbuhan usaha, Perusahaan membutuhkan peningkatan biaya manajemen untuk membiayai kegiatan akuisisi pertanggungan baru dan pengelolaan portofolio Perusahaan. Untuk mengukur efisiensi biaya manajemen ini, digunakan Management Expense Ratio (MER) yang merupakan perbandingan antara total biaya manajemen dibandingkan dengan Pendapatan Premi yang dinormalisasi, dalam hal ini Premi Tunggal hanya dihitung sebesar 10%.
211 121
151
58
2006
2007
2008
2009
2010
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Kinerja keuangan Perusahaan juga memperoleh dukungan dari rasio imbal hasil terhadap aset dan ekuitas.
Pertumbuhan ASET sejalan dengan pertumbuhan volume bisnis Total Aset (dalam miliar rupiah)
8.488
FUM (Invested Assets) (dalam miliar rupiah)
8.035
6.004
5.705
4.191
4.047
3.574
3.416
1.714
2006
1.648
2007
2008
2009
2010
RISK Based capital
Risk Based Capital untuk tahun 2010 berada pada tingkat 718%, jauh di atas batas minimum sebesar 120% yang di tetapkan oleh regulator usaha perasuransian.
2006
2007
2008
2009
2010
Return on Assets
Pertumbuhan Laba Bersih secara sehat dan berkelanjutan juga memberikan dampak positif pada rasio imbal hasil terhadap Total Aset, yang mengalami kenaikan sebesar 60% dari 4,2% pada tahun 2009 menjadi 6,7% di tahun 2010.
Return on Equity
Rasio imbal hasil terhadap ekuitas mengalami lonjakan cukup tinggi di tahun 2010 yang mencapai 100,1%, sementara pada tahun 2009 tercatat 63,9%. Modal dan RBC
Laba Bersih, ROE dan ROA (dalam miliar rupiah)
(dalam miliar rupiah)
62,2%
1276,9%
863,4%
832,1%
64,8%
55,5%
43.9% 4.5%
100,1% 6,7% 480
4.2%
4.4% 3.7%
791,0%
718,0% 644
211
249
314
376
151 121
154
58
2006
Modal
2007
RBC
2008
2009
2010
2006
Laba Bersih
2007
2008 ROA
2009 ROE
2010
45
46
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Analisa & Pembahasan Manajemen
Pertumbuhan Perusahaan
Dalam 5 tahun terakhir, Perusahaan mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Di tahun 2010, Total Aset naik sebesar 41% dari Rp 6,0 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 8,5 triliun di tahun 2010. Permodalan juga mengalami peningkatan signifikan yakni sebesar 71% dari Rp 376 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 644 miliar di tahun 2010. Pada tahun 2008, terjadi penurunan Total Aset yang disebabkan karena penurunan Nilai Aktiva Bersih dari portofolio unit link, sejalan dengan kontraksi ekonomi yang terjadi pada tahun 2008, yang menyebabkan turunnya harga berbagai efek yang diperdagangkan di pasar modal. Aset, Kewajiban dan Ekuitas
(dalam miliar rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
Aset
1.714
4.191
3.574
6.004
8.488
Kewajiban
1.560
3.942
3.260
5.628
7.842
154
249
314
376
644
Ekuitas
Perbandingan Aset, Kewajiban dan Ekuitas dengan Tahun Sebelumnya
(dalam %)
2006
2007
2008
2009
2010
Aset
154,1%
244,6%
85,3%
168,0%
141,4%
Kewajiban
153,6%
252,7%
82,7%
172,7%
139,3%
Ekuitas
160,1%
161,9%
126,4%
119,5%
171,5%
Investasi dan Cadangan Teknis
Investasi di tahun 2010 meningkat sebesar 41% dibanding posisi pada tahun 2009, naik dari Rp 5.705 miliar menjadi Rp 8.035 miliar. Total Investasi dan Cadangan Teknis
(dalam miliar rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
Investasi
1.648
4.047
3.416
5.705
8.035
Cadangan Teknis + Hutang Klaim
1.500
3.767
3.151
5.439
7.581
109,9%
107,4%
108,4%
104,9%
106,0%
Investasi (Cadangan Teknis + Hutang Klaim)
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan kebijakan tahun sebelumnya, Laporan Keuangan AXA Mandiri disajikan secara akurat dan transparan.
Beban Pajak
(dalam miliar rupiah)
Beban Pajak
2006
2007
2008
2009
2010
20
54
64
84
156
Aset dan Kewajiban Lancar Aset Lancar (dalam miliar rupiah)
8.430
Kewajiban Lancar (dalam miliar rupiah)
7.842
5.628
5.947
3.942
4.170
3.260
3.551
1.560
1.700
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Aset Lancar (dalam miliar rupiah)
Aset Lancar Pertumbuhan (dalam %)
2006
2007
2008
2009
2010
1.700
4.170
3.551
5.947
8.430
54,2%
145,3%
-14,9%
67,5%
41,8%
47
48
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Analisa & Pembahasan Manajemen
Ekuitas Ekuitas (dalam miliar rupiah)
Modal disetor Cadangan wajib Laba ditahan
2006
2007
2008
2009
2010
101
101
101
101
101
0
0
0
0
20
52
147
213
274
523
Rasio-rasio Keuangan Return On Equity (dalam %)
Return on Assets (dalam %) 100,1
62,2 43,9
2006
2007
55,5
2008
64,8
2009
6,7
4,5
2010
2006
4,4
2007
3,7
2008
4,2
2009
2010
Risk Based Capital (dalam %) 1.276,9
863,4
2006
2007
832,1
791,0
2008
2009
718,0
2010
Peningkatan kinerja keuangan AXA Mandiri tercatat pada kenaikan nilai aset Perusahaan dan Return on Equity bagi para pemegang saham.
49
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Tabel arus kas (dalam juta rupiah)
Arus kas
2009
2010
294.905
636.299
4.384
6.227
Arus kas dari aktivitas operasi Laba Sebelum Pajak Penghasilan Ditambah/(Dikurangi) yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas Koperasi: Penyusutan (Keuntungan)/Kerugian dari Penjualan Aset Tetap Keuntungan yang Belum Terealisasi atas Surat Pendapatan yang dikenakan Pajak Final Kewajiban Imbalan Kerja Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan pada Modal Kerja
17
(4)
(21.657)
(32.465)
(40.430)
(55.370)
1.578
2.376
238.797
557.063
(2.009.196)
(1.601.196)
(182.715)
(321.812)
2.199
(35.287)
(1.215)
53
803
(7.676)
Perubahan pada Modal Kerja: Investasi Dana Nasabah Pemegang Polis Unit Link Investasi Dana Nasabah Pemegang Polis Unit Link-Syariah Piutang Premi Piutang Reasuransi Beban Dibayar di Muka Piutang dari Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Aset Lain-Lain Kewajiban untuk Manfaat Polis Masa Depan Estimasi Kewajiban Klaim Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Hutang Klaim
655
5
(21.603)
148
39.514
191.244
261
7.382
26.969
34.364
29.549
(14.488)
2.009.196
1.601.196
182.715
321.812
Titipan Premi
6.595
12.029
Hutang Reasuransi
1.694
3.105.394
Kewajiban kepada Pemegang Polis Unit Link - Non Syariah Kewajiban kepada Pemegang Polis Unit Link - Syariah
Biaya yang Masih Harus Dibayar dan Hutang Lain-Lain
63.121.
55.939
1.043
(3.033)
Hutang Pajak
(92)
540
Dana Tabarru
-
1.865
Pembayaran Pajak
(74.721)
(157.043)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas operasi
307.569
651.241
(74.903)
(375.173)
39.928
51.823
40
4
Hutang kepada Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Penempatan Investasi Penerimaan Bunga Hasil Penjualan dari Aset Tetap Pembelian dari Aset Tetap
(10.784)
(7.225)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(45.719)
(330.612)
Dividen
(150.000)
(211.405)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(150.000)
(211.405)
111.850
109.224
61.756
173.606
173.606
282.830
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Kenaikan Bersih Kas dan Kas pada Bank Kas dan Kas pada Bank pada Awal Tahun Saldo kas dan KAS PADA bank pada akhir tahun
50
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Analisa & Pembahasan Manajemen TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (AFILIASI) (dalam juta rupiah)
Aset:
2009
2010
Bank Mandiri
38.290
75.873
Bank Syariah Mandiri
23.000
60.000
61.290
135.873
324.234
630.130
127.093
225.230
51.768
52.176
172.866
277.406
21.416
22.133
Investasi
Investasi pemegang unit link MMI Bank Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Piutang Premi Bank Mandiri Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa AXA SI
26
37
AXA APH
9
-
AXA FI
4
-
AXA LI
3
-
42
37
Bank Mandiri
99
242
Bank Syariah Mandiri
17
180
115
422
2.581
9.576
582.544
1.075.557
9,7%
12,7%
20.833
28.807
22
44
20.855
28.851
Piutang hasil investasi
Aset lain-lain MMI Jumlah aset dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total aset Kewajiban: Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Bank Mandiri MMI
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
(dalam juta rupiah)
2009
2010
Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa AXA SI
10.346
9.855
3.563
967
AXA FI
-
90
AXA AMI
6
5
AXA APH
AXA LI
5
0
13.920
10.917
34.776
39.769
0,6%
0,5%
Bank Mandiri
2.172
3.867
Bank Syariah Mandiri
1.797
2.497
3.969
6.364
MMI
3.481
9.759
Jumlah pendapatan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
7.450
16.123
Persentase terhadap total pendapatan
0,2%
0,4%
Fee untuk bancassurance
111.250
169.006
Komisi untuk polis asuransi kumpulan
50.635
78.558
161.885
247.564
43.209
56.280
13.133
28.665
56.342
84.945
218.228
332.508
6,0%
8,8%
Jumlah kewajiban dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total kewajiban Pendapatan: Pendapatan investasi
Pendapatan lain-lain
Beban: Beban akuisisi Bank Mandiri
Umum dan administratif AXA SI AXA APH Jumlah beban dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total beban
51
52
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Analisa & Pembahasan Manajemen
Struktur Modal (dalam miliar rupiah)
Modal disetor
2006
2007
2008
2009
2010
101
101
101
101
101
0
0
0
0
20
52
147
213
274
523
Cadangan wajib Laba ditahan
Prospek Usaha Perusahaan
Pertumbuhan berkelanjutan yang dicapai hingga tahun 2010 menjadi modal kuat bagi Perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar di masa yang akan datang. Program asuransi untuk nasabah korporat merupakan peluang bagi Perusahaan untuk lebih meningkatkan perolehan dan mencapai kinerja yang optimal.
Aspek Pemasaran
Aliansi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki kekuatan luar biasa. Selain meningkatkan penetrasi ke nasabah-nasabah Bank Mandiri secara lebih luas, aktivitas pemasaran juga dapat diperluas ke perusahaan anak yang pasarnya sangat besar. Hal ini akan didukung dengan kegiatan komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan efektif.
Kebijakan Pembagian Dividen
Secara umum, AXA Mandiri akan membagikan dividen kepada pemegang saham dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Perusahaan setelah pembayaran dividen dimaksud. Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan adalah: 1. Posisi RBC perusahaan setelah dividen yang harus tetap memenuhi ketentuan yang berlaku. 2. Pemenuhan kebutuhan atas penambahan modal yang diproyeksikan di masa yang akan datang (jika ada). 3. Kemampuan posisi permodalan untuk menyerap fluktuasi harga pasar kekayaan yang dimiliki karena adanya fluktuasi kondisi perekonomian di Indonesia dan di regional.
Dividen
(dalam miliar rupiah)
Dividen yang Dibayarkan
2006
2007
2008
2009
2010
–
25
85
150
211
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Luar Biasa
Laporan Keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan Keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan Keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali dinyatakan lain. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Di tahun 2010, tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, serta tidak ada peningkatan atau penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang terkait dengan penjualan jasa dan produk atau jasa dan produk baru.
Perkembangan Terakhir Standar AkuntaNsi Keuangan dan Peraturan Lainnya
Penerapan kebijakan akuntansi di tahun 2010 konsisten dengan kebijakan yang digunakan pada tahun sebelumnya, kecuali untuk penerapan revisi standar yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2010, yaitu: 1. PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pegungkapan”; 2. PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”; 3. PSAK No. 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”. PSAK 50 dan PSAK 55 diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding. PSAK 108 diterapkan secara retrospektif sehingga terdapat penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009. Penerapan standar-standar tersebut tidak mempunyai dampak yang material terhadap laporan keuangan Perusahaan, kecuali untuk penerapan PSAK 108.
53
54
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tata Kelola Perusahaan
Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
AXA Mandiri berkomitmen untuk mengedepankan pengelolaan usaha secara profesional dan transparan dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan prinsip kehati-hatian. Sebagai wujud tanggung jawab kepada stakeholder, Perusahaan menerapkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) secara konsisten dalam setiap aspek operasional Perusahaan. Perusahaan meyakini, penerapan GCG dapat menjadi competitive advantage dalam menghadapi persaingan di industri asuransi yang semakin ketat, yang pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan sustainable performance untuk mendukung pencapaian aspirasi Perusahaan menjadi The Preferred Company.
Prinsip dan Struktur Tata Kelola Perusahaan
Lima (5) Prinsip Dasar GCG 1 Transparansi 2 Akuntabilitas 3 Tanggung Jawab 4 Mandiri 5 Keterbukaan Dengan berpedoman pada lima prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik, AXA Mandiri memastikan aktivitas manajemen dan operasional perusahaan sejalan dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku.
Sebagai upaya untuk lebih mengefektifkan penerapan prinsipprinsip GCG (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness) di AXA Mandiri, pada tahun 2010 telah dirumuskan 3 (tiga) tahapan utama pengimplementasian GCG sebagai berikut: 1. Build the Governance Platform 2. Enhance the Governance Structure 3. Build the Governance Mechanisms
Build the Governance Platform
Implementasi GCG hanya dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi. Sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam implementasi GCG, Visi dan Misi organisasi telah dirumuskan dengan mengedepankan prinsip A-R-A (Avaliable, Reliable & Attentive) yang selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Penerapan prinsip tersebut menggambarkan komitmen Perusahaan untuk menjadi partner yang dapat diandalkan oleh stakeholder, bukan hanya sebagai penyedia solusi layanan finansial.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Untuk lebih menguatkan implementasi GCG, Perusahaan juga telah merumuskan nilai-nilai budaya perusahaan, yakni ”EPIIC”: Excellence, Profesionalism, Integrity, Innovation, dan Customer Focus. Dengan menjadikan nilai-nilai budaya tersebut sebagai pedoman perilaku seluruh organisasi, yang diselaraskan dengan karakteristik masing-masing unit kerja, diharapkan kinerja Perusahaan dapat terus meningkat.
• Komite-komite di bawah Direksi • Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi • E xternal Auditor dan Independent Reviewer b. Informasi, Rahasia Perusahaan dan Benturan Kepentingan (conflict of interest) c. Kebijakan Operasional Direksi d. Komunikasi dan Internalisasi GCG
Enhance The Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham
Untuk mendukung tercapainya visi, misi, dan strateginya, Perusahaan melakukan penyempurnaan governance structure yang menjamin adanya check and balance serta akuntabilitas yang jelas dan tegas dari masing-masing organ Perusahaan. Pada tahun 2010 dibentuk empat komite di bawah Komisaris untuk melengkapi organ-organ perusahaan yang telah ada.
Build The Governance Mechanisms
Penerapan GCG di AXA Mandiri didasarkan pada beberapa perundangan yang berlaku sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian c. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian d. Anggaran Dasar AXA Mandiri Mekanisme pelaksanaan GCG di AXA Mandiri mengacu pada GCG Charter, yang antara lain mengatur: a. Corporate Governance Structure, yang meliputi: • Pemegang Saham • Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Komite-komite di bawah Dewan Komisaris • Dewan Pengawas Syariah • Direksi
Perusahaan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 24 Juni 2010, dimana di dalamnya diputuskan hal-hal berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudireja, Wibisana & Rekan (PWC), Laporan Dewan Komisaris dan Laporan Dewan Direksi. 2. Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba bersih yang berakhir untuk periode 31 Desember 2009. 3. Menetapkan penunjukkan kembali Kantor Akuntan Publik Tanudireja, Wibisana & Rekan (PWC) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan menentukan remunerasi mereka. 4. Amandemen Anggaran Dasar Perusahaan yang berhubungan dengan perubahan masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris, Ketua Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan tempat domisili perusahaan. 5. Menyetujui penunjukan Komisaris Independen dan menetapkan remunerasinya. 6. Menyetujui penjualan 2% saham yang dimiliki PT National Mutual International Pty. Ltd. kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Hubungan Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi
Dalam menjaga kemandirian pelaksanaan tugas dan kewenangan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, maka di antara mereka tidak ada hubungan keluarga, baik langsung maupun tidak langsung.
55
56
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan sesuai dengan Anggaran Dasar, memberi nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Komposisi Dewan Komisaris
Berdasarkan RUPST tanggal 24 Juni 2010, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut: Jabatan
Nama
Presiden Komisaris
Inkawan Dharma Jusi
Komisaris
Randy Lianggara
Komisaris Independen
FX Budhianto Suhadi
Independensi Dewan Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris yang terdiri atas 3 orang, dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen dimaksudkan agar pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efektif, tepat dan cepat. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bersifat independen, tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak manapun.
Tanggung Jawab dan Kewajiban Dewan Komisaris
Tanggung Jawab dan Kewajiban Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap terlaksananya tugas Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas.
2. D ewan Komisaris bertanggung jawab dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance. 3. Dewan Komisaris memiliki Tata Tertib Dewan Komisaris yang mengikat dan ditaati oleh semua anggota Dewan Komisaris yang antara lain mengatur Rapat Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan, atau kelompok usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawas Perusahaan, selama tahun 2010 Dewan Komisaris secara aktif terus memberikan arahan untuk kemajuan Perusahaan. Beberapa arahan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2010 adalah: 1. Kinerja Perusahaan yang sangat baik di tahun 2009 perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar dapat memenuhi aspirasinya menjadi perusahaan asuransi nomor satu di Indonesia. 2. Review terhadap hasil audit report perlu dilakukan secara berkala untuk memonitor pencapaian Perusahaan serta memastikan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang diambil telah sesuai dengan ketentuan Good Corporate Governance. 3. Melihat perkembangan banyaknya pemain asing yang mulai masuk di pasar asuransi Indonesia dengan model bisnis bancassurance, maka AXA Mandiri perlu untuk mengembangkan strategi inisiatif, antara lain dengan meningkatkan brand awareness AXA Mandiri, serta mengkaji opsi perluasan kerja sama bancassurance baik di internal Bank Mandiri maupun kolaborasi dengan bank lain.
Dewan Komisaris memiliki peran signifikan dalam pengawasan tata kelola perusahaan agar tidak terlepas dari prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik memungkinkan Dewan Komisaris menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengawas operasional Perusahaan yang dijalankan Direksi.
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
Penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS.
Rapat Dewan Komisaris
Menurut pasal 18 Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau setiap saat apabila dianggap perlu.
Kehadiran Dalam Rapat
Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 13 kali rapat, dengan jumlah kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris sebagai berikut: 1. Inkawan Dharma Jusi, hadir dalam seluruh rapat Dewan Komisaris. 2. Randy Lianggara, hadir dalam seluruh rapat Dewan Komisaris. 3. FX Budhianto Suhadi*, hadir dalam 1 (satu) kali rapat Dewan Komisaris. *Baru efektif bertugas pada 24 Juni 2010.
Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris
Berdasarkan surat Keputusan Komisaris No. 001/SK.BOC/ XII/2010 tanggal 15 Desember 2010, AXA Mandiri membentuk 4 (empat) komite di bawah Dewan Komisaris.
Komite Audit dan Compliance
Komite Audit dan Compliance dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal. Struktur dan Keanggotaan Komite Audit dan Compliance Jabatan
Nama
Ketua
FX Budhianto Suhadi
Anggota
Inkawan Dharma Jusi
Anggota
Randy Lianggara
Sekretaris (ex officio) – non voting member
Head of Internal Audit
Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit dan Compliance Komite Audit dan Compliance bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dengan cara: 1. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas semua informasi keuangan yang disajikan Manajemen. 2. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern atau internal control. 3. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektivitas pelaksanaan hasil pemeriksaan oleh Unit Internal Audit. 4. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas: a. Independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan menjadi vendor.
57
58
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tata Kelola Perusahaan
b. Biaya jasa Audit dan cakupan Audit yang diajukan oleh KAP terpilih. c. P elaksanaan perkembangan Audit yang dilakukan oleh KAP. d. L aporan hasil Audit yang disampaikan oleh KAP. 5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Melakukan penelaahan dan pemantauan serta melaporkan berbagai risiko yang potensial akan terjadi. 7. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen yang berkaitan dengan temuan hasil pemeriksaan Unit Internal Audit, Kantor Akuntan Publik, dan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite ini dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan Pejabat Eksekutif. Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Jabatan Ketua merangkap Anggota Anggota Sekretaris (ex officio) – non voting member
Nama
5. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data bakal calon pejabat satu tingkat di bawah Direksi setiap enam bulan dan setiap waktu jika ada perubahan. 6. Memiliki database calon-calon Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. 7. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 8. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 9. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 10. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Compliance, Komite Pemantau Resiko dan Komite Good Corporate Governance.
Randy Lianggara Inkawan Dharma Jusi Head of Human Resources
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi. 2. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi. 3. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan Kebijakan Umum sumber daya manusia. 4. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait dengan kebijakan risiko usaha yang dijalankan perusahaan untuk meningkatkan shareholder value. Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko Jabatan Ketua merangkap Anggota Anggota Sekretaris (ex officio) – non voting member
Nama Inkawan Dharma Jusi Randy Lianggara Head of Performance & Risk Management
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, AXA Mandiri memastikan aktivitas manajemen dan operasional Perusahaan berjalan di jalur yang sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: 1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang pengelolaan aset & kewajiban, likuiditas serta operasional sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturanperaturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. 4. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan keadaaan atau kejadian yang berasal dari internal maupun eksternal Perusahaan. 5. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman pelaksanaan dan penyesuaiannya. 6. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil risiko Perusahaan serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi. Komite Pemantau Risiko juga bekerja sama dengan Komite Audit dan Compliance mengadakan rapat gabungan dengan mengundang pihak-pihak terkait dalam masalah risiko yang akan dibahas. Kajian-kajian yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko antara lain: 1. Melakukan review terhadap kebijakan-kebijakan operasional Perusahaan sehingga bisa mencegah atau meminimalisasi terjadinya fraud. 2. Mengukur potensi risiko hukum dan melakukan pencegahannya. 3. Memperbaiki secara berkala hal-hal penting yang belum sesuai dengan peraturan baru yang dikeluarkan oleh regulator.
Komite Good Corporate Governance
Komite Good Corporate Governance dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait dengan memperkuat implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan Perusahaan untuk meningkatkan shareholder value. Struktur dan Keanggotaan Komite Good Corporate Governance Jabatan Ketua merangkap Anggota Anggota Sekretaris (ex officio) – non voting member
Nama Inkawan Dharma Jusi Randy Lianggara Head of Performance & Risk Management
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Good Corporate Governance Komite GCG menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: 1. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai arah kebijakan dan perbaikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang dapat diterapkan di dalam Perusahaan. 2. Mengawasi efektivitas implementasi GCG yang dilakukan oleh Direksi dalam upaya membangun Corporate Image serta budaya patuh (sense of complying) yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perusahaan di setiap unit kerja secara total (Total Quality Compliance /TQC) sehingga memberikan iklim bisnis yang sehat dan lingkungan kerja yang kondusif. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan kewajiban Perusahaan dalam memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan Pemegang Saham Minoritas (Minority Shareholder) dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Memastikan bahwa proses nominasi calon Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, dan Pejabat Eksekutif telah dilaksanakan berdasarkan kualifikasi yang jelas, proses seleksi yang transparan serta memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
59
60
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tata Kelola Perusahaan
5. Memastikan bahwa Perusahaan memiliki kebijakan evaluasi kinerja bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya dilakukan secara transparan, dan dikaitkan dengan paket dan struktur remunerasinya. 6. Memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest), perangkapan jabatan, dan perilaku insider trading sebagaimana dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7.
Menjaga rahasia Perusahaan dan kerahasiaan atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Komite. 8. Melaporkan hasil kegiatan Komite GCG kepada Dewan Komisaris untuk dituangkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Remunerasi & Nominasi
Ketua : F.X. Budhianto Suhadi (Komisaris Independen) Anggota : Inkawan Dharma Jusi (Presiden Komisaris) Randy Lianggara (Komisaris) Head of Internal Audit sebagai Sekretaris (Ex Officio) - Non Voting Member
Ketua : Randy Lianggara (Komisaris) Anggota : Inkawan Dharma Jusi (Presiden Komisaris) Head of Human Resources sebagai Sekretaris (Ex Officio) - Non Voting Member
Komite Pemantau Risiko
Ketua : Inkawan Dharma Jusi (Presiden Komisaris) Anggota : Randy Lianggara (Komisaris) Head of Performance & Risk Management sebagai Sekretaris (Ex Officio) - Non Voting Member
Komite Good Corporate Governance
Ketua : Inkawan Dharma Jusi (Presiden Komisaris) Anggota : Randy Lianggara (Komisaris) Head of Performance & Risk Management sebagai Sekretaris (Ex Officio) - Non Voting Member
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah merupakan organ perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi berkenaan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip syariah Islam dalam setiap aktivitas pemasaran produk-produknya.
Komposisi Dewan Pengawas Syariah
Berdasarkan RUPST tanggal 25 Juni 2009, susunan dan komposisi Dewan Pengawas Syariah Perusahaan adalah sebagai berikut: Jabatan Ketua
Nama Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo
Anggota
Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi
Anggota
Kanny Hidayat Y., SE
Independensi Dewan Pengawas Syariah
Di antara anggota Dewan Pengawas Syariah tidak ada hubungan keluarga, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Dewan Pengawas Syariah bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak manapun.
Tugas dan Kewenangan Dewan Pengawas Syariah
Tugas dan kewenangan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: 1. Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab terhadap terlaksananya tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi agar Perusahaan dijalankan berdasarkan prinsip syariah dan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan. 2. Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance. 3. Dewan Pengawas Syariah dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan DPS
Selama tahun 2010, DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: 1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan perusahaan telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional (DSN). 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk Perusahaan.
Direksi
Direksi menjadi kunci bagi keberlangsungan aktivitas serta operasional perusahaan, memastikan kinerja optimal dan nilai tambah optimal bagi pemegang saham.
Komposisi Direksi
Berdasarkan RUPS tanggal 25 Juni 2009, susunan dan komposisi Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Jabatan
Nama
Presiden Direktur
Wiroyo Karsono
Direktur Pemasaran
Kuki Kadarisman
Direktur Keuangan
Iwan Pasila
Independensi Direksi
Di antara anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Direksi bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak mana pun.
Tugas dan kewenangan Presiden Direktur 1.
Memimpin pelaksanaan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. 2. Menjadi koordinator dari seluruh anggota Direksi yang lain dalam melaksanakan tugas dan wewenang Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 3. Mengkoordinir Unit Internal Audit, Operation, Marketing & Distribution Support, Bancassurance Academy, dan Human Resources untuk menjamin kelancaran aktivitas operasional Perusahaan.
61
62
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Kewenangan Direktur Pemasaran 1.
Melaksanakan tugas dan kewenangan Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 2. Mengkoordinir kegiatan pemasaran Perusahaan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 3. Mengkoordinir Unit Business Development untuk menggali dan mengoptimalkan saluran pemasaran alternatif.
Tugas dan Kewenangan Direktur KEUANGAN 1.
Melaksanakan tugas dan kewenangan Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 2. Mengkoordinir aktivitas keuangan Perusahaan agar dapat mencapai target keuangan yang telah ditetapkan. 3. Mengkoordinir Unit Performance & Risk Management, Business Analyst, Actuary & Product Development, Legal, dan Procurement untuk mendukung operasional Perusahaan.
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Direksi Penetapan remunerasi anggota Direksi ditentukan oleh RUPS.
Rapat Direksi Menurut pasal 18 Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau setiap saat apabila dianggap perlu.
Kehadiran Direksi (Periode Januari - Desember 2010) Nama
Jabatan
Kehadiran
Wiroyo Karsono
Presiden Direktur
20
Kuki Kadarisman
Direktur Pemasaran
20
Iwan Pasila
Direktur Keuangan
20
Jumlah
20
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Program Pelatihan Direksi
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan wawasan, di tahun 2010 anggota Direksi telah mengikuti seminar, workshop, dan kegiatan pelatihan lain sebagai berikut:
Program Pelatihan Direksi Kegiatan
Penyelenggara
Periode
Training & Directorship Certification for Commissioners & Directors
Lembaga Komisaris & Direktur Indonesia
Mei
Coaching for Excellence Training
Training Center Bank Mandiri
Juni
Basic Syariah Training
Endy Moh. Astiwara
Juni
Training Security Awareness
Axa University
Agustus
Media Training
Ogilvy
Oktober
2012 & Beyond: Recharge & Coaching Session
Axa University
Oktober
Fred Training
Axa University
November
Sekretaris Perusahaan Untuk mewakili Perusahaan dalam berinteraksi dengan stakeholder, Perusahaan diwakili oleh Direktur Keuangan yang dalam hal ini juga berperan sebagai Sekretaris Perusahaan. Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, Sekretaris Perusahaan juga berfungsi untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai dengan prosedur internal perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengendalian Internal
Seiring dengan perkembangan usaha Perusahaan yang terus bertumbuh, Perusahaan menilai perlu dilakukannya pengendalian internal secara menyeluruh dan terintegrasi. Fungsi pelaksanaan pengendalian internal dilakukan oleh Unit Internal Audit
Unit Audit Internal
Untuk memberi pedoman bagi pelaksanaan fungsi dan tugas Unit Audit Internal, telah disusun Piagam Audit Internal.
63
64
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Kewenangan Unit Audit Internal
Risiko Asuransi
Pelaksanaan kegiatan Unit Audit Internal
Risiko Investasi
Menurut Piagam Audit Internal, tugas dan kewenangan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: 1. Membuat pelaksanaan audit tahunan 2. Melaporkan hasil pelaksanaan audit kepada Komite Audit dan Compliance, serta membuat rekomendasi perbaikan 3. Berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam pelaksanaan audit, apabila ada atau diperlukan, untuk memastikan efektivitas pelaksanaan audit.
Mengingat Unit Audit Internal Perusahaan baru dibentuk di awal tahun 2011, fungsi Audit Internal di tahun 2010 dilaksanakan oleh Unit Audit Internal Axa Services Indonesia.
Manajemen Risiko
Sebagai perusahaan joint venture, AXA Mandiri mengadopsi dan mengembangkan pengelolaan risiko yang dimiliki oleh AXA Group dan Bank Mandiri. Dalam mengelola risiko, diterapkan konsep ’3 lines of defense’, yaitu: (i) garis pertahanan pertama, yakni pihak Manajemen dan Karyawan yang bertanggung dalam mengelola risiko usaha dalam kegiatan sehari-hari; (ii) garis pertahanan kedua, yakni Unit Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab atas pengelolaan semua risiko di tingkat Perusahaan, memastikan penerapan kerangka kerja kepatuhan, serta pemantauan terhadap proses-proses kerja; dan (iii) garis pertahanan ketiga, yakni Audit Internal yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa disain dan implementasi manajemen risiko Perusahaan sudah sesuai dengan arahan dan kebijakan AXA Group. Dalam menjalankan usaha asuransi, beberapa jenis risiko utama yang dipantau adalah risiko asuransi, risiko investasi, risiko strategis, dan risiko operasional. Pemantauan terhadap setiap jenis risiko ini adalah sebagai berikut:
Pemantauan risiko dilakukan melalui penggunaan asumsi aktuaria yang diperbaharui secara berkala. Perusahaan melakukan proses annual review untuk semua asumsi aktuaria yang digunakan dalam menetapkan pricing suatu produk asuransi jiwa. Selain itu, terdapat tahapan persetujuan suatu produk baru melalui Local Product Management Committee (LPMC) dan Regional Product Approval Committee (RPAC). Kedua komite ini melakukan pertemuan rutin tiap bulan atau secara ad-hoc apabila dipandang perlu.
Pemantauan risiko investasi dilakukan melalui review posisi kekayaan dan kewajiban tiap bulan. Beberapa skenario Stress Testing dilakukan untuk melihat dampak perubahan risk-free rate, corporate spread, dan equities return terhadap posisi RBC (Risk Based Capital) Perusahaan. Stress Testing ini dilakukan untuk melihat apakah dalam berbagai skenario dimaksud kekayaan Perusahaan dapat memenuhi kewajiban dan persyaratan modal minimum perusahaan. Proses monitoring dilakukan melalui Local Management Investment Committee (LMIC).
Risiko Strategis
Pemantauan risiko strategis dilakukan secara berkala tiap bulan melalui rapat Executive Committee (Ex-Com) yang dihadiri oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
Risiko Operasional
Pemantauan risiko operasional dilakukan secara berkala melalui Local Management Audit and Compliance Committee (LMACC) meeting. Pertemuan ini dilakukan melalui tele-conference dan dihadiri oleh Direksi dan Komisaris Perusahaan, perwakilan dari AXA Services Indonesia dan tim regional.
Konsolidasi Manajemen Risiko
Sesuai kebijakan Bank Indonesia yang mewajibkan pelaporan Profil Risiko secara konsolidasi bagi bank umum yang memiliki perusahaan anak, setiap triwulan AXA Mandiri menyampaikan profil risikonya kepada Bank Mandiri untuk dikonsolidasikan. Selain itu, setiap triwulan juga diadakan Forum Enterprise Risk Management (FERMA) yang memberikan kesempatan bagi Bank Mandiri dan perusahaan anak untuk menyampaikan klarifikasi, tukar pikiran, dan menindaklanjuti rencana kerja yang disepakati sebelumnya.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik mendukung pencapaian kemajuan pada seluruh aspek Perusahaan
Perkara Penting yang Dihadapi
Di tahun 2010, perkara-perkara hukum yang dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat 2 (dua) perkara perdata dalam tahun berjalan, dimana hingga laporan ini dibuat kedua perkara tersebut dalam tahap pemeriksaan di tingkat banding (Pengadilan Tinggi). 2. Satu perkara pidana dalam tahun berjalan telah diputus oleh pengadilan dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap, di mana pengadilan telah memutus bersalah terhadap tindakan seorang Financial Advisor yang melakukan fraud.
Akses terhadap Informasi
Keseimbangan informasi menjadi salah satu perhatian utama Perusahaan. Oleh karenanya, pengelolaan informasi yang jelas terus diupayakan. Bagi publik secara luas, informasi tentang produk, layanan, dan hal-hal lain yang terkait dengan aktivitas Perusahaan dapat diperoleh dengan mengakses website www.axa-mandiri.co.id. Sementara untuk keperluan pelaporan dan pemberian informasi kepada regulator, Perusahaan melakukannya melalui pengiriman surat resmi atau penjelasan langsung bila dikehendaki demikian.
Etika Perusahaan
AXA Mandiri bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para nasabah, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha jangka panjang.
Dalam menjalankan etika perusahaan, AXA Mandiri menetapkan standar kebijakan yang harus dipatuhi yaitu: 1. Kode Perilaku 2. Pedoman Kepatuhan 3. Kebijakan Konflik Kepentingan 4. Kebijakan Bingkisan dan Jamuan 5. Kebijakan Kerahasiaan 6. Kebijakan Privasi 7. Kebijakan Trading Saham 8. Pedoman Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Tindakan Teroris 9. Kebijakan Pelapor 10. Kebijakan Kontrol Fraud Etika Profesional di AXA Mandiri mencerminkan Visi dan Nilai Perusahaan. Visi dan Nilai ini sebagai panduan perilaku sehari-hari.
65
66
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bagi AXA Mandiri, CSR adalah bagian integral dari pencapaian bisnis global. Selain menciptakan manfaat bagi publik dan lingkungan, implementasi CSR oleh AXA Mandiri juga memperkuat citra Perusahaan di mata para pemangku kepentingan. AXA Mandiri menyadari pentingnya keseimbangan dalam menjalankan bisnis Perusahaan. Keseimbangan diperoleh dengan tidak hanya memaksimalkan kinerja dan keuntungan Perusahan, namun juga memberi perhatian pada kondisi lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Perhatian AXA Mandiri diwujudkan dengan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan melalui berbagai kegiatan yang memberi manfaat bagi lingkungan dan komunitas sekitar.
Fokus dan Tujuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Program CSR AXA Mandiri berfokus pada peran aktif Perusahaan untuk mewujudkan lingkungan dan komunitas yang lebih baik. Peran aktif ini terlihat dari keikutsertaan Perusahaan dalam program-program CSR yang dijalankan secara konsisten. Lebih dari itu, AXA Mandiri juga berupaya untuk melibatkan karyawan dan keluarga karyawan dalam program-program CSR yang dijalankan oleh Perusahaan. Tahun 2010 merupakan momen dimana Perusahaan memulai untuk menumbuhkan kesadaran dan melibatkan karyawan serta keluarga karyawan dalam kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan Perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara Perusahaan, karyawan, keluarga karyawan, serta komunitas dan lingkungan sekitar.
Adapun tujuan pelaksanaan CSR untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan kesadaran dan melibatkan karyawan dalam kegiatan CSR. 2. Menciptakan kultur yang sama dan menetapkan target keterlibatan Perusahaan untuk melindungi lingkungan. 3. Menginspirasi komitmen dan kebanggaan karyawan melalui proses pembuktian bahwa di AXA Mandiri, CSR adalah bagian integral dari pencapaian bisnis global.
Strategi CSR
Untuk mencapai tujuan dari program CSR, sebagai bagian dari AXA Indonesia, AXA Mandiri menyerahkan sepenuhnya perumusan strategi CSR kepada AXA Indonesia melalui Corporate Responsibility Committee sebagai konseptor sekaligus tim pengawas program CSR AXA Indonesia. Strategi CSR yang dirancang AXA Indonesia pada tahun 2010 adalah: 1. Melakukan koordinasi kegiatan CSR yang melibatkan karyawan dan keluarga karyawan. 2. Membangun kesadaran masyarakat maupun karyawan dan mendukung tindakan green culture di tempat kerja dan lingkungan sekitar. 3. Menggunakan klausal Corporate Responsibility untuk perjanjian dengan vendor serta melakukan penilaian terhadap kegiatan CSR untuk vendor agar tercapai perkembangan yang berkelanjutan.
Program CSR Berdasarkan strategi CSR yang telah digariskan tersebut, selama tahun 2010 telah dijalankan beberapa program sebagai berikut: 1. Kunjungan ke 16 panti asuhan secara serentak dengan total partisipan sekitar 532 orang (karyawan & keluarga) dan total donasi Rp 336.500.000,-. 2. Pengumpulan sampah plastik dan kertas bekas untuk didaur ulang dalam program Sampah Membawa Berkah. 3. Melakukan monitoring terhadap pemakaian listrik, kertas, dan CO2 (khususnya kendaraan kantor) di gedung AXA sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap lingkungan. 4. Sesi sharing mengenai diet karbon (bagaimana mengurangi emisi CO2 dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh individu untuk melestarikan lingkungan sekitar) dan sesi ini dilakukan oleh karyawan, untuk karyawan. 5. Penggalangan dana bantuan untuk emergency relief korban Gunung Sinabung dan Gunung Merapi dengan total dana terkumpul dari karyawan sebesar Rp 17.752.150,- dan total dana yang disalurkan sebesar Rp 86.000.000,- dari
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
4 (empat) entity AXA melalui organisasi Surya Kebenaran Bangsa dan Aksi Cepat Tanggap. 6. Bekerja sama dengan Save The Children untuk memberikan paket perlengkapan sekolah kepada sekitar 480 anak korban Gunung Merapi sebagai bagian dari proses pemulihan di sekitar Gunung Merapi.
CSR dan Citra Perusahaan Program-program CSR yang dilakukan AXA Mandiri juga telah menuai dampak positif terhadap citra Perusahaan seperti tercantum dalam hasil survei terhadap karyawan. Hasil survei menunjukkan kenaikan dari angka 98 tahun lalu (2009) menjadi 99 untuk tahun ini (2010) pada tingkat kesadaran karyawan terhadap program CSR. Apabila angka survei tahun ini dibandingkan dengan norma nasional Tower Watson yang hanya mencapai angka 85 terhadap pertanyaan “Menurut pendapat saya, perusahaan ini bertanggung jawab secara sosial kepada komunitas?”, maka dapat disimpulkan bahwa program yang terdapat di dalam AXA memberikan kesan yang baik pada citra Perusahaan di mata karyawannya.
Arah CSR ke Depan Di waktu mendatang, AXA Mandiri akan membawa program CSR kepada kerja sama dengan pihak eksternal Perusahaan, baik yang masih dalam kelompok Perusahaan di bawah supervisi AXA Indonesia maupun perusahaan dan organisasi lain. Dimungkinkan pula kerja sama antara AXA Indonesia dengan perusahaan lain di bawah supervisi AXA Global dan perusahaan lain di Indonesia. Beberapa kegiatan yang telah direncanakan penyelenggaraannya adalah lokakarya dan edukasi mengenai pemahaman keuangan dan manajemen risiko. Selain itu, beberapa aktivitas akan dilakukan bersama-sama dengan AXA Global seperti kegiatan AXA CR Week di mana Perusahaan akan melakukan edukasi kepada karyawan melalui lokakarya dengan modul keselamatan di jalan serta kegiatan lainnya.
67
68
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
aiming higher through SERVICE EXCELLENCE
Melalui produk dan jasa unggulan yang mendukung pertumbuhan Perusahaan pada 2010, AXA Mandiri hadir untuk memberi ketenangan hati dan ketenteraman jiwa dengan perlindungan sepenuhnya terhadap risiko ketidakpastian dalam hidup.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis
69
70
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Asuransi Dasar
Sebagai asuransi andalan dan pilihan masyarakat, AXA Mandiri menawarkan berbagai varian produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Mandiri Rencana Profesional
Mandiri Protection
Mandiri Rencana Keluarga
Mandiri Hospital Saving
Mandiri Rencana Pendidikan
Mandiri Income Replacement
Mandiri Rencana Emas
Mandiri Rencana Sejahtera Syariah
Mandiri Investasi Sejahtera
Mandiri Rencana Investasi Syariah
Mandiri Jiwa Sejahtera
Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Karena tak ada kepastian dalam hidup, AXA Mandiri hadir untuk memberi ketenangan hati dan ketenteraman jiwa melalui perlindungan sepenuhnya.
Strategi
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha, AXA Mandiri senantiasa mendasarkan strategi usaha pada empat pilar yang mendukung pertumbuhan usaha yang sehat dan berkesinambungan. Keempat pilar tersebut adalah kesetiaan nasabah, kolaborasi sempurna pemegang saham, profesionalisme tenaga pemasar dan engagement karyawan.
Kesetiaan Nasabah
Nasabah merupakan pilar pertama pendukung pertumbuhan AXA Mandiri. Dukungan dan kesetiaan nasabah AXA Mandiri yang memercayakan kebutuhan perlindungan dan perencanaan keuangan mereka kepada AXA Mandiri memungkinkan AXA Mandiri untuk terus berkembang hingga menjadi perusahaan asuransi jiwa di jalur distribusi bancassurance yang terbesar di Indonesia. Untuk menjawab ekspektasi nasabah yang meningkat terhadap kualitas serta kecepatan layanan dan akses informasi, AXA Mandiri berupaya memastikan layanan klaim melalui Call Centre beroperasi secara optimal. Selain itu untuk merespon kebutuhan nasabah secara cepat, mulai 11 Juni 2010 AXA Mandiri meluncurkan AXA Mandiri Quick Response. Peningkatan strategi pemasaran juga ditandai dengan dibangunnya Telemarketing Centre yang menawarkan produk asuransi kepada calon nasabah dengan premi yang relatif murah mulai Rp 18.000 per bulan. AXA Mandiri juga membuat terobosan dengan meluncurkan Express Claim, yang memungkinkan nasabah yang datang ke Customer Care Center mengetahui kelayakan suatu klaim kesehatan hanya dalam waktu 30 menit. Apabila klaim disetujui, maka pembayaran akan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
AXA Mandiri terus berusaha untuk memberikan layanan yang lebih baik dan mudah bagi nasabahnya. Semua ini dipersembahkan sebagai bentuk penghargaan atas kesetiaan nasabah berasuransi dengan AXA Mandiri.
Kolaborasi Sempurna Pemegang Saham
Kolaborasi yang sempurna di antara kedua pemegang saham, yaitu Bank Mandiri dan AXA Group, menjadi salah satu pilar keberhasilan AXA Mandiri di tahun 2010 ini. Jaringan luas dan berkualitas yang dimiliki oleh Bank Mandiri dengan 1.300 cabang di 300 kota di seluruh Indonesia memungkinkan tersedianya leads dalam jumlah yang banyak dan dengan kualitas yang sangat baik oleh seluruh staf di cabang-cabang Bank Mandiri. Dengan jumlah dan kualitas leads yang sangat baik ini, AXA Mandiri dapat meningkatkan pendapatan premi secara signifikan. AXA Mandiri juga menjalin sinergi dengan perusahaan-perusahaan anak Bank Mandiri lainnya. Sepanjang tahun 2010, AXA Mandiri telah menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, Mandiri Tunas Finance, dan Bank Sinar Harapan Bali. AXA Mandiri juga terus mengembangkan jalur distribusi lainnya di dalam Bank Mandiri seperti dengan Micro Business Development Group. AXA Group memiliki pengalaman global dan handal dalam menyediakan layanan dan produk-produk asuransi yang berkualitas serta pengelolaan risiko yang memadai. Pengalaman dan keahlian ini memampukan AXA Mandiri untuk dapat memenuhi kebutuhan perlindungan dan perencanaan keuangan nasabah serta pengelolaan risiko asuransi dan investasi yang memadai sehingga AXA Mandiri dapat terus tumbuh secara sehat dan berkesinambungan.
71
72
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Asuransi Dasar Profesionalisme Tenaga Pemasar
Di AXA Mandiri, kami meyakini bahwa kualitas tenaga pemasar yang profesional dan dalam jumlah yang memadai akan menjadi penggerak utama yang kuat dan teruji dalam menggerakkan roda produksi premi. Untuk itu sejak awal kami telah membentuk Bancassurance Academy yang terus mengembangkan metode pengajaran yang berkelanjutan untuk memperlengkapi tenaga pemasar kami dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengetahui kebutuhan nasabah dan menawarkan produk asuransi yang sesuai. Dengan 1.697 tenaga Financial Advisor dan sekitar 200 Tele Sales Representatives, AXA Mandiri terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank Mandiri akan perlindungan asuransi dan kebutuhan investasi.
Engagement Karyawan
Karyawan merupakan salah satu pilar penting untuk mendukung kinerja Perusahaan agar terus bertumbuh secara sehat dan berkesinambungan. Berbagai hal dilakukan bersama dengan karyawan dimulai dari pembentukan budaya kerja blue culture sampai kepada kegiatan bersama karyawan dan keluarga diberikan agar karyawan menjadi bagian dari Perusahaan yang memiliki andil utama untuk mendukung kinerja Perusahaan.
Pencapaian 2010
Strategi sebagaimana diuraikan di atas telah memberi dampak yang signifikan pada pencapaian premi pada tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2,2 triliun, melebihi target yang ditetapkan yaitu Rp 1,5 triliun. Selain itu strategi pemasaran yang efektif dengan optimalisasi kinerja sales force menghasilkan catatan penerbitan jumlah polis per akhir 2010 sebesar 1,5 juta polis. Dari total polis tersebut, produksi yang bersumber dari Financial Advisor mencapai 333.861 polis, sisanya terbagi dari kerja sama sebanyak 473.862 polis dan 709.328 polis dari penjualan melalui pola telemarketing.
Fokus Utama
Selain produk asuransi jiwa murni yaitu Mandiri Jiwa Sejahtera, AXA Mandiri memberikan solusi bagi kebutuhan finansial nasabah melalui produk kombinasi asuransi dan investasi yang disebut unit link, yaitu Mandiri Investasi Sejahtera dan Mandiri Rencana Sejahtera. AXA Mandiri juga memberikan perlindungan yang disegmentasikan pada masing-masing nasabah. Untuk bisnis grup, AXA Mandiri menyediakan produk Mandiri Protection, Mandiri Hospital Saving, dan Mandiri Income Replacement yang memberikan perlindungan bagi pemegang kartu kredit dari Bank Mandiri, serta proteksi asuransi jiwa bagi nasabah Consumer Loan.
Tinjauan ke Depan
AXA Mandiri berupaya mengadakan perbaikan di berbagai aktivitas operasional perusahaan antara lain dalam proses underwriting. Pengelolaan yang lebih baik pada proses ini diyakini dapat membuat nasabah merasakan layanan yang baik sejak awal. Di samping itu peningkatan kinerja juga dilakukan pada proses after sales antara lain klaim, perubahan, call center, dan walk in di mana moment of truth terjadi pada proses ini yang selanjutnya akan membentuk opini nasabah terhadap citra Perusahaan.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Mandiri Rencana Profesional Asuransi Mandiri Rencana Profesional merupakan program tabungan unit link dari AXA Mandiri untuk para profesional muda yang menginginkan perlindungan optimum yang memadai dalam menjalani rutinitas keseharian kerja. Perlindungan yang akan didapatkan bagi profesional muda dalam program ini adalah perlindungan asuransi jiwa, perlindungan kesehatan (rawat inap), perlindungan kecelakaan dan perlindungan pembayaran premi. Di samping itu, satu program unggulan lain juga bisa diikuti, yaitu perlindungan pada penyakit kritis.
MANFAAT:
• Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan • Santunan meninggal dunia dan cacat tetap total akibat kecelakaan • Santuan meninggal dunia akibat sakit • Pembebasan pembayaran premi sampai dengan usia 60 tahun apabila menderita cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan
KEUNGGULAN:
• Perlindungan asuransi jiwa hingga 100 tahun • Bonus loyalty yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 (lima) tahun • Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan • Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi • Pilihan metode pembayaran yang bervariasi • Pilihan jenis investasi sesuai dengan profil risiko nasabah
Pastikan Rencana Masa Depan Anda dengan packaging Mandiri Rencana Profesional dari Produk Mandiri Rencana Sejahtera.
Mandiri Rencana Keluarga AXA Mandiri menawarkan perlindungan menyeluruh kepada keluarga dengan jaminan masa depan secara finansial saat terjadinya risiko ketidakpastian dalam hidup pada seorang individu.
MANFAAT:
• Santunan harian rawat inap rumah sakit akibat sakit maupun kecelakaan termasuk ICU dan santunan duka • Santunan apabila terdiagnosa salah satu dari 34 penyakit kritis • Santunan meninggal dunia akibat sakit maupun kecelakaan • Hasil investasi yang optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan nasabah
KEUNGGULAN:
• Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun • Bonus loyalty yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 (lima) tahun • Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan nasabah • Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi • Pilihan metode pembayaran yang bervariasi • Pilihan jenis investasi sesuai dengan profil risiko nasabah
Rencanakan masa depan keluarga Anda dengan packaging Mandiri Rencana Keluarga dari produk Mandiri Rencana Sejahtera.
73
74
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Mandiri Rencana Pendidikan Asuransi Mandiri Rencana Pendidikan membantu nasabah mewujudkan rencana pendidikan yang terbaik bagi putra-putri mereka dengan penawaran berbagai manfaat dan jaminan finansial apabila terjadi risiko kecelakaan atau kematian.
MANFAAT: • Dana pendidikan bagi buah hati nasabah yang tersedia saat nasabah butuhkan • Jaminan ketersediaan dana pendidikan walaupun orang tua menderita cacat total atau meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan • Santunan meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan • Santunan harian rawat inap Rumah Sakit akibat sakit maupun kecelakaan termasuk ICU dan santunan duka
KEUNGGULAN:
Pastikan pendidikan buah hati Anda dengan packaging Mandiri Rencana Pendidikan dari produk Mandiri Rencana Sejahtera.
• Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun • Bonus loyalty yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 (lima) tahun • Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan nasabah • Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi • Pilihan metode pembayaran yang bervariasi • Pilihan jenis investasi sesuai dengan profil risiko nasabah
Mandiri Rencana Emas Asuransi Mandiri Rencana Emas memenuhi kebutuhan masyarakat akan perlindungan dan ketenangan dalam hidup melalui perencanaan yang matang secara finansial di hari tua.
MANFAAT: • Dana pensiun yang terjadi saat nasabah memasuki usia pensiun • Santunan harian rawat inap rumah sakit akibat sakit maupun kecelakaan termasuk ICU dan santunan duka • Pembebasan pembayaran premi sampai dengan usia 60 tahun apabila menderita cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan
KEUNGGULAN:
Jelang Masa Keemasan Anda dengan packaging Mandiri Rencana Emas dari produk Mandiri Rencana Sejahtera.
• Menentukan masa pensiun nasabah sendiri • Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. • Bonus loyalty yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 (lima) tahun • Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan nasabah • Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi • Pilihan metode pembayaran yang bervariasi • Pilihan jenis investasi sesuai dengan profil risiko nasabah
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Mandiri Investasi Sejahtera Asuransi Mandiri Investasi Sejahtera diperuntukkan bagi nasabah yang menginginkan perlindungan diri sekaligus jaminan finansial melalui investasi di masa mendatang.
MANFAAT: Santunan meninggal dunia apabila tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi.
KEUNGGULAN: • • • •
Cukup dengan satu kali penempatan dana investasi Penarikan dana tanpa dikenai biaya tambahan Penambahan dana investasi dapat dilakukan setiap saat Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bonus loyalty yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 (lima) tahun
Investasi masa depan Anda dimulai saat ini.
Mandiri Jiwa Sejahtera Asuransi Mandiri Jiwa Sejahtera didedikasikan bagi masyarakat yang mendambakan perlindungan terhadap kerugian finansial yang disebabkan risiko ketidakpastian dalam hidup seperti kematian atau kecelakaan.
MANFAAT: Nilai pertanggungan tinggi dengan minimum premi mulai dari Rp 1.500.000/ US$150 per tahun.
KEUNGGULAN: • Pilihan periode asuransi yang fleksibel (1 tahun, 5 tahun atau 10 tahun) dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan nasabah • Pilihan manfaat tambahan sesuai kebutuhan • Pembayaran premi secara berkala: tahunan, 6 bulanan, 3 bulanan, atau bulanan • Kebebasan memilih mata uang Rupiah atau Dollar • Cara pembayaran premi yang fleksibel, dengan melalui setoran tunai atau transfer, maupun autodebit Bank Mandiri
Perlindungan jiwa bagi Anda dan keluarga.
75
76
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Mandiri Protection Asuransi Mandiri Protection diberikan kepada pemilik kartu kredit dari Bank Mandiri dengan jaminan finansial bagi pemilik maupun keluarganya saat terjadi risiko yang tidak diinginkan.
MANFAAT: • Manfaat meninggal dunia: seluruh saldo tagihan kartu kredit Bank Mandiri akan dilunasi dan ahli waris nasabah akan menerima santunan duka sebesar 200% saldo tagihan kartu kredit • Manfaat cacat total tetap: seluruh tagihan kartu kredit Bank Mandiri akan dilunasi • Manfaat cacat total sementara: tagihan minimum kartu kredit sebesar 10% atau Rp 100.000,- (mana yang lebih besar) akan dibayarkan setiap bulannya selama maksimal 12 bulan
KEUNGGULAN:
Perlindungan bagi pemegang kartu kredit Bank Mandiri dari pelunasan tagihan apabila terjadi risiko kesehatan atau kecelakaan diri.
No Claim Bonus pertama kali diberikan untuk program perlindungan tagihan kartu kredit. No claim bonus sebesar 20% dari seluruh premi Mandiri Protection yang telah ditagihkan akan dikreditkan kembali ke kartu
Mandiri Hospital Saving Asuransi ini diperuntukkan bagi pemegang kartu kredit Bank Mandiri, beserta pasangan (suami/istri) dan anaknya melalui jaminan saat mengalami kondisi kesehatan yang berisiko pada kondisi finansial.
MANFAAT: • Penggantian biaya harian kamar rawat inap rumah sakit • Penggantian biaya harian kunjungan dokter dan obat-obatan selama rawat inap rumah sakit • Penggantian biaya harian rumah tangga selama menjalani rawat inap rumah sakit • Penggantian biaya rawat jalan apabila menjalani rawat inap rumah sakit selama minimum 10 hari berturut-turut, yang akan dibayarkan secara sekaligus (lump-sum)
KEUNGGULAN: No Claim Bonus, yaitu pengembalian seluruh premi yang telah dibayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 5 (lima) tahun berturut-turut.
Penggantian biaya rawat inap rumah sakit dan 100% premi bagi pemilik kartu kredit Bank Mandiri dan keluarganya.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Mandiri Income Replacement Asuransi Mandiri Income Replacement adalah program asuransi yang memberikan penggantian penghasilan bulanan untuk periode 24 bulan apabila nasabah tertanggung meninggal dunia karena kecelakaan. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Mandiri Kartu Kredit dengan AXA Mandiri.
MANFAAT: Manfaat meninggal dunia akibat kecelakaan 100% berupa pengganti pendapatan untuk masa 24 bulan yang akan dibayarkan sekaligus apabila tertanggung meninggal dunia akibat Kecelakaan dalam masa pertanggungan.
KEUNGGULAN: No Claim Bonus pengembalian sebesar 20% dari premi yang telah nasabah bayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 3 tahun berturut-turut.
Perlindungan terhadap pemegang kartu kredit Bank Mandiri berupa penggantian pendapatan selama dua tahun apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian
Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah membantu memastikan nasabah melakukan perencanaan finansial secara syariah yang memberi ketentraman jiwa. Program ini memberi alternatif perlindungan syariah yang lebih menyeluruh kepada nasabah.
MANFAAT:
• Santunan meninggal dunia sebesar 100% Uang Pertanggungan plus Nilai Investasi • Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis Dana Investasi pilihan nasabah
KEUNGGULAN:
• Masa perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun • Fleksibilitas dalam menentukan uang pertanggungan untuk perlindungan yang maksimal • Fleksibilitas dalam mengambil uang pertanggungan sesuai dengan kebutuhan • Fleksibilitas dalam menambahkan perlindungan Asuransi Tambahan (Rider) sesuai kebutuhan • Fleksibilitas dalam menambahkan Kontribusi Investasi Tambahan (Top up) • Pilihan jenis Dana Investasi yang sesuai dengan profil risiko • Bebas melakukan penarikan dan penambahan serta pemindahan Kontribusi setiap saat • Pembayaran dapat dibayarkan secara bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan
Jaminan perlindungan terhadap risiko kematian yang dilengkapi dengan investasi secara syariah
77
78
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Mandiri Rencana Investasi Syariah Asuransi Mandiri Rencana Investasi Syariah menjadi pelengkap penawaran perlindungan nasabah secara syariah melalui jaminan finansial berupa investasi di masa depan.
MANFAAT:
• Perlindungan Kesehatan Syariah yaitu perlindungan dana tunai sebagai pengganti biaya perawatan selama Peserta dirawat di rumah sakit • Perlindungan sebesar 100% Uang Pertanggungan Prima Sejahtera Plus apabila Peserta didiagnosa menderita salah satu dari 33 penyakit kritis
KEUNGGULAN:
Jaminan perlindungan terhadap risiko kesehatan yang dilengkapi dengan investasi secara syariah
• Hanya satu kali penempatan dana investasi • Santunan meninggal dunia sebesar 125% dari Kontribusi Tunggal ditambah dengan Nilai Investasi apabila Peserta meninggal dunia dalam masa asuransi • Tambahan santunan meninggal dunia sebesar 125% dari Kontribusi Tunggal jika peserta meninggal dunia karena kecelakaan pada usia 18-60 tahun • Dana dapat ditarik kapan saja tanpa dikenai biaya tambahan • Fleksibilitas dalam menambahkan Kontribusi Investasi Tambahan (Top up) • Hasil investasi bebas pajak setelah 3 tahun • Cooling off Period untuk mempelajari isi Polis selama 14 hari sejak tanggal pertanggungan, jika nasabah akan memperoleh dana berupa Kontribusi Tunggal dan Top up Tunggal (jika ada) dan akan dibayarkan pada tanggal pengakhiran pertanggungan disetujui, dikurangi dengan biaya administrasi dan biaya medis
Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus membantu memastikan nasabah melakukan perencanaan finansial secara syariah yang memberi ketentraman jiwa. Program ini memberi alternatif perlindungan syariah yang lebih menyeluruh kepada nasabah.
MANFAAT:
• Santunan meninggal dunia sebesar 100% Uang Pertanggungan plus Nilai Investasi • Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis Dana Investasi pilihan nasabah
KEUNGGULAN:
Perencanaan masa depan secara syariah dengan jaminan perlindungan diri yang lebih lengkap dan investasi yang lebih menguntungkan.
• Masa perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun • Fleksibilitas dalam menentukan uang pertanggungan untuk perlindungan yang maksimal • Fleksibilitas dalam mengambil uang pertanggungan sesuai dengan kebutuhan • Fleksibilitas dalam menambahkan perlindungan Asuransi Tambahan (Rider) sesuai kebutuhan • Fleksibilitas dalam menambahkan Kontribusi Investasi Tambahan (Top up) • Pilihan jenis Dana Investasi yang sesuai dengan profil risiko • Bebas melakukan penarikan dan penambahan serta pemindahan Kontribusi setiap saat • Pembayaran dapat dibayarkan secara bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Asuransi Tambahan Perlindungan Kecelakaan Perlindungan Pembayaran Premi Perlindungan Kesehatan Prima Sejahtera
Dengan asuransi tambahan, AXA Mandiri semakin melengkapi penawaran produk yang menjawab kebutuhan nasabah.
TINJAUAN UMUM
Selain Asuransi Dasar, AXA Mandiri menyediakan perlindungan tambahan yang memberikan manfaat lebih antara lain Perlindungan Kecelakaan, Perlindungan Pembayaran Premi, Perlindungan Kesehatan dan Perlindungan terhadap penyakit kritis (Prima Sejahtera).
Manfaat Perlindungan
Kecelakaan
Memberikan perlindungan asuransi kecelakaan hingga 100% Uang Pertanggungan jika Tertanggung mengalami cacat tetap total atau meninggal dunia karena kecelakaan.
Perlindungan
Pembayaran
Prima
Sejahtera
Memberikan perlindungan sebesar 100% Uang Pertanggungan Prima Sejahtera apabila Tertanggung didiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis (mengacu kepada ketentuan yang berlaku).
KEUNGGULAN
Program Asuransi Tambahan dapat berdiri sendiri maupun
Premi
Membayarkan premi Tertanggung, jika Tertanggung mengalami ketidakmampuan total tetap.
Perlindungan
Memberikan dana tunai sebagai pengganti biaya perawatan selama Tertanggung dirawat di rumah sakit.
Kesehatan
Nasabah memperoleh perlindungan optimal dengan asuransi tambahan dari AXA Mandiri.
79
80
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pesatnya dan semakin dinamisnya pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menyebabkan munculnya perusahaanperusahaan asuransi jiwa baru yang membutuhkan tenaga profesional di bidangnya.
Sementara itu komposisi pekerja berdasarkan jabatan yaitu pada posisi manajemen puncak berjumlah tiga orang, manajemen madya berjumlah 41 orang, manajemen dasar berjumlah 149 orang dan di tingkat pelaksana sebanyak 101 orang.
Kebutuhan akan the right man at the right place di suatu perusahaan juga semakin mendesak. Faktor inilah yang membuat AXA Mandiri sangat meyakini pentingnya arti sumber daya manusia bagi keberlangsungan Perusahaan. Berbagai strategi telah dilakukan manajemen AXA Mandiri untuk memperkuat sumber daya manusia, khususnya dalam menarik, menjaga dan mengembangkan talenta-talenta yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan.
AXA Mandiri menyadari kewajibannya untuk melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan tepat agar seluruh karyawan yang turut andil dalam kesuksesan Perusahaan memperoleh hak sesuai porsinya masing-masing. Untuk itu, AXA Mandiri berupaya mengoptimalkan peran Divisi SDM sebagai pemberi motivasi sekaligus mediator antara karyawan dengan Perusahaan. Pada tahun 2010 Divisi ini berupaya melaksanakan tujuannya yaitu untuk menumbuhkan dan membangun budaya High Performing Organisation di dalam Perusahaan. Selain itu Perusahaan mempertahankan high level engagement karyawan pada tingkat yang setara dengan tahun sebelumnya dan menciptakan tempat kerja terbaik bagi seluruh individu di dalam AXA Mandiri.
Terhitung pada akhir tahun 2010, jumlah karyawan yang bekerja di AXA Mandiri mengalami peningkatan sebesar 11,8% menjadi 294 orang dari tahun 2009 sebanyak 263 orang. Komposisi pekerja berdasarkan pendidikan tercatat bervariasi. Untuk lulusan S2 berjumlah 23 orang, S1 berjumlah 197 orang, Diploma berjumlah 34 orang dan 40 orang pada tingkat SMA dan sederajat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Divisi SDM telah menerapkan beberapa strategi antara lain merekrut tenaga kerja dengan
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
mencanangkan budaya kerja yang lebih terbuka, melaksanakan manajemen yang berkinerja serta melibatkan karyawan dalam program-program yang diadakan Perusahaan. Selain itu Divisi SDM memastikan remunerasi dan benefit yang kompetitif dengan pasar, serta melakukan terobosan di dalam fitur kompensasi dan benefit, juga melaksanakan talent management untuk menjaga dan mengembangkan bakat dan keterampilan setiap karyawan. Di dalam budaya High Performing Organisation Culture yang diadaptasi oleh AXA Mandiri, nilai-nilai yang terkandung di dalam Perusahaan yaitu Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation dan Customer Focus (EPIIC) telah menjiwai setiap individu yang berdedikasi untuk AXA Mandiri. Di dalam pelaksanaan budaya kerja di atas, Perusahaan senantiasa menumbuhkan dan mengupayakan perilaku yang didasari oleh trust atau kepercayaan dan openess atau keterbukaan, yang dimulai dari para pemimpin AXA Mandiri. Khusus di tahun 2010, AXA Mandiri melaksanakan pengembangan SDM melalui pelatihan dan lokakarya perubahan budaya yang dimulai dari manajemen atas dan para direksi hingga ke tingkat bawah, yang masih akan berlanjut hingga tahun 2011. Sementara itu upaya peningkatan kualitas dan kinerja sales force dilaksanakan oleh Departemen Bancassurance Academy dengan penerapan sistem yang baik melalui penyediaan tenaga pengajar yang andal dan berkualitas, program pengembangan sales force, alat bantu penjualan yang lebih aplikatif dan inovatif serta secara berkala dilakukan kajian terhadap sistem tersebut. Performa Departemen Bancassurance Academy pada umumnya mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari aktivitas rutin yang dilakukan maupun dari program pengembangan yang baru di tahun 2010 untuk mendukung pencapaian tujuan Perusahaan yang sangat aspiratif. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil Distributor Scope yang mencapai angka 95 untuk bagian training dan development, meningkat 9% dari tahun sebelumnya sebesar 87. Sementara itu jumlah Financial Advisor yang dihasilkan pada tahun 2010 sebanyak 1.697 orang, meningkat 27,7% dari tahun sebelumnya sebanyak 1.329 orang.
Mengingat pentingnya pengembangan SDM, AXA Mandiri menyediakan anggaran khusus dalam satu tahun seperti anjuran pemerintah untuk mengalokasikan dana sebesar 5% dari total biaya SDM bagi pengembangan SDM. Selama tahun 2010 Perusahaan mengeluarkan biaya pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 8,5 miliar bagi karyawan dan sales force. Training bagi sales force secara reguler dijalankan oleh Bancassurance Academy, sedangkan untuk karyawan, pelaksanaan training dilakukan dengan kelas terpisah baik secara internal maupun dengan mengikuti kelas eksternal. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan sebanyak 60 kelas pelatihan bagi karyawan dengan peserta sebanyak 399 orang. Sejalan dengan pertumbuhan organisasi dan perkembangan bisnis yang pesat, AXA Mandiri dihadapkan pada tantangan untuk melibatkan SDM di dalam Perusahaan agar dapat berjalan sesuai ritme kerja yang ditargetkan. Di samping mengisi organisasi dengan talent baru dari luar organisasi dengan strategi buy, AXA Mandiri juga melakukan strategi build dengan cara mengembangkan kemampuan talent yang ada dan menyiapkan mereka menduduki posisi-posisi yang lebih tinggi di dalam Perusahaan.
AXA Mandiri berupaya mempertahankan high level engagement karyawan dengan pengelolaan dan pengembangan SDM yang tepat dan menjadikan Perusahaan sebagai tempat kerja terbaik.
81
82
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Teknologi Informasi
Penerapan dan pengembangan teknologi informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan kinerja Perusahaan. Khususnya di industri asuransi, sistem teknologi informasi memiliki peran besar dalam operasional Perusahaan, terutama dalam beberapa aktivitas sistem antara lain pengumpulan dan pencatatan data, penyimpanan data, pengolahan data dan pendistribusian informasi. Perusahaan asuransi secara umum memiliki basis data publik yang digunakan untuk menyimpan data promosi dan penawaran investasi polis asuransi, serta basis data enterprise yang digunakan untuk menyimpan data internal organisasi. Pada dasarnya Divisi Teknologi Informasi (TI) di perusahaan asuransi memiliki fungsi untuk menata dan mengelola teknologi informasi sehingga dapat memberikan manfaat bagi organisasi sesuai dengan risiko investasinya.
Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan Teknologi Informasi berkontribusi pada pengelolaan data perbankan yang lebih efektif, sehingga mampu mempercepat dan mempermudah pengaksesan dan pendistribusian data sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun operasional perusahaan.
Untuk memperlancar kegiatan operasional Perusahaan, pada tahun 2010 Divisi Teknologi Informasi (TI) AXA Mandiri telah memperlengkapi Perusahaan dengan sistem teknologi informasi yang berfokus pada kepuasan nasabah dan distributor (Financial Advisor). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadopsi suatu blueprint strategy yang disebut dengan Targeted Operating Module atau disebut RTOM untuk menstandarisasi proses di bagian operasional. Upaya lain adalah dengan mengimplementasikan RLS sebagai core system yang merupakan bagian dari strategi RTOM, serta menerapkan tools untuk mempercepat waktu dan meminimalisasi biaya pembuatan suatu produk, yaitu Product Management Tools (PMT). Untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan, TI AXA Mandiri melakukan beberapa peningkatan dalam pemeliharaan fasilitas TI, antara lain peningkatan link bandwith untuk akses core system menjadi 20 mbps, pemindahan email system ke exchange server terbaru 2010, dan upgrade anti virus dan anti spam. Selanjutnya diterapkan pula peremajaan beberapa infrastruktur dan penggantian bandwith internet link untuk kebutuhan email dan browsing. Selain itu dilakukan pula implementasi bandwith management load balancing serta sharepoint system menggantikan sistem intranet yang lama.
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Menyadari peran teknologi informasi yang kuat dan menentukan dalam industri jasa asuransi, terutama terkait aktivitas sistem Perusahaan, AXA Mandiri berupaya melakukan pengembangan, pemeliharaan dan penerapan perangkat-perangkat teknologi informasi secara strategis dan terkini.
Pemeliharaan Fasilitas
Dengan mengadopsi strategi RTOM, AXA Mandiri menerapkan aplikasi teknologi dengan berbasiskan pada standarisasi proses. Sistem-sistem berlandaskan RTOM yang telah dan akan diluncurkan antara lain PMT untuk mempercepat waktu pembuatan suatu produk, WFI (Workflow Imaging) untuk pendistribusian dokumen secara sistematis dan otomatis, RCS (Communication Solution) untuk standarisasi surat menyurat ke nasabah dalam format dan bentuk yang lebih komunikatif, serta ODS (Operational Data Store) untuk memungkinkan adanya satu database terkonsolidasi yang dapat digunakan untuk menjalankan konsep single view of customer. Sementara itu dalam hal keuangan, Perusahaan akan mengimplentasikan FRED dan Auto Trial Balance Generator. Aplikasi lain yang diterapkan adalah SMS Pull/Push untuk pengiriman sms otomatis ke nasabah, IVR untuk layanan 24 jam Customer Contact Centre, dan Policy Touch Point (PTP) untuk membantu distributor (Financial Advisor) memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Penerapan Aplikasi
Dalam melaksanakan rencana kerjanya, Divisi TI AXA Mandiri telah mempersiapkan IT Strategic Plan, yaitu rencana tiga tahunan Divisi TI yang mengacu kepada rencana tiga tahunan Perusahaan (Business Strategic Plan). Rencana strategi TI AXA Mandiri untuk tahun 2011-2013 adalah memberi dukungan dalam meningkatkan kepuasan nasabah dan distributor, serta melakukan transformasi teknologi informasi agar dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih tepat untuk Perusahaan.
Strategi Teknologi Informasi ke Depan
Rencana strategi lainnya adalah mendukung pertumbuhan bisnis, product development, serta proyek-proyek yang diusulkan oleh bisnis dan membutuhkan solusi tepat dari IT. Selain itu, IT Strategic Plan juga mencakup strategi dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data Perusahaan.
83
84
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Data Kantor Regional
PT AXA Mandiri Financial Services beroperasi secara representatif di hampir seluruh cabang Bank Mandiri yang terdiri dari lebih dari 1.100 cabang dan lebih dari 150 Bank Syariah Mandiri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kantor Regional AXA Mandiri juga tersedia di berbagai kota besar di seluruh Indonesia sebagai berikut:
REGIONAL OFFICE I (BARU) Jl. Imam Bonjol No.7 Medan 20112 Telp. (061) 4503062 Faks. (061) 4515778
REGIONAL OFFICE II
JL. Kapten A. Rivai No. 39 Lt. B1 Palembang 30135 Telp. (0711) 359885 Faks. (0711) 364830, 351887
REGIONAL OFFICE III
REGIONAL OFFICE VI
Bank Mandiri Building 2nd Floor Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 Telp. (022) 4267232, 4240289 Faks. (022) 4220260
REGIONAL OFFICE VII Jl. Kepodang no 32-34 Semarang 50137 Telp. (024) 3584238/ 39 Faks. (024) 3584238
AXA Centre Ratu Plaza Office Building 8th Floor JL. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 11270 Telp. (021) 72793020 Faks. (021) 72789988
REGIONAL OFFICE VIII
REGIONAL OFFICE IV
REGIONAL OFFICE IX
AXA Centre Ratu Plaza Office Building 8th Floor JL. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 11270 Telp. (021) 72793020 Faks. (021) 72789988
REGIONAL OFFICE V
AXA Centre Ratu Plaza Office Building 8th Floor JL. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 11270 Telp. (021) 72793020 Faks. (021) 72789988
Gedung Medan Pemuda Lt.6 Jl. Pemuda 27-31 Surabaya 60271 Telp. (031) 5470236 Faks. (031) 5479926
Bank Mandiri Banjarmasin Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 4 Banjarmasin 70111 Telp. (0511) 3354402
REGIONAL OFFICE X
Bank Mandiri Branch Office Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 8 Makassar 90111 Telp. (0411) 326192, 327217 Faks. (0411) 326193
Syariah REGIONAL OFFICE WILAYAH I Gedung BSM Lt.4 Jl. A. Yani No. 100 Medan 20111 Telp. (061) 4534466 Faks. (061) 4534456
REGIONAL OFFICE WILAYAH II Plaza Bumi Daya Lt. 22 Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta 10310 Telp. (021) 3156369 Fax. (021) 3904395
REGIONAL OFFICE WILAYAH III Plaza Bumi Daya Lt. 22 Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta 10310 Telp. (021) 3156369 Faks. (021) 3904395
REGIONAL OFFICE WILAYAH IV Komplek Darmo Galeria Blok C-1 Jl. Mayjend Sungkono No.75 Surabaya 60189 Telp. (031) 5610554 Faks. (031) 5610556
PT axa mandiri financial services | LAPORAN TAHUNAN 2010
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT AXA Mandiri Financial Services dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
Dewan Komisaris
Inkawan D. Jusi
Randy Lianggara
FX Budhianto Suhadi
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Wiroyo Karsono
Kuki Kadarisman
Iwan Pasila
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Jajaran Direksi
85
86
PT axa mandiri financial services | aiming higher striving for EXCELLENCE
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 Desember 2009 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 1/1
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET Investasi: Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Investasi pemegang unit link
Investasi pemegang unit link - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Beban dibayar dimuka Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain JUMLAH ASET
2b,2e,4a 2b,2e,4b 2b,2e,5
2010
2009 *)
386.262.944 437.104.797 6.707.586.125
195.843.565 219.886.142 5.106.390.119
7.530.953.866
5.522.119.826
2f
504.526.985 282.869.814 91.459.174 2.449.433 7.576.475 5.262.785
182.714.517 173.606.119 56.172.105 2.502.639 4.028.858 2.586.336
26 2o,13c 2g,10 11
36.784 4.818.195 14.260.660 43.950.832
41.647 2.732.199 13.261.935 44.099.100
8.488.165.003
6.003.865.281
2b,6 7 8 9
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 1/2
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2010
2009 *)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban kepada pemegang polis: Kewajiban manfaat polis masa depan Estimasi kewajiban klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang klaim Kewajiban kepada pemegang unit link
Kewajiban kepada pemegang unit link - syariah Titipan premi Hutang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Kewajiban imbalan kerja
2h,12a 12a
246.723.892 15.776.533
55.479.400 8.394.122
2j,12b 12c 2i,5
84.705.532 21.329.557 6.707.586.125
50.341.080 35.817.657 5.106.390.119
7.076.121.639
5.256.422.378
14
504.526.985 22.166.762 6.171.185
182.714.517 10.137.722 3.065.791
15
170.367.210
114.427.933
26 2o,13a 2n,25
10.917.145 43.924.027 7.858.581
13.920.433 41.980.159 5.482.507
7.842.053.534
5.628.151.440
1.864.595
-
101.392.200 20.278.440 522.576.234
101.392.200 274.321.641
644.246.874
375.713.841
8.488.165.003
6.003.865.281
2i,6
JUMLAH KEWAJIBAN Dana tabarru EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 170.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 101.392.200 saham Cadangan wajib Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2b,29
16 17
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Lampiran 2
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN Pendapatan premi: Premi bruto: Individual: - Tunggal - Tahun pertama - Perpanjangan Kelompok Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
12b
Pendapatan premi - bersih Pendapatan fee dari asuransi syariah Pendapatan investasi Pendapatan lain-lain
103.173.210 423.124.065 692.464.761 151.690.859
2.820.212.840 (14.535.101)
1.370.452.895 (7.470.084)
(33.593.542)
(26.969.295)
1.844.178 2.486.212.966 83.724.216
4.407.801.779
3.907.794.876
21
1.284.605.987 (4.574.314)
1.136.370.020 (2.524.742)
12a
198.626.903
39.774.590
1.601.196.006
2.009.195.771
3.079.854.582
3.182.815.639
456.629.896 211.440.708 23.577.362
277.856.421 140.254.612 11.963.034
3.771.502.548
3.612.889.706
636.299.231
294.905.170
(156.361.615)
(83.500.587)
479.937.616
211.404.583
22 23 24
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
LABA BERSIH
232.858.910 1.278.468.619 880.645.684 428.239.627
4.782.016 1.507.490.132 123.445.434
19 20
JUMLAH BEBAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
*)
1.336.013.516
Klaim dan manfaat - bersih Beban akuisisi Beban umum dan administrasi Beban pemasaran
2009
2.772.084 .197
JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Klaim dan manfaat: - Klaim dan manfaat - Klaim reasuransi - Kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim - Kenaikan kewajiban kepada pemegang unit link
2010
13b
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 3
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Modal saham Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Dividen
18
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
Cadangan wajib
Saldo laba
Jumlah
101.392.200
-
212.917.058
314.309.258
-
-
(150.000.000)
(150.000.000)
-
-
211.404.583
211.404.583
101.392.200
-
274.321.641
375.713.841 (211.404.583)
Dividen
18
-
-
(211.404.583)
Cadangan wajib
17
-
20.278.440
(20.278.440)
-
-
479.937.616
479.937.616
101.392.200
20.278.440
522.576.234
644.246.874
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 4/1
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus kas dari aktivitas operasi: Laba sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi: Penyusutan (Keuntungan)/kerugian penjualan aset tetap Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi dalam efek-efek Pendapatan yang dikenakan pajak final Kewajiban imbalan kerja Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Investasi pemegang unit link - non syariah Investasi pemegang unit link - syariah Piutang premi Piutang reasuransi Beban dibayar dimuka Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset lain-lain Kewajiban manfaat polis masa depan Estimasi kewajiban klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang klaim Kewajiban kepada pemegang unit link - non syariah Kewajiban kepada pemegang unit link - syariah Titipan premi Hutang reasuransi Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Dana tabarru Pembayaran pajak
2010
2009 *)
636.299.231
294.905.170
6.226.709 (3.650)
4.383.633 16.725
(32.464.935) (55.370.463) 2.376.074
(21.656.921) (40.430.093) 1.578.283
557.062.966
238.796.797
(1.601.196.006) (321.812.468) (35.287.069) 53.206 (2.676.449)
(2.009.195.771) (182.714.517) 2.199.116 (1.215.448) 802.789
4.863 148.268 191.244.492 7.382.411 34.364.452 (14.488.100) 1.601.196.006 321.812.468 12.029.040 3.105.394
655.331 (27.603.165) 39.513.754 260.837 26.969.295 29.549.248 2.009.195.771 182.714.517 6.594.612 1.694.142
55.939.277
63.121.315
(3.003.288) 539.913 1.864.595 (157.043.356)
1.042.820 (91.854) (74.720.639)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
651.240.615
307.568.950
Arus kas dari aktivitas investasi: Penempatan investasi Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
(375.173.399) 51.822.846 3.650 (7.225.434)
(74.903.117) 39.928.097 40.150 (10.783.697)
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(330.612.337)
(45.718.567)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 4/2
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
2009 *)
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Dividen
(211.404.583)
(150.000.000)
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(211.404.583)
(150.000.000)
Kenaikan bersih kas dan kas pada bank
109.263.695
111.850.383
Kas dan kas pada bank pada awal tahun
173.606.119
61.755.736
Kas dan kas pada bank pada akhir tahun
282.869.814
173.606.119
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM PT AXA Mandiri Financial Services (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 30 September 1991 berdasarkan Akta Notaris Muhani Salim S.H. No.179 dengan nama PT Asuransi Jiwa Staco Raharja. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6144.HT.01.01.TH.91. tanggal 28 Oktober 1991. Perseroan bergerak dalam bidang usaha asuransi jiwa. Perseroan memperoleh ijin usaha dalam bidang usaha asuransi jiwa dari Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-605/KM.13/1991 tanggal 4 Desember 1991, yang diberikan kepada PT Asuransi Jiwa Staco Raharja, dan kemudian dialihkan kepada PT Asuransi Jiwa Mandiri melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. S131/MK.6/2002 tanggal 3 Mei 2002. Berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H. No. 23 tanggal 5 November 2003, Perseroan mangganti nama dari PT Asuransi Jiwa Mandiri menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-28747 HT.01.04.TH.2003 tanggal 10 Desember 2003 serta diumumkan dalam lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan No. 7728, tanggal 10 Agustus 2004. Sehubungan dengan perubahan nama Perseroan menjadi PT AXA Mandiri Financial Services, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan melalui Surat No. S-071/MK.6/2004 tanggal 11 Februari 2004 mengalihkan ijinnya kepada PT AXA Mandiri Financial Services. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan termasuk perubahaan Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 yang telah disahkan dengan Akta Notaris Wahyu Nurani, S.H. No. 35 tanggal 29 Juli 2008 dan No. 8 tanggal 20 November 2008. Perubahan tesebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-08941.A.H.01.02 tahun 2009 tanggal 23 Maret 2009, serta diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 56, tanggal 14 Juli 2009 Tambahan No.18233. Perubahan terakhir disahkan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H. No. 30 tanggal 7 Juli 2010, terkait perubahan domisili Perseroan, pemimpin rapat umum pemegang saham tahunan Perseroan, dan masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Perubahaan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-40228.A.H.01.02 tahun 2010 tanggal 13 Agustus 2010 dan No. AHU-A.H.01.10-22908 tanggal 2 September 2010 Pada tahun 2009, Perseroan memperoleh ijin dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-76/KM.10/2009 tanggal 20 April 2009 untuk mendirikan unit bisnis syariah dan mendistibusikan produk-produk syariah. Perseroan berdomisili di Jakarta. Kantor Pusat Perseroan terletak di AXA Center, Gedung Ratu Plaza Lantai 8, Jalan Jend. Sudirman No.9, Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan memiliki 287 karyawan tetap dan 1,697 karyawan kontrak (tenaga pemasaran) (2009 : 258 karyawan tetap dan 1,329 karyawan kontrak (tenaga pemasaran)).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
2.
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Inkawan Dharma Jusi Randy Lianggara FX Budhianto Suhadi
Direktur Utama Direktur Direktur
Wiroyo Karsono Kuki Kadarisman Iwan Pasila
KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan keuangan Perseroan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 21 Februari 2011. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan. a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali dinyatakan lain. Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan kas pada bank mencakup kas dan kas pada bank. Dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan kewajiban dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; dan - jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/3
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi Penerapan kebijakan akuntansi tahun ini konsisten dengan kebijakan yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk kebijakan yang dipengaruhi oleh penerapan revisi standar dan standar baru yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2010. - PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pegungkapan” - PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK No. 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”. PSAK 50 dan PSAK 55 diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding. PSAK 108 diterapkan secara retrospektif sehingga terdapat penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (lihat Catatan 3). Kecuali untuk penerapan PSAK 108 (lihat Catatan 3), penerapan standar-standar tersebut tidak mempunyai dampak yang material terhadap laporan keuangan Perseroan. Perubahan kebijakan akuntansi utama sejak tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut: (i)
Aset dan kewajiban keuangan A. Aset keuangan Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) A. Aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan ini diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “perubahan nilai wajar atas investasi pemegang unit link dan efek-efek” dan “Keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan yang diperdagangkan termasuk di dalam “pendapatan investasi”. Pendapatan investasi diakui berdasarkan basis akrual. Keuntungan/ (kerugian) selisih kurs atas investasi dilaporkan sebagai pendapatan investasi. Aset keuangan yang diperdagangkan terdiri dari obligasi pemerintah, reksa dana dan investasi pemegang unit link. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: -
-
yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam pendapatan investasi. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan atas kebijakan akuntansi (lanjutan) (i)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) A. Aset keuangan (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi piutang premi, piutang reasuransi, piutang hasil investasi, piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain. Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan saat mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). B. Kewajiban keuangan Perseroan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan dari neraca ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “klaim dan manfaat – kenaikan/ (penurunan) kewajiban terhadap pemegang unit link”. Kewajiban keuangan dalam kelompok yang diperdagangkan meliputi kewajiban kepada pemegang unit link.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan atas kebijakan akuntansi (lanjutan) (i)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) B. Kewajiban keuangan (lanjutan) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi meliputi titipan premi, hutang reasuransi, hutang ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain. C. Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. D. Klasifikasi instrumen keuangan Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan atas kebijakan akuntansi (lanjutan) (i)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) D. Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan) Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/
Sub-golongan Obligasi
Efek-efek Reksa dana Investasi pemegang unit link Piutang premi Piutang reasuransi Piutang hasil investasi
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang dari manajer investasi Aset lain-lain
Rebate dan fee administrasi Uang jaminan Uang muka
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Kewajiban keuangan
Kewajiban kepada pemegang unit link
Titipan premi Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Hutang reasuransi Hutang ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain
E. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus buku dan nilai bersih-nya disajikan dalam neraca jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan atas kebijakan akuntansi (lanjutan) (i)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) F. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. G. Penentuan nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang reliable pada tanggal neraca. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari Interdealer Market Association (“IDMA”) atau harga kuotasi broker (broker’s quoted price) dari Bloomberg dan Reuters. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama sama atau dihitung berdasarkan arus kas estimasian terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut. Investasi pemegang unit link dan reksa dana dinyatakan pada nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal neraca. Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan atas kebijakan akuntansi (lanjutan) (ii)
Akuntansi transaksi syariah A. Dana tabarru Perseroan menggunakan akad kontrak asuransi syariah wakalah bil ujrah. Kontribusi premi dari peserta asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Perseroan. Fee atau ujrah dalam mengelola produk-produk unit link dari peserta diakui sebagai pendapatan oleh Perseroan selama periode kontrak asuransi. Surplus yang dapat didistribusikan akan ditetap berdasarkan kecukupan kontribusi premi yang diterima dan hasil investasi yang terkait dapat untuk menutup beban atas pembayaran klaim dan pembentukan cadangan. Setiap kelebihan, setelah dikurangkan dengan porsi untuk membayar pinjaman kepada Perseroan atau qardh, jika ada, akan dibagikan kepada peserta, Perseroan, dan dana tabarru sesuai dengan akad kontrak asuransi. Ketika dana tabbaru tidak mencukupi untuk menutup klaim yang telah terjadi, Perseroan akan memberikan qardh (pinjaman tidak berbunga) untuk menyelesaikannya. Pada saat dana tabbaru memiliki surplus underwriting, maka qardh akan dibayarkan terlebih dahulu sebelum Perseroan menyatakan pembagian surplus yang dapat didistribusikan. B Cadangan teknis dana tabarru Cadangan teknis dana tabarru dinyatakan berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal neraca. Kenaikan atau penurunan cadangan teknis dana tabarru diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan surplus atau defisit dana tabarru. C. Beban klaim dan manfaat Klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses penyelesaian, dan estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim dan manfaat diakui sebagai pengurang dana tabarru apabila kewajiban klaim telah terjadi. Penerimaan klaim dari perusahaan reasuransi diakui dan dicatat sebagai tambahan dana tabbaru di periode yang sama dengan pengakuan klaim. Jumlah klaim masih dalam proses, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dicatat sebesar nilai estimasian yang ditetapkan berdasarkan perhitungan teknis oleh aktuaris. Perubahan estimasi kewajiban klaim sebagai akibat evaluasi lanjutan dan perbedaan antara estimasi klaim dan jumlah klaim dibayar diakui sebagai tambahan atau pengurang dana tabarru di periode yang sama dengan perubahan tersebut terjadi.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).
d.
Pengakuan pendapatan premi Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat polis jatuh tempo. Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai titipan premi di neraca.
e.
Investasi Deposito wajib dan deposito berjangka dicatat sebesar nilai nominal. Efek-efek terdiri dari obligasi dan reksa dana. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen Perseroan. Efek-efek dan investasi pemegang unit link diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
f.
Beban dibayar dimuka Beban dibayar di muka diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
.
selama
masa
manfaatnya
dengan
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya akuisisi meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset tersebut. Aset tetap didepresiasi menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tetap tersebut sebagai berikut: Tahun Komputer – perangkat keras 4 Komputer – perangkat lunak 4 Kendaraan 4 Perabot kantor 4 Peralatan kantor 4 Renovasi gedung 4 Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laporan laba rugi di periode yang sama pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan. Apabila aset tetap dihentikan penggunaannya atau dijual, harga perolehan dan akumulasi depresiasi yang terkait dengan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi. Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai. Berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2007), Perseroan memilih menggunakan metode biaya.
h.
Kewajiban manfaat polis masa depan Kewajiban manfaat polis masa depan dicatat di neraca berdasarkan perhitungan aktuaris. Kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa depan diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
i.
Kewajiban kepada pemegang unit link Kewajiban kepada pemegang unit link diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link non syariah dilaporkan sebagai pendapatan premi bruto dalam laporan laba rugi. Kewajiban kepada pemegang unit link diakui di neraca sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi dengan bagian premi yang merupakan pendapatan Perseroan, disertai dengan pengakuan kenaikan kewajiban kepada pemegang unit link di laporan laba rugi. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Kewajiban kepada pemegang unit link (lanjutan) Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan kewajiban kepada pemegang unit link di laporan laba-rugi dan kewajiban kepada pemegang unit link di neraca. Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link syariah diakui sebagai kewajiban kepada pemegang unit link di neraca sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee (ujrah) untuk Perseroan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit link.
j.
Premi yang belum merupakan pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang telah diterima, namun belum diakui sebagai pendapatan premi atas proteksi dan manfaat yang ditanggung. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregat dari sekurang-kurangnya 40% premi tanggungan sendiri sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003.
k.
Reasuransi Perseroan mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
l.
Beban klaim dan manfaat Beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses penyelesaian dan estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya kewajiban untuk memberikan proteksi. Klaim reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan manfaat. Total klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknos oleh aktuaris. Perubahan dalam estimasi kewajiban klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m.
Beban akuisisi Beban akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan kontrak asuransi baru dan perpanjangannya seperti komisi bancassurance dan kompensasi tenaga pemasaran. Beban akuisisi ini dibebankan langsung ke laporan laba rugi tahun berjalan.
n.
Kewajiban imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan. Kewajiban imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya dihitung berdasarkan peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Perseroan memiliki program iuran pasti. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Perseroan membayar kontribusi tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan Perseroan tidak lagi memiliki kewajiban konstruktif untuk berkontribusi lebih lanjut. Perseroan dan karyawan masingmasing berkontribusi sebesar 6,0% dan 3,6% atas penghasilan bulanan saat ini berdasarkan referansi dasar pendaparan kontribusi pensiun (Basic Reference of Pension Contribution Income) ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan AXA (“DPLK AXA”) atas nama karyawan. Perseroan diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No. 13/2003. Secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undang-undang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh karyawan lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undang-undang, Perseroan akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. Kewajiban atas program pensiun imbalan pasti yang diakui di neraca merupakan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca setelah dikurangi dengan nilai wajar aset program, bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui dan beban jasa masa lalu. Kewajiban imbalan pasti dihitung secara tahunan oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas yang dikeluarkan di masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah di mana imbalan tersebut akan dibayarkan, serta memiliki kriteria jatuh tempo yang mendekati dengan kriteria kewajiban pensiun tersebut. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
Kewajiban imbalan kerja (lanjutan) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial, dibebankan segara ke laporan laba rugi tahun berjalan.
o.
Perpajakan Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi. Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif pada tanggal neraca. Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas peraturan pajak apabila terdapat situasi dimana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subyek atas interpretasi. Perseroan membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar penggenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut. Amandemen terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final diakui sebagai perbedaan tetap dalam perhitungan pajak penghasilan dan tidak ada aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui.
p.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perseroan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Dengan diterbitkannya standar akuntansi baru PSAK No.108 mengenai ”Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah” oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (”DSAK-IAI”), yang penerapannya dilakukan secara retrospektif, Perseroan telah menyajikan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Sebelum penyajian kembali
Neraca: Aset Investasi pemegang unit link Investasi pemegang unit link - syariah Kewajiban Kewajiban kepada pemegang unit link Kewajiban kepada pemegang unit link - syariah Laporan laba rugi: Premi bruto Pendapatan fee dari asuransi syariah Pendapatan investasi Klaim dan manfaat Kenaikan kewajiban kepada pemegang unit link
4.
Penyesuaian
Setelah penyajian kembali
5.289.104.636 -
(182.714.517) 182.714.517
5.106.390.119 182.714.517
5.289.104.636
(182.714.517)
5.106.390.119
-
182.714.517
182.714.517
1.591.540.625 2.489.541.924 (1.176.535.150) (2.191.910.288)
(221.087.730) 1.370.452.895 1.844.178 1.844.178 (3.636.095) 2.485.905.829 40.165.130 (1.136.370.020) 182.714.517
(2.009.195.771)
INVESTASI a. Deposito wajib dan berjangka 2010 Deposito wajib Rupiah PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
.
2009
9.000.000 5.000.000 2.971.991 2.500.000
2.800.590 2.500.000
19.471.991
5.300.590
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI (lanjutan) a. Deposito wajib dan berjangka (lanjutan) Deposito berjangka Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri
Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah PT Bank UOB Indonesia PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah PT Bank OCBC NISP Tbk.
Dolar AS PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2010
2009
65.000.000 60.000.000
33.000.000 23.000.000
125.000.000
56.000.000
258.752
269.863
50.000.000 50.000.000 34.831.310 34.008.005 20.000.000 15.000.000 15.000.000 13.200.000 6.000.000 -
.
35.000.000 35.000.000 16.831.310 16.337.865 10.000.000 5.200.000 6.239.383
238.039.315
124.608.558
3.492.886
9.664.554
386.262.944
195.843.565
Deposito wajib dan berjangka memperoleh suku bunga tahunan berkisar sebagai berikut: 2010 2009 Rupiah Dolar AS
6.31% - 8.75% 0.25% - 3.50%
6.75% - 13.00% 1.00% - 3.50%
Deposito wajib merupakan jumlah jaminan yang diadministrasikan oleh bank kustodian yang tidak terafiliasi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008. Termasuk di dalam deposito berjangka pada 31 Desember 2010 and 2009 adalah dana tabarru masing-masing sebesar Rp 2.964.290 dan Rp 1.814.829. (lihat Catatan 29). Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTMENTS (continued) b. Efek-efek Efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari:
Obligasi: Surat Utang Negara FR0026 Surat Utang Negara FR0034 Surat Utang Negara FR0051 Sukuk IFR003 Surat Utang Negara FR0050 Surat Utang Negara FR0045 Surat Utang Negara FR0033 Surat Utang Negara FR0023 Surat Utang Negara FR0027 Surat Utang Negara FR0049 Sukuk IFR006 Surat Utang Negara FR0028 Surat Utang Negara FR0031 Surat Utang Negara FR0030 Surat Utang Negara FR0042 Obligasi Subordinasi Mandiri I 2009 Obligasi Rekapitalisasi FR0017 Surat Utang Negara FR0039 Obligasi Rekapitalisasi FR0020 Reksa dana: Schroder Dana Prestasi
5.
2010
2009
51.475.005 47.683.405 45.792.280 33.444.900 32.306.250 25.503.800 22.555.500 21.860.380 16.513.215 15.977.865 14.862.120 13.034.042 12.322.920 11.645.670 10.982.570 5.614.687 5.379.140 5.148.126 4.842.236
32.307.990 40.612.880 10.855.920 22.200.600 21.396.860 15.257.700 15.092.895 11.682.196 10.500.360 10.696.680 9.620.020 5.020.125 5.479.160 4.450.592 4.712.164
396.944.111
219.886.142
40.160.686
-
437.104.797
219.886.142
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK Akun ini merupakan penempatan dana investasi dari pemegang polis non-syariah yang diinvestasikan ke dalam pilihan reksa dana sebagai berikut: 2010 Dynamic money Progressive money Attractive money Secure money Money market Active money Fixed money *) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
.
2009 *)
4.480.161.558 2.035.431.452 109.677.445 66.390.395 7.796.463 5.961.153 2.167.659
3.189.969.795 1.719.856.058 124.206.580 55.044.413 10.047.611 5.840.316 1.425.346
6.707.586.125
5.106.390.119
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan) Dana pemegang polis non-syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 138.500.000 dan Rp 112.000.000. Termasuk di dalam investasi pemegang unit link adalah dana pemegang polis dalam mata uang asing sebesar 2.437.683 Dolar AS (2009: 1.797.139 Dolar AS). Dynamic money Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus. Progressive money Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Terpadu II. Attractive money Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Attractive. Secure money Secure money Rupiah fund merupakan penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada surat berharga pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Mantap Plus II. Penempatan dana dalam mata uang Dolar Amerika melalui investasi pada surat berharga yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa luar negeri lainnya serta instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Danareksa Melati Dollar. Money market Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang yang meliputi deposito berjangka dan surat berharga dengan pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia melalui Reksa Dana Mandiri Pasar Uang. Active money Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Aktif. Fixed money Penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK - SHARIAH Akun ini merupakan penempatan dana investasi dari pemegang polis syariah yang diinvestasikan ke dalam pilihan reksa dana sebagai berikut: 2009 *)
2010 Attractive money syariah Active money syariah
455.646.586 48.880.399
159.847.944 22.866.573
504.526.985
182.714.517
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Dana peserta polis syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 9.881.579 dan Rp 3.500.000. Sejak Juli 2009, Perseroan memasarkan produk Mandiri Rencana Sejahtera Syariah. Jenis reksa dana yang tersedia untuk produk syariah adalah Attractive Money Syariah dan Active Money Syariah. Pada setiap akhir tahun, peserta yang memenuhi persyaratan mungkin mendapatkan surplus underwriting yang dihitung dari dana tabarru. Attractive money syariah Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana Mandiri Investa Attraktif Syariah. Active money syariah Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang.
7.
KAS DAN KAS PADA BANK 2010 Kas Kas pada bank Rupiah Pihak ketiga: Citibank N.A. Jakarta PT Bank Pan Indonesia Tbk. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri Dolar AS Pihak ketiga: Citibank N.A. Jakarta
.
2009 5.000
5.000
5.212.172 -
212.475 24.862
222.752.058 52.175.737
118.671.022 51.768.156
280.139.967
170.676.515
246.620
498.016
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
KAS DAN BANK (lanjutan) 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2009
2.478.227
2.426.588
2.724.847
2.924.604
282.869.814
173.606.119
Termasuk di dalam kas dan kas pada bank adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 3.097.850 (2009: Rp 211.690) (lihat Catatan 29). Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 8.
PIUTANG PREMI
Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2010
2009
69.326.042 22.133.132
34.755.617 21.416.488
91.459.174
56.172.105
Termasuk di dalam piutang premi adalah piutang premi dalam mata uang asing sebesar 25.310 Dolar AS (2009: 31.795 Dolar AS). Direksi berpendapat bahwa seluruh piutang premi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dapat tertagih sepenuhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk piutang premi tidak tertagih. Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 9.
PIUTANG REASURANSI 2010 PT Reasuransi Internasional Indonesia RGA Reinsurance Company Cologne Reinsurance Company Hannover Life Re
2009
2.333.707 115.726 -
1.543.826 60.184 546 898.083
2.449.433
2.502.639
Termasuk dalam piutang reasuransi adalah piutang dalam mata uang asing sebesar 109 Dolar AS (2009: 66 Dolar AS). Termasuk di dalam piutang reasuransi adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 256.270 (2009: Rp 65.425) (lihat Catatan 29). Direksi berpendapat bahwa seluruh piutang reasuransi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dapat tertagih sepenuhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk piutang reasuransi tidak tertagih. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
ASET TETAP 2010 Saldo awal Biaya perolehan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung Akumulasi penyusutan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung Nilai buku bersih
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
16.922.973 3.283.019 12.250 1.472.280 4.357.970 5.951.028
1.474.710 654.412 20.650 377.854 1.128.060 3.569.748
(12.250) -
18.397.683 3.937.431 20.650 1.850.134 5.486.030 9.520.776
31 .999.520
7.225.434
(12.250)
39.212.704
13.696.797 741.145 12.250 331.656 1.457.907 2.497.830 18.737.585
1.819.577 913.442 3.872 375.751 1.117.972 1.996.095 6.226.709
(12.250) (12.250)
15.516.374 1.654.587 3.872 707.407 2.575.879 4.493.925 24.952.044
13.261.935
14.260.660
2009 Saldo awal Biaya perolehan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
15.445.029 89.575 90.250 529.032 1.663.303 3.476.634
1.477 .944 3.193.444 943.248 2.694.667 2.474.394
(78.000) -
16.922.973 3.283.019 12.250 1.472.280 4.357.970 5.951.028
21 .293.82 3
10.783.697
(78 .000)
31.999.520
Akumulasi penyusutan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Motor vehicles Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung
11.764.681 11.197 33.375 106.912 1.049.573 1.409.338
1.932.116 729.948 224.744 408.334 1.088.492
(21.125) -
13.696.797 741.145 12.250 331.656 1.457.907 2.497.830
14.375.076 6.918.747
4.383.634
(21.125)
Nilai buku bersih
18.737.585 13.26 1.935
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2010, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi Direksi, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET LAIN-LAIN Piutang dari manajer investasi Rabat dan piutang pendapatan fee administrasi Uang jaminan Uang muka untuk agen dan karyawan Qardh Al-Hasan
2010
2009
26.207.596 10.731.483 5.306.987 1.177.368 527.398
34.062.374 7.992.790 1.301.309 742.627 -
43.950.832
44.099.100
Qardh Al-Hasan merupakan pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada dana tabarru. Apabila dana tabarru tidak mencukupi untuk menutup semua klaim yang terjadi, maka Perseroan akan memberikan Qardh Al-Hasan. Qardh Al-Hasan dibayarkan terlebih dahulu ketika dana tabarru memiliki surplus underwriting sebelum Perseroan mengumumkan untuk mendistribusikan surplus tersebut (lihat Catatan 29). Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 12.
KEWAJIBAN KEPADA PEMEGANG POLIS a. Kewajiban manfaat polis masa depan Kewajiban manfaat polis masa depan merupakan jumlah yang tersedia untuk menutup semua kewajiban yang dijamin berdasarkan kondisi pada polis asuransi yang masih berlaku pada tanggal neraca. Kewajiban manfaat polis masa depan telah dihitung menggunakan metode dan asumsi sebagai berikut: Metode perhitungan: Zillmer 3% untuk Individual Annual Renewable Term Plan (Tradisional) 40% dari beban tahunan asuransi (COI) untuk Cadangan Mortalita atas polis individual unit link Net Level Premium untuk decreasing term-single premium plans (Tradisional) Tabel mortalita: 70% Tabel Mortalita Indonesia (70% TMI 93) untuk Individual Annual Renewable Term Plan (Tradisional) 100% Tabel Mortalita Indonesia (100% TMI 93) untuk Polis individual unit link 100% Tabel Mortalita Indonesia (100% TMI 99) untuk Decreasing Term – Single Premium Plans (Tradisional) Tingkat suku bunga: Polis dalam mata uang Rupiah Polis dalam mata uang Dollar AS Umur Periode pertanggungan
: 9% per tahun untuk polis Tradisional : 5% per tahun untuk polis Tradisional : Umur pada saat ulang tahun terakhir : Peride pertanggungan aktual
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
KEWAJIBAN KEPADA PEMEGANG POLIS (lanjutan) a. Kewajiban manfaat polis masa depan (lanjutan) Kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim adalah sebagai berikut: 2010 2009 Kewajiban manfaat polis masa depan: Perorangan Unit-link dan asuransi berjangka 221.353.205 44.170.565 Kelompok 25.370.687 11.308.835 246.723.892
55.479.400
Termasuk di dalam kewajiban manfaat polis masa depan adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 1.864.595 (2009: Rp 792.465) (lihat Catatan 29). Termasuk dalam kewajiban manfaat polis masa depan adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 10.242 Dolar AS (2009: 8.379 Dolar AS). 2010 Estimasi kewajiban klaim: Klaim dalam proses
15.776.533
2009 8.394.122
Termasuk dalam estimasi kewajiban klaim adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 328.785 (2009: Rp 210.000) (lihat Catatan 29). b. Premi yang belum merupakan pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan porsi premi dari kontrak asuransi jangka pendek konvensional dan porsi kontribusi tabarru dari kontrak asuransi jangka pendek syariah yang belum menjadi pendapatan. Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut : 2010 2009 Medicash rider Mandiri Jaminan Kesehatan Mandiri Hospital Saving Critical illness riders Accidental death and dismemberment riders Waiver of premium riders Premium payor riders Credit card term group Mandiri Income Replacement Mandiri Saving Plus
.
29.846.950 12.755.537 10.824.471 7.257.759
20.032.289 4.065.543 7.449.912 4.562.799
6.934.906 4.401.753 3.863.034 1.894.739 331.234 6.595.149
5.165.668 2.609.093 4.095.734 1.798.543 497.291 64.208
84.705.532
50.341.080
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
KEWAJIBAN KEPADA PEMEGANG POLIS (lanjutan) b. Premi yang belum merupakan pendapatan (lanjutan) Termasuk di dalam premi yang belum merupakan pendapatan adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 770.910 (2009: Rp 812.363) (lihat Catatan 29). Perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diperiksa dan disertifikasi oleh aktuaris berkualifikasi yang bertindak sebagai aktuaris Perseroan. Kewajiban manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2009 telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat No. S-7686/BL/2010 tanggal 16 Agustus 2010. Persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk kewajiban manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2010 masih dalam proses sampai dengan tanggal laporan keuangan ini. c. Hutang klaim Pengembalian dan pengambilan unit link Kesehatan Kematian
2010
2009
20.910.745 389.931 28.881
34.880.370 225.572 711.715
21.329.557
35.817.657
Termasuk di dalam hutang klaim adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 2.769.980 (2009: Rp 21.379) (lihat Catatan 29).
13.
PERPAJAKAN a. Hutang pajak
Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 4(2)
b.
2010
2009
42.231.906
40.827.651
898.860 571.817 221.444
186.989 965.519
43.924.027
41.980.159
2010
2009
Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan Final
.
148.684.718 (2.085.996) 9.762.893
72.981.125 2.433.443 8.086.019
156.361.615
83.500.587
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Beban pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2010 2009 Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan laporan keuangan Dikurangi: Akumulasi defisit dana tabarru
636.299.231 (527.398)
Laba sebelum pajak penghasilan badan Perbedaan waktu: - Keuntungan yang belum terealisasi atas efek-efek - Penyusutan aset tetap - Bonus karyawan - Imbalan kerja - Pemasaran dan promosi
635.771.833
294.905.170 294.905.170
(974.172) 1.793.696 2.376.074 5.148.382
(12.297.194) 374.502 (72.162) 1.578.283 2.488.271
8.343.980
(7.928.300)
19.083.772 8.356.074 3.876.455 2.865.110 (4.250.026)
11.196.869 8.499.478 1.479.337 2.284.142 (2.986.741)
(79.308.326)
(46.803.079)
(49.376.941)
(26.329.994)
Penghasilan kena pajak
594.738.872
260.646.876
Beban pajak penghasilan - kini Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: - Pasal 23 - Pasal 25
148.684.718
72.981.125
(1.386.639) (105.066.173)
(971.636) (31.181.838)
42.231.906
40.827.651
Perbedaan tetap: - Konferensi dan pelatihan - Kompensasi karyawan - Donasi dan beban representasi - Natura - Jasa giro - Pendapatan investasi yang dikenakan pajak final
Pajak penghasilan terhutang
Perhitungan pajak penghasilan beban untuk tahun 2010 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan meyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sesuai dengan SPT Perseroan.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
PERPAJAKAN (lanjutan) c. Aset (Kewajiban) pajak tangguhan- bersih 2010 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi
Saldo Awal Penyusutan aset tetap Bonus karyawan Imbalan kerja Pemasaran dan promosi
Saldo akhir
70.444 669.060 1.370.627 622.068
(243.543) 448.424 594.019 1.287.096
-
(173.099) 1.117.484 1.964.646 1.909.164
2.732.199
2.085.996
-
4.818.195
2009 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi
Saldo Awal (Keuntungan)/ kerugian yang belum terealisasi atas efek-efek Penyusutan aset tetap Bonus karyawan Imbalan kerja Pemasaran dan promosi
Efek dari perubahan tarif pajak
Efek dari perubahan tarif pajak
Saldo akhir
3.443.214 (23.181) 769.552 976.056 -
(3.443.214) 104.860 (20.205) 441.919 696.716
(11.235) (80.287) (47.348) (74.648)
70.444 669.060 1.370.627 622.068
5.165.641
(2.219.924)
(213.518)
2.732.199
Direksi berkeyakinan bahwa saldo aset pajak tangguhan di atas dapat digunakan di masa yang akan datang. d.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia telah menyetujui proposal untuk mengubah Undang-Undang Pajak Penghasilan yang efektif pada 1 Januari 2009. Dalam perubahan undang-undang ini, pajak penghasilan badan akan dikurangi menjadi tarif tetap sebesar 28% pada tahun pajak 2009 dan menjadi 25% pada tahun pajak 2010 dan tahun-tahun selanjutnya. Perubahan tarif pajak ini telah dicerminkan di dalam perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
HUTANG REASURANSI 2010 PT Reasuransi International Indonesia RGA Reinsurance Company Hannover Life Re Cologne Reinsurance Company
2009
5.576.584 291.543 237.660 65.398
2.306.770 213.849 471.621 73.551
6.171.185
3.065.791
Termasuk di dalam hutang reasuransi adalah hutang reasuransi dalam mata uang asing sebesar 377 Dolar AS (2009: 302 Dolar AS). Termasuk dalam hutang reasuransi adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 584.140 (2009: Rp 255.737) (lihat Catatan 29).
15.
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN HUTANG LAIN-LAIN
Beban akuisisi Pembelian investasi unit-link Agen dan konvensi Penjualan dan promosi Proyek pengembangan sistem informasi Percetakan Bonus tahunan Biaya pelatihan Perjalanan Kurir Outing karyawan Gaji Tenaga ahli Lain-lain
2010
2009
55.738.489 38.474.911 16.970.873 15.629.778 11.149.072 5.139.737 4.469.935 4.054.730 2.047.910 1.859.660 1.666.500 1.253.258 291.963 11.620.394
40.113.486 23.308.102 12.486.758 4.130.669 13.645.658 1.109.581 2.676.238 2.638.673 495.898 510.000 1.666.500 643.835 824.616 10.177.919
170.367.210
114.427.933
Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
16.
MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Pemegang saham
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. National Mutual international Pty. Ltd
Jumlah saham 2010 2009
Persentase kepemilikan 2010 2009
Jumlah (dalam ribuan Rupiah) 2010 2009
51.710.022 49.682.178
49.682.178 51.710.022
51 49
49 51
51.710.022 49.682.178
49.682.178 51.710.022
101.392.200
101.392. 200
100
100
101.392. 200
101.392.200
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
MODAL SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 9 Desember 2009, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ("Bank Mandiri") dan National Mutual International Pty Ltd ("NMI") mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham untuk mengalihkan 2% kepemilikan pada Perseroan dari NMI ke Bank Mandiri yang kemudian diamandemen dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 29 Maret 2010. Pada tanggal 20 Agustus 2010, seluruh proses transaksi tersebut telah diselesaikan dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Transaksi ini telah disetujui dan diadministrasikan oleh BAPEPPAM-LK Biro Perasuransian pada Menteri Keuangan melalui surat nomor S1001/MK.10/2010 tanggal 15 Oktober 2010.
17.
CADANGAN WAJIB Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2009 yang disahkan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H No. 208 tanggal 25 Juni 2009, Perseroan membentuk penyisihan cadangan wajib sebesar Rp 20.278.440 sesuai dengan UndangUndang No. 40/2007. Undang-undang ini mengharuskan perusahaan di Indonesia untuk membentuk cadangan wajib sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu unutuk pembentukan cadangan wajib tersebut.
18.
DIVIDEN Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2010 menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 211.404.583 yang berasal dari hasil operasi tahun 2009. Dividen tersebut dibayar pada Juli 2010. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2009 menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 150.000.000 yang berasal dari hasil operasi tahun 2008. Dividen tersebut dibayar pada Juli 2009.
19.
PENDAPATAN INVESTASI 2010 Perubahan nilai wajar dari investasi pemegang unit-link Keuntungan yang belum terealisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek Pendapatan bunga: Deposito berjangka Efek-efek
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
.
2009 *)
1.423.904.760
2.427.112.694
32.464.935
21.656.921
21.361.885 29.758.552
13.917.528 23.525.823
1.507.490.132
2.486.212.966
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 2010 Pendapatan fee dari unit link Jasa giro Komisi reasuransi Rugi selisih kurs - bersih Lain-lain
21.
2009
111.253.472 4.250.026 2.276.740 (1.422.066) 7.087.262
77.949.037 2.986.742 2.155.989 (2.906.537) 3.538.985
123.445.434
83.724.216
KLAIM DAN MANFAAT 2010 Pengembalian dan pengambilan unit link Kesehatan Kematian
2009 *)
1.222.588.715 39.694.693 22.322.579
1.100.656.426 13.722.775 21.990.819
1.284.605.987
1.136.370.020
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Lihat Catatan 29 untuk dana tabarru. 22.
BEBAN AKUISISI 2010 Kompensasi tenaga pemasaran Fee bancassurance Komisi asuransi kelompok Beban akuisisi lain-lain
2009
178.115.827 169.005.634 78.557.980 30.950.455
109.538.007 111.250.114 50.635.104 6.433.196
456.629.896
277.856.421
Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 23.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Konsultasi manajemen dan bisnis Beban pengembangan teknologi informasi Gaji karyawan dan manajemen Perlengkapan kantor Pelatihan dan pendidikan Administrasi bank Penyusutan Sewa dan jasanya Transportasi dan akomodasi Komunikasi Jasa tenaga ahli Lain-lain
2010
2009
56.280.290 41.875.520 39.045.433 27.752.642 8.525.313 7.979.254 6.226.709 6.009.335 5.830.739 4.044.715 1.432.261 6.438.497
43.209.248 16.392.002 29.063.554 17.771.738 5.638.617 5.228.955 4.383.633 3.798.878 2.965.755 1.480.290 1.910.037 8.411.905
211.440.708
140.254.612
Lihat catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
BEBAN PEMASARAN 2010 Iklan Penjualan Promosi dan pemasaran Sponsorship
25.
2009
19.405.394 2.669.273 847.847 654.848
7.742.527 2.725.884 673.353 821.270
23.577.362
11.963.034
IMBALAN KERJA Kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit Berdasarkan laporan aktuaris independen tanggal 11 Januari 2011 dan 10 Maret 2010, asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita
: : :
Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri peserta
: :
Usia pensiun normal
:
2010
2009
8,5% 7% USA Table of Mortality Commissioner Standard Ordinary 1980 - (CSO’80) 10% 10% sampai umur 25 dan menurun sebesar 0,5% untuk setiap tahun sampai umur 45 dan kemudian 100% pada usia pensiun normal
10 ,5% 9% USA Table of Mortality, Commissioners Standard Ordinary 1980 - (CSO’80) 10% 10% sampai umur 25 dan menurun sebesar 0,5% untuk setiap tahun sampai umur 45 dan kemudian 100% pada usia pensiun normal
Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaris untuk mengestimasi kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009: 2010 Nilai kini kewajiban yang didanai
7.858.581
2009 5.482.507
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan segera keuntungan aktuarial Pengakuan segera kewajiban jasa masa lalu - dialihkan Pengakuan kewajiban jasa masa lalu atas karyawan baru Kelebihan pembayaran imbalan
.
2009
2.259.938 583.799 (377.614)
1.443.890 462.650 (371.318)
134.881
141.736
24.076 207.682
169.068
2.832.762
1.846.026
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
IMBALAN KERJA (lanjutan) Imbalan yang diakui dalam neraca adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Pembayaran selama tahun berjalan Beban selama tahun berjalan
26.
2009
5.482.507 (456.688) 2.832.762
3.904.224 (267.743) 1.846.026
7.858.581
5.482.507
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. AXA Asia Pacific Holding Ltd, Australia (“AXA APH”) National Mutual International Pty. Ltd. (“NMI”) merupakan pemegang saham Perseroan. AXA APH merupakan pemegang saham NMI. AXA APH membebankan kepada Perseroan atas beban teknologi informasi termasuk pemeliharaan perangkat lunak, beban proyek dan penggantian biaya terkait dukungan dan asistensi teknis yang diberikan. Transaksi dengan AXA APH dilakukan berdasarkan biaya aktual. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) Bank Mandiri adalah pemegang saham Perseroan. Perseroan memiliki rekening giro di Bank Mandiri, mengadakan Perjanjian dengan Bank Mandiri terkait Bancassurance dan mengadakan perjanjian penutupan asuransi dengan Bank Mandiri atas produk “Mandiri Protection”. Transaksi dengan Bank Mandiri dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. c. PT AXA Services Indonesia (“AXA SI”) NMI adalah pemegang saham AXA SI. Perseroan mempunyai Service Level Agreement dengan AXA SI di mana AXA SI akan menyediakan jasa tertentu kepada Perseroan yang berhubungan dengan operasioanal kantor dan administrasi. Transaksi dengan AXA SI dilakukan berdasarkan biaya aktual ditambah 5% keuntungan yang telah disepakati (agreed margin). d. PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”) Bank Mandiri adalah pemegang saham MMI. MMI mengelola dana pemegang unit link Perseroan. Transaksi dengan MMI dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. e. PT Bank Syariah Mandiri (“Bank Syariah Mandiri”) Bank Mandiri adalah pemegang saham Bank Syariah Mandiri. Perseroan memiliki rekening giro dan investasi deposito berjangka di Bank Syariah Mandiri dan juga mengadakan Perjanjian terkait Bancassurance dengan Bank Syariah Mandiri. Transaksi dengan Bank Syariah Mandiri dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
Lain-lain Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa seperti PT AXA Life Indonesia (“AXA LI”), PT AXA Financial Indonesia (“AXA FI”), PT AXA Asset Management Indonesia (“AXA AMI”) serta dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya. Perusahaanperusahaan tersebut mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perseroan. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati kedua belah pihak. Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2010
2009
75.873.439 60.000.000
38.289.988 23.000.000
135.873.439
61.289.988
Investasi pemegang unit link MMI
630.129.703
324.234.369
Bank Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri
225.230.285 52.175.737
121.097.610 51.768.156
277.406.022
172.865.766
22.133.132
21.416.488
36.784 -
26.130 8.458 4.411 2.648
36.784
41.647
242.179 180.013
98.511 16.687
422.192
115.198
Aset: Investasi Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri
Piutang premi Bank Mandiri Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa AXA SI AXA APH AXA FI AXA LI
Piutang hasil investasi Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010 Aset lain-lain MMI Jumlah aset dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah aset
Kewajiban: Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Bank Mandiri MMI
Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa AXA SI AXA APH AXA FI AXA AMI AXA LI
Jumlah kewajiban dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2009
9.575.743
2.580.759
1.075.557.016
582.544.215
12,7%
9,7%
2010
2009
28.807.050 44.427
20.832.796 22.455
28.851.477
20.855.251
9.854.978 967.098 89.736 5.043 290
10.345.937 3.563.278 5.838 5.380
10.917.145
13.920.433
39.768.622
34.775.684
0,5%
0,6%
Persentase terhadap jumlah kewajiban 2010
2009
Pendapatan: Pendapatan investasi Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Pendapatan lain-lain MMI Jumlah pendapatan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah pendapatan
.
3.867.173 2.497.456
2.172.082 1.796.940
6.364.629
3.969.022
9.758.582
3.480.664
16.123.211
7.449.686
0,4%
0,2%
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010 Beban: Beban Akuisisi Bank Mandiri: Fee untuk bancassurance Komisi untuk polis asuransi kumpulan
Umum dan Administrasi AXA SI AXA APH
Jumlah beban dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah beban 27.
2009
169.005.634 78.557.981
111.250.114 50.635.104
247.563.615
161.885.218
56.280.290 28.664.526
43.209.248 13.133.239
84.944.816
56.342.487
332.508.431
218.227.705
8,8%
6,0%
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Perseroan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko tersebut, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Perseroan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. Tujuan Perseroan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perseroan. Perseroan mendefinisikan risiko sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksi memberikan kebijakan tertulis atas manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis yang mencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaatan instrumen keuangan. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Perseroan mengandung risiko keuangan, termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Risiko pasar Perseroan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku bunga, nilai tukar dan produk ekuitas. (i) Risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang pada posisi keuangan dan arus kas. Direksi menetapkan limit tingkat eksposur berdasarkan mata uang yang dimonitor secara berkala. Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan kewajiban keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing. Seluruh eksposur adalah dalam Dolar AS, tidak terdapat eksposur risiko mata uang asing selain dalam Dolar AS. 2010 (Dolar AS) Aset: Deposito wajib dan berjangka Investasi pemegang unit link Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Aset lain-lain
417.266 2.437.683 303.064 25.310 109 303 432.402
Jumlah aset
3.616.137
Kewajiban: Kewajiban kepada pemegang unit link Hutang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2.437.683 377 368.778 114.998
Jumlah kewajiban
2.921.836
Bersih
694.301
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko suku bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai suku bunga wajar adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen k euangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perseroan menghadapi dampak dari fluktuasi suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Marjin suku bunga bisa meningkat sebagai hasil dari perubahan tersebut namun juga dapat mengurangi kerugian ketika terdapat pergerakan yang tidak diharapkan. Direksi menetapkan batas atas tingkat ketidaksesuaian dari suku bunga repricing dan value at risk yang bisa dilakukan, yang dimonitor secara harian oleh Divisi Investasi. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset keuangan berbunga dan kewajiban keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo: 2010 Kurang dari 1 bulan Aset: Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Investasi pemegang uni link - non-syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset lain-lain Jumlah aset
Jumlah
386 .262 .944 396 .944 .111
-
40.160 .686
386. 262. 944 437. 104. 797
282 .869 .814 7.576 .475
-
6.707 .586 .125 504 .526 .985 91.459 .174 2.449 .433 -
6 .707. 586. 125 504. 526. 985 282. 869. 814 91. 459. 174 2. 449. 433 7. 576. 475
-
-
36 .784 43.943 .909
36. 784 43. 943. 909
1.073 .653.344
-
7.390 .163.096
8.463. 816.440
-
-
6.707 .586 .125 504 .526 .985 6.171 .185
6 .707. 586. 125 504. 526. 985 6. 171. 185
-
-
170 .367 .211
170. 367. 211
-
-
10.917 .145
10. 917. 145
-
-
7.399 .568.651
7.399. 568.651
1.073 .653.344
-
Kewajiban: Kewajiban kepada pemegang unit link - non-syariah - syariah Hutang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban Jumlah repricing gap suku bunga
Tidak dikenakan bunga
1 - 3 bulan
.
(9.405.555)
1.064. 247.789
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika counterpart Perseroan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perseroan. Perseroan juga menghadapi risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efek hutang (Obligasi Pemerintah dan efek-efek) dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas unit link. Risiko kredit merupakan salah satu risiko terbesar bagi Perseroan; sehingga manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dipusatkan pada tim manajemen risiko kredit, yang bertanggung jawab kepada Direksi. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi lanjutan, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antara lawan transaksi. Penyisihan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan atas posisi keuangan (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai). Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Perseroan terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada neraca, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau credit enhancement dan konsentrasi risiko dari Perseroan: 2010 Konsetrasi risiko kredit Institusi Pemerintah Keuangan Deposito wajib dan berjangka Efek -efek 391.329.423 Investasi pemegang unit link - non-syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa Aset lain-lain Jumlah
391.329.423
Eksposur Maksimum
Lain-lain
386.262.944 45.775.374
-
386.262.944 437.104.797
6.707.586.125 504.526.985 282.869.814 22.133.132 2.449.433 7.576.475
69.326.042 -
6.707.586.125 504.526.985 282.869.814 91.459.174 2 .449.433 7 .576.475
36.784 43.943.909
-
36.784 43.943.909
8.003.160.975
69.326.042
8.463.816.440
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010. Direksi yakin akan kemampuan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum. Pada tanggal 31 Desember 2010, Direksi yakin bahwa tidak terdapat aset keuangan yang akan mengalami penurunan nilainya.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo sebagai akibat dari pembayaran klaim/manfaat pemegang polis, kebutuhan kas dari komitmen kontraktual, atau arus keluar kas lainnya, seperti hutang yang telah jatuh tempo. Arus kas keluar ini akan menghabiskan sumber daya kas yang tersedia untuk aktivitas operasional, perdagangan dan investasi. Dalam suatu keadaan yang ekstrim, kekurangan likuiditas dapat mengarah pada penurunan posisi keuangan dalam laporan keuangan dan penjualan aset, atau ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen kepada pemegang polis. Risiko ini melekat pada semua operasi asuransi dan bisa dipengaruhi oleh kejadian spesifik secara institusional dan pasar secara luas termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi kredit, aktivitas merger dan akuisisi, goncangan sistemik dan bencana alam. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur neraca dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Internal Perseroan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Kewajiban dari pemegang saham. Profil jatuh tempo ini didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontrak. Selain itu, jika terdapat kebutuhan akan likuiditas, efekefek dan aset lancar dapat dijual. Kebijakan Perseroan sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan untuk memperoleh likuiditas segera. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai jatuh tempo kontraktual di mana di dalamnya aset dan kewajiban dapat dikonversi menjadi arus kas masuk atau keluar : 2010
Keterangan Aset Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Investasi pemegang unit link - non-syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Beban dibayar dimuka Piutang dari pihakpihak yang memiliki hubungan istimewa Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain Jumlah aset
Jumlah
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
386.262.944 437.104.797
40.160.686
282.282.948 396.944.111
57.008.005 -
44.971.991 -
2.000.000 -
-
6.707.586.125 504.526.985
6.707.586.125 504.526.985
-
-
-
-
-
282.869.814 91.459.174 2.449.433 7.576.475 5.262.785
282.869.814 5.262.785
3.094.481 -
91.459.174 2.449.433 2.387.952 -
2.092.815 -
1.227 -
-
36.784 4.818.195 14.260.660 43.950.832
4.818.195 14.260.660 -
36.939.078
36.784 1.704.767
-
-
5.306.987
8.488.165.003
7.559.485.250
719.260.618
155.046.115
47.064.806
2.001.227
5.306.987
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai jatuh tempo kontraktual di mana di dalamnya aset dan kewajiban dapat dikonversi menjadi arus kas masuk atau keluar : 2010
Keterengan Kewajiban Kewajiban kepada pemegang polis: Kewajiban manfaat polis masa depan Estimasi kewajiban klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang klaim Kewajiban kepada pemegang unit link: - non-syariah - syariah Titipan premi Hutang reasuransi B eban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang kepada pihakpihak yang memiliki hubungan istimewa Hutang pajak Kewajiban imbalan kerja Jumlah kewajiban Jumlah aset/ ( kewajiban) - bersih
28.
Jumlah
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
246.723.892
17 7.397.850
-
69.326.042
-
-
-
15.776.533
15.776.533
-
-
-
-
-
84.705.532 21.329.557
84.705.532 -
-
21.329.557
-
-
-
6.707.586.125 504.526.985 22.166.762 6.171.185
6.707.586.125 504.526.985 22.166.762 -
-
6.171.185
-
-
-
170.367.210
58.084
106.869.358
63.439.768
-
-
-
10.917.145 43.924.027
43.924.027
-
10.917.145 -
-
-
-
7.858.581
7.858.581
-
-
-
-
-
7.842.053.534
7.564.000.479
106.869.358
171.183.697
-
-
-
47.064.806
2.001.227
5.306.987
646.111.469
(4.515.229)
612.391.260
(16.137.582)
NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau kewajiban dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length. Karena jatuh tempo dalam jangka pendek, nilai tercatat dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam pinjaman yang diberikan dan piutang dan kewajiban keuangan yang diukur melalui biaya yang diamortisasi adalah perkiraan yang layak atas nilai wajarnya. Nilai wajar untuk aset dan kewajiban yang diukur melalui laporan laba rugi adalah sama dengan nilai tercatatnya.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
DANA TABARRU Detail informasi berkaitan dengan dana tabarru pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: a.
Neraca 2010 Aset Investasi Deposito berjangka Non investasi Kas dan wadiah Piutang reasuransi
2.964.290
1.814.829
3.097.850 256.270
211.690 65.425
6.318.410
2.091.944
1.864.595 328.785
792.465 210.000
770.910 2.769.980
812.363 21.379
Hutang reasuransi Qardh Al-Hasan
5.734.270 584.140 527.398
1.836.207 255.737 1.632.166
Jumlah kewajiban
6.845.808
3.724.110
Jumlah aset Kewajiban Kewajiban kepada pemegang polis : Dana tabarru Estimasi kewajiban klaim Kontribusi tabarru yang belum merupakan pendapatan Hutang klaim
Ekuitas Akumulasi defisit dana tabarru
(527.398)
Jumlah kewajiban dan ekuitas b.
2009
6.318.410
(1.632.166) 2.091.944
Surplus/ (deficit) dana tabarru 2010 Pendapatan Kontribusi tabarru bruto Kontribusi reasuransi Kenaikan kontribusi tabarru yang belum merupakan pendapatan
5.019.325 (1.819.958)
2009 865.049 (331.243)
41.453
(812.363)
Kontribusi tabarru – bersih Pendapatan investasi
3.240.820 722.569
(278.557) 157.620
Jumlah pendapatan
3.963.389
(120.937)
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
DANA TABARRU (lanjutan) b.
Surplus/ (deficit) dana tabarru (lanjutan) 2010
2009
Beban Klaim dan manfaat - Klaim dan manfaat - Klaim reasuransi - Kenaikan dana tabarru dan estimasi kewajiban klaim
2.390.806 (723.100) 1.190.915
1.002.465
Klaim dan manfaat - bersih
2.858.621
1.511.229
Surplus/ (deficit) dana tabarru
1.104.768
(1.632.166)
583.164 (74.400)
c. Laporan perubahan kelebihan/(kekurangan) dana tabarru 2010 Saldo awal Surplus /(defisit) dana tabarru untuk tahun berjalan
(1.632.166) 1.104.768
Saldo akhir
(527.398)
2009 (1.632.166) (1.632.166)
Direksi berkeyakinan bahwa dampak dari defisit dana tabarru terhadap laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah tidak material. Sehingga, defisit dana tabarru untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibukukan secara langsung pada laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.
30.
PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN a.
Pada tanggal 5 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Bancassurance dengan salah satu pemegang sahamnya yaitu Bank Mandiri dalam rangka mengembangkan bisnis dan produk-produk asuransi jiwa, kesehatan, unit link, kecelakaan, dan pensiun, Asuransi Takaful di Indonesia serta pemasaran dan penjualan produk-produk tersebut kepada nasabah Bank Mandiri melalui jejaring perbankan Bank Mandiri. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayarkan fee kepada Bank Mandiri atas dasar tarif yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diubah melalui The Amended and Restated Bancassurance Agreement yang ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 2010 terkait adanya perubahan komposisi pemegang saham Perseroan. Pada tanggal 12 April 2004, Perseroan mengadakan Perjanjian “Mandiri Protection” dengan Bank Mandiri dalam rangka mengembangkan bisnis asuransi proteksi kartu kredit kelompok serta pemasaran dan penjualan produk ini kepada pemegang kartu kredit Bank Mandiri. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayarkan komisi kepada Bank Mandiri atas dasar tarif yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. .
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30.
31.
PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Pada tanggal 20 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Jasa (Service Level Agreement) dengan AXA SI di mana AXA SI akan menyediakan jasa tertentu kepada Perseroan terkait operasional dan administrasi Perseroan. Sebagai kompensasinya, Perseroan akan membayar fee kepada AXA SI, terdiri dari biaya aktual untuk menyediakan jasa tersebut ditambah 5% marjin yang telah disepakati. Pada 20 Agustus 2010, perjanjian ini diubah melalui The Amended and Restated Service Level Agreement yang ditandatangani kedua belah pihak terkait adanya perubahan komposisi pemegang saham Perseroan.
c.
Pada tanggal 28 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Manajemen Investasi dengan PT Schroder Investment Management Indonesia (“Schroder”), pada tanggal 24 Juni 2004 dengan PT Danareksa Investment Management (“Danareksa”) dan pada tanggal 3 Januari 2006 dengan PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”), di mana Schroder, Danareksa dan MMI bersepakat untuk bertindak sebagai manajer investasi Perseroan terkait dana yang diinvestasikan oleh pemegang unit link.
d.
Pada tanggal 20 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Kustodian dengan Bank Deutsche AG untuk mengelola kustodian atas reksa dana yang dikelola oleh Schroder. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayar sejumlah fee yang dihitung berdasarkan nilai aset bersih dari portfolio yang dikelola.
e.
Sehubungan Perjanjian Kustodian dengan Schroder, pada tanggal 26 April 2007, Perseroan dan Schroder mengadakan Perjanjian Jasa Administrasi Reksa Dana dengan Citibank N.A. cabang Jakarta (“Citibank”), dimana Citibank akan melakukan penilaian untuk setiap reksa dana yang dikelola oleh Schroder.
f.
Pada tanggal 10 Maret 2010, Perseroan mengadakan Perjanjian Bancassurance dengan Bank Syariah Mandiri, dalam rangka mengembangkan bisnis dan produkproduk asuransi jiwa, kesehatan, unit link, kecelakaan, dan pension dengan prinsip syariah di Indonesia, serta pemasaran dan penjualan produk-produk tersebut kepada nasabah Bank Syariah Mandiri melalui jejaring perbankan Bank Syariah Mandiri. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayarkan fee kepada Bank Syariah Mandiri atas dasar tarif yang disepakati oleh kedua belah pihak.
g.
Pada 1 Desember 2010, Perseroan mengadakan Perjanjian Sewa dengan PT Arah Sejahtera Abadi, pemilik mixed use development, yang dikenal sebagai “Kuningan City”. Dalam perjanjian sewa ini, Perseroan menyetujui untuk menyewa ruang kantor di gedung perkantoran, yang dikenal sebagai “The Oval by Kuningan City” dengan jumlah luas sewa sekitar 4,600 meter persegi dengan jangka waktu sewa selama 7 tahun sejak tanggal dimulainya sewa (sebelum Februari 2012).
KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTIJENSI Perseroan tidak memiliki komitmen dan kewajiban kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
Lampiran 5/43
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
STANDAR AKUNTANSI BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan beberapa revisi atas beberapa standar akuntansi yang akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas; PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi; PSAK 7 (revisi 2010) -Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama; PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi dalam Entitas Asosiasi; PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tidak Berwujud; PSAK 22 (revisi 2010) - Penggabungan Usaha; PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan; PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus; ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa; ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan; ISAK 11 - Distribusi Aset Non-Kas Kepada Pemilik; ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer. ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web; dan ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai. DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut: PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan; PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing; PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan Kerja; PSAK 46 (revisi 2010) - Pajak Penghasilan; PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham; PSAK 61 (revisi 2010) - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah; PSAK 63 - Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiper Inflasi; ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri; ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya; ISAK 18 - Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi; dan ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan. .
PT AXA Mandiri Financial Services AXA Centre, Ratu Plaza Office Building 8th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta - 10270, Indonesia Telp. (021) 72789988 Faks. (021) 72792157 www.axa-mandiri.co.id